Category: Tribunnews.com Ekonomi

  • Bakal Jalani Tiga Laga Home Sisa di Putaran Pertama, Arema FC Berharap Dukungan Langsung Aremania

    Bakal Jalani Tiga Laga Home Sisa di Putaran Pertama, Arema FC Berharap Dukungan Langsung Aremania

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Dukungan Aremania dibutuhkan oleh Arema FC dalam menjalani tiga pertandingan home sisa, sebelum menutup putaran pertama Liga 1 2024/2025.

    Dukungan ini dibutuhkan, setelah Arema FC bisa dikatakan, tidak begitu bagus saat bermain di kandangnya sendiri, Stadion Soepriadi Blitar.

    Dari empat pertandingan kandang, Singo Edan baru meraih satu kemenangan.

    Sisanya berakhir dengan dua kali kekalahan dan sekali imbang.

    Kondisi yang dibutuhkan oleh Arema FC dengan berharap akan dukungan Aremania saat bermain di laga kandang.

    Di pekan selanjutnya, Arema FC akan menghadapi Persita Tangerang pada 3 Desember 2024.

    “Kami tetap berharap dukungan Aremania di Stadion Soepriadi pada pertandingan apapun,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, Sabtu (30/11/2024).

    “Terlebih di bulan Desember ini, jadwalnya sangat padat,” tambahnya.

    Kehadiran suporter Aremania juga sangat dibutuhkan oleh tim asuhan Joel Cornelli tersebut.

    Bahkan sang pelatih sempat menyampaikan bila timnya ingin kehadiran suporter lebih banyak. 

    Setelah nyaris selalu dapat poin ketika away, dengan empat kemenangan, dua imbang dan sekali kalah.

    Arema FC mau membuktikan bahwa mereka juga kuat kala di kandang sendiri.

    Di sisi lain, Singo Edan akan menjalani jadwal yang cukup padat.

    Bukan hanya padat, di sejumlah laga, Arema FC dipastikan kehilangan sejumlah pilar. 

    Baik mereka yang tergabung dalam Timnas Indonesia di Piala AFF, cedera, sedang menjalani kursus lisensi hingga akumulasi kartu.

    “Dengan kondisi kehilangan beberapa pemain ini, tim sangat butuh dukungan pemain ke-12 untuk memotivasi pemain-pemain yang mungkin beberapa ada yang baru merasakan pertandingan di Liga 1 musim ini,” ungkap Inal, sapaan Yusrinal Fitriandi.

    Manajemen Arema FC juga memahami kondisi stadion yang cukup jauh dari Malang.

    Termasuk berupaya untuk kembali ke Jawa Timur, setelah dua musim sebelumnya memilih home di luar, seperti di Bali dan Jakarta. 

    Selain itu, manajemen klub juga berusaha mendengarkan harapan dari Aremania.

    Menurutnya, Arema selalu berusaha memberikan evaluasi terbaik dari semua pertandingan. 

    Bahkan, dari yang terjadi selama tiga tahun terakhir. 

    Dari sistem kepanpelan sampai dengan prestasi tim.

    Lalu dalam perjalanannya berusaha memberikan kemudahan hingga potongan khusus tiket.

    Namun tak lupa memperhatikan aspek kenyamanan dan keamanan suporter.

    “Sekarang kami juga terus menjalin komunikasi dengan presidium Aremania untuk memudahkan dalam hal ticketing,” ujarnya.

    “Apapun itu, kami sangat berharap dengan support Aremania,” tambahnya.

    “Dukungan kalian, Aremania, adalah semangat kami. Salam Satu Jiwa, Arema,” tandasnya.

  • Hama Tikus Rusak Puluhan Hektare Padi di Lamongan, Petani Terpaksa Keluarkan Biaya Ekstra

    Hama Tikus Rusak Puluhan Hektare Padi di Lamongan, Petani Terpaksa Keluarkan Biaya Ekstra

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

    TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Puluhan  hektare tanaman padi milik petani di Lamongan Jawa Timur rusak akibat serangan hama tikus.

    Sejumlah petani mengaku, hama tikus merusak tanaman padi yang baru ditanam dan sudah terjadi sebanyak tiga kali. Hal ini membuat petani mengalami kerugian yang besar.

    Para petani terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyulam padi yang diserang hama tikus.

    Kondisi ini dialami para petani di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung.

    “Takusnya banyak sekali,” kata seorang petani bernama, Asim (49), Minggu (1/12/2024).

    Menurut para petani, hama tikus mulai merusak tanaman padi sejak masa tanam berlangsung.

    “Terhitung petani ya menyulami (tanam kembali) sampai tiga kali,” katanya.

    Diakui, hama tikus itu tidak sampai merusak seluruh tanaman padi. Tapi mayoritas rusak karena ulah hewan pengerat itu.

    Hama pengerat ini tidak memakan batang padi, namun menurut petani seperti sedang marah dan hanya memotong batang padi dan ditinggalkan begitu saja.

    “Rusak diserang tikus. Tikusnya tidak makan tapi merusak dengan mengerat pohonnya atau ulirnya sampai roboh, ” gerutu Sarji petani lainnya.

    Menurut Sarji, serangan hama tikus ini terjadi ketika petani baru masuk musim tanam. Tikus menyerang batang padi sehingga tumbuh tidak sempurna. “Tanaman padi diacak-acak,” ungkap Sarji.

    Kata petani lainnya Hendro, sudah berusaha maksimal untuk mengusir hama tikus ini. Namun, beragam upaya tersebut gagal dan tikus tetap merajalela.

    Sudar juga mengakui, akibat serangan hama tikus ini mereka merugi hingga jutaan rupiah. 

    “Rugi banyak. Sepertinya hama tikus sedang mabuk. Diberantas dengan cara apapun, petani kewalahan karena begitu banyaknya tikus yang berkembang, ” ungkap Hendro.

    Petani mencatat, setidaknya ada belasan hektar lahan padi yang rusak akibat serangan hama tikus ini.

    Mereka pun tak bisa berbuat banyak, lantaran populasi hama tikus cukup banyak hingga membuat petani kewalahan untuk membasminya.

    “Upaya pencegahan ya sudah dilakukan,  termasuk pemberian racun tikus,” kata petani lainnya.

    Dengan kondisi saat ini, para petani hanya bisa berharap nanti produksinya baik, ditopang harga mahal agar bisa menutup biaya tanam sampai panen. 

    Para petani tidak ingin menanggung rugi akibat musibah serangan hama tikus.

    “Semoga saja hasil panennya berpihak pada kita sebagai petani,” katanya

  • Aksi Long March Warnai Peringatan Hari AIDS Sedunia di Bondowoso, Ajak Para ODHA Tidak Minder

    Aksi Long March Warnai Peringatan Hari AIDS Sedunia di Bondowoso, Ajak Para ODHA Tidak Minder

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Ratusan warga Bondowoso dari berbagai elemen komunitas berjalan kaki atau Long March mengelilingi Alun-alun Ki Bagus Asra untuk memperingati hari Aids se Dunia, Minggu (1/12/2024).

    Tak hanya jalan kaki, mereka yang semuanya mengenakan pita merah di lengan tangan kanannya itu juga berorasi dan membawa poster. Serta, mengikuti senam bersama.

    Sinung Sudrajad l, Wakil Ketua DPRD Bondowoso yang selama ini aktif bersama para pegiat Aids, mengatakan, peringatan peduli HIV Aids ini bukan cuma sekedar seremonial. Namun jadi momentum untuk mengakhiri stigma diskriminasi, dan ketidaksetaraan dalam penanganan HIV/AIDS di Indonesia. Khususnya di Bondowoso.

    “Ini sebagaimana tema nasional peringatan Aids se dunia, yakni hak setara untuk semua, bersama kita bisa,” ungkapnya.

    Ia menerangkan, berdasarkan dari data Yayasan Pemberdayaan Intensif Kesehatan Masyarakat (Yapikma), Dinkes, Pokja TB/HIV, ada 1.200an orang di Bondowoso yang disebut sebagai ODHA. Dan sekitar 800 di antaranya aktif berobat, dan 300 orang putus berobat.

    Sejumlah peserta saat berjalan kaki sembari berorasi di Alun-alun Ki Bagus Asra Bondowoso (Tribunjatim.com/Sinca Ari Pangistu)

    “Mengapa putus berobat, karena mereka mengkhawatirkan privasi mereka, mereka butuh jaminan perlindungan,”jelasnya.

    Pihaknya selama ini terus aktif mengajak para ODHA untuk tidak minder dan bersembunyi. Melainkan, melakukan pengobatan dengan mengkonsumsi HRV secara berkelanjutan. 

    Karena, kata Sekjen PDIP Bondowoso itu, HRV yang dikonsumsi sesuai aturan, sedikit banyak bisa menekan virus yang ada di tubuh.

    “Ketika sudah dinyatakan negatif, itu bukan berarti lepas dari virus. Tapi, pengobatan atau konsumsi obat harus tetap dilakukan secara teratur,” tegasnya.

    Sementara, Siwin dari Yapikma Bondowoso mengatakan, tanda-tanda orang terkena HIV Aids sebelum melakukan pemeriksaan. Biasanya mereka demam ketika di malam hari berkepanjangn, diare berkelanjutan, sariawan tak segera sembuh.

    Kemudian, berat badan ini turun drastis 10 persen dari berat badan norma setiap bulan.

    “Jika ada tanda-tanda seperti itu bisa datang ke layanan kesehatan, bisa di Puskesmas atau RS. Bisa datang ke Pokja TB-HIV,” jelasnya.

    Ia menegaskan terkait privasi penderita HIV Aids, dipastikan tenaga kesehatan memiliki kode etik untuk menjaga kerahasiaan penderita.

    “Kalau untuk privasi tenaga kesehatan sudah ada kode etik,” pungkasnya. 

    Untuk informasi, acara tersebut merupakan kolaborasi antara Sumber data Dinkes, Pokja TB/HIV dan Yapikma, serta sejumlah komunitas tenaga kesehatan di Bondowoso

  • Dua Rumah Warga Blitar Hanyut Diterjang Banjir Bandang, Ketinggian Air Capai 1-2 Meter

    Dua Rumah Warga Blitar Hanyut Diterjang Banjir Bandang, Ketinggian Air Capai 1-2 Meter

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Dua rumah warga di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, roboh diterjang banjir bandang, Sabtu (30/11/2024) malam.

    Selain itu, 25 rumah warga di Desa Sambigede juga terendam banjir setinggi satu sampai dua meter.

    “Kemarin sore hujan deras di sini. Sedangkan banjir bandang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Air bercampur meterial pohon, sampah, dan lumpur menerjang permukiman warga,” kata tokoh masyarakat Desa Sambigede, Hermawan, Minggu (1/12/2024).

    Saat ini, warga sedang kerja bakti membersihkan rumah warga yang sempat terendam banjir.

    Warga mengeluarkan sejumlah perabotan rumah yang ikut terendam banjir.

    Hermawan mengatakan, ada dua rumah warga yang hanyut terbawa banjir dan 25 rumah warga terendam banjir di Desa Sambigede.

    Ketinggian air yang merendam rumah warga mulai satu meter sampai dua meter.

    “Warga yang rumahnya terendam banjir sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Ketinggian air ada yang sampai dua meter,” ujarnya.

    Dikatakannya, ternak milik warga juga ada yang mati terendam banjir.

    “Warga juga berupaya mengevakuasi ternak, tapi tidak maksimal, karena air datang tiba-tiba. Ada dua ekor kambing mati akibat banjir bandang,” katanya.

  • Jembatan Putus Akibat Banjir di Sukamade Banyuwangi, Bupati Ipuk Pastikan Ketersedian Logistik

    Jembatan Putus Akibat Banjir di Sukamade Banyuwangi, Bupati Ipuk Pastikan Ketersedian Logistik

    TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau langsung lokasi jembatan yang hanyut terbawa banjir di Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Sabtu (30/11/2024).

    Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan logistik dan bantuan bagi warga terdampak, serta memantau penanganan darurat yang dilakukan.

    Banjir yang menerjang wilayah tersebut telah menyebabkan putusnya akses utama menuju Dusun Sukamade.

    Melihat kondisi tersebut, pemkab segera bergerak untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.

    “Prioritas kami saat ini adalah memastikan warga Sukamade mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Logistik dan bahan pokok harus tersedia, akses warga juga harus segera dipulihkan,” tegas Ipuk.

    Ia juga menginstruksikan kepada jajarannya untuk segera menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. 

    “Saya sudah minta kepada dinas terkait untuk memastikan ketersediaan logistik, dan kebutuhan pokok lainnya. Distribusi bantuan juga diprioritaskan bagi warga yang paling terdampak,” lanjutnya.

    Mengatasi putusnya akses, secara gotong royong telah dibuat rakit penyeberangan untuk melintasi Sungai Sukamade. Rakit terserbut beroperasi untuk memperlancar mobilitas warga, mengangkut sepeda motor, dan memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan.

    “Penanganan sementara dinas terkait akan membantu sarana dan prasarana rakit untuk penyeberangan warga Dusun Sukamade. Sembari bertahap dilakukan penyiapan pembangunan jembatan dengan berkoordinasi ke pemerintah pusat dan provinsi,” pungkas Ipuk

  • Cuaca Ekstrem, Terdapat 10 Titik Banjir dan Tanah Longsor di Trenggalek dalam Satu Hari

    Cuaca Ekstrem, Terdapat 10 Titik Banjir dan Tanah Longsor di Trenggalek dalam Satu Hari

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Cuaca ekstrem menyebabkan sejumlah bencana hidrometeorologi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

    Dalam satu hari, Sabtu (30/11/2024) terdapat 10 titik banjir dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek, tepatnya di Kecamatan Panggul.

    Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi merinci terdapat 5 titik bencana tanah longsor di Kecamatan Panggul.

    5 titik tersebut tersebar di Desa Ngrencak, Desa Sawahan, Desa Tangkil, Desa Manggis, dan Desa Banjar.

    “Di Desa Manggis Tembok Penahan Jalan (TPJ) SDN 3 Manggis longsor,” kata Triadi, Minggu (1/12/2024).

    Material longsor TPJ setinggi 8 meter dan panjang 35 meter tersebut menutup sebagian jalan akses Kecamatan Panggul menuju Kabupaten Ponorogo.

    Dengan kesigapan dan gotong royong instansi terkait, bersama elemen masyarakat, jalan tersebut kembali normal dan arus lalu lintas kembali lancar.

    Selain longsor, banjir juga terjadi di lima titik di Kecamatan Panggul.

    Lima titik tersebut tersebar di Desa Banjar, Desa Ngrambingan, lalu Desa Nglebeng, Desa Wonocoyo, dan Desa Panggul.

    “Banjir di Desa Nglebeng terjadi setelah Sungai Gedangan meluap. Banjir tersebut menghambat arus lalu lintas dari Kecamatan Dongko menuju Kecamatan Panggul,” kata Triadi.

    Jalan tersebut menurut Triadi juga merupakan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Pacitan via Lorog, Kecamatan Sudimoro.

    “Banjir surut pukul 19.00 WIB sehingga arus lalu lintas normal kembali,” lanjutnya.

    Selain bencana hidrometeorologi, musibah juga menimpa warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

    Berniat memperbaiki atap teras rumah yang rusak, tiga warga setempat menjadi korban ambruknya rumah milik Surat (58).

    Kronologi bermula saat Surat ingin memperbaiki atap teras rumah yang sudah rapuh dimakan usia.

    Ia khawatir dengan kondisi atapnya yang sudah tua, ditambah lagi hujan dengan intensitas tinggi yang sering turun di Kabupaten Trenggalek.

    Saat dua orang yang ingin memperbaiki yaitu Imam Tauhid (45) dan Mahsun (45) berada di atas atap, atap tersebut ambruk menimpa pemilik rumah.

    “Ketiganya dibawa ke Puskemas Baruharjo, Kecamatan Durenan untuk mendapatkan perawatan,” ucap Triadi.

    Dari tiga orang tersebut, Mahsun sudah diperbolehkan pulang ke rumah, sedangkan kedua orang lainnya masih mendapatkan perawatan, terutama pemilik rumah yang mengalami patah tulang dan mengalami luka karena tertancap besi.

  • Ada Dugaan Kecurangan, 2 TPS di Sampang Madura Berpotensi Pemungutan Suara Ulang

    Ada Dugaan Kecurangan, 2 TPS di Sampang Madura Berpotensi Pemungutan Suara Ulang

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama 

    TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Madura memastikan terdapat dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sampang 2024.

    Sejumlah TPS tersebut diantaranya TPS 003 Desa Pangongsean, Kecamatan Torjun, dan TPS 001 Desa Kedungdung, Kecamatan Kedungdung. 

    Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Sampang, Fadli mengatakan bahwa, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Bawaslu setempat terkait rekomendasi PSU di dua TPS tersebut.

    “Kita lakukan Rakor dengan Bawaslu dulu, sebelum pelaksanaan PSU,” ujarnya.

    Menurutnya, secara tekhnis, rekomendasi PSU diawali atas laporan Panitia Pengawas kecamatan (Panwascam), ke Bawaslu Kabupaten, yang bisa merekomendasikan ke KPU untuk digelar PSU.

    Warga saat menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada 2024 di salah satu TPS di Kabupaten Sampang, Madura. (tribunjatim.com/Hanggara Pratama)

    Sedangkan, KPU masih belum menerima laporan resmi namun secara lisan Bawaslu Sampang melaporkan akan merekomendasikan 2 TPS dimaksud.

    “Untuk Pelanggaran dua TPS tersebut karena terindikasi dugaan kecurangan, yakni mencoblos lebih dari satu kali. Juga terdapat pencoblos yang belum masuk usia pemilih,” terangnya.

    Untuk diketahui, KPU Sampang langsung menggelar Rapat Pleno, dimana antaranya akan segera menjadwalkan dan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan di TPS dalam PSU tersebut

  • Dihantam Banjir Bandang, Jalan Penghubung Dusun di Desa Sambigede Blitar Terputus

    Dihantam Banjir Bandang, Jalan Penghubung Dusun di Desa Sambigede Blitar Terputus

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Akses jalan antar-dusun di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, putus terendam banjir, Minggu (1/12/2024). 

    Saat ini, warga bersama petugas dari BPBD Kabupaten Blitar dan Polres Blitar membersihkan material lumpur dan sampah di lokasi. 

    Warga dan petugas menyemprot aspal jalan yang tertutup material lumpur menggunakan air. 

    Akses jalan yang terendam banjir menghubungkan Dusun Paldoyong dan Dusun Sambigede di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. 

    “Ini jalan utama warga Dusun Paldoyong ke Dusun Sambigede. Warga Paldoyong kalau ingin ke kantor desa juga lewat sini,” kata warga Dusun Paldoyong, Hermawan. 

    Kondisi jalan penghubung dua dusun di Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, masih terendam banjir, Minggu (1/12/2024). (tribunjatim.com/Samsul Hadi)

    Sampai sekarang, warga bersama petugas juga membersihkan rumah yang sempat terendam banjir. 

    Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Sabtu (30/11/2024) malam

    Dua rumah warga roboh diterjang banjir bandang dan 25 rumah warga lainnya terendam banjir setinggi satu meter sampai dua meter di Desa Sambigede

  • 60 Petugas Dikerahkan, Jalur KA Pogajih-Kesamben Blitar yang Sempat Tertimbun Longsor Kembali Normal

    60 Petugas Dikerahkan, Jalur KA Pogajih-Kesamben Blitar yang Sempat Tertimbun Longsor Kembali Normal

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Jalur kereta api di Pogajih-Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang sempat tertimbun longsor, kini sudah normal kembali, Minggu (1/12/2024).

    PT KAI Daop 8 Surabaya bertindak cepat menangani gangguan perjalanan kereta api yang disebabkan adanya tanah longsor, yang menimbun jalur KA pada petak jalan KM 87 antara Stasiun Pogajih-Kesamben.

    “Jalur KA pada petak jalan Pogajih-Kesamben yang sempat tertimbun longsor pada Sabtu (30/11/2024) malam sudah normal kembali pada Minggu (1/12/2024) pukul 03.05 WIB,” kata Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif. 

    Luqman mengatakan, jalur KA antara Pogajih-Kesamben sudah dapat dilalui kereta api dengan kecepatan terbatas 5 kilometer per jam.

    PT KAI Daop 8 Surabaya mengerahkan lebih dari 60 petugas untuk menormalisasi dan memperbaiki jalur KA yang tertimbun longsor.

    “Saat ini, perjalanan KA keberangkatan maupun kedatangan dari dan menuju Stasiun Malang berangsur normal, meskipun masih terdapat adanya kelambatan akibat adanya pembatas kecepatan di lokasi terjadinya longsoran,” ujarnya.

    PT KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan imbas terjadinya musibah tanah longsor yang mengenai jalur KA ini. 

    “Kami juga mengucapkan permohonan maaf kepada para penumpang yang mengalami kelambatan perjalanan KA akibat adanya perubahan pola operasi perjalanan KA jarak jauh, baik keberangkatan maupun kedatangan di Stasiun Malang,” katanya.

    Sebelumnya, akibat adanya musibah longsor di jalur KA antara Pogajih-Kesamben, Kabupaten Blitar, sebanyak 4 KA jarak jauh mengalami perubahan pola operasi, terdiri dari dua keberangkatan di Stasiun Malang dan dua kedatangan di Stasiun Malang.

    Dua KA jarak jauh yang mengalami perubahan pola keberangkatan di Stasiun Malang, yaitu, KA Majapahit relasi Malang-Pasarsenen dan KA Malioboro Express relasi Malang-Purwokerto.

    Sedangkan dua KA jarak jauh yang mengalami pola perubahan kedatangan di Stasiun Malang, yaitu, KA Matarmaja relasi Pasarsenen-Malang dan KA Kertanegara relasi Purwokerto-Malang.

    Para pelanggan yang terdampak terhadap perubahan pola operasi ini, telah diberikan service recovery sesuai aturan yang berlaku seperti minuman ringan, snack, hingga makanan berat.

    PT KAI Daop 8 Surabaya terus berupaya untuk menormalisasi jalur agar dapat dilalui kembali dengan kecepatan normal dan terus memantau lokasi terjadinya longsor di petak jalan Pogajih-Kesamben. 

  • Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    TRIBUNJATIM.COM –  Sumur tua di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur tewaskan lima orang sekaligus.

    Mereka diketahui masih dalam satu ikatan keluarga.

    Diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

    Para korban tewas di dalam sumur tua itu pada Kamis (28/11/2024).

     

     

    Melansir dari Kompas.com, para korban tewas diduga karena menghirup gas beracun di dalam sumur tua tersebut.

    Kelima korban tersebut adalah Moh Hosen (50), Zainullah (29), Moh Sai (45), Moh Fathorrosi (45), dan Moh Samsuri (60).

    Keponakan Hosen, Syamsul Arifin, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

    Awalnya, korban atas nama Hosen dan Samsuri hendak mengangkat irisan bambu yang direndam di dalam sumur tua itu.

    Hosen pertama kali turun ke dalam sumur dan berhasil mengangkat beberapa irisan bambu.

    Dari dalam sumur, Hosen mengeluh sesak napas dan naik ke permukaan.

    Sampai di permukaan, Hosen masih sempat merokok hingga menghabiskan sebatang.

    Setelah itu, Hosen kembali masuk ke dalam sumur untuk mengangkut sisa irisan bambu.

    Setelah itu, Hosen tak lagi bersuara dari dalam sumur.

    Karena tak ada reaksi, Samsuri menyusul ke dalam sumur untuk mengangkat tubuh Hosen.

    Namun, Samsuri juga tidak bisa mengangkat tubuh Hosen.

    Kedua pria ini sama-sama lemas di dalam sumur.

    Selanjutnya, Fathorrosi menyusul ke dalam sumur untuk menyelamatkan keduanya.

    Fathorrosi mengalami hal yang sama.

    “Tiga orang di dalam sumur tua itu, semuanya ikut lemas,” ujar Syamsul.

    Zainullah yang melihat ketiga korban tidak mampu naik ke permukaan sumur, juga menyusul masuk ke dalam sumur.

    Nasib Zainullah juga sama seperti ketiga pria lainnya.

    Akhirnya, Moh Sai mencoba menyelamatkan keempat kerabatnya yang sudah tak berdaya di dalam sumur.

    Lagi-lagi, nasib Moh Sai juga sama dengan yang lainnya.

    Untuk menyelamatkan kelima pria di dalam sumur, warga tak berani lagi masuk ke dalam sumur.

    Meskipun ada yang memaksa untuk turun lagi ke dalam sumur, warga tetap melarang.

    “Kita angkat tubuh mereka satu-satu menggunakan tambang yang diberi besi pengait. Alhamdulillah sukses,” ujar Syamsul.

    Para korban masih sempat dibawa ke RSUD Smart Pamekasan.

    Namun, mereka sudah tidak bisa diselamatkan.

    Akhirnya, jasad para korban diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

    Menurut Ahmad, anggota keluarga korban, sumur tua itu tidak pernah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

    Sumur tersebut sudah pernah diminta oleh para sesepuh korban untuk ditutup permanen.

    “Sudah pernah ada keinginan untuk menutup sumur itu permanen, namun tidak dilakukan. Mungkin itu firasat kalau sumur itu akan membahayakan,” ungkap Ahmad.

    Sebelumnya, seorang pria berusia 47 tahun, Nadin meninggal dunia saat menguras sumur sedalam 20 meter di dapur rumahnya.

    Kejadian ini terjadi di Dusun Duko, Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, pada Selasa (29/10/2024).

    Proses evakuasi berlangsung cukup lama, dari kejadian pukul 13.00 WIB. Jenazab korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.57 WIB.

    Menurut M Kasim, Kasi Damkar dan non Kebakaran, Satpol PP Bondowoso, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 13.00 WIB.

    Langsung menuju TKP dengan kondisi pria meninggal di dalam sumur.

    Pihaknya langsung melakukan evakuasi. Namun sayangnya, di kedalaman kurang 3 meter ke dasar tim Damkar mencium aroma gas tak sedap.

    “Kita langsung kontak Basarnas dan Inafis” jelasnya.

    Sementara itu, Koordinator Pos SAR Jember, Andi Irawan, menjelaskan, proses evakuasi memang sangat sulit karena medan atau space sumur yang terlalu kecil. Di lain sisi, ke dalaman sumur juga mencapai 20 meter.

    “Sehingga manuver untuk pengikatan pada korban sangat susah sekali,” urainya.

    Ia menerangkan saat tiba di lokasi korban memang sudah meninggal dunia. Dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara.

    Kasus Lain

    Warga Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), tewas setelah tercebur ke dalam sumur yang tak jauh dari rumahnya, Senin (10/6/2024).

    Kapolsek Watulimo, AKP Zainudin menuturkan, Ponisah (50) ditemukan oleh keluarganya yang sudah mencarinya ke mana-mana.

    “Korban ini dari Subuh sudah tidak terlihat, lalu keluarga mencarinya ke rumah tetangga tidak ada. Sampai tetangga ini ikut mencari keberadaan korban,” kata AKP Zainudin.

    Setelah mencari lebih kurang dua jam, korban ditemukan oleh keluarganya di sumur yang berada di kebun milik korban.

    “Sumur tersebut sebenarnya sudah tidak terpakai tapi masih ada airnya. Saat ditemukan kondisi korban sudah mengapung,” lanjutnya.

    Proses evakuasi jasad Ponisah dilakukan oleh Pos SAR Trenggalek dan tim gabungan dari Polsek Watulimo, Koramil Watulimo, petugas pemadam kebakaran, dan warga sekitar.

    Proses evakuasi diawali dengan mengurangi gas beracun dari sumur sedalam 15 meter tersebut menggunakan blower exhaust fan.

    Tim gabungan lalu memasang tripod dan sistem Confined Space Rescue (CSR) untuk menurunkan satu personel rescuer yang menggunakan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA). 

    Setelah berhasil mengikatkan tali pada korban, tim SAR yang berada di atas menarik rescuer dan korban dari dalam sumur.

    “Upaya evakuasi membutuhkan proses sekitar 45 menit, korban dievakuasi dari sumur yang kedalaman airnya 8 meter dengan keadaan telah meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi.

    Setelah berhasil dievakuasi, jasad dibawa ke rumah duka untuk kemudian diserahkan ke keluarga.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com