Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Driver Ojek Online yang Acungkan Senjata Tajam di Gambir Jakarta Pusat Ditangkap, Polisi Sita Golok – Halaman all

    Driver Ojek Online yang Acungkan Senjata Tajam di Gambir Jakarta Pusat Ditangkap, Polisi Sita Golok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi bergerak cepat menangkap driver ojek online insial AR (31) yang mengacungkan senjata tajam ke pengendara lain.

    Peristiwa viral itu terjadi di Depan Pom Bensin Jalan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2025).

    Kapolsek Gambir Kompol Rezeki Revi Respati mengatakan saat ini pelaku sudah berhasil diamankan tim gabungan.

    “Sudah diamankan ya pagi dini hari Tim Gabungan Buser Polsek Metro Gambir dibantu Resmob Polda Metro Jaya,” kata Kompol Rezeki Revi kepada wartawan, Sabtu (1/1/2025).

    Kronologis penangkapan berawal dari tim Buser Polsektro Gambir dan Tim Resmob Polda Metro Jaya bersama-sama melakukan mapping alamat terduga pelaku di Daerah Japos Paninggilan Ciledug.

    Selanjutnya pada Sabtu (1/1/2025) pukul 03.00 WIB, tim gabungan mengamankan pelaku di Rumah Kontrakan Jalan H Dirin Japos Paninggilan Ciledug.

    Polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya sepeda motor Honda Beat Pop warna merah, jaket ojol, celana, baju, dan helm pada saat kejadian.

    “Kemudian senjata tajam jenis golok dan sarungnya,” ucap Kapolsek.

    Pelaku kini ditangani dan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

    Viral di Medsos

    Sebelumnya seorang driver ojek online terekam kamera membawa senjata tajam.

    Driver ojol itu diduga terlibat cekcok dengan pengendara motor lainnya.

    Pengendara motor mengaku nyaris dibacok pelaku.

    Korban pun merekam detik-detik driver ojol itu memegang senjata tajam di tangannya.

    Terlihat pada video yang diunggah di akun X, driver ojol itu mengenakan jaket hijau dan celana panjang.

    Driver ojol itu tampak sedang berjalan menjauh dari perekam video.

    Terlihat perekam meneriaki driver ojol itu karena membawa senjata tajam.

    “To***, bawa pisau lagi, gw laporin lu,” kata perekam video.

    Driver ojol itu pun tampak terus berjalan sambil melirik ke arah belakang.

    Ia juga terlihat memegang pisau berukuran panjang yang dipegang di lengan kanannya.

    Saat hendak sampai di motornya, perekam terus memprovokasi akan melaporkan driver ojol itu.

    Driver ojol itu pun kembudian membalikkan tubuhnya.

    Melihat itu, perekam pun sempat mundur karena melihat driver ojol masih memegang senjata tajamnya.

    “Tangan kosong lo kalau berani,” ucap si perekam.

  • Oknum TNI AD Pratu TS Terduga Pembunuh Wanita di Tangsel Belum Ditetapkan Tersangka, Masih Diperiksa – Halaman all

    Oknum TNI AD Pratu TS Terduga Pembunuh Wanita di Tangsel Belum Ditetapkan Tersangka, Masih Diperiksa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oknum prajurit TNI AD Pratu TS belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan wanita muda Novia Sopiah di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.

    Sekadar informasi, korban Novia Sopiah menjalin hubungan asmara dengan Pratu TS.

    Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan Pratu TS masih diperiksa intensif oleh Polisi Militer (POM).

    “Penetapan tersangka setelah hasil pemeriksaan dan saat ini masih status asas praduga tak bersalah sesuai dengan hukum di Indonesia,” katanya.

    Kapendam mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif Pratu TS membunuh pacarnya.

    Hingga saat ini belum diketahui motif di balik pembunuhan yang dilakukan Pratu TS.

    “Korban pacarnya, kenapanya ini mohon waktu masih dilakukan pemeriksaan,” ucapnya.

    Saat ini Pratu TS sudah ditahan pihak Denpom Jaya 1 Tangerang.

    Pihak TNI pun sudah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan dalam rangka mengusut kasus tersebut.

    Kapendam menegaskan komitmen pimpinan TNI AD akan memproses anggotanya sesuai ketentuan berlaku apabila ditemukan bukti-bukti adanya tindakan melanggar hukum.

    “Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi,” imbuh Kapendam.

    Kasus pembunuhan tersebut terungkap setelah pihak TNI menangkap Pratu TS.

    Pratu TS, anggota Kostrad yang bertugas di Yonif 318 awalnya melakukan desersi atau melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin dari satuan mulai 19 Januari 2025.

    Kemudian dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian terhadap Pratu TS.

    Hingga akhirnya, Pratu TS ditangkap di daerah Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Dari hasil pemeriksaan, Pratu TS mengaku bila dirinya telah menghabisi nyawa kekasihnya di rumah kontrakan yang berada di Kampung Bonjol, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.

    Kemudian pihak satuan Pratu TS berkoordinasi dengan Denpom Jaya/1 Tangerang untuk mengecek lokasi yang disampaikan oknum prajurit tersebut.

    Saat lokasi diperiksa, ternyata benar ditemukan jasad wanita.

    Jenazah korban pun dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diautopsi dalam rangka penyelidikan.

    Menurut keluarga korban, ada luka sayat di leher korban ketika jasadnya pertama kali ditemukan.

  • Camat Asemrowo Pilih Damai Usai Viral Tuduhan Hoaks Dirinya Sembunyikan Wanita di Dalam Kantornya – Halaman all

    Camat Asemrowo Pilih Damai Usai Viral Tuduhan Hoaks Dirinya Sembunyikan Wanita di Dalam Kantornya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, memilih untuk berdamai setelah dituduh menyembunyikan seorang wanita di kantornya.

    Tuduhan ini mencuat setelah sekelompok orang, diduga anggota organisasi masyarakat, menggeruduk kantor kecamatan pada Senin, 6 Januari 2025.

    Klarifikasi dan Permohonan Maaf

    Mengenai hal ini, Khusnul mengungkapkan bahwa ia telah memaafkan Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), Muhammad Rosuli, yang terlibat dalam insiden tersebut.

    “Saya sudah menerima permohonan maaf dari Mas Rosuli (Ketua BNPM). Kami sama-sama saling memaafkan, apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan,” ucap Khusnul, di kantor Kecamatan Asemrowo, Jumat (31/1/2025), dilansir Kompas.com.

    “Ke depannya (hubungan keduanya) menjadi lebih baik lagi, menjalin persaudaraan lebih baik lagi, dan saling bertegur sapa serta menjaga ukhuwah Islam,” imbuhnya.

    Sementara itu, Rosuli juga mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Khusnul serta warga Surabaya.

    “Saya mohon maaf secara pribadi, juga terhadap keluarga Pak Amin dan warga Surabaya, atas apa yang terjadi,” kata Rosuli.

    Selain itu, Rosuli juga meminta maaf terkait video viral yang menuduh Camat Asemrowo menyembunyikan wanita di ruangannya. 

    Dia memastikan bahwa kabar tersebut tidaklah benar atau hoaks. 

    “Saya juga menyatakan bahwa yang terjadi kegaduhan kemarin (6/1/2025) di ruangan Pak Camat (Amin) sehingga memberikan narasi yang tidak baik, bahwa itu tidak benar,” kata dia.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian ini berawal dari penertiban bangunan liar oleh Satpol PP di wilayah Asemrowo.

    Khusnul menegaskan bahwa penertiban bangunan liar dilakukan berdasarkan keluhan warga. 

    Dia juga menjelaskan, pada hari kejadian, ia sedang menggelar rapat virtual dengan stafnya ketika sekelompok orang datang dengan maksud mencari dirinya. 

    Sambil berteriak, warga menggebrak sejumlah pintu kantor kecamatan.

    Saat itu, tak ada penjagaan dari Satpol PP di kantor kecamatan karena personel sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Setelah menyisir kantor kecamatan, warga akhirnya menemukan ruangan Camat. 

    Saat itu, suasana tidak kondusif, Khusnul pun tak memperbolehkan mereka masuk dan menahannya di depan pintu ruangan, seperti digambarkan pada video yang viral.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf yang ada di ruangan Khusnul tetap berada di dalam.

    Posisinya, Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Khusnul mengatakan, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan karena meminta pembatalan proses penertiban.

    “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Aksi Oknum Guru Banting Bocah 1 Tahun Terekam Kamera CCTV, Pelaku Kesal Korban Terus Menangis – Halaman all

    Aksi Oknum Guru Banting Bocah 1 Tahun Terekam Kamera CCTV, Pelaku Kesal Korban Terus Menangis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi kekerasan terhadap anak di bawah lima tahun (balita) terjadi di Kecamatan Karang Tengah, Tangerang, Banten.

    Kejadian yang terekam kamera CCTV ini dilakukan seorang guru berinisial IA (25).

    Ia terlihat membanting balita perempuan berusia 1 tahun 11 bulan.

    Aksi yang dilakukan sang oknum guru itu pun viral di media sosial.

    Alasannya, pelaku mengaku kesal karena korban kerap menangis saat diajak keliling perumahan tersebut.

    Apa hubungan pelaku dengan korban?

    Menurut Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, pelaku adalah guru SD swasta yang juga menjadi guru kakak korban di sekolahnya. 

    Kata Kapolres, guru tersebut datang ke rumah orang tua korban untuk pembicaraan menjadi guru mengaji anaknya.

    Di momen itulah korban bertemu dengan pelaku dan diajak berkeliling keliling komplek perumahan. 

    Kendati demikian saat tengah berkeliling menggunakan sepeda motor milik tersangka, korban terus menangis di sepanjang jalan.

    “Motif sementara pelaku kesal karena anak tersebut terus menangis di sepeda motor yang digunakan pada saat diajak keliling perumahan,” ungkap Zain kepada awak media, Jumat (31/1/2025).

    Pekalu telah ditangkap Unit Perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota. 

    “Pelaku yang berinisial IA ini telah kami amankan dan berdasarkan hasil perkara sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Zain. 

    Terekam CCTV Tetangga

    Diketahui, penangkapan terhadap IA dilakukan setelah aksi keji terhadap seorang balita perempuan berusia 1 tahun 11 bulan terekam kamera pengawas (CCTV) milik warga sekitar.

    Video itu beredar viral di media sosial dan hingga banyak dibicarakan masyarakat. Hingga akhirnya rekaman kekerasan terhadap bocah perempuan itu pun sampai ke orang tua korban.

    Mengetahui hal tersebut ibu kandung korban kemudian melaporkan peristiwa yang menimpa putrinya ke pihak kepolisian. 

    “Anggota langsung bergerak cepat mengamankan pelaku di rumahnya setelah mendapat rekaman CCTV dan laporan dari orang tua korban,” kata dia.

    “Karena memang orang tua korban baru mengetahui insiden ini setelah rekaman CCTV tersebar luas dan diberitahu oleh tetangganya yang melihat kejadian kekerasan tersebut,” sambungnya.

    Akibat perbuatannya tersebut, IA disangkakan dengan pasal 80 ayat (1) dan (2) jo Pasal 76 C Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 351 ayat (1) KUHP dengan ancaman penjara 5 tahun penjara.

    “Pelaku saat ini telah ditahan di Rutan Polres Metro Tangerang Kota dan kasusnya di tangani Unit PPA,” ucapnya.

    “Tentu kami turut prihatin atas terjadinya peristiwa itu, dilakukan oleh orang dewasa ataupun guru yang harusnya menjadi pelindung bagi anak-anak,” jelas Zain. 

    Sumber: Tribun Tangerang

  • Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Terapkan Operasi Modifikasi Cuaca Mulai Hari Ini – Halaman all

    Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Terapkan Operasi Modifikasi Cuaca Mulai Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) mulai Sabtu, 1 Februari hingga Kamis, 6 Februari 2025. 

    Langkah ini diambil sebagai respons terhadap prakiraan cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat di wilayah Jakarta.

    Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terulangnya kejadian serupa yang dapat mengakibatkan bencana. 

    “BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca hujan yang dapat terjadi hingga 6 Februari mendatang,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

    Operasi ini akan berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari weather forecaster & Flight Scientist BMKG.

    Kegiatan OMC akan berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan pelaksanaan tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.

    Sekretaris Bapan Penanggulangan Bencana Daerah Marulitua Sijabat menyampaikan dengan pelaksanaan OMC ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meminimalisir risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda wilayah Jakarta.

    “OMC bertujuan untuk mengubah pola curah hujan, sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat,” tuturnya.

    Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Mohamad Yohan menambahkan, dengan mengurangi curah hujan, potensi genangan air dan banjir dapat diminimalkan.

    “OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir,” ucapnya. 

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di akhir Tahun 2024 telah berhasil melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dari 25 hingga 31 Desember 2024, yang terbukti efektif dalam mengurangi intensitas hujan dan memitigasi risiko bencana hidrometeorologi.

    Operasi ini berhasil menurunkan curah hujan hingga 38 persen berdasarkan data satelit GSMAP dan 28 persen berdasarkan model prediksi.

    Selama enam hari operasional, BPBD melakukan 10 penerbangan, menyemai garam (NaCl) ke awan dengan total durasi sekitar 19 jam 36 menit. Hasilnya, terjadi penurunan signifikan dalam curah hujan, dengan puncaknya mencapai 40 mm pada 25 Desember. 

  • Sempat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Kini Pilih Damai dan Maafkan Ketua BNPM – Halaman all

    Sempat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Kini Pilih Damai dan Maafkan Ketua BNPM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Camat Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur bernama Muhammad Khusnul Amin yang sempat viral dituding menyembunyikan wanita di kantornya saat didatangi sekelompok orang, kini memilih berdamai.

    Khusnul juga mengaku sudah memaafkan Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), Muhammad Rosuli yang sebelumnya membuat gaduh di kantor Kecamatan Asemrowo pada Senin (6/1/2025) tersebut.

    Selain itu, Khusnul juga sepakat untuk mencabut laporannya yang ada di Polda Jawa Timur. 

    “Saya sudah menerima permohonan maaf dari Mas Rosuli (Ketua BNPM). Kami sama-sama saling memaafkan, apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan,” ucap Khusnul, di kantor Kecamatan Asemrowo, Jumat (31/1/2025), dilansir Kompas.com.

    “Ke depannya (hubungan keduanya) menjadi lebih baik lagi, menjalin persaudaraan lebih baik lagi, dan saling bertegur sapa serta menjaga ukhuwah Islam,” imbuhnya.

    Rosuli pun juga mengakui kesalahannya yang telah membuat gaduh kantor Kecamatan Asemrowo itu.

    “Saya mohon maaf secara pribadi, juga terhadap keluarga Pak Amin dan warga Surabaya, atas apa yang terjadi,” kata Rosuli.

    Selain itu, Rosuli juga meminta maaf terkait video viral yang menuduh Camat Asemrowo menyembunyikan wanita di ruangannya. 

    Dia memastikan bahwa kabar tersebut tidaklah benar atau hoaks. 

    “Saya juga menyatakan bahwa yang terjadi kegaduhan kemarin (6/1/2025) di ruangan Pak Camat (Amin) sehingga memberikan narasi yang tidak baik, bahwa itu tidak benar,” kata dia.

    Kronologi Penggerudukan

    Sebelumnya, Khusnul menceritakan penggerebekan yang dilakukan oleh sekelompok orang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) tersebut karena dirinya dituduh menyembunyikan seorang perempuan di dalam kantornya.

    Saat mengetahui mengenai tudingan yang dilayangkan itu, Khusnul tak tinggal diam.

    Khusnul pun memberikan klarifikasinya soal narasi yang menggambarkan dirinya yang sedang berada di ruang kerja bersama seorang perempuan.

    Dia kemudian menceritakan duduk perkaranya, yakni bermula dari aktivitas penggusuran bangunan liar (Bangli) di Kecamatan Asemrowo oleh Satpol PP, setelah mendapat keluhan dari warga.

    Penertiban Bangli itu menjangkau beberapa titik, yakni di kawasan bawah jembatan tol di Asemrowo, sekitar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam, hingga menjangkau wilayah barat Asemrowo.

    “Kami lakukan sejumlah penertiban setelah mendapatkan aspirasi dari warga yang terganggu atas adanya bangunan liar tersebut.”

    “Awalnya kami beri peringatan 1, 2, dan 3 kemudian baru kami tertibkan. Pada proses ini sebenarnya tidak ada masalah,” kata Khusnul ditemui di kantor Kecamatan Asemrowo, dikutip dari TribunJatim.com.

    Namun, saat masuk ke wilayah barat, tepatnya di Jalan Tambak Mayor, masalah mulai muncul.

    Kecamatan Asemrowo saat itu memberikan surat peringatan pertama sebagai sosialisasi kepada pemilik Bangli untuk segera melakukan pembersihan unit.

    Setelah itu, pemilik Bangli yang berada di sekitar perbatasan Kecamatan Asemrowo-Sukomanunggal tersebut mengajak Camat untuk bertemu membahas permasalahan yang ada tersebut pada Senin.

    Pada Senin pagi itu, pemilik bangli datang ke kantor kecamatan, dengan dikawal sejumlah anggota Ormas.

    Namun, kata Khusnul, saat itu pihaknya tak langsung menemui warga karena sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya dan meminta waktu sejenak menyelesaikan rapat.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” katanya.

    Di momen inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir setiap ruangan untuk menemukan Khusnul.

    Sambil berteriak, warga menggebrak sejumlah pintu kantor kecamatan.

    Saat itu, tak ada penjagaan dari Satpol PP di kantor kecamatan karena personel sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Setelah menyisir kantor kecamatan, warga akhirnya menemukan ruangan Camat. 

    Karena melihat suasana tidak kondusif, Khusnul pun tak memperbolehkan mereka masuk dan menahannya di depan pintu ruangan, seperti digambarkan pada video yang viral.

    “Kalau mereka datang dengan baik-baik, kami bisa saja menerima dengan baik. Namun, saat itu tidak demikian (kondusif),” katanya.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf yang ada di ruangan Khusnul tetap berada di dalam.

    Posisinya, Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Khusnul mengatakan, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan karena meminta pembatalan proses penertiban.

    “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Klarifikasi Camat Asemrowo Surabaya yang Diluruk Ormas, Temukan Wanita di Bawah Meja: Staf Ketakutan

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJatim.com/Bobby Constantine) (Kompas.com)

  • Belum Ada Tersangka Kasus Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Masih Tunggu Hasil Forensik – Halaman all

    Belum Ada Tersangka Kasus Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Masih Tunggu Hasil Forensik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat mendalami penyebab kebakaran Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. 

    Pada Jumat (31/1/2025), penyidik telah melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap kronologis kejadian.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung menuturkan manajemen tempat hiburan malam Tiyara dan pengelola gedung Glodok Plaza juga sudah diperiksa guna memperjelas insiden yang menyebabkan kepanikan di kawasan tersebut.

    “Kami sudah lakukan pemeriksaan saksi-saksi, dari awal kejadian sampai hari ini,” ujar AKBP Arfan Zulkan Sipayung di RS Polri Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Dari total 16 orang saksi yang dipanggil, baru 14 orang yang telah dimintai keterangan oleh penyidik. 

    Sementara, dua saksi lainnya berhalangan hadir dan akan dijadwalkan ulang.

    “Kami akan melakukan pemanggilan kembali kepada dua saksi yang belum hadir untuk melengkapi pemeriksaan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, AKBP Arfan menjelaskan penyebab kebakaran masih menunggu hasil investigasi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. 

    Pihak RS Polri Kramat Jati juga telah mengumpulkan sejumlah sampel untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Karena Puslabfor sudah mengambil sampel debu dan sampel dari kabel yang terbakar, maka kami masih menunggu hasil analisis lebih lanjut,” jelasnya.

    Kepolisian pun belum menetapkan tersangka dalam kasus kebakaran tersebut. 

    AKBP Arfan menegaskan bahwa perkembangan lebih lanjut akan segera disampaikan kepada publik setelah proses investigasi selesai.

    “Kami sudah periksa manajemen dari Tiyara dan Glodok Plaza. Untuk perkembangan selanjutnya, akan kami sampaikan kembali,” pungkasnya.

    Identifikasi Enam Jenazah

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta telah berhasil mengidentifikasi enam jenazah dari 14 orang dilaporkan hilang dari insiden kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (31/1/2025).

    “Tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi tiga orang jenazah korban, sehingga hingga hari ini total sudah enam jenazah yang berhasil diidentifikasi,” kata Wakarumkit RS Polri, Kombes Erwin Zainul dalam konferensi pers.

    Ada tiga jenazah korban yang teridentifikasi pada Jumat (30/1/2025).

    Kepala Bidang DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengungkapkan, pekerjaan ketiga korban kebakaran Glodok yang baru teridentifikasi adalah influencer, kasir diskotek, dan calon pramugari. 

    “Kalau dari data antemortem yang kami terima, atas nama Desty Eka Putri ini, pernah tercatat, pernah berapa kali daftar pramugari katanya,” ungkap Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (31/1/2025). 

    Ahmad menjelaskan, Desty bukan pramugari sehingga dia tidak masuk dalam data dari Balai Kesehatan Penerbangan.

    “Tapi memang karena bukan pramugari, jadi tidak tercatat dalam daftar yang dikirim oleh Balai Kesehatan Penerbangan,” kata Ahmad.

    Sementara itu, Keren Shalom merupakan influencer berdasarkan keterangan keluarga dan Ade Aryati berprofesi sebagai kasir diskotek.

    “Kalau Keren, data yang kami dapat dari keluarganya, merupakan seorang influencer.”

    “Sedangkan kalau ibu almarhumah Adi Aryati, itu pegawai dari tempat hiburan itu. Sebagai kasir kalau tidak salah,” tutur Ahmad.

    Sebelumnya, pada Jumat (24/1/2025) lalu, pihak RS Polri Kramatjati lebih dulu berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat.

    Dua korban yang teridentifikasi adalah pramugari dan karyawan badan usaha milik negara (BUMN).

    “Untuk Aulia Belinda (28) mantan pramugari Lion Air, Osima Yukari (29) pramugari Blue Bird Nordic Airlines (BBN Airlines), BUMN Zukhi Fitria Rahdja (42) merupakan Karyawan BUMN,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

     

  • Profesi 3 Korban Kebakaran Glodok Plaza yang Baru Saja Teridentifikasi: Influencer-Kasir – Halaman all

    Profesi 3 Korban Kebakaran Glodok Plaza yang Baru Saja Teridentifikasi: Influencer-Kasir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Ketiga korban itu adalah Desty Eka Putri (24), Keren Shallom Jeremiah (21), dan Ade Aryati (30).

    Profesi dari ketiga korban lantas diungkapkan oleh Kepala Bidang DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi.

    “Desty Eka Putri ini pernah tercatat berapa kali daftar pramugari, tapi memang karena bukan pramugari jadi tak tercatat dalam data antemortem Balai Kesehatan Penerbangan,” ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (31/1/2025).

    Kemudian, sambung Ahmad Fauzi, Keren Shallom adalah seorang influencer. Hal ini berdasarkan data yang didapatkan dari pihak keluarga.

    “Sedangkan kalau Ade Aryati itu pegawai dari tempat hiburan itu sebagai kasir kalau enggak salah,” terangnya.

    Dengan begitu, saat ini sudah ada enam jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang teridentifikasi.

    Sebelumnya, tiga korban yang berhasil diidentifikasi adalah Zukhi Fitria Rahdja (42), Oshima Yukari (29), dan Aulia Belinda Kurapak (28).

    Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy, menyebut untuk jenazah korban lain yang berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati masih dalam proses identifikasi dilakukan Tim DVI Polri.

    Tim DVI sudah menerima 14 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, tetapi dari hasil pemeriksaan Tim DVI dua kantong jenazah tersebut tidak berisi jenazah atau berisi material lain.

    “Setelah dilakukan pengecekan ulang, pendalaman ternyata dua (kantong jenazah) di antaranya bukan berisi body part (bagian tubuh). Saat ini proses operasi DVI masih berjalan,” tuturnya.

    Tangis Keluarga

    Dilansir Tribun Jakarta, isak tangis keluarga mengiringi penyerahan jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang dilakukan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Pihak keluarga yang hadir terlihat tidak kuasa menahan duka saat proses penyerahan jenazah Keren Shallom Jeremiah dan Ade Aryati pada Jumat sore.

    Jauhari, suami dari Ade Aryati tak bisa menahan tangis ketika melihat peti jenazah sang istri dibawa keluar dari ruang Instalasi Kedokteran Forensik.

    Sejak hari kejadian Glodok Plaza terbakar, Jauhari sudah tampak mendatangi TKP dengan tertunduk menahan duka. Ia tak menyangka sang istri meninggal dunia dalam kebakaran.

    Pihak keluarga yang mendampingi pun merangkul Jauhari, mereka berusaha menenangkannya agar tidak larut dalam duka selama proses penyerahan jenazah.

    Saat berjalan menuju mobil RS Polri Kramat Jati, Jauhari sempat menghentikan langkahnya seraya menatap pilu peti jenazah bertuliskan nama mendiang sang istri.

    Bukan tanpa sebab, berdasarkan keterangan pihak keluarga pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB atau beberapa saat sebelum kebakaran, Ade sempat berkomunikasi dengan Jauhari.

    Oleh sebab itu, pihak keluarga tak menyangka saat Glodok Plaza terbakar sekitar pukul 21.30 WIB, Ade yang sudah tiga tahun bekerja sebagai kasir tidak berhasil menyelamatkan diri.

    Setelah dilakukan serah terima, jenazah Ade Aryati langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, menggunakan mobil RS Polri Kramat Jati.

    Sementara itu, jenazah Keren Shallom, berdasar informasi yang diterima, dibawa ke rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang.

    Kemudian jenazah Desty rencananya diserahterimakan pada Sabtu (1/2/2025) sesuai keputusan pihak keluarga.

    Oleh karena itu, untuk sementara jenazah korban masih berada di RS Polri Kramat Jati.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Tangis Suami Kasir Ade Aryati, Terima Peti Jenazah Sang Istri Korban Kebakaran Glodok Plaza.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Baznas Bazis DKI Siapkan Dana Rp 300 Juta untuk Masjid yang Kelola Zakat Pemberdayaan Umat – Halaman all

    Baznas Bazis DKI Siapkan Dana Rp 300 Juta untuk Masjid yang Kelola Zakat Pemberdayaan Umat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga  Pemerintah non struktural Baznas (Bazis) Provinsi Jakarta bakal memberikan penghargaan kepada masjid-masjid yang berkontribusi positifnya terhadap masyarakat luas. 

    Penghargaan Masjid Award 2025 ini diberikan kepada pengelola masjid yang melakukan pemberdayaan umat melalui pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang transparan dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Baznas menyiapkan dana total Rp300 juta untuk pengurus DKM Masjid dan Musola. 

    “Pemprov juga telah memberi perhatian kepada DKM masjid dengan memberikan bantuan hibah Boti (bantuan operasional tempat ibadah),” ujar Plt Kepala Bagian Mental Spritual Biro Pendidikan Dan Mental Spritual (Dikmental) Pemerintah Provinsi Jakarta Aceng Zaini melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1/2025).

    Sementara itu, Wakil Ketua IV Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Mohd Nasir Tajang, SAg, MSi, mengatakan pihaknya berupaya mengoptimalkan pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). 

    “Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong masjid-masjid di Jakarta untuk lebih optimal dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat. Kami percaya, dengan pengelolaan yang baik, masjid dapat menjadi penggerak perubahan sosial yang signifikan.” ujarnya.

    Penilaian peserta Masjid Award 2025 kata Nasir, melibatkan DKM Masjid Jogokaryan Yogyakarta, DKI Masjid Pemuda Sejuta Umat, dan masjid milenial Bogor.

    Hadiah bagi juara tiap kategori sebesar Rp 25 juta, runner up Rp15 juta, dan peringkat ketiga sebesar Rp10 juta, sehingga total hadiah mencapai Rp 300 juta untuk enam kategori.

    Ketua DMI Provinsi DKI Jakarta, KH Ma’mun Al Ayyubi, mengatakan pengelola masjid di DKI Jakarta harus mampu berinovasi, sehingga perannya semakin baik dari waktu ke waktu.

    “Peran masjid sebagai tempat ibadah maghdoh, rumah Alloh itu juga harus berperan sebagai kegiatan sosial  yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Kiai Ma’mun.

    Program Masjid Award memiliki enam kategori yaitu Masjid Ramah Anak, Masjid Ramah Pemuda, Masjid Ramah Lansia, Masjid Ramah Dhuafa, Masjid Ramah Disabilitas, dan Masjid Tanggap Bencana.

    Pendaftaran untuk kegiatan Masjid Award ini telah dibuka sejak 1 Januari 2025 dan telah terdaftar sebanyak 110 masjid dari seluruh Kota dan Kabupaten di DKI Jakarta. (*)

  • Guru Ngaji yang Cabuli 20 Muridnya di Tangerang Pernah Menikah Selama 2 Bulan, Cerai karena Hal Ini – Halaman all

    Guru Ngaji yang Cabuli 20 Muridnya di Tangerang Pernah Menikah Selama 2 Bulan, Cerai karena Hal Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- W alias I (40), guru ngaji di Sudimara, Ciledug, Kota Tangerang, Banten memberikan sejumlah iming-iming agar bisa mencabuli muridnya yang berjenis kelamin laki-laki.

    Iming-iming tersebut antara lain uang, ponsel dan hotspot gratis.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, imbalan uang itu diberikan setiap kali tersangka selesai mencabuli korban.

    Berdasarkan pengakuan para korban, nominal uang yang diberikan berkisar antara Rp20-50 ribu.

    “Tersangka memberikan imbalan uang sebesar Rp 20 ribu sampai dengan Rp 50 ribu kepada anak-anak tersebut,” kata Wira di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025).

    Wira menuturkan, murid-murid yang dicabuli oleh W dipaksa menyentuh dan memainkan kemaluan tersangka.

    “Seluruh kejadian (pencabulan) tersebut dilakukan di rumah milik tersangka,” tutur Dirreskrimum.

    Adapun tersangka menyediakan delapan unit handphone (HP) dengan tujuan mengiming-imingi para korban agar bisa bermain HP secara gratis.

    “Tersangka menyediakan kurang lebih delapan unit HP dengan maksud agar anak-anak bisa bermain Handphone secara gratis,” kata Wira.

    Selain itu, guru ngaji tersebut juga menyediakan hotspot gratis untuk murid-muridnya yang menjadi korban pencabulan.

    “Tersangka juga menyediakan hotspot secara gratis, selalu menyediakan makanan, dan memberikan rokok kepada anak-anak guna memperlancar perbuatan pencabulan terhadap anak-anak,” ungkap Wira.

    Hampir semua korban adalah anak-anak

    Korban pencabulan W mencapai 20 murid laki-laki. 19 orang di antaranya adalah anak-anak.

    Seluruh aksi pencabulan itu dilakukan di rumah tersangka di Jalan Kampung Dukuh, Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang.

    “Tersangka melakukan pencabulan terhadap korban anak-anak sejak tahun 2017 sampai dengan 2024,” ujar Wira.

    Tersangka sempat buron selama sekitar satu bulan sebelum akhirnya ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Rabu (29/1/2025).

    “Tim berhasil mengamankan pelaku di Kp Rancapanjang, Desa Sehat, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (30/1/2025).

    Ade Ary menjelaskan, polisi berhasil meringkus guru ngaji itu setelah melakukan pengamatan CCTV dan analisis IT.

    Dari situ, polisi mendapatkan petunjuk tentang keberadaan tersangka yang ternyata bersembunyi di wilayah Serang.

    “Selanjutnya pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Kabid Humas.

    Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk uang tunai sebesar lebih dari Rp 21 juta.

    Selain itu, polisi menyita tiga unit handphone (HP) dan beberapa kartu ATM milik W, serta baju koko, sarung, dan peci tersangka.

    Tidak pernah sentuh istri

    Wahyudin (40) mempunyai orientasi seks terhadap anak di bawah umur. Oleh karena itu, Wahyudin mencabuli murid.

    “Tersangka termasuk pedofil,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (31/1/2025).

    Kendati demikian, polisi tetap akan memeriksa Wahyudin dengan menggandeng psikologis forensik guna penyelidikan lebih lanjut. Secara terpisah, Kanit V Subdit Jatanras Polda Metro Jaya AKP Ghala Rimba Doa Sirrang mengungkapkan, Wahyudin pernah mempunyai seorang istri pada 2010.

    Hanya saja, mereka berpisah setelah dua bulan berumah tangga.

    “Sudah cerai. Cuma nikah kurang lebih dua bulan, terus cerai. Skitar 2010-an kalau hasil riksa tersangka,” ungkap Ghala saat dihubungi, Jumat.

    Selama berumah tangga itu, Wahyudin tidak pernah berhubungan intim selayaknya pasangan suami istri.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, korban pencabulan oleh Wahyudin berjumlah 20 orang.

    Dalam kasus ini, Wahyudin dijerat Pasal 76E Jo Pasal 82 Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang. Dia terancam pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar