Category: Tribunnews.com Internasional

  • Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel Hari Ini, Kantor Netanyahu Langsung Beri Pujian pada Trump, Kenapa? – Halaman all

    Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel Hari Ini, Kantor Netanyahu Langsung Beri Pujian pada Trump, Kenapa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pejuang Hamas berkumpul di Jalur Gaza selatan untuk membebaskan tiga sandera Israel pada hari ini, Sabtu (15/2/2025).

    Ketiganya adalah Iair Horn (46), Sagui Dekel Chen (36), dan Alexander (Sasha) Troufanov (29).

    Diberitakan Arab News, ketiganya memiliki kewarganegaraan ganda.

    Horn diculik bersama saudaranya, Eitan, yang masih ditawan.

    Hamas membebaskan sandera Israel dengan imbalan lebih dari 300 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    Seperti pertukaran sebelumnya, panggung didirikan dan area itu dihiasi dengan bendera Palestina dan spanduk faksi militan.

    Di dekatnya terdapat puing-puing bangunan bertingkat yang rusak parah.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah merilis pernyataan dalam bahasa Ibrani yang menyambut baik kembalinya ketiga sandera.

    Mengenai pembebasan sandera Israel, Kantor Netanyahu justru memuji Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Dikatakannya Pemerintah Israel terus bekerja sama dengan AS untuk menjamin pembebasan mereka yang masih ditahan di Gaza.

    Pernyataan itu juga menegaskan kembali klaim bahwa Hamas “berusaha melanggar perjanjian” minggu ini, dengan mengatakan kelompok itu menyebabkan “krisis palsu dengan klaim palsu”.

    “Pembebasan sandera terus berlanjut berkat pasukan Israel di dalam dan sekitar Jalur Gaza dan pernyataan yang jelas dan tegas dari Presiden AS Donald Trump,” kata Kantor Netanyahu, Sabtu, dikutip dari BBC.

    Diakhiri dengan pernyataan bahwa Israel bekerja sama dengan AS dengan tujuan mengeluarkan semua sandera dari Gaza secepat mungkin.

    Diketahui, gencatan senjata yang dimulai hampir empat minggu lalu telah terancam dalam beberapa hari terakhir oleh pertikaian tegang yang mengancam akan memperbarui pertempuran.

    Usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan lebih dari 2 juta warga Palestina dari Gaza dan menempatkan mereka di tempat lain di wilayah tersebut telah menimbulkan lebih banyak keraguan tentang masa depan gencatan senjata.

    Namun, Hamas mengatakan bahwa mereka akan terus maju dengan pembebasan lebih banyak sandera setelah pembicaraan dengan pejabat Mesir dan Qatar.

    Kelompok itu mengatakan para mediator telah berjanji untuk “menghapus semua rintangan” untuk memastikan Israel akan mengizinkan lebih banyak tenda, pasokan medis, dan kebutuhan pokok lainnya ke Gaza.

    Ini akan menjadi pertukaran keenam sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Sejauh ini, 21 sandera dan lebih dari 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata.

    Seperti pertukaran sebelumnya, puluhan pejuang Hamas yang bertopeng dan bersenjata berbaris di dekat panggung yang dihiasi bendera Palestina dan spanduk faksi militan, sementara musik menggelegar dari pengeras suara.

    Para militan diperkirakan akan mengarak para sandera di hadapan orang banyak dan kamera ke atas panggung, yang telah didirikan di dekat gedung bertingkat yang rusak parah, sebelum menyerahkan mereka kepada Palang Merah.

    Organisasi kemanusiaan tersebut kemudian akan mengangkut mereka ke pasukan Israel.

    PESAN PERLAWANAN – Pesan-pesan yang dipajang Gerakan Hamas di panggung lokasi pembebasan sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025). Pesan Hamas menampilkan beberapa pesan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab pada hari Sabtu saat pembebasan para sandera Israel. (tangkap layar khaberni)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dilansir Al Jazeera, tahanan Palestina dibebaskan setelah pembebasan tiga tawanan Israel di Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Tawanan Yair Horn, Alexander Trufanov dan Sagui Dekel-Chen telah memasuki Israel setelah dibebaskan di Gaza.

    Proses pembebasan 369 tahanan Palestina dari penjara Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza juga sedang berlangsung.

    Hamas mengatakan pihaknya memperkirakan negosiasi tidak langsung dengan Israel akan dimulai minggu depan pada fase kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    Hamas kembali menolak rencana pembersihan etnis Presiden AS Donald Trump untuk Gaza, dan mengatakan penyerahan itu merupakan “prestasi” bagi pejuang perlawanan Palestina.

    Serangan militer besar-besaran Israel di Tepi Barat yang diduduki terus berlanjut, dengan tentara Israel membunuh seorang pria Palestina berusia 19 tahun di kamp pengungsi Askar, timur Nablus.

    Kantor Media Pemerintah telah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709 orang, dengan mengatakan  ribuan orang  yang hilang di bawah reruntuhan kini diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Pesan-pesan Perlawanan Hamas ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera – Halaman all

    Pesan-pesan Perlawanan Hamas ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera – Halaman all

    Hamas Kirim Pesan Perlawanan ke Israel dan Donald Trump di Spanduk Panggung Pembebasan Sandera

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan pembebasan Palestina, Hamas, kembali menjadikan prosesi pembebasan sandera Israel sebagai media penyampaian pesan perlawanan terhadap negara pendudukan.

    Hamas, yang kerap menyampaikan pesan secara simbolik -termasuk soal pemilihan lokasi pembebasan sandera- kali mengirimkan pesan terbuka saat membebaskan 3 sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025).

    Diketahui, ketiga sandera Israel yang telah dibebaskan Hamas itu termasuk warga Amerika Serikat (AS)-Israel, Sagui Dekel-Chen, warga Rusia-Israel Alexandre Sasha Troufanov, dan Yair Horn.

    Berlatar belakang area yang cenderung rata tahan dan kehancuran bangunan, Hamas mendirikan panggung kecil berhias Bendera Palestina dan panji-panji gerakan tersebut.

    Khan Yunis adalah satu di antara lokasi bombardemen buta gila-gilaan pasukan Israel selama 15 bulan agresi di Jalur Gaza. 

    Di lokasi serah terima, Hamas juga memajang spanduk bertuliskan pesan-pesan perlawanan, kali ini bukan cuma ke Israel, namun juga ke Presiden AS, Donald Trump.

    Laporan media lokal melansir, pesan-pesan itu antara lain adalah “Tidak ada migrasi kecuali ke Al-Quds,”.

    Al-Quds dalam tulisan itu merujuk pada Yerusalem, kota yang ditetapkan milisi perjuangan Palestina sebagai ibu kota jika kelak negara itu secara resmi berdiri.

    PESAN PERLAWANAN – Pesan-pesan yang dipajang Gerakan Hamas di panggung lokasi pembebasan sandera Israel di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/3/2025). Pesan Hamas menampilkan beberapa pesan dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Arab pada hari Sabtu saat pembebasan para sandera Israel.

    Pesan itu juga sebagai respons  atas seruan Presiden AS Donald Trump seputar pengusiran warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.

    Trump berdalih, warga Gaza harus direlokasi -secara paksa- ke wilayah dan negara lain agar daerah kantung Palestina itu bisa dibangun.

    Spanduk lainnya yang dipajang Hamas bertuliskan “Wahai Al-Quds, bersaksilah: Kami adalah tentaramu!”.

    Sejumlah ulasan menulis, pesan ini merujuk pada komitmen milisi pembebasan Palestina itu untuk tetap menjaga Masjid Al-Aqsa dari penistaan yang kerap dilakukan pemukim Yahudi Israel.

    Satu tulisan lain di panggung pembebasan sandera Israel di Khan Yunis adalah ‘We Crossed Over Swiftly’, secara lengkap pesan itu ditulis dalam sejumlah bahasa, termasuk dalam bahasa Ibrani yang berarti “Kami menyeberang [dengan cepat] seperti seberkas sinar matahari.”

    Pesan ini merujuk pada serangan lintas batas Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 di mana Hamas melakukan serangan terkoordinasi ke wilayah pendudukan Israel.

    Sejumlah tafsiran lain menyebut, “We crossed over swiftly” juga merujuk pada penarikan mundur Pasukan Israel dari Koridor Netzarim, yang bagi militer Israel (IDF) dianggap sebagai kemunduran fatal dari kerja keras mereka selama 15 bulan agresi.

    KORIDOR NETZARIM – Situasi di pangkalan operasi IDF di Koridor Netzarim, Gaza tengah, 26 Desember 2024. Seorang kontraktor Kementerian Pertahanan Israel tewas ditembak tentara Israel saat akan bekerja di Koridor Netzarim hari Selasa, (28/1/2025). (The Times of Israel/Emanuel Fabian)

    Kehilangan Titik Strategis

    Soal Koridor Netzarim, Noam Amir, analis urusan militer untuk Channel 14 Israel, mengatakan kalau penarikan pasukan IDF dari poros Netzarim berarti bahwa Hamas akan sekali lagi mengendalikan Jalur Gaza utara.

    Hal itu juga berarti kalau Tel Aviv akan ‘kehilangan pencapaian’ perang genosida yang mereka lancarkan selama 15 bulan di Gaza, untuk selamanya.

    Amir mengatakan bahwa poros ini sebenarnya merupakan “zona penyangga antara utara dan selatan Jalur Gaza, dan merupakan titik strategis yang sangat penting dalam perang” melawan faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di Gaza.

    Ia mengatakan kalau menyerahkan poros tersebut kepada Hamas akan memberikan kebebasan bergerak bagi elemen-elemen gerakan perlawanan tersebut di Jalur Gaza utara.

    “Menarik diri dari poros Netzarim berarti “mengembalikan kendali Gaza kepada Hamas,” kata Naom dikutip dari Khaberni, Sabtu.

    Ia menegaskan kalau penarikan mundur pasukan IDF dari Poros Netzarim ini berarti “kekalahan terakhir dari pencapaian perang dalam membersihkan Jalur Gaza utara,”.

    “Penarikan mundur pasukan IDF memungkinkan Hamas kembali bebas bergerak dengan cara apa pun yang dipilihnya,” menurut analis tersebut.

    LARAS TANK MERKAVA – Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)

    Langkah IDF Setelah Mundur dari Netzarim: Pengepungan

    Menurut analis Israel ini, tentara IDF akan mengepung Jalur Gaza setelah mundur dari Netzarim.

    Pengepungan dilakukan dari titik angkatan laut Tel al-Sultan di perbatasan Mesir ke penyeberangan Rafah, dan dari penyeberangan Rafah di sepanjang perimeter wilayah yang berdekatan dengan Gaza ke titik angkatan laut kedua dekat Ashkelon.

    Naom menambahkan bahwa “angkatan laut Israel juga akan memberikan semacam blokade laut.”

    Pada Minggu pekan lalu, Radio Angkatan Darat Israel mengatakan kalau tentara IDF telah sepenuhnya ditarik dari poros Netzarim pada Sabtu/Minggu malam sebagai bagian dari pelaksanaan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan.

    Saluran swasta Israel 13 mengatakan bahwa setelah penarikan diri dari Netzarim, tentara Israel akan tetap berada di Koridor Philadelphia (diharapkan akan ditarik dari sana pada hari ke-50 perjanjian) di perbatasan antara Gaza dan Mesir dan zona penyangga (dibuat di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza) hingga akhir tahap pertama kesepakatan.

    Pada tanggal 25 Januari, pendudukan menghentikan penarikan pasukan dari poros Netzarim setelah perlawanan Palestina tidak membebaskan tahanan Arbel Yehud karena “kesulitan teknis di Gaza,” dalam krisis yang akhirnya terselesaikan dan dia dibebaskan pada tanggal 30 bulan yang sama.

    Pada tanggal 27 Januari, proses pengembalian warga Palestina ke Jalur Gaza utara dimulai dengan berjalan kaki melalui jalan pantai dan dengan kendaraan di Jalan Salah al-Din, sementara tiga perusahaan keamanan Amerika dan Mesir mengambil alih proses penggeledahan kendaraan yang kembali, menurut media Israel.

    Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke Gaza utara untuk pertama kalinya sejak perang genosida Israel dimulai, pada Senin 27 Januari 2025. (tangkap layar/Presstv)

    Perjanjian gencatan senjata di Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara perlawanan Palestina dan pendudukan Israel mulai berlaku pada 19 Januari, dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

    Perjanjian itu terdiri dari 3 tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan dimulai untuk memulai tahap kedua dan ketiga, yang mengarah pada berakhirnya perang genosida.

    Dengan dukungan Amerika, pasukan pendudukan melakukan genosida di Gaza antara 7 Oktober 2023 dan 19 Januari 2025, menyebabkan lebih dari 158.000 orang Palestina menjadi martir dan terluka – kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita – dan lebih dari 14.000 orang hilang.

     

    (oln/et/khbrn/*)

     
     

     

     

  • Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel Hari Ini, Kantor Netanyahu Langsung Beri Pujian pada Trump, Kenapa? – Halaman all

    Putaran ke-6 Pertukaran, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya? – Halaman all

    Putaran ke-6 Pertukaran Tahanan, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya?

    TRIBUNNEWS.COM – Prosesi pembebasan sandera Israel dalam putaran keenam pertukaran sandera-tahanan Hamas dan Israel, berlangsung di Khan Yunis di Jalur Gaza Selatan, Sabtu (15/2/2025).

    Tiga sandera Israel yang dibebaskan hari ini adalah

    Sagui Dekel Chen (36 tahun) – Warga negara Amerika Serikat-Israel, ditangkap Hamas di Nir Oz pada 7 Oktober 2023.
    Sasha Troufanov (29 tahun) – Warga negara Rusia-Israel yang tinggal di perbatasan Gaza.
    Iair Horn (46 tahun) – Warga negara Israel-Argentina dari Kibbutz di perbatasan Gaza selatan.

    Kecuali Sasha, dua sandera Israel merupakan tahanan dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

    Sasha merupakan sandera Israel yang dalam masa penawanannya berada dalam penahanan Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ).

    Pembebasan ketiga sandera Israel ini akan ditukar dengan pembebasan sebanyak 369 tahanan Palestina yang ada di penjara Israel.

    Merujuk pada siaran langsung RNTV, Sabtu, pantauan Tribunnews, prosesi pembebasan ini sudah berlangsung dan ketiga sandera dilaporkan sudah diantar ke mobil Palang Merah Internasional untuk diantar ke titik penjemputan oleh Pasukan Israel.

    Prosesi dimulai dengan penyiapan sebuah panggung yang berada di sebuah tanah lapang di Khan Yunis, dengan latar belakang gedung-gedung hancur dan kawasan yang nyaris sepenuhnya rata tanah karena bombardemen Israel selama 15 bulan.

    Konvoi kendaraan milisi Perlawanan Palestina berisi para petempur baik dari Brigade Al-Qassam maupun dari Brigade Al-Quds kemudian tiba di lokasi sekitar pukul 11 siang waktu Yordania.

    Mereka kemudian berbaris membentuk barikade dan pagar pembatas pasukan untuk mengamankan lokasi.

    BERBARIS – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berbaris di lokasi pembebasan 3 sandera Israel, di Khan Yunis, Sabtu (15/2/2025). Hamas memberi hadiah ke sandera Israel pada prosesi pembebasan tersebut.

    Sekitar pukul 11.10 waktu Yordania, konvoi kendaraan Palang Merah Internasional memasuki arena pembebasan sandera Israel tersebut.

    Sebagai informasi, Palang Merah Internasional merupakan pihak ketiga yang ditunjuk mediator gencatan senjata sebagai pihak penerima dan pengantar sandera Israel dari lokasi pembebasan ke titik penjemputan.

    Selang beberapa menit, konvoi kendaraan berisi sandera Israel dikawal beberapa petempur milisi perlawanan datang ke lokasi.

    Setibanya di arena, ketiga sandera satu per satu dikawal berjalan ke atas panggung. Ketiganya tampak memberikan pidato singkat sebelum akhirnya kembali dikawal menuruni panggung menuju ke mobil Palang Merah Internasional.

    Satu per satu mereka diserahterimakan dari pihak milisi Palestina ke pihak Palang Merah Internasional.

    Setelah ketiganya berada di mobil Palang Merah Internasional, kendaraan kemudian berkonvoi menuju titik penjemputan yang sudah ditentukan Pasukan Israel.

    JAM PASIR – Hamas memberi hadiah ke Einav Zinchauker, salah satu aktivis paling terkemuka bagi keluarga para sandera dan ibu dari Matan, yang ditahan di Gaza dalam prosesi pembebasan sandera Israel, di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/2/2025). Pada putaran keenam itu, milisi perlawanan Palestina membebaskan 3 sandera Israel.

    Beri Hadiah ke Sandera

    Dalam prosesi tersebut, RNTV melaporkan, narasumber di Brigade Al-Qassam mengumumkan kalau mereka memberi hadiah ke satu di antara sandera Israel yang dibebaskan hari ini.

    Hadiah tersebut berupa sebuah koin emas diberikan ke sandera Israel-Amerika Sagui Dekel Chen.

    “Koin emas ini sebagai hadiah kepada putri Sagui Dekel Chen, yang lahir 4 bulan setelah penangkapannya pada 7 Oktober 2023,” tulis laporan tersebut.

    Sumber tersebut menjelaskan bahwa hadiah ini merupakan simbol dukungan dari pihak milisi perlawanan Palestina terhadap sandera  Israel dan keluarganya selama masa penahanan di Jalur Gaza.

    Al-Qassam juga akan mengirimkan perisai bergambar jam pasir kepada Einav Zinchauker.

    Einav merupakan salah satu aktivis paling terkemuka bagi keluarga para sandera Israel.

    Dia merupakan ibu dari Matan, sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

    “Jam pasir ini memiliki makna, sebagai tanda bahwa waktunya hampir habis,” tulis laporan Khaberni.

    Patut dicatat bahwa sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada 19 Januari, kedua belah pihak telah melakukan 5 putaran pertukaran tahanan dan sandera.

    Berdasarkan ketentuan perjanjian tersebut, 33 sandera yang ditawan di Gaza akan dibebaskan pada awal Maret, sebagai ganti pembebasan 1.900 tahanan Palestina di penjara Israel.

    Sejauh ini, 16 sandera Israel dan 765 tahanan Palestina telah dibebaskan.

     

    (oln/khbrn/RNTV*)

     
     

  • Sambil Bebaskan Tiga Sandera Israel, Hamas Pamer Peralatan IDF yang Berhasil Disita – Halaman all

    Sambil Bebaskan Tiga Sandera Israel, Hamas Pamer Peralatan IDF yang Berhasil Disita – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas telah membebaskan tiga sandera Israel sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu (15/2/2025) siang waktu setempat.

    Ketiga sandera Israel tersebut adalah Iair Horn, Sagui Dekel-Chen dan Sasha (Alexander) Troufanov.

    Dikutip dari The Jerusalem Post, ada momen unik ketika Hamas membebaskan para sandera di Khan Younis, Gaza.

    Saat melakukan pembebasan sandera untuk diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Hamas memamerkan peralatan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang berhasil mereka sita.

    Peralatan-peralatan yang berhasil Hamas sita dari IDF di antaranya adalah senjata hingga seragam.

    Para pasukan Hamas memamerkannya sambil mengenakan peralatan IDF tersebut.

    Yair Horn, Sagui Dekel-Chen dan Alexander Trufanov kini telah diserahkan kepada ICRC setelah dibebaskan oleh sayap militer kelompok Palestina.

    Pembebasan itu berlangsung tanpa insiden di tengah tindakan pengamanan ketat di hadapan puluhan pejuang dari kedua faksi.

    Sebanyak 369 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel akan dibebaskan hari ini berdasarkan perjanjian gencatan senjata.

    Serah terima ini berbeda dari serah terima sebelumnya yang dilakukan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina.

    Dikutip dari Al Jazeera, salah satu serah terima sebelumnya dikritik karena suasananya yang intens, khususnya yang diadakan di dekat rumah Yahya Sinwar di Khan Younis.

    Faksi Palestina telah memilih lokasi ini lagi untuk mencoba menunjukkan bahwa mereka terkoordinasi dan memegang kendali atas penyerahan yang terorganisasi dengan baik.

    Ketiga tawanan yang dibebaskan hari ini tampak dalam kondisi fisik yang baik.

    Hal ini berbeda dengan kelompok tawanan yang dibebaskan minggu lalu, yang kondisi kesehatannya semakin memburuk karena kekurangan makanan dan obat-obatan akibat blokade Israel.

    Secara keseluruhan, serah terima tesebut merupakan salah satu serah terima yang paling lancar yang dilakukan sejauh ini sejak dimulainya gencatan senjata Gaza.

    Ketiga tawanan yang dibebaskan di Khan Younis kini dikawal oleh perwira militer dan intelijen ke Israel, menurut pernyataan militer.

    Pernyataan itu menambahkan bahwa mereka akan menjalani evaluasi medis awal setelah mereka memasuki Israel.

    Harapan Hamas Soal Gencatan Senjata

    Hamas mengharapkan dimulainya kembali pembicaraan tidak langsung dengan pendudukan Israel untuk fase baru gencatan senjata.

    Kelompok perlawanan Palestina itu mengantisipasi bahwa negosiasi tidak langsung dengan Israel akan dimulai awal minggu depan.

    “Kami memperkirakan fase kedua perundingan gencatan senjata akan dimulai awal minggu depan, dan para mediator terus berdiskusi mengenai masalah ini,” kata pejabat Hamas Taher al-Nunu, dikutip dari AFP.

    Sebuah sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa para mediator telah memberi tahu Hamas tentang harapan mereka untuk memulai tahap negosiasi berikutnya di Doha minggu depan.

    Tahap awal gencatan senjata, yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.

    Berdasarkan ketentuannya, pembicaraan untuk tahap kedua dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 3 Februari.

    Tahap pertama, yang berlangsung selama 42 hari, melibatkan pembebasan 33 tawanan Israel sebagai ganti sekitar 1.900 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    Tahap selanjutnya diharapkan akan difokuskan pada pembebasan tawanan yang tersisa dan pembahasan tentang akhir perang yang lebih langgeng.

    Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk memasuki tahap kedua perundingan.

    Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengirim tim ke Doha pada tanggal 8 Februari untuk membahas rincian teknis perjanjian saat ini, tim tersebut tidak diberi wewenang untuk membahas tahap berikutnya. (*)

  • VIDEO Anak-anak Palestina Ejek Donald Trump, Pilih Dijatuhi Nuklir Ketimbang Angkat Kaki dari Gaza – Halaman all

    VIDEO Anak-anak Palestina Ejek Donald Trump, Pilih Dijatuhi Nuklir Ketimbang Angkat Kaki dari Gaza – Halaman all

    Rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza mendapat reaksi menohok dari anak-anak Palestina.

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 15:49 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza mendapat reaksi menohok dari anak-anak Palestina.

    Mereka mengaku tak akan pergi dari tanah kelahirannya dan memilih terkena nuklir.

    Anak-anak Palestina mengaku akan membiarkan Trump mengoceh semaunya.

    “Biarkan Trump mengoceh semaunya, kami tidak akan pergi,” kata anak-anak di Jabalia menanggapi rencana Donald Trump di Gaza mengutip dari video yang viral di Instagram Middle East Eye.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Video Kapal Induk AS Tabrakan dengan Kapal Dagang di Dekat Mesir, Pernah Dikerahkan Lawan Houthi – Halaman all

    Video Kapal Induk AS Tabrakan dengan Kapal Dagang di Dekat Mesir, Pernah Dikerahkan Lawan Houthi – Halaman all

    Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman bertabrakan dengan sebuah kapal dagang di Laut Mediterania, tepatnya di dekat Port Said, Mesir.

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 15:35 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman bertabrakan dengan sebuah kapal dagang di Laut Mediterania, tepatnya di dekat Port Said, Mesir, pada Rabu (12/2/2025) malam 

    Dikutip dari Al Arabiya, Angkatan Laut AS memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tabrakan juga tidak membahayakan kapal induk.

    Sistem propulsi nuklir dipastikan dalam kondisi aman dan stabil.

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Trump Berbincang dengan Putin, Zelensky Kecewa dan Anggap Putin Seorang Pendusta – Halaman all

    Trump Berbincang dengan Putin, Zelensky Kecewa dan Anggap Putin Seorang Pendusta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kecewa setelah mengetahui bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Dalam pembicaraan tersebut, Trump dan Putin membahas upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Zelensky yang merasa kecewa lalu bertemu dengan sejumlah senator AS dalam Konferensi Keamanan Munich, Jerman, pada hari Jumat, 14 Februari 2025.

    Dalam konferensi itu, Wakil Presiden AS J.D. Vance menekankan pentingnya perdamaian jangka panjang, bukan sekadar gencatan senjata sementara di Eropa Timur.

    “Kami ingin pembantaian itu dihentikan, tetapi kami menginginkan perdamaian jangka panjang,” kata Vance, seperti yang dikutip dari CBS News.

    Zelensky juga menyampaikan keinginannya untuk mendiskusikan persiapan mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

    Ia meminta jaminan keamanan bagi Ukraina dalam perundingan.

    Zelensky menegaskan bahwa keputusan terkait Ukraina seharusnya melibatkan Ukraina dalam setiap pembicaraan.

    Dalam konferensi itu Zelensky sempat ditanya tentang tanggapannya atas pembicaraan antara Trump dan Putin.

    “Saya punya percakapan yang bagus dengan Presiden Trump. Kami beberapa kali berbicara melalui telepon, dan dia sendiri menelepon Putin,” kata Zelensky dikutip dari Maariv.

    “Dia (Trump) berkata kepada saya, ‘Saya pikir Putin ingin merampungkan perang ini.’”

    “Saya memberi tahu dia bahwa Putin seorang pendusta.”

    Reaksi Eropa

    Percakapan antara Trump dan Putin ini mendapat sorotan tajam, terutama dari Eropa.

    The Washington Post melaporkan bahwa pembicaraan tersebut mengejutkan Ukraina dan menjadi sinyal bahaya bagi Eropa, karena tidak ada penyebutan mengenai kepentingan Eropa dalam pengumuman tersebut.

    Para pemimpin Eropa khawatir bahwa kepentingan mereka terkait pertahanan akan terabaikan.

    Zelensky telah lama mendesak agar Ukraina dilibatkan dalam setiap diskusi mengenai penyelesaian konflik.

    Menteri Luar Negeri AS Pete Hegseth menyebutkan bahwa upaya mengembalikan wilayah Ukraina seperti sebelum tahun 2014 tidak realistis dan bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO harus menjadi bahan diskusi.

    Kekhawatiran di kalangan warga Ukraina meningkat setelah percakapan Trump dengan Putin.

    Seorang perwira militer Israel bahkan menyebut AS sebagai rekan yang tidak bisa diandalkan, menegaskan bahwa tindakan AS telah kehilangan martabat mereka.

    Para pemimpin Eropa juga menegaskan bahwa tidak ada negosiasi yang akan dilakukan jika Ukraina atau Eropa tidak dilibatkan.

    Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menekankan pentingnya peran Eropa dalam setiap tatanan baru yang akan dibentuk.

    (*)

  • Rakyat Yaman Tolak Rencana Trump, Houthi Singgung Insiden Tabrakan Kapal Induk AS – Halaman all

    Rakyat Yaman Tolak Rencana Trump, Houthi Singgung Insiden Tabrakan Kapal Induk AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarullah di Yaman menyinggung insiden tabrakan antara kapal induk Amerika Serikat (AS) Harry S. Truman dan sebuah kapal dagang di Laut Tengah pada Rabu malam, 12 Februari 2025.

    Mohammad Ali Al Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, menilai insiden tersebut menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS berada dalam kondisi cemas dan stres akibat konflik dengan militer Yaman.

    Kapal dagang yang terlibat dalam tabrakan tersebut adalah Besiktas M, berbendera Panama, yang berada dekat Port Said, Mesir.

    Menurut laporan, AS menyatakan bahwa tabrakan itu tidak menyebabkan kerusakan signifikan.

    “Kondisi Harry S. Truman aman dan stabil,” ujar Komandan Armada Keenam AS Timothi Gorman dikutip dari France24.

    Gorman menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut.

    Penolakan terhadap Rencana Trump

    Pada hari Jumat kemarin, di Provinsi Saada, Al Houthi menyampaikan penolakannya terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan paksa warga Gaza.

    Para demonstran yang membawa bendera Palestina dan Yaman mengekspresikan solidaritas kepada warga Gaza dan mengecam rencana Trump.

    Mereka menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan rencana tersebut terealisasi.

    Sementara itu, pemimpin Houthi yang bernama Abdulmalik Al Houthi juga mengumumkan kesiapan kelompoknya untuk melanjutkan serangan terhadap Israel jika gencatan senjata antara Hamas dan Israel tidak dapat dipertahankan. 

    “Kita siap menghadapi eskalasi melawan Israel jika mereka kembali melakukan tindakan agresi di Jalur Gaza,” kata Abdulmalik Al Houthi dikutip dari Press TV.

    Sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, Houthi telah meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak ke Israel, meskipun Israel mengklaim berhasil menangkis sebagian besar serangan tersebut.

    Serangan ini, menurut Houthi, merupakan dukungan kepada warga Palestina yang sedang berjuang melawan invasi Israel.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Profil Sasha Troufanov, Sandera Israel yang Mancing di Pantai Gaza dan Akan Dibebaskan Hari Ini – Halaman all

    Profil Sasha Troufanov, Sandera Israel yang Mancing di Pantai Gaza dan Akan Dibebaskan Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Alexandre Sasha Troufanov, seorang sandera Israel berusia 29 tahun, mengejutkan publik setelah munculnya video yang memperlihatkan dirinya sedang berjalan-jalan dan memancing di pantai Gaza.

    Times of Israel menyebut video itu dirilis oleh kelompok Jihad Islam Palestina pada hari Jumat, 14 Februari 2025.

    Dalam video yang beredar, Troufanov terlihat menulis pesan yang diduga berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang menyandera dirinya.

    Keluarganya meminta media Israel untuk tidak mempublikasikan video tersebut, yang mereka anggap sebagai alat propaganda oleh kelompok perlawanan Palestina.

    Troufanov hari ini dijadwalkan akan dibebaskan oleh Hamas bersamaan dengan dua sandera lainnya, Sagui Dekel Chen dan Iair Horn, sebagai bagian dari pertukaran sandera dalam gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

    Latar Belakang Troufanov

    Troufanov, yang berkebangsaan Israel dan Rusia, diculik bersama anggota keluarganya oleh kelompok perlawanan Palestina saat Operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023.

    Ayahnya, Vitaly Troufanov, dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

    Sebelumnya, tiga wanita dalam keluarganya telah dibebaskan pada November 2023 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Menurut keluarganya, Troufanov bekerja sebagai insinyur di divisi cloud Amazon. Mereka pindah dari Uni Soviet ke Israel 25 tahun lalu.

    Rusia telah berulang kali mendesak pembebasan Troufanov, termasuk saat gencatan senjata diumumkan pada Januari lalu.

    Harapan Keluarga

    Ibunya, Yelena, menyatakan harapannya untuk berkumpul kembali dengan putranya.

    Dalam video yang diunggah ke media sosial, ia meminta agar semua orang menyalakan lilin Shabbat dengan kegembiraan dan berdoa agar semua sandera segera pulang ke rumah.

    Forum Keluarga Sandera juga menyambut baik kabar pembebasan ketiga sandera, yang akan ditukar dengan 369 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Hingga saat ini, 21 sandera dan 730 tahanan Palestina telah dibebaskan selama gencatan senjata terbaru.

    Gencatan Senjata dan Ancaman

    Gencatan senjata saat ini memasuki tahap kedua yang dijadwalkan pada 1 Maret mendatang, meskipun rincian lebih lanjut masih dalam perundingan.

    Sebelumnya, Hamas mengeklaim bahwa Israel telah melanggar kesepakatan gencatan. Hamas mengancam akan menunda pembebasan sandera selanjutnya.

    Israel, di sisi lain, mengancam akan melanjutkan perang di Gaza jika sandera tidak dibebaskan sesuai dengan kesepakatan, tetapi tidak memberikan komentar atas tuduhan Hamas.

    Hamas juga dilaporkan sedang melakukan pembicaraan di Kairo dengan pejabat Mesir dan Perdana Menteri Qatar untuk membahas pengiriman bantuan ke Gaza.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Chernobyl Terancam: Serangan yang Diduga Rusia Berpotensi Bocorkan Radiasi – Halaman all

    Chernobyl Terancam: Serangan yang Diduga Rusia Berpotensi Bocorkan Radiasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina menuduh Rusia telah melakukan serangan rudal di kawasan Chernobyl pada Jumat, 14 Februari 2025.

    Serangan ini berpotensi menciptakan risiko kebocoran radioaktif dari fasilitas nuklir yang terkenal dengan bencana nuklir terburuk di dunia pada tahun 1986.

    Kepala Insinyur Pabrik Chernobyl, Alexander Titarkuk, mengungkapkan bahwa serangan rudal tersebut telah merusak struktur kurungan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl. “Alat tersebut kini dilaporkan tidak berfungsi,” ujar Titarkuk.

    Chernobyl, yang menjadi lokasi bencana nuklir pada tahun 1986, saat itu mengakibatkan ledakan salah satu dari empat reaktornya dan melepaskan sejumlah besar bahan radioaktif ke udara, memicu darurat kesehatan masyarakat di seluruh Eropa.

    Saat ini, reaktor tersebut tertutup oleh tempat penampungan yang dirancang untuk menahan radiasi yang masih ada.

    Tanggapan Darurat

    Kru darurat telah dikerahkan untuk memanjat atap pabrik dan mencoba memperbaiki kerusakan akibat serangan tersebut.

    Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa personel keselamatan kebakaran dan kendaraan merespons dalam beberapa menit setelah ledakan terjadi.

    Meskipun tidak ada korban yang dilaporkan, IAEA tetap waspada dan menekankan pentingnya situasi yang terkendali. “Tidak ada ruang untuk berpuas diri,” tegas Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi.

    Serangan Sembrono

    Simon Evans, Kepala Chernobyl Shelter Fund dari Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD), mengkritik serangan rudal ini sebagai tindakan yang sangat sembrono terhadap fasilitas nuklir yang rentan. “Perisai tidak pernah dibangun untuk menahan serangan drone eksternal,” ungkap Evans.

    Dengan insiden ini, kekhawatiran akan keselamatan dan potensi kebocoran radioaktif di Chernobyl semakin meningkat, menambah ketegangan di kawasan yang sudah rawan akibat konflik yang berkepanjangan.

    (*)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).