Category: Tribunnews.com Internasional

  • Myanmar Dilanda Perang Saudara Berdarah, Bantuan Korban Gempa Bumi Terancam Tak Bisa Dikirim – Halaman all

    Myanmar Dilanda Perang Saudara Berdarah, Bantuan Korban Gempa Bumi Terancam Tak Bisa Dikirim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintahan militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah dan negara bagian, termasuk ibu kota Naypyidaw dan Mandalay.

    Namun, dengan negara yang dilanda perang saudara berdarah yang berkepanjangan, tidak jelas bagaimana bantuan akan sampai ke banyak wilayah.

    Palang Merah mengatakan kabel listrik yang putus menambah tantangan bagi tim mereka yang berusaha mencapai wilayah Mandalay dan Sagaing serta negara bagian Shan bagian selatan.

    “Laporan awal dari lapangan menunjukkan gempa bumi telah menyebabkan kerusakan yang signifikan. Informasi tentang kebutuhan kemanusiaan masih dikumpulkan.” kata Palang Merah Myanmar.

    Sementara itu di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dan dekat dengan episentrum, gempa bumi merusak sebagian bekas istana kerajaan dan bangunan-bangunan, menurut video dan foto yang dirilis di media sosial Facebook.

    Meskipun daerah tersebut rawan gempa bumi, namun pada umumnya jarang penduduknya dan sebagian besar rumah merupakan bangunan bertingkat rendah.

    Di wilayah Sagaing, tepatnya di barat daya Mandalay, sebuah jembatan berusia 90 tahun runtuh, dan beberapa ruas jalan raya yang menghubungkan Mandalay dan kota terbesar di Myanmar, Yangon, juga rusak.

    Warga di Yangon bergegas keluar dari rumah mereka saat gempa terjadi. Tidak ada laporan langsung mengenai korban luka atau kematian.

    Di ibu kota Naypyidaw, gempa tersebut merusak tempat-tempat suci, menyebabkan beberapa bagian runtuh ke tanah, dan beberapa rumah. Di timur laut, gempa tersebut terasa di provinsi Yunnan dan Sichuan di China dan menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah dan cedera di kota Ruili di perbatasan dengan Myanmar, menurut laporan media China.

    Video yang menurut salah satu media diterima dari seseorang di Ruili menunjukkan puing-puing bangunan berserakan di jalan dan seseorang didorong dengan tandu menuju ambulans.

    Guncangan di Mangshi, sebuah kota di China sekitar 100 kilometer (60 mil) timur laut Ruili, begitu kuat sehingga orang-orang tidak dapat berdiri, kata seorang penduduk kepada The Paper, sebuah media daring Myanmar.

    Seorang warga Kunming, ibu kota provinsi Yunnan, mengatakan kepada The Paper bahwa lampu langit-langitnya berayun liar dan guncangannya berlangsung lebih dari 10 detik.

    Departemen Pencegahan Bencana Thailand mengatakan gempa tersebut terasa di hampir seluruh wilayah negara tersebut.

    Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra mengadakan pertemuan darurat untuk menilai dampak gempa tersebut.

    Gempa bumi besar mengguncang Myanmar dengan getaran yang terasa hingga Thailand pada Jumat (28/3/2025).

    Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa bumi terjadi 2 kali dalam waktu yang berdekatan.

    Gempa bumi pertama berkekuatan 7,7 SR terjadi di 16 km (10 mil) barat laut kota Sagaing pada kedalaman 10 km (6 mil) sekitar pukul 12:50 siang, waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

    Kemudian diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,4 SR.

    Akibat guncangan gempa, gedung pencakar langit setinggi 30 lantai di Bangkok runtuh. (AP/The Paper)

  • Putin Undang Korea Utara dan BRICS Gabung Perundingan Gencatan Senjata Ukraina – Halaman all

    Putin Undang Korea Utara dan BRICS Gabung Perundingan Gencatan Senjata Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan agar negara-negara sekutunya, termasuk Korea Utara dan anggota BRICS, turut serta dalam perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Dalam pertemuan dengan prajurit di Murmansk, Rusia utara, Putin menyampaikan gagasan bahwa Ukraina dapat ditempatkan di bawah “pemerintahan sementara” sebagai bagian dari proses perdamaian.

    Menurut kantor berita negara Rusia, TASS, Putin mengusulkan pemilu baru di Ukraina serta penandatanganan perjanjian damai setelah negara itu berada di bawah administrasi internasional.

    “Pada prinsipnya, pemerintahan sementara dapat diperkenalkan di Ukraina di bawah naungan PBB, Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan mitra kami,” kata Putin.

    Ia menekankan bahwa langkah ini bertujuan untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis dan membentuk pemerintahan yang dipercaya rakyat sebelum memulai perundingan damai.

    Putin juga menekankan bahwa perundingan damai seharusnya tidak hanya melibatkan Rusia dan Amerika Serikat, tetapi juga negara-negara lain, termasuk China, India, Brasil, Afrika Selatan, serta Korea Utara.

    “Ini bukan hanya Amerika Serikat tetapi juga Republik Rakyat Tiongkok, India, Brasil, Afrika Selatan, semua negara BRICS, dan banyak lainnya, misalnya, termasuk Republik Rakyat Demokratik Korea,” kata Putin, dikutip dari Al Jazeera.

    Sementara itu, laporan dari militer Korea Selatan menyebutkan bahwa Pyongyang telah mengirim lebih dari 3.000 tentara baru untuk bergabung dengan pasukan Rusia di Ukraina, melampaui 11.000 tentara yang dikirim tahun sebelumnya.

    Putin juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Eropa meskipun menilai bahwa negara-negara Eropa sering kali bertindak tidak konsisten terhadap Rusia.

    “Kami sudah terbiasa dengan hal itu. Saya harap kami tidak akan membuat kesalahan berdasarkan kepercayaan yang berlebihan kepada apa yang disebut mitra kami,” katanya, menurut TASS.

    Di sisi lain, Putin memuji Presiden AS Donald Trump, yang menurutnya “dengan tulus mengharapkan berakhirnya konflik ini.”

    Pernyataan Putin muncul setelah negosiasi terpisah di Riyadh, Arab Saudi, yang melibatkan pejabat Rusia, Ukraina, dan AS untuk membahas kemungkinan gencatan senjata.

    Menurut laporan AS, Kyiv dan Moskow telah sepakat untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Hitam.

    Namun, dalam beberapa hari berikutnya, kedua belah pihak saling menuduh tidak serius dalam pembicaraan damai.

    Ukraina menuduh Rusia melancarkan serangan drone terhadap kota Mykolaiv, yang oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut sebagai “sinyal jelas bahwa Moskow tidak menginginkan perdamaian sejati.”

    Sebaliknya, Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan drone terhadap fasilitas penyimpanan gas dan infrastruktur listrik di wilayah yang dikuasai Rusia, yang dianggap melanggar kesepakatan untuk tidak menyerang fasilitas energi masing-masing.

    Media Rusia melaporkan bahwa putaran kedua pembicaraan akan dilanjutkan di Riyadh pada pertengahan April.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Analisis BMKG Gempa M 7,6 Guncang Myanmar: Aktivitas Sesar Aktif Sagaing, Tak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    Analisis BMKG Gempa M 7,6 Guncang Myanmar: Aktivitas Sesar Aktif Sagaing, Tak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono membeberkan analisisnya terkait gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,6 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) sekira pukul 12.50 waktu setempat.

    Dia mengatakan gempat terjadi sebanyak dua kali yaitu pada pukul 13.20 WIB berkekuatan M 7,6 dan pukul 13.31 WIB dengan kekuatan M 6,4.

    “Dua Gempa terjadi dengan selisih waktu 11 menit 3 detik. Adapun selisih jarak kedua pusat gempa kurang lebih 60 kilometer,” katanya kepada Tribunnews.com, Jumat sore.

    Daryono mengungkapkan gempa ini terjadi di kedalaman 10 km dan berpusat di Mandalay, Myanmar.

    “Pada hari Jumat, 28 Maret 2025, pukul 13:20:56 WIB wilayah Mandalay, Myanmar, diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M7,6 dengan episenter terletak pada koordinat 21,76° LU; 95,83° BT, pada kedalaman 10 km,” katanya.

    Daryono mengungkapkan gempa di Myanmar tersebut dipicu adanya aktivitas sesar aktif Sagaing.

    Sebagai informasi, sesar Sagaing adalah sesar teraktif di Myanmar yang melintasi atau dekat dengan kota-kota besar seperti Yangon, Naypyidaw, dan Mandalay.

    Lalu, sesar Sagaing merupakan batas antara Myanmar dan Lempeng Sunda.

    “Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif Sagaing,” jelasnya.

    Kendati demikian, Daryono mengungkapkan gempa dahsyat tersebut tidak berpotensi mengakibatkan gelombang tsunami.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.

    Sebagai informasi, gempa yang mengguncang Myanmar tersebut turut dirasakan getarannya oleh Thailand hingga China.

    Dikutip dari CNN, Pusat Jaringan Gempa China (China Earthquake Networks Center (CENC) melaporkan getaran terasa sampai di Provinsi Yunan, barat daya China.

    Sementara, getaran di Thailand mengakibatkan warga di bagian selatan berhamburan keluar.

    “Saya mendengarnya dan saya sedang tidur di rumah. Saya berlari sejauh ayng saya bisa dengan mengenakan piyama keluar dari rumah,” kata salah satu warga bernama Duangjai, dikutip dari Bangkok Post.

    Bahkan, gempa ini sampai membuat Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra menghentikan kunjungan kenegaraannya ke Pulau Selatan Phuket dan langsung mengelar rapat mendesak.

    Gempa ini juga mengakibatkan Istana Mandalay di Myanmar mengalami kerusakan. Adapun istana tersebut merupakan kediaman raja terakhir Burma dan berada di Kota Mandalay.

    Tak cuma itu, kerusakan juga menimpa jembatan di Kota Sagaing di mana jembatan tersebut dikabarkan sampai rubuh akibat gempa dahsyat yang terjadi, dikutip dari Myanmar Now.

    Kerusakan akibat gempa juga diperkirakan tejradi di kota-kota lain seperti Kyaukse, Pyin Oo Lwin, dan Shwebo.

    Di sisi lain, belum diketahui ada atau tidaknya korban jiwa akibat gempa dahsyat ini.

    Sementara, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Joedha Nugraha masih berkoordinasi dengan pihak KBRI di Bangkok dan Yangon untuk mengetahui ada atau tidaknya korban yang berasal dari Indonesia.

    “Siap segera (menginformasikan). Lagi koordinasi dengan KBRI Bangkok dan KBRI Yangon,” katanya kepada Tribunnews.com.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Putin Undang Korea Utara dan BRICS Gabung Perundingan Gencatan Senjata Ukraina – Halaman all

    Ketegangan Geopolitik Tak Halangi Ambisi Putin Jalin Kerja Sama dengan Kawasan Arktik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Meski persaingan geopolitik di Arktik semakin meningkat, Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan Moskow tetap membuka peluang kerja sama dengan mitra asing.

    Kremlin juga tak menutup kemungkinan kerja sama dengan negara-negara Barat dalam proyek ekonomi.

    Pernyataan ini disampaikan Putin dalam pidato penting pada Kamis (27/3/2025), Al Jazeera melaporkan.

    Pada kesempatan tersebut, Putin juga menyinggung ambisi Amerika Serikat terhadap kawasan Arktik.

    Ia menyoroti niat Presiden AS Donald Trump untuk mengakuisisi Greenland, yang ia sebut sebagai langkah serius. Namun, ia menegaskan bahwa isu tersebut tidak berkaitan langsung dengan Rusia.

    Moskow lebih khawatir dengan meningkatnya keterlibatan NATO di wilayah utara.

    “Negara-negara NATO secara umum semakin menunjuk wilayah utara sebagai batu loncatan untuk kemungkinan konflik, mempraktikkan penggunaan pasukan dalam kondisi ini, termasuk oleh ‘rekrutan baru’ mereka, Finlandia dan Swedia,” kata Putin.

    Sebagai respons, Rusia terus memperkuat kehadiran militernya di Arktik.

    “Kami tidak akan membiarkan pelanggaran terhadap kedaulatan negara kami dan akan melindungi kepentingan nasional kami dengan andal,” tegasnya.

    Pengembangan Infrastruktur dan Rute Laut Utara

    Melaporkan dari Moskow, jurnalis Yulia Shapovalova menyampaikan bahwa prioritas Putin di Arktik adalah mengembangkan infrastruktur.

    Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat setempat serta mendapatkan akses lebih baik ke sumber daya alam di kawasan tersebut.

    “Putin melihat banyak prospek untuk pengembangan lebih lanjut di kawasan ini – arah yang paling penting adalah penguatan transportasi dan logistik di Arktik,” kata Shapovalova.

    Putin juga menyoroti pengembangan Rute Laut Utara, jalur pelayaran terpendek yang menghubungkan Eurasia bagian barat dengan kawasan Asia-Pasifik.

    “Rusia siap bekerja sama, siap untuk prospek di Arktik,” tambahnya.

    Wilayah Strategis

    Arktik menyimpan sumber daya fosil dan mineral yang semakin mudah diakses akibat pemanasan global. Selain itu, kawasan ini menjadi ajang persaingan militer.

    Rusia telah mempercepat kehadirannya dengan membuka kembali pangkalan era Soviet dan memodernisasi angkatan lautnya.

    Di sisi lain, AS menganggap Arktik sebagai wilayah yang sangat penting bagi keamanan nasionalnya.

    Kawasan ini berperan dalam sistem peringatan dini terhadap serangan nuklir.

    Kremlin menegaskan bahwa Arktik adalah zona kepentingan strategis bagi Rusia.

    Pada Februari lalu, pemerintah Rusia menyarankan adanya peluang kerja sama dengan AS dalam pengembangan sumber daya alam di kawasan ini.

    Meski hubungan kedua negara masih tegang akibat konflik geopolitik, Rusia tetap membuka kemungkinan kolaborasi jika menguntungkan bagi kedua belah pihak.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Negosiasi Hamas-Israel Berlanjut di Qatar, Mesir Usul 5 Sandera Dibebaskan Setiap Minggu – Halaman all

    Negosiasi Hamas-Israel Berlanjut di Qatar, Mesir Usul 5 Sandera Dibebaskan Setiap Minggu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mediator Hamas dan Israel, Mesir, mengirim delegasinya ke Doha, Qatar untuk menyampaikan usulan pada hari Kamis (27/3/2025).

    Para mediator, Mesir, Qatar, dan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) berupaya untuk mendorong berlanjutnya negosiasi gencatan senjata yang terputus setelah Israel kembali meluncurkan serangan udara di Gaza sejak 18 Maret 2025.

    Dua diplomat asing yang mengetahui pembicaraan itu mengungkapkan Mesir mengusulkan pembebasan lima sandera Israel yang masih hidup pada hari pertama gencatan senjata yang dipulihkan.

    Kemudian, lima orang lagi akan dibebaskan setiap 7-10 hari.

    Kedua diplomat tersebut mengatakan sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika, Idan Alexander, juga akan dibebaskan pada hari pertama, menurut laporan Al Arabiya.

    Usulan tersebut juga menetapkan penarikan tentara Israel dari posisi yang didudukinya kembali setelah melanggar gencatan senjata tahap pertama.

    Sejak pelanggaran tersebut, Israel kembali menduduki Koridor Philadelphi (Poros Salah al-Din) dan Koridor Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian.

    Usulan baru Mesir juga mencakup komitmen kedua pihak untuk terus melanjutkan perundingan mengenai gencatan senjata dan mematuhinya, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Sebelumnya pada 19 Januari 2025, Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tahanan melalui para mediator.

    Perjanjian tersebut mencakup tiga tahap dan secara resmi berlangsung selama 42 hari.

    Pada tahap pertama, gerakan tersebut membebaskan 33 sandera hidup, termasuk delapan jenazah sandera.

    Sementara itu, Israel membebaskan hampir 1.900 tahanan Palestina selama tahap pertama perjanjian.

    Namun, gencatan senjata ini runtuh setelah Tel Aviv menolak untuk beralih ke tahap kedua dan menuntut perpanjangan tahap pertama, sebuah permintaan yang ditolak oleh Hamas.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • PBB Peringatkan Situasi ‘Mengerikan’ bagi Warga yang Dipaksa Mengungsi oleh Israel di Gaza Utara – Halaman all

    PBB Peringatkan Situasi ‘Mengerikan’ bagi Warga yang Dipaksa Mengungsi oleh Israel di Gaza Utara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) telah memperingatkan tentang “kondisi mengerikan” yang dihadapi oleh orang-orang yang baru mengungsi akibat perintah pemindahan paksa militer Israel di daerah Beit Hanoon dan Beit Lahiya di Gaza utara.

    UNRWA menyebut warga kini mengungsi di tenda-tenda darurat setelah dipaksa mengungsi oleh Israel.

    “Dengan keterbatasan makanan dan air, sebagian dari mereka kini tinggal di tenda-tenda darurat di jalan utama dekat kompleks utama UNRWA di Gaza,” kata badan PBB itu, Jumat (28/3/2025), dilansir Al Jazeera.

    Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan tidak ada bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza dalam lebih dari tiga minggu, dibandingkan dengan antara 500 dan 600 truk pasokan kemanusiaan yang mencapai daerah kantong itu sebelum Israel memberlakukan blokade dan melanggar gencatan senjata awal bulan ini.

    “Gaza adalah masa tergelap umat manusia,” kata Lazzarini dalam sebuah unggahan di media sosial.

    Sementara, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah mengungkapkan bahwa 82 persen pergerakan bantuan kemanusiaan di Gaza ditolak oleh militer Israel pada 18-24 Maret.

    “Tugas-tugas penting seperti mengambil pasokan penting atau mengisi bahan bakar di toko roti diblokir secara efektif,” kata OCHA dalam unggahan di media sosial.

    Blokade tiga minggu yang dilakukan Israel terhadap semua bantuan yang masuk ke Gaza dan penolakannya terhadap pergerakan yang aman bagi badan-badan bantuan di dalam wilayah yang dilanda perang itu, terjadi ketika Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan bahwa “ratusan ribu” orang di Gaza kembali menghadapi kelaparan dan kekurangan gizi yang parah.

    “Perluasan aktivitas militer di Gaza sangat mengganggu operasi bantuan pangan dan membahayakan nyawa para pekerja bantuan setiap hari,” kata WFP dalam sebuah pernyataan.

    Persediaan Makanan di Gaza Tinggal untuk 2 Minggu

    Diberitakan Al Arabiya, WFP memperingatkan bahwa mereka hanya memiliki persediaan makanan untuk dua minggu di Gaza, tempat ratusan ribu orang berisiko mengalami kelaparan parah dan kekurangan gizi.

    “WFP memiliki sekitar 5.700 ton stok makanan yang tersisa di Gaza – cukup untuk mendukung operasi WFP selama maksimal dua minggu,” kata badan yang berpusat di Roma itu dalam sebuah pernyataan, Kamis (27/3/2025).

    WFP mengatakan karena situasi keamanan yang memburuk dan pengungsian yang cepat, badan tersebut akan mendistribusikan makanan sebanyak mungkin dan secepat mungkin.

    WFP mengurangi jatah makanan perorangan sehingga badan tersebut dapat memberi makan lebih banyak orang secara keseluruhan.

    Badan itu berencana untuk mendistribusikan paket makanan kepada setengah juta orang, yang berarti paket tersebut akan memberi makan satu keluarga selama sekitar satu minggu.

    Sebagai informasi, Israel melanjutkan operasi militer di wilayah Palestina lebih dari seminggu yang lalu, menghancurkan ketenangan selama berminggu-minggu yang dibawa oleh gencatan senjata yang rapuh.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Rabu bahwa operasi baru Israel telah menyebabkan 142.000 orang mengungsi hanya dalam tujuh hari, dan memperingatkan berkurangnya pasokan setelah Israel melanjutkan pemblokiran bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza.

    Pejabat Israel mengatakan operasi baru itu dimaksudkan untuk menekan Hamas, yang menguasai Gaza, agar membebaskan sandera yang tersisa menyusul kebuntuan dalam pembicaraan dengan mediator untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Tujuh warga Palestina tewas dalam serangan Israel di pasar yang ramai di Gaza tengah, sementara lebih dari 40 orang tewas dalam serangan di wilayah yang dilanda perang itu dalam 24 jam terakhir.

    Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa ribuan warga Palestina menghadapi kelaparan parah dan kekurangan gizi di Gaza karena badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan tidak ada bantuan yang memasuki daerah kantong itu dalam lebih dari tiga minggu.

    Serangan Israel telah menewaskan enam orang dalam serangan terbaru di Lebanon selatan, kata Kementerian Kesehatan negara itu.

    PENGUNGSI GAZA – Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. (khaberni/tangkap layar)

    Serangan ulang Israel terhadap Gaza berlanjut memasuki hari ke-11, menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk tujuh orang dalam serangan di pasar yang ramai di pusat daerah kantong yang terkepung itu.

    Serangan Israel juga menewaskan pekerja lain di lembaga amal World Central Kitchen, sehingga jumlah total staf kelompok bantuan pangan yang tewas selama perang Israel di Gaza menjadi 12 orang.

    Pasukan Israel di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki, telah menolak akses penuh warga Palestina ke Masjid Ibrahimi yang merupakan bangunan bersejarah di kota itu untuk hari Jumat keempat berturut-turut selama bulan suci Ramadan.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 50.208 warga Palestina dipastikan tewas dan 113.910 lainnya terluka dalam  perang Israel di Gaza.

    Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui  jumlah korban tewas  menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Israel Terancam Dikepung Iran di Lautan, Jenderal IRGC: Akan Kami Ubah Laut Jadi Neraka Zionis – Halaman all

    Israel Terancam Dikepung Iran di Lautan, Jenderal IRGC: Akan Kami Ubah Laut Jadi Neraka Zionis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Iran menyampaikan ancaman keras terhadap Israel saat parade angkatan laut besar-besaran pada Kamis (27/3/2025) kemarin.

    Parade itu digelar di Teluk Persia, pantai Makran, dan Laut Kaspia untuk mengungkapkan dukungan kepada rakyat Palestina.

    Laksamana Muda Alireza Tangsiri dari Angkatan Laut Korps Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) mengatakan Iran akan memastikan keamanan di perairan regional dan melawan setiap musuh.

    “IRGC akan mengubah lautan menjadi neraka untuk Zionis dan melenyapkan Israel dari muka bumi,” kata Tangsiri, dikutip dari Tasnim.

    Dia menyebut Israel terancam terkepung atau tak punya jalan untuk kabur.

    “Kami tidak hanya berperang di darat. Kami juga siap di laut dan kalian tidak akan punya jalan untuk melarikan diri,” ujarnya untuk menegaskan komitmen Iran mengamankan keamanan Teluk Persia, Laut Oman, dan perairan utara.

    Tangsiri berujar mobilisasi Angkatan Laut Iran merupakan simbol perlawanan.

    “Pasukan laut Basij bukan hanya satuan militer, melainkan juga perwakilan perlawanan negara-negara Islam terhadap para penindas. Sekarang laut menjadi arena melawan penindas.”

    Menurut dia, parade di laut pada hari Quds (hari Jumat terakhir pada bulan Ramadan) itu diikuti oleh lebih dari 3.000 kapal. Kata dia, setiap aksi permusuhan akan dibalas.

    Tangsiri menyebut sekutu-sekutu Iran juga turut serta dalam parade itu. Tampak ada bendera Palestina yang dikibarkan, lalu ada bendera Israel yang dibakar di Teluk Persia.

    “Kalian (Israel) tak akan menemukan rute kabur lewat laut. Pasukan Basij Iran dan negara-negara muslim lainnya akan menghalangi semua jalur kalian,” ucapnya.

    Sekali lagi, dia mengatakan pasukan Iran siap melawan ancaman di laut. “Kami siap pula di laut. Kalian tak punya tempat untuk lari.”

    Pada bulan Oktober 2024, Iran pernah mengancam akan menyerang semua infrastruktur di Israel jika negara Yahudi itu nekat menyerang Iran.

    Mayjen Mohammed Bagheri menyebut Iran akan meluncurkan lebih banyak rudal ke Israel daripada sebelumnya jika Israel mengabaikannya.

    Peringatkan Israel agar tak serang Lebanon

    Tempo hari Iran memperingatkan Israel agar tidak menyerang Lebanon.

    Juru bicara Menteri Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengecam serangan itu. Dia menyebutnya sebagai ancaman terhadap perdamanan dan keamanan dunia.

    Baghei menyamakan serangan tersebut dengan serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat. Dia mendesak masyarakat internasional segera bertindak.

    Adapun serangan terbaru Israel di Gaza disebut menunjukkan bahwa Israel mengabaikan hukum internasional.

    Baghei juga menyampaikan dukacitanya kepada para keluarga korban serangan Israel di Lebanon. Dia berharap korban luka cepat sembuh.

    (*)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.129: Zelensky Desak AS Bereaksi saat Rusia Langgar Perjanjian Energi – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.129: Zelensky Desak AS Bereaksi saat Rusia Langgar Perjanjian Energi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.129 pada Jumat (28/3/2025).

    Pada tengah malam, peringatan serangan udara dicabut di Kyiv.

    Pada pukul 01.50 waktu setempat, ledakan terdengar di Odessa, seperti diberitakan Suspilne.

    Berkat Ceko, Ukraina Akan Mendapat 1,5 Juta Peluru Artileri Tahun Ini

    Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala, mengatakan prakarsa amunisi yang dipimpin Ceko untuk Ukraina dapat mengirimkan 1,5 juta butir peluru artileri lagi pada tahun 2025 seperti tahun lalu.

    Prakarsa tersebut diluncurkan tahun lalu dan didanai oleh sejumlah sekutu.

    Di antara butir peluru yang disediakan pada 2024 adalah 500.000 unit peluru kaliber 155 mm pada bulan Februari tahun ini, yang cocok dengan senjata artileri NATO yang disediakan oleh sekutu Barat untuk Ukraina.

    Eropa Kembali Tegaskan Dukungan untuk Ukraina

    Para pemimpin Eropa menegaskan dukungan mereka untuk Ukraina pada pertemuan puncak di Paris pada hari Kamis (27/3/2025).

    Mereka sepakat, sekarang bukan saatnya untuk mencabut sanksi terhadap Rusia.

    Sebaliknya, para pemimpin Eropa membahas bagaimana sanksi dapat ditingkatkan “untuk mendukung inisiatif AS untuk membawa Rusia ke meja perundingan.

    “Itu berarti meningkatkan tekanan ekonomi pada Rusia, mempercepat sanksi baru yang lebih keras yang menekan pendapatan energi Rusia dan bekerja sama untuk membuat tekanan ini berarti,” kata Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

    Kepala Angkatan Darat Prancis, Inggris, dan Jerman Akan Kunjungi Ukraina

    Dalam pertemuan di Paris pada hari Kamis, Keir Starmer, mengonfirmasi kepala angkatan darat Prancis, Inggris, dan juga Jerman akan pergi ke Kyiv untuk membantu merencanakan dukungan bagi angkatan darat Ukraina.

    Mereka akan bertemu dengan kelompok kontak pertahanan Ukraina yang bertugas mengumpulkan lebih banyak bantuan militer dan menjaga Ukraina dalam pertempuran.

    Presiden Prancis: Eropa Pasti Akan Kirim Pasukan Perdamaian

    Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berbicara tentang rencana “Coalition of the willing” Prancis dan Inggris untuk mengirim pasukan ke Ukraina untuk membantu mempertahankan gencatan senjata pada akhirnya dalam pertemuan kelompok tersebut di Paris.

    “Tidak ada suara bulat hari ini, tetapi kita tidak memerlukan suara bulat untuk melakukan ini,” kata Macron. 

    Italia termasuk di antara sekutu Ukraina yang mengatakan mereka tidak akan mengirim pasukan.

    “Akan ada pasukan jaminan dengan beberapa negara Eropa yang akan dikerahkan (ke Ukraina),” kata Macron, seperti diberitakan The Guardian.

    Ukraina Tuduh Rusia Langgar Gencatan Senjata Energi

    Gubernur Kherson mengatakan Rusia melakukan penembakan besar-besaran di sebuah stasiun transportasi umum di kota Kherson, Ukraina selatan pada hari Kamis.

    Infrastruktur kereta api rusak dan pasokan listrik terganggu.

    Dampak pemadaman listrik atas serangan itu menyebabkan Ukraina menuduh Rusia melanggar komitmen untuk tidak menyerang target energi Ukraina dalam kesepakatan gencatan senjata 30 hari.

    Sementara itu, Ukraina menolak tuduhan Rusia, pesawat tak berawak Ukraina menyerang fasilitas energi di wilayah Kursk dan Bryansk Rusia, dan di semenanjung Krimea yang diduduki.

    Zelensky Minta AS Respons Pelanggaran Rusia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Kamis meminta AS untuk menanggapi apa yang disebutnya pelanggaran Moskow terhadap komitmennya untuk tidak menyerang target energi Ukraina.

    “Saya pikir harus ada reaksi dari AS,” kata presiden Ukraina itu kepada wartawan di Paris pada hari Kamis.

    Ia mengatakan bahwa fasilitas energi telah rusak dalam serangan pada hari Kamis dan tidak jelas siapa yang memantau janji untuk menghentikan serangan tersebut.

    Zelensky Optimis AS Akan Kehilangan Kepercayaan pada Rusia

    Zelensky menunjukkan nada optimisme strategis minggu ini, AS mungkin akan kehilangan kepercayaan kepada Rusia

    Meskipun ia mengeluh tentang pesan Kremlin yang diulang oleh Steve Witkoff, utusan Donald Trump, Zelensky beralasan bahwa seiring waktu tim Gedung Putih akan menghargai Kremlin tidak bertindak dengan itikad baik.

    “Akan menjadi jelas bahwa Rusia tidak menginginkan gencatan senjata tanpa syarat karena mereka semakin banyak mengajukan keberatan. Orang-orang tidak akan semakin mempercayai Rusia setiap hari,” katanya.

    Jet Tempur Jerman Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Jet tempur Eurofighter Jerman mencegat dan mengawal pesawat pengintai Ilyushin Il-20 Rusia yang mendekati Jerman timur laut di atas Laut Baltik pada hari Kamis. 

    “Penyebabnya adalah pesawat tak dikenal di atas Laut Baltik, yang terbang tanpa rencana penerbangan atau transponder yang diaktifkan,” kata angkatan udara Jerman.

    Pesawat itu diarahkan kembali ke daerah kantong Rusia Kaliningrad dari tempat pertama kali dilacak, seperti diberitakan kantor berita Jerman, Bild.

    Zelensky: AS Terus Mengubah Ketentuan Perjanjian Mineral

    Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa AS terus-menerus mengubah ketentuan kesepakatan mineral yang diusulkan, tetapi ia tidak ingin Washington berpikir Kyiv menentangnya.

    Menurut Financial Times, proposal baru akan memberikan AS hak pertama untuk membeli sumber daya yang diekstraksi berdasarkan perjanjian tersebut.

    Selain itu, AS akan mendapatkan kembali semua uang yang telah diberikannya kepada Ukraina sejak 2022, di samping tingkat bunga tahunan 4 persen, sebelum Ukraina mulai mendapatkan akses ke keuntungan.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan Ukraina harus mengembalikan bantuan yang diberikan oleh AS selama perang melawan Rusia dan memberikannya dalam bentuk perjanjian mineral.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Militer Israel Dihantam Krisis, Banyak Tentara Cadangan IDF Tolak Berperang di Gaza, Kecewa Berat – Halaman all

    Militer Israel Dihantam Krisis, Banyak Tentara Cadangan IDF Tolak Berperang di Gaza, Kecewa Berat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel dilaporkan mengalami krisis prajurit karena banyak tentara cadangannya menolak ikut berperang di Jalur Gaza.

    Saat ini Israel bersiap memperluas operasi militernya di Gaza. Ada puluhan ribu tentara yang akan dipanggil dalam waktu dekat.

    Media terkenal Israel bernama Haaretz melaporkan, seorang komandan senior Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyinggung banyaknya tentara cadangan yang menolak menjalankan kewajiban.

    Alasan utamanya adalah kekecewaan besar atas kebijakan pemerintah dan perasaan bahwa pemerintah belum cukup melakukan banyak hal untuk membebaskan sandera di Gaza.

    Alasan lainnya adalah penolakan tentara atas rancangan undang-undang (RUU) yang akan mengecualikan warga Israel ultra-Ortodoks dari dinas militer dan keinginan pemerintah untuk menguatkan kontrolnya atas pengadilan.

    Beberapa tentara cadangan mengaku para prajurit dan komandan mengalami keletihan yang begitu besar. Mereka kesulitan menjalani dinas.

    “Sudah melewati batas,” kata Alon Gur yang mengundurkan diri dari Angkatan Udara Israel minggu lalu setelah dicopot karena menolak berdinas.

    Gur menuding pemerintah Israel lebih mengutamakan politik ketimbang nyawa manusia.

    TENTARA ISRAEL – Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1 Desember 2024, memperlihatkan tentara Israel beroperasi di lokasi yang tidak dipublikasikan di Jalur Gaza. (Instagram @idf)

    Pekan kemarin Haaretz menyebut respons panggilan berdinas berikutnya duperkirakan tidak akan mencapai lebih dari 50 persen. 

    Awal Maret lalu pemerintah Israel menyetujui RUU yang akan memungkinkan IDF memanggil hingga 400.000 tentara cadangan.

    Dua minggu kemudian Israel melanjutkan serangan ke Gaza dan menghalangi pembicaraan tahap kedua gencatan.

    Kekurang tentara

    Beberapa waktu lalu IDF juga sudah memperingatkan Israel kini kekurangan tentara.

    Direktorat Operasi IDF mengatakan kelangkaan tentara ini belum pernah terjadi sejak era pendudukan Israel di Lebanon selatan 1982, kemudian Intifada Kedua tahun 2000-an.

    Menurut IDF, kelangkaan itu disebabkan oleh “ketenangan palsu” selama bertahun-tahun. Lalu, kini IDF berusaha mencegah Hizbullah dan Hamas pulih seperti sedia kala.

    Media Israel Yedioth Ahronoth mengatakan saat ini pengerahan tentara Israel makin sering terjadi, rotasinya lebih lama, dan cuti menjadi lebih sedikit.

    Tentara Israel diperkirakan akan didera beban yang belum pernah terjadi sebelumnya lantaran IDF kesulitan memenuhi permintaan akan keamanan.

    Meski demikian, tentara Israel sudah mulai merasakan beban itu. Kini mereka hanya bisa beristirahat sekali tiap 2,5 pekan. Adapun selama 15 tahun sebelumnya, tentara bisa pulang ke rumah sekali setiap dua pekan.

    “Masyarakat Israel, rekrutmen baru, tentara aktif, dan terutama orang tua mereka harus menyesuaikan ekspektasi merek. Mereka akan jauh lebih jarang melihat anak mereka dalam beberapa tahun mendatang,” kata IDF.

    Menurut IDF, bahkan para tentara tetap akan jarang pulang andaipun perang di Gaza tidak berlanjut dan situasi di Lebanon, Suriah, dan Tepi Barat tetap “tenang” seperti saat ini.

    Para pejabat militer mengaku melakukan segalanya agar bisa mengurangi beban para tentara cadangan yang kelelahan.

    “Tetapi tentara tempur reguler akan menanggung beban itu. Kita perlu ribuan tentara di pos-pos terluar baru di dalam wilayah Lebanon, di Dataran Tinggi Golan, dan di sepanjang zona penyangga Jalur Gaza,” kata pejabat Israel.

    “Yang terpenting, kita harus menggandakan jumlah batalion regional yang ditempatkan di sekitar Gaza dan Galilea dibandingkan dengan masa sebelum perang. Kenyataan baru ini tidak akan berubah dalam beberapa tahun ke depan, bahkan dengan skenario paling optimistis pun.”

    Staf Umum Israel sangat mengkhawatirkan kurangnya tentara Israel. Israel membebastugaskan lebih dari 10.000 tentara sejak perang Gaza meletus.

    Menurut data IDF, sudah ada sekitar 12.000 tentara yang tewas atau terluka sejak perang.

    Di samping itu, meningkatkan kebutuhan untuk pertahanan di perbatasan dan makin banyaknya brigade lapis baja dan zeni membuat Israel kekurangan tentara.

    Guna mengatasi kelangkaan tentara, IDF dilaporkan menghubungi para eks tentara. IDF ingin membentuk brigade cadangan baru berisi orang-orang berusia 40 hingga 60 tahun.

    Meski demikian, brigade itu tetap kekurangan personel dan bergantung para relawan dengan kondisi kesehatan yang beragam.

    “Kami sudah mencapai batas maksimal, dan setiap tentara tempur IDF sudah merasakannya,” ujar pejabat Israel.

    Dia mengatakan para rekrutan baru juga sudah terdampak oleh beban besar. Beberapa peleton sudah harus dikirim ke satuan aktif meski baru menjalani dua bulan pelatihan.

    Menurut dia, satu-satunya cara mengatasi hal itu adalah menambah pasukan dalam jumlah yang belum pernah ada sebelumnya.

    Sementara itu, Direktorat Operasi IDF mengatakan salah satu strategi untuk mengatasi beban tentara adalah memberikan cuti selama lima hingga tujuh hari kepada seluruh personel di dalam satuan. Kebijakan ini pernah dilakukan terhadap Batalion Givati dan Nahal setelah dua bulan bertempur di Gaza.

    Meski demikian, tentara hanya bisa mendapatkannya setelah berdinas selama 50 hingga 60 hari tanpa pulang ke rumah.

    Narasumber IDF mengatakan para tentara cadangan akan menjadi kelompok pertama yang mendapat keringanan dalam bentuk apa pun.

    “Kami berusaha memastikan mereka tidak berdinas lebih dari 2,5 bulan pada tahun 2025, tetapi banyak yang masih dipanggil untuk dua pengerahan tambahan dalam satu tahun,” kata dia.

    (*)

  • Analisis: Cara Rezim Suriah Diam-Diam Mempreteli Perjuangan Palestina, Ada 3 Front – Halaman all

    Analisis: Cara Rezim Suriah Diam-Diam Mempreteli Perjuangan Palestina, Ada 3 Front – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejak berkuasa di Suriah, Ahmad Al Sharaa disebut makin memperlihatkan keinginannya untuk mempreteli perjuangan rakyat Palestina.

    Koresponden Palestina untuk The Cradle mengatakan keinginann Al Sharaa itu diwujudkan dengan sejumlah cara.

    Rezim Al Sharaa menargetkan beberapa entitas. Pertama, entitas Otoritas Palestina (PA), faksi perlawanan seperti Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), dan faksi lain yang merupakan pecahan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

    Kedua, badan bantuan dari PBB (UNRWA) yang ditugasi menyalurkan bantuan kepada warga Palestina di Timur Tengah. Ketiga, perkemahan yang berisi pengungsi Palestina dan Suriah.

    Di samping itu, ada dua hal penting yang terjadi. Pertama, Turki dan Lebanon menghalangi warga Palestina pemegang paspor Suriah untuk kembali ke Suriah.

    Kedua, media Amerika Serikat (AS) mengungkapkan pembicaraan antara AS dan Suriah mengenai kemungkinan Suriah menerima puluhan ribu pengungsi Gaza. Sebagai gantinya, Suriah akan mendapat pengurangan sanksi.

    Front Pertama: PA dan faksi Palestina lainnya

    Al Sharaa yang kini menjadi Presiden Suriah berusaha menjauhkan Hamas dari Suriah.

    Kepala Politburo Hamas Khaled Meshaal sempat meminta izin berkunjung ke Damaskus, tetapi Suriha menolaknhya demi menghindari konfrontasi dengan Israel dan AS.

    Komunikasi antara Hamas dan Suriah kebanyakan dilakukan lewat Turki sebagai penengah. Turki disebut memfasilitasi pemindahan beberapa pejabat militer Hamas ke Idlib, yang menjadi markas militan Hayat Tahrir Al Shams (HTS).

    Di sisi lain, Sharaa membuka kanal resmi untuk PA di Damaskus dan mengakuinya sebagai satu-satunya perwakilan rakyat Palestina.

    Sehari setelah pasukan HTS memasuki Damaskus, mereka mulai menutup kantor-kantor faksi Palestina.

    Kantor milik Fatah Al Intifada, Al Saiwa, PFLP-GC ditutup. Senjata dan kendaraan mereka disita.

    Pada awal Februari lalu Sekjen Fatah Al Intifada Abu Hazem Ziad Al Saghir ditangkap di rumahnya.

    Dia dibebaskan setelah diinterogasi berjam-jam. Namun, seminggu kemudian dia ditangkap lagi.

    Front Kedua: Kamp pengungsi Palestina di Suriah

    Penindakan keras terhadap kelompok politik membuat kosongnya kepemimpinan di kamp Palestina di Suriah. Adapun kondisi di kamp tersebut sudah sangat memprihatinkan.

    Pada awal Februari muncul unjuk rasa karena Israel melancarkan serangan brutal di kamp Jenin, Tepi Barat. Unjuk rasa itu digelar setelah pemerintah Suriah mengakui PA secara formal.

    Banyak yang khawatir pengakuan formal itu akan mempercepat rencana memukimkan pengungsi secara permanen.

    Pada bulan yang sama Komite Pengembangan Masyarakat di Deraa mulai mengumpulkan data pribadi para pengungsi dengan dalih untuk memperbaiki layanan.

    Adapun Hamas menyalurkan bantuan makanan dan keuangan, kerap kali melalui personel yang tergabung dalam HTS.

    Pihak lain seperti Yayasan Jafra dan Bulan Sabit Merah Palestina terus beroperasi meski ada rintangan besar.

    Hal yang menjadi keprihatinan besar adalah adanya usul memukimkan kembali para pengungsi Palestina.

    Usul itu menawarkan tiga pilihan kepada warga Palestina di Suriah. Pertama, naturalisasi menjadi warga Suriah. Kedua, integrasi dengan “masyarakat” terafiliasi PA di bawah pengawasan kedutaan, atau klasifikasi konsuler dengan perpanjangan tempat tinggal tahunan.

    Front Ketiga: UNRWA dikesampingkan

    Rezim baru Suriah tidak secara terbuka menargetkan UNRWA. 

    Pemerintah Suriah kurang bekerja sama dengan UNRWA. Badan PBB itu tak lagi dianggap sebagai lembaga utama yang bertanggung jawab atas urusan warga Palestina di Suriah.

    Di Kamp Kahan Eshieh, komite setempat meminta Damaskus untuk menyiapkan rencana guna merehabilitasi infrastruktur kamp itu.

    Gara-gara hal itu, otoritas Suriah disebut ingin mengambil alih kamp tersebut dari UNRWA.

    (*)