Category: Tribunnews.com Internasional

  • Dampak Pembubaran Departemen Pendidikan AS oleh Trump: Apa Kata Pakar? – Halaman all

    Dampak Pembubaran Departemen Pendidikan AS oleh Trump: Apa Kata Pakar? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 20 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi menandatangani perintah eksekutif yang memulai proses pembubaran Departemen Pendidikan AS.

    Langkah ini merupakan realisasi dari janji kampanyenya yang mengedepankan pengembalian kewenangan pendidikan ke negara bagian, alih-alih diatur oleh pemerintah pusat.

    Apa Motivasi di Balik Pembubaran Departemen Pendidikan?

    Pembubaran Departemen Pendidikan bukanlah isu baru di kalangan Partai Republik.

    Sejak era Presiden Ronald Reagan pada 1980-an, wacana ini telah muncul sebagai bagian dari dorongan untuk mengurangi campur tangan pemerintah federal dalam pendidikan.

    Dalam pandangannya, sistem pendidikan harus sepenuhnya berada di bawah kendali negara bagian, yang dianggap lebih memahami kebutuhan spesifik daerah mereka.

    Meskipun Departemen Pendidikan tidak secara langsung mengatur kurikulum sekolah, Trump berusaha untuk mengurangi pengaruhnya.

    Salah satu cara yang diambil adalah dengan memotong anggaran dan membatalkan hibah serta kontrak yang sebelumnya telah dijalankan oleh departemen ini.

    Sebagian besar anggaran Departemen Pendidikan digunakan untuk program hibah dan pinjaman federal, termasuk program Title I untuk sekolah di daerah miskin dan program IDEA untuk pendidikan siswa berkebutuhan khusus.

    Bagaimana Reaksi Terhadap Keputusan Ini?

    Keputusan Trump untuk membubarkan Departemen Pendidikan mendapatkan respons yang beragam.

    Kelompok konservatif, terutama pendukung gerakan Make America Great Again, menyambut baik langkah ini.

    Namun, banyak pihak dari kalangan Demokrat mengecam tindakan ini sebagai ancaman bagi pendidikan publik dan bantuan finansial bagi siswa-siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

    Hakeem Jeffries, pemimpin minoritas DPR AS, menegaskan bahwa menutup Departemen Pendidikan akan merugikan jutaan siswa, meningkatkan jumlah murid di kelas, dan mengurangi dana untuk program pendidikan khusus.

    Apakah Pembubaran Departemen Pendidikan Akan Efektif?

    Beberapa pakar menilai bahwa pembubaran Departemen Pendidikan tidak serta merta menyelesaikan masalah birokrasi yang selama ini menjadi kritik Partai Republik.

    Frederick Hess dari American Enterprise Institute menyatakan bahwa kebijakan pendidikan federal sudah diatur dalam undang-undang, sehingga perintah eksekutif saja tidak cukup untuk menghapus kewajiban tersebut. “Jika ingin perubahan mendasar, harus ada revisi undang-undang, bukan hanya membubarkan departemen,” tegasnya.

    Apa Yang Akan Terjadi Selanjutnya?

    Meskipun Kongres masih harus memberikan persetujuan penuh untuk pembubaran Departemen Pendidikan, pemerintahan Trump tetap bisa mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kewenangan departemen ini.

    Beberapa kebijakan yang mungkin diterapkan adalah peningkatan penggunaan voucer sekolah, pelibatan lebih banyak pihak swasta dalam pendidikan, serta hak orang tua untuk menentukan materi ajar.

    Trump juga telah menandatangani perintah eksekutif untuk mempromosikan pilihan sekolah dengan mendukung dana publik bagi sekolah swasta dan mencabut pendanaan bagi institusi yang dianggap melakukan indoktrinasi radikal.

     

    Langkah pembubaran Departemen Pendidikan AS yang diambil oleh Trump mencerminkan dorongan ideologis Partai Republik untuk mengurangi campur tangan pemerintah federal dalam pendidikan.

    Sementara dukungan dari kelompok konservatif ada, kritik dari pihak Demokrat serta pakar pendidikan menunjukkan adanya keraguan mengenai dampak langkah ini terhadap pendidikan publik dan keadilan sosial.

    Masa depan pendidikan di AS akan sangat tergantung pada bagaimana Kongres dan masyarakat merespons kebijakan-kebijakan yang diusulkan oleh pemerintahan Trump.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hari ke-1123 Perang Rusia-Ukraina: Zaporizhzhia Diserang Lagi – Halaman all

    Hari ke-1123 Perang Rusia-Ukraina: Zaporizhzhia Diserang Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1123 pada Sabtu, 22 Maret 2025.

    Konflik ini semakin memanas dengan serangan terbaru yang menargetkan kota Zaporizhzhia di tengara Ukraina.

    Apa yang terjadi di sana dan bagaimana dampaknya terhadap situasi keamanan Ukraina?

    Apa Yang Terjadi di Zaporizhzhia?

    Pada Jumat malam, 21 Maret 2025, serangan Rusia di kota Zaporizhzhia mengakibatkan tewasnya dua orang dan melukai sembilan lainnya.

    Gubernur Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, mengonfirmasi bahwa kota tersebut mengalami lebih dari 10 serangan dalam waktu singkat.

    Di antara korban luka, terdapat seorang bayi berusia sembilan bulan dan seorang wanita yang mengalami cedera serius.

    Gambar yang beredar di media menunjukkan tim penyelamat mencari korban di antara puing-puing bangunan.

    Blok apartemen dan rumah-rumah di lokasi serangan mengalami kerusakan parah dengan jendela yang hancur dan fasad bangunan yang runtuh.

    Kobaran api juga terlihat membakar reruntuhan, memperparah kehancuran akibat serangan tersebut.

    Bagaimana Dampak Serangan Lainnya di Wilayah Ukraina?

    Serangan tidak hanya terbatas di Zaporizhzhia.

    Di wilayah Sumy, dua orang dilaporkan tewas setelah enam bom berpemandu dijatuhkan di desa Krasnopillia, yang terletak dekat perbatasan utara Ukraina dengan Rusia.

    Selain itu, di wilayah Donetsk, serangan udara di kota Kostiantynivka menyebabkan satu orang tewas akibat tiga bom yang dijatuhkan.

    Kekerasan ini semakin memperburuk situasi keamanan di Ukraina, yang terus menghadapi eskalasi serangan dari Rusia di berbagai wilayah.

    Apa Tuduhan Ukraina Terhadap Rusia?

    Ukraina juga menuduh Rusia melakukan tekanan ilegal terhadap warga Ukraina di wilayah pendudukan, dengan memaksa mereka untuk mengubah status hukum atau meninggalkan daerah tersebut.

    Pemerintah Ukraina berencana untuk melaporkan praktik ini ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC).

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, mengungkapkan bahwa Rusia tengah melakukan pengusiran paksa warga Ukraina dari tanah air mereka atau memaksa mereka untuk memperoleh status orang asing.

    Dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mewajibkan warga Ukraina yang tinggal di Rusia tanpa dasar hukum untuk menyesuaikan status mereka paling lambat 10 September 2024.

    Dukungan Internasional: Apa yang Dikatakan Kim Jong-un?

    Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, juga memberikan dukungan yang tak tergoyahkan terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.

    Dalam pertemuannya dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, Kim menegaskan bahwa pemerintahannya akan selalu mendukung Rusia dalam mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial.

    Shoigu juga menyampaikan rasa terima kasih atas solidaritas Korea Utara terhadap posisi Rusia dalam berbagai isu geopolitik global.

    Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua negara semakin erat di tengah ketegangan yang terus berlangsung.

    Perjanjian Damai: Apa Kata Stephen Witkoff?

    Stephen Witkoff, utusan khusus Presiden AS, mengemukakan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO tidak sejalan dengan potensi perjanjian damai dengan Rusia.

    Dalam wawancaranya, ia menyatakan bahwa meskipun Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO, masih ada kemungkinan untuk membahas jaminan keamanan alternatif.

    Witkoff menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO, meskipun terdapat diskusi tentang perlindungan keamanan dari AS atau negara-negara Eropa.

    Secara umum, diterima bahwa jika ada perjanjian damai antara Ukraina dan Rusia, Ukraina tidak boleh menjadi anggota NATO.

     

    Serangan yang terjadi di Zaporizhzhia dan lokasi lainnya menunjukkan bahwa konflik Rusia-Ukraina masih jauh dari akhir.

    Dalam situasi yang terus berkembang ini, dukungan internasional dan negosiasi untuk mencapai kedamaian menjadi semakin penting.

    Namun, langkah-langkah yang diambil oleh Rusia dan respons Ukraina akan terus menentukan jalannya konflik ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • WNI Bermasalah di Kamboja Naik 60 Kali Lipat dalam 4 Tahun, Kini Tembus 3 Ribu Kasus – Halaman all

    WNI Bermasalah di Kamboja Naik 60 Kali Lipat dalam 4 Tahun, Kini Tembus 3 Ribu Kasus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angka kasus warga negara Indonesia (WNI) bermasalah di Kamboja mengalami lonjakan drastis dalam beberapa tahun terakhir.

    Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, mengungkapkan bahwa pada 2020 hanya tercatat 56 kasus, namun pada 2024 jumlahnya melonjak 60 kali lipat menjadi lebih dari 3 ribu kasus.

    “Pada 2024 jumlahnya meningkat drastis menjadi 3.310 kasus. Artinya ada kenaikan lebih dari 60 kali lipat,” kata Santo dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).

    Kondisi ini semakin memprihatinkan dengan data terbaru dari dua bulan pertama tahun 2025. KBRI Phnom Penh telah menerima 841 kasus, baik yang dilaporkan langsung, melalui hotline, atau berdasarkan informasi dari aparat Kamboja. Angka ini bahkan tercatat tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sebagian besar dari 841 kasus ini, sekitar 75 persen, terkait dengan penipuan daring atau online scam yang melibatkan WNI. 

    Hal ini mengindikasikan adanya tren yang terus berkembang, dengan semakin banyak WNI yang terjebak dalam praktik penipuan yang menjanjikan pekerjaan mudah dengan gaji tinggi, namun ternyata hanya tipuan.

    Banyak WNI yang tergiur dengan iming-iming pekerjaan mudah, tanpa kualifikasi, dan gaji tinggi. Tapi itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Jangan mudah percaya.

    Kasus-kasus tersebut sebagian besar melibatkan WNI yang bekerja secara ilegal di Kamboja, dengan lebih dari 131 ribu orang tercatat tinggal di negara itu tanpa izin resmi. Mereka tersebar di berbagai kota seperti Sihanoukville, Poipet, Chrey Thum, Bavet, dan Phnom Penh.

    “Itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Jangan terlalu mudah percaya,” kata Santo.

    Untuk menangani lonjakan kasus ini, KBRI akan berkoordinasi dengan pihak berwenang di Kamboja dan Indonesia. Selain itu, WNI diminta untuk melaporkan diri agar keberadaannya dapat terpantau dengan baik.

    Lonjakan kasus ini mencerminkan tantangan besar bagi pemerintah Indonesia dan KBRI dalam melindungi warga negara di luar negeri, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu menggiurkan.

     

  • Pencuri Telan Anting-anting Berlian Bernilai Rp 12 M, Butuh 12 Hari untuk Keluarkan dari Tubuh – Halaman all

    Pencuri Telan Anting-anting Berlian Bernilai Rp 12 M, Butuh 12 Hari untuk Keluarkan dari Tubuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pencuri perhiasan nekat menelan anting-anting berlian belasan miliaran rupiah yang dicurinya dari toko perhiasan Tiffany & Co.

    Peristiwa itu terjadi di Amerika Serikat, saat detektif menemukan empat anting-anting berlian dari seorang tersangka pencuri dua minggu setelah ia menelannya.

    Dikutip dari Sky News, polisi menyebut anting-anting berlian itu bernilai USD 770.000 atau setara Rp 12,6 miliar.

    Departemen Polisi Orlando pada Jumat (20/3/2025) mengumumkan telah menemukan anting-anting tersebut dari pelaku bernama Gilder.

    Dua pasang anting-anting itu berhasil dikeluarkan dari tubuhnya setelah menghabiskan lebih dari 12 hari di rumah sakit.

    Kronologi Pencurian

    Pencurian itu dilakukan di toko perhiasan Tiffany & Company, di sebuah mal di Orlando, pada 26 Februari 2025.

    Dilansir New York Times, pelaku yang berasal dari Houston itu menggunakan nama samaran “Shawn” dan berpura-pura sebagai perwakilan untuk seorang pemain NBA di Orlando Magic.

    Lalu ia dibawa ke sebuah ruangan pribadi di belakang toko Tiffany & Company.

    Ia kemudian melihat perhiasan tersebut dan tiba-tiba melompat meraih dua pasang anting-anting dan sebuah cincin, menurut surat perintah penangkapan yang diajukan oleh seorang petugas polisi Orlando.

    Pelaku berlari menuju pintu, mendorong dan menarik pegangan pintu saat ia mencoba untuk keluar.

    Namun saat ia berjuang untuk keluar, seorang karyawan menarik cincin tersebut darinya.

    Pelaku berhasil melarikan diri dengan anting-anting tersebut, kata surat perintah itu.

    Dengan menggunakan kamera keamanan dan teknologi pembaca plat nomor, polisi dapat mengidentifikasi mobil yang dikendarai pelaku saat keluar dari mal.

    Malam itu, ia dihentikan karena pelanggaran lalu lintas sekitar lima jam barat laut Orlando, 100 mil barat Tallahassee.

    Sebelum ditangkap, Gilder secara diam-diam “menelan beberapa barang,” kata surat perintah penangkapan tersebut.

    Ketika ia dipindahkan ke penjara di Washington County, Florida, beberapa “benda asing,” yang diyakini sebagai anting-anting berlian, muncul dalam gambar sinar-X, kata pihak berwenang.

    Saat diamankan, tersangka terdengar mengatakan: “Seharusnya saya membuangnya dari jendela” dan bertanya kepada staf penjara: “Apakah saya akan dikenakan tuduhan atas apa yang ada di perut saya?”, menurut laporan penangkapan.

    (Tribunnews.com)

  • AS Pilih Bungkam, Tolak Tanggapi Seruan Aneksasi Gaza oleh Menhan Israel – Halaman all

    AS Pilih Bungkam, Tolak Tanggapi Seruan Aneksasi Gaza oleh Menhan Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Departemen Luar Negeri AS menolak untuk menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz yang menyerukan aneksasi di beberapa Jalur Gaza.

    Hal tersebut terlihat ketika juru bicara Deplu AS, Tammy Bruce mengindari pernyataan soal aneksasi tersebut.

    Menurutnya, pernyataan Israel Katz hanyalah untuk pengalihan isu. Sehingga ia memilih untuk tidak menanggapinya.

    “Yang lain, mungkin mereka ingin kita selalu berbicara tentang hal lain, agar orang lain teralihkan perhatiannya dengan hal itu sehingga kita berhenti memikirkan hal yang harus segera kita tangani,” katanya, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Pihaknya mengklaim bahwa saat ini fokus AS tidak akan teralihkan untuk menghentikan pembantaian massal.

    “Menarik bahwa kita dapat terus mengingat hakikat dari apa yang ada di depan kita, yaitu menghentikan pembantaian massal terhadap orang-orang, penggunaan orang lain sebagai tameng manusia, kekacauan umum yang ditimbulkannya, dan fakta bahwa ada cara untuk menghentikannya,” tambahnya.

    Sebelumnya, Israel Katz mengatakan negaranya akan mengancam akan melakukan aneksasi di Gaza.

    Ia memerintahkan kepada pasukan Israel untuk mencaplok lebih banyak wilayah Gaza setelah mengusir penduduk Palestina.

    “Saya perintahkan (tentara) untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza,” katanya, dikutip dari Al-Arabiya.

    Katz mengatakan bahwa ini ancaman untuk Hamas, agar mereka segera membebaskan sandera.

    “Semakin Hamas menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dianeksasi oleh Israel,” tambahnya.

    Tidak hanya itu, Katz juga mengancam akan memperluas zona penyangga apabila Hamas tidak segera membebaskan sandera.

    “Jika Hamas tidak mematuhinya, kami akan memperluas zona penyangga di sekitar Gaza untuk melindungi wilayah penduduk sipil dan tentara Israel dengan menerapkan pendudukan permanen Israel di wilayah tersebut,” ancamnya.

    Senada dengan Katz, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee telah mendesak seluruh warga Gaza yang berada di daerah Al-Salatin, Al-Karama dan Al-Awda untuk segera mengungsi dari rumah mereka.

    “Demi keselamatan Anda, segera menuju ke selatan menuju tempat perlindungan yang diketahui,” kata Adraee melalui X. 

    Namun pernyataan Katz ini mendapat kecaman dari menteri luar negeri Prancis Jean-Noel Barrot.

    Barrot dengan tegas menolak aneksasi seperti yang diucapkan Katz.

    “Negara kami menentang segala bentuk aneksasi, baik yang menyangkut Tepi Barat maupun Jalur Gaza,” tegasnya.

    Sementara itu, Hamas telah berupaya memajukan negosiasi ke tahap kedua dari gencatan senjata yang disepakati pada bulan Januari.

    Namun Israel bersikeras agar Hamas segera membaskan semua sandera yang tentunya ini melanggar kesepakatan awal.

    Israel Terus Bombardir Gaza

    Israel melanjutkan pemboman intensif di Gaza pada Selasa (18/3/2025).

    Mereka beralasan serangan ini sebagai kebuntuan dalam perundingan gencatan senjata.

    Di mana gencatan tahap pertama telah berakhir pada awal bulan ini.

    Serangan ini juga merupakan persetujuan dari Presiden AS Donald Trump.

    Akibat serangan ini, lebih dari 700 warga Palestina tewas dan lebih dari 900 lainnya cedera.

    Serangan ini tentunya mendapat kecaman dari berbagai pihak, bahkan dari presiden Israel sendiri.

    Presiden Israel, Isaac Herzoh  menyampaikan kekhawatirannya mengenai tindakan pemerintah dalam sebuah pernyataan video pada hari Kamis (19/3/2025).

    Herzog mengatakan bahwa dirinya khawatir keputusan Netanyahu saat ini menjadi boomerang di masa depan.

    “Tidak mungkin untuk tidak merasa sangat terganggu oleh kenyataan pahit yang terbentang di depan mata kita,” kata Herzog dalam sebuah pernyataan video,dikutip dari Arab News.

    Herzog dengan jelas mengatakan bahwa keputusan berperang di Gaza tidak dapat diterima.

    Menurutnya, pasukan Israel tidak dapat fokus membebaskan sandera apabila melanjutkan agresi di Gaza.

    “Tidak terpikirkan untuk melanjutkan pertempuran sementara masih menjalankan misi suci untuk membawa pulang para sandera kita,” kata Herzog.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Israel Katz dan Konflik Palestina vs Israel

  • WNI Bermasalah di Kamboja Tahun 2024 Capai 3 Ribu Kasus, Naik 60 Kali Lipat Sejak 4 Tahun Lalu – Halaman all

    WNI Bermasalah di Kamboja Tahun 2024 Capai 3 Ribu Kasus, Naik 60 Kali Lipat Sejak 4 Tahun Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto mengatakan, pada tahun 2020 hanya ada 56 kasus warga negara Indonesia (WNI) bermasalah yang ditangani pihak kedutaan.

    Namun tahun 2024, jumlahnya naik terlampau signifikan menjadi 3.310 kasus atau berlipat 60 kali.

    “Pada 2024 jumlahnya meningkat drastis menjadi 3.310 kasus. Artinya ada kenaikan lebih dari 60 kali lipat,” kata Santo dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).

    Sementara pada 2 bulan awal tahun 2025 yakni Januari – Februari, KBRI Phnom Penh menerima 841 kasus yang masuk baik melapor langsung, lewat nomor hotline, atau berdasarkan notifikasi aparat Kamboja. 

    Angka ini juga mencapai rekor tertingginya, bahkan 3 kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dari 841 kasus yang masuk, 75 persen diantaranya pelaporan terhadap WNI yang terlibat penipuan daring atau online scam.

    Angka kasus tersebut diprediksi juga terus naik lantaran makin banyak WNI yang tinggal menetap di Kamboja. Berdasarkan data 2024, pemerintah Kamboja mencatat ada lebih dari 131 ribu WNI tinggal di Kamboja secara ilegal.

    Mereka tersebar di kota-kota seperti Sihanoukville, Poipet, Chrey Thum, Bavet, dan Phnom Penh. Para WNI ini bekerja sebagai penipu yang diiming-imingi pekerjaan mudah, syarat renda, tanpa perlu kualifikasi, namun dijanjikan gaji tinggi.

    “Itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Jangan terlalu mudah percaya,” kata Santo.

    Perihal kasus yang telah masuk, KBRI akan berkoordinasi dengan pihak di Kamboja dan Indonesia untuk menyikapi lonjakan kasus ini. Para WNI juga diminta melapor diri agar keberadaannya di Kamboja termonitor.

  • Mantan Petarung MMA, Conor McGregor Maju Pilpres Irlandia usai Kunjungan ke Gedung Putih – Halaman all

    Mantan Petarung MMA, Conor McGregor Maju Pilpres Irlandia usai Kunjungan ke Gedung Putih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan petarung MMA, Conor McGregor mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Irlandia.

    Pengumuman ini datang hanya beberapa hari setelah kunjungan kontroversialnya ke Gedung Putih. Di sana ia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Dalam unggahan di Instagram, McGregor menyatakan penentangannya terhadap Pakta Migrasi Uni Eropa, yang menurutnya harus diterapkan sepenuhnya oleh Irlandia paling lambat 12 Juni 2026.

    Ia menegaskan bahwa jika terpilih akan mengajukan rancangan undang-undang ini untuk referendum agar rakyat Irlandia yang menentukan.

    “Meskipun saya sangat menentang pakta ini, itu bukan pilihan saya atau pemerintah untuk membuat perjanjian. Itu adalah pilihan rakyat Irlandia! Selalu! Itulah demokrasi sejati!” tulis McGregor dalam unggahannya, seperti dikutip dari TRT Global.

    McGregor juga mempertanyakan mengapa pejabat pemerintah “sangat setuju” dengan pakta migrasi ini dan menyerukan debat publik sebelum diambil keputusan.

    Meski mendapat dukungan dari kelompok sayap kanan dan tokoh seperti Elon Musk serta Andrew Tate, peluang McGregor untuk menjadi Presiden Irlandia diperkirakan sangat kecil.

    Profesor ilmu politik dari Trinity College Dublin, Gail McElroy menyatakan, kemungkinan McGregor mendapatkan dukungan politik yang cukup “hampir nol.”

    Untuk bisa mencalonkan diri, seorang kandidat harus mendapat dukungan dari 20 anggota Oireachtas atau empat dari 31 otoritas lokal di Irlandia.

    Sementara itu, beberapa tokoh politik senior seperti mantan Perdana Menteri Irlandia, Bertie Ahern, dan mantan Komisaris Eropa, Mairead McGuinness, disebut-sebut sebagai kandidat potensial dalam pemilihan yang dijadwalkan berlangsung pada 11 November 2025.

    Kunjungan ke Gedung Putih dan Pertemuan dengan Trump

    Pada Hari St Patrick, McGregor berbicara di ruang pengarahan resmi Gedung Putih sebelum bertemu dengan Donald Trump dan Elon Musk di Ruang Oval.

    Dalam kesempatan itu, ia mengenakan setelan hijau dan menyampaikan kritik terhadap pemerintah Irlandia yang dianggapnya gagal menangani isu-isu domestik.

    Trump telah menyatakan dukungannya terhadap McGregor dengan menyebut sebagai salah satu orang Irlandia favoritnya.

    McGregor pun membalas pujian itu dengan menyebut etos kerja Trump sebagai “inspiratif.”

    Kritik dari Pejabat Irlandia

    Kunjungan McGregor ke Gedung Putih mendapat kecaman dari para pemimpin Irlandia.

    Taoiseach Micheál Martin menyatakan, komentar McGregor “tidak mencerminkan semangat Hari St Patrick atau pandangan masyarakat Irlandia.”

    Simon Harris, Wakil Perdana Menteri Irlandia menegaskan, McGregor tidak memiliki mandat untuk mewakili rakyat Irlandia dan menekankan, kehadirannya di AS bersifat pribadi.

    “Terserah Presiden Trump untuk memutuskan siapa yang diundang ke rumahnya. Tetapi saya ingin memperjelas: Conor McGregor tidak berada di Amerika Serikat untuk mewakili Irlandia atau rakyat Irlandia,” kata Harris, dikutip dari Daily Mail.

    Dugaan Kasus Hukum yang Membayangi

    Selain kariernya di dunia olahraga dan ambisi politiknya, McGregor juga menghadapi berbagai kasus hukum.

    Dua tahun lalu, ia dinyatakan bertanggung jawab dalam kasus perdata atas dugaan pemerkosaan seorang wanita di sebuah hotel di Dublin pada 2018.

    Juri Pengadilan Tinggi Dublin memberikan ganti rugi kepada korban sebesar hampir 250.000 euro (sekitar Rp 4,4 miliar).

    McGregor telah mengajukan banding atas keputusan ini.

    Kasus lain yang melibatkan McGregor termasuk tuduhan kekerasan seksual di Miami dan insiden di mana ia memukul maskot tim NBA Miami Heat, yang membuat korban harus dibawa ke rumah sakit.

    Pusat Krisis Pemerkosaan Dublin bahkan mengirim surat protes ke Kedutaan Besar AS di Irlandia, menyatakan bahwa kunjungan McGregor ke Gedung Putih “secara efektif menormalkan kekerasan seksual dan meremehkan dampaknya terhadap korban.”

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Gardu Listrik Bandara Heathrow Inggris Terbakar, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar – Halaman all

    Gardu Listrik Bandara Heathrow Inggris Terbakar, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bandara Heathrow di Inggris terpaksa ditutup pada Jumat (21/3/2025), gara-gara kebakaran besar melilit gardu listrik di dekatnya, sehingga memutus pasokan daya utama dan cadangan bandara.

    Kebakaran ini mengakibatkan ratusan ribu penumpang terlantar dari berbagai belahan dunia, memicu kekacauan perjalanan global.

    Dampak dari insiden ini dirasakan secara luas, mulai dari Las Vegas, Frankfurt hingga Dubai.

    Banyak penumpang yang terjebak dalam transit tanpa kepastian jadwal penerbangan mereka.

    Di Dubai, pelanggan British Airways mengungkapkan kekecewaannya kepada Sky News.

    Sementara itu, Charlotte Johnston di Guangzhou, China, terjebak berjam-jam di bandara dengan hanya barang bawaan seadanya.

    Di Las Vegas, Chez Khan, seorang direktur layanan klien dari London, mengungkapkan kesulitannya karena terpisah dari anak-anaknya selama seminggu.

    Dia dan beberapa penumpang lain dialihkan ke sebuah hotel, tetapi ternyata kamar tidak tersedia, memaksa mereka kembali ke bandara tanpa bantuan.

    Sementara itu, Becky Davies, yang tengah merayakan ulang tahun pernikahannya di Las Vegas, juga mengalami nasib serupa.

    Ia dan suaminya seharusnya kembali ke Inggris pada Kamis malam.

    Sedihnya, pasangan itu terpaksa menunda kepulangannya padahal ada empat anak mereka yang menunggu di rumah.

    Di Jenewa, Swiss, Taylor Collier-Brown bersama tim hoki lapangan terjebak setelah perjalanan ski di Pegunungan Alpen Prancis.

    Mereka menghadapi kesulitan untuk kembali ke London tepat waktu sebelum pertandingan.

    Kazumi Nakamura dan putrinya yang berusia 13 tahun juga mengalami keterlambatan perjalanan saat hendak kembali ke Vancouver dari London.

    Meskipun situasinya tidak terlalu mendesak, mereka tetap berharap bisa segera mendapatkan penerbangan baru.

    Bagi Halleli Pinson, seorang profesor sosiologi pendidikan dari Universitas Ben Gurion, keterlambatan ini menjadi pukulan besar.

    Ia seharusnya menghadiri konferensi pendidikan di Chicago, tetapi penerbangannya dibatalkan tanpa solusi yang memadai dari British Airways.

    Sebaliknya, Foluke Oleniwen dari Nigeria merasa lega karena tiba di London tepat sebelum bandara ditutup, meski ia tetap bersimpati kepada mereka yang terdampak.

    Kerugian Finansial

    Kebakaran terjadi pada Kamis (20/3/2025) malam sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

    Api besar dan asap hitam membumbung dari gardu induk.

    Kebakaran ini melenyapkan 25.000 liter minyak pendingin dalam transformator, menyebabkan pemadaman listrik total.

    Pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api pada Jumat dini hari dengan menyemprotkan busa pemadam kebakaran.

    Insiden ini memaksa Heathrow membatalkan lebih dari 1.350 penerbangan pada Jumat.

    Juga mengacaukan jadwal perjalanan hingga 291.000 penumpang.

    Banyak penerbangan dialihkan ke bandara lain di Inggris dan Eropa, sementara beberapa pesawat jarak jauh bahkan kembali ke titik keberangkatan.

    Harga hotel di sekitar Heathrow melonjak drastis, dengan beberapa kamar mencapai 500 pound atau sekitar lima kali lipat dari harga normal.

    Para pemimpin industri penerbangan mempertanyakan bagaimana infrastruktur utama seperti Heathrow bisa lumpuh hanya karena satu kebakaran.

    Seorang eksekutif maskapai Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa bandara sebesar Heathrow seharusnya memiliki cadangan listrik yang lebih andal.

    Menteri Energi Inggris, Ed Miliband, menyatakan bahwa insiden ini tampaknya bukan akibat sabotase dan pemerintah akan menyelidiki penyebab pastinya.

    Ia juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap sistem cadangan bandara agar kejadian serupa tidak terulang.

    Efek Domino Penerbangan Global

    Menurut data Cirium, setidaknya 37 penerbangan dari maskapai seperti British Airways, American Airlines, Air Canada, Delta, Qantas, dan United Airlines dialihkan atau dikembalikan ke bandara asal mereka.

    Jadwal penerbangan global mengalami kekacauan karena banyak pesawat dan awaknya tidak berada di lokasi yang tepat.

    Maskapai seperti EasyJet dan Ryanair berusaha mengatasi penumpukan dengan menambah penerbangan atau menggunakan pesawat berkapasitas lebih besar.

    Analis industri memperkirakan gangguan perjalanan ini akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.

    Seorang juru bicara Heathrow menyatakan bahwa bandara tetap ditutup hingga Jumat (21/3/2025) tengah malam atau Sabtu (22/3/2025) dini hari, dengan harapan pemulihan sistem dapat dilakukan secepat mungkin.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata pihak Heathrow dalam pernyataannya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Yaman Peringatkan Bandara Ben Gurion Israel Tidak Aman Sampai Agresi Gaza Berakhir – Halaman all

    Yaman Peringatkan Bandara Ben Gurion Israel Tidak Aman Sampai Agresi Gaza Berakhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) dan kelompok Houthi, mengumumkan bahwa pasukannya telah meluncurkan rudal balistik hipersonik yang dikenal sebagai Palestine-2 ke Bandara Ben Gurion pada Jumat, 21 Maret 2025.

    “Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk lalu lintas udara,” tegas Saree, menambahkan bahwa bandara tersebut akan terus menjadi sasaran hingga perang di Gaza berakhir.

    Akibat serangan ini, sirene peringatan diaktifkan di berbagai wilayah, termasuk Tel Aviv, Yerusalem (al-Quds), dan Beit Shemesh.

    Media lokal melaporkan bahwa meskipun militer Israel mengeklaim berhasil mencegat rudal tersebut, suara ledakan dari rudal pencegat terdengar di seluruh wilayah pusat Israel.

    Sebagai respons atas serangan tersebut, lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion sempat dihentikan sementara.

    Ini menjadi yang keempat kalinya dalam minggu ini kelompok Houthi meluncurkan serangan terhadap wilayah tengah Israel, setelah jeda operasi selama dua bulan yang bertepatan dengan perjanjian gencatan senjata di Gaza.

    Sayangnya, Israel melanggar perjanjian tersebut dengan melanjutkan serangannya ke daerah kantong Palestina.

    Terkait konfrontasi yang lebih luas, Yahya Saree juga mengumumkan serangan terhadap kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat di sekitar kapal induk USS Harry S. Truman.

    Serangan ini dikatakan sebagai respons terhadap upaya AS untuk memaksa Yaman menghentikan dukungannya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

    “Operasi militer YAF untuk mendukung Gaza akan terus berlanjut, terlepas dari serangan Amerika Serikat yang masih berlangsung di Yaman,” ujar Saree.

    Selain itu, dia menekankan bahwa blokade Yaman terhadap navigasi Israel akan terus dilakukan hingga agresi terhadap Gaza berakhir dan pengepungan dicabut.

    Sementara itu, Houthi menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung Palestina, yang semakin memperburuk situasi di kawasan tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Turis Israel BAB di Taksi saat Berlibur di Thailand, Tidak Mau Ganti Rugi, Polisi Turun Tangan – Halaman all

    Turis Israel BAB di Taksi saat Berlibur di Thailand, Tidak Mau Ganti Rugi, Polisi Turun Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang tulis asal Israel membuat keributan di Thailand karena buang air besar di taksi tetapi menolak untuk membayar biaya pembersihan secara penuh.

    Insiden ini terjadi di Pattaya pada 19 Maret 2025, menurut laporan media Malaysia Sinar Harian.

    Saat itu, sopir taksi bernama Norraphat (32) mendapat orderan untuk menjemput 2 turis Israel di dekat pusat perbelanjaan menuju Soi Buakhao, Pattaya Selatan.

    Di tengah perjalanan, Norraphat tiba-tiba mencium bau tidak sedap.

    Ia kemudian sadar salah satu penumpangnya buang air besar di taksinya.

    Sang sopir langsung menghentikan kendaraannya dan meminta kompensasi sebesar 1.500 baht, atau sekitar Rp730.000.

    Namun turis itu menolak memberikan jumlah yang diminta.

    Ia hanya mau membayar 300 baht (Rp145.000).

    Turis dan sopir taksi terlibat adu mulut hingga Norraphat harus meminta bantuan polisi.

    Ketika polisi tiba di tempat kejadian, turis yang BAB di celana berdiri di jalan dengan kotoran terlihat di kakinya.

    Setelah adu argumen, polisi akhirnya berhasil mendesak turis itu membayar kompensasi sesuai yang diminta dan akhirnya mereka meninggalkan TKP.

    TURIS ISRAEL BERULAH – Foto dari media Thailand AmarinTV pada 20 Maret 2025, memperlihatkan ulah turis Israel di Thailand. Turis Israel buang air besar di sebuah taksi di Thailand, tidak mau membayar ganti rugi secara penuh hingga polisi harus turun tangan. (AmarinTV)

    Turis Israel Sering Berulah, Thailand Perketat Aturan

    Pada Februari 2025, Thailand mulai memberlakukan aturan yang lebih ketat bagi wisatawan Israel akibat meningkatnya kekhawatiran terkait perilaku buruk dan pelanggaran hukum yang mereka lakukan.

    Otoritas setempat juga mendesak para turis untuk menghormati hukum dan adat lokal guna menjaga ketertiban serta hubungan baik dengan masyarakat Thailand.

    Thailand telah lama menjadi destinasi wisata favorit di dunia, terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan, warisan budaya yang kaya, serta keramahtamahannya.

    Di antara jutaan wisatawan yang berkunjung setiap tahun, warga Israel menjadi salah satu kelompok signifikan, terutama di destinasi populer seperti Bangkok, Chiang Mai, Phuket, dan Pai.

    Namun, serangkaian insiden terbaru yang melibatkan wisatawan Israel mendorong Kedutaan Besar Israel di Thailand untuk mengeluarkan imbauan publik agar warganya menghormati hukum dan norma setempat.

    Imbauan ini dikeluarkan setelah beberapa kejadian dalam beberapa minggu terakhir yang menarik perhatian otoritas Thailand, khususnya di Pai, sebuah kota kecil di Provinsi Mae Hong Son.

    Dikenal dengan pemandangan pegunungannya yang indah, suasana santai, serta keragaman wisatawan internasional, Pai mengalami lonjakan kunjungan wisatawan Israel pada tahun 2025—peningkatan yang cukup drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

    Namun, meningkatnya laporan mengenai perilaku gaduh, gangguan publik, dan pelanggaran hukum membuat otoritas setempat memperketat pengawasan serta penegakan aturan.

    Menurut Kantor Imigrasi Mae Hong Son, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pai terus meningkat dari tahun ke tahun pada bulan Februari:

    Jumlah wisatawan pada 2024: 17.162
    Jumlah wisatawan pada 2025: 21.026

    Di antara peningkatan tersebut, lonjakan paling signifikan berasal dari wisatawan Israel:

    Wisatawan Israel pada 2024: 817
    Wisatawan Israel pada 2025: 3.034

    Meskipun peningkatan ini membawa manfaat ekonomi bagi sektor pariwisata, otoritas setempat juga menghadapi tantangan akibat meningkatnya keluhan terkait perilaku wisatawan yang dianggap bertentangan dengan adat istiadat serta peraturan Thailand.

    Pedoman Resmi untuk Wisatawan

    Mengutip Travel and Tour World, berikut adalah imbauan resmi Kedutaan Besar Israel kepada warganya yang berkunjung ke Thailand:

    1. Jaga Kesopanan di Tempat Umum

    Hindari berbicara dengan suara keras atau berteriak di tempat umum seperti jalan, hotel, dan restoran.
    Hormati ruang pribadi dan lingkungan sekitar agar tidak mengganggu penduduk maupun wisatawan lain.

    2. Patuhi Hukum dan Peraturan Setempat

    Dilarang merokok di tempat umum: Thailand memiliki aturan ketat terkait merokok, dan pelanggar dapat dikenakan denda besar.
    Ikuti peraturan lalu lintas dan parkir: Mengemudi secara ugal-ugalan atau parkir sembarangan dapat mengakibatkan sanksi berat.
    Jangan melebihi masa berlaku visa: Tinggal lebih lama dari yang diizinkan dapat menyebabkan deportasi atau tindakan hukum.
    Jangan bekerja secara ilegal: Bekerja tanpa visa yang sesuai merupakan pelanggaran serius yang dapat berujung pada penangkapan dan deportasi.

    3. Berpakaian Sopan dan Hargai Norma Budaya

    Hindari berjalan tanpa baju di tempat umum, karena dianggap tidak sopan.
    Kenakan pakaian yang pantas saat mengunjungi kuil atau situs budaya, dengan menutupi bahu dan lutut.

    4. Tunjukkan Rasa Hormat kepada Warga Thailand

    Budaya Thailand sangat menghargai kesopanan dan komunikasi yang sopan.
    Selalu sapa penduduk lokal dengan senyuman dan gunakan bahasa yang sopan, bahkan saat menawar harga di pasar atau berinteraksi dengan petugas layanan.

    5. Pahami Perbedaan Budaya

    Thailand memiliki budaya yang sangat menjunjung nilai tradisi dan rasa hormat. Perilaku yang mungkin dianggap biasa di negara lain bisa saja dianggap menyinggung di Thailand. Oleh karena itu, Kedutaan Israel mengimbau wisatawan untuk mempelajari dan memahami adat istiadat setempat sebelum berkunjung.

    Tindakan yang Lebih Ketat

    Karena masalah ini, otoritas Thailand mempertimbangkan memberlakukan tindakan yang lebih ketat bagi wisatawan asing, termasuk:

    Peningkatan kehadiran penegak hukum di tempat-tempat wisata yang menarik
    Hukuman yang lebih berat untuk pelanggaran visa dan perilaku yang mengganggu
    Kemungkinan pembatasan visa bagi pelanggar berulang

    Hal ini membuat lebih penting dari sebelumnya bagi wisatawan Israel untuk mengikuti pedoman kedutaan dan memastikan tindakan mereka tidak berdampak negatif terhadap pengalaman perjalanan mereka atau akses masa depan ke Thailand.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)