Category: Tribunnews.com Internasional

  • Iran Gantung Agen Mossad Israel Berpangkat Tinggi Terkait Pembunuhan Kolonel IRGC – Halaman all

    Iran Gantung Agen Mossad Israel Berpangkat Tinggi Terkait Pembunuhan Kolonel IRGC – Halaman all

    Agen Mossad Israel Berpangkat Tinggi Digantung di Iran

    TRIBUNNEWS.COM – Pengadilan Iran pada Rabu mengeksekusi seorang pria yang dihukum karena spionase untuk badan mata-mata Mossad, Israel dan keterlibatan dalam pembunuhan seorang kolonel Garda Revolusi pada tahun 2022.

    RNTV melaporkan, sosok yang diekskusi itu adalah Mohsen Langarneshin.

    Langarneshin digambarkan sebagai “mata-mata tingkat tinggi” yang mendukung operasi Mossad di Iran.

    “Mohsen Langarneshin digantung pada pagi hari,” situs web berita Mizan Online milik lembaga peradilan tersebut melaporkan.

    Dikatakan, dia terlibat dalam pembunuhan kolonel Garda Nasional Sayyad Khodai pada bulan Mei 2022.

    Eksekusi Mohsen Langarneshin mengikuti pola Iran yang mengadili para tersangka agen Mossad.

    DIGANTUNG – Sosok Mohsen Langarneshin. Pria ini dituduh Iran melakukan spionase untuk badan mata-mata Israel, Mossad.

    Negara dengan Tingkat Eksekusi Mati Tertinggi di Dunia

    Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mengumumkan sejumlah penangkapan dan eksekusi terhadap orang-orang yang dituduh bekerja sama dengan intelijen Israel.

    Misalnya, pada bulan Desember 2023, empat orang, termasuk seorang wanita, digantung karena tuduhan sabotase yang terkait dengan Mossad, dan seorang lainnya dieksekusi karena memata-matai provinsi Sistan-Baluchistan.

    Pada bulan Januari 2024, empat orang dieksekusi karena berencana menyabotase situs kementerian pertahanan di Isfahan, sebuah operasi yang diklaim Iran diatur oleh Mossad.

    Iran mengaitkan pembunuhan Kolonel Sayyad Khodai, anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), pada tahun 2022 dengan Israel.

    “Eksekusi Langarneshin dikaitkan dengan dugaan perannya dalam mendukung operasi ini,” kata laporan itu.

    Peradilan Iran, yang mengawasi kasus-kasus semacam itu, beroperasi berdasarkan kerangka hukum yang mencakup tuduhan seperti “moharebeh” (berperang melawan Tuhan) dan “korupsi di Bumi,” yang sering digunakan dalam hukuman terkait spionase dan keamanan.

    Negara ini memiliki salah satu tingkat eksekusi tertinggi di dunia, dengan lebih dari 600 eksekusi dilaporkan pada tahun 2023, menurut kelompok hak asasi manusia.

     

  • Kapal Ikan Taiwan Terbakar di Laut Jepang, Satu Awak WNI Masih Hilang – Halaman all

    Kapal Ikan Taiwan Terbakar di Laut Jepang, Satu Awak WNI Masih Hilang – Halaman all

    Tujuh awak berhasil dievakuasi, sementara pencarian terhadap satu awak WNI masih terus dilakukan

    Tayang: Rabu, 30 April 2025 23:07 WIB

    Markas Besar Penjaga Pantai Regional Jepang

    KAPAL TERBAKAR – Kapal ikan Taiwan kebakaran di tengah laut sekitar 191 kilometer barat laut Kumejima, Prefektur Okinawa, Jepang. Seorang WNI dilaporkan hilang akibat kejadian itu dan nasibnya belum diketahui 

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sebuah kapal penangkap ikan berbendera Taiwan mengalami kebakaran di laut sekitar 191 kilometer barat laut Kumejima, Prefektur Okinawa, Jepang, Senin (29/4/2025) malam.

    Dari delapan awak kapal, satu warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan hilang.

    Informasi ini disampaikan oleh Markas Besar Penjaga Pantai Regional Jepang ke-11, yang menerima permintaan bantuan penyelamatan dari badan penyelamat Taiwan, Selasa (30/4/2025) pukul 02.50 waktu setempat.

    “Kami menerima laporan adanya kebakaran kapal penangkap ikan Taiwan di tengah laut, dan satu awak kapal asal Indonesia belum ditemukan,” ungkap sumber Tribunnews.com dari otoritas penjaga laut Jepang.

    Kapal bernama Fuyo266 itu dilaporkan terbakar sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

    Tujuh awak berhasil dievakuasi, sementara pencarian terhadap satu awak WNI masih terus dilakukan.

    Untuk operasi pencarian, Penjaga Pantai Jepang telah mengerahkan tiga kapal patroli dan dua pesawat.

    Namun, hingga pukul 08.00 pagi waktu setempat, Selasa (30/4/2025), korban belum ditemukan.

    Upaya penyelamatan laut ini menjadi sorotan komunitas diaspora dan pemerhati Jepang.

    Bagi yang ingin mengikuti perkembangan dan diskusi seputar peristiwa ini, komunitas Pencinta Jepang membuka akses diskusi secara gratis.

    Masyarakat dapat bergabung dengan mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email tkyjepang@gmail.com. (Tribunnews.com/Ricard Susilo)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pakistan: India Lancarkan Serangan Dalam 24 hingga 36 Jam ke Depan – Halaman all

    Pakistan: India Lancarkan Serangan Dalam 24 hingga 36 Jam ke Depan – Halaman all

    Pakistan: India Lancarkan Serangan Dalam 24 hingga 36 Jam ke Depan
     

    TRIBUNNEWS.COM – Pakistan telah mengeluarkan peringatan kalau India mungkin akan melancarkan serangan militer ke negaranya dalam 24 hingga 36 jam ke depan.

    Pengumuman Pakistan ini dengan mengutip apa yang digambarkannya sebagai “informasi intelijen yang dapat dipercaya,”.

    Di ambang perangnya India-Pakistan ini dipicu serangan mematikan di Kashmir yang dikelola India.

    Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar menyampaikan peringatan tersebut pada hari Rabu dalam sebuah posting di X.

    Tarar menyatakan kalau Islamabad memiliki informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan bahwa New Delhi merencanakan aksi militer dengan “dalih palsu dan dibuat-buat” tentang dugaan keterlibatan Pakistan dalam serangan 22 April di Pahalgam.

    Insiden tersebut, yang terjadi di sebuah destinasi wisata populer, telah merenggut nyawa 26 orang.

     

    “Pakistan menegaskan kembali bahwa setiap tindakan militer India akan ditanggapi dengan tegas dan segera,” kata Tarar.

    “Masyarakat internasional harus mengakui bahwa tanggung jawab atas setiap eskalasi—dan konsekuensinya—akan sepenuhnya berada di tangan India,” kata dia.

    India mengklaim bahwa serangan itu terkait dengan perbatasan.

    Namun, Pakistan menolak keterlibatan apa pun, menyatakan keprihatinan atas kekerasan tersebut, dan menawarkan kerja sama dengan penyelidikan independen.

    PAKISTAN TUDUH INDIA – Tangkap layar akun X Attaullah Tarar, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, mengatakan pada hari Rabu bahwa Pakistan memiliki informasi intelijen yang memperkirakan bahwa India akan melakukan serangan dalam waktu 24 hingga 36 jam. (X/@TararAttaullah)

    Ketegangan antara kedua negara meningkat setelah serangan pada tanggal 22 April di Pahalgam, di mana orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di sebuah lokasi wisata di Kashmir yang dikelola India, menewaskan 26 orang.

    India menyalahkan serangan tersebut pada kelompok-kelompok yang diduga memiliki hubungan lintas batas, sementara Pakistan membantah terlibat dan menyerukan penyelidikan independen.

    Sebagai tanggapan, India menangguhkan Perjanjian Perairan Indus—perjanjian pembagian air yang penting—sebuah tindakan yang dikecam Islamabad sebagai provokatif.

    Kedua negara sejak itu menutup penyeberangan perbatasan dan semakin menurunkan hubungan diplomatik.

     

    (oln/rntv/*)

  • Ukraina Gunakan Robot Darat untuk Selamatkan Tentara yang Terluka, Memasang Ranjau, dan Serang Rusia – Halaman all

    Ukraina Gunakan Robot Darat untuk Selamatkan Tentara yang Terluka, Memasang Ranjau, dan Serang Rusia – Halaman all

    Ukraina Gunakan Robot Darat untuk Selamatkan Tentara yang Terluka, Memasang Ranjau, dan Serang Rusia

     

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Ukraina dilaporkan telah menggunakan Unmanned Ground Vehicle (UGV) wahana drone sejenis robot di darat untuk mengevakuasi rekan mereka yang terluka.

    Namun, karena tindakan tersebut sangat berisiko, pendekatan ini hanya berstatus ‘pilihan terakhir’ jika tidak ada cara lain.

    Hal itu terungkap dalam laporan BI, dikutip Rabu (30/4/2025) merujuk pernyataan seorang operator ‘robot’ yang dimaksud.

    “Robot darat telah digunakan sepanjang perang (melawan Rusia), tetapi teknologinya menjadi lebih produktif,” tulis laporan tersebut menjelaskan inovasi yang dilakukan militer Ukraina.

    Layaknya drone di langit yang menggantikan peran tempur manusia, UGV melakukan hal yang sama di darat.

    Penggunaan UGV ini mengurangi jumlah situasi di mana prajurit menempatkan diri mereka langsung di garis tembak.

    “Robot darat yang dapat mengevakuasi yang terluka tanpa membahayakan prajurit tambahan dapat menjadi pengubah permainan dalam perang yang ditandai oleh pengawasan massal, serangan pesawat tanpa awak dan artileri yang tiada henti, serta penargetan petugas medis secara sengaja,” kata laporan tersebut.

    Masalahnya, Oleksandr Yabchanka, kepala sistem robotik untuk Batalyon Serigala Da Vinci Ukraina, mengatakan kepada BI, adalah penggunaan UGV ini dapat menempatkan mereka yang terluka pada risiko yang lebih besar.

    Risiko ini membuat tentara Ukraina kurang bersedia menggunakan UGV dengan cara ini kecuali sebagai pilihan terakhir.

    ROBOT DARAT – Seorang prajurit dari Brigade Mekanik ke-65 Angkatan Darat Ukraina berjalan ke arah Zaporizhzhia dan mengikuti pesawat nirawak tempur darat Gnom-2 selama uji lapangan di Ukraina. Tentara Ukraina hanya menggunakan robot jika tidak ada pilihan lain untuk mengevakuasi rekan tentara mereka yang terluka oleh serangan Rusia.

    Pilihan Terakhir

    Saat satu tim tentara bergegas keluar untuk mengevakuasi yang terluka, mereka selalu dalam bahaya karena “jumlah besar pesawat tanpa awak intelijen” di langit yang siap mengarahkan tembakan Rusia ke arah mereka, kata Yabchanka.

    Risiko ini telah mendorong Ukraina untuk mengembangkan alternatif robotik, tetapi terlepas dari keuntungan yang dibawa oleh teknologi, Yabchanka mengatakan kalau mereka “tidak sering menggunakan evakuasi berbasis robot.”

    Karena teknologi UGV masih dalam tahap awal, unitnya terus menerima model robot yang baru dan yang ditingkatkan, setiap sistem baru lebih baik dari sebelumnya, tetapi dia mengatakan bahwa semuanya masih jauh dari ideal.

    “Saat prajurit yang terluka sedang diangkut, sistem kadang-kadang dapat terputus karena kesalahan atau gangguan Rusia, masalah bagi operator pesawat tak berawak,” tulis laporan tersebut mengenai risiko yang ada.

    Hal tersebut sebenarnya dapat menciptakan “situasi yang lebih buruk” karena prajurit yang terluka tidak lagi bersama rekan-rekannya.

    “Sebaliknya, mereka (tentara Ukraina yang terluka) jadi sasaran terbuka karena berada di tengah lapangan pertempuran,” kata ulasan tersebut.

    “Anda tidak berkomunikasi dengan orang tersebut untuk memeriksa keadaan mereka,” kata Yabchanka.

    Situasi penyelamatan menggunakan robot ini, katanya, tidak lebih ‘aman’ ketimbang saat menggunakan cara-cara lama saat Tentara Ukraina yang terluka tetap bersama rekan-rekan mereka.

    “Sekarang mereka ternyata berada di tengah ladang dan kemudian sistem ini macet,” katanya. Itu berarti “kami masih melakukan evakuasi dengan manusia, saat itulah hal itu memungkinkan. Meskipun kami memahami bahwa itu dapat memicu bahaya tambahan.”

    Terkadang Tidak Ada Pilihan Lain

    Yabchanka mengatakan kalau mengevakuasi seorang prajurit dari garis depan biasanya memerlukan sedikitnya empat prajurit, dan itu sulit karena musuh mengawasi.

    Drone terus-menerus berdengung di sekitar.

    Ada kalanya mencoba mengevakuasi prajurit “tanpa terlihat sangatlah sulit atau menurut saya dalam beberapa kasus mustahil,” katanya.

    Tim evakuasi tidak mungkin dapat mencapai orang yang terluka tanpa terlihat, dan kemungkinan besar Rusia akan menembaki tentara yang terluka dan timnya.

    “Ketika kami tidak dapat melakukan evakuasi tanpa terlihat, kami menggunakan sistem robotik di darat,” katanya. Pada akhirnya, “dalam sebagian besar kasus evakuasi robotik, hal itu terjadi ketika tidak ada cara lain.”

    Teknologi yang Sedang Berkembang

    Kendaraan darat nirawak merupakan teknologi yang lebih baru.

    Tidak seperti platform udara, sistem ini belum menjangkau seluruh militer Ukraina, tetapi telah membantu mengevakuasi tentara di beberapa bagian garis depan.

    Mereka bisa terbukti penting karena militer Ukraina masih jauh lebih kecil dibandingkan Rusia dan tentaranya beroperasi tanpa kemampuan untuk menerima perawatan medis secara andal dalam “waktu emas” yang menyelamatkan nyawa yang telah dinikmati oleh tentara Barat selama beberapa dekade.

    Yabchanka mengatakan kalau unitnya menggunakan drone darat untuk berbagai fungsi, termasuk menanam ranjau, memindahkan peralatan, dan meledakkan posisi Rusia , bukan hanya evakuasi.

    “Ini adalah teknologi yang belum digunakan banyak unit saat ini atau hanya dapat digunakan dalam kapasitas terbatas, tetapi sejumlah perusahaan Ukraina tengah berupaya mengembangkannya dan memperluas penggunaannya,” kata laporan BI.

    Beberapa perusahaan yang berkecimpung dalam bidang ini termasuk Rovertech dari Ukraina , yang membuat Kompleks Penjinakan Ranjau Darat ZMIY, dan FRDM Group, yang membuat sistem robotik darat D-21.

    “Ini adalah ruang teknologi yang juga tengah digarap Rusia, dan kemungkinan besar dapat berubah menjadi perlombaan pengembangan dan produksi , seperti yang terjadi dengan pesawat tanpa awak (drone),” kata laporan itu.

    Yabchanka mengatakan bahwa dalam hal memajukan teknologi pesawat nirawak darat, “pertanyaannya bukan apakah tetapi kapan Rusia akan melakukannya. Jadi pertanyaannya adalah: Siapa yang akan melakukannya lebih cepat?”

    “Kita perlu meningkatkan semua hal ini lebih cepat daripada yang dilakukan Rusia,” tambahnya.

    Kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan pada bulan September bahwa ia memperkirakan “jumlah sistem robot tersebut akan tumbuh, tumbuh sangat besar hingga mencapai puluhan.”

    Hlib Kanevskyi, direktur departemen pengadaan di Kementerian Pertahanan Ukraina, mengatakan pemerintah berencana untuk memasok 15.000 robot untuk penggunaan tempur tahun ini.

     

    (oln/bi/*)

     
     

  • Pertama Kali, Bus Tanpa Sopir di Expo Osaka 2025 Alami Kecelakaan – Halaman all

    Pertama Kali, Bus Tanpa Sopir di Expo Osaka 2025 Alami Kecelakaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sebuah bus antar-jemput otonom yang beroperasi di area Pameran Dunia Expo Osaka-Kansai 2025 mengalami kecelakaan untuk pertama kalinya sejak layanan tersebut diperkenalkan.

    Bus tanpa sopir ini sebelumnya digunakan secara gratis untuk menghubungkan lokasi utama Expo dengan area parkir dan zona Park and Ride di Yumeshima, Osaka.

    Kecelakaan terjadi pada Senin (28/4/2025) sekitar pukul 16.30 waktu setempat, saat bus tengah menurunkan penumpang di area parkir Yumeshima. Menurut Osaka Metro, setelah pengemudi turun dari kursinya, kendaraan mendadak bergerak sendiri dan menabrak dinding beton setinggi 50 cm di dekat lokasi tersebut.

    Beruntung, tidak ada penumpang di dalam bus pada saat kejadian, dan tidak ada korban luka dilaporkan, baik dari pihak penumpang maupun pengemudi.

    Menanggapi insiden tersebut, panitia Expo Osaka 2025 menyatakan bahwa operasi bus swakemudi untuk sementara dihentikan, dan seluruh armada kini kembali menggunakan sopir untuk operasional harian.

    “Bus tanpa pengemudi saat ini dihentikan sementara, dan kami kembali menggunakan pengemudi,” kata panitia kepada Tribunnews.com, Selasa (29/4/2025).

    Osaka Metro saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan apakah insiden tersebut disebabkan oleh gangguan teknis pada sistem otonom. Sampai investigasi selesai, semua bus antar-jemput antara lokasi Expo dan area parkir di Pulau Maishima, Osaka, akan dioperasikan secara manual.

    Meskipun pengoperasian bus otonom dihentikan sementara, jumlah unit yang beroperasi tetap sekitar enam bus per hari, dan layanan ini masih gratis bagi masyarakat yang ingin mengunjungi Expo Osaka 2025.

    Bagi masyarakat Indonesia yang tertarik mengikuti informasi terkini atau berdiskusi tentang Expo Osaka 2025, dapat bergabung dalam komunitas Pencinta Jepang secara gratis dengan mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke tkyjepang@gmail.com. (Tribunnews.com/Ricard Susilo)

  • Api Hampir Melahap Pemukiman Zionis di Yerusalem, Israel Abaikan Tawaran Bantuan dari Palestina – Halaman all

    Api Hampir Melahap Pemukiman Zionis di Yerusalem, Israel Abaikan Tawaran Bantuan dari Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel mengabaikan tawaran bantuan dari Otoritas Palestina (PA) untuk memadamkan api kebakaran di Yerusalem yang diduduki.

    Media Israel, KAN, melaporkan api mulai mendekati pemukiman Zionis di Yerusalem yang diduduki, dan PA menawarkan bantuan, namun pemerintah Israel mengabaikan usulan tersebut.

    Setidaknya, 12 orang menderita sesak napas pada hari Rabu (30/4/2025) akibat kebakaran yang berkobar beberapa hari terakhir di pegunungan Yerusalem yang diduduki.

    “Israel mencari bantuan dari lima negara, termasuk Siprus, Yunani, Kroasia, dan Italia,” menurut laporan Yedioth Ahronoth.

    Rekaman video menunjukkan api mencapai jalan utama di Yerusalem dan pesawat terbang turun tangan untuk memadamkannya.

    Times of Israel melaporkan kebakaran terlihat berkobar di dekat tank-tank yang dinonaktifkan di Yad Lashiryon, Situs Peringatan dan Museum Korps Lapis Baja, di samping Latrun di luar Yerusalem.

    Lokasi tersebut telah dievakuasi di tengah kebakaran hutan besar-besaran di area tersebut.

    Di dekat lokasi tersebut, terlihat deretan kursi yang disiapkan untuk upacara Memorial Day telah dikelilingi oleh asap kebakaran yang terlihat di latar belakang.

    Sementara itu, Channel12 Israel melaporkan pesawat angkatan udara dipanggil untuk membantu memadamkan kebakaran yang berkobar di pegunungan Yerusalem.

    Satu unit tentara juga dikerahkan dalam siaga tinggi untuk menyelamatkan mereka yang terjebak dan memanggil truk pemadam kebakaran militer.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Katz yang mengatakan Israel sedang mengalami keadaan darurat nasional.

    Ia menambahkan bahwa segala upaya harus dilakukan untuk menyelamatkan dan mengendalikan kebakaran.

    Sumber yang sama melaporkan Israel Katz memerintahkan Kepala Staf Eyal Zamir untuk melakukan upaya mendukung tim pemadam kebakaran dalam menangani kebakaran.

    Kebakaran tersebut terjadi sejak minggu lalu di sejumlah titik di Yerusalem yang diduduki.

    Polisi Israel pada hari Rabu (23/4/2025), mengevakuasi beberapa kota ketika kebakaran hutan menyebar dengan cepat di daerah tersebut.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Tanggapan Plin-plan Trump soal Niat Putin Berdamai dengan Ukraina, Awal Meragukan, Kini Menjamin – Halaman all

    Tanggapan Plin-plan Trump soal Niat Putin Berdamai dengan Ukraina, Awal Meragukan, Kini Menjamin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS, Donald Trump, kembali mengeluarkan sikap yang plin-plan terkait perang antara Rusia dengan Ukraina.

    Pada 26 April 2025 lalu, setelah menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Donald Trump sempat meragukan niat Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengakhiri perang Ukraina.

    Keraguan itu muncul setelah Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, bertemu di Vatikan.

    Saat itu, Trump merasa marah setelah Zelensky “ngadu” soal tindakan Putin yang menembakkan rudal ke wilayah sipil Ukraina.

    Bahkan, Trump menyebut Putin tak memiliki niat untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    “Tidak ada alasan bagi Putin untuk menembakkan rudal ke wilayah sipil, kota-kota dan desa-desa di Ukraina,” tulis Trump di Truth Social miliknya, dikutip dari Axios.

    “Hal itu membuat saya berpikir bahwa mungkin dia tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya, dan harus ditangani dengan cara yang berbeda,” ungkap Trump pada saat itu.

    Akan tetapi, sikap Trump kini berubah dengan menyebut Putin ingin sekali mencapai perjanjian damai dengan Ukraina.

    Pernyataan itu Trump sampaikan ketika koresponden ABC News, Terry Moran, menanyakan ungkapannya di Truth Social beberapa waktu lalu.

    “Saya rasa dia melakukannya, ya,” kata Presiden AS itu, dikutip dari The Moscow Times.

    “Saya rasa… mimpinya adalah menguasai seluruh negeri. Saya rasa karena saya, dia tidak akan melakukan itu,” ujarnya.

    Trump sebelumnya berjanji untuk mengakhiri perang Ukraina “dalam waktu 24 jam” setelah menjabat, tetapi upaya perdamaiannya sejauh ini belum membuahkan hasil.

    Selanjutnya, Trump berjanji akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam 100 hari pertama masa jabatannya.

    Janji itu pun kembali berbenturan dengan kenyataan yang tak terelakkan.

    Di perayaan 100 hari masa jabatan Trump pada Selasa (29/4/2025), serangan Rusia meningkat dan mengakibatkan jumlah korban sipil.

    Tak hanya itu, kesepakatan damai antara Rusia dengan Ukraina masih jauh dari kata tercapai.

    Dikutip dari Kyiv Independent, pada bulan Maret 2025, bulan kedua penuh masa jabatan Trump, 164 warga sipil tewas dan 910 terluka akibat serangan Rusia.

    Hampir semua kerugian terjadi di wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina, dan sebagian besar disebabkan oleh rudal jarak jauh atau amunisi yang melayang.

    Angka serupa diperkirakan terjadi pada bulan April 2025, yang juga menyaksikan serangan tunggal paling mematikan bagi anak-anak Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai pada tahun 2022.

    Pada tanggal 14 April 2025, 18 orang tewas setelah rudal balistik meledak di taman bermain. Di antara mereka terdapat sembilan anak-anak.

    Serangan besar baru-baru ini di Sumy dan Kyiv juga menjadi berita utama internasional, sementara serangan yang lebih kecil kurang menarik perhatian di luar negeri tetapi terus meningkat.

    Minggu lalu, kepala Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina (HRMU), Danielle Bell, menyerukan “tren yang sangat mengganggu — warga sipil menanggung beban serangan yang semakin intens dan sering terjadi.”

    “Serangan pesawat tak berawak jarak jauh yang terjadi hampir setiap hari telah menewaskan dan melukai banyak warga sipil di seluruh negeri bulan lalu, dan mengganggu kehidupan jutaan orang lainnya,” kata Bell.

    Di garis depan juga, tanda-tanda perdamaian tidak ada, kata Emil Kastehelmi, seorang analis militer Finlandia dari kolektif intelijen sumber terbuka Black Bird Group.

    Alih-alih mundur atau melambat, serangan Rusia malah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, meskipun hal ini belum menghasilkan terobosan teritorial.

    “Saya menduga perang akan terus berlanjut hingga akhir,” ungkap Kastehelmi.

    “Tentu saja, ada banyak diplomasi yang berlangsung di balik pintu tertutup.”

    “Namun, jika kita melihat perkembangan di lapangan, tidak ada tanda-tanda jelas yang menunjukkan adanya terobosan diplomatik dalam beberapa minggu mendatang,” tukasnya.

    AS Ancam Mundur sebagai Mediator

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengancam akan mundur menjadi mediator jika tidak ada proposal konkret dari Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang.

    Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, diplomat AS John Kelley menyalahkan Rusia atas pertumpahan darah yang terus terjadi.

    Kelley mengatakan bahwa Rusia “sangat disesalkan” telah melakukan serangan besar-besaran yang “menyebabkan hilangnya nyawa yang tidak perlu, termasuk warga sipil yang tidak bersalah”.

    “Saat ini, Rusia memiliki peluang besar untuk mencapai perdamaian abadi,” kata Kelley, dikutip dari Reuters.

    Saat ini, tambah Kelly, beban untuk mengakhiri perang ada di tangan Rusia dan Ukraina.

    “Terserah kepada para pemimpin kedua negara untuk memutuskan apakah perdamaian mungkin terjadi.”

    “Jika kedua pihak siap mengakhiri perang, Amerika Serikat akan sepenuhnya mendukung jalan mereka menuju perdamaian abadi,” katanya.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce mengutip pernyataan Rubio, waktunya telah tiba saat “proposal konkret perlu disampaikan oleh kedua pihak tentang cara mengakhiri konflik ini”.

    “Bagaimana kita melanjutkan dari sini adalah keputusan yang sekarang menjadi milik Presiden.”

    “Jika tidak ada kemajuan, kami akan mundur sebagai mediator dalam proses ini,” kata Bruce dalam jumpa pers rutin.

    Baik Kyiv maupun Moskow berupaya menunjukkan kepada Trump, mereka membuat kemajuan menuju sasarannya untuk mencapai kesepakatan damai yang cepat setelah AS berulang kali mengancam akan menghentikan dorongan perdamaiannya.

    Tetapi di PBB, keduanya saling menyalahkan karena melanjutkan perang.

    Saat ini, Putin telah mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari dari 8-10 Mei 2025 untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia Kedua.

    Ukraina mempertanyakan mengapa Moskow tidak menyetujui seruan Kyiv untuk gencatan senjata yang berlangsung setidaknya 30 hari dan dimulai segera.

    (*)

  • Trump Bercanda Ingin Jadi Paus Vatikan Berikutnya, Gantikan Paus Fransiskus – Halaman all

    Trump Bercanda Ingin Jadi Paus Vatikan Berikutnya, Gantikan Paus Fransiskus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bercanda mengatakan ia ingin menjadi Paus berikutnya, menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dalam usia 88 tahun pada minggu lalu.

    “Saya ingin menjadi Paus. Itu akan menjadi pilihan pertama saya,” kata Donald Trump pada hari Rabu (30/4/2025) kepada wartawan saat ditanya siapa yang ia inginkan menjadi Paus berikutnya.

    Trump mengindikasikan bahwa ia tidak memiliki preferensi khusus.

    “Saya harus mengatakan bahwa kami memiliki seorang kardinal dari suatu tempat bernama New York yang sangat baik, jadi kita lihat saja apa yang terjadi,” kata Trump, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Kardinal Timothy Dolan, Uskup Agung New York, tidak termasuk di antara kandidat potensial untuk posisi tersebut, tetapi warga Amerika lainnya, Kardinal Joseph Tobin, Uskup Agung Newark, New Jersey, ada dalam daftar.

    Tidak ada orang AS yang pernah menjabat sebagai Paus.

    Trump dan istrinya, Melania, melakukan perjalanan ke Roma pada tanggal 26 April 2025 untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, yang merupakan Paus Amerika Latin pertama di Vatikan.

    Sebelumnya, Trump dan Paus Fransiskus saling sindir selama satu dekade, yang sebagian besar karena seruan Paus agar Trump menaruh belas kasihan kepada imigran, kelompok yang berulang kali ingin dideportasi Trump dari AS.

    Setelah wafatnya Paus Fransiskus, sekitar 135 kardinal Katolik akan segera memasuki konklaf rahasia untuk memilih paus berikutnya.

    Jorge Mario Bergoglio, yang menjadi Paus Fransiskus, meninggal dunia dalam usia ke-88 tahun pada 21 April 2025 pukul 07.35 waktu Vatikan.

    Vatikan mengonfirmasi kematiannya disebabkan oleh stroke, koma, dan gagal kardiovaskular.

    Dokumen tersebut juga menyebutkan masalah kesehatan Paus Fransiskus, termasuk kegagalan pernapasan akut akibat pneumonia polimikroba bilateral, bronkiektasis multipel, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

    Selain itu, Vatikan juga mengungkap surat wasiat yang ditulis oleh Paus Fransiskus yang menyatakan ia ingin dimakamkan secara sederhana.

    Lima hari setelah menghembuskan napas terakhir, Paus Fransiskus dimakamkan pada hari Sabtu, 26 April 2025 di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore di Roma, sesuai surat wasiatnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Di Gedung DPR AS, Menteri Israel Ben-Gvir Diteriaki ‘Babi Rasis’ dan ‘Penjahat Perang’ – Halaman all

    Di Gedung DPR AS, Menteri Israel Ben-Gvir Diteriaki ‘Babi Rasis’ dan ‘Penjahat Perang’ – Halaman all

    Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir dihujani beragam kecaman dan cemoohan ketika berkunjung ke Gedung Capitol di Amerika Serikat (AS).

    Tayang: Rabu, 30 April 2025 18:40 WIB

    AMIR COHEN / POOL / AFP

    ITAMAR BEN-GVIR (ARSIP) – Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menghadiri rapat kabinet di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 20 Agustus 2023 

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dihujani beragam kecaman dan cemoohan ketika berkunjung ke Gedung Capitol di Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa, (29/4/2025).

    Di gedung tempat rapat para anggota DPR AS itu, Ben-Gvir menemui sejumlah legislator AS.

    Malang bagi Ben-Gvir, dia diganggu oleh para pengunjuk rasa yang meneriakkan berbagai hujatan kepadanya. Menteri sayap kanan itu diteriaki “penjahat perang” hingga “babi rasis”.

    Sky News melaporkan Ben-Gvir tidak bungkam saja. Dia membalas pengunjuk rasa dengan berteriak, “Kalian membunuh bayi!”

    “Kamu seharusnya di Den Haag,” kata para pengunjuk rasa. Den Haag yang dimaksud ialah markas Mahkamah Internasional.

    “Kamu memalukan!” kata mereka.

    “Merdeka Palestina!”

    Kunjungan Ben-Gvir ke AS mendapat banyak penolakan. Dia mengklaim para legislator Partai Republik mendukung keinginannya untuk mengebom gudang makanan dan bantuan di Jalur Gaza.

    Sehari kemudian, Kementerian Luar Negeri AS membantah pernyataan Ben-Gvir. Kementerian itu menyebut ucapan Ben-Gvir “bertentangan sepenuhnya” kebijakan AS.

    Pemerintah AS sebelumnya, yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, telah memboikot Ben-Gvir lantaran dia melontarkan retorika antiperdamaian dan kekerasan terhadap warga Palestina.

    Dikutip dari Anadolu Agency, Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menjadi dua di antara dua sosok paling esktrem dalam kabinet Netanyahu. Keduanya ingin mengusir rakyat Palestina.

    Mereka secara terang-terangan mendukung kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Kekerasan di Tepi Barat meningkat drastis setelah perang di Gaza meletus.

    Adapun saat ini sudah ada lebih dari 52.300 warga Palestina di Gaza yang tewas karena serangan Israel. Mayoritas korban adalah anak-anak.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh – Halaman all

    Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh – Halaman all

    Rusia kepada ICJ: Tindakan Israel di Gaza Merusak Hukum dan Kemanusiaan, Kemanusiaan di Gaza Runtuh

    TRIBUNNEWS.COM- Rusia pada hari Rabu mengatakan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa tindakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki (OPT) menyebabkan “krisis legalitas dan kemanusiaan,” saat sidang publik tentang kewajiban Israel berlanjut untuk hari ketiga.

    “Hari ini, kita menghadapi krisis legalitas dan kemanusiaan mengingat adanya pelemahan sistematis Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) oleh Israel dan kelalaiannya terhadap keseluruhan kewajiban berdasarkan hukum internasional, termasuk kewajiban yang bersumber dari status Israel sebagai kekuatan pendudukan,” kata Maksim Musikhin, yang berbicara atas nama Moskow.

    “Urgensi masalah ini tidak dapat dilebih-lebihkan. Gaza berada di ambang kelaparan. Rumah sakit hancur.”

    Musikhin memperingatkan bahwa dengan blokade total Israel sejak 2 Maret dan dimulainya kembali operasi militer, Gaza terus mengalami kehancuran yang dahsyat dan “bencana kemanusiaan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

    Ia juga menyuarakan kekhawatirannya atas operasi militer Israel yang kembali dilancarkan di Tepi Barat pada 21 Januari, dengan peringatan bahwa hal itu “berisiko mengulangi skenario mengerikan di Gaza.”

    Rusia menegaskan kembali dukungannya terhadap UNRWA, dengan menyebut peran lembaga tersebut “penting” dan mengatakan “pekerjaannya didukung kuat oleh sebagian besar masyarakat internasional.”

    “Tanpa UNRWA, sistem kemanusiaan Gaza akan runtuh,” ia memperingatkan.

    Rusia berpendapat bahwa “Israel sebagai kekuatan pendudukan terikat oleh (hukum humaniter internasional) IHL, termasuk Konvensi Jenewa Keempat dan peraturan Den Haag.”

    “Semua itu tidak terjadi hari ini,” kata Rusia kepada pengadilan, menuduh Israel gagal memenuhi kewajibannya untuk memastikan dan memelihara layanan makanan, kesehatan, dan kebersihan.

    “Undang-undang Israel yang melarang kegiatan UNRWA melanggar norma dan prinsip yang sebenarnya,” kata Musikhin, seraya mendesak pengadilan untuk menjadikan pendapatnya “sebagai mercusuar harapan” dan penegasan kembali hukum internasional.

    AS juga menyampaikan pidato di hadapan pengadilan selama sesi pagi, menyatakan dukungannya terhadap dimulainya kembali aliran bantuan kemanusiaan.

    “Yang jelas, Amerika Serikat mendukung aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan jaminan untuk memastikan bantuan tersebut tidak dijarah atau disalahgunakan oleh kelompok teroris,” kata Joshua Simmons.

    “Kami mendorong masyarakat internasional untuk fokus pada upaya mencapai gencatan senjata dan memikirkan kembali masa depan yang lebih baik bagi warga Israel dan Palestina.”

    Tentara Israel memperbarui serangannya di Gaza pada tanggal 18 Maret, menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan pada tanggal 19 Januari dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

    Hampir 52.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

     

     

    SUMBER: ANADOLU AJANSI