Category: Tribunnews.com Internasional

  • Belajar dari Kasus eFishery, Analis Sebut Strategi IPO Dapat Mendorong Transparansi – Halaman all

    Belajar dari Kasus eFishery, Analis Sebut Strategi IPO Dapat Mendorong Transparansi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri startup Indonesia tercoreng oleh kasus eFishery yang melakukan fraud dan manipulasi laporan keuangan. 

    Untuk memulihkan kepercayaan investor, diperlukan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, salah satunya melalui langkah go public.

    Analis strategi Institute Fauzan Luthsa menjelaskan bahwa go public atau Initial Public Offering (IPO) memiliki tujuan utama untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal dan meningkatkan transparansi.

    Menurutnya, aksi ini memperkuat kredibilitas perusahaan, dengan menekankan bahwa tanpa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance / GCG), perusahaan akan rawan melakukan manipulasi.

    Salah satu tujuan utama IPO adalah untuk menciptakan transparansi perusahaan.

    Fauzan menambahkan, penerapan valuasi perusahaan dalam proses IPO melibatkan banyak pihak yang independen, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya fraud.

    “Memang tidak menjamin sepenuhnya, tapi IPO dapat memitigasi banyak hal negatif dan diawasi langsung oleh BEI serta OJK,” jelasnya dalam keterangan, Kamis (20/2/2025).

    Menurut Fauzan, banyak perusahaan menengah yang setelah IPO semakin berkembang dan meningkatkan pembayaran pajak kepada negara. 

    “Jika proses IPO dilaksanakan sesuai aturan, perusahaan tidak hanya berkembang di pasar domestik, tetapi juga memiliki kesempatan menembus pasar global,” tambahnya.

    Namun, Fauzan juga mengkritisi keterbukaan informasi di laman e-IPO BEI, yang sejak sebulan terakhir tidak memperlihatkan antrian calon emiten.

    “Emiten yang IPO pada Januari lalu penawaran umumnya dilakukan pada Desember. Padahal, target BEI tahun ini adalah ada 66 calon emiten. Namun, yang terlihat lebih banyak adalah perusahaan besar dengan aset jumbo. Jika seperti ini, kita patut skeptis bahwa jumlah calon emiten tidak akan tercapai,” ujar Fauzan.

    Dia khawatir jumlah calon emiten yang melantai di BEI pada 2024 akan jauh dari target, dan kejadian serupa bisa terulang tahun ini karena antrian IPO yang minim. 

    “Semoga BEI kembali mengaktifkan program ‘Go Big with Go Public’ yang menyasar perusahaan-perusahaan menengah agar diversifikasi calon emiten merata,” tutupnya.

  • Hamas Serahkan Empat Sandera yang Tewas kepada Palang Merah – Halaman all

    Hamas Serahkan Empat Sandera yang Tewas kepada Palang Merah – Halaman all

    Upacara serah terima sandera di Chan Yunis, Jalur Gaza, itu disiarkan langsung di televisi. Kelompok Hamas, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh banyak negara, telah mendirikan panggung di lokasi serah terima.

    Di sana, banyak warga yang berkumpul bersama militan islamis berseragam yang mengenakan tudung dan topeng. Musik keras terdengar di lokasi itu. Di antara korban tewas disebutkan ada seorang ibu dan dua anak kecil.

    Empat peti mati warna hitam diletakkan di atas panggung, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu digambarkan seperti vampir di latar belakangnya, dengan foto-foto para sandera yang terbunuh.

    Pada November 2023, Hamas mengatakan Kfir Bibas, Ariel dan ibu mereka, Schiri sudah meninggal akibat serangan Israel. Namun kematian ketiganya tidak pernah dikonfirmasi oleh otoritas Israel. Ketiganya juga memiliki kewarganegaraan Jerman.

    “Penjahat perang Netanyahu dan tentaranya membunuh mereka dengan rudal dari jet tempur zionis,” tuduh Hamas.

    Rekaman video ibu yang ketakutan dan kedua putranya yang diculik menyusul serangan Hamas di wilayah perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023, tersebar ke seluruh dunia.

    Jarden Bibas baru-baru ini dibebaskan

    Menurut laporan Israel, penyelidikan forensik mungkin memakan waktu. Lamanya proses identifikasi juga bergantung pada kondisi jenazah, demikian dilaporkan beberapa media, yang mengutip Menteri Kesehatan Israel Uriel Busso. Busso menekankan bahwa Israel juga ingin memastikan penyebab kematian.

    Padai akhir 2023, Hamas juga telah mengumumkan bahwa ketiganya telah tewas dalam pemboman Israel. Namun, dari sudut pandang Israel, sejauh ini belum ada konfirmasi akhir mengenai kematiannya. Namun, ada kekhawatiran besar tentang nasib ketiganya, kata para pejabat. Ayah anak-anak tersebut, Jarden Bibas, baru-baru ini dibebaskan.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Jenazah sandera lainnya akan diserahkan minggu depan

    Hamas mengumumkan pada hari Selasa (19/02) bahwa mereka ingin menyerahkan keempat sandera yang tewas kepada Israel. Kantor Netanyahu mengonfirmasi perjanjian dengan organisasi Islam tersebut. Sebagai imbalannya, Israel dilaporkan akan membebaskan semua perempuan dan anak di bawah umur yang diyakini tidak terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan Israe. Mereka ditangkap Israel sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023.

    Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas dan kelompok ekstremis lainnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, yang dibalas dengan serangan Israel ke Jalur Gaza. Ratusan orang disandera. Sejak itu, sekitar 48.300 orang telah tewas di Jalur Gaza, termasuk banyak perempuan dan anak di bawah umur, demikian menurut otoritas kesehatan Hamas.

    Menurut Hamas, empat jenazah lagi akan diserahkan minggu depan. Selain itu, enam sandera lainnya akan dibebaskan pada hari Sabtu (22/02) sebagai bagian dari perjanjian antara Israel dan organisasi Islam tersebut.

    Perjanjian multitahap antara Israel dan Hamas

    Sejak gencatan senjata dalam perang Gaza dimulai pada 19 Januari, kaum islamis di Jalur Gaza telah membebaskan 19 sandera dalam beberapa putaran.

    Selain itu, lima warga negara Thailand yang diculik di Israel dibebaskan di luar dari perjanjian tersebut. Perjanjian multitahap antara Israel dan Hamas meliputi pembebasan bertahap total 33 sandera, termasuk delapan orang yang tewas, dengan imbalan pelepasan 1.904 tahanan Palestina selama fase awal enam minggu ini.

    Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan menyerukan implementasi segera demi terhentinya korban jiwa dalam konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

    “Implementasi kesepakatan tersebut harus dilaksanakan segera dan secara menyeluruh demi terhentinya korban jiwa di Gaza. Indonesia menekankan pentingnya pemulihan kehidupan masyarakat di Gaza melalui akses penuh penyaluran bantuan kemanusiaan, termasuk pemulihan peran (badan PBB) UNRWA, serta rekonstruksi Gaza,” imbuh Kemlu RI melalui platform X @Kemlu_RI, Kamis (16/01).

    ap/yf (dpa, afp)

  • IDF Akui Bertanggung Jawab Atas Kesalahan Pengumuman Nama Bibas dalam Daftar Sandera Hamas – Halaman all

    IDF Akui Bertanggung Jawab Atas Kesalahan Pengumuman Nama Bibas dalam Daftar Sandera Hamas – Halaman all

    IDF Akui Bertanggung Jawab Atas Kesalahan Pengumuman Nama Bibas dalam Daftar Sandera Hamas

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel (IDF) mengaku bertanggung jawab atas pengumuman Rabu (19/2/2025) malam seputar penyerahan empat jenazah sandera Israel oleh Hamas.

    Dalam pengumumannya, IDF menyatakan kalau Shiri Bibas dan kedua putranya, Ariel dan Kfir, ada dalam daftar sandera Hamas yang dibunuh yang diserahkan ke Israel, Kamis (20/2/2025) hari ini.

    “IDF bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan keluarga para sandera. IDF menyelidiki masalah tersebut dan berbicara dengan keluarga. Kami menyesalkan kesalahan yang dilakukan dengan itikad baik terhadap keluarga, serta tekanan emosional yang ditimbulkan,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.

    Nama keempat sandera yang dibunuh yang akan diserahkan oleh Hamas pada Kamis ini pertama kali dikeluarkan oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut dan dikonfirmasi wartawan ke pejabat tinggi Israel.

    Keluarga Bibas mengatakan mereka tidak menyetujui nama-nama tersebut dipublikasikan.

    Semestinya, terlepas dari pengumuman Hamas soal daftar jenazah sandera, keluarga meminta pihak berwenang Israel untuk melakukan validasi atas identitas jenazah melalui pemeriksaan forensik.

    Adapun Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyalahkan IDF atas kesalahan tersebut.

    IDF dinilai mengabaikan hak validitas atau kebenaran dari identitas para jenazah tersebut terhadap keluarga sandera.

    IDF juga dianggap mengabaikan hak privasi dalam situasi duka yang dialami keluarga para sandera Israel yang diserahkan oleh Hamas.

    PENYERAHAN JENAZAH – Tangkap layar RNTV, yang menunjukkan pemandangan dari udara saat prosesi penyerahan empat jenazah sandera Israel oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Kamis (20/2/2025). Hamas mengklaim, terbunuhnya sandera Israel yang mereka tahan di Gaza karena pengeboman pasukan Israel (IDF). (RNTV/TangkapLayar)

    Netanyahu Batal Hadiri Upacara Penerimaan 4 Jenazah

    Adapun Benjamin Netanyahu yang sebelumnya dijadwalkan menghadiri prosesi penerimaan jenazah para sandera Israel, tidak tampak dalam upcara tersebut.

    Netanyahu dikabarkan, batal mengikuti upacara penerimaan empat jenazah sandera Israel yang diserahkan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melalui Palang Merah Internasional (ICRC) hari ini, Kamis (19/2/2025) pada menit terakhir pelaksanaan prosesi.

    Penyerahan jenazah sandera Israel adalah bagian dari pertukaran tahanan gelombang ke-7 dalam perjanjian gencatan senjata tahap pertama yang dimulai sejak 19 Januari 2025.

    Channel12 Israel awalnya melaporkan bahwa Netanyahu dikabarkan akan hadir dalam upacara penerimaan empat jenazah sandera. 

    Bahkan, pejabat Israel yang bertugas di lapangan telah menerima perintah untuk mempersiapkan partisipasi Netanyahu dalam upacara penerimaan tersebut.

    “Namun pada menit terakhir, diputuskan bahwa dia (Netanyahu) tidak akan hadir,” menurut laporan Channel12 Israel, Kamis.

    Channel12 Israel mengatakan keputusan Netanyahu untuk membatalkan partisipasinya dalam acara tersebut karena keluarga sandera Israel memprotes penerimaan nama sandera sebelum memverifikasi identitas mereka.

    “Keluarga sandera menyerang Kantor Perdana Menteri Israel, yang menerbitkan nama-nama tersebut sebelum lembaga forensik mengidentifikasi mereka,” lanjutnya.

    Menurut Anadolu Agency, belum ada komentar langsung dari Kantor Perdana Menteri Israel mengenai isi laporan Channel12 Israel.

    Sekitar 10 bulan lalu, Channel12 Israel juga melaporkan bahwa warga Israel di pemukiman Nir Oz meminta Perdana Menteri Netanyahu untuk datang ke pemukiman mereka, tetapi sejauh ini, setelah 505 hari perang, dia belum melakukannya.

    Empat jenazah sandera Israel yang diserahkan oleh Hamas hari ini adalah Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan satu sandera lain bernama Oded Lifshitz (83), usia tersebut dilaporkan saat mereka ditahan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Kfir Bibas, Ariel Bibas, dan Shiri Bibas ditahan Hamas dari Kibbutz Nir Oz yang berbatasan dengan Jalur Gaza ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa.

    Sementara itu, ayah mereka, Yarden Bibas telah dibebaskan oleh Hamas dalam pertukaran tahanan gelombang ke-4 pada 1 Februari 2025.

    Sebagai penghormatan kepada mereka, penduduk Kibbutz Nir Oz berpartisipasi dalam upacara penerimaan jenazah tersebut.

    Sebelumnya pada November 2023, Hamas mengatakan mereka tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

     

    (oln/ToI/tribunnews/*)
     
     
     
     

  • Israel Terus Menolak Masuknya Alat Berat untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza – Halaman all

    Israel Terus Menolak Masuknya Alat Berat untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza – Halaman all

    Israel Terus Menolak Masuknya Alat Berat untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM- Israel terus menolak masuknya alat berat untuk membersihkan puing-puing di Jalur Gaza, Anadolu melaporkan. 

    Rezim pendudukan hanya mengizinkan enam mesin kecil untuk membersihkan puing-puing, sementara mencegah masuknya jenis mesin yang sangat dibutuhkan di daerah kantong pantai yang dihancurkan oleh pasukan Israel selama perang genosida mereka terhadap Palestina.

    Menurut Ismail Thawabteh, direktur Kantor Media pemerintah Gaza, bahkan beberapa mesin yang diizinkan masuk memerlukan pemeliharaan dan suku cadang agar dapat berfungsi.

    “Jalur Gaza membutuhkan 500 unit peralatan berat, termasuk buldoser, ekskavator, dan derek,” imbuhnya. “Kami mengalami krisis kemanusiaan yang mencekik karena kurangnya peralatan dan mesin berat yang dibutuhkan untuk membersihkan puing-puing, membuka jalan, dan mengevakuasi ribuan mayat.”

    Ia mencatat bahwa keputusan Israel untuk hanya mengizinkan enam mesin mencerminkan “ketidaktahuan [yang disengaja] mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.”

    Pada hari Selasa, Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan mediator Qatar dan Mesir untuk memaksa Israel mematuhi komitmennya berdasarkan perjanjian gencatan senjata.

    Gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan hampir 48.300 warga Palestina dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

  • Pemakaman Muslim di Jepang Picu Perdebatan, Begini Respons Gubernur Miyagi – Halaman all

    Pemakaman Muslim di Jepang Picu Perdebatan, Begini Respons Gubernur Miyagi – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Penguburan bagi kalangan Muslim di Jepang mulai dipertanyakan oleh parlemen Jepang, khususnya dalam rapat DPRD Prefektur Miyagi pada Kamis (20/2/2025).

    Dengan meningkatnya penerimaan tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia yang mayoritas Muslim, Majelis Prefektur Miyagi mengungkapkan keprihatinan terkait pemakaman Muslim yang sedang dipertimbangkan oleh Gubernur Miyagi, Yoshihiro Murai (64).

    “Banyak yang khawatir tentang dampak penguburan terhadap kualitas tanah dan air,” ujar anggota parlemen Miyagi, Shizuka Hiraoka, dalam sidang parlemen.

    Anggota parlemen lainnya, Taku Watanabe, juga menyatakan kekhawatirannya. “Saya khawatir ini adalah langkah yang berani. Mengingat Jepang telah beralih dari penguburan ke kremasi, apakah ini tidak mengabaikan aspek lingkungan dan kesehatan masyarakat?” tekan Watanabe.

    Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah Muslim dari Indonesia dan negara lain terjadi seiring kebutuhan tenaga kerja. Muslim memiliki tradisi penguburan bagi jenazah mereka.

    Gubernur Murai menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan pengembangan pemakaman Muslim di pemakaman umum agar masyarakat Muslim dapat bekerja di Miyagi dengan tenang.

    Menanggapi pertanyaan tersebut, Gubernur Murai menegaskan, sejauh ini, tidak ada dampak buruk terhadap kualitas tanah atau air akibat penguburan Muslim.

    Pemerintah Prefektur Miyagi akan berkonsultasi dengan pemerintah kota dan organisasi terkait untuk melakukan survei dalam rangka pendirian pemakaman khusus Muslim.

    Kantor Prefektur menerima sekitar 1.200 pertanyaan dari masyarakat, banyak di antaranya menentang rencana pembangunan kuburan Muslim di Jepang.

    Gubernur Murai menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi penurunan populasi dan kekurangan tenaga kerja melalui tenaga kerja asing.

    “Jika kita ingin hidup berdampingan dengan berbagai budaya, kita harus mempertimbangkan kuburan Muslim. Ini adalah proyek sensitif yang memerlukan pemahaman masyarakat,” tambahnya.

    Murai juga menyatakan bahwa sulit untuk membangun pemakaman di dalam kota sehingga pencarian lokasi yang cocok sedang dilakukan. Ia menekankan pentingnya konsistensi antara kebijakan multikulturalisme dan kebutuhan pemakaman bagi komunitas Muslim.

    Pada 2023, Prefektur Miyagi menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia terkait pengamanan tenaga kerja. Murai telah beberapa kali mengunjungi Indonesia dalam upaya menarik tenaga kerja untuk industri lokal yang mengalami kekurangan pekerja.

    Islam mengajarkan bahwa jenazah harus dimakamkan, bukan dikremasi, yang membuat kebutuhan pemakaman menjadi penting. Meski undang-undang Jepang tidak melarang penguburan, persyaratan sanitasi tetap harus dipenuhi sesuai izin pemerintah kota.

    Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, tingkat kremasi di Jepang pada 2017 mencapai 99,97 persen.

    Pemakaman yang menerima penguburan sangat sedikit, dengan hanya sekitar 10 pemakaman di seluruh Jepang yang menerima Muslim. Tidak ada satu pun pemakaman Muslim di wilayah Tohoku.

    Sebagai respons, Prefektur Miyagi berencana membangun pemakaman tanah sebagai bagian dari strategi untuk mendukung pekerja Indonesia.

    Saat ini, rencana pembangunan makam Muslim masih dalam tahap pertimbangan oleh Divisi Promosi Keamanan dan Jiwa Prefektur Miyagi.

    Di Prefektur Oita, rencana pembangunan pemakaman Muslim berskala besar di Kota Hinode mengalami hambatan akibat penolakan dari walikota baru yang terpilih pada Agustus tahun lalu. Rencana tersebut kini kembali ke tahap awal.

    Diskusi lebih lanjut mengenai pemakaman Muslim di Jepang juga dilakukan oleh komunitas Pencinta Jepang. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kirim email ke: info@jepang.com dengan mencantumkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp.

  • Netanyahu Batal Hadiri Upacara Penerimaan 4 Jenazah Sandera Israel, Mengapa? – Halaman all

    Netanyahu Batal Hadiri Upacara Penerimaan 4 Jenazah Sandera Israel, Mengapa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengundurkan diri pada menit terakhir dari partisipasi dalam upacara penerimaan empat jenazah sandera Israel yang diserahkan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melalui Palang Merah Internasional (ICRC) hari ini, Kamis (19/2/2025).

    Penyerahan jenazah sandera Israel adalah bagian dari pertukaran tahanan gelombang ke-7 dalam perjanjian gencatan senjata tahap pertama yang dimulai sejak 19 Januari 2025.

    Channel12 Israel awalnya melaporkan bahwa Netanyahu dikabarkan akan hadir dalam upacara penerimaan empat jenazah sandera. 

    Bahkan, pejabat Israel yang bertugas di lapangan telah menerima perintah untuk mempersiapkan partisipasi Netanyahu dalam upacara penerimaan tersebut.

    “Namun pada menit terakhir, diputuskan bahwa dia (Netanyahu) tidak akan hadir,” menurut laporan Channel12 Israel, Kamis.

    Channel12 Israel mengatakan keputusan Netanyahu untuk membatalkan partisipasinya dalam acara tersebut karena keluarga sandera Israel memprotes penerimaan nama sandera sebelum memverifikasi identitas mereka.

    “Keluarga sandera menyerang Kantor Perdana Menteri Israel, yang menerbitkan nama-nama tersebut sebelum lembaga forensik mengidentifikasi mereka,” lanjutnya.

    Menurut Anadolu Agency, belum ada komentar langsung dari Kantor Perdana Menteri Israel mengenai isi laporan Channel12 Israel.

    Sekitar 10 bulan lalu, Channel12 Israel juga melaporkan bahwa warga Israel di pemukiman Nir Oz meminta Perdana Menteri Netanyahu untuk datang ke pemukiman mereka, tetapi sejauh ini, setelah 505 hari perang, dia belum melakukannya.

    Empat jenazah sandera Israel yang diserahkan oleh Hamas hari ini adalah Kfir Bibas (9 bulan), Ariel Bibas (4), ibu mereka bernama Shiri Bibas (32) dan satu sandera lain bernama Oded Lifshitz (83), usia tersebut dilaporkan saat mereka ditahan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Kfir Bibas, Ariel Bibas, dan Shiri Bibas ditahan Hamas dari Kibbutz Nir Oz yang berbatasan dengan Jalur Gaza ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa.

    Sementara itu, ayah mereka, Yarden Bibas telah dibebaskan oleh Hamas dalam pertukaran tahanan gelombang ke-4 pada 1 Februari 2025.

    Sebagai penghormatan kepada mereka, penduduk Kibbutz Nir Oz berpartisipasi dalam upacara penerimaan jenazah tersebut.

    Sebelumnya pada November 2023, Hamas mengatakan mereka tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Tanggapi Usulan Mesir soal Bangun Gaza Tanpa Usir Penduduknya, Trump: Saya Belum Melihatnya – Halaman all

    Tanggapi Usulan Mesir soal Bangun Gaza Tanpa Usir Penduduknya, Trump: Saya Belum Melihatnya – Halaman all

    Presiden AS Donald Trump mengatakan belum melihat usulan Mesir untuk membangun Jalur Gaza tanpa mengusir penduduknya.

    Tayang: Kamis, 20 Februari 2025 15:35 WIB

    Facebook Donald J. Trump

    DONALD TRUMP – Foto ini diambil pada Selasa (11/2/2025) dari publikasi resmi Donald J. Trump pada 20 November 2024 setelah memenangkan Pilpres Amerika Serikat. Pada 18 Februari 2025, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia belum melihat usulan Mesir yang ingin membangun Gaza tanpa mengusir penduduknya. 

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump mengomentari usulan Mesir untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa menggusur penduduk Jalur Gaza.

    Donald Trump mengatakan ia belum melihat hal itu akan terjadi. 

    Pernyataan Trump muncul sebagai bagian dari pernyataannya kepada wartawan di Air Force One, di mana ia menyinggung beberapa topik lokal dan internasional.

    “Apakah Anda menganggap usulan Mesir untuk membangun kembali Gaza dapat diterima?” tanya wartawan kepada Donald Trump, Rabu (19/2/2025).

    “Belum. Saya belum melihatnya,” lanjutnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Sebelumnya dikabarkan, pejabat Mesir mengatakan Raja Yordania Abdullah II berupaya meyakinkan Donald Trump dalam kunjungannya ke Gedung Putih pada Selasa (11/2/2025) agar AS membatalkan rencananya untuk mengusir warga Gaza.

    Sejak Israel-Hamas memulai gencatan senjata pada 19 Januari lalu, Donald Trump berulang kali mempromosikan usulannya untuk mengusir penduduk Gaza sebelum merekonstruksi wilayah tersebut sesuai standar AS.

    Donald Trump juga menegaskan bahwa AS perlu menduduki dan mengambil alih Jalur Gaza. 

    Menanggapi usulan Donald Trump, Mesir sedang mengembangkan rencana untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa mengusir warga Palestina.

    Usulan Mesir mencakup penciptaan “zona aman” di dalam Gaza di mana warga Palestina dapat tinggal sementara ketika Mesir membongkar infrastruktur di Jalur Gaza.

    Dokumen ini juga menyerukan pembentukan pemerintahan Palestina, yang tidak berpihak pada Hamas atau Otoritas Palestina (PA), untuk menjalankan pemerintahan Jalur Gaza dan mengawasi upaya pembangunan kembali.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • ICRC Terima 4 Jenazah Sandera Israel setelah Diserahkan oleh Hamas Hari Ini – Halaman all

    ICRC Terima 4 Jenazah Sandera Israel setelah Diserahkan oleh Hamas Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perwakilan Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyerahkan empat jenazah sandera Israel kepada Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis (20/2/2025).

    Sejumlah kendaraan putih ICRC tiba di lokasi penyerahan empat jenazah sandera di Jalur Gaza.

    Empat jenazah sandera Israel yang diserahkan hari ini adalah Kfir Bibas yang berusia sembilan bulan, Ariel Bibas yang berusia empat tahun, ibu mereka bernama Sheri Bibas dan satu sandera lain bernama Oded Lifshitz.

    Segera setelah kendaraan ICRC tiba, perwakilan ICRC naik ke atas panggung untuk menandatangani dokumen penyerahan para jenazah.

    Anggota ICRC kemudian mengambil peralatan untuk membawa empat jenazah sandera Israel.

    Anggota Brigade Al-Qassam membantu mengangkat empat peti jenazah ke dalam mobil yang disediakan oleh ICRC.

    Penyerahan ini merupakan pertukaran tahanan gelombang ke-7 sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada 19 Januari 2025.

    Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan sejumlah warga Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Jenazah-jenazah tersebut akan dibawa ke Israel untuk dilakukan tes DNA sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

    Sebelumnya, Kfir Bibas, Ariel Bibas, Sheri Bibas, ditahan oleh Hamas dari pemukiman Zionis di Kibbutz Nir Oz yang berdekatan dengan perbatasan Jalur Gaza saat meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

    Ayah mereka, Yarden Bibas, telah lebih dahulu dibebaskan pada 1 Februari 2025 dalam pertukaran tahanan gelombang ke-4.

    Menurut perjanjian gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Hamas, Hamas akan membebaskan 33 tahanan Israel termasuk delapan jenazah pada fase pertama, dengan imbalan pembebasan ribuan tahanan Palestina.

    Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 19 tahanan Israel yang masih hidup dan empat jenazah sandera.

    Setelah penyerahan empat jenazah pada hari ini, Hamas akan menyerahkan enam sandera Israel yang masih hidup pada Sabtu (22/2/2025).

    Sementara itu, Hamas belum mengumumkan tanggal penyerahan empat jenazah sandera lainnya.

    Pertukaran Tahanan Israel-Hamas Fase Pertama Perjanjian Gencatan Senjata yang Telah Dilakukan:

    Tanggal 19 Januari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 90 tahanan Palestina.
    Tanggal 25 Januari 2025: Empat tentara wanita Israel ditukar dengan 200 tahanan Palestina.
    Tanggal 30 Januari 2025: Tiga sandera Israel dan lima warga Thailand dibebaskan dengan imbalan 110 tahanan Palestina.
    Tanggal 1 Februari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina.
    Tanggal 8 Februari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina.
    Tanggal 15 Februari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 369 tahanan Palestina.
    Tanggal 20 Februari 2025: Empat jenazah sandera Israel diserahkan oleh Hamas, dengan imbalan tahanan Palestina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • 4 Jenazah Sandera Israel akan Diserahkan oleh Hamas, Netanyahu: Kamis adalah Hari Memilukan – Halaman all

    4 Jenazah Sandera Israel akan Diserahkan oleh Hamas, Netanyahu: Kamis adalah Hari Memilukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel akan menerima jenazah empat sandera yang akan dibebaskan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada hari ini, Kamis (20/2/2025).

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan video singkat bahwa hari Kamis ini akan menjadi hari yang sulit.

    “Hari ini adalah hari yang sangat sulit bagi Negara Israel. Hari yang penuh kejutan, hari yang penuh kesedihan,” kata Netanyahu, Rabu (19/2/2025).

    Penyerahan jenazah sandera Israel merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata fase pertama yang dimulai sejak 19 Januari lalu.

    Empat jenazah sandera Israel yang akan diserahkan hari ini adalah dua anak dan ibu mereka, Sheri Bibas, serta satu jenazah sandera bernama Oded Lifshitz.

    Kfir Bibas berusia sembilan bulan dan Ariel berusia empat tahun ketika keluarganya, termasuk ayahnya Yarden, ditahan oleh Hamas dari Nir Oz, salah satu komunitas Zionis di dekat perbatasan Gaza pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa.

    “Kedua anak dan ibu mereka tewas dalam serangan udara Israel,” kata Hamas pada November 2023, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Penyerahan ini akan menjadi kali pertama jenazah dikembalikan berdasarkan perjanjian saat ini, dan Israel diperkirakan tidak akan mengonfirmasi identitas mereka sampai tes DNA selesai.

    Sebelumnya, ayah mereka, Yarden Bibas dibebaskan oleh Hamas pada 1 Februari 2025 sebagai bagian dari pertukaran tahanan gelombang keempat.

    Hamas dan Israel telah melakukan sejumlah pertukaran tahanan sejak dimulainya gencatan senjata, sebagai berikut:

    Tanggal 19 Januari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 90 tahanan Palestina.
    Tanggal 25 Januari 2025: Empat tentara wanita Israel ditukar dengan 200 tahanan Palestina.
    Tanggal 30 Januari 2025: Tiga sandera Israel dan lima warga Thailand dibebaskan dengan imbalan 110 tahanan Palestina.
    Tanggal 1 Februari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina.
    Tanggal 8 Februari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina.
    Tanggal 15 Februari 2025: Tiga sandera Israel dibebaskan dengan imbalan 369 tahanan Palestina.

    Sesuai dengan perjanjian gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel pada tahap pertama, dan Israel akan membebaskan ratusan warga Palestina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Update Kondisi Paus Fransiskus, Hasil Tes Darah Ungkap Kabar Baik – Halaman all

    Update Kondisi Paus Fransiskus, Hasil Tes Darah Ungkap Kabar Baik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kondisi Paus Fransiskus dilaporkan semakin stabil.

    Paus Fransiskus saat ini dirawat di Rumah Sakit Policlinico Agostino Gemelli, Roma, Italia akibat pneumonia dan infeksi saluran pernapasan.

    Pada Rabu (19/2/2025) malam, Kantor Pers Tahta Suci melaporkan hasil tes darah Paus Fransiskus terbaru menunjukkan sedikit perbaikan, terutama pada tingkat peradangan.

    Pemimpin umat Katolik itu dirawat sejak 14 Februari karena kesulitan bernapas, kini mulai kembali melanjutkan beberapa aktivitas rutin.

    Meskipun masih dalam pemulihan, ia tampak cukup bugar.

    Dikutip dari Vatican News, setelah sarapan, Paus Fransiskus meluangkan waktu untuk membaca surat kabar.

    Ia kemudian melanjutkan bekerja dengan rekan-rekannya.

    Sebelum makan siang, Paus juga menerima sakramen Ekaristi.

    Pada sore harinya, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengunjungi Paus Fransiskus.

    Mereka bertemu secara pribadi selama 20 menit.

    Meloni mengungkapkan Paus Fransiskus tetap ceria dan tidak kehilangan selera humornya meski sedang dalam perawatan.

    Infeksi Polimikroba

    Dikutip dari NBC, Paus Fransiskus mengalami infeksi polimikroba, yang merupakan gabungan dari beberapa virus, bakteri, jamur, dan parasit yang menyerang saluran pernapasan

    Penyakit ini menyebabkan pneumonia di kedua paru-parunya, yang memperburuk kondisi Paus Fransiskus.

    Selain itu, Paus juga didiagnosis dengan bronkitis asma, yang membutuhkan pengobatan dengan kortikosteroid dan antibiotik.

    Meskipun penyakit ini cukup kompleks, hasil tes darah menunjukkan sedikit perbaikan pada penanda inflamasi, yang menjadi tanda bahwa pengobatan Paus mulai memberikan hasil positif.

    Paus juga sudah bisa bernapas tanpa bantuan ventilator dan dapat duduk di kursi berlengan di kamar rumah sakit.

    Doa dan Dukungan Moral

    Kunjungan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, memberikan dukungan moral kepada Paus Fransiskus.

    Meloni mengungkapkan kebahagiaannya melihat Paus tetap waspada dan bercanda meskipun tengah berjuang dengan kondisi kesehatannya.

    Ia berharap Paus segera pulih.

    Meloni juga mendoakan agar Paus dapat segera sembuh, mewakili pemerintah dan seluruh rakyat Italia.

    Dikutip dari Al Jazeera, umat Katolik yang datang ke Vatikan pada Rabu (19/2/2025) mendoakan kesembuhan Paus.

    Beberapa turis, termasuk Victoria Darmody dari Inggris, mengungkapkan keinginan mereka untuk mendekatkan diri kepada Paus dengan datang ke Rumah Sakit Gemelli.

    Mereka berharap Paus segera pulih agar dapat kembali melaksanakan tugasnya.

    Kondisi Kesehatan Paus yang Rentan

    Paus Fransiskus berusia 88 tahun, memiliki riwayat masalah kesehatan, terutama terkait dengan saluran pernapasan.

    Di masa mudanya, ia pernah menderita radang selaput dada yang mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru.

    Kondisi ini membuatnya lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti yang sedang ia alami saat ini.

    Paus juga sering menggunakan kursi roda akibat nyeri punggung dan lutut.

    Baru-baru ini sempat menjalani operasi untuk masalah hernia.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)