Category: Tribunnews.com Internasional

  • Bawa Drone Shahed Iran, Unit Kecil Infanteri Rusia Obok-obok Sumy: Arhanud Ukraina Jebol, 88 Korban – Halaman all

    Bawa Drone Shahed Iran, Unit Kecil Infanteri Rusia Obok-obok Sumy: Arhanud Ukraina Jebol, 88 Korban – Halaman all

    Bawa Drone Shahed Iran, Unit Kecil Infanteri Rusia Obok-obok Sumy, Arhanud Ukraina Jebol

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Rusia dilaporkan mengerahkan kelompok pasukan infanteri kecil dan unit sabotase dan pengintaian di wilayah Sumy, timur laut Ukraina.

    Vadym Mysnyk, juru bicara Siversk Operational Tactical Group militer Ukraina, menyatakan hal ini di televisi Ukraina, Ukrinform melaporkan, dikutip Selasa (25/3/2025).

    Ukraina mengklaim, unit infanteri pasukan Rusia yang beroperasi di wilayah tersebut bisa mereka deteksi.

    “Musuh (Rusia) tidak menghentikan upayanya untuk menggunakan taktik seperti mengerahkan kelompok infanteri kecil atau unit sabotase dan pengintaian, tetapi kami mendeteksinya, menimbulkan kerugian, dan mencegah mereka menembus jauh ke wilayah kami atau membangun posisi,” kata Mysnyk.

    Menurut juru bicara tersebut, aktivitas Rusia tetap tinggi di sejumlah daerah perbatasan, seperti Sumy.

    “Di sepanjang bagian lain wilayah tanggung jawab kami, kami tidak melihat tanda-tanda musuh membentuk kelompok yang lebih besar. Kami mengendalikan situasi dan melaksanakan tugas tempur kami,” tambahnya.

    PATROLI – Pasukan Ukraina berpatroli di wilayah perbatasan Kota Sumy, Timur Laut Ukraina. Pasukan Rusia dilaporkan mengerahkan unit kecil pasukan infanteri untuk menyabotase sistem pertahanan udara Ukraina di wilayah tersebut.

    Berbekal Drone Shahed Iran

    Mysnyk juga menekankan kalau pasukan Rusia secara aktif menggunakan berbagai sistem serat optik, drone first person view (FPV), dan Umanned Aerial Vehicle (UAV) Shahed buatan Iran, di wilayah perbatasan.

    Tujuan kelompok kecil infanteri serta unit pengintai dan sabotase Rusia ini adalah melemahkan sistem pertahanan udara Ukraina.

    “Musuh menggunakan taktik yang melibatkan target tunggal dan kelompok pesawat tanpa awak Shahed. Ini adalah strategi yang ditujukan untuk menyerang sistem pertahanan udara kami dan mencegah kami memusatkan pasukan di sektor-sektor tertentu. Namun, kami memperkuat pertahanan udara kami semaksimal mungkin dan juga menggunakan sistem peperangan elektronik untuk memaksimalkan penghancurannya,” kata Mysnyk.

    Pada saat yang sama, juru bicara tersebut mencatat bahwa pasukan Rusia telah mengurangi penggunaan artileri mereka.

    “Rusia menggunakan lebih sedikit artileri. Selama sehari terakhir, kami tidak melihat adanya penggunaan beberapa sistem peluncur roket — hanya mortir dan artileri laras. Namun, bom udara berpemandu tetap aktif dikerahkan di daerah perbatasan,” kata juru bicara tersebut.

    Sumy Dibombardir Rudal Jelajah Pasukan Rusia (Tangkap Layar Twitter/X)

    Serangan Rudal Rusia Melukai 88 Orang di Sumy

    Meski diklaim terdeteksi, unit kecil pasukan infanteri Rusia ini tampaknya bisa melumpuhkan sejumlah artileri sistem pertahanan udara (Arhanud) Ukraina, Senin (24/3/2025).

    Satu di antara laporan mengabarkan, serangan rudal Rusia di Sumy, Ukraina, melukai puluhan orang.

    “Serangan rudal Rusia menghantam distrik berpenduduk padat di kota Sumy di timur laut Ukraina , melukai 88 orang, termasuk 17 anak-anak, pada hari Senin saat pembicaraan gencatan senjata terus berlanjut,” kata para pejabat Ukraina, dilansir Reuters.

    Gubernur daerah tersebut, Volodymyr Artiukh di televisi nasional mengumumkan jumlah korban terbaru.

    Ia mengatakan lebih banyak anak yang selamat dari cedera karena mereka telah dievakuasi ke tempat perlindungan serangan udara.

    “Mereka berada di daerah berpenduduk padat yang terkena serangan musuh,” kata Artiukh kepada televisi tersebut.

    “Dua sekolah berada di zona terdampak. Saya hadir saat tim penyelamat membersihkan lokasi tempat anak-anak berada. Mereka berada di bangunan pelindung. Semua anak diselamatkan dan dievakuasi ke tempat yang aman.”

    Beberapa blok perumahan bertingkat tinggi di pusat kota juga rusak.

    “Artiukh sebelumnya berbicara dalam sebuah video yang katanya direkam di lokasi kejadian dengan asap hitam pekat, api, dan mobil dengan jendela pecah di latar belakang. Asap juga mengepul dari lantai atas blok perumahan lima lantai di dekatnya,” kata laporan tersebut.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyesalkan serangan itu dalam pidato video malam harinya sebagai contoh terbaru dari “kerugian, penderitaan, dan kehancuran, sesuatu yang tidak pernah diinginkan Ukraina.”
     
    Rudal Rusia tersebut menghantam Kota Sumy saat pejabat Rusia dan AS bertemu di Arab Saudi untuk membahas kemungkinan gencatan senjata.

    Zelenskiy mengatakan Rusia adalah “satu-satunya entitas yang memperpanjang perang ini dan menyiksa rakyat kita dan seluruh dunia.

    “Untuk memaksa Rusia berdamai, diperlukan langkah-langkah yang kuat dan tindakan yang tegas,” katanya. “Kami siap mendukung setiap inisiatif kuat yang membuat diplomasi lebih efektif.”

    Menteri Luar Negeri Adrii Sybiha mengatakan Moskow berbicara tentang perdamaian “sambil melakukan serangan brutal terhadap daerah pemukiman padat penduduk di kota-kota besar Ukraina.”

    “Daripada membuat pernyataan kosong tentang perdamaian, Rusia harus berhenti mengebom kota-kota kami dan mengakhiri perang terhadap warga sipil,” kata Sybiha.
     
    Penjabat walikota Sumy Artem Kobzar mengatakan di Telegram sebuah fasilitas industri diserang tetapi tidak menyebutkan nama lokasi yang terdampa serangan.

    Sumy, sekitar 30 km (20 mil) dari perbatasan Rusia, terus-menerus menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak dan rudal dari Rusia.

     

    (oln/ukrnfrm/rtrs/*)

     

  • Bocah di China Buang Air Kecil di Gelas Restoran, Ibunya Membela: Dia Sudah Tidak Bisa Menahan – Halaman all

    Bocah di China Buang Air Kecil di Gelas Restoran, Ibunya Membela: Dia Sudah Tidak Bisa Menahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah berusia dua tahun yang buang air kecil di sebuah gelas di restoran di China mendapat pembelaan dari ibunya.

    Sang ibu mengatakan bahwa anaknya sudah tidak bisa menahannya lagi.

    Seorang pelanggan bernama Tang, yang menyaksikan kejadian itu di Restoran Fuyuanju di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, menceritakan kronologi insiden tersebut kepada outlet berita The Cover.

    Tang menjelaskan bahwa saat ia dan teman-temannya sedang makan di restoran itu pada 13 Maret, ia melihat seorang anak di meja sebelah mereka.

    Awalnya, anak itu duduk di kursi khusus anak, tetapi ia kemudian berdiri, melepas celananya, dan buang air kecil di dalam gelas.

    Tang menambahkan bahwa gelas tersebut merupakan gelas yang biasa digunakan pelanggan restoran dan bukan gelas sekali pakai.

    Anak laki-laki itu didampingi oleh ibunya serta dua kerabat lansia.

    “Ketika anak laki-laki itu mengatakan ingin buang air kecil, salah satu lansia berusaha mengambil tempat sampah dan menyarankan agar anak itu buang air di sana. Namun, ibunya berkata, ‘Biarkan saja dia buang air kecil langsung ke dalam gelas,’” ungkap Tang.

    Yang lebih membuat Tang marah adalah tidak ada satu pun staf restoran yang bertindak, meskipun meja anak laki-laki itu berada dekat dengan meja kasir.

    Tang dan teman-temannya merasa terganggu oleh bau menyengat dari gelas berisi air seni yang dibiarkan di atas meja.

    Mereka akhirnya meminta bantuan pekerja restoran untuk menangani masalah tersebut.

    Ibu anak laki-laki itu kemudian mengatakan kepada pekerja restoran, “Kami minta maaf, anak saya sudah tidak bisa menahannya lagi, jadi dia buang air kecil di gelas.”

    Saat berkomunikasi dengan pemilik restoran, Tang meminta diskon atau buah gratis sebagai bentuk permintaan maaf dari pihak restoran.

    Namun, pemilik restoran menolak permintaan itu dengan tegas dan justru menuduh Tang sebagai pembuat onar.

    Setelah terjadi adu mulut, Tang akhirnya meninggalkan restoran setelah membayar tagihan sebesar 316 yuan (sekitar Rp720 ribu).

    Otoritas pengawasan pasar setempat kemudian melakukan penyelidikan dan mengonfirmasi bahwa insiden tersebut benar terjadi.

    Petugas menyatakan bahwa staf restoran telah membuang gelas yang terkena masalah itu.

    Setelah proses mediasi, pemilik restoran akhirnya meminta maaf kepada Tang dan memberikan pengembalian uang serta kompensasi sebesar 1.000 yuan (Rp2,3 juta).

    Tang menerima permintaan maaf dan pengembalian uang, tetapi menolak kompensasi tersebut.

    Insiden ini menjadi viral di media sosial China dan dijuluki sebagai “Gerbang Buang Air Kecil Haidilao 2.0”.

    Sebelumnya, merek hotpot terkenal Haidilao sempat mengalami skandal serupa setelah dua pelanggan remaja viral karena buang air kecil ke dalam sup pada 24 Februari lalu.

    Video mereka pun menyebar luas di media sosial.

    Haidilao melaporkan insiden tersebut ke polisi di Jianyang, Sichuan, tempat waralaba itu berkantor pusat, seperti dikutip dari New York Post.

    Polisi mengatakan bahwa para remaja yang bertanggung jawab telah ditahan setelah kejadian tersebut.

    Kini, Haidilao berupaya mengembalikan kepercayaan pelanggan.

    Merek tersebut bahkan menghabiskan puluhan juta yuan untuk memberikan kompensasi kepada pelanggan yang makan di gerai tempat kejadian itu berlangsung.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Ledakan Saat Sistem Arrow IDF Cegat Rudal Balistik Houthi Yaman, Sirene Meraung di 200 Kota Israel – Halaman all

    Ledakan Saat Sistem Arrow IDF Cegat Rudal Balistik Houthi Yaman, Sirene Meraung di 200 Kota Israel – Halaman all

    Ledakan Saat Sistem Arrow IDF Cegat Rudal Balistik Houthi Yaman, Sirene Meraung di 200 Kota Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Komando Front Dalam Negeri Israel, Selasa (25/3/2025) mengumumkan kalau sirene serangan udara berbunyi di Yerusalem dan pinggirannya, serta di lebih dari 200 kota di Israel tengah.

    Dibunyikannya sirene peringatan serangan udara ini sebagai akibat dari rudal yang ditembakkan dari Yaman oleh gerakan Houthi, Khaberni melaporkan.

    “Tentara Israel mengatakan pihaknya mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman menggunakan Sistem Arrow sebelum memasuki wilayah udara Israel,” kata laporan tersebut.

    Lansiran Al Jazeera, mengutip sumber-sumber informasi, mengatakan kalau Arrow, bagian dari sistem pertahanan udara Israel, menembakkan rudal pencegat ke wilayah Israel tengah setelah sebuah rudal ditembakkan dari Yaman.

    Sumber melaporkan mendengar ledakan di Tel Aviv, Yerusalem, dan wilayah pesisir selatan Tel Aviv setelah peluncuran rudal dari Yaman.

    Pada Minggu, kelompok Houthi Yaman mengumumkan kalau mereka telah menargetkan Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal balistik hipersonik “Palestine 2”, serangan keempat yang diumumkan oleh kelompok tersebut dalam tiga hari.

    Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kalau dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebelum mengancam akan “memusnahkan sepenuhnya kelompok Houthi.”

    Perlu dicatat bahwa sejak November 2023, Houthi telah menargetkan wilayah Israel dan setiap kapal kargo yang dimiliki atau terkait dengan mereka di Laut Merah atau tempat lain dalam jangkauan mereka dengan rudal dan drone, sebagai bagian dari solidaritas mereka dengan Jalur Gaza, yang menjadi sasaran agresi Israel yang sedang berlangsung.

    Bentrokan Berjam-jam di Laut Merah

    Adapun Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berpusat di Sanaa terafiliasi gerakan Houthi, Yahya Saree, Minggu (23/3/2025) mengumumkan kalau pihaknya melancarkan serangan dengan menargetkan kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry Truman dan barisan kapal perang pengawalnya di Laut Merah.

    Dalam pidato yang disiarkan di saluran satelit Al Masirah, Yahya Saree mengatakan kalau pertempuran dengan kapal induk Truman dan kapal perang AS lainnya dilakukan dengan rudal dan drone dan berlangsung selama berjam-jam.

    “Ini adalah kelima kalinya kelompok Houthi mengumumkan penargetan kapal induk Truman sejak dimulainya serangan udara intensif AS di Yaman lebih dari seminggu yang lalu,” tulis laporan Khaberni, Minggu.

    Yahya Saree juga mengumumkan kalau Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki Israel telah menjadi sasaran rudal balistik hipersonik “Palestine 2”.

    Juru bicara militer Houthi mengatakan operasi itu mencapai tujuannya, karena lalu lintas udara di bandara dihentikan selama setengah jam.

    Militer Israel mengatakan sebelumnya hari ini bahwa angkatan udara mereka mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel.

    SERANGAN RUDAL – Sirene peringatan roket berbunyi di seluruh Israel bagian tengah, Minggu (23/3/2025). Houthi melanjutkan serangan jarak jauh mereka ke Israel di tengah berlangsungnya serangan udara AS ke Yaman dan agresi militer Israel di Jalur Gaza. (Foto: Kumta/Ynet)

    Tentara Israel menambahkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di beberapa wilayah Israel setelah peluncuran rudal tersebut.

    Channel 12 Israel juga melaporkan kalau lalu lintas udara dihentikan sementara di Bandara Ben Gurion di sebelah timur Tel Aviv sementara sirene serangan udara berbunyi.

    Yahya Saree menegaskan bahwa Houthi akan terus mendukung rakyat Palestina dan mencegah navigasi Israel di wilayah operasi sampai agresi berhenti dan pengepungan di Gaza dicabut.

    RUDAL HOUTHI YAMAN – Foto ini diambil dari Telegram Houthi pada Kamis (20/3/2025), memperlihatkan dua rudal hipersonik Palestine 2 diluncurkan ke dua target militer musuh Zionis di Jaffa yang diduduki pada 19 Desember 2024. Pada Selasa (19/3/2025), Houthi kembali meluncurkan rudal balistik Palestine 2 ke Jaffa. (Telegram Houthi)

    AS Bombardir Hodeidah

    Sementara itu, media yang berafiliasi dengan kelompok Ansarallah Houthi melaporkan kalau serangan udara AS menargetkan pelabuhan Al-Salif, barat laut Hodeidah, distrik Majzar di provinsi Ma’rib, dan distrik Sahar dan Kitaf di Sa’ada tadi malam .

    Sumber yang sama juga melaporkan bahwa jet tempur AS melancarkan dua gelombang serangan udara yang menargetkan Bandara Internasional Al Hudaydah.

    Dalam konteks terkait, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan ada koordinasi penuh dengan Amerika Serikat mengenai serangan di Yaman.

    Sementara itu, situs web Inggris, Declassified melaporkan bahwa pemerintah Inggris membantu serangan AS di Yaman Sabtu dan Minggu lalu.

    Sabtu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kalau dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebelum mengancam akan melenyapkan kelompok Houthi sepenuhnya.

    KOBARAN API – Tangkap layar kobaran api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. (RNTV/TangkapLayar) (RNTV/TangkapLayar)

    Kelompok Houthi menanggapi bahwa ancaman Trump tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap Gaza.

    Mereka telah melanjutkan penembakan di dalam wilayah Israel dan mengirim kapal-kapal ke Laut Merah menuju wilayah tersebut selama berhari-hari, bertepatan dengan dimulainya kembali perang pemusnahan oleh Tel Aviv terhadap Jalur Gaza sejak fajar Selasa lalu.

    Hingga Kamis malam, puluhan serangan udara AS telah dipantau di Yaman, menewaskan 79 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Houthi.

     

    (oln/khbrn/*)

     
     
     
     

  • Apa yang terjadi pada tubuh dua astronaut setelah sembilan bulan berada di luar angkasa? – Halaman all

    Apa yang terjadi pada tubuh dua astronaut setelah sembilan bulan berada di luar angkasa? – Halaman all

    BANYAK dari kita bermimpi tentang pengalaman menghabiskan waktu di luar angkasa dan menikmati pemandangan planet Bumi yang tak tertandingi. Akan tetapi, tubuh manusia berevolusi untuk berfungsi dalam gravitasi Bumi.

    Oleh karena itu, waktu yang dihabiskan dalam kondisi tanpa bobot di luar angkasa kemungkinan memerlukan waktu pemulihan hingga bertahun-tahun.

    Dua astronaut, Suni Williams dan Butch Wilmore, akhirnya kembali ke Bumi dari misi mereka—yang semestinya berlangsung delapan hari, menjadi sembilan bulan—membuat mereka terkatung-katung di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang mengorbit mengelilingi Bumi.

    Kini, proses pemulihan keduanya dimulai.

    “Ruang angkasa sejauh ini merupakan lingkungan paling ekstrem yang pernah dihadapi manusia dan kita belum berevolusi untuk menangani kondisi ekstrem tersebut,” kata Prof. Damian Bailey, yang mempelajari fisiologi manusia di Universitas South Wales.

    Berada di luar angkasa memengaruhi tubuh manusia—dan pada awalnya, sensasinya sangat menyenangkan.

    “Rasanya seperti sedang berlibur,” ujar astronaut Tim Peake, yang bertugas di ISS pada 2015.

    “Degup jantung Anda lebih tenang.”

    “Otot dan tulang Anda lebih santai.”

    “Anda melayang-layang di stasiun luar angkasa dalam lingkungan tanpa gravitasi yang menakjubkan ini.”

    Coba bayangkan berbaring santai di tempat tidur selama berminggu-minggu tanpa perlu beranjak—ini adalah salah satu cara yang dipakai para ilmuwan untuk mempelajari efek dari ketiadaan gravitasi—dan Anda akan mulai memahami situasinya

    Kekuatan otot

    Masalah otot adalah, jika tidak digunakan, akan hilang.

    Bahkan tindakan berdiri diam saja menggunakan otot di seluruh tubuh agar kita tetap tegak.

    Hal ini tidak terjadi di mikrogravitasi ISS. Kekuatan otot berubah maknanya ketika hampir semua benda tidak berbobot.

    Penuaan Dini

    Jantung dan pembuluh darah Anda juga bekerja lebih ringan karena tidak perlu lagi memompa darah melawan gravitasi—dan mulai melemah.

    Tulang pun menjadi lebih lemah dan rapuh.

    Seharusnya ada keseimbangan antara sel-sel yang memecah tulang lama dan sel-sel yang membuat tulang baru.

    Akan tetapi, keseimbangan tersebut terganggu salah satunya karena resistensi yang didapat saat bekerja melawan gravitasi.

    “Setiap bulan, sekitar 1 persen dari tulang dan otot mereka akan menyusut—itu adalah penuaan yang dipercepat,” ujar Prof. Bailey.

    Dan hal ini terlihat jelas saat kembali ke Bumi.

    Video di bawah menunjukkan para astronaut memerlukan dukungan untuk mengeluarkan tubuh mereka dari kapsul dan memindahkan mereka ke tandu.

    Inilah mengapa para astronaut berangkat ke ruang angkasa dalam kondisi fisik yang sangat baik.

    Selanjutnya, rutinitas harian mereka mencakup dua jam latihan—perpaduan antara treadmill, sepeda statis, dan angkat beban—untuk mempertahankan kesehatan otot dan tulang semaksimal mungkin.

    Dan kini, Suni dan Butch akan memulai program latihan intensif guna memulihkan fungsi tubuh mereka yang hilang.

    “Kemungkinan besar mereka membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memulihkan massa otot,” ungkap Dr. Helen Sharman, warga negara Inggris pertama yang pernah ke luar angkasa.

    Massa tulang mungkin memerlukan “beberapa tahun” untuk pulih—namun, bahkan setelah itu, ada “perubahan kecil pada jenis tulang yang kita bangun kembali setelah kembali ke Bumi, yang mungkin tidak akan pernah sepenuhnya normal”.

    Tetapi itu baru otot dan tulang—ruang angkasa mengubah seluruh tubuh. Bahkan jenis bakteri baik yang hidup di dalam tubuh kita—mikrobioma—pun mengalami perubahan.”

    Cairan dalam tubuh juga berubah dalam mikrogravitasi.

    Alih-alih mengalir ke bawah menuju kaki seperti di Bumi, cairan mengalir ke atas menuju dada dan wajah.

    Wajah bengkak adalah salah satu perubahan pertama yang terlihat pada tubuh.

    Tetapi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan di otak dan perubahan pada mata, termasuk pada saraf optik, retina, dan bahkan bentuk mata.

    Dan “sindrom neuro-okular terkait penerbangan luar angkasa” ini dapat menyebabkan penglihatan kabur dan kerusakan yang berpotensi tidak dapat diperbaiki.

    Merasa Pusing

    Mikrogravitasi juga menyebabkan distorsi pada sistem vestibular, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan menentukan arah atas.

    Di ruang angkasa, konsep atas, bawah, dan samping tidak berlaku. Hal ini dapat menimbulkan disorientasi saat Anda menuju ke ruang angkasa—juga saat Anda kembali ke Bumi.

  • Buka Puasa dengan PM Kamboja, Ketua Umum PP AMPG Sampaikan Salam dari Presiden Prabowo dan Bahlil – Halaman all

    Buka Puasa dengan PM Kamboja, Ketua Umum PP AMPG Sampaikan Salam dari Presiden Prabowo dan Bahlil – Halaman all

    Buka Puasa dengan PM Kamboja, Ketua Umum PP AMPG Sampaikan Salam dari Presiden Prabowo dan Bahlil
     
     
    Malvyandie Malvyandie/Tribunnews.com
     
     
     
     
     

    TRIBUNNEWS.COM, PHNOM PENH – Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), Said Aldi Al Idrus, menghadiri undangan buka puasa bersama Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, di Phnom Penh pada Senin (24/3/2025).

    Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 6.000 tokoh masyarakat Islam Kamboja serta 100 pimpinan NGO dunia.

    Dalam kesempatan itu, Said Aldi menyampaikan salam hormat dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

    “Kami membawa salam hangat dan hormat dari Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia kepada Perdana Menteri Hun Manet serta seluruh masyarakat Kamboja yang hadir di acara ini,” ujar Said Aldi, seperti dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/3/2025).

    Pertemuan ini menjadi momen penting bagi PP AMPG dalam memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Kamboja, khususnya dalam membangun sinergi di kalangan pemuda dan komunitas Islam di kedua negara.

    Selain menghadiri acara buka puasa, Ketum PP AMPG juga berinteraksi dengan para pemimpin NGO dari berbagai negara, membahas isu-isu strategis terkait pemuda, kepemimpinan, dan kerja sama internasional.

    “Kami berharap hubungan antara pemuda Indonesia dan Kamboja semakin erat, baik dalam bidang sosial, keagamaan, maupun ekonomi. Semoga momentum Ramadan ini menjadi berkah bagi kita semua dalam memperkuat persatuan dan kerja sama,” tambahnya.

    Acara buka puasa bersama ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kamboja dalam mempererat hubungan dengan komunitas Islam di dalam dan luar negeri.

    Kehadiran perwakilan dari Indonesia, termasuk PP AMPG, menandai komitmen bersama dalam membangun solidaritas lintas negara.

     

  • Batal Dimakzulkan, Han Duck Soo Kembali Menjabat Presiden Sementara Korea Selatan – Halaman all

    Batal Dimakzulkan, Han Duck Soo Kembali Menjabat Presiden Sementara Korea Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahkamah Konstitusi Korea Selatan (MK Korsel) membatalkan pemakzulan Perdana Menteri Han Duck Soo.

    Keputusan ini pun mengembalikan Han ke tampuk kekuasaan sebagai Presiden sementara Korea Selatan.

    Han berjanji akan fokus mengarahkan ekonomi terbesar keempat di Asia di tengah ketidakstabilan politik dan perang dagang Amerika Serikat (AS).

    Putusan tersebut diumumkan pada Senin (24/3/2025) dan segera mengakhiri ketidakpastian politik yang berlangsung selama berbulan-bulan.

    Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memutuskan dengan suara tujuh banding satu untuk membatalkan pemakzulan Han.

    Han kembali menjalankan tugas kepresidenan selama Presiden Yoon Suk Yeol, yang dimakzulkan karena penerapan darurat militer pada Desember lalu, masih menunggu keputusan final Mahkamah Konstitusi.

    “Saya yakin rakyat menegaskan dengan satu suara bahwa konfrontasi ekstrem dalam politik harus dihentikan,” ujar Han dalam komentar yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/3/2025).

    Sebagai penjabat presiden, ia berjanji akan menjaga kestabilan administrasi negara dan berupaya melindungi kepentingan nasional dalam perang dagang.

    Putusan ini menandai perubahan signifikan dalam ketidakstabilan politik Korsel dalam beberapa bulan terakhir.

    Mengutip The Straits Times, Han, yang kini berusia 75 tahun, memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di bawah lima presiden dari berbagai latar belakang politik.

    Meskipun dianggap sebagai tokoh bipartisan, oposisi menuduhnya tidak berbuat cukup untuk mencegah Yoon menerapkan darurat militer.

    Tuduhan tersebut telah dibantah oleh Han, yang menghadiri satu-satunya sidang dalam kasusnya pada 19 Februari lalu.

    Gejolak Politik dan Respons Internasional

    Korea Selatan merupakan salah satu eksportir teratas dunia.

    Kini Seoul tengah bersiap menghadapi dampak dari berbagai kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Korsel telah menerapkan tarif untuk baja dan aluminium serta tengah berupaya mendapatkan pengecualian dari tarif balasan AS yang akan berlaku bulan depan.

    Krisis politik di negara itu bermula ketika Presiden Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember 2024.

    Keputusan tersebut memicu gejolak besar, termasuk pemakzulan dan pengunduran diri beberapa pejabat tinggi.

    Deklarasi darurat militer Yoon hanya bertahan enam jam sebelum parlemen menolaknya dan anggota parlemen terpaksa melompati pagar untuk menghindari penjagaan keamanan.

    Parlemen kemudian memakzulkan Han Duck Soo pada 27 Desember 2024, setelah ia menolak menunjuk tiga hakim baru di Mahkamah Konstitusi.

    Selama pemakzulan Han, Menteri Keuangan Choi Sang-mok sempat menjabat sebagai presiden sementara.

    Darurat militer yang sempat diterapkan oleh Yoon memicu ketegangan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kalangan sekutu Korea Selatan, termasuk Amerika Serikat.

    Washington mengkhawatirkan dampaknya terhadap stabilitas kawasan, terutama dalam hubungannya dengan Tiongkok dan Korea Utara.

    Dengan kembalinya Han ke kursi kepemimpinan, Korea Selatan kini menghadapi tantangan besar dalam menstabilkan politik domestik serta mengatasi tekanan ekonomi global.

    Keputusan Mahkamah Konstitusi ini diharapkan dapat mengakhiri ketidakpastian politik dan membawa pemerintahan Korea Selatan kembali ke jalur stabilitas.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Israel Halangi Pencarian 9 Staf Bulan Sabit Merah Palestina yang Hilang di Gaza – Halaman all

    Israel Halangi Pencarian 9 Staf Bulan Sabit Merah Palestina yang Hilang di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sembilan anggota Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) hilang selama tiga hari berturut-turut setelah gagal kembali dari misi penyelamatan di Rafah, Gaza Selatan.

    Dilansir dari Al Jazeera, petugas tanggap darurat pertama dikirim ke daerah al-Hashaashin pada Minggu setelah laporan adanya korban.

    Akan tetapi, mereka “dikepung” oleh pasukan Israel dan nasib mereka hingga kini masih belum diketahui.

    PRCS menyatakan bahwa pihak berwenang Israel menolak bekerja sama dalam upaya pencarian melalui organisasi internasional.

    “Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan keprihatinan mendalamnya terhadap keselamatan timnya dan menganggap otoritas pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas nasib mereka,” tulis PRCS di X.

    PBB Kurangi Operasi di Gaza Setelah Serangan Israel

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan pada Senin (24/3/2025) mereka akan mengurangi operasinya di Gaza setelah serangan tank Israel menghantam salah satu kompleksnya pekan lalu.

    Serangan tersebut menewaskan seorang staf asal Bulgaria dan melukai lima karyawan lainnya.

    Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, menyatakan bahwa sekitar sepertiga dari 100 staf internasional PBB di Gaza akan dipindahkan sementara.

    Dujarric juga menegaskan ledakan di wisma tamu PBB pada 19 Maret disebabkan oleh tank Israel, berdasarkan informasi yang tersedia saat ini.

    Militer Israel membantah bertanggung jawab atas serangan itu.

    Serangan Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Palestina

    Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 60 warga Palestina di berbagai wilayah Gaza, menurut Kementerian Kesehatan setempat, dikutip dari Kron4.

    Kementerian juga merilis daftar nama lebih dari 15.000 anak di bawah usia 17 tahun yang tewas akibat operasi militer Israel sejak lebih dari 17 bulan lalu.

    Sebanyak hampir 5.000 di antaranya adalah anak-anak di bawah enam tahun, termasuk 876 bayi yang belum genap berusia satu tahun.

    Israel menyatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk menekan Hamas agar menerima syarat baru untuk gencatan senjata dan membebaskan lebih banyak sandera.

    Serangan Rudal dari Yaman dan Gaza Picu Sirene di Israel

    Militer Israel melaporkan bahwa serangan rudal dari Yaman dan Gaza memicu sirene serangan udara di Yerusalem, Tel Aviv, dan wilayah tengah Israel pada Senin malam.

    Israel mengklaim telah berhasil mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman.

    Dua roket dari Jalur Gaza juga dicegat setelah memasuki wilayah Israel.

    Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok Jihad Islam Palestina, mengaku bertanggung jawab atas serangan dari Gaza.

    Tenaga Medis dan Bantuan Kemanusiaan di Gaza Jadi Sasaran

    Pekerja kemanusiaan dan tenaga medis di Gaza terus menjadi target serangan.

    Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan bahwa kantornya di Rafah rusak akibat proyektil peledak pada Senin.

    Meskipun tidak ada staf yang terluka, kerusakan ini berdampak langsung pada operasi mereka.

    Pada hari yang sama, Israel menyerang bangsal bedah di Rumah Sakit Nasser Khan Younis, menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya.

    Salah satu korban tewas adalah seorang remaja yang sedang dalam pemulihan pascaoperasi.

    Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan pejabat Hamas, Ismail Barhoum, yang menurut mereka mengelola keuangan kelompok itu.

    Namun, Hamas menyatakan bahwa Barhoum sedang menjalani perawatan medis saat serangan terjadi.

    Dampak Pengurangan Operasi PBB di Gaza

    Keputusan PBB untuk mengurangi kehadiran mereka di Gaza menambah tantangan bagi bantuan kemanusiaan.

    Olga Cherevko, juru bicara kantor kemanusiaan PBB (OCHA), mengatakan bahwa sejumlah kegiatan, termasuk pendidikan, perlindungan, serta layanan air dan sanitasi, telah ditangguhkan.

    Alasan utama adalah masalah keselamatan serta dampak dari perintah evakuasi Israel.

    Pergerakan truk bantuan, termasuk distribusi air, juga terdampak.

    Sejak gencatan senjata runtuh, hanya 29 dari 237 tempat belajar sementara di Gaza yang masih beroperasi.

    Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 113.000 orang terluka sejak Israel melancarkan operasinya.

    Hampir 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza kini telah mengungsi dari rumah mereka.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Paus Fransiskus Keluar dari RS Setelah 5 Minggu Dirawat, Serukan Israel Hentikan Serangan ke Gaza – Halaman all

    Paus Fransiskus Keluar dari RS Setelah 5 Minggu Dirawat, Serukan Israel Hentikan Serangan ke Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus sudah meninggalkan Rumah Sakit Gemelli Roma setelah lima minggu menjalani perawatan akibat pneumonia.

    Dilansir dari Reuters dan AFP, Senin (24/3/2025), Paus Fransiskus tampil di depan publik untuk pertama kalinya pada Minggu (24/3/2025).

    Ia melambaikan tangan kepada para simpatisan saat meninggalkan rumah sakit.

    Paus yang kini berusia 88 tahun masuk rumah sakit pada 14 Februari karena infeksi pernapasan parah.

    Kondisi ini menjadi salah satu krisis kesehatan paling serius selama 12 tahun masa kepausannya.

    Mobil yang membawanya meninggalkan rumah sakit dikawal oleh konvoi kendaraan polisi menuju Basilika Santa Maria Maggiore.

    Para dokter menyatakan Paus masih membutuhkan waktu untuk pemulihan penuh dan telah diberikan waktu istirahat selama dua bulan di Vatikan.

    Saat meninggalkan rumah sakit, Paus Fransiskus tampak tersenyum dan melambaikan tangan dari kursi roda.

    Wajahnya terlihat bengkak, dan suaranya terdengar lemah saat ia berterima kasih kepada para simpatisan yang hadir.

    Kerumunan yang menunggunya meneriakkan namanya, “Fransiskus, Fransiskus, Fransiskus.”

    Selama masa perawatan, Paus hanya sekali terlihat oleh publik dalam sebuah foto yang dirilis Vatikan.

    Kini, ia sudah tidak lagi menggunakan masker oksigen, tetapi masih memakai selang kecil di bawah hidungnya untuk membantu pernapasan.

    Tak lama setelah keluar dari rumah sakit, Paus Fransiskus menyerukan kepada Israel untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza.

    Dalam doa Angelus-nya, ia menyatakan kesedihannya atas eskalasi kekerasan yang kembali terjadi.

    “Saya sedih dengan dimulainya kembali pemboman Israel yang intens di Jalur Gaza, dengan begitu banyak kematian dan cedera,” ujar Paus.

    Ia meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan gencatan senjata yang pasti segera tercapai.

    “Saya meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan keberanian untuk melanjutkan dialog, sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata yang definitif tercapai,” tambahnya.

    Paus juga menyoroti situasi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk dan mendesak komunitas internasional untuk bertindak.

    “Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sekali lagi sangat serius dan membutuhkan komitmen mendesak dari pihak-pihak yang berkonflik serta komunitas internasional,” tegasnya.

    Pada Minggu (23/3/2025), Paus Fransiskus muncul di jendela rumah sakit untuk menyapa lebih dari 3.000 simpatisan.

    Banyak dari mereka membawa bunga dan poster bertuliskan “selamat datang di rumah.”

    Dalam pesannya, Paus kembali menekankan pentingnya perdamaian dan penghentian kekerasan.

    Ia juga menyampaikan rasa syukur atas langkah-langkah menuju perdamaian di Kaukasus Selatan, khususnya antara Armenia dan Azerbaijan.

    “Semoga ini menjadi tanda harapan bahwa konflik lain juga dapat menemukan jalan resolusi melalui dialog dan niat baik,” ungkapnya.

    Sebelum mengakhiri pesannya, Paus mengajak umat Katolik untuk berdoa bagi perdamaian di berbagai belahan dunia, termasuk Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo.

    Di akhir pesannya, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendoakannya selama masa pemulihan.

    “Saya merasakan kedekatan Anda,” katanya dengan penuh kehangatan, seraya memastikan bahwa ia juga terus mendoakan mereka.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Sutradara Film No Other Land Diserang Pemukim dan Ditangkap Tentara Israel, Mobilnya Dihancurkan – Halaman all

    Sutradara Film No Other Land Diserang Pemukim dan Ditangkap Tentara Israel, Mobilnya Dihancurkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang sutradara Palestina dari film dokumenter No Other Land yang memenangkan Oscar 2025, ,Hamdan Ballal, telah ditangkap oleh tentara Israel setelah pemukim bertopeng menyerang rumahnya.

    Dilansir The Guardian, Hamdan Ballal merupakan satu dari empat sutradara film yang mendokumentasikan penghancuran desa-desa di Tepi Barat.

    Menurut lima aktivis Yahudi Amerika yang menyaksikan serangan itu, Hamdan Ballal dikepung dan diserang oleh sekitar 15 pemukim bersenjata di Susya di daerah Masafer Yatta di selatan Hebron.

    “Mereka mulai melemparkan batu ke arah warga Palestina dan menghancurkan tangki air di dekat rumah Hamdan,” kata Joseph, aktivis dari Center for Jewish Nonviolence, yang meminta untuk tidak menggunakan nama lengkapnya karena alasan keamanan, Senin (24/3/2025).

    Para saksi mengatakan bahwa sekelompok tentara tiba di tempat kejadian bersama pemukim lain berpakaian seragam militer, yang mengejar Hamdan Ballal ke rumahnya dan menyerahkannya kepada militer.

    ”Para pemukim menghancurkan mobilnya dengan batu dan merobek salah satu bannya,” kata saksi lain, Raviv, kepada The Guardian.

    ”Semua jendela dan kaca depan pecah,” jelasnya.

    Hamdan Ballal dilukai oleh para pemukim dan dibawa oleh tentara Israel.

    Anggota kelompok aktivis memfilmkan serangan itu dan kemudian memasuki rumah dan melihat darah di lantai, yang menurut anggota keluarga tumpah saat Hamdan dipukul di kepala.

    Direktur tersebut, dan seorang pria lain – yang diidentifikasi hanya sebagai Nasser – ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

    Sementara itu, militer Israel mengatakan telah menahan tiga warga Palestina yang diduga melemparkan batu ke pasukan dan satu warga sipil Israel yang terlibat dalam “konfrontasi kekerasan” antara warga Israel dan Palestina.

    Namun, klaim Israel tersebut dibantah oleh para saksi yang diwawancarai oleh AP.

    Militer mengatakan telah menyerahkan mereka ke polisi Israel untuk diinterogasi dan telah mengevakuasi seorang warga Israel dari daerah tersebut untuk menerima perawatan medis.

    Kata Sutradara Lain

    Basel Adra, salah satu dari empat sutradara No Other Land, yang semuanya berasal dari Israel dan Palestina, mengatakan kepada The Guardian bahwa menurutnya meningkatnya kekerasan pemukim mungkin merupakan respons terhadap pengakuan internasional yang diperoleh film dokumenter tersebut.

    “Warga Palestina di desa tersebut hampir setiap hari diserang secara fisik oleh para pemukim. Kekerasan para pemukim semakin meningkat di sini. Mungkin ini balas dendam atas film dan Oscar,” katanya.

    Adra, yang menyaksikan serangan di Susya, menggambarkan kekerasan itu sebagai “mengerikan”.

    “Ada puluhan pemukim bersama tentara Israel dan mereka mengancam kami dengan senjata,” katanya.

    “Polisi ada di sana sejak awal dan tidak melakukan intervensi. Sementara tentara mengarahkan senjata mereka ke arah kami, para pemukim mulai menyerang rumah-rumah warga Palestina.”

    “Hamdan mencoba melindungi keluarganya, tetapi para pemukim menyerangnya. Tentara mulai menembak ke udara untuk mencegah siapa pun menolong Hamdan.”

    “Dia berteriak minta tolong. Mereka membiarkan para pemukim menyerangnya, lalu tentara menculiknya,” papar Basel Adra.

    Ini bukan pertama kalinya sutradara dan kru film No Other Land diserang oleh pemukim.

    Pada Februari 2025 lalu, Adra juga dikepung dan diserang oleh pemukim Israel bertopeng.

    Sebelumnya pada hari Senin, Adra menulis di X bahwa para pemukim bersenjata dan bertopeng sedang memimpin serangan teror terhadap Masafer Yatta saat ia menulis.

    “Puluhan pemukim tiba di rumah teman saya Naser di Susya, melemparkan batu ke rumahnya, menghancurkan kendaraannya, dan menyayat (ban kendaraan dengan pisau)” tambahnya.

    “Kami mempertaruhkan nyawa untuk membuat film,” katanya, seraya menambahkan bahwa “tentara memerintahkan kami untuk tetap tinggal di dalam rumah di desa, sementara mereka yang menyerang dan bisa saja membantai penduduk di rumah mereka berkeliaran bebas, mengenakan topeng, di sekitar desa”.

    MENANG OSCAR – Film dokumenter No Other Land, memenangkan Academy Awards 2025 (Oscar) untuk film dokumenter terbaik, Minggu (2/3/2025). (HandOut/IST)

    Dikutip dari Al Arabiya, film No Other Land yang memenangkan Oscar tahun ini untuk kategori film dokumenter terbaik, mengisahkan perjuangan penduduk daerah Masafer Yatta untuk menghentikan militer Israel menghancurkan desa-desa mereka.

    Ballal dan Adra, keduanya dari Masafar Yatta, membuat produksi gabungan Palestina-Israel dengan sutradara Israel Yuval Abraham dan Rachel Szor.

    Film ini telah memenangkan serangkaian penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada tahun 2024.

    Film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri, seperti ketika Miami Beach mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan dokumenter tersebut.

    Diketahui, Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur.

    Palestina menginginkan ketiganya sebagai negara masa depan mereka dan memandang pertumbuhan permukiman sebagai hambatan utama bagi solusi dua negara.

    Israel telah membangun lebih dari 100 permukiman, yang menjadi rumah bagi lebih dari 500.000 pemukim yang memiliki kewarganegaraan Israel.

    Tiga juta warga Palestina di Tepi Barat hidup di bawah kekuasaan militer Israel yang tampaknya tidak terbatas, dengan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengelola pusat-pusat populasi.

    Militer Israel menetapkan Masafer Yatta di Tepi Barat bagian selatan sebagai zona latihan tembak langsung pada tahun 1980-an dan memerintahkan penduduk, sebagian besar orang Arab Badui, untuk diusir.

    Sekitar 1.000 penduduk sebagian besar tetap tinggal di tempat itu, tetapi tentara secara teratur masuk untuk menghancurkan rumah, tenda, tangki air, dan kebun zaitun – dan warga Palestina khawatir pengusiran langsung dapat terjadi kapan saja.

    Selama perang di Gaza, Israel telah membunuh ratusan warga Palestina di Tepi Barat selama operasi militer berskala besar, dan juga terjadi peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • AS dan Rusia Selesaikan Negosiasi Gencatan Senjata Perang Ukraina di Riyadh, Berlangsung 12 Jam – Halaman all

    AS dan Rusia Selesaikan Negosiasi Gencatan Senjata Perang Ukraina di Riyadh, Berlangsung 12 Jam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Riyadh, Arab Saudi mengenai gencatan senjata perang Ukraina telah selesai.

    Dikatakan, perundingan berlangsung selama 12 jam.

    Dikutip dari TASS, perundingan yang digelar pada Senin (24/3/2025) ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata sebagian.

    Fokus utama pada penghentian serangan terhadap pengiriman di Laut Hitam.

    Hasil perundingan ini akan diumumkan dalam pernyataan bersama yang dijadwalkan pada Selasa (25/3/2025).

    Sebelum pertemuan dengan Rusia, delegasi AS juga melakukan pembicaraan dengan perwakilan Ukraina di Riyadh.

    Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyebut pembicaraan dengan AS berlangsung produktif dan terfokus, terutama mengenai perlindungan infrastruktur sipil dan energi.

    Delegasi Ukraina dalam perundingan ini dipimpin oleh Umerov dan didampingi beberapa pejabat tinggi lainnya, termasuk Sekretaris Negara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleksandr Karasevych, serta Wakil Menteri Energi, Mykola Kolisnyk.

    Menurut Ukrinform, negosiasi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di Jeddah, di mana Ukraina menerima rencana gencatan senjata 30 hari yang diusulkan AS.

    Sebagai imbalannya, Washington berjanji mencabut suspensi bantuan militer dan berbagi intelijen dengan Kyiv.

    Delegasi Rusia dan Agenda Perundingan

    Delegasi Rusia tiba di Riyadh pada Minggu (23/3/2025) malam.

    Rombongan Rusia dipimpin oleh Ketua Komite Urusan Internasional di Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Grigory Karasin.

    Ia didampingi oleh Sergey Beseda, penasihat Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB).

    Menurut Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, salah satu isu yang dibahas dalam negosiasi ini adalah kemungkinan dimulainya kembali Inisiatif Gandum Laut Hitam 2022.

    Kesepakatan ini sebelumnya memungkinkan Ukraina mengekspor jutaan ton gandum melalui pelabuhan-pelabuhannya.

    Akan tetapi, Rusia menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2023 dengan alasan bahwa Barat gagal menepati komitmennya untuk meringankan sanksi terhadap ekspor pertanian dan pupuk Rusia.

    Selain itu, perundingan juga berfokus pada penghentian serangan terhadap infrastruktur energi dan pelabuhan di Laut Hitam, khususnya di Odesa, Kherson, dan Mykolaiv.

    Tidak Ada Terobosan Besar yang Diharapkan

    Meskipun perundingan berlangsung lama, berbagai pihak meragukan adanya terobosan besar dari pertemuan ini.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa tidak ada ekspektasi akan adanya kemajuan signifikan di Riyadh.

    Menurut analis Ukraina, Oleksiy Melnyk, kurangnya rasa saling percaya antara Moskow dan Kyiv membuat negosiasi damai tetap sulit tercapai.

    Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, menyatakan harapannya agar kesepakatan mengenai pembagian pendapatan atas mineral Ukraina dapat segera diselesaikan.

    Ia juga menyebut bahwa pemerintahannya sedang berdiskusi dengan Kyiv mengenai kemungkinan perusahaan AS memiliki pembangkit listrik Ukraina.

    Gencatan Senjata 30 Hari yang Rawan Dilanggar

    Sebelumnya, setelah pembicaraan terpisah dengan Trump, baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat untuk melakukan gencatan senjata terbatas selama 30 hari.

    Kesepakatan ini mencakup komitmen kedua belah pihak untuk tidak menyerang infrastruktur energi satu sama lain.

    Sayangnya, dalam beberapa hari terakhir, kedua pihak saling menuduh telah melanggar moratorium tersebut.

    Pejabat Ukraina menegaskan mereka hanya akan menyetujui gencatan senjata jika ada dokumen resmi yang ditandatangani oleh Rusia.

    Sebaliknya, Kremlin mengklaim Rusia masih mematuhi kesepakatan tersebut meskipun Kyiv terus melakukan serangan terhadap fasilitas energi di wilayahnya.

    Serangan Tetap Berlangsung di Tengah Negosiasi

    Bahkan saat negosiasi berlangsung, serangan militer di Ukraina tetap berlanjut.

    Rusia melancarkan serangan udara ke Kyiv untuk ketiga malam berturut-turut, menyebabkan satu orang terluka dan merusak beberapa rumah di sekitar ibu kota Ukraina.

    Dikutip dari Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, mengecam tindakan Rusia.

    Dia menegaskan kalau Moskow seharusnya menghentikan serangannya daripada “membuat pernyataan kosong tentang perdamaian.”

    Serangan rudal Rusia di Sumy juga melukai hampir 90 orang, termasuk 17 anak-anak, serta merusak sebuah sekolah dan rumah sakit.

    Di sisi lain, serangan siber yang diduga berasal dari Rusia melumpuhkan sistem tiket daring layanan kereta api Ukraina, yang disebut sebagai upaya “mendestabilisasi” situasi di negara tersebut.

    Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukannya telah menjatuhkan 227 pesawat tak berawak Ukraina dalam 24 jam terakhir.

    Rusia juga menuduh Ukraina melakukan serangan drone terhadap stasiun distribusi gas Valuika di wilayah Belgorod dan mencoba menyerang ladang kondensat gas Glebovskoye di Krimea.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)