Category: Tribunnews.com Internasional

  • Sengketa Dagang: Cina, Kanada, Meksiko Balas Tarif dari AS – Halaman all

    Sengketa Dagang: Cina, Kanada, Meksiko Balas Tarif dari AS – Halaman all

    Kanada, Meksiko, dan Cina menanggapi dengan tindakan balasan terhadap tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Mulai hari Selasa (04/02), tarif sebesar 25 persen akan diberlakukan pada barang-barang AS, demikian diumumkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

    Tarif yang direncanakan Kanada akan memengaruhi barang-barang AS dengan nilai total 155 miliar dolar. Pemerintah Kanada juga mempertimbangkan langkah-langkah di bidang lain, seperti di sektor perdagangan mineral penting.

    Meksiko juga ingin mempertahankan kepentingannya. Sebelumnya, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengumumkan tindakan balasan terhadap tarif baru AS. Di platform daring X, ia mengumumkan telah menginstruksikan Menteri Ekonomi Meksiko untuk mengenakan tarif pada barang-barang AS dan mengambil tindakan lain “guna membela kepentingan Meksiko.” Steinbaum tidak merinci lebih lanjut.

    Di X, ia juga dengan tegas menolak tuduhan palsu Gedung Putih bahwa pemerintah Meksiko bersekutu dengan kelompok kejahatan terorganisir. Meski demikian, ia menekankan bahwa Meksiko tidak ingin berkonfrontasi, tapi lebih ingin bekerja sama dan berdialog dengan AS.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Cina juga mengumumkan akan mengambil “tindakan pencegahan yang tepat”. Selain itu, Cina juga berencana mengajukan pengaduan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk melindungi kepentingannya, kata juru bicara Kementerian Perdagangan Cina. Kementerian Perdagangan tidak mengatakan apakah tindakan balasan yang diumumkan adalah tarif balasan.

    Risiko pemberlakuan tarif oleh Trump

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah mewujudkan ancamannya dan mengenakan tarif pada barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan Cina. Beredasarkan perintah tersebut, tarif sebesar sepuluh persen akan dikenakan pada semua impor dari Cina, dan 25 persen pada impor dari negara tetangga Meksiko dan Kanada. Untuk impor energi dari Kanada, tarif sepuluh persen akan berlaku.

    Keputusan Trump juga mencakup klausul yang menyatakan bahwa besaran tarif dapat ditingkatkan atau diperluas jika negara-negara itu menanggapi dengan tindakan pembalasan, seperti tarif balasan pada barang-barang dari AS. Tarif adalah jenis biaya tambahan pada barang impor dan akan berlaku saat barang tiba di perbatasan.

    Meksiko adalah mitra dagang terpenting AS. Tidak ada negara lain yang mengekspor lebih banyak ke Amerika Serikat. Menurut para ekonom, kebijakan tarif Trump kemungkinan akan merugikan perekonomian kedua negara dengan risiko meningkatnya inflasi dan hilangnya lapangan pekerjaan. Lebih dari 80 persen total ekspor Meksiko ditujukan ke Amerika Serikat. Ribuan perusahaan dan jutaan pekerjaan bergantung padanya.

    Produsen mobil Jerman ikut rasakan imbasnya

    Tarif terhadap Meksiko juga kemungkinan akan memukul keras perusahaan-perusahaan Jerman, terutama industri otomotif. Hampir semua produsen dan banyak pemasok menggunakan Meksiko sebagai lokasi produksi yang murah, dan melayani pasar AS dari sana.

    VW, Audi dan BMW memiliki pabrik sendiri di negara ini, sementara Mercedes-Benz berproduksi di pabrik patungan dengan Nissan. Dan 98 persen mobil buatan Audi adalah untuk ekspor, 40 persen di antaranya dikirim ke AS.

    Amerika Serikat adalah mitra dagang Kanada yang paling penting dan terbesar. Hampir satu triliun dolar dalam bentuk barang dan jasa diperdagangkan antara kedua negara tetangga Amerika Utara tersebut. Selain kerja sama yang erat dalam industri otomotif, perusahaan Kanada menjual berbagai produk pertanian dan, terutama, minyak, gas, dan mineral ke Amerika Serikat.

    Trump membenarkan tindakan ini terhadap Kanada, serupa dengan yang dilakukan di Meksiko. Ia mengatakan bahwa imigran membawa kejahatan dan narkoba melintasi perbatasan ke AS dan pemerintah masing-masing negara tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikannya.

    Tarif yang dikenakan oleh Washington pada semua impor dari Kanada kemungkinan akan membuat harga sejumlah barang menjadi lebih mahal dan menjadi kurang menarik di pasar AS. Hal ini pada akhirnya menyebabkan kerugian signifikan bagi produsen di Kanada.

    Tarif terhadap Kanada juga dapat menyebabkan masalah bagi sejumlah perusahaan Eropa, setidaknya bagi Volkswagen. Perusahaan yang berpusat di Wolfsburg ini berencana membangun pabrik sel baterai di Ontario dekat perbatasan AS untuk memasok pabrik mobil listrik grup tersebut di AS. Pemerintahan Trudeau bernasil menarik proyek bernilai miliaran dolar itu dengan subsidi yang tinggi.

    Selain itu, tarif baru AS kemungkinan akan semakin membebani ekonomi Cina yang sudah ngos-ngosan. Meski Beijing telah berusaha memperluas pasarnya, AS tetap menjadi pasar ekspor terpenting dan menjadi pilar penting bagi banyak perusahaan. Di AS, tarif pada barang-barang Cina kemungkinan akan menyebabkan harga yang lebih tinggi.

    Uni Eropa juga terancam tarif Trump

    Uni Eropa juga harus mengantisipasi kemungkinan pengenaan tarif oleh Presiden AS. “Tentu saja,” kata Trump ketika ditanya apakah dia juga akan mengenakan tarif pada produk-produk dari UE.

    “Uni Eropa telah memperlakukan kami dengan sangat buruk,” kata Trump. Amerika Serikat mengalami “defisit besar” dalam perdagangan dengan Uni Eropa.

    “Jadi kami akan melakukan sesuatu yang sangat signifikan dengan Uni Eropa,” ia mengumumkan – tanpa memberikan rincian apa pun.

    Sengketa perdagangan antara AS dan Uni Eropa telah terjadi selama masa jabatan pertama Trump sebagai Presiden AS. Selama masa pemerintahannya dari tahun 2017 hingga 2021, Trump juga mengandalkan tarif dalam skala besar untuk menyelesaikan konflik perdagangan dengan negara lain.

    ae/yf (dpa, rtr, afp)

  • Klaim Kemenangan atas Hamas, Netanyahu Temui Trump di AS Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza – Halaman all

    Klaim Kemenangan atas Hamas, Netanyahu Temui Trump di AS Bahas Tahap Kedua Gencatan Senjata Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di Amerika Serikat (AS) untuk menemui Presiden AS Donald Trump.

    Perjalanan ini dilakukan Benjamin Netanyahu untuk memulai pembicaraan mengenai gencatan senjata tahap kedua dengan Hamas.

    Pada Minggu (2/2/2025), sebelum menaiki pesawatnya di Tel Aviv, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan membahas “kemenangan atas Hamas”, melawan Iran, dan membebaskan semua tawanan ketika ia bertemu dengan Donald Trump pada Selasa (4/2/2025).

    Ini akan menjadi pertemuan pertama Donald Trump dengan pemimpin asing sejak kembali ke Gedung Putih dua minggu lalu, sebuah prioritas yang digambarkan Netanyahu sebagai “berarti”.

    “Saya pikir ini adalah bukti kekuatan aliansi Israel-Amerika,” kata Netanyahu kepada wartawan, Minggu, dilansir Al Jazeera.

    Netanyahu mengatakan keputusan Israel di masa perang telah mengubah Timur Tengah dan bahwa dengan dukungan Trump, hal ini dapat berjalan lebih jauh lagi.

    “Saya yakin bahwa dengan bekerja sama erat dengan Presiden Trump, kita dapat mengubahnya lebih jauh lagi dan menjadi lebih baik,” jelasnya.

    Diberitakan AP News, pertemuan tersebut terjadi saat mediator AS dan Arab memulai pekerjaan berat untuk menengahi tahap berikutnya dari perjanjian gencatan senjata guna mengakhiri perang selama 15 bulan di Gaza.

    Hamas, yang telah menegaskan kembali kendali atas Gaza sejak gencatan senjata dimulai bulan lalu, mengatakan pihaknya tidak akan membebaskan sandera pada tahap kedua tanpa berakhirnya perang dan penarikan penuh pasukan Israel.

    Netanyahu mendapat tekanan yang meningkat dari mitra pemerintahan sayap kanan untuk melanjutkan perang setelah fase pertama berakhir pada awal Maret.

    Ia mengatakan Israel berkomitmen untuk meraih kemenangan atas Hamas dan memulangkan semua sandera yang ditangkap dalam serangan militan pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang.

    Sementara itu, tidak jelas di mana posisi Trump.

    Trump merupakan pendukung setia Israel, tetapi juga berjanji untuk mengakhiri perang di Timur Tengah dan mengaku berjasa membantu menjadi penengah perjanjian gencatan senjata.

    Kesepakatan tersebut telah menghasilkan pembebasan 18 sandera serta ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

    Serangan udara Israel terhadap sebuah kendaraan di Gaza tengah melukai lima orang pada hari Minggu, termasuk seorang anak yang berada dalam kondisi kritis, menurut Rumah Sakit Al-Awda.

    Militer Israel mengatakan bahwa mereka menembaki kendaraan tersebut karena kendaraan tersebut melewati pos pemeriksaan saat menuju utara yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Lebih banyak pengungsi medis akan meninggalkan Jalur Gaza, sementara pembicaraan untuk memperpanjang kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera dimulai.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan memulai diskusi mengenai gencatan senjata tahap kedua saat ia mengunjungi Washington, DC untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat AS dan Presiden Donald Trump.

    Iran mengecam usulan Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza, dan memperingatkan bahwa hal itu akan menjadi “pembersihan etnis”.

    Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 47.498 warga Palestina dan melukai 111.592 orang sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan.

    Kantor Media Pemerintah Gaza telah memberikan jumlah korban tewas sebanyak 61.709 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang kini diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Video Sandera asal Israel Beri Sepucuk Surat ke Hamas Imbas Diperlakukan Baik selama Ditahan – Halaman all

    Video Sandera asal Israel Beri Sepucuk Surat ke Hamas Imbas Diperlakukan Baik selama Ditahan – Halaman all

    Sandera asal Israel bernama Keith Siegel memberikan sepucuk surat kepada militan Hamas, Palestina. Surat tersebut berisi ungkapan terima kasih.

    Tayang: Senin, 3 Februari 2025 21:12 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Sandera asal Israel bernama Keith Siegel memberikan sepucuk surat kepada militan Hamas, Palestina.

    Surat tersebut berisi ungkapan terima kasih karena dirinya telah dirawat dengan baik selama ditahan di Gaza.

    Siegel menulis surat tersebut pada pertengahan Januari 2025 lalu.

    Namun, baru diserahkan kepada Hamas pada Sabtu (1/2/2025) di tepi laut Kota Gaza.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Presiden Ukraina Bingung, Tak Tahu ke Mana Larinya Bantuan ‘Rp3.287 Triliun’ dari AS – Halaman all

    Presiden Ukraina Bingung, Tak Tahu ke Mana Larinya Bantuan ‘Rp3.287 Triliun’ dari AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bingung dengan klaim yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang jumlah bantuan AS untuk Ukraina.

    Trump mengklaim AS telah memberi Ukraina bantuan senilai $200 miliar atau Rp3.287 triliun. Namun, Zelensky mengatakan Ukraina hanya menerima $75 miliar atau Rp1.232 triliun.

    Zelensky mengaku tak tahu dari mana Trump bisa mendapat angka itu atau ke mana perginya bantuan dalam jumlah fantastis itu jika memang demikian adanya.

    Berbeda Joe Biden yang jadi pendahulunya, Trump kerap mengkritik besarnya bantuan AS untuk Ukraina. Trump meminta negara-negara NATO agar “menyamakan” jumlah bantuannya dengan jumlah bantuan yang digelontorkan AS.

    “Kita di sana dengan bantuan $200 miliar, lebih banyak daripada Uni Eropa, kita ini sebenarnya apa, bodoh?” kata Trump bulan lalu dikutip dari Russia Today.

    Seperti Trump, Wakil Presiden AS J.D. Vance juga menyebut bahwa total bantuan AS untuk Ukraina mencapai $200 miliar.

    “Kini kita menghabiskan $200 miliar. Apa tujuannya? Apa yang ingin kita capai?” tanya Vance.

    Dalam wawancara dengan Associated Press yang diterbitkan hari Minggu, (2/2/2025), Zelensky bersikeras mengatakan Ukraina tak pernah menerima bantuan AS sampai $200 miliar.

    “Ketika disebutkan bahwa Ukraina menerima $200 miliar untuk membantu tentaranya saat perang, itu tidak benar,” ujar Zelensky.

    “Saya tidak tahu ke mana perginya semua uang itu. Barangkali itu benar di atas kertas, dengan ratusan program berbeda, saya tak akan mendebat, dan kami sangat bersyukur atas segalanya. Namun, kenyataannya kami menerima sekitar $76 miliar. Itu bantuan yang sangat besar, tetapi tak mencapai $200 miliar.”

    Adapun sejak tahun 2022 Kongres AS telah mengizinkan bantuan sekitar $175 miliar untuk Ukraina. Sebagian besar bantuan itu dilaporkan “lari” ke industri AS dan berbagai aktivitas pemerintah AS yang terkait dengan perang Ukraina-Rusia.

    Menurut Institut Kiel di Jerman, per Oktober 2024 AS sudah mengalokasikan sekitar $92 miliar untuk bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina. Sementara itu, Inggris dan negara-negara Eropa sudah mengalokasikan $131 miliar.

    Zelensky menyebut hanya melihat sedikit uang karena bantuan sebesar lebih dari $70 miliar itu datang dalam bentuk bantuan militer secara langsung.

    “Ada juga banyak program kemanusiaan lainnya yang tidak saya ketahui, kecuali hanya mengetahui keberadaaanya. Mungkin pemerintahan Presiden AS akan mengaudit program-progam ini dan menemukan miliaran lainnya, tetapi saya tidak tahu ke aman perginya dana itu,” ujarnya.

    Sementara itu, Trump telah menangguhkan bantuan luar negeri AS selama 90 tahun. Trump ingin meninjau apakah bantuan itu sesuai dengan tujuan pemerintahannya. Dia menginginkan agar “Amerika diutamakan”.

    Penangguhan itu mempengaruhi banyak program yang terkait dengan Ukraina, terutama yang didanai dengan hibah dari Badan AS untuk Kemajuan Internasional (USAID).

    Muncul laporan bahwa Gedung Putin ingin menggabungkan USAID dengan Kementerian Luar Negeri. Lalu, Kementerian Efisiensi Pemerintahan AS (DOGE) dikabarkan telah mengirim tim untuk mengaudit aktivitas USAID.

    “USAID adalah organisasi kriminal. Sekarang waktunya organisasi itu lenyap,” kata Elon Musk yang mengepalai DOGE.

    (*)

  • Buntut Larangan Israel, UNRWA Terus Beroperasi di Tepi Barat, tapi Situasinya Sangat Tidak Pasti – Halaman all

    Buntut Larangan Israel, UNRWA Terus Beroperasi di Tepi Barat, tapi Situasinya Sangat Tidak Pasti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Klinik dan sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) terus beroperasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, tetapi situasinya masih ‘sangat tidak pasti’.

    Hal ini karena dua Undang-undang Israel yang secara efektif melarang UNRWA.

    “Undang-undang pertama melarang operasi UNRWA di wilayah yang dianggap Israel sebagai wilayah kedaulatannya – di sini kita berbicara tentang Yerusalem Timur yang tentu saja di mata hukum internasional, Mahkamah Internasional, dan sebagainya sebenarnya adalah wilayah pendudukan,” kata Juru bicara UNRWA, Jonathan Fowler kepada Al Jazeera, Senin (3/2/2025).

    Fowler menambahkan, Undang-undang kedua melarang semua kontak antara pejabat Israel dan UNRWA.

    “Hal ini menimbulkan potensi masalah yang sangat besar,” tambahnya.

    Ia lantas menyebutkan pembongkaran blok perumahan di Jenin oleh tentara Israel sebagai contoh.

    “Biasanya, kami akan tahu bahwa operasi militer akan datang dan kami akan dapat memastikan bahwa anak-anak sekolah aman, tetapi kami tidak memiliki kemungkinan untuk berkoordinasi.”

    “Kami tidak diberitahu sebelumnya, jadi selalu ada risiko bagi penduduk dan populasi yang kami layani – baik itu pasien maupun anak sekolah,” papar Fowler.

    Di Yerusalem Timur, UNRWA menyediakan perawatan kesehatan untuk 70.000 orang yang termasuk anggota masyarakat paling rentan.

    “Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki alternatif layanan kesehatan yang terjangkau,” imbuhnya.

    Israel Dituduh Lakukan ‘Pembersihan Etnis’ di Tepi Barat

    Sementara itu, kantor presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Senin mengecam operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki sebagai “pembersihan etnis” dan mendesak Amerika Serikat untuk campur tangan.

    Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Nabil Abu Rudeineh mengatakan kepresidenan “mengecam perluasan perang menyeluruh oleh otoritas pendudukan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat untuk melaksanakan rencana mereka yang bertujuan menggusur warga dan pembersihan etnis.”

    Dilansir Arab News, militer Israel meledakkan beberapa bangunan di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (2/2/2025) dalam serangkaian ledakan simultan yang menurut kantor berita negara Palestina telah meratakan sekitar 20 bangunan di kamp pengungsi Jenin.

    Awan tebal terlihat naik dari kota Palestina tempat pasukan Israel telah melakukan operasi besar-besaran selama hampir dua minggu yang menurut militer Israel ditujukan pada militan lokal, termasuk menyita persediaan senjata.

    Ketika ditanya tentang pembongkaran bangunan di Jenin secara serentak, seorang juru bicara militer mengatakan “beberapa bangunan yang digunakan sebagai infrastruktur teroris” telah dibongkar.

    “Keterangan lebih rinci akan dirilis kemudian,” kata orang tersebut.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Lebih banyak pengungsi medis akan meninggalkan Jalur Gaza, sementara pembicaraan untuk memperpanjang kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera dimulai.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan memulai diskusi mengenai gencatan senjata tahap kedua saat ia mengunjungi Washington, DC untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat AS dan Presiden Donald Trump.

    Iran mengecam usulan Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza, dan memperingatkan bahwa hal itu akan menjadi “pembersihan etnis”.

    Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 47.498 warga Palestina dan melukai 111.592 orang sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan.

    Kantor Media Pemerintah Gaza telah memberikan jumlah korban tewas sebanyak 61.709 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang kini diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Pemukim Israel Bakar Masjid, IDF Ledakkan 20 Rumah di Tepi Barat, Gemuruh Terdengar di Seluruh Jenin – Halaman all

    Pemukim Israel Bakar Masjid, IDF Ledakkan 20 Rumah di Tepi Barat, Gemuruh Terdengar di Seluruh Jenin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pemukim Israel dilaporkan membakar dan menghancurkan sebuah masjid di barat laut Kota Jericho, Tepi Barat, hari Minggu, (2/2/2025).

    Mereka sebelumnya menumpahkan cairan yang mudah terbakar di dalam masjid yang digunakan masyarakat di Al Mleihat untuk beribadah itu.

    “Masjid itu terbakar sepenuhnya,” kata Hassan Mleihat, seorang pejabat Organisasi Pembelaan Hak Bedouin, kepada kantor berita Wafa.

    Mleihat juga menyebut para pemukim itu juga berupaya membakar sebuah traktor.

    Tidak ada laporan korban jiwa. Namun, ada keprihatinan mengenai keselamatan warga Palestina di sana.

    Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga dilaporkan terus melancarkan serangan di Tepi Barat. Wafa menyebut militer Israel menghancurkan 20 rumah di kamp pengungsian Jenin pada hari yang sama.

    “Ledakan terdengar di seluruh Kota Jenin dan sebagian kota-kota tetangga,” kata kantor berita itu.

    Israel mulai melancarkan operasi militer besar ke Jenin tanggal 21 Januari lalu atau setelah gencatan senjata Hamas-Israel di Jalur Gaza disepakati.

    Negara Zionis itu mengklaim operasi itu adalah bagian dari “operasi mencegah terorisme” di Tepi Barat.

    Dikutip dari Press TV, pasukan Israel juga dikerahkan di Kota Tubas dan Tamun yang berada di tenggara Jenin.

    Saksi mata mengatakan militer Israel menghalangi pintu keluar dari kamp pengungsian Faraa. Drone atau pesawat tanpa awak juga terlihat di langit.

    Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel membunuh dua orang dalam dua peristiwa berbeda di Tepi Barat pada hari Minggu.

    Salah satu korban tewas adalah seorang lansia berusia 73 tahun. Dia ditembak di kamp pengungsian Jenin.

    Korban lainnya adalah seorang warga Palestina berusia 27 tahun. Dia dibunuh di kamp Al Aroub di Tepi Barat bagian selatan.

    “Jenin kini jadi Gaza”

    Serangan-serangan Israel di Jenin membuat para pengungsi Palestina menyamakan Jenin dengan Jalur Gaza.

    Banyak warga Palestina di kamp pengungsian Jenin diusir Israel. Bahkan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan menembaki siapa pun yang bergerak.

    Data Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan sudah ada 12 orang yang tewas dan 40 lainnya terluka sejak serangan Israel pada 21 Januari lalu.

    Menurut Palestine Chronicle, IDF dalam mengusir warga Palestina di Jenin menggunakan cara yang mirip dengan cara di Gaza.

    “Israel tidak meminta mereka meninggalkan rumah mereka, tetapi mengancam mereka dengan kekerasan jika mereka tetap tinggal di sana,” kata media itu.

    Israel menyebut akan menghancurkan kamp pengungsian. Di samping itu, Israel memutus semua persediaan penting agar pengungsi Palestina terpaksa pergi.

    Saksi mata mengatakan tentara Israel melemparkan granat ke arah warga sipil di rumah-rumah meski di dalamnya tidak ada pria bersenjata.

    Seorang pengungsi, Ahmed Al Hawashin, dan anggota keluarganya yang berjumlah sembilan orang di kamp pengungsian setelah diancam tentara Israel.

    Ahmed dan keluarganya mengemasi barang-barang penting dan meninggalkan rumah. Mereka berjalan di sepanjang koridor yang dibuat oleh tentara Israel.

    “Kami meninggalkan area itu untuk pergi ke bundaran Al Awda, dan ada tentara yang membagi kami menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas lima orang.”

    “Lalu, mereka menggeledah kami dan memeriksa kami dengan kamera otomatis yang berada beberapa meter jauhnya, sementara drone terbang di atas kami sepanjang waktu,” kata Ahmed kepada Palestine Chronicle.

    Dia mengatakan setiap orang yang dicurigai tentara Israel akan ditangkap, ditelanjangi, diikat, dan ditutup matanya. Selain itu, dia mengatakan Jenin kini menjadi seperti Gaza.

    “Kami berjalan kaki sepanjang lebih dari satu kilometer, di antara kami ada wanita, anak-anak, dan lansia.”

    “Itu pemandangan yang kejam, dan kami merasa seperti di Gaza. Lalu, kami berpencar ke rumah-rumah kerabat dan kawan di luar kamp pengungsian.”

    (*)

  • Israel Melarang Pengiriman Barang Penting ke Gaza Hampir Dua Minggu Setelah Gencatan Senjata – Halaman all

    Israel Melarang Pengiriman Barang Penting ke Gaza Hampir Dua Minggu Setelah Gencatan Senjata – Halaman all

    Israel Melarang Pengiriman Barang Penting ke Gaza Hampir Dua Minggu Setelah Gencatan Senjata

    TRIBUNNEWS.COM- Jumlah bantuan dan peralatan penting yang masuk ke Gaza sejak perjanjian gencatan senjata dicapai awal bulan ini belum cukup untuk mengatasi masalah kemanusiaan yang mengerikan. 

    Sumber yang dikutip Al Jazeera pada 31 Januari mengatakan bahwa “jumlah truk yang memasuki Jalur Gaza sejak dimulainya gencatan senjata hingga hari ke -11 hanya mencapai 7.926.”

    Larangan Tel Aviv terhadap badan pengungsi PBB sangat menghambat upaya bantuan di Gaza, dan para pejabat mengatakan hal itu dapat membahayakan kesepakatan gencatan senjata

    “Jumlah truk tenda yang memasuki Jalur Gaza jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan dan tidak melebihi 208. Tidak ada rumah mobil sementara yang dibawa ke wilayah utara atau selatan jalur tersebut. Sekitar dua pertiga truk yang memasuki Jalur Gaza membawa pasokan makanan. Sekitar 197 truk bahan bakar telah memasuki Jalur Gaza, tetapi baik pertahanan sipil, maupun kotamadya, maupun perusahaan listrik tidak dapat memanfaatkannya,” sumber tersebut menambahkan. 

    Mereka melanjutkan dengan mengatakan bahwa tidak ada bahan rekonstruksi, mesin, atau peralatan yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing dan mencari mayat yang telah dikirim. Ribuan mayat masih terperangkap di bawah bangunan dan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel. 

    “Tidak ada pasokan energi surya yang didatangkan meskipun sangat dibutuhkan. Tidak cukup peralatan dan perlengkapan medis yang didatangkan ke rumah sakit di Jalur Gaza,” kata mereka. 

    Lebih dari 75 persen sumur di Gaza utara telah rusak, menyebabkan krisis air yang parah. Sumber tersebut menambahkan bahwa tidak ada dana yang ditransfer ke bank-bank di wilayah itu meskipun terjadi kekurangan dana yang kritis.

    Pertahanan Sipil Gaza mengumumkan pada hari Jumat bahwa 85 persen fasilitas dan peralatannya hancur akibat perang Israel, dan meminta mediator gencatan senjata untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya pasokan ke daerah kantong tersebut. 
    “Sejak dimulainya gencatan senjata, kami telah menerima tidak kurang dari 2.750 panggilan dan laporan langsung dari keluarga para martir, yang meminta tanggapan untuk mengambil jenazah dan sisa-sisa putra mereka.” 

    Larangan Israel terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mulai berlaku pada tanggal 30 Januari. 

    Larangan ini diberlakukan setelah berbulan-bulan kampanye kotor dan legislasi Israel terhadap badan PBB tersebut, yang dituduh Tel Aviv memiliki hubungan dengan Hamas dan terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa. 

    Akibatnya, badan tersebut dilaporkan bersiap untuk menutup operasinya di Gaza. 

    “Jika UNRWA tidak diizinkan untuk terus membawa dan mendistribusikan pasokan, maka nasib gencatan senjata yang sangat rapuh ini akan terancam dan akan berada dalam bahaya,” kata Juliette Touma, direktur komunikasi UNRWA, pada hari Jumat.

    Sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, minimal 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari.

    Beberapa LSM baru-baru ini memperingatkan bahwa Israel terus gagal dalam meningkatkan akses Gaza terhadap bantuan kemanusiaan – meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ). 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Benjamin Netanyahu Tiba di Amerika, Dijadwalkan akan Bertemu Donald Trump pada Selasa Tanggal 4 – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tiba di Amerika, Dijadwalkan akan Bertemu Donald Trump pada Selasa Tanggal 4 – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tiba di AS Sebelum Bertemu Donald Trump

    TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di AS pada Minggu sore menjelang pertemuannya dengan Presiden Donald Trump.

    Netanyahu disambut oleh pejabat Israel termasuk utusan Israel untuk PBB Danny Danon setelah mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland.

    “Saya gembira menyambut Perdana Menteri @netanyahu, yang baru saja mendarat di Washington sebelum pertemuannya dengan Presiden @realDonaldTrump. Ini adalah pertemuan penting yang memperkuat aliansi mendalam antara Israel dan Amerika Serikat dan akan meningkatkan kerja sama kita,” kata Danon pada X.

    Trump akan bertemu dengan Netanyahu pada hari Selasa, di mana mereka diperkirakan akan membahas Gaza, sandera Israel, dan Iran.

    Menurut laporan media, Perdana Menteri Israel diperkirakan bertemu dengan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff pada hari Senin.

    Sebelum kepergiannya, Netanyahu mengatakan dia menunda pengiriman tim negosiasinya ke Qatar untuk melakukan pembicaraan yang ditetapkan pada hari Senin mengenai fase kedua perjanjian gencatan senjata Gaza hingga pertemuannya dengan Trump, kata media Israel.

    Presiden AS akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel pada hari Selasa, di mana mereka diharapkan akan membahas Gaza, sandera Israel dan Iran.

    Kantor Perdana Menteri Israel sebelumnya mengumumkan bahwa Trump dan Netanyahu akan bertemu di Gedung Putih pada tanggal 4 Februari.

    Netanyahu menuju AS sebagai pejabat asing pertama yang bertemu Donald Trump pasca pelantikan, di tengah gencatan senjata di Lebanon dan Gaza serta kontroversi atas tuduhan kejahatan perang.

    Netanyahu dan Trump berencana untuk membahas situasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, masalah tawanan Israel, konfrontasi dengan elemen Poros Perlawanan, dan topik-topik utama lainnya selama pertemuan mendatang mereka.

    Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Netanyahu sepakat dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, untuk memulai negosiasi tahap kedua kesepakatan gencatan senjata dengan gerakan Palestina Hamas selama pertemuan mereka di Washington Senin depan.

    Ini berarti bahwa negosiasi tahap kedua perjanjian tersebut akan dimulai pada hari ke-16 pelaksanaan tahap pertama, di mana 18 tawanan Israel dikembalikan ke wilayah yang diduduki dari Jalur Gaza.

    Negosiasi tersebut akan terjadi di tengah keputusan Trump baru-baru ini untuk mencabut larangan AS atas pengiriman bom seberat 2.000 pon ke “Israel.”

    Akhir bulan lalu, Trump mengundang Netanyahu, menandai konsesi yang signifikan kepada sekutu utama AS yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kejahatan perang .

    “Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk menjamu Anda sebagai pemimpin asing pertama saya selama masa jabatan kedua saya,” bunyi surat tersebut.

    Inovasi ini muncul seminggu setelah Trump menyarankan agar Gaza “dibersihkan saja” dan 1,5 juta orang diusir secara massal ke negara-negara Arab lainnya —komentar yang secara luas ditafsirkan sebagai dukungan terhadap pembersihan etnis.

    ICC menuduh Netanyahu “menargetkan penduduk sipil” dan menggunakan “kelaparan sebagai metode perang” selama 15 bulan agresi brutal Israel di Gaza.

    Lebih dari 120 negara anggota ICC, termasuk sebagian besar Eropa, secara hukum diwajibkan untuk menangkap Netanyahu jika ia memasuki wilayah mereka. 

    Namun, AS bukan merupakan pihak dalam perjanjian ICC. 

    Partai Republik telah mengajukan undang-undang untuk memberikan sanksi kepada ICC atas surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant, tetapi Partai Demokrat memblokir tindakan tersebut pada hari Selasa.

    SUMBER: AL MAYADEEN, ANADOLU AJANSI

  • Benjamin Netanyahu Tiba di Amerika, Dijadwalkan akan Bertemu Donald Trump pada Selasa Tanggal 4 – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tunda Pembicaraan Tahap Kedua Gencatan Senjata, Ingin Bicara dengan Donald Trump – Halaman all

    Benjamin Netanyahu Tunda Pembicaraan Tahap Kedua Gencatan Senjata, Ingin Bicara dengan Donald Trump

    TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump sebelum ia kembali ke meja perundingan mengenai kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang berusaha mendapatkan dukungan dari Presiden AS Donald Trump untuk rencananya mengenai Jalur Gaza selama pertemuan mendatang di Washington, yang dijadwalkan pada hari Selasa, Axios melaporkan.

    Pertemuan tersebut dapat berdampak signifikan terhadap gencatan senjata di Gaza, karena Netanyahu ingin memahami sikap Trump terhadap kesepakatan gencatan senjata tahap kedua. 

    Tahap ini dapat melibatkan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

    Sebelum mengambil keputusan, Netanyahu bermaksud menilai posisi Trump terkait kesepakatan tersebut. 

    Dimulainya negosiasi dengan Hamas, yang awalnya dijadwalkan pada hari Senin, mungkin ditunda, karena Netanyahu telah memilih untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan Trump, menurut pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.

    Jika Netanyahu memilih untuk tidak melanjutkan fase kedua, konflik di Gaza dapat berlanjut hingga “satu tahun lagi” karena pendudukan Israel “berusaha untuk membubarkan Hamas sepenuhnya ,” kata para pejabat.

    Pejabat senior Hamas: Fase kedua kesepakatan Gaza akan menguntungkan kita

    Perwakilan Hamas di Lebanon, Ahmad Abdel Hadi, mengatakan kepada Al Mayadeen pada hari Sabtu bahwa negosiasi mengenai tahap kedua pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza “akan sulit, tetapi suasananya menguntungkan kami.”  

    Abdel Hadi menegaskan bahwa para perwira dan prajurit Israel yang ditawan oleh Perlawanan Palestina di Gaza merupakan alat negosiasi bagi mereka.

    Pejabat senior Hamas menegaskan bahwa hasil negosiasi tahap kedua “akan lebih menguntungkan bagi Perlawanan,” dan menjelaskan bahwa “suasana saat ini lebih positif daripada sebelumnya, yang memperkuat posisi Perlawanan.”    

    “Semua keadaan dan konteks menunjukkan bahwa perjanjian gencatan senjata akan terus berlanjut,” meskipun pendudukan Israel akan meningkatkan standar dan memperkenalkan persyaratan baru, katanya.

    Dalam konteks yang sama, Abdel Hadi menegaskan, “Tidak ada indikasi bahwa perjanjian itu akan runtuh,” seraya mencatat bahwa Presiden AS Donald Trump menyetujui perjanjian itu sebagai bagian dari visi strategis bagi pemerintahan barunya.

    Sebelumnya, Saluran 12 Israel melaporkan bahwa mediator yang terlibat dalam kesepakatan pertukaran tahanan antara “Israel” dan Perlawanan Palestina sedang menjajaki kemungkinan untuk mempercepat pelaksanaannya .   

    Ehud Yaari, analis urusan Arab di saluran tersebut, mengindikasikan bahwa saran tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih pendek dengan menggabungkan dan menyederhanakan fase-fase tertentu dari proses tersebut.

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • PM Kanada Justin Trudeau Menyerukan Warga Kanada Memboikot Produk AS, Ganti dengan Produk Kanada – Halaman all

    PM Kanada Justin Trudeau Menyerukan Warga Kanada Memboikot Produk AS, Ganti dengan Produk Kanada – Halaman all

    Kanada akan Menantang Tarif Amerika Serikat di WTO di Tengah ‘Perang Dagang’

    TRIBUNNEWS.COM- Pejabat Kanada mengatakan pemerintah mereka akan mengajukan klaim ke WTO terhadap Amerika Serikat atas kenaikan tarifnya.

    Kanada akan mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump dan juga akan mencari jalan keluar berdasarkan Perjanjian AS- Meksiko -Kanada (USMCA), kata seorang pejabat Kanada pada hari Minggu.

    “Pemerintah Kanada jelas menganggap tarif ini sebagai pelanggaran komitmen perdagangan yang telah diambil Amerika Serikat,” kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, kepada wartawan. 

    Pejabat tersebut mengutip WTO dan USMCA, yang ditandatangani Trump sendiri pada tahun 2018, sebagai jalan untuk tindakan hukum.

    Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyerukan warga Kanada untuk memboikot produk-produk AS dan menggantinya dengan produk-produk Kanada. 

    “Sekarang saatnya memilih produk-produk yang dibuat di Kanada,” katanya. “Periksa labelnya. Mari kita ambil bagian. Di mana pun kita bisa, pilihlah Kanada.”

    Sengketa perdagangan ini terjadi saat Trump meningkatkan ketegangan dengan sekali lagi menyarankan agar Kanada menjadi negara bagian AS. 

    Dalam sebuah pernyataan di platform Truth Social miliknya, Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat “mensubsidi” Kanada melalui defisit perdagangannya dan berpendapat bahwa tanpa dukungan ini, Kanada “tidak akan ada lagi sebagai negara yang layak.”

    “Oleh karena itu, Kanada harus menjadi Negara Bagian ke-51 yang kita Sayangi,” tulis Trump, sambil menegaskan bahwa langkah tersebut akan menghasilkan “pajak yang jauh lebih rendah, perlindungan militer yang jauh lebih baik bagi rakyat Kanada—DAN TANPA TARIF!”

    Kenaikan tarif besar-besaran

    Trump memberlakukan tarif baru pada mitra dagang utama —Kanada, Meksiko, dan China— pada hari Sabtu.

    Tarif tersebut mencakup pungutan sebesar 25 persen atas sebagian besar ekspor dari Kanada dan Meksiko, dan tambahan 10% atas barang-barang Cina, di samping bea yang sudah ada. 

    Langkah ini, yang dibenarkan oleh klaim keadaan darurat nasional yang terkait dengan imigrasi ilegal dan perdagangan fentanil, mengancam gangguan yang signifikan dalam berbagai industri mulai dari pertanian hingga manufaktur otomotif dan energi.

    Tarif tersebut juga diperkirakan akan meningkatkan biaya bagi konsumen dan bisnis AS.

    Kanada dan Meksiko merupakan pemasok utama produk pertanian, dan industri otomotif sangat bergantung pada negara-negara ini, dengan 70% kendaraan ringan yang dibuat di Amerika Utara ditujukan untuk AS. 

    Tarif tersebut dapat menaikkan harga kendaraan, merusak rantai pasokan, dan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan. 

    Para ahli memperingatkan bahwa inflasi yang diakibatkannya dapat memperlambat belanja konsumen dan investasi bisnis, sehingga melemahkan retorika ekonomi Trump tentang deregulasi dan pemotongan pajak.

    Salah satu konsekuensi paling signifikan adalah dampaknya pada pasar energi AS. 
    Hampir 60 persen impor minyak mentah AS berasal dari Kanada, dan penerapan tarif pada energi Kanada dapat menaikkan harga, terutama di Midwest, tempat kilang minyak bergantung pada impor ini.

    Sementara Trump mengklaim tarif ini akan memberi insentif bagi produksi energi dalam negeri, tarif ini berisiko mengganggu stabilitas pasar energi AS dan memperburuk tekanan inflasi. 

    Pemberian lisensi AS baru-baru ini terhadap operasi Chevron di Venezuela dapat membantu mengatasi kekurangan energi dengan meningkatkan impor minyak, dan menawarkan keringanan di tengah gangguan tarif.

    SUMBER: AL MAYADEEN