Category: Tribunnews.com Internasional

  • Di Mana Paus Fransiskus Dimakamkan? Ritual Pemakaman akan Sangat Sederhana – Halaman all

    Di Mana Paus Fransiskus Dimakamkan? Ritual Pemakaman akan Sangat Sederhana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Prosesi pemakaman Paus Fransiskus akan terjadi pada Sabtu (26/4/2025) pukul 10.00 pagi waktu setempat.

    Saat ini, jenazah Paus Fransiskus ditempatkan di Basilika Santo Petrus guna para pelayat memberikan penghormatan terakhir kepadanya.

    Mengutip BBC, masyarakat umum dapat mengunjungi Basilika Santo Petrus mulai pukul 11.00 hingga tengah malam pada hari Rabu, pukul 07.00 hingga tengah malam pada hari Kamis, dan pukul 07.00 hingga 19.00 pada hari Jumat.

    Berbeda dengan tradisi, tidak akan ada acara penghormatan terakhir untuk para kardinal, atas permintaan Paus Fransiskus. Peti jenazah Paus juga tidak akan diletakkan di atas mimbar.

    Lantas, di mana Paus Fransiskus akan dimakamkan?

    Pada tahun 2024, Paus Fransiskus menyederhanakan Ritus Pemakaman bagi Paus Roma, yang menetapkan ketentuan untuk pemakaman kepausan.

    Berdasarkan ritus baru, Paus Fransiskus akan dimakamkan dalam satu peti jenazah, bukan tiga peti seperti yang digunakan oleh paus-paus sebelumnya.

    Bahasa yang digunakan juga akan berbeda – selama pemakaman, Paus akan dipanggil “Uskup Roma”, “Paus”, “Pendeta”, atau “Pontifex Roma”, dengan gelar yang lebih agung seperti “Paus Tertinggi Gereja Universal” kini dihindari.

    Seorang sejarawan Gereja Katolik, Mirticeli Medeiros mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penyederhanaan ritual pemakaman oleh Paus Fransiskus tidak hanya mencerminkan kerendahan hatinya, tetapi juga revolusi yang dilakukannya terhadap lembaga kepausan.

    “Ia selalu mengatakan bahwa ia tidak merasa nyaman dengan gagasan bahwa Vatikan adalah monarki absolut terakhir di Eropa,” kata Medeiros.

    “Itulah sebabnya, sejak awal, ia menampilkan dirinya sebagai ‘Uskup Roma’, yang baginya merupakan gelar yang paling bermartabat – ia adalah seorang uskup, seorang pendeta, dan seorang Kristen seperti orang lain,” lanjutnya.

    Menjelaskan perubahan tersebut, Uskup Agung Diego Ravelli, pemimpin Upacara Liturgi Kepausan, mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menyoroti bahwa pemakaman Paus adalah pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, dan bukan pemakaman seorang manusia berkuasa di dunia ini.

    Uskup Agung Ravelli menambahkan bahwa Paus Fransiskus sendirilah yang menekankan perlunya menyesuaikan ritus-ritus tertentu.

    Sehingga, menurut Paus Fransiskus saat itu, perayaan pemakaman Uskup Roma dapat lebih baik mengungkapkan iman Gereja kepada Kristus yang bangkit.

    Setelah upacara pemakaman Paus Fransiskus, peti jenazahnya akan dipindahkan ke Basilika St Mary Major, sebuah gereja di luar tembok Vatikan yang sangat ingin dikunjunginya.

    Fransiskus akan menjadi Paus pertama yang dimakamkan di sana sejak tahun 1600-an, dan yang pertama dalam lebih dari 100 tahun yang dimakamkan di luar Vatikan.

    Dalam wasiat terakhirnya, Paus meminta agar makamnya “di dalam tanah; sederhana, tanpa ornamen khusus”, dan menetapkan bahwa satu-satunya kata yang boleh digunakan adalah nama kepausannya dalam bahasa Latin: “Franciscus.”

    Sebuah batu nisan polos di sebuah gereja yang tidak pernah menyimpan jasad Paus selama berabad-abad – itu adalah tempat peristirahatan terakhir yang pantas bagi seorang pria yang akan dikenang oleh banyak orang karena kerendahan hati dan kemandiriannya.

    “Setelah pemilihannya pada tahun 2013, Paus pertama kali muncul di depan umum mengenakan jubah putih sederhana, sebagai cara untuk menunjukkan keinginannya akan gereja yang tidak terlalu mencolok”, kata Christopher White, koresponden Vatikan untuk National Catholic Reporter, kepada Al Jazeera.

    “Jadi sangatlah tepat bahwa ia telah meringkas ritual pemakaman, untuk memastikan bahwa dalam kematian ia dapat memberikan satu pelajaran terakhir tentang simbolisme bagi gereja yang, ia harap, akan terus berada di jalur menuju kerendahan hati,” pungkasnya.

    Jadwal Berkabung

    Untuk tetap mengikuti tradisi, Gereja Katolik akan menjalankan sembilan hari berkabung berturut-turut, yang ditandai dengan Misa untuk mengenang mendiang Paus Fransiskus.

    Hari pertama Novemdiales akan ditandai dengan Misa pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus pada pukul 10.00 pagi.

    Dikutip dari Vatican News, pada hari-hari berikutnya, selebran untuk Misa Novemdiales adalah sebagai berikut (semua waktu adalah waktu setempat di Roma – GMT +2):

    – Hari Kedua: Minggu, 27 April, pukul 10.30 di Lapangan Santo Petrus. Misa akan dipimpin oleh Kardinal Pietro Parolin, dan rombongan akan terdiri dari para karyawan dan umat beriman Kota Vatikan.

    – Hari Ketiga: Senin, 28 April, pukul 17.00 di Basilika Santo Petrus. Misa akan dipimpin oleh Kardinal Baldassare Reina, Vikaris Jenderal Yang Mulia untuk Keuskupan Roma, dan rombongan akan berasal dari Gereja Roma.

    – Hari Keempat: Selasa, 29 April, pukul 17.00 di Basilika Santo Petrus. Para anggota Basilika Kepausan akan menjadi kelompok yang hadir dalam Misa yang dipimpin oleh Kardinal Mauro Gambetti, Imam Besar Basilika Kepausan Santo Petrus di Vatikan.

    – Hari Kelima: Rabu, 30 April, pukul 17.00 di Basilika Santo Petrus. Kardinal Leonardo Sandri, Wakil Dekan Dewan Kardinal, akan memimpin Misa, dan rombongan akan berada di Kapel Kepausan.

    – Hari Keenam: Kamis, 1 Mei, pukul 17.00 di Basilika Santo Petrus. Kardinal Kevin Joseph Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, akan memimpin Misa, dengan rombongan dari Kuria Roma.

    – Hari Ketujuh: Jumat, 2 Mei, pukul 17.00 di Basilika Santo Petrus. Misa akan dipimpin oleh Kardinal Claudio Gugerotti, Prefek Emeritus Departemen Gereja-Gereja Timur, dengan kelompok yang terdiri dari Gereja-Gereja Timur.

    – Hari Kedelapan: Sabtu, 3 Mei, pukul 17.00 di Basilika Santo Petrus. Kardinal Ángel Fernández Artime, Pro-Prefek Emeritus Departemen untuk Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik, akan memimpin Misa, bersama para anggota Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik.

    – Hari Kesembilan: Minggu, 4 Mei, pukul 17.00 di Basilika Santo Petrus. Kardinal Dominique Mamberti, Protodiakon Dewan Kardinal, akan memimpin Misa bersama rombongan Kapel Kepausan.

    Hanya Kardinal yang diizinkan untuk memimpin Misa bersama di Kapel Kepausan pada tanggal 30 April dan 4 Mei.

    (*)

  • Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus: Digelar 26 April 2025, Ada Misa Akbar di Lapangan Santo Petrus – Halaman all

    Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus: Digelar 26 April 2025, Ada Misa Akbar di Lapangan Santo Petrus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vatikan mengumumkan Pemakaman Paus Fransiskus akan digelar pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 10.00 pagi waktu setempat.

    Sebelum pemakaman digelar, Vatikan melaksanakan berbagai rangkaian prosesi sebagai bentuk penghormatan terakhir atas jenazah Paus Fransiskus.

    Adapun rangkaian acara yang pertama yakni proses pemindahan jenazah Paus Fransiskus dari kediamannya di Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4/2025).

    Dalam prosesi ini Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Roma Suci, memimpin upacara pemindahan dengan diselingi doa sejenak.

    Prosesi tersebut melewati Lapangan Santa Marta dan Lapangan Protomartir Romawi, menurut Kantor Pers Tahta Suci.

    Prosesi kemudian keluar melalui Lengkungan Lonceng menuju Lapangan Santo Petrus dan memasuki Basilika Vatikan melalui pintu tengah.

    Di Altar Pengakuan Dosa, Kardinal Camerlengo memimpin Liturgi Sabda.

    Selama masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus dibuka untuk umum dari pukul 7 pagi sampai  7 malam waktu Roma, berlaku hingga tanggal 25 April, dengan pemakaman dijadwalkan keesokan paginya.

    Jeda waktu ini memungkinkan umat untuk melayat dan berdoa di hadapan jenazah Paus Fransiskus.

    Di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya.

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin, sebagaimana dikutip dari laman resmi Vatikan.

    Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para Kardinal senior di Basilika.

    Kemudian setelah misa pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Selama prosesi, Litani Para Kudus dibacakan sebagai bagian dari doa untuk arwah mendiang Paus Fransiskus.

    Litani ini merupakan doa panjang yang menyebutkan nama-nama santo dan santa sebagai permohonan doa bagi arwah mendiang.

    Selain itu berbagai doa liturgi turut dibacakan, termasuk doa untuk arwah mendiang, doa bagi Gereja, dan doa bagi umat beriman.

    Doa-doa ini merupakan bagian integral dari Misa Requiem dan mencerminkan iman Gereja Katolik dalam kehidupan setelah kematian.

    Setelah itu, jenazah mendiang Paus akan dibawa ke Basilika Santo Petrus lalu ke Basilika Santa Maria Maggiore untuk dimakamkan.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Pemimpin Dunia yang Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Sejumlah pemimpin dunia dilaporkan akan hadir dalam pemakaman Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, pada Sabtu (26/4/2025) mendatang.

    Di antaranya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres.

    Pemimpin lain yang akan datang adalah Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengonfirmasi kehadirannya.

    Sementara dari Kerajaan Inggris, Pangeran William akan hadir untuk mewakili ayahnya, Raja Charles III.

    Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Frank-Walter Steinmeier turut menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, menurut laporan surat kabar Stuttgarter Nachrichten.

    Presiden AS Donald Trump juga dijadwalkan terbang menuju Vatikan pada Jumat pagi waktu Washington D.C. untuk menghadiri pemakaman Paus asal Argentina tersebut.

    Diikuti Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang didampingi Ibu Negara Rosangela Lula da Silva akan menghadiri upacara pemakaman itu.

    Dari Asia, Presiden Timor Leste Ramos Horta juga akan datang. Dari Filipina, Presiden Ferdinand Marcos Jr dan ibu negara Liza Marcos akan hadir di pemakaman Paus Fransiskus.

    Adapun Indonesia, Presiden Prabowo akan mengirim utusan untuk mengikuti pemakaman Paus Fransiskus.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Drone Israel Kembali Intai Beirut, Warga Dengar Suara Mengancam dari Langit – Halaman all

    Drone Israel Kembali Intai Beirut, Warga Dengar Suara Mengancam dari Langit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Drone pengintai Israel kembali terlihat melintas di atas Beirut pada Rabu (23/4/2025) pagi.

    Warga ibu kota Lebanon mengaku khawatir dengan potensi eskalasi lebih lanjut.

    Menurut laporan yang dikutip dari Al Jazeera dan sejumlah media lokal, suara dengungan pesawat nirawak terdengar jelas di berbagai penjuru kota sejak dini hari.

    Kehadiran drone Israel bukan hal baru bagi Beirut.

    Dalam sepekan terakhir, pesawat tak berawak tersebut dilaporkan telah beberapa kali muncul di langit Lebanon, terutama di wilayah selatan yang berbatasan langsung dengan Israel.

    Ketegangan meningkat setelah serangan drone Israel pada hari Selasa (22/4/2025) menewaskan seorang anggota kelompok Jamma Islamiya di daerah Baawerta, sekitar 20 kilometer selatan Beirut.

    Korban diketahui merupakan bagian dari organisasi Sunni yang didirikan pada 1960-an sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin.

    Serangan ini memperpanjang daftar serangan lintas batas yang terus menambah ketegangan antara Israel dan kelompok bersenjata di Lebanon, terutama sejak pecahnya konflik di Gaza pada akhir 2023.

    Kehadiran drone yang terus-menerus di atas wilayah udara Lebanon telah menuai kecaman dari pemerintah Lebanon.

    Hingga berita ini diturunkan, otoritas Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait misi drone mereka di wilayah udara Beirut.

    Houthi Klaim Serang Israel dengan Rudal dan Drone

    Di sisi lain, kelompok Houthi di Yaman mengklaim meluncurkan serangan terhadap wilayah Israel sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.

    Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera pada Rabu (23/4/2025), juru bicara Houthi menyatakan para pejuangnya menargetkan kota Haifa dan Jaffa menggunakan rudal balistik dan pesawat nirawak.

    “Kami tidak akan mundur dari tugas kami untuk mendukung Palestina sampai agresi di Gaza berhenti dan pengepungan dicabut,” ujar juru bicara tersebut.

    Sebelumnya, sirene serangan udara sempat berbunyi di beberapa wilayah Israel akibat ancaman yang diduga datang dari arah Yaman, sebagaimana dilaporkan oleh media lokal dan dikonfirmasi oleh militer Israel.

    Serangan ini menandai eskalasi lebih lanjut dalam konflik regional yang semakin meluas akibat perang Israel di Gaza.

    Meski belum ada laporan resmi mengenai dampak atau korban dari serangan tersebut, insiden ini menunjukkan bahwa dukungan bersenjata terhadap Palestina kini melibatkan kelompok-kelompok di luar wilayah langsung konflik.

    Kelompok Houthi, yang mendapat dukungan Iran, sebelumnya juga pernah meluncurkan serangan ke arah Israel dalam beberapa bulan terakhir sejak meletusnya perang di Gaza.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza  

    Jumlah korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza terus meningkat tajam.

    Menurut buletin harian yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (23/4/2025), sedikitnya 51.305 orang telah tewas dan 117.096 lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Dalam 24 jam terakhir saja, sebanyak 39 jenazah dan 105 korban luka telah tiba di rumah sakit-rumah sakit di seluruh wilayah tersebut.

    Kementerian juga melaporkan bahwa masih banyak korban yang tertimbun di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan, namun belum dapat dijangkau oleh ambulans dan tim pertahanan sipil karena intensitas pengeboman yang terus berlangsung.

    Sejak 18 Maret, saat Israel kembali melanjutkan serangannya ke wilayah Gaza dan melanggar gencatan senjata yang disepakati, sedikitnya 1.928 warga Palestina tewas.

    Laporan ini disampaikan oleh media Al Jazeera dan outlet regional lainnya yang memantau perkembangan krisis kemanusiaan di Gaza.

    Situasi di lapangan terus memburuk seiring meningkatnya serangan udara dan darat oleh militer Israel, sementara akses bantuan kemanusiaan tetap terbatas.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Di Mana Paus Fransiskus Dimakamkan? Ritual Pemakaman akan Sangat Sederhana – Halaman all

    Umat Katolik Dunia Beri Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus yang Disemayamkan dalam Peti Kayu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu pagi (23/4/2025).

    Para kardinal, petinggi gereja, dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia memadati prosesi penuh khidmat tersebut.

    Paus kelahiran Argentina ini wafat pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun.

    Berpulangnya paus meninggalkan duka mendalam dan warisan spiritual yang kuat bagi Gereja Katolik.

    Dikutip dari AP News, Paus Fransiskus meninggal akibat stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung.

    Dia sebelumnya sempat dirawat karena pneumonia selama lima minggu.

    Jenazahnya dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta menuju basilika dalam prosesi resmi yang dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, camerlengo Vatikan, yang kini bertanggung jawab atas masa transisi menuju konklaf pemilihan paus baru.

    Kebaktian pembukaan diadakan di dalam basilika, menandai dimulainya masa penghormatan publik yang akan berlangsung selama tiga hari.

    Peti jenazah Fransiskus dibaringkan di Altar Confessio, sebuah ruang suci yang berada tepat di atas makam Santo Petrus, paus pertama dalam sejarah gereja.

    Berbeda dengan tradisi pemakaman paus sebelumnya yang menggunakan tiga peti jenazah berlapis, Paus Fransiskus memilih disemayamkan dalam peti kayu terbuka sebagai bentuk kesederhanaan.

    Sejak pagi buta, ribuan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus di bawah langit cerah musim semi.

    Beberapa di antaranya bahkan mulai mengantre sejak pukul 6 pagi waktu setempat.

    Mereka datang dari berbagai negara, dari umat biasa hingga tokoh-tokoh penting.

    Ludovico, seorang peziarah dari luar Roma, mengatakan kepada CNN, “Ini akan menjadi momen emosional. Ia adalah pembimbing spiritual, dan saya ingin datang ke sini untuk merayakan hidupnya.”

    John, warga Roma berusia 64 tahun, duduk merenung sendirian di antara kerumunan.

    “Saya akan berdoa untuknya dan berdoa untuk dunia,” ujarnya.

    Prosesi diiringi nyanyian Litani Para Kudus, menambah nuansa sakral di dalam basilika.

    Peti jenazah diletakkan di altar utama basilika abad ke-16, menghadap langsung ke bangku-bangku umat, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

    Untuk mendukung masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus akan dibuka hingga tengah malam pada Rabu (23/4/2025) dan Kamis (24/4/2025).

    Penghormatan publik akan berakhir pada Jumat pukul 19.00 waktu setempat.

    Pihak kepolisian Italia juga meningkatkan keamanan di sekitar kawasan Vatikan.

    Patroli berjalan kaki dan berkuda disiagakan untuk mengatur aliran peziarah, terutama menjelang pemakaman dan dalam rangka Tahun Suci yang dibuka oleh Paus Fransiskus pada Desember lalu.

    Penampilan publik terakhir Paus Fransiskus terjadi pada Hari Minggu Paskah (20/4/2025), saat ia menyampaikan berkat terakhir dari mobil kepausannya di Lapangan Santo Petrus.

    Pimpin Vatikan 1 Dekade

    Fransiskus menjabat lebih dari satu dekade sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

    Ia dikenal karena keberpihakan kepada kaum miskin, advokasi terhadap migran, serta sikap progresif terhadap isu lingkungan dan keadilan sosial.

    Meskipun Trump dan Paus Fransiskus sempat berselisih pendapat mengenai kebijakan imigrasi, Trump kini menyatakan dirinya menghargai ajakan Paus untuk berbelas kasih terhadap para migran.

    “Ya, saya mendukung, saya mendukung,” ucapnya kepada wartawan, dikutip CBS News.

    Dalam pidato Paskah terakhirnya, yang dibacakan ajudan karena kondisi kesehatannya memburuk, Paus menulis:

    “Betapa banyak penghinaan yang kadang-kadang ditimbulkan terhadap mereka yang rentan, yang terpinggirkan, dan para migran!”

    Masa Berkabung Sembilan Hari

    Vatikan telah memulai masa berkabung resmi selama sembilan hari, dikenal sebagai Novendiale, untuk menghormati wafatnya Paus Fransiskus.

    Selama masa ini, berbagai upacara dan doa akan dilangsungkan untuk mengenang sosok pemimpin spiritual yang telah memberikan pengaruh besar bagi dunia.

    Apa Itu Masa Sede Vacante?

    Masa sede vacante adalah periode penting dalam Gereja Katolik yang terjadi ketika Takhta Suci kosong karena wafatnya atau pengunduran diri seorang Paus.

    Istilah Latin ini secara harfiah berarti “kursi kosong”, merujuk pada kekosongan kepemimpinan tertinggi di Vatikan.

    Begitu seorang Paus wafat, proses sede vacante dimulai dengan verifikasi resmi dari Camarlengo, pejabat yang bertanggung jawab atas urusan administrasi Vatikan selama masa transisi.

    Camarlengo akan memeriksa tubuh Paus dan secara resmi mengumumkan wafatnya kepada publik.

    Setelah pengumuman, kamar pribadi Paus disegel.

    Gereja kemudian memasuki periode novemdiales, yakni sembilan hari berkabung dan misa untuk mengenang Paus yang telah wafat.

    Setelah masa berkabung, para Kardinal Gereja Katolik yang berusia di bawah 80 tahun berkumpul dalam konklaf di Kapel Sistina, Roma.

    Mereka melakukan pemungutan suara rahasia untuk memilih Paus baru.

    Seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari total kardinal pemilih agar dapat terpilih.

    Ketika Paus baru berhasil dipilih, asap putih akan keluar dari cerobong Kapel Sistina sebagai tanda bahwa dunia memiliki pemimpin baru.

    Setelah itu, diumumkan secara resmi dengan ucapan: Habemus Papam (“Kita memiliki Paus”).

    Masa Sede Vacante Terlama dalam Sejarah

    Sede vacante terpanjang tercatat dalam sejarah Gereja Katolik terjadi antara tahun 1268 hingga 1271, menyusul wafatnya Paus Klemens IV.

    Proses pemilihan Paus saat itu berlangsung hampir tiga tahun karena konflik internal di antara para kardinal.

    Situasi tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Gereja tentang pentingnya kesepakatan dan reformasi dalam proses konklaf.

    Periode sede vacante terbaru dimulai pada 21 April 2025, setelah Paus Fransiskus dinyatakan wafat oleh Vatikan.

    Paus berusia 88 tahun itu sebelumnya sempat dirawat selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia ganda, sebelum akhirnya pulang menjelang Paskah.

    Kini, dunia tengah menantikan siapa yang akan terpilih sebagai Paus baru—pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.

    Apa Itu Novemdiales?

    Novemdiales berasal dari bahasa Latin novem yang berarti sembilan.

    Istilah ini merujuk pada sembilan hari liturgi penuh doa dan misa arwah untuk mendoakan jiwa Paus yang telah wafat.

    Menurut laporan dari Vatican News dan Catholic News Agency, tradisi ini dimulai sehari setelah Camarlengo, pejabat yang memegang kendali administratif selama masa sede vacante, secara resmi mengumumkan wafatnya Paus.

    Pada 22 April 2025, misa pertama novemdiales untuk mendoakan arwah Paus Fransiskus digelar di Basilika Santo Petrus.

    Misa tersebut dipimpin oleh seorang Kardinal senior.

    Prosesi ini menjadi awal dari sembilan hari refleksi mendalam.

    Acara ini dihadiri oleh para Kardinal, rohaniwan, dan ribuan umat Katolik dari seluruh dunia.

    Menjelang Konklaf

    Selama periode novemdiales, para Kardinal juga mengadakan pertemuan (general congregations).

    Pertemuan ini membahas kondisi Gereja global dan menentukan waktu pelaksanaan konklaf—proses pemilihan Paus baru.

    Seperti dilaporkan oleh Reuters, konklaf biasanya digelar antara hari ke-15 hingga ke-20 setelah wafatnya Paus.

    Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian novemdiales dapat berlangsung dengan penuh penghormatan.

    Kini, dunia menantikan siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet dari Paus Fransiskus.

    Namun sebelum itu, Gereja memberi ruang untuk berduka, berdoa, dan bersyukur atas warisan seorang Paus yang telah menorehkan jejak penting dalam sejarah Katolik modern.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Delegasi Hamas ke Kairo Bahas Gencatan Senjata saat Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 51 Ribu – Halaman all

    Delegasi Hamas ke Kairo Bahas Gencatan Senjata saat Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 51 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Delegasi Hamas dilaporkan menuju Kairo, Mesir, untuk melanjutkan putaran baru perundingan.

    Tujuannya adalah mencapai gencatan senjata, pembebasan tawanan, dan mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza, seperti dikutip dari Reuters dan AFP.

    Meskipun perundingan telah berlangsung, upaya untuk mencapai gencatan senjata masih menemui jalan buntu.

    Hamas bersikeras menuntut gencatan senjata permanen, sementara Israel hanya menawarkan gencatan senjata sementara dengan syarat Hamas melucuti senjatanya.

    Syarat tersebut ditola Hamas.

    Menurut dua sumber yang mengetahui proses mediasi, delegasi Hamas di Kairo akan membahas tawaran baru dari pihak perantara.

    Tawaran tersebut mencakup gencatan senjata jangka panjang selama lima hingga tujuh tahun.

    Kesepakatan itu akan diberlakukan setelah pembebasan tawanan dan berakhirnya pertempuran.

    Israel hingga saat ini belum memberikan tanggapan terhadap usulan gencatan senjata jangka panjang yang telah direvisi.

    AFP melaporkan bahwa pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya, memimpin delegasi kelompok tersebut dalam kunjungan ke Kairo.

    Ia dijadwalkan bertemu dengan pejabat Mesir untuk membahas sejumlah ide baru.

    Tujuannya adalah mencari jalan menuju gencatan senjata yang lebih stabil di Gaza.

    Kelompok Hamas hingga saat ini belum memberikan komentar resmi mengenai perkembangan perundingan tersebut.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 51 Ribu

    Jumlah korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza terus meningkat tajam.

    Menurut buletin harian yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (23/4/2025), sedikitnya 51.305 orang telah tewas sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Selain itu, sebanyak 117.096 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

    Dalam 24 jam terakhir saja, sebanyak 39 jenazah dan 105 korban luka telah tiba di rumah sakit-rumah sakit di seluruh wilayah tersebut.

    Kementerian melaporkan bahwa masih banyak korban yang tertimbun di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan.

    Mereka belum dapat dijangkau oleh ambulans dan tim pertahanan sipil akibat intensitas pengeboman yang terus berlangsung.

    Sejak 18 Maret, saat Israel kembali melanjutkan serangannya ke wilayah Gaza dan melanggar gencatan senjata yang disepakati, sedikitnya 1.928 warga Palestina tewas.

    Laporan ini disampaikan oleh media Al Jazeera dan outlet regional lainnya yang memantau perkembangan krisis kemanusiaan di Gaza.

    Situasi di lapangan terus memburuk seiring meningkatnya serangan udara dan darat oleh militer Israel, sementara akses bantuan kemanusiaan tetap terbatas.

    Israel Tangkap 50 Warga Palestina dalam Operasi Besar di Tepi Barat

    Pasukan Israel (IDF) melancarkan operasi penangkapan besar-besaran di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

    IDF menahan setidaknya 50 warga Palestina dalam 24 jam terakhir, lapor Al Jazeera Arabic.

    Dikatakan mereka yang ditangkap mencakup anak-anak, perempuan, dan mantan tahanan yang sebelumnya telah dibebaskan.

    Operasi ini difokuskan di kota Kobar, sebelah utara Ramallah, tempat sedikitnya 24 orang ditangkap.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah diidentifikasi, termasuk mantan tahanan Hanan Barghouti.

    Sumber Al Jazeera menyatakan bahwa rumah milik Nael Barghouti, tahanan Palestina terlama yang dibebaskan pada Februari dan dideportasi ke Mesir, telah diubah fungsinya.

    Bangunan tersebut kini digunakan sebagai barak militer dan pusat interogasi oleh otoritas Israel.

    Di wilayah selatan Hebron, pasukan Israel menyerbu kota Adh Dhahiriya saat fajar dan menangkap 10 warga Palestina. Tiga di antaranya adalah anggota dewan kota.

    Penangkapan juga dilaporkan terjadi di kota Azzun, Bethlehem, dan Beit Furik, di sebelah timur Nablus.

    Menurut data terbaru hingga April 2025, Israel menahan sekitar 9.792 warga Palestina, dengan 3.498 orang di antaranya ditahan tanpa tuduhan.

    Drone Israel Kembali Terbang di Langit Beirut, Warga Lebanon Resah

    Suara dengungan pesawat tanpa awak milik Israel kembali terdengar di langit ibu kota Lebanon, Beirut, pada Rabu (23/4/2025)pagi.

    Dilansir Al Jazeera, kehadiran drone Israel di wilayah udara Lebanon telah meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.

    Dalam sepekan terakhir, drone pengintai Israel berulang kali terlihat melintasi wilayah Beirut dan sekitarnya.

    Kemunculan ini memicu kekhawatiran di kalangan warga, yang menganggap suara drone sebagai tanda potensi serangan militer.

    Pada hari sebelumnya, sebuah serangan drone Israel dilaporkan menewaskan seorang anggota kelompok Jamma Islamiya di wilayah Baawerta, sekitar 20 kilometer selatan Beirut.

    Jamma Islamiya adalah kelompok Islam Sunni yang berdiri pada tahun 1960-an sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Lebanon.

    Meningkatnya aktivitas udara Israel menambah ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel.

    Sejak awal tahun, wilayah ini telah menjadi titik konflik berkepanjangan antara militer Israel dan kelompok bersenjata di Lebanon, termasuk Hizbullah.

    Belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel mengenai tujuan operasi udara terbaru ini.

    Para analis menilai langkah tersebut sebagai bagian dari upaya pengawasan intensif terhadap kelompok-kelompok yang dianggap berpotensi menyerang dari wilayah Lebanon.

    Sementara itu, pemerintah Lebanon belum memberikan respons resmi.

    Sejumlah pejabat setempat menyuarakan kekhawatiran akan pelanggaran wilayah udara yang terus berulang.

    Israel Serang Rumah Sakit Anak di Gaza, ICU dan Panel Surya Rusak Parah

    Sebuah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Anak Moh El-Dorra di Kota Gaza pada Selasa (22/4/2025) malam.

    Serangan tersebut menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas medis yang melayani anak-anak.

    Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.

    Menurut pernyataan resmi, serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit.

    Selain itu, serangan itu juga menghancurkan sistem panel surya yang menopang kelistrikan fasilitas tersebut.

    Kementerian Kesehatan mengecam keras pengeboman ini dan menyebutnya sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan.

    Dalam pernyataannya, mereka menyatakan bahwa “Pendudukan tidak berhenti pada pencegahan obat-obatan dan makanan untuk menjangkau anak-anak Gaza, dan juga merampas kehidupan mereka.”

    Serangan terhadap infrastruktur sipil, terutama rumah sakit, semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • VIDEO Dubes RI untuk Vatikan Bicara Soal Permintaan Paus Fransiskus Terkait Upacara Pemakamannya – Halaman all

    VIDEO Dubes RI untuk Vatikan Bicara Soal Permintaan Paus Fransiskus Terkait Upacara Pemakamannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia dikejutkan oleh kabar duka dari jantung Gereja Katolik. Paus Fransiskus, pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. 

    Dalam usia 88 tahun, Paus Fransiskus meninggalkan jejak kepemimpinan yang penuh kasih, reformasi, dan kesederhanaan.

    Kesederhanaan sosok Paus Fransiskus selama hidupnya diwujudkannya tuntas hingga akhir hayatnya.

    Dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews, Duta Besar RI untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, mengungkap sejumlah permintaan pribadi Paus Fransiskus agar upacara pemakamannya dilakukan secara sederhana.

    Permintaan itu disampaikan Paus Fransiskus sebelum wafatnya.

    “Paus Fransiskus memang sudah meminta bahwa kalau meminta untuk tidak dimakamkan dengan prosesi yang seperti paus-paus sebelumnya. Yang menurut hemat Paus adalah sangat mewah dalam kebesaran,” ungkap Dubes Trias Kuncahyono saat wawancara khusus dengan Tribunnews via zoom, Senin (21/4/2025).

    “Paus ini adalah paus yang sangat sederhana. Paus yang sangat-sangat humble, sangat rendah hati hingga meminta juga supaya prosesi pemakamannya tidak dalam kemegahan.”

    Bahkan peti jenazahnya pun diminta tidak dibuat berlapis-lapis. 

    “Petinya pun tidak seperti-seperti paus-paus yang lain, yang berlapis-lapis. Tidak berlapis-lapis,” tuturnya.

    Selain itu Paus Fransiskus juga meminta agar tidak ada panggung tinggi (catafalque) saat disemayamkan di Basilika Santo Petrus.

    “Jadi memang ada perubahan-perubahan terkait dengan proses pemakaman yang tadi saya sampaikan.”

    “Paus karena paus menginginkan lebih sederhana dibanding yang paus yang sebelumnya. Kenapa? Karena Paus Fransiskus memang sosok yang sangat sederhana,” jelasnya.

    Selain itu Paus Fransiskus juga menyatakan keinginannya untuk tidak dimakamkan di Basilika Santo Petrus seperti tradisi paus sebelumnya.

    Paus Fransiskus justru memilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat ia dimakamkan.

    Meninggalnya Paus Fransiskus menimbulkan duka mendalam di dunia. Ribuan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan dalam peti jenazah terbuka, dan umat diberi kesempatan untuk memberi penghormatan hingga pukul 19.00 pada hari Jumat.

    Dalam pengumuman resmi Vatikan, Selasa (22/4/2025), Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) pagi waktu setempat di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. 

    Keputusan ini berbeda dari tradisi sebelumnya di mana para Paus biasanya dimakamkan di Basilika Santo Petrus. 

    Pemakaman di Basilika Santa Maria Maggiore menjadi keinginan pribadi Paus Fransiskus karena kecintaannya pada gereja tersebut. 

    Diketahui, Basilika Santa Maria Maggiore terletak di tengah kota Roma.

    Basilika ini didedikasikan untuk Bunda Maria, sosok yang sangat dihormati oleh Paus Fransiskus sepanjang hidupnya. 

    Selama masa kepemimpinannya, Paus asal Argentina itu kerap mengunjungi basilika tersebut untuk berdoa secara pribadi.

    Simak wawancara eksklusifnya hanya di Kanal YouTube Tribunnews.(*)

     

  • Sistem Demokrasi Amerika Serikat Di Bawah Tekanan – Halaman all

    Sistem Demokrasi Amerika Serikat Di Bawah Tekanan – Halaman all

    Presiden ASDonald Trump baru kembali menjabat selama tiga bulan. Selama itu, Amerika Serikat mengalami gejolak besar yang mengguncang fondasi demokrasinya.

    Brookings Institute yang berbasis di Washington telah mengidentifikasi “retakan berbahaya dalam pilar-pilar demokrasi AS.” Serangan terhadap pilar-pilar ini terjadi pada beberapa tingkatan.

    Aturan hukum dan kepatuhan terhadap perintah pengadilan merupakan salah satu landasan demokrasi Barat – tetapi inilah yang semakin sering dipertaruhkan di Amerika Serikat.

    Pertama, pemerintahan Trump telah mengabaikan beberapa putusan pengadilan dan melakukan deportasi yang bertentangan dengan perintah pengadilan.

    Kasus Kilmar Abrego Garcia, yang secara keliru dideportasi ke penjara keamanan maksimum CECOT yang terkenal di El Salvador, menjadi sorotan luas. Mahkamah Agung AS telah memerintahkan pemerintah untuk mengupayakan agar Garcia segera dipulangkan ke AS. “Sejauh ini belum ada tindakan,” kritik Hakim Federal Paula Xinis dalam sebuah sidang.

    Hakim seperti James Boasberg, yang menentang pemerintahan Trump dan menangguhkan rencana deportasinya, dicemooh di depan umum sebagai “radikal sayap kiri yang gila.” Trump mengancam mereka dengan proses pemakzulan dan mempertimbangkan gagasan mengganti Boasberg dengan hakim yang lebih menguntungkannya.

    Pada saat yang sama, Trump menggunakan Departemen Kehakiman untuk menindak para pengkritiknya. Pada minggu-minggu pertama menjabat, ia telah memecat atau memindahkan sejumlah karyawan yang terlibat dalam penyelidikan terhadapnya.

    Trump juga mengampuni hampir semua 1.600 orang yang dihukum karena menyerbu Capitol pada 6 Januari 2021. Ia mengisi Kementerian Kehakiman dengan Pam Bondi, seorang pendukung partai yang sangat loyal kepadanya.

    Pembatasan terhadap kebebasan pers

    Pemberitaan kritis telah lama menjadi duri dalam daging Donald Trump. “Mereka korup dan ilegal,” katanya mengecam lembaga penyiaran besar AS seperti CNN dan MSNBC dalam pidatonya di Departemen Kehakiman pada pertengahan Maret.

    Ia menuduh mereka membuat laporan negatif tentang dirinya “97,6 persen sepanjang waktu” dan menjadi “lengan politik Partai Demokrat.” Selama kampanye pemilu, Trump telah mengancam akan mencabut izin penyiaran yang tidak diinginkan.

    Trump telah sepenuhnya menghentikan pendanaan untuk media internasional AS Voice of America (VoA) dan Radio Liberty – terancam ditutup.

    Pemerintahan Trump juga mencabut akreditasi kantor berita AP untuk ruang pers Gedung Putih karena menolak menyebut Teluk Meksiko sebagai “Teluk Amerika,” seperti yang diminta Trump. Sekali lagi, pengadilan telah menyatakan hal ini tidak dapat diterima – dan sekali lagi, pemerintah AS mengabaikannya. Wartawan AP tetap tidak diizinkan masuk ke Gedung Putih. Sekarang, selain AP, kantor berita Bloomberg dan Reuters tidak lagi memiliki jaminan tempat pada konferensi pers di Gedung Putih.

    Restrukturisasi aparatur negara

    Ketika Trump menyatakan dalam pidato kongresnya bahwa “hari-hari birokrat yang tidak pernah dipilih berkuasa” telah berakhir, ia disambut dengan tawa mengejek dari Partai Demokrat. Lagi pula, justru Elon Musk, penasihat presiden yang tidak pernah disahkan secara demokratis, yang sejak Januari memangkas seluruh aparatur negara agar sesuai dengan garis Trump.

    “Mereka tidak masuk ke lembaga dan departemen yang melakukan hal-hal yang mereka sukai. Mereka masuk ke lembaga publik yang tidak mereka setujui,” kritik Douglas Holtz-Eakin, mantan direktur Congressional Budget Office, pada bulan Februari.

    PHK massal juga terjadi di bidang pajak, lingkungan hidup, kesehatan, Pentagon dan kementerian lainnya. Regulasi lingkungan dikurangi, dan pengeluaran sosial dan kesehatan dipotong secara drastis. Badan bantuan pembangunan USAID dan lembaga-lembaga lain juga ikut dibekukan.

    Para petugas Trump juga diduga menggunakan kecerdasan buatan untuk memata-matai pejabat pemerintah. Setidaknya satu lembaga federal dikatakan telah memantau komunikasi internal dengan cara ini – diduga dengan tujuan menyaring dan memecat pegawai yang membuat pernyataan yang dianggap merugikan Trump. Beberapa pengeritik menyebut kebijakan itu sebagai “pembersihan politik” terhadap aparatur negara.

    Artikel ini pertama kali terbit di DW bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh: Hendra Pasuhuk

    Editor: Agus Setiawan

  • Trump Beri Sinyal Akhiri Perang Dagang, Bakal Pangkas Tarif Impor untuk China – Halaman all

    Trump Beri Sinyal Akhiri Perang Dagang, Bakal Pangkas Tarif Impor untuk China – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memberikan sinyal pemangkasan tarif secara drastis terhadap seluruh produk impor asal China.

    Sinyal itu diungkap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Rabu (23/4/2025).

    Kendati tarif tinggi atas barang-barang dari China akan turun secara substansial, tetapi Trump menegaskan penurunan tarif tersebut tidak akan menjadi nol persen.

    “Tarifnya akan turun secara signifikan, tapi tidak akan menjadi nol,” kata Trump di Washington, dikutip dari The Guardian.

    “Kami akan bersikap sangat baik, mereka juga akan bersikap sangat baik, dan kita lihat nanti apa yang terjadi,” lanjutnya.

    Trump menyadari penerapan tarif impor sebesar 145 persen terhadap China sangat besar. Oleh karenanya ia mengatakan nantinya tarif impor terhadap China tidak akan sebesar 145 persen.

    Trump juga berniat menarik China untuk menjalin kerja sama.

    Trump menilai kerja sama dengan China akan membuat atmosfer perdagangan menjadi lebih ideal.

    “145 persen itu sangat tinggi dan tidak akan setinggi itu. Tidak akan mendekati angka itu. Itu akan turun secara signifikan. Tapi tidak akan nol,” kata Trump.

    Pernyataan Trump tersebut merupakan respons atas komentar sebelumnya pada hari Selasa oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, yang mengatakan bahwa tarif tinggi secara efektif telah menghentikan perdagangan antar kedua negara.

    Bessent mengatakan penurunan tarif terhadap China bukanlah untuk memutuskan hubungan yang keras atau pemisahan total antara Amerika Serikat dan China.

    Namun untuk menyeimbangkan kembali perdagangan yang telah terjalin antara Amerika Serikat dan China.

    Mengingat beberapa pekan terakhir pasar saham dan obligasi AS terus bergejolak buntut perang tarif besar-besaran antara Trump dan Jinping.

    China Tolak Tunduk

    Pasca pernyataan tersebut dirilis, sejauh ini pemerintah Tiongkok belum menanggapi berita tersebut, justru mereka terus-menerus mengkritik tarif Trump.

    Di platform media sosial Tiongkok, Weibo, pernyataan Trump menjadi tren dengan berbagai tagar termasuk “Trump mengakui kekalahan”.

    Portal berita pemerintah, China Daily, bahkan menggambarkannya sebagai “lambang proteksionisme populis agenda MAGA”, dan mengganggu stabilitas perdagangan global.

    Sebagai informasi, aksi saling lempar tarif impor antara China dan AS bermula dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan tarif resiprokal atau tarif timbal balik sebesar 34 persen. 

    Sebagai bentuk balasan Komite Tarif Dewan Negara China turut menerapkan tarif 34 persen atas produk-produk asal AS.

    Ketegangan yang semakin berlanjut akhirnya mendorong AS untuk menjatuhkan tarif 245 persen ke China.

    Dengan rincian mencakup tarif timbal balik terbaru sebesar 125 persen, tarif sebesar 20 persen untuk mengatasi krisis fentanyl.

    Serta tarif 7,5 persen dan 100 persen pada barang-barang tertentu untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil, sebagaimana dikutip dari Reuters.

    Kendati AS menjatuhkan tarif lebih tinggi ke China, namun dalam forum itu Lin menegaskan bahwa negaranya tak akan tunduk.

    “Tiongkok tidak akan peduli jika Amerika Serikat terus memainkan permainan angka tarif,” kata juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian.

    “China tidak ingin berperang dagang dengan AS, tetapi sama sekali tidak takut jika AS bersikeras memprovokasi,” imbuhnya.

    China Ancam Negara yang Negosiasi Tarif ke AS

    Lebih lanjut, pemerintah China di bawah pimpinan Xi Jinping mengancam akan menjatuhkan sanksi balasan kepada negara-negara yang melakukan negosiasi terhadap kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS).

    Tak dijelaskan secara rinci sanksi apa yang akan diterapkan Jinping kepada negara-negara yang melakukan negosiasi terhadap kenaikan tarif Trump.

    Namun Kementerian Perdagangan China menegaskan bahwa Tiongkok akan mengambil tindakan balasan dan timbal balik yang tegas.

    Ancaman ini dilontarkan Jinping setelah munculnya laporan bahwa AS berencana menggunakan negosiasi tarif untuk menekan puluhan negara agar memberlakukan hambatan baru pada perdagangan dengan China.

    “China dengan tegas menentang pihak manapun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China. Jika ini terjadi, China tidak akan pernah menerimanya dan akan dengan tegas mengambil tindakan balasan,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, dikutip dari BBC International.

    Tak hanya melontarkan ancaman, China juga memperingatkan negara-negara agar tidak lembek menghadapi perang tarif Trump.

    Meski Tiongkok menghormati semua pihak yang menyelesaikan perbedaan ekonomi dan perdagangan dengan AS melalui konsultasi dengan kedudukan yang setara.

    Akan tetapi jika tarif Trump diterima begitu saja oleh negara-negara lain, hal itu bisa mendorong negara kuat seperti AS berlaku seenaknya, melanggar aturan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia).

    China melihat bahwa negosiasi bilateral tarif antara AS dan negara-negara lain merupakan strategi untuk memecah solidaritas internasional dalam menghadapi perang dagang.

    Terlebih sejumlah negara yang mencari kesepakatan dengan AS dengan mengorbankan kepentingannya bersama China.

    Alasan tersebut yang membuat China murka, memandang ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat keadilan dagang global.

    “Kedamaian tidak akan mendatangkan perdamaian, dan kompromi tidak akan mendatangkan rasa hormat,” tegas Kementerian Perdagangan China.

    “Mendahulukan kepentingan pribadi yang bersifat sementara dan mengorbankan kepentingan pihak lain, sama saja dengan mencari kulit harimau (cari gara-gara),” lanjut pernyataan tersebut.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Pemimpin World Economic Forum Klaus Schwab Resmi Mengundurkan Diri – Halaman all

    Pemimpin World Economic Forum Klaus Schwab Resmi Mengundurkan Diri – Halaman all

    Pendiri World Economic Forum (WEF) atau Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua dewan forum tersebut pada hari Senin (21/4).

    “Menyusul pengumuman yang baru saja saya berikan dan di usia yang memasuki 88 tahun ini, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi Pimpinan dan anggota Dewan Pengawas, keputusan ini berlaku segera,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh WEF.

    Ekonom kelahiran Jerman ini tidak memberikan alasan mengapa ia meninggalkan WEF yang berbasis di Jenewa. Organisasi ini rutin menyelenggarakan pertemuan tahunan bagi kaum elit politik dan ekonomi internasional di resor ski mewah di Davos, Swiss.

    Wakil Ketua WEF, Peter Brabeck-Letmathe, akan menjabat sebagai ketua sementara. Pencarian ketua baru WEF telah dimulai setelah pengunduran diri Schwab resmi diterima dalam rapat luar biasa organisasi tersebut.

    KTT Davos dirancang untuk menghadapi globalisasi

    Schwab mendirikan WEF pada tahun 1971 dengan tujuan menciptakan forum diskusi para pembuat kebijakan serta para eksekutif perusahaan terkemuka dunia untuk membahas dan menghadapi masalah-masalah global. Konferensi pertama diadakan di Davos pada tahun yang sama dan dihadiri ratusan orang dari kalangan pebisnis, akademisi, dan politisi.

    Organisasi ini sempat menghadapi guncangan krisis global di tahun 2007-2009, menghadapi ketegangan politik pasca invasi Rusia-Ukraina di tahun 2022, dan berada dalam pusaran perang dagang AS.

    Mengutip Reuters, Schwab telah mengantisipasi ancaman globalisasi jauh sebelum Trump memenangkan kontestasi presiden AS, sebelum Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa.

    “Efek dari globalisasi terutama di negara demokrasi dan industri mengganggu aktivitas ekonomi dan stabilitas sosial banyak negara,” tulis Schwab dan Claude Smadja dalam artikel opini di tahun 1996, “Negara demokrasi kerap merasa tidak berdaya dan cemas, ini bisa menjelaskan bangkitnya politisi populis baru.”

    Namun, selama beberapa dekade, WEF dan Konferensi Tingkat Tinggi tahunannya menuai kritik, baik dari kaum politisi sayap kiri maupun kanan, karena forum ini dianggap terlalu elit, tidak menggapai masyarakat umum.

    Schwab pun turut menjadi sasaran berbagai teori konspirasi, dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu kontroversi yang menyasar Schwab bersumber dari kutipan dalam video WEF tahun 2016 “You will own nothing. And you will be happy.” (Anda tidak akan memiliki apa-apa. Dan Anda akan bahagia).

    Video tersebut berspekulasi tentang bagaimana tatanan dunia dapat berubah pada tahun 2030. Schwab tidak pernah mengatakan atau menulis kata-kata yang ditampilkan pada video tersebut. Video tersebut yang sebenarnya didasarkan pada esai politisi Denmark, Ida Aukens, tentang kemungkinan masa depan yang “lebih baik dan lebih buruk”. Namun, banyak yang menafsirkan video tersebut sebagai bukti bahwa WEF bekerja untuk menciptakan masa depan yang menakutkan, tanpa adanya kepemilikan pribadi.

    Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh : Sorta Lidia Caroline

    Editor: Hendra Pasuhuk

  • Di Mana Paus Fransiskus Dimakamkan? Ritual Pemakaman akan Sangat Sederhana – Halaman all

    Pengamanan Basilika Santo Petrus Diperketat usai Ribuan Pelayat Padati Persemayaman Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Italia mulai menggelar operasi keamanan besar-besaran, menerjunkan polisi dan pasukan berkuda di pusat Kota Roma hingga seluruh penjuru Vatikan.

    Tak terkecuali Basilika Santo Petrus yang merupakan tempat persemayaman di mana umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Untuk mengendalikan kerumunan, sejumlah penghalang telah dipasang di dalam dan luar basilika.

    Bahkan petugas kepolisian dan para staf Vatikan turut melakukan pemeriksaan keamanan yang telah ditingkatkan.

    Serta memasang sistem pertahanan anti-drone dan teknologi pemblokiran sinyal untuk mencegah ancaman dari udara dan perangkat komunikasi yang tidak sah, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kelancaran prosesi pemakaman Paus Fransiskus.

    Sehingga acara dapat berjalan dengan aman dan khidmat, menghormati warisan dan kontribusinya sebagai pemimpin umat Katolik dunia.​

    Mengingat perkiraan jumlah pelayat yang sangat besar dan kehadiran delegasi internasional penting yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir pada Paus Fransiskus sebelum dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore.

    Adapun jumlah peziarah yang hadir di Lapangan Santo Petrus diperkirakan mencapai lebih dari 200.000 orang, jumlah ini mencakup peziarah, umat Katolik, dan delegasi internasional

    Warga Diizinkan Melayat

    Sebelum pemakaman digelar, jenazah Paus Fransiskus dipindahkan dari kediamannya di Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus, Rabu (23/4/2025).

    Di lokasi tersebut umat Katolik dan masyarakat umum dapat memberikan penghormatan terakhir mereka.

    Selama masa berkabung ini, Basilika Santo Petrus dibuka untuk umum dari pukul 7 pagi sampai  7 malam waktu Roma, berlaku hingga tanggal 25 April, dengan pemakaman dijadwalkan keesokan paginya.

    Jeda waktu ini memungkinkan umat untuk melayat dan berdoa di hadapan jenazah Paus Fransiskus.

    Selama di Basilika Santo Petrus jenazah Paus Fransiskus dibaringkan dalam peti terbuka mengenakan jubah kebesarannya, memegang rosario, dengan Garda Swiss berdiri di sampingnya

    Setelah sebelumnya jenazah dibawa dari kapel kediaman Vatikan tempat tinggalnya ke Gereja Santo Petrus, dengan memasuki pintu tengah, dalam prosesi akbar yang dimulai pukul 9 pagi, diiringi oleh para kardinal dan nyanyian Latin.

    Selanjutnya pada Jumat, 25 April 2025, Umat dan para pemimpin Gereja berkumpul dalam misa khusus untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.

    Adapun doa untuk Paus Fransiskus akan dipimpin oleh para kardinal senior di Basilika.

    Kemudian pada 26 April 2024, Pukul 15.00 WIB (sekitar 10.00 waktu Roma): Misa Requiem dilangsungkan di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Dekan Dewan Kardinal.

    Setelah misa, jenazah akan dibawa untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

    Tidak seperti para pendahulunya, Paus asal Argentina ini memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore yang merupakan salah satu gereja tertua di Roma yang sering ia kunjungi untuk berdoa.

    Lokasi tersebut dipilih lantaran dalam wasiat terakhirnya, Paus Fransiskus mengungkapkan rencananya untuk mendobrak tradisi dan dimakamkan di luar Vatikan.

    Paus Fransiskus memilih tempat peristirahatan terakhirnya di Basilika Santa Maria Maggiore yang ada di seberang Sungai Tiber, Roma.

    Paus Fransiskus beralasan dirinya merasakan “hubungan yang sangat kuat” dengan basilika tersebut, karena semasa hidup biasa mengunjungi basilika itu untuk menghormati Perawan Maria.

    Tak hanya itu dalam wasiat terakhirnya Paus juga meminta agar prosesi penguburannya ingin disederhanakan.

    Meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad untuk menguburkan para Paus yang meninggal.

    Dalam postingan situs resmi Vatikan pada November 2024 lalu, Paus Fransiskus memutuskan untuk meninggalkan praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad saat menguburkan para Paus yang meninggal.

    Sesuai tradisi, para Paus yang meninggal akan dimakamkan di dalam tiga peti jenazah yang saling terkait, yang terbuat dari kayu pohon cemara, pohon timah dan pohon ek.

    Namun dalam wasiat terakhirnya Paus Fransiskus meminta agar dirinya dimakamkan di dalam satu peti jenazah yang terbuat dari kayu sederhana berlapis seng.

    (Tribunnews.com / Namira)