Category: Tribunnews.com Ekonomi

  • Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerbitkan aturan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 300/ 26738/ 436.8.6/ 2024, Pemkot mengajak masyarakat meningkatkan keamanan, ketentraman dan toleransi masyarakat selama momen penting tersebut.

    “Seluruh warga masyarakat diharapkan mematuhi dan menjaga kondusifitas, ketertiban umum serta ketentraman masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu (15/12/2024).

    Ada beberapa poin aturan menjelang libur Nataru. Di antaranya, pelaku tempat hiburan atau usaha rekreasi dan hiburan umum (RHU) harus menutup usaha pada malam Natal, 24 Desember 2024, mulai pukul 18.00 WIB.

    Pada malam tahun baru, RHU diperbolehkan beroperasi hingga pukul 04.00 WIB. Syaratnya, tidak menerima pengunjung di bawah usia 18 tahun, menyalahgunakan tempat usaha untuk perjudian, dan peredaran narkoba.

    Pelaku usaha juga harus menerapkan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability (CHSE). Serta, memastikan kesiapan mitigasi bencana di lokasi wisata.

    Pengelola tempat wisata diwajibkan melakukan perawatan fasilitas secara berkala. Juga, menyiapkan jalur evakuasi dan memperhatikan kapasitas pengunjung.

    Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca juga harus menjadi acuan. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bencana alam.

    Dalam SE yang sama, pengurus gereja dan panitia Natal diminta untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam). Terutama, saat menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal.

    Selain itu, pengurus gereja juga diimbau untuk memasang pengamanan tambahan. Di antaranya, barrier di pintu masuk dan melakukan pemeriksaan barang bawaan pengunjung.

    Untuk menghindari potensi gangguan keamanan, masyarakat dilarang menjual atau menyalakan petasan. Termasuk, larangan terhadap memperjualbelikan terompet serta melakukan konvoi pada malam Tahun Baru.

    Bagi masyarakat yang akan bepergian dan meninggalkan rumah, diminta memastikan kompor, gas, aliran listrik, air dalam kondisi padam. 

    Serta, tidak meninggalkan barang berharga atau hewan peliharaan di dalam rumah dan menginformasikan kepada tetangga yang berdekatan atau RT setempat.

    Selain itu, Wali Kota Eri juga mengungkapkan bahwa pengawasan ketertiban umum selama libur Nataru 2024/2025 di Surabaya, melibatkan perangkat daerah (PD), TNI/Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    “Kami juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca ekstrem sewaktu-waktu,” imbuhnya.

    Wali Kota Eri menegaskan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat edaran ini akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

    “Apabila terjadi kondisi darurat atau menemukan kejadian yang membutuhkan pertolongan agar menghubungi Pos Polisi terdekat, Call Center Kepolisian 110 atau Command Center 112,” katanya.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh gereja untuk memastikan keamanan dalam perayaan Hari Raya Natal 2024.

    “Kami telah berkoordinasi dengan seluruh gereja di Surabaya untuk memastikan pengamanan agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata Wali Kota Eri.

    Tidak hanya itu, Wali Kota Eri menyebut bahwa Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (ormas) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan umat Kristen dalam menjalankan ibadahnya. “Kita juga rapatkan dengan kepolisian terkait dengan keamanan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.

    Menanggapi insiden beberapa waktu lalu, dimana seorang wanita bercadar masuk ke salah satu gereja di Surabaya, Wali Kota Eri pun menegaskan pentingnya kewaspadaan di tempat ibadah.

    “Gereja tidak boleh lengah, termasuk masjid juga. Pengelola tempat ibadah harus memperketat pengamanan, terutama di pintu masuk yang dijaga satpam. Jika ada orang dengan pakaian tertutup rapat, seperti bercadar, satpam harus menanyakan keperluannya,” jelas dia.

    Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kerukunan umat beragama yang selama ini telah menjadi ciri khas Kota Pahlawan.

    “Saya mohon kepada warga Kota Surabaya, njenengan (anda) adalah orang yang hebat. Kita sudah bisa membuktikan bahwa Surabaya ini menjadi salah satu kota yang penuh dengan toleransi,” pesan dia.
    Ia berharap, toleransi yang telah berjalan di Surabaya dapat menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan di tengah keberagaman.

     “Sebagai sesama umat beragama, mari kita menjaga keamanan, kenyamanan umat beragama lain agar bisa menikmati dan menjalankan ibadahnya dengan tenang di Kota Surabaya,” katanya.

  • Isi Percakapan Diduga Agus Buntung dengan Korbannya, Sebut Bukan Modus Manipulasi Namun Motivasi

    Isi Percakapan Diduga Agus Buntung dengan Korbannya, Sebut Bukan Modus Manipulasi Namun Motivasi

    TRIBUNJATIM.COM – Bisa dipastikan suara pada rekaman yang beredar adalah suara Agus Buntung.

    Hal ini sudah diakui sendiri oleh Agus Buntung.

    Tapi dirinya menyebut suara tersebut bukan bertujuan untuk memanipulasi seseorang, melainkan untuk memotivasi.

    Tersangka kasus dugaan pelecehan seksual, I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung, mengakui suara dalam rekaman yang beredar adalah dirinya.

    Pria disabilitas asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu membantah pernyataan dirinya dalam rekaman suara adalah modus untuk memanipulasi korban.

    Dirinya bersikukuh, pernyataan tersebut untuk memberikan motivasi.

    “Itu memang betul suara saya, tetapi tidak saya bermaksud untuk memanipulasi atau merubah pikiran.”

    “Itu sudah jelas saya memberi semangat,” ucap Agus, dilansir TribunLombok.com, Minggu (15/12/2024).

    Agus juga dengan tegas membantah tuduhan yang mengatakan ia memiliki ilmu hitam, guna-guna, dan semacamnya.

    “Saya terus terang saya berani bersumpah di hadapan semua orang bahwa saya tidak punya ilmu apa-apa,” kata Agus.

    “Jadi tidak ada saya punya ilmu ini itu, atau manipulasi atau menggerakkan orang dengan kata-kata. Mustahil itu,” lanjutnya.

    Rekaman Suara Agus Buntung
     
    Sebelumnya, beredar percakapan Agus Buntung yang disinyalir tengah merayu korbannya.

    Dalam percakapan tersebut, Agus Buntung menggunakan kalimat yang dianggap ‘manipulatif’.

    Termasuk terdapat kata-kata ingin “membantu” korban menjadi seorang yang sukses.

    Tak hanya itu, dalam video yang berdurasi 1,22 menit itu, Agus diduga menyebut tak ingin disamakan dengan pria lain.

    Berikut isi percakapan diduga Agus Buntung dengan korbannya:

    “Saya tidak senang orang yang lemah, lap air mata itu nanti luntur pupurannya (bedak), nanti kayak apa mau ke kampus. Kakak (korban) bersihin diri, sampai kakak shalat pun kakak nggak bisa shalat karena ada yang ganjal,” kata Agus dalam rekaman video tersebut.

    “Tau nggak perjuangan kakak itu ya Allah hanya hidup sendiri dan berjuang sendiri, nekat gara-gara hal sepele, kakak mau nekat aja bisa nggak aku minta jangan nekat, tobatlah nyawa saya, saya kasih kakak biar kakak tau biar kakak berarti bagi dunia ini,” lanjut Agus

    “Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiranmu sekarang karena kamu baru kenal saya, saya bisa baca langsung (pikiran), bingung kenapa saya ngomong gini? Kamu kira modus sama kayak cowok yang lain, benarkan, buktinya ngerusak kamu, walaupun kita berdua di kamar saya tidak bisa apa-apa, saya mandi masih dimandiin sama mamak, saya tidak sama dengan cowok-cowok yang lain karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu.”

    “Kamu mau berubah atau tidak, kalau kamu tidak mau berubah saya pergi, tetapi kalau mau berubah saya akan tetap di sini dengan mengasih tau bagaimana cara kesuksesan kamu,” tutup Agus.

    Dalam video tersebut tidak memperlihatkan wajah Agus, namun diketahui suara tersebut mirip suara Agus.

    Tabiat Agus Terkuak

    I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung akui rekaman suara yang beredar adalah dirinya. Sebut kata-kata itu bukan manipulasi tapi motivasi. (Istimewa)

    Diberitakan sebelumnya, tabiat Agus Buntung dibongkar dosen pembimbing akademik (PA), I Made Ria Taurisia Armayani.

    Pihaknya mengaku pernah terdampak karena ulah Agus sebab pernah dilaporkan ke Dinas Sosial karena dianggap tidak menginginkan Agus kuliah.

    “AG (Agus) ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu,” ujar Ria, Selasa (3/12/2024), dilansir Kompas.com.

    Lebih lanjut, Ria menjelaskan duduk perkara, mengapa Agus sampai melaporkan dirinya ke Dinas Sosial.

    Hal ini bermula saat Agus sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT). 

    Namun, pelaku tak kunjung membayar UKT, meski diketahui sudah menerima pencairan beasiswa KIP-K.

    “Jumlah uang beasiswa (yang diterima) sekitar Rp13 juta per tahun. Sedangkan dia membayar UKT Rp900.000 per semester,” ungkap Ria.

    Saat sistem pembayaran kembali ditutup, barulah Agus menghubungi Ria untuk meminjam uang dengan alasan untuk membayar UKT.

    Tetapi, Ria tidak memberikannya, ia beralasan meskipun memberi pinjaman, tetap saja tidak dapat membayar UKT karena sistemnya tidak dapat dibuka kembali. 

    Akibat keterlambatan tersebut, Agus pun tidak dapat kembali menerima beasiswa KIP-K. 

    Agus juga kerap memanipulasi absensi kuliah ia kerap mebolos kelas sejak awal perkuliahan.

    “Saya sayangkan (jadi tersangka pelecehan), iya. Tapi, saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama Agus membuat ulah.”

    “Intinya, kami serahkan ke penegak hukum sesuai hukum yang berlaku. Kalau ditanya bagaimana karakter Agus, ya seperti itulah intinya,” pungkas Ria.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Sosialisasikan Pembelian Tiket Ferry via Aplikasi Ferizy – Halaman all

    Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Sosialisasikan Pembelian Tiket Ferry via Aplikasi Ferizy – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Dalam rangka menyambut periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pastikan seluruh layanan dan fasilitas penyeberangan siap untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. 

    Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyatakan, persiapan matang menjelang Angkutan Nataru 20245/2025 telah dilakukan termasuk sosialisasi aktif pembelian tiket ferry secara online melalui layanan aplikasi Ferizy. 

    “ASDP memiliki aplikasi Ferizy yang memudahkan calon penumpang, khususnya yang dapat diakses dalam perjalanan jelang liburan Nataru mendatang,” ujar Heru, Minggu (15/12/2024), dikutip dari siaran pers asdp.id.

    “Saat ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket go-show di pelabuhan, sehingga pengguna jasa agar membeli tiket via aplikasi atau mitra resmi Ferizy,” lanjutnya.

    Diketahui, tiket ferry sudah bisa dibeli H-60 keberangkatan.

    “Mohon, pastikan Anda sudah bertiket paling lambat H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera pada e-ticket,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Heru juga meminta agar pengguna jasa memastikan data diri terisi dengan benar dan sesuai ketika melakukan reservasi tiket, untuk memastikan data tercatat di manifest sehingga mempermudah proses klaim asuransi.

    Adapun jadwal pelaksanaan dan prediksi puncak pergerakan libur Natal dan Tahun Baru di 13 Lintas Pantauan Nasional diperkirakan terjadi pada 22-23 Desember 2024.

    Selanjutnya, prediksi puncak pergerakan libur Tahun Baru 2025 pada 30 dan 31 Desember, sedangkan prediksi puncak arus balik terjadi pada 1-2 Januari 2025.

    Sebagai informasi, kenaikan penumpang periode Nataru mencapai 4,1 persen yaitu mencapai 3 juta penumpang.

    Sedangkan kenaikan trip diprediksi mencapai 14,3 persen atau mencapai 14.975 trip bila dibandingkan periode Nataru 2023.

    Untuk mengantisipasi lonjakan arus penumpang, ASDP bersama stakeholder mengimplementasikan kembali program Delaying System dengan titik area sebagai berikut:

    Arah Pelabuhan Merak: Rest Area KM43, KM68, dan Lahan Munic Cikuasa Atas;
    Arah Pelabuhan Bakauheni: Rest Area KM163B, KM87B, KM49B dan KM20B;
    Arah Pelabuhan Ketapang: Terminal Sritanjung, Lahan Dermaga Bulusan, dan Grand Watudodol;
    Arah Pelabuhan Gilimanuk: UPPKB Cekik, Terminal Kargo, dan Terminal Bus Gilimanuk.

    Dari segi kesiapan sarana dan pra sarana, ASDP telah meningkatkan kapasitas pelabuhan yang semula 5.526 kendaraan kecil pada tahun 2023 di Pelabuhan Merak menjadi 6.026 kendaraan kecil pada periode tahun ini.

    Sedangkan di Pelabuhan Ketapang, kapasitas pelabuhan meningkat yang semula 1.570 kendaraan kecil menjadi 1.670 kendaraan kecil ditambah dengan lahan Bulusan.

    Penambahan kapasitas area parkir dan kapasitas dermaga pun turut dipersiapkan di Pelabuhan Merak, tepatnya pada Dermaga II yang semula 3.000 GRT menjadi 10.000 GRT yang mampu menampung sekitar 836 kendaraan kecil serta integrasi dengan Pelabuhan Indah Kiat sekitar 500 parkir kendaraan kecil.

    Untuk optimalisasi kelancaran operasional di Pelabuhan Ketapang, dilakukan pemindahan lintasan Ketapang-Lembar menjadi Jangkar-Lembar serta pemanfaatan lahan parkir Dermaga Bulusan Pelabuhan Ketapang yang mampu menampung sekitar 400 unit kendaraan kecil.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Sosok Ipda Ismail, Polisi Bagi Gajinya dan Jual Kambing untuk Bantu Lansia, Tenteng Beras Sendiri

    Sosok Ipda Ismail, Polisi Bagi Gajinya dan Jual Kambing untuk Bantu Lansia, Tenteng Beras Sendiri

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah inspiratif datang dari seorang polisi.

    Polisi ini rela bagikan gajinya dan jual kambing untuk membantu warga yang membutuhkan terutama para lansia.

    Menurutnya daripada digunakan untuk hal tidak bermanfaat, rezeki yang ia dapatkan dari profesinya diberikan kepada orang yang membutuhkan.

    Sosok polisi tersebut bernama Ipda Ismail.

    Kisahnya sengaja diangkat kembali sebagai inspirasi dan pendorong semangat agar masyarakat lebih peduli kepada sesama.

    Ismail merupakan petugas bhabinkamtibmas di wilayah Sendana Kabupaten beberapa tahun lalu.

    Saat itu masih berpangkat Aiptu (Ajun Inspektur Polisi Satu).

    Dalam mengembang tugasnya sebagai bhabinkamtibmas di wilayahnya tidak sedikit pengorbanan yang harus diberikan demi membantu meringankan beban ekonomi warganya.

    Bahkan ia rela menyisihkan sebagian gajinya dan menjual kambing peliharaannya untuk membantu warganya.

    Sosok polisi seperti ini tentu sangat jarang dijumpai.

    Aksi-aksi kemanusiaannya kerap menjadi perhatian di media sosial karena kerendahan hati Ismail rela membantu sesama tanpa pamrih.

    Saat ini, Ismail sudah memikul tanggung jawab yang lebih besar.

    Ipda Ismail Anggota Polda Sulbar, saat bantu warga yang kurang mampu di Kabupaten Majene, Sulbar, Minggu (15/12/2024). (Humas Polres Majene)

    Ia sudah menjadi seorang perwira berpangkat Ipda (Inspektur Polisi Dua).

    Dengan pangkat barunya, aksi-aksi kemanusian yang dilancarkan sebelumnya terus dijaga.

    Karena aksinya tulus dari hati bukan sekedar mencari simpati dan popularitas.

    Ismail mengatakan, dirinya tidak pernah merasa malu untuk membantu warga.

    Bahkan ketika ia sudah berpangkat Ipda

    Ia tetap dengan rendah hati memikul beras, membawa tentengan bahan makanan, dan membagikannya kepada warga, terutama para lansia.

    “Kepedulian dan rasa empati tidak mengenal pangkat atau jabatan,” kata Ipda Ismail kepada wartawan, Minggu (14/12/2024), dikutip dari Tribun Sulbar.

    Lebih lanjut ia mengatakan, menurutnya semua orang memiliki kesempatan untuk membantu sesama, baik dengan cara yang besar maupun kecil. 

    “Daripada membuang-buang rezeki untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, lebih baik kita sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan.

    Dengan begitu, kita tidak hanya membantu mereka di dunia, tetapi juga menabung pahala untuk kehidupan di akhirat,” lanjutnya.

    Ipda Ismail adalah contoh nyata bahwa menjadi polisi bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun kemanusiaan. 

    Sosok Ipda Ismail menunjukkan dengan tekad dan niat yang tulus, semua orang bisa membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain. 

    Kisahnya tentu menjadi inspirasi bagi semua orang khususnya generasi muda untuk lebih peduli dan berani berbuat baik kepada sesama.

    Kisah inspiratif lainnya datang dari sosok polisi bernama Bripka Seladi.

    Bripka Seladi mencuri perhatian publik karena memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengumpul barang bekas.

    Selama 16 tahun bertugas di bagian pelayanan SIM, anggota Polres Malang Kota ini konsisten menolak suap.

    Bahkan dalam bentuk kecil seperti pemberian kopi dari pemohon SIM.

    Pria berusia 57 ini telah membuktikan integritas seorang polisi tidak hanya soal tugas, tetapi juga tentang menjalani kehidupan jujur dan bermartabat.

    Di Polres Malang ia berseragam polisi, namun ketika selesai tugas ia melanjutkan pekerjaan sampingannya sebagai pemulung.

    Bripka Seladi tak malu jadi pemulung demi uang tambahan untuk keperluan sehari-hari ketimbang mendapat uang dari cara tidak benar.

    Menurutnya, biarpun pemulung yang penting halal.

    Bripka Seladi nyambi jadi pemulung (TribunJatim.com/Aminatus Sofya – TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO)

    “Lebih baik jadi pemulung, jauh lebih jujur dan benar daripada terima salam tempel dan suap,” ungkap Bripka Seladi belum lama ini.

    Bagi Bripka Seladi, mengelola sampah tidak hanya menambah penghasilan, tetapi juga menjadi cara untuk berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan. 

    Bahkan Bripka Seladi kini memiliki gudang sampah di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, tak jauh dari tempat ia bertugas.

    “Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah. Ini pekerjaan halal, dan saya ikhlas melakukannya,” kata Bripka Seladi.

    Pendapatan dari hasil memilah sampah ini sekitar Rp25.000 hingga Rp50.000 per hari.

    Bripka Seladi memulai aktivitas memulungnya delapan tahun lalu.

    Awalnya, ia mengumpulkan sampah dengan sepeda ontel, memilahnya, dan menjualnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

    Apa yang dilakukan Bripka Seladi pun mengundang banyak perhatian masyarakat di dunia maya.

    Salah satunya yang ada di kolom komentar akun Instagram milik @jktnewss.

    Masyarakat berharap, baik Kapolri dan Kapolda dapat memberikan apresiasi kepada Bripka Seladi atas komitmennya menjadi polisi yang jujur.

    Kesederhanaan Bripka Seladi memang tak membuatnya tergoda untuk memanfaatkan posisinya.

    Ia tegas menolak gratifikasi dalam bentuk apapun, termasuk uang atau hadiah dari pemohon SIM.

    Prinsip ini juga diajarkan kepada keluarganya.

    “Kalau ada yang mencoba memberi sesuatu, saya suruh anak saya untuk mengembalikan.”

    “Saya tidak mau uang itu, karena hidup saya harus bersih,” tegas Seladi.

    Kini ia mengelola gudang sampah yang melibatkan anaknya, Rizal Dimas, dan beberapa rekan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Seni Menipu Rasa dan Aroma Eceng Gondok, Warga Bondowoso Hasilkan Lele Organik yang Sehat Dikonsumsi

    Seni Menipu Rasa dan Aroma Eceng Gondok, Warga Bondowoso Hasilkan Lele Organik yang Sehat Dikonsumsi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca ari pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Usaha budidaya lele organik kini mulai diminati di Bondowoso. Hadirnya budidaya lele organik ini, untuk menekan harga pakan cukup mahal. Sekaligus, keinginan untuk menjaga kesehatan lingkungan.

    Salah satunya, yang menerapkan budidaya lele organik di Bumi Ki Ronggo yakni Lele Bondowoso Organik (Leboni) di Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan.

    Leboni ini adalah milik Iswahyudi. Seorang Tour Guide yang kala pandemi Covid-19 harus berpikir keras banting setir. Karena matinya usaha Hostel dan Guiding Tourist miliknya disebabkan oleh Corona.

    Pria berusia 45 tahun itu, akhirnya memutuskan beternak lele organik. Kepada TribunJatimTimur.com, ia menyebut ini seni menipu rasa dan aroma makanan ikan lele.

    Budidaya ikan lele organik: Iswahyudi saat menaburkan garam ke kolam ikan lelenya untuk menurunkan menormalkan Ph air

    Ungkapan itu dilontarkannya, karena lele sebagai omnivora yang cenderung  memakan daging. Oleh Iswahyudi, diberi makan eceng gondok atau pun limbah organik dan bekatul  yang dicampurnya dengan sedikit ikan hasil memancing.

    “Setelah besar Eceng Gondok ini akan dicacah. Dicapur bekatul, dan ikan hamm difermentasi satu hari agar abu. Jadi fungsi ikan sebagai konsentrat,” jelasnya.

    Ia menerangkan, dia memiliki total 8 kolam ikan lele besar berukuran 6×3 meter.  Sedangkan untuk lele masih kecil, dirinya punya empat kolam dengan ukura 2,5×3 meter.  

    Iswahyudi saat menaburkan garam ke kolam ikan lelenya untuk menurunkan menormalkan Ph air (Tribunjatim.com/Sinca Ari Pangistu)

    Dalam setiap kolamnya, ditumpangsari dengan eceng gondok. Pemberian tumbuhan air yang mengapung dipermukaan memiliki beberapa kegunaan.

    Salah satunya yakni menyediakan kadar oksigen untuk ikan dari proses fotosintesisnya. Termasuk, menyerap amoniak dari kotoran lele dan sisa makanan, melalui akarnya.

    “Ini untuk memfilter air, jika amoniaknya naik. Dia akan diserap oleh akarnya ini,” jelasnya.

    Di lain sisi, eceng gondok juga akan digunakan sebagai pakai lele.

    Namun begitu, ia juga kerap memberikan garam pada air kolam ikan lele setelah hujan. Tujuannya untuk membuat kadar Ph air normal, agar lele bisa terus bertumbuh besar. Namun, pemberian garam ini tak dilakukan terus menerus. Maksimal tiga hari.

    “Jika air hujan itu terlalu basah, Phnya turun. Bisa membuat ikan tak nafsu makan, dan akhirnya mati,” jelasnya.

    Ia menyebut lele organik ini memiliki nilai jual lebih mahal dari lele umumnya. Dalam satu kilogramnya, dihargai paling murah Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.

    Selain itu, dipastikan lele organik ini lebih sehat untuk dikonsumsi. Karena, dari uji coba lele yang diberi makan usus ayam itu, ketika digoreng aromanya masih berbau pakan ayam.

    “Sudah ada penelitian, pakan berpengaruh terhadap rasa,” ujarnya pada Minggu (15/12/2024).

    Selama ini, peminat ikan lele organik memang tak banyak untuk di Bondowoso. Karena itulah, dirinya hanya menerima pesanan khusus saja dari pembeli di Bondowoso hingga Jember.

    “Omzetnya memang belum signifikan. Pelanggannya ekslusif saja. Mereka pembeli yang mau makan ikan lele yanh benar-benar organik,” jelasnya.

    Adapun untuk pemasaran, Leboni memanfaatkan Facebook untuk menawarkam produk ikannya. Termasuk, mengajak para mahasiswa atau pun pelajar yang ingin belajar tentanh budidaua ikan lele organik.

    Karena itulah, dalam usaha Leboninya ini. Iswayudi tak hanya menjual ikan lele. Namun juga menjual pakan lele organik, bibit ikan lele berbagai ukuran, kolam terpal aneka ukuran, hingga edukasi budidaya lele organik

  • Gegara Puntung Rokok, Kakek ini Menelan Kerugian Rp 100 Juta, Rumahnnya Hangus Kebakaran

    Gegara Puntung Rokok, Kakek ini Menelan Kerugian Rp 100 Juta, Rumahnnya Hangus Kebakaran

    TRIBUNJATIM.COM – Sebuah rumah kebakaran hingga menelan kerugian hingga mencapai Rp 100 juta.

    Rumah semi permanen yang kebakaran itu tepatnya berada di Dusun Depok, Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, pada Jumat (13/12/2024) malam. 

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.10 WIB ini menghanguskan seluruh bagian rumah milik seorang warga bernama Juhdi (86).

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Ciamis, Fery Rochwandi, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran dari menantu korban, Entar Muhtari (52), pada pukul 22.15 WIB.

     “Begitu menerima laporan, kami segera mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran dengan empat personel. Tim tiba di lokasi enam menit kemudian dan langsung melakukan pemadaman serta pendinginan untuk mencegah api meluas,” ujar Fery, Sabtu (14/12/2024).

    Menurut Fery, kebakaran ini diduga kuat disebabkan oleh puntung rokok yang masih menyala dan memicu percikan api.

    Kobaran api dengan cepat melalap rumah yang sebagian besar terbuat dari bahan semi permanen.

    “Saat kejadian, korban, Pak Juhdi, sedang berada di dalam rumah. Beruntung, menantunya yang kebetulan berada di dekat lokasi langsung menyelamatkannya dan memastikan tidak ada korban jiwa,” tambah Fery.

    Fery menjelaskan bahwa petugas Damkar tiba di lokasi pada pukul 22.21 WIB, hanya berselang enam menit setelah laporan diterima. 

    Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 23.24 WIB.

    Selain memadamkan api, petugas juga melakukan observasi untuk memastikan kondisi benar-benar aman.

     “Respon cepat ini tidak terlepas dari kesiapan tim dan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Polsek, Koramil, dan PLN yang turut membantu pengamanan lokasi kejadian,” jelas Fery.

    Rumah berukuran 5×10 meter tersebut beserta seluruh isinya habis terbakar, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta.

    Fery mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama dalam menggunakan sumber api di dalam rumah.

    “Kami selalu mengingatkan warga agar mematikan puntung rokok dengan benar dan memastikan tidak ada potensi kebakaran sebelum meninggalkan ruangan. Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan,” tutur Fery.

    Petugas Damkar juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyosialisasikan nomor darurat pemadam kebakaran Kabupaten Ciamis kepada warga sekitar.

    Dengan sinergi yang baik antara warga, pemerintah, dan aparat terkait, kebakaran ini berhasil ditangani tanpa menimbulkan korban jiwa. 

    Meskipun demikian, kejadian ini kembali menjadi peringatan agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran.

    Sementara itu, peristiwa kebakaran juga pernah terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

    Kandang ayam milik Soim (54), di Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ludes terbakar, Jumat (13/12/2024).

    Sebanyak 5.000 ekor bibit ayam broiler yang masih berusia satu minggu ikut ludes terbakar.

    Akibat peristiwa kebakaran itu, korban ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp 250 juta.

    Peristiwa kebakaran kali pertama oleh korban dan pekerjanya. Awalnya, korban mendengar suara letusan kecil dari kandang ayam miliknya.

    Setelah dicek, korban melihat muncul asap dan api di kandang ayam. Api dengan cepat membesar membakar kandang ayam.

    Apalagi, di dalam kandang terdapat sekam yang mudah terbakar. Bangunan kandang juga terbuat dari kayu.

    Korban segera melaporkan peristiwa kebakaran ke Polsek Kanigoro Polres Blitar dan petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar.

    “Begitu menerima laporan, kami langsung meluncur ke lokasi untuk proses pemadaman api,” kata Kasi Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Sarana Prasarana Satpol PP Kabupaten Blitar, Tedi Prasojo.

    Tedi mengatakan, dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi.

    Petugas membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk proses pemadaman dan pembasahan lokasi kebakaran kandang ayam.

    “Api benar-benar dinyatakan padam sekitar pukul 12.00 WIB. Kami mengerahkan dua unit mobil pemadam ke lokasi kebakaran,” ujarnya.

    Menurut Tedi, penyebab peristiwa kebakaran kandang ayam diduga dari alat pemanas untuk bibit ayam di dalam kandang.

    Alat pemanas bibit ayam diduga membakar sekam yang berada di dalam kandang.

    “Diduga alat pemanas untuk bibit ayam membakar sekam di dalam kandang,” katanya.

  • Ayah Gamma Desak Polisi Minta Maaf dan Kembalikan Nama Baik Anaknya, Sempat Disebut Gangster

    Ayah Gamma Desak Polisi Minta Maaf dan Kembalikan Nama Baik Anaknya, Sempat Disebut Gangster

    TRIBUNJATIM.COM – Ayah Gamma, Andi Prabowo kini minta agar polisi minta maaf dan mengembalikan nama baik anaknya.

    Sebab Gamma, siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah itu sempat dituduh sebagai seorang gangster.

    Padahal, kini terbukti jika Gamma bukan gangster.

    Namun polisi Aipda Robig yang tiba-tiba menembaknya.

    Gamma dikenal sebagai pemuda aktif dan berprestasi, dengan cita-cita yang tinggi untuk menjadi anggota TNI demi membela negara.

    Ayah Gamma, Andi Prabowo, mengungkapkan kekecewaannya saat diwawancarai oleh Rosianna Silalahi.

    Ia menuturkan harapan untuk melihat anaknya menjadi tentara kini pupus setelah tragedi yang merenggut nyawa Gamma.

    “Dia bercita-cita jadi anggota TNI untuk membela negara. Tapi harapan itu pupus karena sekarang dia sudah tidak ada,” ujar Andi sambil menahan tangis.

    Andi juga menceritakan Gamma pernah diarahkan oleh kakeknya untuk menjadi polisi, namun Gamma bersikukuh ingin menjadi tentara.

    “Kakeknya pernah bilang jadi polisi saja, tapi dia enggak mau. Maunya jadi tentara,” kenangnya.

    Permintaan Pemulihan Nama Baik

    Andi Prabowo meminta pihak kepolisian untuk memulihkan nama baik anaknya.

    Ia meyakini Gamma bukan anggota gangster seperti yang diduga sebelumnya.

    “Kami berharap ada permintaan maaf ke keluarga. Biar semua tahu bahwa dia bukan seorang gangster. Gamma orang baik. Kembalikan nama baik anak saya,” tegasnya.

    Hal senada disampaikan oleh Subambang, kakek Gamma.

    Ia menegaskan cucunya tidak pernah terlibat tawuran atau menjadi anggota gangster.

    “Gamma itu anak yang santun dan rajin ibadah. Saya yakin dia tidak terlibat hal seperti itu,” kata Subambang.

    Harapan Keluarga
    Keluarga besar Gamma berharap agar ada keadilan dalam penanganan kasus ini.

    Mereka meminta institusi terkait untuk bertanggung jawab dan tidak mengaitkan almarhum dengan tindakan kriminal yang tidak pernah dilakukannya.

    Kisah Gamma menjadi duka mendalam bagi keluarga dan lingkungan sekolahnya, mengingat ia dikenal sebagai pemuda berprestasi dengan cita-cita besar untuk mengabdi pada negara.

    Pernyataan polisi soal Gamma siswa SMK tewas ditembak polisi terlibat tawuran terbantahkan

    Ini usai siswa SMK yang selamat dari penembakan memberikan kesaksian soal insiden tersebut.

    Adapun diketahui kasus penembakan siswa SMK oleh polisi terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Salah seorang korban yang selamat dari penembakan memberikan fakta lain mengenai insiden tersebut.

    Ia menyatakan bahwa tidak ada peristiwa tawuran sebelum terjadinya penembakan yang menewaskan siswa SMK tersebut.

    Seperti diketahui, terjadi penembakan terhadap tiga siswa SMK Negeri 4 Semarang pada Minggu (24/11/2024) dini hari, yang menyebabkan seorang pelajar SMK Gamma Rizkynata Oktafandy (17) meninggal dunia.

    Pelaku penembakan itu adalah Ajun Inspektur Dua (Aipda) Robig Zaenudin yang merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.

    Awalnya, disebut Robig melepaskan tembakan karena ingin melerai para korban yang disebut sedang tawuran dengan kelompok lain.

    Dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR, Selasa (3/12/2024), Robig disebut melepaskan tembakan karena kendaraannya dipepet oleh kendaraan Gamma dan teman-temannya.

    Namun, dua alasan tersebut berbeda dengan kesaksian pelajar yang selamat dari penembakan polisi di Semarang.

    Dikutip dari Kompas.id (9/12/2024), pelajar SMK yang selamat, A (18), memberikan informasi bahwa penembakan itu tak terkait dengan tawuran dikuatkan.

    A menuturkan, peristiwa itu berawal pada Sabtu (23/11/2024) malam saat dirinya diajak nongkrong oleh teman-temannya di sebuah warung di Kecamatan Ngaliyan, Semarang.

    Terduga pelaku penembakan siswa SMK Aipda Robig Zainudin (tengah) digiring petugas memasuki ruang sidang kode etik kasus tersebut di Mapolda Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/12/2024). Sidang kode etik tersebut beragenda pembacaan putusan terkait tindakan berlebihan atau excessive action yang diduga dilakukan Aipda Robig Zainudin dengan menembak mati korban Gamma Rizkynata Oktafandy (16) pada Minggu (24/11/2024) dini hari. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

    Di warung tersebut, A yang datang bersama dengan temannya S (17) bertemu dengan Gamma dan empat orang lain yang sedang makan.

    Saat pulang, mereka bertemu Robig yang langsung menodongkan senjata.

    ”Terus habis makan mau pulang, ketemu itu (Robig) di tengah jalan. (Kami) kaget itu, langsung nodong (senjata) kok,” kata A sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.id, via Kompas.com.

    Dalam perjalanan pulang, A berboncengan dengan S. Sementara Gamma berboncengan dengan dua orang lain.

    Selain itu, ada dua orang lain yang berboncengan dengan satu sepeda motor.

    Ia membantah pernyataan polisi yang menyebut para korban terlibat tawuran.

    Menurut A, ia dan teman-temannya tidak tawuran, tetapi hanya kumpul-kumpul biasa.

    A juga menampik rombongannya memepet kendaraan Robig sebelum penembakan.

    Akibat penembakan tersebut, A menderita luka pada bagian dada kiri. Peluru yang mengenai A kemudian bersarang di tangan kiri S.

    Selain itu, tembakan yang dilepaskan Robig juga mengenai bagian pinggang Gamma, yang menyebabkannya meninggal dunia.

    Propam Polda Jawa Tengah memutuskan Aipda Robig mendapatkan hukuman pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) pada sidang kode etik di Mapolda Jateng, Senin (9/12/2024).

    Dilansir dari Kompas.com (9/12/2024), dalam putusan tersebut, Robig terbukti melakukan tembakan kepada Gamma Rizkinata, siswa SMKN 4 Semarang hingga meninggal dunia.

    Dalam sidang etik, Aipda Robig terbukti melakukan perbuatan-perbuatan tercela sebagai anggota kepolisian.

    Ia melakukan penembakan terhadap sekelompok orang.

    Robig sudah mendapatkan putusan sidang kode etik yang dimulai sejak jam 1 siang hingga pukul 20.30 malam.

    Keputusannya adalah PTDH.

    Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (16), pelajar berprestasi dari SMKN 4 Semarang tewas ditembak. Kasusnya viral di media sosial. (Kolase Istimewa/TribunJatim.com)

    Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga menegaskan, penembakan Robig terhadap Gamma juga melanggar hak anak.

    Robig yang melakukan penembakan dinilai mengabaikan ketentuan perlindungan terhadap anak dalam peristiwa tersebut.

    Kuasa hukum korban Zainal Abidin mengatakan, keputusan tersebut sudah sesuai dengan harapan keluarga. 

    Sebab, pelaku sedang tidak menjalankan tugas dan tidak dalam kondisi nyawa terancam itu artinya ada tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh polisi.

    “Kalau banding memang hak daripada terdakwa tapi saya yakin banding itu tidak akan diterima kalau sampai diterima masyarakat akan kecewa,” bebernya.

    Anggota Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) M Choirul Anam menyebut, majelis komisi kode etik menolak pembelaan Aipda Robig karena tidak sesuai dengan apa yang disampaikan secara faktual baik bukti CCTV penembakan maupun kesaksian anak-anak atau korban.

    “Majelis kode etik menyatakan perbuatan itu adalah tercela kena penempatan khusus 14 Hari dan PTDH apapun pembelian saudara aipdar itu adalah hak dia Tapi majelis kode etik memilih kesaksian-kesaksian dalam sidang kode etik tadi terutama dari anak-anak dan sebagainya,” tandasnya. 

    Di sisi lain, pengacara publik dari LBH Semarang, Fajar Muhammad Andhika mengatakan, keputusan PTDH Aipda Robig dan penetapan tersangkanya tidaklah cukup.

    Kepolisian perlu berbenah dan Kapolrestabes Semarang harus bertanggung jawab atas narasi di awal yang mana, narasi itu justru mengaburkan fakta-fakta yang ada.

    Narasi tersebut berupa para korban dituding polisi sedang melakukan tawuran dan  Aipda Robig sedang  sedang melerai tawuran.

    “Kapolrestabes Semarang telah melakukan tindakan obstruction of justice atau upaya menutup-nutupi fakta yang sebenarnya,” tandasnya. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Geger Penemuan Bayi di Kebun Trenggalek, Suara Tangisan Sempat Bikin Warga Ketakutan

    Geger Penemuan Bayi di Kebun Trenggalek, Suara Tangisan Sempat Bikin Warga Ketakutan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Warga Dusun Pojok, Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek digegerkan dengan penemuan bayi perempuan, Minggu (15/12/2024).

    Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yaitu Sumiran yang lewat perkebunan warga lalu mendengar suara ringikan bayi dari arah kebun.

    Ia lalu mengajak warga lain, Sulasmi untuk mendekati sumber suara tersebut dan ditemukan bayi di dalam kotak kardus yang ditutup dengan karung.

    Bayi tersebut dibalut dengan sarung lengkap dengan ari-ari dan plasentanya.

    Kepala Desa Ngrayung, Adi Santoso, menuturkan bayi tersebut diperkirakan sudah berada di kebun tersebut sejak Sabtu (14/12/2024).

    “Jam 2 siang (14.00 WIB) Warga melihat ada pria naik sepeda motor mondar-mandir di sekitar kebun tersebut, tidak ada warga sekitar yang mengenal orang tersebut,” kata Adi, Minggu (15/12/2024).

    Lalu pada sore harinya lebih kurang pukul 15.30 WIB ada warga yang ke kebun di dekat lokasi pembuangan bayi dan mendengar ada ringikan bayi. Namun warga tersebut justru takut dan memilih untuk pulang dari kebun.

    Pada malam harinya, ada juga warga yang mendengar tangisan bayi saat lewat di sekitar kebun tersebut, namun tidak terlalu menghiraukannya.

    “Baru pada pagi hari Pak Sumiran menemukan bayi tersebut saat jalan-jalan jam 5 pagi,” lanjutnya.

    Adi menuturkan bayi tersebut diletakkan di dekat sumur dengan diameter lebih kurang 1 meter.

    Ia bersyukur pembuang bayi tidak mempunyai itikad buruk untuk membuang bayi ke dalam sumur.

    “Alhamdulillah bayi tersebut dalam keadaan sehat, tadi dibawa ke puskesmas lalu disusulkan ke RSUD (dr Soedomo) Trenggalek,” ucapnya.

    Menurut Adi, banyak pihak yang berkeinginan untuk mengadopsi bayi tersebut baik dari Desa Ngrayung maupun luar Desa Ngrayung.

    “Tapi adopsi kan ada prosesnya, jadi kami persilakan untuk berkomunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek,” pungkasnya

  • ASDP: Pembelian Tiket Penyeberangan Hanya Lewat Aplikasi Ferizy  – Halaman all

    ASDP: Pembelian Tiket Penyeberangan Hanya Lewat Aplikasi Ferizy  – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyatakan, pembelian tiket layanan penyeberangan hanya melalui aplikasi Ferizy. Artinya sudah tidak ada lagi pembelian tiket secara langsung.

    Menurutnya, aplikasi Ferizy justru memudahkan calon penumpang karena bisa dapat diakses dalam perjalanan menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    “Saat ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket go-show di pelabuhan, sehingga pengguna jasa agar membeli tiket via aplikasi atau mitra resmi Ferizy,” kata Heru dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

    Heru mengingatkan, penumpang agar membeli tiket paling lambat H-1 keberangkatan. Sedangkan tiket sudah bisa dibeli mulai H-60 keberangkatan. 

    “Mohon pastikan anda sudah bertiket paling lambat H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera pada e-ticket,” jelasnya.

    ASDP sendiri telah memastikan seluruh layanan dan fasilitas penyeberangan siap untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. 

    Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan bahwa ASDP terus berkoordinasi dengan BPTD, KSOP dan Operator Pelayaran untuk memastikan kapal operasi berkapasitas besar dan handal. 

    “Di Merak dan Bakauheni dalam kondisi normal telah disiapkan 28 unit kapal dan disediakan 32 kapal pada kondisi puncak. Sedangkan di Ketapang dan Gilimanuk telah disiapkan 28 kapal siap operasi dan 34 unit kapal untuk kondisi puncak arus,” ungkapnya.

    Shelvy juga menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk memastikan tidak adanya praktik agen liar (calo) di sekitar pelabuhan.

    “ASDP terus mengimbau kepada pengguna jasa untuk mempersiapkan perjalanan jauh-jauh hari, memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima demi keamanan dan kenyamanan selama menikmati liburan Nataru yang seru bersama ASDP,” jelasnya.

     

  • Daftar Harga Emas Antam 15 Desember 2024, Dibanderol Rp1.517.000 Per Gram, Ini Rincian Lengkapnya – Halaman all

    Daftar Harga Emas Antam 15 Desember 2024, Dibanderol Rp1.517.000 Per Gram, Ini Rincian Lengkapnya – Halaman all

    Berikut rincian daftar harga emas Antam hari ini, Minggu (15/12/2024), adapun harga emas Antam 1 gram dibanderol Rp1.517.000.

    Tayang: Minggu, 15 Desember 2024 12:31 WIB

    Tribunnews/JEPRIMA

    Pengunjung melihat-lihat perhiasan emas di salah satu gallery penjualan emas di Jakarta, Senin (27/5/2024). Berikut rincian daftar harga emas Antam hari ini, Minggu (15/12/2024), adapun harga emas Antam 1 gram dibanderol Rp1.517.000. 

    TRIBUNNEWS.COM – Simak rincian daftar harga emas Antam hari ini, Minggu (15/12/2024).

    Dilansir laman logammulia.com, harga emas Antam 1 gram dibanderol Rp1.517.000.

    Sementara itu, harga buyback atau transaksi jual kembali emas Antam per gramnya Rp1.368.000.

    Harga buyback emas Antam akan dikenai Pajak Penghasilan pasal 22 atas transaksi buyback, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.

    Penjualan kembali emas batangan kepada PT Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta dikenai PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP).

    PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

    Emas batangan Antam Logam Mulia terjamin keaslian dan kemurniannya dengan sertifikat London Bullion Market Association (LBMA).

    Selengkapnya, inilah rincian harga emas batangan Antam berdasarkan data per Minggu (15/12/2024) di laman logammulia.com.

    Daftar Rincian Harga Emas Antam Minggu, 15 Desember 2024:

    Harga emas batangan 0,5 gram: Rp808.500
    Harga emas batangan 1 gram: Rp1.517.000

    Harga emas batangan 2 gram: Rp2.974.000
    Harga emas batangan 3 gram: Rp4.436.000
    Harga emas batangan 5 gram: Rp7.360.000
    Harga emas batangan 10 gram: Rp14.665.000
    Harga emas batangan 25 gram: Rp36.537.000
    Harga emas batangan 50 gram: Rp72.995.000
    Harga emas batangan 100 gram: Rp145.912.000
    Harga emas batangan 250 gram: Rp364.515.000
    Harga emas batangan 500 gram: Rp728.820.000
    Harga emas batangan 1.000 gram: Rp1.457.600.000

    *) Disclaimer: Daftar harga emas batangan di atas sesuai dengan yang ada di Butik Emas LM – Pulo Gadung.

    (Tribunnews.com/Latifah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini