Category: Tribunnews.com Internasional

  • Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dewan Urusan Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah merilis jajak pendapat tahunan para ahli kebijakan luar negeri dengan pertimbangan konflik saat ini atau potensial yang dapat memengaruhi kepentingan Negeri Paman Sam.

    Laporan tersebut dirilis dengan latar belakang perang dan meningkatnya ketegangan di sejumlah kawasan dan saat Presiden AS Donald Trump memaparkan prioritas kebijakan luar negerinya untuk masa jabatan keduanya.

    Newsweek menghubungi Departemen Luar Negeri AS melalui email untuk meminta komentar.

    Laporan tersebut disusun dari informasi yang dikumpulkan pada bulan November dari 15.000 akademisi, pejabat pemerintah, dan pakar kebijakan luar negeri lainnya.

    Hasilnya menunjukkan bahwa tahun 2025 dapat menjadi tahun yang paling berbahaya sejak Dewan Urusan Luar Negeri mulai melakukan Survei Prioritas Pencegahan.

    Ada lebih banyak skenario yang lebih mungkin terjadi dan memiliki dampak potensial yang lebih tinggi terhadap kepentingan Washington daripada sebelumnya dalam 17 tahun jajak pendapat oleh lembaga pemikir yang berkantor pusat di Washington DC.

    Timur Tengah Masih Memanas

    Timur Tengah dianggap sebagai area yang memerlukan perhatian khusus.

    Menurut laporan tersebut, masih menjadi sorotan konflik Israel dan Hamas di Gaza, kemudian bentrokan dengan Hizbullah yang berpusat di Lebanon, dan meningkatnya permusuhan dengan pendukung kedua kelompok paramiliter—Iran.

    Tidak jelas bagaimana gencatan senjata minggu lalu antara Israel dan Hamas dan kembalinya ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari Gaza selatan ke utara akan memengaruhi hasil survei.

    Keuntungan Militer Rusia

    Lalu perang Rusia melawan Ukraina juga masuk dalam kategori konflik Tingkat I tertinggi. 

    Kini, perang yang telah memasuki tahun ketiga dinilai memiliki kemungkinan besar untuk terus berlanjut dan berdampak besar pada kepentingan AS.

    Laporan itu memprediksi berbagai  spekulasi yang bisa terjadi.

    “Keuntungan militer besar Rusia di Ukraina, termasuk penghancuran infrastruktur penting secara luas, dan berkurangnya bantuan asing ke Kyiv menyebabkan gencatan senjata yang menguntungkan Moskow.”

    Tekanan Militer Cina ke Taiwan

    Skenario Tingkat 1 yang dianggap cukup mungkin terjadi tetapi dengan dampak potensial yang tinggi adalah “peningkatan tekanan militer dan ekonomi oleh Tiongkok terhadap Taiwan ” yang dapat memicu krisis Selat Taiwan yang dapat menarik AS dan negara lain di kawasan Pasifik.

    Konflik Afghanistan

    Afghanistan masuk dalam kategori risiko rendah Tier II.

    Para ahli merasa penindasan Taliban dan kesulitan ekonomi yang sedang berlangsung di Afghanistan dapat memicu kekerasan sektarian, yang dapat memperburuk krisis kemanusiaannya.

    Skenario ini dianggap memiliki kemungkinan yang tinggi meskipun dampaknya rendah terhadap masalah kebijakan AS saat ini.

    Provokasi Perbatasan Korea

    Sementara itu, “uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan, menurut para ahli.

    Kontinjensi ini turun ke Tingkat II, turun dari Tingkat 1 tahun lalu, tetapi akan berdampak besar pada kawasan tersebut dan kemungkinan akan melibatkan AS, yang menempatkan sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan yang bersekutu.

    Di antara potensi krisis dalam kategori Tingkat III adalah meningkatnya ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh meningkatnya terorisme dan melemahnya kewenangan pemerintah di Nigeria timur laut.

    ALUTSISTA KOREA UTARA – Meriam howitzer M1989 Koksan Korea Utara dikabarkan telah dikirim ke Rusia. Uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara disebut pakar tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan. (NK News)

    Kemungkinan ini dianggap sedang dan berdampak rendah pada kepentingan Washington.

    Direktur Pusat Aksi Pencegahan di Council on Foreign Relations, Paul Stares, memberikan analisis terkait peta konflik dunia di 2025.

    “Tingkat kecemasan yang dirasakan responden survei tentang risiko konflik kekerasan selama 12 bulan mendatang tidak pernah sebesar ini. Dari 30 kemungkinan yang disurvei, 28 dinilai sangat mungkin terjadi dalam 12 bulan mendatang. Delapan belas di antaranya akan berdampak tinggi atau sedang terhadap kepentingan AS.”

    Untuk menghindari berbagai krisis yang terjadi secara bersamaan dengan konsekuensi yang mengerikan bagi Amerika Serikat, Stares menyarankan pemerintahan Trump untuk berpikir jernih dan berupaya mengurangi risiko konflik.

    Indeks Perdamaian Dunia

    Pada Juni 2024 lalu, Indeks Perdamaian Global (GPI) 2024 merilis peta konflik terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Terdapat 56 konflik, 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan, yang merupakan jumlah terbanyak sejak GPI didirikan.

    Laporan yang dihasilkan oleh lembaga pemikir internasional, Institute for Economics & Peace (IEP), yang mengungkap bahwa dunia berada di persimpangan jalan. Tanpa upaya bersama, ada risiko lonjakan konflik besar, seperti dikutip dari visionofhumanity.org.

    Adapun 97 negara mengalami penurunan tingkat kedamaian, lebih banyak dari tahun mana pun sejak dimulainya Indeks Perdamaian Global pada tahun 2008.

    Konflik di Gaza dan Ukraina merupakan pendorong utama penurunan tingkat kedamaian global, karena kematian akibat pertempuran mencapai 162.000 pada tahun 2023.

    92 negara saat ini terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, lebih banyak daripada kapan pun sejak dimulainya GPI.

    Sistem penilaian militer pertama dari jenisnya menunjukkan bahwa kemampuan militer AS hingga tiga kali lebih tinggi daripada Tiongkok.

    Dampak ekonomi global dari kekerasan meningkat menjadi $19,1 triliun pada tahun 2023, mewakili 13,5 persen dari PDB global. Paparan terhadap konflik menimbulkan risiko rantai pasokan yang signifikan bagi pemerintah dan bisnis.

    Militerisasi mencatat penurunan tahunan terbesarnya sejak dimulainya GPI, dengan 108 negara menjadi lebih termiliterisasi.

    110 juta orang menjadi pengungsi atau mengungsi di dalam negeri karena konflik kekerasan, dengan 16 negara kini menampung lebih dari setengah juta pengungsi.

    Amerika Utara mengalami kemerosotan regional terbesar, yang disebabkan oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Jumlah negara yang terlibat konflik tertinggi sejak Perang Dunia II

    PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL – Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam menyaksikan pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). Hamas menyerahkan 3 sandera Israel dan 5 warga Thailand kepada ICRC sebelum dibawa ke negara masing-masing. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Saat ini terdapat 56 konflik, yang terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Konflik-konflik tersebut telah menjadi lebih internasional dengan 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, yang terbanyak sejak dimulainya GPI.

    Meningkatnya jumlah konflik kecil meningkatkan kemungkinan terjadinya lebih banyak konflik besar di masa mendatang.

    Misalnya, pada tahun 2019, Ethiopia, Ukraina, dan Gaza semuanya diidentifikasi sebagai konflik kecil.

    Tahun lalu tercatat 162.000 kematian terkait konflik. Ini adalah jumlah korban tertinggi kedua dalam 30 tahun terakhir, dengan konflik di Ukraina dan Gaza yang menyumbang hampir tiga perempat kematian.

    Ukraina mewakili lebih dari separuhnya, mencatat 83.000 kematian akibat konflik, dengan perkiraan sedikitnya 33.000 untuk Palestina hingga April 2024.

    Dalam empat bulan pertama tahun 2024, kematian terkait konflik secara global berjumlah 47.000.

    Jika angka yang sama berlanjut hingga akhir tahun ini, ini akan menjadi jumlah kematian konflik tertinggi sejak genosida Rwanda pada tahun 1994.

    Dampak ekonomi global akibat kekerasan pada tahun 2023 adalah $19,1 triliun atau $2.380 per orang.

    Ini merupakan peningkatan sebesar $158 miliar, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kerugian PDB akibat konflik sebesar 20 persen.

    Pengeluaran untuk pembangunan perdamaian dan pemeliharaan perdamaian berjumlah total $49,6 miliar, yang mewakili kurang dari 0,6?ri total pengeluaran militer.

    Islandia tetap menjadi negara paling damai, posisi yang telah dipegangnya sejak 2008, diikuti oleh Irlandia, Austria, Selandia Baru, dan Singapura – pendatang baru di lima besar.

    Yaman telah menggantikan Afghanistan sebagai negara paling tidak damai di dunia. Diikuti oleh Sudan, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Ukraina.

    Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) tetap menjadi kawasan yang paling tidak damai.

    Kawasan ini merupakan rumah bagi empat dari sepuluh negara yang paling tidak damai di dunia dan dua negara yang paling tidak damai, Sudan dan Yaman.

    Meskipun demikian, UEA mencatat peningkatan kedamaian terbesar di kawasan ini – naik 31 peringkat ke peringkat 53 pada tahun 2024.

    Meskipun sebagian besar indikator kedamaian memburuk selama 18 tahun terakhir, ada peningkatan dalam angka pembunuhan yang turun di 112 negara, sementara persepsi kriminalitas membaik di 96 negara.

    Perubahan sifat konflik

    Seiring meluasnya konflik dan semakin mendunianya konflik, meningkatnya kompleksitas mengurangi kemungkinan tercapainya solusi yang langgeng. Ukraina dan Gaza adalah contoh dari keluhan historis yang terus berlanjut atau “perang abadi” tanpa resolusi yang jelas.

    Jumlah konflik yang menghasilkan kemenangan yang menentukan bagi kedua belah pihak telah turun dari 49 persen pada tahun 1970-an, menjadi kurang dari 9 persen pada tahun 2010-an.

    Selama periode yang sama, jumlah konflik yang berakhir melalui perjanjian damai turun dari 23 persen menjadi lebih dari 4%.

    Faktor kunci lain yang membentuk kembali konflik adalah dampak teknologi peperangan asimetris, yang memudahkan kelompok non-negara, serta negara yang lebih kecil atau kurang kuat, untuk bersaing dalam konflik dengan negara atau pemerintah yang lebih besar.

    Jumlah negara yang menggunakan pesawat nirawak meningkat dari 16 menjadi 40, peningkatan 150% antara tahun 2018 dan 2023.

    Selama periode yang sama, jumlah kelompok non-negara yang melakukan setidaknya satu serangan pesawat nirawak meningkat dari 6 menjadi 91, peningkatan lebih dari 1.400%.

    Kemampuan militer global

    Sejak dimulainya perang Ukraina, militerisasi telah meningkat di 91 negara, membalikkan tren 15 tahun sebelumnya.

    Mengingat komitmen ke depan banyak negara terhadap pengeluaran militer, hal itu tidak mungkin membaik dalam beberapa tahun mendatang.

    Perubahan dalam dinamika peperangan telah menyebabkan jumlah pasukan berkurang sementara kecanggihan teknologi meningkat.

    Selama dekade terakhir, 100 negara mengurangi personel angkatan bersenjata mereka, sementara kemampuan militer global meningkat lebih dari 10%.

    Penelitian pertama yang dilakukan oleh IEP menghitung kemampuan militer suatu negara dengan menggabungkan kecanggihan militer, teknologi, dan kesiapan tempur.

    Penelitian ini mengungkap bahwa AS memiliki kemampuan militer yang jauh lebih tinggi daripada China, yang diikuti oleh Rusia.

    Pendekatan tradisional untuk mengukur kemampuan militer umumnya hanya menghitung jumlah aset militer.

    Sorotan regional

    Eropa tetap menjadi kawasan paling damai, namun, kawasan ini mencatat peningkatan pengeluaran militer tahunan terbesar sejak dimulainya GPI.

    Amerika Utara mencatat penurunan perdamaian regional terbesar dengan penurunan hanya di bawah 5%.

    Baik AS maupun Kanada mengalami penurunan yang signifikan, terutama didorong oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Afrika Sub-Sahara sekarang menjadi kawasan paling tidak damai kedua setelah MENA karena menghadapi beberapa krisis keamanan – terutama meningkatnya kerusuhan politik dan terorisme di Sahel Tengah.

    Asia-Pasifik tetap menjadi kawasan paling damai kedua dengan sedikit penurunan perdamaian.

    Papua Nugini mencatat penurunan terburuk di kawasan tersebut, yang disebabkan oleh meningkatnya kekerasan suku akibat perselisihan atas wilayah dan kepemilikan tanah.

    Amerika Tengah dan Karibia mengalami sedikit penurunan perdamaian, karena negara-negara seperti Haiti memerangi kejahatan terorganisasi tingkat tinggi dan kerusuhan sipil.

    Meskipun demikian, El Salvador mencatat peningkatan perdamaian paling signifikan di dunia.

    Amerika Selatan mengalami penurunan perdamaian terbesar kedua dengan penurunan sebesar 3,6%.

    Perubahan terbesar terjadi pada indikator Tingkat Pembunuhan, Skala Teror Politik, dan Intensitas Konflik Internal.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • AS Pindahkan 90 Sistem Patriot dari Israel ke Ukraina, Bisa Picu Rusia Kirimi Iran Senjata Canggih – Halaman all

    AS Pindahkan 90 Sistem Patriot dari Israel ke Ukraina, Bisa Picu Rusia Kirimi Iran Senjata Canggih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump dilaporkan telah memerintahkan militernya untuk memindahkan 90 sistem pertahanan udara Patriot dari Israel ke Ukraina.

    Media AS Axios menyebut puluhan sistem Patriot itu akan dikirim ke Ukraina lewat Polandia.

    Pengiriman itu disebut akan membuat para pemimpin Eropa gembira karena mereka sebelumnya khawatir Trump akan mengurangi bantuan militer AS kepada Ukraina.

    Kementerian Pertahanan AS menganggap sistem Patriot sangat penting dalam upaya Ukraina menghadapi serangan udara Rusia.

    All Israel News melaporkan Angkatan Udara Israel mulai berhenti mengoperasikan sistem yang sudah tua itu. Puluhan Patriot itu dikirim oleh AS ke Israel lebih dari 30 tahun lalu saat Perang Teluk Pertama.

    Karena Israel sudah mengembangkan sistem pertahanan canggihnya sendiri, Patriot kini dianggap kurang relevan dan kebanyakan hanya disimpan.

    Israel lalu mengembalikan Patriot kepada AS. Sistem itu disesuaikan terlebih dulu sebelum dikirim ke Ukraina.

    Pengiriman Patriot itu disebut sebagai pengiriman peralatan militer terpenting dari Israel ke Ukraina sejak perang di Ukraina meletus tahun 2022.

    Para pejabat Ukraina mengklaim awalnya Israel keberatan memindahkan sistem itu. Israel takut pemindahan itu akan memicu Rusia untuk mengirimkan lebih banyak senjata canggih kepada Iran.

    Menurut seorang pejabat Ukraina, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk membahas perkara pemindahan Patriot hingga beberapa minggu sebelum mengizinkan pemindahan itu pada bulan September 2024.

    Para pejabat Ukraina sudah berulang kali mengeluh karena Israel enggan mengirimkan perlengkapan militer canggih ke Ukraina karena mengkhawatirkan aksi balasan Rusia.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Februari 2023, menggambarkan perang Ukraina melawan Rusia sebagai perang David melawan Rusia sebagai Goliath modern. Oleh karena itu, Zelensky berharap Israel bersedia mengirimkan sistem pertahanan David Sling atau Ketapel David untuk membantu Ukraina.

    “Kami tak punya alternatif kecuali mengalahkan Goliath Rusia. Menjadi David yang tengah berperang dan kami berperang. Menjadi David artinya memiliki ketapel agar menang,” kata Zelensky.

    Hingga saat ini negara Zionis itu belum mengirimkan David Sling kepada Ukraina. Meski demikian, pengiriman Patriot itu disebut bisa mengurangi ketegangan antara Ukraina dan Israel.

    Axios menyebut Israel sudah memberi tahu Rusia mengenai pengiriman itu dan menegaskan bahwa Israel hanya mengembalikan Patriot kepada AS. Israel mengklaim tidak tahu apakah sistem itu akan dikirim ke Ukraina.

    Dengan kata lain, Israel menjelaskan kepada Rusia, bukan Israel, melainkan AS yang memutuskan untuk mengirimkan Patriot ke Ukraina.

    Dalam pada itu, hubungan Israel dengan Rusia memburuk sejak perang di Ukraina berkobar. Israel bergabung dengan negara-negara Barat yang mengecam serangan Rusia ke Ukraina.

    Di lain pihak, Rusia membalasnya dengan mengkritik pedas Israel yang mengaku berhak membela diri dari serangan Iran dan proksi-proksinya.

    Sanksi dan blokade yang dijatuhkan Barat kepada Rusia juga membuat Rusia membentuk aliansi militer dengan Iran.

    Iran memberi Rusia teknologi drone, sedangkan Rusia memberi Iran sejumlah perlengkapan militer.

    (*)

  • 67 Orang Tewas dalam Tabrakan 2 Pesawat di AS, Media Rusia Cium Ada ‘Keanehan’ – Halaman all

    67 Orang Tewas dalam Tabrakan 2 Pesawat di AS, Media Rusia Cium Ada ‘Keanehan’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, AS –  Tabrakan di udara antara helikopter Angkatan Darat AS dan pesawat komersial American Airlines yang terjadi di Kansas Amerika Serikat (AS), Rabu (31/1/2025) waktu setempat, menewaskan 67 orang di dalam kedua pesawat itu.

    Pejabat terkait seperti dikutip AP mengatakan ini adalah bencana dunia penerbangan yang paling mematikan negara itu sejak tahun 2001.

    Setidaknya 28 jenazah, termasuk ketiga prajurit yang berada di helikopter, telah dievakuasi dari dari perairan es Sungai Potomac.

    Info terbaru seputar tabrakan 2 pesawat:

    Penyebab tabrakan tidak jelas: Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi penyebab kecelakaan dan berjanji untuk merilis laporan awal dalam waktu 30 hari.  Para pejabat mengatakan kondisi penerbangan aman dan bahwa jet yang datang dari Wichita, Kansas, sedang melakukan pendaratan rutin ketika helikopter terbang ke jalurnya.
    Komunikasi kontrol lalu lintas udara: Kurang dari 30 detik sebelum kecelakaan, kontrol lalu lintas udara berusaha menghubungi helikopter, menanyakan apakah helikopter tersebut dapat melihat pesawat. Tampaknya kontrol lalu lintas udara tidak berkomunikasi dengan jet tersebut.
    Identitas para korban mulai terungkap: Penumpang dalam penerbangan tersebut termasuk sekelompok pemain seluncur indah, pelatih mereka dan anggota keluarga yang kembali dari kamp pengembangan setelah Kejuaraan Seluncur Indah AS di Wichita.
    Trump menyalahkan DEI: Presiden AS Donald Trump menyalahkan kecelakaan itu pada inisiatif keberagaman federal tetapi tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut dan akhirnya mengakui tidak ada bukti. Ia kemudian menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan “kebijakan sadar” dalam penerbangan federal.

    Media Rusia Cium Ada ‘Keanehan’

    Media pemerintah Rusia, TASS, menulis Bandara Nasional Ronald Reagan Washington tidak memiliki staf yang memadai saat tabrakan 2 pesawat terjadi.

    TASS  mengutip The New York Times (NYT) berdasarkan  temuan awal Badan Penerbangan Federal (FAA) AS.

    Menurut laporan tersebut, penempatan staf di menara bandara “tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas seperti saat ini.”

    Misalnya, petugas kontroler yang menangani helikopter di sekitar bandara pada Rabu malam juga memberikan instruksi kepada pesawat yang mendarat dan lepas landas dari landasan pacunya.

    “Pekerjaan tersebut biasanya diberikan kepada dua orang petugas kontroler, bukan satu orang, “kata laporan tersebut.

    Seperti kebanyakan fasilitas kontrol lalu lintas udara di negara itu, menara di bandara Reagan telah kekurangan staf selama bertahun-tahun, tulis NYT.

    “Menara di sana hampir sepertiga di bawah jumlah staf yang ditargetkan, dengan 19 pengawas bersertifikat penuh per September 2023,” katanya.

    “Target yang ditetapkan oleh FAA dan serikat pengawas adalah 30.”

    Kekurangan tersebut telah memaksa banyak pengontrol bekerja hingga enam hari seminggu dan 10 jam sehari, tulis surat kabar itu.

    Sebuah pesawat jet penumpang American Airlines dan sebuah helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS bertabrakan di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington.

    Penerbangan American Airlines, yang berangkat dari Wichita, Kansas, membawa 60 penumpang dan empat awak.

    Setidaknya ada tiga anggota angkatan di dalam helikopter tersebut.

    Setelah tabrakan, kedua pesawat jatuh ke Sungai Potomac. Jenazah 28 orang telah berhasil diangkat dari air sejauh ini. 

    Pihak berwenang AS mengatakan tidak ada yang selamat.

    Menurut surat kabar Wichita Eagle, anggota tim skating figur junior AS berada di dalam pesawat tersebut.

    Seorang sumber mengatakan kepada TASS bahwa dua eks atlet olimpiade Rusia yakni Yevgenia Shishkova dan Vadim Naumov, yang memenangkan kejuaraan dunia skating figur berpasangan untuk Rusia pada tahun 1994, juga termasuk di antara penumpang.

    Baca selengkapnya :  Sosok 2 Eks Atlet Olimpiade Rusia yang Tewas dalam Tabrakan Pesawat di Amerika, 28 Orang Meninggal

    Serta Inna Volyanskaya, peraih medali perunggu Soviet dalam skating figur berpasangan.

    Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa warga negara Rusia tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.

    AS telah menghubungi Rusia untuk memindahkan jenazah mereka.

    Kotak Hitam Belum Diangkat

    Perekam data penerbangan belum diangkat dari dasar Sungai Potomac.

    “Kami belum menemukan perekam data penerbangan. Kami tahu perekam itu ada di sana. Perekam itu berada di bawah air. Ini bukan hal yang aneh bagi NTSB, kami telah berkali-kali menemukan perekam data penerbangan di dalam air,”  kata Ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy kepada wartawan.

    “Begitu kami mendapatkannya, kami akan dapat membaca dan mendapatkan informasi dari perekam itu.”

    “Kami mungkin memiliki lebih dari satu kotak hitam,” katanya, seraya menambahkan bahwa helikopter yang bertabrakan dengan pesawat penumpang di atas Washington “dilengkapi dengan beberapa bentuk alat perekam.”

    “Itu akan dibaca oleh DoD [Departemen Pertahanan] atau oleh kami,” tambahnya.

    Jejak kecelakaan pesawat di AS

    Kecelakaan fatal pesawat komersial di AS sudah jarang terjadi.

    Kecelakaan paling mematikan baru-baru ini terjadi pada tahun 2009 di dekat Buffalo, New York. 

    Seluruh 45 penumpang dan empat awak tewas ketika pesawat baling-baling Bombardier DHC-8 menabrak sebuah rumah.

    Satu orang di darat juga tewas.

    Tabrakan antara pesawat bermesin ganda Bombardier CRJ-701 dan UH-60 Blackhawk pada hari Rabu terjadi di atas Sungai Potomac dan pesawat tersebut jatuh ke dalam air.

    Pada tahun 1982, sebuah pesawat Air Florida menabrak Sungai Potomac dan menewaskan 78 orang.

    Sumber: AP/TASS/NYT

     

     

  • Trump Bujuk PNS AS Resign Massal dengan Kompensasi Pesangon 8 Kali Gaji – Halaman all

    Trump Bujuk PNS AS Resign Massal dengan Kompensasi Pesangon 8 Kali Gaji – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump membujuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di negaranya agar bersedia resign atau mengundurkan diri dengan imbalan kompensasi pesangon menggiurkan.

    Pesangon yang ditawarkan Donald Trump ke PNS AS sebanyak 8 kali gaji atau gaji hingga September 2025 untuk setiap PNS AS yang bersedia menandatangani perjanjian resign.

    Sebuah memo yang dikirim pemerintahan Trump berjanji akan memberikan pesangon bagi PNS yang setuju mundur dengan menuliskan kata ‘resign’ di badan email.

    “Tenaga kerja Federal (PNS) harus yang terbaik dari yang bisa ditawarkan Amerika. Kami akan menuntut keunggulan di setiap level,” bunyi penggalan memo tersebut, dikutip dari Channel News Asia.

    Setelah memo dibagikan, pemerintah AS akan memulai proses pensiun dini pada  pegawai Federal AS yang telah menandatangani perjanjian itu per 3 Februari sampai 6 Februari 2025 mendatang.

    Setidaknya sekitar 5 persen hingga 10 persen PNS tertarik dengan tawaran Trump untuk melakukan resign massal. Namun tidak semua PNS dapat mendaftar program resign massal ini.

    PNS AS di sektor keamanan nasional, imigrasi, dan layanan pos tidak diperkenankan mengikuti program resign massal ini.

    Trump menjelaskan, program pensiun dini direncanakan sebagai bentuk perampingan birokrasi, dengan harapan bahwa pengurangan jumlah pegawai dapat meningkatkan kualitas layanan publik.

    Selain itu cara ini dapat membantu Gedung Putih menghemat anggaran pemerintah hingga 100 miliar dolar AS atau setara Rp1.622 triliun, melansir BBC International.

    Kebijakan ini tidak hanya berkaitan dengan penghematan anggaran, tampaknya juga bertujuan untuk mendorong lebih banyak pegawai untuk kembali bekerja dari kantor. 

    Mengingat selama beberapa tahun terakhir, banyak pegawai Federal yang bekerja di rumah sebagai bagian dari kebijakan pandemi COVID-19.

    Namun di era pemerintahan baru, Trump ingin mengakhiri kebijakan tersebut dan mendorong para PNS untuk kembali bekerja di kantor seperti sebelum pandemi.

    Kebijakan Pensiun Dini Trump Dikecam

    Meski sejumlah PNS AS menyambut baik usulan baru Trump, namun langkah tersebut dikecam keras oleh kepala serikat pekerja Federasi Pegawai Pemerintah Amerika (AFGE).

    Dalam keterangan resminya AFGE memperingatkan bahwa proses “pembersihan” ini akan memiliki “konsekuensi yang sangat besar yang akan menyebabkan kekacauan bagi warga Amerika yang bergantung pada pemerintah federal AS.

    Komentar serupa juga dilontarkan Senator Demokrat Tim Kaine, yang mempertanyakan kewenangan Trump untuk membuat kesepakatan semacam itu.

    “Jika Anda menerima tawaran itu dan mengundurkan diri, dia akan mengabaikan Anda seperti dia mengabaikan kontraktor. Dia tidak punya kewenangan untuk melakukan ini. Jangan tertipu oleh orang ini,” kata Kaine.

     

  • Israel Lanjutkan Pembebasan Sandera, 110 Tawanan Palestina Akan Dikembalikan Hari Ini – Halaman all

    Israel Lanjutkan Pembebasan Sandera, 110 Tawanan Palestina Akan Dikembalikan Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel akan melanjutkan pembebasan tahanan Palestina sebagai bagian dari perjanjian pertukaran sandera yang akan dilaksanakan pada Kamis pukul 5 sore (30/1/2024) atau sekitar Jumat Pagi (31/1/2024) waktu Indonesia.

    Hal ini diungkap oleh pejabat Mesir selaku mediator perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dengan Hamas.

    Dalam keterangan yang dikutip dari CNN International, pejabat Mesir menjelaskan bahwa Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) telah mengkonfirmasi pembebasan tahanan Palestina akan dilanjutkan pada Kamis malam.

    Pemerintah Israel belum merilis siapa saja sandera yang akan dibebaskan dalam kesepakatan tersebut.

    Namun PMO dan pejabat Mesir memastikan bahwa 110 sandera Palestina  termasuk diantaranya 30 anak-anak akan mendapatkan jalan keluar yang aman dari penjara Israel.

    “Menyusul permintaan Perdana Menteri Netanyahu, para mediator menyampaikan komitmen bahwa pembebasan yang aman akan dijamin bagi para sandera kami yang akan dibebaskan pada putaran berikutnya,” kata PMO.

    Israel Sempat Tunda Pembebasan Sandera

    Sebelum keputusan ini disahkan, Israel diketahui menunda pembebasan 110 tahanan Palestina yang sebelumnya dijadwalkan Kamis pagi (30/1/2024

    Israel menunda keputusan ini setelah melihat sambutan meriah terhadap tawanan Israel dan Thailand yang dibebaskan di Gaza.

    Juru bicara Perdana Menteri, Omer Dostri, meminta bahwa Israel menuntut jaminan dari mediator gencatan senjata sebelum melanjutkan pembebasan. 

    Tak lama setelah itu otoritas penjara Israel  menerima instruksi untuk menangguhkan pembebasan ini hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Pertahanan Yisrael Katz, telah memerintahkan penundaan pembebasan para tahanan yang dijadwalkan hari ini, hingga pembebasan sandera kami yang aman terjamin dalam beberapa hari ke depan,” kata juru bicara perdana menteri, Omer Dostri, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNN International.

    Hamas Pulangkan 8 Sandera Israel

    Sebelumnya, Kelompok pejuang Palestina Hamas diketahui membebaskan 8 sandera Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
    Adapun daftar sandera yang dibebaskan mencakup  satu tentara Israel, dua warga Israel dan lima sandera asal Thailand .

    Hal ini turut dikonfirmasi oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengatakan delapan sandera, tiga warga Israel dan lima warga Thailand telah diterima oleh tim Palang Merah di kamp pengungsi Jabaliya di bagian utara Gaza, untuk kemudian dibawa ke wilayah Israel

    kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut ketiga warga Israel tersebut adalah Arbel Yehud, Agam Berger dan Gadi Moses.

    Kemudian, lima warga negara Thailand yang ditahan di Gaza juga akan dibebaskan.

    Menyambut pertukaran sandera, warga Israel bersorak, bertepuk tangan, dan bersiul di sebuah alun-alun di Tel Aviv di mana para pendukung para sandera menyaksikan penyerahan Berger.

    Beberapa orang memegang poster bertuliskan: “Agam, kami menunggumu di rumah.”

    Berger sendiri merupakan satu di antara lima tentara perempuan Israel yang ditawan dalam serangan 7 Oktober.

    Agam Berger, 20 tahun, ditangkap oleh Hamas bersama empat tentara wanita lainnya yang telah dibebaskan pada Sabtu (25/1/2025) lalu.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Ben-Gvir Komentari Pembebasan Sandera di Khan Yunis: Kesepakatan Gegabah Tiada Duanya – Halaman all

    Ben-Gvir Komentari Pembebasan Sandera di Khan Yunis: Kesepakatan Gegabah Tiada Duanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengomentari pembebasan sandera yang berlangsung di Khan Yunis pada Kamis (30/1/2025).

    Ketua Otzma Yehudit tersebut menyambut baik kembalinya tiga sandera Israel dari penahanan Hamas.

    Dikutip dari Al Jazeera, dalam komentarnya, Ben-Gvir mengecam kesepakatan yang menyebabkan pembebasan mereka.

    Ben-Gvir,  yang mengundurkan diri karena kesepakatan gencatan senjata mengatakan adegan penyerahan tawanan di Khan Younis menunjukkan Israel tidak mencapai “kemenangan penuh” di Gaza.

    “Kami gembira dan gembira atas kembalinya Agam, Arbel, dan Gadi yang kami cintai, tetapi gambar-gambar mengerikan dari Gaza memperjelas hal ini: Ini bukanlah kemenangan penuh – ini adalah kegagalan total, dalam kesepakatan gegabah yang tiada duanya,” katanya dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    “Pemerintah bisa saja menghentikan gerombolan haus darah yang kini berusaha merampas bantuan kemanusiaan, bahan bakar, listrik, dan air dari para sandera kami, dan menghancurkan mereka secara militer hingga mereka sendiri memohon untuk mengembalikan para sandera kami, tetapi pemerintah memutuskan untuk memilih jalan menyerah kepada monster manusia,” ungkap Ben-Gvir.

    “Belum terlambat untuk sadar,” ucap politisi sayap kanan itu.

    Netanyahu Kecam Kekacauan di Khan Yunis

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam kejadian yang terjadi selama pembebasan tujuh sandera di Khan Yunis.

    Ia menyebutkan bahwa kekacauan terjadi ketika proses pembebasan sandera, yang diserahkan kepada Palang Merah,

    Pada saat pembebasan sandera di Khan Yunis dilaporkan warga sipil Israel seperti Gadi Mozes dan Arbel Yehoud, serta lima warga sipil Thailand, didorong dan disikut oleh massa yang marah.

    “Saya sangat prihatin dengan kejadian mengejutkan selama pembebasan sandera kami,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Times of Israel.

    Netanyahu menyebutkan insiden tersebut adalah bukti lebih lanjut tentang kekejaman yang tak terbayangkan dari Hamas.

    Dia menuntut agar para negosiator memastikan bahwa kejadian serupa tidak terjadi lagi dan meminta jaminan keselamatan bagi para sandera Israel.

    Selain itu, Netanyahu menegaskan bahwa siapa pun yang berani menyakiti sandera Israel akan membayar akibat perbuatannya.

    Dalam insiden tersebut, dua warga sipil Israel, Gadi Mozes dan Arbel Yehoud, diserahkan kepada Palang Merah di tengah teriakan massa yang tampaknya memperlambat proses pembebasan mereka.

    Lima warga sipil Thailand juga diserahkan di lokasi yang sama, Khan Yunis.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Hamas Akui Pimpinan Brigade Al Qassam Mohammad Deif Tewas dalam Serangan Udara Israel Tahun Lalu – Halaman all

    Hamas Akui Pimpinan Brigade Al Qassam Mohammad Deif Tewas dalam Serangan Udara Israel Tahun Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas akhirnya mengakui untuk pertama kalinya bahwa Israel telah membunuh pimpinan Brigade Al Qassam sekaligus buronan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC), Mohammad Deif, dalam serangan udara yang dilakukan pada Juli 2024 lalu.

    Dikutip dari Associated Press (AP),  pengumuman tersebut disampaikan sesaat setelah Hamas membebaskan tawanan Israel.

    “Brigade Al-Qassam mengumumkan kepada rakyat kami yang hebat tentang kesyahidan sekelompok pejuang dan komandan yang heroik,” kata juru bicara Hamas, Aboe Obeida, saat mengumukan tewasnya Deif dan wakil kepala staf Brigade Al-Qassam, Marwan Isa, Kamis (30/1/2025).

    Adapun, ini adalah pertukaran tahap ketiga dalam kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza yang telah memasuki pekan kedua sejak pertama kali disepakati pada 19 Januari 2025 lalu.

    Di sisi lain, sebelumnya, militer Israel sempat mengumumkan bahwa Deif telah tewas dalam serangan yang dilakukan di wilayah Khan Younis Gaza pada 1 Agustus 2024 lalu.

    Pengumuman tersebut disampaikan saat itu sehati setelah membunuh pimpinan politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, yang juga diumumkan oleh Korps Garda Revolusi Iran dan Hamas.

     “Tentara Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada tanggal 13 Juli 2024, jet tempur IDF menyerang di wilayah Khan Younis, dan usai adanya penilaian intelijen, dipastikan Deif tewas dalam serangan itu,” demikianm pernyataan resmi dari militer Israel, dikutip dari Reuters.

    Tak cuma Deif, serangan Israel itu juga mengakibatkan 90 orang tewas.

    Adapun cara Israel membunuh Deif dengan menjatuhkan bom seberat 900 kilogram ke tempat perlindungan pimpinan Al Qassam tersebut.

    Sebagai informasi, Israel telah menjadikan Deif sebagai salah satu target utama untuk dibunuh karena dianggap telah melakukan beberapa operasi serangan.

    Dikutip dari Aljazeera, Deif melakukan operasi dengan pimpinan Hamas, Yahya Sinwar, kata militer Israel.

    “Selama perang, ia mempimpin aktivitas Hamas di Jalur Gaza dengan mengeluarkan perintah dan instruksi kepada para anggota senior sayap militer Hamas, “ kata IDF.

    Kematian Deif Sempat Dibantah Hamas

    Di sisi lain, pasca-pengumuman dari Israel tersebut, Hamas sempat membantah bahwa Deif dibunuh oleh pasukan Zionis.

    Bantahan tersebut disampaikan oleh anggota Hamas, Izzat al-Rashq dalam sebuah postingan di Telegram.

    “Mengonfirmasi atau menyangkal kesyahidan salah satu pemimpin Wassam adalah masalah kepemimpinan Brigade Qassam dan kepemimpinan gerakan tersebut,” ujarnya dalam postingan tersebut pada 1 Agustus 2024 lalu, dikutip dari Aljazeera.

    Rashq mengatakan bahwa saat itu, tidak ada pernyataan resmi dari Al-Qassam terkait kematian Deif.

    “Kecuali jika salah satu dari mereka mengumumkan, tidak ada berita yang dipublikasikan di media atau oleh pihak lain yang dapat dikonfirmasi,” tegasnya.

    Dilansir The Guardian, Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri atau Mohammad Deif merupakan salah satu pendiri Brigade Al Qassam.

    Dia lahir di kamp pengungsian Khan Younis pada tahun 1965.

    Kendati berlatarbelakang dari keluarga miskin, Deif merupakan sosok yang cerdas karena memiliki gelar sarjana sains dari Islamic University di Gaza.

    Pada tahun 1987, Deif pertama kali bergabung dengan Hamas ketika kelompok milisi tersebut tengah berjuang dalam pemberontakan Palestina pertama.

    Saat bergabung dengan Hamas, dia pernah ditangkap oleh Israel dan dijebloskan ke penjara selama 16 bulan.

    Setelah bebas, Deif ditunjuk menjadi pimpinan Brigade Al Qassam pada tahun 2002 setelah pemimpin sebelumnya yaitu Salah Shehadeh dibunuh oleh Israel.

    Deif memang dikenal sebagai sosok yang misterius karena jarang muncul ke publik.

    Adapun hal tersebut dibuktikan dengan hanya ada tiga gammbar yang menunjukkan sosoknya. Bahkan, dua gambar hanya menunjukkan dirinya menggunakan topeng serta satu gambar bayangannya.

    Dilansir Al-Mayadeen, Deif menjadi salah satu anggota dewan militer Hamas yang diduga menjadi dalang dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 silam.

    Kabar terakhir terkait Deif adalah dikeluarkannya surat perintah penangkapan dari ICC terhadapnya pada 21 November 2024 silam.

    Dikutip dari laman ICC, Deif diperintahkan untuk ditangkap oleh ICC bersama dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

    Surat perintah itu diterbitkan karena Deif, Netanyahu, dan Gallant dituduh telah melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan dalam konflik di Gaza.

    Sebenarnya, surat perintah penangkapan dari ICC juga ditujukan kepada dua pimpinan senior Hamas yaitu Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar.

    Namun, lantaran keduanya meninggal, maka surat tersebut ditarik.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Puluhan Jasad Korban Tabrakan Pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk Telah Ditemukan – Halaman all

    Puluhan Jasad Korban Tabrakan Pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk Telah Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pencarian korban kecelakaan pesawat komersial American Airlines yang bertabrakan dengan helikopter militer Black Hawk pada Rabu (29/1/2025) malam waktu AS mulai menemukan hasil.

    Sebanyak 28 jasad korban telah ditemukan hingga saat ini, The Guardian melaporkan.

    Tidak ada penumpang yang diyakini selamat dalam tabrakan pesawat dan helikopter yang terjadi di dekat Bandara Reagan itu.

    Kepala pemadam kebakaran dan layanan medis darurat Washington DC, John A. Donnelly, menyebut kondisi “sangat dingin yang ekstrem” dalam evakuasi. 

    “Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” ungkapnya.

    Donnelly menyatakan yakin pihaknya akan dapat menemukan semua jenazah dari kecelakaan tersebut.

    Pencarian dilakukan di sekitar Sungai Potomac, lokasi jatuhnya pesawat dan helikopter pascatabrakan.

    Diketahui, pesawat American Airlines berisi 64 orang termasuk penumpang dan kru.

    Sementara helikopter militer berisi tiga prajurit AS.

    Kronologi

    Insiden kecelakaan terjadi saat pesawat mendekati landasan pacu 33 Bandara Nasional Reagan, Rabu malam.

    Pesawat tersebut terbang dari Kansas.

    Menjelang masuk ke area bandara, helikopter yang juga sedang terbang bertabrakan dengan pesawat tersebut.

    Petugas bandara sempat berkomunikasi dengan pilot maskapai American Airlines dan pilot helikopter Black Hawk sebelum insiden tabrakan.

    Dikutip dari Sky News, pada komunikasi itu, pengawas lalu lintas udara pertama kali bertanya kepada pilot apakah bisa mendarat di landasan pacu yang lebih pendek di Bandara Nasional Reagan.

    Pilot pun mengatakan pesawat yang dikemudikannya bisa untuk mendarat di landasan pacu 33 dengan situs pelacakan penerbangan yang menunjukkan bahwa pesawat menyesuaikan pendekatannya.

    Lalu, kurang dari 30 detik sebelum insiden tabrakan terjadi, seorang pengawas bertanya kepada pilot helikopter Black Hawk apakah melihat adanya pesawat American Airlines yang akan mendarat.

    Pengawas pun kembali menghubungi kepada pilot helikopter beberapa saat kemudian, dengan mengatakan: “PAT 25 melintas di belakang CRJ.”

    Namun, komunikasi tersebut menjadi komunikasi terakhir sebelum tabrakan terjadi.

    Nahas, beberapa detik kemudian, tabrakan antara pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk tak terhindarkan.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Damkar Washington DC Yakini Tak Ada Korban Selamat di Kecelakaan American Airlines – Halaman all

    Damkar Washington DC Yakini Tak Ada Korban Selamat di Kecelakaan American Airlines – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Pemadam Kebakaran Washington D.C., John A. Donnelly meyakini tak ada korban yang selamat dalam peristiwa tragis tabrakan antara pesawat maskapai American Airlines dan helikopter Black Hawk pada 29 Januari 2025.

    Hal ini disampaikan oleh John A. Donnelly saat memberikan pembaruan terkait kecelakaan pesawat tragis tersebut. 

    Di dalam konferensi pers pada Kamis dini hari tersebut (30/1/2025), sosok Donnelly hadir didampingi Kepala Pemadam Kebakaran Bonnett dari Otoritas Bandara Metropolitan Washington.

    Di kesempatan tersebut, Donnelly mengonfirmasi bahwa tidak ada yang selamat dalam tragedi ini.

    Donnelly menyebutkan bahwa sekitar pukul 20:48 pada 29 Januari, menara kontrol mengeluarkan pemberitahuan kepada responden darurat mengenai laporan kecelakaan pesawat di dekat bandara.

    Hal ini memicu tanggapan darurat dari Pemadam Kebakaran Otoritas Bandara Metropolitan Washington, Pemadam Kebakaran D.C., serta perahu pemadam kebakaran dari Metropolitan Harbor Patrol dan perahu pemadam kebakaran lainnya yang berada di sungai. 

    Para responden awal segera menyadari keseriusan situasi tersebut, dan dengan cepat meningkatkan upaya evakuasi mereka setelah diketahui bahwa yang jatuh adalah pesawat.

    Donnelly mengatakan setidaknya ada 300 personel yang ikut dalam merespons peristiwa tragis tersebut.

    Dikutip dari tayangan CNBC, Donnelly juga mengaku sudah berjuang terus untuk mencari adanya korban selamat menghadapi suhu yang sangat rendah, angin kencang, hingga dinginnya es di atas air saat mereka melakukan evakuasi sepanjang malam.

    Setelah melalui sejumlah pencarian di lokasi terjadinya tabrakan di kawasan Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington tersebut, akhirnya Donnelly menyimpulkan bahwa kemungkinan besar tidak ada korban yang selamat.

    “Kami kini telah beralih dari operasi penyelamatan menjadi operasi pencarian jenazah. Pada titik ini, kami tidak percaya ada korban selamat dari kecelakaan ini,” kata Donnelly.

    Donnelly menyatakan bahwa tim pencarian gabungan baru menemukan 27 jenazah penumpang dari pesawat dan satu jenazah dari helikopter pada lokasi kecelakaan tersebut.

    American Airlines sendiri mengungkapkan pada Kamis bahwa ada 60 penumpang dan empat anggota kru pesawat yang menaiki penerbangan dari Wichita, Kansas, menuju ibu kota Amerika Serikat tersebut.

    Ditemui di tempat terpisah, Wali Kota Wichita, Lily Wu, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim tanggap darurat yang telah bekerja tanpa henti sepanjang malam untuk mencari korban kecelakaan tersebut.

    Lily juga telah mengonfirmasi kabar dari tim pencarian gabungan bahwa tidak ada korban yang selamat dalam insiden tersebut.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Salwan Momika, Pria Pembakar Al-Quran Tewas Ditembak saat Live TikTok, Pelaku Masuk Lewat Atap – Halaman all

    Salwan Momika, Pria Pembakar Al-Quran Tewas Ditembak saat Live TikTok, Pelaku Masuk Lewat Atap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria bernama Salwan Momika (38), yang pernah membuat kontroversi setelah membakar Al-Quran telah ditembak mati di Swedia.

    Salwan Momika dilaporkan tewas di sebuah apartemen di Södertälje, Stockholm, Rabu malam (29/1/2025).

    Petugas dipanggil untuk menangani dugaan penembakan di sebuah apartemen di Hovsjö tersebut datang sekitar pukul 23:11 waktu setempat (22:11 GMT).

    Momika diduga ditemukan oleh polisi dengan luka tembak dan dibawa ke rumah sakit.

    Namun Kepolisian Swedia mengumumkan bahwa Salwan Momika telah meninggal pada Kamis pagi (30/1/2025).

    Mengutip BBC, Momika ditembak saat sedang melakukan siaran langsung (streaming) di media sosial TikTok.

    Bahkan siaran TikToknya masih berjalan saat dirinya sudah tertembak.

    Dalam video yanng beredar, menunjukkan polisi mengangkat perangkat elektronik milik Momika, dan mengakhiri siaran langsung yang berasal dari akun TikTok Momika. 

    Sementara itu mengutip dailymail.uk, Tabloid Aftonbladet melaporkan bahwa penembak berhasil memasuki apartemen Momika melalui atap. 

    Lima orang telah ditangkap terkait dengan kematian Momika, kata polisi Swedia.

    Mereka tidak mengatakan apakah penembak termasuk di antara mereka yang ditahan. 

    Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson hari ini membahas pembunuhan Momika dalam konferensi pers di Stockholm. 

    “Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan terlibat secara mendalam karena jelas ada risiko adanya hubungan dengan kekuatan asing,” katanya.

    Momika pertama kali memicu kemarahan global  pada bulan Juni 2023 ketika dia membakar Al-Qur’an dan menginjak-injak kitab suci tersebut di luar masjid utama Stockholm, dengan beberapa negara Muslim mengecam Swedia karena mengizinkan pria Irak tersebut melakukan tindakan tersebut selama libur Idul Adha dan ibadah haji tahunan ke Mekkah.

    Sebelumnya, Salwan Momika sempat dikabarkan tewas di Norwegia.

    Namun, unit kepolisian imigrasi Norwegia menyebut bahwa meninggalnya Salwan Momika hanyalah rumor.

    Hal ini diketahui dari konfirmasi pihak Departemen Komunikasi Norwegia.

    “Unit imigrasi polisi (PU) tidak mengetahui bahwa seseorang dengan nama di atas (Salwan Momika) telah meninggal di Norwegia baru-baru ini.”

    “Kami mendapat tanggapan dari departemen komunikasi,” demikian pernyataan dari Kepolisian Norwegia, diktuip dari Document pada Rabu (3/4/2024).

    Kemudian, kepolisian di ibu kota Norwegia, Oslo pun turut membantah isu meninggalnya Salwan Momika.

    “Kepolisian Oslo mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima beberapa pertanyaan tentang kasus ini, tetapi dikatakan bahwa informasi tersebut tidak benar,” ujar Kepolisian Oslo.

    Di sisi lain, salah satu media asal Italia, Radio Genoa, juga mengaku hanya mengabarkan ulang kabar terkait meninggalnya Salwan Momika dari akun X, Visegrad 24.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto)