Category: Tribunnews.com

  • Jalan Utama Putus Akibat Banjir di Grobogan, Pelajar Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah Setiap Hari – Halaman all

    Jalan Utama Putus Akibat Banjir di Grobogan, Pelajar Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah Setiap Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Siswa-siswi di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan harus menempuh perjalanan berbahaya untuk mencapai sekolah mereka.

    Setiap hari, mereka terpaksa menyeberangi Kali Tuntang menggunakan perahu darurat akibat jalan utama desa yang terputus akibat banjir.

    Banjir yang melanda daerah tersebut disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Tuntang pada Minggu, 9 Maret 2025.

    Jalan yang terputus sepanjang 20 meter itu tergenang air dengan kedalaman mencapai 3 meter, sehingga aktivitas warga, terutama anak-anak, terganggu.

    “Kalau tidak menaiki perahu, kami harus memutar sekitar empat kilometer untuk sampai ke sekolah,” kata Dita, seorang siswi SMPN 3 Gubug.

    Ia mengungkapkan ketakutannya saat menyeberang dengan perahu yang ditarik menggunakan seutas tali.

    Belasan pelajar terlihat mengantre menaiki perahu darurat yang disediakan oleh relawan.

    Meskipun arus sungai saat itu tenang, banyak siswa merasa cemas saat menyeberang.

    “Deg-degan naik perahu, kalau memutar lewat Tambakan nanti lama, ada 17 menit selisih waktunya,” ungkap Dita.

    Dia berharap jalan desa segera diperbaiki agar kegiatan sekolah bisa berjalan aman.

    Sinta, siswi SMPN 1 Gubug, juga merasakan hal serupa.

    “Takut tapi tetap menyeberang karena harus sekolah,” ujarnya.

    Ia menyatakan bahwa jika air surut, ia lebih memilih memutar lewat jalan Ringinkidul yang dianggap lebih aman.

    Hartono, seorang warga setempat, mengeluhkan kondisi jalan yang terputus.

    Ia berharap pemerintah segera memperbaiki akses utama desa yang sangat terganggu.

    “Sangat terganggu karena jalan utama satu-satunya putus, aksesnya terkena dampak banjir,” keluh Hartono.

    Ia berharap sebelum Lebaran, jalan tersebut dapat diperbaiki dan kembali berfungsi normal.

    “Semoga jalan dibangun kembali, ini akses utama untuk anak-anak sekolah,” imbuhnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hendarsam Marantoko Kecam Teror Kepala Babi ke Jurnalis Tempo, Minta Polisi Tangkap Pelaku

    Hendarsam Marantoko Kecam Teror Kepala Babi ke Jurnalis Tempo, Minta Polisi Tangkap Pelaku

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Ketua Umum Lingkar Nusantara Prabowo (LISAN Prabowo), Hendarsam Marantoko, mengecam teror kepala babi yang dialami jurnalis Tempo.

    Hendarsam mengingatkan pentingnya menjaga kebebasan pers sebagai pilar keempat dalam negara demokrasi.

    Menurut Hendarsam, tindakan teror terhadap jurnalis adalah ancaman bagi demokrasi walaupun Tempo adalah media yang kerap mengkritik pemerintah.

    “Demokrasi menjamin adanya kebebasan pers. Tempo adalah bagian dari pilar demokrasi. Walaupun selama ini Tempo selalu berseberangan dengan pemerintah, tetapi tindakan teror dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan,” Kata Hendarsam, Sabtu (22/3/2025).

    Hendarsam menyebut kebebasan pers adalah bagian dari komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Ia pun menilai Presiden Prabowo tidak pernah mempersoalkan apalagi mengeluarkan kebijakan yang membatasi kebebasan pers.

    “Sampai sekarang tidak ada satu kebijakan pun dari pemerintahan Pak Prabowo yang berupaya membatasi kebebasan pers. Justru kebebasan Pers itu yang dijaga oleh pemerintahan Pak Prabowo. Beliau tidak pernah alergi dengan karya-karya jurnalistik,” ujar dia.

    Ia meminta aparat penegak hukum untuk mengusut dan menangkap pelaku teror kepala babi kepada jurnalis Tempo untuk menepis spekulasi liar terhadap pemerintah.
     
    “Aparat kepolisian harus segera mengusut dan menangkap pelaku. Karena dalam suasana semacam ini, pihak-pihak tertentu bahkan pelakunya ingin membuat spekulasi liar untuk menuding Pemerintah,” tutur Hendarsam.

    “Selama Tempo dalam melaksanakan kerja jurnalistiknya dan berdiri di Republik Indonesia, mereka harus dilindungi. Apalagi mereka para jurnalis itu adalah anak-anak bangsa. Boleh kita berbeda pendapat atau berseberangan, tetapi ketika satu anak bangsa yang terusik, semua anak bangsa harus merasa tersakiti,” imbuh dia.
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tak Ada Ganti Rugi Sejak 2005, Henny Tetap Ditagih Pajak meski Rumahnya Sudah jadi Jalan di Karawang – Halaman all

    Tak Ada Ganti Rugi Sejak 2005, Henny Tetap Ditagih Pajak meski Rumahnya Sudah jadi Jalan di Karawang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sudah 20 tahun berlalu, rumah dan tanah milik Henny Yulianti (60) warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat tak kunjung mendapat uang ganti rugi dari pemerintah daerah.

    Pasalnya, rumahnya yang berada di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Batujaya itu terpaksa digusur untuk pembangunan jalan menuju Jembatan Batujaya.

    Namun, hingga kini Henny tidak pernah mendapatkan uang ganti rugi.

    Bahkan, ia justru menerima tagihan dan harus membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas tanah yang sudah menjadi jalan umum.

    “Saya juga masih bayar PBB, terakhir 2024 lalu juga saya dapat SPPT dan saya bayar aja,” katanya saat diwawancarai di Karawang pada Sabtu (22/3/2025).

    Henny mengaku, rumah dan tanahnya digusur pada tahun 2005.

    Ia dipaksa melepas tanah seluas 426 meter persegi itu untuk pembangunan jalan penghubung Karawang-Bekasi.

    Padahal, ia sempat menolak nilai ganti rugi yang ditawarkan pemerintah lantaran jauh dari permintaan Henny.

    Dia tak sepakat lantaran meminta ganti rugi ke pemerintah sebesar Rp230 ribu per meter, tetapi hanya dihargai Rp80 ribu per meter.

    Apalagi ketika pihaknya hanya mampu membayar secara dicicil.

    “Udah gitu pembayaran juga dibayar secara dicicil oleh pemerintah. Ya kena gusur saya malah jadi belangsak,” katanya.

    Namun, bukannya mendapat kesepakatan lain, Henny mengaku diancam untuk melepas tanahnya.

    “Ibu nolak ketika itu, tapi kata orang pemdanya. Ya silakan nanti kita buat naik aja jalannya di atas rumah ibu,” ujar Henny.

    Ia juga merasa ditipu oleh pihak pemerintah daerah ketika itu. 

    Pasalnya, dia dipaksa menandatangani kuitansi kosong sebanyak tiga kali.

    Henny yang merupakan warga awam tidak mengetahui bahwa kuitansi itu ternyata persetujuan pembayaran.

    Apalagi, posisi rumahnya berada di tengah jalan yang akan dibangun dan dari pihak pemerintah terus mengancam akan tetap menggusurnya.

    “Saya kan enggak tahu awam ya, ya gimana ya waktu itu tandatangan di blangko yang kosong. Ya saya terima saja, kalau ngga diterima rumah saya mau digusur juga mau diratakan pakai beko,” ungkapnya.

    Usai digusur, Henny bersama ketiga anaknya itu mengontrak di rumah petakan beberapa tahun.

    Beruntung, Henny mendapatkan iba dari saudaranya sehingga dapat membeli tanahnya 200 meter dengan harga murah untuk membangun rumah secara bertahap di daerah Batujaya.

    “Bertahap dulu, dari gubuk reyot lantainya masih tanah saya tempatin rumah. Sampai anak saya kerja, dan punya uang buat bagusin rumahnya,” katanya.

    Henny, tak lagi menginjaki daerah Batujaya itu karena kerap kali melihat jalan yang dulu bekas rumahnya ia selalu menangis dan menahan rasa sakit hati.

    Henny berharap agar Bupati Karawang dan Gubernur Jawa Barat segera membayarkan ganti rugi tersebut.

    Sebab, perkara ini sempat masuk ke ranah pengadilan. Akan tetapi, dalam penyelesaian perkara pidananya bukan perdatanya.

    “Dulu saya jadi saksi di pengadilan, tapi waktu perkara pidana yang sama pejabatnya itu terjerat hukum. Ya saya orang awam engga ngerti, katanya kenapa engga coba masukin perkara perdata gitu,” imbuhnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBekasi.com dengan judul Tangis Henny Yulianti Pecah, 20 Tahun Tanahnya Digusur untuk Jalan di Karawang Belum Juga Dibayar  dan Kompas.com dengan judul 20 Tahun Rumahnya di Karawang Sudah jadi Jalan, Henny Masih Bayar Pajak.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBekasi.com/Muhammad Azzam, Kompas.com/Farida Farhan)

  • Mobil Terlempar 100 Meter di Bekasi Akibat Puting Beliung, Diterjang Angin selama 3 Menit – Halaman all

    Mobil Terlempar 100 Meter di Bekasi Akibat Puting Beliung, Diterjang Angin selama 3 Menit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah mobil yang ditumpangi empat orang terlempar akibat angin puting beliung yang menerjang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Peristiwa ini terjadi pada Senin malam, 17 Maret 2025, di Kampung Telajung, Desa Telajung, Kecamatan Cikarang Barat.

    Mobil jenis Suzuki APV berwarna hitam tersebut terlempar sejauh kurang lebih 100 meter dari posisi semula dan terperosok ke dalam parit.

    Meskipun mengalami kerusakan di bagian depan, seluruh penumpang dinyatakan selamat.

    Sanin (51), salah satu penumpang, menceritakan bahwa mereka sedang berkendara di tengah gerimis hujan menuju lapangan bulu tangkis sekitar pukul 21:20 WIB ketika kejadian tersebut terjadi.

    “Enggak ada korban. Kebetulan yang di dalam mobil itu saya total ada empat orang,” ujar Sanin saat ditemui di lokasi pada Selasa, 18 Maret 2025.

    Sanin menjelaskan, kejadian bermula saat mereka mendengar suara ledakan dari kabel tiang listrik di sebuah tikungan.

    Tak lama setelah itu, mereka melihat angin puting beliung berwarna hitam pekat mendekat.

    Mobil mereka terangkat dan terlempar ke arah parit, setelah sebelumnya menghantam deretan batang bambu.

    “Durasi anginnya enggak lama, hampir tiga menitan,” ungkap Sanin.

    Setelah berhasil keluar dari mobil, Sanin menyadari sebuah tower BTS di dekat lokasi roboh akibat angin.

    Hingga kini, proses evakuasi mobil APV tersebut masih berlangsung dengan melibatkan petugas dan alat berat jenis crane.

    Selain mobil yang terlempar, angin puting beliung juga menyebabkan kerusakan pada atap rumah sekolah dan dua unit kendaraan roda empat.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, menyatakan bahwa hasil asesmen menunjukkan kerusakan pada 30 rumah, satu gudang, dan dua tiang listrik beton patah.

    “Tim sejak malam sudah ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi dan identifikasi kerusakan,” kata Dodi.

    Dodi menambahkan bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa atau luka.

    Kerusakan pada tower BTS dan tiang listrik sedang ditangani oleh pihak terkait.

    BPBD juga telah memasang light tower untuk penerangan di area terdampak, menyiapkan tenda darurat, serta menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat untuk warga yang membutuhkan.

    “Kami pastikan warga terdampak mendapatkan perlindungan dan kebutuhan dasar yang memadai. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan,” tandas Dodi.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tiga Truk dari Jogja Kepergok Akan Buang Sampah di Klaten, DLH Sleman Sebut Bukan Milik Pemkab – Halaman all

    Tiga Truk dari Jogja Kepergok Akan Buang Sampah di Klaten, DLH Sleman Sebut Bukan Milik Pemkab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan tiga truk dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kepergok hendak membuang sampah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial.

    Video ini diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover pada Minggu, 16 Maret 2025.

    Tiga truk yang bernomor polisi AB 8851 ZQ, G 1928 CE, dan AB 8595 YK tersebut diberhentikan oleh Camat Kemalang, Kuncoro, bersama petugas Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, dan kepolisian pada Sabtu, 15 Maret 2025.

    Tindakan ini diambil karena truk-truk tersebut diduga melanggar Perda Klaten Nomor 6 Tahun 2018 yang melarang pembuangan sampah dari luar daerah.

    “Sesuai Perda, seseorang atau badan dilarang memasukkan sampah dari luar wilayah daerah. Kami minta truknya untuk putar balik,” ujar Kuncoro.

    Tetesan air lindi yang mengalir dari bak truk menjadi indikasi bahwa muatan tersebut adalah limbah rumah tangga.

    Camat Kemalang menyatakan bahwa pembuangan sampah dari luar daerah ini bukan kali pertama terjadi.

    Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, menegaskan bahwa ketiga truk tersebut bukan milik Pemkab, melainkan jasa pengangkut sampah swasta yang terdaftar di DLH Sleman.

    “Kami akan memanggil jasa pengangkut sampah swasta tersebut untuk mengingatkan tentang larangan dalam pengelolaan sampah,” ungkapnya.

    Epiphana berharap pembinaan yang akan dilakukan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

    Namun, ia juga mengingatkan bahwa sanksi akan diberikan jika pelanggaran tetap terjadi setelah pembinaan.

    “Kalau setelah itu masih terjadi pelanggaran, ya silakan saja, karena kami sudah melakukan pembinaan,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Anggota Komisi III DPR Minta Polisi Tangkap Preman Berkedok Ormas yang Minta THR: Jangan Dibiarkan – Halaman all

    Anggota Komisi III DPR Minta Polisi Tangkap Preman Berkedok Ormas yang Minta THR: Jangan Dibiarkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Abdullah mendesak pihak kepolisian menangkap preman berkedok organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang meminta tunjangan hari raya (THR) secara paksa.

    Aparat bisa membuka posko pengaduan terkait aksi premanisme itu.

    Abdullah mengatakan, keberadaan preman berkedok ormas sudah lama dikeluhkan masyarakat, instansi pemerintah, pengusaha, dan pihak-pihak yang selama ini menjadi korban pemalakan.

    Bahkan preman berkedok ormas tersebut sering menebar teror.

    “Preman berkedok ormas itu selalu berulah dan memalak masyarakat. Mereka merasa menjadi penguasa wilayah, sehingga bisa seenaknya memalak,” ujar Abdullah kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).

    Aksi mereka semakin mencolok menjelang hari raya.

    Mereka keliling ke beberapa lokasi untuk meminta THR.

    Mereka datang ke lembaga pendidikan, instansi pemerintah, pabrik-pabrik, toko, dan tempat-tempat yang bisa mereka palak.

    Tahun ini, aksi mereka ramai menjadi sorotan, karena terekam kamera, kemudian viral di media sosial.

    Semua masyarakat pun mengecam aksi premanisme berkedok ormas yang sangat meresahkan.

    Aksi pemalakan preman itu tidak hanya terjadi di satu daerah, tapi terjadi di beberapa lokasi.

    Bahkan, para preman itu kerap melakukan kekerasan kepada korbannya, jika permintaan mereka tidak dikabulkan.

    “Mereka membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan terhadap korban. Jelas itu bentuk premanisme yang tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

    Untuk itu, Abdullah mendesak pihak kepolisian untuk menertibkan dan menangkap para preman yang mengaku sebagai ormas itu.

    Mereka sudah melakukan tindak pidana, dengan melakukan pemerasan dan kekerasan.

    Abdullah juga memuji pihak kepolisian yang telah menangkap preman yang menebar teror.

    Polisi harus bergerak cepat jika ada preman yang memeras dengan dalih meminta THR.

    “Polisi bisa membuat posko pengaduan bagi masyarakat yang menjadi korban preman berkedok ormas. Masyarakat harus berani lapor ke polisi,” terang Abdullah.

    Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap masalah mandeknya Invetasi karena ulah Ormas yang melakukan pungutan liar (Pungli).

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden telah memerintahkan TNI-Polri untuk melihat kondisi real di lapangan.

    “Presiden perintahkan untuk tadi perintahkan TNI-Polri untuk melihat seperti itu,” kata Luhut usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    Menurut Luhut, pemerintah tidak akan mentolelir apapun yang menghambat Invetasi.

    Karena itu, pemerintah akan menindak tegas pelaku Pungli tersebut.

    “Kita harus tindak hal semacam itu dan nanti dipelajari dengan baik. Pokoknya harus baik,” kata Luhut.

    Sebelumnya Masalah gangguan investasi dari kelompok ormas ini telah dilaporkan sejumlah investor ke Presiden Prabowo Subianto.

    Pemerintah kini berupaya menindaklanjuti laporan tersebut dengan berbagai langkah strategis untuk memastikan stabilitas investasi di dalam negeri.

    Deklarasi perang pemerintah terhadap ormas nakal yang mengganggu investasi menandai langkah serius dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan dunia usaha di Indonesia.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak terhadap ormas yang melakukan aksi premanisme dan mengganggu investasi.

    “Kami akan kaji ulang dan juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, Kadin serta DPR agar mana ormas yang bermanfaat dan yang meresahkan bagi iklim investasi di negara kita,” kata Luhut dalam keterangan resminya, Jumat, 14 Maret 2025.

    Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan pendataan terhadap ormas-ormas yang diduga menghambat investasi.

    Namun, ia tidak merinci apakah setelah pendataan itu akan ada langkah penertiban atau pembinaan.

    “Kami akan lihat satu-satu lagi, banyak yang kami inventarisir,” kata Airlangga di Komplek Istana Kepresidenan, Kamis, 13 Maret 2205.

  • Dahsyatnya Puting Beliung di Koja Bikin Atap Rumah Terangkat hingga Timpa Mobil, Damkar Turun Tangan

    Dahsyatnya Puting Beliung di Koja Bikin Atap Rumah Terangkat hingga Timpa Mobil, Damkar Turun Tangan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Dahsyatnya angin puting beliung yang terjadi di wilayah Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (22/3/2025) dinihari membuat banyak atap rumah warga berterbangan.

    Bahkan, di wilayah RT 07 RW 02 Tugu Selatan, tepatnya di Jalan Balai Rakyat 2, atap kanopi rumah warga yang cukup besar sampai terangkat dan menimpa mobil.

    Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara pun dikerahkan ke lokasi untuk membantu mengangkat atap tersebut.

    Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Gatot Sulaeman mengatakan, atap kanopi itu berukuran sekitar 7 x 8 meter.

    “Kanopi itu terangkat dalam peristiwa angin puting beliung. Untuk ketinggian kanopi dari tanah itu 10 meter,” ungkap Gatot.

    Empat personel pemadam kebakaran pun diterjunkan ke lokasi dalam rangka membereskan puing-puing kanopi yang masih menimpa mobil.

    Menggunakan alat pemotong besi, petugas pemadam kebakaran dengan cepat memindahkan potongan baja ringan itu agar tak lagi menutupi kendaraan warga.

    “Kami selesai melakukan penanganan pada pukul 12.44 WIB,” pungkas Gatot.

    Ratusan Rumah Terdampak

    Diketahui, lebih dari 100 rumah terkena dampak angin puting beliung yang menerjang Kelurahan Tugu Selatan.

    Ratusan rumah itu tersebar di tiga RW yang ada di kelurahan tersebut.

    Berdasarkan data yang diterima TribunJakarta.com, tiga RW terdampak itu berada di wilayah RW 01, RW 02, dan RW 03 Tugu Selatan dengan total rumah yang rusak akibat angin puting beliung sebanyak 108 rumah.

    Sebanyak 53 rumah terdampak di RW 01, dengan rincian sembilan rusak berat, 28 rusak sedang, dan 16 rusak ringan.

    Di RW 02, ada 22 rumah yang terdampak, yakni delapan rusak berat, delapan rusak sedang, dan enam rusak ringan.

    Sedangkan di RW 03 ada sebanyak 33 rumah yang terkena dampak angin kencang, meliputi dua rumah rusak berat, 12 rusak sedang, dan 19 rusak ringan.

    Meski ratusan rumah warga rusak, dipastikan tidak ada korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung itu.

    Personel BPBD DKI Jakarta, Andi Rustandi mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kelurahan Tugu Selatan untuk melakukan pendataan soal kerusakan hingga kebutuhan warga.

    “Kalau untuk korban jiwa kami sudah koordinasi, alhamdulillah tidak ada. Data masih kita koordinasikan dengan pihak RW, ada 3 RW yang terdampak. Untuk jumlah rumah masih dalam pendataan. Kerusakan dari ringan sampai sedang,” ucapnya.

    Menurut Andi, BPBD DKI Jakarta juga membuka kemungkinan menyiapkan tenda pengungsian jika ada warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk terus waspada karena memang peringatan soal cuaca buruk dan angin kencang sudah disampaikan berkali-kali.

    “Angin kencang sudah ada imbauan dari BMKG juga sudah disebar juga di media sosial. Kalau untuk antisipasi ke masyarakat tetap waspada. Kami selalu imbau agar tetap waspada,” pungkasnya.

    Puluhan Mobil Rusak

    Selain rumah warga, angin puting beliung yang terjadi di Jalan Bendungan Melayu, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (22/3/2025) dinihari juga menerjang lahan parkir warga di lokasi.

    Akibatnya, puluhan mobil pribadi yang terparkir di sana mengalami kerusakan.

    Berdasarkan pantauan, mobil-mobil tersebut mengalami kerusakan yang bervariasi.

    Ada yang ringsek di bagian atapnya karena tertimpa kanopi parkiran, ada pula yang kacanya pecah karena terhantam benda-benda yang berterbangan dalam peristiwa Sabtu dinihari.

    Salah seorang pemilik lahan parkir, Didin mengungkapkan, ada puluhan mobil yang rusak akibat puting beliung itu.

    “Mobil yang rusak ada puluhan. (Kondisinya) kaca pecah sama bodi penyok,” ucap Didin di lokasi, Sabtu siang.

    Diketahui, tak ada satupun pemilik mobil yang sempat memindahkan kendaraannya ketika angin puting beliung terjadi.

    Sebab, kencangnya angin membuat warga setempat memilih berlindung di dalam rumah sampai situasi aman.

    Termasuk Didin, yang ketika angin kencang terjadi hanya bisa berdiam dalam rumahnya, merasakan guncangan yang menakutkan.

    “Itu bukan kencang lagi, rumah kayak mau rubuh. Ya habis semuanya, asbes habis semua terbang semua,” ungkap dia.

    Kesaksian juga datang dari warga RT 09 RW 01 Kelurahan Tugu Selatan, Supriyanto.

    Supriyanto mengatakan, peristiwa angin puting beliung sebenarnya sudah pernah terjadi di wilayah itu.

    Namun, yang terjadi dinihari tadi dianggapnya yang terparah.

    “Kencang banget anginnya, seng seng semuanya berterbangan. Ini paling terparah,” kata dia.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Komunitas Pengamen Cirebon Sebar Surat Minta THR ke Pedagang Pasar, Polisi Tindak Lanjuti – Halaman all

    Komunitas Pengamen Cirebon Sebar Surat Minta THR ke Pedagang Pasar, Polisi Tindak Lanjuti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah surat permohonan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diduga disebarkan oleh sekelompok pengamen di Kota Cirebon menjadi viral di media sosial.

    Surat tersebut berasal dari Kumpulan Pengamen Jalanan (KPJ) Cirebon dan ditujukan kepada para pedagang di Pasar Jagasatru.

    Surat yang beredar memiliki kop sederhana tanpa alamat atau narahubung.

    Tanda tangan di surat tersebut mencantumkan nama Ketua Umum KPJ Cirebon, Zaki, dan Koordinator, Apri Saputra, yang ditulis manual dengan pulpen.

    Surat ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @cirebonbanget pada Jumat, 14 Maret 2025.

    Menanggapi laporan dari masyarakat dan pedagang, Polres Cirebon Kota segera mengambil tindakan.

    Polisi telah memanggil empat orang yang diduga sebagai pembuat surat tersebut untuk dimintai keterangan.

    Namun, Eko menegaskan, sejauh ini tidak ditemukan unsur pemerasan atau pemaksaan dalam penyebaran surat tersebut.

    “Kita sudah cross check kepada pedagang kaki lima dan toko-toko yang mendapatkan surat tersebut, dan tidak ada indikasi pemaksaan atau pemerasan.”

    Meskipun demikian, pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pelaku untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

    “Kita sudah wantiwanti kepada yang bersangkutan untuk tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan keresahan. Kami juga tidak akan memberikan toleransi apabila terjadi pemerasan atau pengancaman yang meresahkan masyarakat,” tegas Eko.

    Hingga saat ini, belum ada laporan dari pedagang yang memberikan THR kepada kelompok pengamen tersebut.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ada tindakan premanisme yang meresahkan.

    “Kami dari Polres Cirebon Kota menjamin keamanan seluruh masyarakat. Jika ada aksi premanisme dalam bentuk apa pun, silakan laporkan dan kami akan tindak tegas,” tutup Eko.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rincian Tarif Tol Jakarta-Surabaya Edisi Mudik Lebaran 2025, Kendaraan Gol 1 Siapkan Rp 859.500 – Halaman all

    Rincian Tarif Tol Jakarta-Surabaya Edisi Mudik Lebaran 2025, Kendaraan Gol 1 Siapkan Rp 859.500 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak, berikut merupakan rincian estimasi tarif tol Trans Jawa rute Jakarta – Surabaya selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Memasuki periode mudik Lebaran, Tol Trans Jawa mulai ramai dilalui para pemudik yang hendak merayakan mudik Lebaran di kampung halaman.

    Tahun ini, setidaknya ada 27,4 juta orang yang diprediksi bakal mudik ke Jawa Timur.

    Ini menjadikan Jawa Timur daerah tujuan mudik terbanyak kedua setelah Jawa Tengah.

    Tol Trans Jawa masih menjadi pilihan utama bagi para pemudik lantaran menyediakan fasilitas lengkap.

    Tol Trans Jawa yang menghubungkan berbagai kota besar dari Jakarta hingga Surabaya juga menawarkan tarif relatif terjangkau jika dibandingkan biaya transportasi udara atau kereta api.

    Mengutip laman Instagram Jasa Marga, setidaknya pemudik bisa menyiapkan saldo e-Toll minimal Rp 1 juta untuk perjalanan dari Jakarta ke Surabaya.

    Namun, jika dirinci tarif tol Jakarta-Surabaya, hanya akan dikenakan biaya sebesar Rp 859.500 untuk kendaraan golongan 1, berikut laporannya.

    1. Tol Jakarta-Cikampek: Rp 27.000

    2. Tol Cikopo-Palimanan: Rp 132.000

    3. Tol Palimanan-Kanci: Rp 13.500

    4. Tol Kanci-Pejagan: Rp 31.500

    5. Tol Pejagan-Pemalang: Rp 66.000

    6. Tol Pemalang-Batang: Rp 53.000

    7. Tol Batang-Semarang: Rp 111.500

    8. Tol Semarang ABC: Rp 5.500

    9. Tol Semarang-Solo: Rp 92.000

    10. Tol Solo-Ngawi: Rp 131.000

    11. Tol Ngawi-Kertosono: Rp 98.000

    12. Tol Kertosono-Mojokerto: Rp 55.000

    13. Tol Mojokerto-Surabaya: Rp 43.500

    Dengan mengetahui rincian tarif tol ini, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 dengan lebih baik dan menghindari kendala di jalan tol.

    Sebagai informasi, kendaraan golongan I yaitu sedan, jip, pikap/truk kecil, dan bus, menurut Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

    Trans Jawa Berlakukan One Way dan Contrflow

    Dilansir laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), di ruas tol dengan sistem tertutup, pengendara harus menggunakan satu kartu e-Toll yang sama saat tap masuk dan keluar.

    Jadi, saat pertama masuk belum melakukan pembayaran, tap di gardu awal yang dilakukan hanya untuk membuka palang atau portal.

    Lebih lanjut, pengendara harus memperhatikan jadwal skema contraflow, oneway, dan ganjil genap Tol Trans Jawa.

    Adapun skema ini diberlakukan Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri untuk memperlancar arus lalu lintas ketika terjadi peningkatan jumlah kendaraan di jalur tol Trans Jawa di masa mudik lebaran

    Khusus sistem one way akan diberlakukan dalam dua periode, yakni saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Arus Mudik Mulai:

    Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB
    Berakhir: Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB
    Ruas tol yang terdampak: KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Semarang-Batang.

    Arus Balik Mulai:

    Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 WIB
    Berakhir: Senin, 7 April 2025 pukul 24.00 WIB
    Ruas tol yang terdampak: KM 414 Semarang-Batang hingga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek.

    Sementara sistem lawan arus atau contraflow akan dilakukan di ruas Km 40 hingga Km 70 Tol Jakarta-Cikampek dengan jadwal sebagai berikut:

    Periode 1: Kamis, 27 Maret 2025, pukul 14.00 hingga Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 24.00.
    Periode 2: Senin, 31 Maret 2025, pukul 13.00–18.00 dan Selasa, 1 April 2025, pukul 11.00–18.00.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Ratusan Rumah Warga Rusak Akibat Terjangan Angin Puting Beliung di Koja Jakarta Utara

    Ratusan Rumah Warga Rusak Akibat Terjangan Angin Puting Beliung di Koja Jakarta Utara

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Lebih dari 100 rumah terkena dampak angin puting beliung yang menerjang wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (22/3/2025) dinihari.

    Ratusan rumah itu tersebar di tiga RW yang ada di Kelurahan Tugu Selatan.

    Berdasarkan data yang diterima TribunJakarta.com, tiga RW terdampak itu berada di wilayah RW 01, RW 02, dan RW 03 Tugu Selatan dengan total rumah yang rusak akibat angin puting beliung sebanyak 108 rumah.

    Sebanyak 53 rumah terdampak di RW 01, dengan rincian sembilan rusak berat, 28 rusak sedang, dan 16 rusak ringan.

    Di RW 02, ada 22 rumah yang terdampak, yakni delapan rusak berat, delapan rusak sedang, dan enam rusak ringan.

    Sedangkan di RW 03 ada sebanyak 33 rumah yang terkena dampak angin kencang, meliputi dua rumah rusak berat, 12 rusak sedang, dan 19 rusak ringan.

    Meski ratusan rumah warga rusak, dipastikan tidak ada korban jiwa akibat terjangan angin puting beliung itu.

    Personel BPBD DKI Jakarta, Andi Rustandi mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kelurahan Tugu Selatan untuk melakukan pendataan soal kerusakan hingga kebutuhan warga.

    “Kalau untuk korban jiwa kami sudah koordinasi, alhamdulillah tidak ada. Data masih kita koordinasikan dengan pihak RW, ada 3 RW yang terdampak. Untuk jumlah rumah masih dalam pendataan. Kerusakan dari ringan sampai sedang,” ucapnya.

    Menurut Andi, BPBD DKI Jakarta juga membuka kemungkinan menyiapkan tenda pengungsian jika ada warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk terus waspada karena memang peringatan soal cuaca buruk dan angin kencang sudah disampaikan berkali-kali.

    “Angin kencang sudah ada imbauan dari BMKG juga sudah disebar juga di media sosial. Kalau untuk antisipasi ke masyarakat tetap waspada. Kami selalu imbau agar tetap waspada,” pungkasnya.

    Puluhan Mobil Rusak

    Selain rumah warga, angin puting beliung yang terjadi di Jalan Bendungan Melayu, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (22/3/2025) dinihari juga menerjang lahan parkir warga di lokasi.

    Akibatnya, puluhan mobil pribadi yang terparkir di sana mengalami kerusakan.

    Berdasarkan pantauan, mobil-mobil tersebut mengalami kerusakan yang bervariasi.

    Ada yang ringsek di bagian atapnya karena tertimpa kanopi parkiran, ada pula yang kacanya pecah karena terhantam benda-benda yang berterbangan dalam peristiwa Sabtu dinihari.

    Salah seorang pemilik lahan parkir, Didin mengungkapkan, ada puluhan mobil yang rusak akibat puting beliung itu.

    “Mobil yang rusak ada puluhan. (Kondisinya) kaca pecah sama bodi penyok,” ucap Didin di lokasi, Sabtu siang.

    Diketahui, tak ada satupun pemilik mobil yang sempat memindahkan kendaraannya ketika angin puting beliung terjadi.

    Sebab, kencangnya angin membuat warga setempat memilih berlindung di dalam rumah sampai situasi aman.

    Termasuk Didin, yang ketika angin kencang terjadi hanya bisa berdiam dalam rumahnya, merasakan guncangan yang menakutkan.

    “Itu bukan kencang lagi, rumah kayak mau rubuh. Ya habis semuanya, asbes habis semua terbang semua,” ungkap dia.

    Kesaksian juga datang dari warga RT 09 RW 01 Kelurahan Tugu Selatan, Supriyanto.

    Supriyanto mengatakan, peristiwa angin puting beliung sebenarnya sudah pernah terjadi di wilayah itu.

    Namun, yang terjadi dinihari tadi dianggapnya yang terparah.

    “Kencang banget anginnya, seng seng semuanya berterbangan. Ini paling terparah,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya