Category: Tribunnews.com Internasional

  • Indonesia Bagikan Pengalaman Tangani Terorisme dan Konflik di Global Security Forum Qatar – Halaman all

    Indonesia Bagikan Pengalaman Tangani Terorisme dan Konflik di Global Security Forum Qatar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, QATAR – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, menyampaikan pidato kunci dalam forum internasional Global Security Forum (GSF) 2025 yang berlangsung di Doha, Qatar, pada 28–30 April 2025.

    Forum ini mengangkat tema keamanan global, dengan fokus pada peran non state actors dalam dinamika keamanan transnasional.

    Dalam sambutannya, Mendagri Tito menekankan pentingnya memahami serta menjalin kolaborasi efektif dengan nonstate actors dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks dan lintas batas.

    “Indonesia memandang nonstate actors sebagai entitas yang memainkan peran signifikan dalam lanskap keamanan saat ini. Mereka terbagi ke dalam dua kategori: hostile nonstate actors yang menjadi ancaman terhadap stabilitas, dan friendly nonstate actors yang dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga perdamaian dan keamanan,” ujar Mendagri Tito dalam paparannya.

    Mendagri menyampaikan apresiasi kepada Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdurahman Al Thani, Menteri Dalam Negeri Qatar Khalifa bin Hamad bin Khalifa Al Thani, serta kepada Ali Soufan dari The Soufan Center, atas penyelenggaraan forum yang menjadi ajang penting pertukaran pandangan dan penguatan jejaring internasional.

    Ia memaparkan pengalaman Indonesia dalam menghadapi kelompok ekstremis kekerasan yang memiliki keterkaitan internasional, seperti Jemaah Islamiyah yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, serta Jamaah Ansharut Daulah yang terkait dengan ISIS.

    Tak hanya itu, Mendagri juga mengangkat isu konflik bersenjata yang telah dihadapi Indonesia, seperti dengan kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

    Mendagri Tito menyoroti tantangan kejahatan transnasional yang turut melibatkan kolaborasi antara non state actorsdomestik dan asing, seperti penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, kejahatan siber, serta eksploitasi ilegal sumber daya alam.

    Aktivitas semacam ini, menurutnya, tidak hanya mengganggu stabilitas keamanan nasional tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi negara.

    Namun di sisi lain, ia juga menegaskan pentingnya peran friendly non state actors dalam menjaga keamanan dan mendukung upaya perdamaian.

    Ia menyebut keberhasilan proses damai di Aceh sebagai contoh nyata, yang dimediasi oleh Crisis Management Initiative (CMI) pimpinan Presiden Finlandia saat itu, Martti Ahtisaari, serta tokoh mediator Juha Christensen, yang kemudian bergabung dengan Asian Peace and Reconciliation Center.

    Dalam konteks penanganan terorisme, Indonesia juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga kajian terkemuka.

    “Indonesia juga banyak terbantu oleh kerja sama dengan lembaga kajian seperti International Crisis Group yang dipimpin oleh Sidney Jones, serta Rajaratnam School of International Studies dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura,” ujarnya.

    Lembaga-lembaga ini memberikan analisis berbasis riset yang mendalam terhadap jaringan terorisme, termasuk wawancara dengan tokoh-tokoh kunci di dalamnya.

    Berdasarkan pengalaman tersebut, Mendagri menyampaikan dua rekomendasi utama dalam forum internasional tersebut.

    Pertama, memperkuat kerja sama antarnegara tidak hanya pada tingkat strategis, tetapi juga operasional antar aparat keamanan.

    Kedua, melibatkan friendly non state actors seperti LSM, lembaga riset, dan komunitas sipil lainnya dalam strategi pencegahan dan penanggulangan ancaman dari hostile non state actors.

    “Forum ini merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara negara, lembaga kajian, dan organisasi internasional seperti The Soufan Center dapat memperkuat kerja sama lintas batas dalam menghadapi ancaman global,” tegas Mendagri Tito.

    Global Security Forum sendiri merupakan forum keamanan internasional tahunan yang pertama kali diselenggarakan pada 2018.

    Ajang ini mempertemukan para pemimpin dunia dan pakar keamanan untuk membahas isu-isu strategis, termasuk terorisme, kejahatan siber, dan mediasi konflik.

    Tahun ini, GSF menyoroti peran nonstate actors yang semakin dominan dalam mengancam stabilitas dan kedaulatan negara. 

     

  • Shinkansen Lumpuh Gara-Gara Ular, Butuh 1 Jam Pulihkan Layanan – Halaman all

    Shinkansen Lumpuh Gara-Gara Ular, Butuh 1 Jam Pulihkan Layanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Salah satu jalur kereta peluru tersibuk di Jepang terhenti sementara pada Rabu (30/4/2025), setelah seekor ular sepanjang satu meter menyebabkan korsleting listrik.

    Insiden itu terjadi di jalur Tokaido Shinkansen, yang menghubungkan Tokyo, Nagoya, dan Osaka, tepat saat Jepang memasuki masa libur panjang Golden Week.

    Dikutip dari Kyodo News dan The Guardian, ular tersebut ditemukan melilit kabel listrik antara Stasiun Maibara dan Gifu-Hashima sekitar pukul 17.25 waktu setempat.

    Reptil itu diyakini memanjat tiang listrik dan mati saat menyentuh kabel, memicu pemadaman yang menghentikan sejumlah perjalanan kereta.

    Akibat gangguan tersebut, ratusan penumpang terpaksa menunggu di dalam kereta hingga layanan kembali normal setelah pukul 19.00.

    Meski korsleting terjadi, sistem pencahayaan dan AC di dalam kereta tetap berfungsi, menurut penumpang yang diwawancarai.

    “Saya sering naik shinkansen beberapa kali dalam sebulan, tapi ini pertama kalinya saya mengalami pemadaman listrik,” kata Satoshi Tagawa (46), yang sedang dalam perjalanan menuju Tokyo.

    Kereta Shinkansen di jalur ini mengangkut rata-rata 430.000 penumpang setiap hari, dengan lebih dari 370 keberangkatan.

    Dengan kecepatan hingga 285 km/jam, waktu tempuh dari Tokyo ke Osaka hanya sekitar dua setengah jam.

    Tokaido Shinkansen dikenal memiliki catatan keselamatan yang luar biasa, tanpa satu pun korban jiwa sejak pertama kali beroperasi menjelang Olimpiade Tokyo 1964.

    Operator Central Japan Railway Co (JR Tokai) mencatat bahwa kereta ini bahkan hanya terlambat rata-rata 1,6 menit dari jadwal.

    Bukan Insiden Pertama

    Ini bukan pertama kalinya ular mengganggu layanan Shinkansen.

    Pada April tahun lalu, seekor ular sepanjang 40 cm ditemukan di dalam kereta dari Nagoya ke Tokyo.

    Meski tidak ditemukan kembali oleh petugas, kereta tersebut harus diganti, mengakibatkan keterlambatan selama 17 menit.

    Kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2009, saat seekor ular memicu pemadaman listrik dan menghentikan layanan kereta antara Tokyo dan Fukushima.

    Insiden terbaru ini terjadi bersamaan dengan dimulainya Golden Week, saat jutaan warga Jepang bepergian untuk liburan dan pulang kampung.

    Selain itu, pembukaan Osaka Expo 2025 yang dimulai pertengahan April juga meningkatkan arus perjalanan menuju wilayah Kansai.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Viral Turis Filipina Nekat Selfie di Dalam Kandang Buaya, Alami Luka Gigitan hingga 50 Jahitan – Halaman all

    Viral Turis Filipina Nekat Selfie di Dalam Kandang Buaya, Alami Luka Gigitan hingga 50 Jahitan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus hingar bingar sosial media yang membuat orang terlena dan melupakan keselamatannya kali ini kembali terjadi.

    Kejadian berlangsung pada hari Senin (28/4/2025) lalu, di kandang satwa buaya di kebun binatang Provinsi Zamboanga Sibugay, Filipina.

    Demi mendapatkan ketenaran di sosial media, seorang turis pria berusia 29 tahun dari Filipina nekat memanjat pagar kawat menuju ke kolam buaya.

    Aksi nekat ini, ia lakukan untuk mengambil foto selfie dari bagian selatan kandang buaya tersebut.

    Alih-alih mendapatkan gambar lebih bagus, aksinya ini pun berujung petaka.

    Lengah melihat situasi di sekitarnya, pria tersebut kemudian diserang dan diseret ke dalam air oleh seekor buaya hingga nyaris tewas.

    Dikutip dari GMA, kejadian tersebut, menjadi viral di media sosial lantaran videonya diabadikan oleh pengunjung kebun binatang lainnya.

    Dalam video yang tersebar di media sosial, tampak pria tersebut duduk di dekat seekor buaya betina bernama Laley sebelum diserang.

    Buaya itu, tampak menggigit lengannya dengan keras, membuat pria tersebut menjerit kesakitan. 

    Tak puas menggigit sang pria, Laley kemudian menggigit paha korban dan mengguncang-guncang tubuhnya.

    Aksi Laley ini merupakan teknik umum yang dilakukan seekor buaya untuk merobek dan melumpuhkan mangsanya.

    Korban sendiri terjebak di dalam kandang selama 30 menit hingga seorang pawang berani menyelamatkannya.

    Berbekal balok beton, petugas kebun buaya Zamboanga tampak melempari kepala buaya tersebut hingga akhirnya ia melepaskan gigitannya.

    BUAYA TERKAM TURIS – Tangkap layar dari GMA terkait kabar seorang Turis diterkam Buaya pada 1 Mei 2025. Kejadian seorang turis diserang buaya ini, terjadi pada hari Senin lalu (28/4/2025) di kandang satwa buaya di kebun binatang Provinsi Zamboanga Sibugay, Filipina(Tangkap Layar Youtube GMA)

    Saat sang buaya kabur menjauhi korban, petugas medis langsung melakukan evakuasi sembari membalut luka di lengan dan kakinya untuk menghentikan pendarahan .

    Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit dan menerima lebih dari 50 jahitan akibat luka serius tersebut 
    .
    Saat diperiksa, korban mengeklaim bahwa ia salah mengira buaya tersebut sebagai patung buaya.

    Meski penjaga kebun binatang berada di lokasi, tidak ada yang menghentikannya saat merusak pagar pembatas.

    Korban mengaku menyesal dan menyadari bahwa perilakunya membahayakan diri sendiri dan orang lain.

    Ia juga mengaku, sangat beruntung bisa selamat dari insiden tersebut.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Pria di Filipina Diterkam Buaya saat Mencoba Selfie, Dikira Hanya Patung – Halaman all

    Pria di Filipina Diterkam Buaya saat Mencoba Selfie, Dikira Hanya Patung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria di Filipina diserang buaya saat mencoba berswafoto (selfie) dengan hewan tersebut, yang dikiranya hanyalah patung.

    Dilansir Daily Mail, pria berusia 29 tahun itu mengira buaya sepanjang 4,5 meter tersebut hanyalah replika.

    Insiden terjadi pada 28 April 2025 di sebuah kebun binatang di wilayah Zamboanga Sibugay.

    Awalnya, pria itu memanjat pagar pembatas kandang buaya, memasang kamera ponselnya, lalu berpose.

    Namun situasi berubah drastis ketika buaya betina bernama Lalay menerjang dan menggigit lengannya, membuat para pengunjung kebun binatang berteriak panik.

    Kejadian tersebut terekam dalam video yang menunjukkan korban berteriak kesakitan, sementara buaya terus menggigit tanpa mau melepaskan.

    Buaya itu juga mencengkeram pahanya dan melakukan “death roll”, teknik khas buaya untuk melumpuhkan mangsanya dengan cara berguling.

    Pria itu dilaporkan terjebak di dalam kandang selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh seorang pawang buaya.

    BUAYA DIKIRA PATUNG – Tangkap layar YouTube New York Post pada 30 April 2025, memperlihatkan detik-detik seorang pria diterkam buaya di sebuah kebun binatang di Filipina. Pria tersebut mengira buaya itu hanya patung karena tidak bergerak. (Tangkap layar YouTube New York Post)

    Pawang tersebut dikabarkan melempar batu ke arah kepala buaya, yang akhirnya membuat reptil itu melepaskan gigitannya.

    Tim medis segera memberikan pertolongan pertama dengan membalut luka di lengan dan paha korban, lalu membawanya ke rumah sakit.

    Ia menerima lebih dari 50 jahitan.

    Sersan Polisi Joel Sajolga dari Kepolisian Kota Siay mengatakan:

    “Turis itu sedang berjalan-jalan di area tersebut ketika melihat buaya, yang dikiranya hanyalah patung plastik.”

    “Ia lalu memanjat pagar dan masuk ke dalam kandang, dan saat itulah buaya menyerangnya.”

    Menurut Sajolga, ada beberapa penjaga yang berada di lokasi Taman Mangrove Kabug dan Kebun Binatang Wetlands saat kejadian, namun mereka gagal mencegah turis itu menerobos pagar pembatas.

    Ia menambahkan: “Perilaku semacam ini sangat berbahaya. Tidak seorang pun boleh masuk ke dalam kandang hewan di kebun binatang.”

    “Ia membahayakan nyawanya sendiri dan sangat beruntung bisa selamat.”

    Seorang warga yang merekam aksi nekat tersebut mengatakan bahwa pria itu sempat mengarungi kolam dangkal untuk berpose di samping buaya, karena menyangka hewan itu tidak nyata lantaran tidak bergerak.

    Pengunjung kebun binatang, Canete Jie, berkata:

    “Saya tidak tahu kenapa dia melakukan hal sebodoh itu, tapi saya bersyukur dia masih hidup dan buayanya melepaskannya.”

    “Kakinya memang tidak patah, tapi ia mengalami luka cukup parah di lengan dan paha.”

    Pihak kebun binatang belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel – Halaman all

    Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

    “Ada sesuatu yang mencurigakan di sini,” tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor.”

    Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

    “Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri,” tambahnya.

    Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

    YAIR NETANYAHU – Foto ini diambil dari Facebook Yair Netanyahu pada Senin (14/4/2025), memperlihatkan Yair Netanyahu (kiri) berfoto bersama ayahnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan) di kantor perdana menteri Israel. Foto ini diunggah di Facebook Yair Netanyahu pada 22 Oktober 2024. (Facebook Yair Netanyahu)

    Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan “orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan.”

    Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

    Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

    Pada Rabu malam, ia juga membagikan sejumlah unggahan di aplikasi pesan Telegram yang menyalahkan badan intelijen Shin Bet karena dianggap gagal mencegah terjadinya kebakaran.

    Upaya Pemadaman

    Kebakaran di kawasan perbukitan Yerusalem mulai terjadi pada Rabu (30/4/2025) pagi waktu setempat.

    Mengutip The Times of Israel, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel melaporkan kobaran api di sedikitnya lima lokasi berbeda.

    Api menyebar dengan cepat akibat gelombang panas yang menyengat dan angin kencang yang menyulitkan upaya pemadaman.

    Hingga Rabu malam, dinas pemadam kebakaran telah mengerahkan 163 tim pemadam dan 12 pesawat pemadam kebakaran untuk menangani titik-titik api utama di sekitar Yerusalem, termasuk di Latrun, Neve Shalom, dan Hutan Eshtaol.

    Kebakaran juga menyebar ke Mevo Horon, sepanjang Jalan Burma menuju Beit Meir, Mesilat Zion, dan dekat sebuah pom bensin di Sha’ar Hagai.

    Puluhan unit pemadam kebakaran lainnya juga ditugaskan untuk menangani kebakaran di berbagai wilayah lain di Israel secara bersamaan.

    Puluhan orang dilaporkan terluka, meskipun tidak ada yang mengalami luka serius.

    Sekitar 11.700 dunam (setara 2.900 hektare) lahan terbakar dalam kebakaran kali ini, menurut estimasi Rabu malam dari Keren Kayemeth LeIsrael — Jewish National Fund.

    Taman Kanada, yang terletak dekat Latrun, dilaporkan hampir seluruhnya terbakar.

    KEBAKARAN DI ISRAEL – Tangkap layar YouTube Times News pada 1 Mei 2025, memperlihatkan laporan kebakaran hutan di Israel. Otoritas Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api, Palestina pun menawarkan bantuan. (Tangkap layar YouTube Times News)

    Dalam konferensi pers di komunitas Eshtaol yang telah dievakuasi, Komandan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, memperingatkan bahwa kebakaran ini mungkin menjadi yang terbesar dalam sejarah Israel.

    Friedman menjelaskan bahwa kebakaran bermula di dekat Mesilat Zion, dekat Beit Shemesh, sekitar pukul 09.30 pagi, lalu cepat menyebar ke barat karena angin kencang sebelum akhirnya beralih ke arah timur.

    “Terkait operasi kami, ini akan berlangsung cukup lama. Kami masih jauh dari kata berhasil mengendalikan kebakaran,” ujarnya.

    Ia juga memperingatkan bahwa situasi bisa memburuk, karena kecepatan angin diperkirakan meningkat hingga 90–100 kilometer per jam.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • ​Turis India Tak Sadar Rekam Serangan Kelompok Bersenjata di Kashmir Saat Naik Zipline – Halaman all

    ​Turis India Tak Sadar Rekam Serangan Kelompok Bersenjata di Kashmir Saat Naik Zipline – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang turis asal Ahmedabad, India, sedang menikmati wahana zipline di Lembah Baisaran, dekat Pahalgam, Kashmir.

    Tanpa sengaja, ia merekam momen saat serangan kelompok bersenjata terjadi di bawahnya.

    Video diambil oleh Rishi Bhatt pada 22 April 2025.

    Rekaman tersebut menunjukkan dirinya tersenyum.

    Pria ini tidak menyadari bahwa di bawahnya sedang berlangsung penembakan yang menewaskan 26 wisatawan dan melukai 10 lainnya.

    Dalam video yang diambil Bhatt, terdengar suara tembakan dan terlihat orang-orang berlarian panik di bawahnya.

    Bhatt, yang awalnya tidak menyadari situasi tersebut, melanjutkan aktivitasnya tanpa curiga.

    Setelah mendarat, ia langsung mencari keluarganya dan bersembunyi di sebuah lubang bersama istri dan anaknya hingga situasi aman.

    Suara tembakan yang terdengar jelas dalam rekaman tersebut kini menjadi bukti penting dalam penyelidikan yang dilakukan pihak berwenang.

    Teriakan Operator Zipline

    Salah satu bagian yang memicu kontroversi dalam rekaman tersebut adalah suara operator zipline yang meneriakkan teriakan keagamaan sebelum Bhatt meluncur.

    Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi terkait keterkaitan operator dengan serangan tersebut.

    Badan Investigasi Nasional India (NIA) kemudian membuka penyelidikan terkait insiden ini.

    Keluarga operator zipline membela bahwa teriakan tersebut merupakan ekspresi keagamaan biasa dan tidak ada hubungannya dengan serangan yang terjadi.

    Insiden ini menyoroti kerentanannya kawasan wisata di wilayah yang tengah dilanda konflik.

    Pasca-serangan, pemerintah India merespons dengan meningkatkan keamanan di kawasan Kashmir dan menutup lebih dari setengah lokasi wisata untuk menjaga keselamatan warga dan turis yang ada di wilayah tersebut.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Perbandingan Kekuatan Nuklir India dan Pakistan 2025: Siapa Lebih Unggul? – Halaman all

    Perbandingan Kekuatan Nuklir India dan Pakistan 2025: Siapa Lebih Unggul? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – India dan Pakistan kembali disorot dunia karena ketegangan nuklir yang terus membayangi.

    Meski jumlah hulu ledak mereka hampir setara, perbedaan strategi membuat situasi makin kompleks.

    Konflik di Kashmir menjadi pemicu utama ketegangan yang tak kunjung reda.

    Di tengah rivalitas panjang ini, dunia bertanya-tanya: siapa sebenarnya yang lebih unggul?

    1. Jumlah Hulu Ledak Sama-Sama Mengkhawatirkan, tapi India Sedikit Lebih Unggul

    India dan Pakistan kini memiliki kekuatan nuklir yang hampir setara dalam hal jumlah.

    Menurut laporan The Tribune yang dirilis awal 2025, India diperkirakan memiliki sekitar 172 hulu ledak nuklir, sedangkan Pakistan sedikit di bawahnya dengan 170 hulu ledak.

    Meskipun angka ini terlihat mirip, konteks strategis dari masing-masing negara membuat perbandingan ini lebih kompleks.

    India cenderung menekankan pada pembangunan sistem peluncuran jangka jauh dan teknologi peluncuran laut, yang memberikan keuntungan dalam kemampuan balasan (second-strike capability).

    Sementara itu, Pakistan lebih menitikberatkan pada strategi fleksibel, dengan tujuan untuk mengimbangi kekuatan konvensional India melalui pendekatan nuklir yang lebih adaptif.

    Pakar menyebut bahwa dalam skenario konflik, jumlah bukanlah segalanya—yang lebih penting adalah bagaimana senjata itu bisa diluncurkan dan bagaimana strategi penggunaannya diterapkan.

    2. Doktrin Nuklir: India Menganut “No First Use”, Pakistan Tidak

    Salah satu perbedaan terbesar antara kedua negara ini adalah kebijakan penggunaan senjata nuklir mereka.

    India selama bertahun-tahun dikenal menerapkan doktrin “No First Use” (NFU), yang berarti tidak akan menggunakan senjata nuklir kecuali jika terlebih dahulu diserang dengan senjata serupa.

    Sejak tahun 2019, pernyataan dari Menteri Pertahanan India saat itu, Rajnath Singh, membuka peluang untuk meninjau ulang kebijakan tersebut sesuai dengan kepentingan nasional.

    Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa India mungkin mulai membuka ruang bagi penggunaan nuklir secara lebih fleksibel, meskipun belum secara resmi mengubah doktrinnya.

    Di sisi lain, Pakistan secara eksplisit menolak untuk menganut kebijakan NFU.

    Strategi nuklir Pakistan dikenal dengan istilah “Full Spectrum Deterrence”, yang mengizinkan penggunaan senjata nuklir bahkan untuk merespons ancaman militer konvensional berskala besar, bukan hanya serangan nuklir.

    Pendekatan ini mencerminkan kekhawatiran Islamabad atas dominasi militer India di Asia Selatan.

    3. Sistem Peluncuran Nuklir India Lebih Canggih dan Beragam

    Perbedaan signifikan lainnya terletak pada sistem peluncuran senjata nuklir yang dimiliki masing-masing negara.

    India memiliki infrastruktur peluncuran yang lebih matang dan beragam, termasuk peluncuran dari darat, udara, dan laut.

    India mengoperasikan rudal balistik seperti Agni-V, yang memiliki jangkauan lebih dari 5.000 kilometer dan mampu menjangkau wilayah manapun di Tiongkok atau bahkan sebagian besar kawasan Timur Tengah.

    Selain itu, India juga memiliki kapal selam nuklir kelas Arihant, yang memungkinkan peluncuran dari bawah laut—salah satu komponen penting dalam strategi second-strike capability.

    Sementara itu, Pakistan mengandalkan sistem rudal seperti Shaheen-III, yang memiliki jangkauan hingga 2.750 kilometer.

    Negara ini juga sedang mengembangkan sistem peluncuran berbasis laut, namun sejauh ini masih berada dalam tahap uji coba atau pengembangan awal.

    Hal ini menunjukkan bahwa dari sisi teknologi dan kesiapan peluncuran, India sedikit lebih unggul dibandingkan Pakistan.

    4. Ketegangan Kashmir Picu Potensi Konflik Nuklir

    Sengketa atas wilayah Kashmir terus menjadi sumber utama ketegangan antara India dan Pakistan, dan seringkali menjadi latar belakang konfrontasi militer kedua negara.

    Baru-baru ini, serangan di wilayah Kashmir yang dikuasai India menewaskan sedikitnya 26 wisatawan, yang langsung dituding New Delhi sebagai ulah kelompok militan yang didukung Pakistan.

    Meski Islamabad membantah keterlibatan langsung, insiden ini meningkatkan kekhawatiran akan potensi eskalasi militer.

    India merespons dengan melakukan uji coba rudal dan mengambil langkah diplomatik seperti menangguhkan perjanjian air serta mengusir diplomat Pakistan dari New Delhi.

    Sebagai balasan, Pakistan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan dari India dan mengeluarkan peringatan keras bahwa tindakan India dapat dianggap sebagai agresi terbuka.

    Dalam situasi seperti ini, risiko salah perhitungan militer yang dapat memicu konflik berskala besar—termasuk penggunaan senjata nuklir—menjadi semakin nyata.

    Para ahli telah lama memperingatkan bahwa konflik nuklir antara India dan Pakistan, bahkan jika hanya dalam skala terbatas, bisa memiliki konsekuensi global yang sangat serius.

    Sebuah studi yang dikutip oleh Wired menunjukkan bahwa penggunaan sekitar 100 hulu ledak nuklir di kawasan Asia Selatan akan menghasilkan asap tebal yang naik ke stratosfer, menghalangi sinar matahari, dan menyebabkan penurunan suhu global.

    Dampaknya bukan hanya di India dan Pakistan, tetapi juga di negara-negara lain yang bergantung pada produksi pertanian global.

    Krisis pangan, gangguan rantai pasokan, dan jutaan kematian akibat kelaparan bisa terjadi dalam waktu kurang dari satu tahun setelah konflik nuklir skala kecil.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Populer Internasional: 100 Hari Pemerintahan Donald Trump – Jet Tempur India Patroli di Atas Kashmir – Halaman all

    Populer Internasional: 100 Hari Pemerintahan Donald Trump – Jet Tempur India Patroli di Atas Kashmir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer internasional dimulai dari perayaan 100 hari Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

    Trump menggelar acara bergaya kampanye di Michigan, negara bagian yang dianggap signifikan dalam kemenangannya.

    Sementara itu, di tengah ketegangan India dan Pakistan, jet tempur India patroli di atas Jammu dan Kashmir.

    Berikut berita populer internasional selengkapnya dalam 24 jam terakhir.

    1. Rayakan 100 Hari Menjabat sebagai Presiden, Donald Trump: Tidak Ada yang Bisa Menghentikan Saya

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merayakan hari ke-100 masa jabatannya dengan menggelar acara bergaya kampanye di Michigan pada Selasa, 29 April 2025.

    Dalam pidatonya, Trump menyindir “hakim kiri radikal komunis” yang menurutnya berusaha merebut kekuasaannya.

    Ia juga menyebut bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menghentikannya.

    Dilansir The Guardian, pemilihan Michigan sebagai lokasi acara mencerminkan pengakuan Trump atas peran negara bagian tersebut sebagai medan tempur penting yang membantunya mengalahkan Kamala Harris dalam pemilu November lalu. 

    Selain itu, Michigan dinilainya sebagai calon penerima manfaat dari kebijakan tarif yang ia klaim akan menghidupkan kembali sektor manufaktur AS.

    Namun, arena olahraga dan pameran besar di kota Warren, dekat Detroit, tempat acara berlangsung, hanya terisi setengahnya.

    Banyak peserta juga meninggalkan lokasi sebelum pidato Trump yang berlangsung selama 89 menit selesai.

    “Kita berada di sini malam ini, di jantung negara kita, untuk merayakan 100 hari pertama dari pemerintahan paling sukses dalam sejarah negeri ini!” kata Trump.

    “Dalam 100 hari, kita telah mewujudkan perubahan paling mendalam di Washington dalam hampir satu abad.”

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Trump Murka, Maki Bos Amazon di Telepon Gegara Mau Tampilkan Biaya Tarif AS di Situs Web

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump murka dan memaki bos raksasa ritel daring Amazon, Jeff Bezos setelah perusahaan tersebut mempertimbangkan rencana untuk menampilkan biaya tarif tambahan di situs webnya.

    Hal tersebut diungkap langsung oleh dua juru bicara Gedung Putih yang enggan disebutkan identitasnya, Rabu (30/4/2025).

    Dalam pernyataan resminya, mereka mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah melayangkan kecaman via telepon ke Bezos yang dianggap melakukan tindakan “bermusuhan dan politis”.

    “Trump menelepon Bezos, mengecam laporan bahwa Amazon mempertimbangkan untuk menampilkan biaya tarif AS pada produk tertentu di situs web perusahaan,” ujar dua pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CNN International.

    “Tentu saja dia marah. Mengapa perusahaan bernilai miliaran dolar harus membebankan biaya kepada konsumen?” imbuh seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.

    Tak hanya Trump yang murka, Sekretaris Pers Karoline Leavitt juga turut mengecam keras rencana Amazon.

    “Saya baru saja menutup telepon dengan Presiden mengenai pengumuman Amazon. Ini adalah tindakan yang bermusuhan dan politis oleh Amazon,” klaim Leavitt.

    Dia kemudian menuduh perusahaan tersebut munafik karena tidak mencantumkan kenaikan harga akibat inflasi setelah pandemi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Jet Tempur India Berpatroli di Atas Jammu dan Kashmir, Lalu Mundur Setelah Pakistan Merespons

    Di tengah ketegangan regional yang sedang berlangsung, empat jet tempur Rafale milik Angkatan Udara India (IAF) melakukan patroli malam di atas Jammu dan Kashmir pada tanggal 29–30 April.

    Menurut sumber keamanan Pakistan, jet tempur mundur setelah identifikasi dan respons cepat dari Angkatan Bersenjata Pakistan, News.Az melaporkan, mengutip Geo News . 

    “Pada malam 29/30 April, empat jet Rafale India melakukan patroli di dalam batas geografis India,” sumber tersebut mencatat.

    Pasukan Pakistan siap memberikan balasan yang setimpal terhadap setiap agresi India, kata mereka.

    Jet Tempur India Mundur

    Jet tempur India mundur dari wilayah Kashmir yang diduduki setelah tanggapan cepat Angkatan Udara Pakistan

    Respon cepat dan tepat waktu Angkatan Udara Pakistan (PAF) pada hari Rabu memaksa empat jet tempur Rafale India mundur di Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal oleh India (IIOJK), kantor berita pemerintah Pakistan, APP, melaporkan, mengutip sumber keamanan.

    Menurut Associated Press Pakistan , pada malam 29/30 April, empat jet Rafale India melakukan patroli di dalam batas geografis India di wilayah udara Kashmir yang diduduki.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. ICC Kunci Mulut Jaksa, Surat Penangkapan Pejabat Israel Dilarang Diumumkan ke Publik

    Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilarang mempublikasikan permohonan surat penangkapan baru terkait kasus Palestina.

    Para hakim memerintahkan agar proses tersebut dilakukan secara rahasia, terang The Guardian dalam laporan eksklusifnya.

    Dalam perintah tertutup yang dikeluarkan bulan ini, para hakim ICC memberi tahu Jaksa Karim Khan bahwa ia tidak boleh lagi menyebutkan secara publik keberadaan atau rencananya untuk mengajukan surat penangkapan.

    Perintah ini muncul ketika Khan tengah menyiapkan putaran baru permohonan surat perintah penangkapan untuk pejabat Israel yang diduga terlibat kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah pendudukan Palestina.

    Sebelumnya, Khan telah mengajukan surat penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. 
     
    Sementara itu, surat penangkapan yang ditujukan kepada pemimpin militer Hamas dibatalkan setelah kematiannya dikonfirmasi.

    Pembatasan terbaru terhadap Khan menambah ketegangan antara kantor kejaksaan dan hakim ICC, terutama atas gaya terbuka Khan dalam mengumumkan rencana penindakan hukum—gaya yang berbeda dari pendahulunya.

    Menurut The Guardian, pendekatan Khan dalam beberapa kasus sebelumnya, termasuk Myanmar, Taliban di Afghanistan, serta kekerasan di Darfur, menuai perhatian gara-gara diumumkan ke publik sebelum surat penangkapan disetujui hakim.

    Pengumuman-pengumuman tersebut terjadi di tengah tekanan besar terhadap Khan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Viral Wanita Rusia 80 Tahun Bangun Sendiri setelah Terjatuh dari Balkon Lantai 6, Tanpa Luka Serius

    Seorang wanita berusia 80 tahun terjatuh dari balkon lantai 6 apartemennya.

    Ia menghantam sebuah mobil, namun tidak mengalami luka serius.

    Insiden ini terjadi pada 15 April 2025 di Yekaterinburg, Rusia.

    Kejadian tersebut terekam kamera CCTV dan kemudian viral di media sosial.

    Dalam video terlihat bagaimana wanita itu menghantam mobil yang terparkir di bawah.

    Ia masih tampak bergerak setelah mendarat di atas mobil.

    Menurut laporan Daily Star, wanita tersebut bangkit tak lama setelah jatuh.

    Ia bahkan bisa berjalan sendiri dan kemudian meminta bantuan tetangganya untuk dibawa ke rumah sakit.

    Wanita itu kemudian dirawat di rumah sakit untuk memastikan tidak mengalami luka dalam yang parah.

    Para pengguna media sosial ramai mengomentari keberuntungan wanita tersebut.

    Salah satu komentar menyebut:

    “Ia mendarat dengan sangat sempurna, seperti seorang pegulat atau pemeran pengganti.”

    Pengguna lain menyoroti betapa tipisnya jarak antara hidup dan mati:

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Menteri Pakistan: India Akan Menyerang Pakistan dalam 24 hingga 36 Jam Mendatang – Halaman all

    Menteri Pakistan: India Akan Menyerang Pakistan dalam 24 hingga 36 Jam Mendatang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar mengklaim India akan menyerang Pakistan dalam waktu dekat.

    “Pakistan punya (informasi) intelijen kredibel bahwa India berniat melancarkan aksi militer terhadap Pakistan dalam 24 hingga 26 jam yang akan datang,” ujar Tarar di media sosial X hari Rabu, (30/4/2025).

    Sayangnya, Tarar tidak menyodorkan bukti untuk mendukung klaimnya itu.

    Hubungan Pakistan dengan India memanas setelah kasus serangan oleh militan bersenjata di Kashmir yang menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal sepekan kemarin.

    India menuding Pakistan terlibat dalam serangan itu. Di sisi lain, Pakistan membantahnya dan menawarkan penyelidikan kasus itu secara netral.

    Le Monde melaporkan serangan itu merupakan serangan paling mematikan terhadap warga sipil India sejak kasus serangan di Kota Mumbai pada tahun 2008 yang menewaskan 175 orang.

    Adapun saat ini sebagian daerah Kashmir dikontrol oleh India, dan sebagian lainnya oleh Pakistan dan Tiongkok. India dan Pakistan sama-sama mengklaim memiliki Kashmir secara penuh.

    KONFLIK KASHMIR – Tangkapan layar X ANI (ANI News) memperlihatkan anggota komunitas Gujjar dan Bakarwal mengadakan protes atas serangan di Pahalgam, Kashmir pada 27 April 2025. Serangan mematikan di Kashmir memicu kekhawatiran akan potensi eskalasi India dan Pakistan (Tangkapan layar X ANI)

    Dikutip dari CNN, dua negara berkekuatan nuklir itu pernah berperang selama tiga tahun untuk memperebutkan Kashmir.

    Saat ini Garis Kontrol memisahkan Kashmir yang dikontrol India dengan Kashmir yang dikontrol Pakistan.

    Serangan di Kashmir memicu kemarahan besar di India. Perdana Menteri India Narendra Modi ditekan agar membalas serangan itu.

    India sebenarnya mengambil sejumlah tindakan, termasuk menangguhkan Perjanjian Perairan Indus yang ditandatangani tahun 1960.

    Aksi India itu membuat Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif amat geram.

    Dia memperingatkan bahwa upaya apa pun yang bertujuan untuk menghentikan aliran air milik Pakistan menurut Perjanjian Perairan Indus akan dianggap sebagai aksi perang. Upaya seperti itu akan dibalas Pakistan dengan kekuatan penuh.

    India pernah melancarkan serangan udara di Pakistan tahun 2019 setelah ada serangan oleh paramiliter di Kashmir yang dikontrol India. Serangan itu adalah yang pertama kalinya sejak perang di antara keduanya tahun 1971.

    Serangan terbaru di Kashmir memicu kekhawatiran bahwa kali ini India mungkin juga akan menempuh cara yang sama.

    Dalam pidatonya pekan lalu Modi sudah berjanji akan mengejar para pelaku hingga ke ujung dunia. Di sisi lain, Tarat mengatakan setiap “petualangan militer” India akan dibalas.

    AS dan Tiongkok Minta Pakistan-India Tenangkan Diri

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubia mengimbau India dan Pakistan agar menenangkan diri.

    “Kami menghubungi kedua belah pihak dan tentunya meminta mereka untuk memanaskan situasi,” kata juru bicara Kemenlu AS Tammy Bruce pada hari Selasa.

    Saat ini India menjadi rekan penting bagi AS karena AS membutuhkannya untuk menekan pengaruh Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik. Seperti India, Pakistan juga dianggap sebagai rekan penting AS.

    Tiongkok mengambil langkah serupa dengan AS. Negara Asia Timur itu meminta India dan Pakistan menahan diri.

    Tiongkok turut mengklaim sebagian wilayah Kashmir. Dalam beberapa tahun belakangan hubungan Tiongkok dengan Pakistan makin erat.

    Pekan lalu Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Pakistan dan Menteri Luar Negeri Pakistan. Wang menyebut konflik Pakistan-India akan memunculkan risiko terhadap keamanan regional.

    (Tribunnews.com/ Febri Prasetyo) 

  • Jepang Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Susu dan Pastikan Espor Daging Sapi Stabil – Halaman all

    Jepang Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Susu dan Pastikan Espor Daging Sapi Stabil – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO –  Pemerintah Jepang melalui Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF), Eto Taku kemarin (29/4/2025) meminta pemerintah Indonesia untuk mencabut larangan ekspor susu sesegera mungkin dan memastikan ekspor daging sapi yang stabil.

    “Kita meminta kepada Indonesia agar mencabut larangan ekspor susu dan memastikan ekspor daging sapi yang stabil,” ungkap sumber Tribunnews.com dari MAFF Rabu (30/4/2025).

    Pada tahun 2024, Amerika Serikat akan memiliki nilai ekspor terbesar produk pertanian, kehutanan, dan perikanan serta produk makanan dari Jepang, dan di tengah ketidakpastian tentang dampak “tarif timbal balik”, ada kebutuhan untuk mendiversifikasi tujuan ekspor.

    Pemerintah Jepang menilai Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai pasar penting di mana ekspor diperkirakan akan berkembang di masa depan.

    “Menteri Eto juga menyinggung negosiasi tarif dengan AS, dengan mengatakan, bahwa pada saat-saat seperti inilah bersatu dengan negara-negara ASEAN efektif untuk negara masing-masing.”

    Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi seusai menerima kunjungan bilateral Menteri Eto Taku di Kantor NFA, Jakarta, Selasa (29/4/2025) mengungkapkan, “Kita diskusinya itu lebih ke sharing tentang bagaimana me-manage pangan di Indonesia juga di Jepang, tapi kondisinya kurang lebih sama. Misalnya petani usianya tua. Beliau juga menyampaikan petani Jepang di sana rata-rata usianya di atas 60 tahun,” ungkap Arief.

    Sementara, kondisi petani Indonesia jika menilik hasil Sensus Pertanian Tahun 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) didominasi petani berusia 43-58 tahun sebanyak 42,28 persen. Kemudian 27,12 persen petani berusia 59-77 persen dan 26,10 persen petani milenial yang berusia 27-42 tahun. Lalu sebanyak 2,30 persen merupakan petani Gen Z dan 2,19 Gen Pre-Boomer.

    “Jadi kondisinya dengan kita mirip. Kita juga sepakat bahwa pendapatan petani menjadi salah satu yang harus dicapai untuk swasembada pangan. Ini karena akan berbanding lurus dengan peningkatan produksi di Indonesia,” sebut Arief.

    “Dengan itu,  Presiden Prabowo Subianto sangat concern menjaga kesejahteraan petani Indonesia. Minister Eto juga jelaskan bahwa Jepang berupaya hingga memberikan subsidi ke petani untuk menarik minat generasi mudanya menjadi petani,” lanjutnya.

    Salah satu indikator kesejahteraan petani yang dipakai di Indonesia adalah pergerakan Nilai Tukar Petani (NTP). 

    BPS mencatat NTP dan NTP Tanaman Pangan (NTPP) pada Maret 2025 yang merupakan puncak panen raya padi memiliki indeks tertinggi jika dibandingkan terhadap puncak panen raya dalam 3 tahun terakhir.

    NTP Maret 2025 adalah 123,72. Sementara NTPP Maret 2025 berada di 108,95. Di puncak panen raya tahun ini juga tercatat indeks harga yang diterima petani padi lebih tinggi dibandingkan puncak panen raya 2023 dan 2024, yakni di 137,94.

    Sementara pada puncak panen raya tahun 2024 yang jatuh pada April, NTP berada di 116,79 dan NTPP 105,54 dengan indeks harga yang diterima petani padi ada di 128,59. Di puncak panen raya tahun 2023 yang terjadi di bulan Maret, NTP di 110,85 dan NTPP 103,83 dengan indeks harga diterima petani padi berada di 121,55.

    “Citra petani yang sejahtera itu yang harus dibentuk. Minister Eto tadi sampaikan demikian dan kita di Indonesia saat ini sedang membangun citra baik itu dengan komando Bapak Presiden Prabowo,” terang Arief.

    “Apalagi data BPS menunjukkan indeks harga diterima petani padi di tahun ini sangat terjaga dan tidak anjlok signifikan, padahal sedang puncak panen raya. Ini torehan yang positif dan membuktikan kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo benar-benar sangat menjaga kepentingan sedulur petani Indonesia,” tutup Arief.

    Dalam pertemuan, terkait ketahanan pangan, Minister Eto Taku menyampaikan Jepang baru saja menyempurnakan regulasinya untuk mencapai swasembada pangan. Berbagai program subsidi pun dikucurkan ke masyarakat Negeri Sakura.

    “Baik Indonesia maupun Jepang memiliki isu dan tantangan yang cukup banyak. Namun demikian, isu dan tantangan yang sama juga kita miliki. Misalnya bagaimana mengatasi masalah pendapatan para petani,” urainya.

    “Saat ini rata-rata usia petani di Jepang adalah 68 tahun. Jadi salah satu tantangan yang harus dilakukan adalah bagaimana menarik minat generasi muda. Kami memiliki program subsidi sebesar 8 Juta Yen untuk 5 tahun. Selain itu, (ada juga) pendanaan tanpa bunga dan tanpa batas waktu,” sambungnya.

    “Jepang sendiri juga baru saja menyempurnakan kebijakan yang berkaitan dengan ketahanan pangan, produksi, aset pertanian, dan sebagainya. Pertama dalam 25 tahun terakhir. Berdasarkan itu, kami akan menambah anggaran untuk mengintensifkan upaya-upaya yang diperlukan dalam rangka memperkuat ketahanan dan swasembada pangan,” tambahnya.

    Diskusi beras dan bahan pertanian Jepang juga dilakukan kelompok Pencinta Jepang gratis bergabung. Tuliskan nama alamat dan nomor whatsapp ke email tkyjepang@gmail.com