Category: Tribunnews.com Internasional

  • Seorang Pria Israel Ditangkap karena Dicurigai Menjadi Mata-mata Iran – Halaman all

    Seorang Pria Israel Ditangkap karena Dicurigai Menjadi Mata-mata Iran – Halaman all

    Seorang Pria Israel Ditangkap karena Dicurigai Menjadi Mata-mata Iran

    TRIBUNNEWS.COM- Sebuah laporan berita menyebutkan bahwa pihak berwenang Israel menangkap seorang warga negara Israel yang dicurigai bekerja sebagai mata-mata Iran.

    Saluran berita Israel iNews 24 melaporkan di situsnya bahwa Alexander Granovsky, 29 tahun, memiliki masa lalu kriminal dari kota Petah Tikva, dan dicurigai sebagai mata-mata Iran, dan tuntutan diperkirakan akan diajukan terhadapnya pada hari Jumat.

    Saluran tersebut mengindikasikan bahwa tersangka memiliki catatan kriminal di bidang narkoba dan kekerasan terhadap properti, dan sebelumnya telah dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara, menurut apa yang dilaporkan oleh Kantor Berita Jerman.

    Rincian penyelidikan yang dilakukan oleh dinas keamanan internal Shin Bet dan polisi Israel menunjukkan bahwa Granovsky melakukan kontak melalui aplikasi Telegram dengan pejabat Iran yang mengarahkannya dalam serangkaian acara, termasuk grafiti yang menentang pemerintah dan presidennya, Benjamin Netanyahu, di yang dia tulis. 

    Di dalamnya “anak-anak Roh Tuhan,” dia juga membakar delapan kendaraan dan mengumpulkan informasi intelijen.

    Selain itu, tersangka memotret pintu masuk lingkungan perumahan ketua partai Perkemahan Nasional, anggota Knesset Benny Gantz, dan menyerahkan foto-foto tersebut kepada pengurusnya, dan memberikan kepada mereka nomor telepon mantan tokoh terkemuka.

    Menurut laporan tersebut, Granovsky mengatakan selama interogasinya: “Saya butuh uang, dan mereka membayar dan saya melakukan apa yang mereka minta.”

    Israel baru-baru ini mengumumkan penangkapan sejumlah orang atas tuduhan memata-matai situs intelijen Israel dan berencana membunuh seorang ilmuwan nuklir Israel demi kepentingan Iran. 

    Oktober lalu, Shin Bet mengumumkan penangkapan tujuh sel Arab dari Yerusalem atas tuduhan memata-matai Iran dan berencana membunuh seorang ilmuwan nuklir Israel.

     

    SUMBER: ASHARQ AL-AWSAT

  • Jerman Kecam Elon Musk karena Mendukung AfD Menjelang Pemilu Nasional – Halaman all

    Jerman Kecam Elon Musk karena Mendukung AfD Menjelang Pemilu Nasional – Halaman all

    Jerman Kecam Elon Musk karena Mendukung AfD Menjelang Pemilu Nasional

    TRIBUNNEWS.COM- Pemerintah Jerman telah mengkritik Elon Musk, menuduh pengusaha miliarder itu berupaya mempengaruhi pemilihan federal mendatang melalui opini terbarunya dan unggahan media sosial. 

    AfD, yang menempati posisi kedua dalam survei terkini, memiliki potensi untuk mengganggu struktur koalisi tradisional dalam pemilihan parlemen mendatang.

    Musk, yang memuji partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) , menggambarkannya sebagai “harapan terakhir” Jerman dalam kolom tamu untuk Welt am Sonntag . Komentarnya telah memicu reaksi keras, dengan tuduhan campur tangan politik. 

    Seorang juru bicara pemerintah mengakui kebebasan Musk untuk mengekspresikan pandangannya tetapi menolak dukungannya, menyebutnya sebagai “omong kosong” dan langkah untuk memengaruhi pemilihan yang dijadwalkan pada 23 Februari 2025. “Kebebasan berpendapat juga mencakup omong kosong terbesar,” kata juru bicara itu. 

    Musk, yang saat ini dijadwalkan bertindak sebagai penasihat luar dalam pemerintahan Donald Trump, membela keterlibatannya dalam politik Jerman, dengan menyebutkan investasinya yang signifikan di negara tersebut. Ia juga menyuarakan dukungannya terhadap sikap AfD terhadap deregulasi, kebijakan pajak, dan kebebasan pasar.

    Dampak dari komentar Musk langsung terasa. Editor yang bertanggung jawab untuk menerbitkan artikel tamunya mengundurkan diri sebagai bentuk protes , yang menandakan adanya perpecahan internal dalam lanskap media. Sementara itu, Musk memperkuat kritiknya terhadap pemerintah, dengan menyerukan pengunduran diri Kanselir Olaf Scholz menyusul insiden tragis di pasar Natal di Berlin yang menewaskan lima orang.

     

    Respons politik

    AfD, yang berada di posisi kedua dalam jajak pendapat terkini, berpotensi mengganggu struktur koalisi tradisional dalam pemilihan parlemen mendatang. Namun, partai-partai besar Jerman tetap teguh dalam pendirian mereka untuk tidak bekerja sama dengan AfD, yang tengah diawasi oleh intelijen domestik atas dugaan kegiatan ekstremis sayap kanan.

    “Dukungan Musk terhadap AfD pada dasarnya merupakan rekomendasi bagi partai yang diawasi terkait kecenderungan ekstremisnya,” kata juru bicara pemerintah.

    Kritik atas keterlibatan Musk mengalir dari seluruh spektrum politik Jerman. Lars Klingbeil, salah satu pemimpin Partai Sosial Demokrat (SPD), menyamakan tindakan Musk dengan campur tangan asing, membandingkannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. “Keduanya bertujuan untuk mengacaukan demokrasi kita dan secara khusus mendukung musuh demokrasi AfD,” kata Klingbeil kepada grup berita Funke.

    Friedrich Merz, pemimpin Partai Kristen Demokrat (CDU) dan salah satu kandidat utama untuk menggantikan Scholz, juga memberikan tanggapan. Merz menggambarkan komentar Musk sebagai “mengganggu dan sok penting,” dan menekankan pentingnya menjauhkan pengaruh eksternal dari proses politik Jerman.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Polisi Kepung Rumah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Pengadilan Perintahkan Penangkapan – Halaman all

    Polisi Kepung Rumah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Pengadilan Perintahkan Penangkapan – Halaman all

    Surat perintah itu dikeluarkan atas keputusan kontroversial yang diambil Yoon untuk memberlakukan darurat militer pada awal Desember.

    TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pengadilan Korea Selatan telah menyetujui surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol.

    Seperti diketahui,  Yoon Suk Yeol dimakzulkan dan ditangguhkan dari kekuasaannya atas keputusannya untuk memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu.

    Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mengonfirmasi bahwa pengadilan Seoul menyetujui surat perintah yang diminta oleh penyidik ​​yang memeriksa penerapan darurat militer jangka pendek oleh Yoon .

    “Surat perintah penangkapan dan penggeledahan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol, yang diminta oleh Markas Besar Investigasi Gabungan, dikeluarkan pagi ini,” kata Markas Besar Investigasi Gabungan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Yonhap, Selasa (31/12/2024).

    Perintah penangkapan ini keluar hari ini di tengah suasana Korea Selatan yang masih berkabung akibat jatuhnya pesawat Jeju Air dua hari lalu yang menewaskan 179 penumpangnya.

    Dinilai Ilegal

    Yoon Kab-keun, pengacara presiden Yoon, menggambarkan tindakan tersebut sebagai “ilegal dan tidak sah”.

    “Surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan dan penyitaan yang dikeluarkan atas permintaan suatu lembaga tanpa kewenangan penyidikan adalah ilegal dan tidak sah,” kata pengacara tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Pejabat penegak hukum Korea Selatan meminta surat perintah untuk menginterogasi Yoon atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dan mengatur pemberontakan.

    Ini adalah surat perintah penangkapan pertama yang dikeluarkan untuk seorang presiden petahana di Korea Selatan, menurut media lokal.

    CIO tidak mengomentari alasan pengadilan dalam mengabulkan permintaan tersebut. Pengadilan menolak berkomentar.

    Tidak jelas kapan atau bagaimana surat perintah penangkapan Yoon akan dilaksanakan.

    Akan Ditahan di Seoul

    Badan keamanan presiden Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka akan menjalankan surat perintah penangkapan tersebut sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

    Surat perintah penangkapan saat ini berlaku hingga 6 Januari 2025.

    “Setelah dilaksanakan, Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul,” kantor berita Yonhap mengutip CIO.

    Namun , berdasarkan hukum Korea Selatan, lokasi yang berpotensi terkait dengan rahasia militer tidak dapat disita atau digeledah tanpa persetujuan orang yang bertanggung jawab.

    Dan kecil kemungkinan Yoon akan secara sukarela meninggalkan kediamannya jika ia menghadapi penangkapan.

    Polisi Dikerahkan

    Polisi dikerahkan pada Selasa pagi ini di luar kediaman Yoon di pusat kota Seoul, dalam upaya untuk mencegah pertikaian. 

    Para pendukung dan pengunjuk rasa Yoon yang menuntut pemecatannya telah mengintai kediamannya.

    Media lokal menayangkan gambar-gambar pertikaian antara kedua kubu semalam.

    Bus polisi berjejer di jalan dekat kediaman Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan di Yongsan, pusat kota Seoul, pada 29 Desember 2024.

    Sebelumnya polisi gagal masuk kantor presiden

    Sebelumnya, polisi telah mencoba tetapi gagal untuk berhasil menggerebek kantor presiden sebagai bagian dari penyelidikan karena dinas keamanan presiden memblokir akses.

    Yoon menghadapi penyelidikan kriminal atas tuduhan pemberontakan, salah satu dari sedikit tuduhan di mana presiden Korea Selatan tidak memiliki kekebalan.

    Penjabat pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa di Korea Selatan, Kweon Seong-dong, mengatakan pada hari Selasa bahwa upaya menahan presiden yang sedang menjabat adalah tindakan yang tidak pantas, menurut kantor berita Yonhap.

    Kekuasaan presidensial Yoon ditangguhkan setelah Majelis Nasional memberikan suara untuk memakzulkannya pada tanggal 14 Desember atas pemberlakuan darurat militer yang hanya berlangsung beberapa jam tetapi telah memicu kekacauan politik selama berminggu-minggu, menghentikan diplomasi tingkat tinggi, dan mengguncang pasar keuangan.

    Putusan pengadilan konstitusi masih menunggu keputusan apakah pemakzulan akan disahkan.

    Oh Dong-woon, kepala CIO, mengatakan bahwa tidak seperti surat perintah penggeledahan, surat perintah penahanan atau penangkapan yang dikeluarkan pengadilan tidak dapat dihalangi secara hukum, bahkan oleh presiden.

    Perintahkan Kekerasan Pakai Senjata

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, diduga mengizinkan militer menggunakan kekerasan, termasuk senjata api selama memberlakukan darurat militer.

    Temuan ini diungkapkan dalam laporan jaksa setebal 10 halaman yang diperoleh AFP pada Sabtu (28/12/2024).

    Laporan tersebut merupakan bagian dari dakwaan terhadap mantan Menteri Pertahanan, Kim Yong-hyun.

    Tidak hanya satu fakta, dalam laporan Jaksa, terdapat fakta lain yang baru saja terungkap.

    Di mana pada tanggal 3 Desember 2024, Yoon bersumpah akan mengumumkan darurat militer tidak hanya satu kali, melainkan 3 kali.

    Namun laporan ini ditolak keras oleh pengacara Yoon, Yoon Kab-keum.

    Dalam laporan tersebut, Yoon disebut memberikan instruksi ekstrem kepada kepala Komando Pertahanan Ibu Kota, Lee Jin-woo, untuk memaksa masuk ke Majelis Nasional.

    “Apakah kalian masih belum masuk? Apa yang kalian lakukan? Dobrak pintu dan seret mereka keluar, bahkan jika itu berarti menembak,” ujar Yoon sesuai dengan dokumen tersebut, dikutip dari AL-Arabiya.

    Selain itu, Yoon juga dilaporkan memerintahkan Kepala Komando Kontraintelijen Pertahanan, Jenderal Kwak Jong-keun, untuk memastikan anggota parlemen dikeluarkan dari ruang sidang.

    “Dobrak pintu-pintu dengan kapak jika perlu dan seret semua orang keluar,” perintahnya.

    Namun pengacara Yoon, Yoon Kab-keun, membantah keras laporan tersebut.

     

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1042: Rusia dan Ukraina Tukar 300 Tawanan Perang – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1042: Rusia dan Ukraina Tukar 300 Tawanan Perang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1042 pada Selasa (31/12/2024).

    Ledakan terjadi di Sevastopol yang diduduki pada tengah malam.

    Pada pukul 01.00 waktu setempat, ancaman penggunaan drone diumumkan di wilayah Donetsk dan Odessa.

    Sementara itu, di Sevastopol, yang sementara diduduki oleh Rusia, kebakaran hebat terlihat setelah ledakan.

    Pada pukul 03.00 waktu setempat, Kota Kyiv mendapat serangan rudal balistik dari bagian wilayah Kursk yang dikuasai Rusia, seperti diberitakan Telegraf.

    AS Beri Bantuan Militer 6 Miliar Dolar ke Ukraina

    AS memberikan hampir 6 miliar dolar dalam bantuan militer dan anggaran untuk Ukraina.

    Hal ini karena pemerintahan Joe Biden bekerja cepat untuk menghabiskan semua uang yang tersedia untuk membantu Kyiv melawan Rusia sebelum presiden terpilih Donald Trump menjabat bulan depan.

    “Saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk terus melonjakkan bantuan sebanyak mungkin ke Ukraina secepat mungkin,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

    “Atas arahan saya, Amerika Serikat akan terus bekerja tanpa henti untuk memperkuat posisi Ukraina dalam perang ini selama sisa waktu saya menjabat,” lanjutnya.

    Paket tersebut mencakup hampir 2,5 miliar dolar lebih dalam bentuk senjata, serta 3,4 miliar dolar dalam bantuan ekonomi untuk membantu membayar layanan pemerintah yang penting, termasuk gaji untuk pegawai pemerintah dan sekolah sipil, pekerja perawatan kesehatan, dan responden pertama.

    Ukraina Serang Kursk, 4 Orang Tewas

    Pasukan Ukraina telah melancarkan serangan baru di kota Lgov di wilayah Kursk, Rusia selatan, yang mengakibatkan kerusakan parah pada sebuah gedung apartemen dua lantai dan menewaskan empat orang pada Senin (30/12/2024).

    Penjabat gubernur Kursk, Alexander Khinshtein, menulis di aplikasi perpesanan Telegram, mengatakan satu orang terluka dalam serangan terbaru di wilayah tersebut, tempat pasukan Ukraina telah merebut sebagian wilayah setelah melancarkan serangan pada bulan Agustus.

    “Tujuan mereka adalah untuk menakut-nakuti orang, menebar kebingungan, kepanikan, dan kekacauan. Dan untuk menghilangkan kesempatan anak-anak menikmati Tahun Baru yang akan datang,” kata Alexander Khinshtein tentang serangan Ukraina tersebut, seperti diberitakan The Guardian.

    Rusia-Ukraina Tukar 300 Tawanan Perang

    Rusia dan Ukraina telah melakukan pertukaran tahanan besar-besaran, dengan sedikitnya 150 orang dari masing-masing pihak kembali ke rumah sebelum Malam Tahun Baru, dalam pertukaran yang sebagian ditengahi oleh Uni Emirat Arab.

    “Kembalinya orang-orang kami dari penahanan Rusia selalu menjadi berita yang sangat baik bagi kita masing-masing,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Telegram pada hari Senin. 

    “Anak saya sekarang berusia 5 tahun, terakhir kali saya melihatnya dia berusia 2 tahun,” kata Serhii, yang ditangkap oleh pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal di pelabuhan selatan Mariupol, yang bertahan dari pengepungan selama hampir tiga bulan pada tahun 2022.

    Korea Utara Janji Tingkatkan Hubungan dengan Rusia

    Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah berjanji untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Rusia dalam sebuah surat kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Senin.

    Dalam pesan tersebut, Kim Jong-un mengirim ucapan selamat Tahun Baru kepada Putin dan semua orang Rusia, termasuk pasukan mereka.

    Kim Jong-un berharap Tahun Baru 2025 akan dicatat sebagai tahun kemenangan pertama di abad ke-21 ketika tentara dan rakyat Rusia akan mengalahkan neo-nazisme dan mencapai kemenangan besar, menurut laporan media Korea Utara, KCNA.

    Kim dan Putin menandatangani perjanjian pertahanan bersama pada pertemuan puncak pada bulan Juni 2024, yang menyerukan masing-masing pihak untuk saling membantu jika terjadi serangan bersenjata.

    Korea Utara sejak itu telah mengirim puluhan ribu tentara ke Rusia untuk mendukung upaya perangnya, menurut Ukraina, AS dan Korea Selatan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

  • Pengadilan Korsel Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol, Segera Ditahan – Halaman all

    Pengadilan Korsel Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol, Segera Ditahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengadilan Korea Selatan menyetujui surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol, Selasa (31/12/2024).

    Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pengadilan Distrik Barat Seoul mengeluarkan surat perintah untuk menahan Yoon atas keputusan darurat militernya.

    Yoon Suk Yeol telah dimakzulkan dan ditangguhkan dari kekuasaannya atas keputusannya memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024, kata otoritas investigasi.

    Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi mengonfirmasi Pengadilan Distrik Barat Seoul menyetujui surat perintah tersebut.

    Menurut media lokal, ini adalah surat perintah penangkapan pertama yang pernah dikeluarkan untuk seorang presiden petahana di Korea Selatan.

    Dilansir The Straits Times, pada Senin (30/12/2024), penyidik ​​Korea Selatan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Yoon atas penerapan darurat militer yang berlangsung singkat bulan ini.

    Yoon Suk Yeol menghadapi penyelidikan kriminal atas kemungkinan tuduhan pemberontakan.

    Sebelumnya, Yoon Suk Yeol gagal menanggapi beberapa panggilan pemeriksaan oleh polisi dan Badan Penyelidikan Korupsi untuk Pejabat Tinggi, yang bersama-sama menyelidiki apakah pernyataan darurat militernya pada 3 Desember merupakan pemberontakan.

    Polisi telah mencoba tetapi gagal untuk berhasil menggerebek kantor presiden sebagai bagian dari penyelidikan.

    Diberitakan AP News, kekuasaan Yoon telah ditangguhkan sejak Majelis Nasional yang dikendalikan oposisi memilih untuk memakzulkannya pada 14 Desember 2024.

    Mahkamah Konstitusi akan menentukan apakah akan memberhentikan Yoon sebagai presiden atau mengembalikannya.

    Namun, sejak itu ia mengabaikan permintaan berulang kali dari otoritas investigasi untuk hadir guna diinterogasi dan mengizinkan mereka menggeledah kantornya.

    Yoon memiliki hak istimewa presiden berupa kekebalan dari tuntutan pidana, tetapi tidak mencakup tuduhan pemberontakan atau pengkhianatan.

    Darurat Militer Hanya Berlaku Beberapa Jam

    Pasukan darurat militer bertopeng yang dilengkapi dengan senapan, pelindung tubuh, dan peralatan penglihatan malam memasuki Parlemen di mana mereka berhadapan dengan staf yang menentang mereka dengan alat pemadam kebakaran.

    Keputusan tersebut hanya berlaku beberapa jam hingga Parlemen menolaknya.

    Terbaru, Korea Selatan telah memilih untuk memakzulkan penjabat presidennya Han Duck-soo, dua minggu setelah parlemen memilih untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol.

    Sebanyak 192 anggota parlemen memberikan suara untuk pemakzulannya, lebih dari 151 suara yang dibutuhkan agar pemakzulannya berhasil.

    Perdana Menteri Han mengambil alih peran tersebut setelah Presiden Yoon dimakzulkan oleh parlemen menyusul upayanya yang gagal memberlakukan darurat militer pada 3 Desember.

    Han seharusnya memimpin negara keluar dari kekacauan politik, tetapi anggota parlemen oposisi berpendapat bahwa ia menolak tuntutan untuk menyelesaikan proses pemakzulan Yoon.

    Han akan diskors dari tugasnya segera setelah ia diberitahu secara resmi oleh parlemen.

    Mahkamah Konstitusi Korea biasanya terdiri dari sembilan hakim.

    Setidaknya enam hakim harus menegakkan pemakzulan Yoon agar keputusan tersebut dapat ditegakkan.

    Saat ini hanya ada enam hakim di pengadilan, yang berarti satu penolakan saja akan menyelamatkan Yoon dari pemecatan.

    Pihak oposisi berharap tiga calon tambahan akan membantu meningkatkan peluang Yoon untuk dimakzulkan.

    Ini adalah pertama kalinya seorang presiden sementara dimakzulkan sejak Korea Selatan menjadi negara demokrasi.

    Menteri Keuangan Choi Sang-mok akan menggantikan Han sebagai penjabat presiden.

    Seperti Yoon, pemakzulan Han perlu dikonfirmasi oleh mahkamah konstitusi, yang memiliki waktu 180 hari untuk memutuskan apakah pemakzulan tersebut harus ditegakkan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Krisis Korea

  • Hamas Bakar Tank Merkava Israel & Serang Jip dengan Granat, Semua yang di Kendaraan Tewas & Terluka – Halaman all

    Hamas Bakar Tank Merkava Israel & Serang Jip dengan Granat, Semua yang di Kendaraan Tewas & Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengaku membakar sebuah tank Merkava miliki Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataannya di aplikasi perpesanan Telegram pada hari Senin, (30/12/2024), Al-Qassam mengklaim telah membakar tank itu bersama dengan tentara yang ada di dalamnya.

    Al-Qassam juga menyerang sejumlah tentara Israel yang sedang berada di atas sebuah jip dengan granat tangan. Lima tentara di dua kendaraan itu tewas, lainnya terluka.

    Sementara itu, Times of Israel menyebutkan ada tiga tentara Israel yang tewas. Salah satunya kehilngan nyawa saat bertempur di Gaza utara.

    Tentara itu bernama Sersan Uriel Peretz (23) dari Brigade Kfir. Dia berasal dari Beitar Illit.

    Adapun tiga tentara lainnya terluka karena karena peristiwa yang sama di area Beit Hanoun. IDF belum mengeluarkan rincian mengenai peristiwa itu.

    Sehari sebelumnya, IDF juga mengatakan salah satu tentaranya tewas saat menyerbut Jabalia. Tentara itu adalah Yuval Shoham dari Batalian Lapis Baja Ke-19.

    IDF menyebut tewasnya Shoham tengah diselidiki. Namun, Channel 12 menyebut hasl penyelidikan awal menunjukkan bahwa dia tewas karena kecelakaan operasional.

    Menurut catatan Israel, Shoham adalah tentara ke-824 yang tewas sejak perang di Gaza meletus tahun lalu.

    Pada hari yang sama IDF juga melaporkan ada satu tentara di Brigade Infantri Nahal yang terluka para saat pertempuran di Gaza utara.

    Sementara itu, Brigade Al-Qassam mengklaim pihaknya menargetkan satu tank Merkava Israel dengan bom berdaya ledak tinggi. Kemudian, mereka menyerang pasukan penyelamat di Jabalia dengan peluru Al-Yassin 105.

    Tentara Israel alami kelelahan fisik dan mental

    Sementara itu, pakar militer Israel mengatakan IDF di Jalur Gaza punya masalah besar yang bisa memicu bencana bagi Israel.

    Avi Askhenazi, nama pakar itu, dengan tegas mengatakan masalah itu ialah burnout atau kelelahan fisik dan mental.

    Askhenazi yang menjadi kontributor media Israel Maariv menyebut burnout merupakan perkara besar, tetapi tidak terperikan.

    Menurutnya, perang di Gaza yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun membuat para tentara Israel merasa tidak nyaman dan memunculkan kesalahan di medan tempur.

    Awalnya Askhenazi menyinggung tewasnya seorang kapten Israel di Gaza yang bernama Amit Levi.

    Kematian Levi masih misterius. Belum diketahui dengan pasti apakah dia tewas ditembak oleh rekan sendiri ataukah diserang pejuang Hamas.

    Pada saat kejadian, pasukan Levi sedang bergerak di atas sebuah kendaraan. Kendaraan itu melaju tanpa penerangan.

    Diyakini ada ada pasukan lain yang beroperasi di area itu dan melepaskan tembakan setelah melihat gerakan misterius.

    Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)

    “Tampaknya pasukan Levi didentifikasi sebagai pasukan musuh [oleh pasukan Israel lainnya] dan tidak ada koordinasi di antara dua pasukan itu,” kata Askhenazi dalam kolom di Maariv hari Kamis, (26/12/2024).

    Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari IDF mengenai penyebab pasti kematian misterius Levi.

    Lalu, Askhenazi mengatakan Divisi 99 dan 162 IDF sudah beroperasi di Gaza selama berbulan-bulan. Tingkat keletihan kedua divisi itu sangat tinggi.

    Dia mengatakan lamanya tentara Israel yang beroperasi di tempat yang sama memunculkan burnout.

    “Tentara mulai membuat kesalahan, fokus dalam misi mulai berkurang, ketegangan operasional berkurang, risiko kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat,” kata seorang narasumber militer yang dikutip oleh Askhenazi.

    Askhenazi mengatakan tentara Israel dikerahkan terlalu lama di medan tempur akan merasa lebih aman dan kurang terancam. Hal itu membuat banyak musuh bisa mendekat tanpa diketahui.

    “Ada kekacauan di dalam batalion. Para tentara dan komandan sudah letih. Ada masalah dengan para penjaga, ada masalah dengan keputusan komandan kompi yang merencanakan keluarnya kita dari posisi bertahan dengan cara yang berbahaya,” kata salah satu tentara Israel yang terluka karena kecelakaan.

    Askhenazi menyebut IDF telah mengakui bahwa keletihan tentara akibat operasi militer memang tinggi, terutama di Divisi 162 dan 99 yang hanya beroperasi di Gaza.

    Sementara itu, satuan dan divisi lain beroperasi di zona tempur berbeda, misalnya di Israel, Lebanon, dan Suriah.

    Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (Khaberni)

    Banyak tentara Israel alami trauma

    Awal tahun ini media-media Israel menyebutkan bahwa ada banyak tentara Israel yang mengalami trauma dan stres setelah dibebastugaskan dari operasi di Gaza.

    Salah satu dari mereka bahkan dilaporkan menembak kawan sendiri di Tel Aviv.

    “Seorang tentara Israel yang baru-baru saja kembali dari pertempuran di Jalur Gaza membunuh kawannya di dalam apartemen,” demikian laporan Channel 12.

    Sementara itu, Haaretz pada bulan Desember 2023 menyebut sebanyak 18 persen dari tentara Israel yang ikut dalam serangan di Gaza mengalami masalah kesehatan mental.

    Salah seorang dari mereka ada yang tiba-tiba bangun dari mimpi buruk lalu menembakkan senjata.

    (Tribunnews/Febri)

     

  • Pemimpin HTS: Arab Saudi Mainkan Peran Penting dalam Masa Depan Suriah – Halaman all

    Pemimpin HTS: Arab Saudi Mainkan Peran Penting dalam Masa Depan Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin baru Suriah, Ahmed Al-Sharaa, yang sebelumnya dikenal dengan nama Abu Mohammad al-Julani, mengatakan Arab Saudi memiliki peran besar terhadap masa depan negaranya.

    “Arab Saudi memiliki peran besar dalam masa depan Suriah, dan saya bangga dengan semua yang telah dilakukannya untuk kami,” kata Al-Sharaa, selama wawancara dengan Al Arabiya yang ditayangkan pada hari Minggu (29/12/2024).

    Al-Sharaa pernah menghabiskan masa kecilnya di Riyadh dan berharap dapat mengunjungi kota itu lagi.

    Ia menambahkan bahwa Arab Saudi memiliki peluang investasi besar di Suriah.

    Berbicara tentang pemilihan umum, Al-Sharaa mengatakan penyelenggaraan pemungutan suara di Suriah dapat memakan waktu hingga empat tahun karena memerlukan sensus penduduk yang komprehensif. 

    Penyusunan konstitusi baru saja dapat memakan waktu tiga tahun, ujarnya.

    Pemimpin baru Suriah yang juga pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani atau Ahmad Al-Sharaa (X/Twitter)

    Al-Sharaa adalah pemimpin de facto Suriah hingga 1 Maret, ketika berbagai faksi di Suriah akan mengadakan dialog politik untuk menentukan masa depan politik negara itu.

    Setelah itu, katanya, Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) akan bubar setelah bertahun-tahun menjadi kelompok militan paling dominan di Suriah.

    Ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintahan presiden terpilih AS Donald Trump mencabut sanksi terhadap negaranya setelah Bashar al-Assad digulingkan.

    “Sanksi terhadap Suriah dikeluarkan berdasarkan kejahatan yang dilakukan rezim Assad,” kata Al-Sharaa.

    “Karena HTS dan militan sekutunya telah menggulingkan Assad, sanksi ini harus dicabut secara otomatis,” katanya.

    Suriah-Rusia

    Berbicara tentang hubungan Suriah-Rusia, Al-Sharaa mengatakan kedua negara memiliki kepentingan strategis yang mendalam.

    Ia menyatakan keinginannya untuk membangun kembali hubungan dengan sekutu dekat Assad itu.

    “Rusia adalah negara penting dan dianggap sebagai negara terkuat kedua di dunia,” ujarnya.

    “Semua persenjataan Suriah berasal dari Rusia, dan banyak pembangkit listrik dikelola oleh para ahli Rusia.”

    “Kami tidak ingin Rusia meninggalkan Suriah seperti yang diinginkan sebagian orang.”

    Pemimpin HTS itu juga mengatakan negosiasi sedang berlangsung dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi di Suriah timur laut.

    Ia berharap bahwa angkatan bersenjata mereka akan berintegrasi dengan badan keamanan Suriah.

    SDF adalah sekutu utama AS di Suriah, yang memiliki misi memberantas ISIS.

    Suriah-Ukraina

    Dalam perkembangan terbaru, Ukraina nampaknya bergerak untuk menjadikan Suriah sebagai sekutunya.

    Pada hari Senin (30/12/2024), Al-Sharaa dan sejumlah pejabat lainnya menyambut kedatangan menteri luar negeri Ukraina, di Damaskus, Al Jazeera melaporkan.

    Menteri luar negeri Suriah yang baru diangkat, Asaad Hassan al-Shibani mengatakan ia berharap akan adanya kemitraan strategis antara Suriah dan Ukraina.

    Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha bertemu dengan pemimpin Suriah Ahmed al-Shara di Damaskus. (X/Twitter)

    “Tentu saja rakyat Suriah dan rakyat Ukraina memiliki pengalaman dan penderitaan yang sama seperti yang kami alami selama 14 tahun,” imbuhnya.

    Al-Shibani membandingkan perang Suriah tahun 2011-2024 dengan perebutan wilayah Ukraina oleh Rusia pada tahun 2014 dan berpuncak pada invasi besar-besaran pada tahun 2022.

    Sementara itu, menteri luar negeri Ukraina Andrii Sybiha berharap hubungan Ukraina-Suriah akan mengalami perkembangan yang pesat.

    “Kami berharap adanya pengakuan bersama atas kedaulatan kedua negara sehingga kami dapat menyelesaikan perwakilan diplomatik di Suriah,” kata Sybiha dalam konferensi pers setelah delegasi Ukrainanya bertemu dengan para pemimpin Suriah.

    Pengiriman Bantuan Pangan

    Kunjungan Ukraina dilakukan setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Jumat (27/12/2024) bahwa negaranya telah mengirimkan bantuan pangan pertamanya, 500 ton tepung terigu, ke Suriah. 

    Meskipun sedang berperang dengan Rusia, Ukraina tetap menjadi salah satu produsen gandum terbesar di dunia.

    “Ukraina akan tetap menjadi poros ketahanan pangan di Suriah, bahkan jika negara kita terlibat dalam perang,” kata Sybiha.

    Rusia sebelumnya menyediakan gandum untuk Suriah melalui mekanisme keuangan dan logistik yang rumit yang dirancang untuk menghindari sanksi Barat terhadap Moskow dan Damaskus. 

    Namun menurut laporan kantor berita Reuters, pengiriman ini telah dihentikan karena ketidakpastian seputar pemerintahan baru di Damaskus dan keterlambatan pembayaran.

    Ukraina pun menyatakan ingin memulihkan hubungan dengan Suriah.

    “Rezim Rusia dan Assad saling mendukung karena keduanya didasarkan pada kekerasan dan penyiksaan,” kata Sybiha, menurut sebuah pernyataan.

    “Kami percaya bahwa dari sudut pandang strategis, pencabutan kehadiran Rusia di Suriah akan berkontribusi pada stabilitas tidak hanya negara Suriah tetapi juga seluruh Timur Tengah dan Afrika.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Rusia Tuding Ukraina Buka ‘Front Kedua’ di Afrika, Pakar: Zelenskiy c.s. Putus Asa, Pasti Akan Keok – Halaman all

    Rusia Tuding Ukraina Buka ‘Front Kedua’ di Afrika, Pakar: Zelenskiy c.s. Putus Asa, Pasti Akan Keok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Luar Negeri Rusia mengklaim Ukraina telah membuka “front kedua” di Afrika di tengah kegagalannya mengalahkan Rusia

    “Setelah gagal mengalahkan Rusia di medan tempur, rezim [Presiden Ukraina] Volodymyr Zelensky memutuskan membuka front kedua di Afrika, mendukung kelompok ilegal bersenjata yang bertujuan melawan negara-negara yang bersahabat dengan Moskow di benua itu,” kata Duta Besar Rusia untuk Mali dan Niger, Igor Gromyko, kepada kantor berita TASS.

    Gromyko menyebut pada bulan Agustus kemarin pemerintahan transisional Mali telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina.

    Keputusan ini dipicu oleh pernyataan Duta Besar Ukraina untuk Senegal, Yury Pivovarov, tentang dugaan adanya bantuan Ukraina untuk para militan yang menyerang tentara Mali tanggal 25 hingga 27 Juli lalu.

    “Kami memahami motif yang mendorong orang Mali memutuskan hubungan dengan Kiev. Fakta bahwa Kiev bekerj asama dengan teroris tidaklah mengejutkan. Di negara kami, Kiev terus melakukan metode terlarang, yakni melakukan sabotase, pembunuhan politik, dan rutin menembaki infrastruktur warga sipil,” kata Gromyko.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mali Abdoulaye Diop mengatakan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Ukraina itu menginginkan perubahan rezim di Mali, Niger, dan Burkina Faso.

    Sementara itu, surat kabar Le Monde melaporkan bahwa Ukraina telah melatih kelompok bersenjata di Mali sejak tahun 2024 guna melawan pasukan pemerintah. Mereka diajari cara bertempur dan membuat drone yang membawa bom.

    Suatu “langkah putus asa” bagi Ukraina

    Profesor Alexis Habiyaremye, pakar perkembangan industri di Universitas Johannesburg, menyebut tindakan Ukraina membuka “front kedua” di Afrika merupakan suatu “langkah putus asa” demi memunculkan sensasi media.

    “Negara-negara Afrika didorong oleh tekad untuk merebut kemerdekaan penuh mereka dari kekuatan neokolonial Barat, sedangkan Ukraina bertindak tidak menentu berdasarkan amarah dan rasa frustrasi. Zelenskiy dan agennya pasti akan keok di Afrika,” ujar Habiyaremye dikutip dari Sputnik.

    Menurut dia, belum jelas apakah strategi Ukraina di Afrika akan “lebih dari keikutsertaannya dalam mendestabilisasi” Afrika.

    Di sisi lain, Konfederasi Negara-Negara Sahel dipimpin oleh “visi kedaulatan yang lebih kuat daripada kebencian dan rasisme Ukraina”.

    Konfederasi Negara-Negara Sahel adalah aliansi militer yang dibentuk oleh tiga negara di kawasan Sahel, yakni Mali, Niger, dan Burkina Faso.

    Habiyaremye menyebut dinas intelijen Ukraina tak punya malu bekerja sama dengan kelompok ilegal bersenjata di Afrika.

    “Berharap mendestabilisasi rekan keamanan Rusia, dan dengan melakukan hal itu, mendiskreditkan Rusia,” kata dia.

    Dia menyebut Ukraina di kawasan Sahel bergantung  pada logistik Prancis dan teknologi satelit Amerika Serikat untuk membantu “teroris menyergap pasukan Angkatan Bersenjata Mali”.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sebelumnya menyinggung tindakan Mali dan Niger memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina.

    Menurut Zakharova, tindakan itu menandakan bahwa negara-negara Afrika makin paham akan “sifat teroris” rezim Ukraina.

    (Tribunnews/Febri)

  • Duka Dunia Penerbangan, 4 Kecelakaan dalam 5 Hari: Pesawat Azerbaijan, Jeju Air, KLM, Air Canada – Halaman all

    Duka Dunia Penerbangan, 4 Kecelakaan dalam 5 Hari: Pesawat Azerbaijan, Jeju Air, KLM, Air Canada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Desember 2024 menjadi bulan penuh kecelakaan penerbangan.

    Serangkaian insiden penerbangan terjadi pada akhir Desember 2024, mulai dari serangan rudal terhadap penerbangan Azerbaijan Airlines, masalah teknis pada pesawat Air Canada, hingga insiden darurat yang melibatkan KLM Royal Dutch Airlines dan Jeju Air.

    Kejadian-kejadian ini mencerminkan tingginya risiko dalam penerbangan internasional.

    Berbagai faktor, baik serangan eksternal maupun masalah teknis, turut berkontribusi terhadap meningkatnya potensi kecelakaan udara.

    Masing-masing kejadian ini sedang diselidiki oleh otoritas terkait untuk mengungkap penyebab pasti dan meningkatkan keselamatan penerbangan.

    Berikut ini Tribunnews merangkum empat kecelakaan udara yang terjadi dalam lima hari terakhir.

    4 Kecelakaan Udara dalam 5 Hari
    1. Azerbaijan Airlines Penerbangan 8243 (25 Desember 2024)

    Azerbaijan Airlines Penerbangan 8243 adalah penerbangan penumpang internasional yang terjadwal dari Bandara Internasional Heydar Aliyev di Baku, Azerbaijan, ke Bandara Internasional Kadyrov Grozny di dekat Grozny, Rusia.

    Pada Rabu (25/12/2024), penerbangan operasional dengan pesawat Embraer 190AR rusak parah akibat diduga terkena rudal anti-pesawat selama pendekatan pesawat ke Grozny.

    Pesawat berusaha mengalihkan rute, namun akhirnya jatuh di dekat Bandara Internasional Aktau, Kazakhstan, dengan 62 penumpang dan 5 awak di dalamnya.

    Dari total 67 orang, 38 orang meninggal, termasuk kedua pilot dan seorang pramugari, sementara 29 orang selamat meskipun terluka.

    Kantor berita Rusia melaporkan bahwa pesawat itu terbang dari Baku menuju Grozny, tetapi terpaksa dialihkan karena kabut di Grozny.

    Korban selamat melaporkan adanya ledakan dan pecahan peluru yang menghantam pesawat saat pesawat mendekati Grozny.

    Pesawat dilaporkan mengeluarkan sinyal 7700 pada transpondernya, menandakan keadaan darurat saat terbang di atas Laut Kaspia.

    Awalnya, maskapai dan Badan Transportasi Udara Federal Rusia menduga penyebab kecelakaan adalah tabrakan burung, meskipun otoritas Rusia dan Azerbaijan menyatakan bahwa terlalu dini untuk berspekulasi.

    Gambar-gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan beberapa lubang berlubang di bagian ekor pesawat, yang menurut para ahli lebih mirip dengan kerusakan akibat hantaman rudal permukaan-ke-udara daripada tabrakan burung.

    Pada Kamis (26/12/2024), Euronews melaporkan bahwa, menurut sumber pemerintah Azerbaijan, pesawat tersebut terkena rudal darat-ke-udara Rusia selama penerbangan, yang diduga bagian dari upaya Rusia untuk menangkis serangan pesawat nirawak Ukraina di Bandara Grozny.

    Pecahan peluru dari ledakan tersebut melukai beberapa penumpang dan awak kabin.

    Pada Jumat (27/12/2024), The New York Times melaporkan bahwa penyelidik Azerbaijan yakin bahwa sistem pertahanan udara Pantsir-S1 Rusia telah merusak pesawat sebelum akhirnya jatuh.

    Pada Sabtu (28/12/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, atas “insiden tragis” yang melibatkan pesawat di wilayah udara Rusia.

    lihat foto
    Spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Issa Tazhenbayev / AFP)

    Putin menyatakan bahwa pesawat nirawak Ukraina telah menargetkan Grozny pada saat itu dan bahwa pertahanan udara Rusia telah menangkis serangan tersebut, tetapi ia tidak mengonfirmasi bahwa pesawat itu telah ditembak jatuh atau mengakui tanggung jawab Rusia.

    Pada Minggu (29/12/2024), Presiden Aliyev menyatakan bahwa Rusia secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat itu.

    Ia menuduh Rusia berusaha menutupi dan “mengaburkan” kecelakaan tersebut, serta menuntut pengakuan penuh atas kesalahan, hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab, dan kompensasi bagi para korban.

    2. Air Canada Flight 2259 (28 Desember 2024)

    Dikutip dari CNN, pada Sabtu (28/12/2024)malam, penerbangan Air Canada Express AC2259 mengalami masalah pada roda pendaratan setelah tiba di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Nova Scotia.

    Air Canada Flight 2259

    Meskipun tidak ada korban luka, pesawat De Havilland DHC-8-402 tersebut tidak dapat mencapai terminal dan penumpang diturunkan menggunakan bus.

    Penumpang melaporkan melihat api dan asap di sisi kiri pesawat saat pesawat meluncur di landasan pacu.

    Insiden ini mirip dengan insiden fatal di Korea Selatan, di mana pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan setelah diduga akibat masalah roda pendaratan.

    Bandara Halifax ditutup selama 90 menit, menyebabkan beberapa penerbangan dialihkan dan pembatalan.

    Air Canada mengonfirmasi bahwa insiden ini sedang diselidiki oleh Badan Keselamatan Transportasi Kanada.

    Meskipun penyebab masalah roda pendaratan belum diketahui, maskapai menegaskan bahwa mereka menghormati proses investigasi dan tidak dapat berspekulasi lebih lanjut.

    3. KLM Royal Dutch Airlines Flight KL1204 (29 Desember 2024)

    Dikutip dari Anadolu dan ap7am, KLM Royal Dutch Airlines Flight KL1204 mengalami insiden pada Minggu (29/12/2024)

    Pesawat yang terbang dari Norwegia ke Belanda keluar landasan pacu saat melakukan pendaratan darurat.

    Ini merupakan insiden ketiga dalam 24 jam, setelah insiden di Korea Selatan yang menyebabkan 179 orang tewas.

    Penerbangan KL1204, menggunakan Boeing 737-800, keluar jalur dari sisi kanan landasan pacu 18 setelah mendarat di Bandara Oslo Torp Sandefjord.

    KLM Royal Dutch Airlines Flight KL1204

    Pesawat tersebut dialihkan ke Bandara Torp Sandefjord, yang terletak 110 kilometer dari Oslo, setelah lepas landas dari Bandara Oslo (OSL).

    Pilot memilih untuk mengalihkan pesawat ke Torp Sandefjord untuk pendaratan darurat.

    Meskipun pesawat mendarat dengan selamat, pesawat tergelincir dari landasan pacu tak lama setelahnya dan berhenti di area berumput dekat landasan pacu.

    Penyebab insiden ini diduga karena kegagalan sistem hidrolik.

    Dikatakan bahwa 176 penumpang dan enam awak pesawat tidak terluka.

    Penyelidikan sedang dilakukan terhadap insiden tersebut.

    4. Jeju Air Flight 2216 (29 Desember 2024)

    Penerbangan Jeju Air 2216 lepas landas dari Bangkok dan mengalami kecelakaan saat mendarat sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.

    Pesawat Boeing 737 tersebut keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding setelah mendarat.

    Total penumpang dan awak pesawat berjumlah 175 penumpang dan enam awak pesawat.

    Jeju Air Flight 2216 jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) pagi.

    Seluruh 181 penumpang dan awak pesawat diduga tewas, kecuali dua orang yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan.

    lihat foto
    Operasi penyelamatan petugas terhadap pesawat Jeju Air jenis Boeing 737 800 yang keluar dari landasan pacu dan jatuh di Bandara Internasional Muan, Minggu, 29 Desember 2024. Kecelakaan ini menyebabkan 179 orang tewas. (Yonhap)

    Kedua korban selamat adalah seorang awak laki-laki yang sedang menerima perawatan untuk luka tidak mengancam jiwa di unit perawatan intensif, dan seorang awak perempuan yang sedang dalam pemulihan.

    Jumlah korban tewas resmi belum pasti pada awalnya, namun terus bertambah beberapa jam setelah kecelakaan.

    Meskipun 141 dari 179 orang telah teridentifikasi melalui identifikasi sidik jari dan pemeriksaan DNA, 38 orang masih belum teridentifikasi, ABC News melaporkan.

    Pihak berwenang tengah mempercepat proses identifikasi korban.

    Pada Senin (30/12/2024) pagi, Pesawat Jeju Air penerbangan 7C 101, yang berangkat dari Bandara Internasional Gimpo dengan 161 penumpang, melaporkan kerusakan roda pendaratan tak lama setelah lepas landas.

    Pesawat Boeing 737-800 tersebut terpaksa kembali ke Bandara Gimpo setelah mengalami masalah teknis pada sistem roda pendaratan.

    Pihak berwenang melaporkan pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat dan tidak mengalami kerusakan lebih lanjut.

    Penumpang pun dipindahkan ke pesawat lain dan diberangkatkan ke Pulau Jeju pada pukul 08:30 pagi waktu setempat.

    Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kejadian ini menambah daftar panjang krisis yang dihadapi oleh maskapai tersebut.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Ukraina Kantongi 41,7 Miliar Dolar Bantuan Internasional Tahun 2024 – Halaman all

    Ukraina Kantongi 41,7 Miliar Dolar Bantuan Internasional Tahun 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Keuangan Ukraina mengonfirmasi bahwa total bantuan internasional yang diterima mencapai 41,7 miliar dolar pada tahun ini.

    Menteri Keuangan Ukraina, Serhii Marchenko, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin (30/12/2024) bahwa bantuan ini sangat penting untuk memastikan pembayaran sosial di tengah pengeluaran pertahanan yang tinggi.

    “Tahun ini, kami telah mengamankan bantuan sebesar 41,7 miliar dolar dari mitra kami, yang memungkinkan kami untuk sepenuhnya mendanai pensiun, gaji di sektor pendidikan dan perawatan kesehatan, serta seluruh sistem kemanusiaan-sosial,” kata Marchenko.

    Pada Rabu (25/12/2024), menyusul serangan massal Rusia di Ukraina pada hari Natal, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan Pentagon untuk “melanjutkan lonjakan” pengiriman senjata ke Ukraina.

    Lalu, pada Jumat (27/12/2024), Associated Press (AP) melaporkan, dengan mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa AS berencana untuk mengirimkan bantuan militer senilai 1,25 miliar dolar ke Ukraina.

    Juga di hari yang sama, Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmyhal mengumumkan bahwa Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) bekerja sama dengan Bank Dunia di bawah program PEACE, mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 485 juta dolar ke Ukraina.

    “Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengkompensasi pengeluaran sosial dan kemanusiaan dalam anggaran negara,” kata Shmyhal, dikutip dari Kyiv Independent.

    Serangan Rusia di Odessa

    Dalam perkembangan lain, pada Senin (30/12/2024) dini hari, Rusia menyerang Odessa dengan drone penyerang.

    Pasukan pertahanan udara Ukraina berhasil menghancurkan sebagian besar sasaran.

    Akibat jatuhnya puing-puing di distrik Rozdilnian, kaca jendela, fasad, dan atap lima bangunan tempat tinggal rusak, namun tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

    Semua layanan yang relevan ada di lokasi untuk menangani dampak serangan tersebut.

    Serangan Rusia di Mykolaiv dengan Drone dan Artileri

    Pada Minggu (29/12/2024) siang, Rusia melancarkan serangan di kota Ochakiv, wilayah Mykolaiv, menggunakan drone FPV dan artileri.

    Serangan ini menyebabkan kerusakan pada tiga rumah pribadi dan dua mobil.

    Tidak ada korban jiwa atau luka-luka yang dilaporkan.

    Menurut kepala OVA Mykolaiv, Vitaly Kim, serangan dilakukan pada berbagai waktu, termasuk empat kali serangan dengan drone FPV terhadap komunitas Kutsurub.

    Antrian Panjang di Jembatan Krimea yang Diduduki

    Di Krimea yang diduduki, pada Senin (30/12/2024) terdapat hampir seribu mobil yang mengantre di pintu masuk jembatan Krimea dari sisi Rusia.

    Perkiraan waktu tunggu mencapai lebih dari tiga jam, meskipun tidak ada antrian di sisi Kerch.

    Penyelidikan Sabotase Kabel Laut Baltik

    Sebuah penyelidikan terhadap kabel listrik Laut Baltik yang disabotase telah mengungkap jejak tarikan yang membentang puluhan kilometer di dasar laut, kata polisi Finlandia pada Minggu (29/12/2024).

    Pada Hari Natal, kabel bawah laut Estlink 2 yang mengalirkan listrik dari Finlandia ke Estonia diputus dari jaringan, lebih dari sebulan setelah dua kabel telekomunikasi terputus di perairan teritorial Swedia di Baltik.

    Pihak berwenang Finlandia telah menyelidiki kapal tanker minyak Eagle S yang berlayar dari pelabuhan Rusia atas dugaan “sabotase.”

    “Penyelidikan telah mengungkap jejak tarikan di dasar laut,” kata polisi pada Minggu, menambahkan jejak tersebut telah diidentifikasi “dari awal hingga akhir.”

    Pemutusan kabel tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden yang diyakini pejabat Barat sebagai tindakan sabotase yang terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

    Rusia Ancam Balas Pemblokiran Media

    Moskow belum lama ini bersumpah untuk membalas setelah saluran media pemerintahnya tampaknya diblokir di platform media sosial Telegram yang populer di Uni Eropa.

    Pada Minggu (29/12/2024), saluran kantor berita Ria Novosti, Rossiya 1, Pervyi Kanal, dan televisi NTV, serta surat kabar Izvestia dan Rossiyskaya Gazeta, tidak dapat diakses di beberapa negara, termasuk Prancis, Belgia, Polandia, Yunani, Belanda, dan Italia, menurut laporan media.

    Baik Telegram maupun sumber-sumber Uni Eropa belum mengomentari gangguan tersebut.

    Moskow menyebut tindakan itu sebagai “tindakan penyensoran”, The Guardian melaporkan.

    “Pembersihan sistematis semua sumber informasi yang tidak diinginkan dari ruang informasi terus berlanjut,” kata juru bicara kementerian luar negeri, Maria Zakharova.

    Uni Eropa sebelumnya telah melarang media pemerintah Rusia seperti Ria Novosti, Izvestia, dan Rossiyskaya Gazeta untuk didistribusikan di blok tersebut, menuduh mereka menyebarkan propaganda.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)