Category: Tribunnews.com Internasional

  • Rusia-Ukraina Tukar 350 Tawanan Perang, Zelensky Terima Kasih kepada Uni Emirat Arab – Halaman all

    Rusia-Ukraina Tukar 350 Tawanan Perang, Zelensky Terima Kasih kepada Uni Emirat Arab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pertukaran tawanan perang Rusia dan Ukraina yang dilakukan pada Rabu (19/3/2025).

    Pertukaran tersebut merupakan hasil negosiasi terbaru yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab (UEA).

    Masing-masing pihak membebaskan 175 tawanan perang.

    “Kami telah membebaskan 22 prajurit Ukraina yang terluka sebagai tanda niat baik,” kata Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu.

    Kementerian tersebut juga mengungkapkan pasukan Rusia yang dibebaskan telah berada di negara tetangganya, Belarusia.

    “Tentara Rusia yang dibebaskan dari tahanan Ukraina hadir di wilayah Belarusia dan menerima bantuan psikologis dan medis,” jelas kementerian tersebut, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertukaran tersebut merupakan salah satu pertukaran yang terbesar.

    “Hari ini adalah hari lain ketika Ukraina membawa pulang rakyatnya. Sebanyak 175 pembela kami telah dibebaskan dari tahanan Rusia. Sebanyak 22 pembela lainnya kembali ke rumah melalui berbagai tindakan di luar pertukaran,” tulis Zelensky di akun @ZelenskyyUa di media sosial X pada Rabu.

    Ia mengatakan mereka adalah prajurit Ukraina yang dikerahkan di berbagai medan perang, termasuk di Mariupol, Azovstal, Donetsk, Luhansk, Kherson, serta wilayah Kharkiv, Mykolaiv, Zaporizhzhia, Sumy, dan Kursk.

    “Di antara mereka terdapat prajurit yang terluka parah dan mereka yang dianiaya Rusia karena kejahatan yang dibuat-buat,” tambahnya.

    Zelensky mengatakan mereka akan segera menerima bantuan medis dan psikologis yang diperlukan.

    Presiden Ukraina juga berterima kasih kepada tim Ukraina yang memperjuangkan pembebasan tawanan perang Ukraina.

    “Kami juga berterima kasih kepada semua mitra kami, khususnya Uni Emirat Arab, karena memungkinkan terjadinya pertukaran hari ini,” kata Zelensky.

    Zelensky menekankan bahwa Ukraina akan membawa semua rakyatnya yang ditahan Rusia dan kembali pulang ke Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Ketegangan Meningkat di Selat Taiwan: 27 Pesawat Tiongkok Dekati Taipei – Halaman all

    Ketegangan Meningkat di Selat Taiwan: 27 Pesawat Tiongkok Dekati Taipei – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan bahwa 27 pesawat Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) dan enam kapal perang Angkatan Laut PLA terdeteksi mendekati pulau tersebut hingga pukul 6 pagi (UTC+8) pada Selasa (18/3/2025).

    Selain itu, sebuah balon Tiongkok juga terlihat dalam periode yang sama, TASS melaporkan.

    Dalam pernyataan yang dipublikasikan di platform X, kementerian tersebut menyebutkan bahwa 20 dari 27 pesawat yang terdeteksi melintasi garis tengah Selat Taiwan dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di barat daya Taiwan.

    Taiwan secara rutin melaporkan aktivitas militer China yang meningkat di perairan dan wilayah udara sekitarnya.

    Ketegangan antara Taiwan dan China terus meningkat, terutama karena Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk mengambil alih pulau tersebut.

    Dalam pembaruan terbaru, Kementerian Pertahanan Taiwan juga mencatat militer China telah menerbangkan 59 serangan udara dan mengoperasikan sembilan kapal perang di sekitar Taiwan.

    Dari jumlah tersebut, 43 pesawat terpantau melintasi garis tengah Selat Taiwan dan memasuki wilayah barat daya serta timur Taiwan, NHK melaporkan.

    Patroli militer China seperti ini sering dilakukan, tetapi kali ini berskala lebih besar dibanding sebelumnya.

    Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan bahwa patroli terbaru ini terjadi hanya sehari setelah mereka melaporkan aktivitas militer China yang serupa.

    China Sebut Latihan Militer Sebagai Tanggapan terhadap Taiwan dan AS

    Saat ditanya mengenai patroli militer tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan operasi militer China adalah respons terhadap tindakan yang mendukung kemerdekaan Taiwan.

    Mao menyatakan bahwa patroli ini merupakan “tanggapan tegas terhadap kekuatan yang bersikeras mendukung dan membantu ‘kemerdekaan Taiwan.’”

    Pernyataan ini tampaknya ditujukan kepada Amerika Serikat, yang selama ini menjadi sekutu utama Taiwan dan secara aktif memberikan dukungan militer serta politik kepada pulau tersebut.

    Ketegangan antara China dan Taiwan terus meningkat seiring dengan peningkatan patroli militer yang lebih agresif di sekitar wilayah pulau tersebut.

    Situasi ini memicu kekhawatiran akan potensi konflik yang lebih besar di kawasan Indo-Pasifik.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Ribuan Warga Israel Geruduk Gedung Parlemen Yerusalem, Protes Keputusan Netanyahu Atas Serangan Gaza – Halaman all

    Ribuan Warga Israel Geruduk Gedung Parlemen Yerusalem, Protes Keputusan Netanyahu Atas Serangan Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ribuan warga Israel menggelar aksi demo di depan Gedung Parlemen Yerusalem untuk memprotes kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Rabu (19/3/2025).

    Aksi protes ini terjadi sehari setelah Netanyahu memerintahkan untuk pasukannya untuk melanjutkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina.

    Netanyahu berdalih serangan dilancarkan untuk menggertak Hamas, usai militan Palestina ini menolak membebaskan sandera Israel.

    Dengan melanjutkan serangan ke jalur Gaza, Netanyahu berharap Hamas dapat segera memulangkan 59 sandera Israel yang ditawan Hamas sejak Oktober 2023.

    Namun keputusan ini justru dinilai masyarakat Israel sebagai ancaman, lantaran dapat mempengaruhi upaya Hamas dalam melakukan pengembalian tahanan.

    Kerabat para sandera di Jalur Gaza mengatakan keputusan untuk melanjutkan serangan dapat “mengorbankan” orang-orang yang mereka cintai. 

    Dalam konteks ini, Hamas sering kali terlibat dalam perundingan mengenai pertukaran tahanan, yang biasanya melibatkan tawar-menawar terkait dengan penyanderaan atau pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok tersebut.

    Akan tetapi, serangan militer atau eskalasi konflik seringkali memperumit jalannya negosiasi semacam itu.

    Eskalasi militer dapat memperburuk hubungan antara kedua pihak dan meningkatkan ketegangan.

    “Pemerintah tidak bertindak demi kepentingan terbaik rakyat. Sebaliknya, mereka melayani kepentingan politik mereka sendiri untuk tetap berkuasa,” kata Merav Hemi (45), seorang warga Israel, mengutip dari Anadolu.

    Sandera yang dibebaskan Yarden Bibas, yang istri dan dua putranya yang masih kecil dibunuh saat ditawan, mengatakan bahwa kembalinya Israel ke medan perang membawanya kembali ke Gaza.

    “Tekanan militer membahayakan sandera, kesepakatan membawa mereka kembali,” kata Bibas.

    Warga Kecam Pemecatan Bos Shin Bet

    Selain memprotes serangan Gaza, aksi demo digelar untuk melampiaskan amarah publik karena Netanyahu memecat kepala badan intelijen Shin Bet Ronen Bar.

    Ini lantaran Ronen Bar sangat dihargai oleh banyak pihak karena profesionalisme dan keberhasilannya dalam menjaga keamanan, sehingga pemecatannya dianggap sebagai langkah yang kontroversial. 

    Warga merasa bahwa pemecatan ini bisa mempengaruhi stabilitas dan efektivitas badan intelijen yang sangat penting, serta memicu kekhawatiran masyarakat karena Netanyahu kemungkinan akan menunjuk loyalisnya untuk posisi vital itu.

    “Sudah saatnya kita mengakhiri kegilaan ini sebelum kita tidak punya siapapun untuk diselamatkan, sebelum kita tidak punya negara lagi,” kata pemimpin protes Shikma Bressler.

    Tak hanya masyarakat sipil yang melakukan aksi protes atas tindakan kontroversi Netanyahu, pemimpin oposisi Yair Lapid juga turut melayangkan kecaman keras kepada Netanyahu.

    Di laman X, Yair Lapid mengimbau masyarakat untuk bersatu, mentang kebijakan Pemerintah Netanyahu.

    “Pemerintah tidak akan berhenti di garis merah. Satu-satunya solusi adalah persatuan, tetapi bukan persatuan yang diam, bukan persatuan yang menyerah, bukan pula persatuan yang semu,” ujar oposisi Yair Lapid di X.

    “Yang kami maksud ialah persatuan seluruh rakyat yang bersatu dan berkata: Cukup,” imbuhnya.

    (Tribunnews.com/Namira)

  • Scott Bessent Sesumbar, Ekonomi AS Tak Akan Tersentuh Resesi Selama Trump Jadi Presidennya – Halaman all

    Scott Bessent Sesumbar, Ekonomi AS Tak Akan Tersentuh Resesi Selama Trump Jadi Presidennya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat Scott Bessent yakin kondisi ekonomi AS saat ini sangat sehat dan tidak akan mengalami resesi selama Donald Trump menjabat sebagai Presiden.

    “Saya tidak bisa menjamin apapun, Tapi kami melihat beberapa data fundamental yang sangat baik,” ujar Bessent dalam wawancara dengan Maria Bartiromo di Fox, menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan resesi dengan menyebutnya sebagai pertanyaan yang konyol.

    Pernyataan tersebut diungkap Bassent menanggapi hasil survei kantor berita Reuters yang menyatakan 95 persen ekonom yang disurvei memperingatkan pasar tentang adanya peningkatan risiko penurunan ekonomi, buntut ketidakpastian tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump.

    Ekonom Goldman Sachs dan Morgan Stanley minggu lalu turut menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB AS ke kisaran 1,7 persen dan 1,5 persen di tahun ini usai saham-saham di AS mengalami penurunan beberapa pekan terakhir.

    Hal inilah yang memicu kekhawatiran investor tentang kemungkinan resesi yang akan melanda perekonomian AS, karena kebijakan tarif impor presiden Donald Trump akan memperlambat ekonomi negara.

    Meski kebijakan Donald Trump memungkinkan adanya “jeda” dalam pertumbuhan ekonomi AS. Namun, Bassent menegaskan bahwa pemerintahan Trump sedang menggodok kebijakan yang kuat untuk mengendalikan perekonomian negara.

    “Kita akan mengalami transisi, dan kita tidak akan mengalami krisis,” tutur Bassent meyakinkan.

    ““Saya telah berkecimpung dalam bisnis investasi selama 35 tahun, dan saya dapat memberitahu Anda bahwa koreksi itu sehat. Itu normal, yang tidak sehat adalah, Anda mendapatkan pasar yang euforia. Begitulah cara Anda mendapatkan krisis keuangan,” ujar Scott Bassent.

    Terkait kebijakan tarif timbal balik yang akan diumumkan pada 2 April, Bessent menyatakan bahwa ia belum melihat angka pastinya. 

    Dia menjelaskan, setiap mitra dagang akan diberikan tarif tertentu berdasarkan perhitungan pemerintah AS.

    Klaim ini dilontarkan bukan tanpa alasan, menurut Bessent dalam beberapa kasus, suatu negara dapat menghindari tarif timbal balik karena kesepakatan telah dinegosiasikan sebelumnya.

    Sementara Mitra dagang lainnya mungkin berupaya untuk menegosiasikan penurunan tingkat bea masuk mereka setelah mereka menerima jumlahnya,

    “Kami akan memastikan bahwa investasi keluar kami tidak berbalik dan digunakan untuk melawan kami. Kami akan terus menyelidiki hal ini dan jika perlu memblokirnya,” kata Bessent.

    Laporan Reporter: Namira Yunia

  • Media Asing Sorot IHSG Anjlok, Perdagangan Saham di Indonesia Sempat Dibekukan – Halaman all

    Media Asing Sorot IHSG Anjlok, Perdagangan Saham di Indonesia Sempat Dibekukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/3/2025), menjadi sorotan berbagai media asing.

    Perdagangan saham di Indonesia sempat dibekukan sementara setelah IHSG mengalami penurunan drastis lebih dari 5 persen dalam satu hari.

    Media CNBC TV18 dari India melaporkan, penurunan ini terjadi akibat kekhawatiran investor terhadap melemahnya ekonomi dan menurunnya belanja konsumen menjelang libur Idul Fitri.

    “IHSG anjlok hingga 5 persen, penurunan intraday terbesar sejak 10 September 2020, yang memicu penghentian sementara perdagangan,” tulis CNBC TV18.

    Media tersebut, juga menyebut, saham PT DCI Indonesia dan PT Barito Renewables Energy menjadi penyebab utama pelemahan, dengan masing-masing mengalami penurunan hingga batas bawah 20 persen.

    Manajer Portofolio di Timefolio Asset Management, Nigel Peh, mengatakan investor khawatir dengan lemahnya daya beli menjelang libur Idul Fitri.

    “Ada kekhawatiran tentang perusahaan konsumen dan penjualan yang lemah menjelang liburan, dengan banyak masyarakat mengurangi pengeluaran diskresioner,” ujarnya.

    CNBC TV18 juga mencatat, aksi jual pada Selasa semakin mempercepat penurunan saham-saham Indonesia.

    Hal ini memperkuat posisi pasar saham Indonesia sebagai salah satu yang berkinerja terburuk di dunia sepanjang tahun ini.

    Dolar yang menguat dan meningkatnya ketegangan perdagangan juga disebut sebagai pemicu keluarnya investor dari pasar saham Indonesia.

    “Semua mata kini tertuju pada keputusan suku bunga Bank Indonesia pada hari Rabu, karena investor menunggu potensi intervensi untuk menstabilkan mata uang dan mendorong pertumbuhan,” tambah CNBC TV18.

    Media ekonomi asal Inggris, Finimize Business, turut melaporkan kondisi ini.

    Menurut mereka, kekhawatiran investor terhadap kondisi fiskal Indonesia telah melemah sejak Februari lalu.

    “Hingga 28 Februari, saham Indonesia telah memasuki wilayah pasar melemah, jatuh lebih dari 20 persen dari rekor tertingginya pada bulan September,” lapor Finimize Business.

    Mereka juga menyoroti bahwa penurunan IHSG mungkin lebih disebabkan oleh likuidasi pedagang margin dan pelonggaran posisi daripada kelemahan ekonomi fundamental.

    Media Malaysia, The Star, juga menyoroti IHSG yang anjlok 7 persen ke level terendah dalam 3,5 tahun.

    “IHSG anjlok ke level 6.011, terendah sejak 21 September 2021, karena aksi jual tajam memicu penghentian perdagangan selama 30 menit setelah indeks menembus angka 5 persen,” tulis The Star.

    Menurut laporan tersebut, IHSG secara resmi telah melemah sejak 28 Februari, turun lebih dari 20 persen dari rekor puncaknya pada 19 September 2024.

    Mohit Mirpuri, manajer dana di SGMC Capital yang berbasis di Singapura, mengatakan penurunan ini lebih terlihat sebagai pelepasan posisi dan likuidasi paksa daripada perubahan fundamental ekonomi.

    “Aksi jual ini menggarisbawahi kekhawatiran investor terhadap rencana pengeluaran pemerintah dan prospek ekonomi Indonesia, yang mendorong banyak investor asing keluar dari pasar saham,” kata Mirpuri.

    Media Malaysia lainnya, Edge Malaysia, melaporkan nilai tukar rupiah turun 2 persen meskipun ada intervensi dari Bank Indonesia.

    “Data deflasi baru-baru ini meningkatkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan konsumsi,” kata Mirpuri.

    Ia juga menambahkan, pertemuan Bank Indonesia yang dijadwalkan pada Rabu dapat memberikan dorongan bagi pasar jika pemotongan suku bunga benar-benar terjadi.

    “Namun, gambaran yang lebih besar tetap berupa posisi selektif daripada pemulihan yang menyeluruh,” tambahnya.

    Situs ekonomi Market Screener dan Nasdaq juga merilis laporan serupa.

    “Bursa Efek Indonesia Akhiri Rekor Penurunan pada Selasa,” tulis Nasdaq dalam laporannya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1121: Zelensky dan Uni Eropa Skeptis dengan Niat Baik Putin – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1121: Zelensky dan Uni Eropa Skeptis dengan Niat Baik Putin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.121 pada Kamis (20/3/2025).

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.

    Para pemimpin Eropa juga merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Putin. 

    Simak rangkuman peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.121:
    Zelensky Skeptis terhadap Janji Putin Menghentikan Serangan

    Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.

    Pada Rabu (19/3/2025) malam, Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan, Rusia kembali meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang menewaskan satu orang serta merusak dua rumah sakit.

    Layanan kereta api nasional juga melaporkan infrastruktur energi di wilayah Dnipropetrovsk terkena dampak serangan tersebut.

    Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Putin menyatakan kesediaannya untuk menghentikan serangan serupa di Ukraina.

    Tindakan Rusia yang langsung membalas dengan serangan baru membuat Zelensky meragukan kejujuran pernyataan Putin.

    “Kata-kata Putin tentang penghentian serangan bertentangan dengan kenyataan,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari laporan media setempat.

    Ketegangan antara kedua negara terus meningkat, meskipun ada upaya diplomasi yang dilakukan berbagai pihak.

    Pemimpin Eropa Skeptis terhadap Gagasan Gencatan Senjata Trump-Putin

    Para pemimpin Eropa merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Donald Trump dan Vladimir Putin.

    Mereka menilai gagasan ini menunjukkan kalau Rusia tidak serius dalam mencari penyelesaian damai atas konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun, sebagaimana dilaporkan oleh Sam Jones.

    Tuntutan luas yang diajukan Putin dalam gencatan senjata tersebut mencakup kondisi yang dianggap tidak adil bagi Ukraina.

    Di antaranya adalah membiarkan militer Ukraina dalam keadaan melemah dan rentan, tanpa akses terhadap senjata atau intelijen dari Barat, serta dengan pasukan yang terkuras akibat perang berkepanjangan.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan langkah yang diajukan Rusia tidak mencerminkan niat untuk mencapai perdamaian yang adil.

    “Jelas Rusia tidak benar-benar ingin membuat konsesi apa pun,” ujar Kallas.

    Soal tuntutan Kremlin agar Ukraina menghentikan persenjataannya, ia menyebutnya sebagai hal yang tidak dapat diterima.

    Para pemimpin Eropa lainnya juga menyatakan kekhawatiran mereka jika gencatan senjata semacam ini hanya akan menguntungkan Rusia dengan memberikan waktu bagi Moskow untuk memperkuat posisinya di medan perang.

    Mereka menilai sebenarnya kesepakatan seperti ini berpotensi menjadi jebakan bagi Ukraina yang justru semakin memperlemah pertahanannya.

    Sementara itu, Washington telah menegaskan akan terus mendukung Kyiv dengan bantuan militer dan intelijen.

    Pemerintah Amerika Serikat juga menegaskan perjanjian damai jangka panjang harus didasarkan pada keadilan dan kedaulatan Ukraina, bukan pada keuntungan sepihak yang menguntungkan Rusia.

    Trump Usulkan AS Kelola Pembangkit Nuklir Ukraina, Zelensky Beri Respons

    Trump mengatakan kepada Zelensky pada Rabu (19/3/2025), Amerika Serikat dapat memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Zelensky menanggapi pernyataan tersebut dengan menegaskan pembicaraan mereka hanya menyangkut satu pembangkit listrik, yaitu Zaporizhzhia, yang saat ini berada di bawah pendudukan Rusia.

    “Kami hanya berbicara tentang satu pembangkit listrik, yang berada di bawah pendudukan Rusia,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari berbagai sumber.

    Zaporizhzhia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan telah menjadi titik konflik utama dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

    Sementara itu, Gedung Putih menegaskan mereka telah meninggalkan gagasan untuk mengambil alih kekayaan mineral Ukraina sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata.

    “Kami sekarang fokus pada perjanjian damai jangka panjang,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    Belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai bagaimana usulan Trump ini akan memengaruhi proses negosiasi yang sedang berlangsung.

    Kyiv Siap Hentikan Serangan ke Infrastruktur Rusia, Zelensky Beri Syarat

    Zelensky menyatakan Kyiv siap menghentikan serangan terhadap jaringan dan infrastruktur energi Rusia.

    Dia menegaskan keputusan ini bergantung pada kesepakatan yang jelas terkait fasilitas mana saja yang akan masuk dalam perjanjian penghentian serangan.

    Dalam pernyataan yang dilaporkan oleh Shaun Walker dan Pjotr Sauer, Zelensky mengisyaratkan ia belum mempertimbangkan gencatan senjata secara menyeluruh.

    Sebaliknya, ia menyebut gencatan senjata terhadap infrastruktur dapat segera dilakukan dengan syarat yang telah ditentukan.

    Tim kepresidenan Ukraina disebut tengah menyiapkan daftar fasilitas yang akan diajukan kepada Amerika Serikat sebagai bagian dari pembahasan ini.

    Zelensky juga menekankan gencatan senjata tidak hanya mencakup fasilitas energi tetapi juga infrastruktur sipil yang terdampak akibat serangan.

    Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi yang diumumkan.

    Zelensky Umumkan Pertemuan dengan Perwakilan AS di Arab Saudi

    Perwakilan Ukraina dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat di Arab Saudi minggu ini untuk melanjutkan diskusi mengenai gencatan senjata sementara.

    Hal ini diumumkan oleh Zelensky dalam percakapan daring dengan wartawan pada Rabu (19/3/2025).

    Zelensky menyatakan Ukraina tengah mempersiapkan daftar infrastruktur yang dianggap sebagai “prioritas dan sipil” yang menjadi target serangan Rusia.

    Daftar tersebut akan disampaikan dalam pertemuan dengan tim teknis yang berangkat sesuai jadwal.

    “Kami akan menyiapkan daftarnya, dan tim teknis akan berangkat segera setelah kelompok-kelompok tersebut merasa nyaman.

    “Pertemuan akan dilakukan pada salah satu hari di akhir pekan, Jumat, Sabtu, atau Minggu,” ujar Zelensky.

    Sementara itu, negosiasi antara Amerika Serikat dan Rusia dijadwalkan berlangsung pada Minggu (23/3/2025).

    Ukraina tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Israel Sebar Selebaran, Paksa Warga Gaza Mengungsi Jelang Operasi Serangan Maut – Halaman all

    Israel Sebar Selebaran, Paksa Warga Gaza Mengungsi Jelang Operasi Serangan Maut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel kembali menyebarkan selebaran berisi perintah agar warga sipil Gaza segera mengungsi dan meninggalkan area pertempuran di utara dan selatan wilayah Palestina, Rabu (19/3/2025).

    Perintah itu disampaikan juru bicara militer Avichay Adraee saat kampanye pengeboman udara meningkat di daerah kantong Palestina.

    Dalam keterangan resminya ia memerintahkan warga di sejumlah daerah di Beit Hanoun dan Khan Younis untuk mengungsi.

    Tak hanya itu, warga Palestina juga didesak untuk  segera meninggalkan kota Beit Hanoun di Gaza utara dan Khuza’a serta Abasan di Selatan, karena wilayah-wilayah ini merupakan zona pertempuran berbahaya.

    “Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus segera mengungsi ke tempat perlindungan yang diketahui di bagian barat Kota Gaza dan di Khan Younis,” katanya di akun X miliknya seperti dilansir Anadolu.

    Pasca perintah evakuasi di keluarkan, sejumlah warga Palestina mulai berbondong-bondong meninggalkan rumahnya an mencari tempat lain yang lebih aman, menyusul rencana serangan besar-besaran Israel, di Jalur Gaza, Palestina.

    Sambil membawa barang yang bisa diselamatkan, warga Gaza mulai berjalan kaki menuju pengungsian, menyusul rencana serangan besar-besaran Israel, di Jalur Gaza, Palestina.

    Israel tak menyebut sampai kapan evakuasi ini akan berlangsung.

    Namun menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) tidak ada jaminan keselamatan, perlindungan, dan kesejahteraan yang diberikan bagi mereka yang diperintahkan untuk pergi, terlebih lagi bagi mereka yang tetap tinggal.

    Netanyahu Ancam Bakal Lanjutkan Serangan di Gaza

    Adapun perintah evakuasi ini mencuat usai Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus melanjutkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina.

    Ancaman ini dilontarkan Netanyahu untuk menggertak Hamas, usai militan Palestina ini menolak membebaskan sandera Israel.

    Dari 251 sandera, Israel menyebut masih tersisa 58 orang yang ditahan Hamas sejak Oktober 2023 lalu.

    “Saya memperingatkan Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan tawanan kami, kami akan melanjutkan pertempuran dan itulah yang telah kami lakukan,” ujar Netanyahu di kutip dari Anadolu.

    “Ini baru permulaan. Mulai sekarang, kami akan bertindak melawan Hamas dengan intensitas yang semakin meningkat, bernegosiasi hanya di bawah tembakan, dan kami akan terus berjuang untuk mencapai semua tujuan perang,” imbuh Netanyahu.

    Meski tindakan Israel mendapat kecaman dari sejumlah pihak dan pemimpin dunia, namun hal tersebut tak membuat Netanyahu mundur.

    Netanyahu berkomitmen untuk terus melanjutkan serangan mematikan,  mengatakan bahwa serangan itu baru tahap permulaan.

    Korban Tewas Gaza Tembus 436 Jiwa

    Imbas serangan brutal Israel, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa  lebih dari 438 orang dilaporkan tewas.

    Termasuk diantaranya dalah 183  anak-anak, sementara sisanya di dominasi oleh wanita dan orang tua.

    Lebih lanjut, selain warga sipil Israel juga turut menargetkan serangan ke anggota biro politik dan pejabat senior Hamas.

    Setidaknya sudah ada 5 petinggi Hamas yang tewas lantaran menjadi target serangan militer Israel di Gaza pada Selasa dini hari (18/3/2025).

    Menurut saksi mata, tanki-tank Israel menembaki dari seberang perbatasan utara ke selatan Jalur Gaza, menghantam rumah-rumah dan perkemahan tenda pengungsi.

    “Itu adalah malam neraka. Rasanya seperti hari-hari pertama perang,” kata Rabiha Jamal, 65 tahun, seorang ibu dari lima anak dari Kota Gaza.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Populer Internasional: 5 Fakta Serangan Udara Israel di Gaza – Houthi-Hizbullah Bersiap Membalas – Halaman all

    Populer Internasional: 5 Fakta Serangan Udara Israel di Gaza – Houthi-Hizbullah Bersiap Membalas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita internasional terpopuler Tribunnews dimulai dari fakta-fakta serangan udara terbaru Israel di Gaza.

    Serangan tersebut, didukung oleh Amerika Serikat.

    Kelompok Houthi dan Hizbullah tidak akan tinggal diam, tetapi bagaimana dengan Hamas?

    Simak berita selengkapnya.

    1. 5 Fakta di Balik Serangan Udara Besar-besaran Israel di Gaza: Gencatan Senjata Temui Jalan Buntu

    Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza, menargetkan berbagai wilayah dengan gelombang serangan udara dan tembakan artileri.

    Ratusan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka, menurut otoritas Palestina.

    Serangan ini juga menargetkan sejumlah pejabat tinggi Hamas serta warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Rumah sakit di Gaza kini kewalahan menangani lonjakan korban.

    Lalu, mengapa serangan ini terjadi sekarang?

    Baca selengkapnya >>>

    2. Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa?

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 970 kematian dalam 48 jam terakhir saat Israel meningkatkan serangannya di wilayah tersebut.

    “Hingga tengah hari Rabu (19/3/2025), jumlah total kematian telah meningkat menjadi 49.547, naik dari 48.577 yang tercatat pada hari Senin,” tulis laporan kementerian tersebut dikutip dari RNTV, Rabu.

    Israel dilaporkan melancarkan gelombang serangan udara pada malam hari antara Senin dan Selasa, menandai eskalasi paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari.

    Runtuhnya gencatan senjata di Gaza ditandai serangan udara Israel itu direspons gerakan Hizbullah Lebanon.

    Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang menyiratkan kesiapan gerakan tersebut melakukan serangan kembali ke wilayah Israel pasca runtuhnya gencatan senjata di Gaza yang rapuh sejak Januari.

    Baca selengkapnya >>>

    3. Front Timur Yaman, Medan Perang Baru Kekuatan Regional dan Global: Arab Saudi, UEA hingga Israel

    Konflik regional di Yaman semakin memanas dengan terjadinya pertempuran baru yang melibatkan kekuatan internasional.

    Yaman kini muncul sebagai pemain kunci dalam pergeseran keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut.

    Sanaa telah melanjutkan blokade laut terhadap kapal-kapal yang ditujukan untuk Israel sebagai respons terhadap larangan bantuan ke Gaza.

    Tindakan ini memicu intervensi cepat dari Amerika Serikat, yang meluncurkan serangan udara besar-besaran di beberapa gubernuran Yaman, menyebabkan ratusan korban jiwa.

    Baca selengkapnya >>>

    4. Trump Beri Lampu Hijau ke Israel untuk Serang Gaza Lagi, Kelompok Muslim AS: Hentikan Kegilaan Ini

    Presiden AS Donald Trump memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melanjutkan serangan di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 400 orang pada Selasa (18/3/2025) dini hari, menurut sebuah laporan yang dikutip The Independent.

    Serangan udara Israel terbaru ini dinilai sebagai yang paling intens sejak gencatan senjata Israel-Hamas pada 19 Januari lalu.

    Trump memberikan lampu hijau kepada Israel dengan alasan bahwa Hamas gagal menyerahkan para sandera, ujar seorang pejabat Israel kepada The Wall Street Journal.

    Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa Trump berkonsultasi dengan Israel terkait serangan mereka di Gaza, demikian disampaikannya kepada Fox News.

    Baca selengkapnya >>>

    (Tribunnews.com)

  • Siasat Putin Desak Trump untuk Akui Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Imbalan yang Dijanjikan – Halaman all

    Siasat Putin Desak Trump untuk Akui Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Imbalan yang Dijanjikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina dengan imbalan janji untuk tidak menyita lebih banyak tanah.

    Permintaan Putin ini sebagaimana dilaporkan surat kabar bisnis Kommersant pada Selasa (18/3/2025) malam, mengutip sumber anonim dari pertemuan tertutup tempat pemimpin Kremlin menguraikan pendiriannya.

    Rusia mengumumkan pencaplokan wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk di Ukraina pada September 2022 setelah referendum palsu, meskipun tidak sepenuhnya menguasai wilayah mana pun.

    Dikutip dari The Moscow Times, Moskow juga mencaplok Semenanjung Krimea pada tahun 2014.

    “Jika (pengakuan) ini terjadi segera, Rusia tidak akan mengklaim Odesa dan wilayah Ukraina lainnya,” tulis publikasi tersebut, yang menyampaikan pesan Putin setelah kongres tahunan Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia, sebuah kelompok lobi bisnis besar.

    Sebelumnya, menjelang panggilan telepon yang sangat dinanti-nantikan dengan Trump pada hari Selasa, Putin berpendapat bahwa invasi skala penuh ke Ukraina dapat dihindari jika Barat pada awalnya menerima kedaulatan Rusia atas Krimea, serta wilayah Donetsk dan Luhansk, tempat separatis yang didukung Rusia telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.

    Laporan Kommersant mengisyaratkan bahwa Putin bermaksud untuk terus mendorong perolehan wilayah, karena pasukan Ukraina “tidak punya waktu untuk menggali.”

    Sumber-sumber dalam pertemuan itu mengatakan kepada publikasi tersebut bahwa Putin mempercayai Trump dan yakin keduanya dapat mencapai kesepakatan.

    Pada Rabu (19/3/2025), Kremlin mengatakan Putin dan Trump tidak membahas kemungkinan AS mengakui aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina selama panggilan telepon hari Selasa.

    Putin menyetujui jeda 30 hari atas serangan terhadap infrastruktur energi, tetapi percakapan antara kedua pemimpin gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata yang lebih luas antara kedua pihak yang bertikai.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia mendukung gencatan senjata terbatas.

    Namun, dia yakin penolakan Putin untuk menyetujui kesepakatan yang lebih luas menunjukkan bahwa pemimpin Rusia itu tidak “siap” untuk perdamaian dan masih berupaya untuk “melemahkan” Ukraina.

    Zelensky Berharap AS Menekan Rusia

    Sementara itu, Volodymyr Zelensky memberikan komentarnya mengenai upaya Donald Trump untuk mewujudkan perdamaian terkait perang Ukraina dengan Rusia.

    Sebab, Zelensky berharap akan ada gencatan senjata tanpa syarat pada suatu saat nanti.

    Untuk mewujudkan keinginannya, Zelensky berharap AS akan terus menekan Rusia.

    “Kami berharap Amerika akan terus bekerja dan menekan Rusia untuk melaksanakan segala sesuatunya,” katanya, Rabu (19/3/2025), dilansir The Guardian.

    Ia menambahkan bahwa gencatan senjata tanpa syarat akan menjadi “salah satu langkah awal menuju perdamaian.”

    “Saya yakin tahun ini perang dapat berakhir dengan perdamaian yang bermartabat, tetapi jaminan keamanan sangat dibutuhkan, jika tidak, Putin akan kembali berperang. Itulah hakikatnya,” jelasnya.

    Menurutnya, garis merah Ukraina adalah pengakuan wilayah Ukraina yang diduduki sebagai wilayah Rusia.

    “Kami tidak akan menyetujui itu,” tegas Zelensky.

    Sebagai informasi, dalam hubungannya dengan Zelensky dan Putin, Trump sering berfokus pada siapa yang memiliki pengaruh.

    Putin memiliki “kartu” dan Zelensky tidak, Trump telah berulang kali mengatakan hal itu.

    Trump, yang telah lama menunjukkan kekagumannya pada Putin, juga telah menjelaskan bahwa ia ingin melihat hubungan AS-Rusia kembali ke keadaan yang lebih normal.

    DONALD TRUMP – Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari YouTube The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Micheal Martin di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (12/3/2025). (YouTube The White House)

    Trump pada hari Selasa kembali menegaskan pandangannya bahwa Ukraina tidak berada dalam posisi negosiasi yang kuat.

    Ia mengatakan pasukan Rusia telah mengepung pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia — memperkuat pernyataan yang dibuat oleh pejabat Rusia yang telah dibantah oleh Zelensky.

    “Mereka dikepung dengan baik, dan itu tidak bagus,” kata Trump, menurut kutipan wawancara di “Ingraham Angle” di Fox News Channel.

    “Dan kami ingin menyelesaikannya,” sambungnya.

    Militer Ukraina mengejutkan Rusia pada bulan Agustus tahun lalu dengan menyerang melintasi perbatasan dan menguasai sekitar 1.300 kilometer persegi (500 mil persegi) wilayah.

    Namun, pasukan Ukraina kini mundur dan hampir kehilangan alat tawar-menawar yang berharga, karena momentum untuk gencatan senjata dengan Rusia mulai terbentuk.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

  • ‘Lepaskan Pakaian Perbudakan’, Kata-Kata Fenomenal Jubir PIJ Abu Hamza Sebelum Dibunuh Israel – Halaman all

    ‘Lepaskan Pakaian Perbudakan’, Kata-Kata Fenomenal Jubir PIJ Abu Hamza Sebelum Dibunuh Israel – Halaman all

    ‘Lepaskan Pakaian Perbudakan’, Kata-Kata Fenomenal Jubir PIJ Abu Hamza Sebelum Dibunuh Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Jihad Islam Palestina (Palestine Islamic Jihad/PIJ) telah mengonfirmasi identitas sebenarnya juru bicara sayap militernya, Abu Hamza, yang tewas dalam serangan udara Israel pada Selasa (17/3/2025) malam.

    Serangan itu merupakan bagian dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian lebih dari 400 warga Palestina, termasuk hampir 200 anak-anak dalam 48 jam terakhir.

    Dalam sebuah pernyataan, gerakan tersebut mengumumkan kalau Abu Hamza adalah Naji Abu Seif.

    Beberapa anggota keluarganya terbunuh bersamanya, termasuk istrinya Shaimaa Abu Seif, saudaranya Ghassan Maher Abu Seif, saudara iparnya Sara Abu Seif, dan anak-anak mereka.

    “Dengan penuh kebanggaan dan kehormatan, Gerakan Jihad Islam di Palestina mengumumkan kepada rakyat Palestina yang agung dan kepada negara-negara Arab dan Islam tentang kesyahidan pemimpin Naji Abu Saif Abu Hamza”, kata PIJ, seraya menambahkan bahwa ia “dibunuh oleh tentara kriminal dalam serangan berbahaya yang juga menargetkan keluarganya dan keluarga saudaranya.”

    Berikut ini beberapa pernyataan fenomenal Abu Hamza yang paling terkenal semasa menjadi juru bicara PIJ, seperti dilansir PC:

     

    ‘Pedang Yerusalem’

    Sejak 2014, Abu Hamza telah menjabat sebagai juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ.

    Ia dikenal karena penampilannya yang menonjol di media, terutama setelah konfrontasi militer utama dengan Israel.

    Pada bulan Juni 2021, Abu Hamza membuat pernyataan penting setelah Operasi Pedang Yerusalem, nama yang disematkan milisi Palestina untuk perlawanan terhadap serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung antara 11 dan 21 Mei 2021.

    Serangan selama 11 hari tersebut mengakibatkan tewasnya lebih dari 260 warga Palestina di Gaza, dan sedikitnya 2.000 lainnya terluka.

    Selama periode ini, kelompok perlawanan Palestina menembakkan roket ke arah Yerusalem untuk pertama kalinya, mengejutkan Israel dengan jangkauannya, yang melumpuhkan bandara dan transportasi Israel.

    Untuk pertama kalinya, warga Palestina di Israel juga ikut serta dalam pertempuran tersebut.

    Saat itu Abu Hamza menegaskan:

    “Brigade Al-Quds akan terus melanjutkan operasinya terhadap lokasi pendudukan Israel kapan saja. Perlawanan Palestina tidak akan tunduk pada tekanan atau ancaman apa pun. Perjuangan kami terus berlanjut dan tak tergoyahkan.”

    ‘Pertempuran Balas Dendam dan Harga Diri’

    Pada tanggal 7 Oktober 2023, milisi Perlawanan Palestina melancarkan Banjir Al-Aqsa, serangan mendadak berskala besar yang melibatkan tembakan roket ke wilayah Israel dan infiltrasi oleh pejuang Palestina melintasi pagar yang memisahkan Gaza dari Israel selatan.

    “Hari ini, kita telah memulai pertempuran balas dendam dan harga diri. Kita berada di tengah-tengah perang menyeluruh dengan musuh Zionis, dan ini baru permulaan,” kata Abu Hamza pada kesempatan itu.

    Pada hari yang sama, Israel melancarkan perang genosida di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan hampir 50.000 warga Palestina dan melukai banyak lagi, serta menyebabkan kerusakan luas di Jalur Gaza yang terkepung.

    ‘Tidak Ada Alasan’

    Selama Ramadan pertama di bawah genosida, pada 2 Maret 2024, Abu Hamza menyampaikan pesan yang kuat kepada dunia Muslim dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di saluran Telegram Brigade Al-Quds.

    “Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk mengabaikan pertempuran yang kita lakukan atas nama negara Islam, terutama mereka yang memiliki tentara, pesawat, dan artileri,” kata Abu Hamza, seraya menambahkan:

    “Bukankah sudah waktunya bagi kalian untuk mengerahkan artileri kalian seperti orang-orang bebas di Yaman, Lebanon, dan Irak? Bukankah sudah waktunya bagi kalian untuk menanggalkan jubah perbudakan dan kehinaan terhadap Amerika, Setan Besar, dan mengikuti contoh dari orang-orang yang terhormat?”

    “Kami katakan kepada bangsa Arab dan umat Islam, sebagaimana kalian menghadap Allah dengan salat wajib dan puasa, menghadaplah Palestina dengan senjata dan kewajiban jihad,” lanjutnya.

    ‘Mitra dalam Takdir’

    Abu Hamza selalu menegaskan pentingnya persatuan di medan perang, di mana semua gerakan perlawanan harus bekerja sama.

    “Biarkan musuh tahu bahwa kita bersama Lebanon, Yaman, dan Irak—satu front dalam damai dan perang, mitra dalam takdir dan pengambilan keputusan,” katanya.

    “Mahkota di Kepala Kita”

    Berbicara kepada rakyat Palestina, mendiang juru bicara militer tersebut mengatakan: “Kalian adalah simbol martabat, kebanggaan, dan mahkota kepala kami, dan kami tidak akan melepaskan hak-hak kalian, tidak peduli seberapa besar kami berbagi rasa sakit dan luka dengan kalian.

    “Kita mampu meneruskan pertempuran ini, tidak peduli berapa lama itu berlangsung,” pungkas Abu Hamza.

    “Tidak Lain Selain Perlawanan”

    Menyikapi masalah Gaza pasca perang, Abu Hamza mengirim pesan yang jelas kepada Israel:

    “Pesan kami kepada musuh dan pemimpin gerombolan, Netanyahu, adalah bahwa masalah hari berikutnya di Gaza ditentukan tidak lain oleh perlawanan Palestina.”

    Menghadapi Musuh

    Pada tanggal 22 Januari, dalam pernyataan tertulis tiga hari setelah gencatan senjata dicapai, Abu Hamza menolak gagasan bahwa perang Israel di Gaza merupakan reaksi terhadap operasi militer tunggal.

    Sebaliknya, ia berpendapat hal itu mencerminkan kebijakan perang dan genosida jangka panjang Israel terhadap rakyat Palestina.

    “Kami memulai pertempuran ini dengan percaya kepada Tuhan, meninggalkan rumah, keluarga, dan harta benda kami, sepenuhnya menyadari beratnya tanggung jawab yang kami dan rakyat kami tanggung,” katanya.

    Menyoroti aliansi yang lebih luas dalam perjuangan ini, ia menyatakan:

    “Kami menghadapi pendudukan bersama sekelompok orang beriman di Yaman, Lebanon, Irak, dan Iran atas nama 1,5 miliar Muslim.”

    Secara langsung menanggapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, ia menambahkan:

    “Sejak awal, motto kami adalah: tidak peduli berapa lama perang ini berlangsung, kami siap menghadapinya.”

    Face To Face

    Abu Hamza menekankan bahwa pejuang Palestina telah terlibat konfrontasi langsung dengan pasukan Israel sepanjang perang.

    “Semua orang menyaksikan bagaimana kami berhadapan langsung dengan tank musuh, menunjukkan klaim sah kami atas tanah tersebut,” katanya.

    “Sejak tank pertama memasuki Gaza, para pejuang kami berada di lapangan, muncul dari terowongan dan posisi tempur untuk mengusir penjajah menggunakan aset tempur.”

    Abu Hamza menguraikan bagaimana operasi perlawanan berlanjut hingga saat-saat terakhir sebelum gencatan senjata, dan menganggap ketahanan mereka berkat persiapan selama bertahun-tahun.

    “Musuh mengantisipasi penyerahan kami dengan bendera putih tetapi hanya menemukan spanduk hitam dan kematian di medan perang Gaza.”

    “Militer Israel gagal melenyapkan perlawanan, menyelamatkan tawanan, atau mencapai tujuan apa pun selain penghancuran dan kepunahan,” imbuhnya.

    “Pilar-Pilar Tanah Ini”

    Abu Hamza berpendapat bahwa meskipun kekuatan militernya sangat besar, Israel telah gagal mencapai tujuannya.

    Ia menunjuk ketahanan Palestina sebagai ciri khas perang:

    “Salah satu ciri paling menonjol dari pertempuran ini adalah ketangguhan legendaris rakyat Palestina yang hebat, yang memberikan contoh yang tak tertandingi dalam hal perjuangan dan keteguhan.”

    Akhirnya, ia berbicara langsung kepada rakyat Palestina:

    “Kalian adalah pilar negeri ini dan landasan setiap harapan. Tanpa keteguhan kalian, perlawanan tidak akan ada, dan kita tidak akan mencapai keberhasilan ini.”
    (Kronik Palestina)