Category: Tribunnews.com Internasional

  • Puluhan Anggota Hamas Dibebaskan Israel, Belum Ada Negara Arab yang Bersedia Terima Mereka – Halaman all

    Puluhan Anggota Hamas Dibebaskan Israel, Belum Ada Negara Arab yang Bersedia Terima Mereka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Negara-negara Arab dikabarkan belum bersedia menerima satu pun dari puluhan anggota Hamas yang baru saja dibebaskan Israel.

    Media Israel Yedioth Ahronoth menyebut ada 70 anggota Hamas yang kini dideportasi ke Mesir sebagai bagian dari perjanjian gencatan sandera dan pertukaran tahanan.

    Akan tetapi, mereka masih terdampar di hotel di Kota Kairo karena pemerintah Mesir belum bersedia menerima mereka secara resmi.

    “Tak ada satu pun negara Arab yang bersedia menerima, bahkan satu pun eks tahanan Palestina yang dideportasi,” kata seorang pejabat Otoritas Tahanan Palestina kepada media Israel itu.

    Pejabat itu mengklaim Turki sudah bersedia menerima eks tahanan dari Yerusalem. Namun, negara itu akan terlebih dulu meninjau latar belakang mereka.

    Menurut dia, semua eks tahanan itu kini ditempatkan di sebuah hotel dan dilarang pergi dari sana. Dia berujar mereka saat ini seperti “berpindah dari penjara Israel ke penjara Mesir”.

    Pejabat itu menyampaikan bahwa para pemimpin Hamas tetap bungkam mengenai persoalan tersebut.

    “Warga Mesir tidak memperlakukan mereka dengan hangat,” kata pejabat itu.

    Mereka disebut masih mengenakan seragam dan sandal dari penjara Israel.

    Sementara itu, sebanyak 23 eks tahanan lainnya yang akan dikirim ke luar negeri juga masih terdampar di Gaza.

    Selain Mesir, negara-negara yang berpotensi menjadi tempat tinggal para tahanan adalah Aljazair, Turki, Tunisia, dan Qatar. Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Turki sudah mengatakan bersedia menerima beberapa eks tahanan, tetapi tidak merinci jumlahnya.

    Pertukaran tahanan tahap empat

    Pada hari Sabtu, (1/2/2025), Israel dan Hamas melakukan pertukaran tahanan untuk keempat kalinya selama gencatan senjata.

    Israel membebaskan 183 warga Palestina setelah Hamas membebaskan tiga warga Israel di Gaza.

    Tiga orang itu diserahkan di depan panggung yang didirikan Hamas. Panggung tersebut dihiasi dengan foto Muhammad Deif, pemimpin Hamas yang dibunuh Israel.

    The Daily Egypt melaporkan dari ratusan orang yang dibebaskan Israel, ada 18 orang yang dijatuhi hukuman seumur hidup, 54 orang dijatuhi hukuman berat dan seumur hidup, dan 111 lainnya yang ditahan pasukan Israel setelah perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    Israel menyebut setelah pembebasan tahap keempat ini, masih ada 79 yang ditahan Hamas di Gaza. Akan ada 20 orang lagi yang dibebaskan pada fase pertama gencatan senjata.

    Sementara itu, Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump masih terus membahas fase kedua gencatan senjata dan masa depan Gaza. Trump sudah mengusulkan pemindahan warga Gaza ke Mesir dan Yordania meski akhirnya usul tersebut ditolak oleh kedua negara itu.

    Adapun enam negara Arab menggelar rapat di Kairo pada hari Sabtu untuk membahas perkembangan situasi di Gaza.

    Juru penengah dari Mesir dan Qatar mulai mempersiapkan sesi kedua perundingan gencatan senjata. 

    Jika tahap kedua gencatan senjata gagal, perang di Gaza terancam kembali berkobar.

    Meski demikian, Ofer Shelah, seorang pakar pada Institut Kajian keamanan Nasional di Israel, mengklaim Israel akan susah mengobarkan kembali perang di Gaza.

    Dia mengatakan tidak ada jaminan semua sandera akan dibebaskan saat gencatan senjata. Lalu, banyak warga Palestina mulai kembali ke Gaza utara.

    “Tidak ada perang yang akan dilanjutkan,” kata Shelah dikutip dari Associated Press.

    “Apa yang akan kita lakukan sekarang? Kembali memindahkan penduduk ke [Gaza] selatan?”

    Dengan tegas dia menyebut tidak ada kemenangan total di Gaza.

    Adapun gencatan senjata Israel dengan Hamas kini masih berada pada tahap pertama.  Perundingan untuk membahas tahap kedua digelar minggu depan.

    Jika tahap kedua berhasil, akan ada lebih banyak sandera yang bebas. Akan tetapi jika tahap kedua gagal, masih akan ada puluhan sandera yang masih di Gaza.

    (*)

  • Sisi lain Audrey Hepburn yang menjadi ‘mata-mata rahasia’ selama Perang Dunia Kedua – Halaman all

    Sisi lain Audrey Hepburn yang menjadi ‘mata-mata rahasia’ selama Perang Dunia Kedua – Halaman all

    Sebagai seorang remaja yang tumbuh besar di Belanda, aktris peraih Oscar Audrey Hepburn dengan berani menyampaikan pesan atas perlawanan negara itu selama pendudukan Nazi.

    Dalam siniar BBC Radio 4 History’s Youngest Heroes, Nicola Coughlan, menyoroti kisah-kisah luar biasa tentang pemberontakan, bahaya, dan kekuatan radikal kaum muda yang telah mengubah dunia.

    Episode terbaru berpusat pada Audrey Hepburn, yang menjadi ikon film dan mode pada 1950-an dan 1960-an.

    Ia dinominasikan untuk lima Oscar dan memenangkan penghargaan aktris terbaik pada 1953 atas perannya di film komedi romantis, Roman Holiday.

    Namun sebagai seorang remaja selama Perang Dunia Kedua, dia memainkan peran yang sangat berbeda—mementaskan pertunjukan balet rahasia dengan tujuan mengumpulkan uang bagi perlawanan Belanda terhadap pendudukan Nazi.

    Hepburn lahir di Brussels pada 1929 dari pasangan seorang baroness (gelar kebangsawanan) Belanda, Ella van Heemstra dan seorang pengusaha Inggris-Austria, Joseph Hepburn-Ruston.

    Di London, orang tuanya tertarik pada Oswald Mosley, pemimpin kelompok British Union of Fascists (BUF) yang terkenal antisemit dan penuh kekerasan.

    Ella van Heemstra rajin menulis sebuah artikel untuk majalah BUF tentang apa yang dia lihat sebagai kejayaan Nazi Jerman.

    Sementara sang suami Hepburn-Ruston memilih meninggalkan keluarganya saat Audrey berusia enam tahun.

    Hepburn-Ruston kemudian ditangkap sebagai “rekan dari fasis asing” dan menghabiskan masa perang di penjara Inggris.

    Robert Matzen adalah seorang penulis buku Dutch Girl yang mengisahkan kehidupan Audrey Hepburn selama Perang Dunia Kedua.

    Ia bercerita seperti apa sosok Audrey kecil.

    “Saat masa masih kecil, Anda tahu, Audrey seorang ekstrovert, suka tertawa, berakting,” kata Luca Dotti, putra bungsu aktris tersebut kepada Robert Matzen dalam wawancara untuk siniar BBC Radio 4.

    “Kakek saya memanggilnya pecicilan seperti anak kera.”

    “Ibu Audrey lalu memutuskan bahwa Inggris secara umum dan Kent khususnya, bukanlah tempat bagi sang anak karena ancaman yang membayangi,” ujar Robert Matzen.

    “Tapi tiba-tiba Jerman menyerbu Prancis dan melancarkan invasi ke Inggris.

    Ella van Heemstra selanjutnya menarik sang putri keluar dari sekolah asramanya di Inggris.

    Mereka pindah ke tanah milik keluarga di Belanda dan Audrey mendaftar di sekolah tari dengan nama yang lebih terdengar seperti orang Belanda: Adriaantje van Heemstra.

    Meski belakangan, Audrey mengubah nama belakangnya menjadi Hepburn saat mulai berakting.

    Sementara ibunya masih mengagumi Adolf Hitler dan meyakini bahwa dia tidak akan pernah menyerang negaranya, Belanda.

    “Pindah ke Belanda bukan berarti pindah rumah. Dia tidak bisa berbicara bahasa Belanda,” tutur Dotti tentang pengalaman sang ibu di Belanda.

    “Dia harus bersekolah di sekolah Belanda tanpa mengerti sepatah kata pun dari anak-anak baru yang mengolok-oloknya.”

    Hitler akhirnya menyerbu dan menduduki Belanda pada Mei 1940.

    “Front Timur bagaikan tungku api yang tidak bisa dimasuki dengan cepat.”

    “Jerman membutuhkan makanan untuk pasukannya, mereka memerlukan pakaian, dan semuanya diambil dari Belanda serta negara-negara pendudukan lainnya,” jelas Robert Matzen menceritakan situasi saat itu.

    Paman Hepburn, Pangeran Otto van Limburg Stirum, mengambil sikap tegas terhadap Nazi.

    Pada 1942, sebuah kelompok perlawanan berusaha meledakkan kereta api Jerman di dekat Rotterdam.

    Meskipun van Limburg Stirum tidak terlibat, dia ditangkap karena ia adalah tokoh anti-Nazi terkemuka.

    Agen Nazi memboyongnya dan empat orang lainnya ke hutan, menembak mereka, dan membuang mayatnya ke kuburan yang tak bernama.

    Audrey Hepburn mencintai pamannya sebagai ayah pengganti dan sangat terpukul oleh pembunuhan itu.

    “Itu menjadi peristiwa nasional, titik pemicu bagi orang-orang Belanda,” sambung Matzen.

    Nazi lantas mengalihkan makanan dan segala sumber daya dari Belanda.

    Meskipun keluarga Audrey Hepburn memiliki hak istimewa, tapi keluarga van Heemstra tetap kelaparan.

    Saat Audrey Hepburn berusia 15 tahun, ia diperintahkan untuk bergabung dengan Nazi Kulturkammer, sebuah serikat para seniman atau berhenti menari di depan umum.

    Ia memilih untuk berhenti tampil.

    “Lewat tari, dia bisa bermimpi, ia bisa terbang dan melupakan. Itulah cara dia melarikan diri dari kenyataan,” kata Dotti tentang hasrat ibunya.

    Audrey Hepburn kemudian menari di rumah dengan aman karena tirai ditutup dan hanya lilin sebagai penerang—tujuannya agar dia tidak ketahuan.

    Sebuah piano dimainkan dengan sangat lembut saat ia tampil—tetapi tidak ada suara tepuk tangan. Di akhir pertunjukan, uang dikumpulkan untuk kelompok perlawanan.

    Dari balerina menjadi mata-mata

    Pada musim semi 1944, Audrey Hepburn mengajukan diri sebagai asisten dokter Hendrik Visser ‘t Hooft, seorang anggota perlawanan.

    Meskipun ibu Hepburn secara umum dianggap sebagai kolaborator Nazi, Hendrik Visser ‘t Hooft sangat membutuhkan bantuan untuk mendukung ribuan orang yang bersembunyi dari Nazi.

    Ia cukup memercayai ibu Audrey untuk membawanya masuk.

    Pada 17 September 1944, Audrey Hepburn sedang berada di gereja ketika nyanyian pujian itu terganggu oleh deru mesin.

    Operasi Market Golden yang merupakan rencana Pasukan Sekutu merebut sembilan jembatan yang membentang di Sungai Rhine, telah dimulai dan ketika Audrey berlari keluar dan melihat ke atas, ribuan pasukan Sekutu sedang melayang turun dengan parasut.

    Sayangnya, dua divisi Nazi yang bersenjata lengkap sedang berkumpul kembali di daerah itu.

    Tank-tank Nazi meluncur di depan rumah Ella van Heemstra.

    Audrey Hepburn dan keluarganya bersembunyi di ruang bawah tanah sementara pertempuran berkecamuk selama sembilan hari.

    Saat mereka keluar, terdengar berita bahwa Nazi telah menang.

    Audrey pun mendengar teriakan dari sebuah gedung tempat Nazi melakukan pembalasan: menyiksa dan membunuh anggota perlawanan Belanda.

    Ketika penerbang Sekutu yang menuju Jerman harus melakukan pendaratan darurat di Belanda, Hendrik Visser ‘t Hooft mengirim Audrey Hepburn ke hutan untuk menemui seorang penerjun payung asal Inggris dengan menitipkan kata sandi dan pesan rahasia yang disembunyikan di kaus kakinya.

    Ia berhasil menemui si penerjun payung, tapi saat keluar dari hutan, dia melihat polisi Belanda mendekat.

    Dia langsung membungkuk seolah sedang memetik bunga liar, lalu dengan genit menunjukkannya kepada polisi. Mereka terpesona dan tidak menginterogasinya lebih lanjut.

    Setelah itu, ia sering menyampaikan pesan untuk kelompok perlawanan.

    “Ia sangat yakin bahwa ada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan dan Anda harus memihak,” ujar Dotti.

    “Orang Jerman tidak menganggap serius anak-anak. Sedangkan orang Belanda cukup praktis untuk melihat anak-anak, karena mereka tidak dicurigai melakukan apa pun, bisa jadi mereka adalah orang yang menyampaikan pesan, atau melakukan hal-hal penting untuk perlawanan…”

    “Dan anak-anak menyukainya. Itu mengasyikkan, sekaligus berbahaya, dan mereka menjadi pahlawan,” jelas Matzen.

    Pada Februari 1945, dilaporkan bahwa 500 orang Belanda mati kelaparan tiap pekan.

    Seperti banyak orang lainnya, Audrey Hepburn dan keluarganya sangat kekurangan makanan.

    Ia jatuh sakit parah: anemia, penyakit kuning, dan edema.

    Dengan pertempuran sengit yang kembali terjadi di luar pintu rumah mereka, Audrey Hepburn dan keluarganya bersembunyi di ruang bawah tanah selama tiga minggu.

    Akhirnya pada 16 April 1945, suasana menjadi sunyi.

    Ia mencium bau tembakau, yang tidak mungkin diperoleh di Belanda selama perang.

    Dia lantas menaiki tangga dari ruang bawah tanah dan membuka pintu dan melihat lima tentara Kanada merokok lalu mengarahkan senapan mesin ke arahnya.

    Seketika, Audrey mulai berbicara kepada mereka dalam bahasa Inggris.

    Salah satu dari tentara berteriak: “Kita tidak hanya membebaskan sebuah kota, kita telah membebaskan seorang gadis Inggris!”

    Audrey Hepburn kemudian memberitahu putranya bahwa dia tidak pernah memaafkan sang ibu karena bersimpati pada kaum fasis.

    Kala perang berakhir, ia memperoleh beasiswa ke Ballet Rambert di London.

    Meskipun berbakat, kondisi tubuhnya rusak permanen akibat kekurangan gizi dan dia tidak punya stamina untuk menjadi balerina.

    Sebagai gantinya, dia beralih ke dunia akting dengan peran-peran kecil di teater West End dan bermain di film-film seperti The Lavender Hill Mob.

    Pada 1953, ia memenangkan peran utama pertamanya dalam film komedi romantis, Roman Holiday. Film ini meraih kesuksesan besar.

    Selain Piala Oscar yang diraihnya untuk film itu, Audrey Hepburn terus meraih penghargaan Emmy, Grammy, dan Tony.

    Sepanjang kariernya, ia terus menekuni pekerjaan amal, terutama sebagai duta besar untuk Unicef.

    Audrey Hepburn meninggal pada 1993.

    “Naluri Audrey diasah hingga ke titik yang sangat tajam oleh perang dan semua yang telah dia lalui, ia memiliki begitu banyak pengalaman untuk dimanfaatkan sehingga bisa menempatkan dirinya di berbagai karakter,” ujar Matzen.

  • 5 Warga Thailand yang Dibebaskan Hamas Ungkap Pengalaman selama Disandera di Palestina – Halaman all

    5 Warga Thailand yang Dibebaskan Hamas Ungkap Pengalaman selama Disandera di Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lima warga negara Thailand yang dibebaskan Hamas bagikan pengalaman mereka selama menjalani penyanderaan di Palestina.

    Hal ini mereka sampaikan kepada media setelah mereka menemui rombongan Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa di Tel Aviv pada Minggu (2/2/2025).

    Tak sendirian, dalam kunjungan menemui para warganya yang dibebaskan Hamas tersebut Maris didampingi Rassam Chaleejan, selaku Asisten Menteri Luar Negeri, Phannapha Chantaramon, Duta Besar Thailand di Tel Aviv, dan Jenderal Tongswit Nunphakdee selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand.

    Rombongan Menlu Maris Sangiampongsa tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan kepada lima warga Thailand yang tengah dirawat di rumah sakit di Tel Aviv setelah dibebaskan dari kelompok Hamas pada 30 Januari 2025 lalu

    Sembari mendapatkan perawatan medis dari Pemerintah Israel, Kelima sandera tersebut berbagi cerita mereka selama menjalani penyanderaan kepada wartawan.

    Dikutip dari lembaga penyiaran Thailand TNA-MCOT, para sandera asal Thailand tersebut mengaku seperti terlahir kembali dan mendapatkan kehidupan baru setelah dibebaskan Hamas.

    Mereka juga mengungkapkan keinginan untuk bisa kembali makan hidangan khas Thailand seperti Salad Larb dan Soi Ju.

    Hal ini diungkapkan oleh salah seorang sandera bernama Phongsak Than Na.

    Pria asal Buriram ini mengaku telah berbicara dengan keluarganya melalui sambungan telepon selama ia menjalani perawatan di Tel Aviv.

    Phongsak menyebutkan bahwa keluarganya sangat senang bisa mendengarnya lagi setelah dibebaskan dengan selamat oleh Hamas.

    Ia juga menceritakan bahwa pihak Hamas merawat mereka dengan baik selama masa penyanderaan.

    “Selama penahanan saya makan makanan yang sama dengan mereka (Hamas), seperti roti, keju, kacang yang mereka makan. Mereka juga kerap menanyakan  apakah kami kenyang dengan makanan yang disajikan dan kami mengatakan, ya, saya rasa makanan yang mereka berikan mencukupi bagi kami untuk bisa bertahan.” ungkap Phongsak.

    Meski dirawat dengan baik oleh Hamas, Phongsak sempat mengaku depresi karena tak kunjung dibebaskan setelah menjalani masa penyanderaan yang cukup lama.

    “Kondisi hidup sangat sulit, saya sempat merasa seperti mati tapi kini saya merasa terlahir kembali. Saya merasa sangat senang. Yang penting bagi saya adalah bisa hidup dan bebas. Saya sudah merasa cukup,” sambung Phongsak.

    Guna menghadapi depresinya selama itu, Phongsak selalu memikirkan wajah anaknya yang sangat ia rindukan beserta segenap keluarganya.

    Phongsak sendiri saat ini memiliki seorang putri berusia 15 tahun yang sudah lebih dari 7 tahun tidak bertemu dengannya secara langsung.

    Perasaan senada juga diungkapkan sandera lainnya yakni Bannawat Saetao.

    Bannawat juga merasa sangat senang setelah dibebaskan Hamas.

    Bannawat yang awalnya sempat mengaku takut dengan Hamas mengaku dirinya tidak merasa begitu menderita karena mereka diperlakukan dengan baik selama penyanderaan.

    “Saya terus berpikir, apakah mereka akan melakukan sesuatu pada kami. Namun, mereka menenangkan kami dan mengatakan tidak akan melakukan apa-apa. Mereka juga bertanya apakah kami mau makan hidangan yang mereka sajikan, yang tentu saja akhirnya kami makan bersama agar bisa bertahan hidup,” jelas Bannawat.

    Sandera lainnya, Wathara Sriuan juga merasa sangat senang setelah dibebaskan oleh Hamas 

    Sementara itu, Surasak Lamnao yang juga ditahan oleh Hamas merasa sangat senang setelah dapat menelepon orang tuanya.

    Surasak mengaku sudah menunggu momen tersebut cukup lama sehingga ia berusaha tidak berpikir terlalu banyak saat tidur di hari ia dibebaskan. 

    “Saya tidak pernah putus asa, saya yakin usaha akan membuahkan hasil. Jika kita tidak melawan dan mengikuti perintah, kita akan baik-baik saja. Kami berkomunikasi dengan baik, tidak ada yang merasa putus asa. Saya pribadi merasa bahwa semangat sangat penting. Kita harus selalu berpikir positif dan mencari semangat,” kata Surasak.

    Sandera kelima yang diwawancara saat itu, Sateer Sukwankham juga merasa sangat senang bisa kembali ke Thailand.

    Sama seperti sandera lainnya, Sukwankham menilai penyanderaan selama lebih dari satu tahun adalah waktu yang sangat sulit, dan kadang-kadang membuat mereka merasa putus asa.

    Namun, mereka saling berbicara dan yakin bahwa suatu hari nanti mereka pasti akan bisa keluar.

    “Jika ditanya apa yang paling ingin saya makan saat ini, saya rasa saya ingin makan larb, tom yum, atau soi jù, makanan seperti itu,” jawab Sukwankham dan Surasak secara serempak.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Di Forum Internasional, PMKRI Soroti Perdagangan Manusia, Masyarakat Adat, dan Krisis Lingkungan – Halaman all

    Di Forum Internasional, PMKRI Soroti Perdagangan Manusia, Masyarakat Adat, dan Krisis Lingkungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) periode 2024-2026 kembali menegaskan perannya di kancah internasional dengan berpartisipasi dalam Forum Internasional yang diselenggarakan oleh International Movement of Catholic Students (IMCS) Asia Pasifik. 

    Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Nepal, dan Sri Lanka yang berlangsung pada 22-31 Januari 2025.

    Presidium Hubungan Luar Negeri PP PMKRI, Ferdinandus Wali Ate, menegaskan bahwa keterlibatan PP PMKRI dalam forum ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas lintas negara dalam menyikapi tantangan global yang semakin kompleks.

    “Kami melihat bahwa perdagangan manusia, marginalisasi masyarakat adat, dan krisis lingkungan merupakan isu-isu yang memerlukan perhatian serius dan kerja sama internasional. PP PMKRI hadir untuk memperjuangkan keadilan sosial dengan membangun dialog serta aksi bersama dengan berbagai organisasi masyarakat sipil di Asia Pasifik,” ungkapnya.

    Dalam diskusi yang berlangsung, delegasi PP PMKRI menyoroti peningkatan kasus perdagangan manusia di Indonesia. Merujuk data Global Slavery Index, Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara dengan estimasi jumlah orang yang hidup dalam perbudakan terbesar di dunia.

    Data Kementerian Luar Negeri tahun 2020-2022 mencatat sekitar 1.200 pekerja migran Indonesia menjadi korban TPPO scamming di kawasan Asia Tenggara.

    Selain itu, Jarnas Anti TPPO mencatat ada 248 kasus perdagangan orang sepanjang 2024 yang terdiri dari 87 korban anak dan 212 korban dewasa, dengan kasus terbanyak terjadi di Kepri, Kaltara, dan NTT.

    “Kita perlu memperkuat penegakan hukum dan meningkatkan kerja sama regional untuk mengatasi perdagangan manusia yang semakin kompleks. Tanpa kolaborasi lintas negara, jaringan perdagangan manusia akan terus berkembang dan merugikan masyarakat rentan,” tambah Ferdinandus.

    Selain itu, PP PMKRI juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat di Indonesia. Perubahan iklim, ekspansi industri, serta pelaksanaan beberapa proyek strategis nasional telah mengancam keberlangsungan hidup mereka.

    Sebagai contoh, masyarakat adat di Kampung Adat Praijing, Sumba Barat, mengalami penurunan hasil panen akibat musim kemarau panjang yang disebabkan oleh perubahan iklim. Sementara proyek food estate di Papua Selatan telah merugikan masyarakat adat di wilayah Merauke, Boven Digoel, Mappi, dan Yahukimo.

    Delegasi PP PMKRI menyerukan pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat, termasuk hak atas tanah dan sumber daya alam. Mereka menegaskan bahwa partisipasi aktif masyarakat adat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan dan pembangunan harus dijamin, salah satunya dengan segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat (RUU MA).

    Dalam isu lingkungan, PP PMKRI menyoroti dampak signifikan perubahan iklim terhadap ekosistem hutan dan kehidupan masyarakat adat.

     Hutan yang terdegradasi tidak hanya mengurangi kemampuan alam untuk menyerap karbon, tetapi juga mengancam mata pencaharian dan kebudayaan masyarakat adat.

    Eksplorasi geotermal di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Flores, NTT, juga menjadi perhatian karena dinilai tidak memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, tetapi justru menyebabkan kerusakan lingkungan serta memunculkan persoalan sosial baru.

    “Kita harus memahami bahwa perlindungan lingkungan tidak bisa dilepaskan dari keadilan sosial. PP PMKRI berkomitmen untuk mengadvokasi kebijakan yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat yang terdampak langsung oleh eksploitasi sumber daya alam,” kata Ferdinandus.

    Sekretaris Jenderal PP PMKRI, Astra Tandang, turut menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dan orang muda Katolik dalam isu-isu sosial dan lingkungan.

    “Partisipasi kami dalam forum ini menegaskan komitmen PP PMKRI dalam memperjuangkan keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Kami mendorong implementasi ensiklik Laudato Si’ sebagai pijakan dalam menjaga lingkungan dan mengajak seluruh orang muda serta mahasiswa Katolik untuk berpartisipasi aktif dalam perayaan Yubileum 2025 sebagai momentum refleksi dan aksi nyata bagi bumi kita.”

    Kehadiran PP PMKRI dalam forum internasional ini menunjukkan peran aktif mereka dalam diplomasi lintas gerakan masyarakat sipil di Asia Pasifik, serta komitmen untuk terus berkontribusi dalam menyelesaikan isu-isu krusial yang dihadapi kawasan ini.

  • Sandera Israel Keith Siegel Dibebaskan: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza – Halaman all

    Sandera Israel Keith Siegel Dibebaskan: Hamas Memenuhi Semua Kebutuhan Saya selama di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan sandera Israel, Keith Siegel, yang baru-baru ini dibebaskan setelah 15 bulan di Gaza, menyatakan bahwa pejuang perlawanan Palestina, Hamas, memastikan untuk memenuhi semua kebutuhannya selama masa penahanan.

    Dilansir PressTV, warga negara ganda AS-Israel tersebut, termasuk di antara tiga tawanan yang dibebaskan pada Sabtu (1/2/2025).

    Sebelum dibebaskan, Siegel merekam pesan video sebagai ucapan perpisahan dan terima kasih kepada Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas.

    “Anda telah memperlakukan kami dengan baik selama 15 bulan terakhir,” ujarnya.

    Brigade Al-Qassam kemudian merilis video tersebut pada Minggu.

    “Para pejuang yang menjaga saya selama periode ini memastikan semua kebutuhan saya terpenuhi, mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, vitamin, hingga perawatan mata, monitor tekanan darah, dan kebutuhan lainnya.”

    “Hamas juga memastikan makanan yang disediakan sesuai dengan kondisi kesehatan saya, seperti makanan vegetarian tanpa minyak.”

    “Para penjaga memperlakukan saya dengan baik,” tambahnya.

    PEMBEBASAN SANDERA – Tangkap layar yang diambil pada Senin (3/2/2025) menampilkan sandera Israel Keith Siegel diserahkan ke Palang Merah dan meninggalkan Kota Gaza, Sabtu (1/2/2025). Keith Siegel menyatakan Hamas memastikan untuk memenuhi semua kebutuhannya selama masa penahanan. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

    Di sisi lain, Siegel mengkritik pemerintah Israel karena tidak berbuat cukup untuk mencapai kesepakatan pembebasan para tahanan, sehingga memperpanjang perang yang menyebabkan banyak korban dan kerusakan.

    Gadi Moses, 80 tahun, tawanan tertua dan orang pertama yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, juga memberi tahu keluarganya bahwa ia “diperlakukan dengan hormat” selama di Gaza.

    Moses dibebaskan setelah 482 hari ditawan di Gaza pada Kamis (30/1/2025).

    Dalam pesan yang disampaikan kepada keluarganya, putranya mengatakan bahwa Moses hidup dalam kondisi yang sama dengan para penculiknya dan memakan makanan yang sama.

    “Ia hidup dalam kondisi yang sama dengan para penculiknya dan makan apa yang mereka makan bersama.”

    “Mereka juga memberinya buku-buku tentang lingkungan dan Islam serta kacamata baca.”

    “Pengeboman Israel sangat menakutkan baginya,” tambahnya.

    Hamas sebelumnya menyatakan, militer Israel berulang kali dan sengaja menargetkan lokasi tempat para tawanan Israel ditahan.

    Mereka menuduh Israel berusaha menyingkirkan tawanan mereka dengan segala cara.

    Seorang tawanan Israel lainnya yang dibebaskan pada akhir November lalu mengatakan bahwa para pejuang perlawanan melindunginya selama pemboman Israel di Gaza.

    Chen Goldstein-Almog dan tiga anaknya ditawan selama Operasi Banjir al-Aqsa pada Oktober 2023.

    Chen mengenang bahwa mereka tinggal di suatu tempat di belakang sebuah supermarket ketika serangan udara Israel menghantam di dekatnya.

    “Para penjaga kami, penculik kami, berdiri di atas kami, melindungi kami dengan tubuh mereka dari serangan.”

    Wanita Israel itu juga menceritakan, ia sempat bertanya kepada anggota Hamas apakah mereka akan dibunuh.

    “Tetapi mereka menjawab: Kami akan mati sebelum kalian.”

    Perkembangan Gencatan Senjata Israel-Hamas

    Pada Minggu (2/2/2025), Perdana Menteri Qatar meminta Israel dan Hamas untuk segera memulai negosiasi tahap kedua terkait gencatan senjata di Gaza.

    Ia menambahkan, belum ada rencana yang jelas kapan pembicaraan tersebut akan dimulai.

    “Kami menuntut Hamas dan Israel segera terlibat sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki di Doha, Qatar, dikutip dari Al Arabiya.

    Sesuai perjanjian gencatan senjata, negosiasi untuk pelaksanaan tahap kedua harus dimulai sebelum hari ke-16 dari tahap pertama gencatan senjata, yaitu pada Senin (3/2/2025).

    Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata tiga tahap sejak 19 Januari 2025, yang menghentikan sementara pertempuran di Gaza.

    Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 18 sandera sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga Palestina yang ditahan oleh Israel.

    Namun, lebih dari 70 sandera masih berada di Gaza.

    Tahap kedua dari kesepakatan tersebut, diharapkan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa di Gaza oleh Hamas, penghentian permusuhan secara permanen, dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

    “Belum ada kejelasan mengenai kapan dan di mana delegasi akan bertemu,” tambah Sheikh Mohammed.

    Menurutnya, para mediator telah berkomunikasi melalui telepon dengan Hamas dan Israel, dan Qatar sudah menetapkan agenda untuk tahap negosiasi berikutnya.

    “Kami berharap ada perkembangan dalam beberapa hari mendatang. Sangat penting untuk memulai sekarang agar kita bisa mencapai kesepakatan sebelum hari ke-42,” katanya.

    Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa negosiasi tahap kedua akan dimulai pada Senin di Washington, saat Netanyahu bertemu Utusan Timur Tengah Presiden AS, Donald Trump, Steve Witkoff.

    Selama pertemuan tersebut, Netanyahu akan membahas posisi Israel terkait gencatan senjata.

    Witkoff juga dijadwalkan bertemu pejabat dari Mesir dan Qatar, yang telah menjadi mediator antara Israel dan Hamas selama 15 bulan terakhir dengan dukungan dari Washington.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Bertemu Pangeran MBS, Al-Sharaa: Arab Saudi Memiliki Keinginan Tulus untuk Dukung Masa Depan Suriah – Halaman all

    Bertemu Pangeran MBS, Al-Sharaa: Arab Saudi Memiliki Keinginan Tulus untuk Dukung Masa Depan Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden sementara Suriah, Ahmed Al-Sharaa, melakukan kunjungan ke Arab Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dalam lawatan luar negeri pertamanya sejak diangkat sebagai presiden pemerintahan transisi pada 29 Januari 2025.

    Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa Al-Sharaa bertemu dengan MBS, pemimpin de facto Arab Saudi.

    Sebelumnya, Al-Sharaa disambut oleh Wakil Gubernur Wilayah Riyadh, Pangeran Mohammed bin Abdulrahman bin Abdulaziz, saat tiba di Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh pada Minggu (2/2/2025).

    Dalam kunjungan ini, Al-Sharaa didampingi oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Al-Shaibani.

    Setelah pertemuan tersebut, Al-Sharaa menyatakan bahwa pertemuannya dengan MBS menunjukkan bahwa Arab Saudi memiliki niat tulus untuk mendukung Suriah dalam membangun masa depannya.

    Al-Sharaa juga menambahkan bahwa pembicaraan di Riyadh mencakup rencana kerja sama di bidang energi, teknologi, pendidikan, dan kesehatan.

    Osama Bin Javaid dari Al Jazeera melaporkan bahwa Al-Sharaa memilih Riyadh sebagai tujuan pertamanya untuk menegaskan pentingnya peran Arab Saudi dalam membentuk masa depan Suriah yang baru.

    Al-Sharaa memimpin oposisi Suriah dalam menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad yang telah lama berkuasa pada 8 Desember 2024.

    Sejak itu, pemerintahan baru Suriah berusaha mendapatkan legitimasi regional dan internasional serta mengupayakan pencabutan sanksi Barat yang merugikan.

    ERA BARU SURIAH – Tangkap layar YouTube Al Arabiya English yang diambil pada Senin (3/2/2025), menampilkan pemimpin Suriah tiba di Arab Saudi, Minggu (2/2/2025). Ahmed Al-Sharaa kemudian bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) (Tangkap layar YouTube Al Arabiya English)

    Namun, keanggotaan Al-Sharaa di masa lalu dalam al-Qaeda menimbulkan kekhawatiran di beberapa pihak, meskipun kepemimpinan baru Suriah berfokus pada integrasi regional dan perlindungan bagi minoritas agama dan etnis.

    Pada kunjungan ke Damaskus minggu lalu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyatakan bahwa negaranya terlibat dalam dialog aktif dengan Eropa dan Amerika Serikat untuk membantu mencabut sanksi ekonomi terhadap Suriah.

    Bin Javaid melaporkan bahwa kunjungan Al-Sharaa bertujuan untuk mengingatkan pejabat Saudi tentang janji ini dan mendapatkan bantuan yang diperlukan dalam membangun kembali infrastruktur, pemerintahan, dan lembaga-lembaga di Suriah.

    Kunjungan ke Riyadh ini juga melambangkan pergeseran hubungan masa depan Suriah dari kesetiaan terhadap Iran dan Rusia yang didukung Presiden Bashar al-Assad.

    Bulan lalu, Al-Sharaa mengatakan kepada TV Al Arabiya bahwa Arab Saudi akan memiliki peran besar dalam masa depan Suriah, terutama dalam hal peluang investasi besar bagi negara-negara tetangga.

    Kunjungan pada Minggu itu berlangsung setelah Menteri Luar Negeri Suriah, Al-Shaibani, juga melakukan perjalanan ke Riyadh bulan lalu.

    Sementara itu, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengunjungi Damaskus pada Kamis (30/1/2025), menjadi pemimpin Arab pertama yang melakukannya sejak Al-Assad digulingkan.

    Analisis: Pertemuan Simbolis Suriah dengan Arab Saudi dan Qatar

    Menurut analisis dari The Jerusalem Post, pertemuan pemimpin Suriah dengan pemimpin Qatar dan Arab Saudi merupakan momen yang bersejarah sekaligus simbolis.

    Selama beberapa tahun terakhir, Qatar dan Arab Saudi sering memiliki pandangan yang berbeda.

    Qatar cenderung lebih dekat dengan Iran dan Turki serta mendukung kelompok yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, seperti Hamas.

    Di sisi lain, Arab Saudi menentang Ikhwanul Muslimin dan memiliki hubungan lebih erat dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir.

    Oleh karena itu, perjalanan Ahmed al-Sharaa mencerminkan bagaimana ia bergerak di antara dua kutub ini, dimulai dari pertemuan dengan Qatar hingga ke Arab Saudi.

    Langkah ini menunjukkan upaya diplomatiknya untuk menjalin hubungan dengan kedua pihak yang selama ini berbeda pandangan.

    Meskipun kedua negara Arab ini tampak telah “berbaikan”, dinamika politik di Timur Tengah seringkali lebih kompleks dari yang terlihat.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Hizbullah Umumkan Pemakaman Hassan Nasrallah Digelar 23 Februari Mendatang – Halaman all

    Hizbullah Umumkan Pemakaman Hassan Nasrallah Digelar 23 Februari Mendatang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Hassan Nasrallah yang pernah memimpin kelompok Hizbullah akan dikebumikan melalui prosesi pemakaman di Lebanon pada 23 Februari 2025 mendatang. 

    Dikutip dari Al Jazeera, Pengumuman tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kelompok Hizbullah, Naim Qassem pada Minggu waktu setempat (2/2/2025).

    Seperti yang diketahui sebelumnya, sosok Hasan Nasrallah yang telah memimpin Hizbullah lebih dari 30 tahun itu, meninggal dunia pada 27 September lalu akibat serangan Israel di daerah pinggiran selatan ibu kota Beirut.

    Dalam keterangannya kepada publik, Naim Kassem yang meneruskan jabatan Hasan Nasrallah sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah ini mengaku pelaksanaan pemakaman tersebut sempat tertunda karena terjadi pada waktu yang “penuh kesulitan”.

    Setelah suasana Lebanon kini cukup kondusif,  Qassem mengaku Hizbullah kini telah memutuskan untuk mengadakan prosesi “pemakaman besar ” yang memungkinan kehadiran publik.

    Tak hanya untuk Nasrallah, rencananya upacara pemakaman tersebut juga dilakukan untuk Hashem Safieddine, pejabat tinggi Hizbullah lainnya yang tewas dalam serangan Israel hampir seminggu setelah Nasrallah.

    Qassem juga untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa Safieddine telah dipilih sebagai penerus Nasrallah, namun tewas sebelum pengumuman tersebut dilakukan.

    Karena kondisi tersebut, Qassem mengatakan, Safieddine juga akan dimakamkan dengan gelar sekretaris jenderal.

    “Mendiang Nasrallah akan dimakamkan di pinggiran Beirut di sebidang tanah yang kami pilih di antara jalan lama dan baru menuju bandara,”  ungkap Qassem.

    “Sementara itu, Safieddine akan dimakamkan di kampung halamannya, Deir Qanoun, di selatan Lebanon.” lanjut Qassem.

    Adapun upacara pemakaman ini dapat terjadi karena perjanjian gencatan senjata yang disepakati antara Hizbullah dan Israel pada akhir November lalu.

    Melalui kesepakatan tersebut, kedua pihak mengakhiri permusuhan yang ada serta menetapkan tenggat waktu 60 hari untuk pasukan Israel mundur dari Lebanon selatan.

    Sementara itu, Hizbullah juga akan menarik pasukannya dari wilayah tersebut dan mundur ke utara Sungai Litani .

    Tenggat waktu itu sendiri diperpanjang bulan lalu hingga 18 Februari mendatang.

    Meski di atas kertas kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata, baik pihak Hizbullah maupun Israel tampaknya masih memiliki hubungan dengan tensi tinggi.

    Hizbullah beberapa kali menuding Israel telah melanggar ketentuan gencatan senjata dengan menolak meninggalkan Lebanon dan terus melancarkan serangan udara sesekali di beberapa bagian negara tersebut.

    Sementara itu, Israel juga menuduh Hizbullah telah melanggar sejumlah ketentuan gencatan senjata.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Santorini Alami 200 Gempa dalam 3 Hari Terakhir, Pemerintah Yunani Liburkan Sekolah Senin ini – Halaman all

    Santorini Alami 200 Gempa dalam 3 Hari Terakhir, Pemerintah Yunani Liburkan Sekolah Senin ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Langkah darurat diambil oleh Pemerintah Yunani setelah kawasan Santorini yang berada di Kepulauan Cyclades terus mengalami gempa hingga 200 kali dalam waktu 3 hari terakhir.

    Guna menghindari terjadinya kemungkinan terburuk, Pemerintah Yunani akhirnya meliburkan sekolah-sekolah di kawasan wisata pulau Santorini.

    Dikutip dari BBC, pemerintah Yunani pada Minggu malam (2/2/2025) memutuskan untuk menutup segala aktivitas pembelajaran di sekolah pada hari Senin ini sebagai tanggapan terhadap peningkatan aktivitas seismik dalam beberapa hari terakhir. 

    Pihak berwenang juga telah memberi saran untuk menghindari “pertemuan besar di ruang tertutup” di seluruh Pulau Santorini

    Adapun rataan guncangan yang menerpa Santorini dalam tiga hari terakhir mencapai magnitudo hingga 4,6 Skala Richter (SR).

    Pihak pemerintah Yunani juga mencatat bahwa gempa yang menerpa Santorini ini ada dalam kisaran kekuatan 4,3 dan 3,9 magnitudo pada hari Minggu. 

    Aktivitas seismik di Santorini dapat dimaklumi mengingat pulau tersebut terletak di Busur Vulkanik Hellenik.

    Busur ini merupakan rangkaian rantai pulau vulkanik yang terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik di kawasan lautan Yunani dengan letusan besar terakhir terjadi pada tahun 1950-an.

    Pihak berwenang Yunani mengatakan bahwa gempa kecil yang baru-baru ini terjadi berkaitan dengan pergerakan lempeng tektonik, bukan aktivitas vulkanik,

    Adapun aktivitas di kaldera Santorini yang merupakan cekungan vulkanik tempat pulau ini berada justru terus menurun. 

    Meski guncangan yang tercatat dalam 3 hari terakhir ini dikategorikan sebagai guncangan ringan atau kecil oleh sejumlah ahli geologi, namun pihak berwenang tetap tak mau ambil resiko.

    Pemerintah Yunani merekomendasikan sejumlah langkah pencegahan selain penutupan sekolah, termasuk meminta kapal untuk menghindari pelabuhan Ammoudi dan Fira. 

    Kapal pesiar besar sering berlabuh di dekat Pelabuhan Tua Fira, dengan penumpang dibawa ke daratan menggunakan perahu kecil. 

    Sekolah-sekolah juga diperintahkan untuk tutup di pulau-pulau terdekat seperti Anafi, Ios, dan Amorgos. 

    Masyarakat juga disarankan untuk menghindari bangunan yang ditinggalkan dan perjalanan di jalur yang berpotensi mengalami longsor. 

    Meski guncangan yang baru-baru ini terjadi dianggap tidak mungkin menjadi tanda akan terjadinya letusan, kemungkinan letusan yang lebih kuat tidak dapat dikesampingkan. 

    Dikutip dari lembaga penyiaran publik Yunani ERT, Kostas Papazachos yang merupakan seorang profesor geofisika di Universitas Aristoteles Thessaloniki, mengatakan bahwa langkah-langkah pencegahan ini dilakukan untuk membatasi dampak dari gempa yang lebih kuat.

    “Ketika Anda mengalami urutan gempa yang begitu hidup dan intens, Anda harus berhati-hati, karena selalu ada risiko sesuatu yang lebih besar bisa terjadi,” ungkap Papazachos.

    Papazachos juga mengatakan bahwa jika gempa kecil terjadi saat orang banyak berkumpul, hal itu bisa menimbulkan kepanikan yang dapat menyebabkan cedera. 

    Dinas Pemadam Kebakaran Regional Aegea Selatan telah ditempatkan dalam keadaan siaga umum dan tim penyelamat serta komandan regional telah dikirim ke Santorini. 

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Tarif Impor Tinggi Donald Trump Rugikan Industri Otomotif dan Elektronik, Kanada Paling Terpukul – Halaman all

    Tarif Impor Tinggi Donald Trump Rugikan Industri Otomotif dan Elektronik, Kanada Paling Terpukul – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM – Sektor Otomotif hingga industri elektronik diprediksi akan langsung terdampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif impor tinggi terhadap produk-produk impor dari China, Kanada dan Meksiko.

    Aturan tersebut diberlakukan Donald Trump mulai Selasa, 4 Februari 2025.

    Menurut laporan France24, AS merupakan negara tujuan utama ekspor produk-produk Kanada di mana sebanyak 80 persen total ekspor barang Kanada diserap AS dengan nilai mencapai 410 miliar dolar AS

    Jika kebijakan pajak diberlakukan, pungutan tersebut akan sangat memukul industri kendaraan dan energi Kanada.

    Ini mengingat industri tersebut mewakili lebih dari 40 persen ekspor Kanada ke Amerika Serikat.

    Pukulan juga akan dirasakan sektor otomotif di Ontario  yang menghadapi tantangan khusus dikarenakan berbagai part melintasi perbatasan beberapa kali sebelum berakhir dalam produk jadi.

    AS juga mengimpor bahan bangunan dari Kanada, yang berarti tarif impor dapat menaikkan biaya perumahan.

    Ekspor dari Meksiko ke AS mewakili 84 persen barang yang dijualnya ke seluruh dunia tahun lalu yang bernilai lebih dari 510 miliar dolar AS.

    Industri otomotif yang dimaksud mencakup kendaraan dan suku cadang, serta sektor elektronik dan mesin.

    Sektor-sektor ini kemungkinan akan mengalami dampak terbesar dari pemberlakuan tarif impor baru ini di AS.

    Efek serupa juga akan dirasakan AS, dengan tarif baru ini harga kendaraan di AS diperkirakan naik hingga 3.000 dolar AS per unit, disusul kenaikan harga bensin di Midwest yang melonjak 50 sen per galon akibat kenaikan biaya impor minyak.

    Kebijakan tarif 25 persen terbaru juga akan mempengaruhi sektor-sektor seperti makanan.

    Ini karena Meksiko memasok 63 persen impor sayuran AS dan hampir setengah dari impor buah dan kacang AS di 2023.

    “Tarif-tarif tersebut mengirimkan pesan yang jelas, memperkuat sikap America First dari Trump sembari menggunakan perdagangan sebagai alat geopolitik,” ujar kepala ekonom EY Gregory Daco, dikutip dari AFP.

    Dibandingkan Kanada dan Meksiko, Tiongkok diperkirakan akan mengalami dampak yang lebih kecil. Menurut laporan CFR yang ditulis oleh O’Neil dan Huesa, perdagangan hanya menyumbang 37 persen dari PDB Tiongkok.

    Efek ini diterima Tiongkok lantaran negeri tirai bambu tersebut telah mengurangi ketergantungannya pada ekspor dan lebih fokus pada produksi dalam negeri serta perdagangan dengan mitra lain seperti Uni Eropa dan Asia Tenggara.

    Trump mengerek naik tarif impor menjadi 25 persen untuk produk impor dari Kanada dan Meksiko yang masuk ke AS. Sedangkan barang impor dari China dikenakan bea masuk 10 persen.

    Trump berdalih kebijakan tersebut sebagai alat tawar-menawar dan metode untuk melakukan perubahan kebijakan luar negeri, khususnya masalah imigrasi dan perdagangan narkoba.

    Namun imbas diberlakukannya kebijakan tarif impor akan menimbulkan “kontraksi” bagi banyak bisnis, mulai dari otomotif hingga elektronik.

    Laporan Reporter: Namira Yunia

     

  • Trump Perintahkan Serangan Udara terhadap Kelompok ISIS di Somalia yang Sembunyi di Gua – Halaman all

    Trump Perintahkan Serangan Udara terhadap Kelompok ISIS di Somalia yang Sembunyi di Gua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan telah memerintahkan serangan udara terhadap kelompok teroris ISIS yang bersembunyi di gua-gua di Somalia.

    Trump menegaskan serangan ini menargetkan seorang perencana serangan senior dan anggota ISIS lainnya yang bersembunyi di daerah pegunungan.

    “Para pembunuh ini, yang kami temukan bersembunyi di gua-gua, mengancam Amerika Serikat dan Sekutu kami,” tulis Trump di sosial medianya.

    Ia juga mengonfirmasi serangan udara tersebut menghancurkan gua-gua tempat mereka bersembunyi dan menewaskan banyak anggota ISIS tanpa menimbulkan korban sipil.

    Serangan ini dilakukan di daerah pegunungan Golis, timur laut Somalia, yang merupakan salah satu tempat persembunyian kelompok ISIS.

    Trump menambahkan pesan keras untuk kelompok ISIS dan pihak-pihak lain yang mengancam Amerika Serikat: “KAMI AKAN MENEMUKAN ANDA, DAN KAMI AKAN MEMBUNUH ANDA!”

    Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengungkapkan berdasarkan penilaian awal, beberapa anggota pasukan ISIS tewas dalam serangan ini dan tidak ada korban sipil.

    Hegseth juga menyatakan serangan ini semakin melemahkan kemampuan ISIS untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris di masa depan.

    Otoritas Somalia juga mengonfirmasi serangan tersebut.

    Kantor presiden menyatakan mereka diberi informasi tentang operasi militer AS yang menargetkan pimpinan senior ISIS di wilayah utara Somalia, The Guardian melaporkan.

    Kepresidenan Somalia mengapresiasi dukungan Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme internasional dan memperkuat kemitraan keamanan yang kuat antara kedua negara.

    Somalia juga mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang berpartisipasi dalam serangan tersebut, yang mengakibatkan tewasnya sejumlah anggota tingkat tinggi ISIS.

    Meskipun demikian, BBC belum dapat memverifikasi laporan korban secara independen.

    ISIS di Somalia, yang muncul pada 2015 setelah pembelotan dari al-Shabab, memang dikenal karena serangan sporadis dan pemerasan terhadap penduduk setempat.

    Meskipun kelompok ini mulai menonjol di Suriah dan Irak pada tahun 2010-an, kehadirannya kini hanya terbatas di beberapa wilayah di Afrika, termasuk Somalia.

    Serangan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Presiden Joe Biden memerintahkan operasi yang menewaskan pemimpin ISIS, Bilal al-Sudani, di Somalia.

    Trump dalam pernyataannya juga mengkritik pemerintahan Biden.

    Presiden AS mengklaim bahwa militer AS telah menargetkan perencana ISIS ini selama bertahun-tahun, tetapi Biden tidak bertindak cukup cepat.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)