Category: Tribunnews.com Internasional

  • PM Israel Netanyahu Anggap Kalahkan Hamas Lebih Penting daripada Bebaskan 59 Sandera – Halaman all

    PM Israel Netanyahu Anggap Kalahkan Hamas Lebih Penting daripada Bebaskan 59 Sandera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menganggap bahwa mengalahkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menjadi tujuan yang lebih penting daripada membebaskan sandera.

    “Kami ingin memulangkan 59 orang yang diculik, tetapi perang ini memiliki tujuan akhir, yaitu kemenangan atas musuh kami,” kata Netanyahu dalam acara Alkitab Dunia untuk Pemuda pada hari Kamis (1/5/2025).

    Pernyataan Netanyahu memicu kemarahan keluarga para sandera karena mereka menganggap pernyataan perdana menteri mengabaikan keselamatan dan pembebasan sandera.

    “Pemulangan korban penculikan bukanlah hal yang ‘kurang’ penting, itu adalah tujuan utama yang seharusnya menjadi pedoman pemerintah Israel,” kata organisasi keluarga para sandera, seperti diberitakan 13TV Israel.

    Mereka khawatir Netanyahu mendukung Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang menyerukan lebih banyak serangan di Jalur Gaza, yang dapat membahayakan nyawa para sandera.

    “Keluarga sandera khawatir – Netanyahu memihak Smotrich, bertentangan dengan mayoritas masyarakat Israel yang menginginkan pemulangan semua sandera di atas segalanya,” imbuhnya.

    Selain itu, Einav Tsengauker, ibu salah satu sandera bernama Matan yang masih ditahan di Gaza mengecam pernyataan Netanyahu.

    “Saya memahami bahwa Netanyahu memiliki tujuan yang lebih penting daripada memulangkan putra saya yang sakit,” katanya berbicara mengenai putranya yang masih ditahan di Gaza.

    “Karena itu, jelas bagi saya bahwa untuk memulangkan putra saya – tujuan saya mulai saat ini adalah untuk menggulingkan Netanyahu dari kekuasaan,” tambahnya.

    Israel akan Perluas Serangan di Jalur Gaza

    Sementara itu Kepala Staf Israel Eyal Zamir berjanji untuk segera mengintensifkan serangan di Gaza jika diperlukan.

    Zamir mengatakan salah satu tujuan utama Israel adalah memulangkan para sandera.

    “Selain capaian-capaian penting, kita masih menghadapi tantangan, yang terutama adalah pemulangan para tahanan ke rumah mereka,” katanya pada hari Kamis.

    “Pada saat yang sama, kita bertugas mengalahkan Hamas, memulangkan para pengungsi ke rumah mereka, dan membangun realitas keamanan yang stabil dan aman bagi generasi mendatang,” lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Ia mengatakan Hamas masih menahan setidaknya 59 sandera.

    “Kami akan menggunakan semua kekuatan yang kami miliki… Jika kami diminta untuk melakukannya, kami akan segera melakukannya. IDF siap memberikan pukulan telak kepada mereka,” ujarnya.

    Kepala IDF itu mengancam akan memperluas serangan di Jalur Gaza jika Israel tidak melihat kemajuan dalam upaya pertukaran tahanan.

    Saat ini, Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan untuk pertukaran tahanan berikutnya.

    Mediator Qatar dan Mesir masih berupaya menengahi pembicaraan yang berlangsung alot tersebut.

    Sebelumnya, Israel dan Hamas menyepakati perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Pada fase pertama yang berlangsung selama 42 hari, Hamas membebaskan 33 sandera Israel dengan imbalan pembebasan ribuan warga Palestina.

    Namun ketika pembicaraan untuk tahap kedua berjalan tidak menentu, Israel kembali meluncurkan serangan ke Jalur Gaza pada 18 Maret 2025 dan melanggar perjanjian.

    Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah membunuh lebih dari 52.400 warga Palestina dan melukai lebih dari 118.014 lainnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Dikerjai, Pasukan Ukraina di Garis Depan Perang Dapat Ratusan Ribu Peluru Mortir ‘Ampas’ – Halaman all

    Dikerjai, Pasukan Ukraina di Garis Depan Perang Dapat Ratusan Ribu Peluru Mortir ‘Ampas’ – Halaman all

    Dikerjai Demi Cuan, Pasukan Ukraina di Garis Depan Perang Dapat Ratusan Ribu Peluru Mortir ‘Ampas’

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Ukraina dikerjai.

    Amunisi perang yang mereka terima di garis depan pertempuran melawan Rusia banyak yang ‘ampas’ alias gagal berfungsi.

    Hal itu terungkap saat Biro keamanan dalam negeri Ukraina mengatakan kalau mereka telah menahan empat orang atas sabotase ini.

    Penahanan dilakukan setelah badan keamanan Ukraina tersebut menyelidiki pasokan 120.000 peluru mortir cacat yang diterima pasukan Kiev di garis depan medan perang.

    Dinas Keamanan Ukraina, juga dikenal sebagai SBU, menulis di saluran Telegramnya kalau orang-orang yang ditangkap termasuk seorang pejabat militer, seorang pejabat kontrol kualitas, dan dua kepala bisnis manufaktur pertahanan.

    “Pengumuman SBU itu muncul enam bulan setelah media Ukraina melaporkan keluhan dari beberapa unit garis depan bahwa peluru mortir 120 mm mereka tidak menembak atau gagal meledak,” tulis laporan BI, dikutip Kamis (1/5/2025).

    TENTARA UKRAINA – Foto ini diambil dari Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Senin (17/3/2025), memperlihatkan tentara Ukraina dari brigade infanteri ke-58 melakukan pelatihan di lokasi yang dirahasiakan, terlihat dalam postingan yang diunggah pada 7 Maret 2025. (Facebook Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Sabotase dengan Motif Keuntungan

    Dalam sebuah video yang viral pada November tahun lalu, seorang tentara Ukraina mengatakan hanya sekitar satu dari 10 peluru yang akan berhasil keluar dari peluncurnya dan meledak secara efektif.

    Saat itu, wartawan Ukraina melaporkan bahwa hingga 100.000 peluru akan ditarik.

    SBU mengatakan pihaknya menyelidiki sebuah pabrik industri pertahanan di wilayah Dnipropetrovsk, tempat kota utama Dnipro berada , dan menemukan bahwa keempat orang yang ditangkap telah berkonspirasi untuk “memasok peluru mortir yang rusak ke garis depan.”

    “Untuk produksi massal, para tersangka menggunakan bahan-bahan di bawah standar dan melakukan pengerjaan yang salah, yang mengakibatkan primer muatan utama rusak dan mengakibatkan kinerja seluruh muatan propelan tidak stabil,” kata pernyataan SBU.

    Badan keamanan Ukraina tersebut tidak menyebutkan nama orang-orang yang ditangkap, tetapi menuduh keempatnya berkonspirasi untuk “mengurangi biaya produksi guna meningkatkan keuntungan mereka.”

    SBU mengatakan pejabat militer dan pengawas mutu terduga pelaku sabotase tersebut “sengaja mengabaikan” amunisi yang cacat dan memalsukan catatan untuk menutupi skema tersebut.

    Ilustrasi – Pasukan Ukraina di Donbass. (Sumber: Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    “Akibatnya, 120.000 peluru yang tidak dapat digunakan mencapai garis depan,” tambahnya. Jika terbukti bersalah, keempat tahanan tersebut terancam hukuman penjara hingga 15 tahun, kata SBU.

    Amunisi artileri menjadi kunci utama pertahanan Ukraina karena perang telah berlarut-larut menjadi pertempuran yang menguras banyak korban.

    Salah satu masalah yang paling mendesak di Kiev adalah tekanan perang terhadap jumlah tentara yang dapat dikerahkannya pada suatu waktu, dan Kiev menghadapi dilema apakah akan menurunkan persyaratan wajib militernya untuk mencakup pria berusia 18 tahun ke atas.

    Namun Ukraina juga berupaya mencegah kekurangan amunisi, yang telah diupayakan secara maksimal oleh Eropa dan AS.

    Di tengah serbuan tersebut, Kyiv telah berupaya meningkatkan produksi pertahanan lokalnya , yang telah memproduksi jutaan pesawat nirawak dengan pandangan orang pertama.

     

     

    (oln/bi/*)

  • Trump Yakin AS Bisa Untung Lebih dari 350 Miliar Dolar dengan Keruk Mineral Ukraina – Halaman all

    Trump Yakin AS Bisa Untung Lebih dari 350 Miliar Dolar dengan Keruk Mineral Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakin pemerintah AS akan mendapatkan untung lebih dari 350 miliar dolar dari kerja sama dengan Ukraina untuk mengelola sumber daya mineral mereka.

    Trump berulang kali mengklaim AS telah memberikan bantuan militer senilai 350 miliar dolar untuk Ukraina guna mendukungnya dalam perang melawan Rusia.

    Setelah kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump mengusulkan agar Ukraina memberikan sumber daya mineralnya kepada AS untuk mengganti bantuan militer yang mereka terima selama ini.

    Presiden AS mencatat bahwa negara-negara Eropa telah menghabiskan 100 miliar dolar untuk mendukung Ukraina, dan dana mereka aman karena ada uang Rusia di bank mereka.

    “(Mantan Presiden AS Joe) Biden memberi mereka 350 miliar dolar dalam bentuk uang tunai dan peralatan militer… dan kami tidak mendapat apa pun,” kata Trump kepada wartawan seperti diberitakan NewsNation, Kamis (1/5/2025).

    Trump mengatakan ia merasa AS tidak seharusnya memberikan bantuan secara cuma-cuma dan kemudian menyoroti sumber daya mineral yang sangat kaya di Ukraina.

    “Dan kami membuat kesepakatan hari ini di mana kami mendapatkan lebih banyak, secara teori, daripada 350 miliar dolar,” kata Trump, seperti diberitakan Pravda. 

    Ia juga menyatakan keinginannya untuk membantu mencapai kesepakatan perdamaian abadi dengan cepat guna mengakhiri kematian tentara di kedua belah pihak dan warga sipil.

    Trump terakhir kali bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 26 April 2025 ketika keduanya menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.

    Saat ditanya tentang isi pembicaraannya dengan Zelenskyy di Vatikan, Trump mengatakan dia menyampaikan kepada Zelensky bahwa akan sangat bagus jika mereka dapat membuat kesepakatan dan dia menandatanganinya.

    Sebelumnya, AS dan Ukraina menandatangani perjanjian mineral pada hari Rabu, 30 April 2025.

    Pada hari berikutnya, pemerintah Ukraina menerbitkan teks perjanjian tersebut.

    Teks tersebut menyebutkan setidaknya ada 57 jenis mineral yang akan ditambang di Ukraina bersama AS.

    Sebagai imbalannya, AS akan memberikan bantuan militer kepada Ukraina.

    Menurut dokumen tersebut, Ukraina akan menyumbangkan 50 persen dari semua pendapatan yang dihasilkan oleh lisensi baru untuk mengekstraksi mineral di area baru ke dalam dana tersebut, seperti diberitakan TASS. 

    AS dan Ukraina akan memiliki hak suara yang sama dalam mengelola dana tersebut.

    Selain itu, perjanjian tersebut tidak mempertimbangkan kewajiban langsung Ukraina kepada AS.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    Moskow mengatakan pihaknya siap untuk melakukan perundingan langsung dengan Ukraina dan terbuka terhadap penyelesaian damai jangka panjang.

    Tetapi masalah yang dipertaruhkan sangat kompleks sehingga prosesnya tidak dapat terburu-buru.

    Kyiv menyatakan pihaknya menganjurkan gencatan senjata tanpa syarat segera selama sedikitnya 30 hari.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan ia setuju pada prinsipnya, tetapi masih banyak masalah yang perlu diklarifikasi sebelum hal itu dapat terjadi.

    Putin telah mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari pada 8-10 Mei 2025, ketika Rusia akan mengadakan perayaan untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

    Kremlin mengatakan bahwa Rusia sendiri memiliki kekayaan mineral yang sangat besar dan telah menawarkan prospek kesepakatan kerja sama potensial dengan AS di wilayah Arktik dan tempat lainnya.

    Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, mengatakan bahwa menurutnya kesepakatan antara Washington dan Kyiv akan mempersulit Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui perundingan damai.

    Hal itu dikarenakan Trump telah menyiapkan mekanisme untuk “membenarkan” pengeluaran baru untuk perang.

    “AS mulai melihat dirinya sebagai semacam pemilik bersama Ukraina. Oleh karena itu, AS akan mengambil posisi yang dianggapnya pro-Ukraina,” ramal Markov, dikutip dari Reuters.

    Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina, Yulia Svyrydenko mengatakan kesepakatan itu memungkinkan Ukraina untuk “menentukan apa dan di mana akan mengekstraksi” dan bahwa lapisan tanah di bawahnya tetap dimiliki oleh Ukraina.

    Ukraina kaya akan sumber daya alam termasuk logam tanah jarang yang digunakan dalam elektronik konsumen, kendaraan listrik, dan aplikasi militer, antara lain.

    Penambangan tanah jarang global saat ini didominasi oleh China, yang terkunci dalam perang dagang dengan AS setelah kenaikan tarif yang tajam oleh Trump.

    Ukraina juga tercatat memiliki cadangan besar besi, uranium, dan gas alam.

    Svyrydenko mengatakan Ukraina tidak memiliki kewajiban utang kepada Amerika Serikat berdasarkan perjanjian tersebut, poin penting dalam negosiasi panjang antara kedua negara.

    Kesepakatan itu juga, katanya, mematuhi konstitusi Ukraina dan kampanye Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, elemen kunci dalam posisi negosiasi Ukraina.

    Kesepakatan mineral dan upaya perdamaian AS telah dinegosiasikan secara terpisah tetapi mencerminkan pendekatan Washington terhadap Ukraina dan Rusia.

    Trump telah mengubah kebijakan AS dengan melunakkan sikap Washington terhadap Rusia dan terkadang secara keliru menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang tersebut.

    Proposal perdamaian AS menyerukan pengakuan klaim Rusia atas Krimea, yang direbutnya dari Ukraina pada tahun 2014, dan kemungkinan empat wilayah Ukraina lainnya.

    Zelensky mengatakan Kyiv tidak akan pernah melakukannya karena akan melanggar konstitusi Ukraina.

    “Yang penting, Perjanjian ini mengirimkan sinyal kepada mitra global bahwa kerja sama jangka panjang dengan Ukraina – selama beberapa dekade – tidak hanya mungkin tetapi juga dapat diandalkan,” kata Svyrydenko, dikutip dari Reuters.

    Draf perjanjian AS-Ukraina yang dilihat Reuters pada hari Rabu sebelumnya menunjukkan Ukraina berhasil menghapus persyaratan apa pun untuk membayar kembali bantuan militer AS di masa lalu, sesuatu yang ditentang keras oleh Kyiv.

    Draf tersebut tidak memberikan jaminan keamanan konkret AS bagi Ukraina, salah satu tujuan awalnya.

    Secara terpisah, Ukraina telah berdiskusi dengan sekutu Eropa mengenai pembentukan pasukan internasional untuk membantu memastikan keamanan Ukraina jika perjanjian damai dicapai dengan Rusia.

    (*)

  • Israel Kebakaran Besar: Api Menyambar Liar, Warga Ketakutan, Netanyahu Sebut Status Darurat – Halaman all

    Israel Kebakaran Besar: Api Menyambar Liar, Warga Ketakutan, Netanyahu Sebut Status Darurat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Israel, terpantau Rabu (30/4/2025), diketahui angin kencang dan suhu tinggi telah memicu kebakaran hutan di luar Yerusalem.

    Petugas pemadam kebakaran telah berjuang melawan api besar yang menyambar.

    Menurut Badan penyelamat Magen David Adom (MDA) Israel, beberapa warga Israel dilaporkan menderita luka bakar dan menghirup asap.

    Kebakaran telah menyebar melalui hutan di daerah tersebut, memaksa beberapa penduduk Israel untuk dievakuasi.

    Kebakaran juga menyebabkan kekacauan di jalan lalu lintas, penduduk Israel sampai meninggalkan kendaraan hingga daerah tersebut.

    Kondisi diperburuk oleh beberapa rute kereta yang dibatalkan, mengutip BBC, Kamis (1/5/2025).

    Beberapa acara besar di Israel juga telah dibatalkan.

    MDA Israel juga melaporkan bahwa ratusan warga sipil terancam kebakaran yang dianggap terburuk dalam beberapa tahun terakhir tersebut.

    MDA mengatakan telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit, sebagian besar menderita luka bakar dan menghirup asap. 

    Di antara mereka terdapat dua wanita hamil dan dua bayi berusia di bawah satu tahun, tambahnya.

    Dikatakannya, tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.

    Netanyahu Serukan Darurat Nasional 

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan kondisi darurat nasional usai adanya kebakaran hebat, mengutip Times Of Israel.

    Di sisi lain Netanyahu memperingatkan bahwa angin dari barat dapat dengan mudah mendorong api ke pinggiran (Yerusalem) dan bahkan ke dalam kota itu sendiri.

    “Kita sekarang berada dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya keadaan darurat lokal,” katanya dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu (30/4/2025).

    “Kita perlu mendatangkan sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini,” lanjutnya.

    Dia pun bersikeras agar Yerusalem ‘diselamatkan’.

    “Prioritas saat ini adalah mempertahankan Yerusalem,” tambahnya.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Isi Perjanjian Mineral: Ukraina Beri 57 Mineral, Kyiv Dapat Aliran Bantuan Militer AS – Halaman all

    Isi Perjanjian Mineral: Ukraina Beri 57 Mineral, Kyiv Dapat Aliran Bantuan Militer AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyrz Zelensky melalui Kabinet Menteri Ukraina merilis teks perjanjian mineral antara Ukraina dan Amerika Serikat (AS).

    Teks berbahasa Ukraina dan Inggris itu diresmikan oleh Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina sekaligus Menteri Ekonomi Ukraina, Yuliia Svyrydenko, dan Menteri Keuangan AS Scott K.H. Bessent.

    Sebelumnya, perjanjian tersebut ditandatangani pada hari Rabu, 30 April 2025.

    Teks yang terdiri dari 11 halaman itu menyebutkan sejumlah poin, termasuk pembentukan Dana Investasi Rekonstruksi AS-Ukraina yang mencakup 57 mineral.

    Di antara 57 mineral yang akan ditambang di Ukraina yaitu aluminium, antimon, arsenik, barit, berilium, bismut, cerium, sesium, kromium, kobalt, tembaga, disprosium, erbium, europium, fluor, fluorspar, gadolinium, galium, germanium, emas, hingga gas alam.

    Selain itu, teks yang dirilis pada hari Kamis (1/5/2025) jauh lebih sedikit daripada rancangan awal setebal 90 halaman yang diserahkan AS kepada Ukraina pada bulan Maret lalu.

    Dalam teks terbaru yang diresmikan kemarin, mencakup jaminan yang memastikan perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan komitmen Ukraina terhadap upayanya bergabung dengan Uni Eropa (UE).

    Jika terjadi pertentangan dengan proses aksesi UE, ketentuan perjanjian AS-Ukraina akan direvisi.

    “Yang terpenting, perjanjian tersebut tidak menempatkan Ukraina di bawah yurisdiksi AS,” lapor Pravda.

    Dokumen tersebut mengatakan perusahaan AS tidak dapat menolak untuk mendapatkan lisensi untuk mengekstraksi sumber daya mineral di Ukraina.

    Selain itu, dokumen tersebut juga menjamin perusahaan AS akan memiliki akses ke lelang atau negosiasi untuk sumber daya tersebut dengan persyaratan yang menguntungkan.

    Perjanjian tersebut tidak mengatur produksi atau pendapatan dari ekstraksi mineral lainnya, serta mengecualikan pendapatan dari infrastruktur Ukraina, seperti yang awalnya diusulkan oleh AS.

    Ukraina akan memberikan kontribusi pada dana bersama tersebut dengan menggunakan pendapatan dari penjualan lisensi dan royalti dari ekstraksi mineral tersebut.

    Selain itu, Ukraina tetap memiliki hak untuk melakukan transfer tambahan ke dana tersebut.

    AS Janjikan Bantuan Militer untuk Ukraina

    Perjanjian itu menetapkan kerangka politik untuk kerja sama antara Ukraina dan AS mengenai pengembangan mineral penting, penjualan mineral tersebut dan bantuan masa depan AS untuk Ukraina termasuk bantuan militer.

    Setidaknya, perjanjian itu memastikan aliran bantuan militer AS untuk Ukraina meski beberapa isu masih belum dijelaskan.

    Kontribusi AS terkait bantuan militer akan mencakup, antara lain, pasokan senjata baru untuk Angkatan Bersenjata Ukraina.

    Perjanjian tersebut menyatakan jika pemerintah AS memberikan Ukraina bantuan militer baru dalam bentuk apa pun, termasuk transfer sistem persenjataan, amunisi, teknologi atau pelatihan, maka kontribusi modal AS akan dianggap meningkat sebesar perkiraan nilai bantuan tersebut.

    Sebelumnya, Presiden AS Trump bersikeras agar Ukraina dan AS menandatangani kesepakatan semacam itu sebagai bentuk balas budi Ukraina atas bantuan militer yang selama ini diberikan untuk mendukungnya dalam perang melawan Rusia.

     (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • AS Sebut Ukraina Siap Serahkan 5 Wilayah kepada Rusia, Salah Satunya Krimea – Halaman all

    AS Sebut Ukraina Siap Serahkan 5 Wilayah kepada Rusia, Salah Satunya Krimea – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keith Kellogg, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengklaim Ukraina bersedia menyerahkan lima wilayah, termasuk Krimea, kepada Rusia.

    Meski demikian, Kellogg mengatakan Ukraina hanya akan mengakui kontrol Rusia atas kelima wilayah itu, tetapi tidak secara resmi mengakui kedaulatan Rusia atas kelimanya.

    Dalam wawancara dengan Fox News hari Rabu kemarin, Kellog ditanya apakah AS bakal menerima permintaan Rusia. Sebelumnya, Rusia meminta Ukraina agar mencabut klaimnya atas wilayah yang berada di bawah pendudukan Rusia.

    “Ya, sebagian. Lihatlah, Ukraina sudah berkata bahwa mereka bersedia menyerahkan wilayah itu, tidak secara de jure, selamanya, tetapi secara de facto karena Rusia pada kenyataannya telah mendudukinya. Mereka sudah menyetujuinya,” ucap Kellog dikutip dari Russia Today.

    Kata Kellog, Ukraina menginginkan gencatan senjata yang berarti bahwa “seseorang duduk di wilayah yang sekarang dipegangnya”.

    Lalu, dia mengaku telah menemui beberapa pejabat Ukraina di London sekitar seminggu yang lalu. Kellogg menyebut mereka menyejujui 22 syarat yang disodorkan AS, salah satunya adalah gencatan senjata penuh selama 30 hari.

    BRIGADE KHARTIA – Foto tak bertanggal yang dirilis Brigade Khartia Ukraina menunjukkan personel brigade dalam sebuah pertempuran. Jubir Khatia mengatakan Rusia memanfaatkan jeda Paskah untuk mempersiapkan serangan baru. (khartiia.org)

    Dia mengaku sudah mendesak Rusia agar menyetujui juga syarat dari AS. Namun, Rusia menegaskan bahwa agar gencatan secara penuh bisa diterapkan, Ukraina harus menghentikan mobilisasinya dan berhenti menerima bantuan militer dari luar negeri.

    Di samping itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga meminta Ukraina menarik diri dari wilayah Rusia yang masih diklaimnya.

    Media Barat: Putin rela cabut klaim atas wilayah Ukraina

    Beberapa hari lalu Putin diklaim sudah menyodorkan usul agar perang di Ukraina diakhiri.

    Klaim itu disampaikan oleh Financial Times yang mengutip beberapa narasumber yang disebut mengetahui perundingan untuk mengakhiri perang.

    Di St. Petersburg awal bulan ini, Putin dilaporkan telah berbincang dengan Steve Witkoff, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Putin disebut berkata Rusia bisa mencabut klaimnya atas sebagian dari empat wilayah Ukraina yang masih dikontrol Kyiv.

    Di sisi lain, AS juga sudah menyodorkan proposal untuk mengakhiri perang.

    Dikutip dari Moscow Times, proposal itu termasuk mengakui pencaplokan Krimea oleh Rusia tahun 2014 dan mengakui penguasaan atas beberapa area yang diduduki di Ukraina bagian timur dan selatan.

    Narasumber Financial Times mengatakan Putin barangkali bersedia menarik kembali permintaannya mengenai penguasaan penuh atas empat wilayah yang diperebutkan apabila AS bersedia memberikan konsesi yang jauh lebih besar.

    Konsesi itu termasuk pengakuan resmi mengenai penguasaan Rusia atas Krimea dan jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

    Di sisi lain, Dmitry Peskov selaku juru bicara Kremlin membantah klaim yang disampaikan Financial Times.

    “Ada banyak kepalsuan yang kini dirilis, termasuk oleh media terpercaya, jadi kalian sebaiknya hanya mendengar dari sumber orisinil,” ujar Peskov kepada RIA Novosti, kantor berita Rusia.

    RIA Novosti mengatakan pertemuan antara Putin dan Witkoff terjadi tanggal 11 April lalu di St. Petersburg. Durasi pertemuan itu mencapai sekitar 4,5 jam.

    Menurut Yuri Ushakov, ajudan Putin, pertemuan itu terutama membahas persoalan Ukraina. Meski demikian, persoalan politik dan ekonomi turut diperbincangkan.

    Ushakov berujar AS sudah membahas sinyal-sinyal dari Rusia mengenai penyelesaian konflik di Ukraina.

  • Sosok Leonard Darmawan, WNI Meninggal di Singapura saat Event Lari, Lulusan NTU – Halaman all

    Sosok Leonard Darmawan, WNI Meninggal di Singapura saat Event Lari, Lulusan NTU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Warga Negara Indonesia (WNI), Leonard Darmawan, meninggal ketika berpartisipasi dalam ajang 2XU Compression Run di Singapura, Minggu (27/4/2025).

    Dalam laporan The Straits Time, Leonard dikatakan sempat mengalami kolaps saat pertengahan lari setelah menempuh jarak 19 kilometer.

    “Sekitar pukul 06.19 WIB, setelah menempuh jarak 19 km, Leonard tiba-tiba tergeletak di tanah,” kata Duta Besar Indonesia untuk Singaputa, Suryo Pratomo.

    Meski kolaps, imbuh Suryo, Leonard sempat berkomunikasi dengan pelari lainnya.

    Leonard juga sempat mendapat pertolongan pertama dari pejalan kaki, sampai ia dibawa ke Singapore General Hospital.

    “Saat itu, ia masih sadar dan masih berbicara dengan pelari lainnya. Namun, kondisinya memburuk dan ia diberikan CPR (resusitasi jantung paru) oleh seorang pejalan kaki,” jelas Suryo.

    Sayang, Leonard dinyatakan meninggal pada pukul 08.01 WIB, akibat gagal jantung dan pernapasan.

    “Berdasarkan surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Otoritas Ilmu Kesehatan, Leonard meninggal karena gagal jantung dan pernapasan,” kata Suryo.

    Jenazah Leonard telah dipulangkan ke Jakarta pada Selasa (29/4/2025).

    Dalam pemberitaan The Straits Time, Leonard Darmawan yang masih berusia 23 tahun, disebutkan bekerja sebagai Process Engineer di Singapore Refining Company yang berlokasi di Pulau Jurong.

    Ia bekerja di perusahaan tersebut sejak Oktober 2024, menurut akun LinkedIn-nya.

    Artinya, Leonard baru bekerja di Singapore Refining Company selama 8 bulan.

    Leonard diketahui pernah bersekolah di bawah yayasan Kanisius dan lulus pada 2020.

    Ia kemudian melanjutkan kuliah ke Nanyang Technological Univeristy Singapore (NTU) dan meraih gelar Sarjana Teknik pada 2024.

    Demi masuk NTU, Leonard rajin mengikuti bimbingan belajar untuk materi A Level yang digunakan untuk tes.

    Ia juga belajar khusus untuk Kimia, Fisika, dan Matematika selama satu tahun full.

    “Aku ikutin suatu bimbingan belajar untuk materi A level yang akan diteskan (seleksi perguruan tinggi).”

    “Aku belajar selama sekitar satu tahun di kelas 12 untuk belajar Kimia, Fisika, dan Matematika,” cerita Leonard saat wawancara bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, Juli 2024.

    Sebelum bekerja di Singapore Refining Company, Leonard sudah memiliki banyak pengalaman magang di beberapa perusahaan.

    Contohnya, ia pernah menjadi karyawan magang di Ageing Asia selama tiga bulan, terhitung sejak Juni sampai Agustus 2021.

    Pada Mei 2022, Leonard juga magang di ExxonMobil sebagai Process Engineer.

    Dari ExxonMobil, Leonard magang di MSD selama delapan bulan, terhitung sejak Januari 2023.

    Awalnya, ia magang sebagai Operations Support Specialist, lalu menjadi PTO Engineer.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

  • Pencapaian Besar Houthi: Jatuhkan 9 Pesawat AS dalam Sebulan, Salah Satunya Berharga Rp1 Triliun – Halaman all

    Pencapaian Besar Houthi: Jatuhkan 9 Pesawat AS dalam Sebulan, Salah Satunya Berharga Rp1 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarallah memamerkan pencapaian militernya selama operasi militer melawan Amerika Serikat (AS) pada bulan April kemarin.

    Mayjen Khaled Ghorab, seorang jenderal Angkatan Udara Yaman dan pakar militer, menyebut Houthi sudah menjatuhkan sembilan pesawat AS selama sebulan terakhir.

    “Kemampuan militer telah meningkat pesat sejak diluncurkannya kampanye militer Janji Penaklukan dan Jihad Suci, dan selama agresi AS terhadap Yaman yang kini sudah berlangsung 43 hari,” kata Ghorab, dikutip dari Al Masirah, Rabu (30/4/2025).

    Dia menyebut Houthi berulang kali menyerang Israel dan kapal induk AS di Laut Merah dan Teluk Aden, termasuk USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson.

    Ghorab lalu memuji efektivitas sistem pertahanan udara Yaman. Kata dia, selama bulan April saja Houthi sudah berhasil menjatuhkan sembilan pesawat AS.

    Sembilan pesawat itu adalah tujuh drone MQ-9 Reaper, satu drone Shark 360, dan satu jet tempur F-18.

    JET TEMPUR F-18 (ARSIP) – F-18E Super Hornet Angkatan Laut AS mendekat untuk menerima bahan bakar dari KC-135 Stratotanker di Irak utara setelah melakukan serangan udara di Suriah, 23 September 2014 (Staff Sgt. Shawn Nickel / US Air Forces Central Command / AFP)

    Media Barat melaporkan F-18 terjatuh saat pesawat itu berada di atas kapal induk Harry S. Truman yang bermanuver tajam untuk menghindari serangan Houthi.

    Menurut Ghorab, jatuhnya F-18 yang termasuk jet tempur modern itu memunculkan pertanyaan serius.

    Dia membantah klaim media Barat, F-18 jatuh karena manuver kapal. Menurutnya, sistem pertahanan Yaman saat ini memang sudah mempu menghadapi kapal induk canggih AS.

    Pencapaian Houthi sebulan ini, kata dia, sudah menunjukkan keunggulan tempur Yaman dalam melawan pasukan AS dan Israel.

    Kapal induk AS berbelok tajam

    Sementara itu, dikutip dari CNN, seorang pejabat AS mengatakan laporan awal mengindikasikan kapal induk Harry S. Truman berbelok atau bermanuver tajam guna mengindari serangan Houthi. Manuver itu turut berkontribusi pada jatuhnya jet.

    AS menyebut ada satu personel yang mengalami luka ringan karena peristiwa itu. Personel itu berada di dalam kokpit F-18 dan berhasil melompat sebelum jet itu jatuh ke laut.

    Dengan jatuhnya jet itu, AS merugi lebih dari $60 juta atau hampir Rp1 triliun.

    Senin (28/4/2025) kemarin, Angkatan Laut AS sudah mengumumkan jatuhnya jet itu dari atas Truman. Pengumuman disampaikan tak lama setelah Houthi menyerang kapal induk itu.

    “F/A-18E sedang ditarik di hanggar ketika awak yang memindahkan kehilangan kendali atas pesawat itu. Pesawat dan traktor penariknya hilang di lalut,” kata Angkatan Laut AS.

    LEPAS LANDAS – Tangkap Layar Khaberni, Minggu (23/3/2025) yang menunjukkan jet tempur Amerika Serikat (AS) lepas landas dari Kapal Induk USS Harry S Truman yang berada di Laut Merah. AS dibantu Inggris, melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan dalih menghancurkan infrastruktur Houthi yang memblokade Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina atas agresi Israel. (Khaberni)

    Seorang mantan kapten Angkatan Laut AS bernama Carls Schuster berujar kapal induk menggunakan taktik “zig-zag” untuk menghindari tembakan rudal.

    “Kalian biasanya melakukan serangkaian belokan 30 hingga 40 derajat secara bergantian. Setiap membelok diperlukan 30 detik, tetapi belokan dimulai secara tajam. Itu seperti mengendari mobil yang bergerak zig-zag,” kata Schuster.

    Al-Masirah, media yang terafiliasi dengan Houthi, melaporkan kapal itu terpaksa mundur dari posisinya sebelumnya karena serangan rudal dan drone Houthi,

    “USS Truman dan kapal pengawalnya mungkin segera meninggalkan area operasi di Laut Merah,” kata narasumber Al-Masirah.

    Narasumber itu tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kapal induk itu dihantam langsung oleh rudal Houthi yang menargetkannya.

    Harry S. Truman lalu dikabarkan akan pergi dari Laut Merah setelah diserang Houthi.

    Carl Vinson turut diserang

    Tak hanya Harry S. Truman, kapal induk AS lainnya, yakni Carl Vinson, juga diserang Houthi.

    Juru bicara Houthi, Brigjen Yahya Saree, mengatakan kapal itu diserang di Laut Arab dengan sejumlah drone pada hari Rabu, (30/4/2025).

    Saree menyebut operasi serangan itu dilakukan setelah operasi terhadap Harry S. Truman.

    Menurut dia, serangan-serangan itu adalah balasan Yaman atas agresi AS terhadap Yaman dan genosida oleh Israel di Jalur Gaza.

  • Bencana Kelaparan Gaza Ada di Depan Mata, Israel Masih Ngotot Tolak Izinkan Bantuan Masuk – Halaman all

    Bencana Kelaparan Gaza Ada di Depan Mata, Israel Masih Ngotot Tolak Izinkan Bantuan Masuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Selama hampir tiga bulan lamanya, Israel memblokade bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Jalur Gaza.

    Alasannya adalah untuk menekan Hamas agar segera membebaskan para sandera.

    Padahal, bencana kelaparan di Gaza sudah berada di depan mata.

    Salah seorang warga Gaza, Imam Rajab sebagai salah satu contoh nyata bahwa bencana kelaparan sudah terjadi di wilayah kantong tersebut.

    Ia terlihat duduk di tenda pengungsian dengan menyaring gumpalan tepung melalui saringan berulang kali.

    Dia menemukan setengah kantong tepung di tempat sampah. Kantong itu dipenuhi hama dan menunjukkan tanda-tanda kontaminasi yang jelas.

    Namun, itu tetap harapan terbaik Rajab untuk memberi makan dan menjaga keenam anaknya tetap hidup.

    Jadi, dia menyaring tepung sekali lagi untuk membuat roti.

    “Anak-anak saya muntah setelah memakannya. Baunya sangat menyengat,” kata Rajab, dikutip dari CNN.

    “Tapi apa lagi yang bisa saya lakukan? Apa yang akan saya berikan kepada anak-anak saya kalau bukan ini?” lanjutnya.

    Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan minggu ini bahwa gudang-gudangnya kini kosong; dapur umum yang masih beroperasi sangat membatasi persediaan terakhir mereka; dan sedikit makanan yang tersisa di pasar-pasar Gaza kini dijual dengan harga selangit yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.

    Sekantong tepung terigu kini harganya setara dengan $100 atau setara dengan Rp1,6 juta.

    Kasus kekurangan gizi akut pada anak juga meningkat pesat, salah satu tanda pasti akan datangnya bencana kelaparan.

    Hampir 3.700 anak didiagnosis bulan lalu, meningkat 82 persen dari Februari, menurut PBB.

    Organisasi-organisasi bantuan yang pernah menjadi jawaban atas krisis pangan yang telah melanda Gaza selama perang hampir 19 bulan ini kini juga kehabisan jawaban.

    Berdiri di gudang kosong, koordinator darurat WFP di Gaza Yasmin Maydhane mengatakan persediaan organisasinya telah “habis”.

    “Kita sekarang berada dalam posisi di mana lebih dari 400.000 orang yang menerima bantuan dari dapur umum kami – yang merupakan satu-satunya sumber penghidupan bagi masyarakat – justru mengalami kesulitan,” katanya.

    Jika Israel mau membuka gerbang menuju Gaza, WFP mengatakan siap untuk menyalurkan bantuan yang cukup ke Gaza untuk memberi makan seluruh penduduk hingga dua bulan.

    UNRWA, badan utama PBB yang mendukung warga Palestina, mengatakan memiliki hampir 3.000 truk berisi bantuan yang menunggu untuk menyeberang ke Gaza.

    Keduanya membutuhkan Israel untuk mencabut blokadenya agar bantuan tersebut dapat masuk.

    Sementara kondisi di Gaza memburuk, Israel sejauh ini belum memberikan indikasi apa pun bahwa mereka berencana melakukan tindakan apa pun untuk mencegah kelaparan parah.

    Eropa Desak Israel Buka Blokade

    Negara-negara di Eropa – termasuk Prancis, Jerman, dan Inggris – telah mengeluarkan desakan kepada Israel untuk segera membuka blokade.

    Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy menegaskan kembali kekhawatirannya mengenai blokade Israel terhadap pengiriman bantuan.

    “Blokade yang dilakukan Israel saat ini terhadap bantuan yang diperlukan ke Gaza sangat mengerikan. Penderitaannya sangat parah. Kebutuhannya sangat besar. Hilangnya nyawa sangat ekstrem,” kata Lammy, dikutip dari Anadolu.

    Lammy mengingatkan bahwa bersama dengan Jerman dan Prancis, mereka mengutuk blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Ia juga mengingat bahwa Inggris memutuskan untuk menangguhkan izin ekspor senjata ke Israel setelah ia menjabat.

    Lammy mengatakan ada risiko yang jelas terjadinya pelanggaran hukum humaniter internasional.

    Meskipun Inggris menangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspornya ke Israel pada September 2024, keputusan tersebut secara khusus mengecualikan komponen yang terkait dengan program F-35.

    Lisensi yang dihentikan mencakup suku cadang untuk pesawat nirawak, helikopter, dan sistem pesawat militer.

    Namun, seperti yang telah ditunjukkan oleh Amnesty International dan kelompok hak asasi manusia lainnya, jet F-35 Israel – banyak di antaranya dirakit sebagian menggunakan komponen Inggris – telah memainkan peran utama dalam pemboman di Gaza.

    Lammy juga menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap hukum humaniter internasional dan dukungan berkelanjutan kepada organisasi-organisasi seperti Pengadilan Kriminal Internasional dan Mahkamah Internasional.

    (*)