Category: Tribunnews.com Internasional

  • Tarif Trump Mengguncang Ekonomi Dunia, Indonesia Harus Segera Ambil Langkah Diplomasi Ekonomi – Halaman all

    Tarif Trump Mengguncang Ekonomi Dunia, Indonesia Harus Segera Ambil Langkah Diplomasi Ekonomi – Halaman all

    Ringkasan Berita:

    Kebijakan tarif 34 persen yang diberlakukan AS terhadap barang impor China memicu ketegangan perdagangan global, yang juga berdampak pada Indonesia.

    Negara harus segera mengambil langkah diplomasi ekonomi untuk melindungi stabilitas dan kedaulatan ekonomi.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan tarif tambahan yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap barang impor China dengan tarif 34% memicu ketegangan perdagangan global.

    Dampak dari langkah ini tidak hanya dirasakan oleh China, tetapi juga negara-negara lain, termasuk Indonesia.

    Untuk itu, Indonesia harus segera mengambil langkah strategis dalam diplomasi ekonomi untuk menjaga stabilitas dan kedaulatan ekonomi nasional di tengah krisis global ini.

    Perang Dagang: Implikasi Bagi Ekonomi Indonesia

    Pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif tambahan sebesar 34% pada barang impor dari China.

    Langkah ini menambah ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, yang telah menghadapi banyak rintangan sejak awal tahun.

    Meskipun kebijakan tersebut ditargetkan untuk China, Indonesia tidak luput dari dampaknya.

    Sebagai negara dengan ketergantungan besar terhadap ekspor, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan dalam arus perdagangan global yang dapat mempengaruhi berbagai sektor, seperti manufaktur, pertanian, dan teknologi.

    Meningkatkan Ketahanan Ekonomi melalui Diplomasi

    Menghadapi situasi tersebut, Indonesia harus segera memperkuat strategi diplomasi ekonominya.

    Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), menegaskan pentingnya memandang ekonomi tidak hanya sebagai sektor yang mendorong pertumbuhan, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional. 

    “Ekonomi harus menjadi fondasi dari pertahanan nirmiliter yang menyatu dengan sistem keamanan nasional,” ungkap Fahmi.

    Dalam menghadapi krisis perdagangan global ini, langkah-langkah seperti hilirisasi industri strategis, pembangunan ketahanan pangan, dan transisi energi harus dijadikan prioritas.

    Langkah-langkah tersebut tidak hanya penting untuk menjaga stabilitas perekonomian, tetapi juga sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pasar yang terpengaruh kebijakan proteksionis negara besar seperti AS.

    TARIF TRUMP – Kolase foto Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025) dan Presiden RI Prabowo Subianto dalam keterangan pers, Minggu (30/3/2025). Kantor Komunikasi Presiden menyampaikan strategi yang dilakukan pemerintah untuk menanggapi kebijakan tarif Trump. (Facebook The White House – Setpres RI)

    Meningkatkan Kekuatan Ekonomi dan Diplomasi Global Indonesia

    Selain penguatan sektor-sektor domestik, Prabowo juga mendorong pentingnya diplomasi ekonomi yang lebih aktif.

    Melalui diplomasi yang tepat, Indonesia dapat mencari alternatif pasar di Asia, Eropa, dan Timur Tengah.

    Hal ini akan memberi Indonesia peluang lebih besar untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS, yang saat ini sedang terpengaruh kebijakan proteksionis Trump.

    Sektor-sektor seperti manufaktur, energi, dan teknologi harus didorong untuk berkembang dalam kerangka ini.

    Selain itu, sektor pertanian yang modern dan berbasis teknologi akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia, yang menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.

    Konsolidasi Antara Kementerian dan Lembaga Terkait

    Untuk mengimplementasikan kebijakan ini secara efektif, sinergi antar kementerian dan lembaga terkait sangat penting.

    Langkah-langkah yang diambil tidak hanya perlu melibatkan kementerian ekonomi, tetapi juga kementerian pertahanan, luar negeri, dan BUMN untuk menciptakan kebijakan yang terkoordinasi dan terintegrasi.

    Ke depan, Indonesia perlu memanfaatkan potensi diplomasi multilateral untuk menciptakan iklim perdagangan yang lebih stabil dan mengurangi ketergantungan terhadap kebijakan yang tidak dapat diprediksi dari negara besar.

    Kesimpulan: Membangun Ekonomi Berdaulat Secara Strategis

    Di tengah ketegangan global ini, Indonesia harus memastikan bahwa ekonomi nasional tidak hanya tumbuh, tetapi juga dapat bertahan di tengah tantangan besar.

    Kebijakan ekonomi yang berbasis pada ketahanan nasional dan diplomasi yang aktif akan menjadi kunci untuk menghadapi krisis perdagangan global yang semakin memanas.

    Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, memiliki kesempatan untuk menunjukkan ketegasan dalam mengelola tantangan ini dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang lebih mandiri dan berdaulat.

  • Klaim Mampu Tembus Pertahanan Udara Israel, Komandan IRGC: Iran Siap untuk Perang Apa Pun – Halaman all

    Klaim Mampu Tembus Pertahanan Udara Israel, Komandan IRGC: Iran Siap untuk Perang Apa Pun – Halaman all

    Klaim Sukses Tembus Pertahanan Udara Israel, Komandan IRGC: Iran Siap untuk Perang Apa Pun

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Iran menyatakan tidak akan tunduk pada tekanan negara asing dan siap menanggapi segala bentuk agresi.

    Hal itu diungkapkan Mayor Jenderal Hossein Salami, kepala panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

    Berbicara dalam sebuah pertemuan dengan komandan senior IRGC pada Sabtu (5/4/2025), Salami mengatakan kalau Iran “sama sekali tidak khawatir tentang perang. Kami tidak akan memulai perang tetapi siap untuk perang apa pun.”

    Ia menambahkan bahwa Iran telah mengembangkan strategi untuk mengatasi musuh mana pun dan untuk menangkal operasi psikologis dan serangan militer langsung.

    “Namun, kami tidak akan mengambil satu langkah pun untuk menghadapi musuh,” tegas Salami.

    Komandan IRGC Hossein Salami. (Masrawy)

    Klaim Mampu Tembus Pertahanan Udara Israel

    Salami mengklaim kalau serangan Israel terhadap konsulat Teheran di Suriah pada bulan April 2024, yang menewaskan beberapa perwira militer senior Iran, menandai dimulainya “konfrontasi global” di Timur Tengah.

    Menurut Salami, saat itu serangan balasan Iran yang melibatkan ratusan rudal dan pesawat nirawak berhasil mengatasi apa yang disebutnya sebagai “wilayah udara paling dijaga ketat dalam sejarah.”  

    “Rudal kami menembus ilusi keamanan mereka,” kata jenderal itu, merujuk pada gaung Israel yang mengatakan kalau sistem pertahanan udara Tel Aviv tak bisa ditembus..

    Namun, Yerusalem mengatakan pada saat itu bahwa serangan itu hanya mengakibatkan kerusakan kecil pada beberapa instalasi militernya.

    Salami mencatat bahwa Israel masih rentan terhadap kemampuan militer Iran.

    “Kami telah memperoleh pengetahuan dan formula untuk mengatasi musuh ini dan telah memasukkannya ke dalam semua elemen persenjataan dan peralatan kami,” katanya.

    Komentar sang jenderal muncul saat konflik di Gaza terus berkecamuk dan di tengah berlanjutnya pertikaian antara AS dan Iran.

    Pada akhir Maret, Menteri Luar Negeri Marco Rubio memperingatkan bahwa Washington dapat “mengambil tindakan” untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

    “Kami memiliki kemampuan untuk melakukan itu dan melangkah lebih jauh, bahkan mungkin mengancam rezim tersebut,” katanya.

    Gambar yang diambil pada 10 November 2019 menunjukkan bendera Iran di PLTN Bushehr Iran, selama upacara resmi untuk memulai pekerjaan pada reaktor kedua di fasilitas tersebut. (Atta Kenare/AFP)

    Trump Ancam Bom Iran

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat serta Israel telah meningkat, dengan Presiden AS Donald Trump minggu lalu mengancam Iran dengan “pemboman yang belum pernah terlihat sebelumnya” dan sanksi tambahan jika Teheran gagal mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya.

    AS mendesak Iran untuk memperbarui perundingan mengenai pemulihan kesepakatan nuklir 2015 yang secara sepihak ditarik Washington tiga tahun kemudian. 

    Trump mengklaim dalam pemerintahan pertamanya bahwa hal itu tidak banyak menghalangi Teheran untuk mendapatkan senjata nuklir.

    Trump, yang telah membuktikan dirinya sebagai pendukung setia Israel sejak menjabat, memperingatkan bahwa jika “Iran tidak menyetujui perundingan yang ditawarkan, negaranya akan melancarkan serangan udara yang belum pernah terlihat sebelumnya.”

    Ancaman terbaru Trump – yang lebih eksplisit dan keras daripada pernyataan sebelumnya – muncul setelah ia mengirim surat ke Iran, yang isinya belum diungkapkan, yang menawarkan negosiasi mengenai program nuklir negara itu.

    Adapun Iran, mereka mengklaim bahwa program nuklirnya tidak mengancam pihak mana pun karena program tersebut ditujukan untuk menghasilkan listrik dan bukan untuk mengembangkan senjata nuklir.

     

    (oln/rt/*)

  • AS Gagal Lemahkan Houthi Yaman Meski Habiskan Hampir Rp 16,5 Triliun dalam 3 Pekan Serangan – Halaman all

    AS Gagal Lemahkan Houthi Yaman Meski Habiskan Hampir Rp 16,5 Triliun dalam 3 Pekan Serangan – Halaman all

    AS Gagal Lemahkan Houthi Yaman Meski Habiskan Hampir Rp 16,5 Triliun dalam 3 Pekan

    TRIBUNNEWS.COM – Operasi pengeboman militer Amerika Serikat (AS) di Yaman telah menghabiskan biaya hampir 1 miliar dolar AS atau setara Rp 16,5 triliun dalam waktu kurang dari tiga minggu, menurut narasumber yang diwawancarai CNN. 

    Narasumber itu mengatakan, bombardemen AS ke Yaman tersebut hanya menyebabkan ‘dampak terbatas’ pada kemampuan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang dipimpin kelompok Ansarallah (Houthi).

    Diluncurkan pada 15 Maret, serangan-serangan AS ke Yaman tersebut mengandalkan amunisi presisi mahal seperti rudal Tomahawk, JASSM, JSOW, pesawat pengebom B-2 dari Diego Garcia, dan sejumlah kapal induk serta jet tempur tambahan. 

    Meski demikian, YAF terus mampu meluncurkan rudal balistik dan jelajah serta pesawat nirawak, termasuk menjatuhkan sedikitnya 17 pesawat nirawak canggih MQ-9 AS – yang masing-masing seharga 30 juta dolar AS.

    Pejabat Pentagon mengakui, meskipun beberapa lokasi militer dan kepemimpinan Yaman menjadi sasaran pengeboman, negara tersebut masih memiliki persediaan senjata yang signifikan dan bunker yang dibentengi. 

    Satu sumber mencatat kemampuan Yaman yang berkelanjutan untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan menghindari kerusakan.

    “Mereka (militer AS0 telah merebut beberapa lokasi, tetapi itu tidak memengaruhi kemampuan Houthi untuk terus menembaki kapal-kapal di Laut Merah atau menembak jatuh pesawat nirawak AS,” kata salah satu sumber yang diberi pengarahan tentang operasi tersebut. 

    “Sementara itu, kami sedang mempersiapkan diri—amunisi, bahan bakar, dan waktu pengerahan.”

    Angkatan bersenjata Yaman mulai menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah pada November 2023 sebagai respons atas genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

    AS dan Inggris kemudian melancarkan operasi militer terhadap Yaman atas nama Israel.

    Biaya Operasi Militer Membengkak, Amunisi Menipis

    Biaya operasi yang tinggi telah menimbulkan kekhawatiran di Kongres AS. 

    Pentagon mungkin akan segera meminta dana tambahan untuk melanjutkan operasi tersebut.

    Perubahan dalam otorisasi serangan—beralih dari model era Biden yang mengharuskan persetujuan Gedung Putih—telah memberi para komandan lebih banyak fleksibilitas, yang menggemakan kebijakan dari masa jabatan pertama Donald Trump. 

    Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz merujuk pada pembunuhan seorang operator pesawat nirawak senior Yaman, yang menunjukkan pendekatan serangan yang lebih luas.

    Sementara itu, para pejabat di Komando Indo-Pasifik AS telah menyatakan kekhawatirannya atas menipisnya amunisi jarak jauh seperti JASSM, yang mereka anggap penting untuk potensi konflik di Pasifik, termasuk melawan Tiongkok.

    Seorang pejabat pertahanan menepis kekhawatiran ini, dan menekankan kesiapan dan ketepatan sasaran yang berkelanjutan.

    Operasi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga serangan Yaman terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah berhenti.

    LEPAS LANDAS – Tangkap Layar Khaberni, Minggu (23/3/2025) yang menunjukkan jet tempur Amerika Serikat (AS) lepas landas dari Kapal Induk USS Harry S Truman yang berada di Laut Merah. AS dibantu Inggris, melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan dalih menghancurkan infrastruktur Houthi yang memblokade Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina atas agresi Israel. (khaberni/tangkap layar)

    Houthi Masih Bisa Serang Kapal Induk AS

    Pada hari Jumat, juru bicara YAF, Yahya Saree mengatakan Sanaa “menargetkan kapal induk AS, USS Harry S. Truman, dan kapal perang afiliasinya di Laut Merah, menggunakan beberapa rudal jelajah dan pesawat tak berawak.”

    Ia menekankan bahwa kelompoknya “tidak akan mengabaikan tugas moral, agama, dan kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina yang tertindas, apa pun konsekuensinya.”.

    Menurut Kementerian Kesehatan Yaman, sedikitnya 61 warga sipil tewas dan 139 lainnya terluka dalam serangan udara AS di Yaman sejak 15 Maret.

    Sumber yang berbicara dengan CNN menyuarakan klaim serupa tentang biaya operasi dan efektivitas terbatas yang dilaporkan di New York Times (NYT) kemarin.

    “Dalam pengarahan tertutup beberapa hari terakhir, pejabat Pentagon mengakui bahwa hanya ada sedikit keberhasilan dalam menghancurkan persenjataan besar rudal, pesawat tak berawak, dan peluncur milik Houthi yang sebagian besar berada di bawah tanah,” kata para ajudan dan pejabat kongres yang tidak disebutkan namanya kepada NYT. 

    Sumber tersebut mengatakan YAF telah memperkuat banyak situs militernya. 

    “Hanya dalam waktu tiga minggu, Pentagon telah menggunakan amunisi senilai $200 juta, selain biaya operasional dan personel yang sangat besar untuk mengerahkan dua kapal induk, pesawat pengebom B-2 tambahan, dan jet tempur, serta pertahanan udara Patriot dan THAAD ke Timur Tengah,” menurut para pejabat. 

    Laporan itu muncul saat Presiden AS Donald Trump membanggakan keberhasilan kampanye Washington melawan gerakan perlawanan Ansarallah, yang menurutnya telah “dihancurkan.” 

     

  • Iran Peringatkan 6 Negara Agar Tak Membantu AS, IRGC Incar 10 Pangkalan Militer Amerika di Teluk – Halaman all

    Iran Peringatkan 6 Negara Agar Tak Membantu AS, IRGC Incar 10 Pangkalan Militer Amerika di Teluk – Halaman all

    Iran Peringatkan 6 Negara Agar Tak Membantu AS, IRGC Incar 10 Pangkalan Militer Amerika di Asia Barat

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Iran mengatakan,  Teheran telah memperingatkan enam negara bahwa mereka akan menghadapi “konsekuensi berat” jika mereka mendukung Washington dalam serangan militer terhadap Republik Iran, Reuters melaporkan, Minggu (6/4/2025).

    Enam negara yang mendapat peringatan dari Iran tersebut adalah Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Turki, dan Bahrain.

    “Iran telah mengeluarkan peringatan kepada Irak, Kuwait, UEA, Qatar, Turki, dan Bahrain bahwa segala dukungan terhadap serangan AS terhadap Iran, termasuk penggunaan wilayah udara atau wilayah mereka oleh militer AS selama serangan tersebut, akan dianggap sebagai tindakan permusuhan,” kata pejabat tersebut saat berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim.

    Pejabat tersebut menekankan, tindakan membantu AS tersebut “akan menimbulkan konsekuensi yang serius bagi negara-negara tersebut,”.

    Dia juga menambahkan bahwa “Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah menempatkan angkatan bersenjata Iran dalam keadaan siaga tinggi.”

    Juru bicara pemerintah Irak, Kuwait, UEA, Qatar, dan Bahrain tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Kementerian Luar Negeri Turki dikutip mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya peringatan Iran, tetapi pesan tersebut dapat disampaikan melalui saluran lain.

    Pada tanggal 30 Maret, Presiden AS Donald Trump mengancam Iran dengan pemboman dan tarif sekunder jika Teheran tidak mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya.

    “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman,” kata Trump dalam wawancara telepon. “Itu akan menjadi pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.”

    Gambar yang diambil pada 10 November 2019 menunjukkan bendera Iran di PLTN Bushehr Iran, selama upacara resmi untuk memulai pekerjaan pada reaktor kedua di fasilitas tersebut. (Atta Kenare/AFP)

    Iran Bersedia Berunding Secara Tidak Langsung

    Pejabat senior yang berbicara dengan Reuters menambahkan bahwa Iran menolak permintaan Presiden AS Donald Trump untuk perundingan langsung mengenai program nuklirnya.

    Namun, Iran ingin melanjutkan perundingan tidak langsung melalui Oman, tempat perundingan tidak langsung antara kedua negara telah berlangsung di masa lalu.

    “Pembicaraan tidak langsung menawarkan kesempatan untuk mengevaluasi keseriusan Washington tentang solusi politik dengan Iran,” kata pejabat itu.

    Selain mengeluarkan ancaman verbal terhadap Iran, Trump telah memerintahkan pembangunan militer besar-besaran di kawasan tersebut, termasuk pengiriman satu skuadron pembom B-52 ke pangkalan AS di Diego Garcia di Samudra Hindia.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menegaskan pada Minggu bahwa “kondisi untuk dimulainya kembali perundingan antara Teheran dan Washington mengenai program nuklir Iran didasarkan pada prinsip kepercayaan antara kedua negara,” katanya.

    “Kami siap melanjutkan dialog mengenai program nuklir kami dan pencabutan sanksi terhadap Iran, berdasarkan logika membangun kepercayaan,” kata Araghchi dalam pernyataan yang dilaporkan oleh Kantor Berita Fars Iran.

    Pangkalan militer Amerika Serikat Al-Tanf di Suriah. (npasyria)

    IRGC Incar 10 Pangkalan Militer AS

    Menyusul ancaman Trump, Ali Hajizadeh, komandan Divisi Dirgantara Garda Revolusi (IRGC), Iran secara langsung mengancam pangkalan AS di Asia Barat.

    “Amerika memiliki sekitar sepuluh pangkalan militer di kawasan itu – setidaknya di dekat Iran – dan 50.000 tentara,” kata Hajizadeh kepada TV pemerintah Iran pada hari Senin. 
    “Mereka seperti duduk di rumah kaca. Dan ketika Anda berada di rumah kaca, Anda tidak melempar batu ke orang lain.”

    Iran telah lama menampik klaim bahwa mereka berupaya memproduksi senjata nuklir, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut tidak Islami karena ancaman yang ditimbulkan senjata tersebut terhadap warga sipil.

    Namun, para analis memperkirakan Iran dapat dengan cepat mengembangkan senjata nuklir jika ancaman AS dan Israel untuk mengebom dan menginvasi negara itu terus berlanjut.

     

    (oln/tc/*)

     

  • Netanyahu Dikecam Karena Berlibur Saat Sandera Masih Ada di Hamas, Korban Gaza Tembus 50 Ribu Jiwa – Halaman all

    Netanyahu Dikecam Karena Berlibur Saat Sandera Masih Ada di Hamas, Korban Gaza Tembus 50 Ribu Jiwa – Halaman all

    Netanyahu Dikecam Karena Asyik Berlibur Saat Sandera Masih Ada di Hamas, Korban Gaza Tembus 50 Ribu Jiwa

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dicerca karena keputusannya untuk memperpanjang perjalanan diplomatik terakhirnya ke Hungaria sehingga ia dapat menghabiskan akhir pekan bersama istrinya.

    Keputusan itu dilakukan Netanyahu saat 59 sandera Israel masih ditahan oleh Hamas di Gaza, RNTV melaporkan, Minggu (6/4/2025).

    Jon Polin, ayah dari tawanan Hersh Goldberg-Polin yang meninggal dalam tahanan tahun lalu, berkata: “Tidak semuanya politis. Beberapa hal memang manusiawi. Orang-orang Israel yang patut dicontoh layak mendapatkan yang lebih. Lakukan hal-hal dengan konsensus yang luas. Bawa kembali 59 orang yang kita cintai.”

    “Terima tanggung jawab, katakan ‘saya minta maaf’, [bentuk komisi penyelidikan nasional, [majukan] pembagian tugas nasional yang adil,” kata Polin di akun X miliknya.

    “Cukup dengan perpecahan, berhenti menyalahkan, berhenti memecah belah, berhenti mengabaikan keinginan rakyat, cukup dengan video-video TikTok yang paranoid,” katanya, merujuk pada video-video pidato yang disampaikan dan diunggah Netanyahu di media sosial.

    “Mengapa berlibur saat perang? Kami orang Israel pantas mendapatkan yang lebih baik!”

    PERDANA MENTERI ISRAEL – Tangkapan layar ini diambil pada Rabu (12/2/2025) dari Instagram Netanyahu, memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato dan mengancam akan mengakhiri perjanjian gencatan senjata dengan Hamas jika Hamas tidak membebaskan sandera Israel pada Sabtu (15/2/2025). Sebelumnya pada Senin (10/2/2025), Hamas mengumumkan akan menunda pertukaran sandera sampai Israel berhenti melanggar perjanjian gencatan senjata. (Instagram/b.netanyahu)

    Hongaria Umumkan Penarikan Diri dari ICC saat Netanyahu Kunjungi Budapest

    Bertepatan dengan kedatangan Benjamin Netanyahu ke Budapest untuk kunjungan diplomatik, Hongaria secara resmi mengumumkan keputusannya untuk menarik diri dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

    Pengumuman tersebut dibuat pada Kamis oleh Gergely Gulyás, Kepala Staf Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán, yang menyatakan bahwa proses penarikan akan segera dimulai.

    Waktu keputusan ini telah menarik perhatian besar, karena kunjungan Netanyahu menandai perjalanan pertamanya ke negara Eropa sejak ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada bulan November atas kejahatan perang di Gaza.

    Pengadilan juga mengeluarkan surat perintah serupa terhadap mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

    Keputusan Hongaria untuk meninggalkan ICC dipandang sebagai tantangan langsung terhadap kebijakan Uni Eropa dan Statuta Roma, perjanjian yang membentuk pengadilan tersebut.

    Selama kunjungan empat harinya, Netanyahu dan istrinya, Sara, menghadiri resepsi penyambutan yang diselenggarakan oleh Orbán.

    Kunjungan tersebut secara luas ditafsirkan sebagai bagian dari strategi ‘Israel’ yang lebih luas untuk melemahkan legitimasi tindakan ICC dan mendapatkan dukungan internasional terhadap surat perintah penangkapan.

    Organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, telah mengecam kunjungan Netanyahu ke Hungaria.

    Mereka mendesak pemerintah Hungaria untuk menahan Netanyahu saat ia tiba dan menyerahkannya ke ICC, sesuai dengan kewajiban hukum internasional.

    Penarikan diri Hongaria dari ICC menimbulkan pertanyaan tentang masa depan keadilan internasional dan efektivitas mekanisme global yang dirancang untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin atas dugaan kejahatan perang.

    Langkah ini diperkirakan akan semakin membebani hubungan antara Hongaria dan negara Eropa lainnya yang tetap berkomitmen pada yurisdiksi ICC.

    SITUASI GAZA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Israel membuat pernyataan pada hari Rabu (19/3/2025) bahwa pihaknya telah meluncurkan ‘operasi darat terbatas’ di Gaza tengah. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Korban Jiwa di Gaza Tembus 50 Ribu

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan hari ini, Minggu, kalau serangan Pasukan Pendudukan Israel (IDF) di Jalur Gaza telah menyebabkan 26 orang tewas dan 113 orang terluka selama 24 jam terakhir.

    Kementerian memperingatkan kalau masih ada sejumlah korban di bawah reruntuhan dan di jalan, dan bahwa IDF mencegah ambulans dan kru pertahanan sipil menjangkau mereka.

    Diumumkan bahwa jumlah total korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 50.695 jiwa dan 115.338 orang yang terluka sejak 7 Oktober 2023.

    Jumlah korban sejak Israel melanggar gencatan senjata dan melanjutkan serangannya (18 Maret) di Gaza adalah 1.335 orang yang menjadi martir dan 3.297 orang yang terluka.

  • Israel Serang Khan Younis: Warga Sebut Klaim Targetkan Hamas Bohong – Halaman all

    Israel Serang Khan Younis: Warga Sebut Klaim Targetkan Hamas Bohong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel melancarkan pengeboman di Khan Younis, Gaza selatan, yang menewaskan sembilan orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Jamal al-Mdhoun, seorang penduduk setempat, menceritakan pengalaman traumatisnya saat serangan terjadi pada Minggu, 6 April 2025.

    Jamal al-Mdhoun menjelaskan, “Kami sedang tidur nyenyak dan tiba-tiba rumah-rumah diratakan. Atap rumah dirobohkan dan menimpa kepala wanita dan anak-anak yang tidak bersalah.”

    Ia menambahkan, “Rudal-rudal yang cukup berat untuk menghancurkan gunung ditembakkan ke anak-anak.”

    Ia menegaskan bahwa delapan mayat yang dievakuasi semuanya adalah perempuan dan anak-anak, tanpa satu pun laki-laki.

    Jamal juga menuduh Israel menyebarkan klaim palsu bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menargetkan pejuang Hamas.

    “Semua itu bohong. Tujuan mereka adalah membunuh manusia mana pun yang beridentitas Muslim,” ungkapnya.

    Pengerahan Pasukan Israel

    Sementara itu, pasukan Israel dikerahkan ke koridor keamanan yang baru dibangun di Gaza selatan, menurut laporan militer Israel pada Sabtu, 5 April 2025.

    Pengerahan ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan terhadap Hamas setelah beberapa minggu perang yang berkepanjangan.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan pembangunan Koridor Morag yang akan memisahkan kota Rafah dari wilayah Gaza lainnya.

    Dampak Kemanusiaan

    Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 50.000 warga Palestina tewas di Gaza, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

    Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa mayoritas korban adalah warga sipil.

    Sementara itu, Israel mengklaim telah menewaskan sekitar 20.000 militan, namun tidak memberikan bukti yang jelas.

    Perang ini merupakan konflik paling mematikan dan merusak antara Israel dan Hamas, dengan banyak wilayah Gaza hancur dan penduduknya terpaksa mengungsi.

    Organisasi hak asasi manusia menyebutkan bahwa taktik yang digunakan Israel dalam serangan ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sambut Jet-Jet AS, Unit Pertahanan Udara IRGC Iran Diizinkan “Tembak-Sesuka Hati” ke Penyusup – Halaman all

    Sambut Jet-Jet AS, Unit Pertahanan Udara IRGC Iran Diizinkan “Tembak-Sesuka Hati” ke Penyusup – Halaman all

    Sambut Jet-Jet AS, Unit Pertahanan Udara IRGC Iran Diizinkan “Tembak-Sesuka Hati” ke Penyusup

    TRIBUNNEWS.COM – Unit pertahanan udara Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan telah diberi izin untuk menembaki pesawat apa pun yang melanggar wilayah udara negara itu tanpa terlebih dahulu mengajukan izin ke perwira atasan.

    Kebijakan ‘fire at will’ ini muncul setelah Iran baru-baru ini mendapat ancaman pengeboman dari Amerika Serikat (AS) terkait negosiasi pengembangan nuklir.

    Menurut laporan, sebelumnya unit pertahanan udara IRGC memerlukan persetujuan dari perwira atasan sebelum mereka diizinkan melepaskan tembakan bahkan setelah mengidentifikasi pesawat musuh yang telah melanggar wilayah udara Iran.

    “Dalam kasus di mana unit pertahanan udara telah mengidentifikasi secara positif pesawat musuh yang melanggar wilayah udara kedaulatan Republik Iran, komandan unit pertahanan udara regional tidak memerlukan persetujuan dari atasan untuk mengebom target,” tulis laporan DSA, Minggu (6/4/2025).

    Laporan itu lebih lanjut menyatakan kalau, “Persetujuan untuk menembak (fire at will) adalah terhadap target yang melibatkan kendaraan udara tak berawak musuh”.

    “Unit pertahanan udara, baik di bawah naungan Korps Garda Revolusi Iran atau lainnya, telah ditempatkan pada tingkat siaga tertinggi untuk menghadapi gangguan apa pun dari pesawat asing,” kata laporan itu.

    Presiden AS, Donald Trump telah berulang kali memperingatkan tentang serangan terhadap Iran atas tuduhan bahwa negara Persia itu sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir.
     
    Trump, yang telah membuktikan dirinya sebagai pendukung setia Israel sejak menjabat, memperingatkan bahwa jika “Iran tidak menyetujui perundingan yang ditawarkan, negaranya akan melancarkan serangan udara yang belum pernah terlihat sebelumnya.”

    Ancaman terbaru Trump – yang lebih eksplisit dan keras daripada pernyataan sebelumnya – muncul setelah ia mengirim surat ke Iran, yang isinya belum diungkapkan, yang menawarkan negosiasi mengenai program nuklir negara itu.

    Adapun Iran, mereka mengklaim bahwa program nuklirnya tidak mengancam pihak mana pun karena program tersebut ditujukan untuk menghasilkan listrik dan bukan untuk mengembangkan senjata nuklir.

    PERTAHANAN UDARA IRAN – Sistem pertahanan udara Khordad 15 Iran. Sistem persenjataan ini berjenis artileri sedang (medium to long range) rudal darat ke udara dan diklaim punya daya jelajah 600 kilometer.. (DSA/Tangkap Layar)

    Iran Balas Ancam Bombardir Pangkalan Militer AS di Kawasan

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei dilaporkan mengatakan kalau “ancaman terbuka untuk mengebom Iran oleh kepala negara merupakan kontradiksi yang jelas terhadap prinsip-prinsip dasar perdamaian dan keamanan internasional.”

    “Ancaman-ancaman seperti itu merupakan pelanggaran serius terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan juga melanggar peraturan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Terorisme hanya akan mengundang lebih banyak terorisme, sementara perdamaian akan melahirkan perdamaian. Amerika harus membuat pilihan.”

    Sementara itu, Panglima Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, mengancam akan membombardir pangkalan militer AS di Timur Tengah yang menampung sekitar 50.000 tentaranya.

     “Orang yang tinggal di rumah kaca tidak boleh melempar batu ke orang lain. Amerika Serikat memiliki setidaknya 10 pangkalan militer dengan 50.000 personel di wilayah tersebut — yang berarti mereka sendiri tinggal di rumah kaca.”

    PESAWAT PENGEBOM – Manuver udara pesawat pengebom B-2 Spirit milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dalam misi di kawasan Indo-Pasifik. Foto merupakan tangkapan layar dari situs militer DSA pada Kamis (27/3/2025). (DSA/Tangkap Layar)

    Dalam konteks eskalasi tersebut, selama beberapa hari terakhir, sejumlah besar pesawat pengebom  B-2 Spirit  dan pesawat tanker dilaporkan “berkumpul” di pulau Diego Garcia milik Inggris di Samudra Hindia, yang sering digunakan oleh militer AS untuk melancarkan serangan terhadap target di Timur Tengah.

    Citra satelit menunjukkan sedikitnya tujuh pesawat pengebom B-2 Spirit, tiga pesawat kargo C-17 dan 10 pesawat tanker Angkatan Udara AS telah dikirim ke pulau  Diego Garcia dalam 48 jam terakhir.

    Diego Garcia adalah pangkalan angkatan laut dan udara Inggris yang disewakan kepada Amerika Serikat, terletak di tengah Samudra Hindia.

    Tempat ini berfungsi sebagai pusat dukungan logistik penting bagi operasi militer Amerika Serikat di Asia Barat, Afrika Timur, dan  Asia Tenggara .

    Pangkalan militer  Amerika Serikat  di Diego Garcia memiliki landasan udara panjang, fasilitas peluncuran untuk pembom strategis (seperti B-52 dan B-2), pusat komunikasi global, dan pelabuhan untuk kapal perang dan kapal pendukung.

    Amerika Serikat juga mengambil tindakan untuk meningkatkan jumlah kapal induk yang ditempatkan di Timur Tengah menjadi dua, dengan mempertahankan satu kapal yang ada di kawasan tersebut dan mengirim kapal lain dari Indo-Pasifik, menurut pernyataan Pentagon.

    Kapal induk Carl Vinson akan bergabung dengan Harry S. Truman di Timur Tengah, “Untuk melanjutkan upaya menjaga stabilitas regional, mencegah tindakan agresif, dan melindungi kelancaran arus rute perdagangan di kawasan tersebut,” kata juru bicara Pentagon Sean Parnell dalam sebuah pernyataan.

    “Untuk melengkapi kehadiran maritim CENTCOM, Menteri Pertahanan juga telah mengarahkan pengerahan skuadron tambahan dan aset udara lainnya untuk lebih memperkuat kemampuan pertahanan dan dukungan udara kita di kawasan tersebut,” katanya.

    PESAWAT PENGEBOM – Pesawat pengebom B-2 Spirit milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) bersiap lepas landas dalam misi pengeboman yang dilaksanakan pada 2001 silam. Foto merupakan tangkapan layar dari situs militer DSA pada Kamis (27/3/2025). (DSA/Tangkap Layar)

    Diego Garcia dalam Jangkauan Rudal Iran

    Perkembangan terkini ini terjadi saat jet tempur AS semakin agresif menyerang  posisi Houthi  di Yaman, bersamaan dengan peringatan yang semakin lantang terhadap Iran atas dukungannya terhadap kelompok Houthi dan dugaan pengembangan senjata nuklirnya.

    Menanggapi laporan bahwa pesawat pengebom jarak jauh AS “berkumpul” di Diego Garcia, para pemimpin Iran memperingatkan bahwa mereka akan meluncurkan serangan rudal balistik dan pesawat tak berawak jarak jauh terhadap Diego Garcia, yang terletak di Kepulauan Chagos, jika Washington melancarkan tindakan militer terhadap negara Persia tersebut.
     
    Menurut media negara itu, Iran memiliki beberapa sistem persenjataan yang mampu menembaki pangkalan militer tersebut, yang terletak lebih dari 5.000 km dari negara Persia tersebut.

    “Iran memiliki persenjataan yang cukup untuk melancarkan serangan semacam itu (terhadap Diego Garcia) dari wilayahnya, termasuk versi terbaru rudal jarak menengah Khorramshahr dan pesawat tanpa awak bunuh diri Shahed-136B dengan jangkauan operasional 4.000 kilometer [2.485 mil],” media lokal Iran mengutip pernyataan pemimpinnya tersebut.

     

    (oln/dsa/*)

  • Mau Bom Iran, AS Kirim Sistem Rudal THAAD Kedua ke Israel – Halaman all

    Mau Bom Iran, AS Kirim Sistem Rudal THAAD Kedua ke Israel – Halaman all

    Mau Bom Iran, AS Kirim Sistem Rudal THAAD Kedua ke Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat dilaporkan telah mentransfer sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) keduanya ke Israel, pada saat ketegangan dengan Iran meningkat.

    Saluran televisi Arab Saudi Al-Hadath melaporkan kalau transfer sistem pertahanan udara THAAD diyakini telah terjadi Sabtu (5/4/2025) kemarin.

    Situs web pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat angkut terbesar Angkatan Udara AS C-5M Super Galaxy, yang saat ini beroperasi, telah mendarat di Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan dan tetap di sana selama sekitar delapan jam sebelum lepas landas lagi.
      
    Diketahui, Sistem pertahanan rudal THAAD pertama dikirim ke Israel tahun lalu dan diperkirakan 100 personel militer AS telah ditempatkan di negara itu untuk mengoperasikan sistem tersebut, yang dianggap sebagai pelengkap sistem pertahanan udara Patriot.

    THAAD adalah sistem antirudal yang canggih dan berteknologi tinggi.

    Sistem THAAD yang dikerahkan di Israel telah digunakan untuk mencegat serangan rudal yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata Houthi dari Yaman, termasuk dalam beberapa insiden baru-baru ini.

    TRANSFER KE ISRAEL – Sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) saat dipindahkan menggunakan pesawat. THAAD adalah sistem pertahanan rudal berteknologi tinggi yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek hingga menengah selama fase terminal penerbangannya, yaitu saat rudal mendekati sasarannya. AS dilaporkan kembali mengirim sistem pertahanan ini ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.

    Trump Ancam Bom Iran

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat serta Israel telah meningkat, dengan Presiden AS Donald Trump minggu lalu mengancam Iran dengan “pemboman yang belum pernah terlihat sebelumnya” dan sanksi tambahan jika Teheran gagal mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya.

    Sistem THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal berteknologi tinggi yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek hingga menengah selama fase terminal penerbangannya, yaitu saat rudal mendekati sasarannya.

    Sistem ini beroperasi menggunakan konsep “serang untuk membunuh”, yang berarti menghancurkan target dengan dampak langsung menggunakan energi kinetik, tanpa memerlukan hulu ledak peledak.

    TRANSFER KE ISRAEL – Sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) saat dipindahkan menggunakan pesawat. THAAD adalah sistem pertahanan rudal berteknologi tinggi yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek hingga menengah selama fase terminal penerbangannya, yaitu saat rudal mendekati sasarannya. AS dilaporkan kembali mengirim sistem pertahanan ini ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran. (DSA/Tangkap Layar)

    Profil THAAD

    THAAD mampu mencegat target pada ketinggian antara 40 dan 150 kilometer di luar atmosfer, memberikan keuntungan strategis dalam mencegah ancaman rudal dibandingkan dengan sistem pertahanan lain yang beroperasi pada ketinggian lebih rendah.

    Setiap unit THAAD terdiri dari beberapa elemen utama termasuk peluncur bergerak, radar deteksi AN/TPY-2 berkekuatan tinggi, unit pengendalian tembakan, dan kendaraan pendukung logistik.

    Radar AN/TPY-2 yang digunakan dalam sistem ini mampu mendeteksi dan melacak rudal sejauh lebih dari 1.000 kilometer, menjadikannya salah satu radar pertahanan balistik tercanggih di dunia.

    Sistem ini dirancang untuk beroperasi secara mandiri atau terintegrasi dengan sistem pertahanan lain seperti Aegis BMD, sistem Patriot PAC-3, dan jaringan pertahanan rudal terpadu Amerika Serikat dan sekutunya.

    THAAD dikembangkan oleh perusahaan pertahanan AS, Lockheed Martin, dan saat ini beroperasi di Angkatan Darat AS.

    Keuntungan utama THAAD adalah kemampuannya untuk memberikan perlindungan luas bagi wilayah strategis dari serangan rudal balistik, sehingga meningkatkan kemampuan pertahanan udara suatu negara baik di tingkat strategis maupun operasional.

    RUDAL JARAK JAUH – Sistem pertahanan udara jarak jauh Iran, Zolfaghar. Iran dilaporkan menempatkan sistem peluncur rudal di tiga pulau yang disengketakan Uni Emirat Arab di Teluk Hormuz, kawasan Teluk. (DSA/Tangkap Layar)

    Iran Siap Membalas

    Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengebom Iran jika negara tersebut tidak menyetujui kesepakatan nuklir.

    Ancaman ini disampaikan dalam wawancara dengan NBC News pada Minggu, 30 Maret 2025.

    Menanggapi ancaman tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pernyataan tegas pada Senin, 31 Maret 2025.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan memberikan balasan keras jika AS melakukan serangan.

    “Jika mereka melakukan kejahatan, mereka pasti akan menerima balasan yang keras,” tegas Khamenei.

    Ia juga menambahkan bahwa seluruh warga Iran akan turun tangan jika terjadi serangan.

    Penolakan Negosiasi Langsung

    Iran juga menolak untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan AS.

    Hal ini disampaikan oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang mengonfirmasi bahwa tanggapan terhadap surat Trump telah disampaikan melalui kontak di Oman. “Negosiasi langsung telah ditolak, tetapi pembicaraan tidak langsung masih dapat dilanjutkan,” jelas Pezeshkian.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menegaskan bahwa perundingan langsung hanyalah taktik AS untuk mendiskusikan kesepakatan nuklir.

    “Dalam situasi di mana ada tekanan maksimum, tidak seorang pun yang waras akan melakukan perundingan langsung,” katanya.

    Sebelumnya, pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia, termasuk AS, untuk mengekang program nuklirnya.

    Namun, pada tahun 2018, Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

    Menurut pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, Iran telah mempercepat produksi uraniumnya mendekati tingkat senjata.

    Dengan situasi yang semakin tegang, baik AS maupun Iran tampaknya tetap pada posisi masing-masing, dengan ancaman dan penolakan negosiasi yang semakin memperburuk hubungan antara kedua negara.

    (oln/dsa/*)

  • Israel Terus Bom Gaza, Warga Khan Younis Sebut Zionis Bohong soal Targetkan Hamas atas Serangannya – Halaman all

    Israel Terus Bom Gaza, Warga Khan Younis Sebut Zionis Bohong soal Targetkan Hamas atas Serangannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel melakukan pengeboman rumah yang menewaskan sembilan orang di Khan Younis, Gaza selatan.

    Jamal al-Mdhoun, seorang penduduk Khan Younis, menceritakan kepada Al Jazeera bagaimana ia selamat dari pengeboman rumah itu, Minggu (6/4/2025).

    “Kami sedang tidur nyenyak, dan tiba-tiba, rumah-rumah diratakan, atap-atap rumah dirobohkan dan menimpa kepala wanita dan anak-anak yang tidak bersalah.”

    “Rudal-rudal yang cukup berat untuk menghancurkan gunung-gunung ditembakkan ke anak-anak,” ungkapnya.

    “Kami mengeluarkan delapan mayat, semuanya perempuan dan anak-anak – tidak ada satu pun laki-laki,” jelasnya.

    Jamal al-Mdhoun menyebut Israel juga menyebarkan klaim palsu bahwa serangannya di Gaza untuk menargetkan para pejuang.

    Israel sebelumnya mengklaim melancarkan serangan besar-besaran di Gaza karena menargetkan kelompok militan Palestina, Hamas.

    “Mereka menyebarkan klaim palsu (bahwa mereka menargetkan para pejuang). Semuanya bohong.”

    “Tujuan mereka adalah membunuh manusia mana pun yang beridentitas Muslim.”

    “Para wanita dan anak-anak yang tidak bersalah itu semuanya hancur berkeping-keping,” tutur Jamal al-Mdhoun.

    Pasukan Israel Dikerahkan ke Koridor Keamanan Baru

    Diberitakan AP News, pasukan Israel dikerahkan ke koridor keamanan yang baru dibangun di Gaza selatan.

    Hal ini diumumkan militer Israel pada Sabtu (5/4/2025), saat tekanan terhadap kelompok militan Hamas meningkat beberapa minggu setelah perang dimulai kembali.

    Pada Rabu (2/4/2025), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan Koridor Morag baru dan mengisyaratkan pembangunan itu akan memisahkan kota selatan Rafah, yang telah diperintahkan Israel untuk dievakuasi, dari wilayah Gaza lainnya.

    Pernyataan militer Israel mengatakan pasukan dari Divisi ke-36 telah dikerahkan.

    Tidak jelas berapa banyak, atau di mana tepatnya koridor baru itu berada.

    Morag adalah nama permukiman Yahudi yang dulunya berdiri di antara Rafah dan Khan Younis, dan Netanyahu telah mengisyaratkan bahwa koridor itu akan membentang di antara kota-kota itu.

    Peta yang diterbitkan oleh media Israel menunjukkan koridor tersebut membentang sepanjang jalur pantai sempit dari timur ke barat.

    Netanyahu mengatakan itu akan menjadi “ koridor Philadelphia kedua,” mengacu pada sisi Gaza yang berbatasan dengan Mesir di selatan, yang telah berada di bawah kendali Israel sejak Mei lalu.

    Bulan lalu, Israel menghancurkan gencatan senjata di Gaza dengan pemboman mendadak setelah mencoba menekan Hamas agar menerima usulan persyaratan baru untuk gencatan senjata yang telah berlaku sejak Januari 2025.

    Israel dengan cepat menegaskan kembali kendali atas koridor Netzarim yang memisahkan sepertiga utara Gaza, termasuk Kota Gaza, dari sisa wilayah tersebut.

    Koridor Philadelphia dan Netzarim membentang dari perbatasan Israel hingga Laut Mediterania.

    “Kami memotong jalur itu, dan kami meningkatkan tekanan selangkah demi selangkah, sehingga mereka akan menyerahkan sandera kami,” kata Netanyahu, Rabu.

    BOMBARDIR ISRAEL – Pesawat Israel membombardir daerah pemukiman di Khan Younis, Gaza selatan saat warga Palestina merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Minggu (30/3/2025). (Telegram Quds News Network)

    Sebagai informasi, Israel berjanji akan meningkatkan pertempuran dengan Hamas hingga kelompok militan itu mengembalikan sandera yang tersisa yang ditawan dalam serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang, melucuti senjata, dan meninggalkan wilayah tersebut.

    Israel kembali menghentikan semua pasokan makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam upaya lain untuk menekan kelompok militan tersebut dan lebih dari 2 juta warga Palestina di wilayah itu.

    Kelompok hak asasi manusia mengatakan taktik itu adalah kejahatan perang.

    Gaza sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan, dan penduduknya tidak dapat dengan mudah pergi.

    Hamas mengatakan hanya akan membebaskan 59 sandera yang tersisa — 24 orang diyakini masih hidup — sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak tahanan Palestina, gencatan senjata yang langgeng, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

    Kelompok itu telah menolak tuntutan agar mereka meletakkan senjata atau meninggalkan wilayah itu.

    Serangan pada 7 Oktober di Israel selatan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

    Sekitar 251 sandera disandera, sebagian besar dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan lainnya.

    Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas di Gaza selama serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Kementerian tersebut tidak menyebutkan apakah mereka warga sipil atau kombatan, tetapi mengatakan mayoritas adalah wanita dan anak-anak.

    Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 militan, tanpa memberikan bukti.

    Di antara korban tewas di Gaza terdapat 15 petugas medis Palestina yang dibunuh bulan lalu oleh pasukan Israel, yang kemudian menghancurkan mayat-mayat tersebut bersama dengan kendaraan mereka yang hancur, dan mengubur mereka di kuburan massal.

    Perang ini merupakan pertempuran paling mematikan dan paling merusak yang pernah terjadi antara Israel dan Hamas.

    Perang ini telah menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur dan sebagian besar penduduknya mengungsi, bahkan berkali-kali.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eropa kini bersiap menghadapi kemungkinan perang besar melawan Rusia.

    Beberapa negara Eropa, termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman, meningkatkan langkah-langkah militer mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin mendesak.

    Negara-negara Eropa yang aktif dalam persiapan ini termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman.

    Intelijen dari Denmark dan Jerman memperingatkan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus bersiap menghadapi potensi serangan Rusia dalam lima tahun ke depan.

    ABC News melaporkan banyak negara Eropa meminta warganya untuk menyiapkan perlengkapan bertahan hidup untuk menghadapi krisis besar.

    Muncul ketakutan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan bisa diandalkan sebagai sekutu jika perang Eropa melawan Rusia meletus.

    AS sebagai anggota NATO akan ikut campur membantu negara NATO yang diserang. Namun, setelah kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump malah terlihat bersimpati kepada Rusia.

    Trump juga meminta Eropa untuk menjaga keamanannya sendiri pada masa mendatang. Oleh karena itu, Eropa kini harus mulai meninggalkan ketergantungannya pada AS.

    Luigi Scazzieri, Asisten Direktur Pusat Reformasi Eropa, menyatakan bahwa Uni Eropa telah mengabaikan persiapan untuk menghadapi konflik besar dan harus menguatkan pertahanannya.

    “Bergantung pada AS terbukti lebih nyaman,” kata Scazzieri. Dia menyebut Eropa kini harus menguatkan pertahanannya.

    Langkah-Langkah Keamanan yang Diambil

    Norwegia telah memberlakukan persyaratan tempat perlindungan dari bom pada bangunan baru dan memperbaiki bunker era Perang Dingin.

    Sementara itu, Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia telah menarik diri dari Konvensi Ottawa, yang melarang ranjau darat antipersonel, untuk meningkatkan pertahanan di sayap timur NATO.

    Polandia juga sedang mempersiapkan warganya untuk latihan militer, dengan target peningkatan jumlah pasukan hingga 500.000 personel.

    Adapun Jerman akan menggelar latihan militer besar-besaran pada bulan September dengan melibatkan sekitar 800.000 tentara, termasuk pasukan NATO.

    Bild melaporkan latihan ini, yang diberi nama Red Storm Bravo, akan berlangsung di Hamburg selama tiga hari dan akan mencakup praktik pemindahan tentara NATO ke negara-negara Baltik dan Polandia.

    Mengapa Eropa Harus Bersiap?

    Kekhawatiran utama bagi negara-negara Eropa adalah potensi serangan Rusia, yang saat ini memiliki lebih dari satu juta personel militer.

    Stephan Fruehling, pakar di Pusat Kajian Strategis dan Pertahanan Universitas Nasional Australia, menekankan bahwa Eropa belum memiliki pasukan yang cukup untuk mempertahankan garis depan.

    Sementara itu, Jakub Janda, pakar keamanan di Pusat Kebijakan Keamanan Praha, menambahkan bahwa negara-negara Uni Eropa merasa terancam oleh persiapan militer Rusia yang semakin besar, termasuk dukungan dari negara-negara seperti Tiongkok.

    Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia tidak akan menyerang negara-negara NATO, dan menganggap serangan semacam itu tidak ada gunanya.

    Dalam wawancara, Putin menyebut bahwa politikus Barat sering menggunakan ancaman Rusia untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik mereka.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).