Category: Tribunnews.com Internasional

  • Gunakan Taktik Soviet, Ukraina Dituding Membuang-buang Senjata Mahal NATO, Inggris Geram – Halaman all

    Gunakan Taktik Soviet, Ukraina Dituding Membuang-buang Senjata Mahal NATO, Inggris Geram – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pejabat pertahanan Inggris menuding Ukraina membuang-buang senjata mahal kiriman Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menghadapi Rusia.

    The Telegraph menyebut pejabat Inggris mengeluh karena Ukraina menggunakan senjata itu dalam taktik perang gaya Soviet. Taktik itu justru menyebabkan Ukraina kehilangan banyak senjata

    NATO dan Ukrana kini berselisih mengenai strategi militer yang harus diterapkan demi melawan Rusia.

    Salah satu penasihat militer menyebut tindakan Ukraina menggunakan rudal antitank NLAW kiriman Inggris sebagai suatu kesembronoan.

    Rudal-rudal seharga 2.000 pound atau sekitar Rp41 juta per unit itu ditembakkan seolah-olah rudal tersebut adalah rocket propelled grenade (RPG) yang murah.

    Penasihat itu mengaku telah melihat bagaimana banyak rudal NLAW ditembakkan ke arah pasukan Rusia. Tiap salvo rudal memakan biaya lebih dari 100.000 pound atau Rp2 miliar.

    NATO disebut tidak menyukai taktik gaya Soviet yang menekankan banyak tembakan. NATO lebih memprioritaskan serangan yang presisi dan manuver demi mendapat kesuksesan di medan tempur.

    Di sisi lain, pasukan Ukraina enggan menggunakan taktik NATO. Mereka mengganggp taktik itu tidak cocok dengan kenyataan di medan perang.

    Perselisihan pendapat itu dilaporkan memicu adu mulut di antara kedua pihak.

    Narasumber yang didapatkan The Telegraph juga menuding tentara Ukraina meninggalkan unit peluncuran rudal Javelin yang bisa digunakan kembali. Peralatan itu berharga lebih dari $100.000 dan sering jatuh ke tangan Rusia.

    “Kini tentara Rusia mungkin punya lebih banyak Javelin daripada tentara Inggris,” kata seorang narasumber.

    Dia berkata bahwa dia dan rekannya membantu Ukraina. Namun, upaya Inggris membantu Ukraina “dibangun di antara kebohongan”.

    Para pejabat pertahanan Inggris sudah memperingatkan bahwa militer negara mereka kini kehilangan unsur pentingnya dan kekuarangan dana karena diabaikan selama bertahun-tahun.

    Sementara itu, para anggota dewan di Inggris telah memperingatkan bahwa Inggris kini tak siap menghadapi perang dengan intensitas tinggi.

    Terlepas dari kekhawatiran di atas, Inggris sudah berjanji menggelontorkan bantuan militer senilai 7,8 miliar pound untuk Ukraina. Bantuan itu termasuk tank, sistem pertahanan udara, dan senjata jarak jauh.

    Di sisi lain, Rusia sudah berulang kali mengecam bantuan senjata Barat kepada Ukraina. Menurut Rusia, bantuan itu hanya akan memperpanjang perang di Ukraina dan meningkatkan risiko perang langsung antara Rusia dan NATO.

    (*)

     

  • Tragis, 2 Warga Israel Ditembaki Belasan Kali di Pantai AS karena Diduga Warga Palestina – Halaman all

    Tragis, 2 Warga Israel Ditembaki Belasan Kali di Pantai AS karena Diduga Warga Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua warga Israel ditembaki belasan kali di Pantai Miami, Florida, Amerika Serikat (AS), karena keduanya diduga warga Palestina.

    Penembakan itu dilakukan oleh seorang pria bernama Mordechai Brafman (27) Sabtu malam, (15/2/2025), pukul 21.30 waktu setempat.

    The Times of Israel melaporkan Brafman sudah ditangkap dan didakwa melakukan percobaan pembunuhan.

    Dia disebut melepaskan tembakan sebanyak 17 kali ke arah mobil yang dikendarai oleh kedua korban. Pelaku bersenjata pistol semiotomatis.

    Menurut laporan polisi, Brafman yang mengendarai truk mengaku melihat dua warga Palestina lalu memutuskan menembaki mereka.

    Beruntungnya tidak ada korban jiwa. Satu korban terkena tembakan pada bahu kiri, sedangkan korban lainnya mengalami luka pada lengan.

    Berdasarkan rekaman CCTV, truk Brafman tampak melaju di Pine Tree Drive sebelum putar balik karena dia melihat mobil korban.

    Brafman menghentikan truknya tepat di depan mobil korban. Dia lalu turun dari truk dan menambaki korban.

    Video lain memperlihatkan kedua korban tiba di apartemen setelah penembakan itu. Mereka keluar dari mobil. Salah satunya tampak berdarah.

    Polisi belum mengungkapkan identitas kedua korban. Pelaku dan korban tidak saling mengenal.

    “Harus dicatat bahwa saat ditahan dan diwawancarai di ruang wawancara, terdakwa langsung mengatakan ketika dia mengendarai truk, dia melihat dua warga Palestina, menembaki dan membunuh keduanya,” demikian laporan polisi.

    Menurut unggahan di media sosial Facebook oleh orang yang mengaku sebagai salah satu korban, dua orang korban itu adalah seorang ayah dan putranya.

    Awalnya serangan itu diduga sebagai serangan bersifat antisemit atau serangan yang menargetkan orang Yahudi.

    Pelaku dijadwalkan menghadiri sidang hari Senin pekan ini.

    Para penyelidik belum mengatakan apakah penembakan itu akan dianggap sebagai kasus kejahatan atas dasar kebencian atau hate crime.

    Meski demikian, Direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Florida Wilfredo Amr Ruiz meminta dakwaan terkait hate crime harus dikeluarkan karena pelaku diduga memiliki “motif anti-Palestina”.

    (*)

  • Israel Tolak Usulan Prancis untuk Percepat Penarikan Pasukan dari Lebanon – Halaman all

    Israel Tolak Usulan Prancis untuk Percepat Penarikan Pasukan dari Lebanon – Halaman all

    Israel Tolak Usulan Prancis untuk Percepat Penarikan Pasukan dari Lebanon

    TRIBUNNEWS.COM- Israel telah menolak usulan yang diajukan oleh Prancis yang akan melihat pasukan UNIFIL dan militer Prancis menggantikan pasukan pendudukan Israel di wilayah tertentu di Lebanon selatan, yang ditujukan untuk mempercepat penarikan tentara Israel pada batas waktu yang ditetapkan akan berakhir dalam beberapa hari.

    Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) melaporkan awal minggu ini bahwa AS telah mendukung kehadiran tentara Israel “jangka panjang” di Lebanon selatan. 

    Menurut sumber yang dikutip oleh Reuters , Israel telah meminta perpanjangan 10 hari dari batas waktu 18 Februari – yang akan membuat pasukannya ditarik paling lambat 28 Februari. 

    Laporan media Saudi minggu ini juga mengatakan bahwa Israel telah sepakat dengan AS dan Lebanon untuk memperpanjang masa tinggalnya setidaknya selama satu bulan lagi. 

    Hal ini dibantah oleh pejabat Lebanon, termasuk Presiden Joseph Aoun. 

    Aoun menegaskan penolakan Lebanon terhadap perpanjangan lebih lanjut dan membantah apa yang disampaikan oleh saluran Saudi Al-Hadath. 

    Sebuah laporan oleh surat kabar Al-Akhbar yang dirilis pada 12 Februari mengatakan Lebanon juga telah menolak usulan Prancis, dan menentang perubahan apa pun dalam mandat UNIFIL. 

    Saluran 12 Israel melaporkan pada tanggal 10 Februari bahwa Tel Aviv berupaya mempertahankan kehadiran tentaranya di lima titik perbatasan di Lebanon selatan dengan tujuan mempertahankan zona penyangga di daerah tersebut, dan telah meminta AS untuk mendukung perpanjangan baru.

    Mekanisme tripartit yang dipimpin AS yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata mengadakan pertemuan di kota selatan Naqoura pada 14 Februari untuk kelima kalinya. 

    Menurut CENTCOM, “para peserta melaksanakan perencanaan teknis militer untuk pemindahan semua desa yang tersisa di Wilayah Litani Selatan ke kendali penuh [tentara Lebanon] sebelum 18 Februari.” 

    “Kami telah membuat kemajuan signifikan selama beberapa bulan terakhir, dan saya yakin bahwa [Angkatan Bersenjata Lebanon] LAF akan mengendalikan semua pusat populasi di Wilayah Litani Selatan sebelum Selasa depan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengaturan Penghentian Permusuhan memiliki banyak komponen dalam 13 paragraf, dan kami akan terus membantu penerapan semua prinsip ini, bahkan setelah tanggal 18 Februari,” kata Mayor Jenderal Jasper Jeffers, wakil ketua Mekanisme AS.

    “Mekanisme ini akan tetap fokus dan melanjutkan kerja sama dengan semua pihak hingga implementasinya tercapai sepenuhnya,” imbuhnya. 

    Sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, yang didasarkan pada Resolusi PBB 1701, tentara Lebanon seharusnya membubarkan keberadaan dan infrastruktur Hizbullah di selatan Sungai Litani dalam jangka waktu 60 hari, yang berakhir pada tanggal 26 Januari. 

    Pasukan Israel juga diminta untuk mundur dari Lebanon selatan dalam jangka waktu tersebut.

    Namun Tel Aviv mengklaim tentara Lebanon tidak melaksanakan tugasnya dan meminta perpanjangan periode pelaksanaan hingga 18 Februari. 

    Laporan Israel mengklaim Hizbullah berencana membangun kembali kehadirannya di dekat perbatasan setelah tentara Israel mundur.

    Ketika periode implementasi awal berakhir, pasukan Israel membunuh puluhan warga sipil Lebanon saat mereka kembali ke desa-desa tempat mereka mengungsi selama perang.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Israel Resmi Angkat Eyal Zamir Jadi Kepala Staf IDF, Gantikan Herzi Halevi – Halaman all

    Israel Resmi Angkat Eyal Zamir Jadi Kepala Staf IDF, Gantikan Herzi Halevi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel menyetujui pengangkatan Eyal Zamir sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Israel untuk menggantikan Herzi Halevi yang mengundurkan diri bulan lalu.

    Eyal Zamir akan menjalankan tugasnya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Israel mulai 5 Maret 2025.

    Sebelumnya pada 21 Januari lalu, Herzi Halevi mengumumkan pengunduran diri dari jabatan tersebut karena menganggap dirinya gagal mencegah Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada 7 Oktober 2023.

    Selain itu, Herzi Halevi bermaksud untuk menyelesaikan investigasi yang sedang berlangsung di militer terkait serangan 7 Oktober 2023 dan menyampaikannya kepada publik dalam dua minggu ke depan.

    Investigasi tersebut mencakup investigasi terhadap pertempuran 7 Oktober di setiap area di wilayah Gaza, selain investigasi yang lebih luas terhadap kegagalan intelijen dan malam sebelum pecahnya perang.

    “Persetujuan pengangkatan Kepala Staf yang ditunjuk, Eyal Zamir, datang pada akhir proses seleksi yang profesional dan cermat, dan mencerminkan kepercayaan besar atas pengalamannya yang kaya dalam memimpin tentara Israel saat ini,” lapor media Israel mengenai pernyataan bersama Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz pada Minggu (16/2/2025) malam.

    “Bahkan ketika ia menjadi sekretaris militer saya, saya terkesan dengan komitmen Eyal Zamir terhadap negara, komitmennya terhadap IDF, dan fakta bahwa ia mengambil pendekatan ofensif,” kata Netanyahu dalam pernyataan tersebut.

    “Saya mendukung dan mendorong dengan kedua tangan, bersama Menteri Pertahanan, pengangkatan Eyal Zamir sebagai Kepala Staf IDF yang baru,” tambahnya.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan Eyal Zamir dapat mengubah wajah Timur Tengah selama masa jabatannya sebagai kepada militer Israel.

    “Saya berharap bahwa selama masa jabatannya – dan mungkin juga dalam waktu dekat – kita akan mencapai semua prestasi besar yang tidak hanya akan mengubah status Israel, tetapi juga wajah seluruh Timur Tengah,” katanya.

    Menteri Keamanan Israel menyatakan dalam pernyataan yang sama bahwa pengangkatan Eyal Zamir ke posisi Kepala Staf terjadi pada saat Israel menghadapi banyak tantangan keamanan.

    “Israel membutuhkan tentara yang kuat dan menang, dan saya yakin akan kemampuan Eyal Zamir untuk memimpin tentara tersebut meraih kemenangan yang menentukan di semua lini,” kata Yisrael Katz.

    “Saya yakin bahwa ia akan memimpin tentara Israel dengan bijaksana dan bertanggung jawab, dan akan berupaya menerapkan pelajaran yang dipelajari dari peristiwa 7 Oktober, dengan tujuan memperkuat tentara, dan keberhasilannya adalah keberhasilan kita,” lanjutnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Trump Bakal Segera Bertemu Putin, Perdamaian Rusia-Ukraina di Depan Mata? – Halaman all

    Trump Bakal Segera Bertemu Putin, Perdamaian Rusia-Ukraina di Depan Mata? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya akan segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Pertemuan antara Donald Trump dengan Vladimir Putin ini untuk membahas perang antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung berakhir.

    Mengutip Reuters, Trump mengatakan bahwa dirinya sudah bekerja keras untuk mencapai perdamaian antara Rusia dengan Ukraina.

    Ia, kata Trump, meyakini Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin menghentikan pertempuran.

    Komentar Trump ini muncul saat AS dan Rusia tengah mempersiapkan pembicaraan awal di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Minggu (16/2/2025) kemarin mengatakan Ukraina dan Eropa akan menjadi bagian dari “negosiasi nyata” untuk mengakhiri perang.

    Rubio mengisyaratkan bahwa pembicaraan AS dengan Rusia minggu ini adalah kesempatan untuk melihat seberapa serius Putin tentang perdamaian.

    Diplomat tertinggi AS itu mengecilkan kekhawatiran Eropa tentang disingkirkannya mereka dari perundingan awal antara Rusia dan Amerika Serikat yang akan berlangsung di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

    Dalam wawancara dengan CBS News, Rubio mengatakan proses negosiasi belum dimulai dengan sungguh-sungguh, dan jika perundingan berlanjut, Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya akan dilibatkan.

    “Presiden Trump berbicara kepada Vladimir Putin minggu lalu, dan dalam pembicaraan itu, Vladimir Putin menyatakan minatnya pada perdamaian, dan presiden menyatakan keinginannya untuk mengakhiri konflik ini dengan cara yang bertahan lama dan melindungi kedaulatan Ukraina,” kata Rubio.

    “Sekarang, jelas hal itu harus ditindaklanjuti dengan tindakan, jadi beberapa minggu dan hari ke depan akan menentukan apakah ini serius atau tidak.”

    “Pada akhirnya, satu panggilan telepon tidak akan menghasilkan perdamaian,” tegasnya.

    Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan penasihat keamanan nasional Mike Waltz dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi pada Minggu malam.

    Rubio mencatat bahwa ia akan tetap berada di Arab Saudi karena perjalanan resmi yang telah diatur sebelumnya.

    “Komposisi delegasi Rusia belum ditetapkan,” katanya.

    Ancaman Zelensky

    Zelensky sempat memberikan ancaman bahwa Ukraina tidak akan pernah menerima keputusan apa pun antara AS dan Rusia mengenai hasil negosiasi perdamaian tanpa partisipasi Kyiv.

    Komentar Zelensky muncul di tengah laporan bahwa delegasi AS akan bertemu dengan Rusia pada 18 Februari 2025 di Arab Saudi untuk memulai negosiasi yang bertujuan mengakhiri perang di Ukraina.

    “Kami memiliki tempat ini di meja perundingan sejak awal, dan kami adalah yang pertama berada di meja perundingan ini karena perang terjadi di Ukraina,” ucap Zelensky, dikutip dari Kyiv Independent.

    Zelensky mencatat bahwa Ukraina tidak akan pernah menerima kesepakatan damai yang dinegosiasikan atas nama mereka.

    “Kami berterima kasih atas semua dukungan, persatuan di AS seputar dukungan Ukraina–bahkan dukungan bipartisan–kami berterima kasih atas semua ini, tetapi tidak ada pemimpin di dunia yang dapat membuat kesepakatan dengan Putin tanpa kami,” ungkapnya.

    Kekhawatiran muncul mengenai peran Ukraina dalam negosiasi tersebut, dengan pejabat Eropa menekankan bahwa Kyiv tidak boleh dikesampingkan.

    Kyiv belum menerima undangan untuk menghadiri pertemuan di Riyadh, dengan Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa ia mengetahui tentang pertemuan tersebut melalui laporan media.

    “Kami tidak membicarakannya. Media memberitakan sesuatu. Saya melihat seseorang mengatakan akan ada pertemuan di Arab Saudi. Saya tidak tahu apa itu,” kata Zelensky pada 15 Februari 2025 lalu.

    Mykhailo Podolyak, penasihat Zelensky, membantah bahwa Ukraina akan berpartisipasi dalam pertemuan mendatang antara Rusia dan Amerika Serikat di Arab Saudi.

    “Tidak ada hal yang layak dibahas di meja perundingan,” kata Podolyak di TV Ukraina.

    Sebelumnya pada hari itu, 16 Februari, Trump menegaskan kembali bahwa Zelensky akan memiliki suara dalam proses tersebut dan menyebutkan kemungkinan mengizinkan negara-negara Eropa untuk membeli senjata buatan AS untuk Ukraina. (*)

  • Bos Hizbullah Desak Israel Tarik Pasukan IDF dari Lebanon, Paling Lambat 18 Januari 2025 – Halaman all

    Bos Hizbullah Desak Israel Tarik Pasukan IDF dari Lebanon, Paling Lambat 18 Januari 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Pemimpin Hizbullah Naim Kassem mendesak Israel untuk segera menarik pasukan dari seluruh wilayah Lebanon yang didudukinya pada tanggal 18 Februari 2025.

    Desakan itu dilontarkan Kassem setelah batas waktu pelaksanaan perjanjian gencatan senjata telah rampung digelar.

    Dimana dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Washington pada bulan November, tersemat kebijakan yang mengharuskan pasukan Israel untuk mundur dari Lebanon selatan dalam kurun waktu 60 hari pasca gencatan senjaya.

    Sementara Hizbullah akan mundur ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan dan membongkar infrastruktur militer yang tersisa di selatan.

    Namun hingga batas waktu yang telah ditentukan yakni 26 Januari 2025, Israel tak kunjung angkat kaki dari Lebanon.

    Bahkan setelah melewati proses negosiasi, hingga Lebanon memperpanjang masa perjanjian sampai dengan tanggal 18 Februari, Israel terus meminta agar pasukannya tetap berada di lima pos di Lebanon selatan.

    Melalui keputusan tersebut Israel diharuskan untuk angkat kaki dari Lebanon, karena Hizbullah menganggap Israel telah melanggar perjanjian.

    Terlebih selama siaran pidato Qassem, setidaknya tiga serangan udara Israel menghantam Lembah Bekaa di timur Lebanon.

    Apabila dalam jangka waktu tersebut Israel tak kunjung mundur maka akan dianggap sebagai pasukan pendudukan.

    Kassem mengatakan bahwa “adalah tanggung jawab utama dan eksklusif negara Lebanon pada tahap ini untuk menerapkan semua tekanan politik” guna memastikan bahwa Israel sepenuhnya menarik pasukannya.

    “Israel harus mundur sepenuhnya pada tanggal 18 Februari, tidak ada alasan, tidak ada lima pos atau rincian lainnya, ini adalah kesepakatannya,” ujar Qassem dikutip dari France24.

    “Adalah tanggung jawab negara Lebanon untuk mengerahkan segala upaya untuk membuat Israel mundur”, tambahnya.

    Pemerintah Lebanon Diminta Buka Penerbangan Iran

    Selain mendesak Israel untuk segera angkat kai, Qassem juga meminta pemerintah Lebanon untuk mempertimbangkan kembali larangannya terhadap penerbangan Iran yang mendarat di Beirut.

    Permintaan ini diajukan setelah Pihak berwenang Lebanon melarang penerbangan tersebut mendarat hingga 18 Februari.

    Adapun penangguhan ini dilakukan setelah tuduhan Israel bahwa Teheran menggunakan pesawat sipil untuk menyelundupkan uang tunai ke Beirut untuk mempersenjatai Hizbullah.

    Setelah memblokir penerbangan dari Iran, hari Jumat Libanon mengirimkan dua pesawat Middle East Airlines untuk membawa pulang warganya yang terlantar.

    Namun, Iran menolak memberikan izin mendarat bagi keduanya.

    Imbas larangan itu, puluhan warga negara Lebanon terlantar di Iran, tempat mereka melakukan ziarah keagamaan dengan rencana untuk kembali melalui Mahan Air Iran.

    Selain itu akibat dari pemblokiran, Hizbullah kehilangan rute pasokan ketika pemberontak yang dipimpin Islam pada bulan Desember menggulingkan sekutu Bashar al-Assad di negara tetangga Suriah .

    Hizbullah menyebut larangan itu sebagai bentuk penghinaan terhadap kedaulatan Lebanon serta bukti bahwa Amerika memerintah negara tersebut melalui tekanan.

    “Perdana menteri memutuskan untuk mencegahnya dengan alasan keselamatan penerbangan dan sipil… Masalahnya adalah ini merupakan pelaksanaan perintah Israel,” imbuh Qassem.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • IDF Ikatkan Bahan Peledak di Leher Lansia 80 Tahun, Dijadikan Tameng Manusia, Sebelum Ditembak Mati – Halaman all

    IDF Ikatkan Bahan Peledak di Leher Lansia 80 Tahun, Dijadikan Tameng Manusia, Sebelum Ditembak Mati – Halaman all

    IDF Ikatkan Bahan Peledak di Leher Lansia 80 Tahun, Dijadikan Tameng Manusia, Sebelum Ditembak Mati

    TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Israel (IDF) mengikatkan bahan peledak di leher seorang pria tua Palestina di Gaza dan memaksanya bertindak sebagai perisai manusia sebelum membunuh dia dan istrinya, sebuah penyelidikan oleh situs web berita Israel HaMakom telah mengungkapkan.

    Pasukan Israel mengikatkan bahan peledak di leher seorang warga Palestina tua yang menggunakan tongkat jalan dan memaksanya untuk memeriksa area yang digunakan oleh Hamas sebelum membunuh dia dan istrinya.

    Pria Palestina tersebut, yang tidak disebutkan namanya namun diyakini berusia jauh di atas 80 tahun, diberi tahu bahwa jika ia tidak melakukan penggeledahan, pasukan Israel akan meledakkan bahan peledak dan “meledakkan kepalanya.”

    Menurut HaMakom, insiden itu terjadi pada bulan Mei tahun lalu ketika tentara Israel dari beberapa brigade berbeda berkumpul di dekat rumah pasangan Palestina, keduanya berusia 80-an, di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.

    Pada saat itu, pasukan Israel telah melancarkan serangan darat ketiga di daerah tersebut setelah terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hamas dan gerakan Palestina lainnya.

    HaMakom mengatakan bahwa Brigade Nahal, Brigade Carmeli dan Unit Multidimensi, memutuskan untuk menggunakan pria tua Palestina, yang menggunakan tongkat untuk berjalan, sebagai perisai manusia.

    Seorang tentara Israel mengatakan kepada HaMakom bahwa setelah bahan peledak dikalungkan di leher pria Palestina tersebut, dia diberi tahu “bahwa jika dia melakukan sesuatu yang salah atau tidak sesuai keinginan kami, orang di belakangnya akan menarik tali dan kepalanya akan terlepas dari tubuhnya.”

    “Begitulah cara dia berjalan bersama kami selama delapan jam, meskipun dia seorang pria berusia 80 tahun dan meskipun dia tidak bisa lari dari kami. Dan itu karena dia tahu ada seorang prajurit di belakangnya yang dapat menarik tali kapan saja – dan dia sudah selesai,” tambah prajurit itu.

    Menurut HaMakom, setelah warga Palestina lanjut usia itu dipaksa memasuki rumah-rumah dan terowongan yang diduga digunakan oleh Hamas, para prajurit memerintahkan dia dan istrinya untuk meninggalkan daerah itu menuju al-Mawasi, daerah kecil yang saat itu hanya selebar 1 km dan digunakan untuk menampung ratusan ribu warga Palestina.

    Namun, HaMakom mengatakan bahwa tidak ada batalyon lain yang diberitahu bahwa pasangan itu akan menuju ke selatan dan dalam jarak 100 meter setelah diizinkan pergi, mereka berdua ditembak mati.

    “Mereka tewas seperti itu, di jalan,” tutur prajurit lainnya kepada HaMakom.

    ‘Protokol Nyamuk’

    Menurut HaMakom, keputusan untuk menggunakan lelaki tua itu sebagai tameng manusia merupakan bagian dari taktik lama yang disebut “protokol nyamuk” yang melibatkan tentara Israel yang memerintahkan warga Palestina untuk memasuki lokasi-lokasi yang berpotensi dipasangi jebakan – rumah, terowongan, dan bangunan lainnya – sebelum pasukan Israel datang.

    Meskipun tingkat dan skala operasi semacam itu tidak diketahui, praktik tersebut, yang ilegal menurut hukum Israel dan internasional, telah berulang kali digunakan di Gaza.

    Pada bulan Agustus, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa tentara Israel telah berulang kali menggunakan warga Palestina yang tidak bersalah untuk memasuki rumah dan terowongan dalam perangnya di Gaza.

    Hampir setahun sebelumnya, pada Desember 2023, Middle East Eye menerima banyak kesaksian dari warga Palestina bahwa pasukan Israel mengikatkan bahan peledak pada warga sipil sebelum memaksa mereka masuk ke wilayah yang diyakini digunakan oleh Hamas.

    Kemudian pada bulan itu, staf medis di Rumah Sakit Shifa mengatakan kepada MEE bahwa tentara Israel menggunakan mereka sebagai tameng manusia saat memeriksa halaman rumah sakit.

    “Ketika mereka menyerbu gudang bawah tanah, mereka menggunakan kami [para dokter] sebagai tameng manusia untuk masuk dan menggeledah mereka. Mereka menemukan karyawan pemeliharaan teknis di sana dan menginterogasi mereka, sebelum mereka menahan mereka,” kata seorang dokter kepada MEE.

    Militer Israel, seperti yang telah dilakukan dalam penyelidikan sebelumnya, telah membantah menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia, dan pada hari Sabtu menolak tuduhan bahwa pria berusia 80 tahun itu disiksa oleh tentaranya. 

    Militer Israel juga membantah laporan yang berkaitan dengan keberadaan protokol anti nyamuk.

    Namun, seorang tentara Israel lainnya menolak pernyataan resmi tentara, dan mengatakan kepada HaMakom bahwa “protokol nyamuk diatur sepenuhnya, dan itu merupakan zona abu-abu dalam tentara.”

    “Itu sesuatu yang ada di level komandan batalion dan di bawahnya. Itu ditetapkan sebagai perintah yang diatur, dan di suatu tempat di level komandan brigade mereka menolaknya sama sekali. Ketika mereka mulai membuat masalah, mereka menyerahkan tanggung jawab kepada yang lebih rendah dan mengatakan untuk tidak melakukannya,” kata prajurit itu.

    “Bahkan ketika investigasi dilakukan, tidak ada peluang bagi IDF [tentara Israel] untuk mengakui bahwa ini adalah perintah yang diatur, tetapi jika Anda mendatangi setiap pejuang yang bertempur di Gaza, tidak ada seorang pun yang memberi tahu Anda bahwa ini tidak terjadi.”

    SUMBER: MIDDLE EAST EYE

  • Sedihnya Wanita di China saat Tahu Anjingnya Kabur dari Penitipan, Mati Ditabrak dan Dimakan Orang – Halaman all

    Sedihnya Wanita di China saat Tahu Anjingnya Kabur dari Penitipan, Mati Ditabrak dan Dimakan Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seekor anjing di China kabur dari tempat penitipan hewan karena takut mendengar suara kembang api.

    Namun anjing itu kemudian mati ditabrak mobil dan dimasak oleh pekerja jalan raya, South China Morning Post melaporkan.

    Saat perayaan Tahun Baru Imlek lalu, seorang wanita yang akan berlibur di Maladewa, menitipkan anjingnya bernama Yi Yi, di Pusat Penitipan Hewan Peliharaan Little Tail di Shenzhen, China selatan.

    Tepatnya pada tanggal 29 Januari 2025, Yi Yi yang berusia 4 tahun, terkejut mendengar suara kembang api.

    Ia pun kabur dari tempat penampungan itu dan menghilang.

    Pusat penampungan itu memfasilitasi hewan-hewan untuk bermain outdoor di area rumput yang berpagar.

    Pemilik Yi Yi juga sudah mengizinkan penampungan untuk mengeluarkan anjingnya dari kandang sebentar untuk bermain.

    Setelah tahu Yi Yi menghilang, pemiliknya menawarkan uang 50 ribu yuan atau sekitar Rp 112 juta bagi siapapun yang bisa menemukannya.

    Pemiliknya berkata Yi Yi sudah seperti keluarga baginya.

    Di hari yang sama, setelah upaya pencarian, diketahui bahwa Yi Yi kabur ke jalan rata Shenzhen, di mana ia tertabrak mobil dan ditinggalkan di pinggir jalan.

    Kamera CCTV menunjukkan ada dua petugas jalan raya yang membawa anjing itu ke dapur perusahaan.

    Di sana, anjing itu dimasak dan dagingnya dibagikan ke 8 karyawan.

    Di media sosial, pemilik Yi Yi berkata:

    “Yi Yi tertabrak mobil saat mencoba kembali ke rumah. Maafkan aku tidak bisa melindungimu Yi Yi. Aku akan selalu mengingatmu.”

    Menurut media China daratan, The Paper, baik perusahaan jalan raya maupun polisi lalu lintas membenarkan bahwa dua petugas jalan raya itu mengambil jasad anjing itu dan kemudian mengkonsumsinya.

    Perwakilan dari perusahaan jalan raya menyatakan bahwa saat dua petugas itu menemukan anjing itu, anjing itu sudah mati.

    “Kedua pekerja tersebut mematuhi peraturan dengan mengambil foto di lokasi dan mengunggahnya ke sistem perusahaan,” jelas perusahaan tersebut.

    “Mereka berasumsi bahwa anjing itu adalah anjing liar dan, karena anjing itu sudah mati, mereka memutuskan untuk menanganinya secara pribadi.”

    Perusahaan jalan raya tersebut menyatakan penyesalannya atas insiden tersebut dan berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap karyawan yang terlibat.

    Manajer pusat penitipan hewan peliharaan mengatakan bahwa mereka bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan dan menerima tanggung jawab penuh.

    Fu Jian, direktur Firma Hukum Henan Zejin, menyatakan bahwa pusat penitipan hewan harus memberikan kompensasi kepada pemilik hewan atas kerugian finansial dan tekanan emosional yang dideritanya.

    Ia menambahkan bahwa pekerja jalan raya tersebut memperlakukan anjing tersebut dengan buruk dan melanggar hak milik pemiliknya, sehingga mereka juga harus membayar ganti rugi.

    Pada tanggal 8 Februari, pemilik anjing tersebut memperbarui unggahan media sosialnya.

    Ia menyatakan bahwa kafetaria perusahaan jalan raya dan karyawan yang terlibat, telah melanggar undang-undang keamanan pangan dan sedang diselidiki.

    Ia mengumumkan rencana untuk menuntut mereka dan akan menyumbangkan semua ganti rugi yang diterima.

    Insiden tersebut viral dan menghebohkan warganet Tiongkok.

    Laporan terkait insiden ini telah ditonton sebanyak 65 juta kali, menurut SCMP.

    Seorang netizen berkomentar: “Hanya membaca kata-kata pemiliknya saja sudah membuat saya menangis. Saya mendukungnya dalam membela hak-haknya dan Yi Yi. Saya berharap Yi Yi menemukan kebahagiaan di surga.”

    Yang lain menulis: “Bahkan seekor anjing liar pun harus dikubur dengan bermartabat. Bagaimana mungkin ada orang yang begitu tidak berperasaan hingga memakannya?”

    Shenzhen melarang konsumsi kucing dan anjing pada tahun 2020, menjadikannya salah satu kota daratan pertama yang melarang praktik tersebut. 

    Mereka yang melanggar hukum dapat menghadapi denda hingga 10 kali lipat dari nilai hewan tersebut.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Muhsin Hendricks yang Diklaim sebagai Pendakwah Islam Gay Pertama di Dunia Ditembak Mati di Afsel – Halaman all

    Muhsin Hendricks yang Diklaim sebagai Pendakwah Islam Gay Pertama di Dunia Ditembak Mati di Afsel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok kontroversial Muhsin Hendricks, yang mengklaim sebagai “imam gay pertama di dunia,” ditemukan tewas ditembak mati dekat kota selatan Gqeberha menurut kepolisian Afrika Selatan.  

    Dikutip dari The Guardians, sosok pendawkah yang mengelola sebuah masjid khusus bagi kaum Muslim gay dan kelompok marjinal lainnya ini meninggal dibunuh pada hari Sabtu (15/2/2025) di kota yang sebelumnya dikenal sebagai Port Elizabeth tersebut.

    Menurut pihak kepolisian Afrika Selatan, Muhsin diketahui ditembak saat dirinya sedang berada di dalam mobil bersama seorang lainnya.

    Berdasar keterangan sejumlah saksi, Muhsin ditembak ketika sebuah kendaraan tiba-tiba berhenti di depan mereka dan menghalangi jalan keluar mobil tersebut.  

    “Dua tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai menembakkan beberapa peluru ke arah mobil,” ungkap kepolisian Provinsi Eastern Cape dalam pernyataan resmi.  

    “Setelah itu, mereka melarikan diri dari tempat kejadian, dan pengemudi menyadari bahwa Hendricks, yang duduk di kursi belakang, telah ditembak dan tewas.”  sambungnya.

    Seorang juru bicara kepolisian juga telah membenarkan keaslian video viral di media sosial yang diduga menunjukkan pembunuhan terencana di Bethelsdorp dekat Gqeberha tersebut

    “Motif pembunuhan ini belum diketahui dan menjadi bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung,” kata polisi.

    Menanggapi kabar tersebut, Asosiasi Internasional Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks (ILGA) mengkeluarkan pernyataan resmi yang mengecam keras aksi pembunuhan tersebut.
     
    “Keluarga ILGA World sangat terkejut dengan berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan menyerukan kepada pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang kami khawatirkan mungkin merupakan kejahatan bermotif kebencian,” kata direktur eksekutif Julia Ehrt dalam pernyataannya.  

    Muhsin Hendricks, yang aktif dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ+, mengungkap orientasi seksualnya sebagai gay pada tahun 1996.

    Dua tahun kemudian, ia mulai mengadakan pertemuan di kotanya untuk umat Muslim LGBTQ+ yang memperlakukannya seperti imam komunitas mereka.

    “Saya membuka garasi saya, meletakkan karpet, dan mengundang orang-orang untuk minum teh dan berbicara,” katanya kepada *The Guardian* pada tahun 2022.  

    Pada tahun 2011, Hendricks memperkuat perannya sebagai figur imam dengan mendirikan ruang masjid setelah seorang temannya menghadapi khotbah lokal yang mengutuk homoseksualitas.

    “Saya berkata, ‘Mungkin sudah waktunya kita membuat ruang kita sendiri, agar orang bisa berdoa tanpa dihakimi’,” katanya.  

    Ia mengelola Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg dekat tempat kelahirannya, Cape Town.

    Situs web masjid tersebut menyebutkan bahwa masjid ini juga menyediakan “ruang aman bagi Muslim dengan identitas seksual queer dan perempuan marginal untuk menjalankan ajaran Islam”.  

    Hendricks, yang menjadi subjek film dokumenter tahun 2022 berjudul “The Radical”, sebelumnya sempat mengisyaratkan adanya sejumlah ancaman  pembunuhan terhadap dirinya. 

    Ia mengatakan kepada The Guardian bahwa ia telah disarankan untuk menyewa pengawal pribadi.

    Namun demikian, Muhsin menyatakan bahwa ia tidak pernah takut akan serangan dan bersikeras bahwa kebutuhan untuk menjadi otentik lebih besar daripada rasa takut akan kematian.  

    Hendricks, yang pernah bekerja sebagai guru bahasa Arab dan perancang busana tersebut memulai perjalannya sebagi pendakwah gay saat ia berusia 29 tahun, tepat delapan tahun setelah ayahnya meninggal

    Pada saat itu, ia mengungkapkan orientasi seksualnya sebagai gay kepada ibunya. 

    Muhsin diketahui pernah menikahi seorang wanita dan memiliki anak-anak dan kemudian bercerai sebelum ia mengaku dirinya adalah gay.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Keji, Tentara Israel Paksa Lansia Palestina Jadi Tameng Manusia Sebelum Ditembak Mati – Halaman all

    Keji, Tentara Israel Paksa Lansia Palestina Jadi Tameng Manusia Sebelum Ditembak Mati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam laporan investigasi terbaru oleh media Israel The Hottest Place in Hell, terungkap bahwa militer Israel memaksa seorang pria Palestina berusia 80 tahun untuk bertindak sebagai perisai manusia di Gaza.

    Tentara Israel mengikatkan kabel peledak di leher pria tersebut dan mengancam akan meledakkan kepalanya jika ia tidak mematuhi perintah mereka.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa seorang perwira senior dari Brigade Nahal mengikatkan tali peledak di leher pria itu.

    Setelah itu, perwira tersebut memerintahkan pria berusia 80 tahun untuk memasuki dan mengintai rumah-rumah di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, pada bulan Mei. 

    Pria tersebut dipaksa menjalankan tugas ini selama delapan jam sebelum akhirnya diperintahkan untuk melarikan diri bersama istrinya menuju selatan Gaza.

    Namun lagi-lagi IDF berbohong, pasangan lansia itu ketika berjalan ditembak hingga tewas.

    Para tentara yang terlibat dalam operasi tersebut mengklaim bahwa mereka lupa memberi tahu batalion lain tentang keberadaan pasangan tersebut, yang menyebabkan kematian mereka, dikutip dari Al Jazeera.

    Penggunaan ‘Prosedur Nyamuk’ oleh Militer Israel

    Tentara yang berbicara dalam penyelidikan mengatakan bahwa komandan mereka memutuskan untuk menggunakan pasangan Palestina tersebut dalam taktik yang disebut sebagai ‘Prosedur Nyamuk’.

    Dalam prosedur ini, warga sipil Palestina dipaksa untuk menjadi tameng manusia guna melindungi pasukan Israel dari tembakan atau jebakan bahan peledak.

    Awalnya, tentara Israel menemukan pasangan lansia ini di rumah mereka.

    Pasangan ini memberi tahu tentara Israel bahwa keduanya ingin menuju Gaza namun mengalami kesulitan mobilitas.

    Namun bukannya membantu, tentara Israel justru langsung memaksia pria yang menggunakan tongkat ini untuk menjadi tameng manusia.

    Sementara sang istri diminta untuk tetap berada di rumah.

    Salah satu tentara mengikatkan sumbu peledak ke sebuah bom dan mengikatkannya di leher lelaki tua itu sebagai tali kekang “agar ia tidak melarikan diri”.

    “Mereka menjelaskan kepadanya bahwa jika dia melakukan sesuatu yang salah atau tidak seperti yang kami inginkan, orang di belakangnya akan menarik tali dan kepalanya akan dipisahkan dari tubuhnya” kata tentara tersebut kepada HaMakom, dikutip dari The New Arab.

    Pria itu dipaksa berjalan-jalan bersama mereka selama delapan jam, karena tahu ada seorang tentara yang dapat meledakkan bom. 

    “Dia memasuki setiap rumah sebelum kami, sehingga jika ada senjata atau pejuang di dalamnya, senjata itu akan digunakan padanya, bukan pada kami,” kata tentara tersebut.

    Setelah pencarian selesai, tentara memerintahkan pasangan itu untuk pergi ke Khan Younis di selatan, tetapi sekelompok tentara lain menembak mati mereka.

    “Setelah 100 meter, batalion lain melihat mereka dan langsung menembak mereka. Mereka tewas seperti itu, di jalan,” kata seorang prajurit. 

    Pelanggaran Hukum Internasional

    Penggunaan warga sipil sebagai perisai manusia oleh militer Israel telah banyak dilaporkan dan dikecam oleh berbagai organisasi hak asasi manusia. 

    Praktik ini jelas-jelas melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa, yang melarang penggunaan warga sipil dalam operasi militer.

    Kejadian ini menambah daftar panjang dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina. 

    Meskipun berbagai laporan dan investigasi telah mengungkap kasus serupa, komunitas internasional masih menghadapi tantangan besar dalam menegakkan akuntabilitas terhadap tindakan militer Israel di Gaza.

    Laporan ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kepatuhan Israel terhadap hukum internasional dan bagaimana dunia akan merespons terhadap tindakan brutal yang terus terjadi di wilayah konflik tersebut.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel