Category: Tribunnews.com Internasional

  • Enggan Perang, Ahmed Al-Sharaa Benarkan Suriah Gelar Pembicaraan Tak Langsung dengan Israel – Halaman all

    Enggan Perang, Ahmed Al-Sharaa Benarkan Suriah Gelar Pembicaraan Tak Langsung dengan Israel – Halaman all

    Enggan Perang, Ahmed Al-Sharaa Benarkan Suriah Gelar Pembicaraan Tak Langsung dengan Israel

     

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Kamis (8/5/2025) mengutuk serangan Israel terhadap Suriah, dan mengatakan serangan tersebut tidak akan menjamin “keamanan jangka panjang Israel.”

    “Mengenai pengeboman dan penyerbuan, menurut saya itu praktik yang buruk. Anda tidak dapat menjamin keamanan negara Anda dengan melanggar integritas teritorial negara tetangga Anda,” kata Macron dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Paris.

    Al-Sharaa membenarkan kalau Suriah tengah menggelar “pembicaraan tidak langsung” dengan Israel guna meredakan ketegangan antara kedua negara.

    Al-Sharaa menyiratkan pihaknya enggan terlibat dalam perang terbuka menyusul ratusan serangan Israel terhadap Suriah sejak Bashar al-Assad digulingkan.

    “Sehubungan dengan pembicaraan tidak langsung dengan Israel, ada pembicaraan tidak langsung yang dilakukan melalui mediator untuk menenangkan situasi dan mencoba mengendalikan situasi agar tidak mencapai titik di mana hal itu lepas dari kendali kedua belah pihak,” kata Sharaa.

    Sementara itu Macron menyerukan kelanjutan “pencabutan sanksi ekonomi Eropa secara bertahap” jika otoritas baru Suriah mampu menstabilkan negara tersebut.

    Sharaa mengatakan tidak ada pembenaran untuk mempertahankan sanksi Eropa terhadap Suriah.

    Al-Sharaa pada hari Rabu bertemu dengan pemimpin Prancis Emmanuel Macron dalam kunjungan pertamanya ke Eropa sejak menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad, meskipun ada kekhawatiran atas bentrokan mematikan yang telah membayangi bulan-bulan pertama kekuasaan pemerintah baru.

    Menjelang pembicaraan tingkat tinggi di Istana Elysee, Sharaa dan menteri luar negerinya bertemu dengan seorang whistleblower yang membantu mendokumentasikan penyiksaan mengerikan di bawah penguasa lama Bashar al-Assad.

    Sharaa dan Assaad al-Shibani “bertemu dengan Farid al-Madhan, yang dikenal sebagai “Caesar”, kata kepresidenan Suriah.

    Sharaa dan pejabat tinggi Suriah lainnya mendapat tekanan dari Eropa untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam melindungi hak asasi manusia sementara Damaskus berupaya mencabut sanksi era Assad sepenuhnya setelah 14 tahun perang yang menghancurkan.

    Madhan mengungkapkan identitasnya pada bulan Februari saat diwawancarai oleh penyiar Al Jazeera. Ia melarikan diri dari Suriah pada tahun 2013 dengan membawa sekitar 55.000 gambar mengerikan termasuk foto-foto yang memperlihatkan tubuh kurus kering dan orang-orang yang matanya dicungkil.

    Foto-foto tersebut menginspirasi undang-undang AS tahun 2020 yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Suriah dan proses peradilan di Eropa terhadap rombongan Assad.

    Di Paris bersama Macron, Sharaa akan membahas rekonstruksi pascaperang dan kerja sama ekonomi, kata seorang pejabat pemerintah Suriah.

    “Pertemuan ini merupakan bagian dari komitmen bersejarah Prancis terhadap rakyat Suriah yang mendambakan perdamaian dan demokrasi,” kata Istana Elysee.

    Dengan menyambut Sharaa, Macron berharap dapat membantu pihak berwenang dalam perjalanan menuju “Suriah yang bebas, stabil, dan berdaulat yang menghormati semua komponen masyarakat Suriah”, kata seorang pejabat kepresidenan Prancis kepada AFP.

    Pejabat itu mengatakan Prancis menyadari “masa lalu” sejumlah pemimpin Suriah dan menuntut agar “tidak ada rasa puas diri” terhadap “gerakan teroris” yang beroperasi di Suriah.

    Melawan Impunitas

    “Jika kami mengundang dia (Sharaa) ke sini, itu adalah untuk memintanya bergerak lebih jauh dalam perjuangan melawan impunitas,” kata Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot kepada penyiar TF1.

    Sharaa memimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang mempelopori kejatuhan Assad setelah 14 tahun perang saudara.

    Ia masih dikenai larangan bepergian PBB dan Prancis kemungkinan besar harus meminta pengecualian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti halnya perjalanan terbarunya ke Turki dan Arab Saudi, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

    Prancis, bekas penguasa Suriah pada era kolonial, tengah mengincar peluang untuk meningkatkan pengaruhnya di negara itu setelah bertahun-tahun kehadiran Rusia, dengan perusahaan-perusahaan Prancis juga mencari kontrak.

    Minggu lalu, raksasa logistik Prancis CMA CGM menandatangani kontrak 30 tahun untuk mengembangkan dan mengoperasikan pelabuhan Latakia.

    Mehad, sebuah LSM Prancis yang telah beroperasi di Suriah sejak 2011, memperingatkan tentang krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di negara tersebut dan menyerukan “tanggapan yang kuat” dari Prancis.

    “Komitmen kuat Emmanuel Macron kini harus diwujudkan dalam tindakan, tidak hanya dengan mempertahankan anggaran yang dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan di Suriah, tetapi juga dengan mencairkannya dengan cepat,” kata direktur Mehad Mego Terzian.

     

    (oln/anews/*)

     

  • Kasus Covid-19 di Bangkok Kembali Menggila, Festival Songkran Dituding jadi Biang Keroknya – Halaman all

    Kasus Covid-19 di Bangkok Kembali Menggila, Festival Songkran Dituding jadi Biang Keroknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyakit Covid-19 kembali mewabah di Thailand dalam seminggu terakhir ini, Festival Songkran diduga jadi pemicunya.

    Publik Thailand tengah dihebohkan dengan meningkatnya kasus Covid-19 yang kembali naik secara drastis selama seminggu terakhir.

    Pada Kamis ini (8/5/2025), Wakil Sekretaris Tetap Pemerintah Kota Bangkok, Sunthorn Sunthornchat mengungkapkan bahwa situasi penyebaran Covid-19 pada 27 April–3 Mei 2025 tergolong mengkhawatirkan.

    Berdasarkan data Kantor Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bangkok, tercatat 2.967 pasien baru, terdiri dari 2.381 warga Thailand dan 586 warga asing.

    Meski tidak ada kematian dalam periode ini, jumlah kumulatif kasus sejak 1 Januari 2025 telah mencapai 15.055 dengan satu kematian tercatat

    Adapun puncak Festival Songkran yang berlangsung pada 13 hingga 15 April 2025 lalu diduga menjadi faktor pemicu utama kenaikan kasus Covid-19 tersebut.

    Ada beberapa faktor yang membuat Festival Songkran tersebut diduga kuat menjadi pemicu kembalinya penyebaran virus Covid-19 ini

    Otoritas kesehatan Thailand menyatakan bahwa penyelenggaraan festival yang melibatkan kerumunan besar dengan permainan saling serang air antar pesertanya memicu lonjakan kasus.

    Selain kerumunan pengunjung, perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan turut mempercepat transmisi virus, yang kini lebih mudah menyebar dibandingkan flu biasa tersebut.

    Hal ini diperkuat oleh pernyataan Prof. Yong Poovorawan, seorang pakar virologi dari Universitas Chulalongkorn.

    Sebelum digelarnya Festival Songkran pada tahun ini, Yong sudah memperingatkan risiko peningkatan kasus Covid-19 yang bakal terjadi pasca-Songkran.

    Hal ini diungkapkan Yong melalui unggahannya yang viral dibicarakan oleh warganet Thailand di Facebook pada 14 April 2025 lalu.

    Dikutip dari Thai PBS, Yoon mengungkapkan bahwa aktivitas seperti permainan air yang terjadi di Festival Songkran memicu kontak langsung Covid-19 melalui media droplet air..

    Menurut data dari Pusat Studi Virologi, Universitas Chulalongkorn, penyebaran Covid-19 berbeda dengan penyakit pernapasan lainnya yang umumnya merebak pada musim hujan atau setelah dimulainya tahun ajaran, seperti flu.

    Namun, wabah Covid-19 cenderung dimulai pada April dan lebih umum terjadi selama Festival Songkran karena banyaknya kerumunan orang.

    Covid-19 lebih menular dibandingkan flu, tetapi tingkat keparahannya saat ini tidak jauh berbeda.

    Menurut studi tersebut, Risiko penyebaran ke paru-paru relatif rendah, dan angka kematian saat ini cukup rendah dibandingkan gelombang awal pandemi, bahkan setara dengan flu yang beredar saat ini.

    Studi Universitas Chulalongkorn juga sudah memerkirakan akan ada peningkatan kasus Covid-19 pasca Festival Songkran. 

    COVID DI BANGKOK – Tangkap layar data dari Kantor Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bangkok pada Kamis (8/5/2025) terkait meningkatnya penyebaran Covid-19 hingga mencapai 2.967 kasus pada seminggu terakhir (Data Kantor Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bangkok)

    Namun demikian, Universitas Chulalongkorn mengaku pengobatannya bersifat simptomatik saja (mengatasi gejala), kecuali untuk kelompok rentan seperti:

    Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah,
    Lansia dengan penyakit penyerta,
    Orang dengan obesitas,
    Wanita hamil, yang mungkin memerlukan obat antivirus atau pemantauan intensif untuk mencegah komplikasi.

    Adapun jenis Covid-19 yang banyak menyebar di Thailand merupakan varian Omicron JN.1 yang ditemukan pada 1.454 kasus atau menyumbang proporsi kumulatif sebesar 64,97 persen dari seluruh varian yang terdeteksi di Thailand pada tahun ini. 

    Sementara itu, varian XEC dan LP.8.1 masih berada di bawah 10 persen. Varian KP.2, KP.3.1.1, dan LB.1 telah terdeteksi sejak awal tahun dan cenderung menurun sejak Juli 2024 hingga kini.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China Chengdu J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India – Halaman all

    Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China Chengdu J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India – Halaman all

    Pakistan Puji Kehebatan Jet Tempur Buatan China J-10C dalam Menjatuhkan 5 Jet Tempur India

    TRIBUNNEWS.COM- Pakistan mengatakan pihaknya menggunakan jet tempur J-10C China untuk menjatuhkan lima pesawat tempur India di tengah meningkatnya ketegangan Kashmir, dan memperingatkan konflik yang lebih dalam setelah serangan India.

    untuk menembak jatuh lima pesawat India sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh India di dekat Garis Kontrol, yang menandai peningkatan tajam dalam ketegangan atas wilayah Kashmir yang disengketakan, tulis Bloomberg pada hari Rabu. 

    Menteri Luar Negeri Ishaq Dar mengatakan kepada parlemen bahwa pesawat India tersebut termasuk jet Rafale buatan Prancis , menurut Associated Press Pakistan, meskipun India belum mengonfirmasi kerugian apa pun secara publik. 

    Dar menambahkan bahwa Pakistan terus memberi tahu Beijing tentang tindakannya, dengan Duta Besar China Jiang Zaidong mengunjungi Kantor Luar Negeri Islamabad pada pukul 4 pagi pada hari terjadinya serangan.

    Serangan udara itu terjadi setelah serangan mematikan di Pahalgam pada 22 April yang menewaskan 26 warga sipil di wilayah Kashmir yang dikuasai India. 

    India menyebut insiden itu sebagai tindakan terorisme dan menyalahkan Pakistan karena memfasilitasinya, klaim yang dibantah Islamabad.

    Sebagai tanggapan, India melancarkan serangan udara terkoordinasi pada Rabu pagi terhadap sembilan target di Pakistan, yang digambarkannya sebagai “tepat dan terkendali” dan “tidak bersifat eskalatif.” 

    Namun, militer Pakistan mengatakan bahwa serangan tersebut mengakibatkan kematian 31 warga sipil dan bersumpah akan memberikan tanggapan militer yang kuat. 

    Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mengisyaratkan niat untuk membalas , yang segera diikuti oleh laporan tentang jet tempur India yang ditembak jatuh.

    Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh tiga Rafale, satu MiG-29, dan satu SU-30, meskipun belum memberikan bukti pendukung. 

    Menteri Luar Negeri India Vikram Misri membahas serangan April dan investigasi yang sedang berlangsung, tetapi tidak mengomentari dugaan penembakan jatuh jet-jet tempurnya.

    Para analis berpendapat bahwa kedua belah pihak mungkin mengelola narasi publik untuk mengendalikan laju eskalasi, dengan beberapa pihak, seperti Ankit Panda dari Carnegie Endowment, menyatakan bahwa paritas dalam tindakan pembalasan dapat mencegah salah satu pihak untuk maju lebih jauh.

    Tiongkok desak Pakistan untuk menahan diri sambil dukung militernya

    China menanggapi dengan menyebut serangan udara India “disesalkan” dan mendesak kedua belah pihak untuk menghindari tindakan lebih lanjut yang dapat memperburuk situasi.

    Beijing tetap menjadi pemasok senjata terbesar Pakistan, yang bertanggung jawab atas 82 persen impor senjatanya antara tahun 2019 dan 2023, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.

    Penggunaan jet tempur J-10C China yang dilaporkan dalam pertempuran langsung dengan cepat menjadi topik hangat di Weibo China, dengan para pengguna memuji kinerja perangkat keras militer dalam negeri .

    Saham perusahaan pertahanan China melonjak karena berita tersebut, sementara Bloomberg Intelligence mencatat bahwa konflik tersebut dapat menjadi tempat uji coba bagi sistem persenjataan China yang relatif belum terbukti dalam pertempuran langsung.

    Hu Xijin, mantan editor Global Times , menulis bahwa jika laporan dari Pakistan akurat, hal itu menunjukkan bahwa manufaktur militer China sekarang melampaui Rusia dan Prancis, dan menyarankan bahwa hasil tersebut seharusnya membuat Taiwan khawatir.

    Taruhan ekonomi meningkat di tengah risiko konfrontasi yang berkepanjangan

    Meskipun kedua negara memiliki kemampuan militer yang tangguh, dinamika ekonominya jauh kurang seimbang.

    PDB India kini delapan kali lebih besar dari PDB Pakistan, menurut data Bank Dunia, kesenjangan yang telah melebar secara signifikan selama dua dekade terakhir. 

    Perekonomian India terus berkembang pesat, sedangkan Pakistan masih bergulat dengan dampak krisis keuangan yang mendalam dan saat ini bergantung pada program $7 miliar untuk Pakistan dari Dana Moneter Internasional .
    Terakhir kali kedua negara hampir berperang dalam skala penuh adalah pada tahun 2019, setelah bom bunuh diri yang menewaskan 40 tentara India. 

    India menanggapi dengan serangan udara pertamanya di wilayah Pakistan sejak 1971, yang mendorong Pakistan untuk menembak jatuh jet India dan menangkap pilotnya, yang kemudian dibebaskan sebagai isyarat yang ditujukan untuk meredakan ketegangan.

    Walaupun pola serupa mungkin muncul kali ini, pengerahan persenjataan canggih dan meningkatnya sentimen nasionalis dapat mempersulit penyelesaian yang cepat.

    Presiden AS Donald Trump, saat berpidato di sebuah acara di Gedung Putih, menggambarkan konflik India-Pakistan yang kembali terjadi sebagai “sangat mengerikan” dan menyampaikan harapan akan adanya de-eskalasi. 

    Ia menambahkan bahwa AS menjaga hubungan baik dengan kedua negara dan menawarkan diri untuk menjadi penengah jika diperlukan, dengan menyatakan, “Mereka saling membalas, jadi mudah-mudahan mereka bisa berhenti sekarang.”

     

    Saham Chengdu Produsen Jet J-10 & JF-17 Melonjak

    Harga saham produsen pembuat jet Cina CAC melonjak setelah laporan PAF menjatuhkan jet Rafale India, sebaliknya harga saham Dassault produsen Rafale jatuh.

    Harga saham Chengdu Aircraft Corporation (CAC) Tiongkok melonjak lebih dari 17 persen pada hari Rabu (7/5/2025) menyusul laporan bahwa Angkatan Udara Pakistan (PAF) telah menembak jatuh beberapa pesawat tempur India, termasuk jet Rafale buatan Prancis.

    CAC, yang memproduksi jet tempur J-10, J-20, dan JF-17 yang digunakan oleh PAF, melihat harga sahamnya di Bursa Efek Shenzhen naik menjadi CNY 71,08, naik 18?ri penutupan sebelumnya.

    Pada saat pelaporan, saham tetap hijau dan diperdagangkan pada CNY 68,88, peningkatan 16,29 persen.

    Menyusul konfirmasi Menteri Pertahanan Pakistan bahwa angkatan udara negara itu telah menembak jatuh lima jet tempur India semalam.

    Menurut pejabat senior pertahanan Pakistan, total enam pesawat India hancur — tiga jet Rafale, satu MiG-29, satu SU-30, dan satu pesawat pengintai Heron.

    Semua pesawat India dilaporkan berupaya menargetkan wilayah Pakistan dengan menggunakan amunisi jarak jauh.

    “Tidak ada pesawat PAF yang rusak. Semua unit kembali dengan selamat ke pangkalan,” kata juru bicara militer Pakistan.

    Saham Dassault Anjlok di Paris

    Sementara itu, saham Dassault Aviation Prancis — pembuat jet tempur Rafale — anjlok di Bursa Efek Paris.

    Saham perusahaan turun EUR 5,40, atau 1,64%, menjadi EUR 324.

    Secara keseluruhan, analis pertahanan mencatat saham Dassault bisa turun 5% lagi di tengah pengawasan atas kinerja Rafale di medan perang.

    Kontras tajam dalam sentimen investor dapat menjadi tanda kepercayaan pasar global terhadap kemampuan PAF dan kinerja jet JF-17 dan J-10C, yang dikembangkan bekerja sama dengan China.

    Perkembangan tersebut juga memicu kembali perdebatan tentang kesiapan tempur dan keandalan armada Rafale India.

    Saham Penerbangan: Dassault Aviation Turun, Chengdu Aircraft Corporation Melonjak Pasca Serangan Udara India-Pakistan

    Setelah insiden Pahalgam, ketegangan antara musuh bebuyutan India dan Pakistan meningkat, yang menyebabkan serangan udara lintas batas. 

    Selama konfrontasi ini, berita tentang tiga Rafale asal Prancis dalam inventaris India yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) menyebabkan penurunan saham langsung Dassault Aviation, perusahaan pembuat jet tempur Rafale. 

    Sebaliknya, saham Chengdu Aircraft Corporation asal Tiongkok, produsen JF-17 dan J-10 dalam inventaris Pakistan, melonjak. 

    Fluktuasi saham ini menunjukkan bahwa kinerja pesawat ini dalam pertempuran aktif berdampak langsung pada sentimen investor. 

    Perkembangan ini juga membuat kesepakatan senilai $7,4 miliar antara India dan Dassault Aviation pada bulan April dipertanyakan. 

    Akankah Kesepakatan India dengan Dassault Aviation Dievaluasi Ulang?

    India saat ini memiliki 36 jet tempur Rafale, dan berdasarkan kesepakatan yang baru ditandatangani, India bermaksud membeli 26 jet tempur Rafale dari Dassault Aviation, yang akan dikirimkan pada tahun 2030. 

    Saat ini tiga jet tempur Rafale telah ditembak jatuh, potensi jet-jet ini dalam memperkuat kemampuan pertahanan India dan visinya untuk mendiversifikasi pengadaan pertahanannya dari pemasok konvensional, Rusia dan AS, ke negara-negara lain memerlukan evaluasi ulang. 

    Fluktuasi Saham Dassault Aviation 

    Pada tanggal 7 Mei, saham Dassault Aviation diperdagangkan pada  harga €320,20 . 

    Pasar dibuka pada harga €326,80, tetapi saham tersebut menunjukkan volatilitas sepanjang hari dengan penurunan sebesar €4,40 (−1,36%) dari penutupan sebelumnya sebesar €324,60. 

    Penurunan ini menunjukkan bahwa investor bereaksi negatif terhadap berita tentang tiga jet Rafale yang ditembak jatuh. 

    Namun, perusahaan tersebut masih memegang kapitalisasi pasar sebesar €24,98 miliar, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempertahankan posisinya sebagai pemain utama dalam industri penerbangan. 
    Sementara itu, saham diperdagangkan pada harga €332,20, mendekati level tertingginya dalam 52 minggu, jauh di atas level terendah €160,90, yang menunjukkan bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tersebut kuat meskipun terjadi penurunan baru-baru ini. 

     
    Saham Chengdu Aircraft Corporation Melonjak 

    Berbeda dengan perusahaan Penerbangan Prancis, Perusahaan Pesawat Chengdu China menunjukkan kenaikan saham sebesar 16 persen pada saham yang terdaftar di Shenzhen, setelah serangan udara India-Pakistan. 

    Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober lalu. Kenaikan saham ini dikaitkan dengan pesawat perusahaan yang digunakan oleh PAF. 

    Meskipun analis pertahanan skeptis tentang pesawat tertentu yang digunakan oleh PAF dalam serangan baru-baru ini, temuan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) menunjukkan bahwa lebih dari 60% ekspor senjata China dikirim ke Pakistan antara tahun 2020 hingga 2024.

    Oleh karena itu peluang PAF menggunakan pesawat asal China sangat tinggi yang mungkin telah mendatangkan kepercayaan investor pada produsen pertahanan China. Menurut Seth Jones, presiden departemen pertahanan dan keamanan di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS)

    Karena tidak ada konfirmasi dari kedua negara pesaing tentang jumlah dan pesawat yang ditembak jatuh, diharapkan fluktuasi saham bersifat sementara. 

    Dassault Aviation memiliki pangsa pasar yang kuat di industri penerbangan, perusahaan ini akan terus menunjukkan pertumbuhan jika berita tentang Rafale yang ditembak jatuh tidak terbukti. 

    Namun, jika ada konfirmasi dari IAF atau ketegangan antara kedua negara meningkat, yang mengarah pada lebih banyak penembakan jatuh Rafale, diperkirakan akan ada penurunan dalam Dassault Aviation. 

    Kinerja  Chengdu Aircraft Corporation juga diharapkan berbanding terbalik dengan Dassault Aviation jika berita tentang pesawat China yang digunakan oleh PAF semakin matang. 

     

     

    SUMBER: AL MAYADEEN, THE EXPRESS TRIBUNE, TECHI

     

  • Tingkat Kebahagiaan Indonesia Paling Tinggi, Jepang Terendah – Halaman all

    Tingkat Kebahagiaan Indonesia Paling Tinggi, Jepang Terendah – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Hasil awal dari studi ambisius selama lima tahun yang melibatkan lebih dari 200.000 orang di 22 negara dan wilayah, yang disebut Global Flourishing Study, diterbitkan pada 30 April 2025 di jurnal Nature Mental Health mengungkap, Indonesia memiliki tingkat kebahagiaan tertinggi berdasarkan negara sementara Jepang mencatat posisi terendah.

    Studi ini juga menunjukkan bahwa kaum muda cenderung kurang bahagia di banyak negara.

    Byron R Johnson dari Baylor University mengembangkan skala Flourish yang disesuaikan secara ilmiah untuk meneliti kesejahteraan berkelanjutan secara lebih mendalam.

    Ia bekerja sama dengan Gallup, perusahaan riset asal AS, dan Center for Open Science (COS), sebuah organisasi nirlaba, untuk meluncurkan Survei Kebahagiaan Global.

    Dari 22 negara dan wilayah yang tercakup dalam survei tersebut, Indonesia menempati peringkat pertama secara keseluruhan, dengan skor rata-rata tertinggi pada berbagai aspek kesejahteraan berkelanjutan.

    Indonesia memiliki populasi yang mayoritas Muslim dan PDB per kapita sekitar USD 5.250 (sekitar 750.000 yen) pada tahun 2025, yang menempatkannya di posisi ketiga dari bawah secara ekonomi.

    Apa yang membuat masyarakat Indonesia merasakan kebahagiaan berkelanjutan?

    “Indonesia adalah negara kepulauan dengan keragaman etnis, bahasa, budaya, dan agama yang luar biasa,” kata Johnson.

    “Tentu saja ada konflik, tetapi sebagai sebuah negara, mereka berusaha keras untuk mengedepankan rekonsiliasi.”

    Desa dan suku tradisional di Indonesia secara historis berupaya membina hubungan damai dengan kelompok berbeda, termasuk dalam aspek keagamaan.

    Hal ini diyakini turut berkontribusi pada tingginya tingkat kebahagiaan yang berkelanjutan di Indonesia.

    “Di tempat-tempat yang secara ekonomi tertinggal, kita sering melihat adanya orientasi sosial yang kuat dan rasa makna dalam hidup,” tambah peneliti lainnya, VanderWiel.

    Sementara itu, Jepang mencatat tingkat kebahagiaan berkelanjutan terendah, meskipun memiliki PDB per kapita sekitar USD 35.600 (sekitar 5,1 juta yen).

    Jepang juga berada di peringkat ke-55 dari 147 negara dalam World Happiness Report 2025, di bawah Uzbekistan yang menempati posisi ke-53, meskipun PDB-nya hanya sekitar sepersepuluh dari Jepang.

    Hal ini mengindikasikan bahwa Jepang menghadapi banyak tekanan sosial.

    Brendan Kayce, Wakil Presiden Riset Program Human Flourishing di Universitas Harvard, menyebut bahwa Jepang sedang menghadapi risiko dari dampak perkembangan ekonomi yang sangat cepat.

    Ia menyoroti beberapa isu, seperti menurunnya angka kelahiran, tantangan dalam membentuk keluarga, tingginya jumlah pria yang hidup terisolasi, serta rendahnya partisipasi dalam kegiatan keagamaan sebagai faktor yang turut memengaruhi tingkat kebahagiaan masyarakat Jepang.

    “Jepang tampaknya telah mengorbankan banyak aspek kesejahteraan berkelanjutan demi pertumbuhan ekonomi dan perubahan budaya yang cepat selama 150 tahun terakhir,” ungkapnya.

    Diskusi mengenai kebahagiaan di Jepang juga ramai dibicarakan di kalangan komunitas pencinta Jepang. Bagi yang ingin bergabung secara gratis, dapat mengirimkan nama lengkap, alamat, dan nomor WhatsApp ke: tkyjepang@gmail.com.

  • Asap Hitam Lagi-Lagi Keluar, Ingat Kembali Sejarah Pemilihan Paus Tahun 1268, Butuh Waktu 3 Tahun – Halaman all

    Asap Hitam Lagi-Lagi Keluar, Ingat Kembali Sejarah Pemilihan Paus Tahun 1268, Butuh Waktu 3 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Asap hitam kembali terlihat mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina pada Kamis pagi (8/5/2025) waktu setempat, menandakan bahwa belum ada paus baru yang terpilih.

    Asap tersebut muncul setelah dua putaran pemungutan suara yang dilakukan para Kardinal Katolik pada hari kedua konklaf.

    Setiap kali Dewan Kardinal melakukan pemungutan suara namun belum mencapai keputusan, putaran tersebut ditutup dengan asap hitam dari cerobong Kapel Sistina.

    Para kardinal masih memiliki kesempatan untuk melakukan dua putaran suara lagi pada Kamis, dan proses akan dilanjutkan keesokan harinya jika belum ada keputusan.

    Untuk menjadi Paus, seorang kardinal harus memperoleh mayoritas dua pertiga, yakni 89 dari total 133 suara.

    Munculnya asap hitam di awal proses pemilihan bukanlah hal yang aneh.

    Mengutip CNN, Paus Benediktus XVI terpilih setelah empat kali pemungutan suara, Paus Fransiskus setelah lima kali, sedangkan Paus Yohanes Paulus II setelah delapan kali.

    PEMILIHAN PAUS BARU – Tangkap layar YouTube Vatican News pada 8 Mei 2025, memperlihatkan asap hitam keluar dari Kapel Sistina pada Kamis pagi (8/5/2025). Kapel Sistina kembali mengeluarkan asap hitam, tanda belum terpilihnya paus baru. (Tangkap layar YouTube Vatican News)

    Berapa Lama Pemilihan Paus (Konklaf) Bisa Berlangsung?

    Jawabannya bervariasi.

    Konklaf paling lama dalam sejarah terjadi pada tahun 1268, menyusul wafatnya Paus Klemens IV, dan berlangsung hampir tiga tahun.

    Mengutip ABC News, konklaf tersebut dimulai pada November 1268 dan baru selesai pada September 1271.

    Lama waktu konklaf disebabkan oleh perseteruan politik di antara para kardinal, yang membuat mereka gagal mencapai kesepakatan untuk memilih paus baru.

    Situasi ini menyebabkan Gereja Katolik mengalami masa tanpa paus (interregnum) selama waktu yang cukup lama.

    Faktor-faktor lain yang turut memperpanjang konklaf termasuk persaingan internal serta perebutan pengaruh dan kekuasaan di antara para kardinal.

    Konklaf akhirnya menghasilkan pemilihan Paus Gregorius X pada tahun 1271, mengakhiri kekosongan kepemimpinan gereja.

    Proses Pemilihan Paus

    Mengutip Insider, paus dipilih oleh Dewan Kardinal, sekelompok uskup yang merupakan pejabat paling senior dalam Gereja Katolik.

    Mereka dipanggil ke Vatikan untuk mengikuti konklaf, proses tertutup pemilihan paus.

    Saat ini terdapat 252 kardinal di seluruh dunia.

    Dari jumlah tersebut, 138 kardinal memiliki hak suara dalam konklaf.

    Aturan yang diberlakukan sejak 1975 menyatakan bahwa kardinal berusia di atas 80 tahun tidak diperkenankan memberikan suara.

    Pemilihan diawali dengan misa khusus pada pagi hari, dilanjutkan dengan berkumpulnya para kardinal elektor (maksimal 120 orang) di Kapel Sistina—tempat yang telah digunakan untuk semua konklaf sejak tahun 1858.

    Konklaf resmi dimulai ketika pemimpin liturgi kepausan mengucapkan kata-kata “extra omnes,” bahasa Latin yang berarti “semua orang keluar.”

    Perintah tersebut mengusir semua pihak yang tidak berwenang, menyisakan hanya para kardinal pemilih yang kemudian diasingkan hingga terpilihnya paus baru.

    Setelah hari pertama, proses pemungutan suara dilakukan sebanyak empat kali setiap harinya.

    Para kardinal menuliskan pilihan mereka di selembar kertas bertuliskan “Eligo in summum pontificem” yang berarti “Saya memilihnya sebagai paus tertinggi.”

    Surat suara dimasukkan ke dalam guci, dihitung oleh tiga kardinal pengawas, dan kemudian dibakar.

    Mayoritas dua pertiga dibutuhkan agar seorang kardinal dapat diangkat menjadi paus baru.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Kemenpora Gelar Seleknas Tiga Cabang Olahraga, Cari Atlet Berkualitas, Persiapan SEA Games Thailand – Halaman all

    Kemenpora Gelar Seleknas Tiga Cabang Olahraga, Cari Atlet Berkualitas, Persiapan SEA Games Thailand – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) tiga cabang olahraga, Tinju, Sepak Takraw dan Tenis Meja.

    Seleknas dilakukan guna mencari atlet-atlet berkualitas untuk tampil pada SEA Games 2025 Thailand.

    Kemenpora turun tangan menggelar seleknas karena tiga cabang olahraga tersebut tengah bermasalah federasinya.

    Federasi cabor tenis meja masih berkutat dengan dualisme dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) sempat ada tiga kepengurusan.

    Dualisme juga terjadi di sepak takraw. Sedangkan tinju sedang menghadapi masalah baru karena Pertina (Persatuan Tinju Amatir Indonesia) baru saja dicabut status keanggotaannya di Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

    Pencabutan ini dilakukan atas instruksi Komite Olimpiade Internasional (IOC). Pertina berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) yang putus hubungan dengan IOC.

    “Kami lakukan pertama-tama untuk persiapan SEA Games 2025. Kenapa Kemenpora melakukan seleknas karena di masing-masing cabor ada kendala-kendala dan isu. Multievent adalah partisipasi negara jadi kali ini kami mengambil sikap tidak mau mengorbankan para atlet dan pelatih yang sudah berlatih menyiapkan diri tapi malah tak bsa berangkat ke multievent,” kata Menpora Dito Ariotedjo di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Menpora Dito mengatakan Kemenpora harus mengambil alih pencarian atlet karena ketiga cabor tersebut punya catatan bagus saat tampil di SEA Games.

    “Ketiga cabor ini sangat kental dengan budaya di Indonesia. Masyarakat juga pasti akan berharap ketiga cabor bisa kembali bergeliat dan memberikan prestasi untuk Indonesia,” terang Dito.

    Lebih lanjut, politisi Golkar tersebut membeberkan untuk kegiatan seleknas ketiga cabor ini rencananya akan dilangsungkan di GBK Arena, Senayan, Jakarta.

    Seleknas Tenis Meja lebih dulu dilakukan pada pada 25 – 28 Mei 2025.

    Kemudian seleknas tinju direncanakan diadakan pada Juni 2025. Yang terakhir adalah seleknas sepak takraw pada awal Juli.

    Pendaftaran atlet yang ingin mengikuti seleknas bisa dilakukan di lantai 4 GBK Arena.

    “Kita ingin agar 2025 atlet-atlet kita di 3 cabor tersebut ikut berpartisipasi dan yang terbaik yang ikut. Ini 3 cabor unggulan yang pernah memberikan prestasi membanggakan untuk Indonesia,” terang Surono, Deputi IV Kemenpora.

     

     

  • Tensi Konflik Makin Naik, Meta Blokir Akses Pengguna India ke Media Sensitif di Instagram – Halaman all

    Tensi Konflik Makin Naik, Meta Blokir Akses Pengguna India ke Media Sensitif di Instagram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Meta, perusahaan induk Instagram memblokir akses pengguna di India ke akun media Muslim terkemuka, @Muslim.

    Hal ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

    Pengguna Instagram India yang mencoba mengakses akun dengan 6,7 juta pengikut itu disambut pesan: “Akun tidak tersedia di India. Ini karena kami mematuhi permintaan hukum untuk membatasi konten ini.”

    Langkah tersebut muncul setelah India juga memblokir akses ke akun media sosial sejumlah tokoh dan artis asal Pakistan.

    “Saya menerima ratusan pesan dari pengikut kami di India bahwa mereka tidak bisa melihat akun kami,” kata Ameer Al-Khatahtbeh, pendiri dan pemimpin redaksi @Muslim, dalam pernyataan dikutip dari AFP.

    “Meta telah memblokir akun kami atas permintaan resmi pemerintah India. Ini adalah penyensoran.”

    Meta menolak berkomentar, Al Jazeera melaporkan.

    Induk perusahaan Facebook itu hanya mengarahkan AFP ke halaman kebijakan perusahaan yang menyatakan mereka membatasi konten jika diminta pemerintah karena dianggap melanggar hukum setempat.

    Pemblokiran ini terjadi di tengah meningkatnya permusuhan bersenjata antara India dan Pakistan, yang telah menyebabkan setidaknya 43 orang tewas.

    Ketegangan dipicu serangan rudal India ke wilayah Pakistan, dua pekan setelah New Delhi menuduh Islamabad mendukung serangan terhadap wisatawan di Kashmir.

    Pakistan menolak tuduhan itu dan bersumpah akan membalas.

    Selain @Muslim, sejumlah akun Instagram milik tokoh Pakistan seperti Imran Khan, Babar Azam, dan Shahid Afridi juga diblokir di India.

    India juga telah melarang lebih dari selusin kanal YouTube asal Pakistan, termasuk kantor berita, karena dianggap menyebar konten provokatif.

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Rabu (7/5/2025) mendesak kedua negara untuk menghentikan kekerasan dan menawarkan bantuan dalam menyelesaikan konflik.

    MEDIA SOSIAL – Tangkap layar akun media Muslim terkemuka @Muslim, yang diambil Kamis (8/5/2025). (Tangkap layar IG @Muslim)

    Menlu Iran Kunjungi India

    Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, tiba di New Delhi pada Kamis (8/5/2025) di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

    Kehadiran Araghchi terjadi hanya beberapa hari setelah ia melakukan kunjungan ke Islamabad.

    Ia bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan serta pimpinan militer negara tersebut.

    Menurut laporan media India, Araghchi dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, dalam lawatan diplomatik yang penuh perhatian internasional.

    Media lokal berspekulasi bahwa Iran mungkin berupaya menjadi penengah dalam konflik antara dua negara bertetangga bersenjata nuklir itu.

    Beberapa analis juga menduga bahwa Araghchi membawa pesan khusus dari pemerintah Pakistan untuk disampaikan kepada otoritas India.

    Kunjungan ini berlangsung setelah eskalasi militer terbaru antara India dan Pakistan, termasuk serangan udara dan baku tembak di wilayah perbatasan yang disengketakan.

    Upaya diplomatik dari negara ketiga seperti Iran dapat menjadi bagian dari usaha internasional untuk meredakan ketegangan di kawasan Asia Selatan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Putin dan Modi Bahas Penguatan Kerja Sama Anti Teror dan Kesiapan KTT Tahunan – Halaman all

    Putin dan Modi Bahas Penguatan Kerja Sama Anti Teror dan Kesiapan KTT Tahunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menelepon Perdana Menteri (PM) Narendra Modi pada Senin (5/5/2025), dan ia mengutuk keras serangan teror di Pahalgam, Kashmir bagian India, yang telah menewaskan 26 orang.

    Selama percakapan tersebut, PM Modi mengucapkan terima kasih atas sikap Putin dan mengundangnya untuk mengunjungi India dalam rangka konferensi tingkat tinggi (KTT) tahunan ke-23 India-Rusia yang diselenggarakan akhir tahun ini.

    Modi juga menyampaikan ucapan selamatnya kepada Rusia atas peringatan 80 tahun Hari Kemenangan.

     

    Peringatan itu dirayakan di Moskow pada 9 Mei 2025.

    Presiden Putin merupakan salah satu pemimpin dunia pertama yang mengutuk serangan teror mematikan di Pahalgam pada 22 April 2025. Serangan itu menewaskan 26 orang dan melukai puluhan orang. Kepada Modi, Putin berupaya untuk memperdalam kerja sama antiteror antara Rusia dan India.

    “Presiden Putin menelepon PM Modi dan mengutuk keras serangan teror di Pahalgam, India. Ia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa tak berdosa dan menyatakan dukungan penuh kepada India dalam perang melawan terorisme.”

    Ia menekankan bahwa para pelaku serangan keji dan para pendukungnya harus diadili,” kata Juru Bicara Resmi Randhir Jaiswal dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari media The Hindu, Kamis (8/5/2025).

    Sebuah pernyataan dari pihak Rusia mengumumkan bahwa Presiden Putin menggambarkan serangan teror itu sebagai aksi ‘biadab’ dengan kedua belah pihak menyerukan ‘perang tanpa kompromi melawan terorisme dalam semua manifestasinya’.

    “Selama percakapan itu, sifat strategis hubungan Rusia-India sebagai kemitraan istimewa yang istimewa ditekankan. Hubungan ini tidak tunduk pada pengaruh eksternal dan terus berkembang secara dinamis di semua bidang,” demikian pernyataan dari Kremlin tentang percakapan Putin-Modi.

    Presiden Putin merupakan salah satu pemimpin dunia pertama yang mengutuk serangan teror mematikan pada 22 April dan Rusia telah mengomunikasikan bahwa kedua pihak harus mengintensifkan kerja sama dalam penanggulangan teror untuk mencegah serangan semacam itu di masa mendatang.

    “Saya ingin menegaskan kembali komitmen kami untuk lebih meningkatkan kerja sama dengan mitra India dalam memerangi terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya,” kata Presiden Putin dalam sebuah pesan kepada PM Modi pada 22 April. 

    “Kedua pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk lebih memperdalam Kemitraan Strategis Khusus dan Istimewa. PM menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Putin atas perayaan ulang tahun ke-80 Hari Kemenangan dan mengundangnya untuk menghadiri KTT Tahunan yang akan diadakan di India akhir tahun ini,” kata Tn. Jaiswal dalam pernyataannya tentang diskusi telepon pada hari Senin.

    Rusia telah mengundang Perdana Menteri Modi untuk berpartisipasi dalam parade Hari Kemenangan, tetapi India kemudian menunjuk Menteri Pertahanan Rajnath Singh untuk mewakili India di parade yang akan dihadiri oleh beberapa kepala negara dan pemerintahan, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping. Namun, pernyataan dari pihak Rusia menginformasikan bahwa upacara pada tanggal 9 Mei di Moskow akan dihadiri oleh “perwakilan India.”

    Modi yang telah membatasi kunjungan ke Arab Saudi setelah serangan teror di Pahalgam akan melakukan lawatan ke tiga negara yang meliputi Kroasia, Belanda, dan Norwegia selama tanggal 13 hingga 17 Mei. 

    Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri S. Jaishankar dan mendesak “penyelesaian perselisihan antara New Delhi dan Islamabad melalui cara politik dan diplomatik secara bilateral sesuai dengan ketentuan Perjanjian Simla tahun 1972 dan Deklarasi Lahore tahun 1999.”

    Sementara Pada 27 Maret 2025, Tn. Lavrov telah mengumumkan Presiden Putin akan mengunjungi India tahun ini. Kunjungan terkait partisipasi dalam pertemuan puncak tahunan India-Rusia.

    Tn. Lavrov telah menyatakan kepuasannya atas “posisi seimbang India terkait krisis Ukraina”. Presiden Putin sebelumnya telah mengunjungi India pada 6 Desember 2021 saat ia melakukan kunjungan selama sehari ke New Delhi. ‘Operasi militer khusus’ Rusia terhadap Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022.

    ​Perdana Menteri Modi telah mengunjungi Moskow selama 8-9 Juli 2024 saat kedua belah pihak mengadakan Pertemuan Puncak Tahunan India-Rusia ke-22. Tn. Modi kemudian juga mengunjungi Kazan, Rusia untuk berpartisipasi dalam pertemuan BRICS ke-16 pada 22-23 Oktober 2024.

    SUMBER

  • Pangeran Harry Tampil Perdana di Depan Publik sejak Wawancara Mengejutkan, Dukung Diana Award – Halaman all

    Pangeran Harry Tampil Perdana di Depan Publik sejak Wawancara Mengejutkan, Dukung Diana Award – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pangeran Harry, Duke of Sussex, tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak wawancara mengejutkannya yang disiarkan pada Jumat (2/5/2025).

    Kali ini ia berada di Las Vegas untuk mendukung Diana Award, badan amal yang didirikan untuk mengenang mendiang ibunya, Putri Diana.

    Pada Selasa (6/5/2025), Harry hadir di konferensi Knowledge 2025 milik ServiceNow.

    Harry bergabung dengan CEO Diana Award, Dr. Tessy Ojo.

    Mereka bersama-sama meluncurkan inisiatif amal baru bernama Promise to Invest, yang merupakan sebuah kampanye yang mendorong bisnis untuk berinvestasi pada generasi pemimpin muda berikutnya.

    Ini adalah penampilan publik pertama Harry sejak wawancara yang mengungkapkan kekalahannya dalam upaya hukum untuk memulihkan pengamanan negara saat berada di Inggris.

    Dalam wawancara tersebut, Harry secara terbuka menyampaikan ia tidak dapat membayangkan membawa istri dan anak-anaknya kembali ke Inggris tanpa perlindungan keamanan yang memadai.

    Dalam acara di Las Vegas, Harry berbicara dengan dua penerima Diana Legacy Award, Sikander ‘Sonny’ Khan dari Michigan dan Christina Williams dari Jamaika.

    Percakapan mereka difokuskan pada pentingnya kepemimpinan pemuda dan bagaimana pengusaha dapat membuka jalur bagi kaum muda untuk berkembang di dunia kerja.

    “Melalui Penghargaan Diana, saya berkesempatan bertemu dengan orang-orang muda yang telah mengubah kesulitan menjadi tindakan,”

    “Itu tidak hanya memberi inspirasi — itu adalah jenis potensi yang belum dimanfaatkan yang tidak boleh kita abaikan,” ujar Harry.

    Ia juga menambahkan, “Generasi ini tidak menunggu izin untuk memimpin — mereka sudah melakukannya.”

    “Mereka membawa kecerdasan emosional, kesadaran sosial, dan kejujuran tentang kesehatan mental yang sulit diungkapkan oleh generasi sebelumnya.”

    “Hal yang membedakan mereka bukan hanya keberanian mereka, tetapi penolakan mereka untuk menerima status quo.”

    Diana Award, yang didirikan pada tahun 1999, tetap menjadi satu-satunya badan amal yang didukung oleh kedua putra Putri Diana, Pangeran Harry dan Pangeran William.

    Meskipun Harry mundur dari peran kerajaannya pada 2020, ia terus mendukung penghargaan ini sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya.

    Selain itu, tanggal 6 Mei juga menjadi hari penting bagi keluarga kerajaan.

    Hari ini menandai ulang tahun ke-6 Pangeran Archie, yang dirayakan oleh Meghan Markle dengan berbagi foto terbaru putra mereka di Instagram.

    Tak hanya itu, tanggal ini juga bertepatan dengan ulang tahun kedua penobatan Raja Charles.

    Minggu lalu, Pangeran Harry menghadapi kekalahan dalam banding hukum yang ia ajukan untuk memulihkan pengamanan negara saat ia berada di Inggris.

    Dalam wawancara dengan BBC yang disiarkan pada 2 Mei, Harry menyatakan, “Saya tidak bisa membayangkan dunia di mana saya akan membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris saat ini.”

    Pencabutan pengamanan negara itu diklaim semakin memperburuk hubungan antara Harry dan ayahnya, Raja Charles.

    Tim hukum Harry menyebutkan bahwa keputusan pengadilan tersebut tidak mempertimbangkan risiko yang dihadapi keluarga Duke of Sussex di Inggris.

    “Semua masalah ini telah diperiksa berulang kali dan dengan cermat oleh pengadilan, dengan kesimpulan yang sama dicapai pada setiap kesempatan,” ujar juru bicara istana, merespons pernyataan Harry.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Ada Perubahan Pola Aliran Senjata, India Pakai Senjata AS & Barat, Pakistan Pakai Senjata dari China – Halaman all

    Ada Perubahan Pola Aliran Senjata, India Pakai Senjata AS & Barat, Pakistan Pakai Senjata dari China – Halaman all

    Perbandingan India vs Pakistan Sama dengan Perbandingan AS vs China dalam Hal Penjualan Senjata

    TRIBUNNEWS.COM- Meningkatnya dukungan militer Barat terhadap India, dan dukungan Cina terhadap Pakistan, menandakan adanya pergeseran dalam keberpihakan global — dan titik api potensial lainnya bagi ketegangan internasional.

    Terakhir kali India dan Pakistan berhadapan dalam konfrontasi militer, pada tahun 2019, pejabat AS mendeteksi cukup banyak pergerakan dalam persenjataan nuklir kedua negara sehingga mereka merasa khawatir. 

    Menteri Luar Negeri Mike Pompeo terbangun di tengah malam. Ia menelepon “untuk meyakinkan masing-masing pihak bahwa pihak lain tidak sedang mempersiapkan perang nuklir,” tulisnya dalam memoarnya.

    Bentrokan itu dengan cepat mereda setelah pertikaian awal. 

    Namun enam tahun kemudian, kedua negara Asia Selatan yang bermusuhan itu kembali terlibat dalam konflik militer setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikuasai India. 

     

     

     

     

     

     

    Dan kali ini ada unsur ketidakpastian baru karena aliansi militer terpenting di kawasan itu telah dibentuk ulang.

    Perubahan pola dalam aliran senjata menggambarkan penyelarasan baru di sudut Asia yang sangat tidak stabil ini, di mana tiga kekuatan nuklir — India, Pakistan, dan Cina — berdiri dalam jarak yang tidak nyaman.

    India, negara yang secara tradisional tidak memihak dan telah menyingkirkan sejarah keraguannya terhadap Amerika Serikat, telah membeli peralatan senilai miliaran dolar dari Amerika Serikat dan pemasok Barat lainnya. 
    Pada saat yang sama, India telah secara drastis mengurangi pembelian senjata berbiaya rendah dari Rusia, sekutunya di era Perang Dingin.

    Pakistan, yang relevansinya dengan Amerika Serikat telah memudar sejak berakhirnya perang di Afghanistan, tidak lagi membeli peralatan Amerika yang dulu didorong oleh Amerika Serikat untuk dibeli. 

    Pakistan kemudian beralih ke China untuk sebagian besar pembelian militernya.

    Hubungan-hubungan ini telah menyuntikkan politik negara adidaya ke dalam konflik terpanjang dan paling sulit diatasi di Asia Selatan.

    Amerika Serikat telah menjadikan India sebagai mitra dalam melawan China, sementara Beijing telah memperdalam investasinya dalam advokasi dan perlindungannya terhadap Pakistan seiring dengan semakin dekatnya India dengan Amerika Serikat.

    Pada saat yang sama, hubungan antara India dan Cina telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena klaim teritorial yang saling bersaing, dengan bentrokan yang terjadi antara kedua militer pada waktu-waktu tertentu. 

    Dan hubungan antara dua kekuatan terbesar dunia, Amerika Serikat dan Cina, telah mencapai titik terendah karena Presiden Trump telah melancarkan perang dagang terhadap Beijing.

    Campuran yang mudah meledak ini menunjukkan betapa rumit dan berantakannya aliansi seiring dengan retaknya tatanan global pasca-Perang Dunia II. 

    Ketidakstabilan ini diperparah oleh sejarah Asia Selatan yang sering terjadi konfrontasi militer, dengan angkatan bersenjata di kedua belah pihak yang rentan melakukan kesalahan, sehingga meningkatkan risiko eskalasi yang bisa menjadi tidak terkendali.

    “AS sekarang menjadi pusat kepentingan keamanan India, sementara China semakin memainkan peran yang sebanding di Pakistan,” kata Ashley Tellis, mantan diplomat yang merupakan peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace.

    Ketika India mengambil tindakan militer terhadap Pakistan, Amerika Serikat telah berada di pihaknya dengan lebih kuat daripada sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.

    Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara dengan Tn. Trump dan Wakil Presiden JD Vance pada hari-hari awal setelah serangan teroris pada tanggal 22 April di Kashmir. 

    Dukungan kuat yang disuarakan oleh pejabat pemerintahan Trump dipandang oleh banyak pejabat di New Delhi sebagai lampu hijau bagi rencana India untuk membalas Pakistan, meskipun pejabat AS mendesak agar menahan diri.

    Indikasi perubahan dinamika tersebut adalah ketidakhadiran Presiden Vladimir V. Putin dari Rusia saat Tn. Modi menerima telepon dari lebih dari selusin pemimpin dunia beberapa hari setelah serangan. 

    Menteri luar negeri Rusia berbicara dengan mitranya dari India seminggu setelah serangan, dan Tn. Modi dan Tn. Putin akhirnya berbicara minggu ini, kata para pejabat.

    Sementara itu, Tiongkok telah memimpin dukungan publik bagi Pakistan, dengan menggambarkannya sebagai “sahabat karib dan mitra kerja sama strategis dalam kondisi apa pun.”

    Tren ini semakin dapat tercermin dalam konflik militer.

    “Jika Anda memikirkan seperti apa konflik masa depan antara India dan Pakistan, konflik itu akan semakin terlihat seperti India yang berperang dengan platform AS dan Eropa dan Pakistan yang berperang dengan platform China,” kata Lyndsey Ford, mantan pejabat senior pertahanan AS yang saat ini menjadi peneliti senior di Observer Research Foundation America. “Mitra keamanan dekat kedua negara telah berkembang secara signifikan dalam dekade terakhir.”

    Hingga beberapa tahun terakhir, perhitungan Perang Dingin telah membentuk aliansi di Asia Selatan.

    India, meskipun memainkan peran utama dalam gerakan nonblok, semakin dekat dengan Uni Soviet. Senjata dan amunisi dari Moskow mencakup hampir dua pertiga peralatan militer India.

    Di sisi lain, Pakistan bersekutu erat dengan Amerika Serikat, menjadi mitra garis depan dalam membantu mengalahkan Soviet di Afghanistan. 

    Pada tahun 1980-an, militer Pakistan memanfaatkan hubungan itu untuk memperkuat persenjataannya, termasuk memperoleh puluhan pesawat tempur F-16 yang didambakan, yang membantu mengikis dominasi udara yang dinikmati India.

    Setelah Perang Dingin, kedua negara menghadapi sanksi Amerika karena menguji senjata nuklir pada tahun 1990-an. Selama lebih dari satu dekade, Pakistan ditolak pengiriman puluhan F-16 yang telah dibayarnya.

    Namun, nasib negara itu berubah lagi setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Pentagon, karena sekali lagi menjadi mitra garis depan Amerika Serikat, kali ini dalam perang melawan terorisme.

    Bahkan ketika Pakistan dituduh melakukan permainan ganda, melindungi para pemimpin Taliban di wilayahnya sambil membantu kehadiran militer Amerika di Afghanistan, militer AS menggelontorkan puluhan miliar dolar dalam bentuk bantuan militer. Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama Pakistan, sementara China tetap berada di posisi kedua.

    Ketika pentingnya Pakistan bagi Amerika Serikat telah menurun, Pakistan kemudian beralih ke China, yang telah lama menawarkan pelukan terbuka.

    Beijing, yang hanya menjadi sumber 38 persen senjata Pakistan pada pertengahan tahun 2000-an, telah menyediakan sekitar 80 persen selama empat tahun terakhir, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, yang mempelajari secara dekat aliran senjata global.

    Pada saat yang sama, India telah memangkas ketergantungannya pada senjata Rusia hingga lebih dari setengahnya. 

    Antara tahun 2006 dan 2010, sekitar 80 persen senjata utama India berasal dari Rusia. 

    Selama empat tahun terakhir, angka tersebut telah turun menjadi sekitar 38 persen, dengan lebih dari setengah impor India berasal dari Amerika Serikat dan sekutu seperti Prancis dan Israel.

    Satu-satunya pengecualian untuk hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat adalah program F-16. Pakistan telah memperluas persenjataan F-16-nya selama dua dekade terakhir, dan pemerintahan Biden mendorong kontrak senilai hampir $400 juta untuk layanan dan pemeliharaan jet tempur tersebut.

    Pada tahun 2019, Pakistan menggunakan F-16 untuk menjatuhkan jet India buatan Rusia. 

    New Delhi memprotes bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran perjanjian penjualan AS dengan Pakistan, dengan alasan bahwa perjanjian tersebut hanya mengizinkan misi kontraterorisme.

    Beberapa pejabat Amerika tampaknya mencoba menenangkan India dengan mengatakan bahwa mereka telah menegur Pakistan. 

    Namun, kabel diplomatik AS telah lama menjelaskan bahwa mereka mengetahui niat Pakistan dalam membangun angkatan udaranya: untuk penggunaan potensial dalam konflik dengan India.

    Bentrokan tahun 2019 — di mana salah satu helikopter milik India juga ditembak jatuh, menewaskan setengah lusin personel — mengungkap masalah militernya . 

    Pada tahun-tahun berikutnya, India telah menggelontorkan miliaran dolar untuk memodernisasi pasukannya. Saat India kini berhadapan dengan Pakistan, ancaman yang lebih besar, Tiongkok, tidak hanya mengawasi tetapi juga membantu musuhnya.

    Bagi banyak pejabat Amerika yang mengamati perkembangan tahun 2019 dengan saksama, kesalahan manusia memperjelas bagaimana situasi dapat meningkat di luar kendali.

    Para pejabat AS khawatir bahwa dengan hiper-nasionalisme di India dan Pakistan, di mana dua militer yang dipersenjatai dengan baik beroperasi di koridor udara yang sempit dan di tengah kecurigaan bersama, bahkan kesalahan terkecil atau pelampauan perintah dapat menyebabkan eskalasi bencana.

    “Krisis yang melibatkan serangan udara lintas batas dan pertempuran udara, seperti yang kita lihat pada tahun 2019, membawa risiko eskalasi yang signifikan,” kata Ibu Ford, mantan pejabat pertahanan AS. “Dan itu semakin bermasalah jika melibatkan dua negara tetangga yang bersenjata nuklir.”

     

     

    SUMBER: THE NEW YORK TIMES