Category: Tribunnews.com

  • Kiev Mandi Drone Moskow, Ukraina Bom Pangkalan Utama Engels-2 Rusia: Rebut Kembali Nadiya di Luhansk – Halaman all

    Kiev Mandi Drone Moskow, Ukraina Bom Pangkalan Utama Engels-2 Rusia: Rebut Kembali Nadiya di Luhansk – Halaman all

    Ukraina Bom Pangkalan Utama Engels-2 Rusia, Rebut Kembali Satu WIlayah: Kiev Mandi Drone Moskow

    TRIBUNNEWS.COM – Saat Rusia terus melancarkan serangan udara terhadap Ukraina dengan pesawat tak berawak dan rudal, Ukraina berhasil menargetkan sumber beberapa serangan tersebut, BBC melaporkan Minggu (23/3/2025).

    Laporan itu menyatakan, satu di antara serangan balasan Ukraina ini tepat menyasar Pangkalan Udara Engels-2.

    Serangan ini merupakan pukulan telak bagi Moskow, karena selain letaknya jauh di dalam teritorial, Pangkalan Udara Engles-2 Rusia ini merupakan pangkalan utama bagi pembom strategis Moskow dan juga berfungsi sebagai titik pengisian bahan bakar.

    Engels-2, kata Ukraina, juga menyimpan senjata termasuk rudal jelajah subsonik Kh-101 yang diluncurkan dari udara, yang harganya jutaan dolar per rudal, telah sering digunakan dalam serangan malam hari.

    “Serangan pesawat tak berawak terhadap Engels dilaporkan telah menghancurkan fasilitas penyimpanan amunisi, dengan gambar sebelum dan sesudah dari citra satelit Maxar yang merinci luasnya operasi,” tulis laporan. 

    PANGKALAN UTAMA RUSIA – Pangkalan Udara Engels-2 di Rusia merupakan pangkalan utama bagi pesawat pembom strategis Moskow. Serangan pesawat nirawak Ukraina di Pangkalan Udara Engels-2 dilaporkan telah menghancurkan fasilitas penyimpanan amunisi, Minggu (23/3/2025).

     

    Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Letnan Andriy Kovalenko menulis di Telegram, “Di Engels, Rusia kehilangan rudal, termasuk Kh-101, sebagai akibat dari serangan itu. Jumlahnya akan dijelaskan nanti. Lapangan terbang ini menyimpan jumlah rudal terbanyak yang digunakan oleh penerbangan strategis untuk menyerang Ukraina.”

    Sementara operasi militer Rusia ditentukan oleh besarnya serangan, sumber daya Ukraina yang jauh lebih terbatas harus difokuskan pada serangan tepat sasaran ke instalasi militer utama.

    “Rusia akan mencoba melanjutkan serangan malam harinya untuk mengalahkan pertahanan udara dan sistem peperangan elektronik yang digunakan Kiev untuk mencoba mengalahkan pesawat tak berawak yang menyerbu,” tulis laporan BBC.

    Dua tentara Ukraina pada 24 September 2023, dekat Kreminna, wilayah Luhansk. Pertempuran di bagian timur laut negara itu semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir. (Libkos/Getty Images)

    Rebut Desa di Luhansk

    Dalam laporan perkembangan perang, Angkatan Darat Ukraina mengklaim mereka telah merebut kembali Nadiya, sebuah desa di wilayah Luhansk, di timur negara itu.

    Dalam sebuah posting di Telegram, disebutkan kalau mereka merebut Nadiya dalam operasi selama 30 jam, dan telah merebut kembali wilayah seluas tiga kilometer persegi.

    Postingan tersebut juga memperlihatkan video pertempuran, termasuk pertempuran tank.

    Rekaman itu belum diverifikasi secara independen.

    Pada awal konflik, Rusia pada dasarnya telah menguasai seluruh wilayah Luhansk, tujuan strategis utama invasi Presiden Putin ke Ukraina.

    Sebagian besar Luhansk kini masih berada di bawah kendali militer Rusia.

    Dampak dari serangan rudal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Ukraina, Keiv, pada 2 Januari 2024. Moskow menembakkan rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari udara pada Selasa dini hari. Serangan Rusia itu menargetkan Kiev sebagai sasaran utama, menurut kepala departemen Angkatan Udara Ukraina. (Tangkap Layar/Kostiantyn Liberov/Libkos/Getty Images)

    Tiga Tewas Kena Serangan Rusia di Kiev

    Sebaliknya, srangan Rusia terhadap Ukraina pada Minggu dini hari juga telah menewaskan tiga orang di Keiv dan menyebabkan beberapa orang terluka, kata pejabat setempat.

    Seorang saksi mata mengatakan “semua orang mulai berteriak dan berlarian” saat puing-puing menghantam sebuah blok apartemen.

    Angkatan udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 97 dari 147 pesawat tak berawak Rusia yang diluncurkan ke negara itu.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menembak jatuh hampir 60 pesawat tak berawak Ukraina dan mengatakan satu orang tewas setelah sebuah mobil terbakar menyusul serangan itu.

    Menyusul serangan di ibu kota negaranya, Presiden Ukraina Zelensky telah meminta tekanan baru terhadap Rusia.

    Hal ini terjadi setelah Kremlin menyatakan mereka selangkah lebih dekat ke pertemuan tatap muka antara Trump dan Putin – tetapi seorang juru bicara mengatakan pembicaraan teknis yang “sulit” perlu dilakukan sebelum hal ini dapat berlanjut.

    Delegasi AS dan Ukraina akan bertemu di Arab Saudi pada hari Minggu, saat Washington berupaya berunding untuk mengakhiri konflik tersebut.

    Pada hari Senin, AS diperkirakan akan bertemu dengan mitranya dari Rusia.

    Putin telah menolak seruan bersama AS-Ukraina untuk jeda penuh dan segera selama 30 hari, dan mengusulkan untuk menghentikan serangan hanya terhadap fasilitas energi.

     

    (oln/bbc/*)

  • Terungkap, Pembangkangan di Militer Israel: IDF Mainkan Taktik ‘Tanah untuk Darah’ Duduki Penuh Gaza – Halaman all

    Terungkap, Pembangkangan di Militer Israel: IDF Mainkan Taktik ‘Tanah untuk Darah’ Duduki Penuh Gaza – Halaman all

    Terungkap, Pembangkangan di Militer Israel: IDF Mainkan Taktik ‘Tanah untuk Darah’ di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Laporan media Israel, Ynet, pada Minggu (23/3/2025) mengungkapkan sejumlah hal di balik keputusan rezim Israel saat ini di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk kembali berperang di Gaza.

    Laporan mengindikasikan, kalau keputusan operasi militer baru pasukan Israel (IDF) di Gaza tidak mendapat dukungan secara luas dari publik Israel.

    Keputusan agresi baru ini, tulis Ynet, bahkan berpotensi menimbulkan  perpecahan yang berbahaya di dalam Israel, terutama karena adanya pembangkangan dari IDF sendiri atas operasi baru di Gaza ini.

    “Peperangan di Gaza kembali terjadi dengan latar belakang perpecahan masyarakat yang berbahaya dan tidak adanya konsensus nasional setelah serangan  7 Oktober. Keputusan agresi baru ini diiringi sejumlah sinyalemen perpecahan yaitu , tanda-tanda pembangkangan dalam IDF, promosi rancangan undang-undang pengecualian untuk orang Yahudi ultra-Ortodoks, upaya perombakan peradilan, dan protes yang terus meningkat terhadap pemerintah masih terus berlanjut. Di dalam Staf Umum IDF yang baru dibentuk, tujuan sebenarnya dari kampanye baru tersebut tetap tidak jelas, meskipun biaya yang harus dikeluarkan sangat besar,” tulis ulasan pembuka di Ynet.

    Ulasan itu menyertakan dua ‘petunjuk halus’ mengenai potensi perpecahan di negara Israel atas rencana agresi IDF di Gaza melalui pernyataan spontan Menteri Pertahanan Israel Katz dan Brigadir Jenderal (purnawirawan) Erez Wiener, yang hingga baru-baru ini menjabat sebagai kepala divisi ofensif di Komando Selatan IDF.

    Disebutkan dalam ualsan, tanpa koordinasi sebelumnya, kedua pria itu mengungkapkan apa yang tampaknya menjadi awal dari agresi baru IDF di Gaza.

    “Kalau tak mau disebut agresi baru, manuver IDF setidaknya bisa disebut sebagai operasi militer-politik yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam manuver darat selama berbulan-bulan, yang berakhir pada bulan Agustus tahun lalu dengan operasi darat terakhir IDF di Rafah,” kata ulasan tersebut.

    Sementara bibit perpecahan terus berkembang, Kepala Staf IDF Eyal Zamir tetap diam saat gelombang tekanan yang meningkat mengancam akan menelan militer, kata laporan Ynet.

    PIMPIN IDF – Mayor Jenderal (Purn) Eyal Zamir mengambil alih sebagai panglima baru tentara Israel pada hari Rabu (5/3/2025). Dia menggantikan Herzi Halevi , yang memimpin militer selama perang genosida di Jalur Gaza. (Anews/Tangkap Layar)

    Dokumen Rahasia di Tempat Parkir

    Tulisan media Israel itu kemudian mengulas ‘petunjuk halus’ pertama terkait bibit perpecahan di negara Israel.

    Tulisan menggambarkan Brigadir Jenderal (purnawirawan) Erez Wiener mengungkap isi dokumen rahasia yang menyiratkan tujuan agresi IDF ke Gaza kali ini adalah untuk mencaplok dan menduduki Gaza.

    Rencana ini terindikasi dalam unggahan Wiener di media sosial.

    “Dalam sebuah posting Facebook, Wiener menyampaikan versinya tentang insiden dokumen rahasia — sebuah kasus yang diungkap oleh Ynet dan Yedioth Ahronoth — di mana materi sensitif disalahtempatkan di tempat parkir (di kota) Ramat Gan. Eyal Zamir dan kepala baru Komando Selatan, Mayjen Yaniv Assor, mengetahui insiden tersebut melalui media dan langsung memecat Wiener,” kata laporan tersebut.

    Pemecatan Wiener disertai sejumlah alasan, menurut tulisan itu.

    “Di samping tuduhannya yang tidak biasa terhadap sesama perwira IDF—yang ia tuduh berusaha “menyabotase” dirinya karena mereka menentang “sikap ofensifnya”—Wiener mengisyaratkan rencana masa depan IDF (mencaplok dan menduduki) di Gaza,” ulas Ynet.

    “Saya sedih karena setelah satu setengah tahun ‘mendorong kereta ke atas bukit’, tepat saat kita mencapai titik di mana pertempuran akan berbelok ke kanan (yang seharusnya terjadi setahun yang lalu), saya tidak akan lagi berada di belakang kemudi,” tulis Wiener, mengisyaratkan perkembangan rencana IDF yang akan dilakukan (menduduki Gaza). 

    Ia juga mengkritik “kesempatan, tekanan, dan pertimbangan yang hilang yang membentuk jalur peperangan yang dipilih” (mencaplok Gaza).

    Wiener bukanlah perwira senior biasa di Komando Selatan.

    Selama 500 hari perang, termasuk minggu terakhir masa tugasnya, ia bertanggung jawab untuk merencanakan manuver ofensif IDF di Gaza, mengawasi pelaksanaan taktis dan implikasi strategis jangka panjang.

    Ia tidak membantah tuduhan komunikasi tidak sah dengan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich selama perang.

    Smotrich telah berulang kali menganjurkan pembentukan pemerintahan militer Israel di Gaza untuk menggantikan kendali Hamas atas penduduk sipil.
     
    Pimpinan IDF sebelumnya, Herzi Halevi, dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menentang rencana tersebut karena biayanya yang tinggi — ribuan tentara Israel akan dibutuhkan untuk mengelola Jalur Gaza, yang akan membuat mereka menghadapi risiko yang signifikan, kehilangan nyawa atau cacat, saat mengelola kehidupan sehari-hari penduduk setempat. 

    “Sebaliknya, mereka merekomendasikan pembentukan otoritas Palestina alternatif untuk memerintah dua juta penduduk Gaza. Entitas ini, meskipun sebagian berafiliasi dengan Otoritas Palestina, akan membutuhkan dukungan Amerika, pengawasan Mesir, dan pendanaan dari negara-negara Teluk seperti Uni Emirat Arab,” kata ulasan tersebut.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Smotrich menolak pendekatan ini, dengan berpegang teguh pada strategi lama mereka untuk memecah belah Hamas dan Otoritas Palestina guna mencegah terbentuknya negara Palestina.

    “Kebijakan ini tetap terlihat dalam tindakan pemerintah, karena Hamas tetap menguasai Gaza setelah satu setengah tahun perang meskipun Israel telah mengerahkan banyak upaya militer dan finansial,” kata laporan tersebut.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. (khaberni/HO)

    Taktik Tanah untuk Darah

    Indikasi kedua pembangakan atas rencana agresi IDF di Gaza datang dari Menteri Pertahanan Katz.

    Katz mengumumkan kalau ia telah memerintahkan IDF untuk merebut wilayah tambahan di Gaza sambil mengevakuasi penduduk setempat dan memperluas zona keamanan di sekitar komunitas perbatasan Israel. 

    “Selama Hamas terus menolak membebaskan para sandera, Hamas akan kehilangan lebih banyak tanah, yang akan dianeksasi ke Israel,” kata Katz.

    Pernyataan Katz, yang disetujui oleh Netanyahu, merupakan perubahan kebijakan yang dramatis.

    Pernyataan itu menunjukkan kalau kemajuan teritorial IDF baru-baru ini di Gaza tidak semata-mata ditujukan untuk memerangi Hamas, tetapi juga untuk merebut tanah guna ditukar dengan sandera—atau, jika Hamas terus menolak perundingan, untuk mencaplok wilayah tersebut ke Israel secara permanen. 

    “Dengan kata lain: tanah untuk darah,” tulis ulasan tersebut menggambarkan kalau pertukaran dengan Hamas berpotensi berubah dengan variabel sandera Israel ditukar pembebasan wilayah yang dicaplok Israel.

    Israel sejauh ini menghindari mengisyaratkan kemungkinan pemukiman kembali di Gaza untuk mempertahankan legitimasi internasional atas agresi militernya yang berkepanjangan.

    Legitimasi ini semakin terancam karena surat perintah penangkapan internasional terhadap Netanyahu dan Gallant, embargo senjata Eropa, dan potensi tindakan hukum terhadap personel IDF di luar negeri.

    Saat ini, operasi teritorial IDF difokuskan pada pendudukan dan penguasaan wilayah terbatas di Gaza tanpa terlibat dalam pertempuran besar.

    Ini termasuk mengamankan posisi di dekat bekas koridor Netzarim—tempat pasukan IDF mundur dua bulan lalu tetapi kini telah kembali—serta beberapa bagian garis pantai Beit Lahia dan lingkungan Shabura di Rafah.

    Di wilayah-wilayah ini, tidak ada pertempuran, ledakan, atau korban jiwa baru-baru ini. Hamas tampaknya menghemat sumber dayanya, menahan diri dari pembalasan yang signifikan sambil mempertahankan para pejuang dan persenjataannya di tengah penduduk sipil Gaza.

    PASUKAN DIVISI CADANGAN – Para personel pasukan cadangan dari Batalion Beeri militer Israel (IDF). Jelang invasi berikutnya IDF ke Gaza, partisipasi wajib militer di kalangan warga pemukim Israel makin rendah. (kredit foto: tangkap layar JPost/Courtesy Yoaz Hendel)

    Lebih Kejam dari Rencana Jenderal

    Rencana baru IDF (untuk menduduki Gaza) kemungkinan melibatkan pendekatan yang lebih luas daripada “Rencana Jenderal” sebelumnya.

    Pendekatan yang lebih kejam ini sebagaimana dibuktikan oleh serangan baru-baru ini ke Jabaliya oleh Divisi ke-162 IDF sebelum gencatan senjata.

    “Operasi itu melibatkan evakuasi paksa warga sipil dari wilayah yang luas dan pencegahan kepulangan mereka — sebuah taktik yang sekarang dapat ditiru dalam skala yang lebih besar,” tulis ulasan Ynet.

    Sementara itu, IDF belum memberikan penjelasan publik mengenai operasi baru ke Gaza tersebut. 

    Juru bicara militer Brigadir Jenderal Daniel Hagari belum berbicara kepada media untuk mengklarifikasi tujuan operasi tersebut selain pernyataan samar tentang “meningkatkan tekanan pada Hamas,” yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan runtuh sementara puluhan sandera Israel masih ditawan.

    “Karena dukungan publik yang luas terhadap potensi serangan darat IDF ke Gaza — yang diperkirakan akan mengakibatkan ratusan korban dan ribuan orang terluka — terus terkikis, krisis kepercayaan terhadap pemerintah semakin dalam,” tulis bagian penutup ulasan Ynet. 

    Kontroversi atas undang-undang penghindaran wajib militer, bersamaan dengan upaya untuk memecat Direktur Shin Bet Ronen Bar dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, telah semakin memperlebar ketidakpercayaan publik Israel terhadap pemerintahannya.

    “Dalam suasana yang menegangkan ini, kebungkaman Kepala Staf IDF yang baru, Letnan Jenderal Eyal Zamir, semakin terlihat,” tulis Ynet. 

    “Satu-satunya tindakan pembangkangan yang dilakukan Zamir dalam beberapa hari terakhir adalah menunjukkan dukungan publik kepada rekannya yang tengah berjuang, Ronen Bar. Dalam sebuah langkah yang secara luas ditafsirkan sebagai simbolis, IDF merilis dua foto ke media yang memperlihatkan Zamir dan Bar bersama-sama mengawasi pertempuran baru di Israel selatan,” kata tulisan tersebut.

     

     

    (oln/Ynet/*)

  • OPM Bunuh Guru dan Tenaga Kesehatan di Yahukimo Papua, Mabes TNI: Tindakan Biadab dan Pengecut – Halaman all

    OPM Bunuh Guru dan Tenaga Kesehatan di Yahukimo Papua, Mabes TNI: Tindakan Biadab dan Pengecut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – TNI telah melakukan evakuasi terhadap tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pasca serangan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

    Serangan yang terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025, sehingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia, enam orang luka-luka, serta fasilitas pendidikan terbakar.

    Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa TNI berkomitmen untuk selalu melindungi masyarakat, terutama tenaga pendidik dan kesehatan yang bertugas di daerah terpencil.

     

    “TNI telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca tindakan biadab dan pengecut dari OPM,” ujar Kapuspen TNI, Minggu (23/3/2025)

    Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak, yang sebelumnya meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar.

    Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat.

    Sebagai respons cepat, TNI bersama aparat terkait telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura.

    Selain itu, TNI meningkatkan pengamanan di wilayah rawan dan terus berkoordinasi  dengan pemerintah daerah untuk menindak tegas pelaku serangan ini.

    Keberadaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Papua sangat penting bagi kemajuan dan masa depan masyarakat setempat.

    “TNI akan terus mendukung perlindungan mereka serta memastikan keamanan di wilayah yang berpotensi mengalami gangguan keamanan,” ujarnya.

    Kapuspen TNI juga menegaskan bahwa TNI tidak akan tinggal diam terhadap aksi-aksi biadab dan pengecut yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua.

    Sebagai informasi, pasca-insiden tersebut, sebanyak 46 guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Yahukimo telah dievakuasi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (22/3/2025).

    Evakuasi dilakukan menggunakan pesawat perintis milik Adventist Aviation Indonesia.

    Profil guru yang tewas dalam serangan OPM

    Rosalina adalah guru tewas akibat rumah dan sekolah diakar OPM di Kampung Anggruk, Yahukimo.

    Rosalina atau akrab disapa ibu Ros itu berusia 30 tahun.

    Rosalina bersama dengan puluhan guru lainnya menjadi korban pada saat OPM membakar rumah dan sekolah mereka.

    Dalam catatan Kodam XVII/Cenderawasih ada empat bangunan gedung sekolah dan satu rumah guru di Kampung Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua yang dibakar.

    OPM BUNUH GURU – Enam guru dilaporkan tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025). (Tribun-Papua.com/Istimewa)

    Insiden itu terjadi pada Jumat (21/3/2025).

    Rosalina merupakan salah satu orang yang menjadi korban.

    “Telah membunuh dan membakar hidup-hidup, membakar gedung sekolah serta rumah guru,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan, Minggu (23/3/2025).

    Selain Rosalina, sejumlah orang lainnya yang menjadi korban, yaitu:

    Tiga orang menderita luka berat, yaitu 

    Vidi, Cosmas, dan Tari

    Tiga orang luka ringan yaitu

    Vanti, Paskalia dan Irmawati. 

    Seorang warga Yahukimo, Paulus Pahabol, mengungkapkan korban jiwa hanya berjumlah satu orang.

    “Ada korban satu orang yaitu namanya Ibu Ros,” ujar Pahabol.

    Pasca kejadian, kata dia, Pemerintah Yahukimo segera mengevakuasi korban.

    Proses evakuasi di lapangan dilakukan di tengah situasi mencekam.

    Situasi terkini di lokasi terlihat sepi dan tidak ada aktivitas warga.

    Korban dibawa ke Jayapura, Papua.

    Untuk korban menderita luka berat dibawa ke Rumah Sakit Martin.

    Sedangkan untuk korban luka ringan dibawa ke Rumah Sakit Yaori.

    “Kami diperintahkan untuk ke Jayapura evakuasi korban,” kata Pahabol.

    Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menjelaskan bahwa hanya 1 orang korban meninggal dunia akibat ulah Tentara Pembebasan Papua Papua Barat (TPN- PB). Dia menyebut informasi yang mengatakan 6 orang meninggal dunia itu tidak benar.

    “Kami sudah masuk di lokasi dan melakukan penanganan darurat,” kata Bupati Yahuli.

    Dengan cuaca yang baik, kekuatan TNI dan Polri dikerahkan untuk membantu korban. Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram langsung turun ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat.

    Bupati Yahuli juga menyampaikan bahwa pertolongan kesehatan di lokasi terbatas, sehingga korban yang luka berat dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

    “Kami menyampaikan prihatin dan turut berduka cita yang mendalam untuk satu tenaga guru yang meninggal dunia. Kiranya jasa dan pelayanannya dapat diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan dapat penguatan dari Tuhan,” katanya.

    “Kami sudah tanya wakil bupati langsung  yang turun ke lokasi. Informasi terakhir yang kami dapat adalah 1 meninggal dunia dan 3 luka berat dan 3 luka ringan,” katanya.

    Ia kembali menegaskan kepada semua pihak bahwa informasi yang menyebut terdapat 6 hingga 7 korban meninggal dunia, tidak benar.

    “Sebagai kepala daerah kami menyampaikan prihatin dan turut berduka sangat mendalam untuk 1 tenaga guru yang meninggal dunia. Kiranya jasa dan pelayanannya dapat diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan dapat penguatan dari Tuhan,” katanya.

  • Libur Nyepi dan Lebaran 2025, Layanan Operasional Perbankan Berjalan Terbatas – Halaman all

    Libur Nyepi dan Lebaran 2025, Layanan Operasional Perbankan Berjalan Terbatas – Halaman all

    Libur Nyepi dan Lebaran 2025, Layanan Operasional Perbankan Berjalan Terbatas

     

    Seno Tri Sulistiyono/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah perbankan menerapkan layanan operasional terbatas pada momen masa libur Lebaran kali ini.

    Satu di antaranya adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI) yang menerapkan layanan operasional terbatas tersebut pada libur Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Idul Fitri 1446 Hijriyah.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pada periode Lebaran dan Nyepi 2025, pihak BNI akan melaksanakan operasional terbatas pada 28 Maret hingga 7 April 2025 mulai pukul 09.00-12.00 waktu setempat. 

    “Terdapat 86 KC/KCP dan 16 O-Branch BNI menerapkan layanan operasional terbatas sesuai tanggal yang telah ditetapkan agar bisa melayani nasabah selama libur Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025,” kata Okki dikutip Minggu (23/3/2025).

    Sebanyak 36 outlet beroperasi terbatas pada 28 Maret 2025 diantaranya KC Malang dan KCP Jembatan Ampera Palembang. Sedangkan pada 1 April ada 18 outlet salah satunya KC Kediri dan KCP Gajah Mada. 

    Sementara itu, sebanyak 40 outlet beroperasi terbatas pada 4 April 2025 dan pada 7 April terdapat 24 outlet diantaranya KC Purwokerto dan Malang. 

    Okki menambahkan, Layanan O-Branch atau Mobil Gerak BNI juga beroperasi di sejumlah titik arus mudik seperti Tol Keramasan Musi Palembang, Exit Tol Cirebon, Rest Area Madiun 626 dan 597, dan Rest Area 844 Jalur B Probolinggo. 

    O-Branch BNI juga hadir di lokasi strategis arus mudik seperti Terminal Giri Mas Mataram, Pelabuhan Ketapang, dan area UPPKB Cekik Gilimanuk. 

    “Kami berharap dengan adanya operasional terbatas kantor cabang BNI dan layanan O-Branch, serta semua kanal digital BNI, kebutuhan perbankan nasabah dapat tetap terpenuhi di tengah libur panjang Nyepi dan Lebaran tahun ini,” tutur Okki.

     

  • Inggris Akui Pesawat Pengintai Shadow R1 Terbang di Sekitaran Gaza, Hamas Dikeroyok Israel Cs – Halaman all

    Inggris Akui Pesawat Pengintai Shadow R1 Terbang di Sekitaran Gaza, Hamas Dikeroyok Israel Cs – Halaman all

    Inggris Akui Pesawat Pengintai Shadow R1 Terbang di Sekitaran Gaza, Hamas Dikeroyok Israel Cs

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Pertahanan Inggris mengonfirmasi kalau pesawat pengintai Shadow R1 masih melakukan operasi dari Pangakalan Udara Royal Air Forces (RAF) Akrotiri menuju Gaza.

    RAF Akrotiri adalah pangkalan militer Inggris yang terletak di Siprus. Pangkalan ini merupakan markas Unit Dukungan Operasi Siprus (Cyprus Operations Support Unit).  

    Misi tugas Pesawat Shadow R1 itu disebutkan sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengamankan pembebasan sandera Israel.

    Pengakuan Inggris ini terjadi saat Israel menyatakan akan mengerahkan lebih banyak pasukan mereka dalam agresi militer kali ini ke Gaza.

    IDF Tambah Pasukan

    Seperti diketahui, Militer Israel (IDF) baru-baru ini memulai kembali operasi militer di Gaza dalam upaya menekan Hamas agar melunakkan posisinya dalam negosiasi perpanjangan tahap pertama perjanjian gencatan senjata penyanderaan. 

    Israel enggan melanjutkan negosiasi ke Tahap II karena mengharuskan mereka menarik pasukan dari Gaza dan membuka blokade bantuan masuk.

    Pada Sabtu malam, sumber pemerintah Israel mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa tekanan militer tidak berhasil ke Hamas. 

    “Israel telah menyerang Gaza selama tujuh hari, tetapi Hamas tidak menunjukkan fleksibilitas, yang menghalangi negosiasi untuk dilanjutkan,” kata sumber itu. 

    Seorang pejabat pemerintah mengatakan kalau militer Israel sengaja menjaga operasinya pada ambang batas yang lebih rendah, untuk menilai respons Hamas.

    Sejauh ini, apa yang diklaim sebagai ‘ambang batas rendah’ serangan sudah membunuh lebih dari 500-an penduduk Gaza selama lima hari terakhir.

    “Namun, mengingat kurangnya respons Hamas, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) kemungkinan akan meningkatkan operasinya dalam beberapa hari mendatang,” kata sumber tersebut.

    “Kami menginginkan kesepakatan untuk pembebasan sandera, jadi untuk saat ini, kami menahan respons di bawah ambang batas tertentu. Namun Hamas memberi isyarat bahwa mereka tidak akan melunak, jadi tidak ada pilihan lain – respons akan meningkat,” kata pejabat itu. 

    Di sisi sebaliknya, Hamas menyatakan terbuka untuk melanjutkan negosiasi sesuai tahapan yang sudah disepakati pada Januari yang menyertakan 3 fase gencatan senjata.

    Fase pertama (tahap pertama), berakhir pada Februari dengan pembebasan puluhan sandera Israel di Gaza dan pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara Israel.

    Saat memasuki negosiasi fase kedua (Tahap Kedua), Israel justru menginginkan perpanjangan fase pertama sembari menekan Hamas terus membebaskan sandera.

    KEHANCURAN Gaza – Foto aerial kehancuran di sepanjang garis pantai di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel. (tangkap layar twitter)

    Misi Pesawat Pengintai Shadow R1 Inggris

    Terkait bantuan Inggris ke Israel, menanggapi pertanyaan parlemen dari Anggota Parlemen Partai Buruh Neil Duncan-Jordan, Menteri Pertahanan Inggris Luke Pollard mengonfirmasi kalau penerbangan tersebut telah terjadi sejak 19 Januari 2025, sebagai bagian dari upaya pengumpulan intelijen Inggris yang lebih luas di kawasan tersebut.

    Pollard menyatakan bahwa “Kementerian Pertahanan Inggris telah melakukan penerbangan pengintaian di atas Mediterania Timur, termasuk operasi di wilayah udara Israel dan Gaza.”

    Ia lebih lanjut menekankan kalau mandat Inggris tetap terbatas pada upaya pembebasan sandera, seraya menambahkan bahwa “untuk menghindari keraguan, mandat kami didefinisikan secara sempit untuk fokus pada pengamanan pembebasan sandera saja; pesawat pengintai tidak bersenjata dan tidak memiliki peran tempur.”

    Penerbangan ini, yang telah diketahui publik selama beberapa waktu, merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Inggris untuk berbagi intelijen dengan mitra regional, termasuk Israel.

    “Meskipun keberadaan mereka bukanlah hal baru, konfirmasi terbaru memperkuat bahwa mereka tetap aktif dan berkelanjutan,” tulis laporan ukdefencejournal.

    Inggris diketahui juga aktif membantu Amerika Serikat (AS) dalam bombardemen di Yaman yang diklaim menyasar kelompok Ansarallah Houthi.

    Houthi menegaskan posisinya untuk mendukung perlawanan Palestina dengan memblokade Laut Merah dan memberikan serangan langsung ke Israel serta kapal-kapal perang AS.

    PESAWAT PENGINTAI – Pesawat pengintai Shadow R1 milik Angkatan Udara Inggris (RAF). Inggris mengakui kalau pesawat ini beroperasi di sekitaran Gaza saat Israel hendak memperluas agresi militer mereka melawan Hamas.

    Profil Shadow R1

    Pesawat Pengintai shadow R1 memainkan peran penting dalam Pasukan ISTAR RAF.

    ISTAR RAF adalah singkatan dari Intelijen, Pengawasan, Akuisisi Target, dan Pengintaian (Intelligence, Surveillance, Target Acquisition, and Reconnaissance) di Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF).

    ISTAR RAF bermarkas di RAF Waddington, Lincolnshire

    Dalam pelaksanaan misinya, pesawat pengintai Shadow R1 menggunakan sensor canggih untuk mengumpulkan intelijen yang penting bagi pasukan darat. 

    Sensor elektro-optik dan elektronik definisi tinggi melengkapi platform lain, meningkatkan analisis intelijen.

    Pesawat ini dilengkapi komunikasi satelit untuk transmisi data waktu nyata dan dilengkapi dengan perangkat bantuan defensif untuk keamanan operasional.

    Dikembangkan dari Beechcraft King Air 350, Shadow R1 awalnya dibeli untuk meningkatkan pengumpulan intelijen di Afghanistan.

    RAF menerima empat pesawat pada tahun 2009 berdasarkan Persyaratan Operasional Mendesak, kemudian bertambah menjadi enam berdasarkan Tinjauan Strategis Pertahanan dan Keamanan 2015.

    Dioperasikan oleh Skuadron 14, armada tersebut kini tengah menjalani peningkatan dan akan bertambah menjadi delapan pesawat berdasarkan Program Peningkatan Shadow Mk2.

     

    (oln/*)

  • VIDEO H-9 Lebaran 2025, Lalu Lintas di Tol Trans Sumatera Ramai Lancar – Halaman all

    VIDEO H-9 Lebaran 2025, Lalu Lintas di Tol Trans Sumatera Ramai Lancar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Arus mudik di Tol Trans Sumatera mulai terasa pada H-9 Lebaran Idul Fitri 2025, Sabtu (22/3/2025).

    Pantauan Tribunnews.com, lalu lintas di ruas Tol Terbanggi Besar masih lancar tanpa kemacetan berarti.

    Meski jumlah kendaraan meningkat, rest area di sepanjang tol masih terpantau lengang.

    Tol Trans Sumatera, yang membentang lebih dari 2.000 kilometer dari Lampung hingga Aceh, menjadi pilihan utama bagi pemudik yang menuju kampung halaman.

    Pemerintah memperkirakan pergerakan pemudik tahun ini mencapai 146,68 juta orang, dengan tujuan utama masih didominasi daerah di Pulau Jawa.

    Namun, di Sumatera, Sumatera Utara menjadi destinasi yang paling banyak  didatangi pemudik, dengan estimasi 6,2 juta pemudik.

    Dari pantauan Tim Liputan Tribunnews di lokasi, ruas tol Trans Sumatera masih tampak lengang.

    Pemerintah memprediksi puncak arus mudik 2025 terjadi pada H-3 Lebaran pada 28-30 Maret 2025.

    Pemerintah mengimbau kepada para pemudik untuk berangkat lebih awal guna menghindari kemacetan di perjalanan.

    Diskon Tarif Tol 20 Persen untuk Pemudik Sumatera

    Kabar baik bagi pemudik yang melintasi Tol Trans Sumatera pada 24-28 Maret 2025—PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen di sejumlah ruas utama.

    Potongan tarif dari Jasa Marga berlaku di:

    Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera)
    Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT)

    Sementara itu, Hutama Karya memberikan diskon di:

     Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka)
     Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu)
     Tol Pekanbaru – Dumai (Permai)
     Tol Indrapura – Kisaran (Inkis)
     Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat)

    Diskon berlaku untuk semua golongan kendaraan dengan perjalanan jarak terjauh dan diberlakukan di kedua arah.

    Pemerintah juga mengimbau pemudik untuk berangkat lebih awal guna menghindari kemacetan, terutama menjelang puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025.(Tim Liputan Mudik Tribunnews)

  • Gedung DPRD Malang Dilempar Molotov, Prajurit TNI Luka dalam Aksi Ricuh Tolak UU TNI – Halaman all

    Gedung DPRD Malang Dilempar Molotov, Prajurit TNI Luka dalam Aksi Ricuh Tolak UU TNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Massa yang mengatasnamakan Arek-Arek Malang turun ke jalan menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025) sore.

    Dalam aksi tersebut, mereka dengan tegas menyuarakan penolakan terhadap revisi UU TNI yang dinilai dapat menghidupkan kembali dwifungsi TNI, mirip dengan rezim Orde Baru.

    Massa aksi tak hanya berorasi, tetapi juga menggelar aksi teatrikal seperti mencoret-coret jalan dan menuliskan berbagai kalimat penolakan UU TNI.

    Mereka juga membawa spanduk berisi tuntutan yang sama, sementara beberapa kali melemparkan petasan ke arah Gedung DPRD Kota Malang.

    Situasi mulai memanas pada sore hari. Hingga pukul 16.59 WIB, massa masih berkumpul di depan gedung sambil terus melancarkan orasi dan tuntutannya.

    Namun, aksi tersebut kemudian berakhir ricuh pada pukul 18.34 WIB.

    Pada awalnya, massa melemparkan petasan ke arah gedung DPRD, namun setelah itu, mereka justru melemparkan petasan ke arah polisi yang berjaga di sekitar gedung.

    Ketegangan semakin meningkat ketika massa menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang, kemudian membakar pos jaga dan merusak pos lainnya hingga atapnya jebol.

    Menyikapi situasi yang semakin tak terkendali, polisi dan TNI memukul mundur massa pada pukul 18.41 WIB.

    Dengan bantuan semprotan air dari mobil pemadam kebakaran, massa pun mundur hingga ke Jalan Kertanegara dan akhirnya membubarkan diri.

    Beberapa peserta aksi diamankan oleh petugas, sementara petugas pemadam kebakaran segera memadamkan api yang membakar pos jaga di gedung DPRD.

    Situasi mulai terkendali pada pukul 18.50 WIB, namun akibat kejadian tersebut, sejumlah personel baik polisi maupun TNI mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

    Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, mengungkapkan bahwa ada tujuh personel yang terluka, termasuk enam anggota polisi dan satu prajurit TNI. Meski demikian, ia belum merinci jenis luka yang dialami oleh para korban.

    “Iya benar, ada 7 personel yang terluka. Terdiri dari 6 anggota polisi dan satu orang TNI,” Ujarnya pada Minggu.

    Pada saat kejadian, massa juga melontarkan dua bom molotov ke arah Gedung DPRD yang mengenai teras depan gedung, menyebabkan kobaran api.

    Meskipun api dapat segera dipadamkan oleh petugas Pemadam Kebakaran, insiden tersebut semakin memanaskan suasana.

    Selain itu, massa juga membakar seragam loreng TNI sebagai simbol penolakan terhadap UU TNI dan merusak berbagai barang di sekitar lokasi.

    Sementara itu, mereka juga menulis beragam kalimat di jalanan dengan kapur dan cat semprot, berisi berbagai tuntutan, di antaranya “Supremasi Sipil”, “Gusti Mboten Sare”, dan “Reneo Orba Orde Baru Paling Baru”. Hingga pukul 18.38 WIB, massa masih bertahan di lokasi meskipun aksinya semakin memanas.

    Kejadian ini menambah daftar panjang aksi penolakan terhadap UU TNI yang sedang disorot oleh masyarakat, dengan melibatkan berbagai pihak dan kelompok di seluruh Indonesia.

  • Kondisi Ladang Ganja di Bromo-Semeru: Terbengkalai dan Tertutup Semak – Halaman all

    Kondisi Ladang Ganja di Bromo-Semeru: Terbengkalai dan Tertutup Semak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Kasat Resnarkoba Polres Lumajang, Jawa Timur, AKP I Gede Putu Wiranata, mengungkapkan kondisi ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) saat ini sudah tidak terurus dan tertutup semak belukar.

    Hal ini mengakibatkan tanaman ganja tidak dapat tumbuh dengan baik.

    Putu menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan langsung oleh tim gabungan dari Polres Lumajang, pengelola TNBTS, dan TNI menunjukkan tidak adanya tanaman narkotika jenis ganja di lokasi tersebut.

    “Kami ingin membuktikan kepada publik bahwa di tanah bekas ladang ganja ini sudah tidak ditemukan tanaman ganja,” jelasnya, Minggu (23/3/2025).

    Penyisiran ulang dilakukan untuk mengawasi kawasan hutan serta mengklarifikasi isu yang beredar di media sosial mengenai dugaan munculnya kembali ladang ganja.

    “Kegiatan ini juga sebagai langkah untuk mengcounter informasi miring yang beredar di media sosial,” tambah Putu.

    Ladang ganja di kawasan TNBTS pertama kali ditemukan pada September 2024.

    Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, menyatakan bahwa temuan ini merupakan hasil kerja sama antara Balai Besar TNBTS dan pihak kepolisian.

    “Kita dari Taman Nasional membantu mengungkapkan di mana ladang ganja itu karena biasanya ditanam di tempat yang relatif sulit ditemukan,” ungkap Satyawan.

    Status Tersangka dan Buronan

    Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah mengamankan tiga tersangka:

    Tomo, Tono, dan Bambang, warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang.

    Namun, satu pelaku bernama Edy masih buron.

    Edy diduga merupakan otak di balik penanaman ganja di kawasan TNBTS.

    Bambang, salah satu tersangka, mengaku bahwa ia belajar cara menanam ganja dari Edy, yang menjanjikannya upah sebesar Rp150 ribu per hari.

    “Cara menanam, memupuk, semua diberitahu. Setiap ke lokasi itu bawa pupuk,” kata Bambang dalam sidang yang digelar pada Selasa (18/3/2025).

    Luas dan Sebaran Ladang Ganja

    Dalam sidang yang berlangsung pada Selasa, terungkap bahwa ladang ganja di kawasan TNBTS memiliki luas 6000 meter persegi, tersebar di 59 titik di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro.

    Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, mengonfirmasi bahwa saat ini tidak ada lagi tanaman ganja di kawasan tersebut.

    “Setelah ditemukan, kami pastikan sudah tidak ada tanaman itu lagi,” ujar Septi.

    Ia juga menyatakan bahwa lahan yang rusak akibat penanaman ganja akan dipulihkan dengan menanam jenis tumbuhan asli TNBTS, seperti dadap, cemara gunung, dan kesek.

    Pemulihan ekosistem yang rusak ini masih dalam tahap perencanaan dan tidak disebutkan berapa lama waktu serta biaya yang dibutuhkan untuk mengembalikan kondisi lahan seperti semula.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Houthi: Kami Bentrok dengan Kapal Perang AS Selama Berjam-jam Pakai Rudal dan Drone di Laut Merah – Halaman all

    Houthi: Kami Bentrok dengan Kapal Perang AS Selama Berjam-jam Pakai Rudal dan Drone di Laut Merah – Halaman all

    Houthi: Kami Bentrok dengan Kapal Perang AS Selama Berjam-jam Pakai Rudal dan Drone
     

    TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berpusat di Sanaa terafiliasi gerakan Houthi, Yahya Saree, Minggu (23/3/2025) mengumumkan kalau pihaknya melancarkan serangan dengan menargetkan kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry Truman dan barisan kapal perang pengawalnya di Laut Merah.

    Dalam pidato yang disiarkan di saluran satelit Al Masirah, Yahya Saree mengatakan kalau pertempuran dengan kapal induk Truman dan kapal perang AS lainnya dilakukan dengan rudal dan drone dan berlangsung selama berjam-jam.

    “Ini adalah kelima kalinya kelompok Houthi mengumumkan penargetan kapal induk Truman sejak dimulainya serangan udara intensif AS di Yaman lebih dari seminggu yang lalu,” tulis laporan Khaberni, Minggu.

    Yahya Saree juga mengumumkan kalau Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki Israel telah menjadi sasaran rudal balistik hipersonik “Palestine 2”.

    Juru bicara militer Houthi mengatakan operasi itu mencapai tujuannya, karena lalu lintas udara di bandara dihentikan selama setengah jam.

    Militer Israel mengatakan sebelumnya hari ini bahwa angkatan udara mereka mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel.

    SERANGAN RUDAL – Sirene peringatan roket berbunyi di seluruh Israel bagian tengah, Minggu (23/3/2025). Houthi melanjutkan serangan jarak jauh mereka ke Israel di tengah berlangsungnya serangan udara AS ke Yaman dan agresi militer Israel di Jalur Gaza. (Foto: Kumta/Ynet)

    Tentara Israel menambahkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di beberapa wilayah Israel setelah peluncuran rudal tersebut.

    Channel 12 Israel juga melaporkan kalau lalu lintas udara dihentikan sementara di Bandara Ben Gurion di sebelah timur Tel Aviv sementara sirene serangan udara berbunyi.

    Yahya Saree menegaskan bahwa Houthi akan terus mendukung rakyat Palestina dan mencegah navigasi Israel di wilayah operasi sampai agresi berhenti dan pengepungan di Gaza dicabut.

    RUDAL HOUTHI YAMAN – Foto ini diambil dari Telegram Houthi pada Kamis (20/3/2025), memperlihatkan dua rudal hipersonik Palestine 2 diluncurkan ke dua target militer musuh Zionis di Jaffa yang diduduki pada 19 Desember 2024. Pada Selasa (19/3/2025), Houthi kembali meluncurkan rudal balistik Palestine 2 ke Jaffa. (Telegram Houthi)

    AS Bombardir Hodeidah

    Sementara itu, media yang berafiliasi dengan kelompok Ansarallah Houthi melaporkan kalau serangan udara AS menargetkan pelabuhan Al-Salif, barat laut Hodeidah, distrik Majzar di provinsi Ma’rib, dan distrik Sahar dan Kitaf di Sa’ada tadi malam .

    Sumber yang sama juga melaporkan bahwa jet tempur AS melancarkan dua gelombang serangan udara yang menargetkan Bandara Internasional Al Hudaydah.

    Dalam konteks terkait, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan ada koordinasi penuh dengan Amerika Serikat mengenai serangan di Yaman.

    Sementara itu, situs web Inggris, Declassified melaporkan bahwa pemerintah Inggris membantu serangan AS di Yaman Sabtu dan Minggu lalu.

    Sabtu lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kalau dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebelum mengancam akan melenyapkan kelompok Houthi sepenuhnya.

    KOBARAN API – Tangkap layar kobaran api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. (RNTV/TangkapLayar) (RNTV/TangkapLayar)

    Kelompok Houthi menanggapi bahwa ancaman Trump tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap Gaza.

    Mereka telah melanjutkan penembakan di dalam wilayah Israel dan mengirim kapal-kapal ke Laut Merah menuju wilayah tersebut selama berhari-hari, bertepatan dengan dimulainya kembali perang pemusnahan oleh Tel Aviv terhadap Jalur Gaza sejak fajar Selasa lalu.

    Hingga Kamis malam, puluhan serangan udara AS telah dipantau di Yaman, menewaskan 79 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, menurut pernyataan Houthi.

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

  • Perang Israel-Hamas: Korban Tewas Mencapai 50.000 Jiwa – Halaman all

    Perang Israel-Hamas: Korban Tewas Mencapai 50.000 Jiwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Serangan Israel di Jalur Gaza selatan pada Minggu malam, 23 Maret 2025, mengakibatkan tewasnya 26 warga Palestina, termasuk seorang pemimpin politik Hamas serta beberapa wanita dan anak-anak.

    Dengan perkembangan ini, jumlah total korban tewas di Gaza sejak dimulainya konflik Israel-Hamas kini melampaui 50.000 jiwa.

    Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan Israel yang berlanjut setelah gencatan senjata berakhir minggu lalu, telah menewaskan ratusan orang.

    Militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang target-target militan di Gaza dan telah mengirimkan pasukan darat ke Kota Rafah.

    Perintah Evakuasi

    Militer Israel memerintahkan warga untuk meninggalkan daerah Tel al-Sultan di Rafah yang telah hancur parah.

    Mereka diminta untuk berjalan kaki menuju daerah Muwasi yang lebih aman. “Ini pengungsian akibat tembakan,” ungkap Mustafa Gaber, seorang jurnalis lokal yang mengungsi bersama keluarganya.

    Dia menambahkan bahwa ratusan orang melarikan diri saat suara tembakan tank dan pesawat tak berawak semakin dekat.

    Korban Jiwa dan Reaksi

    Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan total 50.021 warga Palestina tewas dan lebih dari 113.000 orang terluka.

    Dari jumlah tersebut, perempuan dan anak-anak menjadi lebih dari separuh korban.

    Sementara itu, Hamas mengonfirmasi kematian Salah Bardawil, seorang anggota biro politiknya, dalam serangan di Muwasi.

    Serangan ini juga mengakibatkan tewasnya beberapa anggota keluarganya.

    Penanganan Medis Terkendala

    Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan tim medis yang merespons serangan di Rafah.

    Pasukan Israel dilaporkan menghalangi ambulans untuk menjangkau lokasi serangan, yang membuat situasi semakin sulit bagi warga yang membutuhkan pertolongan.

    Negosiasi Gencatan Senjata Tertunda

    Kedua belah pihak seharusnya memulai negosiasi mengenai fase gencatan senjata baru pada awal Februari.

    Namun, rencana tersebut tidak terlaksana karena Hamas menolak proposal yang didukung oleh Israel dan AS.

    Protes massal oleh warga Israel juga terjadi, menuntut kesepakatan untuk memulangkan para sandera yang ditahan oleh Hamas.

    Sejak serangan pada 7 Oktober, sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas, dan 251 orang disandera.

    Serangan yang berkelanjutan ini telah mengakibatkan kerusakan parah di Gaza, dengan sekitar 90 persen penduduk terpaksa mengungsi.

    Israel juga menutup wilayah yang dihuni oleh 2 juta warga Palestina dari akses makanan, bahan bakar, dan obat-obatan, dalam upaya untuk menekan Hamas dan mengubah perjanjian gencatan senjata yang ada.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).