Category: Tribunnews.com Internasional

  • Tolak Tangkap Netanyahu, Hungaria Pilih Keluar dari ICC, Gelar Karpet Merah untuk PM Israel – Halaman all

    Tolak Tangkap Netanyahu, Hungaria Pilih Keluar dari ICC, Gelar Karpet Merah untuk PM Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hungaria menolak untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat dia berkunjung ke Hungaria hari Kamis ini, (3/4/2025).

    Padahal, Hungaria adalah salah satu anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC). ICC sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu karena kasus kejahatan perang di Jalur Gaza.

    ICC tidak memiliki aparat penegak hukum sehingga harus mengandalkan negara-negara anggotanya untuk menangkap tersangka kasus kejahatan dan menyeretnya ke markas ICC di Den Hague, Belanda.

    Dikutip dari CNN, sebagai negara yang menandatangani Statuta Roma tahun 2002, Hungaria berkewajiban memborgol Netanyahu.

    Namun, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban justru menyambut Netanyahu dengan karpet merah. Netanyahu juga mendapat upacara penyambutan di Lion’s Courtyart, Kota Budapest.

    Sebelumnya Orban memang mengatakan negaranya tak akan menangkap Netanyahu. PM Israel itu dijadwalkan berada di Budapest selama empat hari untuk keperluan kunjungan.

    Hungaria menjadi salah satu sekutu terbesar Israel di Eropa. Banyak pula warga Hungaria yang mendukung Israel.

    NETANYAHU BERPIDATO – Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Minggu (23/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Instagram @b.netanyahu)

    Sekretaris Negara untuk Urusan Komunikasi dan Hubungan Internasional Hungaria Zoltan Kovacs menyebut negaranya mulai memproses pengunduran diri dari ICC hari ini.

    “Sejalan dengan konstitusi Hungaria dan kewajiban hukum internasional,” ujar Kovacs.

    Kunjungan Netanyahu ke Hungaria itu adalah kunjungannya ke luar negeri sejak ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dia.

    Februari kemarin Netanyahu bertolak ke Wasington, AS, untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump. AS dan Israel sama-sama bukan anggota ICC.

    Trump dan pendahulunya, Joe Biden, pernah mengecam surat penangkapan terhadap Netanyahu. Bahkan, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang bekerja di ICC.

    Di sisi lain, ICC mengkritik keputusan Hungaria yang tidak menangkap Netanyahu. Juru bicara ICC, Fadil Al Abdallah, menyebut negara anggota ICC berkewajiban menegakkan keputusan ICC.

    “Sengketa apa pun mengenai fungsi yudisial ICC seharusnya diselesaikan melalui keputusan ICC,” ujarnya dikutip dari Al Jazeera.

    HRW minta Hungaria tangkap Netanyahu

    Human Rights Watch (HRW) meminta Hungaria untuk tidak mengizinkan Netanyahu berkunjung ke Budapest. Di samping itu, HRW juga meminta untuk menangkap Netanyahu jika masuk ke Hungaria.

    “Netanyahu menjadi target surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh ICC tanggal 21 November 2024 ketika hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dia dan Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel saat itu, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza setidaknya sejak 8 Oktober 2023,” kata HRW di laman resminya pada hari Selasa lalu.

    “Kejahatan ini termasuk membuat warga sipil kelaparan, sengaja mengarahkan serangan kepawa warga sipil, pembunuhan, dan penganiayaan. HRW telah mendokumentasikan kejahatan perang, kejahatan kemanusiaa, dan tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza.”

    Liz Evenson, Direktur Keadilan Internasional di HRW, menyebut tindakan Orban mengundang Netanyahu untuk datang ke Hungaria merupakan penghinaan terhadap korban kejahatan besar.

    “Hungaria seharusnya mematuhi kewajiban hukumnya sebagai bagian dari ICC dan menangkap Netanyahu jika dia menginjakkan kaki di negara itu,” kata Evenson.

    Seperti Orban, para pejabat pemerintahan di negara-negara Uni Eropa lain seperti Prancis, Polandia, Italia, Romania, dan Jerman juga sudah mengatakan tidak akan menangkap Netanyahu.

    Adapun pada bulan Januari lalu sejumlah aktivis HAM berunjuk rasa untuk memprotes Polandia yang diduga akan bersedia menerima kunjungan Netanyahu ke negara itu.

    (*)

  • WHO Ungkap Kebutuhan Mendesak untuk Korban Gempa di Myanmar serta Tantangan Operasi Penyelamatan – Halaman all

    WHO Ungkap Kebutuhan Mendesak untuk Korban Gempa di Myanmar serta Tantangan Operasi Penyelamatan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Organisasi Kesehatan Internasional atau WHO mengungkapkan kondisi terkini pasca gempa berkekuatan dahsyat yang terjadi di Myanmar Tengah, Jumat (28/3) lalu.

    Dalam laporan yang dirilis pada awal April ini disampaikan bahwa data kerusakan, kerugian, jumlah korban meninggal maupun terluka, belum memadai.

    Namun berdasarkan, Dewan Administrasi Negara (SAC) melaporkan ada 2.056 orang meninggal dan 3.900 orang terluka per 31 Maret 2025.

    Sementara pada sisi fasilitas perawatan kesehatan dan tenaga kesehatan sangatlah terbatas.

    Banyak tim yang kurang terampil dalam memberikan layanan kesehatan.

    Padahal korban luka-luka mengalami peningkatan, di mana transfusi darah tidak bisa dilakukan karena kurangnya stok.

    Juga kantong mayat dan alat pelindung diri untuk tim penyelamat sangat dibutuhkan.

    Cuaca panas 35 hingga 40 derajat celcius pada siang hari berisiko memperburuk situasi kritis secara keseluruhan.

    Pada saat yang sama, area bertekanan rendah yang potensial diperkirakan akan terbentuk di Teluk Benggala minggu ini, yang dapat menyebabkan hujan lebat di banyak bagian negara tersebut.

    Hal ini dapat semakin menantang operasi penyelamatan dan bantuan karena kurangnya tempat penampungan sementara.

    Bangunan tua yang runtuh menimbulkan risiko paparan asbes yang tinggi.

    Ada kekhawatiran bahwa bendungan dapat runtuh di area yang terkena dampak, yang berpotensi menyebabkan banjir di beberapa komunitas hilir dan memperburuk tantangan. 

    WHO terus mengoordinasikan Sekretariat Tim Medis Darurat (EMT) melalui jaringan globalnya seperti Republik Rakyat Tiongkok, Belarus, Prancis, India, Rusia, Thailand, dan Turki.

    Rapat Mitra Kesehatan Operasional ad hoc telah dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2025 untuk mengoordinasikan respons gempa bumi.

    Rapat tersebut difokuskan pada pelaksanaan penilaian kebutuhan cepat, peninjauan pasokan yang tersedia untuk mitra kesehatan, persiapan untuk potensi wabah penyakit, dan penguatan sistem pengawasan untuk deteksi dini dan respons.

    WHO telah meluncurkan permohonan mendesak untuk bantuan sebesar US$ 8 juta untuk respons gempa bumi di Myanmar.
     

  • Media Israel Akui Houthi Tangguh: Tak Ada Tanda Akan Menyerah meski Digempur AS – Halaman all

    Media Israel Akui Houthi Tangguh: Tak Ada Tanda Akan Menyerah meski Digempur AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah meski sudah digempur oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

    Houthi bahkan mengklaim akan terus menyerang kapal perang AS di Laut Merah. Serangan itu dimulai sejak perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    AS meminta Houthi untuk berhenti menyerang kapal-kapal terafiliasi Israel di Laut Merah. Namun, Houthi memilih mengabaikannya.

    Houthi terus menargetkan kapal dan bahkan meningkatkan serangan ke Israel dalam dua minggu terakhir dengan belasan rudal balistik.

    Media besar Israel The Jerusalem Post mengakui ketangguhan Houthi dan menyebutnya belum akan berhenti.

    “Pertanyaannya apa yang akan terjadi selanjutnya. Houthi tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Mereka berupaya memasang wajah berani dalam upaya mereka,” kata media itu.

    “Kenyataannya ialah bahwa Houthi tidak punya banyak senjata dan mereka tampaknya tidak bisa merusak kapal perang AS.”

    Media Israel itu mengatakan Houthi tidak perlu melakukan banyak hal agar bisa bertahan dari serangan AS.

    “Houthi bisa bersembunyi di gua dan bunker, dan tidak jelas bagaimana mereka akan dikalahkan dalam jangka panjang.”

    “Mereka bisa memilih untuk menuntut perdamaian dan sepakat untuk menghentikan serangan. Namun, tidak jelas apakah hal itu akan membuat malu mereka. Houthi sukses melawan Arab Saudi tahun 2015 hingg 2022.”

    Arab Saudi ikut campur dalam persoalan di Yaman dengan cara mendukung pemerintahan Yaman untuk melawan Houthi. Dengan bantuan Iran, Houthi lalu melawan Arab Saudi. Hal itu menunjukkan bahwa Houthi tidak mudah untuk ditundukkan.

    RUDAL BALISTIK – Tangkap layar Khaerni, Selasa (25/3/2025) menunjukkan peluncurkan rudal balistik kelompok Houthi dari Yaman yang menargetkan Tel Aviv, Israel. Houthi menegaskan, entitas Israel dan Israel menjadi sasaran serangan yang sah seiring dilakukannya lagi agresi militer Israel di Jalur Gaza. (Khaberni)

    Adapun tanggal 3 April kemarin Houthi dilaporkan melancarkan serangan besar terhadap kapal perang AS di Laut Merah. Salah satu yang kapal yang diserang adalah kapal induk USS Harry S. Truman.

    Houthi mengklaim serangan itu adalah balasan atas serangan AS di Yaman.

    “Serangan AS yang menargetkan bangunan manajemen air di Distrik Al Mansouriyah di Provinsi Hudaydah dengan beberapa serangan pada hari Kamis menyebabkan tiga orang tewas dan dua terluka, kebanyakan adalah pegawai,” kata Houthi,

    “Operasi militer kami untuk melawan AS akan berlanjut, menargetkan kapal perangnya di zona operasional yang dideklarasikan.”

    Menurut Houthi, pihaknya menggunakan sejumlah rudal penjelajah dan drone atau pesawat tanpa awak dalam serangan terhadap USS Harry S. Truman.

    Di samping itu, Houthi juga mengaku akan terus menargetkan kapal Israel yang berlayar di Laut Merah. Serangan itu baru akan berhenti jika perang di Gaza diakhiri.

    Kembali jatuhkan MQ-9 Reaper

    Tempo hari Houthi kembali berhasil menjatuhkan drone MQ-9 Reaper milik AS.

    Dalam pernyataanya pada hari Senin kemarin, Houthi menyebut drone itu merupakan MQ-9 ke-16 yang dijatuhkan pihaknya sejak perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    “Sebagai balasan atas agresi militer Amerika terhadap negara kami, sistem pertahanan udara kami berhasil menembak jatuh satu drone MQ-9 saat melanjakan misi permusuhan di langit Provinsi Ma’arib dengan rudal buatan lokal yang sesuai,” kata Houthi dikutip dari Press TV.

    Reaper adalah drone yang sangat mahal karena bernilai $32 juta atau sekitar setengah triliun rupiah. 

    PESAWAT TANPA AWAK – Sebuah MQ-9 Reaper menerbangkan misi pelatihan di atas Nevada Test and Training Range pada 15 Juli 2019. Houthi Yaman dilaporkan menembak jatuh drone AS pada 4 Maret 2025. (Foto Angkatan Udara AS oleh Prajurit Kelas 1 William Rio Rosado)

    Sudah ada enam belas Reaper yang dihancurkan Houthi. Oleh karena itu, kerugian AS mencapai Rp8 triliun.

    Reaper rawan dijatuhkan oleh musuh-musuh AS. Drone ini bahkan kerap menjadi korban Houthi.

    Reaper mampu terbang hingga ketinggian 15.240 meter dan terbang di udara selama 24 jam. Drone ini adalah aset yang sangat penting bagi militer AS dan operasi Intelijen.

    (*)

  • PM Denmark Kunjungi Greenland setelah JD Vance Iming-imingi agar Gabung AS – Halaman all

    PM Denmark Kunjungi Greenland setelah JD Vance Iming-imingi agar Gabung AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, tiba di Greenland pada hari Rabu (2/4/2025) untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintahan baru wilayah semi-otonom Denmark tersebut.

    Kunjungan ini menyusul pernyataan berulang kali Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai minatnya untuk mengendalikan Greenland. 

    Mette Frederiksen memulai perjalanan tiga harinya setelah kunjungan Wakil Presiden AS JD Vance ke wilayah tersebut pada pekan lalu dan mengatakan Greenland lebih baik bergabung dengan AS daripada Denmark.

    Pemimpin Denmark itu mengatakan ia bermaksud memperkuat hubungan Denmark dengan pulau itu.

    Ia juga menekankan pentingnya kerja sama yang saling menghormati di tengah apa yang ia gambarkan sebagai tekanan besar terhadap Greenland, merujuk pada ambisi Trump.

    Perdana Menteri Greenland yang baru Jens-Frederik Nielsen, yang memenangkan pemilihan parlemen bulan lalu dan akan membentuk pemerintahan koalisi, menyambut baik perjalanan Mette Frederiksen, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Greenland: Denmark Tetap Menjadi Mitra Terdekat

    Sebelumnya pada hari Senin (31/3/2025), ia mengatakan Denmark tetap menjadi mitra terdekat Greenland.

    “Greenland akan memperkuat hubungan dengan Denmark hingga dapat memenuhi keinginan utamanya untuk menjadi negara berdaulat,” kata Jens-Frederik Nielsen kepada Reuters pada hari Senin.

    Sementara itu, Greenland ingin membangun hubungan yang saling menghormati dengan AS.

    “Berbicara tentang aneksasi dan akuisisi Greenland tanpa menghormati kedaulatan adalah tindakan yang tidak terhormat. Jadi, mari kita mulai dengan saling menghormati dan membangun kemitraan yang hebat dalam segala hal,” katanya.

    Hubungan antara Greenland dan Denmark telah tegang setelah terungkapnya perlakuan buruk terhadap penduduk Greenland di bawah kekuasaan kolonial dalam beberapa tahun terakhir. 

    Sementara itu, Trump yang kembali menjabat sejak Januari lalu menungkapkan minatnya untuk menguasai Greenland sebagai bagian dari fokus AS untuk mendapatkan pengaruh di Arktik.

    Ambisi Trump telah mendorong Denmark untuk mempercepat upaya meningkatkan hubungan dengan Greenland.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Donald Trump Kenakan Tarif 32 Persen pada Barang Impor dari Indonesia, Apa Dampaknya? – Halaman all

    Donald Trump Kenakan Tarif 32 Persen pada Barang Impor dari Indonesia, Apa Dampaknya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor barang dari luar negeri.

    Kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff itu diberlakukan lewat perintah eksekutif yang dikeluarkan pada hari Rabu (3/4/2025).

    Trump meyakini kebijakan tarif ini diperlukan guna menangani kesetidakimbangan perdagangan dan melindungi industri AS. Namun, kebijakan Trump itu disebut mengguncang dunia.

    BBC melaporkan sejumlah negara hanya dikenai tarif dasar 10 persen yang berlaku mulai 5 April. Negara-negara ini misalnya Inggris, Singapura, Brasil, Australia, Selandia Baru, Turki, Kolombia, Argentina, El Salvador, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

    Negara lainnya dikenai tarif jauh besar, misalnya Vietnam (46 persen), Thailand (36 persen), Jepang (24 persen), Kamboja (49 persen), Afrika Selatan (30 persen), Tiongkok (54 persen), dan Taiwan (32 persen).

    Indonesia dikenai 32 persen

    Indonesia turut terdampak oleh kebijakan tarif yang dikeluarkan Trump. Barang impor dari Indonesia akan dikenai tarif 32 persen.

    Lalu, dampaknya bagi Indonesia?

    Menurut Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, kebijakan itu berdampak signifikan terhadap perekonomian, terutama bagi eksportir.

    “Kebijakan ini secara khusus memukul produk-produk yang selama ini bersaing ketat dengan barang produksi lokal AS, seperti barang elektronik, mesin, bahan kimia, kosmetik, obat-obatan, besi, baja, serta sejumlah besar produk pertanian,” ujar Josua,  Kamis (3/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Josua menyebut tarif impor tinggi ini bakal menambah biaya ekspor bagi produsen dan eksportir Indonesia. Oleh karena itu, tarif tersebut akanmengurangi daya saing produk Indonesia di pasar AS.

    Lalu, Josua mengatakan sektor manufaktur berbasis teknologi, misalnya elektronik, otomotif, besi, dan baja diperkirakan bakal menghadapi tekanan besar. Itu karena produk-produk tersebut sangat sensitif terhadap kenaikan harga jual akibat tarif impor yang tinggi. 

    Menurut Josua, dampaknya bagi eksportir Indonesia diperkirakan cukup besar lantaran AS adalah salah satu pasar ekspor utama.

    INDEF: Pemerintah perlu bernegosiasi

    Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eisha Maghfiruha Rachbini, mengatakan pemerintah perlu melakukan negosiasi perdagangan dengan AS setelah kebijakan tarif timbal balik.

    “Pemerintah perlu melakukan negosiasi perdagangan dengan AS dengan segera agar dapat meminimalkan atau mengurangi dampak tarif bagi produk ekspor Indonesia ke AS,” kata Eisha kepada wartawan, Kamis.

    Menurutnya, kekuatan negosiasi diplomatik menjadi sangat krusial, dalam memitigasi dampak dari perang dagang dengan AS.

    Selain itu, pemerintah perlu mengoptimalkan perjanjian dagang secara bilateral dan multilateral, Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), serta inisiasi perjanjian kerja sama dengan negara nontradisional untuk mendorong ekspor produk terdampak.

    “Misalnya, produk tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan. Sehingga, pelaku ekspor dan industri terdampak dapat mengalihkan pasar ekspor,” kata dia.

    Menurut Eisha, pemerintah perlu memberikan kebijakan Insentif keuangan, subsidi, dan keringanan pajak yang dapat membantu bisnis mengatasi peningkatan biaya dan pengurangan permintaan akibat dampak tarif dan perang dagang AS.

    “Selain itu, investasi dalam kemajuan teknologi dan inovasi, peningkatan keterampilan tenaga kerja  juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, sebagai upaya dalam jangka panjang.”

    Pemerintah batal menggelar konpers

    Sementara itu, pemerintah Indonesia batal menggelar konferensi pers (konpers) untuk menanggapi kebijakan Trump mengenakan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk-produk Indonesia.

    Konpers yang awalnya akan digelar secara daring itu seharusnya diadakan pada Kamis pukul 10.45 WIB.

    Dari undangan yang tersebar di antara awak media, konpers ini akan dihadiri oleh lima narasumber dari Kabinet Merah Putih.

    Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri Perdagangan, Budi Santoso; Menteri Luar Negeri, Sugiono; dan Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza.

    Ketika waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB, konpers tak kunjung dimulai. Sekitar 17 menit setelah itu, muncul pengumuman di kolom chat, konpers telah dibatalkan.

    (Tribunnews/Febri/Dennis Destryawan/Endrapta/Kompas.com/Agustinus Rangga)

  • Hamas Dukung Proposal dari Mediator dan Abaikan Syarat Baru Israel – Halaman all

    Hamas Dukung Proposal dari Mediator dan Abaikan Syarat Baru Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Surat kabar Qatar, Al Jazeera, mengungkapkan rincian tanggapan Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) terhadap proposal dari mediator.

    Sebelumnya, proposal itu diajukan oleh mediator pada tanggal 27 Maret 2025 dan diterima oleh Hamas. 

    Al Jazeera melaporkan tanggapan Israel mencakup penolakan luas dan perubahan substansial pada sebagian besar klausul proposal.

    “Israel telah menetapkan pembebasan tentara Amerika Idan Alexander sebagai isyarat niat baik tanpa kompensasi sebelum kesepakatan apa pun dapat dilaksanakan,” lapor Al Jazeera, Rabu (2/4/2025) malam.

    Tanggapan Israel juga mencakup tuntutan untuk membebaskan, pada hari pertama perjanjian, 10 tentara Israel dengan imbalan pembebasan 120 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 1.111 tahanan Palestina dari Jalur Gaza.

    Pada hari ke-10 perjanjian, pendudukan Israel menetapkan Hamas harus melepaskan 16 jasad warga Israel dengan imbalan 160 jenazah warga Palestina.

    Pendudukan juga menetapkan jangka waktu perjanjian tidak lebih dari 40 hari. Hari kedua negosiasi mengenai prinsip-prinsip baru akan dimulai.

    Hal kontroversial lainnya dalam tanggapan Israel adalah dimasukkannya syarat yang mengharuskan pelucutan senjata perlawanan Palestina dan penolakan penarikan atau penempatan kembali pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza.

    Hamas menganggap ini pelanggaran nyata terhadap usulan awal yang disampaikan oleh mediator.

    Pendudukan Israel juga menetapkan pembentukan mekanisme ketat untuk memastikan bantuan kemanusiaan hanya sampai kepada warga sipil, tanpa memberikan penjelasan praktis tentang bagaimana ketentuan ini akan dilaksanakan.

    Hamas menegaskan pihaknya tidak akan menanggapi usulan terbaru Israel.

    Hamas menganggapnya sebagai pembalikan usulan mediator, dan memberitahukan hal ini kepada semua pihak terkait.

    Usulan Mediator

    Usulan mediator, yang diterima Hamas, mencakup usulan untuk membebaskan lima tentara Israel yang ditangkap dalam waktu 50 hari, termasuk Idan Alexander.

    Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan 250 tahanan Palestina, termasuk 150 yang menjalani hukuman seumur hidup, dan 2.000 tahanan dari Gaza.

    Usulan tersebut juga menetapkan pengembalian ke situasi sebelum 2 Maret 2025, pembukaan penyeberangan, dan penerapan protokol kemanusiaan untuk memberikan bantuan segera, seperti diberitakan Al Araby.

    Perjanjian tersebut juga memuat klausul yang mengharuskan kedua belah pihak untuk memberikan perincian yang tepat mengenai status tahanan yang masih hidup dan yang sudah meninggal paling lambat pada hari ke-10 berlakunya perjanjian.

    Menurut dokumen tersebut, para mediator berjanji untuk segera memulai negosiasi dalam jangka waktu tidak lebih dari 50 hari untuk mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan pengaturan untuk hari berikutnya.

    Sebelumnya, Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas pada 19 Januari 2025 dan meluncurkan serangan udara di Jalur Gaza sejak 18 Maret 2025.

    Serangan tersebut terjadi setelah kedua pihak saling tuduh telah menghambat perundingan gencatan senjata tahap kedua.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Netanyahu: Israel Memecah Belah Jalur Gaza, Wilayah Tel Al-Sultan Jadi Poros Philadelphia 2 – Halaman all

    Netanyahu: Israel Memecah Belah Jalur Gaza, Wilayah Tel Al-Sultan Jadi Poros Philadelphia 2 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan militer Israel membagi wilayah operasi militernya di Jalur Gaza.

    Selain itu, mereka mengambil alih kendali wilayah di sana untuk membebaskan tahanan yang ditahan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

    “Tentara memecah belah Jalur Gaza dan secara bertahap meningkatkan tekanan untuk membawa kembali tawanan kami dari Hamas,” kata Netanyahu pada Rabu (2/4/2025).

    Ia menambahkan dalam sebuah pernyataan, Israel menguasai wilayah, menyerang, dan menghancurkan infrastruktur kelompok perlawanan Palestina.

    “Kami mengendalikan poros Morag (wilayah Tel Sultan), yang akan menjadi poros Philadelphia kedua (perbatasan Rafah dan Sinai di Mesir),” katanya. 

    “Kami sekarang berupaya memecah belah Jalur Gaza dan kami meningkatkan tekanan selangkah demi selangkah hingga mereka menyerahkan para penculik kami,” lanjutnya.

    Ia menekankan, Israel akan meningkatkan serangan militernya.

    Ia mengklaim Israel akan melanjutkan serangannya sampai semua tujuan militernya tercapai.

    “Semakin mereka menolak memberi, semakin besar pula tekanan yang harus mereka berikan. Kami bertekad untuk mencapai tujuan perang, dan kami bekerja tanpa lelah, dengan garis yang jelas dan misi yang jelas,” kata Netanyahu, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Poros Morag adalah koridor yang memisahkan Khan Yunis dari Rafah di Jalur Gaza selatan.

    Ini adalah jalan yang melewati tempat di mana pemukiman Morag sebelumnya berada, maka dari itu dinamakan demikian.

    Militer Israel Meningkatkan Serangan di Jalur Gaza Selatan

    Sebelumnya, surat kabar Haaretz, melaporkan militer Israel membuat koridor tambahan di Jalur Gaza.

    “Lembaga keamanan terkejut dengan pengumuman Netanyahu tentang pembentukan koridor tambahan di Jalur Gaza selatan,” lapor Haaretz pada hari Rabu.

    “Rencana tersebut belum disetujui dan belum diungkapkan untuk melindungi pasukan manuver di lapangan,” lanjutnya.

    Hal ini terjadi setelah pasukan pendudukan Israel menyelesaikan pengepungan terhadap lingkungan Tel al-Sultan di Rafah, Jalur Gaza selatan selama beberapa hari terakhir.

    “Pasukan sejauh ini telah menghancurkan puluhan senjata dan infrastruktur yang menjadi ancaman bagi pasukan kami, dan telah menewaskan puluhan orang,” kata militer Israel pada Rabu malam.

    Militer Israel juga mengklaim telah menemukan dua roket di sebuah gedung di daerah tersebut, serta landasan peluncuran roket.

    Israel kembali melanjutkan serangannya di Jalur Gaza sejak 18 Maret 2025, melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas pada 19 Januari 2025.

    Serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 menewaskan lebih dari 50.399 warga Palestina dan melukai lebih dari 114.583 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, seperti diberitakan Anadolu Agency.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Brigade Al-Quds Kembali ‘Tunjukkan Taring’, Tembakkan Roket ke Pemukim Ilegal Israel – Halaman all

    Brigade Al-Quds Kembali ‘Tunjukkan Taring’, Tembakkan Roket ke Pemukim Ilegal Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan serangan roket ke Israel, Rabu (2/4/2025).

    Brigade al-Quds menargetkan pemukiman Kota Sderot, Nir Am, dan Kfar Aza.

    Sirene berbunyi di permukiman ilegal Israel di wilayah Gaza.

    Termasuk Sderot, Ivim, Nir Am, dan Kfar Aza.

    Selain itu, media Israel mengklaim bahwa dua roket yang ditembakkan dari Gaza menuju pemukiman ini berhasil dicegat.

    Peluncuran roket tersebut terjadi setelah rezim Israel mengumumkan akan memperluas agresinya di Jalur Gaza.

    Israel juga diketahui berupaya menduduki wilayah tambahan. 

    Menteri Keamanan Israel, Israel Katz menyebut pasukan zionis akan maju untuk membersihkan wilayah Gaza dan merebutnya.

    “Wilayah luas yang akan ditambahkan ke wilayah keamanan Negara Israel,” ujarnya mengutip The Times of Israel, Kamis (3/4/2025).

    Pengumuman ini menyusul pengeboman hebat di berbagai wilayah di Jalur Gaza oleh pasukan Israel.

    Menurut media Israel, pasukan pendudukan Israel berupaya mengepung Kota Rafah dan memisahkannya dari Khan Younis.

    Tujuan yang dinyatakan untuk menambah tekanan pada Perlawanan Palestina agar membebaskan tawanan yang ditahannya sejak 7 Oktober 2023. 

    Israel Perluas Serangan 

    Diberitakan sebelumnya, Israel mengumumkan perluasan operasi militernya di Jalur Gaza dengan tujuan untuk merebut lebih banyak wilayah dalam rangka perang genosida di daerah kantong Palestina tersebut, Rabu (2/4/2025).

    Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengklaim bahwa tentaranya memperluas serangannya terhadap kelompok Hamas, yang mana ia mengatakan bahwa tentaranya akan membersihkan wilayah itu.

    Katz menambahkan bahwa operasi militer tersebut akan diperluas dan mencakup evakuasi besar-besaran warga Palestina di wilayah operasi tentaranya.

    Dalam dua hari terakhir, tentara Israel mengeluarkan beberapa perintah evakuasi kepada warga Palestina dari wilayah di Gaza utara dan selatan, yang memperburuk kondisi kemanusiaan warga.

    Israel memulai operasi udara mendadak di Gaza pada tanggal 18 Maret dan telah menewaskan lebih dari 1.000 korban dan melukai lebih dari 2.000 orang, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada bulan Januari, mengutip Anadolu Agency.

    Sebelum dimulainya kembali genosida di Gaza, Israel juga menutup perlintasan Gaza pada awal Maret, mencegah masuknya bantuan dan barang kemanusiaan bagi orang-orang di daerah kantong Palestina tersebut.

    Lebih dari 50.300 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan militer Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Tim K9 Polri Berhasil Temukan Satu Korban Gempa di Myanmar – Halaman all

    Tim K9 Polri Berhasil Temukan Satu Korban Gempa di Myanmar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim K9 Polri yang tergabung dalam operasi kemanusiaan INASAR 1 menemukan satu korban gempa di Myanmar pada Selasa (2/4/2025). 

    Operasi pencarian yang dilaksanakan di dua lokasi perumahan warga di Naypyidaw ini melibatkan empat personel Polri dan dua anjing pelacak K9.

    Kegiatan dimulai sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

    Lokasi pertama yang mereka tuju adalah Site I, di mana anjing pelacak K9 Walet berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diduga berasal dari korban. 

    “Setelah K9 Walet menemukan titik bau di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia,” jelas Iptu Erasmus, K9 Officer yang tergabung dalam tim tersebut. 

    Setelah berhasil mengeksekusi pencarian di Site I, tim K9 melanjutkan pencarian ke lokasi kedua, Site II, sekitar pukul 14.00 waktu Myanmar. 

    Di sini, K9 Walet kembali menunjukkan hasil yang positif dengan menemukan titik bau yang diduga berasal dari korban lain. 

    “Kami langsung menginformasikan temuan ini kepada tim penyelamat INASAR untuk segera melakukan evakuasi di lokasi tersebut,” tambah Iptu Erasmus.

    Tim K9 INASAR 1 terdiri dari empat personel Polri yang terdiri dari Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9. 

    Dua anjing pelacak yang turut serta dalam pencarian ini, K9 Gizi dan K9 Walet, keduanya dalam kondisi sehat dan siap melanjutkan pencarian.

    Operasi ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat, serta bukti nyata dari peran serta Indonesia dalam misi kemanusiaan internasional. 

    Tim K9 INASAR 1 akan terus melanjutkan pencarian untuk memberikan pertolongan kepada korban yang masih terjebak dan memastikan bantuan yang maksimal dapat diberikan.

     

     

  • WHO: Rumah Sakit Kewalahan Tangani Korban Gempa Myanmar, 12,9 Juta Orang Perlu Layanan Kesehatan – Halaman all

    WHO: Rumah Sakit Kewalahan Tangani Korban Gempa Myanmar, 12,9 Juta Orang Perlu Layanan Kesehatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyediakan sekitar 3 ton pasokan medis ke rumah sakit di Nay Pyi Taw dan Mandalay yang paling parah terkena dampak gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 SR dan 6,4 SR yang mengguncang Myanmar bagian tengah pada hari Jumat (29/3/2025).

    Bantuan itu berupa peralatan trauma dan tenda serbaguna, 1000 tempat tidur.

    RS Nay Pyi Taw dan RS Umum Mandalay merupakan dua rumah sakit utama yang merawat para korban luka di daerah tersebut.

    Saat ini operasi penyelamatan masih berlangsung.

    Bago, Magway, Mandalay, Nay Pyi Taw, Shan Selatan dan Timur, serta Sagaing termasuk di antara daerah yang paling parah terkena dampak.

    RS Kewalahan

    Rumah sakit kewalahan menangani ribuan korban luka yang membutuhkan perawatan medis.

    Kebutuhan akan perawatan trauma dan bedah, pasokan transfusi darah, anestesi, obat-obatan esensial, pengelolaan korban massal, air bersih dan sanitasi, kesehatan mental, dan dukungan psikososial masih sangat terbatas.

    WHO sedang mempersiapkan pengiriman kedua yang terdiri dari Peralatan Kesehatan Darurat untuk merawat 10.000 orang selama tiga bulan.

    WHO memberikan dukungan operasional kepada tim tanggap cepat yang ditempatkan di rumah sakit di daerah yang terkena dampak.

    Persiapan sedang dilakukan bagi WHO dan mitra untuk meluncurkan penilaian kebutuhan cepat guna lebih memahami kebutuhan dan kesenjangan di daerah yang terkena dampak untuk tanggapan yang disesuaikan.

    Jumlah kematian, cedera dan kerusakan pada fasilitas kesehatan belum sepenuhnya terdata dan ditangani. 

    Korban paling banyak kemungkinan ada di daerah perkotaan Mandalay, Sagaing dan Nay Pyi Taw di mana gempa bumi menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dan struktur.

    Situasi di Myanmar kian mengkhawatirkan mengingat permintaan yang besar terhadap layanan kesehatan.

    Sebelum gempa bumi ini, 12,9 juta orang diperkirakan membutuhkan intervensi kesehatan kemanusiaan di Myanmar pada tahun 2025.