Category: Tribunnews.com Ekonomi

  • Niat Usir Nyamuk, Lansia di Gresik Malah Bikin Rumahnya Ludes Terbakar

    Niat Usir Nyamuk, Lansia di Gresik Malah Bikin Rumahnya Ludes Terbakar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Sebuah rumah lansia di Kabupaten Gresik ludes terbakar. Kebakaran melanda kediaman Aisyah, berusia 65 tahun di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Selasa (3/12/2024).

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Gresik Suyono mengatakan, awal mula kebakaran dikarenakan pemilik rumah menyalakan obat nyamuk bakar dan ditinggal tidur.

    “Tanpa disadari merambat ke tumpukan barang yang mudah terbakar hingga memicu kebakaran dan membakar benda-benda di dalam rumah,” ungkap Suyono.

    Petugas berjibaku memadamkan api di rumah Aisyah Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Selasa (3/12/2024) dalam artikel berjudul ‘Niat Hati Usir Nyamuk, Lansia di Gresik Malah Bikin Rumahnya Ludes Terbakar’ (tangkapan layar video.)

    Kebakaran kali pertama diketahui oleh tetangga korban. Kemudian langsung menghubungi DPKP Gresik sekitar pukul 04.32 WIB.

    Api terlihat jelas membumbung tinggi, setelah menerima laporan, tim Damkar langsung menuju lokasi melakukan pemadaman. Tiga anggota yang bertugas berjibaku memadamkan api.

    “Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian masih dalam penaksiran,” imbuh Suyono

  • 200 Personel Gabungan Diturunkan Amankan Rekapitulasi Tingkat Kabupaten Pilkada Ponorogo 2024

    200 Personel Gabungan Diturunkan Amankan Rekapitulasi Tingkat Kabupaten Pilkada Ponorogo 2024

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Sedikit 200 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan rekapitulasi tingkat kabupaten Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Selasa (3/12/2024).

    “200 personel gabungan. Itu dari Polres, Kodim 0802 dan instansi terkait,” ungkap Kabag Ops Polres Ponorogo, Kompol Edy Suyono, Selasa (3/12/2024) pagu.

    Dia menjelaskan bahwa pola pengamanan saat melaksanakan rekapitulasi tingkat kabupaten Pilkada 2024 sama dengan debat publik.

    “Ada ring 1, ring 2 dan ring 3. Di luar gedung, di halaman gedung dan di dalam gedung,” kata mantan Kapolsek Sawoo ini.

    Menurut Kompol Edy, pihak keamanan hanya menurunkan 200 personel bukan tanpa alasan. Lantaran sesuai pemetaan dari Kasat Intel. 

    “Insya Allah kerawanan tidak seperti debat publik. Jadi kami menurunkan 200 personel itu sudah TNI dan stakeholder terkait” papar Kompol Edy.

    Juga,ketika melihat proses di TPS rekapitulasi tidak ada kasus menonjol. “kita berharap juga demikian di rekap tingkat kabupaten bisa berjalan dengan lancar tidak ada kendala,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo merencanakan rekapitulasi hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, Selasa (3/12/2024).

    Rekapitulasi dilaksanakan di Gedung Sasana Praja Ponorogo. Tentu akan ada pengamanan dari pihak keamanan.

    Jika sesuai rencanakan rekapitulasi tinggkat kabupaten akan selesai dalam satu hari atau hanya pada Selasa (3/12/2024).

    Juga dihadirkan saksi dari dua pasangan calon (Paslon) bupati-wakil bupati. Gaguk menyebutkan masing-masing paslon mengirimkan saksi 2 orang.

    Rekapitulasi juga akan ditayangkan dengan live youtube KPU. Live dimilai pukul 09,00 wib seremonial dan dilanjutkan pembacaan oleh PPK

  • Diduga Tertimpa Batu Longsor di Lereng Gunung Semampir, Pria Ponorogo Ditemukan Tak Bernyawa

    Diduga Tertimpa Batu Longsor di Lereng Gunung Semampir, Pria Ponorogo Ditemukan Tak Bernyawa

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumamingrum 

    PONOROGO, TRIBUNJATIM.COM –  Seorang pria ditemukan tak bernyawa di lereng Gunung Semampir, Desa/Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Senin (2/12/2024) malam jelang Selasa (3/12/2024) dini hari.

    Adalah Sunarno warga setempat. Pria berusia 58 tahun ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Ada luka di bagian kepala, pundak.

    “Dugaannya terpeleset, kemudian terkena batu. Di sebelah korban ada batu besar,” ungkap Kapolsek Ngebel, AKP Tutut Ariyanto, Selasa (3/12/2024) pagi.

    Dia menjelaskan bahwa Sunarno pamit mencari kayu sekitar pukul 14.00 wib. Namun, hingga sore hari korban tak kunjung kembali ke rumah.

    “Keluarga khawatir dan mencari bersama warta lain. Pencarian dilakukan ke hutan sekitar. Jasad korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB di lereng Gunung Semampir,” tambahnya.

    Sementara, salah satu warga, Gatot Subagiyo mengaku bahwa korban memang terbiasa cari kayu bakar. Dia menjelaskan bahwa korban keluar dari rumah pukul 14.00 wib.

    “Malam kok gak pulang-pulang. Keluarga laporan ke RT. Dicari akhirnya ketemu di lokasi. Medannya sulit kami meminta tolong ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” tambahnya.

    Sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo Hadi Susanto, pihaknya bekerja sama dengan Tagana Dinsos dan warga setempat untuk menurunkan jasad dari lokasi kejadian.

    “Kami langsung ke lokasi dan melakukan evakuasi,” pungkas Hadi ketika dikonfirmasi oleh Tribunjatim.com

  • Hasil Pemungutan Suara Ulang di TPS Bondowoso, Khofifah-Emil Tetap Unggul dan Makin Melejit

    Hasil Pemungutan Suara Ulang di TPS Bondowoso, Khofifah-Emil Tetap Unggul dan Makin Melejit

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca
    Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di tempat pemungutan suara (TPS) 03 Desa Kasemek, Kecamatan Tenggarang menambah pundi-pundi perolehan suara Paslon Khofifah Indar Parawansa dan Emil Listianto Dardak.

    Data yang diterima Tribun Jatim dari tim pemenangan Khofifah-Emil di Bondowoso. Disebutkan, suara naik bertambah sekitar 13 persen.

    Awal perolehan suara Paslon Pilgub nomer 1, yakni  66 atau 16,62 persen, kemudian Paslon 2 mendapat  255 suara atau 64,23 persen, serta suara Paslon 03 yakni 76 atau 19,14 persen. Dengan total suara 397 di TPS 03 Kasemek.

    Setelah PSU, Paslon Pilgub 01 dapat suara 25, Paslon 2 mendapat suara 281, dan Paslon 03 mendapat suara 54. Dengan total suara 360 di TPS 03 Kasemek.

    “Dari hasil pemilihan ulang terjadi kenaikan pada suara khofifah naik 13,82 persen,” ujar Abdul Khalik, sekretaris tim pemenangan Khofifah-Emil di Bondowoso.

    Sebelum itu, hasil hitung cepat tim pemenangan Khofifah-Emil menyebut bahwa Pasangan calon (Paslon) calon gubernur Khofifah Indar Parawansa, dan calon wakil gubernur Emil Elestianto Dardak meraup suara tertinggi di Kabupaten Bondowoso.

    Sekretaris tim pemenangan Khofifah-Emil di Bondowoso,  Abdul Kholik, mengatakan, Paslon Pilgub 02 ini memperoleh hampir 69 persen suara di Bumi Ki Ronggo atau 294.318 suara.

    Kemudian, untuk Paslon nomer urut 01 hanya memperoleh 16 persen atau 69.018 dan Paslon nomer urut 03 mendapatman 15 persen atau 66.563 suara.

    Adapun dalam PSU ini, untuk perolehan suara Pemilihan bupati dan wakil bupati.

    Berdasarkan data diterima dari Panwascam Tenggarang Abror Rosi, hasil PSU di TPS 03 Desa Kasemek, Tenggarang tersebut paslon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Abdul Hamid Wahid-As’ad Yahya Syafi’i meraup 132 suara.

    Perolehan suara paslon nomor urut 01 pada PSU ini justru menurun. Karena pada pemungutan sebelumnya, paslon berjuluk RAHMAD ini mendapat 186 suara.

    Sementara paslon nomor urut 02, Bambang Soekwanto-Mohammad Baqir memperoleh 239 suara, dari total hak suara 491.

    Pada pemungutan suara ulang ini, paslon nomor urut 02 BAGUS ini perolehan suaranyanya meningkat. Karena pada penguatan suara sebelum PSU ia mendapat 223 suara

  • Tidak Diberi Rokok, Anak 27 Tahun Ngamuk Aniaya Ayah hingga Tewas di Ponorogo

    Tidak Diberi Rokok, Anak 27 Tahun Ngamuk Aniaya Ayah hingga Tewas di Ponorogo

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Satreskrim Polres Ponorogo mengungkap pemicu kasus bapak tewas diduga dianiaya anak di Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo Kota, Kabupaten Ponorogo.

    Adalah korban Bonamin (67) dan terduga pelaku merupakan anaknya berinisial RD (27).

    “Yang jelas memang keduanya (korban dan pelaku) sering cek cok. Dan kemarin pelaku mengaku tidak diberi rokok makanya ngamuk,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Selasa (3/12/2024).

    AKP Rudy menjelaskan bahwa pelaku RD tersebut memang disebut oleh warga sekitar Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Hanya saja diajak komunikasi masih jelas.

    “Saya sudah tidak cocok,” kata mantan Kasatreskrim Polres Magetan menirukan apa yang dikatakan pelaku dihadapan penyidik Satreskrim Polres Magetan ini.

    Informasi awal, kata dia, pelaku pada sebelum kejadian itu meminta rokok. Kemudian meminta makan malam berupa mie instan.

    “Malam itu diberi mie. Tetapi rokoknya tidak diberi. Akhirnya ngamuk karena tidak diberi rokok.

    “Marah karena tidak dikasih rokok oleh korban,” pungkasnya.

    Sebelumnya, anak diduga lakukan penganiayaan terhadap bapak kandung berujung kematian terjadi di Ponorogo. 

    Adalah korban atau sang bapak Bonamin (60). Sedangkan pelaku adalah Rd (27). Kejadian tragis ini terjadi di Kelurahan Paju, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

    Pantauan di lokasi, anggota polisi dari Polsek Ponorogo Kota dan Polres Ponorogo sudah di lokasi. Juga tim medis dari Puskesmas Ponorogo selatan.

    Di lokasi juga telah dipasangi police line. Tandanya yang tidak perkepentingan dilarang masuk. Sedangkan korban Bonamin sudah terbujur kaku di ruang tamu. Sedang terduga pelaku Rd sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

    Fakta baru terkuak atas peristiwa tragis Bonamin (60) tewas ditangan anak kandungnya sendiri RD (27) di rumahnya, di Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo Kota, Kabupaten Ponorogo.

    Lurah Paju, Daryono menyebutkan bahwa dari data yang ada pelaku RD merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Tercatat berobat rutin sejak 2016 lalu.  Secara rutin pegawai puskesmas ke rumahnya untuk mengantar obat.

    Sedangkan untuk terduga pelaku yakni RD saat ini dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan lebih lanjut

  • Setahun Bungkam, Alshad Ahmad Akhirnya Buka Suara usai Dituding Punya Anak dari Nissa Asyifa & Cerai

    Setahun Bungkam, Alshad Ahmad Akhirnya Buka Suara usai Dituding Punya Anak dari Nissa Asyifa & Cerai

    TRIBUNJATIM.COM – Alshad Ahmad akhirnya mengungkap mengenai hubungan pernikahannya dengan Nissa Asyifa.

    Diketahui, pada Maret tahun 2023 lalu, Alshad Ahmad dituding telah memiliki anak dengan Nissa Asyifa.

    Setahun berlalu, Alshad Ahmad buka suara terkait tudingan miring yang menyeret namanya.

    Alshad Ahmad memberikan klarifikasi melalui akun media sosial Instagram miliknya yakni @alshadahmad.

    Ia tampak mengungkap statusnya dengan mengunggah sebuah kalimat pada Minggu (1/12/2024).

    Diungkap oleh sepupu Raffi Ahmad ini jika dirinya dan Nissa Asyifa telah resmi bercerai.

    Perceraian ini merupakan kesepakatan bersama atau keputusan dua belah pihak.

    “Terkait keputusan untuk secara resmi berpisah dengan Sdri. N, bukan merupakan keputusan saya sepihak, melainkan kesepakatan bersama yang konsekuensinya juga sudah sama-sama dipikirkan dengan matang oleh masing-masing pihak,” tulis unggahan Alshad Ahmad.

    Dalam kalimatnya, Alshad Ahmad tampak tidak banyak membahas mengenai anak.

    Ia hanya menyinggung perihal tanggung jawab dan kewajiban materi yang harus ia berikan kepada N.

    “Mengenai segala kewajiban bagi masing-masing pihak (saya maupun Sdri. N) yang berkaitan dengan seluruh hal setelah perpisahan tersebut, juga sudah disepakati bersama, dan sampai saat ini tetap saya laksanakan dan penuhi dengan itikad baik,” lanjut Alshad Ahmad.

    Ia kemudian tampak mengungkapkan jika ada beberapa materi kesepakatan yang tidak bisa ia ungkapkan ke publik.

    Hal itu untuk menghormati komitmen bersama serta menjaga privasi semua pihak.

    “Terkait hal-hal yang menjadi materi kesepakatan tentunya tidak dapat saya sampaikan secara terbuka demi menghormati komitmen bersama dan juga untuk menjaga privasi masing-masing pihak. Pada prinsipnya saya tidak pernah ingkar atau melepaskan diri dari seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang telah disepakati bersama,” sambungnya.

    Alshad Ahmad masih bungkam soal isu pernikahan dengan Nissa Asyifa (Instagram/alshadahmad)

    Alshad Ahmad juga tampak mengucapkan permohonan maafnya kepada sejumlah pihak yang namanya turut terseret dalam hal tersebut.

    “Meskipun sumber pemberitaan bukan berasal dari saya, namun dari hati yang tulus saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas polemik yang terjadi,” kata Alshad Ahmad, mengutip Kompas.com.

    Unggahan Alshad Ahmad (Instagram/alshadahamd)

    Diketahui sebelumnya jika Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa pernah melangsungkan pernikahan secara siri pada 30 September 2022 lalu.

    Namun keduanya akhirnya memutuskan untuk bercerai setelah beberapa bulan kemudian.

    Alshad Ahmad diduga telah bercerai pada 2 Desember 2022 setelah keduanya dikabarkan menikah siri.

    Saat menikah, Nissa Asyifa diduga tengah hamil selama delapan bulan.

    Sejumlah foto viral di media sosial berupa nomor perkara 5361/Pdt.G/2022/PA.Badg dengan nama tercantum Alshad Kautsar Ahmad bin Mansur Ahmad dan Nissa Asyifa Binti Ganjar Sudaya.

    Kemudian beredar juga salinan putusan Pengadilan Agama Bandung yang telah disetujui Mahkamah Agung tentang permohonan cerai talak dan itsbat nikah yang terdaftar dengan nomor tersebut.

    Menurut salinan tersebut, Alshad Ahmad disebut menikah secara agama pada September 2022 yang kemudian disahkan secara negara dengan isbat nikah sebelum akhirnya mengajukan cerai talak dua bulan kemudian.

    Pernikahan dilakukan menurut syariat Islam karena status termohon (Nissa) sedang hamil dengan usia kehamilan 8 (delapan) bulan.

    Sementara itu, baru-baru ini diduga Alshad Ahmad kembali menjalin hubungan asmara dengan Tiara Andini berdasarkan sejumlah postingan di masing-masing akun media sosial Instagram keduanya.

    Meskipun begitu, tidak diketahui secara pasti bagaimana status hubungan Alshad Ahmad dengan Tiara Andini.

    Isu yang menimpa Alshad Ahmad ini sebenarnya diketahui semua keluarga, termasuk Mama Amy Qanita ibunda Raffi Ahmad.

    Dikutip dari tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi, Amy Qanita buka suara soal kasus Alshad Ahmad.

    Ibunda Raffi Ahmad ini berharap masalah yang kini menimpa keponakannya tersebut bisa segera selesai.

    “Ya saya doain mudah-mudahan diberikan yang terbaik buat semua,” kata Amy Qanita.

    Disinggung soal kebenaran Alshad Ahmad pernah menikah dengan Nissa Asyifa, Amy Qanita enggan berkomentar lebih lanjut.

    Amy Qanita mengaku tak mengenal Nissa Asyifa.

    Selain itu dirinya berdalih tidak memiliki kapasitas untuk ikut campur dan berkomentar lebih dalam mengenai masalah privasi Alshad Ahmad.

    “Saya tidak kenal, dan juga sebenarnya kurang tahu, jarang ketemu juga dan itu bukan kapasitas saya juga.”

    “Yang penting sebagai keluarga ya memberikan doa terbaik aja udah,” kata Mama Amy.

    Perjanjian nikah Alshad Ahmad dan Nissa Asyifa ternyata singgung soal hak asuh anak (Instagram)

    Bukan itu saja, adik Raffi Ahmad, Nisya Ahmad, ikut buka suara.

    Dikutip dari tayangan Insert, Nisya Ahmad sedikit menghela napas saat ditanya masalah ini.

    “Ya, namanya keluarga, pasti dengarlah berita,” ujar Nisya Ahmad.

    Saat ditanya lebih lanjut mengenal hal terebut, Nisya Ahmad tak mau bicara lagi.

    Ia takut karena merasa tak pantas membicarakannya.

    “Bukan kapasitas aku juga kalau bicara masalah itu,” kata Nisya Ahmad.

    Nisya Ahmad mendoakan agar masalah Alshad mendapatkan jalan terbaik.

    Ia juga tetap akan memberikan dukungan sebagai keluarga.

    “Ya, namanya keluarga, pasti doain yang terbaik, selalu support apa pun,” tutup Nisya Ahmad.

    Berita seleb lainnya

  • 5 Fakta Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel, Polisi Libatkan Psikolog hingga Karangan Bunga

    5 Fakta Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel, Polisi Libatkan Psikolog hingga Karangan Bunga

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini beberapa fakta baru soal kasus anak bunuh ayah dan neneknya.

    Peristiwa tragis tersebut terjadi di Lebak Bulu,s Jakarta Selatan.

    Sebelumnya, insiden seorang anak membunuh ayah dan neneknya terjadi di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024).

    Dalam kejadian tersebut, sang ayah dan nenek meninggal dunia akibat luka tusuk, sedangkan ibunya mengalami luka-luka.

    Kini, kondisi ibunda dari MAS, AP (40), mulai membaik pasca kejadian.

    AP adalah satu-satunya korban selamat, yang sempat menjalani operasi dan dirawat di ICU RS Fatmawati.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, kondisi kesehatan AP menunjukkan perkembangan positif.

    “Perkembangan sampai hari ini yang bisa saya update dari kemarin, keadaan ibunya yang membaik, menurut keterangan rumah sakit,” kata Gogo, dikutip dari Kompas TV pada Minggu (1/12/2024).

    Di sisi lain, penyelidikan kasus masih berlangsung dan pihak kepolisian akan mengambil langkah selanjutnya seusai AP membaik.

    Fakta Baru Remaja Jaksel Bunuh Ayah-Nenek

    1. MAS Tanya Kondisi Ibunya
     
    Kondisi anak yang membunuh ayah dan neneknya diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal.

    Ade Rahmat menyebut, setelah diamankan, MAS mulai menanyakan kondisi ibunya.

    Ibunya juga menjadi korban dari anaknya, namun ia berhasil melarikan diri meski harus mengalami luka.

    “Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya,” ucap Ade Rahmat di Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).

    Selain itu, Ade Rahmat mengungkapkan, MAS sebagai anak mengaku telah menyesali perbuatan kejinya itu.

    “Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini,” terang Ade Rahmat.

    2. Polisi Libatkan Psikolog

    Terkait kejadian ini, Polisi akan menggandeng psikolog anak hingga psikiater untuk mendalami lebih jauh alasan MAS membunuh ayah dan neneknya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui MAS merupakan anak yang cenderung mendapat kasih sayang dari keluarganya tersebut.

    “Tentunya pemeriksaan ini bertahap, kita akan gunakan psikolog anak dari Apsifor.”

    “Kemudian juga sampai mungkin pendalaman, psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan padahal di keluarganya sangat disayang,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu.

    Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menambahkan, kondisi terkini MAS sudah dapat diajak bicara hingga menjawab berbagai pertanyaan.

    “Sudah bisa senyum, tadi juga sudah ngobrol dengan Bu Menteri (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi),” jelasnya. 

    Sebelumnya, MAS sempat menjelaskan, dirinya mendapatkan bisikan sebelum membunuh orang tuanya, namun pihak kepolisian tak mau berspekulasi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Gogo Galesung, mengatakan pihaknya masih mendalami apa sebenarnya motif MAS.

    “Itu keterangan anak (soal mendapat bisikan) saya enggak bisa ngomong sembarangan. Ini harus didampingi dengan psikologi forensik untuk anak,” jelas Gogo saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).

    Penampakan perumahan elite anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus. (KOMPAS.com/Achmad Nasrudin Yahya)

    3. Menteri PPPA Tahan Tangis Usai Bertemu MAS

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, telah menemui MAS yang berada di rumah tahanan (Rutan) Polres Metro Jakarta Selatan.

    Arifah mengaku, menahan tangis usai bertemu dan berbincang dengan MAS.

    Adapun pertemuan antara Arifah dan MAS itu, digelar secara tertutup dan berlangsung kurang lebih selama satu jam.

    Ketika disinggung soal hasil pembicaraannya dengan MAS, Arifah terlihat diam dan menahan tangis.

    “Tadi kami memang bertemu dengan ananda A (MAS). Ya pasti sedih ya, karena anak baik, anak baik. Jangan ditanya itu deh,” kata Arifah, Minggu.
     
    Berdasarkan hasil pengamatannya, Arifah menilai, MAS merupakan sosok pribadi yang baik.

    Meski demikian, Arifah belum bisa memastikan apa yang menjadi pemicu MAS membunuh ayah dan neneknya, bahkan melukai ibunya. 

    “Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda A ini baik, sangat baik kalau menurut saya. Cuma kita belum tau kenapa bisa terjadi sesuatu seperti ini,” terangnya. 

    Di sisi lain, Arifah turut menghimbau agar semua pihak, termasuk para orangtua menjadikan kejadian di Jaksel ini, sebagai momen introspeksi diri.

    Sebab, kata Arifah, keterbukaan hingga komunikasi harus menjadi prioritas dalam pola pengasuhan di keluarga.

    4. KPAI Minta Identitas Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Dilindungi

    Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dian Sasmita, juga menanggapi kasus remaja bunuh ayahnya ini. 

    Menurut Dian, KPAI telah melakukan koordinasi dengan semua pihak dalam kerangka Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) di Polres Jakarta Selatan.

    Dian pun menyerahkan pengungkapan kasus ini kepada pihak kepolisian.

    “Untuk kasus ini, kita hormati proses hukum yang sedang dilakukan Polres Jakarta Selatan, khususnya Unit PPA. KPAI telah memastikan hak-hak selama proses hukum telah dipenuhi, termasuk hak atas pendampingan hukum dan psikososial,” ucap Dian kepada Tribunnews.com, Minggu.

    Meski begitu, Dian meminta agar identitas pelaku dilindungi, lantaran masih di bawah umur.

    “Anak berkonflik hukum adalah bagian dari anak Indonesia, anak kita bersama. Mari kita lindungi identitasnya, karena anak-anak tersebut masih punya kesempatan kedua untuk menggapai mimpi layaknya remaja-remaja lainnya,” jelasnya.

    5. Ada Karangan Bunga Ucapan Duka di Depan Rumah Lokasi Kejadian

    Empat karangan bunga tampak berjejer di depan rumah lokasi anak bunuh ayah dan nenek di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Pantauan Tribunnews.com di lokasi kejadian pembunuhan, Minggu (1/12/2024) sekira pukul 13.16 WIB, terdapat empat karangan bunga yang berisi ucapan duka atas kejadian nahas itu.

    Karangan bunga tersebut, tampak ada yang dari rekan orang tua pelaku. Termasuk APW, dosen di satu universitas ternama di Indonesia.

    Sementara itu, garis polisi melintang di sepanjang pagar rumah berwarna putih.

    Diketahui, seorang anak membunuh ayah dan neneknya menggunakan senjata tajam pisau pada Sabtu (30/11/2024) dini hari, di wilayah Lebak Bulus, Jaksel.

    Sang ibu juga ditikam, namun berhasil selamat meski mengalami luka.

    Saat ini, ia masih dalam penanganan medis.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • VIRAL TERPOPULER: Cara Agus Tanpa Tangan Lecehkan Mahasiswi – Guru SD Tewas Terbakar di Perkebunan

    VIRAL TERPOPULER: Cara Agus Tanpa Tangan Lecehkan Mahasiswi – Guru SD Tewas Terbakar di Perkebunan

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang tersangkum dalam berita viral terpopuler hari Selasa, 3 Desember 2024.

    Berita pertama kasus Agus pria tak punya tangan jadi tersangka pemerkosaan kini menjadi sorotan.

    Ada juga Satreskrim Polres Ogan Ilir menyambangi SDN 02 Indralaya Utara, Sumatera Selatan, pada Jumat (29/11/2024) lalu.

    Selanjutnya nasib seorang guru baru diangkat 9 bulan menjadi PPPK.

    Berikut selengkapnya berita viral terpopuler hari ini, Selasa (3/12/2024) di TribunJatim.com.

    Mahasiswi Ungkap Cara Agus Lecehkan Dirinya Meski Tanpa Tangan, Banyak Korban? Polisi Beber Bukti

    Mahasiswi ungkap cara Agus lecehkan dirinya. (YouTube TV One – Tribun Bogor)

    Kasus Agus pria tak punya tangan jadi tersangka pemerkosaan kini menjadi sorotan.

    Setelah Agus angkat bicara di depan publik karena merasa dituduh, mahasiswi yang disebut menjadi korban juga muncul.

    Cerita si mahasiswi soal kronologi kejadian diungkap pendampingnya, Puteri Indonesia NTB 2023, Ade Lativa.

    Polisi pun juga menjelaskan soal kasus yang terjadi Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

    Sebelumnya, publik menyoroti pengakuan Agus yang dijadikan tersangka oleh kepolisian lantaran kasus dugaan pemerkosaan.

    Padahal diungkap Agus, ia tidak mungkin memerkosa wanita lantaran ia tidak memiliki tangan dan tak mampu memaksa korbannya akibat keterbatasan fisik yang dimilikinya.

    Agus pun bercerita bahwa untuk kegiatan sehari-hari ia tidak bisa mandiri.

    Setiap hari untuk aktivitas makan, mandi hingga mengganti baju Agus dibantu oleh sang ibu.

    Atas masifnya dukungan untuk Agus Buntung dari publik, pihak korban akhirnya buka suara.

    Pendamping korban bernama Ade Lativa mengungkap cerita versi korban yakni mahasiswi yang dilecehkan oleh Agus Buntung.

    Baca Selengkapnya

    2. Dapat Makan Siang Gratis Bukannya Disantap, Ternyata Danang Ingin Bawa Pulang untuk Adik: Sayang

    Danang siswa SDN 02 Indralaya Utara pilih bawa pulang makan siang gratis. (Dok Polres Ogan Ilir)

    Satreskrim Polres Ogan Ilir menyambangi SDN 02 Indralaya Utara, Sumatera Selatan, pada Jumat (29/11/2024) lalu.

    Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, membagikan seratus boks makan siang sehat dan bergizi ke para siswa SD.

    Setelah membagikan seluruh boks, Ilham melihat ada seorang siswa SD yang tak menyantap makan siang gratis.

    Tak biasanya, Ilham pun menghampiri siswa SD tersebut.

    “Kenapa enggak dimakan?” tanya Ilham pada pelajar SD tersebut pada video yang diterima Tribun Sumsel dan Sripoku.com pada Sabtu (30/11/2024).

    “Nanti di rumah,” jawab siswa SD kelas III bernama Danang tersebut.

    Danang menuturkan, dia ingin makan bersama adiknya yang masih kecil.

    Siswa berusia 8 tahun itupun memasukkan boks makanan ke dalam kantong kain yang dibawanya.

    “(Bawa pulang makanan karena) sayang adik,” kata Danang.

    Sementara Ilham menuturkan, pembagian makan siang sehat dan bergizi merupakan instruksi dari pucuk pimpinan Polda Sumatera Selatan melalui Kapolres Ogan Ilir.

    Baca Selengkapnya

    3. Baru 9 Bulan Diangkat PPPK, Guru SD Tewas Terbakar di Perkebunan, Tinggalkan Anak Masih Setahun

    Nasib seorang guru baru diangkat 9 bulan menjadi PPPK. Ia tewas mengenaskan dengan kondisi terbakar di perkebunan. (Tribun Pekanbaru)

    Nasib seorang guru baru diangkat 9 bulan menjadi PPPK.

    Ia tewas mengenaskan dengan kondisi terbakar di perkebunan.

    Kepalanya tampak menghitam seperti bekas terbakar.

    Korban bernama Heri Aprianus Saragih (30).

    Heri ditemukan tewas terbakar di jalan dalam areal perkebunan Kelapa Sawit Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (29/11/2024) sore.

    Jasadnya ditemukan di samping sepeda motor bebek warna biru muda bernomor polisi BM 3148 OL dengan kondisi memprihatinkan.

    Bahkan terdapat luka robek di lehernya.

    “Kondisi korban ditemukan saat itu berada di samping sepeda motor yang lehernya terdapat luka robek dan dibakar,” ungkap Kepala Kepolisian Sektor Tapung Hulu, Iptu. Wel Etria, Sabtu (30/11/2024), dikutip dari Tribun Pekanbaru.

    Sementara, sepeda motor itu dalam keadaan jatuh di tanah. 

    Sedangkan jasad berada di dekat ban sepeda motor.

    Baca Selengkapnya

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Update Pernyataan Teh Novi, Pilih Walk Out dari Mediasi dengan Agus, Densu Sorot Donasi 7 Turunan

    Update Pernyataan Teh Novi, Pilih Walk Out dari Mediasi dengan Agus, Densu Sorot Donasi 7 Turunan

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini pernyataan terbaru dari Teh Novi.

    Teh Novi pilih walk out dari mediasi dengan Agus Salim.

    Kisruh masalah donasi untuk Agus Salim dengan Pratiwi Noviyanthi terus berlanjut.

    Terbaru, Novi ikut dipanggil oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    Gus Ipul ingin masalah donasi Agus Salim segera diselesaikan karena sudah melebar ke mana-mana.

    Sebelum pertemuan dengan Gus Ipul, Novi juga sempat menghadiri mediasi bersama Agus.

    Mediasi itu bermaksud untuk mendamaikan kedua pihak karena masalahnya.

    Pilih walk out

    Novi memilih walk out karena merasa tak setuju dengan nota perdamaian yang diajukan oleh pihak Agus.

    Novi juga merasa Denny Sumargo harus dilibatkan dalam pertemuan itu.

    “Kalau untuk itu saat ini aku belum bisa jawab ya, tapi intinya mungkin saya mengikuti hati nurani dan hati kecil dalam hati saya, makanya saya WO (walk out),” kata Novi.

    Sementara Farhat Abbas, kuasa hukum Agus, mempertanyakan mengapa Denny Sumargo harus dilibatkan dalam perdamaian itu.

    Garry Julian, kuasa hukum Novi, mengatakan Densu harus dilibatkan karena bertindak sebagai donatur yang pihak yang mengumpulkan donatur.

    “Bang Densu itu sebagai penyelenggara harus dihadirkan. Saat itu deadlock-nya karena pihak Densu telepon dimatiin, kan itu. Dan poin-poin dari Bang Densu untuk dimasukkan ke draf enggak diakomodir,” jelas Garry.

    Klausul perdamaian

    Agus Salim teriak nangis gagal damai sama Pratiwi Noviyanthi. (YouTube/Intens Investigasi)

    Klausul perdamaian Agus Salim dan Novi menjadi sorotan lantaran dipertanyakan poin-poinnya oleh Denny Sumargo.

    Salah satu yang Densu permasalahkan adalah donasi tujuh turunan.

    Draf perdamaian itu dibuat oleh Brian Praneda yang sebelumnya bertindak sebagai kuasa hukum Novi sebelum mengundurkan diri.

    “Jadi yang dimaksud itu adalah kenapa akan open donasi lagi ketika dananya habis,” kata Garry di Kementerian Sosial, Salemba.

    Pihak Novi menilai poin tersebut tidak tepat karena bantuan sosial untuk Agus Salim sudah dipertimbangkan matang-matang.

    “Kita sih ya so far oke-oke aja enggak ada masalah kalau itu mau dimasukin sama Om. Tapi kita sebenarnya dari yayasan sudah tahu habisnya akan berapa karena rencana tindakannya kan sudah kita pegang,” ucap Garry.

    “Yang (pengobatan) di JEC itu kan sekitar Rp 100 – 200 juta aja,” timpal Novi.

    Oleh sebab itu, Novi memilih walk out dari mediasi perdamaian dengan Farhat Abbas.

    Kasus Agus Salim dan Novi

    Ada pun kasus ini bermula dari Agus yang menceritakan nasib pilunya di podcast Denny Sumargo atas bantuan Novi.

    Agus menjadi korban penyiraman air keras sehingga matanya tak bisa melihat.

    Novi sendiri dikenal sebagai YouTuber yang kerap memberikan bantuan kepada orang membutuhkan.

    Cerita Agus di podcast Densu membuat banyak warganet bersimpati hingga berdonasi.

    Donasi terkumpul sekitar Rp 1,5 miliar. Namun, donasi itu ternyata tidak dimaksimalkan Agus untuk mengobati matanya, melainkan untuk membayar utang dan kebutuhan lain.

    Novi akhirnya meminta uang itu dikembalikan agar dikelola yayasan dan dapat digunakan untuk pengobatan Agus.

    Kondisi semakin parah ketika saling lapor polisi terjadi.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Gagal Petik Buah di Inggris, Pius Kecewa Tak Kunjung Diberangkatkan, Kadung Rugi Bayar Rp60 Juta

    Gagal Petik Buah di Inggris, Pius Kecewa Tak Kunjung Diberangkatkan, Kadung Rugi Bayar Rp60 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Nahas nasib Pius, pria asal Pringsewu, Lampung, yang tak kunjung diberangkatkan kerja di Inggris.

    Pius dan istri telah membayar uang Rp60 juta untuk ikut program kerja sebagai pemetik buah musiman di Inggris.

    Tapi sampai sekarang tak ada kejelasan atas keberangkatannya.

    Hingga November 2024, janji keberangkatan yang diatur oleh PT M melalui forum komunikasi (forkom) tak kunjung terwujud.

    Sementara uang yang telah disetorkan tak ada kejelasan.

    “Saya dan istri sudah mengeluarkan uang Rp60 juta untuk semua proses,” kata Pius, Minggu (1/12/2024).

    “Kalau keberangkatan memang sudah tidak mungkin, kami minta uangnya dikembalikan saja,” harap Pius.

    Ia mengatakan, program Seasonal Worker United Kingdom yang dikelola PT M menawarkan peluang kerja sebagai pemetik buah musiman di Inggris.

    Namun dari 200 pendaftar asal Lampung, hanya satu orang yang diberangkatkan sepanjang tahun 2024.

    Menurut Pius, ia dan istrinya telah melewati semua tahapan administrasi termasuk wawancara.

    Kala itu, forkom menjanjikan keberangkatan peserta dilakukan secara bertahap antara Mei hingga Juli 2024.

    Namun hingga kini, janji tersebut tak terbukti.

    “SIP (Surat Izin Perekrutan) sudah habis masa berlakunya sejak 4 Juli,” terangnya.

    “Dan sekarang musim dingin, jadi jelas tidak mungkin lagi ada keberangkatan tahun ini,” lanjut Pius.

    Ilustrasi tenaga kerja (SHUTTERSTOCK/ROBERT KNESCHKE)

    Pius mengungkapkan, total dana yang telah ia keluarkan untuk program ini mencapai Rp39 juta lebih untuk dirinya sendiri.

    Dengan rinciannya meliputi registrasi forkom Rp2 juta, percepatan keberangkatan Rp6 juta, support PT M Rp30 juta, dan biaya tambahan lain-lain seperti sebesar Rp1 juta.

    Selain itu, peserta juga diminta menyiapkan dana tambahan Rp10 juta untuk pengurusan visa dan medical check up full.

    Meski hal itu belum pernah direalisasikan sampai sekarang.

    Pius menilai jika program yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, uang yang telah disetorkan seharusnya segera dikembalikan kepada peserta.

    “Kami hanya ingin uang kami kembali, karena besar dana itu hasil utang,” tegasnya, mengutip Tribun Lampung.

    Dia juga mengklaim, penarikan dana tetap dilakukan padahal dalam proses seleksi, pihak direktur menegaskan tidak boleh ada biaya di luar ketentuan.

    Pius mengaku sudah berulang kali menghubungi pihak forkom yang bertugas menyalurkan dana ke PT M.

    Namun karena sulit dihubungi, Pius pun menghubungi ketua Forkom Lampung.

    Dari pesan WhatsApp, menurut Pius, ketua forkom mengatakan, pengembalian dana sedang dalam proses pencariran di Bank Perkreditan Raktat (BPR).

    Namun Pius menyangsikan proses tersebut.

    Ia menduga ada penyimpangan dalam pengelolaan dana yang membuat pengembalian menjadi berlarut-larut.

    “Seharusnya pengembalian dana itu bisa langsung dari PT, saya curiga ada praktik tambal sulam yang membuat proses ini semakin rumit,” katanya.

    Pius minta kepastian untuk memulangkan dana dalam program kerja sebagai pemetik buah musiman di Inggris (Dok Pribadi)

    Ia pun turut mempertanyakan ketimpangan antara jumlah pendaftar dan kuota yang disediakan.

    Berdasarkan informasi yang ia terima, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 1.000 orang.

    Sedangkan kuota nasional dari Kementerian Ketenagakerjaan hanya 500 orang.

    “Tahun ini hanya 180 orang yang diberangkatkan secara nasional. Sisanya seperti kami ini hanya diberi janji-janji,” sambungnya.

    Pius berharap, pihak Forkom dan PT M segera bertindak dengan mengembalikan uang peserta yang gagal berangkat.

    Ia juga meminta agar tidak ada lagi program serupa yang merugikan masyarakat.

    “Ini sudah cukup. Kalau memang programnya tidak berjalan, kembalikan uang kami, jangan sampai ada korban baru,” pungkasnya.

    Di Jawa Timur, seorang TKI asal Trenggalek juga malah hidup sengsara.

    Pemuda berinisial PWA (24) itu tersebut tinggal di tenda bersama kandang hewan.

    Rupanya PWA tertipu agensi penyalur tenaga kerja luar negeri abal-abal hingga tekor ratusan juta setelah terlanjur menjual rumah orang tua. 

    Bagaimana tidak, PWA menghabiskan uang Rp105 juta untuk mewujudkan keinginannya.

    Itu total keseluruhan dari nilai uang yang diminta oleh si agensi abal-abal secara bertahap. 

    Yang paling bikin nelangsa, uang ratusan juta yang terlanjur dikeluarkan oleh orang tuanya diperoleh dari tabungan keluarga, pinjaman utang, hingga menjual rumah yang ditinggali kedua orang tua. 

    Namun rencana keberangkatan menuju Australia, Inggris, dan Korea, tidak pernah terjadi sampai detik ini. 

    Ia malah diberangkatkan ke negara lain, yakni Hongkong, lalu hidup terkatung-katung hampir setengah tahun di sana, dan tetap tanpa pekerjaan.

    Bahkan, PWA diberikan tempat tinggal tenda kemping di lantai paling ujung atap (rooftop) bangunan apartemen. 

    Mereka hidup dengan kondisi semacam itu, berdampingan dengan kandang hewan mamalia pengerat bernama terwelu.

    Hewan ini menjadi peliharaan beberapa orang penghuni apartemen lainnya.

    Habis Rp105 juta dari hasil jual rumah, TKI Trenggalek malah tinggal di tenda bersama kandang hewan (ISTIMEWA)

    PWA mengatakan, dirinya dan korban lain terkatung-katung selama enam bulan, tanpa pendapatan, dan tanpa tempat tinggal layak.

    “Saya sama Mas AJ (korban dari Banyuwangi) lalu ditempatkan di kos (apartemen), dikasih bekal beras dan mie selama satu bulan,” katanya. 

    Tak ingin bernasib lebih buruk, PWA dan AJ lantas menyerahkan diri ke Kantor Keimigrasian negara tersebut agar dapat segera dideportasi ke Indonesia. 

    Namun rencana tersebut tak bisa secepat perkiraan mereka. 

    Keduanya masih harus ditampung oleh lembaga penanganan tenaga kerja asing di sana selama dua bulan.

    Selama menunggu masa jeda waktu tersebut, AJ melaporkan pengalamannya tersebut ke KBRI. 

    “Sempat ditampung di shelter di sana. Terus September 2024 pulang ke Indonesia,” pungkas PWA. 

    Sementara itu, kabarnya sosok pelaku sudah diamankan oleh Anggota Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim dan kini sedang menjalani pemeriksaan lanjutan.

    Berita Viral lainnya