Category: Tribunnews.com Internasional

  • VIDEO Citra Intelijen Israel Tercoreng, Gagal Pastikan Komandan Hamas Tewas, Kini Muncul Lagi – Halaman all

    VIDEO Citra Intelijen Israel Tercoreng, Gagal Pastikan Komandan Hamas Tewas, Kini Muncul Lagi – Halaman all

    Citra intelijen Israel kembali tercoreng seusai gagal memastikan kematian komandan Hamas, Haitham Al-Hawajri.

    Tayang: Jumat, 7 Februari 2025 19:13 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Citra intelijen Israel kembali tercoreng seusai gagal memastikan kematian komandan Hamas, Haitham Al-Hawajri.  

    Sebelumnya, Israel telah mengumumkan mengeleminasi Al-Hawajri dalam serangan udara pada 3 Desember 2023 silam.  

    Namun, ia muncul bebas saat pembebasan tahanan Israel, Keith Segal, tanpa menyembunyikan wajah.  

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kolombia Mengatakan akan Memperkuat Hubungan Dagang dengan Tiongkok, Pukulan bagi Donald Trump – Halaman all

    Kolombia Mengatakan akan Memperkuat Hubungan Dagang dengan Tiongkok, Pukulan bagi Donald Trump – Halaman all

    Kolombia Mengatakan akan Memperkuat Hubungan Dagang dengan Tiongkok, Pukulan bagi Donald Trump

    TRIBUNNEWS.COM-  Kolombia mengumumkan rencana pada hari Kamis untuk meningkatkan hubungan perdagangannya dengan China dengan membangun rute pengiriman baru ke Shanghai, memperdalam hubungan ekonomi dengan negara kekuatan Asia itu di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan Presiden AS Donald Trump.

    Kolombia mengumumkan rute pelayaran baru ke Shanghai, memperkuat hubungan dagang dengan China, tak lama setelah perselisihan dengan Trump.

    Menurut Kementerian Perdagangan Kolombia, rute baru tersebut akan menghubungkan pelabuhan Pasifik Buenaventura ke Shanghai melalui pelabuhan besar Chancay yang didanai Tiongkok di Peru. 

    Duta Besar Beijing untuk Bogota, Zhu Jingyang, menyambut baik langkah tersebut, menyebutnya sebagai “kabar baik” bagi perdagangan antara Tiongkok dan ekonomi terbesar keempat di Amerika Latin.

    Menteri Perdagangan Kolombia, Luis Carlos Reyes, menggambarkan inisiatif tersebut sebagai “langkah besar dalam memperkuat hubungan” antara kedua negara.

    Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan tarif timbal balik sebesar 25 persen terhadap impor Amerika Serikat, sebagai tindakan balasan, setelah menolak menerima imigran Kolombia di jet militer.

    Petro juga mengecam sanksi dan tarif terbaru yang dijatuhkan pada Kolombia oleh Presiden AS Donald Trump setelah negara itu menolak mendaratkan dua pesawat militer Amerika Serikat yang membawa imigran.

    Dalam sebuah posting di X, Petro menegaskan, “Kami tidak pernah menolak menerima migran dan telah mencoba menghentikan migrasi,” seraya menambahkan, “Namun jangan harap saya menerima orang-orang yang dideportasi dari AS, diborgol dan berada di pesawat militer.”  

    “Kita bukan jajahan siapa pun,” kata Petro.

    Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif sebesar 25% untuk produk-produk Kolombia, yang akan berlipat ganda dalam seminggu. 

    Ia juga mencabut visa bagi pejabat pemerintah Kolombia dan “pendukung” Presiden Gustavo Petro dan berjanji akan melakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap warga Kolombia di bandara, yang akan mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap imigrasi.

    Akan tetapi, Bogota akhirnya mengalah dan mengatur penerbangannya sendiri untuk membawa pulang para migran.

    Meskipun ketegangan mulai mereda, Petro—presiden sayap kiri pertama Kolombia dan mantan pejuang gerilya—terus mengkritik Trump. 

    Dalam wawancara untuk Univision , ia menuduh presiden AS membela “tesis fasis” yang berupaya mengkriminalisasi migran tak berdokumen, dan membandingkannya dengan penganiayaan Adolf Hitler terhadap orang Yahudi selama Perang Dunia II.

    Di tengah pertikaian diplomatik ini, Petro mendesak kementerian perdagangannya untuk mendiversifikasi pasar ekspor Kolombia di luar Amerika Serikat. 

    Upayanya untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan China dilakukan ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengunjungi Amerika Tengah, dengan tujuan untuk melawan pengaruh Beijing yang semakin besar di kawasan tersebut.

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Jika Bukan karena Israel, Iran Mungkin Sudah Punya Senjata Nuklir 10 Tahun Lalu, Kata Netanyahu – Halaman all

    Jika Bukan karena Israel, Iran Mungkin Sudah Punya Senjata Nuklir 10 Tahun Lalu, Kata Netanyahu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim Iran mungkin sudah memiliki senjata nuklir sepuluh tahun lalu jika tidak direcoki Israel.

    Pernyataan itu disampaikan Netanyahu beberapa hari setelah The New York Times melaporkan para ilmuwan Iran sedang mengupayakan metode yang lebih cepat untuk mengembangkan senjata nuklir.

    Menurut intelijen Amerika Serikat (AS), ilmuwan Negeri Mullah itu ditugasi mencari cara baru untuk membuat bom atom.

    Laporan The New York Times juga menyebutkan bahwa persoalan nuklir Iran turut menjadi bahasan saat Netanyahu berkunjung ke Gedung Putih minggu ini.

    Netanyahu menyebut ambisi nuklir Iran tetap menjadi ancaman bagi Israel.

    “Iran mungkin sudah punya senjata nuklir sepuluh tahun lalu jika kami tidak mengambil berbagai langkah untuk menahan mereka. Kami menahan mereka,” kata Netanyahu kepada Fox News hari Kamis, (6/2/2025).

    Perdana menteri sayap kanan itu mengklaim upaya Iran membuat senjata nuklir belum sepenuhnya dihentikan. Dia lalu mengutip pernyataan Presiden AS Donald Trump.

    “Presiden [Trump] mengatakan sesuatu yang sangat sederhana, yang saya katakan juga: Iran tak boleh punya senjata nuklir,” kata Netanyahu.

    WAWANCARA NETANYAHU – Tangkapan layar YouTube Fox News yang diambil pada Kamis (6/2/2025) memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam wawancara dengan wartawan Fox News. (Tangkapan layar YouTube Fox News)

    Russa Today melaporkan Israel dan Barat sudah lama menuding aktivitas penganiayaan uranium Iran sebagai upaya rahasia untuk mengembangkan senjata nuklir.

    Di sisi lain, Iran membantah tudingan itu dan mengklaim aktivitas nuklirnya hanya ditujukan untuk keperluan damai. Selama puluhan tahun Iran dijatuhi sanksi karena program nuklirnya.

    Pada tahun 2015 Iran mencapai kesepakatan nuklir bernama Rencana Komprehensif Aksi Gabungan (JCPA). Kesepakatan itu membatasi program nuklir Iran. Sebagai gantinya, sebagai sanksi terhadap Iran akan dicabut.

    Namun, tiga tahun kemudian AS menarik diri dari kesepakatan itu. Sejak itu Iran mulai meningkatkan kemampuan pengayaan uraniumnya.

    Iran disebut bisa buat satu bom nuklir dalam seminggu

    Iran diyakini sudah memiliki cukup uranium untuk membuat beberapa senjata nuklir.

    Pada bulan Januari 2024 Direktur Badan Tenaga Atom Internasional Rafael Grossi mengatakan Iran tidak punya masalah teknis dalam pembuatan bom nuklir.

    Grossi menyebut Iran bisa membuat bom senjata nuklir jika negara itu memang menginginkannya.

    Selama beberapa tahun terakhir, kelompok garis keras di Iran mendesak Iran untuk mencontoh Korea Utara.

    Kelompok itu percaya bahwa kekuatan nuklir yang dimiliki Iran akan mampu dipertahankan meski nantinya ada tekanan dari negara lain.

    Sementara itu, ekonom Richard W. Rahn dalam tulisannya di Washington Times pada bulan Februari 2024 mengatakan Iran barangkali sudah memiliki lima senjata nuklir.

    Kata Rahn, bisa jadi jumlah senjata nuklir Iran sudah meningkat menjadi selusin pada bulan Mei 2024.

    Pada bulan Oktober 2023 beberapa intelijen memperkirakan Iran sudah memiliki cukup uranium yang weapon-grade untuk membuat satu bom dalam sepekan.

    Uranium itu bahkan cukup untuk membuat lima bom nuklir dalam enam pekan.

    Adapun saat ini sudah bulan April 2024 atau sudah hampir enam bulan sejak data intelijen itu diungkapkan.

    Pakar nuklir bernama David Albert pada bulan Januari lalu menyebutkan bahwa Iran butuh waktu sekitar satu minggu untuk mengayakan uranium guna membuat senjata atom pertamanya.

    “Kenyataan yang mengecewakan ialah bahwa Iran sudah tahu cara membuat senjata nuklir, meski ada beberapa pekerjaan yang belum selesai yang terkait dengan pembuatan senjata nuklir,” kata Albright dikutip dari Iran International.

    “Iran bisa dengan cepat membuat uranium yang cukup weapon-grade (memenuhi standar untuk senjata) untuk membuat banyak senjata nuklir, sesuatu yang tidak bisa dilakukan Iran tahun 2003,” katanya menambahkan.

    Albert menyebut Iran bisa memiliki cukup uranium weapon-grade untuk membuat enam senjata nuklir dalam satu bulan.

    “Setelah lima bulan menghasilkan uranium weapon-grade, Iran bisa punya cukup uranium untuk membuat 12 senjata nuklir.” 

    Di sisi lain, Israel yang menjadi musuh besar Iran berusaha menggagalkan proyek nuklir Iran.

    Jika Iran memiliki banyak senjata nuklir, itu bisa berarti kiamat bagi negara Zionis.

    (*)

  • Rencana Trump Pindah Paksa Warga Gaza ke Yordania akan Jadi Deklarasi Perang Yordania dengan Israel? – Halaman all

    Rencana Trump Pindah Paksa Warga Gaza ke Yordania akan Jadi Deklarasi Perang Yordania dengan Israel? – Halaman all

    Apakah Yordania Mengatakan akan Berperang karena Rencana Donald Trump di Gaza?

    TRIBUNNEWS.COM- Laporan minggu ini yang menunjukkan bahwa perang antara Yordania dan Israel dapat dipicu oleh rencana pembersihan etnis di Gaza oleh Presiden AS Donald Trump.

    Laporan menunjukkan bahwa Yordania telah menyatakan kesediaannya untuk berperang dengan Israel atas rencana pembersihan etnis Donald Trump di Jalur Gaza.

    Hal ini terjadi setelah Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia ingin melihat AS “memiliki” Gaza dan bahwa negara-negara seperti Mesir dan Yordania, harus dan akan menyerap populasi Palestina yang mengungsi, sambil mengklaim “semua orang menyukai” rencananya.

    Baik Mesir maupun Yordania dengan tegas menolak gagasan tersebut dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap pembentukan negara Palestina di masa depan.

    Komentar keras dari Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menyusul pengumuman Donald Trump menunjukkan bahwa Amman akan mengambil sikap tegas terhadap Israel jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara paksa mengusir penduduk Gaza.

    Akan tetapi, akankah kerajaan itu bertindak sejauh terlibat dalam perang dengan Israel sebagai respons terhadap pembersihan etnis lebih lanjut di tanah Palestina?

    Beberapa media telah mengklaim demikian, khususnya setelah laporan berbahasa Arab mengutip pernyataan Safadi: 

    “Jika ada upaya untuk memindahkan warga Palestina secara paksa ke Yordania, kami akan menghadapinya dengan segala kemampuan kami. Ini adalah pernyataan perang terhadap Yordania, dan kami akan menanggapinya.”

    Beberapa pengamat urusan Yordania-Palestina mengatakan komentar Safadi menekankan betapa seriusnya situasi.

    “Dia mengatakan komentar-komentar ini untuk menekankan implikasi dari rencana Trump – inilah yang dimaksud Safadi. Ini adalah garis merah bagi Yordania, mereka juga khawatir hal ini akan memicu perang saudara karena telah mengobarkan ketakutan dan kekhawatiran masyarakat akan masa depan tentang lebih banyak pengungsi di negara ini,” katanya kepada TNA .

    “Jadi, Yordania mengirim pesan kepada Trump, Amerika dan Israel, agar mereka tidak mencoba. Bukannya mereka ingin berperang, tetapi mereka harus menghentikan hal ini terjadi,” tambahnya.

    Adoni mengatakan urgensi dalam retorika tersebut digunakan karena rencana Trump telah menjadi “bahaya strategis bagi kelangsungan hidup Yordania dan tahta Hashemite, inilah sebabnya dia mengatakan mereka akan berperang”.

    Ia juga mencatat bahwa hari Jumat akan terlihat banyak aktivitas di seluruh Yordania untuk mengekspresikan penolakan terhadap rencana Trump melalui protes massa yang akan menandai salah satu momen langka di mana opini publik dan sikap resmi cocok.

    Faktor lain yang perlu dipertimbangkan, kata Adoni, adalah jika Yordania mau menerima pengungsi Palestina, “mereka akan dituduh tunduk kepada Israel dan mereka tidak mampu melakukan itu”.

    Ia mengatakan banyak yang percaya bahwa tindakan tersebut akan menjadi “akhir bagi Yordania” dan penggunaan kata “pemindahan” oleh Israel berarti “pengusiran”.

    Deklarasi perang?

    Komentar dari Safadi muncul menyusul perang brutal di Gaza yang menyebabkan seluruh penduduk mengungsi, dan serangan mengerikan di Tepi Barat di mana 70 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak, tewas dan sekitar 26.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

    Dalam wawancara sebelumnya, Safadi mengatakan Israel terus menggusur dan berupaya memindahkan penduduk ke Yordania, sebuah situasi yang tidak akan diterima kerajaan tersebut, di mana lebih dari separuh penduduknya lahir di Palestina.

    “Mengusir warga Palestina dari Tepi Barat ke Yordania berarti memindahkan krisis yang telah diciptakan oleh pendudukan dan semakin memburuk,” kata Safadi.

    Pada bulan September tahun lalu, ia juga memperingatkan bahwa setiap upaya Israel untuk mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke negaranya akan ditafsirkan sebagai “deklarasi perang” dalam sebuah konferensi pers.

    Beberapa laporan menunjukkan bahwa Yordania akan menutup perbatasannya jika warga Palestina mulai menyeberang ke negara itu, yang merupakan hasil yang lebih mungkin terjadi jika terjadi program pembersihan etnis massal.

    Perkembangan terkini terjadi saat Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Raja Yordania Abdullah di Amman, di mana ia menekankan perlunya mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara, yang mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

    Separuh dari 11 juta penduduk Yordania adalah warga Palestina, dan sejak berdirinya Israel pada tahun 1948 selama Nakba, banyak warga Palestina yang mencari perlindungan di sana.

    Menurut angka PBB, 2,2 juta warga Palestina terdaftar sebagai pengungsi di Yordania.

    SUMBER: NEW ARAB

  • Presiden Iran Masoud Pezeshkian Mengatakan Bahwa Negaranya Tidak Berusaha Memiliki Senjata Nuklir – Halaman all

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian Mengatakan Bahwa Negaranya Tidak Berusaha Memiliki Senjata Nuklir – Halaman all

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian Mengatakan Bahwa Negaranya Tidak Berusaha Memiliki Senjata Nuklir

    TRIBUNNEWS.COM- Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada tanggal 6 Februari bahwa negaranya tidak berusaha memiliki senjata nuklir, seraya menambahkan bahwa memverifikasi klaimnya “adalah tugas yang mudah.”

    Pernyataan presiden Iran ini menanggapi klaim Donald Trump bahwa pemerintahnya ‘lebih memilih’ kesepakatan nuklir dengan Teheran daripada perang.

    “Memverifikasi program nuklir kami adalah tugas yang mudah. ​​Mereka telah datang dan memverifikasinya setiap kali mereka ingin, dan mereka dapat datang untuk memverifikasinya seratus kali lagi,” kata Pezeshkian dalam sebuah pertemuan dengan diplomat asing di Teheran. 

    Sambil menekankan bahwa negaranya tidak berusaha memperoleh senjata pemusnah massal “karena doktrin Republik Islam Iran tidak menerima pembunuhan orang-orang yang tidak bersalah.”

    Komentarnya muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden AS Donald Trump di media sosial pada hari Rabu yang mengatakan bahwa ia “lebih suka Perjanjian Perdamaian Nuklir yang Terverifikasi.” 

    Trump juga menyebut laporan bahwa AS dan Israel sedang bersiap untuk menyerang Iran “sangat dibesar-besarkan.”

    Awal bulan ini, Trump dilaporkan menolak rencana Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. 

    Presiden AS menyatakan harapannya pada bulan Januari bahwa kesepakatan nuklir dengan Iran dapat “diselesaikan tanpa harus melangkah lebih jauh,” mengacu pada serangan. 

    Meskipun demikian, pada tanggal 4 Februari, Trump kembali memberlakukan sanksi “ tekanan maksimum ” terhadap Teheran.

    “Apa yang disebut ‘Tekanan Maksimum’ adalah pengalaman yang gagal. Mengulanginya hanya akan mendorong ‘Perlawanan Maksimum’. Orang-orang pintar seharusnya memilih ‘Kebijaksanaan Maksimum’ sebagai gantinya,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi melalui media sosial pada hari Kamis.

    “Selain menjadi pihak yang memiliki reputasi baik dalam NPT (Perjanjian Nonproliferasi Nuklir) dan instrumen nonproliferasi global lainnya, Iran telah menjelaskan dengan gamblang bahwa ‘dalam kondisi apa pun Iran tidak akan pernah berusaha, mengembangkan, atau memperoleh senjata nuklir apa pun,’” imbuhnya.

    “Tidak sulit untuk mencapai jaminan praktis bahwa Iran tidak akan memiliki senjata nuklir, asalkan jaminan objektif juga diberikan bahwa tindakan permusuhan terhadap Iran – termasuk tekanan ekonomi dan sanksi – akan dihentikan secara efektif.”

    Mantan direktur CIA William Burns mengungkapkan bulan lalu bahwa Republik Islam “tidak memiliki program nuklir.”

    “Rezim Iran dapat memutuskan dalam menghadapi kelemahan itu bahwa mereka perlu memulihkan pencegahannya sebagaimana yang mereka lihat dan, Anda tahu, membatalkan keputusan yang dibuat pada akhir tahun 2003 (fatwa lisan yang dikeluarkan oleh Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei) untuk menangguhkan program persenjataan mereka,” kata Burns kepada NPR.

    Meskipun sudah ada fatwa yang berlaku sejak lama, tahun lalu, Kamal Kharrazi, kepala Dewan Strategis Iran untuk Kebijakan Luar Negeri dan penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, mengatakan kepada  Al Mayadeen Lebanon  bahwa Teheran mungkin akan mengubah doktrin nuklirnya jika negara itu menghadapi “ancaman eksistensial”.

    “Kami sekarang memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk memproduksi senjata nuklir, dan kami tidak memiliki masalah dengan itu, sementara fatwa pemimpin revolusi dan Republik Islam, Sayyed Ali Khamenei, adalah satu-satunya hal yang mencegahnya,” kata Kharrazi.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • 13 Negara Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza, Timur Tengah Sudah Terbebani Populasi Pengungsi – Halaman all

    13 Negara Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza, Timur Tengah Sudah Terbebani Populasi Pengungsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza dari tanah mereka mendapat kecaman dari banyak kalangan.

    Mulai dari China, Malaysia, Iran, Indonesia hingga enam negara Arab menentang gagasan relokasi warga Gaza ini.

    Sejumlah negara Eropa juga menentang keras gagasan Trump merelokasi warga Gaza dan menyebut ide ini merupakan tindakan yang melanggar hukum.

    Trump berniat memindahkan warga Gaza ke sejumlah negara, seperti Mesir dan Yordania.

    Indonesia juga sempat disebut sebagai opsi lokasi relokasi warga Gaza.

    Berikut daftar negara yang menolak usulan Trump untuk merelokasi warga Gaza:

    China

    Tiongkok menentang relokasi warga Gaza dari Palestina dan pengambil alihan wilayah ini sebagaimana usulan Trump.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan pemerintah meyakini warga Palestina yang berhak memerintah negara itu.

    “Itu adalah prinsip dasar pemerintah pasca konflik di Gaza,” kata Lin saat konferensi pers pada Rabu, dikutip dari Anadolu Agency.

    “Kami menentang pemindahan paksa warga Gaza,” imbuh dia.

    Malaysia

    Malaysia juga dengan tegas menolak usulan Trump soal relokasi warga Gaza.

    Dalam rilis resmi, Kementerian Luar Negeri Malaysia menentang keras rencana apapun untuk memindahkan secara paksa warga Gaza dari tanah air.

    “Malaysia dengan tegas menentang setiap usulan yang bisa menyebabkan pemindahan paksa atau pemindahan warga Palestina dari tanah air mereka,” terang rilis Kemlu Malaysia, dikutip dari AFP, Rabu (5/2/2025).

    Kemlu Malaysia menyatakan tindakan tak manusiawi seperti itu merupakan pembersihan etnis dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan berbagai resolusi PBB.

    Iran

    Iran turut menyampaikan penolakan serupa.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmail Baghei mengatakan gagasan itu sama saja membersihkan warga dari tanah air mereka.

    “Ide pembersihan warga Gaza sebagai bagian dari rencana pemusnahan kolonial rakyat Palestina telah lama berlangsung dengan menggunakan senjata dan amunisi mematikan Amerika, serta dukungan politik, intelijen, dan finansialnya,” kata Baghaei, dikutip dari Press TV Iran.

    Ia mengatakan kampanye genosida Israel selama 15 bulan gagal mengusir warga Palestina.

    Baghaei lalu mengatakan meski ada paksaan politik dan manipulasi demografi, Israel dan sekutu dekatnya AS tak bisa memaksa warga Palestina pergi.

    “Ini tanah air mereka dan mereka telah membayar harga yang sangat tinggi untuk tetap di sana dan melanjutkan perjuangan heroik mereka demi penentuan nasib sendiri dan kebebasan,” ujar Baghaei.

    Indonesia

    Dikutip dari CNN, Kementerian Luar Negeri Indonesia menolak dengan tegas pemindahan warga Palestina.

    “Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis wilayah pendudukan Palestina,” demikian rilis Kemlu, Rabu (5/2/2025).

    Menurut Kemlu, tindakan semacam itu menghambat realisasi kemerdekaan Palestina sebagaimana cita-cita solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

    Solusi dua negara merupakan kerangka yang disepakati komunitas internasional untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. 

    Indonesia juga menyerukan komunitas internasional untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta hak mendasar untuk kembali ke tanah air mereka.

    6 Negara Arab: Arab Saudi, Mesir, UEA, Qatar, Yordania, dan perwakilan dari Otoritas Palestina

    Keenam negara Arab menggelar pertemuan di Kairo pada awal Februari untuk merespons perkembangan soal Gaza.

    Enam negara Arab menyampaikan penolakan soal gagasan Trump dalam surat yang dikirim ke Menteri Luar Negeri Marco Rubio pada pekan lalu.

    Surat itu ditandatangani Menlu Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Yordania, dan perwakilan dari Otoritas Palestina.

    Dalam surat, keenam negara Arab itu menekankan bahwa Timur Tengah sudah terbebani dengan populasi pengungsi dan orang-orang yang terpaksa mengungsi ke berbagai negara lain di dunia.

    Mereka juga menyoroti kondisi ekonomi dan sosial di kawasan ini sangat rentan.

    “Kita harus waspada agar tak meningkatkan risiko ketidakstabilan regional dengan pemindahan lebih lanjut, bahkan jika hanya sementara, karena hal ini bisa meningkatkan risiko radikalisasi dan kerusuhan di seluruh kawasan,” tulis keenam negara itu dalam surat, dikutip Axios.

    Jerman

    Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dengan tegas menolak gagasan Donald Trump mengambilalih Gaza, Al Mayadeen melaporkan.

    Baerbock memperingatkan bahwa setiap upaya untuk mengusir penduduk sipil Gaza hanya akan memperdalam penderitaan dan memicu kerusuhan lebih lanjut.

    “Pengusiran penduduk sipil Palestina dari Gaza tidak hanya tidak dapat diterima dan melanggar hukum internasional,” ungkapnya.

    “Hal itu juga akan menyebabkan penderitaan baru dan kebencian baru,” katanya.

    Prancis

    Kementerian Luar Negeri Prancis menyuarakan sentimen ini.

    Prancis menegaskan tidak ada negara ketiga yang boleh mengambil alih kendali Gaza dan bahwa setiap keputusan tentang masa depannya harus sejalan dengan solusi dua negara. 

    Spanyol

    Demikian pula, Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares menolak gagasan pemukiman kembali secara paksa. 

    “Gaza adalah bagian dari negara Palestina masa depan, yang didukung Spanyol dan yang harus hidup berdampingan dan rukun [dengan Israel], menjamin kemakmuran dan keamanan bagi Negara Israel, yang karenanya kami juga menginginkan normalisasi penuh hubungan dengan negara-negara Arab,” katanya di Madrid dalam sebuah konferensi pers.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia juga mengkritik rencana tersebut, menggambarkannya sebagai pelanggaran hukum internasional dan memperingatkan potensi dampak kemanusiaannya.

    Para ahli telah mengemukakan sejumlah kendala yang membuat usulan Trump sangat tidak realistis. 

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak – Halaman all

    UNESCO Pimpin Rekonstruksi Situs Sejarah yang Dirusak ISIS di Irak – Halaman all

    Pada musim gugur 2014, milisi Islamic State alias ISIS mengobarkan perang terhadap sejarah. Beragam situs kuno, tugu peringatan, gereja atau bahkan masjid di Irak dibuat rata dengan tanah karena dianggap bertentangan dengan hukum agama.

    Di negeri yang silih berganti membidani peradaban manusia itu, aksi pengursakan para jihadis bukan cuma melumat sejarah bangsa, tapi juga warisan budaya dunia.

    Banyak bangunan dan situs budaya di Irak sejak lama telah terdaftar di bawah perlindungan UNESCO. Namun status tersebut tidak menghentikan ISIS meratakan kota kuno Hatra dan Nineveh, atau menghancurkan kota metropolitan Mosul di Irak utara, merusak tempat ibadah dan situs budaya, buku-buku dan manuskrip langka serta artefak dari perpustakaan dan museum. Ragam koleksi bersejarah dihancurkan atau dijarah untuk dijual di pasar gelap.

    Ketika militer Irak kembali merebut Mosul pada tahun 2017, tidak banyak yang tersisa. Banyak bangunan bersejarah yang hancur, beserta sekitar 130.000 rumah penduduk.

    Pembangunan kembali

    Sejak tahun 2018, UNESCO, bekerja sama dengan pemerintah Irak, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, untuk membangun kembali monumen sejarah yang dihancurkan ISIS. Proyek ini bertujuan memulihkan keragaman budaya dan agama, serta membangun kembali kota Mosul.

    Sejauh ini, UNESCO sudah menyelamatkan bangunan Masjid Al-Nouri yang terkenal dengan Menara Al-Hadba yang miring, Biara Al-Saa’a “Bunda Maria” dan Gereja Katolik Suriah Al-Tahira, Masjid Al-Aghawat dan Sekolah Al-Ekhlass di kota tua Mosul. Lebih dari 140 juta euro diinvestasikan dalam proyek ini.

    Untuk rekonstruksi Gereja Al-Tahira, sebanyak 30 buruh direkrut dari warga lokal, kata manajer konstruksi Anas Zeyad Abdulmalek di situs web UNESCO. Tawaran ini membuat penduduk setempat merasa terlibat.

    Dia mengaku kerap ditanya mengapa pembangunan gereja dan masjid dipercepat ketimbang pembangunan gedung rumah tinggal dan rumah sakit. “Nilai gereja dan masjid adalah tempat yang damai. Orang-orang berkumpul di sini untuk berdoa. Kami ingin mengembalikan kenangan dan warisan ini kepada masyarakat.”

    Abdulmalek melanjutkan, penting bagi umat Kristen dan Muslim untuk bekerja sama memulihkan kota. “Tujuan utama proyek ini adalah rekonsiliasi dan kohesi di Mosul, dengan segala keberagamannya, baik Kristen, Yahudi, maupun Muslim, yang telah hidup bersama secara damai di sini selama berabad-abad.”

    Wadah percampuran budaya

    Biara Al-Saa’a di pusat kota juga merupakan tempat pertemuan penting keagamaan, budaya, dan sosial. Ciri khasnya adalah menara lonceng yang merupakan satu-satunya di Mosul.

    Menara itu merupakan hadiah dari istri Napoleon III, Eugénie, kepada biarawan Dominikan di biara tersebut. Ia adalah menara lonceng pertama yang pernah dibangun di Irak. Jam menara, yang dipasang pada tahun 1880, berdetak setiap jam dan memberikan irama bagi kehidupan penduduk.

    Proses pemugaran hanya berlangsung selama sebelas bulan. Menara itu juga dilengkapi tiga lonceng baru, yang lagi-lagi dibuat di Prancis, tepatnya di sebuah pabrik pengecoran di Normandia.

    Identitas bangsa

    Salah satu tantangan terbesar adalah pemulihan Menara Al-Hadba, yang merupakan bagian dari Masjid Al-Nouri. Menara miring ini, meskipun condong, tidak pernah runtuh selama berabad-abad. Al-Hadba adalah simbol dan bagian dari identitas warga Mosul.

    Kehancuran bagian utama menara tersebut diumumkan sebagai sebuah tragedi nasional. Selama pertempuran untuk membebaskan Mosul pada tahun 2017, warga setempat membentuk rantai manusia untuk mencegah kehancuran total menara tersebut.

    Menjelang proses pembangunan kembali, warga dimintai pendapat apakah reruntuhan menara seharusnya dibiarkan tetap ada dan apakah sebuah salinan dari menara itu harus dibangun di sampingnya. “94 persen responden ingin menara tersebut dibangun kembali – tepat di tempat semula, dan persis seperti dulu: Dengan dekorasi yang sama, dengan kemiringan yang sama,” kata Kepala Proyek Menara, Omar Yasir Adil Taqa, di situs web UNESCO.

    Akhirnya diputuskan untuk membangun kembali menara di atas fondasi yang masih ada, meskipun mengalami kerusakan parah. Kini menara tersebut telah berdiri kembali, disusun dengan teliti dari batu asli yang berhasil diselamatkan oleh tim pembangunan dari ribuan ton puing.

    Monumen Budaya atau Infrastruktur?

    Menurut UNESCO, upaya restorasi di Mosul telah menciptakan 6.000 lapangan pekerjaan baru. Dengan bantuan para ahli restorasi, lebih dari 1.300 pemuda dilatih dalam kerajinan tradisional seperti tukang kayu, pemahat batu, dan pelukis.

    Pada 5 Februari, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay akan mengunjungi Mosul untuk melihat bangunan yang telah dipulihkan sebagai penutupan dari pekerjaan konstruksi tersebut. Peresmian oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Sudani akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

    Mosul masih membutuhkan banyak waktu, uang, dan tenaga untuk memulihkan infrastrukturnya sepenuhnya. Sejauh ini, pembangunan fasilitas publik seperti rumah sakit masih dalam tahap perencanaan.

    Sementara itu, Bandara Internasional Mosul diperkirakan akan dibuka kembali tahun ini, menurut seorang juru bicara Kementerian Transportasi Irak kepada kantor berita “Ina”.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

  • Spesifikasi Jet Tempur Mirage 2000, Diadopsi oleh UEA, Mesir, Yunani hingga India – Halaman all

    Spesifikasi Jet Tempur Mirage 2000, Diadopsi oleh UEA, Mesir, Yunani hingga India – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mirage 2000 adalah pesawat tempur multiperan yang diproduksi oleh perusahaan Prancis, Dassault Aviation.

    Mirage 2000 adalah jet tempur yang sangat fleksibel dan telah terbukti efektif dalam berbagai peran.

    Dengan kemampuan multirole dan sistem persenjataan yang canggih, pesawat ini tetap menjadi pilihan utama bagi banyak angkatan udara di seluruh dunia.

    Diperkenalkan dalam layanan operasional oleh Angkatan Udara Prancis pada tahun 1984, dikutip dari laman resmi Dassault Aviation.

    Pesawat ini telah diadopsi oleh beberapa negara, termasuk UEA, Mesir, Yunani, India, Peru, Qatar, dan Taiwan, Airforce Technology melaporkan.

    Simak spesifikasi lengkap jet tempur Mirage 2000 berikut ini.

    Varian dan Kemampuan

    Mirage 2000 hadir dalam beberapa varian, antara lain:

    – Mirage 2000CB:

    Versi satu tempat duduk untuk pertahanan udara.

    – Mirage 2000N:

    Versi dua tempat duduk untuk penetrasi nuklir dalam segala cuaca.

    – Mirage 2000D:

    Versi upgrade dari Mirage 2000N untuk pengeboman otomatis dengan amunisi konvensional dan berpemandu laser.

    – Mirage 20005:

    Dikenal dengan avionik canggih dan kemampuan penembakan udara-ke-darat serta udara-ke-udara.

    Fitur Kokpit

    Kokpit Mirage 20005 dilengkapi dengan sistem kontrol penerbangan yang canggih, termasuk tampilan head-up dan antarmuka sistem pilot multifungsi.

    Sistem ini menyediakan data terkait penerbangan, navigasi, dan penargetan.

    Persenjataan

    Mirage 2000 memiliki sembilan titik keras untuk membawa muatan persenjataan, dengan kemampuan untuk mengangkut berbagai jenis senjata, termasuk:

    – Rudal Udara-ke-Udara:

    MICA dan Magic 2, dengan jangkauan operasi maksimum hingga 60 km.

    – Rudal dan Bom Berpemandu:

    Termasuk MBDA BGL 1000, MBDA AS30L, dan rudal antikapal AM39 Exocet.

    Pesawat ini dilengkapi dengan sistem pengiriman dan navigasi senjata digital (WDNS) serta pod penanda laser, memungkinkan penembakan senjata berpemandu laser pada siang dan malam hari.

    Mesin dan Performa

    Mirage 2000 ditenagai oleh mesin turbofan SNECMA M53P2 yang menghasilkan daya dorong hingga 98 kN dengan afterburn.

    Pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimum 2,530 km/jam dan memiliki jarak tempuh feri hingga 3,335 km.

    Sejak diluncurkan, Mirage 2000 telah menerima pesanan dari berbagai negara.

    Total 110 unit telah dipesan oleh Angkatan Udara Prancis, dan pesawat ini juga telah dikirim ke Taiwan, Qatar, Yunani, dan Uni Emirat Arab.

    Spesifikasi pesawat tempur Mirage 2000:

    Dikutip dari CNBC berikut ini spesifikasi lengkap dari jet tempur Mirage 2000:

    Kru: 1 orang

    Panjang: 14,36 meter

    Rentang sayap: 9,13 meter

    Tinggi: 5,20 meter

    Luas sayap: 41 m2

    Berat kosong: 7.500 kg

    Berat isi: 13.800 kg

    Berat maksimum saat lepas landas: 17.000 kg

    Mesin: 1 x SNECMA M53-P2 afterburning turbofan, dorongan kering 64,3 kN (14.500 lbf), dan dorongan dengan pembakar lanjut 95,1 kN (21.400 lbf)

    Senjata api: terdapat 2 senjata api ukuran 30 mm (1,18 in) DEFA 554 revolver cannon, 125 rounds per gun.

    Titik keras: totalnya ada 9 titik keras, diantaranya 4 x under-wing, 5 x under-fuselage dengan kapasitas 6.300 kg (13.900 lb) external fuel and ordnance.

    Roket: Matra 68 mm unguided rocket pods, 18 rockets per pod.

    Rudal: Terdapat 2 jenis rudal dalam pesawat tempur ini, air-to-air missiles dan air-to-surface missiles

    Bom: ada 9 jenis bom Mk.82

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Spesifikasi Jet Tempur Mirage 2000, Diadopsi oleh UEA, Mesir, Yunani hingga India – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1980: Kyiv Terima Jet Tempur Mirage dari Prancis dan F-16 dari Belanda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pertempuran di Ukraina yang dimulai sejak Rusia melancarkan “operasi skala penuh” pada Februari 2022 lalu, telah memasuki hari ke-1980 pada Jumat (7/2/2025).

    Dikutip dari The Guardian, Ukraina menerima jet tempur Mirage 2000 Prancis serta jet tempur F-16 Belanda pada Kamis (6/2/2025).

    Jumlahnya dirahasiakan tetapi Mirage diperkirakan sekitar enam unit.

    Pejabat Prancis mengatakan Mirage, yang awalnya dirancang untuk pertempuran udara-ke-udara, telah diadaptasi untuk memungkinkan serangan udara-ke-darat.

    Belanda berjanji untuk mengirimkan Ukraina total 24 F-16, selain jet yang dipasoknya ke pusat pelatihan untuk pilot dan awak Ukraina di Rumania.

    Simak peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1980:

    Trump Janji Akhiri Perang, Ukraina Soroti Partisipasi

    Selama kampanye pemilihannya, Trump berjanji untuk “mengakhiri pertempuran dalam waktu 24 jam” setelah menjabat – merevisinya menjadi “dalam waktu enam bulan”.

    Tidak jelas bagaimana kesepakatan gencatan senjata akan terbentuk dengan Rusia dan Ukraina.

    “Ukraina akan memberi (Utusan Khusus Donald Trump untuk Ukraina dan Rusia, Keith) Kellogg informasi lengkap dan nyata tentang situasi di medan perang, upaya mobilisasi yang sedang berlangsung, dan status pengiriman senjata dan peralatan, kata Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak.

     “Saya pikir penting bagi kita untuk menjalani konsultasi dan negosiasi ini sebelum pemerintahan (Trump) memiliki rencana apa pun,” katanya.

    “Karena posisi kami adalah tidak mungkin untuk memiliki, dan akan menjadi kesalahan besar untuk memiliki, rencana apa pun tanpa partisipasi Ukraina dalam mempersiapkan rencana ini.”

    Slovakia Terima Gas Rusia Lewat Turki dan Hungaria

    Perusahaan gas Slovakia, SPP, mengatakan pada Kamis (6/2/2025) mereka mulai mendapatkan gas dari Rusia melalui Turki setelah Ukraina menghentikan aliran gas Rusia melalui wilayahnya.

    “Gas tersebut dialirkan melalui rute selatan melalui TurkStream dan melalui Hungaria ke Slovakia,” kata juru bicara SPP, Ondrej Sebesta.

    TurkStream mengalir sejauh 930 kilometer di bawah Laut Hitam dari kota resor Rusia, Anapa, ke Kiyikoy di Turki barat laut, kemudian terhubung ke jaringan pipa bawah tanah yang membentang melalui Balkan ke Eropa, memasok gas ke Hungaria, negara tetangga Slovakia di selatan.

    Rusia Perangi Serangan Ukraina di Kursk, Putin Akui Kesulitan

    Rusia mengatakan pertempuran di Kursk cukup sengit.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengakui situasi di sana “sangat sulit” saat ia bertemu dengan gubernur daerah.

    Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Ukraina mengerahkan dua batalyon mekanis, tank dan kendaraan lapis baja sekitar 10 kilometer (enam mil) dari perbatasan di tenggara kota Sudzha yang dikuasai Ukraina.

    Pernyataan Rusia tentang tingkat pertempuran tidak dapat diverifikasi.

    Tidak ada komentar tentang serangan baru dari pejabat di Kyiv.

    Zelensky Puji Pasukan Ukraina atas Serangan Kursk

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Kamis (6/2/2025) memuji pasukannya atas serangan Kursk dan memberikan beberapa unit tentara penghargaan negara .

    “Penjajah dapat dan harus dikalahkan di wilayahnya,” kata Zelensky.

     Zelensky Akui Siap Negosiasi dengan Rusia

    Dikutiip dari Suspilne, Zelensky mengatakan dia siap untuk duduk di meja perundingan dengan diktator Rusia.

    Dia menyebut kalau Putin takut untuk berbicara dengannya tentang mengakhiri perang.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Donald Trump Jatuhkan Sanksi Baru untuk Iran, Targetkan Jaringan Minyak – Halaman all

    Donald Trump Jatuhkan Sanksi Baru untuk Iran, Targetkan Jaringan Minyak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Iran, menandai langkah pertama sejak ia kembali ke Gedung Putih.

    Sanksi ini bertujuan untuk menekan jaringan minyak Iran dan mengembalikan kampanye “tekanan maksimum” yang pernah ia terapkan.

    Pada Kamis (6/2/2025), Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi yang ditargetkan pada perusahaan kapal dan individu yang berafiliasi dengan perusahaan minyak Iran yang telah dikenakan sanksi sebelumnya.

    Menteri Keuangan Scott Bessent menjelaskan bahwa tindakan ini bertujuan untuk menghalangi pendanaan bagi program nuklir Iran dan dukungan terhadap kelompok teroris regional.

    “Amerika Serikat berkomitmen untuk secara agresif menargetkan setiap upaya Iran untuk mendapatkan pendanaan bagi kegiatan jahat ini,” kata Bessent, Al Jazeera melaporkan.

    Sanksi ini mencakup entitas dan individu dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, India, dan Uni Emirat Arab.

    Tindakan terbaru ini muncul dua hari setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menghidupkan kembali tekanan terhadap Iran.

    Pada 2018 lalu, Trump membatalkan kesepakatan internasional dengan Teheran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang sebelumnya mengharuskan Iran mengurangi program nuklirnya sebagai imbalan pencabutan sanksi.

    Perintah eksekutifnya minggu ini mengarahkan pejabat AS untuk meninjau dan memperketat sanksi guna mengurangi ekspor minyak Iran hingga nol.

    Iran telah lama menolak sanksi terhadap sektor minyaknya, menyebutnya sebagai pembajakan.

    Teheran juga menegaskan bahwa penjualan minyak adalah haknya sebagai negara berdaulat.

    Namun, Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa ekspor minyak Iran mendukung kelompok teroris dan proksi.

    “Washington tidak akan menoleransi perilaku yang ilegal,” ungkap pernyataan Departemen Luar Negeri.

    Sementara itu, para pemimpin Iran berpendapat bahwa negara mereka tengah berupaya mendapatkan senjata nuklir, yang telah memicu kekhawatiran di kalangan sekutu AS, terutama Israel.

    Donald Trump Jatuhkan Sanksi kepada ICC 

    Trump juga menjatuhkan sanksi kepada Pengadilan Pidana Internasional (ICC) melalui  perintah eksekutif yang ditandatangani pada Kamis (6/2/2025) malam.

    Keputusan ini diumumkan oleh Gedung Putih dan dilaporkan oleh The Guardian.

    Perintah eksekutif tersebut menuduh ICC terlibat dalam tindakan yang dianggap tidak sah dan tidak berdasar, yang ditujukan kepada Amerika Serikat dan sekutunya, Israel.

    Trump mengeklaim ICC menyalahgunakan kewenangannya dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant.

    Sanksi yang dijatuhkan mencakup pembekuan aset di AS yang dimiliki oleh individu-individu yang ditunjuk, serta melarang mereka dan keluarga mereka untuk memasuki wilayah AS.

    Perintah tersebut juga memperingatkan bahwa AS akan memberikan konsekuensi nyata dan signifikan kepada individu yang terlibat dalam penyelidikan ICC terhadap warga negara AS atau sekutunya.

    Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai seberapa cepat pemerintahan Trump akan mengumumkan nama-nama individu yang terkena sanksi.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)