Category: Tribunnews.com Metropolitan

  • Kasus Korupsi Tanah Rorotan, KPK Dalami Prosedural Pembelian Lahan Sarana Jaya – Halaman all

    Kasus Korupsi Tanah Rorotan, KPK Dalami Prosedural Pembelian Lahan Sarana Jaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami prosedural dalam pembelian lahan Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

    Hal itu didalami penyidik saat memeriksa dua saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya tahun 2019–2020, Rabu (5/2/2025).

    Dua saksi yang diperiksa adalah Yadi Robby L, Senior Manajer Divisi Pertanahan dan Hukum Perumda Pembangunan Sarana Jaya periode tahun 2017–Februari 2021 dan Patrick Untung, Direktur PT Citratama Inti Persada, Direktur PT Kalma Indocorpora, Direktur PT Kalma Propertindo Jaya.

    “Penyidik mendalami terkait dgn pembelian lahan dan prosedural pembelian lahan PPSJ (Perumda Pembangunan Sarana Jaya),” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

    Dalam kasus korupsi tanah di Rorotan, KPK telah menetapkan lima tersangka, yakni Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada, Donald Sihombing; eks Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan; Senior Manager Divisi Usaha atau Direktur Pengembangan Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Indra S. Arharrys; Komisaris PT Totalindo Eka Persada, Saut Irianto Rajagukguk; dan Direktur Keuangan PT Totalindo Eka Persada, Eko Wardoyo.

    Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu memaparkan,  PT Totalindo Eka Persada merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan tanah kepada Perumda Pembangunan Sarana Jaya yang salah satu usahanya membeli tanah di Jakarta untuk dijadikan sebagai bank tanah atau land bank. 

    Lahan seluas total 12,3 hektare di Rorotan dibeli Perumda Pembangunan Sarana Jaya dari PT Totalindo Eka Persada senilai Rp371,5 miliar pada 2019 lalu. 

    Padahal, tanah itu sebelumnya dibeli PT Totalindo dari PT Nusa Kirana Real Estate atau PT NKRE dengan nilai yang jauh lebih murah. 

    Lahan seluas sekitar 11,7 hektare dibeli PT Totalindo Eka Persada dari PT NKRE seharga Rp950.000 per meter persegi yang diperhitungkan sebagai pembayaran utang PT NKRE kepada PT Totalindo Eka Persada dengan nilai transksi total Rp117 miliar. 

    Akibatnya, negara dirugikan sekira Rp223,8 miliar akibat penyimpangan dalam proses investasi dan pengadaan tanah oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya pada 2019–2021.

    “Nilai kerugian negara atau daerah tersebut berasal dari nilai pembayaran bersih yang diterima PT Totalindo Eka Persada dari Perumda Pembangunan Sarana Jaya sebesar Rp371,5 miliar dikurangi harga transaksi riil PT Totalindo Eka Persada dengan pemilik tanah awal, PT Nusa Kirana Real Estate setelah memperhitungkan biaya terkait lainnya seperti pajak, BPHTB dan biaya notaris sebesar total Rp147,7 miliar,” kata Asep dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).

    Tak hanya mark up harga, Asep menyatakan, pengadaan tanah di Rorotan itu dilakukan dengan berbagai penyimpangan. 

    Beberapa di antaranya, Yoory mengarahkan untuk tidak perlu menunjuk kantor jasa penilai publik (KJPP) independen untuk menilai harga tanah. 

    Selain itu, PPSJ juga belum melakukan kajian internal terkait penawaran kerja sama operasi (KSO) dari PT Totalindo Eka Persada. 

    Tak hanya itu, pihak Totalindo Eka Persada juga mengetahui enam sertifikat hak guna bangunan (SHGB) tanah Rorotan masih atas nama PT NKRE dan belum ada peralihan hak kepemilikan atas tanah dari PT NKRE ke PT Totalindo.

    Berbagai penyimpangan dalam proses pengadaan lahan di Rorotan itu diduga lantaran Yoory menerima fasilitas dari PT Totalindo Eka Persada. 

    Yoory diduga menerima valas dalam dolar Singapura senilai Rp3 miliar dari PT Totalindo Eka Persada. 

    Selain itu, Yoory diduga mendapatkan fasilitas atau kemudahan dalam penjualan aset milik pribadi yang segera dibeli oleh pegawai PT Totalindo Eka Persada.

    “Pembelian aset Saudara YCP berupa satu rumah dan satu unit apartemen oleh pegawai PT TEP tersebut atas instruksi Saudara EKW dan sumber dananya berasal dari kas perusahaan dalam bentuk pinjaman lunak kepada pegawai yang membeli aset tersebut,” sebut Asep.

    Atas dugaan tindak pidana tersebut, Yoory, Donald Sihombing, dan tiga tersangka lainnya dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
    (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

  • Misteri Sopir Truk Selamat Lolos dari Api saat Kecelakaan Maut Ciawi Bogor, Tidak Alami Luka Bakar – Halaman all

    Misteri Sopir Truk Selamat Lolos dari Api saat Kecelakaan Maut Ciawi Bogor, Tidak Alami Luka Bakar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Sopir truk galon air mineral Bendi Wijaya berhasil lolos dari maut saat truk yang dikendarainya menewaskan 8 orang dan 11 luka-luka dalam kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor pada Selasa (4/2/2025) tengah malam.

    Hingga kini masih jadi misteri bagaimana sang sopir Bendi Wijaya bisa selamat, sementara kendaraan yang dikemudikannya jadi biang kerok kecelakaan, diduga alami rem blong.

    Bendi Wijaya merupakan warga Kampung Bangkong Reang RT 04/07, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jabar itu hingga kini masih dirawat.

    Bukan hanya masih hidup, dia bahkan tak alami luka bakar seperti kendaraan di depannya maupun dua korban tewas yang belum berhasil diidentifikasi karena luka bakar 100 persen.

    Saat itu Bendi Wijaya mengendarai truk bernomor polisi B 9235 PYE.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan truk yang dikendarai Bendi Wijaya terbakar.

    Kondisinya bahkan hangus keseluruhan pada bagian kabin.

    Sedangkan galon air mineral yang diangkutnya dari arah Ciawi ke Jakarta, berserak di Tol Ciawi KM 41, Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

    “Terbakar bagian kepala (truk),” kata Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.

    Terpisah Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan menerangkan Bendi Wijaya sopir truk mengalami luka di bagian pinggang dan kepala.

    Tak ada luka bakar pada tubuh Bendi Wijaya.

    “Sampai saat ini belum sadar,” katanya.

    Lantas bagaimana cara sopir truk Bendi Wijaya selamat ?

    Hal tersebut belum mendapat jawaban karena Bendi Wijaya sendiri masih tak bisa diajak berkomunikasi.

    “Tidak sadar penuh, tapi juga tidak koma,” kata Direktur RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty.

    Nasib Bendi Wijaya jauh lebih beruntung dibanding korban kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi Bogor pukul 23.30 WIB, Selasa (4/1/2025).

    Ada 19 korban dalam kejadian ini. 8 orang tewas, 6 sudah dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan.

    Dua di antaranya belum bisa terindentifikasi karena hangus.

    Lalu untuk 11 orang mengalami luka ringan dan berat, enam masih dirawat di RSUD Ciawi, lima sudah diperbolehkan pulang. 

     

  • Suami Jadi Biang Kerok Kecelakaan Maut Ciawi, Istri Sopir Truk Bendi Wijaya Muncul Minta Doa – Halaman all

    Suami Jadi Biang Kerok Kecelakaan Maut Ciawi, Istri Sopir Truk Bendi Wijaya Muncul Minta Doa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Bendi Wijaya menjadi biang kerok kecelakaan maut di Gerbang Tol 2 Ciawi Bogor setelah truk galon air mineral yang ia kemudikan menyeruduk 6 mobil.

    Atas kecelakaan Selasa (4/2/2025) tengah malam itu, sebanyak 8 orang tewas dan 11 orang mengalami luka.

    Dari 8 korban tewas itu, 6 berhasil diidentifikasi dan langsung dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan sementara dua korban belum teridentifikasi karena luka bakar 100 persen.

    Update terakhir 11 korban luka, 6 masih dirawat di RSUD Ciawi dan 5 diperbolehkan pulang.

    Terkini istri sopir truk Bendi Wijaya akhirnya buka suara.

    Sang istri meminta doa bagi semuanya, termasuk suaminya Bendi Wijaya.

     

    Bendi Wijaya diketahui pria kelahiran 1994.

    Dia tinggal di Kampung Bangkong Reang RT. 04/07m Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

    Bendi Wijaya merupakan sopir truk galon air mineral bernomor polisi B 9235 PYE.

    Dilihat dari media sosialnya, Bendi pernah gagal dalam berumah tangga.

    Ia kemudian menikah lagi dengan wanita bernama Anggi pada tahun 2022 lalu.

    Dari pernikahannya, Bendi dan Anggi telah dikaruni satu orang anak yang lahir akhir tahun 2024 lalu.

     

    Anggi istri Bendi Wijaya pun buka suara soal kondisi suaminya pasca-kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi KM 41, Kota Bogor.

    Ia bahkan meminta sesuatu untuk suaminya, Bendi Wijaya.

    “Minta doanya aja ya buat semuanya,” tulis Anggi di TikTok.

     

    Kondisi Bendi Wijaya Belum Bisa Diajak Komunikasi

    Akibat kecelakaan maut di Ciawi, Bendi Wijaya mengalami luka pada sejumlah bagian tubuh.

    Mulai dari luka lecet, lebam dan memar pada bagian kepala.

    Bendi Wijaya kini dirawat di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

    HABIS TERBAKAR – Bangkai kendaraan yang terbakar dalam kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi kini berada di Kantor PJR Ciawi. Kecelakaan maut yang terjadi Selasa malam (4/2/2025) menewaskan setidaknya 8 orang. (TribunnewsBogor/Soewidia Henaldi)

    Direktur RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty menerangkan Bendi Wijaya sopir truk Aqua sudah menjalani pemeriksaan CT Scan.

    Kini kondisi Bendi masih belum bisa diajak komunikasi.

    “Tidak sadar, tapi tidak koma,” jelasnya.

     

    Bendi Wijaya Sopir Truk Galon Air Mineral Hobi Bikin Konten di Medsos, Rekam Video Sambil Nyetir

    Sopir truk tronton pengangkut galon air mineral yang menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ternyata cukup aktif di media sosial(medsos). 

    Bandi Wijaya sang sopir kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06.

    Warga Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu kerap membuat video suasana jalan saat sedang mengemudikan truk galon. 

    Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata.

    Selain itu Bandi Wijaya juga sempat memposting rekaman CCTV truk pengangkut galon air mineral sebelum menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor. 

    Truk yang dikemudikan Bandi terekam CCTV di pabrik.

    “Kena CCTV pabrik,” tulis dalam keterangan postingan Bandi di TikTok, dikutip Rabu(5/2/2025).

    KECELAKAAN GT CIAWI – Tangkapan layar video amatir dari warga terkait kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (4/2/2025) malam. Sopir truk pengangkut air mineral yang menghantam kendaraan lain masih menjalani perawatan instensif di RSUD Ciawi. (Tribunnews.com/HO)

    Sampai dengan saat ini polisi belum dapat menyimpulkan penyebab truk pengangkut galon air mineral yang dikendarai Bandi Wijaya bisa menyeruduk kendaraan lain di Gerbang Tol Ciawi Bogor pada pukul 23.30 WIB. Dugaan sementara, truk tersebut mengalami rem blong.

    Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Ruminio Ardano mengatakan bakal melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) guna menyelidiki kelayakan dari truk yang diduga menjadi biang kerok kecelakaan di Ciawi Bogor, Jawa Barat.

    “Kami akan melibatkan stakeholder terkait. Dari Dishub terkait nanti bagaimana uji kelayakan jalan,” katanya.

    Menurutnya ada tujuh kendaraan yang terlibat kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor, Jawa Barat.

    Menurutnya di antara kendaraan tersebut juga ada yang terbakar.

    “Sigra, Avanza dan tronton,” katanya.

    Sedangkan kini kondisi Bandi Wijaya masih belum sadarkan diri di RSUD Ciawi Bogor.

    Bandi mengalami lecet serta luka di bagian pinggang dan cedera parah pada kepala. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)

    SOPIR TRUK HOBI BIKIN KONTEN – Sopir truk tronton pengangkut galon air mineral yang menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat ternyata cukup aktif di media sosial(medsos). Bandi Wijaya sang sopir kerap membuat konten video di media sosial TikTok miliknya bernama @bandiwijaya06. Warga Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat itu kerap membuat video suasana jalan saat sedang mengemudikan truk. Video tersebut kemudian dihias menggunakan lagu dan menambahkan kata-kata. Selain itu Bandi Wijaya juga sempat memposting rekaman CCTV truk pengangkut galon air mineral sebelum menjadi biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor. Truk yang dikemudikan Bandi terekam CCTV di pabrik. (Kolase TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi dan TikTok @bandiwijaya06)

  • Polisi Identifikasi 6 dari 8 Korban Tewas dalam Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Ini Daftarnya – Halaman all

    Polisi Identifikasi 6 dari 8 Korban Tewas dalam Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Ini Daftarnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Enam dari 8 korban tewas dalam kecelakaan di Gerbang Tol (GT) 2 Ciawi, KM 41, Kota Bogor, Jawa Barat, sudah teridentifikasi.

    Korban berhasil diidentifikasi setelah tim Disaster Victim Identification Polda Jawa Barat melakukan pemeriksaan antemortem.

    Pemeriksaan data antemortem meliputi pemeriksaan DNA, pemeriksaan struktur gigi, data medis, dan beragam proses pemeriksaan lainnya.

    Kabiddokkes Polda Jawa Barat Kombes dr. Nariyana saat konferensi pers di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (5/2/2025) malam seperti diberitakan Kompas.com.

    Jenazah pertama cocok dengan data antemortem, teridentifikasi sebagai Budiman (45), warga Sukabumi.
    Jenazah kedua cocok dengan data antemortem teridentifikasi atas nama Yana Mulyana (42), warga Sukabumi.
    Jenazah ketiga cocok dengan data antemortem teridentifikasi sebagai Asep Fadilah (40), warga Sukabumi.
    Jenazah keempat cocok dengan data antemortem teridentifikasi sebagai Supardi (39), warga Sukabumi.
    Jenazah kelima cocok dengan data antemortem teridentifikasi sebagai perempuan Vika Agustina (16), Cianjur.
    Jenazah keenam cocok dengan data antemortem teridentifikasi sebagai Rahmat Gunawan (53).

    Dua korban belum teridentifikasi, luka bakar 100 persen

    Nariyana menuturkan masih ada dua korban dalam kondisi luka bakar 100 persen dan saat ini tim mengambil sampel DNA jenazah dan keluarga korban.

    “Jadi kita identifikasi menggunakan DNA agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Artinya, butuh waktu untuk proses identifikasi,” ungkapnya.

    “Masih ada 2 jenazah yang belum teridentifikasi karena kondisinya luka bakar 100 persen,” kata Nariyana saat konferensi pers kecelakaan lalu lintas di Gerbang Tol Ciawi, Km 46, Kota Bogor, Rabu.

    Pada hari ini di RSUD Ciawi Bogor telah menerima 8 kantong jenazah dari TKP.

    Jenazah tersebut terdiri dari 7 laki-laki dan 1 jenazah wanita. Enam di antaranya berhasil diidentifikasi.

     

    Sumber: Kompas.com

  • Aktif di Media Sosial, Sopir Truk Maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Pernah Curhat Soal Jam Tidurnya Rusak – Halaman all

    Aktif di Media Sosial, Sopir Truk Maut di Gerbang Tol Ciawi 2 Pernah Curhat Soal Jam Tidurnya Rusak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bendi Wijaya, sopir truk galon kemasan biang kerok kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, diketahui aktif di media sosial.

    Dikutip dari Tribunnewsbogor, Bendi memiliki akun Tiktok @bendiwijaya06.

    Pada akun TikTok-nya itu, Bendi Wijaya sering memposting aktivitasnya sehari-hari sebagai sopir truk.

    Dalam satu postingannya, Bendi pernah curhat.

    “Yang rusak cuma jam tidur, bukan jam terbang,” tulisnya.

    KECELAKAAN TOL CIAWI – Kecelakaan maut terjadi di ruas Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (4/2/2025) sekira pukul 23.30 WIB. Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia dan 11 korban lainnya mengalami luka-luka. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

    Pada postingan lainnya, Bendi melalui sound suara, juga mengungkap unek-uneknya soal jam kerja.

    “Jangan tanya berapa gajiku, cobalah tanya jam berapa mulai kerja. Dan jam berapa aku tidur untuk melepas lelah.

    “Step by step, selesaikan satu persatu. Tak perlu berlomba dengan siapapun. Tidak perlu merasa tertinggal, sebab setiap orang punya perjuangan dan jalan hidup masing-masing.” 

    Kemudian ia juga menulis curhatan soal jam tidurnya.

    “istirhat teu puguh,,,,sare GE Komo tapi Ayna mah ker loba sare heula (Istirahat tidak jelas, tidur apalagi, tapi sekarang sedang banyak tidur dulu),” tulisnya.

    Saat ini Bendi masih belum sadarkan diri. Ia mengalami luka memar di bagian kepala dan pinggang.

    “Sampai saat ini belum sadar,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan.

    Sementara itu, Bendi juga masih belum bisa diajak berkomunikasi.

    “Tidak sadar penuh, tapi juga tidak koma,” kata Direktur RSUD Ciawi, Fusia Meidiawaty.

    Kronologi

    Tabrakan maut Gerbang Tol Ciawi 2 terjadi pada Selasa (4/2/2025) pukul 23.30 WIB.

    Korban tewas tercatat 8 orang. Sementara 11 orang luka-luka.

    Bendi selaku sopir truk yang disebut biang kerok kecelakaan, selamat dari kecelakaan nahas tersebut.

    Bersama 10 korban lainnya, Bendi dibawa ke RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor sesaat setelah kejadian.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan, saat kejadian Bandi Wijaya mengendarai truk Aqua berpelat nomor B 9235 PYE.

    Ia berangkat dari arah Ciawi menuju ke Jakarta.

    Namun saat berada di Gerbang Tol Ciawi 2, truk yang dikendarai oleh Bandi Wijaya mengalami rem blong.

    Truk yang membawa ratusan galon air mineral itu menabrak kendaraan yang sedang bertransaksi di Gerbang Tol Ciawi.

    “Truk tronton muatan galon Aqua yang berjalan dari arah Ciawi menuju Jakarta, pada saat di Gerbang Tol Ciawi 2, diduga kendaraan gagal fungsi rem sehingga menabrak kendaraan di depannya,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo.

    Kakorlantas Polri Brigjen Agus Suryo mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan.

    “Apakah kecepatan tinggi, mengantuk, rem blong tentunya nanti disimpulkan setelah kita melakukan gelar,” ujarnya.

    Pihaknya sudah mengantongi CCTV soal kejadian ini.

    Pihaknya akan segera menyimpulkan penyebab pasti kejadian ini.

    “CCTV sudah ada. Karena itu bagian dari identifikasi untuk dianalisia. Nanti dalam penyelidikan setelah ini akan kita simpulkan penyebab kecelakaan ini,” tandasnya.

     

     

    Sumber: Tribunnewsbogor

  • Selain Asmara, Motif Sunardi Bunuh Almaidah Buntut Ditagih Sertifikat Tanah yang Jadi Jaminan Utang – Halaman all

    Selain Asmara, Motif Sunardi Bunuh Almaidah Buntut Ditagih Sertifikat Tanah yang Jadi Jaminan Utang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sunardi (44), tersangka pembunuhan terhadap penagih utang Sri Pujianti (23), ternyata juga membunuh istri keduanya, Almaidah (51).

    Adapun Sunardi melakukan tindakan kejinya itu pada November 2022 silam. 

    Hal ini baru diketahui setelah polisi membongkar septik tank di kediaman tersangka di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025).

    Pada saat ditemukan, kondisi jasad Almaidah tinggal kerangka dengan mengenakan pakaian lengkap.

    “Jadi sama persis dengan keterangan tersangka bahwa pada saat dimasukkan ke septic tank korban masih menggunakan jaket, pakaian dalam. Jadi pakaiannya masih ditemukan secara keseluruhan,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, dikutip dari Kompas.com.

    Mustofa menuturkan Sunardi tega membunuh istri keduanya itu diduga cemburu karena korban berselingkuh.

    “Untuk motif membunuh istri sahnya karena motif asmara,” katanya.

    Hanya saja, motif Sunardi membunuh Almaidah tidak hanya terkait asmara tetapi soal harta.

    Mustofa mengungkapkan mulanya tersangka meminjam sertifikat tanah milik korban untuk dijadikan jaminan utang ke bank sebesar Rp50 juta.

    “Tersangka meminjam sertifikat tanah kepada korban untuk digadaikan di bank dengan pinjaman sebesar Rp50 juta. Itu tanah atas nama korban,” jelasnya, dikutip dari YouTube tvOne.

    Lalu, Almaidah meminta kepada Sunardi agar sertifikat tanah yang dipinjamnya untuk dikembalikan. Pasalnya, kata Mustofa, korban ingin melakukan balik nama tanah miliknya menjadi nama sang anak.

    Hanya saja, tersangka panik karena sertifikat tanah telah dijadikan jaminan utang di bank tanpa sepengetahuan korban.

    “Sehingga tersangka panik, gimana mau membalikan nama ketika sertifikat ada di bank,” jelas Mustofa.

    Sunardi Bunuh Sri Pujayanti, Jasad Disembunyikan di Bawah Springbed

    Sebelumnya, Sunardi membunuh Sri Pujayanti setelah jasad korban ditemukan pada Selasa (4/2/2025) dini hari.

    Adapun pembunuhan berawal ketika Sri tengah menagih cicilan koperasi di rumah Sunardi pada Senin (3/2/2025) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

    Penagihan tersebut karena pelaku sudah menunggak utang selama sebulan.

    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Rabu, dikutip dari Tribun Bekasi.

    Onkoseno mengatakan pelaku enggan untuk membayar utangnya tersebut. Namun, korban tetap menunggu dan meminta agar utang pelaku segera dibayar.

    Pelaku pun kesal dan langsung mencekik Sri menggunakan kerudung yang dipakai korban.

    Tak cukup sekali, Sunardi kembali mencekik Sri menggunakan kain dan menarik tubuh korban ke dalam rumahnya.

    PEMBUNUHAN ISTRI KEDUA – Kolase Tribunnews.com saat polisi membawa kerangka Amaidah (51) di kediaman pelaku yaitu suami korban bernama Sunardi (44) di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). Di sisi lain, Sunardi juga telah ditangkap setelah melakukan hal serupa terhadap penagih utang bernama Sri Pujayanti (22) pada Senin (3/2/2025) lalu. Sunardi pun telah ditangkap setelah sempat melarikan diri usai ditanya oleh teman dan orang tua korban terkait keberadaan Sri. (Kolase Tribunnews.com/Tribun Bekasi/Muhammad Azzam)

    Diduga demi menghilangkan jejak, Onkoseno menyebut Sunardi membawa sepeda motor Sri ke tempat penitipan kendaraan dekat rumah sakit.

    “Lalu pelaku membawa sepeda motor korban dan menitipkannya di penitipan sebelah RS Medirosa,” jelasnya.

    Onkoseno mengatakan, setelah sepeda motor korban dititipkan, Sunardi kembali ke rumahnya untuk menyembunyikan jasad Sri.

    Adapun Sunardi menyembunyikannya dengan menaruh jasad korban di pinggir tembok kamar dan menutupinya menggunakan springbed.

    Kemudian, sekitar pukul 18.00 WIB di hari yang sama, teman korban merasa curiga dan menanyakan keberadaan Sri kepada Sunardi.

    Namun, pelaku berdalih menjawab tidak tahu dan mengeklaim korban sudah pergi dari rumahnya.

    Nyatanya, pelaku kembali didatangi rumahnya. Kini, sosok yang mencari adalah orang tua korban yang didampingi oleh warga dan ketua RT setempat.

    Pelaku pun kembali ditanya terkait keberadaan korban. Bukannya menjawab, Sunardi justru melarikan diri.

    Warga yang curiga pun langsung menggeledah rumah pelaku dan menemukan jasad korban yang tertutup springbed di dalam kamar.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Bekasi dengan judul “Kisah Tragis Gadis Penagih Utang Korban Pembunuhan, Dijerat Pakai Kerudung Jasadnya Disimpan 2 Hari”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Bekasi/Muhammad Azzam)(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

     

  • Tampang Pria Pembunuh Perempuan Penagih Utang di Bekasi, Ternyata Segini Jumlah Utangnya – Halaman all

    Tampang Pria Pembunuh Perempuan Penagih Utang di Bekasi, Ternyata Segini Jumlah Utangnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Kesal ditagih bayar cicilan Rp4 juta, Sunardi (43), warga Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membunuh pegawai bank keliling Sri Pujayanti (22).

    Sunardi mengaku utangnya sebenarnya Rp2,7 juta di koperasi simpan pinjam tempat korban bekerja.

    Namun, nominal itu bertambah Rp4 juta karena adanya bunga. 

    Besaran utang tersebut mestinya dilunasi Sunardi dengan dicicil selama 10 bulan.

    “Pengakuan tersangka Rp2,7 juta. Tapi dia harus mengembalikan sebanyak Rp4 juta. Itu dicicil Rp115.000 selama 10 bulan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa di rumah pelaku, Rabu (5/2/2025). 

    Mustofa mengatakan, korban sering menagih utang ke rumah Sunardi karena pelaku punya kewajiban membayar cicilan.

    Hal ini yang membuat pelaku kesal dan membunuh korban dengan cara mencekik.

    “Korban dicekik dan ditarik ke dalam rumah. Jadi dia panik dengan kejadian ini,” ungkap Mustofa.

    Setelah membunuh Sri, pelaku berniat memasukkan jasad korban ke septic tank samping rumahnya. Ternyata, di septic tank yang sama, Sunardi pernah membuang jasad istrinya, Almaidah (51), yang dia bunuh pada November 2022.

    Namun, Sunardi urung membuang jasad Sri ke septic tank karena terdapat saudara yang mencari keberadaan korban.

    “Sebenarnya dia juga pengin masukkin korban SR ini ke septic tank, namun belum sempat dimasukkan ke sana karena ada saudara yang mencari. Jadi sementara dia taruh di bawah springbed,” imbuh dia.

    Sebelumnya diberitakan, Sri Pujayanti (22), ditemukan tewas dibunuh Sunardi (43) di rumah pelaku di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.

    Pelaku habisi istrinya tahun 2022

    Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan, Sunardi (43) membunuh istri keduanya, Almaidah (51) dengan cara dicekik menggunakan kerudung di rumahnya, Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada November 2022.

    Setelah tewas dicekik, jasad korban kemudian dibuang oleh pelaku ke dalam septic tank dengan kedalaman dua meter yang berada di samping rumahnya.

    Cara pembunuhan terhadap istrinya itu ternyata serupa ketika Sunardi membunuh Sri Pujayanti (22), wanita pegawai bank keliling pada 4 Februari 2025.

    “Jadi baik pertama (korban Almaidah) dan kedua (korban Sri Pujayanti) dicekik dengan menggunakan sarana jilbab yang dipakai oleh korban,” kata Mustofa di rumah pelaku, Rabu (5/2/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga melancarkan aksi dua pembunuhan ini seorang diri.

    Walaupun begitu, penyidik tetap mendalami dugaan keterlibatan pihak lain.

    “Semua sedang kita dalami. Kita kan tidak mengejar pada pengakuan tersangka, tetapi penyidik akan mengejar namanya pembuktian,” tegas Mustofa.

    Adapun motif pelaku membunuh istrinya karena cemburu setelah diduga berselingkuh. Hal inilah yang membuat pelaku gelap mata membunuh korban. (Kompas.com/Tribunnews)

     

  • Pria Bekasi Bunuh Istri karena Motif Asmara Lalu Habisi Nyawa Wanita Penagih Utang Dipicu Rasa Kesal – Halaman all

    Pria Bekasi Bunuh Istri karena Motif Asmara Lalu Habisi Nyawa Wanita Penagih Utang Dipicu Rasa Kesal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Sunardi (43) ditangkap polisi karena diduga sebagai pembunuh Sri Pujiyanti (23), perempuan penagih utang di Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Polres Metro Bekasi menangkap pelaku tidak lama setelah penemuan jenazah di rumah Sunardi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan pembunuhan ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi di kediaman pelaku Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.

    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” kata Onkoseno, pada Rabu (5/2/2025).

    Saat menagih utang itu, pelaku tak kunjung membayarnya hingga korban terus menunggu.

    Merasa kesal karena korban terus menunggu, pelaku tiba-tiba mencekik Sri menggunakan kerudung yang dipakainya.

    Setelah tak berdaya, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.

    “Pelaku sempat pergi dengan motornya dan kembali lagi memindahkan korban ke dalam kamarnya,” katanya.

    Korban dipindahkan ke kamar lalu ditutupi spring bed.

    Seketika itu, teman korban datang menanyakan keberadaannya namun pelaku menjawab korban sudah pulang.

    Kata Seno, sekira pukul 24.00 WIB keluarga bersama warga dan Ketua RT setempat mendatangi rumah pelaku.

    Kedatangannya menanyakan kembali keberadaan korban.

    Pelaku tetap mengelak tidak tahu, dan memancing mereka yang datang agar memeriksanya.

    “Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri.

    Dari sana pelaku dapat ditangkap,” katanya.

    Identitas korban

    Korban adalah warga Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

    Kasi Humas Polres Metro Bekasi, Akhmadi menyampaikan korban ditemukan di kamar rumah milik pelaku di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah.

    Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan membengkak.

    “Korban sudah dibawa ke RS Polri untuk autopsi,” katanya.

    Terkait kronologi dan pelaku pembunuhannya, Akhmadi belum bisa menyampaikan.

    Pasalnya, kasus ini tengah ditangani jajaran Polres dan Polsek Cibarusah.

    “Sudah ditangani ya, nanti disampaikan jika ada info lebih lanjut,” katanya.

    PENAGIH UTANG DIBUNUH – Garis polisi terpasang di rumah tempat kejadian perkara pembunuhan terhadap Sri Pujiyanti (23), gadis penagih utang di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Selasa (4/2/2025). Sri ditemukan tewas di rumah nasabahnya, Sunardi (43) yang kini sudah ditangkap polisi karena diduga menjadi pembunuh debt collector di Bekasi ini. (Istimewa)

    Pelaku bunuh istri karena asmara

    Pelaku ternyata membunuh istrinya dan menguburnya di septic tank rumah.

    Polisi membongkar septic tank tersebut.

    Titik area septictank tempat kubur jasad istri itu ditutupi kain di sekelilingnya.

    Kurang lebih dua jam, polisi berhasil evakuasi jasad istri pelaku.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan, hari ini merupakan rangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) yang bermula peristiwa pembunuhan Sri Pujiyanti.

    “Hasil pemeriksaan dan pengembangan yang mendalam dari temen-temen Reskrim Polres maupun Polsek diperoleh dari keterangan bahwa tersangka mengakui telah pada 2022 awal November melakukan pembunuhan terhadap istri sahnya,” katanya kepada awak media, Rabu (5/2/2024).

    Atas dasar hasil pengembangan itu, kata Mustofa, pihaknya bersama jajaran forensik memutuskan membongkar septic tank tersebut.

    Hasil pembongkaran itu, ditemukan kerangka keseluruhan secara utuh termasuk ada pakaian, jaket korban.

    “Tadi kami bersama teman-teman forensik menemukan kerangka, secara keseluruhan kerangkanya masih ditemukan secara utuh termasuk pakaian korban, dari jaket korban, pakaian dalam korban masih utuh ditemukan di TKP,” katanya.

    Saat ini jasad berupa kerangka itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.

    “Untuk motif membunuh istri sahnya karena motif asmara,” katanya. (Tribun Bekasi)

     

     

  • Selain Asmara, Motif Sunardi Bunuh Almaidah Buntut Ditagih Sertifikat Tanah yang Jadi Jaminan Utang – Halaman all

    Sosok Sunardi, Pembunuh Gadis Penagih Utang di Bekasi, Kerja Jadi Kuli, Punya 2 Istri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pria di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bernama Sunardi (44), diamankan di kediamannya di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025).

    Sunardi ditangkap karena membunuh seorang gadis penagih utang, Sri Pujianti (23), Senin (3/2/2025).

    Ia ditangkap setelah jasad Sri ditemukan ditutupi springbed di kamarnya, Selasa dini hari.

    “Sudah, pelaku Sunardi kami tangkap setelah ada penemuan jasad korban di rumahnya,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, Rabu (5/2/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.

    Lantas, seperti apakah sosok Sunardi?

    Onkoseno menyebut sehari-hari Sunardi bekerja sebagai seorang kuli bangunan.

    “Kuli bangunan (pekerjaan Sunardi sehari-hari)” ungkapnya.

    Terpisah, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, mengatakan Sunardi memiliki dua istri.

    Istri pertama dinikahi secara siri oleh Sunardi, sedangkan istri kedua menikah resmi.

    Mustofa menuturkan, Sunardi dan istri keduanya, Almaida, menikah di Banyumas, Jawa Tengah.

    “Jadi tersangka ini memiliki dua istri. Istri yang pertama nikah siri, istri yang kedua nikah resmi, yang si Almaida ini. Jadi nikahnya di Banyumas,” jelas Mustofa, Rabu.

    Kendati demikian, nahas, Almaida tewas di tangan sang suami.

    Sunardi diketahui membunuh Almaida pada 2022 silam.

    Jasad Almaida ditemukan di septic tank rumah Sunardi, saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait pembunuhan gadis penagih hutang.

    Kepada polisi, Sunardi mengaku telah membunuh seseorang yang ternyata istri keduanya, dan membuang jasad korban ke septic tank.

    Saat ditemukan, jasad Almaida sudah tinggal kerangka.

    Sunardi  mengaku nekat membunuh istri keduanya karena didasari rasa cemburu. Ia curiga Almaida berselingkuh.

    “Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya telah berselingkuh dengan orang lain.”

    “Hal itu mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini (pembunuhan)” urai Mustofa.

    Meski demikian, Mustofa menjelaskan pihaknya masih mendalami motif lain terkait pembunuhan terhadap Almaida.

    “Sementara masih kita dalami motifnya (membunuh Almaida), nerkaitan dengan kekayaan atau apa,” lanjutnya.

    Sementara itu, terkait pembunuhan gadis penagih utang, Sunardi merasa kesal lantaran ditagih terus-menerus.

    Menurut pengakuan Sunardi, ia berutang ke koperasi tempat korban bekerja sekitar Rp2,7 juta.

    Tetapi, Sunardi harus mengembalikan utang tersebut senilai Rp4 juta, termasuk bunga.

    Kronologi Sunardi Bunuh Gadis Penagih Utang

    Pembunuhan yang dilakukan Sunardi terhadap penagih utang, Sri Pujianti, bermula saat korban mendatangi rumah pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.

    Kedatangan korban diketahui untuk menagih utang pelaku yang sudah menunggak selama satu bulan.

    Karena pelaku tak kunjung membayar utang, korban pun terus menunggu.

    Merasa kesal karena ditunggu, pelaku lantas mencekik korban menggunakan kerudung yang dikenakan korban.

    Pelaku kembali mencekik korban menggunakan kain dan membawanya ke dalam rumah.

    Setelahnya, pelaku membawa pergi motor korban dan dititipkan di parkiran sebuah rumah sakit.

    Pelaku kemudian kembali pulang dan menyembunyikan jasad korban menggunakan springbed.

    Di hari yang sama, rekan korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan korban. Oleh pelaku, dijawab korban telah pulang.

    Tetapi, pada Selasa dini hari, orang tua korban bersama warga dan Ketua RT setempat, mendatangi rumah pelaku.

    Pelaku tetap bersikukuh mengaku tidak tahu di mana korban.

    Namun, pelaku yang terlihat gugup, tiba-tiba melarikan diri. Karena itu, pelaku pun ditangkap.

    “Saat itu pelaku terlihat gugup dan melarikan diri. Dari sana pelaku dapat ditangkap,” kata Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

    Jasad korban yang ditemukan dalam kondisi membengkak, telah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul BREAKING NEWS: Polres Metro Bekasi Tangkap Sunardi Pembunuh Gadis Penagih Utang

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reynas Abdila, Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)

  • Sosok Chika, Pengamen Waria Ngamuk dan Flexing Kunci Mobil di Apotek Jakbar, Kini Ditangkap Polisi – Halaman all

    Sosok Chika, Pengamen Waria Ngamuk dan Flexing Kunci Mobil di Apotek Jakbar, Kini Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Chika, pengamen waria yang mengamuk dan flexing kunci mobil di apotek kawasan Kembangan, Jakarta Barat, akhirnya ditangkap oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat.

    Sosok dari pengamen waria yang merasah masyarakat ini memiliki nama asli TGM.

    Chika adalah nama panggungnya. Saat ini, ia telah berusia 35 tahun.

    Pengamen waria tersebut menjadi viral setelah aksinya memarahi penjaga apotek karena hanya diberi uang Rp1.000.

    Aksi sang waria pertama kali diviralkan oleh akun TikTok @aaaainel.

    PENGAMEN WARIA VIRAL – TGM alias Chika (35), pengamen waria yang viral akibat aksinya saat melabrak pegawai apotek di Jakbar, Kamis (23/1/2025). Kini Chika akhirnya ditangkap pihak berwajib di Jakut pada Senin (3/2/2025). (Tangkapan Layar YouTube TribunPekanbaru.com)

    Waria itu mengamuk dan memamerkan kunci mobil di depan karyawan apotek tersebut.

    “Viralin, mbak. Yang penting kita nggak nyopet. Viralin buruan. Ada b*nc*ng gila gitu. Bawa mobil. Tapi, aku enggak maksa ya (minta-minta). Maksa, ya?” kata Chka dalam video yang viral beberapa waktu lalu.

    Waria itu juga pamer kepada penjaga apotek bahwa dirinya telah berhasil membangun rumah di kampung halamannya.

    “Aku begini-begini punya mobil. Bikin rumah di kampung,” kata dia sambil flexing kunci mobil yang ia bawa.

    “Viralin, nggak usah malu-malu. Kamu udah punya mobil belum? Jawab!” imbuhnya.

    Setelah video tersebut viral di media sosial, pria berusia 35 tahun itu ternyata kembali mendatangi apotek tersebut.

    Ia meminta videonya yang viral segera dihapus.

    Tak hanya itu, Chika juga kembali mengamuk hingga mengacak-acak sejumlah barang di atas nakas apotek.

    Akibat aksi itu, karyawan apotek menjadi resah dan terancam.

    Ditangkap polisi

    Dikutip dari Wartakotalive.com, pengamen waria tersebut telah ditangkap polisi di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (3/2/2025).

    Chika berhasil ditangkap setelah polisi melakukan penyelidikan selama 1 minggu.

    Kapolsek Kembangan, Kompol M Taufik Iksan mengungkapkan bahwa Chika baru sekali beraksi arogan dan flexing seperti itu.

    “Saat ditanya, ya infonya baru sekali,” kata Taufik saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (5/2/2025).

    “Tetapi, setelah kejadian itu ada beberapa video lagi.”

    “Jadi, itu video lama yang dicoba diangkat lagi. Ada beberapa yang memang kata-kata kasar,” ujarnya.

    Menurut Taufik, pelaku sengaja melakukan aksi tersebut.

    Hal itu dilakukan supaya pelaku mendapatkan uang dari mengamennya itu.

    “Waktu kejadian itu, (Chika) kesal nggak dikasih uang dokter di apotek lagi praktek dan dia marah-marah,” tuturnya.

    Polisi kesulitan membekuk Chika lantaran kerap berpindah-pindah tempat pasca videonya viral.

    Selain itu, ia juga berpisah dengan teman-temannya yang sesama waria.

    Awalnya, pihaknya telah berkordinasi dengan ketua waria Jakarta Barat.

    “Sebelum viral, yang bersangkutan tinggal satu kontrakan,” kata Taufik.

    “Setelah viral, yang bersangkutan memisahkan diri dari teman-temannya, tapi pas siang mau ngamen, bareng kumpul bareng,” jelasnya.

    Sementara itu, soal proses hukum yang diterapkan polisi kepada Chika, Kompol Taufik menyebut penyidik berkoordinasi dengan korban, apakah akan diselesaikan secara restorative justice atau jalur yang lain.

    Kompol Taufik juga menjelaskan bahwa Chika sudah pernah diamankan oleh Satpol PP di Kedoya, Jakarta Barat selama dua pekan.

    Lalu dengan informasi itu pengamen waria tersebut ditemukan meski berpindah-pindah tempat.

    Taufik mengatakan bahwa Chika tidak melakukan penganiayaan terhadap karyawan di apotek Kembangan itu.

    Akan tetapi, aksi pemaksaan itu menimbulkan keresahan bagi karyawan yang bertugas.

    “Nggak ada aniaya, tapi menimbulkan rasa takut. HP-nya (karyawan) hanya dipegang, karena ingin video yang di up-load dihapus,” kata Taufik.

    “Makanya, dikembalikan lagi. Buat nakut-nakutin saja,” tandasnya.

    Sebagaian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul BREAKING NEWS: Polisi Amankan Waria yang Ngamuk Sambil Flexing di Apotek Kembangan Jakbar

    (Tribunnews.com/Rakli) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)