Category: Tribunnews.com Ekonomi

  • Sosok Nadia, Mamah Muda Yang Disekap Bersama Anak Karena Suaminya Dituduh Mencuri Solar

    Sosok Nadia, Mamah Muda Yang Disekap Bersama Anak Karena Suaminya Dituduh Mencuri Solar

    TRIBUNJATENG.COM, BANGKA – Inilah sosok Nadia (22) dan anaknya yang masih berusia setahun menjadi korban penyekapan perusahaan perkebunan kelapa sawit.

    Perkebunan kelapa sawit itu milik PT Payung Mitra Jaya Mandiri (PMM).

    Kasus ini mengundang perhatian berbagai pihak hingga viral di media sosial.

    Awal Mula

    Nadia bersama suami dan anaknya merantau dari Palembang ke Pulau Bangka tiga bulan lalu, membawa harapan baru.

     

    Suaminya diterima bekerja sebagai sopir dump truck di PT PMM, namun kebahagiaan itu tak bertahan lama.

    “Baru satu bulan bekerja, suami saya dituduh mencuri solar oleh pihak perusahaan,” tutur Nadia.

    Tuduhan tersebut membuat suaminya menghilang tanpa jejak, meninggalkan Nadia dan anak mereka dalam ketidakpastian.

    Setelah suaminya menghilang, pihak perusahaan mendatangi tempat tinggal mereka dan membawa Nadia serta anaknya.

    Nadia dan anaknya korban penyekapan oleh pihak perusahaan sawit di Kecamatan Bakam saat dikunjungi oleh Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo didampingi oleh pengacara Andi Kusuma dan Budiono di Polres Bangka Sabtu (7/12/2024). (Bangka Pos/ Dedy Marjaya)

    “Mereka bilang, kalian tidak boleh pulang sampai suami saya ke sini,” ungkap Nadia, mengenang awal penderitaannya.

    Keduanya ditempatkan di ruangan kecil yang semula diduga kandang anjing, dengan ukuran sekitar 2×2 meter.

    Selama dua bulan, mereka bertahan tanpa makanan dan minuman yang memadai dari perusahaan, mengandalkan belas kasih para pekerja kebun sawit.

    “Kami hanya makan dari pemberian teman-teman pekerja yang kasihan.

    Kadang ada yang datang bertanya sudah makan atau belum, dan ada juga yang memberikan susu untuk anak saya,” ujarnya. 

    Anak Nadia, yang tidak minum ASI, bergantung sepenuhnya pada susu formula.

    Kondisi semakin memburuk hingga akhirnya dua pengacara, Andi Kusuma dan Budiono, bersama aparat kepolisian, menyelamatkan mereka.

    “Kami sudah pasrah dan tidak tahu sampai kapan kami disekap,” kata Nadia dengan suara bergetar.

    Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo turut memberikan perhatian langsung kepada Nadia dan anaknya.

    Dia memastikan keduanya mendapat perlindungan serta pelayanan kesehatan.

    “Ini adalah kasus yang membutuhkan empati. Selain menangani penyekapan ini, kami juga memastikan kesehatan ibu dan anak terpantau dengan baik,” tegasnya.

    Di sisi lain, PT PMM memberikan penjelasan dalam konferensi pers.

    Perwakilan perusahaan, Tian Teralandu, membantah adanya unsur penyekapan.

    “Ruangan itu bukan kandang anjing, melainkan bekas kantor admin pembayaran yang tidak digunakan lagi. Mereka bebas keluar masuk,” katanya.

    Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan kronologi yang diungkapkan Nadia.

    Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka menyatakan, pihaknya telah menetapkan seorang manajer PT PMM berinisial AM sebagai tersangka berdasarkan hasil penyelidikan.

    Kapolda Hendro memastikan proses hukum berjalan tanpa pandang bulu.

    “Keadilan harus dijunjung tinggi. Kami akan menyelesaikan penyidikan hingga berkas perkara dikirim ke kejaksaan,” tegasnya.

    Kini, Nadia dan anaknya mendapatkan perlindungan, sementara proses hukum terhadap dugaan penyekapan ini terus bergulir.(*)

     

  • Kecelakaan Maut di Surabaya, Mobil Ford Tabrak Gerobak Sampah, Mahasiswa Asal Solo Tewas

    Kecelakaan Maut di Surabaya, Mobil Ford Tabrak Gerobak Sampah, Mahasiswa Asal Solo Tewas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Lagi-lagi kecelakaan maut setelah malam minggu terjadi di Surabaya. Kali ini kejadiannya di Jalan Kertajaya. 

    Mobil Ford Fiesta dengan nomor polisi AB-1404-GW menabrak seorang yang sedang mendorong gerobak sampah. Salah seorang penumpang mobil merenggang nyawa di lokasi.

    Peristiwa tersebut terjadi Minggu dini hari (8/12), sekira pukul 03.30. Berdasarkan catatan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya mobil itu mengangkut 5 orang. 

    Satu penumpang yang tewas ialah Ferry Firmansyah Putra (22), mahasiswa asal Surakarta yang saat itu sedang mengemudikan mobil tersebut.

    Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Surabaya Iptu Suryadi mengatakan, kronologi laka lantas maut itu berawal dari kendaraan Ford Fiesta melaju dari arah timur ke barat. 

    Setibanya di Jalan Kertajaya depan showroom mobil Marna diduga pengemudi kehilangan konsentrasi. Saat itu keadaan kecepatan cukup kencang.

    “Pada saat itu mobil oleng ke kanan terjadi menabrak sepeda motor gerobak sampah yang dikendarai Suwandi (50) warga asal Mojo, Gubeng, Surabaya melaju searah dengan mobil,” katanya.

    Tabrakan itu diduga sangat kencang. Sampai-sampai Suwandi menabrak pohon. Di lokasi, serpihan sasis mobil dan tabung radiator berserakan. 

    Sisi depan mobil ringsek. Tak jauh dari itu, sebuah pohon terdapat bekas benturan keras.

    Salah satu petugas kebersihan, Sudarsono mengaku yang saat itu sedang menyapu jalan dikejutkan dua kali suara benturan. Pada benturan pertama, terdengar cukup keras. 

    Dia lantas lari mendatangi lokasi kecelakaan. 

    ”Saya pada datang itu beberapa orang tergeletak di jalan, ada 1 orang seperti terjepit di kursi sopir, mungkin itu yang meninggal,” katanya.

    Dia mengaku tak dapat memastikan, apakah pengemudi melaju kencang atau tidak. Namun, menurut dia kondisi pohon dan bentuk gerobak sudah menggambarkan bagaimana kecelakaan itu terjadi. 

    ”Gerobak sampai penyok nggak berbentuk, berarti mobilnya kan banter (kencang),” jelasnya.

    Diketahui penumpang mobil yang dikemudian Ferry Firmansyah ada empat orang. Yaitu Hendrikus Brito Putra (17) pelajar asal Maluku Utara dan tiga wanita 

    Salsa Pawesa (21), Amanda ( 19), Ela Arga (20). Tiga wanita tersebut tinggal di sebuah indekos Jalan Ngemplak.

    Sebagaian dari mereka kondisinya mengalami mengalami luka robek pada kaki, dan pelipis mata. Saat ini penyebab kecelakaan masih didalami oleh pihak polisi.

    Pulang usai Pesta Miras

    Tebakan banyak orang menduga laka maut yang terjadi di Jalan Kertajaya mobil Ford Fiesta AB 1404 GW menabrak gerobak sampah akibat minuman keras (miras), mulai mengarah benar. 

    Itu setelah polisi menemukan bill struk pembelian miras dari sebuah tempat hiburan malam.

    “Kami menduga pengemudi di bawah pengaruh alkohol karena ditemukan bill pembelian minuman di Helens Night Mart Kertajaya,” kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman.

    Masyarakat berduyun-duyun mendatangi lokasi setelah mobil tabrak gerobak sampah di Jalan Kertajaya, Minggu (8/12). (TribunJatim.com/Tony Hermawan)

    Bill tersebut menunjukkan bahwa pembelian miras dilakukan sekitar pukul 00.16 WIB.

    Rincian minuman yang dipesan meliputi 1 botol Gordons Dry Gin Pink, 1 botol anggur putih API, 2 kaleng Coca-Cola, dan 4 cup es batu. Totalnya mencapai Rp 1.012.000 juta. 

    Semua minuman itu diduga dinikmati bersama-sama oleh Ferry Firmansyah (22) mahasiswa asal Surakarta, Hendrikus Brito Putra (17) pelajar asal Maluku Utara dan tiga wanita penghuni kos di Jalan Ngemplak yakni Salsa Pawesa (21), Amanda ( 19), Ela Arga (20). 

    Setelah acara, mereka meninggalkan lokasi. Ferry yang menyetir mobil. Sesampainya di Jalan Kertajaya kawasan showroom mobil bekas mobil Ferry menabrak sepeda motor gerobak sampah dikendarai Suwandi (50) warga Mojo.

    Saat itu padahal mobil dan gerobak sampah dalam berjalan searah dari timur ke barat.

    Mobil Ferry setelah menabrak gerobak sampah Suwandi oleng ke kanan. Setelah itu menabrak pohon. Ferry diduga tewas setelah mengalami benturan keras, dan badannya terjepit di kursi kemudi.

    Polisi tidak hanya menemukan satu nota pembelian. 

    Ada tiga struk lain yang menunjukkan pembelian miras di lokasi yang sama. Yakni pada tanggal 8 Desember, 7 Desember, 1 Oktober, dan 23 September 2024.  

    Temuan ini mengindikasikan bahwa rombongan tersebut pelanggan tetap tempat hiburan malam itu.

    Kasus lain kecelakaan di Surabaya, mobil Toyota Innova yang menyeruduk warung pinggir Jalan Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, pada Jumat (1/11/2024) subuh, hingga menewaskan dua pengunjung dan melukai tiga orang lainnya, termasuk seorang penjualnya, diduga melaju dalam kecepatan di atas 70 kilometer per jam (Km/jam). 

    Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fahzrulrahman menerangkan, kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan penabrak Mobil Toyota Innova bernopol W-1168-CQ, yang dikemudikan MAAR (22) warga Sampang, Jatim. 

    Kronologinya, sekitar 04.15 WIB, Mobil Toyota Innova berjalan dari arah selatan arah Sawahan ke utara Bubutan, laju kecepatan mobil tersebut diperkirakan di atas 70 Km/jam.

    Setibanya di lokasi kejadian, diduga kuat pengemudi kehilangan konsentrasi pada saat bermanuver cepak untuk berbelok ke sisi kanan jalan, secara tiba-tiba. 

    Akibatnya, laju mobil melintasi lajur jalan arah berlawanan, lalu menabrak dua mobil dan satu motor milik pengunjung warung makan kaki lima yang terparkir di bahu jalan. 

    Yakni, Mobil Honda Jazz P-1766-WD, Mobil Mits Pajero W-1909-XK, dan Motor Honda Beat L-6931-TD. 

    Benturan yang kuat, lanjut Arif, juga membuat bodi mobil Toyota Innova menabrak para pengunjung yang sedang makan di deretan kursi warung makan kaki lima tersebut. 

    Hingga mengakibatkan dua orang pengunjung tewas seketika di lokasi kejadian, karena tergencet bodi mobil yang terdorong akibat benturan. 

    “Iya langsung belok. Kecepatan kurang lebih di atas 70 Km/jam,” ujarnya di Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, pada Jumat (1/11/2024). 

    Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap sopir mobil. Kondisi sopir MAAR saat mengemudikan mobil hingga menyebabkan kecelakaan diduga dalam keadaan dibawah pengaruh minuman beralkohol. 

    Apalagi, menurut Arif, sopir sempat mengaku baru saja berkunjung di tempat hiburan malam kawasan Jalan Embong Malang, Genteng, Surabaya. 

    KRONOLOGI Lengkap Innova Maut Tabrak Warung di Kedungdoro Surabaya, Suami Istri Antre Makanan Tewas (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI – Istimewa)

    “Mengingat kejadian kecelakaan laka lantas yang dilakukan pengendara R4, dengan dugaan dibawa pengaruh alkohol, kedepan kami akan menggiatkan kembali dalam bentuk sosialisasi atau penindakan terhadap bahayanya berkendara di bawah pengaruh alkohol,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, ada dua orang yang sedang diamankan untuk diperiksa olehnya penyidik Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya. 

    Mereka berinisial MAAR (22) selaku sopirnya, dan AR selaku teman atau penumpang mobil. 

    Selain itu, pihaknya juga masih akan mencari tiga orang penumpang mobil bernopol W-1168-CQ itu. Mereka, berinisial ER, AC, dan FI. 

    Pasalnya, tiga orang penumpang yang merupakan teman dari sopir mobil penabrak tersebut, kabur sesaat setelah terjadi tabrakan, pukul 04.15 WIB. 

     

    “Untuk kasus kecelakaan, tentu kita menitikberatkan pada; siapa, sesuai unsur pasal, artinya; si pengendara. Apakah dia ada kaitan penumpang dan sebagainya, itu nanti melalui pendalaman lebih lanjut,” ujarnya di Mapolda Jatim, pada Jumat (1/11/2024). 

    Mengenai status hukum sopir berinisial MAAR warga Kalianget, Sumenep, Jatim itu. Komarudin menjelaskan, sopir masih menjalani pemeriksaan lanjutan yang dilakukan oleh penyidik Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya. 

    Apalagi, menurut Komarudin, kondisi sopir saat ini, masih syok dan belum dapat berkomunikasi secara normal seperti biasa karena diduga masih terpengaruh zat kimia lain yang mempengaruhi kesadarannya. 

    “Ini terus kami lakukan pendalaman kepada yang bersangkutan, saat ini belum kami bisa dapatkan secara maksimal. Karena kondisi yang syok, ataupun ada pengaruh yang lain,” katanya. 

    Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan sopir MAAR itu, menggunakan metode uji tes urine. Hasilnya, negatif mengonsumsi zat narkotika jenis apapun. 

    Namun, Komarudin mengaku, pihaknya masih menunggu tes darah dari sopir tersebut yang sedang dilakukan melalui pengujian Laboratorium RS Bhayangkara Surabaya. 

    “Dari hasil pendalaman kami, hasil pemeriksaan sementara untuk pengendara mobil Toyota Innova atas nama MA, telah kami lakukan tes urine, dan hasilnya negatif. Namun kami masih melakukan tes lanjutan lagi, kandungan alkohol di tubuhnya,” jelasnya. 

    Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin terkait kecelakaan maut di Kedungdoro Surabaya, Jumat (1/11/2024) dalam artikel berjudul “Hasil Tes Urine Pengemudi Innova Maut di Kedungdoro Surabaya, 3 Penumpang yang Kabur Diburu” (TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI)

    Manakala hasilnya nanti, didapati bukti adanya zat kimia tertentu yang menjadi penyebab menurunnya kesadaran dari sopir MAAR selama mengemudi kendaraan hingga berakhir kecelakaan. 

    Maka, Komarudin menjelaskan, sopir berpotensi dikenakan persangkaan dugaan pelanggaran Pasal 311 Ayat 5 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun. 

    “Karena dari hasil keterangan, dia barusan keluar dari tempat hiburan. Nah ini terus kami lakukan pendalaman, kalau memang itu benar, kepadanya dapat kami jerat dengan Pasal 311 Ayat 5, dengan ancaman hukuman sampai dengan 12 tahun penjara,” terangnya. 

    Namun, sejauh ini, pihak penyidik di lapangan, belum menemukan adanya bukti konkret adanya botol bekas berisi cairan beralkohol yang tersimpan atau teronggok di dalam mobil si penabrak Toyota Innova. 

    “Tidak ada. Kami tidak menemukannya,” pungkas alumni Akpol 1997 itu. 

    Berikut daftar nama korban tewas dan luka, dalam insiden kecelakaan tersebut. 

    1) Pengemudi Mobil Innova, berinisial MAAR, mengalami luka benjol pada kepala sehingga harus menjalani rawat jalan. 

    2) Pengemudi Mobil Honda Jazz, berinisial ENH, mengalami luka lecet pada tangan dan kaki (pengunjung warung).

    3) Penumpang Mobil Honda Jazz, berinisial SM, mengalami luka robek kepala. Korban dirawat di RS William Both Surabaya (pengunjung warung).

    3) Pengemudi Mobil Mitsubishi Pajero, berinisial BO, mengalami luka patah gigi, dan leher nyeri, sehingga dirawat di RS William Both Surabaya (pengunjung warung).

    4) Pemilik Warung, berinisial SS, mengalami luka robek pada kepala, sehingga dirawat di RS William Both Surabaya (pengunjung warung).

    5) Pengendara sepeda Motor Honda Beat, berinisial SO. Kondisi meninggal dunia di lokasi (pengunjung warung).

    6) Penumpang sepeda Motor Honda Beat, berinisial SA. Kondisi Meninggal dunia di lokasi, (pengunjung warung).

  • Pemotor Dipalak Sekuriti Rp500 Ribu karena Salah Masuk Tol Dikira Jalan Biasa, Transfer ke Rekening

    Pemotor Dipalak Sekuriti Rp500 Ribu karena Salah Masuk Tol Dikira Jalan Biasa, Transfer ke Rekening

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pengendara motor dipalak sekuriti Rp500 ribu viral di media sosial.

    Pengendara tersebut salah masuk tol yang dikira jalan yang ia biasa lewati.

    Sekuriti tersebut meminta pengendara untuk memberikan uang ke rekening.

    Adapun petugas sekuriti tol diketahui berinisial R.

    Ia diduga memalak pemotor di Jalan Tol Tomang Jakarta Barat.

    Kejadian tersebut diviralkan oleh korban di media sosial. 

    Kapolsek Palmerah, Kompol Sugiran menuturkan pelaku telah diamankan yang berprofesi sebagai sekuriti operator jalan tol.

    “Betul pelaku pemerasan sudah kita tangkap merupkan pegawai outsourcing yang bekerja sebagai sekuriti,” katanya dalam keterangan, Jumat (6/12/2024), dikutip dari Tribun Jabar.

    Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Rahmat menambahkan, kejadian bermula saat korban mengendarai sepeda motor pada Selasa, (4/12/2024).

    Korban salah melintasi jalan yang dikira adalah jalan biasa.

    “Ternyata itu masuk tol,” ujar Rahmat.

    Rahmat mengatakan, korban kemudian diberhentikan oleh petugas sekuriti.

    Tangkapan layar pemotor dipalak sekuriti Rp500 ribu. (ISTIMEWA via Tribun Jabar)

    Oknum petugas itu lantas meminta korban untuk membayar sejumlah uang.

    “Sama korban ditransfer ke rekening dia (pelaku) Rp 500 ribu,” ujar dia.

    Korban kemudian melaporkan ke Polsek Grogol-Petamburan. 

    Namun lantaran peristiwa tersebut di wilayah Palmerah, petugas Polsek Palmerah kemudian mendatangi korban guna menindaklanjuti laporan tersebut.

    “Iya sekuriti vendor operator jalan tol,” ucap dia.

    Polisi masih menggali keterangan pelaku karena kemungkinan ada korban lain dalam kasus ini.

    Sementara itu, Jasa Marga menegaskan petugas yang diduga memalak pemotor di Tol Tomang, Jakarta Barat merupakan pegawai outsourcing atau alih daya.

    “Diduga terjadi tindakan pungutan liar (pungli) oleh mitra pihak ketiga yang bertugas pada bagian keamanan dan ketertiban (Kamtib) di Ruas Tol Jakarta-Tangerang,” kata Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Ginanjar Bekti dalam keterangannya dikutip Minggu (8/12/2024).

    Ginanjar menyebut Jasa Marga meminta maaf atas tindakan oknum petugas tersebut.

    Pihak Jasa Marga juga mendukung penuh kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.

    “Atas kejadian tersebut, Jasa Marga akan bekerja sama dan mendukung sepenuhnya tindakan hukum yang diperlukan kepada pihak kepolisian. Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian tersebut,” ujarnya. 

    Selanjutnya, Ginanjar menegaskan jika pihaknya sudah berkomitmen akan memberikan sanksi tegas untuk petugas tersebut.

    “Jasa Marga juga memastikan akan merekomendasikan sanksi tegas untuk terduga pelaku dan akan melakukan evaluasi menyeluruh atas kerja sama dengan pihak ketiga yang terlibat untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,” jelasnya.

    Sebelumnya viral di media sosial sopir travel tak terima dipalak Rp 20 ribu.

    Sopir travel itu dipalak pelaku dengan alasan untuk putra daerah.

    Peristiwa ini terjadi di Cengkareng Timur, Jakarta Barat.

    Para pelaku pemalakan pun terungkap.

    Peristiwa ini di antaranya viral usai dibagikan akun Instagram @infopik.id, melansir dari TribunJabar.

    Dalam video rekaman dashcam travel yang dikemudikan korban, terlihat pemuda yang mengadang di jalan.

    Kemudian, pemuda itu meminta sopir travel untuk menepikan mobilnya.

    Akhirnya, sopir travel pun menuruti keinginan pemuda itu untuk menepi.

    Lalu, terdengar percekcokan antara pria di dalam mobil dengan pemuda di luar.

    Pemuda itu meminta pria di dalam mobil untuk membaca ketentuan bayar kepada “putra daerah” sebesar Rp20.000.

    Sopir Travel Tak Terima Dipalak Rp 20 Ribu untuk ‘Jatah’ Putra Daerah, Padahal dari Rumah Saudara (IST – Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)

    Pemuda itu juga mengaku-ngaku bahwa pungutan itu resmi.

    Keduanya pun terlibat cekcok.

    Sopir travel itu mengatakan bahwa dia membawa mobil dengan pelat nomor D, tetapi dirinya tidak berasal dari Bandung.

    Ia mengaku baru saja mendatangi kediaman saudaranya yang berada di sekitar lokasi tersebut.

    Mendengar hal itu, pelaku justru menimpalinya dengan kalimat yang tak mengenakkan.

    Bahkan, ia mengatai korban dengan membawa-bawa salah satu suku di Indonesia.

    Dilansir dari Wartakotalive, aksi pemalakan yang viral ini terjadi di Jalan Kayu Besar 2, RT 013/11, Cengkareng Timur, Jakarta Barat pada Jumat (22/11/2024).

    Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku yang berjumlah tiga orang, Sabtu (23/11/2024).

    “Ya benar, tiga orang pelaku sudah diamankan. Pelaku di antaranya berinisial AM alias Kutur (26), MA (24), dan AH,” ujar Abdul Jana saat dikonfirmasi, Senin (25/11/2024).

    Jana menjelaskan, tiga orang pelaku itu memiliki memiliki peran berbeda dalam menjalankan aksinya.

    Pelaku AM alias Kutur (26) berperan sebagai orang yang menghalangi dan memberhentikan mobil travel, sementara pelaku MA (24) bertugas memalak sopir dengan meminta sejumlah uang. 

    Dari hasil penyelidikan dan informasi yang dihimpu polisi dari warga, diketahui bahwa AM alias Kutur sering terlibat dalam aksi pemalakan.

    Dia biasa menyasar sopir-sopir travel, truk, hingga mobil box yang melintas di lokasi tersebut.

    “Pelaku MA dan AH untuk penanganan terhadap perkaranya di Polres Metro Jakarta Barat, karena mereka terlibat dalam kasus pemerasan dengan laporan polisi yang sudah terdaftar di sana,” jelas Jana.

    Sementara itu, AM alias Kutur (26) yang juga terlibat dalam aksi pemalakan di Jalan Kayu Besar 2, kini ditangani oleh Polsek Cengkareng, Jakata Barat.

    Atas perbuatannya itu, para pelaku dijerat dengan Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pemerasan. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Disaksikan 5.475 Suporter, Persiku Kudus Kalah Lawan Persipa Pati

    Disaksikan 5.475 Suporter, Persiku Kudus Kalah Lawan Persipa Pati

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Persiku Kudus harus rela menelan pil pahit kekalahan atas Persipa Pati. Dalam pertandingan kandang di Stadion Wergu Wetan Kudus, Minggu (8/12/2024), Skuad Macan Muria harus takluk 0-1atas Laskar Saridin.

    Laga derby Muria ini berlangsung cukup hangat. Intensitas permainan cukup tinggi ditampilkan oleh kedua tim. Namun sayang sampai babak turun minum, gol tidak tercipta oleh kedua tim.

    Pada babak kedua kedua tim meningkatkan skema permainan dengan maksud mampu mencetak gol. Hingga akhirnya pada menit ke 89 pemain nomor punggung 8 Persipa Pati memecah kebuntuan. Sontekan bola melalui kakinya berhasil mengoyak jala gawang Persiku Kudus yang dijaga Satrio Azhar. Skor berubah 0-1 untuk Persipa Pati.

    Dalam pertandingan ini wasit memberikan tambahan waktu 5 menit. Namun sayang Persiku tidak mampu mencuri gol untuk menyamakan kedudukan. Begitu juga Persipa Pati tidak mampu menambah pundi-pundi gol. Pertandingan yang disaksikan oleh 5.475 penonton di Stadion Wergu Wetan berakhir dengan kekalahan Persiku Kudus 0-1.

    Menanggapi pertandingan kali ini Pelatih Persipa Pati Bambang Nurdiansyah mengatakan, kemenangan ini merupakan hasil dari kerja keras para pemain di lapangan hijau. Dia sebagai pelatih sekadar membantu mereka.

    “Ini kerja keras anak-anak. Saya selalu bilang setiap pertandingan selalu ada evaluasi,” kata Bambang.

    Dalam pertandingan kontra Persiku Kudus ini, Bambang bersyukur lantaran anak asuhnya berhasil mencuri tiga poin di kandang lawan. Kemenangan ini dipersembahkan untuk masyarakat Pati.

    “Terima kasih doanya dari masyarakat Pati. Terus dukung Persipa, kalau pun jelek juga tetap didukung,” kata Bambang Nurdiansyah.

    Sementara itu Pelatih Persiku Kudus Bonggo Pribadi mengatakan, sejak awal dia menekankan kepada para pemain untuk bermain cantik dan berusaha mencetak gol. Namun apa daya, gol yang tak kunjung tercipta membuat pemainnya menjadi terburu-buru dan kurang tenang.

    “Dakam sepak bola kalau tidak bisa mencetak gol bisa mempengaruhi segalanya. Apalagi main home dituntut menang. Semua terburu-buru dan tidak fokus di menit akhir. Hasil kurang baik di laga derbi ini menjadi tanggung jawab saya,” kata Bonggo. (*)

  • Warga Bondowoso Syok Lihat Ular Bergelantungan di Atap Rumah, Sempat Mengira Tali

    Warga Bondowoso Syok Lihat Ular Bergelantungan di Atap Rumah, Sempat Mengira Tali

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Arie Pangsetu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Seekor ular sepanjang satu meter bergelantungan di rumah warga Desa Kalitapen, Kecamatan Tapen, pada Minggu (8/12/2024) siang.

    Semula sempat dikira tali  yang tersangkut di dinding atap rumah milik Alfian (30). Namun setelah didekati ternyata merupakan seekor ular berwarna hitam.

    “Karena takut, pihak keluarga langsung menghubungi tim Damkar. Dengan melihat nomer Damkar di Instagram,” jelas Plt Kabid Damkar, Satpol PP Bondowoso, Martanto.

    Ia menjelaskan, setelah tiba di lokasi ular masih dalam posisi bergelantung namun perlahan mulai bergerak ke arah berbeda.

    “Sempat melata ke dinding lainnya,” jelasnya.

    Ia menerangkan memang jenis ularnya adalah ular tidak berbisa. Tepatnya, ular Jali, yang sering ditemui di rumah warga dengan memangsa tikus.

    Hanya saja, pemilik rumah tetap ketakutan ular tersebut melilit anggota keluarga.

    “Karena memang ular jenis ini saat memangsa tikus itu melilit korbannya hingga mati lemas,” jelasnya.

    Berdasarkan peninjauan di lokasi, kata Martanto, ular ini diperkirakan naik lewat pekarangan belakang rumah korban dekat lahan kosong.

    “Perkiraanya lewat naik dari pekarangan,” jelasnya.

    Setelah penangkapan ular ini, pihaknya langsung melepas liarkan ular tersebut ke habitatnya. Yakni di lepas di hutan.

    “Kita lepas liarkan di hutan daerah Arak-arak,” pungkasnya.

  • Pasar Properti Makin Membaik Pasca Pilkada, Fasindo Group Optimistis Dongkrak Penjualan

    Pasar Properti Makin Membaik Pasca Pilkada, Fasindo Group Optimistis Dongkrak Penjualan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pasar properti menunjukkan tren membaik mendekati akhir tahun 2024 ini. Pengembang optimistis, kondisi ini akan berlanjut tahun depan.

    Fasindo Group di antaranya, Marketing Manager Agil Arie Setiawan mengatakan, kondisi pasar menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan sejak dua bulan terakhir.

    “Kondisi pasar properti dua bulan ini kami rasakan sudah mendekati baik. Ada peningkatan mencapai 30 persen,” kata Agil di sela kegiatan Mandiri Fasindo Fiesta 2024 di area Kantor Mandiri Pemuda, Semarang, Sabtu (7/12/2024).

    Agil menjelaskan, kondisi ini dipicu oleh selesainya pemilihan kepala daerah (Pilkada). Selain itu, momentum karyawan mendapat bonus di akhir tahun juga menjadi indikator meningkatnya minat masyarakat membeli hunian.

    Pengembang meyakini bahwa jika tren positif ini berlanjut hingga awal tahun, menunjukkan pasar properti kembali ke kondisi normal.

    “Rasa-rasanya sekarang ini dengan Pilkada sudah selesai, dampak baiknya akan terus-menerus di awal tahun satu semester kedepan. Tahun depan, kalau seperti November-Desember tahun ini, berarti sudah mulai normal buat kami,” tambahnya.

    Menariknya, kata dia, generasi Z juga sudah mulai mengambil inisiatif dalam membeli hunian. Ia menyebutkan, masyarakat berusia antara 20 hingga 23 tahun sudah mulai memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), meskipun angka mereka masih sekitar 10-20 persen dari total pembeli.

    “Sedangkan sebagian besar pembeli, saat ini masih didominasi oleh mereka yang berusia 30 tahun ke atas, yang sudah memiliki penghasilan stabil,” jelasnya.

    Di sisi lain, mengenai keputusan pemerintah untuk memberlakukan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen, pihaknya berharap akan ada langkah-langkah lebih lanjut untuk mempermudah akses masyarakat terhadap rumah.

    “Harapan kami adalah pemerintah dapat memberikan kemudahan bagi pengembang dengan subsidi agar masyarakat lebih mudah mendapatkan hunian,” ungkapnya.

    Mandiri Fasindo Fiesta 2024 merupakan hasil sinergi antara Fasindo Property dan Bank Mandiri, yang menghadirkan pameran eksklusif 8 proyek perumahan unggulan Fasindo Property di Semarang dan sekitarnya.

    Melalui acara ini, Fasindo Group berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki hunian impian dengan berbagai penawaran istimewa.

    Proyek perumahan yang dipamerkan dalam acara tersebut meliputi Bale Tentrem Ketileng, Fasindo Amarsvati Ngaliyan, Pandawa Residence Mijen, Pandawa Estate Mijen, Permata Garden Bangetayu, Permata Garden Banjardowo, Permata Garden Mangunharjo 1, dan Permata Garden Mangunharjo 2.

    Adapun sejumlah promo dihadirkan selama acara antara lain suku bunga rendah mulai dari 1,7 persen hingga 2,7 % by Livin Mandiri melalui KPR Mandiri; DP ringan Rp 5 juta; dan cicilan mulai dari Rp 1 jutaan per bulan.

    “Target kami sebesar Rp 20 miliar untuk pameran kali ini. Kami optimistis, karena banyak perumahan kami di Semarang dan proyek-proyek baru kami jual,” imbuhnya. (idy)

  • Dahsyatnya Kebakaran Pabrik Garmen di Magelang, Lima Jam Api Baru Bisa Dipadamkan

    Dahsyatnya Kebakaran Pabrik Garmen di Magelang, Lima Jam Api Baru Bisa Dipadamkan

    TRIBUNJATENG.COM – Dahsyatnya kebakaran yang menghanguskan pabrik garmen di Magelang, Jawa Tengah diungkap pihak damkar.

    Diberitakan kebakaran menghanguskan PT Anugerah Abadi Magelang pada Minggu (8/12/2024) siang.

    Saking dahsyatnya api membakar, Si Jago Merah baru bisa dipadamkan 5 jam kemudian.

    Pabrik garmen yang terletak di Desa Girirejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu terbakar sekitar pukul 12.15 WIB. 

    Kepala Unit Pelaksana Teknis Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Magelang, Edy Priyanta, mengungkapkan, pihaknya menerima laporan tentang kebakaran tersebut dan segera melakukan upaya pemadaman.

    “Api sudah padam pukul 17.00 dan kini sedang berlangsung proses pendinginan,” ujar dia.

    Edy menambahkan, kesulitan dalam pemadaman disebabkan oleh jarak sumber air yang jauh, meskipun terdapat sungai di sekitar lokasi.

    “Api sudah padam pukul 17.00 dan kini sedang berlangsung proses pendinginan,” cetus dia di lokasi kejadian.

    Kepulan asap masih terlihat meski tidak sekuat pada pukul 14.00 WIB.

    Edy menyatakan, pihaknya mengerahkan 13 mobil pemadam kebakaran, ditambah tiga unit dari Kota Magelang.

    Namun, ia belum dapat memastikan sumber api dan penyebab kebakaran, serta gedung mana saja yang terdampak.

    “Karena yang terbakar kain, (api) jadi semakin besar,” ungkap dia.

    Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, mengonfirmasi, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden ini.

    Ia juga menambahkan, pabrik sedang libur beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga tidak ada karyawan yang berada di lokasi saat kebakaran terjadi.

    “Olah tempat kejadian perkara baru akan dilaksanakan ketika api benar-benar sudah padam,” ucap dia.

    Rozi menekankan, dugaan penyebab kebakaran belum dapat diketahui karena api masih berkobar. (*)

  • 1.000 Nasi Berkat Meriahkan Festival Pager Mangkok di Kudus, Warisi Nilai Luhur Sunan Muria

    1.000 Nasi Berkat Meriahkan Festival Pager Mangkok di Kudus, Warisi Nilai Luhur Sunan Muria

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Festival Pager Mangkok ke-4 kali diinisiasi oleh Komunitas Kampung Budaya Piji Wetan Kabupaten Kudus tahun ini  berlangsung meriah. 

    Berjalannya festival budaya dibuka dengan Kirab Budaya Pager Mangkok pada, Jumat (6/12/2024) dan ditutup hari ini, Minggu (8/12/2024).

    Kirab digelar dengan membawa gunungan hasil bumi dan nasi berkat 1.000 bungkus, dikenal dengan sebutan nasi tomplingan.

    Gunungan dan nasi berkat diarak dari Panggung Ngepringan menuju Punden Depok Desa Lau diiringi dengan bacaan salawat dan doa bersama. 

    Selanjutnya, nasi berkat dibungkus daun pisang dibagikan kepada masyarakat Dukuh Puji Wetan, Desa Lau, Kecamatan Dawe dan sekitarnya sebagai simbol berbagi atau bersedekah kepada sesama dalam rangka meneladani ajaran Sunan Muria. 
     
    Koordinator kirab, Ulul Azmi mengatakan, tahun ini adalah tahun keempat Festival Pager Mangkok digelar. Festival digelar untuk mengangkat nilai-nilai falsafah dari Sunan Muria, termasuk mengenalkan istilah “tapangeli” dan “Pager Mangkok”.

    Pager mangkok diambil dari ajaran Sunan Muria yang berbunyi pagerono omahmu nganggo mangkok, luwih becik tenimbang pager tembok. Artinya, mengajarkan masyarakat untuk memagari rumah dengan mangkok dalam bentuk bersedekah kepada tetangga, dinilai lebih baik dibandingkan dengan pagar dalam bentuk tembok. 

    Sementara istilah tapangeli berarti mengarus, tetapi tidak terbawa arus. Artinya, masyarakat diperbolehkan mengikuti perkembangan zaman asalkan tidak terbawa arus zaman ke arah hal yang negatif. 

    “Dua ajaran ini yang ingin kami aktivasi ke masyarakat dan generasi muda lewat Festival Budaya Pager Mangkok,” terangnya. 

    Ulul Azmi meneruskan, Festival Pager Mangkok tahun ini mengusung tema “Labora(s)tories”. Menunjukkan bahwa budaya dan seni dapat menjadi perayaan oleh siapa saja, termasuk generasi muda agar tertarik untuk merawat nilai-nilai kebudayaan yang telah diwariskan nenek moyang atau leluhur pendahulu. 

    Dengan harapan, melalui kegiatan ini menumbuhkan generasi-generasi baru yang cinta tehadap seni dan budaya. (Sam)

  • Komisi VIII DPR RI Dorong Pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi Segera Terealisasi

    Komisi VIII DPR RI Dorong Pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi Segera Terealisasi

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Komisi VIII DPR RI berkomitmen terus mendorong perbaikan berbagai layanan jemaah haji asal Indonesia. 

    Salah satu upayanya lewat pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.

    Demikian yang disampaikan, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H Abdul Wachid saat kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Haji BPKH yang digelar di Astana Hinggil Somosari Batealit Jepara, Sabtu – Minggu (7/8/2024).

    Menurut Abdul Wachid, perbaikan layanan harus terus dilakukan agar para ratusan ribu jemaah haji asal Indonesia mendapatkan layanan yang maksimal selama menjalankan Rukun Islam kelima.

    Perbaikan layanan ini mulai dari pesawat, hotel, katering, dan berbagai layanan lain terlebih saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). 

    Perbaikan layanan haji ini juga merupakan tindak lanjut dari berbagai temuan Pansus Haji.

    “Komisi VIII kemarin sudah ke Arab Saudi. Berbagai temuan saat haji 2024 kita follow up di lapangan agar ada perbaikan layanan saat musim haji tahun 2025,” kata wakil rakyat asal Jepara ini, Minggu (8/12/2024).

    Selama di Arab Saudi, Komisi VIII menggelar pertemuan dengan masyarikh atau perusahaan penyedia layanan haji di Arab Saudi.

    Ada 15 perusahaan yang hadir dalam pertemuan itu.

    Abdul Wachid menegaskan pihaknya tak ingin ada satu perusahaan yang memonopoli layanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

    Oleh karena itu, pihaknya mendorong Kemenag RI agar menggelar seleksi terbuka untuk menentukan perusahaan yang akan dipakai saat musim haji 2025.

    “Jadi selama ini yang dipakai masyarikh yang itu-itu saja. Alasannya mereka sudah dipakai sejak lama. Tapi pengalaman haji 2023 dan 2024 menunjukkan layanan yang mereka berikan tak maksimal. Masak kita tega para tamu Allah SWT dari Indonesia tidak mendapat layanan sebagaimana mestinya, makanya kita ingin ada semacam beauty contest, mana yang terbaik itu yang dipakai oleh pemerintah.”

    “Kita ingin nanti ada beberapa perusahaan yang melayani jemaah haji Indonesia, jadi tak hanya satu. Kita juga ingin jemaah haji yang tanazul mendapatkan layanan full saat Armuzna, ga hanya di Arofah saja seperti yang selama ini berjalan,” jelas anggota DPR Fraksi Partai Gerindra ini.

    Abdul Wachid juga menyoroti soal tiket pesawat jemaah haji yang menurutnya kemahalan. 

    Ia mencontohkan selama ini untuk pesawat anggarannya Rp 34 juta per jemaah.

    Padahal kalau jemaah umrah dari Indonesia tiket pesawatnya hanya sekitar Rp 14 juta – Rp 15 juta.

    “Pihak maskapai beralasan kalau untuk haji mereka pulang dari Arab Saudi itu pesawat dalam kondisi kosong. Kita bisa menerima alasan itu, tapi kalau dihitung mestinya jatuhnya Rp 30 juta untuk PP, bukan Rp 34 juta. Makanya kita mendorong agar maskapai swasta di Indonesia juga bisa melayani jemaah haji agar ada penghematan anggaran dan perbaikan layanan,” tuturnya.

    Komisi VIII juga mendorong agar pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi bisa segera direalisasikan.

    Pihaknya optimis pembangunan Kampung Haji yang terpusat di satu lokasi akan berimbas pada perbaikan layanan haji untuk jemaah asal Indonesia.

    “Bapak Presiden Prabowo berulangkali menegaskan jemaah haji harus dilayani dengan maksimal. Jadi nanti hotel yang lokasinya dekat Masjidil Haram, katering dan berbagai layanan lain terpusat di situ, bahkan koki dan masakannya juga citarasa Indonesia,” ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

    Jika Kampung Haji Indonesia dibangun pihaknya optimis biaya haji juga bisa ditekan. 

    Nilai manfaat uang tabungan haji yang selama ini dikelola BPKH juga bisa lebih dirasakan oleh jemaah.

    “Tahun lalu ongkos haji Rp 93 juta. Nilai manfaat dari BPKH (subsidi) Rp 36 juta. Jemaah haji sudah punya tabungan Rp 25 juta jadi tinggal nambah Rp 30 juta. Kalau biaya haji bisa ditekan lagi maka uang tambahan yang harus disetor jemaah haji bisa lebih sedikit,” tandasnya.

    Sementara itu, Plt Deputi Portofolio Penyelesaian Transaksi dan Penempatan BPKH, Ari Supangat mengatakan selain untuk subsidi haji, nilai manfaat BPKH juga digunakan untuk berbagai hal. 

    Mulai dari pengadaan ambulans, beasiswa,  pembangunan asrama haji, IAIN, masjid, madrasah dan lainnya 

    “Makanya kita sosialisasikan hal ini. Uang tabungan jemaah haji aman dan peruntukan serta manfaatnya juga jelas,” tandasnya . (Ito)

  • KPU Jatim Resmi Mulai Proses Rekapitulasi Suara Pilgub Jatim 2024 Hari Ini

    KPU Jatim Resmi Mulai Proses Rekapitulasi Suara Pilgub Jatim 2024 Hari Ini

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur resmi memulai proses rekapitulasi suara Pilgub Jatim 2024 untuk tingkat provinsi, Minggu (8/12/2024) sore.

    Ini merupakan lanjutan dari rekapitulasi berjenjang yang telah tuntas di tingkat kecamatan dan Kabupaten/kota di Jawa Timur. 

    Rekapitulasi suara ini berlangsung di Hotel DoubleTree Surabaya. KPU memperkirakan rekapitulasi ini bisa tuntas sebagaimana waktu yang telah disediakan yakni hingga tanggal 9 Desember.

    “Mudah-mudahan tuntas malam ini,” kata Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi saat dikonfirmasi disela acara. 

    KPU merasa optimis rekapitulasi ini akan berjalan lancar dan cepat. Apalagi, hanya perolehan suara Pilgub yang dihitung di tingkat provinsi.

    Optimisme itu juga lantaran selama proses rekapitulasi berjenjang sebelum ke provinsi, berjalan relatif lancar.

    Meskipun sebelumnya ada Pemungutan Suara Ulang atau PSU di 5 daerah. Namun, rekapitulasi suara itu sudah tuntas di tingkat kabupaten/kota.

    “Alhamdulillah dari 38 Kabupaten/kota sudah masuk semua,” ujar Aang yang merupakan mantan Komisioner Bawaslu Jatim tersebut. 

    Sementara itu, pasca rekapitulasi suara ini, KPU nantinya akan menetapkan perolehan suara. Adapun untuk penetapan pasangan calon terpilih akan dilakukan menunggu tiga hari.

    Tiga hari tersebut merupakan waktu untuk menunggu apakah ada pengajuan sengketa yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

    Komisioner KPU Jatim Choirul Umam menjelaskan, pada rekapitulasi suara di tingkat kabupaten/kota memang ada beberapa kejadian khusus yang dicatat.

    Namun, hal itu sudah diselesaikan pada saat proses rekapitulasi di daerah. Sehingga, secara umum tidak akan mengganggu rekapitulasi di provinsi. 

    “Di beberapa Kabupaten/kota memang ada kejadian khusus. Dari hasil simulasi kami, semuanya sudah terselesaikan. Hanya memang kewajiban kita pada saat rekapitulasi tidak hanya membacakan form D.Hasil Kabupaten/kota tetapi juga membacakan catatan kejadian khusus,” ujar Umam.