Category: Tribunnews.com Ekonomi

  • Kisah Mbah Sihono, Perajin Rosario Legendaris, Tetap Berkarya Meski Usia Senja

    Kisah Mbah Sihono, Perajin Rosario Legendaris, Tetap Berkarya Meski Usia Senja

    TRIBUNJATENG.COM, YOGYAKARTA – Kisah Mbah Sihono (70), perajin kalung rosario yang tetap setia menekuni pekerjaannya selama lima dekade terakhir.

    Selama 50 tahun, Mbah Sihono tekun melanjutkan pekerjaan yang telah menghidupi keluarganya

    Kendati demikian, tak bisa dipungkiri usaha kerajinan rohani tersebut perlahan memudar seiring bertambahnya usia dan berkurangnya tenaga.

    Kini Mbah Sihono, menjadi satu-satunya pengrajin kalung rosario yang tersisa di Kota Yogyakarta. 

    Meski masa kejayaannya telah berlalu, di usia senjanya, ia terus berusaha mempertahankan warisan kerajinan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

    Ruang kerjanya tak lebih dari 2×4 meter. Beberapa mesin pengolah kayu, seperti mesin bubut, pemotong, dan penghalus kayu, memenuhi ruang yang dipenuhi serbuk kayu. 

    Lantai tanah yang belum disemen terlihat kotor dengan serpihan kayu yang berserakan, bahkan ada yang menempel pada batu bata merah dan jaring laba-laba yang sudah usang. 

    “Beginilah ruang produksi saya. Walaupun tidak semua mesin terpakai, tapi itu usianya puluhan tahun lho,” ungkap Mbah Sihono.

    Di meja kerjanya, tumpukan kalung rosario yang belum selesai dirakit terlihat berserakan.

    Ada yang besar, ada pula yang kecil, lengkap dengan gantungan salibnya. Inilah hasil karya Mbah Sihono yang sejak muda telah menjadi sumber penghidupannya.

    “Sudah sekitar 50 tahun saya membuat kalung rosario ini. Memulainya saat saya masih berumur 20 tahun,” kenangnya, sembari hati-hati merangkai salib kayu. 

    Dengan bantuan kaca mata, ia memeriksa setiap lekukan kayu yang ia bentuk dengan penuh ketelitian. 

    “Sekarang ya, semampunya. Dulu saya bisa ditemani istri dan tenaga kerja, sekarang saya sendiri,” tambahnya, sambil menghela napas.

    Istrinya, Kurul Basdosati, yang selama ini mendampinginya bekerja, telah meninggal dunia dua tahun lalu. 

    Sedangkan para tenaga kerja yang dulu membantunya kini telah memilih bekerja di tempat lain. 

    “Anak-anak juga memilih bekerja di luar dan tidak ada yang tertarik meneruskan usaha ini. Mau bayar tenaga sekarang juga tidak mampu,” ujarnya mengenang masa lalu saat usaha ini sedang berada di puncak kejayaannya.

    Di masa kejayaannya, Mbah Sihono mampu memproduksi ribuan kalung rosario dalam sepekan.

    Pelanggannya datang dari berbagai kota besar seperti Magelang, Surabaya, Kendari, Makassar, Medan, Kalimantan, hingga Jakarta.

    Tidak hanya gereja-gereja, tetapi juga para pedagang yang biasa kulakan kalung rosario di tempatnya.

    “Kalau di sini yang pesan banyak biasanya dari tempat ziarah seperti Ganjuran, Bantul, dan Sendangsono,” ujar Mbah Sihono mengenang masa lalu, saat ia masih mampu memenuhi pesanan dalam jumlah besar.

    Pada era 1980-an, harga satu kalung rosario hanya sekitar Rp 400, sehingga banyak pelanggan datang memesan dalam jumlah besar.

    Untuk memenuhi permintaan, Mbah Sihono dibantu oleh beberapa pegawai, mayoritas adalah tetangga sekitar. 

    “Dulu berapa pun yang dipesan, pasti saya turuti. Namun itu dulu,” tuturnya.

    Kini, di usia yang semakin lanjut, Mbah Sihono tidak lagi mampu memproduksi kalung rosario dalam jumlah besar.

    “Saya sudah tua, jadi sekarang hanya untuk sampingan. Saya menggergaji dan merangkai sendiri,” katanya, menyadari keterbatasannya.

    Meski demikian, Mbah Sihono tetap memproduksi kalung rosario dan salib, baik dari kayu maupun logam. Kalung rosario ukuran kecil dijual seharga sekitar Rp 10.000, sementara yang lebih besar dijual mulai Rp 65.000.

    “Memang kalau mendekati Natal, pesanan biasanya meningkat,” tuturnya.

    Salah satu pelanggan setia dari Klaten rutin memesan 50 buah kalung rosario besar setiap minggu. Namun, dengan kondisi fisiknya yang mulai menua, ia tidak lagi mampu memenuhi permintaan dalam jumlah besar. 

    “Sekarang saya hanya bisa menghasilkan sekitar Rp 3 juta per bulan,” ujar Mbah Sihono dengan suara sedikit bergetar.

    Bagi Mbah Sihono, meskipun usahanya kini jauh dari masa kejayaannya, pekerjaan ini tetap menjadi bagian penting dalam hidupnya.

    “Saya memang seorang Muslim, tapi pekerjaan ini bisa menghidupi saya dan keluarga selama bertahun-tahun,” ujarnya.

    Kini, di usianya yang senja, Mbah Sihono tidak lagi mengandalkan pekerjaan ini sebagai sumber utama penghidupan, melainkan sebagai kesibukan untuk mengisi waktu tuanya yang sepi. 

    Rumah sederhana yang dulu ramai dengan keluarga dan pegawai kini hanya dihuni oleh Mbah Sihono seorang diri. Namun, meski begitu, ia tetap bersemangat melanjutkan kerajinan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. (*)

     

  • Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

    Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

    TRIBUNJATENG.COM – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin Ma’ruf memastikan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang Tol Trans Jawa dan Sumatra siap melayani masyarakat selama masa mudik serta libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Kesiapan itu dipastikan setelah ia meninjau langsung SPKLU di Rest Area KM 43 A ruas tol Jakarta – Merak, Banten yang didampingi Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo pada Selasa, (24/12).

    Dalam kunjungannya, Aminuddin mengapresiasi PLN dalam menyiapkan infrastruktur SPKLU di jalur Trans Jawa dan Sumatra yang diproyeksikan akan melayani peningkatan pengguna mobil listrik sebesar 2,5 hingga 3 kali lipat dibanding periode tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, kapasitas SPKLU di sepanjang jalur mudik telah ditingkatkan sebanyak 8 kali lipat dibandingkan tahun lalu dari hanya 64 unit menjadi 500 unit.

    “Tadi sudah kita cek, semua kendaraan terlayani tanpa antre, sangat nyaman untuk digunakan oleh teman-teman yang berkendaraan listrik. Dan kenaikan 2,5 kali lipat pengguna juga direspons oleh teman-teman PLN dengan meningkatkan kapasitas 8 kali lipat dari tahun kemarin,” ucap Aminuddin.

    Sementara itu, Darmawan menyampaikan, saat ini PLN telah menyiapkan 3.069 unit SPKLU yang tersebar di 2.096 lokasi di seluruh Indonesia. Sebanyak 6 ribu personel SPKLU juga telah disiagakan untuk bertugas bergantian selama 24 jam nonstop.

    “Kami memastikan bahwa masyarakat yang menggunakan mobil listrik untuk mudik tidak akan mengalami kendala kehabisan daya di tengah jalan. Pola konsumsi penggunaan SPKLU telah kami petakan dari tren tahun sebelumnya, termasuk periode Nataru dan Lebaran,” jelas Darmawan.

    Selain itu, untuk memanjakan pengguna kendaraan listrik, PLN juga menyediakan fitur Trip Planner melalui aplikasi PLN Mobile. Fitur ini memudahkan pengguna mobil listrik merencanakan perjalanan mereka dengan informasi lokasi SPKLU, jarak tempuh, dan kebutuhan pengisian daya.

    “Saudara-saudara kita dapat menggunakan fitur Trip Planner di PLN Mobile. Cukup masukkan tujuan perjalanan dan jenis kendaraan listrik, sistem akan memberi tahu lokasi-lokasi SPKLU terdekat sepanjang perjalanan untuk mengisi daya kendaraan listriknya,” terang Darmawan.

    Bukan hanya itu, lanjut Darmawan, pihaknya juga menyediakan hotline khusus untuk membantu para pengguna kendaraan listrik saat melakukan perjalanan mudik atau libur Nataru. Dirinya berharap dengan ketersediaan SPKLU yang cukup dan upaya yang dilakukan oleh PLN dapat semakin memudahkan seluruh pengguna kendaraan listrik. 

    “Kami berharap saudara-saudara kita yang mudik menggunakan mobil listrik, bisa betul-betul nyaman dan menikmati waktu penuh kebahagiaan bersama keluarga. Jika ada kondisi darurat, cukup tekan tombol bantuan di aplikasi PLN Mobile atau hubungi WhatsApp di 087771112123,” tutup Darmawan. (*)

  • Susiah Pemilik Toko Kelontong Syok Dibayar Uang Palsu Rp 100 Ribu, Lupa Wajah Pembeli: Datang Malam

    Susiah Pemilik Toko Kelontong Syok Dibayar Uang Palsu Rp 100 Ribu, Lupa Wajah Pembeli: Datang Malam

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pemilik toko kelontong syok dibayar pakai uang palsu Rp 100 ribu.

    Pemilik toko kelontong itu bernama Susiah.

    Susiah berjualan di Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Pengalaman itu dirasakannya pada Selasa (24/12/2024)

    Susiah mengaku syok menemukan uang palsu.

    Uang palsu tersebut didapatkannya dari pembeli.

    “Tidak tahu yang mana orangnya karena dia beli saat malam hari,” katanya 

    Dia menyebut, uang palsu didapatkannya dari hasil transaksi jual beli pecahan Rp 100 dan Rp 50 ribu.

    Ia mengetahui uang pecahan setelah diteteskan air ke pecahan uang Rp 100 ribu tersebut mudah robek

    Sedangkan uang 100 ribu asli diteteskan air tidak mudah robek.

    Perbedaan uang palsu itu juga diketahui Susiah, saat diterawang gambar bayangan pada uang Rp 100 ribu tidak terlihat jelas.

    “Karena kita tidak ada alat jadi lebih teliti ki lihat uang. Dan diteteskan juga air karena kalau uang asli tidak cepat robek,” ujarnya, melansir dari TribunTimur.

    Sebelumnya diberitakan, Satreskrim Polres Gowa telah meringkus 17 tersangka sindikat kasus uang palsu.

    Nama ASS mencuat dalam kasus peredaran uang palsu diproduksi dari dalam kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel)

    Bahkan, sosok ASS dikabarkan seorang pengusaha itu disebut mempunyai peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu tersebut.

    Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar

    Rumah tersebut adalah milik ASS.

    “Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa,” kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/2024) siang.

    Lebih lanjut dijelaskan Yudhi, mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar

    Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN.

    “Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil,” sebutnya.

    Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi dibeli seharga Rp 600 juta.

    Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.

    “Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari Cina, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa,” bebernya.

    Yudhi memaparkan, dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. Salah satunya, ASS.

    “Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda, tapi peran sentranya ada dari saudara AI kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO,” jelas Yudhi.

    Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang berlum terciduk tersebut.

    “DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa,” tegasnya.

    Kisah Viral Lainnya

    Seorang penjual cilung nangis dibayar pakai uang palsu Rp 50 ribu.

    Apalagi ia telanjur memberi kembalian Rp 45 ribu.

    Penjual cilung di Kabupaten Bandung Barat itu bernama Pak Didin.

    Kisahnya dibagikan akun Instagram @sayaphati, Senin (28/10/2024).

    Dalam video yang diunggah @sayaphati, memperlihatkan Pak Didin memperlihatkan uang palsu yang didapatnya.

    Dengan wajah lesu, Pak Didin hanya bisa menunduk dan pasrah.

    Dalam keterangan, kabar Pak Didin mendapat musibah diduga ditipu pembeli tersebut dari RW setempat.

    Sehari-hari Pak Didin mencari nafkah dengan berjualan cilung.

    Untuk menjajakan dagangannya, Pak Didin mendorong gerobak hingga berjalan berlasan kilometer.

    Dari penjualan cilung tersebut sehari Pak Didin hanya mendapat keuntungan 20 ribu.

    Nahas, di tengah perjuangan mencari nafkah tersebut Pak Didin malah ditipu pembeli.

    Peristiwa itu terjadi pada suatu sore, Pak Didin hendak berjalan pulang berjualan.

    Lalu, ada perempuan berboncengan memanggilnya untuk membeli.

    Karena adonannya masih tersisa, Pak Didin pun melayani pembeli tersebut.

    Dalam keterangan disebutkan pembeli jajan cilung Rp 5 ribu, melansir dari TribunJabar.

    Namun, uang yang diberikan pembeli tersebut Rp 50 ribu sehingga Pak Didin memberikan kembalian Rp 45 ribu.

    Saat transaksi tersebut, Pak Didin tak menaruh curiga, lantas langsung pulang.

    Hingga akhirnya ia baru sadar keesokan harinya saat ia belanja di warung untuk membuat adonan cilung.

    Saat belanja, betapa syoknya Pak Didin karena menurut penjaga warung uang yang dibawanya itu uang palsu.

    “Pas subuh abah belanja ke warung buat beli aci telor dll. Ternyata kata orang warung itu uang palsu,” ungkap narasi pengunggah.

    Sontak hal itu membuat Pak Didin kaget.

    Namun, ia mencoba hendak membelanjakan uang tersebut ke pasar dan warung lain untuk memastikan kembali.

    Namun, lagi-lagi orang di pasar dan warung lain pun menyebut hal serupa.

    Saat itu Pak Didin pun menangis sampai jatuh sakit 3 hari.

    Diketahui uang Rp 50 ribu tersebut jadi modal dagangan Pak Didin.

    Namun karena musibah tersebut, uang Pak Didin untuk modal dagangnya raib karena ditukar uang palsu.

    Sementara Pak Didin harus melanjutkan usahanya demi mencari nafkah.

    Diketahui Pak Didin tidak memiliki anak, namun ia harus menafkahi istrinya di rumah.

    Pak Didin hanya tinggal berdua dengan istrinya.

    Selain berjuang mencari nafkah, Pak Didin juga bertahan hidup dengan penyakit di kakinya.

    Di usianya yang sudah menuai, dengan kaki bengkak, ia berjalan tertatih untuk mencari nafkah mendorong gerobak berjualan cilung.

    Kini, video kisah pilu Pak Didin pedagang cilung di Kabupaten Bandung Barat ini viral dan menyita perhatian warganet.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Semen Padang vs Arema FC, Tanpa Wiliam Marcilio dan Choi Bo-Kyung, Singo Edan Boyong 22 Pemain

    Semen Padang vs Arema FC, Tanpa Wiliam Marcilio dan Choi Bo-Kyung, Singo Edan Boyong 22 Pemain

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifky Edgar

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Tim Arema FC telah bertolak ke Padang untuk menghadapi Semen Padang dalam lanjutan kompetisi Liga 1 2024/2025 pekan 17 pada Rabu (25/12/2024).

    Ini merupakan pertandingan terakhir kedua tim, untuk menutup putaran pertama Liga 1 musim ini.

    Dalam pertandingan ini, Arema FC memboyong 22 pemain yang pada pagi ini telah bertolak ke Padang.

    Ada sejumlah nama yang tidak ikut dibawa ke Stadion H Agus Salim Padang.

    Di antaranya Casvari, Syaeful Anwar, Daffa, Wiliam Marcilio, Choi Bo-Kyung dan Shulton Fajar.

    Para pemain ini harus absen, karena masih menjalani pemulihan cedera.

    “Mereka ini tidak berangkat, karena masih masa pemulihan cedera,” kata sumber internal tim Arema FC.

    Kabar gembira justru datang dari Arkhan Fikri dan Achmad Maulana Syarif.

    Keduanya sudah ikut gabung bersama tim dan ikut diboyong ke Padang.

    Kedua Wonderkid Arema FC ini sebelumnya sempat memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.

    Kedatangan Arkhan Fikri dan Achmad Maulana Syarif diprediksi akan semakin memperkuat permainan Arema FC.

    Sebab keduanya selalu tampil sebagai pemain inti di sepanjang pertandingan.

    Asisten Pelatih Arema FC, Kuncoro pun mengaku siap untuk menghadapi pertandingan ini.

    Singo Edan ingin mencuri poin, demi menutup putaran pertama Liga 1 dengan hasil manis.

    “Kami sudah melakukan evaluasi apa yang kurang kita tambal,” ujarnya.

    “Yang jelas untuk perkembangan tim kami harus lebih siap karena yang lain sudah siap,” ungkapnya.

    Singo Edan tampaknya tak mau pulang dengan tangan hampa.

    Kuncoro sudah menyiapkan strategi jitu untuk meredam kekuatan Semen Padang dalam pertandingan nanti.

    Sama halnya saat Arema FC melumat PSBS Biak dengan skor 3-2 di pekan 16 kemarin.

    “Kami telah melakukan recovery fisik,” ujarnya.

    “Karena di 16 menit akhir pertandingan pemain kami sudah tampak kelelahan sehingga kami memanfaatkan waktu untuk melakukan recovery dan juga fokus dalam latihan,” tandasnya.

    Berikut ini 22 pemain Arema FC yang diboyong untuk menghadapi Semen Padang di pekan 17 Liga 1 2024/2025.

    1. Lucas Frigeri (GK)

    2. Dicki Agung (GK)

    3. Thales Lira

    4. Bayu Aji

    5. Anwar Rifai

    6. Johan Alfarizie

    7. Rifad Marasabessy

    8. Achmad Maulana

    9. Bayu Setiawan

    10. Iksan Lestaluhu

    11. Jayus Hariono

    12. Samuel Balinsa

    13. Julian Guevara

    14. Pablo Oliveira

    15. Arkhan Fikri

    16. M Rafli

    17. Salim Tuharea

    18. Dendi Santoso

    19. Tito Hamzah 

    20. Charles Lokolingoy

    21. Dalberto luan Belo

    22. Dedik Setiawan

  • Waspada! Jalan Gabugan-Sumberlawang Sragen Menganga, Ancam Pengguna Jalan

    Waspada! Jalan Gabugan-Sumberlawang Sragen Menganga, Ancam Pengguna Jalan

    TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Geger sebagian Jalan Gabugan-Sumberlawang di Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen terancam ambrol karena sudah tidak ditopang tanah.

    Jalan tersebut terdampak tanah longsor, pada Rabu (25/12/2024).

    Diketahui jalan tersebut merupakan jalur mudik, dari arah Sragen Kota menuju Grobogan, Jawa Tengah.

    Pantauan TribunSolo.com di lapangan, salah satu sisi badan jalan, dari arah Sumberlawang menuju Gabugan sudah tidak ditopang tanah lagi.

    Pasalnya, gorong-gorong dibawah badan jalan tersebut sudah hilang terbawa arus sungai dibawahnya.

    Sehingga, secara kasat mata dapat diketahui kondisi permukaan badan jalan tersebut sudah sedikit melengkung ke bawah.

    Sementara, badan jalan yang dari arah Gabugan menuju Sumberlawang masih ditopang gorong-gorong dibawahnya.

    Sehingga, badan jalan sisi tersebut masih bisa dilalui mobil pribadi.

    Pantauan TribunSolo.com di lapangan pukul 10.08 WIB, warga sekitar sudah memberlakukan sistem buka tutup untuk mengatur arus lalu lintas.

    Selain itu, rambu pengalihan arus juga sudah dipasang di simpang 4 Pasar Gabugan dan di wilayah Kecamatan Sumberlawang, agar kendaraan berat tak melintas jalan tersebut.

    Sementara, tim dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen juga sudah berada di lokasi untuk meninjau langsung kondisi jalan.

    Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto mengatakan kondisi jalan tersebut baru ia ketahui tadi pagi, setelah ada laporan dari masyarakat.

    “Tadi pagi kami menerima laporan dari masyarakat terkait dengan kondisi Jalan Gabugan-Sumberlawang, terjadi longsoran, yang mengakibatkan tanah di bawah jelan itu turun, terbawa aliran air,” katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (25/12/2024). (*)

     

  • Polisi Palak Penonton DWP 2024 Dapat Rp2,5 M, Identitas 12 Oknum Viral, Pangkat AKBP hingga Briptu

    Polisi Palak Penonton DWP 2024 Dapat Rp2,5 M, Identitas 12 Oknum Viral, Pangkat AKBP hingga Briptu

    TRIBUNJATIM.COM – Kasus penonton DWP 2024 dipalak polisi viral di media sosial.

    Para penonton yang dipalak sebanyak 45 orang, warga negara Malaysia.

    Kini polisi yang memalak para penonton telah ditangkap.

    Identitas sejumlah oknum polisi pemalak penonton konser DWP pun beredar luas.

    Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Abdul Karim, membenarkan beberapa nama yang beredar merupakan personel yang kini diamankan pihaknya.

    “Ya beberapa nama memang ada di situ,” ungkapnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/12/2024) malam, via kompas.tv.

    Irjen Abdul Karim mengungkapkan dari 18 personel yang ditangkap, mereka berasal dari berbagai tingkat kesatuan mulai dari polsek, polres, hingga polda.

    “Yang kita pastikan gini, ini kan dari 18 ini meliputi polsek ada, polres, dan polda. Tentunya kan ini berbeda. Jadi gitu. Tidak terkoordinasi menjadi satu,” jelasnya.

    Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, 12 nama personel yang diduga terlibat berasal dari jajaran Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, dengan pangkat bervariasi mulai dari AKBP hingga Briptu.

    Mereka yang namanya tersebar termasuk pejabat dengan posisi Kasubdit, Kanit, Panit, hingga anggota unit.

    Meski beberapa nama telah beredar luas, perwira tinggi berpangkat bintang dua tersebut belum bersedia merinci secara detail identitas seluruh personel yang ditangkap.

    Kasus ini menjadi perhatian serius institusi kepolisian mengingat besarnya jumlah korban dan nilai kerugian yang ditimbulkan.

    Polisi peras penonton DWP 2024. (Kolase Shutterstock dan Serambinews)

    Sebelumnya telah dilaporkan bahwa barang bukti yang diamankan mencapai Rp2,5 miliar dari hasil pemerasan terhadap 45 warga negara Malaysia.

    Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, berikut sejumlah nama hingga pangkat anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan dalam acara DWP 2024.

    Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – AKBP Malvino Edward
    Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat – Kompol Jamalinus
    Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Kompol Dzul Fadian
    Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – AKP Yudhy Triananta Syaeful
    Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Iptu Sehatma Manik
    Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Iptu Syaharuddin
    Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom
    Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto
    Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Brigadir Dwi Wicaksono
    Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Bripka Wahyu Tri Haryanto
    Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Bripka Ready Pratama
    Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya – Briptu Dodi

    Pihak Propam Polri telah menjadwalkan sidang kode etik untuk para personel yang terlibat pada pekan depan sebagai bagian dari proses penegakan disiplin internal kepolisian.

    Sebelumnya, seorang penonton konser DWP diperas oknum polisi viral di media sosial.

    Adapun DWP atau Djakarta Warehouse Project (DWP) merupakan event musik elektronik tahunan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Ismaya Live setiap tahun.

    DWP tahun ini digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Dikutip dari Kompas.com, dugaan pemerasan penonton DWP menimpa salah satu warga negara (WN) Malaysia.

    Korban sempat ditarik tangannya oleh polisi di tengah konser musik lalu disuruh menyerahkan paspor.

    Teman korban turut menyerahkan uang kepada petugas.

    Polisi juga disebut melakukan pemeriksaan kesadaran untuk mengecek korban dalam keadaan mabuk atau tidak.

    Terkait hal itu, seperti apa kronologi penonton DWP diduga diperas petugas dan bagaimana langkah polisi merespons isu ini?

    Seorang pria asal Malaysia yang menggunakan nama samaran Ilham (26) merupakan salah satu korban dugaan pemerasan polisi saat menyaksikan Steve Aoki di panggung Garuda Land, Minggu (15/12/2024).

    Ia menyaksikan aksi DJ asal Amerika Serikat tersebut bersama temannya, Raka (27), bukan nama asli.

    Berdasarkan jadwal acara yang dirilis DWP, Steve Aoki naik ke panggung pukul 23.15 WIB setelah penampilan Drone Show dan San Holo.

    Namun, di tengah Steve Aoki manggung, Ilham tiba-tiba ditarik oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi.

    Momen Ilham ditarik dilihat langsung oleh Raka yang berdiri di samping korban.

    “Pas keramaian tuh ada polisi, undercover-lah nama kerennya. Pas lagi loncat-loncat, temanku ditariklah sama beberapa orang yang mengatasnamakan polisi,” ujar Raka dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/12/2024).

    Pada saat itu, Ilham mengaku kepada polisi bahwa ia adalah WN Malaysia.

    Ia kemudian disuruh menyerahkan paspor dengan dalih keperluan pemeriksaan administrasi.

    Penonton larut dalam kemeriahan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2015 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/12/2015) malam. (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

    Raka meminta Ilham mengikuti permintaan tersebut.

    Namun, temannya tidak kunjung kembali setelah ditarik.

    Karena merasa curiga, ia bergegas mencari Ilham dan menemukan polisi yang dicarinya memegang sejumlah paspor milik WNA lain dan ada uang tunai di dalamnya.

    Dengan inisiatif sendiri, Raka memberikan uang sebesar Rp 200.000 karena ia merasa pelakunya adalah oknum.

    “Karena aku tahu polisi di Indonesia ‘bribe’, ya sudah, aku kasih yang ada di dompetku. Kalau enggak salah, Rp 200.000,” ujar Raka.

    Polisi yang menerima uang Rp 200.000 dari Raka segera mengembalikan paspor milik Ilham.

    Berdasarkan pengakuan Raka, polisi juga melakukan tes kesadaran terhadap Ilham untuk mengetahui apakah korban terpengaruh alkohol atau tidak.

    Namun, ada juga korban lain yang menjalani tes urine dan dipersulit ketika meminta paspornya dikembalikan.

    “Pas habis bayar cuma bilang, ‘Ya sudah sana’,” jelas Raka.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Sosok Bocah 3 Tahun yang Hilang Tercebur ke Selokan, Orangtua Kandung Kerja di Malaysia

    Sosok Bocah 3 Tahun yang Hilang Tercebur ke Selokan, Orangtua Kandung Kerja di Malaysia

    TRIBUNJATENG.COM – Seorang balita laki-laki berusia tiga tahun di Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, tercebur ke dalam selokan saat hujan deras pada Selasa (24/12/2024).

    Hingga kini, petugas masih melakukan upaya pencarian korban.

    Berdasarkan rekaman video CCTV yang beredar, tampak korban bermain hujan tanpa mengenakan busana bersama seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki.

    Saat mendekati selokan yang berada dekat sebuah rumah, korban melangkah terlalu jauh dan tercebur ke dalam selokan dengan arus yang deras.

    Tubuh korban langsung terbawa arus dan menghilang dari pandangan teman-temannya, yang kemudian terlihat panik dan menangis.

    “Kejadiannya pukul 15.30 WIB. Diinformasikan ke kami, langsung menghubungi BPBD untuk upaya pencarian,” ujar Kapolsek Wiyung, Kompol Slamet Agus Sambodo, saat dikonfirmasi.

    Petugas bersama warga setempat telah melakukan pencarian dengan memeriksa selokan di perkampungan, namun hingga kini belum berhasil menemukan korban.

    “Pencarian dari titik yang viral di video itu terus dilakukan. Karena dicurigai (korban) tersangkut, saluran itu lebarnya kurang lebih 50 hingga 60 sentimeter,” jelas Slamet.

    Informasi terbaru menyebutkan, ada warga yang melihat tubuh seorang anak kecil mengapung di sungai dekat lokasi, namun saksi tersebut tidak berani menolong karena tidak bisa berenang.

    Petugas BPBD Surabaya kemudian memutuskan untuk melanjutkan pencarian di sungai tersebut, namun hasilnya masih nihil.

    “Karena keterbatasan jarak pandang saat malam hari dan cuaca, pencarian akan dilanjutkan pagi ini, pukul 07.00 WIB. Informasinya juga menurunkan perahu,” tutup Kapolsek.

    Keluarga Ikut Susur Sungai

    Keluarga balita laki-laki yang hanyut ke selokan saat bermain hujan, di Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Selasa (24/12/2024), ikut menyusuri sungai untuk melakukan pencarian.

    Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah petugas BPBD Surabaya sudah melakukan penyusuran sungai di Perumahan Royal Residence, Rabu (25/12/2024), sejak pukul 08.00 WIB.

    Para petugas melanjutkan pencarian korban hanyut, MR (3,5) warga Jalan Babatan, menggunakan perahu.

    Selain itu, beberapa anggota keluarga bocah tersebut juga ikut menyusuri.

    Orangtua asuh korban, Wibi Harianto (50) mengatakan, dirinya dan anggota keluarga lainya ikut mencari sejak korban dikabarkan hanyut ke selokan, yang berada di sekitar tempat kosnya.

    “Saya kerja di proyek perumahan, dijemput istri katanya MR hanyut ke selokan. Terus cari sama ini pakde sama pamannya,” kata Wibi, saat ditemui di tempat tinggalnya, Rabu (25/12/2024).

    Wibi mengungkapkan, keluarga yang tinggal dalam satu tempat kos tersebut terus melakukan pencarian hingga dini hari.

    Bahkan, mereka tidak bisa tidur karena merasa kehilangan korban.

    “Sampai subuh tadi, baru pulang mencari, sekitar pukul 04.00 WIB, enggak bisa tidur semua satu rumah.”

    “Cari di selokan enggak ada, padahal dalamnya itu ukuranya enggak sampai 50 sentimeter,” ujarnya.

    Kemudian, kata Wibi, BPBD Surabaya memperluas pencarian dengan menyusuri sungai di Perumahan Royal Residence.

    Dia meminta kepada petugas untuk ikut naik ke perahu karet.

    “Ya gimana, namanya orangtua, buah hati, kepikiran kalau enggak ikut cari, ditawari atau enggak ya pengen ikut.”

    “Kalau orangtua kandungnya korban sekarang kerja di Malaysia,” jelasnya.

    Wibi mendapatkan informasi, petugas akan terus melakukan pencarian korban dalam 1 pekan ke depan.

    Akan tetapi, dia berharap, anak asuhnya tersebut bisa segera ditemukan.

    Diberitakan sebelumnya, Berdasarkan video rekaman CCTV yang beredar, korban yang tidak mengenakan. (*)

  • Sejumlah Kawasan di Waru Sidoarjo Terendam Banjir, Banyak Kendaraan yang Melintas Mogok

    Sejumlah Kawasan di Waru Sidoarjo Terendam Banjir, Banyak Kendaraan yang Melintas Mogok

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

    TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO -Banjir merendam sejumlah permukiman penduduk di kawasan Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Jalan-jalan desa, perumahan, area pertanian, dan rumah-rumah warga juga kebanjiran, Rabu (25/12/2024). 

    Air mulai menggenangi kawasan Tropodo, Selasa (24/12/2024 sore kemarin, setelah hujan deras mengguyur dalam waktu lama.

    Genangan di jalan sampai ketinggian sekitar 20 centimeter. 

    Demikian halnya di kawasan perumahan Deltasari.

    Banyak kendaraan mogok saat melintasi genangan.

    Banjir di perumahan elite tersebut juga terjadi sejak Selasa petang. 

    Di Sawotratap, air sampai masuk ke rumah-rumah warga.

    Kemudian di Jalan Raya Waru, banyak sepeda motor mogok ketika melintas di sebelah jembatan layang arah ke Surabaya. 

    Di kawasan Jalan Juanda juga demikian.

    Kemudian banjir juga merendam perkampungan di kawasan Tambakrejo setelah hujan deras datang. Termasuk di kawasan Pepelegi, juga kebanjiran hingga sekitar 30 centimeter. 

    Banjir juga meredam perkampungan di sekitar Jalan S Parman dan Brigjen Katamso.

    Kemudian di sekitaran Perumahan Pondok Tjandra, dan beberapa kawasan lain di Kecamatan Waru, Sidoarjo. 

    “Banjir juga terjadi di beberapa wilayah Kecamatan Gedangan, dan beberapa daerah di Kecamatan Sedati. Sama seperti yang terjadi Waru, air datang setelah hujan deras mengguyur pada Selasa sore. Semakin malam kondisinya semakin tinggi,” kata Amir, warga yang sempat terjebak banjir saat berkendara dari Sedati hingga ke Gedangan. 

    Di sebagian lokasi, air mulai surut pada Rabu pagi. Tapi sebagian lain masih bertahan. Khususnya banjir yang menggenangi sejumlah kawasan di Kecamatan Waru. 

    Plt Bupati Sidoarjo, Subandi turun langsung memeriksa sejumlah lokasi. Termasuk meninjau sungai yang dipenuhi eceng gondok di kawasan Waru, Sidoarjo.

    Yakni Sungai Centel yang berada di Tambaksawah. 

    Selain itu, Subandi juga melihat kondisi jembatan di daerah Gedongan.

    “Pendangkalan dan tumpukan sampah harus dibersihkan. Ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir,” kata Subandi.  

    Menurut dia, selain karena curah hujan yang tinggi, banjir juga terjadi akibat luapan Kali Buntung di kawasan Waru.

    Sungai itu tak mampu menampung air karena volume tinggi, ditambah lagi adanya fenomena rob atau laut pasang. 

    Normalisasi sungai harus dilakukan maksimal.

    Pengerukan dilakukan untuk mengatasi pendangkalan, serta pembersihan terhadap bangunan-bangunan liar yang berada di sepanjang sungai. 

    Untuk penanganan cepat terhadap banjir yang terjadi, Pemkab Sidoarjo mengerahkan pompa-pompa portabel ke lokasi genangan, untuk menyedot air agar segera surut. 

    Sementara jangka panjangnya, normalisasi maksimal. Termasuk pembersihan bangunan liar agar alat berat bisa masuk ke sungai untuk melakukan pengerukan.

  • Inilah Sosok Pradana Probo, Kajari Kediri Yang Lepas Tembakan Senjata Api Karena Dihalangi 2 Orang

    Inilah Sosok Pradana Probo, Kajari Kediri Yang Lepas Tembakan Senjata Api Karena Dihalangi 2 Orang

    TRIBUNJATENG.COM, KEDIRI – Inilah sosok Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Kediri, Pradana Probo Setyarjo yang melepaskan tembakan di jalanan.

    Peristiwa itu terjadi di Jalan Imam Bonjol, Kota Kediri, Senin (23/12/2024) malam.

    Terungkap tembakan peringatan itu dilakukan karena yang bersangkutan diadang dua pengendara motor.

    Dua pengendara tersebut diketahui merupakan pria berinisial HFL (33), warga Kampung Dalem, Kota Kediri, dan AM (42), warga Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, telah diamankan pihak kepolisian.  

    Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan insiden bermula saat rombongan keluarga Kajari sedang melintas di kawasan tersebut.

    “Rombongan keluarga Kajari Kabupaten Kediri berkendara di Jalan Imam Bonjol. Tiba-tiba, dua pengendara motor berboncengan sambil berteriak ‘berhenti, berhenti’, namun tidak dihiraukan,” kata AKBP Bramastyo saat ditemui, Selasa (24/12/2024).

    Kedua pelaku kemudian mengejar mobil Innova berpelat merah yang dikendarai Kajari.

    Mereka menghadang laju mobil dan bahkan menggedor pintu kendaraan.

    Tindakan ini memicu cekcok di antara mereka, yang sempat menjadi perhatian masyarakat sekitar.

    Dalam situasi tersebut, pengendara mobil sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara. 

    Polisi menyebut motif kedua pengendara motor tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

    “Kami masih mendalami motif dari tindakan kedua pengendara tersebut. Namun yang jelas, tindakan mereka menyebabkan ketidaknyamanan dan ancaman terhadap rombongan keluarga pengendara Innova berplat merah tersebut,” tambahnya.  

    Menurut AKBP Bramastyo, kepemilikan senjata api oleh Kajari sudah sesuai dengan prosedur hukum.

    Kajari Kabupaten Kediri disebut memiliki surat izin kepemilikan senjata api yang dikeluarkan Baintelkam Polri, sehingga penggunaannya legal dalam kondisi yang mendesak.  

    Ditanyai soal apakah pengendara motor yang menghadang tersebut dalam kondisi terpengaruh minuman keras, pihak Polres Kediri Kota masih melakukan pendalaman.

    “Kalau itu masih kami dalami dulu. Namun saat dialog tadi malam diduga memang tercium aroma minuman beralkohol,” ujarnya.

    Sebelumnya viral di media sosial video 50 detik yang menampilkan seorang pengendara mobil Innova berplat merah dan dua pengendara motor terlibat keributan.

    Dua pemotor diketahui menghadang mobil dan memaksa pengendara mobil keluar.

    Setelah pengendara mobil keluar, ketiganya terlibat keributan dan pengendara mobil masuk kembali.

    Ternyata pengendara mobil tersebut masuk untuk mengambil senjata api kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara.

    Keributan tidak berhenti karena dua pengendara motor justru terus berusaha merampas senjata api tersebut.

     

  • Ciri-ciri Ban yang Aman Digunakaan Saat Musim Hujan, Lihat Alurnya

    Ciri-ciri Ban yang Aman Digunakaan Saat Musim Hujan, Lihat Alurnya

    TRIBUNJATENG.COM – Musim hujan datang, risiko selip, aquaplaning, hingga tergelincir saat berkendara semakin besar.

    Untuk menghindari hal itu, berikut ini cara melihat kondisi ban yang masih aman untuk berkendara di musim hujan.

    Untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara dalam situasi ini, pemilihan ban mobil yang tepat sangatlah penting. 

    Ban dengan kemampuan cengkeraman yang baik pada permukaan basah menjadi pilihan utama.

    Menurut Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia, “Ban dengan pola tapak asimetris atau directional sangat cocok untuk musim hujan karena dapat membuang air lebih efektif dan memberikan grip yang lebih baik di jalan basah.”

    Rozi menjelaskan bahwa pola tapak directional memiliki desain berbentuk huruf V yang berfungsi untuk mengalirkan air ke luar, sehingga dapat mengurangi risiko aquaplaning.

    Sementara itu, ban dengan pola asimetris biasanya dirancang dengan sisi bagian dalam yang fokus pada cengkeraman saat menikung, dan sisi luar yang efektif dalam membuang air.

    Rozi juga menyarankan untuk memilih ban yang terbuat dari material kompon yang lebih lembut.

    “Kompon lembut biasanya memberikan daya cengkeram lebih baik di permukaan licin, namun perlu diingat bahwa ban ini cenderung lebih cepat haus jika digunakan di jalan kering.”

    Oleh karena itu, pengendara perlu mempertimbangkan kondisi jalan yang akan dilalui sebelum memilih ban yang sesuai.

    Selain pemilihan ban yang tepat, Rozi menekankan pentingnya memperhatikan tekanan angin ban selama musim hujan.

    Ia mengingatkan, “Tekanan angin yang tidak sesuai dapat mengurangi performa ban, bahkan meningkatkan risiko tergelincir di jalan basah.”

    Oleh karena itu, memeriksa tekanan angin secara rutin adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

    Seberapa Penting Memeriksa Kedalaman Alur Ban?

    Pengendara juga diimbau untuk secara rutin memeriksa kedalaman alur ban.

    Rozi mencatat bahwa kedalaman alur yang ideal untuk musim hujan adalah minimal 3 mm.

    Jika kedalaman alur kurang dari itu, daya cengkeram ban akan berkurang drastis, yang tentu saja dapat membahayakan keselamatan berkendara.

    Dengan memilih ban yang tepat dan menjaga kondisi kendaraan, pengendara dapat mengurangi risiko kecelakaan selama musim hujan.

    Keamanan berkendara bukan hanya bergantung pada keterampilan pengemudi, tetapi juga pada kesiapan kendaraan, termasuk kualitas ban yang digunakan. (*)