Category: Tribunnews.com Internasional

  • Putin Ucapkan Selamat Nowruz kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan Presiden Pezeshkian – Halaman all

    Putin Ucapkan Selamat Nowruz kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan Presiden Pezeshkian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan selamat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada perayaan Nowruz.

    Putin juga mengucapkan selamat kepada Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, Kremlin mengumumkan pada Jumat (21/3/2025).

    Mengutip Tehran Times, dalam pesannya, Putin menyatakan, “Iran adalah teman yang dapat diandalkan dan tetangga yang baik bagi Rusia. Kami akan terus mengembangkan hubungan berdasarkan kemitraan strategis yang komprehensif demi kepentingan kedua negara serta untuk mendukung stabilitas dan keamanan regional.”

    Menurut PressTV, Nowruz, yang berarti “Hari Baru,” menandai hari pertama bulan Farvardin dalam kalender Persia.

    Perayaan ini biasanya jatuh pada 20 Maret, namun dalam tahun kabisat bertepatan dengan 21 Maret.

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui Nowruz sebagai Hari Nowruz Internasional pada tahun 2010.

    PBB menggambarkannya sebagai festival musim semi asal Iran yang telah dirayakan selama lebih dari 3.000 tahun.

    Media Rusia juga melaporkan bahwa Putin mengirim pesan ucapan selamat secara terpisah kepada para pemimpin Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, yang turut merayakan Nowruz.

    PEMIMPIN IRAN – Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyapa hadirin yang datang dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, dengan sekelompok pejabat Iran, perwakilan dan duta besar negara-negara Islam di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025). (Kantor berita resmi negara Iran, IRNA)

    Hubungan Rusia dan Iran

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian menandatangani perjanjian kerja sama pada 17 Januari 2025.

    Namun, perjanjian tersebut tidak membentuk aliansi militer maupun menciptakan kewajiban langsung bagi kedua negara.

    Sebaliknya, perjanjian ini hanya meresmikan hubungan erat antara Iran dan Rusia yang semakin berkembang sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, menurut analisis dari Carnegie Politika.

    Gagasan perjanjian kemitraan strategis tersebut pertama kali muncul pada tahun 2020.

    Saat itu, Presiden Iran yang akan lengser, Hassan Rouhani, berupaya meraih pencapaian dalam kebijakan luar negeri setelah gagal memperbaiki hubungan dengan Barat.

    Ia kemudian mencari berbagai perjanjian kerja sama besar dengan mitra internasional.

    Perjanjian pertama ditandatangani dengan China pada Maret 2021.

    Perjanjian 25 tahun tersebut sempat menimbulkan spekulasi luas, termasuk rumor mengenai investasi China senilai $400 miliar dan penyewaan pulau-pulau di Teluk Persia oleh China.

    Namun, kenyataannya perjanjian itu tidak membawa perubahan signifikan, bahkan perdagangan antara kedua negara justru mengalami penurunan dalam beberapa tahun berikutnya.

    Setelah Iran menandatangani perjanjian serupa dengan Venezuela dan Suriah, Rusia menjadi mitra logis berikutnya.

    Sebelum invasi besar-besaran ke Ukraina, hubungan Rusia dengan Iran masih terbatas.

    Namun, ketika tentara Rusia sangat membutuhkan dukungan militer Iran—terutama pesawat nirawak—pada tahun pertama pertempuran, hubungan kedua negara berkembang pesat.

    Akibatnya, perjanjian yang ditandatangani oleh Putin dan Pezeshkian pada akhirnya tidak lebih dari sekadar formalitas birokrasi yang merangkum keadaan hubungan yang telah terjalin.

    Jika perjanjian ini ditandatangani pada tahun 2021, mungkin perjanjian itu bisa berfungsi sebagai dasar untuk mempererat hubungan Rusia-Iran.

    Namun, saat ini perjanjian tersebut lebih sekadar meresmikan hal yang sudah ada tanpa menambahkan kewajiban baru.

    Hampir semua bidang kerja sama—termasuk energi, transportasi, dan organisasi regional—yang disebut dalam perjanjian ini sudah menjadi subjek kesepakatan baru antara Iran dan Rusia dalam tiga tahun terakhir.

    Padahal, salah satu aspek yang paling banyak dispekulasikan dalam perjanjian itu adalah kemungkinan adanya soal keamanan.

    Pakta yang ditandatangani tahun lalu antara Korea Utara dan Rusia, yang mencakup klausul bantuan timbal balik jika salah satu negara diserang, sempat menimbulkan harapan bahwa perjanjian Rusia-Iran akan memiliki ketentuan serupa.

    Namun, hal itu tidak terwujud.

    Sebaliknya, kedua negara hanya sepakat untuk tidak membantu negara mana pun yang menyerang pihak lain.

    Ini menegaskan bahwa Moskow dan Teheran tidak berniat membentuk aliansi militer.

    Hal ini juga dinilai bahwa Kremlin tetap enggan membantu Iran jika diserang oleh Amerika Serikat atau Israel.

    Hubungan antara Iran dan Rusia saat ini berada di titik tertinggi, bukan karena adanya perjanjian terobosan, melainkan karena Rusia semakin terisolasi dari Barat akibat perang di Ukraina.

    Kerja sama antara kedua negara semakin dalam, tetapi dengan kecepatan yang lambat dan dalam batasan tertentu.

    Tujuan utama dari perjanjian 2025 ini adalah untuk meresmikan pencapaian dalam beberapa tahun terakhir serta mengirimkan pesan kepada dunia—terutama kepada elite Rusia dan Iran—bahwa Moskow dan Teheran berkomitmen untuk kerja sama jangka panjang.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Sirene Menggema di Kota-kota Israel, Houthi: Bandara Ben Gurion Tak Akan Aman Sampai Perang Berakhir – Halaman all

    Sirene Menggema di Kota-kota Israel, Houthi: Bandara Ben Gurion Tak Akan Aman Sampai Perang Berakhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) sekaligus kelompok Houthi, mengatakan bahwa Pasukan Roket YAF telah meluncurkan rudal balistik hipersonik Palestine-2 ke Bandara Ben Gurion, Israel, pada Jumat (21/3/2025) malam.

    Akibatnya, sirene peringatan berbunyi di berbagai kota besar yang diduduki Israel, termasuk beberapa permukiman di Tel Aviv, al-Quds (Yerusalem), dan Beit Shemesh, Al Mayadeen melaporkan.

    Saree menegaskan bahwa Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk lalu lintas udara.

    Ia memperingatkan bahwa bandara tersebut akan terus menjadi sasaran hingga perang Israel di Gaza berakhir.

    Sebelumnya, komando militer Israel menyatakan bahwa sirene peringatan diaktifkan pada Jumat malam di beberapa wilayah setelah peluncuran rudal dari Yaman.

    Militer Israel mengklaim berhasil mencegat proyektil tersebut.

    Suara ledakan dari rudal pencegat terdengar di seluruh wilayah pusat Israel, termasuk di Yerusalem.

    YAHYA SAREE – Foto ini diambil dari akun X Yahya Saree pada Rabu (12/3/2025), memperlihatkan juru bicara angkatan bersenjata Houthi Yaman, Yahya Saree, mengumumkan dimulainya kembali operasi untuk menargetkan kapal Israel di Laut Merah mulai Selasa (11/3/2025). (X @Yahya_Saree)

    Media Israel melaporkan bahwa lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion sempat dihentikan sementara akibat serangan tersebut.

    Serangan ini merupakan yang keempat dalam minggu ini terhadap wilayah tengah Israel oleh Yaman, setelah jeda operasi selama dua bulan yang bertepatan dengan perjanjian gencatan senjata di Gaza.

    Namun, pekan lalu Israel melanggar perjanjian tersebut dengan melanjutkan serangannya ke daerah kantong Palestina itu.

    Serangan terhadap Angkatan Laut AS

    Terkait konfrontasi yang sedang berlangsung di Laut Merah, Saree mengumumkan bahwa Angkatan Udara Tak Berawak YAF telah meluncurkan beberapa pesawat nirawak serang satu arah ke kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang berada di sekitar kapal induk USS Harry S. Truman.

    Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap upaya AS memaksa Yaman menghentikan dukungannya bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.

    Menurut laporan, pesawat AS yang lepas landas dari kapal induk Carrier Strike Group 8 telah melakukan puluhan serangan udara yang menargetkan warga sipil, infrastruktur, serta sasaran militer di Yaman.

    Dukungan Yaman untuk Palestina

    Pada Jumat malam, YAF mengumumkan bahwa mereka kembali menyerang target militer Israel di bagian selatan Yafa yang diduduki, menggunakan rudal Palestine-2.

    Dalam sebuah pernyataan, Yahya Saree mengonfirmasi bahwa operasi tersebut berhasil mengenai targetnya.

    Ia juga menyebutkan bahwa ini adalah serangan kedua dalam kurun waktu 24 jam, setelah sebelumnya menargetkan Bandara Ben Gurion dengan rudal hipersonik Palestine-2 yang sama.

    Saree menegaskan bahwa operasi militer YAF untuk mendukung Gaza akan terus berlanjut, terlepas dari serangan Amerika Serikat yang masih berlangsung di Yaman.

    Ia juga menekankan bahwa operasi ini, bersama dengan blokade Yaman terhadap navigasi Israel, akan terus dilakukan hingga agresi terhadap Gaza berakhir dan pengepungan dicabut.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Populer Internasional: Kecelakaan Maut Jemaah Umrah Indonesia di Jeddah – Ribuan Warga Turki Ngamuk – Halaman all

    Populer Internasional: Kecelakaan Maut Jemaah Umrah Indonesia di Jeddah – Ribuan Warga Turki Ngamuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita internasional terpopuler dapat disimak di sini.

    Jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan bus di Jeddah, seperti apa kronologinya?

    Di Turki, ribuan warga turun ke jalan menuntut presiden Erdogan untuk mundur.

    Sementara itu, presiden Israel mengkritik keputusan Netanyahu tentang melanjutkan perang di Gaza.

    Simak berita selengkapnya.

    1. Kronologis Kecelakaan Maut Jemaah Umrah Indonesia di Jeddah, Bus Tabrak Jeep, Terbalik & Terbakar

    Kecelakaan maut menimpa bus pengangkut jemaah umrah dari Indonesia di Jeddah, Kamis (20/3/2025). 

    Berikut kronologis dan detik-detik kecelakaan bus pengangkut jemaah umrah Indonesi di Jeddah. 

    Diketahui, kecelakaan dikabarkan terjadi pada pukul 13.30 Waktu Arab Saudi atau 17.30 WIB.

    Kronologis kecelakaan maut bus jemaah umrah Indonesia di Jeddah

    Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Yusron B. Ambary saat dikonfirmasi Tribunnews.com menjelaskan kronologis terjadinya kecelakaan maut jemaah umrah Indonesia ini. 

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Ribuan Warga Turki Ngamuk, Tuntut Presiden Erdogan Mundur Buntut Isu Kudeta Ekrem Imamoglu

    Lebih dari ribuan warga Turki menggelar demo besar-besaran di jalanan kota untuk memprotes penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.

    “Kami tidak akan diam. Ini adalah serangan terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat,” kata salah satu demonstran yang hadir di Balai Kota Istanbul.

    Tak hanya di jalanan kota, demonstran juga turut memadati sejumlah titik penting lainnya seperti kampus, hingga stasiun bawah tanah, dengan massa meneriakkan slogan anti-pemerintah.

    Kendati pihak berwenang memberlakukan larangan demonstrasi selama empat hari, namun hal tersebut tak mengendurkan semangat demonstran.

    Ribuan warga itu memilih untuk terus melakukan aksi protes dengan menutup beberapa jalan, dan membatasi akses ke platform media sosial, ribuan demonstran tetap turun ke jalan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Perjudian Trump Soal Houthi dan Iran Demi Israel: Awas, AS Kehabisan Rudal Lawan China

    Rezim pemerintahan Israel saat ini boleh jadi tengah dalam euforia perang di berbagai front seiring dukungan penuh Amerika Serikat (AS) lewat kebijakan Donald Trump, sang presiden.

    Maka tak heran, mulai dari Gaza, Lebanon, Suriah, bahkan Iran, Israel menebarkan serangan udaranya secara gila-gilaan.

    Namun, sejumlah analis geopolitik dan keamanan wilayah, memperkirakan aksi sembrono Israel ini tidak akan bertahan lama lantaran situasi sulit yang segera menghampiri AS.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Kritik Keputusan Netanyahu, Presiden Israel: Tak Mungkin Bertempur Sambil Selamatkan Sandera

    Presiden Israel, Isaac Herzog mengungkapkan kekhawatirannya dengan keputusan PM Israel, Benjamin Netanyahu baru-baru ini.

    Herzog mengatakan bahwa dirinya khawatir keputusan Netanyahu saat ini menjadi boomerang di masa depan.

    “Tidak mungkin untuk tidak merasa sangat terganggu oleh kenyataan pahit yang terbentang di depan mata kita,” kata Herzog dalam sebuah pernyataan video, dikutip dari Arab News.

    Netanyahu pada awal minggu ini memerintahkan pasukannya untuk melanjutkan agresi di Gaza.

    Meski tak menyebut nama Netanyahu, Herzog dengan jelas mengatakan bahwa keputusan berperang di Gaza tidak dapat diterima.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Pesantren 1000 Cahaya Ramadan di Suriah: Menanamkan Nilai Keagamaan, Sosial dan Kedermawanan – Halaman all

    Pesantren 1000 Cahaya Ramadan di Suriah: Menanamkan Nilai Keagamaan, Sosial dan Kedermawanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Program Pesantren 1000 Cahaya Ramadhan 1446 H adalah inisiatif yang diselenggarakan oleh mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS dari Universitas Bilad Al-Syam, Mujamma Syaikh Ahmad Kaftaro.

    Kerja sama ini melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Suriah, dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Suriah.

    Program ini juga diimplementasikan di 162 mitra perguruan tinggi Beasiswa BAZNAS yang tersebar di 27 provinsi di seluruh Indonesia.

    Tujuan utama dari program ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan, meningkatkan kepedulian sosial, serta membangun ekosistem kedermawanan di lingkungan kampus.

    Fokus utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan perhatian kepada anak yatim, anak jalanan, dan penyandang disabilitas.

    Melalui kegiatan ini, peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai keislaman yang mereka pelajari, seperti berbagi, peduli, dan membantu sesama.

    Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS diharapkan dapat mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap kelompok rentan dalam masyarakat.

    Peserta tidak hanya menjadi penerima manfaat dari beasiswa, tetapi mereka juga berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    Melalui pengalaman dalam kepemimpinan, kerja tim, komunikasi, dan manajemen proyek, mereka bisa siap menghadapi tantangan di masa depan.

    Acara Pesantren 1000 Cahaya Ramadhan diadakan di Masjid Maghribiyah Suriah, dihadiri oleh sekitar 57 mahasiswa yang menempuh pendidikan agama Islam dan para pekerja di sekitar kampus.

    Kegiatan ini dipenuhi dengan momen berkah di bulan suci Ramadhan.

    Acara dimulai dengan sambutan oleh Muhammad Naufal Ridho, selaku Koordinator Beasiswa Cendikia BAZNAS Suriah.

    Salah satu peserta, Mohammad Rijalullah Izzul Hikam, menyampaikan kajian tentang sirah Nabi Muhammad saw dengan merujuk pada kitab Syarah Burdah karya Syaikh Bajuri.

    Dalam kajiannya, ia mengajak peserta untuk mengharap syafaat Nabi Muhammad saw serta meneladani perjuangan beliau dalam menyebarkan kebaikan dan kasih sayang.

    Acara ditutup dengan sesi foto bersama, diikuti dengan buka puasa yang penuh rasa syukur.

    Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Suriah dan Ketua Tanfidziyah PCINU Suriah turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

    Mereka menekankan komitmen BAZNAS dalam memberikan manfaat selama bulan Ramadhan.

    Melalui program ini, diharapkan semakin banyak orang yang tergerak untuk peduli terhadap sesama dan mempererat hubungan antara pesantren dan masyarakat.

    Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menginspirasi generasi muda agar lebih aktif dalam berbagi, belajar, dan memperdalam pemahaman agama demi membawa kebaikan bagi lingkungan sekitar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • PPIDK Timtengka dan INH Luncurkan Ramadan Care, Bentuk Dukungan untuk Saudara Muslim di Timur Tengah – Halaman all

    PPIDK Timtengka dan INH Luncurkan Ramadan Care, Bentuk Dukungan untuk Saudara Muslim di Timur Tengah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) resmi meluncurkan kolaborasi aksi sosial bersama International Networking for Humanitarian (INH) dalam acara yang diadakan secara virtual pada 13 Maret 2025.

    Kerjasama ini dinamakan Ramadan Care 2025 dan bertujuan untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang terpengaruh oleh konflik dan krisis kemanusiaan, khususnya selama bulan suci Ramadhan.

    Kepala Sub Pusat Aksi Strategis PPIDK Timtengka, Sallsabilla Syiffa, dalam sambutannya menekankan bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata solidaritas mahasiswa Indonesia bagi saudara Muslim di Timur Tengah yang membutuhkan.

    “Kolaborasi antara PPIDK Timtengka dan INH ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak mengenal batas. Jarak bukan penghalang untuk berbagi kebahagiaan, dan meskipun jauh dari tanah air, kita tetap bisa menyalurkan kepedulian dan berbagi keberkahan dengan mereka yang membutuhkan, terlebih di bulan suci Ramadan ini. Bantuan iftar yang kita salurkan bukan sekadar hidangan berbuka, tapi juga wujud nyata dari solidaritas agar saudara-saudara Muslim kita yang membutuhkan tidak melewati Ramadan dalam kelaparan,” ungkap Sallsabilla.

    Sementara itu, perwakilan INH menyoroti pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam memastikan bantuan tersalurkan secara optimal. 

    Inisiatif ini tidak hanya terfokus pada penyaluran makanan, tetapi juga memberikan harapan dan kebersamaan kepada mereka yang menghadapi kesulitan. 

    Sebagai bagian dari Ramadhan Care 2025, donasi yang terkumpul akan disalurkan melalui Perhimpunan Pelajar Indonesia Negara (PPIN) di enam negara, yaitu:

     Yordania (Pengungsi Palestina dan Suriah) – Rp 15.000.000
     Tunisia (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 6.000.000
     Suriah (Pengungsi Palestina dan Suriah) – Rp 15.000.000
     Pakistan (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 5.000.000
     Yaman (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 15.000.000
     Maroko (Warga Muslim lokal membutuhkan) – Rp 6.000.000

    Total donasi sementara mencapai Rp 62.000.000, yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi ribuan orang di negara-negara terdampak.

    PPIN di masing-masing negara akan bertanggung jawab dalam mendistribusikan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Hal ini memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan tepat sasaran dan transparan.

    Selain seremoni pembukaan, pertemuan virtual ini juga menjadi kesempatan untuk melakukan koordinasi teknis terkait mekanisme distribusi, dokumentasi, dan pelaporan program.

    Para perwakilan dari PPIN di negara-negara penerima manfaat menyampaikan persiapan mereka untuk mendistribusikan bantuan dan mendiskusikan tantangan yang mungkin dihadapi di lapangan.

    Melalui program Ramadan Care 2025, PPIDK Timtengka, PPIN, dan INH berharap untuk terus menumbuhkan semangat kepedulian lintas batas dan menguatkan solidaritas kemanusiaan.

    Dengan langkah ini, diharapkan tidak ada saudara Muslim yang harus berbuka puasa dalam keadaan kelaparan.

    Dengan kolaborasi ini, diharapkan inisiatif yang diambil oleh mahasiswa Indonesia tidak hanya dapat mendatangkan manfaat langsung bagi yang membutuhkan, tetapi juga memupuk rasa kebersamaan dan kepedulian di antara semua pihak yang terlibat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hamas: Surat Kepala Shin Bet Ronen Bar Ungkap Netanyahu Sengaja Hambat Negosiasi – Halaman all

    Hamas: Surat Kepala Shin Bet Ronen Bar Ungkap Netanyahu Sengaja Hambat Negosiasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan pernyataan Kepala Shin Bet, Ronen Bar, mengungkap manipulasi yang disengaja oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyabotase kesepakatan apa pun dengan Hamas.

    Sebelumnya, kabinet pemerintahan Netanyahu mengumumkan pada hari Jumat (21/3/2025) bahwa mereka menyepakati keputusan untuk memecat Ronen Bar setelah mengadakan rapat dan pemungutan suara pada Kamis (20/3/2025) malam.

    Netanyahu mengatakan pemecatan Ronen Bar terjadi karena berkurangnya kepercayaan pemerintah Israel terhadap Shin Bet di bawah kepemimpinannya yang dianggap gagal mencegah Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Ronen Bar, yang akan diberhentikan mulai 10 April 2025, kemudian mengirim surat kepada para menteri Israel pada Jumat pagi sebagai bentuk protes atas pemecatannya.

    Dalam suratnya, Ronen Bar menyebut Netanyahu memecatnya karena ingin menghalangi upaya perundingan yang bertujuan untuk membebaskan sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. 

    Selain itu, Netanyahu juga mengeluarkan Ronen Bar dari tim Israel yang mewakili mereka dalam perundingan dengan Hamas yang ditengahi mediator Qatar, Mesir dan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS).

    Ronen Bar juga menuduh Netanyahu bahwa pemecatannya bermotif politik dan berupaya menghalangi Shin Bet yang sedang melakukan penyelidikan “QatarGate” atas dugaan keterlibatan para pejabat yang dekat dengan Netanyahu yang dituduh menerima dana suap dari oknum di Qatar, seperti diberitakan The Jerusalem Post.

    Hamas: Netanyahu adalah Hambatan bagi Kesepakatan Apa pun

    Mengomentari keributan di pemerintahan Israel, Hamas menyebut surat Ronen Bar mengungkap Netanyahu sebagai pihak yang menghalangi upaya perundingan.

    “Pengakuan dari dalam pimpinan pendudukan ini mengonfirmasi bahwa Netanyahu adalah dan tetap menjadi hambatan nyata bagi kesepakatan pertukaran apa pun,” kata Hamas dalam pernyataannya, Jumat.

    Hamas menegaskan bahwa upaya Netanyahu untuk mengecualikan tokoh-tokoh keamanan Israel yang berpengaruh dari negosiasi mencerminkan krisis internalnya.

    Menurutnya, hal itu semakin memperdalam krisis kepercayaan antara Netanyahu dan lembaga keamanan Israel, dan mengungkapkan kurangnya keseriusan Netanyahu dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata.

    “Pernyataan kepala Shin Bet menegaskan bahwa Netanyahu berusaha merekayasa negosiasi formal yang digunakan untuk mengulur waktu dan mengulur waktu, tanpa mencapai hasil nyata,” kata Hamas, seperti diberitakan Quds.

    Hamas memperingatkan para pejabat AS agar berhenti menganggapnya bertanggung jawab atas terganggunya perundingan perjanjian gencatan senjata tahap kedua.

    Hamas menganggap Netanyahu dan pemerintahan ekstremisnya sepenuhnya bertanggung jawab atas perpanjangan penderitaan tahanan dan keluarga mereka.

    Gerakan tersebut menekankan satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan mereka adalah dengan menghentikan agresi, kembali ke perundingan, dan melaksanakan perjanjian, bebas dari manuver politik yang gagal.

    Israel Kembali Serang Jalur Gaza

    Sebelumnya, Israel kembali melakukan serangan udara di Jalur Gaza sejak Selasa (18/3/2025), melanggar perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2025.

    Netanyahu yang menyetujui serangan tersebut mengancam Hamas bahwa itu hanyalah permulaan dan Israel hanya bersedia melakukan perundingan di bawah tembakan.

    Pada Rabu (19/3/2025), Israel melanjutkan operasi darat serta mengerahkan kendaraan militer di sejumlah wilayah di Jalur Gaza.

    Setidaknya lebih dari 500 warga Palestina terbunuh dalam serangan Israel setelah pelanggaran gencatan senjata tersebut.

    Sementara itu, mediator Qatar, Mesir dan AS masih berupaya untuk menengahi perundingan antara Israel dan Hamas untuk melanjutkan perjanjian gencatan senjata tahap kedua.

    Sejak Oktober 2023 hingga hari ini, serangan Israel membunuh lebih dari 49.617 warga Palestina dan melukai lebih dari 112.950 orang di Jalur Gaza, seperti diberitakan Anadolu Agency.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Perjudian Trump Soal Houthi dan Iran Demi Israel: Awas, AS Kehabisan Rudal Lawan China – Halaman all

    Perjudian Trump Soal Houthi dan Iran Demi Israel: Awas, AS Kehabisan Rudal Lawan China – Halaman all

    Perjudian Trump Soal Houthi dan Iran Demi Israel: Awas, AS Kehabisan Rudal Lawan China

    TRIBUNNEWS.COM – Rezim pemerintahan Israel saat ini boleh jadi tengah dalam euforia perang di berbagai front seiring dukungan penuh Amerika Serikat (AS) lewat kebijakan Donald Trump, sang presiden.

    Maka tak heran, mulai dari Gaza, Lebanon, Suriah, bahkan Iran, Israel menebarkan serangan udaranya secara gila-gilaan.

    Namun, sejumlah analis geopolitik dan keamanan wilayah, memperkirakan aksi sembrono Israel ini tidak akan bertahan lama lantaran situasi sulit yang segera menghampiri AS.

    Situasi sulit ini, diibaratkan sebagai sebuah perjudian AS, khususnya merujuk pada dukungan negara adidaya tersebut terhadap Israel dalam menghadapi kelompok Ansarallah Houthi di Yaman.

    “Meningkatnya kampanye Donald Trump melawan Houthi di Yaman, yang telah menghidupkan kembali blokade Laut Merah sebagai protes terhadap perang Israel di Gaza, mungkin akan segera menghadapi pilihan yang sulit,” tulis ulasan pakar geopolitik Robert Tollast dalam analisisnya di National, dikutip Jumat (21/3/2025).

    Seperti dilaporkan, Presiden AS tersebut telah berjanji untuk “memusnahkan” Houthi -kelompok yang dicap Trump sebagai “barbar”.

    Demi itu, telah terjadi setidaknya 30 serangan udara AS terhadap mereka sejak Sabtu pekan lalu, selain ancaman untuk meminta pertanggungjawaban langsung Iran atas serangan Houthi baik ke Israel maupun ke kapal perang AS di kawasan perairan wilayah tersebut.

    “Namun, perang melawan Houthi -dan juga Iran- tersebut bukanlah prioritas pertahanan utama AS,” tulis Tollast.

    Sebagai pengingat, pada Januari kemarin, Menteri Pertahanan AS rezim Trump, Pete Hegseth, mengutarakan tujuan jangka panjang Washington, yang telah ditetapkan sejak masa kepresidenan Obama. 

    Hegseth mengatakan tujuan utamanya adalah untuk “mencegah agresi di Indo-Pasifik oleh Tiongkok komunis”, China.

    “Ini berarti peningkatan ambisius terhadap inventaris senjata dan kemampuan angkatan laut AS untuk berperang melawan “rekan dekat” – angkatan bersenjata Beijing yang besar – daripada kekuatan milisi seperti Houthi atau negara seperti Iran,” tulis Tollast menggambarkan kalau musuh utama AS saat ini adalah China, bukan Houthi atau bahkan Iran.

    Kapal induk Amerika Serikat, Eisenhower. (U.S. Navy)

    Mempersenjatai Kembali Amerika

    Dalam perspektif ini, kata Tollast, peningkatan persenjataan AS sedang terjadi, di mana pabrik-pabrik senjata sedang dibangun atau diperluas, dengan fokus pada rudal jelajah jarak jauh yang bersifat siluman, dalam beberapa kasus dimungkinkan oleh AI, termasuk cara-cara untuk memangkas biaya sambil tetap mempertahankan kemampuan.

    Senjata lama seperti rudal Tomahawk sedang ditingkatkan untuk peperangan angkatan laut dan sistem baru berfokus pada pembangunan apa yang dikenal sebagai “massa” atau jumlah semata (keunggulan kuantitas armada) dalam peperangan.

    “Sementara itu, UU Kapal berupaya memperluas pembangunan kapal militer dan komersial AS, sebagian untuk bersaing dengan pembangunan angkatan laut besar-besaran Tiongkok,” menggambarkan upaya Trump untuk bisa mengungguli kemampuan militer China.

    Tollast menjelaskan, banyak sistem baru persenjataan yang dirancang AS dengan fokus pada pertempuran di hamparan Pasifik yang luas, yang oleh para komandan militer AS disebut sebagai “tirani jarak”. 

    “Fokusnya meliputi rudal antikapal, yang tidak berguna melawan Houthi, meskipun rudal tersebut akan penting dalam perang dengan Iran. Produksi pencegat pertahanan udara juga meningkat,” katanya.

    Masalahnya, kata dia, banyak pakar memperingatkan kalau AS mungkin tidak memiliki cukup kemampuan baru yang siap menghadapi krisis dengan China.

    “Hal ini dapat membuat keterlibatan baru di Timur Tengah tidak diinginkan, terutama yang melibatkan Iran. Alasannya adalah proyeksi kebutuhan pertahanan yang mengejutkan yang diyakini AS akan dibutuhkan untuk menghadapi China,” ujar Tollast.

    “Perkiraan bervariasi mengenai berapa banyak material militer yang dibutuhkan AS untuk menghadapi krisis Pasifik,” tambahnya.

    Untuk menggambarkan itu, Tollast mengutip pernyataan Salvatore Mercogliano, seorang sejarawan maritim di Universitas Campbell di Carolina Utara yang menyatakan kalau Komando militer AS di Pasifik “khawatir tentang pengeluaran senjata”.

    “Mereka juga khawatir tentang pengalihan kapal ke sana dan penarikan aset. Namun, tidak adanya jalur laut yang aman melalui Laut Merah juga akan berdampak pada dukungan operasi di Pasifik barat. Houthi (dan yang saya maksud adalah Iran) dapat menutup selat itu jika mereka mau dengan satu senjata yang belum digunakan – ranjau,” ulas sang analisis soal dilema strategis manuver militer AS yan terkait antara kebutuhan di Laut Pasifik dengan suplai yang mesti melalui Laut Merah.

    Disebutkan, dalam perang Pasifik skala penuh yang difokuskan pada Taiwan, AS diperkirakan akan menembakkan lebih dari 30.000 amunisi presisi, jumlah yang serupa dengan total bom dan rudal yang ditembakkan dalam invasi Irak tahun 2003, menurut analisis oleh Tyler Hacker, seorang peneliti di Pusat Penilaian Strategis dan Anggaran AS.

    Sebagai konteks, satu proyeksi untuk inventaris rudal Joint Air to Surface Standoff yang canggih pada tahun 2026 adalah 3.600 rudal.

    AS mungkin memiliki sekitar 4.000 Rudal Serang Darat Tomahawk yang lebih tua – stok pastinya dirahasiakan – dan sedang meningkatkan banyak senjata ini untuk peran antikapal, yang lagi-lagi kurang relevan untuk bentrokan di Timur Tengah.

    Kit bom berpemandu presisi yang disebut JDAM berada dalam kondisi yang lebih baik, dengan kapasitas untuk membuat puluhan ribu per tahun, tetapi ini akan menjadi senjata jarak pendek dalam perang dengan Tiongkok.

    Kapal Induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln (CVN-72) dilaporkan telah meninggalkan Timur Tengah, menandai kedua kalinya dalam lebih dari setahun tidak ada kapal induk Angkatan Laut AS yang hadir di kawasan tersebut. (MNA/screenshot)

    AS Kehabisan Rudal?

    Latihan perang AS baru-baru ini menunjukkan AS mungkin akan mengerahkan 5.000 rudal jelajah berbagai jenis pada bulan pertama perang Pasifik, yang menyiratkan konflik yang berkepanjangan akan mengosongkan persenjataan Amerika.

    Ini bukan satu-satunya tantangan.

    Serangan rudal Houthi terhadap kapal-kapal AS dan sekutu Washington, Israel, mungkin tidak terlalu efektif, tetapi tetap memerlukan rudal pencegat yang mahal untuk menangkisnya. 

    “Dalam perang dengan China, AS akan membutuhkan ribuan rudal ini untuk melindungi pangkalan-pangkalan penting, seperti Guam, dan sekutu-sekutu seperti Jepang. Washington tengah berjuang untuk meningkatkan produksi pertahanan rudal balistik,” kata Tollast.

    Para ahli mengatakan kalau dalam jangka pendek, Angkatan Laut AS boleh saja mempertahankan operasi militer yang signifikan terhadap gerakan yang didukung Iran, termasuk menggunakan serangan jarak sangat jauh oleh Angkatan Udara AS dan sekutunya, Inggris, setelah melancarkan lebih dari 200 serangan terhadap Houthi di bagian pertama kampanye, yang menyebabkan penurunan serangan di Laut Merah, tetapi gagal memulihkan kepercayaan perusahaan pelayaran yang menggunakan rute tersebut.

    “Namun, operasi panjang melawan Houthi dapat menguras persediaan pertahanan udara rudal yang mahal, berdasarkan krisis pertama sejak November 2023 dan seterusnya, ketika AS mengerahkan kapal perang ke Laut Merah, hingga berakhirnya operasi Houthi pertama pada bulan Januari. AS menembakkan 155 Rudal Standar dan sejumlah senjata pertahanan udara lainnya, dengan biaya hampir $2 miliar,” kata Tollast.

    Para ahli sebelumnya mengatakan kalau situasi ini tidak akan menjadi masalah jangka pendek yang besar karena persediaan yang dibangun selama bertahun-tahun jumlahnya mencapai ribuan. Namun, semakin lama perang berlangsung – terutama jika Iran terlibat langsung – semakin banyak persediaan amunisi AS yang terkuras.

    LEPAS LANDAS – Tangkap layar dari Al Arabiya, Rabu (5/3/2025) menunjukkan jet tempur Amerika Serikat (AS) lepas landas dari kapal induk mereka. AS mengerahkan kembali kapal Induk USS Harry S Truman ke perairan Timur Tengah, khususnya Laut Merah, sehari setelah menerapkan gerakan Houthi sebagai organisasi teroris, Selasa (4/3/2025). (tangkap layar/al arabiya)

    Dilema Angkatan Laut AS

    “Saya tidak berpikir serangan AS dimaksudkan untuk menghalangi Houthi,” kata Mercogliano. 

    “Tujuan mereka tampaknya ada dua. Pertama, untuk memengaruhi Iran agar menarik dukungan mereka. Presiden Trump memiliki pengaruh dengan sanksi OFAC [Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri] terhadap kapal tanker Iran, yang dapat diakhiri. Kedua, untuk meyakinkan perusahaan asuransi agar menurunkan asuransi risiko perang bagi kapal agar dapat melanjutkan pelayaran mereka. Inilah yang membuat kapal tidak dapat berlayar melalui Laut Merah.”

    Mercogliano menambahkan: “Presiden Trump baru saja mengundang pemilik [perusahaan pelayaran raksasa Prancis] CMA CGM ke Gedung Putih, yang berbicara tentang pendaftaran 20 kapal di AS. Mediterranean Shipping Company juga bekerja sama dengan BlackRock untuk membeli pelabuhan CK Hutchinson. Jadi, menurut saya, serangan ini lebih bersifat komersial daripada militer.”

    “Untuk saat ini, Washington dapat melanjutkan operasi angkatan laut meskipun ada kekhawatiran dari beberapa komandan militer AS bahwa angkatan laut mereka benar-benar kewalahan,” kata Tollast. 

    Angkatan laut AS, tulis seorang perwira dalam analisis untuk Institut Angkatan Laut AS, terpecah antara “komitmen kepada sekutu, sertifikasi pelatihan, persyaratan kesiapan, dan penempatan spontan ke Timur Tengah”.

    Hal ini, katanya, telah menyebabkan penumpukan perawatan tanpa akhir, yang berarti lebih sedikit kapal yang siap berperang sementara China terus melakukan perluasan angkatan laut dengan cepat.

    Mohammad Basha, dari konsultan Basha Report di Virginia, mengatakan kepada The National bahwa tantangan ini tidak akan memengaruhi kampanye kontra-Houthi dalam jangka pendek.

    “Kelompok Serang Kapal Induk USS Harry S. Truman telah menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan operasi yang diperpanjang. Selama penempatannya tahun 2007-08, Kelompok Serang Kapal Induk beroperasi selama sekitar tujuh bulan, melakukan misi di Laut Mediterania dan Teluk Persia untuk mendukung Operasi Pembebasan Irak dan Operasi Keamanan Maritim,” katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat dari kapal tersebut melakukan “2.459 serangan mendadak”.

    USS Harry S. Truman Carrier Strike Group (HSTCSG) (X/CENTCOM)

    “Saat ini, USS Harry S. Truman ditempatkan di sebelah barat Jeddah, dengan penerbangan pasokan harian dari Bahrain, markas Armada ke-5 AS, yang mendukung operasinya.” Basha mengatakan operasi dengan durasi serupa dapat diharapkan terhadap Houthi dari pasukan kapal induk ini, yang dipimpin oleh seorang komandan yang mengetahui operasi tersebut secara mendalam.

    “Kapten Chris ‘Chowdah’ Hill, sebelumnya komandan USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69), telah ditunjuk sebagai komandan sementara USS Harry S. Truman,” katanya.

    USS Dwight D. Eisenhower menghabiskan sembilan bulan di Laut Merah pada awal krisis, yang digambarkan sebagai salah satu pengerahan angkatan laut paling intensif oleh militer AS selama beberapa dekade.

  • Tepung UNRWA Buat Gaza Cuma Cukup Buat 6 Hari, Hamas Desak Negara Arab Hentikan Genosida Israel – Halaman all

    Tepung UNRWA Buat Gaza Cuma Cukup Buat 6 Hari, Hamas Desak Negara Arab Hentikan Genosida Israel – Halaman all

    Tepung UNRWA Buat Gaza Cuma Cukup Buat 6 Hari, Hamas Desak Negara Arab Hentikan Genosida Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Badan bantuan Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNRWA, salah satu penyedia bantuan pangan terbesar di Gaza, mengatakan pihaknya hanya memiliki tepung untuk didistribusikan selama enam hari ke depan.

    “Kita bisa memperluasnya dengan memberi orang lebih sedikit, tetapi kita berbicara dalam hitungan hari, bukan minggu,” kata pejabat UNRWA Sam Rose pada Jumat (21/3/2025) dalam konferensi pers secara daring dari Gaza tengah.

    Situasi kemanusiaan di Gaza sekali lagi mengkhawatirkan karena pengurangan besar-besaran dalam distribusi bantuan, kata UNRWA.

    “Enam dari 25 toko roti yang didukung oleh Program Pangan Dunia terpaksa tutup. Ada lebih banyak orang di jalan-jalan di luar toko roti,” kata Rose.

    “Ini adalah periode terpanjang sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 di mana tidak ada pasokan apa pun yang masuk ke Gaza. Kemajuan yang telah kami buat sebagai sistem bantuan selama enam minggu terakhir gencatan senjata sedang berbalik arah,” katanya.

    Israel telah memblokir masuknya barang ke Gaza sejak 2 Maret karena berselisih dengan Hamas mengenai tahap selanjutnya dari gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari.

    KELAPARAN – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan lebih dari satu juta orang di Gaza tengah dan Gaza selatan tidak menerima pasokan makanan apa pun selama bulan Agustus dan situasi kemanusiaan di Gaza masih sangat buruk. (Anadolu Agency)

    Hamas Desak Negara-Negara Arab dan Muslim Bertindak Guna Akhiri ‘Genosida’ Israel di Gaza

    Terkait situasi di Jalur Gaza, Hamas telah meminta negara-negara Arab dan Muslim untuk mengambil tindakan mendesak guna menghentikan serangan baru Israel terhadap Gaza.

    Desakan itu dilontarkan Hamas dengan mengatakan bahwa mereka memiliki “tanggung jawab moral dan politik langsung” untuk “mengakhiri genosida”.

    Kelompok militan Palestina itu mengatakan pada Kamis, kalau “Pembantaian yang terus berlanjut memberikan tanggung jawab politik dan moral langsung kepada Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam untuk mengakhiri genosida yang dilakukan di hadapan seluruh dunia”.

    “Kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil tindakan segera di forum internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, dan menerapkan langkah-langkah segera untuk menghentikan agresi,” tambahnya.

  • Houthi Ultimatum Warga Tel Aviv untuk Mengungsi, Israel Cegat Rudal Kedua dari Yaman – Halaman all

    Houthi Ultimatum Warga Tel Aviv untuk Mengungsi, Israel Cegat Rudal Kedua dari Yaman – Halaman all

    Houthi Ultimatum Warga Tel Aviv untuk Mengungsi, Israel Cegat Rudal Kedua dari Yaman

    TRIBUNNEWS.COM – Para aktivis dan jurnalis dilaporkan menyebarkan pernyataan yang diduga dikeluarkan oleh kelompok Houthi Ansarallah Yaman, Khaberni melaporkan, Jumat (21/3/2025).

    Pernyataan Houthi itu disebutkan berisi ultimatum yang memperingatkan penduduk Tel Aviv untuk segera mengungsi dan menjauh dari apa yang digambarkan sebagai wilayah “mematikan dan berbahaya”.  

    “Pernyataan yang beredar mengindikasikan bahwa Houthi akan melakukan operasi militer terhadap target Israel di Tel Aviv, sehingga kehadiran apa pun di wilayah tersebut merupakan ancaman langsung terhadap kehidupan warga sipil,” kata laporan Khaberni.  

    Pernyataan Houthi tersebut disebutkan, menggarisbawahi kalau operasi penyerangan akan dilakukan secara tegas terhadap “organisasi Israel yang agresif,”.

    “Ultimatum Houthi ini menekankan perlunya pemukim Tel Aviv Israel pindah ke daerah yang lebih aman, seperti Gurun Negev dan zona kemanusiaan,” kata laporan tersebut.  

    Belum ada konfirmasi mengenai keaslian pernyataan tersebut.

    RUDAL BALISTIK – Seorang milisi gerakan Ansarallah Houthi Yaman memandangi stok rudal balistik kelompok tersebut yang siap diluncurkan. Houthi menyatakan akan menyerang langsung Israel sebagai tanggapan dimulai kembalinya Perang Gaza seiring agresi militer Israel dan bombardemen AS ke wilayah Yaman. (khaberni/tangkap layar)

    Israel Cegat Rudal Kedua yang Diluncurkan dari Yaman

    Adapun pihak otoritas Israel mengatakan pihaknya mencegat rudal kedua yang diluncurkan dari Yaman pada Kamis (20/3/2025) malam.

    Pernyataan ini dilontarkan saat serangan Amerika Serikat (AS) dilanjutkan terhadap kelompok Houthi di kota pelabuhan Hodeidah.

    Kelompok Houthi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal ke Israel tersebut. 

    Sejak pecahnya perang Gaza, mereka telah menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah dan Teluk Aden yang mereka tuduh memiliki hubungan dengan Israel dan sekutu-sekutunya, dalam apa yang mereka katakan sebagai kampanye solidaritas dengan Palestina.

    Houthi pada Kamis malam mengatakan mereka melakukan “operasi militer kualitatif yang menargetkan target militer Israel di selatan wilayah Jaffa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik Palestine 2”.

    Pernyataan militer Israel mengatakan, sirene serangan udara berbunyi di beberapa daerah termasuk Yerusalem.

    “Menyusul sirene yang berbunyi beberapa saat lalu di sejumlah wilayah di Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat oleh IAF [Angkatan Udara Israel] sebelum melintasi wilayah Israel,” katanya.

    Minggu ini, Houthi mengancam akan meningkatkan serangan mereka terhadap pengiriman, menyusul operasi militer baru Israel yang dimulai di Gaza pada Selasa (18/3/2025) kemarin.

    “Operasi-operasi ini, selain larangan navigasi Israel, akan terus berlanjut hingga agresi di Gaza berhenti dan pengepungan dicabut,” kata pemberontak.

    Asap ledakan rudal membumbung di kawasan Bandara Ben Gurion, pintu gerbang utama Israel di Tel Aviv, Rabu (6/11/2024). Rudal dilaporkan diluncurkan oleh gerakan Hizbullah Lebanon. (anews/tangkap layar)

    Rudal Balistik Hipersonik Sasar Bandara Ben Gurion

    Sebelumnya pada hari Kamis, Israel mengatakan telah mencegat rudal lain yang diluncurkan dari Yaman, yang diklaim oleh pemberontak sebagai “rudal balistik hipersonik” yang ditujukan ke bandara internasional utama Israel, Ben Gurion. 

    Kelompok Houthi mengatakan mereka juga telah melancarkan serangan terhadap kelompok kapal induk AS di Laut Merah.

    Kamis malam, pasukan AS melancarkan serangan udara lagi terhadap kota pelabuhan Hodeidah di Yaman, yang ditujukan ke depot rudal dan senjata milik pemberontak, menurut media setempat.

    Serangan itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump bersumpah bahwa “kaum barbar” Houthi akan “dimusnahkan sepenuhnya” oleh kampanye militer Amerika yang semakin intensif terhadap mereka.

    Komando Pusat AS mengatakan dalam posting hari Rabu di X bahwa pasukannya melanjutkan “operasi 24/7 melawan Houthi yang didukung Iran”.

    Washington telah melancarkan gelombang serangan udara sejak Sabtu terhadap sedikitnya empat provinsi yang dikuasai Houthi di Yaman, termasuk Sanaa, yang menyebabkan lebih dari 50 orang tewas dan 100 orang terluka, menurut saluran televisi Al Masirah yang dikelola Houthi.

     

    (oln/khbrn/ntnl/*)

  • Kelompok Houthi Yaman Laporkan Empat Serangan Udara Amerika Serikat yang Baru Terjadi di Al-Hudaydah – Halaman all

    Kelompok Houthi Yaman Laporkan Empat Serangan Udara Amerika Serikat yang Baru Terjadi di Al-Hudaydah – Halaman all

    Kelompok Houthi Yaman Laporkan 4 Serangan Udara AS Baru di Al-Hudaydah

    TRIBUNNEWS.COM- Pesawat tempur AS melancarkan empat serangan udara baru di provinsi pesisir Yaman Al-Hudaydah pada Kamis malam, kata kelompok Houthi, Anadolu melaporkan.

    Televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi mengatakan serangan itu menargetkan daerah Al-Kathib di distrik Al-Mina di provinsi tersebut.

    Belum ada informasi tersedia mengenai korban jiwa.

    Belum ada komentar langsung dari AS.

    Al-Hudaydah, yang menghadap Laut Merah, adalah salah satu provinsi paling strategis di Yaman, yang memiliki bandara internasional, tiga pelabuhan utama, dan garis pantai yang panjang.

     

    Houthi Klaim Serangan Rudal Hipersonik terhadap Bandara Ben Gurion Israel

    Kelompok Houthi mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran rudal hipersonik di Bandara Ben Gurion Israel, beberapa hari setelah pasukan Israel melanggar gencatan senjata di Gaza.

    Juru bicara militer Houthi Yahya Saree hari ini mengumumkan bahwa angkatan bersenjata Yaman telah melakukan “operasi militer kualitatif yang menargetkan bandara Ben Gurion di wilayah Jaffa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2.”

    Ia menyatakan bahwa serangan itu “berhasil mencapai sasarannya” tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Ini merupakan serangan kedua sejak Amerika Serikat meningkatkan serangan udara terhadap kelompok itu awal minggu ini.

    Militer Israel mengonfirmasi telah mencegat rudal tersebut sebelum memasuki wilayah udara Israel, dengan menyatakan bahwa sirene serangan udara berbunyi di beberapa area, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. 

    Polisi Israel juga mengonfirmasi alarm tersebut, sementara layanan ambulans negara itu melaporkan tidak ada korban luka serius.

    Serangan itu menyusul pengumuman Houthi pada hari Selasa bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik ke Israel dan memperingatkan bahwa mereka akan memperluas jangkauan target mereka sebagai tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata oleh Israel di Gaza. 

    Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel yang baru sejak hari Selasa telah menewaskan sedikitnya 710 warga Palestina dan melukai lebih dari 900 lainnya.

    Sementara itu, pesawat tempur AS menargetkan beberapa provinsi di Yaman dan ibu kota, Sanaa, atas dukungan Yaman terhadap Gaza.

    Kelompok Houthi telah memperingatkan bahwa mereka akan melancarkan serangan terhadap kapal induk AS USS Harry Truman dalam waktu 48 jam. 

    Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan operasi militer yang tegas dan kuat terhadap kelompok Houthi di Yaman.

    Hingga Senin malam, lebih dari 50 serangan udara AS telah dipantau di Yaman, yang mengakibatkan tewasnya 53 orang dan melukai 98 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, menurut Houthi.

    Sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, yang telah menghadapi perang genosida oleh Israel sejak 7 Oktober 2023, kaum Houthi telah menargetkan lokasi-lokasi Israel, kapal-kapal kargo, atau lokasi-lokasi yang terkait dengan Tel Aviv dengan rudal dan drone, yang menyatakan tekad mereka untuk melanjutkan operasi hingga serangan terhadap daerah kantong itu berakhir.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR