Category: Tribunnews.com Internasional

  • Israel Bersiap Terima 2 Jenazah Sandera Termuda dari Gaza, Bayi dan Balita  – Halaman all

    Israel Bersiap Terima 2 Jenazah Sandera Termuda dari Gaza, Bayi dan Balita  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel bersiap menerima jenazah termuda dari Gaza yaitu bayi Kfir Bibas dan sang kakak yang berusia 4 tahun yaitu Ariel Bibas pada Kamis (20/2/2025) hari ini.

    Keduanya adalah tawanan termuda yang diambil oleh Hamas pada Oktober 2023.

    Kelompok militan Palestina, Hamas telah mengumumkan bahwa jenazah kedua sandera termuda ini, sang ibu, shiri Bibas dan seorang sandera lainnya Oded Lifchitz akan dipulangkan ke Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata di Gaza, dikutip dari Al-Arabiya.

    “Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan Banjir Al-Aqsa, jenazah keluarga Bibas (tiga anggota) dan tahanan Oded Lifshitz akan diserahkan pada Kamis,” kata juru bicara Al-Qassam, Abu Obaida dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Kfir Bibas, yang saat itu baru berusia sembilan bulan, diculik bersama keluarganya dari Kibbutz Nir Oz, dikutip dari Al-Arabiya.

    Sang ayah, Yarden Bibas juga termasuk yang ditahan.

    Satu bulan setelahnya, yaitu pada November 2023, Hamas mengumumkan bahwa Shiri Bibas dan kedua anak laki-lakinya tewas karena serangan udara Israel.

    Namun hal tersebut belum pernah dikonfirmasi oleh Israel hingga saat ini.

    Banyak pihak masih berharap mereka ditemukan dalam keadaan hidup hingga pengumuman terbaru mengenai pemakaman ini.

    Salah satunya adalah seorang warga Kibbutz Nir Or, Yiftach Cohen.

    “Shiri dan anak-anak menjadi simbol. Saya masih berharap mereka masih hidup,” katanya.

    Sementara itu, Yarden Bibas yang merupakan ayah dari kedua jenazah sandera laki-laki ini telah dipulangkan ke Israel pada pertukaran sandera bulan ini.

    Meski begitu, keluarga Bibas masih berharap bahwa kedua anak laki-laki dan sang istri masih hidup.

    Pemerintah Israel belum akan memberikan konfirmasi resmi hingga proses pemeriksaan DNA selesai dilakukan untuk memastikan identitas jenazah yang diterima.

    Ini menjadi momen pertama kalinya pengembalian jenazah dalam perjanjian gencatan senjata saat ini.

    Sebelumnya media Israel KAN mengatakan bahwa nantinya jenazah para sandera ini akan dibawa ke lembaga forensik Israel untuk diidentifikasi.

    Pihak berwenang Israel nantinya akan langsung memberi informasi kepada keluarga tawanan setelah menjalani proses identifikasi.

    Sementara itu, pertukaran sandera Israel-Hamas akan memasuki tahap ketujuh pada Sabtu (22/2/2025).

    Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya mengatakan bahwa Hamas akan membebaskan 6 tawanan Israel.

    “Telah disepakati untuk membebaskan enam tawanan Israel yang masih hidup pada Sabtu berdasarkan tahap pertama kesepakatan Gaza,” kata Khalil Al-Hayya.

    Dari keenam tawanan Israel yang dibebaskan, 2 di antaranya adalah Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu.

    Pembebasan pada minggu ini akan menambah jumlah sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas di bawah fase pertama kesepakatan Gaza menjadi 33 tawanan, termasuk 25 orang hidup dan delapan jenazah.

    Sementara Israel telah membebaskan sebanyak 1.125 tahanan Palestina.

    Minggu ini, Israel akan membeaskan 502 tahanan tambahan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Dokter Gaza, Hussam Abu Safiya Muncul dalam Video Israel, Tangan Diborgol dan Tampak Lemas – Halaman all

    Dokter Gaza, Hussam Abu Safiya Muncul dalam Video Israel, Tangan Diborgol dan Tampak Lemas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Direktur rumah sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Dr Hussam Abu Safiya untuk pertama kalinya muncul dalam kondisi memprihatinkan sejak ditangkap Israel pada Desember 2024.

    Dalam sebuah video yang dirilis media Israel pada Rabu (19/2/2025) malam, Abu Safiya terlihat dengan tangan dan kaki diborgol.

    Tidak hanya itu, ia juga tampak kelelahan dan lemas saat dikawal oleh penjaga penjara, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Sebagai salah satu dokter paling terkemuka di Gaza utara, Abu Safiya dikenal karena kegigihannya dalam menyelamatkan nyawa warga Palestina yang terluka di tengah pemboman Israel. 

    Namun, pada 28 Desember 2024, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa ia telah ditangkap oleh tentara Israel dari dalam rumah sakit tempatnya bekerja.

    Militer Israel menahan Abu Safiya dengan status “pejuang yang tidak sah”, yang berarti ia tidak akan diadili di pengadilan biasa, melainkan ditahan berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Komandan Selatan Israel, dikutip dari Palestine Chronicle.

    Keputusan ini menuai kecaman dari berbagai pihak.

    Termasuk Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan, yang menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan sewenang-wenang, ilegal, dan penuh dendam. 

    Pusat HAM tersebut juga menyoroti bahwa langkah ini mencerminkan kegagalan jaksa penuntut umum Israel dalam membuktikan tuduhan terhadap Abu Safiya.

    Taktik penahanan seperti ini, terutama terhadap warga sipil dan tenaga medis, sering kali berujung pada penyiksaan, penganiayaan, dan bahkan kematian.

    Menurut keluarganya, Abu Safiya mengalami penyiksaan berat dan kelaparan selama ditahan.

    Pernyataan ini juga telah dikonfirmasi oleh seorang pengacara yang baru-baru ini mengunjunginya.

    Penangkapannya semakin memicu kemarahan internasional setelah beredar gambar dirinya berjalan sendirian di tengah reruntuhan, mengenakan jas medis putih, dikelilingi oleh kendaraan militer Israel.

    Gambar ini menjadi simbol ketahanan rakyat Palestina di tengah agresi Israel.

    Sehari sebelum penangkapannya, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, membakar fasilitasnya.

    Israel sengaja melakukan hal tersebut agar membuat fasilitas kesehatan itu tidak dapat berfungsi kembali.

    Dalam penyerbuan tersebut, pasukan Israel juga menangkap lebih dari 350 orang di dalamnya, termasuk Abu Safiya. 

    Tragedi yang menimpa Abu Safiya semakin mendalam dengan terbunuhnya putranya, Ibrahim, dalam serangan militer Israel pada 26 Oktober 2024. 

    Meski telah mengalami luka dalam serangan udara Israel pada 24 November 2024, Abu Safiya tetap bertahan di rumah sakit untuk merawat korban luka dan sakit.

    Ini menunjukkan dedikasi luar biasa sebagai seorang dokter di zona perang.

    Dengan meningkatnya agresi Israel di Gaza, kisah Abu Safiya menjadi bukti nyata harga mahal yang harus dibayar oleh tenaga medis Palestina dalam menjalankan tugas kemanusiaan mereka.

    Konflik Palestina vs Israel

    Israel telah melancakan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Sejak saat itu, Israel telah meluncurkan berbagai serangan yang menyasar semua tempat di Gaza, terutama sistem perawatan kesehatan.

    Rumah sakit menjadi sasaran utama Israel dengan pengeboman dan pengepungan.

    Serangan Israel di Jalur Gaza hingga saat ini menewaskan 48.300 warga Palestina.

    Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

    Saat ini, gencatan senjata sedang berlangsung di Gaza sejak 19 Januari 2025.

    Perjanjian gencatan senjata tersebut ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat antara Israel dan Hamas.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Hussam Abu Safiya dan Konflik Palestina vs Israel

  • Jenguk Paus Fransiskus, PM Italia: Kondisinya Stabil dan Selera Humornya Masih Sama – Halaman all

    Jenguk Paus Fransiskus, PM Italia: Kondisinya Stabil dan Selera Humornya Masih Sama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus, yang kini berusia 88 tahun, sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma.

    Sebelumnya, ia didiagnosis menderita penumonia di kedua paru-parunya.

    Pneumonia merupakan infeksi serius yang dapat menyebabkan peradangan serta jaringan parut pada paru-paru, mengakibatkan nyeri dada dan kesulitan bernapas. 

    Paus Fransiskus dirawat sejak minggu lalu akibat infeksi saluran pernapasan yang dideritanya.

    Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni menjadi orang pertama yang menjenguk Paus Fransiskus pada Rabu (19/2/2025).

    Meloni menyatakan bahwa dirinya merasa senang melihat Paus tetap waspada dan tanggap.

    Ia juga menambahkan bahwa Paus Fransiskus masih memiliki selera humornya, bahkan sempat bercanda selama kunjungannya.

    “Kami bercanda seperti biasa. Ia tidak kehilangan selera humornya,” kata Meloni, dikutip dari BBC.

    Meloni berharap Paus Fransiskus dapat segera pulih dan beraktivitas kembali.

    “Atas nama pemerintah Italia dan seluruh negeri, saya menyampaikan harapan terbaik agar beliau segera pulih,” ujar Meloni.

    Vatikan dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa tes darah Paus menunjukkan adanya perubahan dan sudah sedikit membaik.

    “Tes darah menunjukkan sedikit perbaikan, terutama pada penanda inflamasi,” kata Vatikan, dikutip dari Al Jazeera.

    Namun, sebelumnya, hasil tes medis dan rontgen dada memberikan gambaran kondisi yang cukup rumit.

    Seorang pejabat Vatikan juga mengofirmasi keadaan Paus yang saat ini sudah stabil.

    “Saat ini, Paus sudah bisa bangun dari tempat tidurnya dan duduk di kursi berlengan di kamar rumah sakit,” jelasnya.

    Meski masih belum sembuh total, Paus dilaporkan masih melakukan pekerjaannya dari RS.

    “Beliau juga masih tetap melanjutkan beberapa pekerjaannya meskipun dalam kondisi perawatan,” terangnya.

    Sebagai bagian dari proses pemulihan, audiensi kepausan yang seharusnya berlangsung pada hari Sabtu telah dibatalkan.

    Selain itu, kondisi Paus juga tidak memungkinkan untuk menghadiri Misa pada hari Minggu mendatang.

    Di luar rumah sakit, dukungan dan doa terus mengalir untuk Paus Fransiskus.

    Umat Katolik berkumpul untuk berdoa, menyalakan lilin, serta menulis catatan penyemangat.

    “Kami akan terus mendoakan beliau agar segera pulih,” kata Gianfranco Rizzo dari Bari, Italia.

    Sementara itu, Victoria Darmody, seorang turis asal Inggris, menyatakan bahwa meskipun awalnya ia berencana menghadiri audiensi kepausan, ia merasa kehadirannya di rumah sakit untuk mendukung Paus adalah keputusan yang tepat.

    “Kami tadinya berharap bisa menghadiri audiensi kepausan hari ini, tetapi kami merasa ini adalah tempat yang tepat,” ungkapnya.

    Vatikan mengatakan Paus Fransiskus akan tinggal di rumah sakit selama diperlukan.

    Sebagai informasi, Paus Fransiskus memiliki riwayat kesehatan yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi paru-paru.

    Saat masih muda, ia pernah menderita radang selaput dada dan menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya.

    Diharapkan dengan perawatan yang intensif, Paus Fransiskus dapat segera pulih dan kembali menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus

  • Hubungan AS-Ukraina Mendidih, Trump Sebut Zelensky Diktator dan Komedian yang Terjun dalam Perang – Halaman all

    Hubungan AS-Ukraina Mendidih, Trump Sebut Zelensky Diktator dan Komedian yang Terjun dalam Perang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Ukraina semakin mendidih.

    Presiden AS Donald Trump meningkatkan perseteruannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Dikutip dari Al Jazeera, Trump menyebut Zelensky sebagai diktator tanpa pemilu.

    Pada Rabu (19/2/2025), lewat Truth Social, media sosial yang ia buat, Trump menyatakan Zelensky memanfaatkan dana AS untuk terjun ke perang yang “tidak dapat dia menangkan”.

    Trump menyindir Zelensky yang sebelum mengarungi dunia politik berprofesi sebagai komedian.

    “Coba bayangkan, seorang komedian yang cukup sukses, Volodymyr Zelensky, membujuk Amerika Serikat untuk menghabiskan 350 miliar dolar untuk terjun ke dalam perang yang tidak dapat dimenangkan, yang tidak perlu dimulai,” tulis Trump, yang juga pernah tampil di acara reality show.

    Pernyataan ini menandai kritikan paling tajam Trump terhadap Zelensky.

    Trump juga mengatakan Zelensky ingin agar “kereta gravy” terus berjalan, mengisyaratkan bahwa Ukraina mendapat keuntungan finansial dari bantuan AS.

    Perang di Ukraina memasuki tahun ketiga tanpa tanda-tanda berakhir.

    Trump sebelumnya mengklaim dapat mengakhiri perang ini dengan cepat.

    Pada 12 Februari, ia mengungkapkan telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengusulkan untuk memulai negosiasi segera.

    Pernyataan ini memicu kekhawatiran di Ukraina dan Eropa bahwa mereka dikecualikan dari perundingan.

    Beberapa hari setelah itu, pejabat AS bertemu dengan Rusia di Arab Saudi tanpa melibatkan Ukraina.

    Trump dan Putin juga merencanakan kunjungan ke negara masing-masing.

    Sementara itu, Trump terus menekan Ukraina untuk membuat konsesi.

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyebut upaya Ukraina untuk merebut kembali seluruh wilayahnya sejak 2014 sebagai tujuan yang “tidak realistis.”

    Trump bahkan menyalahkan Zelensky atas dimulainya invasi Rusia dan mengklaim bahwa Ukraina bisa saja menghindari perang dengan membuat kesepakatan lebih awal.

    Respons Komunitas Internasional

    Rusia telah lama mengklaim bahwa invasi mereka ke Ukraina diperlukan untuk melindungi warga sipil dan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.

    Di sisi lain, Ukraina dan sekutunya di Eropa menganggap invasi itu sebagai agresi yang tidak beralasan.

    Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mengatakan bahwa jika dilihat dengan objektif, Rusia yang sebenarnya hidup dalam kondisi kediktatoran, bukan Ukraina.

    Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menanggapi dengan tegas: “Tidak seorang pun dapat memaksa Ukraina untuk menyerah.”

    Di AS, kritik terhadap Trump semakin tajam. Senator Demokrat Chris Van Hollen mengatakan bahwa komentar Trump adalah “momen yang memalukan bagi Amerika Serikat.”

    Perang Kata-kata yang Memanas

    Zelensky merespons Trump dengan mengatakan bahwa Trump hidup dalam “jaringan disinformasi” Rusia tentang perang di Ukraina. Ia menegaskan bahwa Ukraina tidak pernah memulai perang ini.

    Kritik terhadap Trump datang dari banyak pihak, termasuk media.

    Koresponden Al Jazeera, Kimberly Halkett, menilai komentar Trump merupakan taktik “intimidasi klasik” yang berusaha merendahkan pemimpin Ukraina.

    Dikutip dari The New York Times, Zelensky menegaskan Ukraina tidak akan pernah menyerah, dan menuntut jaminan keamanan yang kuat untuk perdamaian yang abadi.

    Ia juga mendesak Eropa dan AS untuk bekerja sama dalam mencari penyelesaian perang ini.

    Pada saat yang sama, utusan AS Keith Kellogg telah tiba di Kyiv untuk melanjutkan pembicaraan lebih lanjut dengan Ukraina.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Israel ‘Nyolong’ Pendapatan Pajak Palestina, Dialihkan ke Keluarga Israel: Rp 1,4 Triliun Lebih – Halaman all

    Israel ‘Nyolong’ Pendapatan Pajak Palestina, Dialihkan ke Keluarga Israel: Rp 1,4 Triliun Lebih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich telah ‘mencuri’ pendapatan pajak Palestina dan mengalihkan dana ke keluarga Israel.

    Dirinya telah menyita $90 juta (sekitar Rp 1,4 Triliun lebih) dari pendapatan pajak Palestina.

    Bezalel Smotrich telah memutuskan untuk menyita tambahan $ 90 juta dari pendapatan pajak Otoritas Palestina dan mentransfer uang itu kepada warga Israel.

    Warga Israel yang mendapat transferan ‘dana curian’ itu merupakan keluarga dari korban tewas di perang Gaza.

    Sebuah laporan oleh TV7 Israel News, mengatakan langkah oleh Kementerian Keuangan Israel adalah untuk mengalihkan dana ke korban perang Gaza dan keluarga mereka.

    Bahkan dirinya menuduh bahwa korban tewas itu akibat teror yang dilakukan pihak Palestina.

    Bahkan dirinya juga menuduh bahwa gerakan Palestina adalah terorisme.

    “Tidak ada yang lebih bermoral dan hanya tanda tangan daripada yang mencegah Otoritas Palestina mendanai terorisme, dan mengalihkan dananya untuk kepentingan keluarga korban teror,” kata Smotrich dalam sebuah posting di akun X-nya.

    “Ini adalah langkah penting dalam perang nasional kita. Kami tidak akan mengizinkan Otoritas Palestina untuk mempromosikan terorisme,” tambahnya.

    Menteri keuangan menyatakan klaim bahwa dia akan terus bertindak tegas untuk keamanan warga Israel.

    Diketahui Pemerintah Palestina menggunakan pendapatan pajak untuk membayar gaji pegawai negeri, yang menyumbang 65 persen dari total pendapatan negara, menurut Anadolu.

    Sejak 2019, Israel telah memutuskan untuk memotong 600 juta shekel ($ 168 juta) setiap tahun, dengan alasan tunjangan bulanan yang diberikan oleh PA kepada tahanan dan mantan tahanan.

    Angka tersebut kemudian meningkat menjadi rata-rata $ 195 juta per tahun, kata laporan itu.

    Sejak November 2021, PA tidak dapat membayar gaji karyawan publik secara penuh.

    Palestina yang diduduki tetap bergantung pada Israel untuk perdagangan luar negerinya, dengan hampir semua impor dan ekspor Palestina berasal dari Israel atau poin yang dikendalikan Israel.

    Bahkan Israel telah menahan bea cukai yang dikumpulkan atas nama pemerintah Palestina selama berbulan-bulan.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Mesir Minta Dukungan Bangun Gaza Tanpa Usir Penduduknya, Rekonstruksi Dibagi 3 Tahap – Halaman all

    Mesir Minta Dukungan Bangun Gaza Tanpa Usir Penduduknya, Rekonstruksi Dibagi 3 Tahap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung rencana pembangunan kembali Jalur Gaza tanpa menggusur warga Palestina.

    “Masyarakat internasional harus mendukung rencana untuk membangun kembali Gaza tanpa menggusur rakyat Palestina,” kata El-Sisi dalam konferensi pers yang diadakan bersama Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Madrid, Spanyol, pada Rabu (19/2/2025).

    “Kami juga menekankan perlunya implementasi penuh perjanjian gencatan senjata di Gaza,” lanjutnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Mesir dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan puncak Arab darurat mengenai perkembangan di Palestina pada 4 Maret 2025.

    Pertemuan itu akan membahas posisi Arab yang kohesif, solid, dan kuat mengenai masalah Palestina secara umum, dan menyampaikan usulan Arab yang menentang usulan sekutu Israel, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, untuk mengusir penduduk Palestina dari Gaza.

    Rekonstruksi Jalur Gaza Dibagi 3 Tahap dalam Waktu 5 Tahun

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Aati menjelaskan Kairo telah mengembangkan visi komprehensif dan bertahap untuk pemulihan awal dan rekonstruksi di Gaza.

    Usulan tersebut mencakup penciptaan zona aman di dalam Jalur Gaza, di mana warga Palestina dapat tinggal sementara ketika Mesir dan pihak internasional membongkar dan merehabilitasi infrastruktur di Jalur Gaza.

    Lebih dari 20 perusahaan Mesir dan internasional akan berpartisipasi dalam membersihkan puing-puing dan membangun kembali infrastruktur sektor tersebut.

    Dokumen tersebut menunjuk tiga zona aman yang dilengkapi rumah mobil atau karavan dan tempat berlindung selama rekonstruksi pada enam bulan pertama.

    Selain itu, usulan Mesir menyerukan pembentukan pemerintahan Palestina yang tidak berpihak kepada Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) atau Otoritas Palestina (PA), yang akan menjalankan Jalur Gaza dan mengawasi upaya rekonstruksi.

    Usulan Mesir akan dibahas dalam pertemuan dengan pemimpin dari negara-negara Arab di Kairo pada 4 Maret mendatang.

    Sebelumnya, tidak lama setelah Israel-Hamas memulai gencatan senjata pada 19 Januari 2025, Donald Trump mempromosikan rencana untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, yang ditolak oleh kedua negara.

    Usulan Donald Trump juga dikecam oleh negara-negara Arab lainnya serta organisasi regional dan internasional.

    Selain itu, usulan Donald Trump menyerukan agar Amerika Serikat mengambil alih Jalur Gaza, dan membangun proyek-proyek real estat dan investasi, setelah rakyat Gaza dideportasi ke tempat lain, seperti diberitakan Al Arabiya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Gazafikasi, Agresi Militer Israel di Jenin Masuk Bulan Kedua: Pengungsian Massal di Tepi Barat – Halaman all

    Gazafikasi, Agresi Militer Israel di Jenin Masuk Bulan Kedua: Pengungsian Massal di Tepi Barat – Halaman all

    Gazafikasi, Agresi Militer Israel di Jenin Masuk Bulan Kedua: Pengungsian Massal di Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel terus melancarkan serangan militer besar-besaran di kota Jenin, Tepi Barat utara yang diduduki, dan kamp pengungsiannya, yang memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

    Media Israel, Haaretz menamai agresi Israel dalam operasi militer bertajuk ‘Operasi Tembok Besi’ ini sebagai Gazafikasi, proses mengubah daerah-daerah operasi di Tepi Barat menjadi mirip Gaza baik dalam prosedur operasional serangan militer maupun kehancuran yang dihasilkan.

    Hari Rabu (19/2/2025) menandai 30 hari sejak pasukan Israel memulai serangan mereka di Jenin yang kemudian menyebar ke bagian lain Tepi Barat utara, termasuk Tulkarem dan kamp pengungsi Nour Shams.

    Setidaknya 26 warga Palestina telah tewas di Jenin sejak 21 Januari.

    Militer Israel juga mengerahkan ratusan personel IDF dan buldoser yang menghancurkan rumah-rumah dan merusak infrastruktur penting di kamp yang penuh sesak itu, sehingga memaksa hampir seluruh penghuninya mengungsi.

    “Kami tidak tahu apa yang terjadi di kamp, ​​tetapi pembongkaran terus berlanjut dan jalan-jalan digali,” kata Mohammed al-Sabbagh, kepala komite layanan kamp Jenin.

    Berbicara kepada wartawan pada Selasa, Wali Kota Jenin Mohammed Jarrar mengatakan tentara Israel “menggunakan pola penghancuran acak” di kamp tersebut dan sekitarnya untuk membuat kamp tersebut “tidak dapat dihuni”.

    EVAKUASI PAKSA – Pasukan Israel mengevakuasi warga Palestina dari lingkungan di Kamp Pengungsi Jenin, memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut karena serangan dan kekerasan terus berlanjut setelah gencatan senjata di Gaza, pada tanggal 23 Januari 2025 di Jenin, Tepi Barat. (Anadolu Agency/Issam Rimawi)

    Pengungsian Massal

    Pemindahan massal warga Palestina dari berbagai bagian Tepi Barat dalam beberapa minggu terakhir menandai operasi pemindahan terbesar dalam beberapa dekade.

    Kamp-kamp tersebut, yang dibangun untuk keturunan pengungsi Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada Nakba 1948 sekitar pembentukan Israel, telah lama menjadi pusat utama bagi kelompok perlawanan yang melawan pendudukan Israel.

    Mereka telah diserbu berulang kali oleh militer Israel tetapi operasi saat ini, yang dimulai saat gencatan senjata disepakati di Jalur Gaza yang terkepung dan dibombardir, telah dilakukan dalam skala yang luar biasa besar.

    Menurut data dari Otoritas Palestina, sekitar 17.000 orang kini telah dipaksa keluar dari kamp pengungsi Jenin, sehingga hampir kosong.

    Di Nour Shams, 6.000 orang, atau sekitar dua pertiga dari populasinya, telah dipaksa keluar, dengan 10.000 lainnya meninggalkan kamp Tulkarem.

    “Mereka yang tertinggal terjebak,” kata Nihad al-Shawish, kepala komite layanan kamp Nur Shams.

    “Pertahanan Sipil, Bulan Sabit Merah, dan pasukan keamanan Palestina membawakan mereka sejumlah makanan kemarin, tetapi tentara Israel masih menghancurkan kamp dengan buldozer.”

    PENGHANCURAN – Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. (khaberni)

    Serangan Israel telah menghancurkan puluhan rumah dan merusak sebagian besar jalan raya serta memutus aliran air dan listrik.

    Pejabat kemanusiaan mengatakan mereka belum pernah melihat pengungsian seperti itu di Tepi Barat sejak perang Timur Tengah 1967, ketika Israel merebut wilayah sebelah barat Sungai Yordan, bersama dengan Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

    “Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jika ditambah dengan kerusakan infrastruktur, kita sudah mencapai titik di mana kamp-kamp menjadi tidak layak huni,” kata Roland Friedrich, direktur urusan Tepi Barat untuk UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

    Pasukan Israel juga terus melakukan penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

    Pada hari Rabu, empat orang, termasuk dua anak-anak, ditahan dari Jenin.

    Juga pada hari Rabu, seorang wanita tua ditembak di dada dekat pintu masuk kamp pengungsi Jenin.

    Kantor berita Palestina, Wafa mengatakan pasukan Israel telah menutup pintu masuk kamp dan tentara Israel yang ditempatkan di pintu masuk utama telah menembaki orang-orang yang mencoba mendekatinya.

    Di tempat lain di Tepi Barat, pasukan Israel menyerbu dan menghancurkan sebuah rumah di Hebron, sementara buldoser militer meratakan lahan pertanian.

     

    (oln/aja/*)

     

     

  • Tolak Serahkan Senjata, Hamas Tawarkan Pembebasan Semua Sandera Sekaligus Demi Akhiri Perang Israel – Halaman all

    Tolak Serahkan Senjata, Hamas Tawarkan Pembebasan Semua Sandera Sekaligus Demi Akhiri Perang Israel – Halaman all

    Hamas Tawarkan Pembebasan Semua Sandera Israel Sekaligus Demi Akhiri Perang di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas dilaporkan mengusulkan pembebasan semua tawanan yang masih berada di Jalur Gaza sekaligus sebagai ganti gencatan senjata abadi dan penarikan penuh tentara Israel dari wilayah kantong yang terkepung itu.

    Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (19/2/2025), juru bicara Hamas, Hazem Qassem menguraikan visi kelompok tersebut untuk tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran yang diusulkan.

    “Kami siap untuk tahap kedua, di mana para tahanan akan dipertukarkan sekaligus, dengan kriteria tercapainya kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Jalur Gaza,” kata Qassem.

    Kelompok itu juga menolak seruan Israel agar melucuti senjata dan pergi ke luar dari Jalur Gaza.

    “Syarat pendudukan untuk mengusir Hamas dari Jalur Gaza adalah perang psikologis yang tidak masuk akal, dan penarikan atau pelucutan senjata perlawanan dari Gaza tidak dapat diterima,” imbuh Qassem.

    Qassem juga menanggapi keputusan kelompok tersebut untuk menambah jumlah tawanan yang akan dibebaskan selama pertukaran tawanan berikutnya pada hari Sabtu dari tiga menjadi enam.

    BERBARIS – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berbaris di lokasi pembebasan 3 sandera Israel, di Khan Yunis, Sabtu (15/2/2025). Hamas memberi hadiah ke sandera Israel pada prosesi pembebasan tersebut. (khaberni/tangkap layar)

    Keputusan tersebut diumumkan oleh pemimpin Hamas Khalil al-Hayya sehari sebelumnya dalam upaya yang tampaknya dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan tahap kedua kesepakatan tersebut.

    “Penggandaan jumlah tahanan yang akan dibebaskan dilakukan sebagai respons atas permintaan mediator dan untuk membuktikan keseriusan kami dalam melaksanakan semua ketentuan perjanjian,” kata Qassem dalam pernyataan hari Rabu.

    Usulan tersebut muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menentang pembebasan bertahap setiap minggu terhadap tawanan yang diambil dari Israel, dan setelah keluarga dari mereka yang tersisa di Gaza menyerukan agar mereka semua dibebaskan bersama-sama.

    TENTARA ISRAEL – Foto ini diambil pada Senin (17/2/2025) dari publikasi resmi website IDF (idf.il), memperlihatkan tentara Israel dari unit Erez bergabung dengan resimen ke-769 di Lebanon pada 5 Januari 2025. Pada 17 Februari 2025, IDF mengklaim mereka berhasil membunuh Muhammad Shahin, senior Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, di Lebanon selatan. (IDF)

    Israel Tidak Mampu Mengalahkan Hamas

    Percepatan penerapan kesepakatan itu tampaknya juga dilakukan sebagai imbalan atas diizinkannya Israel memasukkan rumah mobil dan peralatan konstruksi ke Jalur Gaza yang hancur.

    Pasukan Israel terus menutup titik-titik penyeberangan perbatasan penting selama genosida, mencegah masuknya pasokan dasar serta bahan-bahan rekonstruksi.

    Minggu lalu, Hamas mengancam akan menunda pembebasan, dengan alasan penolakan Israel untuk mengizinkan masuknya rumah mobil dan peralatan berat, di antara pelanggaran perjanjian lainnya, termasuk serangan terhadap warga Palestina.

    Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.291 kematian dalam perang Israel di Gaza,  sementara 111.722 orang terluka. Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas  menjadi sedikitnya 61.709 orang, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan kini diduga tewas.

    Pemandangan Gaza dari helikopter Black Hawk AU Yordania setelah 15 bulan agresi Israel. (HO/Diego Ibarra Sánchez untuk NPR)

    Membangun kembali Gaza dapat menelan biaya $53,2 miliar, menurut laporan yang dirilis oleh Bank Dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa pada hari Selasa, termasuk sekitar $15,2 miliar untuk perumahan.

    Marwan Bishara, analis politik senior Al Jazeera, mengatakan “masalah yang lebih besar” bukanlah fase pertama, tetapi fase kedua atau ketiga dari kesepakatan gencatan senjata.

    Ia mengatakan Hamas dan Israel telah mencoba mengambil posisi ‘tawar’ yang tinggi, dengan pertukaran tawanan dan tahanan.

    “Masalah bagi Israel adalah meskipun berada di posisi yang lebih unggul, mereka tidak mampu mengalahkan Hamas,” katanya.

    “Namun, di sinilah Israel mendikte prosesnya – kapan dan ke mana bantuan akan masuk. Dan selama unit-unit perumahan alternatif itu tidak masuk, hal itu akan membuat keadaan menjadi cukup sulit bagi Palestina.”

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari, setelah lebih dari 460 hari perang.

    Sejak saat itu, Israel telah melanggar perjanjian tersebut beberapa kali, dengan para pemimpinnya membahas kemungkinan kembalinya pertempuran habis-habisan di Gaza dan para menteri sayap kanan di kabinet Netanyahu bahkan mendorong pendudukan militer di daerah kantong tersebut.

    Sejak kesepakatan itu, total 1.135 warga Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel. Israel dijadwalkan membebaskan 502 warga Palestina lagi minggu ini. Setelah penyerahan minggu lalu, jumlah tawanan yang dibebaskan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina telah mencapai 25 sejak 19 Januari.

    (oln/Al Jazeera/*)

     

  • Netanyahu Tunjuk Orang Kepercayaannya Pimpin Negosiasi Tahap 2 Gencatan Senjata dengan Hamas – Halaman all

    Netanyahu Tunjuk Orang Kepercayaannya Pimpin Negosiasi Tahap 2 Gencatan Senjata dengan Hamas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat Israel mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menunjuk orang kepercayaannya untuk memimpin negosiasi tahap kedua gencatan senjata dengan Hamas.

    Orang kepercayaan Benjamin Netanyahu itu merupakan Ron Dermer yang lahir di Amerika Serikat (AS).

    Ron Dermer adalah menteri kabinet yang secara luas dipandang sebagai penasihat terdekat Netanyahu.

    Ron Dermer pernah menjabat sebagai duta besar Israel untuk AS.

    Ia juga merupakan mantan aktivis Republik yang memiliki hubungan kuat dengan Presiden AS Donald Trump.

    Diberitakan Arab News, Israel dan Hamas belum menegosiasikan fase kedua gencatan senjata perang Gaza.

    Adapun fase pertama akan berakhir pada awal Maret 2025.

    Pemimpin Mesir Tegaskan Penolakannya Terhadap Rencana Trump

    Sementara itu, Pemimpin Mesir telah menegaskan kembali penentangannya terhadap pemindahan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, seperti yang disarankan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Pada Rabu (19/2/2025), Presiden Abdel Fattah el-Sissi meminta masyarakat internasional untuk mendukung rencana rekonstruksi yang akan memungkinkan warga Palestina untuk tetap tinggal di Tanah Air mereka.

    Ia mengatakan rekonstruksi Gaza harus dilaksanakan “tanpa pemindahan warga Palestina dari tanah yang mereka jajah.”

    Dilansir AP News, Mesir dan Yordania telah menolak saran Trump agar mereka menerima pengungsi Palestina dalam jumlah besar.

    El-Sissi berbicara di Madrid dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, yang juga mengecam usulan Trump, dengan mengatakan usulan tersebut akan “tidak bermoral dan bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa,” serta akan berdampak tidak stabil terhadap kawasan.

    Kedua pemimpin juga menyerukan dihidupkannya kembali proses perdamaian yang mengarah pada solusi dua negara untuk konflik tersebut.

    Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya tiga warga Palestina tewas dan 11 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

    Sebelumnya, Hamas mengusulkan pertukaran semua tawanan Israel dan tahanan Palestina sekaligus selama fase kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza, dengan tujuan mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel.

    Kelompok Palestina tersebut juga mengonfirmasi  bahwa mereka akan membebaskan enam tawanan hidup lainnya, yang akan dibebaskan pada tahap pertama, pada hari Sabtu, sementara Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan negosiasi untuk tahap kedua  kesepakatan tersebut “akan terjadi minggu ini”.

    Di Lebanon, tim penyelamat telah menemukan jasad 23 orang setelah pasukan Israel mundur sebagian dari desa-desa dan kota-kota di selatan karena batas waktu penarikan penuh telah berakhir.

    Tentara Israel menyerbu wilayah al-Issawiya dan Silwan di Yerusalem Timur yang diduduki, mendirikan pos pemeriksaan militer di Silwan dan mengenakan denda pada kendaraan.

    SITUASI GAZA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Rabu (19/2/2025) menunjukkan situasi di Gaza pada Rabu (19/2/2025) setelah gencatan senjata dimulai sejak 19 Januari 2025. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Pasukan Israel juga menangkap dua saudara lelaki Palestina dan seorang anak selama penggerebekan di kota Hebron dan kota Beit Ummar.

    Pasukan Israel menyerbu kota Nilin, sebelah barat Ramallah, dan menyerbu sejumlah rumah, termasuk rumah mantan tahanan.

    Buldoser tentara Israel menghancurkan bangunan Palestina di kota Hizma, timur laut Yerusalem Timur yang diduduki.

    Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.297 kematian warga Palestina dalam perang Israel di Gaza, sementara 111.733 orang terluka.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709 orang, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Bandara Kansai Osaka Layani 3,9 Juta Penumpang asal Asia Tenggara Selama Tahun 2024 – Halaman all

    Bandara Kansai Osaka Layani 3,9 Juta Penumpang asal Asia Tenggara Selama Tahun 2024 – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sekitar 3,9 juta penumpang dari Asia Tenggara, termasuk dari Indonesia, mendarat dan menggunakan Bandara Internasional Kansai (KIX) di Osaka, Jepang, per 31 Desember 2024.

    “Dari jumlah tersebut, tampaknya cukup banyak pula penumpang dari Indonesia yang datang ke Osaka melalui Bandara Internasional Kansai (KIX) ini,” ungkap seorang pejabat KIX, Kenji Takanishi, kepada Tribunnews.com pada Senin (17/2/2025).

    Secara keseluruhan, wisatawan yang paling banyak menggunakan KIX berasal dari China (35 persen), diikuti oleh Korea Selatan (27%), dan Asia Tenggara (13%) dari total sekitar 30 juta turis yang mendarat di KIX pada akhir tahun lalu.

    “Jumlah tersebut kembali mendekati angka sebelum pandemi COVID-19. Pada 2018, jumlah penumpang mencapai 31,92 juta, sedangkan per 31 Desember 2024, hampir menyamai angka tersebut, yakni sekitar 30,64 juta orang,” tambah Takanishi.

    Ia juga memperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat di tahun ini.

    “Apalagi kami akan mulai mengoperasikan sebagian Terminal 2 KIX dalam waktu dekat. Selain itu, mulai 27 Maret 2025, fasilitas keamanan baru serta lounge baru akan dibuka untuk menyambut Expo Osaka 2025 yang akan berlangsung pada 13 April 2025,” jelasnya.

    Co-CEO KIX, Benoit Rulleau juga optimistis jumlah penumpang yang melalui KIX akan terus meningkat seiring dengan rencana pembukaan penuh Terminal 2.

    “Target kami adalah melebihi 40 juta pengunjung setelah Terminal 2 dibuka secara penuh,” ujar Rulleau.

    Sejak pertama kali dibuka pada tahun 1994, KIX telah mengalami banyak perubahan. Berbagai renovasi dan perluasan, termasuk pembangunan Terminal 2, terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan bandara.

    “Bagi perusahaan penerbangan Indonesia yang tertarik membuka rute penerbangan langsung ke Osaka, kami dengan senang hati menyambutnya,” tambah Rulleau kepada Tribunnews.com.

    Diskusi mengenai penerbangan ke Osaka juga tengah ramai diperbincangkan di kelompok Pencinta Jepang. Semua orang dapat bergabung secara gratis dengan mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email: info@jepang.com.