Category: Tribunnews.com Internasional

  • Italia Tetapkan Lima Hari Berkabung Nasional untuk Mengenang Paus Fransiskus – Halaman all

    Italia Tetapkan Lima Hari Berkabung Nasional untuk Mengenang Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Italia resmi mengumumkan lima hari berkabung nasional untuk mengenang Paus Fransiskus.

    Pemimpin Tertinggi Vatikan itu wafat pada Senin Paskah (21/4/2025) pada usia 88 tahun.

    Masa berkabung dimulai Selasa (22/4/2025) dan akan berlangsung hingga Sabtu (26/4/2025).

    Paus Fransiskus kemudian dimakamkan di Basilika Santo Petrus, Roma.

    Keputusan ini diumumkan setelah pertemuan Dewan Menteri yang dipimpin Perdana Menteri Giorgia Meloni pada Selasa (22/4/2025) pagi, sebagaimana dilaporkan Wanted in Rome dan ANSA.

    Fabio Ciciliano, kepala departemen perlindungan sipil Italia, ditunjuk sebagai komisaris khusus untuk mengatur prosesi pemakaman.

    Ia diperkirakan akan menarik peziarah dan pemimpin dunia dari berbagai negara.

    Dalam masa berkabung ini, Italia mewajibkan pengibaran bendera setengah tiang dan mengheningkan cipta selama satu menit di sekolah.

    Pejabat pemerintah diminta menangguhkan agenda resmi dan hanya menghadiri kegiatan amal.

    Meski hari berkabung itu bukan hari libur resmi, perusahaan dan sekolah diperbolehkan tutup atas kebijakan masing-masing.

    Kantor-kantor publik tetap beroperasi seperti biasa.

    Menteri Perlindungan Sipil Nello Musumeci menegaskan bahwa perayaan Hari Pembebasan Italia (Festa della Liberazione) yang jatuh pada Jumat (25/4/2025), tetap dapat dilangsungkan dalam suasana yang tenang dan penuh kesadaran.

    Italia terakhir kali menetapkan hari berkabung nasional untuk seorang Paus pada 2005, saat wafatnya Yohanes Paulus II.

    Hari berkabung nasional juga pernah diberlakukan untuk bencana seperti gempa L’Aquila (2009), tragedi Jembatan Morandi (2018), dan wafatnya Silvio Berlusconi (2023), menurut BBC.

    Sesuai dengan wasiatnya, ia meminta dimakamkan hanya dalam satu peti kayu sederhana berlapis seng, bukan tiga peti tradisional.

    Jenazah juga tidak akan disemayamkan di atas panggung tinggi seperti biasa, meskipun publik tetap diberi kesempatan untuk memberi penghormatan.

    Presiden AS Donald Trump dan Presiden Argentina Javier Milei dijadwalkan hadir dalam upacara tersebut.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh Capai Target – Halaman all

    Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh Capai Target – Halaman all

    Jenderal Senior Israel: Pasukan IDF Kalah Telak di Gaza, Metode Perang Tak Ampuh

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jenderal senior (Purn) divisi cadangan tentara Israel (IDF), Itzhak Brik, mengakui kalau pasukan Israel, kalah di Jalur Gaza.

    Selain itu, IDF juga tidak mampu membentuk pemerintahan militer pengganti Hamas di Gaza.

    Itzhak Brik, Senin (21/4/2025) seperti dikutip stasiun televisi Al Jazeera, mengatakan, klaim kalau pasukan Israel, telah meraih prestasi besar di Jalur Gaza, tidak benar.

    Pada kenyataan di lapangan, kata dia, pasukan Israel, menelan kekalahan telak dari Hamas.

    Kekalahan telak yang dimaksud Itzhak Brik tersebut merujuk pada target perang yang ditetapkan sebelumnya oleh Israel dalam agresi militer yang kembali berlanjut setelah mereka sendiri yang melanggar kesepakatan itu pada Januari 2025 silam.

    Menurutnya, pasukan Israel, tidak berhasil mencapai satu pun dari target yang ditetapkan dalam perang Gaza, baik itu mengalahkan Hamas, atau membebaskan tawanan Israel.

    Itzhak Brik menambahkan, “Metode perang pasukan Israel, di Jalur Gaza, tidak menyebabkan kerusakan ratusan kilometer terowongan-terowongan Hamas.”

    Jenderal Rezim Zionis itu menegaskan, “Pasukan Israel, tidak mampu membentuk pemerintahan militer untuk menggantikan Hamas, di Jalur Gaza.”

    Belum lama ini, lembaga publik penyiaran Israel, KAN, dalam salah satu laporannya mengumumkan bahwa pasukan Israel, menghadapai masalah kekurangan personel.

    Media-media Israel, sebelumnya telah melaporkan kondisi sulit yang dialami oleh pasukan Israel, dan penolakan mereka untuk kembali diterjunkan ke dalam perang Gaza.

    Surat kabar Haaretz menulis, pasukan cadangan Israel, terus mengalami penurunan semangat setelah pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, dan dimulainya kembali perang di Jalur Gaza. 

    SAYAP MILITER HAMAS – Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas menyatakan siap kembali berunding dengan Israel dalam negosiasi yang tidak setengah-setengah, mau bebaskan semua sandera Israel asalkan pasukan IDF berhenti melancarkan perang dan mundur total dari Gaza. (Anews/File)

    Hamas Simpan Puluhan Ribu Petempur

    Di sisi lain, gerakan perlawanan Palestina, Hamas saat ini diklaim sedang mengamankan 20.000 petempurnya di Jalur Gaza.

    Media Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebut Hamas kini mengubah strateginya. Para pejuang Hamas itu disimpan dulu demi menghadapi potensi serangan darat Israel selanjutnya.

    Meski menyimpan para pejuangnya agar tetap utuh, Hamas terus mencari peluang untuk menyerang pasukan Israel ketika aset strategisnya berada dalam bahaya.

    Sabtu kemarin, (19/4/2025), Hamas menyerang patroli pasukan Israel di perbatasan Gaza. Satu tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas dan tiga lainnya terluka.

    Tewasnya tentara itu merupakan kasus pertama tewasnya anggota IDF dalam tiga bulan terakhir.

    Terakhir kalinya tentara IDF tewas ialah pada bulan Januari lalu. Saat itu ada lima tentara Brigade Nahal yang tewas karena ledakan di sebuah bangunan di Beit Hanoun.

    Menurut penyelidikan IDF, para pejuang Hamas yang terlibat serangan itu muncul dari pintu terowongan yang tidak terdeteksi. Terowongan itu sebenarnya sudah ditandai agar nanti dihancurkan IDF.

    Hamas menembakkan sebuah RPG ke satu kendaraan yang membawa satuan pengintaian. Lalu, ada bom yang menghantam tim penyelamat yang tiba di tempat kejadian.

    Seorang tentara yang bernama G’haleb Sliman Alnasasara (35) yang berasal dari Kota Rahat tewas.

    Serangan seperti itu merupakan yang kedua kalinya dalam seminggu terakhir di zona penyangga atau buffer zone.

    Dalam serangan sebelumnya, pejuang Hamas muncul dari terowongan dan menargetkan Brigade Lapis Baja Ke-401 yang sedang memperluas zona keamanan di Kota Daraj dan Tuffah. Israel mengaku berhasil melenyapkan pejuang Hamas itu.

    Yedioth Ahronoth mengklaim Hamas baru-baru ini memindahkan sebagian besar pasukannya guna menyimpan kekuatan demi menghadapi kemungkinan serangan darat besar-besaran oleh Israel.

    Pada waktu yang sama, Hamas berupaya menyerang pasukan Israel, terutama jika infrastruktur terowongannya terancam oleh IDF.

    TAWARAN HAMAS DITOLAK – Hamas mengatakan pada Jumat (14/3/2025) bahwa pihaknya telah menerima usulan dari para mediator untuk membebaskan tawanan Amerika-Israel terakhir yang masih hidup dan jenazah empat tawanan berkewarganegaraan ganda. (Telegram Quds News Network)

    Di sisi lain, IDF sudah mengurangi pengerahan tentara cadangan di pemukiman Israel dekat perbatasan.

    Israel belum menambah satuan reguler dari Divisi Ke-36 yang beroperasi di sepanjang Koridor Morag, di antara Kota Khan Yunis dan Kota Rafah.

    Dalam dua serangan Hamas yang telah disebutkan di atas, pejuang Hamas memanfaatkan terowongan di dekat perbatasan Gaza yang baru saja terdeteksi oleh IDF.

    IDF belum mengetahui lokasi pejuang Hamas yang melancarkan serangan itu. Pejabat militer Israel meyakini tindakan IDF menghancurkan terowongan belakangan ini telah memicu Hamas untuk melakukan aksi balasan.

    Perundingan gencatan senjata berjalan lamban

    Sudah sebulan Israel melanjutkan serangan di Gaza. Namun, perundingan-perundingan gencatan antara Hamas dan Israel masih menemui kebuntuan.

    Qatar yang menjadi salah satu juru penengah mengaku tidak puas dengan lambannya perundingan itu.

    “Kami pastinya frustrasi karena lambannya proses negosiasi. Ini persoalan sangat penting. Ada nyawa-nyawa yang dipertaruhkan di sini jika operasi militer berlanjut dari hari ke hari,” kata Mohammed Al-Khulaifi pekan lalu, dikutip dari First Post.

    Sebelumnya, Qatar bersama dengan AS dan Mesir berhasil memediasi gencatan senjata yang berlaku mulai 19 Januari.

    Hamas rekrut banyak pejuang baru

    Hamas dilaporkan melakukan rekrutmen anggota besar-besaran.

    Media Arab Saudi yang bernama Al-Hadath mengklaim Brigade Al-Qassam milik Hamas kini membutuhkan 30.000 pejuang baru. Klaim itu didasarkan pada keterangan narasumber Palestina secara anonim.

    Menurut media tersebut, rekrutmen ini merupakan bagian dari strategi militer baru yang mengenalkan taktik gerilya. Kebanyakan pejuang baru ini kurang pelatihan dalam pertempuran konvensional.

    Sebagian besar pejuang baru itu sudah menerima pelatihan di kamp yang digelar setiap tahun secara rahasia oleh Brigade Al-Qassam.

    Disebutkan bahwa mereka sudah menjalani pelatihan perang gerilya, penggunaan rudal antitank, dan penanaman bom.

    Di samping itu, narasumber yang didapatkan Al-Hadath menyatakan Brigade Al-Qassam kehilangan banyak senjata, terutama drone atau pesawat nirawak dan rudal jarak jauh.

    Hal tersebut membuat Hamas memutuskan untuk “mendaur ulang” sampah rudal dan menggunakannya untuk membuat bom.

     

    (oln/pt/*)

  • Angkatan Udara Israel Mulai Pecat Prajurit Cadangan yang Teken Petisi Tolak Perang Gaza – Halaman all

    Angkatan Udara Israel Mulai Pecat Prajurit Cadangan yang Teken Petisi Tolak Perang Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Udara Israel telah mulai memecat prajurit cadangan yang menandatangani petisi penolakan terhadap kelanjutan perang di Jalur Gaza.

    Langkah ini menandai peningkatan ketegangan antara militer dan para anggotanya yang secara terbuka menentang operasi militer yang masih berlangsung.

    Menurut laporan berita Israel, Haaretz pada Senin (21/4/2025), seorang brigadir jenderal cadangan telah secara resmi diberhentikan.

    Sementara percakapan individual dengan para penandatangan petisi lainnya saat ini sedang dilakukan oleh pihak militer.

    Militer Israel menyatakan bahwa sekitar 60 dari penandatangan petisi merupakan personel aktif dalam pasukan cadangan, termasuk tujuh pilot.

    Namun, para penyelenggara petisi mengatakan jumlah tersebut bisa saja lebih.

    Pada awal bulan ini, komandan senior Angkatan Udara diketahui mengadakan pertemuan tertutup dengan para prajurit cadangan yang terlibat, dikutip dari Middle East Monitor.

    Ia memperingatkan terhadap para prajurit ini untuk segera menarik petisi jika tidak ingin diberhentikan secara paksa.

    Akibat tekanan tersebut, sekitar 25 orang menarik petisi tersebut.

    Akan tetapi, lainnya justru menyatakan ingin bergabung dalam petisi sebagai bentuk perlawanan atas ancaman itu.

    Petisi yang dimaksud ditandatangani oleh sekitar 1.000 anggota Angkatan Udara, termasuk pilot dan perwira senior. 

    Dalam dokumen tersebut, mereka menuntut diakhirinya perang.

    Menurut mereka, pemboman Gaza hanya membahayakan tawanan Israel.

    “Seperti yang telah terbukti di masa lalu, hanya kesepakatan (gencatan senjata) yang dapat membawa kembali para sandera dengan aman, sementara tekanan militer terutama mengarah pada pembunuhan para sandera dan membahayakan prajurit kita,” kata para prajurit.

    Tidak hanya itu, mereka juga mengaggap peperangan ini hanya sebagai kepentingan pribadi.

    “Saat ini, perang terutama melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan,” tambahnya.

    Menurut media Israel, surat itu bukan merupakan penolakan bertugas.

    Namun dokumen tersebut mendesak pejabat Israel untuk memprioritaskan pembebasan tawanan daripada melakukan perang yang mematikan.

    Mereka juga menambahkan seruan kepada masyarakat Israel untuk ikut serta menekan pemerintah demi membebaskan para sandera.

    “Kami tidak akan tinggal diam. Kami menyerukan kepada semua warga Israel untuk bertindak dan menuntut, di mana pun dan dengan segala cara diakhirinya perang dan segera dipulangkannya semua sandera,” katanya.

    Petisi tersebut telah memicu gelombang solidaritas dari kelompok-kelompok cadangan lain. 

    Dalam beberapa hari terakhir, petisi serupa turut dikeluarkan oleh beberapa kelompok lainnya.

    Di antaranya, dokter cadangan, mantan kombatan dari berbagai unit militer seperti pasukan terjun payung, Golani, korps lapis baja, unit artileri, pasukan khusus, angkatan laut, Shayetet 13, unit siber ofensif, dan unit juru bicara militer.

    Netanyahu Dukung Pemecatan Prajurit Cadangan

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam aksi yang dilakukan oleh 1.000 pilot atau prajurit cadangan Angkatan Udara Israel yang menandatangani surat penolakan perang di Gaza.

    Menurut Netanyahu, aksi tersebut justru membuat Israel semakin melemah.

    “Ini adalah kelompok ekstremis dan marginal yang kembali mencoba menghancurkan masyarakat Israel dari dalam,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X pada Kamis (10/4/2025), dikutip dari Al-Jazeera.

    Oleh karena itu, ia mendukung rencana Panglima angkatan udara Mayor Jenderal Tomer Bar dan kepala staf angkatan darat Eyal Zamir untuk memecat 1.000 pilot tersebut.

    “Perdana menteri mendukung keputusan menteri pertahanan dan kepala staf militer Israel untuk memecat mereka yang menandatangani surat tersebut,” katanya.

    Langkah pemecatan oleh Angkatan Udara ini dinilai oleh sebagian pihak sebagai bentuk pembungkaman suara-suara kritis di dalam militer Israel.

    Ini juga menunjukkan meningkatnya perpecahan internal terhadap kebijakan perang yang saat ini dijalankan pemerintah Israel.

    Sementara itu, militer Israel mengatakan total 147 tawanan telah dibebaskan.

    Namun dilaporkan bahwa 58 tawanan masih berada di Gaza.

    Adapun 34 di antaranya telah meninggal dunia.

    Meski begitu, pemerintahan Netanyahu bersikeras untuk melanjutkan perang di Gaza.

    Netanyahu mengklaim bahwa perang ini dapat mencapai tujuan akhir mereka yaitu mengalahkan Hamas dan membebaskan tawanan.

    Akan tetapi, perang tersebut memicu salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

    Sejak gencatan senjata terhenti pada bulan Maret 2025, lebih dari 1.000 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan Israel.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Angkatan Udara Israel dan Konflik Palestina vs Israel

  • Perang Gaza Belum Rampung, Info Intelijen Disebut Indikasikan Israel Menuju Bencana Lain – Halaman all

    Perang Gaza Belum Rampung, Info Intelijen Disebut Indikasikan Israel Menuju Bencana Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang di Jalur Gaza belum juga rampung, tetapi seorang pemimpin oposisi di Israel bernama Yair Lapid menyatakan Israel sedang menuju bencana lainnya.

    “Dua minggu sebelum kegagalan pada bulan Oktober (serangan Hamas), saya menggelar konferensi pers yang di dalamnya saya memperingatkan bahwa kita sedang menuju perang dan bencana keamanan,” kata Lapid saat konferensi hari Minggu, (20/4/2025), dikutip dari The Times of Israel.

    “Pemerintah menolak untuk mendengarkan saya. Kini saya ingin memperingatkan lagi, sekarang berdasarkan informasi intelijen yang jelas: Kita sedang menuju bencana lain.”

    Lapid yang pernah menjadi Perdana Menteri Israel mengatakan akan ada “pembunuhan politis” dan orang Yahudi akan membunuh orang Yahudi lainnya.

    Dia lalu meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan hasutan yang menargetkan Ronen Bar, Kepala Shin Bet atau Dinas Keamanan Israel. Dia mengatakan hasutan itu akan memunculkan “pembunuhan politis”.

    Menurut dia, perselisihan antara Shin Bet dan pemerintahan Netanyahu adalah hadiah terbesar bagi musuh-musuh Israel.

    NETANYAHU – Foto ini diambil dari publikasi Instagram Netanyahu pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato. (Instagram @b.netanyahu)

    Bulan kemarin Netanyahu sudah memutuskan memecat Ronen Bar dari jabatannya sebagai Kepala Shin Bet. Namun, pemecatannya ditangguhkan oleh pengadilan tinggi Israel.

    Pemecatan itu terjadi saat Shin Bet sedang menyelidiki kasus ajudan dekat Netanyahu dalam “skandal Qatargate”.

    Partai oposisi menuding Netanyahu ingin menghalangi penyelidikan. Keputusan pemecatan Ronen Bar juga diduga didasari oleh alasan politik.

    Di sisi lain, Netanyahu mengklaim persoalan tentang siapa yang mengepalai Shin Bet adalah persoalan keamanan. Pengadilan tidak boleh terlibat di dalamnya.

    Ancaman perang saudara di Israel

    Baru-baru ini jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Israel meyakini bahwa negara mereka berisiko dilanda perang saudara.

    Jajak pendapat itu dilakukan oleh Institut Kebijakan Masyarakat Yahudi (JPPI) dan hasilnya diterbitkan hari Kamis, (3/4/2025).

    Sebelumnya, mantan Ketua Mahkamah Agung Israel Aharon Barak pernah memperingatkan bahwa Israel “hanya selangkah” dari perang saudara karena perpecahan internal.

    Dikutip dari The Jerusalem Post, JPPI lalu menggelar jajak pendapat untuk mengetahui pendapat warga Israel mengenai ancaman perang saudara.

    Hasil jajak pendapat menunjukkan ada 27 persen responden yang sepakat dengan pernyataan Barak. Sebanyak 33 persen responden meyakini ucapan Barak berlebihan, tetapi mengakui memang ada ancaman nyata terjadinya perang saudara. 

    Sementara itu, sebanyak 16 persen responden meyakini tidak ada ancaman nyata perang saudara.

    Menurut jajak pendapat tersebut, sebagian besar responden dari semua ideologi politik, kecuali kanan, percaya bahwa ada bahaya nyata perang saudara.

    Jajak pendapat lain yang dilakukan oleh Maariv tahun 2023 menyebutkan ada 58 persen warga Israel yang mengkhawatirkan terjadinya perang saudara di tengah krisis reformasi yudisial.

    JPPI juga menyurvei sikap warga Israel mengenai upaya Netanyahu untuk memecat Ronen Bar dan upaya pengadilan tinggi untuk ikut campur dalam persoalan itu.

    Sebanyak 51 persen responden menentang campur tangan pengadilan, lalu 40 persen meyakini pengadilan tak punya kewenangan untuk mengintervensi. 

    Dari data tersebut, ada 11 persen responden yang meyakini pengadilan punya kewenangan, tetapi pencopotan Bar bisa dibenarkan.

    Terdapat 38 persen responden yang meyakini pengadilan harus membatalkan pencopotan Bar.

    Di antara responden sayap kanan, 76 persen meyakini pengadilan kekurangan otoritas. Sebanyak 47 persen responden dari sayap tengah meyakininya pula.

    Adapun sebagian besar responden dari sayap kiri meyakini pengadilan harus membatalkan pencopotan Bar.

  • Serangan Brutal AS di Pelabuhan Ras Isa Hodeidah Yaman Picu Kebocoran Material Beracun ke Laut Merah – Halaman all

    Serangan Brutal AS di Pelabuhan Ras Isa Hodeidah Yaman Picu Kebocoran Material Beracun ke Laut Merah – Halaman all

    Serangan Brutal AS di Pelabuhan Ras Isa Hodeida Yaman Picu Kebocoran Material Beracun ke Laut Merah

    TRIBUNNEWS.COM – Serangan udara militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan memicu bahaya lingkungan di Pelabuhan Ras Isa, yang terletak di Provinsi Hodeidah, Yaman.

    Hal itu dinyatakan Kementerian Pertanian Yaman pada pernyataan Selasa (22/4/2025) yang menyebut serangan AS membuat minyak dan material beracun bocor ke perairan Laut Merah.

    “Pengeboman tersebut telah menghancurkan gudang-gudang dan menyebabkan minyak dan material beracun bocor ke Laut Merah. Hal ini dapat menyebabkan bencana lingkungan” kata pernyataan kementerian pertanian Yaman, dikutip dari PT, Selasa.

    “Organisme laut telah terancam oleh kebocoran zat beracun; Makhluk laut ini merupakan sumber makanan bagi ribuan keluarga Yaman,” tegasnya.

    Sebelumnya, media Turki, mengutip sumber di Kementerian Luar Negeri negara itu, mengumumkan kalau sebuah kapal tanker Turki yang berlabuh di pelabuhan Yaman Ras Isa telah mengalami kerusakan parah akibat serangan pasukan Amerika di pelabuhan tersebut.

    Sumber medis Yaman mengumumkan pada hari Jumat,18 April 2025 bahwa serangan brutal oleh pesawat tempur Amerika di pelabuhan minyak Ras Isa di provinsi Hudaida setidaknya menewaskan 74 karyawan dan pekerja pelabuhan, dan lebih dari 171 lainnya terluka.

    KOBARAN API – Tangkap layar kobaran api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. (RNTV/TangkapLayar) (RNTV/TangkapLayar)

    Serangan Bergelombang

    Dilaporkan, Pesawat tempur AS melancarkan gelombang serangan udara di ibu kota Yaman Minggu malam.

    Serangan tersebut gelombang pengeboman dalam putaran terbaru serangan hampir harian sejak pemerintahan Donald Trump mengumumkan serangan militer besar-besaran terhadap kelompok Houthi pada bulan Maret.

    Saluran TV Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan di X bahwa serangan tersebut menargetkan daerah Faj Attan di Distrik Ma’een Sanaa dalam dua serangan, diikuti dengan serangan terhadap proyek sanitasi di daerah Asr di distrik tersebut. 

    Dikatakan serangan tambahan terjadi di lingkungan Farwa di Sanaa dan sebuah pasar di Distrik Shu’ub Sanaa.

    Sejauh ini belum ada rincian mengenai potensi korban atau tingkat kerusakan material.

    AS belum mengomentari laporan tersebut.

    Sebelumnya pada hari Minggu, kelompok Houthi mengatakan AS sedang mempersiapkan operasi darat di Yaman, dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut “mengancam akan sepenuhnya mengacaukan situasi.”

    Pada hari Kamis, serangan udara AS terhadap pelabuhan Ras Issa yang dikuasai Houthi di provinsi Al Hudaydah menewaskan 80 orang dan melukai 150 orang, termasuk pekerja pelabuhan, staf, dan paramedis, kata kelompok itu.

    Washington mengatakan bahwa pasukan AS menghancurkan platform bahan bakar di Ras Issa untuk melemahkan ekonomi Houthi.

    Pesawat tempur Inggris dan Amerika Serikat melakukan serangan ke Provinsi Hodeidah, Yaman yang diklaim menyasar fasilitas militer Houthi pada Kamis (30/5/2024) malam. 16 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Houthi langsung membalas dengan meluncurkan rudal ke Kapal induk Eisenhower AS di Laut Merah pada Jumat (31/5/2024). (tangkap layar)

    AS telah melancarkan ratusan serangan udara di Yaman sejak 15 Maret, menewaskan 205 warga sipil dan melukai 406 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, berdasarkan data resmi Houthi yang tidak termasuk kerugian di antara pasukan mereka.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan bulan lalu bahwa ia telah memerintahkan “tindakan militer yang tegas dan kuat” terhadap kelompok Houthi dan kemudian mengancam akan “memusnahkan mereka sepenuhnya.”

    Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal yang melewati Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza, tempat sedikitnya 51.000 orang tewas dalam serangan brutal Israel.​​​​​​​​

    Kelompok tersebut menghentikan serangan ketika gencatan senjata di Gaza diumumkan pada bulan Januari antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas tetapi melanjutkannya setelah Israel memperbarui serangan udara di daerah kantong itu bulan lalu.

     

    (oln/pt/*)

     

  • Media Israel: Hamas Siap Berhenti Gali Terowongan jika Gencatan Jangka Panjang Terwujud – Halaman all

    Media Israel: Hamas Siap Berhenti Gali Terowongan jika Gencatan Jangka Panjang Terwujud – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas dilaporkan telah berkata kepada juru penengah bahwa pihaknya bersedia melakukan gencatan senjata jangka panjang dengan Israel.

    Dua narasumber The Times of Israel yang mengetahui persoalan itu mengatakan Hamas siap menghentikan semua operasi militer, termasuk pengembangan senjata dan pembangunan terowongan bawah tanah.

    Menurut seorang pejabat Palestina dan seorang diplomat dari negara Arab, gencatan itu merupakan bagian dari kesepakatan yang dicari Hamas guna menyudahi perang di Jalur Gaza.

    Dikatakan pula bahwa Hamas bersedia menyerahkan pemerintahan Gaza kepada sebuah badan Palestina yang berisi para teknokrat.

    Diplomat Arab itu juga menyebut sejumlah pejabat Hamas sudah mengindikasikan kesediaan mereka untuk menyimpan semua senjata Hamas di gudang.

    Adapun pejabat Palestina itu mengatakan Hamas bersedia melakukan gencatan senjata selama 5, 10, atau bahkan 15 tahun.

    Sebelumnya, Hamas telah mengusulkan pengembalian semua sandera Israel secara sekaligus dalam satu waktu. Mereka akan ditukar dengan sejumlah warga Palestina yang ditahan Israel.

    Kesepakatan itu juga akan memunculkan gencatan senjata secara permanen. Pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya dari Gaza.

    Di sisi lain, akhir pekan kemarin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menolak penghentian Gaza.

    Netanyahu bersikeras mengatakan Israel tak akan pernah setuju perang diakhiri meski hal itu bisa membuat semua sandera bisa dipulangkan. Menurut dia, hal itu akan membuat Hamas tetap berkuasa di Gaza.

    Namun, sejumlah tokoh oposisi di Israel telah mendesak Netanyahu agar memprioritaskan pembebasan sandera ketimbang operasi militer yang bertujuan menggulingkan Hamas.

    TEROWONGAN HAMAS– Gambar yang dirilis oleh IDF pada 20 Januari 2024 menunjukkan bagian dalam terowongan di Khan Yunis, Gaza selatan, tempat Hamas menyembunyikan para sanderanya. (IDF)

    Pada bulan Januari kemarin, Netanyahu sepakat untuk melakukan gencatan senjata bertahap dengan Hamas.

    Gencatan itu mengakhiri perang untuk sementara. Sebanyak 33 sandera dibebaskan selama periode tahap pertama gencatan selama enam minggu.

    Kedua belah pihak seharusnya memulai perundingan guna membahas syarat-syarat tahap kedua gencatan. Jika tahap kedua terwujud, perang di Gaza bisa diakhiri permanen.

    Akan tetapi, perundingan menemui kebuntuan. Israel kemudian menyerang Gaza lagi per bulan Maret kemarin.

    Israel lebih memilih untuk mengusulkan gencatan lainnya yang juga bersifat sementara. Dalam gencatan ini, sandera lainnya akan dibebaskan. Namun, Hamas menolak usul itu.

    Sementara itu, BBC melaporkan Mesir dan Qatar yang menjadi juru penengah Israel-Hamas kembali menyodorkan usul baru.

    Seorang pejabat Palestina yang mengetahui perundingan Israel-Hamas mengatakan gencatan itu akan berlangsung lima hingga tujuh tahun.

    Jika usul itu bisa diwujudkan, semua sandera Israel akan dibebaskan lewat pertukaran tahanan Palestina di penjara Israel. Di samping itu, pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya dari Gaza.

    Hamas disebut pernah usulkan gencatan jangka panjang

    Bulan kemarin Hamas juga  dilaporkan mengusulkan gencatan senjata selama lima hingga sepuluh tahun dengan Israel.

    Usul Hamas itu disampaikan saat Hamas melakukan pembicaraan langsung dengan Adam Boehler, seorang utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk urusan sandera.

    Ketika diwawancarai media penyiaran Israel bernama Kan, Boehler menyebut usul itu akan membuat Hamas dilucuti senjatanya dan tidak terlibat dalam politik pemerintahan.

    Saat ditanya mengenai kemajuan perihal gencatan senjata, dia mengatakan hanya ada kemajuan kecil.

    Menurut Boehler, Hamas menyarankan hal yang “relatif masuk akal dan bisa dilakukan”.

    “Mereka menyarankan pertukaran semua tahanan. Jadi, semua sandera kita saat ini ditukar dengan beberapa tahanan. Kami tidak tertarik dengan hal itu,” ujar Boehler dikutip dari All Israel News.

    Kemudian, dia mengungkapkan keinginan Hamas untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang.

    “Dan mereka menyarankan gencatan senjata lima hingga sepuluh tahun, dan Hamas akan meletakkan semua senjata, dan AS akan membantu, serta negara-negara lain, memastikan tidak ada terowongan,” ujarnya.

    Di samping itu, dia mengklaim Hamas tidak akan terlibat dalam urusan politik.

    “Dan saya pikir itu bukan tawaran awal yang buruk,” kata Boehler.

    Meski demikian, Al Arabi Al Jadeed pada hari Senin melaporkan bahwa Hamas membantah bakal dilucuti senjatanya. Laporan itu didasarkan pada pernyataan juru bicara Hamas. (*)

  • Pemimpin Timur Tengah Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus – Halaman all

    Pemimpin Timur Tengah Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus – Halaman all

    Pemimpin Timur Tengah Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus

    TRIBUNNEWS.COM- Para pemimpin di seluruh kawasan Timur Tengah memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus, yang meninggal pada hari Senin di usia 88 tahun , kantor berita Anadolu   melaporkan.

    Paus Fransiskus, yang mengukir sejarah sebagai Jesuit pertama dan Paus Amerika Latin pertama, meninggal setelah berjuang melawan penyakit yang dijelaskan oleh pejabat Vatikan sebagai “krisis pernapasan mirip asma yang berkepanjangan” yang dikaitkan dengan trombositopenia.

    Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyampaikan duka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus, dan menggambarkannya sebagai “tokoh dunia luar biasa yang mendedikasikan hidupnya untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan, membangun jembatan dialog antarmasyarakat, dan membela hak-hak yang adil bagi rakyat Palestina,” menurut pernyataan kepresidenan.

     

     

     

     

     

     

    Meninggalnya Paus Fransiskus “merupakan kehilangan besar bagi seluruh dunia. Ia adalah suara bagi perdamaian, cinta, dan kasih sayang – sebuah model komitmen yang teguh terhadap nilai-nilai luhur,” imbuhnya.

    Pemimpin Mesir menyampaikan “belasungkawa yang tulus kepada Vatikan, para pengikutnya, dan semua orang yang mencintainya.”

    Presiden Lebanon Joseph Aoun menyebut kematian Paus Fransiskus sebagai “kehilangan bagi seluruh umat manusia.”

    “Beliau adalah sosok yang gigih memperjuangkan keadilan dan perdamaian, pembela kaum miskin dan terpinggirkan, serta pejuang dialog antaragama dan antarbudaya,” imbuhnya dalam sebuah pernyataan.

    “Paus Fransiskus selalu membawa Lebanon dalam hati dan doanya, dan ia secara konsisten mendesak dunia untuk mendukung kita di masa krisis ini,” kata Aoun.

    Presiden Irak Abdul Latif Rashid juga berduka atas kematian Paus melalui akun X miliknya.

    “Kami sangat berduka atas meninggalnya Yang Mulia Paus Fransiskus. Sikap kemanusiaannya terhadap perang dan kekerasan, serta seruannya yang terus-menerus untuk perdamaian dan hidup berdampingan, akan meninggalkan dampak yang tak terlupakan bagi dunia.”

    “Hari ini, kita berduka atas meninggalnya seorang pemimpin agama dan kemanusiaan yang luar biasa, yang hidupnya didedikasikan untuk mempromosikan perdamaian, mengurangi kemiskinan, dan menumbuhkan toleransi antar agama. Belasungkawa yang tulus kami sampaikan kepada Gereja Katolik, umat Kristen, dan orang-orang di seluruh dunia. Semoga jiwanya beristirahat dengan tenang,” katanya.

    Iran juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh umat Kristen atas meninggalnya Paus.

    “Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar memberikan Paus Fransiskus kedamaian dan istirahat abadi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Warga Israel Ngamuk ke Bezalel Smotrich, Kemarahan Dipicu Ucapan Tawanan Israel Balik Tidak Penting – Halaman all

    Warga Israel Ngamuk ke Bezalel Smotrich, Kemarahan Dipicu Ucapan Tawanan Israel Balik Tidak Penting – Halaman all

    Warga Israel Ngamuk ke Bezalel Smotrich, Picu Kemarahan dengan Menyebut Tawanan Balik Tak Penting

    TRIBUNNEWS.COM- Menteri Keuangan Israel  Bezalel Smotrich telah memicu reaksi marah banyak warganya setelah ia menyatakan bahwa pembebasan tawanan di Gaza “bukanlah hal terpenting” bagi pemerintah Israel. 

    Pada hari Senin, Smotrich mengatakan dalam sebuah wawancara dengan radio Galey Israel bahwa “masalah Gaza” harus dihilangkan, dengan mengutip “kesempatan yang luar biasa”.

    Smotrich yakin berakhirnya masa jabatan mantan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih dan kehancuran politik para pesaingnya, seperti mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan mantan kepala staf angkatan darat Israel Herzi Halevi, berarti tidak ada lagi hambatan untuk memenuhi kebijakan garis keras Israel di Gaza.

    “Kita harus mengatakan kebenarannya, mengembalikan para sandera bukanlah hal yang paling penting,” katanya. 

    “Ini jelas merupakan tujuan yang sangat penting, tetapi jika Anda ingin menghancurkan Hamas sehingga tidak akan ada lagi peristiwa 7 Oktober, Anda perlu memahami bahwa tidak boleh ada situasi di mana Hamas tetap berada di Gaza.”

     

     

     

    BEZELEL SMOTRICH. Foto merupakan tangkap layar yang diambil pada Kamis (13/2/2025) dari YouTube Middle East Eye (MEE), yang menampilkan profil Bezalel Smotrich. (Tangkap layar YouTube MEE)

     

     

     

    Menanggapi pernyataan Smotrich, Forum Sandera dan Keluarga Hilang telah membalas, dengan mengatakan: 

    “Keluarga hanya punya satu kata pagi ini: malu. Setidaknya menteri mengungkapkan kebenaran pahit kepada publik – pemerintah ini secara sadar telah memutuskan untuk menelantarkan para sandera”.

    “Menteri Smotrich, sejarah akan mengingat bagaimana Anda mengeraskan hati terhadap saudara-saudari Anda yang ditawan dan memilih untuk tidak menyelamatkan mereka – sebagian dari kematian, yang lain dari penghilangan paksa.”

    Forum tersebut juga menuntut agar menteri-menteri Israel lainnya bersuara untuk “membuktikan bahwa mereka masih berkomitmen pada nilai-nilai dasar Yahudi dan Israel dalam menebus tawanan dan menyelamatkan saudara-saudari kita.”

    Einav Zangauker, ibu dari tawanan Matan Zangauker, mengatakan Smotrich bersedia mengorbankan Israel dan putranya demi “delusi mesianis dan psikotiknya.”

    “Kita harus menyingkirkan Smotrich dan Netanyahu agar bisa membawa pulang semua sandera!” katanya dalam sebuah posting di X. 

    Anggota parlemen Moshe Gafni, anggota partai Haredi United Torah Judaism, mengutuk Smotrich dan menyamakan pernyataannya dengan fitnah.

    “Pemulangan korban penculikan merupakan masalah yang paling penting,” tegasnya seraya menambahkan bahwa partainya akan menggelar pertemuan untuk membahas masalah tersebut. 

    Menanggapi kritik dari publik dan pejabat Israel, khususnya Gafni, menteri keuangan telah menegaskan kembali pendiriannya, dengan memperingatkan bahwa warga Israel mungkin “dalam bahaya di masa mendatang jika Hamas tetap berkuasa. “

    “Sangat memalukan bahwa Anda, Gafni, juga bekerja sama dengan kampanye untuk membungkam semua orang yang menolak untuk menyerah kepada Hamas, sehingga mereka memutarbalikkan fakta dan mengobarkan api di belakang keluarga-keluarga untuk menyakiti pemerintah,” imbuh Smotrich.

    Pada bulan Januari, Smotrich mengkritik kesepakatan gencatan senjata yang kini gagal, yang disetujui oleh kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Ia mengatakan saat itu bahwa Netanyahu telah “memutuskan untuk memberikan lampu hijau pada kesepakatan yang buruk dan membawa bencana.”

    Ketika Israel melanjutkan serangannya terhadap daerah kantong yang terkepung itu pada akhir Maret, Smotrich menyambut baik keputusan tersebut, dengan mengatakan: 

    “Adalah baik bahwa perang telah dimulai, dan sangat disayangkan bahwa perang dimulai dengan cara ini, tetapi kami sedang mengubah realitas di Timur Tengah.”

    SUMBER: MIDDLE EAST EYE

  • Konklaf Pemilihan Paus Baru Diperkirakan Dimulai pada Awal Mei 2025 – Halaman all

    Konklaf Pemilihan Paus Baru Diperkirakan Dimulai pada Awal Mei 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025), Gereja Katolik memasuki masa sede vacante, periode tanpa paus yang menandai dimulainya persiapan untuk memilih pemimpin baru.

    Konklaf, proses pemilihan paus oleh para kardinal, dijadwalkan berlangsung antara 15 hingga 20 hari setelah kematian paus.

    Dengan demikian, konklaf diperkirakan akan dimulai paling cepat pada 6 Mei 2025. 

    CBS melaporkan, sebanyak 135 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun memiliki hak suara dalam konklaf ini.

    Menariknya, sekitar 80 persen dari mereka diangkat oleh Paus Fransiskus, mencerminkan keberagaman geografis dan latar belakang yang lebih luas dibandingkan sebelumnya. 

    Sebelum konklaf dimulai, Gereja Katolik akan mengadakan Novendiale, sembilan hari misa pemakaman untuk menghormati Paus Fransiskus.

    Dikutip dari Reuters, upacara pemakaman diperkirakan berlangsung antara 25 hingga 27 April 2025 di Roma.

    Paus Fransiskus sebelumnya menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di Basilika Santo Petrus seperti tradisi sebelumnya. 

    Para kardinal akan berkumpul di Kapel Sistina untuk melakukan pemungutan suara secara tertutup hingga terpilih paus baru.

    Proses ini berlangsung dalam suasana yang sangat rahasia dan penuh doa, sesuai dengan tradisi Gereja Katolik.

    Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat penerus Paus Fransiskus antara lain Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Pietro Parolin dari Italia, Kardinal Robert Sarah dari Guinea, dan Kardinal Jean-Marc Aveline dari Prancis, dikutip dari People.

    Namun, sejarah menunjukkan bahwa hasil konklaf sering kali tak terduga, seperti terpilihnya Paus Fransiskus pada 2013.

    Dengan latar belakang para kardinal yang beragam dan dinamika internal Gereja, pemilihan paus kali ini diprediksi akan menjadi momen penting dalam sejarah Katolik.

    Jumlah Kardinal

    Saat ini, terdapat 252 kardinal dalam Gereja Katolik, dengan 135 di antaranya berusia di bawah 80 tahun dan berhak memberikan suara dalam konklaf untuk memilih paus baru, dikutip dari catholic-hierarchy.org.

    Komposisi geografisnya adalah sebagai berikut:​

    Italia: 51 kardinal, 17 di antaranya berhak memilih.

    Amerika Serikat: 17 kardinal, 10 di antaranya berhak memilih.

    Spanyol: 13 kardinal, 5 di antaranya berhak memilih.

    Brasil: 8 kardinal, 7 di antaranya berhak memilih.

    Perancis: 8 kardinal, 5 di antaranya berhak memilih.

    Argentina: 8 kardinal, 4 di antaranya berhak memilih.

    India: 6 kardinal, 4 di antaranya berhak memilih.

    Portugal: 6 kardinal, 4 di antaranya berhak memilih.

    Jerman: 6 kardinal, 3 di antaranya berhak memilih.

    Meksiko: 6 kardinal, 2 di antaranya berhak memilih.

    Negara lainnya: 123 kardinal, 74 di antaranya berhak memilih.

    Jumlah ini mencerminkan keberagaman global dalam kepemimpinan Gereja Katolik, dengan representasi dari berbagai benua dan negara.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pemimpin Timur Tengah Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus – Halaman all

    Para Kardinal akan Rapat di Roma Hari Ini, Bahas Upacara Pemakaman Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para kardinal dijadwalkan bertemu di Roma, Italia, pada Selasa (22/4/2025) untuk merencanakan pemakaman Paus Fransiskus.

    Pemakaman tersebut akan dihadiri oleh para pemimpin dari seluruh dunia.

    “Semua kardinal yang saat ini berada di Roma telah diundang untuk berkumpul di Vatikan pada pukul 9 pagi, di mana mereka diharapkan untuk membuat rencana pemakaman,” menurut laporan France24, mengutip pernyataan resmi Vatikan pada hari Selasa.

    Selain itu, pertemuan para kardinal juga akan meninjau jalannya Gereja sehari-hari pada periode sebelum paus baru terpilih.

    Sebelumnya pada hari ini, Vatikan mengungkap penyebab kematian Paus Fransiskus dikonfirmasi dengan ekokardiogram.

    Surat kematian Paus Fransiskus menyebutkan kematiannya pada usia ke-88 tahun disebabkan karena stroke otak yang menyebabkan koma dan gagal jantung ireversibel.

    Dokumen itu juga menyebutkan masalah kesehatan Paus Fransiskus, termasuk kegagalan pernapasan akut akibat pneumonia polimikroba bilateral, bronkiektasis multipel, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

    Sementara itu menurut surat wasiatnya, Paus Fransiskus mengatakan ia ingin dimakamkan secara sederhana di dalam tanah, tanpa hiasan khusus tetapi dengan tulisan “Fransiskus.”

    Berbeda dengan tradisi, Paus Fransiskus juga berpesan dalam surat wasiatnya bahwa ia ingin dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma dan bukan di Basilika Santo Petrus.

    Vatikan mengatakan pihaknya memperkirakan upacara pemakaman Paus Fransiskus akan berlangsung antara Jumat, 25 April 2025 dan Minggu, 27 April 2025.

    Sejumlah pemimpin negara, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Brasil Lula da Silva, mengonfirmasi akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

    “Melania dan saya akan menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma. Kami tak sabar untuk hadir di sana!” tulis Trump di akun media sosial Truth Social.

    Sementara itu pemerintah Brasil mengatakan Presiden Lula da Silva dan ibu negara Janja Lula da Silva akan melakukan perjalanan ke Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, seperti diberitakan Reuters.

    Pada hari Senin, Vatikan mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus pada pukul 7.35 waktu setempat.

    “Saya menyatakan bahwa Yang Mulia Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio), lahir di Buenos Aires (Argentina) pada tanggal 17 Desember 1936, penduduk Negara Kota Vatikan, warga negara Vatikan, meninggal pada pukul 7:35 pagi pada tanggal 21 April 2025, di apartemennya di kediaman Santa Marta,” bunyi pernyataan Vatikan pada hari Senin.

    Paus Fransiskus menghabiskan waktu lima minggu di rumah sakit awal tahun ini karena menderita radang paru ganda. 

    Namun, ia telah kembali ke rumahnya di Vatikan hampir sebulan yang lalu dan terlihat sudah mulai pulih.

    Paus Fransiskus muncul di Lapangan Santo Petrus pada hari Minggu (20/4/2025) saat Hari Paskah.

    Jorge Mario Bergoglio, yang menjadi Paus Fransiskus, lahir pada 17 Desember 1936, di Buenos Aires, Argentina, dari orang tua imigran Italia.

    Ia adalah paus pertama dari Amerika Latin dan seorang Jesuit.

    Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus pada tanggal 13 Maret 2013.

    Ia menjalankan tugasnya sebagai Paus hingga kematiannya pada 21 April 2025. 

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)