Category: Tribunnews.com

  • Open House di Pendopo, Bupati Pati Sudewo Ajak Masyarakat Berkontemplasi

    Open House di Pendopo, Bupati Pati Sudewo Ajak Masyarakat Berkontemplasi

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Bupati Pati Sudewo bersama Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra menggelar Open House Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (31/3/2025).

    Bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mereka menyambut para kolega dan handai tolan, bersalam-salaman, dan saling mengucap maaf.

    Para tamu undangan pun mengantre untuk bersalaman dengan bupati dan jajaran.

    Open House ini dimulai pukul 09.00 WIB hingga waktu zuhur tiba.

    Untuk para tamu, disediakan beraneka hidangan. Mulai dari nasi gandul, sate ayam, bakso, hingga soto.

    Acara ini menjadi ajang silaturahim dan halal bihalal antarpejabat serta masyarakat Pati.

    “Selayaknya open house pada umumnya, pada hari pertama Idulfitri ini, saya bersama Pak Chandra, Wakil Bupati, menerima tamu-tamu dari seluruh Kabupaten Pati untuk melaksanakan halal bihalal dan saling memaafkan. Momentum lebaran ini adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri, berkontemplasi dengan pikiran yang baik dan niat yang mulia, dalam rangka membangun Kabupaten Pati,” ujar Sudewo saat diwawancarai TribunJateng.com.

    Sudewo berharap, dengan semangat yang terlahir dari hari raya ini, semua pihak dapat bersatu padu membangun Kabupaten Pati agar menjadi lebih baik. 

    Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mewujudkan cita-cita Kabupaten Pati yang lebih maju dan sejahtera.

    “Marilah kita jadikan momentum hari raya ini sebagai energi untuk berbuat baik kepada masyarakat Kabupaten Pati. Sehingga apa yang diharapkan oleh masyarakat, yakni Pati yang lebih baik, in syaa Allah akan menjadi kenyataan,” ucap dia.

    Rencananya, setelah acara open house di Pendopo Kabupaten Pati, Sudewo juga akan menggelar open house di kediaman pribadinya, Desa Slungkep, Kecamayan Kayen. (mzk)

     

  • KUR BRI Letupan Nafas Panjang bagi UMKM Gitar Ngrombo – Halaman all

    KUR BRI Letupan Nafas Panjang bagi UMKM Gitar Ngrombo – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Angin pagi itu bertiup lembut, membawa aroma khas kayu yang tengah dipahat sebagai bahan bakal gitar.

    Suara ketukan palu dan gesekan amplas berpadu dalam simfoni kerja keras, menciptakan melodi perjuangan yang telah menggema sejak dekade 1960-an.

    Adalah Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, desa yang bukan sekadar desa biasa.

    Ini adalah tanah kelahiran ribuan gitar, saksi bisu ketekunan para pengrajin yang terus bertahan di tengah badai perubahan zaman.

    Di antara deretan rumah produksi yang berjejer rapi, nama Sumardi menjulang sebagai sosok yang dihormati.

    Seorang pria sederhana, berbalut semangat baja, yang telah mengabdikan dirinya pada seni pembuatan gitar sejak 1992.

    Namun, seperti nada-nada yang naik turun dalam komposisi musik, perjalanan Sumardi tidak selalu mulus.

    Rintangan demi rintangan harus ia hadapi, dari sulitnya mendapatkan modal hingga ketatnya persaingan di era digital. Apiknya, ia tak pernah menyerah.

    Menurut dia, setiap gitar yang lahir dari tangannya adalah bukti nyata bahwa semangat pantang menyerah masih bersemi di tanah Ngrombo.

    Dua puluh tahun lalu, dunia usaha tidak semudah sekarang. Akses permodalan menjadi batu sandungan besar bagi para pengrajin seperti Sumardi.

    Saat itu, mengajukan pinjaman adalah mimpi yang sulit tergapai. Persyaratan ketat membuatnya harus ‘menumpang nama’ pengrajin lain demi bisa memperoleh modal.

    Bagi para pengrajin, modal bukan sekadar uang, tetapi juga harapan.

    Tanpa modal, mustahil bagi mereka untuk membeli bahan baku yang berkualitas, menggaji pekerja, dan menjaga kesinambungan produksi.

    Sumardi mengenang masa-masa sulit itu dengan mata menerawang.

    “Dulu kami benar-benar kesulitan. Tidak ada banyak pilihan, dan sistem perbankan masih sangat rumit bagi pengrajin kecil seperti kami,” katanya lirih ketika dijumpai pada Sabtu (28/3/2025).

    Namun, waktu berjalan, dan sistem pun berubah. Kehadiran Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bagaikan mata air di tengah padang pasir, memberi napas baru bagi para pelaku UMKM.

    Kini, prosesnya lebih mudah, persyaratannya lebih ramah, dan yang terpenting, bunga pinjaman yang rendah membuat para pengrajin bisa bernapas lebih lega.

    Tidak ada lagi cerita pengrajin yang harus menggadaikan aset berharga atau mencari pinjaman dengan bunga tinggi dari rentenir yang sering kali justru menjerumuskan mereka ke dalam jurang kemiskinan.

    Sumardi sendiri merasakan langsung manfaatnya.

    Pinjaman sebesar Rp 20 juta dari KUR BRI menjadi bahan bakar yang menghidupkan roda produksi.

    Gitar-gitar tetap bisa diproduksi, bahan baku dapat tersedia, dan stok selalu siap untuk memenuhi permintaan pasar.

    “Kalau seminggu ini ada pesanan 50 gitar, kita harus stok tiga kali lipatnya. Biar perputaran produksi terus berjalan dan penghasilan tetap ada,” ujar Sumardi penuh keyakinan.

    Ia kini bisa bernapas lebih lega, mengetahui bahwa usahanya tetap bisa berjalan dan keluarganya tetap tercukupi.

    Jembatan Warga dan Bank

    Sebagai Ketua Paguyuban Klaster Gitar Amanah, peran Sumardi tak hanya berhenti pada pembuatan gitar.

    Ia juga menjadi jembatan antara warga dan pihak bank.

    Warga melintas di kawasan Tugu Gitar, tugu pendanda Klaster Gitar Desa Ngrombo, Baki, Sukoharjo (Tribunnews.com/Chrysnha)

    Tak jarang, petugas BRI meminta bantuannya untuk memberikan edukasi soal KUR, bahkan mengingatkan warga agar tidak telat membayar angsuran.

    Perannya ini tidak datang begitu saja. Seiring berjalannya waktu, Sumardi memahami bahwa banyak pengrajin yang mengalami kesulitan yang sama seperti yang dulu ia hadapi.

    Mereka tidak tahu harus ke mana mencari pinjaman modal yang aman, tidak paham proses pengajuan, atau bahkan takut dengan sistem perbankan.

    Sumardi hadir sebagai sosok yang menjembatani kesenjangan tersebut.

    Ia dengan sabar menjelaskan bagaimana KUR bisa membantu, apa saja syaratnya, dan bagaimana cara mengelola pinjaman agar tidak menjadi beban di kemudian hari.

    “Ya saya sudah dekat dengan mantri BRI. Kalau mereka tanya siapa yang butuh KUR, saya bantu. Kadang juga mengingatkan warga kalau ada yang telat bayar,” katanya sambil tersenyum.

    Baginya, membantu sesama pengrajin adalah bagian dari tanggung jawab moral.

    Sebab, jika industri gitar Ngrombo ingin bertahan dan berkembang, maka semua pengrajinnya harus memiliki akses yang sama terhadap sumber daya yang tersedia.

    Keberadaan KUR BRI telah menjadi pilar utama bagi kelangsungan industri gitar Ngrombo.

    Dalam situasi di mana pasar online semakin agresif menekan harga, KUR menjadi tameng yang memungkinkan para pengrajin bertahan dan terus berinovasi.

    Dengan modal yang cukup, mereka bisa tetap fokus pada kualitas produk, alih-alih hanya bersaing di harga.

    Sumardi percaya, selama ada semangat, selama ada kemauan, dan selama ada dukungan seperti KUR BRI, industri gitar Ngrombo akan terus bergaung.

    Bukan hanya di negeri sendiri, tapi juga hingga ke mancanegara.

    “Mau KUR? Ingatnya BRI,” ucapnya mantap.

    Eksistensi Desa Ngrombo

    Desa Ngrombo sebagai satu dari 10 bidang klaster di Kabupaten Sukoharjo, yakni klaster gitar Ngrombo.

    Namanya bukan lagi sekelas produsen lokal, Desa Ngrombo bahkan pernah mengirim hasil karya penduduk lokal hingga mancanegara.

    Filipina hingga Yunani menjadi tujuan pendaratan gitar-gitar khas Desa Ngrombo.

    Sumardi mengatakan, sebanyak 225 pengrajin bertahan berkarya memproduksi gitar Desa Ngrombo.

    Mereka memproduksi ribuan gitar setiap bulannya, dengan variasi harga yang berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada jenis dan kualitasnya.

    Namun, di tengah tantangan zaman, keberlanjutan industri ini semakin dipertaruhkan.

    Digitalisasi berupa peran vital media sosial bakal menjadi tantangan pengrajin hingga distributor gitar ke depan untuk bersaing dengan pasar.

    Di sisi lain, pengrajin tetap mempretahankan kualitas baik produksi gitar bakal menjadi sisi positif yang terus dicari oleh peminat dan toko-toko alat musik langganan.

    “Ini menjadi tantangan kami pengrajin gitar Desa Ngrombo untuk bertahan kerajinan gitar menjadi UMKM jaya, apalagi menyandang klaster gitar tentu harus dilestarikan,” papar dia.

    KUR BRI

    Grafis Pengajuan KUR BRI

    BRI telah menyalurkan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2024 sebesar Rp 184,98 triliun.

    Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 184,98 triliun.

    Demikian menjadikan BRI sebagai perbankan dengan penyaluran KUR terbesar dibanding perbankan nasional lainnya.

    Penyaluran KUR BRI itu pun menjangkau lebih dari 4 juta debitur atau pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia, memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Keberhasilan penyaluran KUR BRI tersebut juga diikuti dengan kualitas kreditnya yang terjaga.

    Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, strategi pengelolaan KUR yang diterapkan BRI berhasil menjaga tingkat Non-Performing Loan (NPL) tetap sehat, yaitu di level 2 persen. Hal ini menunjukkan pengelolaan risiko yang baik dalam penyaluran kredit kepada segmen UMKM.

    “KUR itu 100 persennya berasal dari bank. Dana bank dihimpun dari masyarakat, deposito, tabungan, dan giro. KUR diberikan kepada masyarakat yang belum bankable namun feasible. Jadi, ketika terjadi kredit macet, 70 persen risiko dibayar oleh asuransi, dan 30 persen ditanggung bank. Dan itu kita sekarang bisa di-manage NPL KUR itu di sekitar 2 persen,” ujar Sunarso dalam siaran pers, Kamis (23/1/2025).

    Sunarso menambahkan bahwa tingkat NPL sebesar 3 persen pada kredit di segmen UMKM masih dianggap ideal, mengingat karakteristik segmen tersebut berbeda dengan kredit korporasi.

    Menurutnya, pada tahap awal (front-end), fokusnya adalah menjangkau sebanyak mungkin nasabah baru tanpa proses seleksi yang terlalu ketat. 

    Kemudian, pada tahap mid-end dilakukan maintenance.

    Apabila terjadi kredit macet, tahap back-end berperan untuk mengelola risiko, mencakup penagihan yang diwujudkan dalam recovery rate untuk menjaga kualitas kredit.

    Strategi ini memungkinkan BRI untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan tetap menjaga kesehatan portofolio kredit.

    Upaya BRI tersebut sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menapaki 100 hari kerja.

    Dalam hal ini Asta Cita ketiga yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan juga Asta Cita keenam khususnya dalam hal mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

    Sementara itu, Kementerian BUMN RI berupaya mempercepat implementasi Asta Cita tersebut.

    Menteri BUMN RI Erick Thohir menjabarkan bahwa inisiasi tersebut mulai dari hilirisasi, pembangunan infrastruktur, pelayanan masyarakat, stabilisasi harga pangan, hingga pengembangan sumber daya manusia dan energi berkelanjutan.

    Baginya, kolaborasi lintas kementerian dan badan menjadi momentum strategis untuk menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks.

    “Dalam waktu kurang dari 100 hari, kita telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan,” pungkas Erick Thohir.

    (*)

  • Pererat Silaturahmi, Bupati Jepara dan Wabup Gelar Open House Sambut Baik Masyarakat

    Pererat Silaturahmi, Bupati Jepara dan Wabup Gelar Open House Sambut Baik Masyarakat

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Open House Bupati Jepara, Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar disambut antusias warga masyarakat.

    Pantauan Tribunjateng di lokasi, Open House Mas Wiwit dan Gus Hajar dilakukan di Pendopo RA Kartini Jepara dimulai sekiranya pukul 15.30 – 16.30 WIB, Senin (31/3/2025).

    Terlihat beberapa pejabat Forkompinda Jepara, tokoh masyarakat hingga masyarakat sekitar pun turut hadir dalam acara open house ini.

    Warga berbondong-bondong untuk bersalaman dengan pemimpin di Jepara.

    Dalam open house ini, Pemkab Jepara juga menyediakan makanan khas lebaran yaitu lontong opor yang bisa dinikmati oleh tamu yang datang.

    Bupati Jepara Witiarso Utomo menyampaikan Halalbihalal ini untuk mempererat tali silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Jepara dan masyarakat masyarakat.

    “Sore hari ini memang kami melakukan open house bersama Forkompinda dan warga masyarakat Kabupaten Jepara,” ucap Bupati Jepara kepada Tribunjateng, Senin (31/3/2025).

    Ia merasa senang dengan respon masyarakat yang cukup banyak.

    “Alhamdhulilah antusias cukup banyak merasa senang bisa merayakan bersama hari kemenangan untuk umat muslim di Kabupaten Jepara,” ungkapnya.

    Orang nomor satu di Kabupaten Jepara pun berpesan kepada masyarakat yang melakukan mudik ataupun kembali ke tempat asal untuk bisa lebih berhati-hati.

    “Masyarakat yang mudik untuk berhati-hati dan jangan kelelahan, pilih jam terbaik untuk pulang supaya bisa sampai dengan ditujuan dengan aman,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Bupati Jepara memastikan wisata di Kabupaten Jepara selama lebaran aman dan kondusif.

    “Di Kabupaten Jepara tempat wisata kami pastikan aman dan nyaman,” tutupnya.(Ito)

  • Ledakan Mercon di Semarang, 1 Anak di Bawah Umur Jadi Tersangka

    Ledakan Mercon di Semarang, 1 Anak di Bawah Umur Jadi Tersangka

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi menetapkan satu tersangka berinisial GM atas kasus ledakan mercon di Kelurahan Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

    Peristiwa ledakan mercon tersebut terjadi pada Minggu (30/3/2025) sekira pukul 00.30 WIB.

    Ledakan mercon melukai satu orang bernama Agus Supriyanto (37) dan merusak satu unit rumah.

    Korban Agus sampai harus dilarikan ke rumah sakit akibat menderita luka ledakan meliputi luka di bagian wajah, tangan kanan dan kaki kanan.

    “Iya, sudah ada penetapan tersangka dari kehadiran ledakan itu. Tersangka inisial GM, dia masih di bawah umur,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena kepada Tribun, Senin (31/3/2025).

    Informasi yang dihimpun Tribun, ledakan tersebut bermula ketika ada aktivitas pembuatan mercon untuk perayaan lebaran. 

    Polisi yang melakukan olah tempat kejadian  menemukan sebanyak 100 selongsong mercon yang belum terisi bahan peledak.

    Adapun ledakan tersebut diduga aktivitas pengisian bahan peledak ke selongsong mercon yang masih kosong.

    Polisi belum merinci jumlah bahan peledak yang ditemukan di lokasi kejadian. 

    Kasatreskrim hanya memaparkan hubungan antara korban Agus dengan tersangka GM masih memiliki hubungan kekerabatan. 

    Akibat ledakan itu pula, korban Agus dirawat di rumah sakit KRMT Wongsonegoro Semarang.

    “Mereka masih satu keluarga,” terangnya.

    Dia menambahkan, kasus ledakan mercon ini ditangani oleh Polsek Pedurungan. 

    Kasus ini juga masih terus didalami. 

    “Tersangka dijerat Undang-undang Darurat (atas kepemilikan bahan peledak tanpa izin),” imbuhnya.(Iwn)

  • Saat Gubernur Jakarta Silaturahmi ke Presiden Prabowo, Gubernur Jateng Berlebaran dengan Jokowi

    Saat Gubernur Jakarta Silaturahmi ke Presiden Prabowo, Gubernur Jateng Berlebaran dengan Jokowi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah pejabat menjalani hari pertama Idulfitri 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025), dengan bersilaturahmi ke pejabat lain yang tingkatnya lebih tinggi.

    Hal itu seperti yang dilakukan Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Ia menemui Presiden Prabowo Subianto saat keduanya sama-sama salat Idulfitri di Masjid Istiqlal.

    Tentu tidak semua gubernur menemui Prabowo, walaupun sang presiden menggelar open house di Istana.

    Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi memilih berlebaran dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi di Solo.

    Pramono 4 Mata dengan Prabowo

    Pramono mengunggah sejumlah foto pertemuannya dengan Prabowo di akun Instagramnya (@pramonoanungw).

    Pada foto, Pramono terlihat berbicara dengan Prabowo yang didampingi Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    “Di pagi yang mulia ini, saya Salat Ied di Masjid Istiqlal bersama Presiden @prabowo. Alhamdulillah.. Idul Fitri pertama sebagai Gubernur Jakarta semoga menjadi awalan yang baik dalam memimpin Jakarta lima tahun ke depan.. Aamiin,” tulis Pramono pada unggahannya.

    Dari Istiqlal, Pramono lanjut silaturahmi ke kediaman Megawati.

    Ia tiba di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pukul 10.53 WIB.

    “Ini kan halal bihalal, tapi tadi di Istiqlal kita (Prabowo dan Pramono) sempat bicara empat mata,” kata Pramono di pelataran rumah Megawati.

    Kendati mengungkapkan pertemuannya dengan Prabowo, ia enggan membocorkan isi obrolannya.

    Pramono juga tak mengungkap apakah ada pesan tertentu dari Prabowo untuk Megawati.

    Namun, ia menyebutkan bahwa anak Prabowo, Didit Hadiprasetyo, juga hadir di rumah Megawati untuk berlebaran.

    “Ibu sehat, Ibu Happy. Tadi ada Mas Didit juga barusan datang, kan Mas Didit dan ada Mbak Puan, Mbak Pinka, dan sebagainya,” lanjut Pramono.

    Luthfi Berlebaran dengan Jokowi

    Sementara itu, Ahmad Luthfi mengunjungi kediaman Jokowi di Solo pukul 14.40 WIB.

    Pantauan TribunSolo, Luthfi hanya 30 menit di rumah Dewan Pengarah Danantara itu.

    Ditemui awak media, Luthfi yang seorang diri itu mengaku hanya menemui Jokowi untuk silaturahmi.

    Jokowi pun memanfaatkan pertemuannya dengan sang Gubernur Jawa Tengah untuk bertanya soal kondisi Jawa Tengah terkini.

    “Hanya silaturahmi terus tanya situasi Jawa Tengah, kita sudah bersama-sama dengan Bupati Walikota Jawa Tengah betdama-sama,” ungkap Ahmad Luthfi.

    Dalam kesempatan yang sama, eks Kapolda Jawa Tengah tersebut mengaku mendapatkan masukan dari Jokowi.

    Ahmad Luthfi mengaku mendapatkan masukan terkait kinerja sebagai pejabat publik dari Jokowi.

    “Sama beliau minta fokus, kerja untuk masyarakat, kerja untuk rakyat. Terus-terus itu yang disampaikan beliau. Itu yang sama seperti yang kita lakukan,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Ahmad Luthfi menjadi sosok tokoh kedua yang menyambangi kediaman Jokowi pada hari Lebaran kali ini.

    Sebelumnya Jokowi menerima tamu Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Houthi dan AS Terlibat Konfrontasi, hingga Rudal Kelompok Pembela Palestina Itu Serang Israel – Halaman all

    Houthi dan AS Terlibat Konfrontasi, hingga Rudal Kelompok Pembela Palestina Itu Serang Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Houthi Yaman, yang juga dikenal sebagai Ansarallah, meluncurkan rudal balistik ke arah Israel pada Minggu (30/3/2025).

    Selain itu, Houthi juga terlibat dalam bentrokan dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut, di tengah meningkatnya serangan udara oleh pesawat AS di Yaman.

    Menurut laporan dari tentara Israel, sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat rudal yang diluncurkan oleh Houthi sebelum memasuki wilayah udara Israel.

    Sirene serangan udara terdengar di beberapa lokasi, termasuk Yerusalem dan Tel Aviv, akibat peluncuran rudal dari Yaman.

    Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa dua orang mengalami luka ringan saat mencari perlindungan.

    Juru bicara militer Ansarallah, Yahya Saree, mengonfirmasi bahwa rudal balistik tersebut ditujukan ke Bandara Ben Gurion sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.

    Saree menegaskan bahwa operasi yang menargetkan pendudukan Israel akan terus berlanjut, dan serangan AS terhadap Yaman tidak akan mempengaruhi komitmen mereka untuk mendukung Palestina.

    Konfrontasi dengan Angkatan Laut AS

    Sementara itu, bentrokan antara Houthi dan Angkatan Laut AS juga dilaporkan terjadi.

    Media Israel sebelumnya mengabarkan bahwa sistem THAAD milik AS telah mencegat beberapa rudal yang diluncurkan oleh Ansarallah.

    Houthi melanjutkan serangan rudal ke Israel dan menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, setelah konflik di Jalur Gaza kembali meningkat pada 18 Maret 2025.

    Dengan situasi yang semakin memanas, keberlanjutan serangan dan konfrontasi ini menandakan ketegangan yang terus berlanjut di kawasan tersebut.

    (*)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Salat Idulfitri Terindah dengan Pemandangan Gunung di Wonosobo, Jadi Daya Tarik Wisatawan

    Salat Idulfitri Terindah dengan Pemandangan Gunung di Wonosobo, Jadi Daya Tarik Wisatawan

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Ribuan orang tumpah ruah di lapangan Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Senin (31/3/2025) untuk mengikuti salat Idulfitri 1446 Hijriah.

    Tempat ini viral setiap tahunnya saat momentum salat Idulfitri maupun Iduladha lantaran memiliki view yang memukau dengan diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Bahkan disebut-sebut salat Id terindah.

    Terlihat dari pantauan tribunjateng.com di lokasi, jemaah salat Idulfitri di lapangan Dusun Garung padat hingga meluber di jalan warga.

    Rupanya tidak hanya warga lokal saja yang melaksanakan salat Idulfitri di tempat tersebut. Banyak orang dari luar kota bahkan mancanegara yang rela jauh-jauh untuk bisa merasakan momentum salat Id di tempat ini.

    Salah satu warga Semarang bernama Rina Ramadani Harahap misalnya yang rela memboyong keluarganya datang jauh-jauh untuk bisa salat Id di tempat ini. 

    Ia merasa takjub dengan suguhan pemandangan yang ditawarkan dan udara yang sejuk. Seperti diketahui lokasi ini berada di ketinggian 1.500 Mdpl dengan suhu di pagi hari sekitar 16-17 derajat celsius.

    Ia mengaku mendapatkan informasi ini dari media sosial Instagram yang banyak berseliweran mengulas tempat ini. Memanfaatkan libur Lebaran ia berencana menginap beberapa hari ini di Wonosobo.

    “Sengaja datang ke sini karena tahun ini ngga mudik, jadi cari-cari lokasi salat biar anak-anak ngga bosan salat dekat rumah. Sekali seumur hidup salat di tempat yang diapit dua gunung, keren lihatnya. Besok sekalian liat balon udara,” jelasnya.

    SALAT IDULFITRI – Ribuan orang tumpah ruah mengikuti salat Idulfitri 1446 Hijriah di lapangan Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Senin (31/3/2025). Tempat ini viral karena keindahan alamnya dengan view Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

    Sementara itu, panitia salat Idulfitri di lapangan Dusun Garung, Agus Wangidul Ma’ruf menjelaskan antusiasme orang untuk ikut salat Idulfitri ataupun Iduladha di tempat ini terus meningkat setiap tahunnya sejak viral. 

    “Terdata kasar dari tiga tahun terakhir ini yang salat saja berkisar 3.500-4.000 orang. Meningkat 20-25 persen dari tahun ke tahun,” ujarnya.

    Ia mengatakan, sebelum viral tempat ini telah digunakan warga desa setempat yang merupakan gabungan jemaah dari 3 masjid, melaksanakan salat Id.

    “Kalau persisnya kurang tahu, yang pasti sejak tahun 70-an salat Id di Kampung Garung ini sudah dilakukan di lapangan desa ini,” sebutnya.

    Semenjak viral itulah banyak warga luar desa bahkan luar kota yang datang untuk ikut melaksanakan salat ataupun hanya ingin mengabadikan momen tersebut.

    Banyaknya orang yang datang setiap tahunnya, panitia telah melakukan persiapan sejak awal Ramadan. Akses keluar masuk pun diatur agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

    “Pengunjung tidak hanya dari luar kota saja tapi juga mancanegara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam pernah ke sini,” ucapnya.

    Menyambut baik akan hal ini, Agus berharap ke depannya akan turut serta berdampak pada perekonomian warga setempat dengan banyaknya pengunjung yang datang. (ima)

     

  • Fanatisme Suporter Klub BRI Liga 1, Napas bagi Penjahit hingga Tukang Sablon Atribut

    Fanatisme Suporter Klub BRI Liga 1, Napas bagi Penjahit hingga Tukang Sablon Atribut

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Bicara sepakbola tak hanya menyoal olahraga. Cabang olahraga tersebut punya penggemar terbanyak dan fanatis di dunia. 

    Jika dikelola dengan baik, sepakbola bisa menggerakkan ekonomi dengan perputaran uang yang menjanjikan. 

    Begitupun pada BRI Liga 1 2024/2025 yang sedang bergulir saat ini. 

    Kompetisi kasta tertinggi yang disponsori Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu lebih dari sekadar pertandingan sepakbola. 

    Tingginya animo masyarakat untuk mengikuti setiap pertandingan klub-klub kasta tertinggi jadi pasar potensial untuk menggerakkan ekonomi. 

    18 klub peserta BRI Liga 1 yang membawa nama daerah masing-masing punya banyak penggemar. 

    Banyaknya suporter yang gila bola ini jadi ladang matapencaharian bagi sebagian orang. 

    Tidak kecuali pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang konveksi. 

    Banyaknya kebutuhan penggemar sepakbola melahirkan peluang bisnis tersendiri. 

    Aris Sugi pemilik usaha konveksi di Kecamatan Ngaliyan ikut ketiban berkah dari penyelenggaraan kompetisi BRI Liga 1.

    “Sering dapat order untuk jahit kaus suporter Liga 1. Biasanya dari komunitas yang dikoordinir, ” katanya, Minggu (30/3/2025). 

    Kecintaan para fans terhadap klub bukan sekadar dengan menonton pertandingan. 

    Mereka juga mengenakan berbagai atribut yang berhubungan dengan klub kesayangan. 

    PENJUAL ATRIBUT: UMKM penjual atribut suporter di CFD stadion Diponegoro Kota Semarang,  Minggu (23/3/2025). (TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI)

    Atribut yang dikenakan banyak dari bahan tekstil, misal kaus, syal, bendera hingga spanduk. 

    Tak ayal pemilik usaha tekstil seperti Aris ikut ketiban rizki. Ia sering menerima pesanan untuk menjahit kaus dari penggemar klub Liga 1, khususnya PSIS Semarang. 

    Aktifnya kompetisi BRI Liga 1 ikut mempengaruhi geliat usahanya. 

    “Kalau kompetisinya aktif, orderan juga lancar,” katanya

    Aris mengatakan, ia hanya menerima jasa menjahit dengan sistem borongan. 

    Ia tak memasang tarif lebih untuk menjahit atribut klub, alias disamakan dengan tarif jasa saat menjahit kaus jenis lainnya. 

    Barang yang datang di tempatnya biasanya sudah dalam bentuk bahan potongan dan sudah disablon.

    Tugasnya tinggal menjahit sesuai ukuran dan keinginan pemesan. 

    Ia senang ketika mendapat pesanan kaus dari suporter klub Liga 1. 

    Sebab kaus yang dipesan biasanya dalam jumlah banyak. Sehingga hasil yang dia dapatkan juga lebih besar. 

    Ia mengaku kagum dengan jaringan suporter klub Liga 1 yang kuat. Bahkan, di desanya pun ada komunitas fans yang sering mengikuti pertandingan klub PSIS kesayangannya. 

    Setiap PSIS berlaga, komunitas suporter biasanya memperbarui atribut yang dipakai, termasuk kaus untuk mendukung tim kecintaannya. 

    “Mereka gak cuma nonton pas di Semarang, kemana PSIS main mereka ikut, ” katanya.

    KAUS: Display kaus suporter sepakbola PSIS Semarang. (TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI)

     

    Berkah UMKM Sablon

    Untuk menjadi kaus jadi sesuai pesanan komunitas, harus melewati beberapa proses pembuatan. 

    Setiap tahapannya melahirkan ladang matapencaharian. Dari bahan yang dibeli pastinya ikut meramaikan pasar industri kain.

    Kemudian tahap penjahitan memberi matapencaharian kepada para penjahit atau pengusaha konveksi. 

    Kaus itu juga butuh disablon sesuai desain yang diinginkan. 

    Proses ini juga menjadi ladang rizki bagi para penyedia jasa desain dan sablon. 

    Belum lagi para broker yang ikut mengambil untung karena perannya menghubungkan pengguna dengan produsen. 

    Mata rantai pembuatan atribut suporter yang panjang ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Perputaran uang juga besar di dalamnya. 

    Pengusaha sablon asal RT 34 RW 14 Kelurahan Kroyo Kecamatan Karangmalang Sragen Burhan pun ikut mendulang rupiah dari bergulirnya BRI Liga 1. 

    Usahanya terbantu dengan adanya euforia BRI Liga 1. 

    “Sekali pesan 50 an pcs, ” katanya.

    Burhan menceritakan, pernah melayani jasa sablon untuk kaus Aremania. Aremania adalah sebutan untuk suporter klub sepakbola Arema FC. 

    Burhan mengaku senang saat menerima pesanan dari fans klub BRI Liga 1. 
    Pasalnya, ia bisa membanderol harga lebih tinggi dari sablonan normal. 

    Sehingga hasil yang ia dapatkan dari menjual jasa itu lebih menjanjikan. 

    Ia mengatakan, khusus untuk sablon kaus suporter, para pengusaha sablon sudah memiliki standar untuk menerapkan tarif. 

    “Karena masuknya itu custom, sablonnya tiap kaus beda karena ada nomornya,” katanya

    Keberadaan suporter klub BRI Liga 1 jadi asa tersendiri bagi pelaku UMKM sepertinya. Mereka jadi pasar potensial untuk jadi pelanggan setianya. 

    Begitupun untuk pengusaha konveksi atau tukang jahit di daerahnya. 

    Burhan mengatakan, meski masuk wilayah Solo Raya, tidak mesti penggila sepakbola di daerahnya Kabupaten Sragen menjadi pendukung setia Persis Solo. 

    Banyak komunitas suporter klub BRI Liga 1 yang lain, di luar Persis yang tak kalah fanatis. 

    Ia mencontohkan, di Kabupaten Sragen ada banyak Aremania atau suporter Arema FC yang bermarkas di Malang. 

    Di Sragen juga terdapat suporter fanatis Persija Jakarta yang terkenal dengan sebutan Jakmania. 

    Ia pun mengaku punya jaringan dengan suporter. Relasi itu penting untuk mendukung keberlangsungan usahanya. 

    “Di sini Aremania besar. Jakmania juga ada,” katanya. (aqy)

  • Dampak Tol Fungsional Solo-Yogyakarta Bikin Bundaran Kartasura Sepi Pemudik

    Dampak Tol Fungsional Solo-Yogyakarta Bikin Bundaran Kartasura Sepi Pemudik

    TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO – Kepadatan arus lalu lintas di Bundaran Kartasura Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah momen Lebaran 1446H/2025 berkurang drastis dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.

    Pantauan di Bundaran Kartasura pada Senin (31/3/2025) atau bertepatan dengan Perayaan Idul Fitri, terpantau arus lalu lintas ramai lancar baik itu kendaraan dari arah Kota Solo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali.

    Papospam Regu III Pos Pam III Kartasura, Ipda Sigit Ari Sembodo menyampaikan, arus lalu lintas ramai lancar sejak diterapkan Operasi Ketupat Candi 2025 hingga hari ini. Berdasarkan pantauan petugas tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas seperti halnya lebaran tahun lalu.

    Di sisi lain petugas juga belum menerapkan rekayasa lalu lintas di bundaran yang menjadi titik pertemuan arus dari wilayah Solo Raya tersebut. Bundaran Kartasura merupakan titik pertemuan arus lalu lintas jalur arteri dari wilayah Kota Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.

    “Arus mudik mulai mengalami peningkatan H-3 (lebaran) tapi kondisi ramai lancar,” katanya kepada Tribunjateng.com, Senin siang.

    Mobilitas para pemudik bertepatan dengan arus mudik berangsur berkurang mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446H.

    Dia menuturkan, arus kendaraan yang melintas di kawasan Bundaran Kartasura mayoritas masyarakat yang hendak silaturahmi ke tempat keluarga atau saudara.

    Menurutnya, dengan dibukanya tol fungsional Solo-Jogja berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas di kawasan Bundaran Kartasura.

    “Mengurangi sekali kepadatan arus lalu lintas di Tugu (Bundaran) Kartasura,” terangnya. (Ais)

  • 2 Narapidana Lapas Kedungpane Dapat Remisi Khusus Dimungkinkan Langsung Bebas

    2 Narapidana Lapas Kedungpane Dapat Remisi Khusus Dimungkinkan Langsung Bebas

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Ratusan narapidana muslim Lapas Kedungpane mendapat remisi khusus I dan II pada perayaan Idulfitri, Senin (31/3/2025).

    Remisi itu diserahkan Kepala Lapas Kedungpane Semarang Mardi Santoso usai  Salat Idulfitri  di Masjid At-taubah Lapas Kedungpane Semarang.

    Mardi menjelaskan jumlah warga binaan Muslim di Lapas Kelas I Semarang mencapai 1.014 orang yang terdiri dari 989 narapidana dan 25 tahanan. 

    Kemudian 772 narapidana mendapatkan Remisi Khusus (RK) I, dan dua narapidana memperoleh RK II.

    “Dua narapidana memperoleh RK II memungkinkan  langsung bebas,” tuturnya.

    Mardi menekankan Ramadan merupakan momentum sangat berharga bagi semua, termasuk bagi warga binaan.

    Tujuannya untuk kembali merajut nilai-nilai keimanan, kebersamaan, dan introspeksi diri. 

    Pihaknya memastikan penerima remisi idul fitri telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif yang ditetapkan.

    “Warga binaan yang mendapatkan remisi telah menjalani pidana minimal enam bulan, tidak memiliki catatan pelanggaran disiplin (Register F), aktif mengikuti program pembinaan di dalam lapas, serta menunjukkan penurunan tingkat risiko,” jelasnya.

    Ia mengatakan pemberian remisi diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh warga binaan untuk terus berperilaku baik, mengikuti pembinaan dengan sungguh-sungguh, serta mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan lebih baik.

    Selain itu  satu narapidana beragama Hindu juga menerima remisi khusus dalam perayaan Nyepi, Jumat (28/3/2025).

    Penyerahan Remisi dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Idulfitri 1446 H dilaksanakan secara daring. 

    Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan pemberian remisi merupakan bagian dari penghormatan terhadap hak-hak warga binaan.

    Selain itu bentuk apresiasi  perilaku baik dan partisipasi  dalam program pembinaan.

    “Remisi bukan hanya sekadar pengurangan masa pidana, tetapi juga menjadi motivasi bagi warga binaan untuk terus memperbaiki diri. Dengan pendekatan keadilan restoratif yang berfokus pada rehabilitasi, remisi juga berperan dalam mengurangi overcrowding sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan dan pembinaan narapidana,” jelasnya.(rtp)