Category: Tribunnews.com Internasional

  • Pemimpin HTS Serukan Pencabutan Sanksi untuk Pemulihan Suriah – Halaman all

    Pemimpin HTS Serukan Pencabutan Sanksi untuk Pemulihan Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM  Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Jolani, menghadiri pertemuan bersejarah dengan delegasi Amerika Serikat yang dipimpin oleh Barbara Leaf di ibu kota Suriah, Damaskus.

    Dalam pertemuan yang berlangsung pada Jumat, al-Jolani menyerukan pencabutan sanksi yang dijatuhkan terhadap Suriah serta meminta dukungan AS untuk proses pemulihan negara yang dilanda perang.

    Al-Jolani menekankan bahwa rakyat Suriah saat ini menjaga jarak dari semua pihak di kawasan dan menilai bahwa pemulihan adalah hal terpenting bagi mereka setelah bertahun-tahun mengalami konflik.

    “Rakyat Suriah telah berjuang untuk mengatasi rezim Bashar Al-Assad dan melindungi wilayah dari kekacauan serta intervensi asing,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan perlunya era baru Suriah yang bebas dari perang dan pertikaian, serta mendesak agar rezim sebelumnya yang dianggap sebagai penjahat perang diadili.

    “Rezim Assad harus bertanggung jawab atas perang saudara selama 14 tahun ini dan kehancuran yang dialami oleh warga Suriah,” tambah al-Jolani.

    Dalam pertemuan tersebut, delegasi AS memberikan ucapan selamat kepada Suriah atas keberhasilan mereka dalam menggulingkan rezim Assad.

    Barbara Leaf menegaskan bahwa AS akan terus mendukung rakyat Suriah dan pemerintahan baru.

    “Dukungan penuh terhadap Suriah akan membantu negara ini mencapai stabilitas yang kuat dan pertumbuhan ekonomi,” katanya.

    Leaf juga memuji langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan baru Suriah, termasuk pembebasan para tahanan dan upaya untuk menemukan jurnalis AS yang hilang, Austin Tice.

    Ia menilai pembentukan Kementerian Pertahanan Suriah dan Tentara Suriah Bersatu sebagai langkah yang tepat dan efektif.

    Pertemuan ini menjadi penting karena merupakan interaksi pertama antara pemimpin HTS dan delegasi AS setelah jatuhnya rezim Bashar Al-Assad.

    Oposisi Suriah berhasil merebut kendali pemerintahan pada 8 Desember 2024, setelah serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu.

    Bashar Al-Assad yang telah memimpin Suriah selama 25 tahun melarikan diri ke Rusia setelah penggulingan tersebut.

    Abu Mohammad al-Jolani kemudian membentuk pemerintahan sementara yang berlaku selama tiga bulan, dengan fokus pada pencapaian perdamaian regional dan kemitraan strategis dengan negara-negara tetangga.

    Dengan situasi yang terus berkembang di Suriah, pertemuan ini menandai langkah penting menuju pemulihan dan stabilitas negara yang telah lama dilanda konflik.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kapal Feri Terbalik di Kongo, 38 Orang Tewas dan 100 Lainnya Hilang – Halaman all

    Kapal Feri Terbalik di Kongo, 38 Orang Tewas dan 100 Lainnya Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah feri yang membawa lebih dari 400 orang terbalik di Sungai Busira di timur laut Kongo pada Jumat (21/12/2024) malam.

    Feri tersebut, tenggelam saat banyak orang pulang kampung untuk merayakan Natal.

    Dikutip dari AP dan The Guardian, hingga Sabtu (22/12/2024), tercatat 38 orang dipastikan tewas, dan lebih dari 100 orang lainnya masih hilang.

    Penumpang feri tersebut, sebagian besar adalah pedagang yang ingin berkumpul dengan keluarga mereka untuk merayakan Natal.

    Dua puluh orang yang selamat telah dievakuasi, namun pencarian korban masih berlanjut.

    Beberapa saksi mata dan pejabat setempat menyatakan, feri tersebut kelebihan muatan karena singgah di dua pelabuhan sebelum akhirnya menuju Boende, yang membuat jumlah korban jiwa semakin besar.

    Menurut informasi yang diperoleh dari penduduk lokal di Ingende, kota terakhir di sungai tersebut, sebelum kecelakaan terjadi, feri tersebut mengangkut lebih dari 400 orang.

    Penyebab kelebihan muatan ini adalah karena feri singgah di dua pelabuhan sebelumnya—Ingende dan Loolo—untuk menjemput lebih banyak penumpang.

    Kondisi tersebut, menyebabkan feri melaju dengan beban yang sangat berat dan berisiko tinggi.

    Sumber lokal juga menyebutkan bahwa ada alasan untuk percaya bahwa jumlah korban lebih dari yang tercatat karena tidak semua penumpang berhasil diselamatkan.

    Kejadian ini menggambarkan betapa pentingnya penerapan langkah-langkah keselamatan dan pemeriksaan kapal secara lebih ketat di wilayah tersebut.

    Kurangnya Pengawasan dan Alat Pengamanan

    Kecelakaan ini memicu kemarahan di kalangan warga dan pejabat setempat terkait kurangnya pengawasan terhadap pengoperasian kapal di wilayah tersebut.

    Nesty Bonina, seorang anggota pemerintah setempat dan tokoh terkemuka di Mbandaka, ibu kota provinsi Equateur, mengkritik otoritas yang tidak menangani kejadian ini dengan baik.

    Bonina menegaskan, kapal yang berlayar pada malam hari seharusnya mendapat pengawasan ketat dari petugas layanan sungai.

    Dia juga menyayangkan kurangnya alat pengapung dan peralatan keselamatan lainnya di kapal-kapal yang beroperasi di wilayah itu.

    Banyaknya kecelakaan kapal yang terjadi, ditambah kurangnya pengawasan, menunjukkan bahwa pihak berwenang harus segera mengambil langkah tegas untuk meningkatkan keselamatan penumpang di sungai-sungai Kongo.

    Selain itu, pemerintah harus menangani masalah transportasi dengan lebih serius agar tidak ada lagi korban yang jatuh akibat kecelakaan serupa di masa depan.

    Kecelakaan Kapal Serupa

    Kecelakaan feri ini terjadi kurang dari empat hari setelah sebuah kecelakaan kapal terbalik lainnya di timur laut Kongo yang menewaskan 25 orang.

    Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan kapal yang terjadi di negara tersebut.

    Pada bulan Oktober, 78 orang juga tewas dalam kecelakaan kapal yang kelebihan muatan, dan pada bulan Juni, 80 orang lainnya kehilangan nyawa dalam insiden serupa dekat Kinshasa.

    Kecelakaan kapal yang kelebihan muatan merupakan masalah yang sudah sering terjadi di Kongo, dengan banyaknya kapal yang tidak mematuhi peraturan keselamatan yang ada.

    Kondisi ini semakin diperburuk oleh minimnya infrastruktur transportasi darat yang memadai, membuat banyak orang mengandalkan kapal kayu yang sering kali tidak layak.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Taleb Abdulmohsen: Dari Dokter Psikiatri ke Pelaku Serangan di Pasar Natal – Halaman all

    Taleb Abdulmohsen: Dari Dokter Psikiatri ke Pelaku Serangan di Pasar Natal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada malam Jumat (20/12/2024) dunia dikejutkan oleh insiden tragis ketika sebuah mobil menabrak kerumunan pengunjung di pasar Natal di Magdeburg, Jerman.

    Lima orang tewas dan lebih dari 200 lainnya mengalami luka-luka.

    Sopir mobil tersebut, Taleb Abdulmohsen, seorang pria asal Arab Saudi, segera ditangkap oleh pihak berwenang.

    Meskipun insiden ini mengingatkan masyarakat pada serangan serupa di Berlin pada 2016, profil Abdulmohsen dan latar belakangnya ternyata lebih kompleks dan mengejutkan.

    Latar Belakang dan Karir

    Taleb Abdulmohsen yang berusia 50 tahun adalah seorang dokter spesialis psikiatri dan psikoterapi.

    Ia telah tinggal di Jerman sejak 2006 setelah memperoleh status pengungsi, melarikan diri dari Arab Saudi.

    Abdulmohsen berasal dari keluarga Syiah di Hofuf, sebuah desa di provinsi al-Ahsa, di mana mayoritas penduduknya menganut aliran Syiah.

    Mengapa Ia Menjadi Ateis?

    Abdulmohsen dikenal sebagai aktivis yang vokal dalam mengkritik Islam.

    Ia menyatakan dirinya sebagai seorang ateis, mengeklaim telah meninggalkan agama Islam setelah mengalami penganiayaan.

    Melalui berbagai platform media sosial, ia menggambarkan dirinya sebagai korban penindasan karena status murtad dan mengecam apa yang dianggapnya sebagai Islamisasi di Eropa, khususnya di Jerman.

    Apa Motivasi di Balik Serangan di Pasar Natal?
    Insiden Tragis di Magdeburg

    Pada malam serangan, Abdulmohsen mengemudikan mobil sewaan dan menabrak kerumunan orang yang merayakan Natal di pasar.

    Tujuannya adalah untuk melukai lebih dari 80 orang, namun akhirnya, serangan tersebut merenggut nyawa lima orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.

    Pihak berwenang Jerman segera menangkap Abdulmohsen dan menyatakan bahwa ia bertindak sendirian.

    Apakah Ada Hubungan dengan Ekstremisme?

    Polisi Jerman menegaskan bahwa Abdulmohsen tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris atau jihadis.

    Meskipun motif di balik serangannya masih belum sepenuhnya jelas, ada kecurigaan bahwa tindakan tersebut mungkin berkaitan dengan pandangan ekstremisnya terhadap Islam dan Islamisasi di Eropa.

    Bagaimana Reaksi Pemerintah Jerman terhadap Serangan Ini?

    Reaksi terhadap serangan ini datang dari berbagai pihak di pemerintah Jerman.

    Perdana Menteri negara bagian Sachsen-Anhalt, Reiner Haseloff, menegaskan bahwa Abdulmohsen bertindak sendirian.

    Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, melalui akun media sosialnya, menyatakan keprihatinannya dan menyebut insiden ini sebagai ancaman yang sangat mengkhawatirkan.

    Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, juga mengungkapkan rasa terkejutnya atas kejadian yang menggangu suasana menjelang perayaan Natal.

    Mengapa Insiden Ini Mengingatkan pada Serangan di Berlin 2016?

    Serangan di Magdeburg mengingatkan banyak orang pada peristiwa yang terjadi di Berlin pada tahun 2016, di mana seorang teroris menggunakan truk untuk menabrak kerumunan di pasar Natal, menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 70 orang.

    Meskipun motif serangan di Magdeburg berbeda, peristiwa ini tetap menjadi pengingat akan potensi ancaman terhadap keramaian publik dan perayaan yang biasanya berlangsung dengan damai.

    Dengan memahami profil dan latar belakang Taleb Abdulmohsen, kita dapat melihat betapa kompleksnya situasi yang dihadapi oleh individu yang berseberangan dengan norma sosial dan agama di masyarakat.

    Insiden di Magdeburg menyoroti pentingnya dialog dan pemahaman antarbudaya untuk mencegah terulangnya kekerasan di masa depan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Nyaris Terperangkap di Desa Uspenivka dan Trudove, Pasukan Ukraina Kini Bertahan di Constantinopel – Halaman all

    Nyaris Terperangkap di Desa Uspenivka dan Trudove, Pasukan Ukraina Kini Bertahan di Constantinopel – Halaman all

    Pasukan mereka nyaris terperangkap di dua desa yang telah dikepung oleh Rusia.

    Tayang: Minggu, 22 Desember 2024 12:31 WIB

    Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina/Strana

    Pasukan Ukraina di Donetsk 

     

    TRIBUNNEWS.COM — Menghindari pengepungan para prajurit Rusia, pasukan Ukraina akhirnya ditarik mundur dari Uspenivka dan Trudove di timur Kota Kurakhovo, Donetsk barat daya, Ukraina timur.

    Militer Ukraina mengakui penarikan pasukannya tersebut dilakukan untuk mengamankan pasukannya agar tidak  timbul korban lebih banyak.

    Pasukan mereka nyaris terperangkap di dua desa yang telah dikepung oleh Rusia.

    Meski demikian, dalam peperangan yang memasuki bulan ke-33, pasukan Ukraina terlibat dalam pertempuran sengit dan berada dalam posisi terbatas saat Rusia terus maju di sepanjang garis depan.

    Komandan Angkatan Bersenjata Ukraina telah memutuskan untuk menarik unit Pasukan Pertahanan Ukraina dari wilayah tersebut untuk menghindari pengepungan, kata kelompok pasukan Khortytsia Ukraina melalui Telegram.

    Unit militer menghindari pengepungan dan akan bertahan di wilayah Constantinopel, desa di selatan Kurakhovo.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menguasai dua permukiman lagi di wilayah Donetsk, Uspenivka dan Novopustynka. Mereka mengklaim menguasai Trudove pada hari Rabu.

    Pada Sabtu (22/12/2024), Ukrinform menyebutkan Rusia menyerang sembilan kali di dekat Stari Terny, Kurakhove, dan Dachne. 

    Tujuh upaya Rusia untuk maju telah berhasil digagalkan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pemerintahan Transisi Suriah: Murhaf Abu Qasra Duduki Posisi Kunci sebagai Menteri Pertahanan – Halaman all

    Pemerintahan Transisi Suriah: Murhaf Abu Qasra Duduki Posisi Kunci sebagai Menteri Pertahanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah transisi Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh senior dalam kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebagai Menteri Pertahanan.

    Penunjukan ini diumumkan melalui sumber resmi pada Sabtu, 21 Desember 2024, dan menjadi langkah signifikan dalam pemerintahan sementara yang dibentuk setelah penggulingan Bashar al-Assad.

    Siapa Murhaf Abu Qasra?

    Murhaf Abu Qasra, yang dikenal dengan nama samaran Abu Hassan, merupakan komandan senior HTS yang berperan aktif dalam kampanye militer untuk menggulingkan Assad.

    Pembentukan Pemerintahan Baru

    Dalam pertemuan yang diadakan pada hari yang sama, pemimpin HTS, Ahmed al-Sharaa, juga dikenal sebagai Abu Mohammed al-Julani, membahas pembentukan lembaga militer baru di Suriah dengan berbagai faksi bersenjata.

    Abu Qasra terlihat hadir di samping Sharaa dalam foto-foto yang dirilis oleh kantor berita negara, SANA.

    Perdana Menteri Suriah, Mohammed al-Bashir, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan akan direstrukturisasi dengan melibatkan mantan anggota faksi bersenjata dan perwira yang membelot dari tentara Assad.

    “Saya akan memimpin pemerintahan transisi selama tiga bulan,” kata PM Bashir, meskipun rencana setelah periode tersebut belum diumumkan.

    Penunjukan Menteri Luar Negeri

    Sebagai bagian dari restrukturisasi pemerintahan, Asaad Hassan al-Shibani juga ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri.

    Seorang sumber pemerintah menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap aspirasi rakyat Suriah untuk membangun hubungan internasional yang mendukung perdamaian dan stabilitas.

    Komitmen HTS Merekonstruksi Suriah

    Dalam konteks ini, Ahmed al-Sharaa menegaskan fokus HTS adalah pada rekonstruksi dan pembangunan ekonomi Suriah.

    Ia menyatakan, “Suriah bukan ancaman bagi dunia,” dan meminta agar sanksi yang dijatuhkan kepada negara tersebut dicabut.

    Sharaa menambahkan, “Sanksi tersebut ditujukan kepada rezim lama, dan korban serta penindas tidak boleh diperlakukan dengan cara yang sama.”

    Ia juga menegaskan bahwa HTS harus dihapus dari daftar organisasi teroris, mengeklaim bahwa kelompoknya tidak menyerang warga sipil.

    Dalam wawancara dengan BBC, Sharaa menyoroti pentingnya pendidikan, terutama bagi perempuan, di wilayah yang dikuasai HTS.

    “Kami memiliki universitas di Idlib selama lebih dari delapan tahun,” ujarnya, menambahkan bahwa lebih dari 60 persen mahasiswa adalah perempuan.

    Ia juga menyebutkan bahwa akan ada komite ahli hukum untuk merumuskan konstitusi baru bagi Suriah, yang harus dipatuhi oleh setiap penguasa atau presiden.

    Dengan sikap yang tenang, Sharaa berusaha memberikan jaminan bahwa HTS telah bertransformasi dan tidak lagi terikat pada masa lalu ekstremisnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 5 Orang Meninggal, 200 Luka-Luka, Ini yang Perlu Diketahui tentang Serangan Mobil di Jerman – Halaman all

    5 Orang Meninggal, 200 Luka-Luka, Ini yang Perlu Diketahui tentang Serangan Mobil di Jerman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya lima orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka setelah seorang pria menabrakkan mobilnya ke kerumunan di pasar Natal di kota Magdeburg, Jerman Timur, pada Jumat (20/12/2024).

    Seorang anak berusia sembilan tahun termasuk di antara korban tewas, sementara korban lainnya dirawat di 15 rumah sakit berbeda.

    Pria yang diduga mengemudikan kendaraan tersebut telah ditangkap.

    Saat mengunjungi lokasi serangan pada Sabtu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut insiden ini sebagai “tindakan yang mengerikan dan gila.”

    “Tidak ada tempat yang lebih damai dan menyenangkan selain pasar Natal,” kata Scholz. “Sungguh tindakan mengerikan melukai dan membunuh begitu banyak orang di sana dengan kebrutalan seperti itu.”

    “Kami kini mengetahui bahwa lebih dari 200 orang terluka,” tambahnya.

    “Hampir 40 orang mengalami luka serius, dan kami sangat mengkhawatirkan kondisi mereka.”

    Mengutip SBS News, berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang insiden ini.

    1. Bagaimana kronologi kejadiannya?

    Petugas berjaga di lokasi kejadian (YouTube Bild)

    Kota Magdeburg, di bagian timur Jerman, terletak sekitar 130 km barat daya Berlin. Orang-orang berkumpul di pasar untuk merayakan Natal, beberapa hari sebelum hari perayaan tersebut.

    Direktur Kepolisian Magdeburg, Tom-Oliver Langhans, mengatakan bahwa tersangka menggunakan rute darurat untuk mencapai pasar Natal.

    Insiden ini berlangsung sekitar tiga menit.

    Rute darurat tersebut tidak dilindungi oleh penghalang dan dirancang untuk memungkinkan layanan darurat mengakses alun-alun pasar jika terjadi keadaan darurat, jelas Ronni Krug, pejabat kota.

    Rekaman video pengawasan menunjukkan sebuah BMW hitam melaju kencang menerobos kerumunan tepat setelah pukul 7 malam waktu setempat.

    Orang-orang jatuh ke tanah.

    Televisi lokal menunjukkan suasana yang kacau dengan ambulans dan mobil pemadam kebakaran di lokasi, disinari lampu biru dan sirine yang meraung-raung.

    Korban yang terluka parah dilarikan ke rumah sakit, sementara yang lainnya dirawat di tempat kejadian.

    2. Siapa pelakunya?

    Tersangka utama adalah seorang dokter berusia 50 tahun asal Arab Saudi, yang telah tinggal di Jerman sejak 2006.

    Media Jerman mengidentifikasinya sebagai Taleb A.

    Pria tersebut tinggal di Bernburg, sekitar 40 km selatan Magdeburg, dan memiliki izin tinggal permanen.

    Polisi telah menggeledah rumahnya.

    Dia bekerja sebagai psikiater di sebuah klinik rehabilitasi khusus untuk pelaku kriminal yang kecanduan di Bernburg sejak Maret 2020.

    Tersangka, yang menggambarkan dirinya sebagai “ateis Saudi,” memiliki pandangan yang sangat anti-Islam.

    “Saat ini, kami dapat memastikan bahwa pelakunya jelas memiliki sikap Islamofobia—ini bisa kami konfirmasi,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, pada Sabtu.

    “Segala hal lainnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut, dan kami harus menunggu hasilnya.”

    Seorang sumber dari Arab Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah memperingatkan otoritas Jerman tentang tersangka, setelah ia mengunggah pandangan ekstremis di akun media sosial X yang mengancam perdamaian dan keamanan.

    Arab Saudi telah meminta ekstradisi tersangka, tetapi Jerman belum menanggapi permintaan tersebut, kata sumber itu.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga telah mengutuk serangan ini.

    Tersangka muncul dalam sejumlah wawancara media pada tahun 2019, melaporkan tentang pekerjaan aktivisnya yang membantu warga Arab Saudi yang  meninggalkan Islam untuk melarikan diri ke Eropa.

    Dia adalah seorang kritikus Islam yang keras dalam wawancara-wawancara ini.

    Akun X milik tersangka, yang diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan dukungannya terhadap partai sayap kanan anti-imigrasi, Alternative for Germany (AfD), serta terhadap miliarder AS, Elon Musk.

    Musk pernah mengkritik Kanselir Jerman Olaf Scholz dan mendukung AfD.

    Sebelum serangan ini, Musk mengatakan bahwa hanya AfD yang dapat “menyelamatkan Jerman”.

    Ia menyerukan agar Scholz mengundurkan diri setelah serangan tersebut.

    3. Apa motifnya?

    Menurut Al Jazeera, jaksa Horst Walter Nopens menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

    Para penyidik sedang memeriksa apakah serangan ini mungkin dipicu oleh ketidakpuasan pelaku terhadap perlakuan Jerman terhadap pengungsi asal Saudi.

    4. Serangan terjadi menjelang pemilu Jerman

    Kanselir Jerman Olaf Scholz (Deutsche Welle)

    Jerman dijadwalkan menggelar pemilihan umum lebih awal pada 23 Februari, setelah koalisi tiga partai pemerintahan Scholz runtuh pada November karena perdebatan mengenai kebijakan ekonomi.

    Scholz berharap untuk memenangkan masa jabatan kedua, tetapi jajak pendapat menunjukkan bahwa blok Union, oposisi berhaluan kanan-tengah, sedang unggul.

    Sementara Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Scholz tertinggal jauh di belakang.

    AfD mendapatkan dukungan yang kuat dalam jajak pendapat.

    Namun kandidatnya untuk jabatan kanselir, Alice Weidel, tidak memiliki peluang realistis karena partai-partai lain menolak bekerja sama dengan AfD.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Komandan HTS Murhaf Abu Qasra Ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Suriah – Halaman all

    Komandan HTS Murhaf Abu Qasra Ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penguasa baru Suriah menunjuk Murhaf Abu Qasra, tokoh terkemuka dalam pemberontakan yang menggulingkan Bashar al-Assad, sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan sementara, menurut sumber resmi pada Sabtu (21/12/2024), mengutip Reuters.

    Abu Qasra, yang juga dikenal dengan nama samaran Abu Hassan 600, adalah tokoh komandan senior dalam kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang memimpin kampanye penggulingan Assad bulan ini.

    “Ia memimpin sejumlah operasi militer selama revolusi Suriah,” kata sumber tersebut.

    Pemimpin HTS sekaligus pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa (juga dikenal sebagai Abu Mohammed al-Julani), membahas pembentukan lembaga militer baru di Suriah dalam pertemuan dengan faksi-faksi bersenjata pada Sabtu, menurut laporan kantor berita negara, SANA.

    Selama pertemuan tersebut, Abu Qasra terlihat duduk di sebelah Sharaa, seperti yang ditunjukkan dalam foto-foto yang dipublikasikan oleh SANA.

    Perdana Menteri Suriah, Mohammed al-Bashir, menyatakan minggu ini bahwa Kementerian Pertahanan akan direstrukturisasi.

    Anggotanya terdiri dari mantan anggota faksi-faksi bersenjata serta perwira-perwira yang membelot dari tentara Assad.

    PM Bashir juga mengatakan bahwa ia akan memimpin pemerintahan transisi selama tiga bulan.

    Namun, pemerintahan baru belum mengumumkan rencana apa yang akan dilakukan setelah periode tersebut.

    Sebelumnya, pada Sabtu, Komando Umum yang berkuasa menunjuk Asaad Hassan al-Shibani sebagai Menteri Luar Negeri, menurut laporan SANA.

    Seorang sumber di pemerintahan baru mengatakan kepada Reuters bahwa langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap aspirasi rakyat Suriah untuk membangun hubungan internasional yang membawa perdamaian dan stabilitas.

    Kelompok HTS dulunya merupakan bagian dari al-Qaeda hingga akhirnya memutuskan hubungan pada tahun 2016.

    Kelompok ini sebelumnya berbasis di Provinsi Idlib selama bertahun-tahun, hingga melancarkan serangan pada akhir November 2024.

    HTS berhasil merebut kota-kota di Suriah bagian barat dan memasuki Damaskus saat tentara mulai mundur.

    Sebut Suriah Bukan Ancaman Dunia, HTS Minta Barat Cabut Sanksi: Kami Sudah Lelah Berperang

    Minggu ini, Sharaa bertemu dengan sejumlah utusan internasional

    Ia mengatakan fokus utamanya adalah rekonstruksi Suriah dan pembangunan ekonomi.

    Ia menegaskan bahwa ia tidak tertarik untuk terlibat dalam konflik baru.

    Dalam sebuah wawancara dengan BBC di Damaskus, Sharaa mengatakan bahwa Suriah bukan ancaman bagi dunia.

    Ahmed al-Sharaa atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Mohammed al-Jolani, saat diwawancarai oleh BBC (BBC)

    Ia ingin sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada Suriah untuk dicabut.

    “Sekarang, setelah semua yang terjadi, sanksi harus dicabut karena sanksi tersebut ditujukan kepada rezim lama.”

    “Korban dan penindas tidak boleh diperlakukan dengan cara yang sama,” katanya.

    Ia juga mengatakan HTS harus dihapus dari daftar organisasi teroris.

    Sharaa mengatakan HTS bukanlah kelompok teroris.

    HTS tidak menyerang warga sipil atau wilayah sipil, katanya.

    Sharaa justru menyebut kelompoknya adalah korban dari kekejaman rezim Assad.

    Ia juga membantah ingin menjadikan Suriah seperti Afghanistan.

    Sharaa mengatakan Suriah dan Afghanistan itu sangat berbeda, dengan tradisi yang berbeda pula. 

    Afghanistan adalah masyarakat kesukuan. Di Suriah, katanya, ada pola pikir yang berbeda.

    Ia mengatakan ia percaya pada pendidikan untuk wanita.

    “Kami memiliki universitas di Idlib selama lebih dari delapan tahun,” kata Sharaa, merujuk pada provinsi barat laut Suriah yang telah dikuasai kelompok oposisi sejak 2011.

    “Saya kira persentase perempuan di universitas lebih dari 60 persen.”

    Ketika ditanya apakah konsumsi alkohol akan diizinkan, Sharaa berkata: 

    “Ada banyak hal yang tidak berhak saya bicarakan karena itu masalah hukum.”

    Ia menambahkan bahwa akan ada komite ahli hukum Suriah untuk menulis konstitusi.

    “Mereka akan memutuskan. Dan setiap penguasa atau presiden harus mematuhi hukum”.

    Sharaa bersikap santai selama wawancara, mengenakan pakaian sipil, dan mencoba memberikan jaminan kepada semua orang yang percaya kelompoknya belum melepaskan diri dari masa lalu ekstremisnya.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • KORSERA 2024: Harmoni Budaya Indonesia Menggema di Turki – Halaman all

    KORSERA 2024: Harmoni Budaya Indonesia Menggema di Turki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – KORSERA (Kolaborasi Seni dan Olahraga), acara tahunan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kırklareli, sukses digelar di Kırklareli Belediyesi Kültür Merkezi, kota Kırklareli, Turki, pada 14 Desember 2024.

    Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Turki dan dunia melalui kolaborasi seni dan olahraga.

    Beragam kegiatan menarik ditampilkan, mulai dari pertandingan olahraga hingga pertunjukan seni budaya yang memukau.

    Pada sesi seni, pengunjung disuguhkan tarian tradisional, seperti Tari Dayak Kontemporer dari Kalimantan, Tari Zapin Beradat dari Riau, serta Tari Bandung Modern.

    Lagu-lagu daerah Indonesia, seperti “Tanah Airku” dan “Rayuan Pulau Kelapa,” juga dilantunkan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebanggaan.

    Salah satu daya tarik utama adalah teater drama musikal berjudul “Romi dan Juleha,” sebuah kisah yang memadukan elemen tradisional Indonesia dengan pendekatan modern, sehingga berhasil memikat hati para penonton.

    Kolaborasi Seni dan Olahraga

    KORSERA merupakan hasil kolaborasi antara divisi olahraga dan seni budaya PPI Kırklareli, dengan dukungan mahasiswa Indonesia di Edirne.

    Sebelum pertunjukan seni, rangkaian perlombaan olahraga seperti bulu tangkis, bola basket, dan mini sepak bola berlangsung dari tanggal 23 November hingga 14 Desember.

    Selain itu, diadakan juga kompetisi budaya, seperti melukis, fashion show, dan music cover.

    Acara ini berhasil menarik lebih dari 200 pengunjung, termasuk masyarakat lokal Turki, pelajar internasional, perwakilan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), serta pihak kampus Kırklareli Üniversitesi. Atmosfer penuh kekaguman dan kebanggaan terasa sepanjang acara.

    “Apresiasi kepada teman-teman yang telah menjadi duta Indonesia di Kırklareli dengan memamerkan budaya dan seni Indonesia. Selamat juga kepada PPI Kırklareli atas keberhasilannya meraih juara 1 di KJRI Cup,” ujar Hardi, Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Istanbul.

    Diplomasi Budaya dan Peran Diaspora

    KORSERA 2024 tidak hanya menjadi ajang seni dan olahraga, tetapi juga menjadi wadah silaturahmi bagi mahasiswa Indonesia di Turki, khususnya anggota PPI Kırklareli dan Edirne.

    Acara ini memperkuat solidaritas diaspora Indonesia di kawasan tersebut, serta membuktikan bahwa budaya dapat menjadi jembatan diplomasi yang efektif dalam mempererat hubungan antarnegara.

    Dian Puspa Wulandari, salah satu mahasiswa Indonesia yang tinggal di Edirne sekaligus penampil dalam acara ini, mengungkapkan kesannya.

    “Acaranya seru banget, bisa mengobati rasa rindu pada Tanah Air. Senang sekali bisa mengenakan baju adat lagi dan ikut tampil. Semoga acara seperti ini dapat terus dilestarikan dan menjadi ajang diplomasi budaya Indonesia ke masyarakat internasional,” tuturnya.

    Keberhasilan KORSERA menunjukkan peran aktif PPI Kırklareli dalam mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional.

    Acara ini membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara Indonesia dan Turki, baik di bidang budaya, pendidikan, maupun hubungan antarwarga.

    Dengan suksesnya KORSERA 2024, PPI Kırklareli menegaskan bahwa seni dan olahraga bukan hanya media hiburan, tetapi juga alat yang kuat untuk memperkenalkan budaya Indonesia secara spektakuler dan efektif kepada dunia.

    (*)

  • Diam-diam Meriam Andalan Kim Jong Un Telah Sampai di Rusia – Halaman all

    Diam-diam Meriam Andalan Kim Jong Un Telah Sampai di Rusia – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Korea Utara kembali ketahuan memberi dukungannya kepada Rusia, kali ini negara pimpinan Kim Jong Un tersebut terciduk sedang mengirim senjata swa gerak (SPG) M1989 Koksan 170 mm.

    Media militer Army Recognition mengungkapkan kabar tersebut didapatkan dari media sosial Telegram di mana muncul rekaman pengangkutan senjata tersebut dari Korea Utara menuju Rusia dengan kereta api.

    Rekaman tersebut diposting pada 19 Desember lalu. Ini mengikuti penampakan sebelumnya dari sistem artileri ini sekitar sebulan yang lalu, ketika foto pertama kehadiran mereka di Rusia muncul pada 20 November 2024. 

    Meski belum terkonfirmasi kebenarannya, media tersebut menganalisa bahwa kemunculan senjata tersebut secara berulang menunjukkan trasfer aset militer yang sedang berlangsung sebagai bagian dari perluasan kerja sama antara Korea Utara dan Rusia.

    Bahkan Erurasian Times mengungkapkan bahwa M1989 telah terlihat di kereta-kereta di kota Krasnoyarsk, Rusia bagian tengah, yang mungkin menuju garis depan di Ukraina. 

    Sementara media sosial lainnya X menyebutkan bahwa Pyongyang telah mengirimkan sebanyak 50 unit senjata jenis howitzer tersebut.

    Meski senjata ini hanyalah howitzer, akan tetapi dianggap bukan senjata sembarangan. Pasalnya M1989 Koksan memiliki beberapa keunggulan dibanding meriam sejenis lainnya.

    M1989 dilengkapi dengan meriam kaliber 170 mm yang dipasang pada rangka beroda, sehingga mudah dibawa di medan berat.

    Meski ukurannya sangat besar dibanding yang lain, senjata ini mampu menjangkau sasaran yang lebih jauh.

    Mesin ini memiliki laras Kanone 18 17 cm buatan Jerman yang dipasang pada meriam S-23 180 mm buatan Soviet, yang memberikannya daya tembak lebih besar melalui peningkatan daya ledaknya. 

    Kalibernya yang besar berarti ia menggabungkan peluru antitank yang kuat dengan muatan peledak tinggi yang besar, dengan radius kerusakan selongsong peluru 9 unit SI. 

    M1989 dapat menembakkan peluru konvensional hingga sejauh 40 kilometer dan proyektil berbantuan roket hingga sejauh 60 kilometer, sehingga menjadikannya aset berharga untuk serangan strategis. 

    Penamaan Koksan

    Eurasian Times menyebutkan sejarah senjata ini, Koksan yang merupakan senjata kuno yang pertama kali ditemukan di kota Koksan, Korea Utara, pada tahun 1978. I

    ntelijen Barat memberinya nama tidak resmi berdasarkan kota tempat pertama kali ditemukannya. Nama resmi senjata Korea Utara tersebut adalah Chuch’ep’o atau Meriam Juche.

    Varian asli M-1978 menggunakan rangka tank Tipe 59 buatan China. Varian M-1989 memiliki rangka yang lebih baik, mirip dengan 2S7 Pion buatan Soviet.

    Kaliber 177 mm yang tidak biasa pada senjata ini kemungkinan besar dapat dijelaskan dengan baik berdasarkan asal usulnya—senjata ini dapat dikembangkan dari artileri Jerman pada Perang Dunia II dengan kaliber yang sama atau senjata pertahanan pantai Rusia. 

    Andalan Kim Jong Un

    Senjata ini menjadi salah satu artileri paling tangguh andalan Kim Jong Un. Di Korut sendiri, dengan jarak tembak sejauh ini maka dengan mudah bisa menjangkau Seoul Korea Selatan, musuh abadi Korut.

    Meski demikian, sistem pertahanan ini memiliki kelemahan juga. Di antaranya adalah laju tembakan yang lambat, hanya mampu menembakkan satu hingga dua peluru setiap lima menit karena ukuran amunisinya yang besar. 

    Sistem ini mulai dikenal selama Perang Iran-Irak pada tahun 1980-an, yang digunakan dalam misi tembakan balasan berkelanjutan dan pengeboman jarak jauh.

    Korea Utara dan Rusia saat ini terus meningkatkan kolaborasi militer di tengah peperangan dengan Ukraina dan ketegangan global.

    Tangkap layar memperlihatkan pasukan Korea Utara berlindung di balik pepohonan di wilayah Kursk, Rusia (Telegram Zelenskiy / Official)

    Dalam kerja sama militer tersebut Korea Utara diketahui mengirimkan jutaan butir peluru ke Rusia selama peperangan melawan Rusia.

    Dukungan lainnya yang diketahui adalah pengiriman ribuan pasukan dari Prongyang membantu Moskow memerangi pasukan Kiev, yang tersekam di Kursk, bagian dari Rusia yang diinvasi oleh Ukraina.

    Intelijen Inggris menyakini bahwa jumlah pasukan Korea Utara di Rusia telah mencapai 11.000 personel dan siap di terjunkan ke garis depan peperangan. Bahkan sebagiannya lagi telah ikut bertempur di Kursk.

    Kini Korut terciduk mengirimkan howitzer M1989 Koksan yang dipastikan bakal memperkeruh ketegangan yang telah ada. (Eurasian Times/Army Recognition)

  • Delegasi AS Temukan Penjara Penyiksaan Rezim Assad Jauh Lebih Banyak – Halaman all

    Delegasi AS Temukan Penjara Penyiksaan Rezim Assad Jauh Lebih Banyak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Delegasi tingkat tinggi Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa jumlah penjara yang dikelola oleh rezim Bashar al-Assad di Suriah jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    Hal ini terungkap saat kunjungan resmi delegasi AS ke Suriah pada Jumat, 20 Desember 2024, yang merupakan kunjungan pertama pejabat AS ke negara tersebut dalam 12 tahun terakhir.

    Penemuan Mengejutkan Mengenai Penjara

    Delegasi tersebut bertemu dengan anggota kepemimpinan sementara Suriah untuk mendesak pembentukan pemerintahan yang inklusif dan untuk mencari warga negara AS yang hilang selama konflik.

    Roger Carstens, Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Penyanderaan, menyatakan bahwa jumlah penjara tempat para tahanan disiksa dan dibunuh oleh rezim Assad diperkirakan lebih dari 40, jauh lebih banyak dari dugaan awal yang hanya 10 hingga 20 penjara.

    “Kami kira mungkin ada 10 atau 20,” kata Carstens.

    Fokus pada Penjara dan Pencarian Warga AS yang Hilang

    Carstens menambahkan bahwa AS memiliki sumber daya terbatas di Suriah dan akan fokus pada enam penjara dalam upaya untuk menentukan nasib Austin Tice, seorang jurnalis AS yang hilang di Suriah sejak 2012.

    “Kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan informasi yang kami butuhkan untuk menyimpulkan apa yang terjadi pada Austin,” ujarnya.

    Sementara itu, FBI tidak dapat hadir di Suriah untuk mencari warga AS yang hilang, tetapi ada kemungkinan situasi ini akan berubah di masa depan.

    AS juga terus bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah dan media berita di Suriah.

    Penjara Saydnaya: Simbol Penyiksaan

    Di antara penjara yang dikenal, Penjara Saydnaya menjadi sorotan utama.

    Terletak sekitar setengah jam dari pusat kota Damaskus, Saydnaya dikenal sebagai tempat di mana ribuan tahanan disiksa.

    Menurut laporan, lebih dari 30.000 tahanan diperkirakan tewas di penjara ini sejak dimulainya perang Suriah pada tahun 2011.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).