Category: Tribunnews.com Internasional

  • Video Trump Pecat Jenderal AS dan Rombak Jajaran Perwira Tinggi Militer di Tengah Badai PHK – Halaman all

    Video Trump Pecat Jenderal AS dan Rombak Jajaran Perwira Tinggi Militer di Tengah Badai PHK – Halaman all

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Kepala Staf Gabungan Jenderal Angkatan Udara Charles “CQ” Brown.

    Tayang: Senin, 24 Februari 2025 14:33 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memecat Kepala Staf Gabungan Jenderal Angkatan Udara Charles “CQ” Brown.

    Selain itu, Trump juga mengeluarkan lima laksamana dan jenderal lainnya dari jajaran perwira tinggi militer AS.

    Lewat unggahan di Truth Social pada Jumat (21/2/2025), Trump menyampaikan terima kasih kepada Brown atas pengabdian selama lebih dari 40 tahun di militer.

    Namun, Brown menjabat sebagai Kepala Staf Gabungan baru dijalani kurang dari dua tahun.

     

    (*)
    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pengamat Israel: Hamas di Gaza Tidak Tertekan, Tidak Sedang Kesulitan, Kini Ulur Waktu – Halaman all

    Pengamat Israel: Hamas di Gaza Tidak Tertekan, Tidak Sedang Kesulitan, Kini Ulur Waktu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas kini disebut sedang tidak dalam kondisi tertekan setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

    Zvi Yehezkeli, seorang pengamat dan jurnalis Israel, mengaku tidak melihat tanda-tanda bahwa Hamas sedang didera kesulitan.

    Yehezkeli mengatakan Hamas menginginkan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dilanjutkan.

    “Hamas ingin mengulur waktu. Hamas ingin gencatan senjata diteruskan,” katanya, Minggu malam, (23/2/2025), dikutip dari Maariv.

    Dia lalu menyinggung rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan memindahkan paksa warga Palestina ke luar negeri.

    “Hamas memandang ke depan. Hamas ingin menghancurkan rencana Trump, jadi Hamas menginginkan [gencatan senjata] tahap kedua atau tahap pertama yang diperpanjang.”

    “Hamas tidak dalam tekanan karena ingin mengulur waktu. Dari sudut pandangnya, waktu yang berjalan saat ini bukanlah waktu yang berdampak terhadap Hamas, melainkan Israel.”

    Dia mengklaim AS, Qatar, dan Mesir yang menjadi juru penengah perundingan Israel-Hamas bakal mendapatkan cara untuk melanjutkan tahap pertama atau ketiga negara itu akan membahas tahap kedua.

    Yehezkeli memperkirakan tahap pertama akan berlanjut dengan sejumlah mekanisme.

    Hamas: Netanyahu ingin menyabotase gencatan

    Hamas menuding Netanyahu menggunakan cara kotor untuk menyabotase gencatan senjata di Gaza yang saat ini masih memasuki tahap pertama.

    Menurut Hamas, pemerintahan Netanyahu tidak tertarik untuk merundingkan tahap kedua gencatan.

    Tahap kedua gencatan seharusnya dirundingkan saat tahap pertama yang berlangsung selama enam minggu.

    Menurut kesepakatan, apabila tahap kedua tercapai, semua sandera Israel akan dibebaskan dan gencatan senjata akan berlaku permanen di Gaza.

    “Kami meyakininya sekali lagi, permainan kotor dari pemerintahan sayap kanan itu untuk menyabotase dan merusak perjanjian dan mengirimkan pesan tentang keinginan untuk kembali mengobarkan perang,” kata Basem Naim, anggota senior Polibiro Hamas, hari Sabtu, (22/2/2025), dikutip dari Al Jazeera.

    Naim mengatakan Hamas tetap berkomitmen untuk melanjutkan gencatan senjata dan memenuhi kewajibannya. Namun, kata dia, Israel malah melanggar perjanjian.

    “Lebih dari 100 warga Palestina telah tewas dibunuh sejak tahap pertama, sebagian besar dari bantuan kemanusiaan yang disepakati tidak diizinkan masuk ke Gaza, dan penarikan mundur [tentara Israel] dari Koridor Netzarim ditunda,” kata Naim.

    Awal  bulan ini pejabat Israel mengaku kepada The New York Times bahwa klaim Hamas tentang pelanggaran Israel itu memang benar. Namun, pemerintah Israel membantahnya.

    Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan, Israel sudah setuju untuk mengizinkan sekitar 60.000 tempat tinggal sementara dan 200.000 tenda dikirim ke Gaza. Akaan tetapi, hal itu belum dipenuhi Israel.

    Ada lebih dari 90 persen penduduk Gaza yang mengungsi. Sebagian besar wilayah Gaza juga sudah hancur menjadi puing-puing.

    Sementara itu, Netanyahu sudah mengancam akan melanjutkan perang di Gaza. Di samping itu, dia mengaku berkomitmen mendukung rencana AS untuk mengambil alih Gaza.

    Perdana menteri sayap kanan itu berulang kali mengaku bertekad mencapai tujuan Israel dalam perang di Gaza. Salah satunya adalah menghancurkan Hamas.

    Kabinetnya juga belum menggelar pemungutan suara untuk menentukan apakah syarat-syarat untuk gencatan tahap pertama telah dipenuhi guna melanjutkan ke tahap kedua.

    Pada hari Selasa pekan lalu media Israel melaporkan bahwa Netanyahu sudah menunjuk Menteri Urusan Strategis Ron Dermer untuk memimpin negosiasi tahap kedua gencatan senjata.

    (*)

  • Kandidat Kanselir Jerman Friedrich Merz Deklarasikan Kemenangan, Olaf Scholz Akui Kalah – Halaman all

    Kandidat Kanselir Jerman Friedrich Merz Deklarasikan Kemenangan, Olaf Scholz Akui Kalah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kandidat kanselir dari Partai Uni Demokratik Kristen di Jerman, Friedrich Merz, mengumumkan kemenangan partainya dalam pemilihan parlemen yang diadakan pada Minggu (23/2/2025), sedangkan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui kekalahan.

    “Kita telah memenangkannya. Kaum konservatif di Jerman akan berusaha sekuat tenaga untuk membentuk pemerintahan yang mampu mengambil tindakan secepat mungkin,” kata Friedrich Merz pada Minggu.

    “Kami akan merayakannya malam ini dan mulai bekerja besok. Dunia tidak menunggu kami,” imbuhnya dalam reaksi pertamanya di Berlin, dikelilingi oleh para pendukungnya.

    Friedrich Merz, yang kemungkinan akan mengambil alih jabatan kanselir dari Partai Sosial Demokrat Olaf Scholz, mengesampingkan aliansi pemerintah apa pun dengan kubu sayap kanan.

    Ia berjanji untuk segera membentuk mayoritas parlemen untuk memerintah negara tersebut dan memulihkan kepemimpinan Jerman yang kuat di Eropa.

    Selain itu, ia akan menindak tegas para migran dan memangkas pajak serta peraturan bisnis dalam upaya untuk memulai pertumbuhan ekonomi.

    Dalam pidatonya, Friedrich Merz mengatakan akan menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih tegas untuk membantu Ukraina.

    Ia akan mendorong kepemimpinan yang lebih kuat di Eropa dan mengurangi pengaruh AS ketika pemerintahan Presiden AS Donald Trump menebarkan kecemasan dengan merangkul Rusia dalam menyikapi perang Rusia-Ukraina, seperti diberitakan The New York Times.

    Akui Kalah, Olaf Scholz Kecewa dengan Hasil Pemilu

    Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui kekalahannya dan merasa kecewa dengan hasil pemilu pada hari Minggu.

    “Hasil kami lebih buruk daripada sebelumnya, dan saya bertanggung jawab atasnya,” kata Olaf Scholz dalam pidatonya pada Minggu malam.

    Olaf Scholz mengatakan hampir 20 persen warga Jerman memilih partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) adalah hal yang tidak dapat diterima.

    “Saya tidak akan pernah menerima hasil seperti itu,” imbuhnya.

    “Kami merasa kesal dan menginginkan hasil yang lebih baik,” tambahnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Ia juga mengumumkan, dirinya tidak ingin menjadi bagian dari pemerintahan federal yang dipimpin oleh CDU/CSU dan tidak bermaksud memimpin negosiasi koalisi.

    Setelah mengakui kekalahannya, Olaf Scholz mengucapkan selamat kepada pesaingnya dari partai konservatif, Friedrich Merz, atas kemenangannya.

    Pemilu pada Minggu, diselenggarakan tujuh bulan lebih cepat dari jadwal setelah runtuhnya koalisi tiga partai Kanselir Olaf Scholz.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Video Rudal Houthi Bombardir Jet Tempur F-16 hingga MQ-9 Milik AS Hanya dalam Satu Hari – Halaman all

    Video Rudal Houthi Bombardir Jet Tempur F-16 hingga MQ-9 Milik AS Hanya dalam Satu Hari – Halaman all

    Rudal Houthi membombardir jet tempur F-16 dan pesawat MQ-9 AS dalam satu hari. Serangan itu diklaim dilakukan untuk pertama kalinya pada Rabu (19/2).

    Tayang: Senin, 24 Februari 2025 10:50 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Rudal Houthi membombardir jet tempur F-16 dan pesawat MQ-9 milik Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya pada Rabu (19/2/2025). 

    Adapun serangan ke jet tempur andalan Washington itu dilakukan hanya dalam satu hari.

    Serangan itu dikonfirmasi oleh pejabat senior di Departemen Pertahanan AS.

    Pejabat Pentagon melaporkan rudal Houthi terbang di atas Laut Merah dekat Yaman. 

     

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kondisi Terbaru Paus Fransiskus: Masih Kritis, Alami Gagal Ginjal Ringan – Halaman all

    Kondisi Terbaru Paus Fransiskus: Masih Kritis, Alami Gagal Ginjal Ringan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus masih dalam keadaan kritis sejak 14 Februari 2025 lalu.

    Kantor Pers Tahta Suci melaporkan bahwa kondisi Paus Fransiskus di hari kesepuluh perawatan di rumah sakit masih kritis.

    “Kondisi Bapa Suci masih kritis, tetapi sejak kemarin malam, ia tidak mengalami krisis pernapasan lebih lanjut,” tulis Vatikan, dikutip dari Vatican News.

    Paus yang berusia 88 tahun itu saat ini telah menerima dua unit sel darah merah dengan efek menguntungkan dan kadar hemoglobinnya meningkat.

    Namun, lanjut kantor tersebut, beberapa tes darah menunjukkan Paus Fransiskus mengalami gagal ginjal ringan dan dini.

    “Bapa Suci tetap waspada dan berorientasi dengan baik.”

    “Kompleksitas situasi klinis dan waktu yang dibutuhkan agar perawatan farmakologis menunjukkan hasil mengharuskan prognosis tetap dijaga,” terang Vatikan.

    Meski dalam keadaan kritis, Paus Fransiskus masih mengikuti Misa Kudus bersama dengan para perawat.

    “Pagi ini, di apartemen lantai sepuluh, ia mengikuti Misa Kudus bersama dengan mereka yang telah merawatnya selama hari-hari dirawat di rumah sakit,” ungkap pernyataan itu.

    Sebelumnya pada hari Minggu, Vatikan mengatakan Fransiskus telah menerima aliran oksigen yang tinggi setelah mengalami krisis pernapasan tetapi menjalani malam yang tenang di rumah sakit.

    Vatikan mengatakan Paus Fransiskus akan tetap berada di rumah sakit setelah didiagnosis menderita pneumonia di kedua paru-parunya dan tidak menyampaikan doa Angelus mingguan pada hari Minggu – untuk ketiga kalinya dalam hampir 12 tahun masa kepausannya.

    Paus mengatakan perawatannya terus berlanjut dan berterima kasih kepada staf medis atas dedikasi mereka dalam teks khotbah hari Minggu, yang dikirimkan kepada pers sebelumnya.

    Kondisi Paus Fransiskus tampak membaik pada awal minggu ini, dan Vatikan menggambarkannya sebagai respons “positif” terhadap perawatan medis untuk pneumonia pada hari Kamis.

    Dr. Jamin Brahmbhatt dari Orlando Health Medical Group Urology, yang mengkhususkan diri dalam bedah ginjal, mengatakan kepada CNN bahwa orang tidak perlu khawatir dengan pembaruan terkini Vatikan tentang kesehatan ginjal Paus.

    “Saya tidak menganggapnya sesuatu yang signifikan, tetapi kami dapat melihat kondisinya masih cukup kritis,” kata Brahmbhatt.

    “Ginjal itu sendiri adalah organ yang sangat rapuh tetapi juga sangat tangguh,” lanjutnya.

    Ia mengatakan bahwa pada orang dewasa yang lebih tua, “infeksi dapat memburuk dengan cepat jika respons imun tubuh meningkat secara berlebihan—yang kita sebut sepsis”.

    Ketika pneumonia menyebabkan sepsis, peradangan yang meluas dapat merusak banyak organ, termasuk ginjal, imbuh Brahmbhatt.

    “Dalam kasus Paus Fransiskus, hal itu terlihat sebagai gagal ginjal ringan. Kerusakan ginjal bisa bersifat sementara dan membaik dengan pengobatan, atau bisa juga permanen,” katanya.

    Paus Sakit, Siapa yang Memimpin Vatikan?

    Meskipun Vatikan memiliki hukum dan ritual terperinci untuk memastikan pengalihan kekuasaan saat seorang paus meninggal atau mengundurkan diri, hukum dan ritual tersebut tidak berlaku jika paus sakit atau bahkan tidak sadarkan diri.

    Dan tidak ada norma khusus yang menguraikan apa yang terjadi pada kepemimpinan Gereja Katolik jika seorang paus benar-benar tidak mampu menjalankan tugasnya.

    Hasilnya, meskipun Paus Fransiskus masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis karena infeksi paru-paru yang kompleks, ia masih seorang Paus dan memegang kendali penuh.

    Namun, perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit menimbulkan pertanyaan yang jelas tentang apa yang terjadi jika ia kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama, atau apakah ia akan mengikuti jejak Paus Benediktus XVI dan mengundurkan diri jika ia tidak mampu memimpin.

    Usia dan penyakitnya yang berkepanjangan telah membangkitkan kembali minat tentang bagaimana kekuasaan kepausan dijalankan di Tahta Suci, bagaimana kekuasaan itu dialihkan dan dalam keadaan apa.

    Dan hal itu menunjukkan celah legislatif yang saat ini ada dalam apa yang harus dilakukan jika seorang paus sakit parah sehingga ia tidak dapat memerintah.

    Dikutip dari Time, Paus Fransiskus mungkin yang bertanggung jawab, tetapi ia sudah mendelegasikan pengelolaan Vatikan dan gereja sehari-hari kepada sebuah tim pejabat yang beroperasi baik ia berada di Istana Apostolik atau tidak, dan baik ia sadar atau tidak.

    Hukum kanon memang memiliki ketentuan mengenai kapan seorang uskup jatuh sakit dan tidak dapat menjalankan keuskupannya, tetapi tidak ada ketentuan untuk seorang paus.

    Kanon 412 menyatakan bahwa keuskupan dapat dinyatakan “terhambat” jika uskupnya — karena “ditawan, dibuang, diasingkan, atau tidak mampu” — tidak dapat memenuhi fungsi pastoralnya.

    Dalam kasus seperti itu, pengelolaan keuskupan sehari-hari dialihkan ke uskup pembantu, vikaris jenderal, atau orang lain.

    Meskipun Fransiskus adalah uskup Roma, tidak ada ketentuan eksplisit yang berlaku bagi Paus jika ia juga menjadi “terhalang”.

    Kanon 335 menyatakan secara sederhana bahwa ketika Tahta Suci “kosong atau sepenuhnya terhalang”, tidak ada yang dapat diubah dalam tata kelola gereja.

    Namun, tidak disebutkan apa artinya bagi Tahta Suci untuk “sepenuhnya terhalang” atau ketentuan apa yang mungkin berlaku jika memang demikian.

    Pada tahun 2021, sekelompok ahli hukum kanon mulai mengusulkan norma-norma untuk mengisi kesenjangan legislatif tersebut.

    Mereka membuat inisiatif pengumpulan dana kanonik untuk menyusun hukum gereja baru yang mengatur jabatan paus yang sudah pensiun serta norma-norma yang akan diterapkan ketika paus tidak dapat memerintah, baik untuk sementara maupun selamanya.

    Norma yang diusulkan menjelaskan bahwa, dengan kemajuan medis, sangat mungkin suatu saat nanti seorang paus akan hidup tetapi tidak dapat memerintah.

    Norma ini menyatakan bahwa gereja harus menyediakan deklarasi “tahta yang sepenuhnya terhalang” dan pengalihan kekuasaan demi kesatuannya sendiri.

    Berdasarkan norma yang diusulkan, tata kelola gereja universal akan diserahkan kepada Dewan Kardinal.

    Jika terjadi hambatan sementara, mereka akan menunjuk sebuah komisi untuk mengatur, dengan pemeriksaan medis berkala setiap enam bulan untuk menentukan status paus.

    “Pada awalnya, kelompok promotor dituduh secara tidak bijaksana memilih topik yang terlalu sensitif dan kontroversial,” kata salah satu koordinator, pengacara kanon Geraldina Boni.

    Namun kemudian, “terbentuklah konsensus yang luas,” katanya kepada The Associated Press.

    Bahkan pengacara kanon Fransiskus sendiri, Kardinal Gianfranco Ghirlanda, mengakui beberapa jenis norma diperlukan jika Paus “tidak dapat disembuhkan, dan tidak dapat dipulihkan lagi, kehilangan kesadaran atau kemampuan untuk melakukan tindakan manusia”.

    “Masalahnya adalah, siapa yang menyatakan bahwa Paus berada dalam situasi di mana ia tidak dapat memerintah?” ungkapnya kepada harian Italia Il Giornale pada tahun 2022.

    Ghirlanda sebagian besar mendukung gagasan inisiatif penggalangan dana tersebut, dengan mengusulkan pembentukan komite yang terdiri dari para ahli medis untuk menentukan apakah kondisi Paus tidak dapat disembuhkan.

    Jika mereka mengonfirmasi hal itu, para kardinal yang bermarkas di Roma akan dipanggil untuk menyatakan bahwa Paus tidak dapat memerintah, yang akan memicu konklaf. (*)

  • Demi Ukraina Bisa Gabung NATO, Zelensky Siap Mundur dari Jabatan Presiden – Halaman all

    Demi Ukraina Bisa Gabung NATO, Zelensky Siap Mundur dari Jabatan Presiden – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan dirinya siap mengundurkan diri dari jabatannya.

    Pengumuman dari Volodymyr Zelensky ini dilakukan demi Ukraina bisa diterima dalam aliansi militer NATO.

    Akhir-akhir ini, hubungan Volodymyr Zelensky dengan Presiden AS, Donald Trump, tampak merenggang.

    Bahkan, pemerintah AS telah mengkritik habis-habisan Zelensky, menyebut Ukraina memulai konflik terlebih dahulu dengan Rusia.

    Trump pun meminta Zelensky untuk segera mengadakan pemilu yang ditangguhkan akibat dari perang dengan Rusia.

    Dengan berbagai tuduhan itu, Zelensky meminta untuk bertemu dengan Trump sebelum Presiden AS itu bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Zelensky juga menyerukan agar Ukraina diberikan keanggotaan NATO sebagai bagian dari kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang.

    “Jika ada perdamaian untuk Ukraina, jika Anda benar-benar membutuhkan saya untuk meninggalkan jabatan saya, saya siap,” kata Zelensky, dikutip dari AFP.

    “Saya dapat menukarnya dengan NATO,” tegasnya.

    Zelensky Trump terlibat dalam perang kata-kata sejak pejabat AS dan Rusia bertemu minggu lalu di Arab Saudi untuk perundingan tingkat tinggi pertama mereka dalam tiga tahun.

    Langkah tersebut mengguncang kebijakan Barat untuk mengisolasi Kremlin dan membuat marah para pemimpin Ukraina dan Eropa karena mereka tidak diundang.

    Dalam serangkaian serangan verbal selama seminggu terakhir, Trump telah mencap Zelensky sebagai seorang “diktator”.

    Zelenskyy mengatakan dia tidak “tersinggung” dengan komentar Trump dan siap menguji popularitasnya dalam pemilu setelah darurat militer berakhir di Ukraina.

    “Seseorang akan tersinggung dengan kata ‘diktator’, jika dia seorang diktator,” kata Zelenskyy dalam konferensi pers.

    “Saya sangat mengharapkan pengertian dari Trump terhadap satu sama lain,” lanjutnya.

    Pemimpin Ukraina itu juga meminta Trump untuk bertemu dengannya sebelum pertemuan puncak dengan Putin.

    Ia menambahkan bahwa telah ada “kemajuan” dalam kesepakatan untuk memberikan Amerika Serikat akses istimewa ke sumber daya penting Ukraina.

    Perdamaian di Depan Mata

    Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia sudah di depan mata.

    Witkoff mengatakan bahwa setiap kesepakatan potensial akan membutuhkan konsesi teritorial dan ekonomi dari kedua belah pihak.

    “Anda akan melihat konsesi dari kedua belah pihak. Dan inilah yang paling baik dilakukan Presiden.”

    “Ia menyatukan orang-orang. Ia membuat mereka memahami bahwa jalan menuju perdamaian adalah melalui konsesi dan mencapai konsensus,” kata Vitkoff, dikutip dari Kyiv Independent.

    Ia juga menyarankan, perjanjian Istanbul 2022 dapat berfungsi sebagai dasar bagi perjanjian perdamaian di masa depan antara Ukraina dan Rusia.

    Perjanjian Istanbul antara Ukraina dan Rusia pada 2022, merujuk pada serangkaian negosiasi yang diadakan di Istanbul, Turki pada akhir Maret 2022, tak lama setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Komunike yang dihasilkan menguraikan persyaratan potensial untuk perjanjian damai termasuk Ukraina mengadopsi status netral dan meninggalkan aspirasi NATO, pembatasan pasukan militer Ukraina, jaminan keamanan Barat untuk Ukraina, negosiasi status Krimea selama 10-15 tahun, dan mengizinkan Ukraina untuk mengajukan keanggotaan UE.

    Meskipun negosiasi ini dipandang sebagai terobosan potensial, dengan kedua belah pihak dilaporkan mempertimbangkan konsesi yang signifikan, negosiasi tersebut tidak menghasilkan kesepakatan akhir dan dihentikan pada Mei 2022.

    Witkoff mengaitkan perang yang sedang berlangsung dengan diskusi tentang kemungkinan keanggotaan Ukraina di NATO, yang menurutnya dianggap Rusia sebagai ancaman.

    Pernyataannya bertentangan dengan posisi pemerintahan AS sebelumnya, yang memandang invasi besar-besaran Rusia sebagai agresi yang tidak beralasan.

    Trump mengatakan fase baru negosiasi gencatan senjata antara delegasi Amerika dan Rusia yang bertujuan untuk menghentikan perang Ukraina akan berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada 25 Februari 2025 mendatang.

    Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari putaran pertama diskusi yang diadakan di kota yang sama pada awal minggu ini.

    Tidak ada pejabat Ukraina yang hadir dalam negosiasi dengan Saudi.

    Setelah pertemuan awal, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menguraikan tiga tujuan utama yang telah disepakati kedua belah pihak.

    Tujuan tersebut meliputi pemulihan staf kedutaan di Washington dan Moskow, pembentukan tim tingkat tinggi untuk memfasilitasi perundingan damai Ukraina, dan menjajaki cara-cara untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara. (*)

  • 267 Drone Rusia Bombardir Ukraina, Jadi Serangan Terbesar, Termasuk Tembakkan Tiga Rudal Balistik – Halaman all

    267 Drone Rusia Bombardir Ukraina, Jadi Serangan Terbesar, Termasuk Tembakkan Tiga Rudal Balistik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia meluncurkan serangan 267 drone skala besar di seluruh Ukraina pada malam peringatan perang invasi, Minggu (23/2/2025).

    Serangan drone tunggal ini diklaim menjadi yang terbesar sejak dimulainya invasi skala penuh, yang diluncurkan pada 24 Februari 2022, kata juru bicara angkatan udara Ukraina, Yuriy Ignat

    Tak hanya drone saja, Rusia juga meluncurkan tiga rudal balistik. 

    Dilaporkan pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 138 drone sementara 119 drone decoy hilang. 

    Sementara, drone dicegat di setidaknya 13 wilayah, mengutip BBC.

    Termasuk Kharkiv, Poltava, Sumy, Kyiv, Chernihiv, Mykolaiv dan Odesa, menurut pihak berwenang Ukraina.

    Dua orang di Kherson dilaporkan tewas dalam serangan itu.

    Korban lain dilaporkan di pusat kota Kryvyi Rih, kota industri tempat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dibesarkan.

    Seorang wanita tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan bom Rusia di kota industri Kostiantynivka di wilayah Donetsk timur, kata para pejabat Ukraina.

    Tujuh bangunan apartemen dan 14 bangunan lainnya rusak dalam serangan itu, tambah layanan darurat Ukraina.

    Lantas, dilaporkan juga tiga orang terluka ketika sebuah rumah pribadi terbakar setelah serangan pesawat tak berawak di wilayah Odesa, kata Oleh Kiper, gubernur wilayah tersebut di Laut Hitam Ukraina.

    Seorang wanita berusia 53 tahun juga terluka dan beberapa rumah tempat tinggal rusak dalam serangan di wilayah tenggara Zaporizhia, kata Gubernur daerah Ivan Fedorov di aplikasi perpesanan Telegram, mengutip The Guardian.

    Beberapa serangan pesawat tak berawak di Kyiv merusak beberapa rumah dan mobil perumahan, tetapi tidak ada laporan langsung tentang cedera, kata Walikota Vitali Klitschko di Telegram.

    Angkatan udara Ukraina mengatakan Kiev dan bagian tengah dan timur negara itu berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar enam jam semalam.

    Memenuhi kebutuhan pasukan yang bertempur di Ukraina dan meningkatkan angkatan bersenjata adalah prioritas strategis utama Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Minggu pagi, ketika Moskow menandai Pembela tahunan Hari Tanah Air.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Ayah Sandera Israel Protes, Hamas Tak Gelar Upacara Pembebasan Hisham Al-Sayed – Halaman all

    Ayah Sandera Israel Protes, Hamas Tak Gelar Upacara Pembebasan Hisham Al-Sayed – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga sandera Israel bernama Hisham Al-Sayed protes karena Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) tidak menggelar upacara pembebasan putranya itu.

    Hisham Al-Sayed, yang pernah mengikuti wajib militer Israel, dibebaskan oleh Hamas dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Kota Gaza pada Sabtu (22/2/2025).

    Ia yang merupakan keturunan Arab Badui berdarah Palestina, ditangkap oleh Hamas setelah ia memasuki Jalur Gaza sendirian di dekat Persimpangan Erez pada April 2015.

    Hisham Al-Sayed dibebaskan secara terpisah dari lima sandera Israel pada hari yang sama dan Hamas tidak menggelar upacara pembebasannya seperti sandera-sandera sebelumnya.

    Shaaban Al-Sayed, ayah dari sandera Israel tersebut, yang merupakan warga Arab, mengomentari kegagalan Hamas untuk menggelar upacara pembebasan putranya.

    “Alasannya bukan karena rasa hormat kepada keluarganya dan karena asal-usul Palestinanya, seperti yang dikatakan Hamas, melainkan upaya untuk menyembunyikan situasi sulitnya,” kata Shaaban Al-Sayed, ayah Hisham al-Sayed kepada Yedioth Ahronoth, Minggu (23/2/2025).

    Shaaban Al-Sayed mengatakan putranya menderita patah tulang dan dalam kondisi kritis serta hampir tidak dapat berbicara dan tidak dapat mengangkat kepalanya.

    “Mungkin mereka mengisolasinya, mereka tidak menempatkannya di dekat orang-orang. Mereka tidak ingin orang-orang melihatnya, jadi tidak ada upacara,” katanya.

    Ia mengatakan Hamas seharusnya membebaskan putranya sejak lama.

    Sebelumnya, Hamas mengatakan tidak diadakannya upacara serah terima untuk sandera Hisham al-Sayed adalah karena menghormati keluarganya, karena ia berasal dari Palestina.

    “Pendudukan Israel menelantarkan tahanan Hisham al-Sayed selama 10 tahun karena ia adalah warga Palestina di dalam wilayahnya, meskipun ia pernah bertugas di dalam (militer)nya,” kata sumber kepada Al-Jazeera.

    “Kasus perekrutan warga Palestina yang tidak wajar dari dalam pendudukan ditolak oleh semua warga Palestina,” lanjutnya.

    Pada Sabtu (22/2/2025), Hamas membebaskan enam sandera Israel dalam pertukaran tahanan gelombang ke-7.

    Sementara itu, Israel berkomitmen membebaskan 620 tahanan Palestina sebagai imbalan, namun Perdana Menteri Israel Netanyahu menunda pembebasan tersebut karena kontroversi penyerahan jenazah sandera Shiri Bibas pada Kamis (20/2/2025) sebelumnya.

    Israel mengatakan sebelumnya jenazah yang diserahkan oleh Hamas pada hari Kamis bukan milik Shiri Bibas.

    Hamas kemudian melakukan penyelidikan dan kemungkinan jenazah tersebut tercampur dengan jenazah warga Palestina di lokasi yang sama dengan pengeboman Israel pada November tahun 2023.

    Pada Jumat (21/2/2025), Hamas menyerahkan jenazah asli Shiri Bibas yang kemudian telah dikonfirmasi oleh Lembaga Forensik Israel.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Ulangtahun ke-65, Kaisar Naruhito Beri Pesan Damai dan Tekankan Pentingnya Kerja Sama Internasional – Halaman all

    Ulangtahun ke-65, Kaisar Naruhito Beri Pesan Damai dan Tekankan Pentingnya Kerja Sama Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO  – Kaisar Jepang ke-126, Naruhito, merayakan ulang tahunnya yang ke-65 pada 23 Februari 2025.

    Dalam jumpa pers yang digelar di Istana Kekaisaran, Kaisar Naruhito menyampaikan rasa syukurnya karena Jepang telah menikmati era damai selama 80 tahun terakhir.  

    “Orangtua saya, Kaisar dan Permaisuri, menghabiskan masa kecil mereka di tengah perang. Saya bersyukur bahwa Jepang kini telah menikmati era damai selama 80 tahun terakhir. Banyak nyawa berharga yang hilang di negara-negara di seluruh dunia, dan saya sangat sedih, khususnya bagi rakyat di Hiroshima dan Nagasaki,” papar Kaisar Naruhito.  

    Ia menekankan pentingnya mengenang sejarah dan memelihara perdamaian.

    “Sejak berakhirnya perang, orang-orang telah berupaya tanpa lelah untuk kedamaian dan kemakmuran Jepang. Namun, kita tidak boleh melupakan mereka yang meninggal. Kita harus memperdalam pemahaman tentang sejarah masa lalu dan mencintai perdamaian,” ujarnya.  

    Kaisar Naruhito juga menyampaikan keprihatinannya atas bencana alam yang sering melanda Jepang belakangan ini.

    “Saya ingin menyampaikan simpati yang tulus kepada mereka yang terkena dampak bencana dan mereka yang masih menanggung kesulitan hidup hingga saat ini,” katanya.  

    Ia menekankan pentingnya mewariskan pengalaman dan sejarah tragis kepada generasi muda.

    “Mereka yang mengalami kesulitan perang dan pasca perang semakin tua. Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan cerita-cerita ini kepada generasi muda dan memperbarui komitmen kita akan betapa berharganya perdamaian,” ucapnya.  

    Kaisar Naruhito juga membagikan sedikit tentang kehidupan pribadinya.

    Ia mengaku sering menghabiskan waktu di Istana Kekaisaran dengan menikmati pergantian musim.

    “Saya dan Permaisuri Masako sering berjalan-jalan bersama. Kami juga berolahraga untuk menjaga kesehatan, meskipun akhir-akhir ini sulit menemukan waktu untuk berlatih,” ujarnya.  

    Kaisar Naruhito mengungkapkan kecintaannya pada musik.

    “Saya terus berlatih piano dan biola sedikit demi sedikit. Musik memberikan banyak penyembuhan dan kekuatan bagi saya,” tuturnya.  

    Ia juga memiliki minat dalam pendakian gunung.

    “Memanjat gunung sambil menginap di pondok mungkin sulit, tetapi saya ingin terus mendaki gunung terdekat kapan pun ada waktu. Saya berharap dapat merasakan keindahan alam Jepang melalui cara ini,” kata Kaisar Naruhito.  

     
    Prihatin Atas Perubahan Iklim dan Bencana Alam 

    Kaisar Naruhito juga menyoroti isu perubahan iklim dan bencana alam yang semakin sering terjadi.

    “Dampak perubahan iklim dan bencana alam terkait air terhadap kehidupan manusia dan lingkungan semakin besar. Gempa bumi di Semenanjung Noto tahun lalu menyebabkan kerusakan parah, termasuk tsunami dan pemadaman air yang lama,” ungkapnya.  

    Ia menambahkan, saat  mengunjungi daerah itu untuk menyampaikan belasungkawa, saya melihat bangunan yang hanyut oleh tsunami dan hujan lebat. 

    “Saya sangat prihatin dan berduka atas apa yang terjadi,” katanya. 

     
    Harapan untuk Masa Depan 

    Kaisar Naruhito berharap agar tahun 2025 membawa kebahagiaan bagi semua orang, meskipun banyak tantangan yang dihadapi, termasuk kenaikan harga dan kesulitan ekonomi.

    “Saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.  

    Ia juga menekankan pentingnya kerja sama internasional.

    “Dengan mengunjungi negara asing, kita dapat memperdalam hubungan dan membangun persahabatan.

    Hubungan antar manusia pada akhirnya akan membentuk suatu bangsa. Saya yakin ini akan membawa perdamaian antara Jepang dan negara-negara lain,” kata Kaisar Naruhito.  

    Kaisar Naruhito menutup jumpa persnya dengan harapan agar perdamaian dan kemakmuran terus terjaga di Jepang dan dunia.

    “Saya ingin terus berkontribusi untuk perdamaian dan persahabatan internasional di masa mendatang,” ujarnya. 

    Diskusi mengenai ulang tahun Kaisar Jepang  juga dilakukan kelompok Pencinta Jepag gratis silakan email ke: info@jepang.com dengan nama alamat dan nomor whatsapp.  (Tribunnews.com/Ricard Susilo) (The Sankei)

     

  • Mempelai Pria Meninggal Saat Menunggang Kuda Menuju Pelaminan, Warga Panik – Halaman all

    Mempelai Pria Meninggal Saat Menunggang Kuda Menuju Pelaminan, Warga Panik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, INDIA – Mempelai pria meninggal dunia di atas kuda yang ditunggangi.

    Saat itu ia hendak menuju ke tempat pernikahan, Jumat (21/2/2025). 

    Kejadian ini viral di media sosial India ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga, terutama mempelai wanita yang menangis histeris kehilangan calon suaminya.

    Dilansir dari The Times Of India, Kamis (20/2/2025) kronologi kejadian berawal Pradeep Jat, mempelai pria, tampak bahagia dan bersemangat menantikan momen pernikahannya.

    Ia menunggang kuda dalam prosesi menuju tempat pernikahan, dikelilingi oleh keluarga, teman, dan kerumunan yang meriah.

    Jalanan dipenuhi tarian dan sorak-sorai khas pernikahan India.

    Sesuai tradisi, Pradeep sempat turun dari kuda untuk menari bersama kerumunan.

    Ia tampak tersenyum bahagia dan menikmati momen tersebut.

    Setelah kembali menunggang kuda, tiba-tiba Pradeep kehilangan kendali atas kudanya.

    Ia limbung sebelum akhirnya pingsan di atas kuda.

    Kerumunan yang awalnya bersorak-sorai langsung berubah panik.

    Beberapa orang bergegas menolong Pradeep turun dari kuda.

    Mereka menduga Pradeep hanya kelelahan.

    Sementara itu, beberapa orang lainnya berlari ke kediaman mempelai wanita untuk memberitahu kondisi Pradeep.

    Pradeep segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    Namun, sesampainya di sana, dokter menyatakan bahwa ia telah meninggal dunia.

    Keluarga dan kerumunan yang menunggu di luar rumah sakit pun terkejut dan dilanda kesedihan.

    Tangisan Mempelai Wanita

    Mempelai wanita, yang semula menunggu dengan bahagia, langsung menangis histeris saat mendengar kabar bahwa calon suaminya telah meninggal.

    Hari yang seharusnya menjadi momen bahagia berubah menjadi duka yang mendalam.
     
    Hingga saat ini, penyebab kematian Pradeep masih dalam penyelidikan.

    Namun, beberapa orang menduga ia terkena serangan jantung.

    “Dia pingsan di atas kudanya dan meninggal dunia. Kemungkinan besar karena serangan jantung,” ujar seorang saksi.

    Respons Netizen

    Video kejadian ini viral di media sosial dan menarik perhatian netizen. Banyak yang menyampaikan duka dan simpati:

    “Seharusnya mereka menikah saat itu, tetapi takdir memisahkan mereka. Mempelai wanita pasti patah hati.”

    “Pengantin pria sudah pasti terkena serangan jantung. Ini sangat tragis.”

    “Hari pernikahan seharusnya menjadi momen bahagia, tetapi semuanya berubah karena pengantin pria meninggal dunia.”

     

    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pengantin Pria Tewas di Atas Kuda saat Prosesi Pernikahan, Keluarga Sempat Mengira hanya Kelelahan