Category: Tribunnews.com Internasional

  • Pakistan Uji Coba Rudal Kedua di Tengah Sengketa Wilayah Kashmir – Halaman all

    Pakistan Uji Coba Rudal Kedua di Tengah Sengketa Wilayah Kashmir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Pakistan pada Senin (5/5/2025) melakukan uji coba rudal kedua dalam dua hari terakhir.

    Peluncuran rudal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan India terkait sengketa wilayah Kashmir.

    Rudal yang diuji kali ini memiliki jangkauan sejauh 120 kilometer, Al Arabiya melaporkan.

    Menurut Pakistan, peluncuran ini bertujuan untuk menguji kesiapan operasional dan memvalidasi sistem navigasi serta akurasi rudal yang ditingkatkan.

    Sebelumnya pada Sabtu (3/5/2025), Pakistan juga menguji coba rudal permukaan-ke-permukaan dengan jangkauan 450 kilometer.

    Lokasi pasti kedua uji coba tersebut tidak diungkapkan.

    “Peluncuran latihan yang sukses itu dengan jelas menunjukkan bahwa pertahanan Pakistan berada di tangan yang kuat,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

    Ia juga mengaku puas dengan kesiapan penuh militer Pakistan untuk menghadapi situasi apa pun.

    Ketegangan antara Pakistan dan India meningkat tajam setelah serangan mematikan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 orang.

    New Delhi menuduh Islamabad berada di balik serangan tersebut.

    Namun, Pakistan membantah keterlibatan dan menyerukan penyelidikan independen.

    Perdana Menteri India Narendra Modi pun mengeluarkan pernyataan tegas dengan memberikan “kebebasan operasional penuh” kepada militer India untuk merespons serangan itu.

    Sebagai respons, Islamabad memperingatkan akan menanggapi dengan kekerasan jika terjadi agresi dari India.

    Selama lebih dari seminggu terakhir, India dan Pakistan dikabarkan terlibat baku tembak setiap malam.

    Peristiwa itu terjadi di sepanjang Garis Kontrol (LoC), yang merupakan perbatasan de facto kedua negara di wilayah Kashmir, menurut sumber pertahanan India.

    Situasi di lapangan pun makin mencekam.

    Di wilayah Pakistan, latihan darurat dilakukan di lapangan terbuka, sekolah agama ditutup, dan warga diminta menimbun makanan serta obat-obatan.

    Sementara di Kashmir yang dikuasai India, operasi pencarian besar-besaran terhadap pelaku penembakan terus dilakukan.

    Warga yang tinggal dekat perbatasan memilih mengungsi atau berlindung di bunker karena takut konflik pecah.

    Akibat eskalasi ini, Perdana Menteri Sharif bahkan menunda kunjungan resminya ke Malaysia yang dijadwalkan Jumat lalu.

    Hal ini dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin (5/5/2025).

    Ia menambahkan bahwa Sharif berharap kunjungan tersebut dapat dilakukan akhir tahun ini.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berada di Islamabad pada hari yang sama dalam rangka kunjungan resmi.

    “Pakistan menyampaikan kasusnya kepada negara-negara sahabat,” ujar Menteri Informasi Attaullah Tarar kepada wartawan saat berkunjung ke Kashmir yang dikuasai Pakistan, dikutip AFP.

    Kashmir merupakan wilayah yang dihuni oleh mayoritas Muslim.

    Kashmir punya populasi sekitar 15 juta orang.

    Kashmir diklaim sepenuhnya oleh baik India maupun Pakistan, namun terbagi dalam penguasaan masing-masing.

    Kedua negara telah berperang beberapa kali terkait wilayah ini.

    Kini masyarakat internasional mendesak agar ketegangan segera diredakan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Diancam AS, Iran Perkenalkan Qassem Basir, Rudal Balistik Terbaru yang Bisa Tempuh 1.200 Km – Halaman all

    Diancam AS, Iran Perkenalkan Qassem Basir, Rudal Balistik Terbaru yang Bisa Tempuh 1.200 Km – Halaman all

    Diancam AS, Iran Perkenalkan Qassem Basir, Rudal Balistik Terbaru yang Bisa Tempuh 1.200 Km

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Iran, Minggu (4/5/2025) memperkenalkan rudal balistik berbahan bakar padat terbaru negara itu, lapor televisi pemerintah Iran seperti dilansir AP.

    Peluncuran rudal balistik Teheran ini terjadi di tengah ancaman dari Amerika Serikat (AS) atas program nuklirnya.

    AP melaporkan, kalau TV pemerintah Iran menayangkan rudal balistik “Qassem Basir” selama wawancara dengan Menteri Pertahanan Jenderal Aziz Nasirzadeh. 

    “Ia mengatakan rudal tersebut sudah di-upgrade dalam hal panduan dan kemampuan manuver untuk mengatasi lapisan pertahanan dan dengan mudah melewati sistem pertahanan antibalistik,” kata laporan tersebut

    Rudal tersebut dikatakan terakhir kali diuji pada tanggal 17 April.

    Laporan juga menggambarkan kalau rudal tersebut memiliki jangkauan setidaknya 1.200 kilometer (745 mil).

    Dikatakan pula bahwa rudal tersebut dapat mengidentifikasi dan menyerang target yang ditentukan di antara beberapa target tanpa panduan GPS dan dengan akurasi yang sangat tinggi.

    Sebuah rudal Iran ditampilkan saat parade militer memperingati Hari Quds yang dilaksanakan tiap tahun, pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan di Teheran, Iran 29 April 2022. (kredit foto: MAJID ASGARIPOUR/WANA (KANTOR BERITA ASIA BARAT) VIA REUTERS)

    Iran Tak Segan Langsung Membalas

    Menanggapi komentar Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada platform X pada tanggal 1 Mei, di mana ia memperingatkan Iran tentang dukungannya terhadap Houthi di Yaman, Nasirzade mengatakan jika perang diprakarsai oleh AS atau Israel, Iran akan menyerang kepentingan, pangkalan, dan pasukan mereka “di mana pun mereka berada dan kapan pun diperlukan.”

    Nasirzadeh menambahkan: “Kami tidak memiliki permusuhan terhadap negara-negara tetangga dan menginginkan hubungan persaudaraan, tetapi jika terjadi serangan, pangkalan AS di wilayah tersebut akan dianggap sebagai target yang sah.”

    Mengenai serangan rudal baru-baru ini oleh Houthi Yaman terhadap Israel, Nasirzadeh mengatakan Yaman adalah negara merdeka yang membuat keputusannya sendiri.

    Dia juga menolak upaya AS untuk menghubungkan Iran dengan konflik yang terjadi di sana.

    Teheran menciptakan program rudal balistiknya setelah menderita serangan rudal Scud Irak dalam perang Iran-Irak — dan sebagai perlindungan terhadap negara-negara tetangganya yang bersenjata Barat karena embargo telah menghalanginya mengakses pesawat serang modern.

    Pengumuman rudal itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan menyusul serangan terhadap Bandara Ben Gurion di Israel oleh Houthi.

    RUDAL TERBARU IRAN – Tangkap layar tayangan Al Mayadeen, Senin (5/5/2025), memperlihatkan cuplikan video peluncuran rudal terbaru Iran bernama Qasem Basir yang diluncurkan pada Minggu (4/5/2025). Militer Iran mengirim ancaman kepada AS dan Israel jika mereka memulai serangan terhadap Iran maka Iran akan merespons dengan menargetkan pangkalan militer dan fasilitas penting mereka. (YouTube Al Mayadeen)

    Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan yang signifikan terhadap Houthi dan pendukung mereka di Iran. Insiden itu menandai peningkatan signifikan dalam permusuhan regional.

    Sementara itu, pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat, yang dijadwalkan pada tanggal 3 Mei di Roma, ditangguhkan minggu lalu.

    Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan penundaan tersebut dilakukan atas permintaan menteri luar negeri Oman, yang menjadi penengah negosiasi tersebut. Tanggal baru belum diumumkan.

    Presiden Donald Trump telah berulang kali mengancam akan melancarkan serangan udara yang menargetkan program Iran jika kesepakatan tidak tercapai.

    Pejabat Iran semakin memperingatkan bahwa mereka dapat mengembangkan senjata nuklir dengan persediaan uranium yang diperkaya hingga mendekati tingkat senjata.

     

    (oln/ap/*)

  • Tawaran Kirim Pasukan ke Meksiko Ditolak Sheinbaum, Trump Sindir soal Ketakutan pada Kartel Narkoba – Halaman all

    Tawaran Kirim Pasukan ke Meksiko Ditolak Sheinbaum, Trump Sindir soal Ketakutan pada Kartel Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum menolak tawarannya karena ketakutannya terhadap kartel Narkoba.

    Dalam pernyataan kepada wartawan di Air Force One pada Minggu (4/5/2025), Trump mengonfirmasi bahwa ia telah mengusulkan pengiriman pasukan AS untuk membantu memerangi perdagangan narkoba di Meksiko. 

    Namun sehari sebelumnya, Sheinbaum dengan tegas menolak tawaran itu, menyatakan bahwa kedaulatan negaranya ‘tidak untuk dijual’ atau ‘Not For Sale’

    “Jika Meksiko menginginkan bantuan untuk menangani kartel, kami akan merasa terhormat untuk melakukannya. Saya sudah katakan itu kepadanya,” ujar Trump, dikutip dari Al Jazeera.

    “Saya akan merasa terhormat untuk masuk dan melakukannya. Kartel-kartel itu berusaha menghancurkan negara kita,” tambahnya.

    Saat ditanya tanggapan atas penolakan Sheinbaum, Trump mengklaim bahwa presiden Meksiko tersebut takut dengan kartel narkoba.

    Menurutnya, hal tersebut membuat Sheinbaum tak bisa menjawab dengan baik usulan Trump.

    “Menurut saya, dia wanita yang baik. Presiden Meksiko adalah wanita yang baik, tetapi dia sangat takut pada kartel sehingga dia bahkan tidak bisa berpikir jernih,” kata Trump.

    Sehari sebelumnya, Sheinbaum telah menekankan bahwa ia tidak akan menyetujui usulan Trump terkait pengiriman pasukan AS dalam memerangi kartel narkoba.

    Sheinbaum menjelaskan, tawaran Trump tersebut datang ketika keduanya dalam panggilan telepon.

    “Kami tidak akan pernah menerima kehadiran tentara Amerika Serikat di wilayah kami,” tegasnya.

    Dengan tegas, Sheinbaum mengatakan bahwa ia tidak akan pernah menjual kedaulatan negaranya.

    “Saya katakan kepadanya, ‘Tidak, Presiden Trump, wilayah kami tidak dapat diganggu gugat, kedaulatan kami tidak dapat diganggu gugat, kedaulatan kami tidak untuk dijual,” tegasnya.

    Jawaban Sheinbaum tepat sehari setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump menekan Meksiko untuk mengizinkan ‘keterlibatan militer AS yang lebih dalam’ dalam perang melawan kartel narkoba.

    Sebuah sumber yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa panggilan telepon antara Trump dan Sheinbaum tak berjalan dengan baik.

    Panggilan telepon tersebut terjadi pada tanggal 16 April 2025.

    Di mana keduanya tampak berdebat tentang keterlibatan AS untuk memeangi geng narkoba Meksiko.

    Ini bukan pertama kalinya Trump menyoroti kartel narkoba Meksiko.

    Sejak awal ia menjabat kembali sebagai presiden AS, itu telah menjadi sorotan utama bagi Trump.

    Menurut Trump, Meksiko dan Kanada terus mengizinkan obat-obatan terlarang dijual bebas dan melewati perbatasan untuk tiba di AS.

    Oleh karena itu, Trump menekan tarif tinggi terhadap barang-barang Meksiko dan Kanada untuk perdagangan fentanil.

    Tarif yang ditekan oleh Trump sebesar 25 persen.

    Sementara itu, Sheinbaum justru menyoroti Trump untuk segera menghentikan perdagangan senjata lintas perbatasan.

    Ia menilai bahwa ini akan menyebabkan gelombang kekerasan meningkat di wilayahnya.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Sheinbaum

  • Kepanikan di Bandara Ben Gurion, Sistem Pertahanan Udara Israel Gagal Cegat Rudal Houthi – Halaman all

    Kepanikan di Bandara Ben Gurion, Sistem Pertahanan Udara Israel Gagal Cegat Rudal Houthi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Minggu (4/5/2025), serangan rudal balistik kelompok Houthi dari Yaman menghantam dekat Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.

    Serangan ini menyebabkan enam orang terluka ringan dan memicu kepanikan di antara para penumpang.

    Akibat insiden tersebut, sejumlah maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke dan dari Israel selama 24 jam.

    Menurut laporan Reuters, rudal tersebut mendarat di area dekat terminal utama bandara.

    Jalan akses dan sebuah kendaraan rusak terkena rudal.

    Meskipun sistem pertahanan udara Israel dan Amerika Serikat (AS), termasuk THAAD dan Arrow, berusaha mencegat rudal tersebut, upaya tersebut gagal.

    Ini menandai pertama kalinya pertahanan udara Israel gagal mencegat rudal yang mengarah ke bandara utama negara tersebut.

    Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Mereka menyatakan serangan ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina dan memperingatkan bahwa mereka akan terus menargetkan bandara-bandara di Israel.

    Mereka juga menyatakan Bandara Ben Gurion “tidak lagi aman untuk penerbangan.”

    Serangan ini menyebabkan gangguan signifikan pada operasi penerbangan.

    Bandara Ben Gurion menghentikan sementara semua penerbangan dan lalu lintas penumpang selama sekitar 30 menit setelah serangan.

    Beberapa maskapai internasional, termasuk Lufthansa, British Airways, Delta, United Airlines, Air France, dan Air India, membatalkan penerbangan mereka ke dan dari Israel selama 24 jam.

    Maskapai lain seperti Wizz Air dan Iberia juga menangguhkan penerbangan mereka hingga Selasa pagi.

    Meskipun operasi bandara dilanjutkan dalam waktu singkat, serangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan penerbangan di wilayah tersebut.

    Beberapa maskapai masih meninjau situasi sebelum memutuskan untuk melanjutkan penerbangan mereka.

    Sementara itu, maskapai nasional Israel, El Al, menawarkan penerbangan penyelamatan bagi penumpang yang terlantar dan mencatat peningkatan harga saham lebih dari 5 persen setelah insiden tersebut.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam serangan tersebut.

    Ia berjanji akan memberikan respons yang kuat terhadap kelompok Houthi dan pendukung mereka di Iran.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menyatakan siapa pun yang menyerang Israel akan menerima balasan yang setimpal.

    Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, terutama setelah Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza.

    Kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel sejak akhir 2023, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

    Serangan terbaru ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung dan menyoroti ancaman yang terus berkembang terhadap infrastruktur vital Israel.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Muhyi al-Din Najm, Tahanan Administratif Palestina Meninggal dalam Tahanan Israel – Halaman all

    Muhyi al-Din Najm, Tahanan Administratif Palestina Meninggal dalam Tahanan Israel – Halaman all

    Muhyi al-Din Najm, Tahanan Administratif Palestina Meninggal dalam Tahanan Israel

    TRIBUNNEWS.COM- Seorang tahanan Palestina berusia 60 tahun, Muhyi al-Din Najm, meninggal dalam tahanan ‘Israel’ setelah dipindahkan ke Pusat Medis Soroka, kata dua kelompok hak asasi Palestina pada hari Minggu (4/5/2025).

    Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina mengatakan Najm, dari Jenin, telah ditahan di bawah penahanan administratif sejak 8 Agustus 2023, dan telah menghabiskan total sekitar 19 tahun di penjara ‘Israel’.

    Kelompok tersebut menuduh otoritas penjara ‘Israel’ melakukan kelalaian medis, dengan mengklaim bahwa Najm ditolak perawatannya untuk penyakit kronis dan menjadi sasaran kondisi yang mereka gambarkan sebagai bagian dari “kebijakan sistematis” penyiksaan terhadap tahanan Palestina.

    Belum ada komentar yang dikeluarkan oleh otoritas ‘Israel’ mengenai keadaan kematiannya.

    Najm, seorang ayah dari enam anak, dilaporkan dalam kondisi kesehatan kritis dan tidak menerima perawatan medis selama penahanannya. Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa penahanan administratif yang berkepanjangan tanpa pengadilan merupakan “kejahatan gabungan.”

    Fatah, partai yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, menyebut kematiannya sebagai “eksekusi yang disengaja,” dan menyalahkan otoritas penjara ‘Israel’ karena menolak memberinya perawatan medis meskipun kondisinya serius.

    Kelompok hak asasi manusia telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas perlakuan terhadap tahanan Palestina yang sakit di penjara ‘Israel’, khususnya mereka yang ditahan tanpa dakwaan berdasarkan penahanan administratif.

     

     

    Berbulan-bulan Alami Kelalaian Medis

    Tahanan Palestina Muhyiddin Fahmi Najem, 60, dari Jenin, meninggal di Pusat Medis Soroka Israel setelah berbulan-bulan mengalami kelalaian medis saat ditahan di bawah penahanan administratif tanpa dakwaan sejak Agustus 2023.

    Seorang ayah enam anak dan mantan narapidana jangka panjang, Najem menderita penyakit kronis dan kondisinya memburuk parah dalam beberapa bulan terakhir, namun ia ditolak perawatan yang memadai dan tidak diberitahu tentang diagnosisnya.

    Komisi Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan mengutuk kematiannya sebagai “kejahatan majemuk” yang diakibatkan oleh penahanan sewenang-wenang yang berkepanjangan dan kelalaian medis.

    Kematiannya menambah jumlah warga Palestina yang meninggal dalam tahanan Israel sejak Oktober 2023 menjadi 66 orang, termasuk lebih dari 40 orang dari Gaza.

    SUMBER: ROYA NEWS TV, THE CRADLE

  • Bom Waktu Dibungkus Bendera Israel di Rishon LeZion di Selatan Tel Aviv, Ditemukan di Jalan Raya 431 – Halaman all

    Bom Waktu Dibungkus Bendera Israel di Rishon LeZion di Selatan Tel Aviv, Ditemukan di Jalan Raya 431 – Halaman all

    Rangkaian Bom Waktu yang Dibungkus Bendera Israel Ditemukan di Selatan Tel Aviv

    TRIBUNNEWS.COM- Polisi Pendudukan Israel mengumumkan peringatan keamanan pada hari Minggu (4/5/2025) setelah menemukan alat peledak berwaktu di dekat kota Rishon LeZion, selatan Tel Aviv.

    Menurut laporan media berbahasa Ibrani, benda mencurigakan itu ditemukan di Jalan Raya 431 dan kemudian dipastikan sebagai bom. Perangkat itu dilaporkan dibungkus dengan bendera ‘Israel’.

    Sebagai tanggapan, polisi menutup jalan, mengerahkan bala bantuan, dan memasang garis polisi yang lebar untuk menjauhkan warga sipil.

    Pihak berwenang juga memperingatkan kemungkinan adanya alat peledak tambahan di area tersebut.

    Tim penjinak bom masih terus memeriksa lokasi kejadian, dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan siapa yang menanam alat itu dan apakah alat itu terkait dengan ancaman keamanan yang lebih luas.

    Ditemukan di Jalan Raya 431

    Menurut laporan media berbahasa Ibrani, benda mencurigakan itu ditemukan di Jalan Raya 431 dan kemudian dipastikan sebagai bom.

    Perangkat itu dilaporkan dibungkus dengan bendera ‘Israel’, demikian dilaporkan ROYA News. 

    Sebagai tanggapan, polisi menutup jalan, mengerahkan bala bantuan, dan memasang garis polisi yang lebar untuk menjauhkan warga sipil.

    Pihak berwenang juga memperingatkan kemungkinan adanya alat peledak tambahan di area tersebut.

    Tim penjinak bom masih terus memeriksa lokasi kejadian, dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan siapa yang menanam alat itu dan apakah alat itu terkait dengan ancaman keamanan yang lebih luas, tambah laporan itu. 

    Rute Ditutup Sementara

    Rute 431 dekat Rishon LeZion, selatan Tel Aviv, ditutup sementara setelah ditemukannya benda mencurigakan.

    Polisi Israel melancarkan operasi keamanan berskala besar di Tel Aviv pada hari Minggu setelah sebuah alat peledak ditemukan di jalan kota. 

    Menurut Al-Jazeera, para ahli bahan peledak dikerahkan untuk menjinakkan alat peledak dan memeriksa apa yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai “objek mencurigakan.” Senjata juga ditemukan di tempat kejadian, menurut laporan polisi.

    Rute 431 dekat Rishon LeZion, sebelah selatan Tel Aviv, ditutup sementara setelah ditemukannya benda mencurigakan tersebut.

    Penutupan tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas yang signifikan, dengan video yang dibagikan di media sosial menunjukkan antrean panjang kendaraan sipil saat polisi menutup area tersebut.

    Media Israel melaporkan bahwa bahan peledak yang ditemukan di Tel Aviv adalah bom waktu yang dibungkus bendera Israel.

    Bom tersebut terletak di bagian selatan kota, sehingga polisi harus mengirim bala bantuan dan mengerahkan unit tambahan sebagai tindakan pencegahan.

    Peningkatan status siaga terjadi hanya beberapa jam setelah rudal yang diluncurkan dari Yaman oleh gerakan Ansarallah berdampak langsung di dekat Bandara Internasional Ben Gurion. 

    Dalam pidato video di saluran Telegramnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menanggapi serangan Ansarallah. 

    “Israel akan merespons pada waktu dan tempat yang kami pilih,” katanya, setelah konsultasi keamanan tingkat tinggi. 

    Ia menegaskan bahwa respons tersebut akan menargetkan Ansarallah dan “tuan mereka di Iran”.

    Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) melaporkan bahwa Netanyahu mengakhiri diskusi keamanan dengan keputusan untuk mengambil tindakan di Yaman, yang menunjukkan bahwa serangan mungkin akan segera terjadi. 

    Netanyahu lebih lanjut mengindikasikan bahwa ini bukan operasi satu kali, melainkan operasi militer bertahap. “Operasi melawan Houthi (Ansarallah – PC) bukanlah masalah yang berakhir dengan satu serangan,” katanya, mengingat serangan udara Israel sebelumnya terhadap infrastruktur di Yaman, termasuk pelabuhan strategis Hodeidah.

    Perkembangan ini menggarisbawahi semakin tidak stabilnya lingkungan regional seputar perang Israel di Gaza, dengan ancaman kini datang tidak hanya dari kelompok bersenjata di wilayah Palestina tetapi juga dari para aktor di seluruh Timur Tengah.

     

    SUMBER: ROYA NEWS, MEHR NEWS, PALESTINE CHRONICLE

  • Militer Israel Perintahkan Perluasan Operasi di Gaza Setelah Pemanggilan 60.000 Prajurit Cadangan – Halaman all

    Militer Israel Perintahkan Perluasan Operasi di Gaza Setelah Pemanggilan 60.000 Prajurit Cadangan – Halaman all

    Israel Perintahkan Perluasan Operasi di Gaza Setelah Pemanggilan 60.000 Prajurit Cadangan

    TRIBUNNEWS.COM- Kepala Staf Umum ‘Israel’ Eyal Zamir mengumumkan pada hari Minggu bahwa militer telah mengeluarkan perintah untuk memanggil puluhan ribu prajurit cadangan untuk mendukung dan memperluas operasi di Jalur Gaza.

    Zamir mengatakan tentara ‘Israel’ akan mengintensifkan operasinya di Gaza “untuk meningkatkan tekanan militer dan memulangkan para sandera,” mengacu pada ‘tawanan Israel yang ditahan di Gaza. 

    Media Ibrani melaporkan bahwa tentara ‘Israel’ telah memulai tahap pertama perluasan operasi darat di Jalur Gaza dengan mengeluarkan perintah pemanggilan sekitar 60.000 prajurit cadangan sebagai persiapan menghadapi eskalasi yang diperkirakan akan terjadi.

    Menurut Haaretz, mengutip sumber militer, pemanggilan akan dilakukan secara bertahap berdasarkan rencana yang dikembangkan oleh Kepala Staf Eyal Zamir. Rencana ini baru-baru ini disampaikan kepada Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yisrael Katz dalam sebuah pertemuan resmi.

    Stasiun penyiaran Israel, Kan, melaporkan bahwa rencana tersebut mencakup evakuasi warga sipil dari Kota Gaza dan wilayah utara serta tengah Jalur Gaza, mirip dengan operasi Rafah. 

    Rencana tersebut juga melibatkan pembentukan kendali militer atas zona-zona tertentu, melakukan penyisiran, dan mempertahankan kehadiran dalam jangka panjang.

    Operasi tersebut kabarnya dijuluki “Gaza Kecil,” dengan tujuan untuk mengecilkan wilayah secara geografis, di tengah terhentinya negosiasi mengenai tawanan Israel di Gaza, menurut sumber-sumber ‘Israel’.

    Rencana tersebut juga mencakup pendirian “kompleks kemanusiaan” sementara untuk distribusi bantuan, yang meniru kompleks saat ini di Gaza selatan antara rute Morag dan Philadelphi, dengan pengamanan ketat.

    Channel 14 melaporkan bahwa tentara ‘Israel’ telah mulai merelokasi pasukan reguler dari Tepi Barat dan Israel utara ke garis depan Gaza sebagai bagian dari persiapan untuk memperluas serangan darat, sambil menunggu persetujuan akhir dari kabinet keamanan.

    Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa tahap selanjutnya akan secara signifikan meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas, dengan keputusan untuk melakukan eskalasi terkait erat dengan perkembangan mengenai para tawanan.

     

     

     

     

     

    Brigade Qassam Sergap 6 Tentara Israel

    Brigade Qassam, sayap militer Hamas, merilis pernyataan hari ini, Minggu, merinci serangkaian operasi yang berhasil melawan pasukan ‘Israel’ di Gaza pada hari Sabtu.

    Operasi tersebut dimulai dengan penyergapan kompleks yang menargetkan unit teknik ‘Israel’. 

    Pejuang Qassam dilaporkan memancing unit tersebut ke terowongan peledak yang telah ditanam sebelumnya, tempat mereka terlibat dalam pertempuran jarak dekat, menewaskan beberapa tentara ‘Israel’.

    Mereka kemudian meledakkan terowongan tersebut, yang menyebabkan jatuhnya korban di pihak prajurit, baik yang tewas maupun terluka.

    Setelah ledakan terowongan, para pejuang Qassam maju dan menyerang dua tank ‘Israel’ dengan rudal “Yassin 105”. 

    Mereka mengklaim telah melihat pasukan ‘Israel’ mengevakuasi jenazah korban tewas dan mengevakuasi korban luka dari daerah dekat Masjid al-Zahraa di Rafah, di Jalur Gaza selatan.

    Operasi terowongan di Rafah

    Brigade Al-Qassam melakukan penyergapan mematikan di Rafah, menargetkan unit teknik IDF dengan bahan peledak dan peluru anti-tank, yang menyebabkan banyak korban di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza.

    Brigade Al-Qassam merilis pernyataan yang memberikan penjelasan rinci tentang penyergapan yang menargetkan pasukan IOF di Rafah pada hari Sabtu, di puncak perang genosida “Israel” di Gaza .

    Brigade Al-Qassam mengatakan bahwa para pejuang mereka berhasil menarik unit teknik Israel ke arah pintu masuk terowongan yang telah dipasangi bahan peledak. 

    Operasi dimulai dengan pertempuran langsung, di mana para pejuang menewaskan beberapa anggota unit tersebut dari jarak dekat. 

    Kelompok Perlawanan Palestina mengatakan bahwa saat tentara Israel tambahan bergerak mendekati terowongan, para pejuang mereka memicu bahan peledak, yang menyebabkan banyak korban jiwa di kalangan pasukan, termasuk kematian dan cedera, sebelum menyerang dua tank Israel dengan peluru al-Yassin 105 dalam serangan lanjutan.

    Mereka menyatakan bahwa para pejuang mereka memantau pasukan Israel yang berupaya menyelamatkan korban dari lokasi penyergapan yang terletak di sebelah timur Rafah di Jalur Gaza selatan, mengamati upaya evakuasi setelah serangan tersebut.

    Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa pada hari Sabtu, para pejuang mereka mengaktifkan alat peledak antipersonel yang menargetkan unit infanteri Israel yang terdiri dari enam tentara di dekat Masjid Al-Zahraa di lingkungan Al-Janina, timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan, yang mengakibatkan jatuhnya korban dari pihak musuh.

    Militer pendudukan Israel mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa dua tentara, termasuk seorang perwira , telah tewas dan beberapa lainnya terluka saat konfrontasi berlanjut di Jalur Gaza.

    Juru bicara pasukan pendudukan Israel menyatakan bahwa seorang perwira dari unit teknik tempur elite Yahalom telah tewas selama bentrokan di bagian selatan Jalur Gaza yang terkepung dan bahwa seorang prajurit lain dari unit yang sama juga tewas di daerah yang sama.

    Insiden tersebut, yang digambarkan oleh media Israel sebagai “rumit,” terjadi saat  pasukan Brigade Golani  yang beroperasi di bawah Divisi ke-36 menyisir sebuah gedung dan menemukan pintu masuk terowongan. Pada suatu saat selama operasi, sebuah bahan peledak, yang sebelumnya tidak terdeteksi, meledak, yang mengakibatkan kematian.

    Pasukan pendudukan Israel melaporkan bahwa dalam bentrokan yang sama, seorang prajurit lain dari unit Yahalom mengalami luka kritis.

    Sementara secara terpisah, seorang prajurit cadangan dari Batalyon 7007 Brigade Yerusalem [Al-Quds] (ke-16) juga terluka kritis selama bentrokan di Gaza utara pada hari Sabtu.

    SUMBER: ROYA NEWS, AL MAYADEEN

  • Maskapai Asing Setop Penerbangan ke Israel Setelah Bandara Ben Gurion Diserang Rudal Balistik Houthi – Halaman all

    Maskapai Asing Setop Penerbangan ke Israel Setelah Bandara Ben Gurion Diserang Rudal Balistik Houthi – Halaman all

    Maskapai Asing Hentikan Penerbangan ke Israel Setelah Bandara Ben Gurion Dirudal Houthi

    TRIBUNNEWS.COM- Beberapa maskapai penerbangan besar telah mengumumkan penangguhan baru penerbangan ke ‘Israel’ menyusul serangan rudal di Bandara Ben-Gurion oleh gerakan Houthi Yaman hari ini.

    Wizz Air telah menangguhkan penerbangannya ke ‘Israel’ selama 48 jam.

    Lufthansa telah membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga 6 Mei.

    British Airways telah menangguhkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga 7 Mei.

    Air India telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 6 Mei.

    Penghentian sementara ini merupakan tambahan dari pengumuman sebelumnya yang dilakukan oleh maskapai penerbangan internasional lainnya:

    Virgin Atlantic secara permanen membatalkan rute London Heathrow-Tel Aviv pada bulan Mei 2025, dengan alasan masalah keamanan karena genosida ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Gaza. 

    American Airlines tidak mengoperasikan penerbangan ke ‘Israel’ sejak 2023, dan pada November 2024, maskapai itu mengumumkan akan menunda dimulainya kembali layanan hingga setidaknya September 2025.

    United Airlines membatalkan semua penerbangan ke ‘Israel’ pada Agustus 2024, tanpa tanggal kembali yang ditetapkan di tengah ketidakstabilan regional yang terus berlanjut.

    Delta Air Lines menangguhkan penerbangannya pada Juli 2024, berlaku Agustus 2024, dengan rencana untuk melanjutkan penerbangan New York-JFK ke Tel Aviv pada 1 April 2025.

    Austrian Airlines , bagian dari Lufthansa Group, menangguhkan rute Wina-Tel Aviv pada Agustus 2024, dengan rencana untuk melanjutkannya pada Februari 2025.

    Brussels Airlines , juga di bawah Lufthansa Group, menghentikan penerbangan Brussels-Tel Aviv pada Agustus 2024, dan berencana melanjutkannya pada Februari 2025.

    FlyDubai membatalkan beberapa penerbangan Tel Aviv pada Agustus 2024 tetapi tetap mengoperasikan rute tertentu.

    easyJet memperpanjang penangguhan penerbangan Tel Aviv hingga 29 Maret 2025, setelah penghentian sebelumnya pada Oktober 2023.

    ‘Genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, diperparah dengan serangan Houthi, terus mengganggu sektor penerbangan ‘Israel’, mengisolasi negara itu dan membebani perekonomiannya. 

     

     

    Netanyahu Tuding Serangan Houthi Berasal dari Iran

    Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu pada hari Minggu berjanji untuk menanggapi serangan Houthi di “waktu dan tempat yang kami pilih” atas serangan Houthi di Bandara Ben Gurion ‘Israel’ hari ini. 

    Dalam sebuah posting di X, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menyatakan kecaman keras atas serangan Houthi di bandara utama ‘Israel’, dengan menekankan dugaan peran Iran di balik serangan tersebut.

    Pernyataan Netanyahu selaras dengan pernyataan yang dibuat sebelumnya oleh Presiden AS Donald Trump, yang telah memperingatkan bahwa tindakan Houthi lebih lanjut akan ditanggapi dengan kekuatan besar dan bahwa Iran akan dimintai pertanggungjawaban atas serangan ini.

    “Presiden Trump benar sekali!” tulis Netanyahu dalam unggahannya. 

    “Serangan oleh Houthi berasal dari Iran. Israel akan menanggapi serangan Houthi terhadap bandara utama kami DAN, pada waktu dan tempat yang kami pilih, terhadap para pemimpin pejuang Iran.”

    Postingan tersebut menyertakan tangkapan layar komentar Trump sebelumnya di platform Truth Social miliknya. Trump mengkritik keras Iran atas dukungannya terhadap Houthi, melabeli mereka sebagai jahat dan memperingatkan tentang akibat serius dari keterlibatan Iran.

    Trump lebih lanjut menyatakan bahwa setiap tembakan yang dilepaskan oleh Houthi harus dianggap sebagai tembakan yang ditembakkan dari senjata dan pimpinan Iran, dan meminta rezim Iran bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.

     

    Israel berjanji serang Yaman ‘tanpa batasan’ menyusul serangan di bandara Ben Gurion

    Tentara Israel menahan diri untuk tidak menyerang Yaman karena permintaan langsung dari Gedung Putih

    Israeli Broadcasting Corporation melaporkan pada tanggal 4 Mei bahwa tentara Israel sedang mempersiapkan respons militer berskala luas menyusul serangan rudal balistik di Bandara Ben Gurion yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang dipimpin Ansarallah.

    “Serangan terhadap Bandara Ben Gurion telah menghapus semua pembatasan dari sudut pandang kami,” kata seorang pejabat senior pemerintah.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menambahkan, “Siapa pun yang menyakiti kami akan disakiti tujuh kali lipat.”

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan akan mengadakan konsultasi keamanan darurat pada pukul 3:00 sore sehubungan dengan serangan tersebut, Channel 13 melaporkan.

    Juru bicara militer Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa YAF menembakkan rudal balistik hipersonik ke bandara tersebut, dan memperbarui peringatan angkatan bersenjata kepada maskapai penerbangan internasional bahwa bandara tersebut tidak aman.

    Pemogokan tersebut menghentikan sementara penerbangan, menimbulkan kepulan asap di atas bandara, dan menyebabkan kepanikan di antara penumpang di gedung terminal.

    Seorang komandan senior polisi Israel, Yair Hetzroni, menunjukkan kepada wartawan sebuah kawah yang disebabkan oleh dampak rudal di jalan dekat tempat parkir Terminal 3.

    “Anda dapat melihat pemandangan tepat di belakang kami di sini, sebuah lubang yang terbuka dengan diameter puluhan meter dan juga kedalaman puluhan meter,” kata Hetzroni.

    Layanan ambulans Israel mengatakan delapan orang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan setelah serangan itu, yang dipandang sebagai titik balik dalam perang oleh militer Israel.

    Sebelumnya, militer Israel menahan diri untuk tidak menyerang Yaman secara rutin karena permintaan langsung dari Gedung Putih. Sebaliknya, militer AS telah memimpin operasi pengeboman terhadap Yaman atas nama Israel.

    AS secara resmi meluncurkan Operasi Rough Rider pada bulan Maret tahun ini dan telah melakukan serangan terhadap lebih dari 1.000 target di negara tersebut, menewaskan sedikitnya 250 orang.

    AS berupaya menghukum Yaman atas serangan YAF terhadap kapal-kapal niaga yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

    Yaman mulai melancarkan serangan semacam itu pada November 2023 dalam upaya memblokade Israel sebagai respons atas genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

    Israel telah membunuh lebih dari 60.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

    Elemen Yahudi sayap kanan di Israel menuntut agar militer melancarkan perang besar untuk menaklukkan Gaza sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap pangkalan militer dan pemukiman Israel.

    Serangan rudal balistik juga menunda pemungutan suara oleh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai apakah akan memperluas perang di Gaza.

    Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir, dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel, mengatakan ia ingin melihat perluasan perang yang “kuat”.

    Netanyahu janji akan tanggapi Iran setelah serangan Houthi di bandara

    Serangan yang diklaim oleh Houthi menghentikan sementara lalu lintas udara di bandara tersibuk Israel dan memicu sirene serangan udara.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menanggapi serangan Houthi Yaman yang menghantam Bandara Internasional Ben Gurion, dan menambahkan bahwa Iran juga akan menghadapi konsekuensi dari serangan tersebut.

    Sebuah rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran menghantam perimeter bandara pada hari Minggu, merusak jalan dan kendaraan serta menyebabkan lalu lintas udara terhenti, menurut foto dan rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera.

    Militer Israel mengonfirmasi sistem pertahanannya gagal menembak jatuh proyektil tersebut pada Minggu pagi meskipun ada beberapa upaya untuk mencegatnya, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Delapan orang terluka, menurut paramedis.

    Media Israel melaporkan bahwa sistem THAAD canggih buatan AS dan sistem pertahanan jarak jauh Arrow milik Israel gagal menjatuhkan rudal tersebut.

    Dalam tulisannya di media sosial, Netanyahu mengatakan bahwa serangan dari Houthi pada dasarnya “berasal dari Iran”.

    “Israel akan menanggapi serangan Houthi terhadap bandara utama kami DAN, pada waktu dan tempat yang kami pilih, terhadap penguasa Iran,” tulis Netanyahu.

    Perdana Menteri Israel telah berupaya mengumpulkan dukungan untuk serangan bersama dengan Amerika Serikat terhadap Iran, meskipun ada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Washington dan Teheran.

    Menanggapi ancaman Israel, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengatakan bahwa Teheran akan membalas jika AS atau Israel menyerang.

    “Jika perang ini diprakarsai oleh AS atau rezim Zionis [Israel], Iran akan menargetkan kepentingan, pangkalan, dan pasukan mereka – di mana pun mereka berada dan kapan pun dianggap perlu,” kata Nasirzadeh kepada televisi pemerintah Iran.

    Nasirzadeh juga mengatakan bahwa Houthi Yaman membuat keputusan mereka sendiri saat melakukan serangan.

    Kelompok yang telah melancarkan serangan terhadap Israel sebagai bentuk perlawanan terhadap perang dan blokade Israel di Jalur Gaza , mengaku bertanggung jawab atas rudal yang diluncurkan ke bandara tersibuk di Israel.

    Serangan Israel di Gaza selama lebih dari 18 bulan telah menewaskan sedikitnya 52.495 orang, termasuk 57 orang yang mati kelaparan akibat pengepungan total Israel sejak 2 Maret, menurut pejabat Palestina.

    Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, juru bicara militer Houthi Yahya Saree memperingatkan maskapai penerbangan bahwa bandara Ben Gurion “tidak lagi aman untuk perjalanan udara”.

    Serangan itu menyebabkan penghentian sementara penerbangan di bandara di Israel bagian tengah dan beberapa penerbangan harus dialihkan. Semua pintu masuk ke bandara juga ditutup sementara sementara perjalanan kereta api menuju lokasi dihentikan.

    Sejumlah maskapai penerbangan besar, termasuk maskapai Jerman Lufthansa, maskapai Spanyol Air Europa, Air France, SWISS, Austrian Airlines, Brussels Airlines, Air India dan Wizz Air dari Hungaria mengumumkan mereka membatalkan penerbangan pada hari Minggu, dengan beberapa juga membatalkan penerbangan pada hari Senin dan Selasa.

    Kelompok Houthi meminta maskapai penerbangan yang terbang ke Israel untuk “mempertimbangkan” bahwa Israel akan “memberlakukan blokade udara menyeluruh terhadap [Israel] dengan berulang kali menargetkan… Bandara Ben-Gurion”.

    Sirene meraung-raung di Israel tengah, mendorong banyak orang untuk pindah ke tempat perlindungan, menurut media Israel.

    Rekaman video lokasi jatuhnya rudal yang beredar daring menunjukkan rudal tersebut menghantam jalan penghubung di dalam perimeter bandara, dengan beberapa puing berserakan di jalan-jalan di sekitarnya.

     

    Israel berjanji akan membalas dengan keras

    Sebelum mengunggah postingannya di media sosial, Netanyahu telah berjanji akan membalas dendam terhadap Houthi dan melanjutkan perang di Gaza.

    Dalam pesan video dalam bahasa Ibrani, ia mengatakan Israel dan AS akan “bertindak melawan mereka lagi di masa mendatang” dan melakukannya dengan lebih dari satu pukulan. Ia juga bersumpah “tidak akan ada Hamas” di Gaza.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga mengancam akan melakukan pembalasan yang keras. “Siapa pun yang menyerang kami, kami akan membalasnya tujuh kali lipat,” kata Katz dalam referensi yang jelas dalam Taurat yang berkaitan dengan hukuman berat, atau keadilan ilahi.

    Benny Gantz, pemimpin partai Ketahanan Israel dan mantan anggota kabinet perang, mengatakan serangan rudal oleh kelompok yang bersekutu dengan Iran harus dibebankan kepada Teheran.

    “Iran-lah yang menembakkan rudal balistik ke negara Israel, dan Iran harus bertanggung jawab,” katanya dalam sebuah unggahan di media sosial tanpa memberikan bukti. “Penembakan ke negara Israel pasti akan memicu reaksi keras di Teheran.”

    Yair Golan, tokoh oposisi terkemuka, mengatakan jutaan warga Israel kembali berada di tempat penampungan, tawanan Israel yang ditahan di Gaza sedang sekarat, biaya hidup sangat mahal bagi keluarga dan para prajurit cadangan “jatuh tertimpa beban” perang, yang dilancarkan setelah serangan yang dipimpin oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan tewasnya sekitar 1.139 orang, dengan lebih dari 200 orang ditawan.

    “Ini hal besar bagi Netanyahu, ini hal besar bagi pemerintah,” kata Golan tentang perdana menteri. “Kita harus memulangkan orang-orang yang diculik dan mengakhiri perang.”

    Serangan Houthi terus berlanjut meskipun militer Amerika Serikat membombardir wilayah-wilayah di Yaman hampir setiap hari . Media yang dikelola Houthi melaporkan lebih banyak serangan udara AS di Yaman pada Minggu pagi, serta setelah serangan di bandara Ben Gurion.

    Setelah rudal menghantam bandara, TV Al Masirah melaporkan serangan udara AS di distrik Khab dan ash-Shaaf di provinsi al-Jawf.

    Saat fajar, pesawat tempur AS melancarkan 10 serangan di distrik al-Hazm di provinsi al-Jawf dan tiga serangan di provinsi Marib. Lebih banyak serangan juga menghantam wilayah Takhya di Saada.

    Tidak langsung diketahui apakah ada korban jiwa seperti beberapa serangan AS lainnya minggu ini , termasuk satu serangan terhadap pusat penahanan migran yang menewaskan puluhan orang.

     

    SUMBER: ROYA NEWS TV, THE CRADLE, AL JAZEERA

  • Rudal Houthi Tembus Sistem THAAD di Ben Gurion, Netanyahu: Israel Akan Balas Dendam – Halaman all

    Rudal Houthi Tembus Sistem THAAD di Ben Gurion, Netanyahu: Israel Akan Balas Dendam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam kelompok Ansar Allah (Houthi) di Yaman dengan balasan pada waktu yang tepat.

    Ancaman ini disampaikan setelah Houthi menembakkan rudal ke Bandara Ben Gurion di Israel pada hari Minggu (4/5/2025).

    Rudal tersebut berhasil menembus pertahanan udara Israel Arrow dan THAAD, sistem pertahanan udara milik sekutunya, Amerika Serikat.

    “Kami telah menyerang Houthi di masa lalu dan kami akan menyerang mereka di masa mendatang,” kata Netanyahu dalam klip video yang diunggah di akun resminya, pada hari Minggu.

    “Ini bukan serangan tunggal dan akhir dari semuanya. Akan ada serangan yang menyakitkan,” lanjutnya.

    Netanyahu juga membahas tentang pernyataan sekutunya, Presiden AS Donald Trump yang menuduh Iran adalah dalang di balik serangan Houthi terhadap Israel.

    “Presiden (Donald) Trump benar sekali! Serangan Houthi berasal dari Iran,” kata Netanyahu.

    Ia juga menegaskan Israel akan membalas serangan tersebut baik terhadap Houthi mau pun Iran.

    “Israel akan menanggapi serangan Houthi di bandara utama kami pada waktu dan tempat yang kami pilih, terhadap militan Iran,” kata Netanyahu.

    Houthi Serang Bandara Ben Gurion

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengatakan Israel akan membalas serangan Houthi terhadap Bandara Ben Gurion.

    “Siapa pun yang menargetkan kami akan menjadi target berkali-kali,” kata Yisrael Katz pada hari Minggu.

    Sebelumnya, rudal Houthi jatuh di dekat aula penumpang utama bandara (Terminal 3) pada hari Minggu.

    Dua sistem pertahanan udara Israel, Arrow dan THAAD, gagal mencegat rudal Houthi, menurut perkiraan militer Israel. 

    Hasil penyelidikan militer Israel mengatakan kegagalan tersebut terjadi karena adanya cacat pada rudal pencegat, bukan pada baterai sistem Arrow Israel.

    Beberapa jam setelah meluncurkan rudal, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree mengumumkan blokade wilayah udara Israel dan memperingatkan maskapai internasional agar mempertimbangkan penerbangan ke Bandara Ben Gurion.

    Yahya Saree mengatakan serangan tersebut sebagai respon atas perluasan serangan militer Israel di Jalur Gaza.

    Sebelumnya, pada Oktober 2023, Houthi menyatakan solidaritasnya terhadap warga Palestina yang menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza, menyusul Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada 7 Oktober 2023.

    Houthi melakukan serangan dengan menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah serta melakukan serangan udara langsung terhadap Israel.

    Houthi mengatakan akan berhenti menargetkan Israel jika Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza.

    Serangan tersebut sempat berhenti ketika Israel dan Hamas menyepakati perjanjian gencatan senjata tahap pertama pada 19 Januari 2025.

    Namun, Houthi kembali menyerang Israel pada 14 Maret 2025 setelah Israel mengabaikan ultimatum dari Houthi agar Israel membuka jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan di Rafah.

    Pada 18 Maret 2025, Israel meluncurkan serangan udara terhadap Jalur Gaza, menambah jumlah kematian sejak Oktober 2023 hingga hari ini menjadi lebih dari 52.535 dan melukai lebih dari 52.535 lainnya, dikutip Anadolu Agency.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Dihadiri 2 Juta Orang, Konser Lady Gaga Nyaris Dibom Kelompok Little Monsters – Halaman all

    Dihadiri 2 Juta Orang, Konser Lady Gaga Nyaris Dibom Kelompok Little Monsters – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BRASIL – Polisi Brasil klaim telah menggagalkan serangan bom yang direncanakan untuk konser Lady Gaga di pantai Copacabana di Rio de Janeiro pada Sabtu (3/5/2025) waktu setempat.

    Polisi Rio de Janeiro yang berkoordinasi dengan kementerian kehakiman mengatakan tersangka telah merekrut calon penonton konser untuk melakukan serangan menggunakan bahan peledak rakitan.

    Mereka berencana menggunakan konser itu untuk mendapatkan ketenaran di media sosial.

    Polisi menjelaskan orang yang bertanggung jawab atas rencana pengeboman tersebut.

    Dia adalah seorang remaja, kata polisi, tanpa menjelaskan lebih lanjut sosok si pemuda.

    Tim Lady Gaga mengetahui ancaman bom hanya dari laporan media keesokan paginya setelah konser.

    Seperti diketahui konser itu diklaim dihadiri lebih dari dua juta orang penonton secara gratis.

    Polisi mengatakan kelompok yang merencanakan serangan itu telah menyebarkan ujaran kebencian, terutama terhadap anak-anak, remaja, dan komunitas LGBTQ+.

    Terduga dalang ditangkap karena kepemilikan senjata api ilegal di negara bagian selatan Rio Grande do Sul.

    Sementara remaja tersebut ditahan karena menyimpan pornografi anak di Rio.

    Mereka yang bertanggung jawab juga mempromosikan radikalisasi remaja, termasuk tindakan menyakiti diri sendiri dan konten kekerasan “sebagai bentuk kepemilikan dan tantangan di kalangan anak muda”.

    Dua juta orang hadiri konser gratis Lady Gaga di Brasil

    Seorang juru bicara Lady Gaga mengatakan kepada The Hollywood Report. “Kami mengetahui tentang dugaan ancaman ini melalui laporan media pagi ini.

    “Sebelum dan selama pertunjukan, tidak ada masalah keselamatan yang diketahui, juga tidak ada komunikasi dari pihak kepolisian atau pihak berwenang kepada Lady Gaga mengenai potensi risiko apa pun.”

    Kementerian Kehakiman Brasil mengatakan para tersangka telah mengidentifikasi diri mereka sebagai penggemar Lady Gaga, yang dikenal luas sebagai “Little Monsters”.

    Polisi mengeluarkan surat perintah penggeledahan di seluruh negara bagian Rio de Janeiro, Mato Grosso, Rio Grande do Sul, dan Sao Paulo, dan perangkat elektronik serta materi lainnya disita.

    “Operasi Monster Palsu” diluncurkan menyusul informasi dari intelijen kepolisian negara bagian Rio, yang mengungkap kelompok daring yang mendorong kekerasan di kalangan remaja dengan menggunakan bahasa kode dan simbolisme ekstremis.

    Konser tersebut dibiayai oleh pemerintah kota dalam upaya merevitalisasi ekonomi Rio, dengan harapan dapat mendatangkan $100 juta.

    Dalam operasi keamanan besar-besaran, 5.000 petugas dikerahkan dan para peserta harus melewati detektor logam.

    Drone dan kamera pengenal wajah juga digunakan untuk mengawasi acara tersebut.

    Lady Gaga, yang terakhir tampil di Brasil pada tahun 2012, naik panggung sebagai bagian dari tur untuk mempromosikan album kedelapannya, Mayhem.

    Penyanyi tersebut mengenakan kostum bertema Brasil untuk beberapa penampilannya, dengan pakaian yang terinspirasi oleh tim sepak bola nasional.

    “Kalian telah menungguku selama lebih dari 10 tahun,” kata Lady Gaga dengan penuh emosi kepada khalayak ramai, sambil membentangkan bendera Brasil.

    Sumber: BBC Internasional