Category: Tribunnews.com Internasional

  • Hamas: Israel Tidak akan Membebaskan Tawanannya Melalui Eskalasi Militer, Hanya Melalui Negosiasi – Halaman all

    Hamas: Israel Tidak akan Membebaskan Tawanannya Melalui Eskalasi Militer, Hanya Melalui Negosiasi – Halaman all

    Hamas: Israel Tidak akan Membebaskan Tawanannya Melalui Eskalasi Militer, Hanya Melalui Negosiasi

    TRIBUNNEWS.COM- Hamas mengatakan bahwa pembebasan tawanan Israel tidak akan dicapai melalui eskalasi militer.

    Hamas juga memperingatkan bahwa tindakan Israel membahayakan nyawa para tawanan.

    Hamas menegaskan bahwa negosiasi adalah satu-satunya jalan yang layak untuk maju, Anadolu melaporkan, mengutip pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh gerakan Palestina dari Istanbul.

    Dalam pernyataannya, Hamas menekankan bahwa apa yang dilakukan Israel di Jalur Gaza bukan sekadar tekanan militer, tetapi lebih merupakan “tindakan balas dendam yang brutal terhadap warga sipil yang tidak bersalah.” 

    Kelompok tersebut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera memikul tanggung jawabnya guna menghentikan tindakan tersebut.

    Pernyataan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa meningkatnya agresi “tidak akan mematahkan keinginan rakyat kami; hal itu hanya memperkuat tekad dan tekad mereka untuk melawan.”

     

     

     

     

     

     

     

     

    Sejak melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret 2025, operasi militer Israel telah menewaskan 1.449 warga Palestina dan melukai 3.647 lainnya — kebanyakan wanita dan anak-anak — menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Hamas juga mengkritik pendekatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan menyatakan: “Kebijakan Netanyahu yang menargetkan anak-anak, wanita, dan orang tua bukanlah strategi untuk apa yang disebut kemenangan, tetapi resep untuk kegagalan yang pasti.”

    Kelompok tersebut menggarisbawahi bahwa tindakan militer yang semakin intensif “tidak akan mengembalikan tawanan Israel hidup-hidup; sebaliknya, tindakan tersebut mengancam nyawa mereka dan dapat membunuh mereka. 

    Satu-satunya cara untuk mengamankan pemulangan mereka adalah melalui negosiasi.”

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Hamas: Israel Tidak akan Membebaskan Tawanannya Melalui Eskalasi Militer, Hanya Melalui Negosiasi – Halaman all

    Pejabat Israel Mengatakan Tekanan Terhadap Hamas Memudar – Halaman all

    Pejabat Israel Mengatakan Tekanan Terhadap Hamas Memudar

    TRIBUNNEWS.COM- Penilaian dalam lembaga keamanan dan politik Israel menunjukkan bahwa tekanan terhadap Hamas mulai mereda, Quds Press melaporkan pada hari Selasa. 

    Kritik internal meningkat terkait cara operasi militer terbaru di Gaza selama tiga minggu terakhir telah dikelola, kata kantor berita tersebut, mengutip surat kabar Israel Maariv .

    “Hasil di lapangan tidak mencerminkan tingkat tekanan yang kami harapkan akan dirasakan Hamas,” kata seorang pejabat politik. 

    Ia mencatat bahwa gerakan perlawanan Islam tidak menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi pembebasan tawanan Israel, karena tingkat tekanan yang diberikan tidak memadai.

    Menurut seorang pejabat keamanan senior yang dikutip oleh Maariv , kemampuan Israel untuk memberikan tekanan yang berarti berkurang seiring berjalannya waktu. 

    “Hamas menggunakan waktu ini untuk memulihkan diri,” katanya, sambil menekankan bahwa situasi kelompok itu saat ini sama sekali berbeda dari tiga minggu lalu. 

    Ia mengklaim bahwa tidak ada pertempuran ofensif yang nyata di Gaza sekarang, dan bahwa tekanan terhadap Hamas hampir tidak ada dan terus menghilang.

    Israel melanjutkan serangannya dan memperketat blokade di Jalur Gaza pada dini hari tanggal 18 Maret, setelah jeda selama dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. 

    Namun, Israel berulang kali melanggar ketentuan gencatan senjata bahkan ketika gencatan senjata tersebut masih berlaku.

    Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan AS dan Eropa, Israel telah melakukan apa yang oleh kelompok hak asasi manusia dan pengamat internasional digambarkan sebagai genosida di Gaza. 

    Serangan tersebut telah menewaskan atau melukai sedikitnya 166.000 warga Palestina — sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak — sementara lebih dari 14.000 orang hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka dan infrastruktur sipil lainnya yang dihancurkan oleh negara pendudukan.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • China Tolak Tunduk ke Trump, Bersumpah Siapkan Balasan untuk Hajar Ekonomi AS – Halaman all

    China Tolak Tunduk ke Trump, Bersumpah Siapkan Balasan untuk Hajar Ekonomi AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah China menegaskan bahwa negaranya menolak tunduk atas ancaman Presiden AS Donald Trump.

    “Kami tidak akan menoleransi segala upaya untuk merugikan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China. Kami akan terus mengambil tindakan tegas dan kuat untuk melindungi hak dan kepentingan sah kami,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, Selasa (8/4/2025)

    Pernyataan itu dilontarkan usai Donald Trump menaikkan tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap barang-barang asal Tiongkok.

    Setelah awal Februari kemarin Trump telah mengenakan tarif 10 persen untuk semua barang China tanpa pengecualian, karena menilai China ikut terlibat dalam membantu imigrasi ilegal dan menyelundupkan fentanil ke AS.

    Kemudian pada Maret 2025, Trump kembali mengenakan tarif 20 persen kepada semua barang asal China dengan alasan yang sama.

    Dilanjutkan pada 2 April, Trump mengumumkan kombinasi tarif impor tambahan sebesar 34 persen ke China.

    Dengan total tarif impor tersebut, maka China akan dikenakan tarif impor 104 persen berlaku mulai Rabu (9/4/2025).

    “Mulai hari Rabu, total tarif rata-rata ekspor China ke AS akan melonjak hingga hampir 125 persen,” dikutip pernyataan Gedung Putih.

    Meski diancam tarif tinggi, namun China terlihat tetap tak gentar.

    Lewat Kementerian Perdagangan, Pemerintah China menyatakan tekad akan terus melawan tarif Trump.

    “Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan fatal, yang sekali lagi mengungkap sifat pemerasan AS,” tegas Juru Bicara Kementerian Perdagangan dikutip dari CNBC International.

    “China tidak akan pernah menerimanya. Jika AS bersikeras dengan caranya sendiri, China akan berjuang sampai akhir,” imbuhnya.

    China Gertak Balik AS

    Merespons tarif impor Trump, China lantas mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 34 persen atas barang-barang asal AS, selain tarif yang sudah berlaku saat ini.

    Langkah itu seolah menegaskan kembali tekad China untuk menyerang di tengah perang dagang yang meningkat pesat.

    Terlebih saat ini China merupakan pemegang kunci kekuatan ekonomi global oleh karena itu untuk mengatasi tantangan harus pemerintah berjanji akan terus membela hak pembangunan, serta integritas ekonominya.

    Sebagai informasi, sejak tahun lalu China menjadi negara kedua sumber impor AS. China memasok barang-barang dengan total harga 439 miliar dolar AS atau sekitar Rp7.440 triliun.

    Sementara AS hanya mengekspor barang dengan nilai total 144 miliar dolar AS atau Rp2.400 triliun ke China pada 2024.

    Meskipun Trump berulang kali mengklaim kenaikan tarif akan membantu menghasilkan pendapatan bagi pemerintah AS, mengurangi defisit perdagangan, dan merevitalisasi manufaktur AS.

    Namun pada kenyataannya penerapan tarif 125 persen ke China berdampak negatif terhadap saham-saham AS.

    Pada Rabu pagi, saham-saham AS mengalami penurunan pada penutupan.

    Seperti Turun S&P 550 turun 1,57 persen ke kisaran 4.982,77. Disusul Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang ikut anjlok 0,84 persen ke 37.645,59.

    Sementara Nasdaq Composite (IXIC) merosot 2,15 persen ke 15.267,91.

    Industri Film AS Terdampak

    Lebih lanjut selain memberlakukan tarif balasan, China turut melarang penayangan semua film dari Amerika Serikat.

    Upaya ini dilakukan sebagai respons kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

     The Independent mencatat Industri film AS di China merupakan pasar yang cukup besar.

    Pada 2024, film-film Hollywood meraup sekitar 585 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,9 triliun di pasar China, setara 3,5 persen dari total box office China.

    Dengan total keuntungan yang fantastis ini industri film dianggap penting bagi surplus perdagangan AS dengan China, mengingat film-film dari China kurang diminati di pasar internasional.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Tarif Trump Picu Guncangan Global: Dunia Siaga, Pasar Bergejolak, Harga Melonjak – Halaman all

    Tarif Trump Picu Guncangan Global: Dunia Siaga, Pasar Bergejolak, Harga Melonjak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan tarif “timbal balik” Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi berlaku pada Rabu (9/4/2025) (waktu AS) pukul 12.01 dini hari, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

    Langkah ini memperburuk perang dagang global yang telah memicu kepanikan di pasar saham dan keresahan di kalangan pelaku usaha.

    Trump telah lama menjanjikan tarif bagi negara mitra dagang, termasuk saat kampanye pemilu lalu.

    Sebelumnya, bea masuk terhadap baja dan aluminium sudah diberlakukan.

    Namun pada 2 April, Trump secara mengejutkan mengumumkan tarif baru terhadap puluhan negara, yang langsung menjatuhkan indeks pasar saham dunia.

    Investor mulai mencemaskan akhir dari era perdagangan bebas dan globalisasi.

    Bill Ackman, CEO Pershing Square Capital Management, mendesak pemerintah untuk menghentikan tarif dan memberi waktu untuk negosiasi baru.

    Namun, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menegaskan bahwa Trump tak akan menunda pemberlakuan tarif, meski lebih dari 70 negara telah meminta negosiasi.

    “Tarif akan berlaku sesuai rencana,” kata Gary Hufbauer dari Peterson Institute of International Economics.

    Ia memperingatkan bahwa kebijakan ini akan menyakitkan bagi konsumen dan meningkatkan ketidakpastian bisnis.

    Rachel Ziemba dari Center for New American Security menyebutkan bahwa Trump kemungkinan akan menggandakan tarif terhadap China dan mempertahankan tekanan terhadap negara lain.

    Menurutnya, tujuan Trump untuk menghapus defisit perdagangan justru membuat kesepakatan lebih sulit tercapai.

    Kenaikan harga barang diyakini tak terhindarkan bagi konsumen di AS.

    Yang menjadi sorotan utama kini adalah reaksi China.

    Trump sebelumnya mengancam tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap barang-barang China.

    Jika semua diberlakukan, total bea impor terhadap produk China bisa mencapai 104 persen.

    “Tarif 100 persen akan menghentikan seluruh ekspor China ke AS,” kata Vina Nadjibulla dari Asia Pacific Foundation of Canada.

    Hal ini akan mendorong China mengalihkan perdagangan ke Eropa dan Asia Tenggara, memicu efek domino ke ekonomi global.

    Uni Eropa dan Kanada telah mengumumkan langkah balasan.

    Sementara Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam memilih negosiasi.

    Pasar kini menanti apakah tarif Trump hanya taktik sementara atau pertanda perubahan besar dalam sistem perdagangan dunia.

    Ziemba menyarankan investor untuk berhati-hati.

    “Jangan meminjam untuk berinvestasi. Jangan investasikan dana yang akan segera dibutuhkan,” ujarnya.

    “Perang tarif telah dimulai, dan ekonomi global akan menghadapi tantangan besar,” tambahnya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pakar: Putin Menikmati Drama Global akibat Tarif Impor yang Ditetapkan Trump – Halaman all

    Pakar: Putin Menikmati Drama Global akibat Tarif Impor yang Ditetapkan Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, sedang menikmati drama global yang terjadi akibat tarif impor yang diberlakukan Presiden AS, Donald Trump, terhadap puluhan negara di dunia, menurut pakar.

    Pada Rabu (2/9/2025) lalu, Trump menetapkan tarif timbal balik sebesar 10 persen terhadap puluhan negara, dan tarif yang lebih tinggi kepada negara-negara tertentu, termasuk China dan Indonesia.

    Langkah ini sempat memicu anjloknya pasar saham global, Mirror UK melaporkan.

    Saat pasar saham terguncang dan blok-blok dagang serta negara-negara besar mulai memicu perang dagang dengan AS, China menyatakan, akan membalas tindakan Trump dengan tarif timbal baliknya sendiri.

    Di sisi lain, Putin—yang negaranya tidak dikenai tarif oleh Trump—dilaporkan tengah mengamati kekacauan ini dengan penuh kepuasan.

    Trump tidak menerapkan tarif terhadap Rusia karena pada dasarnya hubungan perdagangan antara kedua negara sangat terbatas.

    Rusia juga saat ini dikenai sanksi ekonomi akibat perangnya melawan Ukraina.

    Namun, seorang pakar memperingatkan bahwa kegembiraan Putin atas situasi ini bisa berubah menjadi penderitaan besar bagi Eropa, apabila kebijakan tarif Trump tidak terkendali.

    PRESIDEN RUSIA – Tangkapan layar YouTube Kremlin pada Selasa (25/2/2025) yang menunjukkan wawancara jurnalis Pavel Zarubin dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (24/2/2025). Pakar menyebut, Putin saat ini sedang menikmati drama global akibat penetapan tarif impor AS. (Tangkapan layar YouTube Kremlin)

    Profesor politik dari Universitas Buckingham, Anthony Glees, mengatakan:

    “Bahaya besar di sini adalah bahwa sejarah menunjukkan kebijakan tarif berkaitan erat dengan nasionalisme agresif.”

    “Baik pada tahun 1880-an ketika Kekaisaran Jerman menerapkan tarif, maupun pada 1930-an ketika AS dan kemudian Nazi Jerman melakukan hal yang sama, perang segera menyusul.”

    “Jika Amerika Serikat terjebak dalam kebijakan proteksionis ekstrem, maka Eropa akan menghadapi ancaman serius dari Rusia.”

    “Putin menikmati setiap detik dari drama psikologis besar ini.”

    “Ada pihak yang meyakini bahwa Trump tengah menyerang China dengan ‘senjata’ ekonomi terbesar yang dimilikinya.”

    Sementara itu, Partai Republik berargumen bahwa tarif dapat mendorong relokasi produksi dan manufaktur ke dalam negeri, serta menciptakan lapangan kerja besar-besaran di AS.

    Namun, para kritikus menilai, tarif justru akan meningkatkan harga barang bagi konsumen, sementara banyak orang mengalami kesulitan finansial.

    Update terbaru soal penerapan tarif impor AS

    Mengutip The Guardian, berikut perkembangan terbaru mengenai penerapan tarif timbal balik Donald Trump.

    – Gelombang tarif baru yang diberlakukan Trump terhadap puluhan negara mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025), termasuk pungutan sebesar 104 persen terhadap barang-barang dari China.

    China menjadi negara yang paling terdampak oleh kebijakan ini, namun belum menunjukkan tanda-tanda akan mundur.

    China bersumpah untuk melanjutkan perang dagang dengan AS “sampai akhir”, dan menjanjikan tindakan balasan demi melindungi kepentingan nasionalnya.

    Tarif balasan dari China sebesar 34 persen terhadap barang-barang asal AS dijadwalkan mulai berlaku pada Kamis (10/4/2025).

    – Trump menyatakan pada Selasa bahwa pemerintahannya sedang merancang kesepakatan dengan sejumlah mitra dagang.

    Gedung Putih menegaskan, negara-negara sekutu seperti Jepang dan Korea Selatan akan diprioritaskan dalam proses negosiasi.

    Pejabat perdagangan utama Trump, Jamieson Greer, mengatakan kepada Senat bahwa Argentina, Vietnam, dan Israel termasuk di antara negara-negara yang telah merayu untuk penurunan tarif.

    -Dalam sebuah jamuan makan malam bersama sesama anggota Partai Republik pada Selasa malam (8/4/2025), Trump menyampaikan bahwa banyak negara sangat ingin mencapai kesepakatan dagang dengannya.

    – Aksi jual besar-besaran kembali terjadi di pasar Asia pada Rabu.

    Indeks Nikkei Jepang turun lebih dari 3 persen, pasar saham Hong Kong anjlok lebih dari 3%, dan nilai tukar won Korea Selatan menyentuh titik terendah dalam 16 tahun terakhir.

    Obligasi pemerintah juga mengalami kerugian besar.

    Saham di Australia kehilangan nilai miliaran dolar, sementara indeks saham Taiwan merosot 5,8% pada perdagangan sore.

    Dalam beberapa hari terakhir, triliunan dolar telah menguap dari pasar saham global.

    Pasar valuta asing pun terguncang, dengan won Korea jatuh ke posisi terendah terhadap dolar AS sejak 2009, sementara yuan menyentuh titik terendah sepanjang masa terhadap dolar.

    Harga minyak ikut tertekan, dengan West Texas Intermediate ditutup di bawah $60 untuk pertama kalinya sejak April 2021.

    Bank Sentral India menurunkan suku bunga acuan, dengan alasan kondisi global yang “menantang.”

    – Uni Eropa berusaha meredakan ketegangan dagang.

    Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, memperingatkan agar semua pihak menghindari eskalasi konflik perdagangan lebih lanjut.

    Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi global di tengah situasi yang memanas.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Trump Tuduh China Manipulasi Mata Uang untuk Meredam Dampak Tarif – Halaman all

    Trump Tuduh China Manipulasi Mata Uang untuk Meredam Dampak Tarif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyulut ketegangan dengan China.

    Kali ini terkait manipulasi mata uang untuk meredam dampak tarif perdagangan.

    Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pertemuan Komite Kongres Nasional Republik, Selasa (8/4/2025) malam waktu setempat.

    “Anda harus mengakuinya. Mereka memanipulasi mata uang mereka hari ini sebagai kompensasi terhadap tarif,” ujar Trump seperti dikutip dari Al Jazeera.

    Komentar tersebut muncul di tengah jatuhnya nilai tukar Renminbi (RMB) atau yuan China ke titik terendah sejak tahun 2023.

    Pada minggu ini, RMB tercatat diperdagangkan pada 7,20 terhadap dolar AS, mencerminkan tren depresiasi yang memicu kekhawatiran di pasar global.

    Fluktuasi nilai tukar biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketidakseimbangan perdagangan dan ketidakpastian politik.

    Namun dalam beberapa kasus, depresiasi mata uang bisa terjadi karena intervensi pemerintah secara langsung.

    Menurut analis, penurunan nilai RMB bisa memperkuat daya saing ekspor China di pasar global, sekaligus menyerap sebagian beban dari tarif tinggi yang diberlakukan Trump sebelumnya, yang mencapai 104 persen untuk produk tertentu dari China.

    Dengan RMB yang lebih murah terhadap dolar, harga barang-barang ekspor dari China menjadi relatif lebih terjangkau di pasar internasional, memberikan ruang manuver bagi Beijing dalam menghadapi tekanan dagang dari Washington.

    Profesor Oxford: Tarif Trump Bukan Obat

    Kebijakan tarif mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai kritik keras dari kalangan akademisi.

    Ian Goldin, profesor globalisasi dan pembangunan di Universitas Oxford, menyebut kebijakan tarif Trump bukan solusi, melainkan bencana ekonomi.

    “Ini adalah ekonomi yang sangat buruk. Ini bukan, seperti katanya, obat untuk menyembuhkan penyakit. Ini racun,” ujarnya dalam wawancara dengan Al Jazeera.

    Goldin memperingatkan kalau rencana Trump akan membawa dampak besar, tidak hanya terhadap perekonomian AS, tetapi juga terhadap stabilitas ekonomi global.

    Diskriminatif dan Merusak Lapangan Kerja

    Menurut Goldin, tarif yang diusulkan Trump bersifat “sangat diskriminatif” terhadap negara-negara miskin, karena negara-negara tersebut kemungkinan akan menghadapi beban tarif yang lebih tinggi.

    Ia juga menilai kebijakan itu sangat merugikan bagi sektor lapangan kerja dan rantai pasokan dalam negeri Amerika Serikat sendiri.

    Ancaman terhadap Kerja Sama Global

    Goldin memperingatkan eskalasi kebijakan proteksionis ini dapat memperburuk ketegangan internasional dan menghambat kerja sama di berbagai bidang penting.

    Hal ini mencakup respons terhadap pandemi, krisis keuangan berikutnya, serta upaya global dalam menangani perubahan iklim.

    Risiko Resesi dan Sejarah yang Berulang

    Lebih jauh, ia memprediksi langkah-langkah Trump berpotensi memicu resesi, baik di AS maupun di negara-negara lain yang terdampak.

    “Dampaknya meluas hingga melampaui ekonomi dan memasuki periode yang sangat berbahaya,” katanya.

    Goldin bahkan membandingkan situasi saat ini dengan dekade 1930-an, ketika proteksionisme memicu naiknya gelombang nasionalisme dan akhirnya perang dunia.

    “Kita benar-benar harus berharap hal ini mereda sekarang, sehingga kita tidak sampai pada titik itu,” kata dia.

    Tidak Semua Kena Tarif

    Kebijakan tarif impor baru yang diterapkan Trump memicu dampak luas di berbagai sektor ekonomi global.

    Meski begitu, tidak semua produk impor terkena beban tarif baru ini.

    Secara umum, Amerika Serikat kini memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen pada seluruh impor, serta tambahan bea masuk lebih tinggi terhadap puluhan negara lainnya, sebagaimana dikutip dari lembar fakta resmi Gedung Putih.

    Trump juga menerapkan tarif timbal balik atau reciprocal tariff terhadap negara-negara yang dianggap memiliki defisit perdagangan besar dengan AS.

    Akibatnya, negara seperti China terkena tarif hingga 54 persen (20 persen tarif impor umum ditambah 34 persen tarif timbal balik).

    Sementara itu, total tarif yang dikenakan ke Indonesia bisa mencapai 64 persen.

    Namun, terdapat enam jenis barang yang dikecualikan dari tarif timbal balik tersebut, yaitu:

    Barang yang tercakup dalam ketentuan 50 USC 1702(b).
    Produk baja, aluminium, serta mobil dan suku cadangnya yang sudah dikenai tarif khusus lewat Section 232.
    Barang yang berkaitan dengan tembaga, farmasi, semikonduktor, dan kayu.
    Barang-barang yang berpotensi terkena Section 232 di masa depan.
    Emas batangan.
    Energi dan mineral tertentu yang tidak tersedia di wilayah Amerika Serikat.

    Khusus untuk Kanada dan Meksiko, tarif mengikuti peraturan berdasarkan International Emergency Economic Powers Act of 1977 (IEEPA) yang tetap berlaku dan tidak terpengaruh oleh aturan tarif baru ini.

    Artinya, selama barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko memenuhi ketentuan United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA), maka tarif tetap 0 persen.

    Jika tidak memenuhi, tarif yang berlaku adalah 25 persen atau 10 persen untuk energi dan kalium.

    Namun jika perintah IEEPA soal migrasi atau fentanyl dihentikan, barang yang memenuhi USMCA tetap mendapat perlakuan khusus, sementara yang tidak memenuhi akan dikenakan tarif timbal balik sebesar 12 persen.

    Gedung Putih menegaskan kebijakan tarif timbal balik akan terus berlaku sampai Presiden Trump memutuskan ancaman defisit perdagangan dan perlakuan tidak adil dari negara mitra dagang telah diatasi.

    Bahkan, Trump membuka kemungkinan untuk menaikkan tarif jika negara mitra melakukan aksi balasan atau tidak menunjukkan itikad baik dalam perdagangan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Terpisah 27 Tahun, Gadis Tiongkok Temukan Orangtua Kandung Usai Postingan Video Pencarian Viral – Halaman all

    Terpisah 27 Tahun, Gadis Tiongkok Temukan Orangtua Kandung Usai Postingan Video Pencarian Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK – Seorang wanita adopsi berusia 27 tahun di China Selatan berhasil menemukan keluarga kandungnya hanya dalam waktu dua hari setelah memposting video pencarian di media sosial. 

    Kisahnya menjadi rekor tercepat dalam reuni keluarga di China.  

    Orang tua kandung wanita tersebut, yang bermarga He, tinggal di Heyuan, Provinsi Guangdong.

    Mereka menghubunginya tidak lama setelah video yang diunggah pada 21 Maret itu viral.

    Dalam klip tersebut, He mencantumkan alamat tempat ia diadopsi pada awal 1998 serta lokasi desa keluarga angkatnya, seperti dilaporkan Red Star News seperti dikutip dari SCMP, Rabu (9/4/2025).  

    *”Apa pun yang terjadi di masa lalu, saya bisa menerimanya. Saya harap orang tua saya bisa menemukan saya, atau setidaknya memberi tahu alamat mereka agar saya bisa menjumpai mereka,” ujarnya dalam video.  

    He juga mengungkapkan orang tua angkatnya memberitahunya bahwa keluarga kandungnya berasal dari Sichuan, dengan marga ayahnya adalah Tan.  

    He tidak bisa menahan haru saat akhirnya berbicara dengan orang tua kandungnya melalui panggilan video.

    Ia bahkan telah mendaftarkan informasi darahnya ke basis data DNA nasional untuk memastikan hubungan keluarga.  

    Keesokan harinya, ia membagikan video lanjutan yang mengungkap bahwa ayah kandungnya adalah seorang desainer pakaian, berkacamata dan memiliki dua putri sebelum dirinya.  

    Pada 23 Maret, Tan dan istrinya menelepon He untuk mengonfirmasi hubungan mereka.

    “Putri kami telah ditemukan. Kami menyambutnya pulang,” tulis Tan di media sosial.

    “Ini adalah berkah terbesar bagi keluarga kami,” katanya.  

    Tan mengaku salah seorang kerabatnya melihat video He dan langsung mengenali kemiripannya dengan anak-anaknya yang lain.

    Meski hasil tes DNA belum keluar, Tan dan istrinya telah memberikan sampel darah untuk pencocokan.  

    Misteri Masa Lalu  

    He ternyata memiliki dua kakak perempuan dan seorang adik laki-laki.

    Namun, alasan mengapa ia diadopsi saat masih berusia dua bulan belum terungkap.  

    Orangtua kandungnya mengaku sempat menyimpan kontak keluarga angkat He, tetapi kehilangan komunikasi setelah dua tahun.

    Sang ibu bahkan menyimpan baju hangat yang dikenakan He saat masih bayi sebagai bukti.  

    “Saya ingin membuktikan bahwa saya adalah ibunya,” kata sang ibu.  

    He mengisahkan, saat video call, orangtuanya terus menangis dan meminta maaf.

    “Saya bingung harus berkata apa, tapi akhirnya saya punya rumah untuk kembali,” katanya. 

    Setelah hasil tes DNA resmi keluar, He berencana mengunjungi Dazhou di Sichuan untuk bertemu keluarga kandungnya secara langsung.  (SCMP/Red Star News)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.141: Delegasi AS dan Rusia Gelar Pembicaraan di Istanbul Besok – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.141: Delegasi AS dan Rusia Gelar Pembicaraan di Istanbul Besok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.141 pada Rabu (9/4/2025).

    Delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia dijadwalkan menggelar pembicaraan penting di Istanbul pada Kamis (10/4/2025), The Guardian melaporkan.

    Senat Amerika Serikat telah mengonfirmasi penunjukan Elbridge Colby sebagai penasihat kebijakan utama di Departemen Pertahanan (Pentagon).

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.141:

    Pertemuan delegasi AS dan Rusia  bertujuan untuk membahas pemulihan beberapa operasi diplomatik yang telah dibatasi secara signifikan sejak invasi Rusia ke Ukraina.

    Konfirmasi mengenai pertemuan tersebut disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS, sebagaimana dilansir oleh berbagai media internasional.

    Pembicaraan ini dipandang sebagai langkah awal untuk memperbaiki jalur komunikasi bilateral yang selama ini terganggu akibat ketegangan geopolitik.

    Sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, hubungan diplomatik antara kedua negara semakin memburuk.

    Banyak staf kedutaan yang ditarik, serta sejumlah layanan konsuler penting terhenti atau dibatasi.

    Washington dan Moskow disebut akan fokus pada isu-isu teknis terkait operasional diplomatik, seperti pengelolaan visa, logistik diplomatik, serta penempatan staf yang tersisa di kedutaan besar masing-masing.

    Meski tidak mencakup negosiasi soal konflik Ukraina secara langsung, pertemuan ini tetap dinilai penting sebagai upaya membangun kembali jalur komunikasi dasar di tengah memanasnya hubungan kedua negara.

    Belum ada informasi resmi mengenai siapa saja pejabat tinggi yang akan hadir dalam pembicaraan tersebut.

    Analis menilai pertemuan ini mencerminkan adanya keinginan dari kedua pihak untuk menghindari keretakan total hubungan diplomatik, yang bisa berdampak lebih luas pada stabilitas global.

    Elbridge Colby Dikonfirmasi Jadi Penasihat Pentagon

    Senat AS telah mengonfirmasi penunjukan Elbridge Colby sebagai penasihat kebijakan utama di Departemen Pertahanan (Pentagon).

    Keputusan ini diambil meskipun sejumlah senator menyuarakan kekhawatiran atas pandangan kontroversial Colby terkait Rusia dan Presiden Vladimir Putin.

    Seperti dilaporkan sejumlah media AS, Colby sebelumnya sempat meragukan apakah Rusia benar-benar menginvasi Ukraina.

    Pernyataannya itu dianggap menggemakan narasi keliru yang disebarkan Kremlin.

    Dalam beberapa kesempatan, Colby menghindari menjawab langsung saat ditanya apakah ia meyakini bahwa Rusia telah menginvasi Ukraina.

    Namun, akhirnya ia mengakui bahwa invasi memang terjadi.

    Meski sikap awalnya menuai kritik, Colby tetap mendapat konfirmasi dari mayoritas anggota Senat untuk menduduki posisi strategis dalam merumuskan kebijakan pertahanan nasional.

    Penunjukan ini dinilai sensitif, mengingat ketegangan global yang masih berlangsung akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak 2022.

    Para pengamat menilai bahwa posisi Colby ke depan akan diawasi ketat, terutama dalam menyikapi isu-isu yang berkaitan dengan agresi militer dan keamanan global.

    Rusia Klaim Kuasai Hampir Seluruh Wilayah Kursk Barat

    Rusia mengklaim hampir sepenuhnya merebut kembali kendali atas wilayah Kursk barat, menyusul pengusiran pasukan Ukraina dari salah satu benteng terakhir mereka di kawasan tersebut.

    Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilaporkan sejumlah media internasional.

    Dalam sebuah video yang dirilis oleh kementerian, ditampilkan momen yang mereka klaim sebagai perebutan kembali permukiman Guyevo.

    Video tersebut disertai musik dramatis dan memperlihatkan kepulan asap dari bangunan-bangunan yang hancur.

    Salah satu adegan menunjukkan seorang tentara Rusia mengibarkan bendera dari jendela gereja Ortodoks yang rusak berat.

    Pasukan Rusia juga terlihat melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah, untuk memastikan tidak ada tentara Ukraina yang masih bersembunyi di area tersebut.

    Ukraina Belum Beri Tanggapan soal Rusia Kuasai Kursk

    Hingga kini, pihak Ukraina belum memberikan komentar resmi atas klaim terbaru dari Rusia.

    Namun dalam pernyataan terpisah, Staf Umum Ukraina mengatakan bahwa angkatan udara mereka telah melancarkan serangan terhadap kompleks hanggar dan bangunan militer di wilayah yang sama.

    Fasilitas tersebut disebut digunakan oleh operator drone dan teknisi perawatan militer Rusia.

    Perebutan wilayah Kursk barat ini menjadi bagian dari dinamika terbaru di garis depan pertempuran antara kedua negara yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.

    Masing-masing pihak terus saling melancarkan klaim dan serangan untuk menunjukkan dominasi militer mereka di wilayah perbatasan.

    Serangan Drone Besar-Besaran Rusia di Dnipro dan Kharkiv Lukai Belasan Warga Sipil

    Pasukan Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran menggunakan pesawat nirawak (drone) ke sejumlah kota di Ukraina, termasuk Dnipro dan Kharkiv, pada Selasa (8/4/2025) malam.

    Serangan tersebut menyebabkan kebakaran besar, kerusakan infrastruktur dan melukai sedikitnya 17 warga sipil, menurut laporan pejabat daerah yang dikutip oleh Reuters.

    Di Kota Dnipro, serangan memicu kobaran api yang menghanguskan rumah-rumah dan kendaraan warga.

    Sebanyak 14 orang dilaporkan terluka, ungkap Gubernur Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak, melalui kanal resmi Telegram-nya.

    Sementara itu, di Kota Kharkiv, serangan serupa juga menyebabkan kerusakan dan korban luka, meskipun belum dirinci jumlah pasti korban di wilayah tersebut.

    Di bagian timur Ukraina, wilayah Donetsk—yang telah menjadi garis depan konflik sepanjang 1.000 km selama lebih dari tiga tahun terakhir—juga dilanda serangan.

    Kawasan permukiman di Kramatorsk menjadi sasaran dan pejabat setempat menyebutkan bahwa sejumlah warga mengalami luka akibat serangan itu.

    Serangan terbaru ini menambah daftar panjang serangan udara yang menargetkan wilayah sipil di Ukraina, memperlihatkan eskalasi berkelanjutan dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

    Ukraina Tembak Jatuh 32 Drone Shahed Rusia dalam Serangan Udara Besar-Besaran

    Pasukan pertahanan udara Ukraina berhasil menangkis serangan udara besar-besaran yang diluncurkan Rusia pada Rabu (9/4/2025) dini hari, Suspilne melaporkan.

    Dilaporkan oleh Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina, total sebanyak 32 drone serang Shahed buatan Iran berhasil ditembak jatuh dalam serangan yang terjadi Selasa (8/4/2025) mulai pukul 20.00 malam waktu setempat.

    Dalam total serangan tersebut, Rusia mengerahkan 55 drone tempur Shahed dan sejumlah drone simulator dari beberapa lokasi, termasuk Kursk, Millerovo, dan Primorsko-Akhtarsk di Rusia, serta Chauda di wilayah Krimea.

    Selain yang berhasil dihancurkan, 8 drone lainnya dinyatakan hilang di lapangan, tanpa menimbulkan dampak tambahan.

    Pihak Ukraina menyatakan serangan ini berhasil ditangkis berkat kombinasi kekuatan dari pasukan udara, rudal antipesawat, unit perang elektronik, dan tim penembak bergerak dari Pasukan Pertahanan Ukraina.

    “Hingga pukul 08.30 pagi, penembakan jatuh 32 UAV serang Shahed telah dikonfirmasi di wilayah utara dan timur Ukraina,” demikian pernyataan resmi yang disampaikan Angkatan Udara.

    Wilayah yang terdampak serangan terutama adalah Kharkiv dan Dnipropetrovsk, dua kawasan strategis yang selama ini kerap menjadi sasaran dalam konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Bank Kagawa akan Rekrut Sekitar 30 WNI untuk Bekerja di Jepang – Halaman all

    Bank Kagawa akan Rekrut Sekitar 30 WNI untuk Bekerja di Jepang – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Bank Kagawa, yang berkantor pusat di Kota Takamatsu, Prefektur Kagawa, Jepang, berencana merekrut sekitar 30 Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai pemagang untuk bekerja di Jepang.

    Langkah ini diambil seiring dengan kondisi Jepang yang sedang mengalami kekurangan tenaga kerja.

    Bank Kagawa telah menjalin kontrak dengan organisasi pengirim sumber daya manusia bersertifikat dari pemerintah Indonesia.

    Kerja sama ini bertujuan untuk memperkenalkan tenaga kerja asing berketerampilan khusus kepada perusahaan-perusahaan Jepang yang menjadi nasabah bank tersebut.

    “Ini merupakan pertama kalinya sebuah bank regional di Shikoku melakukan hal semacam ini. Bahkan mungkin ini juga pertama kalinya dilakukan oleh bank di Jepang,” ujar seorang eksekutif Bank Kagawa kepada Tribunnews.com, Rabu (9/4/2025).

    Izin Resmi dari Kementerian Tenaga Kerja Jepang

    Bank Kagawa baru saja memperoleh izin dari Kementerian Tenaga Kerja Jepang untuk menjadi penerima tenaga kerja asing.

    Sejak April 2021, bank ini telah memiliki izin untuk menjalankan bisnis penempatan kerja berbayar.

    “Kami akan menyalurkan tenaga kerja Indonesia ke berbagai perusahaan Jepang yang membutuhkan. Perusahaan-perusahaan ini sangat menantikan kehadiran tenaga kerja tambahan untuk memperkuat operasional mereka,” jelas sang eksekutif.

    Bank Kagawa juga berkomitmen untuk memastikan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia, termasuk memperhatikan kebutuhan pekerja Muslim.

    “Kami akan memberikan pemahaman kepada perusahaan penerima mengenai perbedaan budaya, termasuk kewajiban salat lima waktu bagi pekerja Muslim,” tambahnya.

    Pada November 2024, Bank Kagawa melakukan kunjungan inspeksi dan pelatihan di Indonesia, khususnya di sektor perawatan kesehatan. Kunjungan ini bertujuan untuk mempersiapkan sistem rekrutmen tenaga kerja asing yang lebih terstruktur.

    Saat ini, Bank Kagawa berencana menerima sekitar 30 tenaga kerja Indonesia pada tahun 2025, meskipun jadwal pastinya masih belum ditentukan.

    Bagi yang tertarik bekerja di Jepang melalui program ini, dapat bergabung dengan kelompok Pencinta Jepang dengan mengirimkan nama lengkap, alamat, dan nomor WhatsApp ke tkyjepang@gmail.com.

  • Ungguli NATO, Rusia Bisa Rebut Wilayah Musuh tanpa Satu pun Tembakan: Dengan Penyembur Api – Halaman all

    Ungguli NATO, Rusia Bisa Rebut Wilayah Musuh tanpa Satu pun Tembakan: Dengan Penyembur Api – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia berhasil merebut posisi pasukan Ukraina tanpa melepaskan satu tembakan pun.

    Tentara Rusia bisa melakukannya dengan cara menyemburkan api lewat senjata yang disebut flamethrower atau penyembur api.

    Bekhan Ozdoev, direktur industri klaster persenjataan di BUMN pertahanan Rusia yang bernama Rostec, mengklaim Rusia unggul jauh atas Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam hal sistem penyembur api besar.

    “Pernah ada kejadian ketika sistem ini memungkinkan pasukan kami merebut posisi musuh tanpa melepaskan satu tembakan pun,” kata Ozdoev dikutip dari Sputnik, Selasa, (8/4/2025).

    “Tidak ada bandingannya di dunia ini, terutama di negara-negara Barat. Kami sudah membuat kemajuan besar dalam bidang persenjataan ini, meninggalkan negara-negara NATO di belakang.”

    Rostec menyebut senjata penyembur api bernama TOS-2 “Tosochka” makin jauh jangkauan semburannya.

    TOS-2 yang sudah dimutakhirkan itu memungkinkan penggunanya untuk menargetkan posisi musuh dan menghancurkan fasilitasnya.

    Senjata itu dipasang di wheelbase kendaraan sehingga membuatnya bisa cepat bergerak ke posisi menyemburkan api dan memundurkan diri.

    TOS-2 pertama kali dipamerkan Rusia saat latihan militer Kaukasus tahun 2020.

    Rusia pertama kali mengaku menggunakan TOS-2 di Ukraina pada bulan Oktober 2023.

    Rusia juga mengerahkan penyembur api besar yang dijulukki TOS-1 dan TOS-1A “Solntsepek” dalam melawan pasukan Ukraina.

    TOS-1A dikembangkan tahun 2001 dengan berbasis TOS-1 Buratino. Senjata itu dirancang untuk menyerang kendaraan lapis baja ringan, perbentengan, dan pasukan musuh dalam jarak hingg enam kilometer.

    Tahun lalu Rusia mengatakan akurasi TOS-1A telah meningkat beberapa meter.

    TOS-1A bisa memunculkan panas hingga 5.000 derajat Fahrenheit dan melenyapkan wilayah dalam radius 1.000 kaki.

    Rusia kehilangan TOS-2

    Pada bulan Februari lalu pasukan Ukraina menghancurkan satu TOS-2 milik Rusia di garis depan pertempuran di dekat Pokrovsk.

    Peristiwa ini adalah pertama kalinya TOS-2 hancur di garis depan.

    “MLRS TOS-2 220 mm pertama milik Rusia yang dihancurkan, 14 Februari 2025, di arah menujuk Pokrovsk,” kata Lembaga penyelidikan independen bernama OSINT.

    Dikutip dari RBC-Ukraine, senjata itu diduga dihancurkan oleh drone FPV serat fiber Ukraina.