Category: Tribunnews.com Internasional

  • Perusahaan Inggris Memasok Mesin untuk Armada Drone Pembunuh untuk Genosida Gaza oleh Israel – Halaman all

    Perusahaan Inggris Memasok Mesin untuk Armada Drone Pembunuh untuk Genosida Gaza oleh Israel – Halaman all

    Perusahaan Inggris Memasok Mesin untuk Armada Drone Pembunuh untuk Genosida Gaza oleh Israel

    TRIBUNNEWS.COM- Perusahaan teknik Inggris RCV Engines memasok mesin untuk pesawat nirawak taktis APUS 25 terbaru Israel, yang diproduksi oleh perusahaan milik negara Israel Aerospace Industries (IAI), Declassified UK mengungkapkan pada tanggal 28 April.

    APUS 25 dirancang untuk operasi ketahanan dan tempur jangka panjang, mampu membawa senjata dan melakukan misi pengawasan, termasuk di Gaza.

    Gambar yang dipublikasikan oleh IAI menunjukkan mesin APUS 25 yang memiliki logo RCV Engines. RCV, yang berkantor pusat di Dorset, mengkhususkan diri dalam mesin pembakaran internal multi-bahan bakar. 

    Keterkaitannya dengan industri senjata Israel masih tersembunyi hingga saat ini. Direktur perusahaan tersebut, Lawrence Gould, adalah saudara dari mantan duta besar Inggris untuk Israel, Matthew Gould.

    Pengungkapan ini memunculkan kekhawatiran bahwa komponen buatan Inggris digunakan untuk melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil Palestina.

    “Pesawat tak berawak itu akan turun dan membunuh warga sipil – anak-anak,”  kata dokter bedah pensiunan Nizam Mamode kepada anggota parlemen Inggris pada bulan November. 

    “Kami [melakukan] operasi terhadap anak-anak yang berkata: ‘Saya tergeletak di tanah setelah sebuah bom dijatuhkan dan sebuah quadcopter jatuh dan melayang di atas saya lalu menembak saya,’” tambahnya.

    Meskipun pemerintah Buruh Inggris mengumumkan pembatasan ekspor senjata ke Israel pada tahun 2024, dengan menangguhkan sekitar 30 lisensi, RCV Engines mungkin dikecualikan. 

    Pada tahun 2022, RCV mengonfirmasi telah menerima pengecualian lisensi ekspor, yang memungkinkannya untuk mengirimkan mesin ke seluruh dunia tanpa persetujuan pemerintah, menyusul upaya lobi yang didukung oleh Anggota Parlemen Konservatif setempat, Sir Christopher Chope.

    Kampanye Melawan Perdagangan Senjata (CAAT) mengutuk pengecualian tersebut sebagai celah berbahaya, dan memperingatkan bahwa perusahaan senjata memberikan pengaruh yang tidak proporsional terhadap pembuat kebijakan Inggris.

    “Partai Buruh harus segera membatalkan keputusan ini dan menutup celah ini. Sudah saatnya mereka mengakhiri keterlibatannya dalam genosida dan memprioritaskan nyawa warga Palestina daripada keuntungan industri senjata,” kata Emily Apple dari CAAT kepada  Declassified .

    Laporan itu muncul saat pasukan Israel menewaskan lebih dari 40 warga Palestina di Gaza sejak fajar pada Senin, termasuk delapan orang dalam pemboman rumah keluarga Abu Mahadi di Jabalia.

    “Mereka sedang tidur di rumah, merasa aman, ketika rudal menghantam… pemandangan ini membuat tubuh menggigil,” kata Abdul Majeed Abu Mahadi, 67 tahun, yang saudara laki-lakinya tewas dalam serangan itu.

    “Jika seseorang melihat pemandangan ini, mereka akan melihat anak-anak, wanita, dan orang tua yang dipotong-potong, itu membuat hati terasa sakit, tetapi apa yang bisa kita lakukan?”

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Klaim Israel Hanya Buru Hamas Ditepis, Euro-Med: 94 Persen Korban Tewas di Gaza Warga Sipil – Halaman all

    Klaim Israel Hanya Buru Hamas Ditepis, Euro-Med: 94 Persen Korban Tewas di Gaza Warga Sipil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Euro-Med, sebuah organisasi pemantau hak asasi manusia (HAM), membantah klaim Israel bahwa pasukannya hanya memburu pejuang Hamas di Jalur Gaza.

    Menurut Euro-Med, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus membunuh warga sipil di tanah Palestina itu.

    “Meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah Israel menargetkan warga sipil, pesawat militer dengan sengaja terus melancarkan serangan yang membunuh wanit adan anak-anak di Jalur Gaza,” kata Euro-Med dalam artikelnya di laman resmi yang terbit hari Senin, (28/4/2025).

    Euro-Med mengatakan dalam waku satu minggu saja (20 hingga 26 April 2025) Israel sudah membunuh 345 warga Palestina dan melukai 770 lainnya.

    “Data lapangan mengindikasikan bahwa setidaknya 94 persen korban adalah adalah warga sipil. Anak-anak (51 persen), wanita (16 persen), dan lansia (8 persen), menyumbang angka 75 persen dari korban tewas.”

    Sementara itu, berdasarkan data yang tersedia, tidak ada bukti yang mengindikasikan korban laki-laki terlibat dalam pertempuran atau terkait dengan aktivitas militan.

    Kata Euro-Med, Israel tidak menyodorkan bukti yang kredibel mengenai dugaan keterlibatan para korban laki-laki.

    Menurut organisasi itu, meningkatnya korban sipil itu terjadi bersamaan dengan Netanyahu yang terus melontarkan klaim palsu, yakni Israel tidak menargetkan warga sipil.

    “Itu upaya terang-terangan untuk menyesatkan opini masyarakat dunia dan menutupi kejahatan Israel di lapangan.”

    “Sementara itu, banyaknya bukti di lapangan, kesaksian langsung, foto, dan dokumen langsung, semuanya mengonfirmasi bahwa wanit dan anak-anak menjadi mayoritas korban.”

    Lalu, bangunan, infrastruktur, dan tempat berlindung yang masih tersisa di Gaza kini dibombardir secara sistematis oleh Israel.

    Euro-Med menyebut tujuan Israel menyerang target sipil ialah membunuh warga sipil dan menghancurkan fondasi kehidupan warga Palestina sehingga mempercepat pengusiran mereka dari Gaza.

    “Selama beberapa minggu terakhir, tim lapangan Euro-Med telah mendokumentasikan contoh-contoh seluruh keluarga dilenyapkan, serta penargetan yang disengaja terhadap keluarga spesifik dalam pola yang menunjukkan tujuan yang jelas untuk menghancurkan mereka.”

    “Israel terus membuat narasi palsu, bersamaan dengan meningkatnya kejahatan ini, menegaskan kembali kebijakan sistematisnya untuk menutupi pelanggaran dan melindungi pelaku.”

    Euro-Med lalu menyinggung serangan Israel dilakukan saat fajar hari.

    “Pesawat Israel mengebom sebuah rumah di Khan Yunis, di Gaza selatan, tanggal 28 April saat fajar. Serangan itu menewaskan 12 anggota keluarga Kaware, termasuk Zainab al-Majayda dan enam anaknya. Salah satu saudara laki-laki al-Majayda telah tewas dibunuh Israel tiga bulan silam.”

    PASUKAN PERTAHANAN ISRAEL – Foto yang diambil dari laman resmi IDF tanggal 12 Maret 2025 memperlihatkan beberapa tentara Israel saat beroperasi. (IDF)

    Organisasi itu juga mengklaim Israel belakangan ini mengintensifkan penggunaan drone bunuh diri untuk menyerang tenda dan rumah yang berisi para pengungsi.

    Drone itu dilengkai dengan kamera pengintaian dan sistem pemandu canggih sehingga memungkinkan pelacakan target. Teknologi itu memungkinkan Israel memantau target hingga detik-detik terakhir dan memutuskan apakah akan menyerang target.

    Hal itu mengonfirmasi bahwa Israel memang sengaja menargetkan warga sipil.

    Kebanyakan korban tewas adalah wanita, anak, dan lansia

    Seperti Euro-Med, kantor media pemerintah Gaza juga mengatakan korban serangan Israel di Gaza kebanyakan adalah wanita, anak, dan lansia.

    Menurut kantor itu, saat ini sudah ada 52.243 korban tewas. Sebanyak 65 persen di antaranya adalah tiga kategori di atas.

    Sudah ada lebih dari 18.000 anak yang tewas. Lalu, jumlah wanita yang tewas lebih dari 12.400 orang.

    Kemudian, Israel disebut telah melenyapkan lebih dari 2.180 keluarga Palestina. Anggota ribuan keluarga itu lenyap tak bersisa.

    Israel juga telah membunuh lebih dari 1.400 dokter dan tenaga kesehatan lainnya, 113 anggota pertahanan sipil, dan 212 jurnalis serta pekerja media. (*)

  • Rusia-Ukraina Saling Kirim Ratusan Drone, Dua Tewas Saat UAV Kiev Hantam Mobil di Belgorod – Halaman all

    Rusia-Ukraina Saling Kirim Ratusan Drone, Dua Tewas Saat UAV Kiev Hantam Mobil di Belgorod – Halaman all

    Rusia-Ukraina Saling Kirim Ratusan Drone, Dua Tewas Saat UAV Kiev Hantam Mobil di Belgorod

    TRIBUNNEWS.COM – Wilayah perbatasan Rusia dilaporkan masih dihujani serangan besar-besaran ratusan drone alias unmanned aerial vehicle (UAV) Pasukan Ukraina.

    Terbaru, dua orang tewas dan tiga lainnya terluka ketika pesawat tak berawak Ukraina menyerang sebuah mobil di wilayah Belgorod, Rusia barat daya, kata pihak berwenang setempat, Selasa (29/4/2025).

    Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov mengatakan kendaraan yang membawa lima orang itu sedang melaju di jalan yang membentang di sepanjang perbatasan dengan wilayah Sumy di timur laut Ukraina ketika diserang.

    Gladkov menyatakan, serangan itu sebagai aksi ‘teror’ yang dilakukan pasukan Ukraina.

    “Akibat serangan lain teror oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, dua warga sipil tewas dan tiga lainnya luka-luka,” tulis Gladkov di Telegram dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

    Tiga orang lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka di kepala dan pecahan peluru, tetapi dalam kondisi stabil, tambahnya.

    Serangan dini hari itu terjadi setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya menghancurkan atau mencegat 91 pesawat tak berawak Ukraina di delapan wilayah semalam, termasuk Belgorod, serta Krimea dan Laut Hitam yang dianeksasi.

    DIHANTAM SERANGAN DRONE – Satu di antara lokasi serangan drone Ukraina di Belgorod, Rusia Barat, pada Selasa (29/4/2025). Rusia juga melancarkan serangan ratusan drone dengan sasaran wilayah Sumy Ukraina. (tangkap layar/tmt)

    Dua pesawat tak berawak (drone) ditembak jatuh di wilayah Moskow.

    Sebaliknya, Rusia juga melakukan serangan ratusan drone ke wilayah Ukraina.

    Layanan darurat Ukraina mengatakan seorang gadis berusia 12 tahun tewas dalam serangan pesawat tak berawak Rusia di wilayah Dnipropetrovsk tengah, dan seorang gadis berusia lima tahun terluka.

    Angkatan Udara Ukraina melaporkan kalau Rusia meluncurkan 100 pesawat nirawak, termasuk 47 pesawat pengecoh, di atas wilayah Dnipropetrovsk, Kharkiv, Donetsk, dan Kiev pada malam hari. 

    Dikatakan bahwa 37 pesawat nirawak Rusia berhasil ditembak jatuh.

    Sebuah gardu listrik di wilayah Bryansk Rusia tampak terbakar pada Sabtu (30/9/2023). Serangan terhadap gardu tersebut membuat teritorial Rusia di wilayah tersebut padam total. (tangkap layar)

    Bryansk Juga Diserbu Drone Ukraina

    Serangan di Belgorod ini merupakan bagian dari gelombang serangan Ukraina di beberapa kota perbatasan.

    Serangan sebelumnya juga menyasar wilayah Bryansk, Rusia barat, sehari sebelumnya.

    Sorang pria tewas dan seorang wanita terluka dalam serangan pesawat tak berawak Ukraina pada malam hari, kata pihak berwenang setempat, Senin.

    “Seorang warga sipil tewas dan seorang warga [perempuan] lainnya terluka akibat serangan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Ukraina terhadap kota Bryansk,” tulis Gubernur daerah Alexander Bogomaz di Telegram.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya mencegat dan menghancurkan 102 pesawat tak berawak Ukraina di wilayah Bryansk semalam, dengan 13 lainnya jatuh di wilayah barat lainnya dan Krimea yang dianeksasi.

    Bogomaz menyebutnya sebagai serangan yang “sangat dahsyat” terhadap wilayahnya, dan mengatakan serangan pesawat tanpa awak tersebut membakar satu rumah dan tujuh kendaraan serta merusak beberapa properti perumahan dan komersial lainnya, serta fasilitas energi.

    Bryansk berbatasan dengan wilayah Sumy dan Chernihiv di Ukraina timur laut.

    Wilayah ini telah berada dalam status siaga tinggi sejak serangan mendadak Ukraina ke wilayah tetangga Kursk pada awal Agustus, yang menurut militer Rusia berhasil dipukul mundur sepenuhnya pada akhir pekan.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan mengatakan pasukan pertahanan udaranya mencegat dan menghancurkan dua pesawat tak berawak Ukraina di atas wilayah barat laut Leningrad dan dua lainnya di atas wilayah tetangga Novgorod pada Senin pagi.

    Bandara Pulkovo di St. Petersburg menghentikan sementara penerbangan selama peringatan dini udara di wilayah sekitarnya. Pemerintah setempat tidak melaporkan adanya korban jiwa atau kerusakan. 

     

    (oln/tmt/*)

  • Kapal Induk USS Harry Truman Nyaris Remuk Dihantam Rudal Houthi, Satu Jet Tempur F-18 Tenggelam – Halaman all

    Kapal Induk USS Harry Truman Nyaris Remuk Dihantam Rudal Houthi, Satu Jet Tempur F-18 Tenggelam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rudal antikapal yang dilepaskan kelompok Houthi Yaman, nyaris menghajar Kapal Induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman di Laut Merah, Senin (28/4/2025) waktu setempat.

    Meski berhasil selamat dari tembakan rudal, kondisi darurat tersebut sempat memaksa kapal induk bermanuver tajam.

    Akibat manuver, sebuah pesawat tempur F/A-18E Super Hornet jatuh dari sisi kapal induk USS Harry S. Truman.

    Insiden ini juga menyebabkan sebuah traktor penarik yang sedang menggerakkan pesawat tersebut jatuh ke laut.

    Beruntungnya, hanya satu pelaut yang mengalami cedera ringan.

    Kantor Informasi Kepala Angkatan Laut AS (CHINFO) mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa pesawat F/A-18E Super Hornet dan traktor penarik jatuh ke laut saat kapal induk beroperasi di Laut Merah pada 28 April.

    Penyebab pasti insiden ini masih belum jelas, tetapi CHINFO menyatakan bahwa kru yang menggerakkan pesawat kehilangan kendali atas pesawat saat sedang ditarik di hanggar. Investigasi atas insiden ini sedang dilakukan.

    Eskalasi AS Vs Houthi

    Sejak serangan lintas batas Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 ke Israel, Houthi yang didukung Iran telah menyerang pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden, yang diyakini mendukung Hamas dalam konfliknya dengan Israel.

    AS telah menghindari konflik langsung dengan Iran. 

    Sebaliknya, sejak pertengahan Maret, pemerintahan Trump telah melakukan kampanye militer yang intensif terhadap Houthi.

    Meski dituding media barat, Houthi suka beretorika bombastis, kejadian pada Senin kemarin merupakan fakta kerugian militer AS yang tidak terbantahkan.

    Serangan Houthi menyebabkan hilangnya pesawat tempur F/A-18 Super Hornet milik Angkatan Laut AS dan itu merupakan pencapaian besar milisi muslim syiah. 

    Asal tahu saja, pesawat semacam itu menghabiskan biaya 60 juta dolar AS atau lebih dari Rp 1 triliun.

    Hilangnya pesawat itu terjadi hanya sehari setelah CENTCOM memberikan daftar pencapaiannya dalam konflik dengan Houthi.

    Sementara Houthi menuduh pada hari Senin bahwa serangan rudal AS telah menghantam pusat penahanan yang menampung migran Afrika, menewaskan sedikitnya 68 orang.

    Dalam pernyataan sebelumnya pada tanggal 28 April, Kelompok Houthi mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal induk dan kapal perang terkait sebagai respons atas apa yang digambarkan kelompok itu sebagai pembantaian warga sipil oleh AS. 

    Kapal induk itu telah berulang kali menjadi sasaran serangan oleh Houthi.

    Pada tanggal 28 April, televisi yang dikendalikan Houthi melaporkan bahwa serangan udara AS yang diduga menghantam penjara yang menahan migran Afrika di Yaman telah menewaskan sedikitnya 68 orang dan melukai 47 lainnya. 

    Serangan itu merupakan salah satu yang paling mematikan sejauh ini dalam enam minggu terhadap Houthi.

    Presiden Donald Trump telah mengintensifkan operasi militer yang menargetkan Houthi, termasuk serangan terhadap terminal bahan bakar di pantai Laut Merah awal bulan ini yang menewaskan sedikitnya 74 orang. 

    Pejabat federal telah berjanji untuk melanjutkan serangan terhadap Houthi hingga kelompok itu menghentikan serangan terhadap pengiriman barang ke Laut Merah.

    Namun, serangan demi serangan yang dilakukan AS dengan menghabiskan banyak anggaran sejauh ini belum bisa meredam atau melumpuhkan Houthi.

    Kapal Induk USS Harry Truman

    Sebagai informasi, kapal induk USS Harry S. Truman (CVN-75) yang nyaris menjadi korban rudal Houthi adalah kapal induk kelas Nimitz kedelapan milik Angkatan Laut Amerika Serikat.

    Kapal induk itu telah berulang kali menjadi sasaran serangan oleh Houthi.

    Kapal Induk ini diberi nama sesuai nama Presiden Amerika Serikat ke-33, Harry S. Truman.

    Kapal USS Harry Truman bermarkas di Pangkalan Angkatan Laut Norfolk , Virginia.

    Kapal induk USS Harry S. Truman diluncurkan pada 7 September 1996 oleh Newport News Shipbuilding , Newport News, Virginia, dan diresmikan pada 25 Juli 1998 dengan Kapten Thomas Otterbein sebagai komandannya. 

    Dimulai pada tahun 2001, Harry S. Truman Carrier Battle Group berpartisipasi dalam Operasi Joint Endeavor, Operasi Deny Flight, Operasi Southern Watch, Operasi Enduring Freedom – Afghanistan, Operasi Iraqi Freedom, hingga Operasi NATO Medshark/Majestic Eagle ’04. 

  • Israel Disebut Tayangkan ‘Siaran Langsung’ Genosida di Gaza, Amnesty: IDF Serang Warga Sipil – Halaman all

    Israel Disebut Tayangkan ‘Siaran Langsung’ Genosida di Gaza, Amnesty: IDF Serang Warga Sipil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amnesty International mengatakan Israel telah menayangkan “siaran langsung genosida” di Jalur Gaza.

    Menurut laporan Amnesty International yang terbit hari Senin (28/4/2025), Israel telah melakukan tindakan terlarang yang bertujuan untuk melenyapkan warga Palestina.

    Di samping itu, Israel juga disebut telah melanggar Konvensi Genosida Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lewat berbagai tindakan. Dua di antaranya adalah “membahayakan tubuh dan mental warga sipil” dan menciptakan kondisi kehidupan yang memunculkan kerusakan fisik.

    Menurut Amnesty International, Israel berulang kali menghalangi akses bantuan kemanusian untuk Gaza dan menyerbu Kota Rafah meski sudah berkali-kali diperingatkan.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga kerap menyerang warga sipil yang mematuhi perintah evakuasi.

    Organisasi itu menyebut “siaran langsung genosida” di Gaza terjadi sejak perang di sana meletus.

    “Sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas melakukan kejahatan mengerikan terhadap warga Israel dan lainnya serta menangkap lebih dari 250 sandera, dunia telah menjadi penonton genosida yang disiarkan langsung,” ujar Sekjen Amnesty International Agnes Callamard dalam laporan itu, dikutip dari Al Jazeera.

    “Negara-negara melihatnya seolah tak berdaya, ketika Israel membunuh ribuan demi ribuan warga Palestina, melenyapakan keluarga multigenerasi, menghancurkan rumah, kehidupan, rumah sakit, dan sekolah.”

    Menurut Callamard, Israel dan sekutu-sekutunya, termasuk Amerika Serikat (AS), bertindak seolah hukum internasional tidak diterapkan kepada negara-negara itu.

    Di sisi lain, Israel menolak mengakui telah melakukan genosida. Negara Zionis itu menegaskan hanya membela diri terhadap Hamas dan melakukan tindakan yang bertujuan untuk melindungi warga sipil.

    Otoritas kesehatan Gaza melaporkan kini sudah ada lebih dari 51.300 warga Palestina yang tewas karena serangan Israel. Sebnyak 17.400 di antaranya adalah anak-anak.

    SERANGAN UDARA ISRAEL – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). (khaberni/tangkap layar)

    Sementara itu, Israel mengatakan ada sekitar 1.200 orang yang tewas ketika Hamas menyerang Israel tanggal 7 Oktober 2023.

    Dalam laporannya, Amnesty International juga memperingatkan, AS memunculkan ancaman terhadap HAM secara global.

    Menurut organisasi itu, seratus hari pertama pemerintahan Presiden AS Donald Trump diwarnai oleh banyak serangan terhadap HAM, hukum internasional, dan PBB.

    Sepanjang 2024, Amnesty telah mendokumentasikan berbagai kejahatan perang yang dilakukan Israel.

    “Termasuk serangan langsung terhadap warga sipil dan objek sipil, dan serangan yang membabi buta,” kata Amnesty.

    Tindakan Israel telah membuat 1,9 juta warga Palestina (sekitar 90 persen rakyat Gaza) menjadi pengungsi. Israel disebut sengaja membuat bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Kebanyakan korban tewas adalah wanita, anak, dan lansia

    Kantor media pemerintah Gaza mengatakan korban serangan Israel di Gaza kebanyakan adalah wanita, anak, dan lansia.

    Menurut kantor itu, saat ini sudah ada 52.243 korban tewas. Sebanyak 65 persen di antaranya adalah tiga kategori di atas.

    Sudah ada lebih dari 18.000 anak yang tewas. Lalu, jumlah wanita yang tewas lebih dari 12.400 orang.

    Kemudian, Israel disebut telah melenyapkan lebih dari 2.180 keluarga Palestina. Anggota ribuan keluarga itu lenyap tak bersisa.

    Israel juga telah membunuh lebih dari 1.400 dokter dan tenaga kesehatan lainnya, 113 anggota pertahanan sipil, dan 212 jurnalis serta pekerja media.

  • Konklaf Paus Baru Dimulai 7 Mei, Vatikan Bersiap Pilih Pemimpin 1,4 Miliar Umat Katolik – Halaman all

    Konklaf Paus Baru Dimulai 7 Mei, Vatikan Bersiap Pilih Pemimpin 1,4 Miliar Umat Katolik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Vatikan mengumumkan konklaf untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik Roma akan dimulai pada 7 Mei 2025.

    Pengumuman ini disampaikan pada Senin (28/4/2025), dua hari setelah pemakaman Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April dalam usia 88 tahun.

    Sebanyak 135 kardinal dari seluruh dunia, yang berusia di bawah 80 tahun, berhak mengikuti pemungutan suara rahasia untuk menentukan paus berikutnya.

    Angka ini meningkat dibandingkan konklaf sebelumnya pada 2005 dan 2013, yang masing-masing diikuti 115 kardinal.

    Sekitar 80 persen dari para elektor saat ini adalah kardinal yang ditunjuk langsung oleh Fransiskus, yang semasa kepemimpinannya berupaya memperluas representasi global Gereja Katolik.

    Eropa akan kembali menjadi kawasan dengan jumlah pemilih terbesar, yaitu 53 kardinal, diikuti oleh Asia dan Oseania dengan 27, Amerika Selatan dan Tengah 21, Afrika 18, serta Amerika Utara 16 kardinal.

    Italia tetap menjadi negara dengan jumlah wakil terbanyak, yakni 17 kardinal, disusul Amerika Serikat (10 kardinal), Brasil (7 kardinal), dan Prancis (5 kardinal).

    Pada hari yang sama, Vatikan juga menutup Kapel Sistina untuk memulai persiapan tempat pemungutan suara.

    Di lokasi inilah para kardinal akan berkumpul dan memberikan suara mereka.

    Selama konklaf, pemungutan suara diawasi oleh sembilan kardinal yang dipilih secara acak.

    Mayoritas dua pertiga diperlukan untuk memilih paus baru, dan pemungutan suara akan terus berlanjut hingga ambang batas ini tercapai.

    Setiap putaran suara akan diikuti dengan pembakaran surat suara menggunakan bahan kimia khusus.

    Asap hitam menandakan bahwa belum ada paus terpilih, sedangkan asap putih menandakan bahwa seorang paus baru telah dipilih.

    Setelah terpilih, nama paus baru akan diumumkan kepada dunia dari balkon Basilika Santo Petrus.

    Meskipun tidak ada batasan waktu resmi, sejarah menunjukkan bahwa konklaf bisa berlangsung singkat.

    Baik Paus Fransiskus maupun pendahulunya, Benediktus XVI, terpilih hanya dalam dua hari.

    Namun, konklaf modern terlama terjadi pada tahun 1903 dan 1922, masing-masing berlangsung lima hari.

    Pada abad ke-13, proses pemilihan paus bahkan sempat mengalami kebuntuan hingga tiga tahun, yang kemudian mendorong reformasi aturan konklaf yang masih berlaku hingga saat ini.

    Apa Itu Konklaf?

    Konklaf adalah pertemuan tertutup para kardinal Gereja Katolik untuk memilih Paus baru.

    Istilah “konklaf” berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti “dengan kunci”, menandakan bahwa para kardinal dikunci di dalam Kapel Sistina sampai pemilihan selesai.

    Hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam pemilihan ini.

    Mereka berkumpul di Vatikan dalam waktu 15 hingga 20 hari setelah takhta kepausan kosong, baik karena wafat maupun pengunduran diri Paus sebelumnya, dikutip dari ascensionpress.

    Tahapan Pemilihan Paus

    1. Misa dan Doa

    Sebelum konklaf dimulai, para kardinal merayakan Misa di Basilika Santo Petrus untuk memohon bimbingan Roh Kudus dalam proses pemilihan.

    2. Pengambilan Sumpah

    Setelah misa, para kardinal memasuki Kapel Sistina dan mengambil sumpah menjaga kerahasiaan.

    Semua yang tidak berwenang kemudian diperintahkan keluar dengan seruan “Extra omnes!”.

    3. Pemungutan Suara

    Setiap kardinal menuliskan nama kandidat pada kertas suara dan memasukkannya ke dalam wadah khusus.

    Untuk terpilih, seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari total pemilih.

    4. Asap Sebagai Tanda

    Setelah setiap putaran suara, kertas dibakar.

    Jika belum ada Paus terpilih, bahan kimia ditambahkan untuk menghasilkan asap hitam atau Fumata Nera.

    Jika terpilih, asap putih atau Fumata Bianca mengepul dari cerobong Kapel Sistina, memberi tanda kepada dunia bahwa seorang Paus baru telah dipilih, dikutip dari Independent.co.uk.

    Pengumuman Paus Baru

    Setelah terpilih, kandidat akan diminta menerima jabatan tersebut dan memilih nama kepausannya.

    Kardinal Protodiakon kemudian muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumumkan kepada publik dengan kalimat Latin:

    “Annuntio vobis gaudium magnum: habemus papam” (Saya mengumumkan kepada Anda kabar sukacita besar: kita memiliki Paus).

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Hasil Hitung Cepat Pemilu Kanada, Mark Carney Diproyeksikan Menang – Halaman all

    Hasil Hitung Cepat Pemilu Kanada, Mark Carney Diproyeksikan Menang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil hitung cepat pemilihan umum di Kanada pada hari Senin (28/4/2025) mulai diumumkan oleh sejumlah media nasional negara berlambang Daun Maple tersebut.

    Dikutip dari CBC News dan CTV News, Mark Carney dilaporkan terpilih kembali sebagai Perdana Menteri menurut proyeksi hasil hitung cepat dari dua media nasional Kanada tersebut.

    Melalui hasil tersebut, Carney berhasil mempertahankan dominasi dari Partai Liberal di Kanada.

    Kemenangan ini membuat Partai Liberal memenangkan empat periode pemerintahan secara berturut-turut yang bisa disebut sebagai pencapaian langka dalam politik Kanada.

    Hal ini sekaligus membendung dominasi Partai Konservatif yang dipimpin Pierre Poilievre.

    Kemenangan ini juga membuktikan bahwa para pemilih menolak aliran populisme gaya Trump yang dianggap oleh Partai Liberal telah diwakili Poilievre.

    Carney, yang mulai naik jabatan sebagai Perdana Menteri setelah sosok Justin Trudeau mengundurkan diri, berkampanye berdasarkan rekam jejak ekonominya.

    Pria kelahiran 1965 ini pernah memimpin dua bank sentral negara anggota G7, bekerja lebih dari satu dekade di Goldman Sachs, serta menjabat sebagai Ketua Brookfield Asset Management dan Bloomberg.

    Ia memposisikan diri sebagai “manajer krisis” yang akan melindungi ekonomi dan budaya Kanada dari dampak tarif Trump serta ambisi geopolitiknya yang dinilai ekspansionis.

    Kecemasan warga terkait dampak tarif Trump terhadap pekerjaan dan biaya hidup mereka, pun kerap menjadi bahan Carney untuk meraup suara sepanjang kampanye pemilu di Kanada.

    Selama kampanyenya, Carney kerap berjanji untuk membuat Kanada sebagai negara yang “kebal” dari Tarif Trump dan kampanye ini dinilai berhasil menyatukan negaranya.

    Kemenangan Carney yang tercatat sebagai politisi pendatang baru ini pun mengejutkan sejumlah pihak mengingat ia mengalahkan pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre yang berpengalaman selama 20 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat Kanada. 

    Hasil ini disebut luar biasa karena selama hampir dua tahun, hasil survei menunjukkan sentimen dukungan Partai Liberal tertinggal jauh dari Partai Konservatif. 

    Namun demikian, momentum kembali menguatkan Partai Liberal setelah Trudeau mengajukan pengunduran diri dan Carney dipilih sebagai ketua partai sekaligus penggantinya sebagai Perdana Menteri Kanada.

    Kembalinya Trump di Gedung Putih yang terus menerus “menyerang” Kanada melalui tarif juga dinilai banyak pengamat sebagai faktor yang mendukung kebangkitan kembali Partai Liberal.

    Carney “Manfaatkan” Trump dalam Kampanyenya

    Dikutip dari Politico, dukungan kepada Carney kian menguat lantaran ia juga menentang keras pernyataan kontroversial Donald Trump yang ingin menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51.

    Amerika Serikat telah memberlakukan sejumlah tarif terhadap Kanada, antara lain 25 persen untuk barang-barang yang tidak memenuhi ketentuan Perjanjian Amerika-Meksiko-Kanada (USMCA), serta 25 persen untuk mobil dan komponennya.

    Di dalam kampanyenya, Carney juga sempat menyatakan prioritas utamanya pada hari pertama sebagai Perdana Menteri di periode yang baru adalah bernegosiasi dengan Trump.

    PM BARU KANADA – Mantan bankir sentral Mark Carney akan menjadi perdana menteri Kanada berikutnya menggantikan Justin setelah Partai Liberal yang berkuasa memilihnya  pada Minggu (9/3/2025) waktu setempat. /Youtube: The Sun (Foto Tangkapan Layar)

    Namun demikian, Carney juga menegaskan hubungan tradisional Kanada dengan AS sudah berakhir.

    Ia berkomitmen mencari mitra dagang dan pertahanan baru, mendiversifikasi rantai pasok otomotif Kanada, serta memperkuat militer nasional—terutama di wilayah Arktik.

    Carney memperingatkan warganya bahwa tantangan ke depan masih panjang.

    “Tidak ada solusi instan. Tidak ada cara cepat untuk memperbaiki semuanya,” ujarnya setelah Trump memberlakukan tarif otomotif kepada Kanada beberapa waktu lalu. 

    “Namun, saya yakin pada kemampuan negara kita karena saya memahami apa yang Presiden Trump tidak pahami: Kami mencintai Kanada dengan segala jiwa raga kami.” pungkasnya kala itu.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Tersangka Pembunuhan Muslim di Prancis Serahkan Diri di Italia, Motif Terungkap – Halaman all

    Tersangka Pembunuhan Muslim di Prancis Serahkan Diri di Italia, Motif Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tersangka pembunuhan seorang Muslim di Prancis selatan pada Jumat (25/4/2025) telah menyerahkan diri kepada pihak berwajib di Italia.

    Insiden tersebut terjadi di Masjid Khadidja.

    Tersangka yang diidentifikasi sebagai Olivier, seorang warga negara Perancis,=.

    Oliver dilaporkan menikam korban yang sekarat berulang kali di dalam masjid yang sepi.

    Saat beraksi Oliver juga mengeluarkan hinaan terhadap agama Islam.

    Setelah sempat kabur dan menjadi buron, ia akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi di Pistoia pada Minggu (27/4/2025).

    Korban, yang bernama Aboubakar Cisse.

    Cisse adalah seorang pemuda asal Mali berusia 20-an tahun.

    Jenazahnya ditemukan oleh jemaah yang datang untuk shalat Jumat di masjid tersebut.

    Kejadian ini segera memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak di Prancis.

    Menanggapi penyerahan diri Olivier, Jaksa Abdelkrim Grini dari kota Ales mengatakan langkah tersebut adalah yang terbaik yang bisa diambil oleh tersangka.

    Sebelumnya, lebih dari 70 polisi dikerahkan untuk memburu Olivier, yang dianggap berpotensi membahayakan orang-orang di sekitarnya.

    Grini juga menyebutkan bahwa European Arrest Warrant (perintah penangkapan Eropa) akan segera diterbitkan untuk memulai proses ekstradisi tersangka ke Prancis.

    Proses ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.

    Motif Pelaku

    Motif kebencian yang mendasari pembunuhan ini mulai terungkap setelah sebuah video yang direkam saat kejadian beredar.

    Dalam video tersebut, Olivier terlihat menghina Islam dan mengungkapkan keinginannya untuk melakukan serangan serupa di masa depan.

    Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa serangan tersebut merupakan tindakan Islamofobia yang direncanakan dengan niat untuk menebar kebencian terhadap umat Muslim.

    Tindakan brutal ini langsung menuai kecaman keras, baik dari pemerintah Prancis maupun masyarakat.

    Macron Kecam Rasisme

    Presiden Emmanuel Macron menegaskan bahwa rasisme dan kebencian berbasis agama tidak akan pernah diterima di Prancis.

    Perdana Menteri Francois Bayrou juga mengecam keras serangan tersebut sebagai kejahatan islamofobia.

    Solidaritas untuk korban pun mengalir dari berbagai penjuru.

    Lebih dari 1.000 orang turut berpartisipasi dalam aksi diam untuk mengenang Aboubakar Cisse pada Minggu (27/4/2025).

    Aksi ini dimulai dari Masjid Khadidja menuju balai kota La Grand-Combe, sebagai bentuk solidaritas kepada komunitas Muslim setempat.

    Tak hanya itu, aksi serupa juga digelar di Paris.

    Ratusan orang, termasuk tokoh kiri Jean-Luc Mélenchon, menyuarakan penolakan terhadap atmosfer intoleransi yang dianggap turut memicu tragedi ini.

    Pihak berwenang kini tengah melanjutkan proses hukum terhadap Olivier, dengan fokus pada investigasi lebih lanjut terkait latar belakang dan motif di balik tindakan kejam ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Gencatan Senjata 3 Hari Putin Dikecam AS-Ukraina, Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi Belaka – Halaman all

    Gencatan Senjata 3 Hari Putin Dikecam AS-Ukraina, Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi Belaka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan usulan gencatan senjata sementara dalam perang di Ukraina selama tiga hari tepatnya pada 8 hingga 10 Mei.

    “Gencatan senjata selama tiga hari ini akan dimulai pada 8 Mei dan berakhir pada tengah malam 10 Mei,” demikian disampaikan Kremlin melalui saluran Telegram resminya.

    Usulan ini diajukan Putin dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia II.

    Meski begitu Putin menegaskan bahwa gencatan senjata “berdasarkan pertimbangan kemanusiaan”.

    Adapun selama gencatan senjata berlangsung, nantinya seluruh aksi militer Rusia akan dihentikan sementara pada tanggal tersebut. 

    “Semua permusuhan akan dihentikan selama periode ini, namun jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, angkatan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efektif,” tegas pernyataan Kremlin.

    Peringatan ini disebut penting bagi Rusia karena menegaskan nilai perjuangan melawan fasisme dan menjaga ingatan sejarah.

    Oleh karenanya Rusia mendesak pihak Ukraina harus mengikuti contoh ini.

    AS Frustrasi Hadapi Perang Rusia VS Ukraina

    Menanggapi usulan yang dirilis Putin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung memberi kecaman keras.

    Melalui juru bicara Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa pihaknya sangat frusrtasi terhadap perang yang berlarut-larut.

    AS menilai gencatan senjata ini lebih sebagai langkah simbolis dan propaganda menjelang perayaan Victory Day Rusia (8–10 Mei), bukan niat tulus untuk meredakan konflik.

    Sementara banyak analis Barat melihat ini sebagai cara Putin memperbaiki citra internasional Rusia tanpa menghentikan agresi militer secara nyata.

    “Meskipun Presiden Trump menyambut baik keinginan Vladimir Putin untuk menghentikan konflik, presiden telah sangat jelas menginginkan gencatan senjata permanen dan membawa konflik ini ke resolusi damai,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes.

    Ukraina Tuding Usulan Putin Hanya Manipulasi

    Senada dengan Trump, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha turut melontarkan kecaman kepada Putin di media sosial X

    Ia bahkan mempertanyakan waktu pengumuman tersebut, menegaskan bahwa jika perdamaian yang diinginkan, permusuhan harus dihentikan segera.

    “Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus menghentikan serangan segera,” kata Sybiha dikutip Al Jazeera.

    “Kenapa harus menunggu hingga 8 Mei jika kita bisa berhenti bertempur sekarang atau sejak kapan pun, dan setidaknya selama 30 hari, sehingga ini (gencatan senjata) menjadi hal yang nyata, bukan hanya parade,” katanya.

    Perlu diketahui sebelum Rusia merilis usulan tersebut, Ukraina dan AS telah lebih dulu mengajukan rencana.

    Namun usulan itu ditolak oleh Rusia, Moskow melihat gencatan senjata sementara sebagai risiko strategis yang dapat melemahkan posisi militernya di medan perang.

    Beberapa pejabat Rusia menyatakan bahwa penghentian sementara dapat memberi kesempatan bagi Ukraina untuk melakukan reorganisasi dan memperkuat pertahanan mereka, yang berpotensi merugikan Rusia dalam jangka panjang.

    Sebaliknya, Rusia menginginkan pembicaraan perdamaian yang lebih mendalam dan komprehensif, dengan hasil yang menguntungkan bagi kepentingan nasionalnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Kim Jong Un Janji Bangun Monumen untuk Tentara Korea Utara yang Gugur di Rusia, Korsel Kecam Keras – Halaman all

    Kim Jong Un Janji Bangun Monumen untuk Tentara Korea Utara yang Gugur di Rusia, Korsel Kecam Keras – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji pasukan negaranya yang dikerahkan ke Rusia sebagai pahlawan.

    Kim berjanji akan selalu menghormati pengorbanan mereka di tanah air.

    “Mereka yang berjuang demi keadilan semuanya adalah pahlawan dan perwakilan kehormatan bangsa,” kata Kim Jong Un, seperti dikutip Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

    Kim menambahkan bahwa negara harus selalu mengingat semangat para prajurit dan mengambil langkah nasional khusus untuk menghormati serta merawat keluarga para veteran.

    “Semangat tempur dan kepahlawanan prajurit kita akan bersinar selamanya di atas podium rasa hormat dan kehormatan yang tinggi,” ujarnya.

    Selain itu, Kim menyampaikan “salam yang tulus dan agresif” kepada para prajurit dan warga Rusia, sekaligus mengucapkan selamat atas “kemenangan besar” di Kursk.

    Kehadiran pasukan Korea Utara di Wilayah Kursk pertama kali dikonfirmasi secara resmi pada Sabtu (26/4/2025).

    Konfirmasi tersebut terjadi dalam pertemuan yang disiarkan televisi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, dikutip dari RT.

    Gerasimov memuji tentara Korea Utara karena “menunjukkan profesionalisme, keberanian, dan kepahlawanan yang tinggi dalam pertempuran.”

    “Pasukan Korea Utara melindungi tanah Rusia seperti tanah mereka sendiri dengan kemauan gigih dan pengorbanan yang tak terhingga,” kata Komisi Militer Pusat di Pyongyang.

    Tindakan heroik tersebut, menurut Pyongyang, membuktikan “aliansi yang tak terpatahkan” antara Korea Utara dan Rusia.

    Sanjungan dari Moskow

    Moskow memuji “solidaritas” dari Pyongyang.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut bantuan dari “teman-teman Korea” sebagai manifestasi hubungan erat kedua negara.

    Sebelumnya, Kyiv dan sekutu Barat telah lama menuduh Korea Utara mengerahkan pasukannya ke Wilayah Kursk.

    Akan tetapi baik Pyongyang maupun Moskow baru mengonfirmasi keterlibatan ini setelah wilayah tersebut diamankan.

    Presiden Putin menegaskan keputusan tentang pemenuhan kewajiban dalam pakta kemitraan adalah hak kedua negara.

    Sementara itu, pemerintah Korea Selatan secara resmi mengecam langkah Korea Utara tersebut.

    Seoul Lontarkan Ejekan

    Dalam pernyataan yang dikutip dari Yonhap News Agency, Senin (28/4/2025), Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menuduh Pyongyang “mengejek” masyarakat internasional dengan membenarkan pengerahan pasukan ke Rusia.

    Seoul menyatakan kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow merupakan “pelanggaran serius terhadap Piagam PBB dan resolusi Dewan Keamanan PBB.”

    Pemerintah Korea Selatan mendesak kedua negara untuk segera menghentikan kerja sama militer yang dinilai mengancam stabilitas kawasan Indo-Pasifik dan Eropa.

    “Kami akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap segala ancaman terhadap keamanan nasional,” demikian bunyi pernyataan resmi Seoul.

    Pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia juga dipandang memperburuk dinamika keamanan di Asia Timur dan meningkatkan isolasi Pyongyang dari komunitas global.

    Langkah ini dinilai sebagai eskalasi baru dalam ketegangan global terkait perang di Ukraina dan memperburuk situasi keamanan dunia.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)