Category: Tribunnews.com Internasional

  • Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri Bikin Merinding Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Gambar-gambar yang beredar secara daring, menunjukkan pasukan Otoritas Palestina (PA) menggunakan roket dan pelontarnya (RPG) dilaporkan menimbulkan kengerian di pihak Israel.

    Media Israel, Ynet, Selasa (24/12/2024) mengabarkan, foto-foto Pasukan PA menggunakan RPG itu membuat sejumlah pihak di Israel menyerukan adanya tindakan militer dari pasukan Israel (IDF) guna meningkatkan keamanan di Yudea dan Samaria.

    Sebagai informasi, Pasukan Keamanan PA tengah menggelar kampanye militer bertajuk operasi ‘Membela Tanah Air’ yang secara ironis menargetkan kelompok milisi pembebasan Palestina, utamanya Brigade Jenin, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ).

    Operasi keamanan PA ini menimbulkan perlawanan, berujung bentrok antar-sesama entitas Palestina.

    Di tengah kampanye militer PA itu, muncul foto yang beredar di media sosial pada Senin (23/12) yang menunjukkan pasukan PA memegang RPG selama tindakan keras terhadap faksi milisi Palestina di kamp pengungsi Jenin.

    “Meskipun PA mengumumkan foto tersebut tidak diambil di Jenin, investigasi keamanan Israel menyimpulkan sebaliknya dan menetapkan kalau RPG tersebut merupakan hasil sitaan PA dari operasi keamanannya dan bukan senjata yang secara aktif digunakan pasukan PA,” tulis laporan Ynet, Selasa.

    Investigasi pihak keamanan Israel, kata laporan Ynet, menunjukkan kalau RPG yang digambarkan kemungkinan besar “memiliki kemampuan operasional yang rendah dan tidak digunakan selama tindakan keras terhadap sesama saudara-Palestinanya tersebut”.

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat.

    Diduga Selundupan Iran

    Laporan media Israel tersebut juga membangun hipotesis kalau keberadaan RPG ini menunjukkan kebenaran adanya penyelundupan senjata ke Tepi Barat, wilayah pendudukan Israel yang dipenuhi tembok pembatas dan pagar keamanan.

    Media Israel menduga, senjata-senjata yang mampu menembus Tepi Barat datang dari Iran melalui perbatasan Yordania.

    “Keberadaan senjata tersebut merupakan tanda lain penyelundupan senjata ke Yudea dan Samaria, kemungkinan besar melalui Yordania dari Iran,” tulis laporan itu.

    Laporan itu mendalilkan, Pasukan keamanan PA biasanya menggunakan senapan AK-47, senapan mesin, dan senapan runduk.

    “Meskipun PA meminta lebih banyak senjata dari Israel tahun lalu, permintaan tersebut ditolak. Diyakini pasukan Israel akan menyita RPG tersebut,” tambah laporan tersebut.

    Seorang pejabat senior PA membantah keaslian gambar-gambar tersebut, dengan menuduh bahwa gambar-gambar tersebut merupakan bagian dari kampanye hasutan oleh para pesaing mereka seperti kelompok Hamas atau Jihad Islam Palestina untuk mengobarkan perlawanan publik terhadap PA.

    “Foto-foto ini tidak diambil di Jenin, dan pasukan PA tidak menggunakan RPG dalam operasi tersebut,” kata pejabat tersebut kepada Ynet.

    Menanggapi foto-foto tersebut, Yossi Dagan, kepala Dewan Daerah Samaria, meneyrukan agar militer Israel (IDF) segera melancarkan serangan ke Jenin.

     “Saya menuntut menteri pertahanan dan perdana menteri untuk segera melancarkan operasi darat di Jenin, serupa dengan yang dilakukan di Gaza dan wilayah utara, untuk mencegah terulangnya kejadian 7 Oktober di Yudea dan Samaria serta Israel bagian tengah,” kata Dagan.

    Ia menambahkan, “Bukanlah suatu kebetulan bahwa Jenin telah menjadi ibu kota teror. Jika para teroris merasa cukup percaya diri untuk mengacungkan RPG dan senjata berat, itu berarti mereka sedang menguji kita. Kita harus menanggapi dengan tangan besi untuk menghentikan ancaman ini terhadap Samaria—dan dari Samaria hingga kota-kota di Israel bagian tengah.”

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat. (Ynet/Tangkap Layar)

    Hamas-PIJ-FPLP: Otoritas Palestina Antek Israel

    Terkait kampanye militer PA di Tepi Barat, Tiga faksi milisi gerakan pembebasan Palestina, Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (FPLP) mengelurkan pernyataan bersama terkait situasi konflik yang berkembang menjadi perang saudara tersebut.

    Ketiga faksi milisi Palestina itu satu suara dan menyatakan penegasan legitimasi perlawanan bersenjata terhadap Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat.

    Pernyataan bersama itu mengindikasikan kalau kampanye operasi keamanan yang diluncurkan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel “hanya menguntungkan musuh Zionis.”

    Pernyataan tripartit ini ditandatangani oleh Hamas, Jihad Islam, dan FPLP.

    “Pernyataan tersebut menekankan kalau perlawanan bersenjata itu sah dan “tidak diperbolehkan untuk melukainya atau menargetkan pemiliknya (milisi perlawanan Palestina), termasuk para pahlawan dan pejuang perlawanan”,” kata laporan Khaberni, dikutip Selasa (24/12/2024).

    Selain itu, ketiga faksi Palestina meminta dinas keamanan dan pimpinan Otoritas di Ramallah untuk menjauhkan diri dari tindakan apa pun yang mungkin mengancam kesatuan Palestina atau mempengaruhi perdamaian sipil.

    Pernyataan Palestina menambahkan kalau senjata milisi perlawanan adalah hanya untuk dan ditujukan menghadapi genosida Israel di Gaza dan untuk menghadapi serangan pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

    Ketiga faksi tersebut menekankan, menjaga darah warga Palestina adalah prioritas utama dan merupakan garis merah, serta memperingatkan agar tidak terlibat dalam perselisihan dan bentrokan. 

    Pernyataan tersebut berbunyi, “Kami mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan atas kejadian di Jenin dan kampnya serta meningkatnya kampanye menyedihkan yang dilakukan oleh pihak keamanan Otoritas Palestina.”

    Pernyataan Hamas, Jihad Islam, dan Front Populer menambahkan, “Kami ingin menahan peristiwa di Jenin dengan cara yang melestarikan darah Palestina dan melindungi perlawanan.”

    Faksi-faksi tersebut mengatakan bahwa mereka mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan yang besar atas peristiwa yang terjadi di kota Jenin dan kampnya “melalui eskalasi kampanye keamanan yang dilakukan oleh dinas keamanan Otoritas Palestina.”

    Pasukan keamanan Otoritas Palestina menangkap seorang pemuda di Tepi Barat. Aksi penangkapan ini memicu bentrokan antara milisi Brigade Tulkarem, sayap militer Brigade Al-Quds dari PIJ dan pasukan keamanan Otoritas Palestina di wilayah Kegubernuran Tulkarem, Tepi Barat, Minggu (31/3/2024). (khaberni/HO)

    Aksi Kontrol PA Bak Israel

    Al Jazeera, melaporkan, dari sudut pandang warga Jenin, yang menyebut kendali dan kontrol yang diterapkan pasukan Otoritas Palestina mirip cara-cara represif yang dilakukan Israel.

    Laporan itu menulis kesaksian Nahida al-Sabbagh yang telah bertahan dalam pertempuran di kamp pengungsi Jenin, tempat tinggalnya, sejak Sabtu, dua pekan lalu.

    Pertempuran antara pejuang bersenjata Palestina setempat dari Brigade Jenin dan pasukan keamanan terus berlangsung di dekat rumahnya sepanjang waktu.

    Namun, identitas pasukan keamanan yang bentrok dengan para pejuang Palestina itulah yang paling mengejutkan Nahida.

    Mereka bukan orang Israel.

    Faktanya, mereka orang Palestina, dan mewakili Otoritas Palestina (PA) .

    “Kami tidak pernah membayangkan pasukan keamanan akan memperlakukan kamp seperti ini,” kata wanita Palestina berusia 52 tahun itu.

    Bentrokan di sekitar rumah keluarga al-Sabbagh di lingkungan kamp al-Mahyoub merupakan hasil dari kampanye berkelanjutan yang dilancarkan oleh aparat keamanan PA dengan nama “Melindungi Tanah Air”.

    Kampanye tersebut dibenarkan sebagai upaya untuk “mengejar penjahat” dan pelanggar hukum serta mencegah kamp tersebut menjadi medan pertempuran seperti Gaza , menurut Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA.

    Rajab juga menggambarkan para pejuang di Jenin sebagai pro-Iran dan “tentara bayaran”, dan membantu upaya sayap kanan Israel untuk melemahkan PA.

    Mobil militer personel keamanan Otoritas Palestina dalam kampanye operasi Melindungi Tanah Air di Jenin yang menyebabkan pecahnya perang saudara antar-Palestina di Tepi Barat. (khaberni/tangkap layar)

    Brigade Jenin, target utama PA, memiliki hubungan dengan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran, tetapi juga memiliki anggota yang berafiliasi dengan kelompok Palestina lainnya.

    “Apa yang mereka lakukan adalah menciptakan wilayah di luar kendali dan kedaulatan Otoritas Palestina,” kata Rajab kepada Al Jazeera, merujuk pada para pejuang milisi Palestina yang menjadi sasaran operasi PA. 

    “Hal ini terbukti dari penolakan mereka terhadap kehadiran PA dan aparatnya di dalam kamp, ​​[dengan demikian] melayani agenda kekuatan eksternal yang bertanggung jawab atas penghancuran Gaza, Lebanon, dan Suriah,” tambahnya.

    Serangan PA di kamp tersebut, yang dimulai pada tanggal 14 Desember, menyusul pengepungan selama 10 hari.

    Selama periode tersebut, pasukan keamanan PA membunuh seorang warga sipil tak bersenjata berusia 19 tahun, Rabhi al-Shalabi, di kamp saat ia mengendarai sepeda motor, sebuah adegan yang terekam kamera yang menyebabkan kemarahan luas. 

    Kemudian, pada hari serangan dimulai pada hari Sabtu, seorang anak berusia 13 tahun, serta seorang komandan di Brigade Jenin yang dicari oleh Israel, juga terbunuh.

    PA mengambil “tanggung jawab penuh” atas pembunuhan al-Shalabi, namun tidak ada tindakan segera yang diumumkan untuk menangkap petugas yang terlibat atau merujuk mereka ke jaksa penuntut umum untuk diselidiki, yang semakin meningkatkan kemarahan di jalanan.

    Pembenaran atas operasi tersebut gagal meyakinkan 24.000 pengungsi Palestina yang tinggal dalam setengah kilometer persegi (0,19 mil persegi) yang merupakan bagian dari kamp yang padat penduduk tersebut.

    Para penghuni kamp ini telah mengalami lebih dari setahun serangan dan penggerebekan Israel, dan banyak yang melihat operasi tersebut sebagai upaya untuk melenyapkan perlawanan Palestina, sejalan dengan koordinasi keamanan PA dengan Israel.

    Meskipun ini bukan kampanye PA pertama terhadap kamp Jenin, ini adalah yang pertama selama perang Israel di Gaza dan di tengah serangan Israel yang terus berlanjut terhadap kamp tersebut, yang telah diserbu lebih dari 80 kali selama setahun terakhir, mengakibatkan lebih dari 220 kematian dan ribuan orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Fadi mengungkapkan kemarahannya atas apa yang ia ceritakan telah terjadi padanya.

    Pria berusia 42 tahun itu mengatakan pasukan keamanan menyerbu gedungnya dan memaksa penduduk sekitar untuk meninggalkan rumah mereka, menahan mereka di apartemennya.

    “Mereka menembaki saya, membuat anak-anak saya ketakutan, hanya karena saya berada di balkon. Dan mereka tidak berhenti di situ – mereka masuk paksa ke rumah saya,” kata Fadi, menceritakan bagaimana anak-anaknya dan anak-anak tetangganya ketakutan, dan bagaimana ia dicari oleh pasukan keamanan PA setelah muncul dalam sebuah video di media sosial yang menceritakan cobaan yang dialaminya.

    Fadi bersikeras bahwa terlepas dari klaim PA, kubunya sepenuhnya mendukung Brigade Jenin.

    “Siapa pun yang meragukan dukungan rakyat terhadap perlawanan di kamp itu harus berkunjung sekarang dan melihat masyarakat mendukungnya,” kata Fadi. “Tidak seorang pun di sini akan menyerah dalam perlawanan.”

    Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. (tangkap layar BBC)

    Otoritas Palestina Menolak Berkompromi

    PA memiliki kendali administratif parsial atas Tepi Barat yang diduduki – yang mana Jenin berada di bagian utara.

    Namun, Israel telah memiliki kendali militer penuh atas wilayah Palestina sejak 1967.

    Selama beberapa hari terakhir, kamp Jenin telah dikepung PA, tanpa ada pergerakan masuk maupun keluar, bersamaan dengan pemadaman listrik dan air.

    Situasi medis sangat buruk, ambulans tidak dapat masuk atau keluar, meskipun banyak korban luka akibat bentrokan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

    Meskipun situasi di dalam kamp sulit dan pertempuran sengit, pejabat keamanan PA tetap berkomitmen untuk melanjutkan operasi.

    Menteri Dalam Negeri PA Ziad Hab al-Reeh menegaskan kembali dalam sebuah pertemuan di kantor pusat provinsi Jenin pada hari Rabu bahwa operasi akan terus berlanjut hingga tujuannya tercapai.

    “Kami akan mengejar siapa pun yang mencoba merusak sumber daya rakyat kami dan menyabotase proyek nasional Palestina,” kata Hab al-Reeh.

    Beberapa penghuni kamp setuju dengan tujuan kampanye tetapi menolak metode yang digunakan oleh pasukan keamanan.

    Hani Hijazi, 54, yang tinggal di Jalan al-Sikka di bagian barat kamp, ​​mengatakan ia memahami perlunya pasukan keamanan beroperasi di dalam kamp dan mengatasi masalah yang muncul, tetapi tidak melalui metode yang menyebabkan kematian warga sipil yang tidak bersalah.

    Hijazi, seperti banyak orang lain di kamp tersebut, khawatir hal ini dapat meningkat menjadi konfrontasi yang lebih besar antara kedua belah pihak, yang berpotensi menyebabkan “perang saudara”.

    “Kedua belah pihak bertanggung jawab; pertikaian bukanlah solusi. Rekonsiliasi adalah solusinya,” kata Hijazi.

    Personel keamanan Otoritas Palestina. Dalam beberapa pekan belakangan, Otoritas Palestina terlibat bentrokan bersenjata dengan sejumlah milisi perlawanan Palestina seperti Brigade Al-Quds di Jenin dan Brigade Martir Al-Aqsa. (khaberni/tangkap layar)

    Pembenaran untuk Operasi ‘Tidak Benar’

    Di tengah meningkatnya peristiwa di kamp, ​​penduduk mempertanyakan waktu operasi PA.

    Brigade Jenin dibentuk pada tahun 2021, dan meskipun gerakan Jihad Islam mencakup bagian terbesarnya, semua faksi Palestina terwakili dalam sayap militernya, termasuk Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah – faksi Palestina yang mendominasi PA.

    Terlebih lagi, Israel telah berulang kali menyerbu kamp tersebut, dan pengejaran terhadap pejuang bersenjata belum berhenti.

    Kifah al-Omari, 51, seorang penduduk Bab al-Saha di pusat kamp, ​​bertanya-tanya kepada Al Jazeera mengapa PA akan campur tangan.

    Al-Omari duduk di luar rumahnya bersama keluarganya saat dia berbicara, menghangatkan dirinya dengan tungku kayu bakar karena pemadaman listrik di kamp dan kurangnya pemanas di rumah-rumahnya.

    “Kami, mereka yang hidup di tengah-tengah peristiwa ini, tahu betul bahwa semua pembenaran yang diberikan oleh PA tidak benar,” kata al-Omari. “Hal ini membuat kami berspekulasi tentang alasan sebenarnya di balik kampanye ini dan waktunya.”

    Seperti banyak warga Palestina lainnya, al-Omari tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa penyebabnya mungkin terkait dengan pengaturan politik besar di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, mempersiapkan PA untuk memperluas kendalinya atas Gaza jika terjadi kesepakatan untuk mengakhiri perang di daerah kantong itu.

    Pemerintah Israel telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak mempercayai PA untuk secara efektif melawan para pejuang perlawanan Palestina, dan banyak warga Palestina percaya bahwa operasi seperti yang terjadi di Jenin adalah upaya untuk membuktikan bahwa PA sebenarnya dapat membasmi para pejuang.

    Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA, menolak tuduhan bahwa PA bekerja sama dengan Israel melawan pejuang perlawanan, dengan mengatakan bahwa PA telah “memberikan perlindungan bagi 200 warga Palestina yang menjadi sasaran likuidasi dan pembunuhan langsung oleh Israel”.

    “Ini adalah keputusan kedaulatan dari level tertinggi di dalam PA untuk mengerahkan seluruh daya upaya, sarana, dan metode kami guna mencegah malapetaka dan kerusakan lain di Tepi Barat, seperti yang terjadi di Jalur Gaza,” imbuhnya, dalam upaya lebih lanjut untuk membenarkan serangan tersebut.

    Namun al-Omari mengklaim bahwa tawaran dari penduduk setempat di kamp telah diajukan kepada PA untuk menyelesaikan situasi tanpa pertumpahan darah, tetapi tawaran tersebut ditolak.

    Sebaliknya, kata al-Omari, PA menuntut agar “para buronan menyerahkan diri dan senjata mereka”.

    “Tuntutan ini tidak disertai dengan jaminan atau tawaran apa pun untuk melindungi mereka atau kamp dari pasukan pendudukan Israel, itulah sebabnya para pejuang dan penghuni kamp menolaknya,” imbuh al-Omari.

     

    (oln/Ynet/khbrn/aja/*)

     

     

  • Presiden Turki Erdogan akan Kunjungi Suriah bersama Delegasi Besar, Apa yang Dibahas? – Halaman all

    Presiden Turki Erdogan akan Kunjungi Suriah bersama Delegasi Besar, Apa yang Dibahas? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Turki Erdogan dikabarkan akan mengunjungi Suriah bersama delegasi besar.

    Kabar ini muncul setelah Turki semakin mempererat hubungan dengan pemerintahan transisi di Suriah setelah aliansi oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad pada 8 Desember lalu.

    Sementara itu pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani atau Ahmed Al-Sharaa, menyambut niat baik Turki.

    “Pemerintahan transisi di Suriah akan segera dibentuk. Presiden Erdogan akan mengunjungi Damaskus bersama delegasi besar, termasuk menteri yang bertanggung jawab atas investasi,” lapor surat kabar Turki, Hürriyet, Selasa (24/12/2024).

    “Kunjungan Erdogan ke Suriah mungkin terjadi dalam 15 hari ke depan,” menurut laporan itu.

    Laporan surat kabar itu mengatakan Turki kemungkinan akan membahas rencana untuk membangun langkah-langkah pertahanan udara dan darat di sepanjang garis Hama-Homs-Idlib, mengaktifkan radar Turki dan memantau pergerakan udara.

    Selain itu, delegasi dari kementerian energi Turki juga akan segera mengunjungi Suriah untuk membahas kemungkinan kerja sama energi termasuk transmisi listrik guna mengatasi kekurangan listrik.

    “Delegasi dari Kementerian Energi akan mengunjungi Suriah sesegera mungkin dan akan melakukan pemeriksaan terhadap infrastruktur listrik dan energi Suriah,” kata Menteri Energi Alparslan Bayraktar pada Senin malam, seperti diberitakan Reuters.

    Dalam beberapa hari terakhir, delegasi Arab dan internasional, termasuk perwakilan dari Yordania, Turki, Lebanon, dan Arab Saudi, telah mengunjungi ibu kota Suriah, Damaskus, untuk membahas masa depan negara tersebut setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

    Dari pihak Turki, Menteri Luar Negeri Hakan Fidan bertemu dengan Al-Julani.

    Kedua pihak sepakat tentang perlunya membubarkan semua faksi bersenjata, termasuk kelompok Kurdi, dan menyerahkan senjata mereka kepada negara.

    Sebelumnya pada Senin (23/12/2024), Erdogan mengatakan setelah rapat kabinet bahwa Turki menjalin kontak erat dengan pemerintahan baru Suriah dan akan memberikan semua dukungan yang memungkinkan.

    Ia mencatat, setelah kunjungan kepala Organisasi Intelijen Nasional Turki, Ibrahim Kalin dan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan ke Damaskus, jumlah kunjungan dari Turki ke Suriah akan meningkat.

    Sebelumnya, rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah HTS meluncurkan serangan ke berbagai kota di Suriah yang dimulai pada 27 November 2024.

    Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia dan telah mendapatkan suaka di sana, sementara para pejabat yang menjadi bawahannya di Suriah menjadi buronan pengadilan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Malam Natal Mencekam di Betlehem Tepi Barat, Tentara Palestina Dikerahkan, Dekorasi Kota Hilang – Halaman all

    Malam Natal Mencekam di Betlehem Tepi Barat, Tentara Palestina Dikerahkan, Dekorasi Kota Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Suasana malam Natal di Betlehem, Tepi Barat yang diduduki nampak mencekam dan suram.

    Kota yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus itu tampak dijaga ketat oleh pasukan keamanan Palestina.

    Suasana Natal sudah tak terlihat semenjak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober 2024 lalu.

    Ketenangan yang tidak biasa menyelimuti Manger Square, jantung kota Palestina, di mana kompleks di sekitarnya kosong.

    Hanya beberapa pedagang kopi dan sejumlah besar wartawan yang memadati tempat tersebut.

    Dekorasi, turis yang berlalu-lalang, dan kerumunan peziarah yang merupakan ciri khas Natal di masa lalu, hilang selama dua tahun terakhir.

    Hal tersebut mencerminkan suasana muram saat perang antara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut.

    Secara tradisional, pohon Natal besar akan menerangi Manger Square, tetapi pemerintah setempat memilih untuk tidak mengadakan perayaan besar untuk tahun kedua.

    “Tahun ini kami membatasi kegembiraan kami,” kata Wali Kota Betlehem, Anton Salman kepada AFP.

    “Kami ingin fokus pada realitas Palestina dan menunjukkan kepada dunia bahwa Palestina masih menderita akibat pendudukan Israel, masih menderita akibat ketidakadilan,” lanjutnya.

    Doa-doa, termasuk misa tengah malam yang terkenal di gereja, akan tetap diadakan di hadapan Patriark Latin Gereja Katolik, tetapi perayaannya akan lebih bersifat keagamaan daripada perayaan meriah yang pernah diadakan di kota itu.

    Meskipun suasana suram, sejumlah umat Kristen di Tanah Suci – yang berjumlah sekitar 185.000 di Israel dan 47.000 di wilayah Palestina – menemukan perlindungan dalam doa.

    “Natal adalah perayaan iman. Kami akan berdoa dan memohon kepada Tuhan agar penderitaan kami segera berakhir,” kata Salman.

    Para pedagang di depan gedung pemerintah daerah setempat, Pusat Perdamaian Betlehem, menunggu pelanggan dengan sia-sia di belakang teko-teko penuh kopi panas.

    Mohammad Awad, 57, telah menjual kopi selama lebih dari 25 tahun di kaki Masjid Omar, yang menara elegannya berdiri tepat di seberang Gereja Kelahiran.

    “Bisnis berjalan baik sebelum perang, tetapi sekarang tidak ada seorang pun,” keluh si pedagang.

    “Saya berharap perang di Gaza segera berakhir dan wisatawan akan kembali,” lanjutnya.

    Meski sebagian besar jalan sepi, beberapa pengunjung masih terlihat di area tersebut.

    “Di satu sisi, sungguh menyedihkan karena jumlah orangnya sangat sedikit,” kata Christiana von der Tann, seorang warga Jerman yang datang bersama suaminya untuk menghabiskan liburan bersama putrinya, seorang jurnalis di Tel Aviv.

    “Tetapi kemudian Anda dapat mengakses Gereja Kelahiran karena Anda dapat masuk ke dalamnya dengan bebas. Itulah keuntungannya.”

    “Namun, sangat menyedihkan bagi orang-orang di sini. Sangat menyedihkan karena mereka tidak dapat menjual barang-barang mereka. Mereka menghadapi masa-masa yang sangat sulit,” ungkap Tann.

    Turis asing, yang hampir sepenuhnya menjadi tumpuan perekonomian Betlehem, berhenti datang karena perang.

    Dan peningkatan pembatasan pergerakan dalam bentuk pos pemeriksaan Israel juga mencegah banyak warga Palestina untuk berkunjung.

    “Tadi malam, terjadi serangan roket di Tel Aviv dan itu sedikit menakutkan,” kata Tann.

    “Kami harus pergi ke tempat penampungan. Itu pengalaman yang istimewa. Anda tidak akan lupa bahwa Anda berada di negara yang sedang berperang,” pungkasnya.

    Adegan Kelahiran Yesus di Vatikan Diberi Keffiyeh

    Paus Fransiskus mengatakan pemboman di Gaza adalah sebuah kekejaman (X/Twitter)

    Nuansa Natal tak biasa terlihat di Vatikan, setelah Paus Fransiskus memajang adegan kelahiran Yesus Kristus dibalut dengan keffiyeh.

    Adegan Kelahiran Yesus yang terbuat dari kayu di aula audiensi utama Vatikan telah menjadi berita utama ketika diresmikan pada tanggal 7 Desember 2024 karena adanya keffiyeh.

    Keffiyeh merupakan syal berwarna hitam-putih dengan motif kotak-kotak yang menjadi simbol perlawanan bagi masyarakat Palestina.

    Paus Fransiskus sempat berdoa sebentar di depan palungan pada hari itu ketika ia menyapa para seniman dan donatur yang bertanggung jawab atas seluruh dekorasi Natal Vatikan tahun ini.

    Tahun ini, adegan kelahiran Yesus dibuat oleh para perajin dari Betlehem.

    Perwakilan Kedutaan Besar Palestina di Takhta Suci, serta perwakilan khusus pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, telah hadir di Vatikan pada hari itu untuk meresmikan acara tersebut.

    Ketika Fransiskus terlihat lagi di aula pertemuan, keffiyeh, palungan, dan bayi Yesus telah dipindahkan dari adegan Kelahiran pada 11 Desember 2024.

    Sementara untuk figur Maria dan Yusuf tampak masih berdiri di area adegan Kelahiran.

    Meskipun merupakan tradisi di Vatikan bahwa bayi Yesus hanya ditempatkan di palungan pada tanggal 24 Desember, ketika umat Katolik merayakan kelahiran Yesus, sering kali palungan tetap kosong di adegan hingga tanggal tersebut.

    Patung Kristus tersebut rupanya telah ditempatkan di palungan pada tanggal 7 Desember untuk memamerkan hasil akhirnya sementara para donatur, perajin dan Paus berada di sana untuk melihatnya.

    Seorang pejabat Palestina mengatakan Vatikan telah mencabut keffiyeh tanpa penjelasan, dan tidak jelas apakah keffiyeh tersebut akan dikembalikan pada tanggal 24 Desember.

    Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah tersebut dengan media.

    Kantor berita resmi Palestina WAFA, dalam laporannya tentang pengungkapan tersebut, mencatat pentingnya patung Yesus yang dibungkus dalam keffiyeh.

    Selama pertemuan dengan para donatur Natal, Paus Fransiskus kembali merujuk pada “Palestina yang mati syahid” dan, dengan memperhatikan konflik yang lebih luas, mengulangi seruannya untuk mengakhiri perang.

    Tanah Suci, termasuk Betlehem, adalah rumah bagi komunitas Kristen kecil.

    “Mari kita ingat saudara-saudari yang, di sana dan di belahan dunia lain, justru menderita tragedi perang,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari AP News.

    “Dengan berlinang air mata, mari kita panjatkan doa untuk perdamaian. Saudara-saudari, cukuplah perang, cukuplah kekerasan!” tegasnya.

    Paus Fransiskus telah meminta Hamas untuk membebaskan sandera yang diambil dari Israel pada 7 Oktober 2023, tetapi ia telah lama bersimpati terhadap perjuangan Palestina.

    Ia baru-baru ini menimbulkan kegemparan ketika Paus meminta penyelidikan untuk menentukan apakah serangan Israel di Gaza merupakan genosida.

    Dua anak Palestina memberikan penghargaan “Bintang Betlehem” kepada Paus Fransiskus, yang menurut WAFA merupakan “pengingat kuat akan penderitaan dan kesedihan yang dialami anak-anak Palestina di tengah perang dan blokade Israel yang sedang berlangsung di Gaza”.

    Kedutaan Besar Israel di Takhta Suci menolak berkomentar apakah mereka mengeluhkan palungan keffiyeh atau meminta agar palungan itu disingkirkan.

    Pejabat Vatikan hanya mengingat tradisi Vatikan yang mengharuskan bayi Yesus hanya muncul di palungan pada Malam Natal.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • AS Buka-bukaan, Masih Punya 2.500 Tentara di Irak selain Akui 2.000 Pasukan di Suriah – Halaman all

    AS Buka-bukaan, Masih Punya 2.500 Tentara di Irak selain Akui 2.000 Pasukan di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengakui kehadiran lebih dari 2.500 tentara Amerika di Irak.

    Pentagon juga menyatakan jumlah pasukan di Suriah telah meningkat selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya ancaman.

    “Setidaknya ada 2.500 anggota pasukan Amerika di Irak, selain beberapa pasukan pendukung sementara yang dikerahkan secara berkala,” kata juru bicara Pentagon, Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, Senin (23/12/2024).

    Dia menambahkan, karena pertimbangan diplomatik, Pentagon tidak akan memberikan rincian lebih lanjut.

    AS menyelesaikan perundingan sensitif dengan pemerintah Irak pada bulan September lalu yang menetapkan dimulainya penarikan pasukan setelah pemilu pada bulan November.

    Kehadiran pasukan AS di sana merupakan beban politik jangka panjang bagi para pemimpin Irak, yang semakin mendapat tekanan dari Iran.

    Pejabat Amerika tidak memberikan rincian mengenai perjanjian penarikan tersebut, namun perjanjian tersebut mencakup penghentian misi melawan ISIS pada bulan September 2025, dengan beberapa pasukan AS tersisa hingga tahun 2026 untuk mendukung misi melawan ISIS di Suriah.

    Ada kemungkinan beberapa pasukan akan tetap berada di wilayah Kurdistan setelah itu karena pemerintah daerah ingin kehadiran mereka terus berlanjut, seperti diberitakan Al Arabiya.

    2.000 Tentara AS di Suriah

    Sebelumnya pada Kamis (19/12/2024), Pat Ryder mengumumkan ada sekitar 2.000 tentara Amerika di Suriah, lebih dari dua kali lipat dari 900 tentara yang diakui secara terbuka oleh AS sampai sekarang.

    Pada Senin (23/12/2024), ia mengatakan setidaknya ada 1.100 tentara tambahan dikerahkan untuk jangka waktu singkat untuk melakukan perlindungan pasukan, transportasi, pemeliharaan dan tugas-tugas lainnya.

    Jumlah tersebut berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir dan meningkat seiring waktu.

    “Jumlah pasukan sementara tambahan ini telah berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir berdasarkan kebutuhan misi, tetapi secara umum telah meningkat seiring waktu karena meningkatnya ancaman terhadap pasukan dasar,” kata Pat Ryder, Senin.

    Setelah Presiden Suriah Bashar Assad digulingkan oleh oposisi bersenjata pada 8 Desember lalu, negara itu bergulat dengan kekacauan. 

    Media lokal di Suriah melaporkan pada Senin kemarin terjadi bentrokan sengit antara SDF yang didukung AS dan yang didukung Turki di sekitar Bendungan Tishrin di Provinsi Aleppo, seperti diberitakan Mehr.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Pakar Yaman: Strategi Unik Houthi Bikin F-18 AS Jatuh Ditembak Kapal USS Gettysburg Teman Sendiri – Halaman all

    Pakar Yaman: Strategi Unik Houthi Bikin F-18 AS Jatuh Ditembak Kapal USS Gettysburg Teman Sendiri – Halaman all

    Pakar Yaman: Strategi Unik Houthi Bikin F-18 AS Jatuh Ditembak Kapal USS Gettysburg Teman Sendiri

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pakar urusan strategis Yaman menjelaskan strategi unik yang dijalankan Angkatan Bersenjata Yaman terafiliasi kelompok Houthi saat sukses membuat sebuah jet tempur F-18 Amerika Serikat (AS) jatuh di Laut Merah, Sabtu (21/12/2024) kemarin.

    Abdulsalam Safyan, pakar urusan strategis Yaman tersebut, menyatakan operasi serangan ini belum pernah terjadi sebelumnya oleh angkatan bersenjata negara itu.

    Sebagai informasi, jet tempur F-18 AS yang jatuh di laut merah adalah pesawat tempur generasi kelima, dikenal dengan nama teknis tempur F/A-18F Super Hornet.

    Safyan menjelaskan kenapa strategi Houthi dia nyatakan sebagai taktik unik.

    Menurutnya, operasi Houthi itu merupakan serangan pendahuluan yang menargetkan kapal induk USS Harry S. Truman.

    Operasi serangan Houthi itu dilakukan pada saat yang sama dengan dimulainya agresi AS dan Inggris terhadap Yaman.

    “Angkatan Bersenjata Yaman memaksa jet tempur musuh untuk mengubah arah dan melarikan diri dari wilayah udara negara itu menuju perairan internasional di Laut Merah,” katanya dilansir MNA, Selasa (24/12/2024).

    “Pertempuran kami dengan musuh Zionis terus berlanjut; musuh yang senang dengan ilusinya mengenai Lebanon dan Suriah,” tambahnya.

    Adapuun Angkatan bersenjata Yaman mengumumkan kalau serangan mereka menjadi sebab jatuhnya jet tempur F-18 AS pada Minggu. 

    Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa selama serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap USS Harry S. Truman, pihaknya juga menembak jatuh F-18.

    F-18E Super Hornet Angkatan Laut AS mendekat untuk menerima bahan bakar dari KC-135 Stratotanker di Irak utara setelah melakukan serangan udara di Suriah, 23 September 2014 (Staff Sgt. Shawn Nickel / US Air Forces Central Command / AFP)

    Ditembak USS Gettysburg Teman Sendiri

    Berbeda dari klaim Houthi, Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan F-18 Super Hornet tersebut jatuh karena friendly fire alias ditembak teman sendiri.

    “Dua penerbang Angkatan Laut AS selamat setelah pesawat F/A-18F Super Hornet dua tempat duduk yang mereka tumpangi ditembak jatuh oleh kapal Amerika secara tidak sengaja,” menurut pernyataan Sabtu malam dari Komando Pusat AS.

    F-18 Super Hornet, yang ditugaskan ke kapal induk USS Harry S Truman (CVN-75), sedang terbang di atas Laut Merah ketika kapal penjelajah berpeluru kendali USS Gettysburg (CG-64) menembakinya, menurut pernyataan CENTCOM.

    “Kedua pilot berhasil diselamatkan. Penilaian awal menunjukkan bahwa salah satu awak mengalami luka ringan,” demikian pernyataan dari CENTCOM.

    “Insiden ini bukan akibat tembakan musuh, dan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan,” tambah pernyataan itu.

    Mengaitkan dengan analisis dari Safyan, sepertinya F-18 Super Hornet AS itu memang menghindari serangan kelompok Houthi dan terbang ke wilayah Laut Merah namun muncul di sekitar Kapal USS Gettysburg.

    Dikira objek musuh, F-18 Super Hornet AS itu kemudian ditembaki USS Gettysburg.  

    Seorang pejabat Angkatan Laut AS mengatakan kepada USNI News bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat pada hari Minggu atau sekitar pukul 7 malam waktu Pantai Timur pada Sabtu. 

    “F-18 Super Hornet ditugaskan ke Carrier Air Wing One, dan diangkut dengan Truman,” seorang pejabat mengatakan kepada USNI News. 

    Meskipun pernyataan CENTCOM tidak menyebutkan skuadronnya, satu-satunya skuadron F/A-18F dua kursi yang diangkut dengan Truman adalah “Red Rippers” dari Strike Fighter Squadron (VFA) 11 dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Oceana, Virginia.

    Kelompok penyerang tersebut ditugaskan sebagai bagian dari Operasi Prosperity Guardian yang dipimpin AS, misi untuk melindungi lalu lintas pedagang di Laut Merah dari serangan Houthi dari Yaman.

    Kelompok penyerang sebelumnya dan kapal perang berpeluru kendali AS yang dikerahkan secara independen telah mencegat puluhan pesawat nirawak, rudal jelajah berpemandu, dan rudal balistik sebagai bagian dari misi mereka.

    Selama akhir pekan, pasukan AS menyerang ibu kota Yaman, Sanna, dengan menyerang fasilitas penyimpanan rudal serta pusat komando dan kontrol, menurut pernyataan CENTCOM pada Sabtu.

    “Pasukan CENTCOM melancarkan serangan yang disengaja untuk mengganggu dan melemahkan operasi Houthi, seperti serangan terhadap kapal perang Angkatan Laut AS dan kapal dagang di Laut Merah Selatan, Bab al-Mandeb, dan Teluk Aden,” bunyi pernyataan tersebut.

    Gambar representasional yang dihasilkan AI mengilustrasikan jet tempur F-18 Super Hornet AS ditembaki teman sendiri Kapal Perang USS Gettysburg dalam sebuah insiden friendly fire di Laut Merah, Sabtu (21/12/2024).

    Gettysburg , yang bermarkas di Pangkalan Angkatan Laut Norfolk, Virginia, ditugaskan ke Truman dan memasuki Laut Merah dengan kapal induk minggu lalu, menurut USNI News Fleet and Marine Tracker.

    Dalam misis itu, Gettysburg berperan sebagai komandan kapal penjelajah.

    Secara rinci tugasnya adalah sebagai komandan pertahanan udara untuk kelompok penyerang dan bertanggung jawab untuk mendeteksi dan mengalahkan ancaman terhadap kapal induk dan pengawalnya.

    Kapal penjelajah itu memiliki lebih dari 100 sel peluncur vertikal yang mampu menembakkan rudal yang mampu mencegat berbagai ancaman.

    Para pejabat belum mengungkapkan senjata apa yang digunakan awak kapal penjelajah itu dalam insiden itu.

    Adapun USS Harry S Truman, pengawalnya, dan sayap udara dikerahkan dari Norfolk pada 23 September. 

    Sebelum memasuki Laut Merah, kelompok penyerang beroperasi di Atlantik di lepas pantai Norwegia dan Inggris.

    Berikut ini adalah pernyataan lengkap dari Komando Pusat AS.

    TAMPA, Fla. – Dua pilot Angkatan Laut AS berhasil melontarkan diri dengan selamat di atas Laut Merah pada dini hari tanggal 22 Desember ketika pesawat tempur F/A-18 mereka ditembak jatuh dalam kasus yang tampaknya merupakan tembakan kawan.

    Kapal penjelajah berpeluru kendali USS Gettysburg (CG 64), yang merupakan bagian dari Kelompok Serang Kapal Induk USS Harry S. Truman, secara keliru menembaki dan mengenai F/A-18, yang terbang dari USS Harry S. Truman.

    Kedua pilot berhasil diselamatkan dengan selamat. Penilaian awal menunjukkan bahwa salah satu awak pesawat mengalami luka ringan. Insiden ini bukan akibat tembakan musuh, dan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan.

     

    (oln/MNA/USNI/*)

  • Bak Pahlawan, Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat di Gaza, IDF Dibangga-banggakan – Halaman all

    Bak Pahlawan, Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat di Gaza, IDF Dibangga-banggakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketika berbicara di depan Parlemen Israel, Knesset, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim gencatan senjata dengan Hamas semakin dekat.

    Bagaikan pahlawan, Netanyahu menyebut gencatan senjata di Gaza akan segera terealisasi berkat kerja keras pemerintahannya.

    Hal itu terlihat ketika ia menyebut Hamas semakin lemah setelah pemimpin mereka, Yahya Sinwar tewas terbunuh beberapa waktu yang lalu.

    Netanyahu pun juga menegaskan bahwa segala tindakan signifikan tengah ia lakukan demi kesepakatan tersebut tercapai.

    “Saya ingin memberi tahu Anda dengan hati-hati,” kata Netanyahu di depan Knesset, dikutip dari Times of Israel.

    “Pertama, (pemimpin Hamas Yahya) Sinwar sudah tidak bersama kita lagi.”

    “Hamas berharap Hizbullah dan Iran akan membantu mereka, tetapi mereka menjilati luka mereka; dan Hamas sendiri juga menerima semakin banyak pukulan.”

    “Jadi ada kemajuan. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan, tetapi kami sedang berusaha,” ungkap Netanyahu.

    Meski mengklaim kesepakatan gencatan senjata makin dekat, namun Netanyahu tak bisa merinci kemajuan seperti apa yang yang tengah berlangsung.

    “Saya tidak dapat memberi tahu Anda semua hal yang kami lakukan, tetapi kami mengambil tindakan signifikan di semua tingkatan,” ucapnya.

    “Kami akan terus bertindak dengan segala cara, tanpa henti, sampai kami membawa pulang semua orang dari wilayah musuh,” lanjutnya.

    Diperkirakan bahwa 96 dari 251 sandera yang diculik Hamas pada 7 Oktober masih berada di Gaza, termasuk jenazah sedikitnya 34 orang yang dipastikan tewas oleh IDF.

    Hamas membebaskan 105 warga sipil selama gencatan senjata seminggu pada akhir November 2024, dan empat sandera dibebaskan sebelum itu.

    Delapan sandera telah diselamatkan oleh pasukan dalam keadaan hidup, dan jenazah 38 sandera juga telah ditemukan, termasuk tiga orang yang terbunuh oleh militer Israel saat mereka mencoba melarikan diri dari Hamas.

    Mengalihkan pidatonya ke wilayah yang lebih luas, Netanyahu mengatakan bahwa prestasi militer Israel “mengubah wajah Timur Tengah”.

    “Rangkaian keberhasilan dan kemenangan kita menginspirasi apresiasi yang sangat besar di kawasan kita dan di seluruh dunia,” katanya.

    “Mereka melihat kehancuran besar yang Hamas dan Hizbullah telah ciptakan sendiri.”

    “Mereka sedang menyaksikan pemusnahan para pemimpin mereka di eselon pertama, kedua, dan ketiga. Di eselon keempat. Tidak ada eselon yang tersisa,” ujar Netanyahu lagi.

    Netanyahu juga mengecam oposisi karena mengejek desakannya atas kemenangan total.

    “Realitas lebih kuat daripada penghinaan dan ejekan Anda,” ujar Netanyahu.

    Jika Israel menghentikan perang sebelum memasuki Rafah di Gaza dan mengambil alih kendali koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, dan sebelum menghadapi Hizbullah, seperti yang didesak banyak pihak di pihak oposisi, kata Netanyahu, itu akan menandai kemenangan bagi Iran dan poros kejahatannya, dan itu “tidak akan membebaskan siapa pun”.

    “Berkali-kali terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah,” tegasnya.

    Ada Celah yang Menyempit

    Seorang pria menangis sambil memegang jenazah seorang anak berusia dua tahun yang tewas akibat pecahan peluru setelah serangan Israel di Kota Gaza, di rumah sakit Al-Ahli Arab, juga dikenal sebagai rumah sakit Baptis pada tanggal 5 Desember 2024, saat perang antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) (AFP/OMAR AL-QATTAA)

    Kesenjangan antara Israel dan Hamas mengenai kemungkinan gencatan senjata Gaza telah menyempit, menurut pernyataan pejabat Israel dan Palestina pada Senin (23/12/2024).

    Upaya baru oleh mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat untuk mengakhiri pertempuran dan membebaskan sandera Israel dan asing telah mendapatkan momentum bulan ini, meskipun belum ada terobosan yang dilaporkan.

    Seorang pejabat Palestina yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan meskipun beberapa poin yang kontroversial telah diselesaikan, identitas sejumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel sebagai imbalan atas sandera masih belum disepakati, bersamaan dengan pengerahan pasukan Israel secara pasti di Gaza.

    Pernyataannya sesuai dengan komentar menteri diaspora Israel, Amichai Chikli, yang mengatakan kedua isu tersebut masih dinegosiasikan.

    Meskipun demikian, katanya, kedua belah pihak sudah jauh lebih dekat untuk mencapai kesepakatan daripada yang telah mereka capai selama berbulan-bulan.

    “Gencatan senjata ini dapat berlangsung selama enam bulan atau 10 tahun, tergantung pada dinamika yang terbentuk di lapangan,” kata Chikli, dikutip dari Reuters.

    “Banyak hal bergantung pada kekuatan apa yang akan menjalankan dan merehabilitasi Gaza setelah pertempuran berhenti,” katanya.

    Durasi gencatan senjata telah menjadi titik kritis utama dalam beberapa putaran negosiasi yang gagal.

    Hamas menginginkan perang berakhir, sementara Israel menginginkan diakhirinya kekuasaan Hamas di Gaza terlebih dahulu.

    “Masalah mengakhiri perang sepenuhnya belum terselesaikan,” kata pejabat Palestina.

    Chikli mengatakan tahap pertama adalah fase kemanusiaan yang akan berlangsung selama 42 hari dan termasuk pembebasan sandera.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • 30 Perwira Rezim Assad Ditangkap di Lebanon, Interpol Incar Jenderal Suriah Jamil al-Hassan – Halaman all

    30 Perwira Rezim Assad Ditangkap di Lebanon, Interpol Incar Jenderal Suriah Jamil al-Hassan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Otoritas Lebanon baru-baru ini menangkap 30 perwira rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad yang digulingkan pada 8 Desember 2024.

    Menyusul kabar tersebut, Layanan Polisi Internasional (Interpol) mendesak pihak berwenang Lebanon untuk menangkap direktur Intelijen Angkatan Udara Suriah, Jamil al-Hassan, dan menyerahkannya ke Amerika Serikat (AS).

    “Beirut menerima telegram resmi pekan lalu dari Interpol yang mendesak pihak berwenang untuk menangkap Jamil al-Hassan jika dia berada di wilayah Lebanon atau jika dia memasukinya dan menyerahkannya ke Amerika Serikat. Namun keberadaan Al-Hassan masih belum diketahui,” kata tiga sumber peradilan Lebanon, Senin (23/12/2024).

    Sementara itu, Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengatakan negaranya akan bekerja sama dengan permintaan Interpol untuk menangkap direktur Intelijen Angkatan Udara Suriah, Mayor Jenderal Jamil al-Hassan jika pergi ke negaranya.

    “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan surat Interpol terkait penangkapan direktur Intelijen Angkatan Udara Suriah,” kata Najib Mikati, Senin (23/12/2024), seperti diberitakan Al Jazeera.

    Jamil al-Hassan Jadi Buron Internasional

    Pada 9 Desember 2024, surat dakwaan AS mengungkapkan tuduhan terhadap Jamil al-Hassan (72) melakukan kejahatan perang, termasuk menyiksa tahanan, beberapa di antaranya adalah orang Amerika, selama konflik bersenjata di Suriah.

    Jamil al-Hassan juga merupakan salah satu dari tiga pejabat senior Suriah yang dihukum oleh pengadilan Prancis pada Mei lalu karena melakukan kejahatan perang atas keterlibatan mereka dalam penghilangan dan kematian ayah dan putranya yang berkewarganegaraan Prancis-Suriah.

    Menurut sumber peradilan Lebanon, surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Interpol menuduh Jamil al-Hassan terlibat dalam kejahatan perang, penyiksaan dan genosida.

    “Jamil al-Hassan juga bertanggung jawab mengawasi jatuhnya ribuan ton barel bahan peledak ke penduduk Suriah, dan hal ini menyebabkan kematian banyak warga sipil,” kata sumber itu.

    Permintaan Interpol diedarkan ke otoritas Keamanan Umum dan kontrol perbatasan Lebanon.

    “Pihak berwenang Lebanon menangkap hingga 30 mantan perwira intelijen dan perwira Divisi Keempat tentara selama era rezim Assad, dan mereka sekarang berada dalam tahanan polisi,” kata dua sumber keamanan Lebanon kepada Reuters.

    Sebelumnya, rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan ke berbagai kota di Suriah yang dimulai pada 27 November 2024.

    Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia, sementara para pejabat yang menjadi kaki tangannya dulu di Suriah kini menjadi incaran pengadilan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • PM Israel Netanyahu Klaim Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza, Apa Kata ? – Halaman all

    PM Israel Netanyahu Klaim Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza, Apa Kata ? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim ada beberapa kemajuan yang dicapai oleh Israel dalam negosiasi untuk pertukaran sandera dengan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

    “Saya dengan hati-hati mengatakan bahwa beberapa kemajuan telah dicapai dan kami akan terus berupaya sampai kita mengembalikan semuanya,” katanya setelah rapat dengan anggota Knesset, Senin (23/12/2024).

    Namun, Netanyahu menegaskan Israel tidak bisa mengungkap rincian pembicaraan itu.

    “Kami mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan mereka, tapi kami tidak dapat mengungkapkan semua yang kami lakukan,” lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya. 

    Hamas: Nasib Sandera Tergantung pada Posisi Tentara Israel di Lapangan

    Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), mengatakan nasib para sandera di Gaza tergantung pada posisi tentara Israel yang maju ratusan meter di beberapa daerah yang menjadi sasaran agresi.

    “Nasib beberapa tahanan musuh bergantung pada kemajuan tentara pendudukan ratusan meter di beberapa daerah yang menjadi sasaran agresi,” kata Abu Ubaida, Senin (23/12/2024).

    Ia juga mengatakan pejuang Brigade Al-Qassam telah mencapai berbagai kemajuan di Jalur Gaza.

    “Kepahlawanan mujahidin kami dan kinerja lapangan mereka di Jalur Gaza utara adalah model yang menginspirasi bagi semua orang bebas di dunia,” tambahnya.

    “Musuh (Israel) menyembunyikan kerugian nyata dan kondisi menyedihkan tentaranya di Jalur Gaza utara demi menjaga citra tentaranya,” lanjutnya.

    Abu Ubaida mengatakan Israel melakukan serangan bertubi-tubi di Jalur Gaza utara untuk menutupi rasa malunya.

    “Genosida dan pembersihan etnis di Jalur Gaza utara menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, untuk menutupi skandal dan rasa malu tentara Zionis,” ujarnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.317 jiwa dan 107.713 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (23/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Donald Trump Ingin Beli Greenland setelah Incar Kanada dan Terusan Panama – Halaman all

    Donald Trump Ingin Beli Greenland setelah Incar Kanada dan Terusan Panama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengulangi seruannya agar AS membeli Greenland dari Denmark.

    Ia pernah menyerukan pembelian Greenland pada masa jabatannya yang pertama.

    “Demi tujuan Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak,” tulis Donald Trump dalam pengumuman, Minggu (23/12/2024).

    Greenland, pulau terbesar di dunia, terletak di antara Samudra Atlantik dan Samudra Arktik, dengan 80 persen wilayahnya ditutupi oleh lapisan es dan menjadi lokasi pangkalan militer AS yang besar.

    Wilayah ini memperoleh pemerintahan sendiri dari Denmark pada tahun 1979.

    Sebelumnya, Donald Trump dikabarkan mengincar Kanada dan Terusan Panama.

    Ia mengatakan AS dapat mengambil alih kembali kendali Terusan Panama jika tidak ada pengurangan biaya pengiriman yang diperlukan untuk menggunakan jalur air yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik itu.

    “Jika prinsip-prinsip, baik moral maupun hukum, dari sikap memberi yang murah hati ini tidak diikuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan ke Amerika Serikat, secara penuh, cepat, dan tanpa pertanyaan,” katanya, seperti diberitakan Anadolu Agency, Sabtu (21/12/2024).

    Amerika Serikat membangun terusan ini pada awal tahun 1900-an tetapi menyerahkan kendali kepada Panama pada tanggal 31 Desember 1999, berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1977 oleh Presiden Jimmy Carter.

    Selain itu, Donald Trump juga mengusulkan agar Kanada menjadi negara bagian AS yang ke-51 dan menyebut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebagai gubernur untuk “Negara Bagian Besar Kanada”.

    “Presiden bercanda. Presiden menggoda kita. Tentu saja, dalam masalah itu, komentarnya sama sekali tidak serius,” kata Menteri Keamanan Publik saat itu Dominic LeBlanc, dikutip dari AP News.

    Greenland Tidak Dijual

    Kepala pemerintahan Greenland, Múte Bourup Egede, menyatakan seruan terbaru Donald Trump untuk kendali AS atas Greenland akan berakhir sia-sia seperti seruannya pada masa jabatan pertamanya.

    “Greenland adalah milik kita. Kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual,” kata Múte Bourup Egede dalam sebuah pernyataan, Senin (23/12/2024). 

    “Kita tidak boleh kalah dalam perjuangan kita selama bertahun-tahun untuk kebebasan,” lanjutnya.

    Donald Trump membatalkan kunjungan tahun 2019 ke Denmark setelah tawarannya untuk membeli Greenland ditolak dan akhirnya tidak membuahkan hasil.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Profil Partai Politik Jerman Jelang Pemilu Dini 2025 – Halaman all

    Profil Partai Politik Jerman Jelang Pemilu Dini 2025 – Halaman all

    Uni Kristen Demokrat (CDU) dan Uni Kristen Sosial (CSU).

    Warna: Hitam

    Ketua: Friedrich Merz (CDU), Markus Söder (CSU)

    Pemimpin parlemen: Friedrich Merz (CDU)

    Anggota: CDU 363.100 (2024), CSU 131.000 (2024)

    Basis pemilih: Uni Kristen Demokrat, CDU, dan “partai bersaudara” di negara bagian Bayern, Uni Kristen Sosial, CSU, tergolong populer di kalangan warga berusia di atas 60 tahun, jemaat gereja, dan khalayak di pedesaan daripada daerah perkotaan. CDU juga secara umum lebih disukai oleh kalangan industri dan pemilik usaha kecil, serta banyak dipilih warga berpendidikan rendah atau menengah.

    Hasil pemilihan Bundestag 2021: 24,1% (2017: 32,9%)

    Sejarah: CDU didirikan di Jerman Barat pada tahun 1950 setelah Perang Dunia II dengan tujuan menarik semua pemilih konservatif Kristen di Jerman. CDU/CSU menjadi kekuatan politik paling dominan di era pascaperang, dan mendominasi pemerintahan selama beberapa dekade.

    Kanselir CDU Konrad Adenauer, yang memerintah dari tahun 1949 hingga 1963, adalah orang yang paling dekat dengan pendiri Republik Federal. Adenauer dan menteri ekonominya (dan penggantinya sebagai kanselir), Ludwig Erhard, yang memimpin “keajaiban ekonomi” Jerman Barat. Reputasi partai sebagai batu karang stabilitas moral dan ekonomi Jerman berlanjut di bawah kanselir CDU lain, Helmut Kohl, yang mendorong penyatuan kembali Jerman pada tahun 1990, sebuah momen bersejarah.

    Adapun Kanselir Angela Merkel (2005-2021) dikenal banyak mengadopsi program sosialis dan menggeser konservatisme CDU semakin ke tengah.

    Platform: CDU/CSU berjanji untuk mengurangi pajak perusahaan dan memberi manfaat bagi mereka yang berpenghasilan tinggi.

    Terkait migrasi, CDU/CSU menekankan komitmennya terhadap hak dasar untuk mendapatkan suaka, tetapi mereka menginginkan pembatasan yang lebih ketat terhadap siapa yang dapat mengajukan suaka, dan mereka menekankan perlunya mendeportasi pengungsi yang telah melakukan tindak pidana di Jerman.

    Mitra koalisi pilihan: Partai Liberal Demokrat (FDP)

    Partai Sosial Demokrat (SPD)

    Warna: Merah

    Ketua: Saskia Esken, Lars Klingbeil

    Hasil pemilihan Bundestag 2021: 25,7% (2017: 20,5%)

    Anggota: 365.000 (2024)

    Basis pemilih: SPD Sosial Demokrat yang berhaluan kiri-tengah secara tradisional menampung kelas pekerja dan serikat buruh. Seperti CDU, partai ini memiliki basis pemilih yang menua. Lumbung suara terbesar SPD tetap berada di kawasan industri padat penduduk di Jerman bagian barat, khususnya kawasan Ruhr di Rhine-Westfalen Utara, serta negara bagian Hesse dan Niedersachsen.

    Sejarah: SPD didirikan pada tahun 1875 dan merupakan partai politik tertua di Jerman. Pada dekade pertama abad ke-20 yang penuh gejolak, SPD bertindak sebagai organisasi payung bagi sejumlah gerakan kiri, serikat pekerja, dan komunis. Namun, dengan berdirinya Partai Komunis Jerman, KPD, pada tahun 1919, SPD menjadi rumah permanen bagi para reformis keadilan sosial, alih-alih kaum revolusioner.

    Banyak petinggi SPD yang kemudian dijebloskan ke kamp konsentrasi selama kekuasaan Nazi Jerman.

    Kanselir pertama SPD pascaperang, Willy Brandt, memerintah Jerman Barat dari tahun 1969 hingga 1974. Dia memperoleh reputasi internasional karena mendorong rekonsiliasi dengan Eropa Timur di tengah Perang Dingin. Dia digantikan oleh Helmut Schmidt, legenda lain SPD. Keduanya menjadi tokoh yang sangat dihormati dalam politik Jerman.

    Kader SPD, Gerhard Schröder memimpin pemerintahan bersama Partai Hijau dari tahun 1998 hingga 2005. SPD kemudian bermitra dengan CDU dalam koalisi dengan Kanselir Angela Merkel sebelum mengambil alih kendali pada tahun 2021 di bawah Kanselir Olaf Scholz. Di bawahnya, Jerman memiliki koalisi tiga partai pertama dengan Partai Hijau dan FDP.

    Platform: Program pokok SPD berkisar pada kebijakan sosial seperti upah minimum atau bantuan langsung tunai. SPD pernah meformasi pasar tenaga kerja di bawah Kanselir Schröder pada awal tahun 2000-an. Dia memperketat persyaratan bantuan negara bagi para pengangguran dan membatasi tunjangan serta bantuan sosial.

    Langkah ini memecah belah partai kaum konservatif. Di tubuh partai memuji dampak yang menguntungkan terhadap pertumbuhan lapangan kerja, sementara faksi di spektrum kiri mengecamnya sebagai kebijakan yang tidak manusiawi dan neoliberal.

    Saat ini para pemilih tradisional SPD, buruh industri, dan tenaga kerja berupah rendah mulai berpaling dari partai. Fenomena itu menjamur setelah SPD menjalin koalisi hampir dua dekade bersama partai konservatif CDU dan sebabnya dianggap telah kehilangan jati diri.

    Mitra koalisi pilihan: Partai Hijau

    Partai Hijau

    Warna: Hijau

    Ketua: Franziska Brantner, Felix Banaszak

    Hasil pemilihan Bundestag 2021: 14,8% (2017: 8,9%)

    Anggota: 150.000 (2024)

    Basis pemilih: Partai Hijau yang fokus pada isu lingkungan sangat bergantung pada demografi perkotaan yang berpendidikan tinggi sebagai basis pemilih mereka. Kebanyakan hidup di kota-kota besar di Jerman bagian barat, terutama di lingkungan universitas. Dari segi pendapatan, pemilih Partai Hijau saat ini cenderung berpenghasilan tinggi, bukan lagi dari kaum berupah rendah, seperti yang kini sedang diupayakan. Dalam pemilu terakhir, Partai Hijau memperoleh dukungan terbesar dari pemilih muda, diyakini karena terinspirasi gerakan lingkungan Fridays for Future dan kekhawatiran umum atas dampak perubahan iklim.

    Sejarah: Partai Hijau lahir dari peleburan berbagai gerakan sosial tahun 1980-an. Sebagian besar pendukung inti partai adalah pegiat lingkungan dan sosial yang memperjuangkan gerakan anti energi nuklir hingga kesetaraan hak bagi minoritas seksual. Keberhasilan Partai Hijau sejak didirikan pada 1980 adalah membawa isu-isu sosial progresif ke tatanan politik praktis.

    Partai Hijau menjadi sangat menonjol dalam politik Jerman antara tahun 1998 dan 2005, saat menjadi mitra koalisi junior bagi SPD di bawah Gerhard Schröder. Ketua umum partai saat itu, Joschka Fischer, menjabat sebagai menteri luar negeri dan wakil kanselir.

    Partai Hijau telah lama terbagi menjadi “realis” yang bersedia mengkompromikan tujuan partai untuk memiliki suara dalam pemerintahan, dan “fundamentalis” yang lebih berhaluan kiri, yang lebih dekat dengan akar budaya tandingan partai. Untuk pemilu dini 2025, Partai Hijau mengusung Menteri Perekonomian Robert Habeck sebagai kandidat kanselir.

    Platform: Partai Hijau menekankan pembangunan infrastruktur melalui pinjaman, dengan dalih bahwa beban ekonomi utang negara lebih kecil ketimbang infrastruktur yang tidak memadai.

    Partai Hijau juga mendorong elektrifikasi kendaraan hingga ekspansi produksi energi terbarukan untuk menghasilkan listrik dan pemanas. Dalam hal kebijakan sosial, Partai Hijau menganjurkan pembayaran pensiun minimum wajib yang disubsidi melalui peningkatan pendapatan pajak, sementara sistem baru ditetapkan di mana pegawai negeri juga akan memberikan kontribusi. Mereka juga mendukung “jaminan pendapatan”, peningkatan upah minimum.

    Dalam hal kebijakan luar negeri, mereka menginginkan pendekatan yang tegas berdasarkan nilai-nilai yang lebih langsung mengkritik Cina dan Rusia atas pelanggaran hak asasi manusia.

    Mitra koalisi pilihan: SPD

    Partai Liberal Demokrat (FDP)

    Warna: Kuning

    Ketua: Christian Lindner

    Anggota: 71.800 (2024)

    Basis pemilih: Sebagai partai neoliberal yang pro-pasar bebas, FDP secara tradisional memperoleh pemilih terbanyak di kalangan wiraswasta, terutama pemilik bisnis dan profesional seperti dokter gigi dan pengacara. Dukungan dari kelas pekerja sebaliknya tercatat sangat minim.

    Hasil pemilihan Bundestag 2021: 11,5% (2017: 10,7%)

    Sejarah: FDP telah menjadi penghuni tetap di parlemen Jerman sejak awal bedirinya Republik Federal. Namun, FDP mengalami kekalahan besar dalam pemilihan umum tahun 2013 karena gagal melewati ambang batas parlemen sebesar 5%. Kebangkitan kembali FDP tercatat di bawah pimpinan baru Christian Lindner.

    Didirikan pada bulan Desember 1948, FDP acap menjadi penentu kemenangan bagi CDU dan SPD di masa lalu. Partai ini berpartisipasi dalam pemerintahan federal selama total 41 tahun, lebih lama daripada partai lainnya. Akibatnya, partai ini menyediakan banyak menteri kabinet bagi partai-partai yang lebih besar, beberapa di antaranya, seperti menteri luar negeri jangka panjang Helmut Kohl, Hans-Dietrich Genscher, menjadi tokoh sejarah utama pascaperang.

    Platform: Kebebasan individu, dan pembatasan kekuasaan negara, telah menjadi prinsip panduan partai. FDP ingin memerangi perubahan iklim dengan mempromosikan teknologi baru dan telah berjanji untuk mempercepat upaya digitalisasi Jerman yang lamban.

    Program partai ini didasarkan pada prinsip kebebasan individu dan hak-hak sipil. Partai ini selalu berkampanye untuk lebih banyak pemotongan pajak. FDP menentang perampasan, pengendalian sewa, atau pembatasan sewa dan ingin melihat peningkatan jumlah rumah yang dimiliki pemiliknya. FDP menginginkan lebih banyak privatisasi, menentang batas kecepatan di jalan bebas hambatan, dan percaya bahwa teknologi akan mengatasi dampak buruk perubahan iklim.

    FDP adalah partai pro-Eropa dan ingin memungkinkan pekerja terampil untuk bermigrasi ke Jerman di bawah sistem poin berdasarkan model Kanada. Pengungsi perang akan diberikan status perlindungan sementara dengan birokrasi minimum dan harus segera kembali ke negara asal setelah konflik berakhir. Partai ini kritis terhadap Rusia dan Cina dan mendukung kemitraan Jerman dengan Amerika Serikat dan peran Jerman yang kuat di Uni Eropa.

    Mitra koalisi pilihan: CDU

    Alternatif untuk Jerman (AfD)

    Warna: Biru muda

    Ketua: Tino Chrupalla, Alice Weidel

    Anggota: 48.000 (2024)

    Basis pemilih: AfD telah menarik pemilih dari semua partai besar lainnya kecuali Partai Hijau, dan secara bersamaan berhasil memobilisasi banyak non-pemilih. AfD mendapat skor terbaik di antara pemilih berpendapatan menengah hingga rendah, dan pemilih dari berbagai kelas sosial. AfD terutama sangat sukses di Jerman Timur. Sementara itu, keanggotaannya memiliki satu fitur penting, yakni hanya 17% yang merupakan perempuan.

    Hasil pemilihan Bundestag 2021: 10,3%

    Sejarah: Alternatif untuk Jerman yang berhaluan kanan ekstrem telah melonjak menjadi terkenal sejak didirikan pada tahun 2013 sebagai partai Euroskeptis. Sejak saat itu, warga Jerman memilih AfD untuk parlemen federal dan juga di setiap negara bagian dalam pemilihan daerah serta parlemen Eropa.

    AfD awalnya dibentuk oleh sekelompok akademisi neoliberal sebagai protes terhadap mata uang tunggal Euro. Mereka marah khususnya atas keputusan Merkel untuk menyelamatkan Yunani pada tahun 2010 setelah krisis keuangan Eropa. Namun, setelah masuknya pengungsi terutama dari Suriah yang dilanda perang pada tahun 2015, partai tersebut menetapkan agenda nasionalis, anti-imigran, dan anti-Islam yang terang-terangan.

    AfD memiliki bagian ekstremis yang kuat yang diawasi oleh dinas intelijen domestik.

    Platform: AfD ingin mencegah pengungsi untuk masuk ke Jerman sama sekali. Partai ini ingin mendeportasi setiap pemohon suaka yang ditolak. Sejak tahun 2024, banyak anggota AfD yang menggunakan istilah “remigrasi” untuk merujuk pada deportasi massal dan pengusiran migran dan keturunan mereka.

    Partai ini bersikeras pada keutamaan budaya “tradisional” Jerman dan menolak Islam sebagai bagian dari masyarakat Jerman. Partai ini juga mempertanyakan gagasan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh manusia, ingin menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga, dan menentang isu-isu keberagaman dan gender.

    AfD ingin membatasi wilayah operasi NATO pada wilayah negara-negara anggotanya dan mengganti UE dengan organisasi baru.

    Partai ini menyangkal bahwa perubahan iklim dipengaruhi oleh manusia dan ingin Jerman kembali menggunakan energi nuklir.

    Aliansi Sahra Wagenknecht (BSW)

    Warna: Ungu

    Ketua: Sahra Wagenknecht, Amira Mohamed Ali

    Anggota: Sekitar 1.000

    Basis pemilih: Sebagian besar mantan pendukung Partai Kiri dan mantan pendukung AfD, sebagian besar di Jerman timur.

    Sejarah: Didirikan pada tahun 2024 oleh para pemberontak Partai Kiri

    Platform: Aliansi Sarah Wagenknecht yang populis berhaluan kiri dalam isu-isu ekonomi: keadilan sosial, jaminan kerja, upah yang lebih tinggi, tunjangan yang besar, dan sistem pajak yang dirubah. Aliansi ini dekat dengan sayap kanan dalam isu-isu seperti imigrasi dan topik-topik seperti keberagaman gender.

    BSW mengkritik pengiriman senjata ke Ukraina dan para pendukungnya dalam Perang Rusia-Ukraina, dan menyalahkan NATO karena memprovokasi konflik. Mengacu pada perang Israel-Hamas, Wagenknecht menggambarkan Jalur Gaza sebagai “penjara terbuka.”

    BSW menentang peralihan ke energi terbarukan termasuk kendaraan listrik.