Category: Tribunnews.com

  • Putri Ridwan Kamil Putuskan Berlebaran di Inggris, Sampaikan Pesan Idul Fitri di Instagram Story – Halaman all

    Putri Ridwan Kamil Putuskan Berlebaran di Inggris, Sampaikan Pesan Idul Fitri di Instagram Story – Halaman all

    Camillia Laetitia Azzahra, putri Ridwan Kamil memutuskan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah di Inggris dan tidak mudik ke Bandung.

    Tayang: Rabu, 2 April 2025 06:59 WIB

    Instagram

    BERLEBARAN DI INGGRIS – Pose Camillia Laetitia Azzahra di Instagram Story di hari pertama Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin, 31 Maret 2023 

    TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Camillia Laetitia Azzahra, putri mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memutuskan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah di Inggris dan tidak mudik ke Bandung.

    Keputusan ini dia ambil di tengah kontroversi publik tentang hubungan personal ayahnya dengan seorang model syur yang belakangan jadi perbincangan netizen di media sosil.

    Perempuan yang akrab disapa Zara ini membagikan foto dirinya mengenakan busana putih dan pesan Lebaran melalui Instagram Story pada hari pertama Idul Fitri, Senin, 31 Maret 2025.

    “Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat hari raya Idulfitri,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

    Dalam foto yang ia bagikan, Zara tampil sederhana namun tetap anggun dengan balutan gamis warna putih sederhana.

    Putri hasil pernikahan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya ini berada di Inggris untuk menjalani studi arsitektur di Newcastle University, sejak 2023.

    Keputusan Zara tidak merayakan Lebaran di Indonesia menimbulkan berbagai reaksi di kalangan netizen. 

    Sebagian mempertanyakan alasannya, sementara yang lain mendukung pilihannya untuk tetap fokus pada pendidikan.

    Sumber: Warta Kota

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 3 Anggota Polisi Dianiaya di Muna Barat Sultra: 2 Oknum TNI Diamankan, 6 Warga Sipil Jadi Tersangka – Halaman all

    3 Anggota Polisi Dianiaya di Muna Barat Sultra: 2 Oknum TNI Diamankan, 6 Warga Sipil Jadi Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI- Dua oknum TNI dan warga sipil diduga mengeroyok anggota polisi di Polsek Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Petugas polisi tersebut dikeroyok saat melaksanakan pengamanan malam takbiran, Senin (31/4/2025) sekira pukul 00.30 WITA.

    Kedua oknum TNI tersebut adalah Serda AN anggota Den Intel Korem Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Pratu R, anggota Kodim Kendari.

    Keduanya kini sudah ditangani Korem 143 Haluoleo Kendari bersama Detasemen Polisi Militer (Denpom).

    Danrem 143 Haluoleo Kendari menegaskan pihaknya akan menindak tegas Serda AN dan Pratu R sesuai aturan di militer.

    Hal tersebut disampaikan Kasi Intel Korem 143 Haluoleo Kendari, Kolonel Inf Gatot Teguh Waluyo saat dikonfirmasi terkait penanganan dua personel TNI tersebut.

    Gatot mengatakan insiden pengeroyokan tersebut terjadi karena kesalapahaman. Meski begitu, Korem 143 Kendari tidak akan mentolerir aksi pemukulan anggota terhadap tiga polisi.

    “Sudah pak. Intinya ada kesalahpahaman terkait permasalahan itu, untuk anggota tetap akan diproses sesuai aturan yang ada,” ungkapnya saat dikonfirmasi Selasa (01/4/2025)

    “Tadi Kapolda dan Danrem langsung turun kelapangan menyelesaikan hal tersebut,” lanjutnya.

    Kolonel Inf Gatot menegaskan, Korem 143 akan memberikan sanksi kepada Pratu R jika terbukti melanggar.

    Sementara Serda AN akan dibawa ke Kendari Rabu besok kemudian diterbakan ke Palu Sulawesi Tengah.

    “Kita gak ada ragu-ragu untuk memproses anggota yang salah. Yang dari palu besok pagi dibawa ke kendari dan dijemput personel dari korem Palu,” ujar Kasi Intel Korem. 

    6 orang jadi tersangka

    Polres Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan enam tersangka atas kasus penganiayaan terhadap tiga anggota polisi tersebut.

    Sebelumnya Polres Muna mengamankan sembilan warga sipil yang terlibat dalam tindak penganiyaan tersebut.

    Kasi Humas Ipda Baharuddin menerangkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah pria yang diamankan saat insiden penganiyaan.

    “Setelah melalui tahapan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut,  sembilan orang yang diamankan saat kejadian terdapat 6 berstatus tersangka dan 3 saksi,” ungkapnya pada Senin (1/4/2025).

    Ia menambahkan satu dari enam tersangka merupakan anak di bawah umur, sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi terkait proses hukumnya.

    Selain itu, anggota TNI inisial AN bertugas di Den Intel KOREM Palu dan  Pratu R bertugas di Kodim Kendari telah diamankan pihak polisi militer terkait insiden penganiayaan anggota polisi.

     

     

    Penulis: Laode Ari

    dan

    Polisi Tetapkan Enam Warga Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Personel Polisi di Muna Barat

  • Keluarga Pemuda Bekasi Terduga Korban Perdagangan Orang Bingung Dikirimi Berkas Medis Bahasa Kamboja – Halaman all

    Keluarga Pemuda Bekasi Terduga Korban Perdagangan Orang Bingung Dikirimi Berkas Medis Bahasa Kamboja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Soleh Darmawan (24), warga Bekasi, Jawa Barat, diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.

    Ateng, paman korban mengatakan, keluarga sudah berusaha berkomunikasi dengan pihak perusahaan yang mempekerjakan Soleh di Kamboja. 

    Komunikasi intens dilakukan selama proses pemulangan jenazah, termasuk menanyakan profil perusahaan tempat Soleh bekerja. 

    “Itu si penelepon mengaku namanya Kevin. Dia operator, saya nanya perusahaannya apa aja dia enggak bisa (jawab),” kata Ateng, Selasa (1/4/2025).

    Keluarga juga sempat menanyakan penyebab kematian Soleh, termasuk meminta berkas keterangan medis. 

    “Penjelasan meninggal katanya sakit sih. Saya nanyain tuh hasil dia pemeriksaan apa sih, saya minta surat keterangan dari rumah sakit terkait,” terangnya. 

    Hanya saja, kelurga sampai saat ini masih dibuat kebingungan karena berkas keterangan medis yang dikirim berbahasa Kamboja.  

    “Dia ngasih bahasa Kamboja nggak ngerti, kalau ada yang bisa bahasa Kamboja ya silahkan, bahasanya bahasa Kamboja,” ucap Ateng. 

    Soleh dikabarkan bekerja di Kamboja sebagai operator judi online (judol), dia meninggal dunia pada 3 Maret 2025 setelah kurang lebih dua pekan di luar negeri. 

    Keluarga dibantu teman-teman Soleh mencari tahu keberadaan anak sulung dari tujuh bersaudara itu, sampai akhirnya KBRI di Kamboja memfasilitasi pemulangan jenazah pada 15 Maret 2025.

    Bingung cara tuntut keadilan

    Ateng mengatakan, pihaknya sampai saat ini pasrah menerima keadaan karena keterbatasan pengetahuan. 

    “Kalau untuk keadilan, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena keadaan dari keluarga kami ya, belum paham arti keadilan prosesnya gimana,” kata Ateng. 

    Ateng berharap ada lembaga dan pemerintah yang membantu, agar keluarganya bisa memperjuangkan keadilan atas kematian Soleh yang misterius. 

    “Ya kami hanya pasrah. Dan mungkin nanti dari lembaga lain atau dari pemerintah. Terutama saya berharap pemerintah ini harus bergerak,” ucap Ateng. 

    Kematian Soleh, lanjut Ateng, merupakan sinyal untuk pemerintah agar segera mengusut kasus dugaan TPPO melalui rekrutmen kerja operator judol. 

    “Artinya negara perlu mengusut. Jangan sampai warga kita, warga negara Indonesia ini, jangan sampai di negara lain. Seenaknya saja negara luar bisa begini,” ucap Ateng. 

    Keluarga sampai saat ini masih dihantui tanda tanya.

    Soleh berangkat ke luar negeri dalam keadaan sehat lalu pulang tinggal nama. 

    Tidak hanya itu, pada saat jenazah dipulangkan ke tanah air keluarga melihat ada luka di bagian perut sekitar posisi ginjal. 

    Hal ini yang memunculkan kecurigaan, Soleh meninggal tak wajar lalu ginjalnya diduga dijual. 

    “Tapi kalau dari kematian almarhum ini, saya mencurigakannya badan sehat dari rumah.”

    “Sampai di sana cuma 4 hari waktu dia sehatnya. Selanjutnya sakit sampai meninggal,” ungkap Ateng. 

    Soleh dikabarkan bekerja di Kamboja sebagai operator judi online (judol).

    Dia meninggal dunia pada 3 Maret 2025 setelah kurang lebih dua pekan di luar negeri. 

    Keluarga dibantu teman-teman Soleh mencari tahu keberadaan anak sulung dari tujuh bersaudara itu.

    Sampai akhirnya KBRI di Kamboja memfasilitasi pemulangan jenazah pada 15 Maret 2025.

     

    Penulis: Yusuf Bachtiar

    dan

    Keluarga Pemuda Bekasi Terduga Korban TPPO di Kamboja Pasrah, Tak Tahu Caranya Menuntut Keadilan

     

  • Berhenti di Cilegon Karena Kaki Bengkak, Pria Madura Hentikan Jalan Kaki ke Makkah – Halaman all

    Berhenti di Cilegon Karena Kaki Bengkak, Pria Madura Hentikan Jalan Kaki ke Makkah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CILEGON- Muhammad Muheb Alfarizi (35) batal melakukan ibadah haji dengan cara jalan kaki Madura – Makkah, Arab Saudi.

    Muheb sebenarnya bersama Anas Mahfud (40) melakukan perjalanan dari Madura sejak 1 Februari 2025.

    Muheb memutuskan kembali ke Madura sekaligus menghentikan langkahnya di Cilegon, Banten.

    Semua terpaksa tidak bisa dilanjutkan karena kaki Muheb bengkak.

    Kisah itu dibagikan akun @informasi_malangraya.

    Dalam postingan tersebut, kabarnya warga tersebut tidak kuat meneruskan niatan mereka karena luka pada kaki.   

    Kaki Muheb mengalami pembengkakan serius. 

    Muheb juga mengaku ada ketidakcocokan dengan rekannya, Anas Mahfud dalam perjalananya ke Mekkah.   

    Muheb juga menyampaikan permintaan maaf  kepada semua relawan yang telah  memberikan dukungan dan bantuan selama  perjalanan. 

    Tidak diketahui apakan rekan Muheb tetap melanjutkan  perjalanan atau juga kembali ke Madura.  

    Reaksi warganet

    Kisah pria jalan kaki dari Madura menuju Mekkah menuai banyak komentar.

    Komentar deras mengalir usai seorang pria memutuskan tak melanjutkan perjalanannya.

    Kembalinya kedua warga tersebut mendapatkan cibiran dari netizen.  

    Sebagian orang memang meragukan perjalanan ke Mekkah murni untuk ibadah, tetapi dinilai sebagai bentuk minta-minta sumbangan selama perjalanan.  

    “Ga apa-apa seng penting donasi sudah  terkumpul, cukup gawe riyoyo wkwkw,”  komentar @hexacurse.  

    “Donasi sudah terkumpul saatnya  pulkam?” kata @setiawanbayu549.  

    “Gitu amat cari uang di balik agama,” komentar @r_fajar_adhi_hartomo.   

    “Haji bila yang mampu, bukan yang nekat,” kata @teguhdwic91

    “Udah dapet duit banyak ya pulang lah ngapain cape-cape jalan ke Mekkah,” kata @r_mahllo.

    Penulis: yudistirawanne

  • Warga Bone Sulsel Tewas Dibacok Tetangga Saat Melayat, Ini Keterangan Polisi – Halaman all

    Warga Bone Sulsel Tewas Dibacok Tetangga Saat Melayat, Ini Keterangan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BONE-  Larang (70), warga Desa Ureng Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas dibacok tetangganya saat melayat.

    Seorang saksi mata, Mansur (45) mengatakan pelaku dan korban pada saat itu sedang melayat tetangga mereka, Selasa (1/4/2025).

    “Pergi melayat ini korban (Larang) tadi siang di rumahnya tetangganya tapi tiba-tiba, datang Arman langsung tebas,” ujarnya. 

    Menurut Mansur, korban (Larang) sempat melarikan diri.  Namun pelaku tetap mengejar korban. 

    “Lima kali ditebas menggunakan parang ini Larang. Kami takut memang meki mendekat karena jangan sampai kita juga nakenna parang,” jelasnya. 

    Kronologis

    Kasi Humas Polres Bone, Iptu Reyendra saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Selasa (1/4/2025) malam membenarkan peristiwa tersebut. 

    Iptu Reyendra mengungkapkan kronologi dari peristiwa berdarah tersebut. 

     Sekira pukul 10.00 Wita, pelaku Arman (50) dan korban sama-sama datang melayat di rumah tetangganya.

    Pada saat duduk di pekarangan rumah duka pelaku Arman sudah membawa sebilah parang, namun warga menghiraukan.

    Mereka mengira pelaku dari kebunnya.

    “Dan sekitar pukul 11.30 Wita, korban keluar dari rumah duka menuju pekarangan rumah sambil bicara dengan warga lainnya yang dimana jarak dari posisi pelaku sekitar 7 meter dan pada saat itu pelaku melihat korban dan langsung mendekati korban dan memarangi pada bagian leher korban,” ujarnya.

    Kemudian, setelah ditebas, korban langsung lari masuk menuju dalam rumah duka.

     Pelaku pun kembali mengejar dan membacok korban. 

    “Kemudian pada saat di dalam rumah duka, dibantu warga lainnya yang sedang melayat langsung menarik pelaku untuk tidak melanjutkan aksinya memerangi korban,”jelasnya.

    “Setelah itu korban langsung dibawa kerumah RS Umum Tenriawaru untuk dilakukan pertolongan. Namun pada saat sampai di rumah sakit dokter menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia di perjalanan,” sambungnya. 

    Iptu Reyendra mengaku pelaku sudah menyerahkan diri ke polisi. 

    “Sudah menyerahkan diri tadi, dan untuk motifnya masih didalami,” tandasnya.

    Penulis: Wahdaniar 

    dan

    Kronologi Larang Warga Palakka Bone Tewas Diparangi Arman saat Melayat

  • Sepasang Pria dan Wanita Ditemukan Meninggal di Dalam Mobil yang Terparkir 2 Hari di Surabaya – Halaman all

    Sepasang Pria dan Wanita Ditemukan Meninggal di Dalam Mobil yang Terparkir 2 Hari di Surabaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Sepasang pria HAB (26) dan wanita QV (23) ditemukan meninggal dunia di dalam mobil di Jalan Ngagel Jaya Utara, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.

    Saat ditemukan meninggal dunia, kondisi mobil yang ditumpangi keduanya masih dalam kondisi menyala. AC, dan lampu sein mobil juga masih menyala.

    Penemuan ini bermula dari kecurigaan seorang asisten rumah tangga (ART) yang tinggal di sekitar lokasi.

    Mobil tersebut pertama kali terlihat berhenti sejak Minggu (30/3/2025). 

    Awalnya, saksi mengira mobil itu hanya parkir sementara. Namun, hingga Selasa (1/4/2025) pagi, kendaraan itu masih berada di tempat yang sama.

    Merasa ada sesuatu yang tidak beres, ART tersebut melaporkan temuannya kepada tetangga dan pengurus RT setempat.

    Bersama beberapa warga, mereka mencoba mengetuk kaca mobil, tetapi tidak ada respons dari dalam. Akhirnya, mereka segera menghubungi pihak berwenang melalui layanan darurat 110.

    Korban Dinyatakan Meninggal

    Petugas medis dari Pemkot Surabaya dan BPBD tiba di lokasi sekitar pukul 08.40 WIB.

    Saat pemeriksaan dilakukan, mereka menemukan dua orang di dalam mobil dalam keadaan tidak sadar.

    Setelah dilakukan pengecekan medis, keduanya dipastikan telah meninggal dunia.

    “Petugas terkait tiba di lokasi langsung melakukan pengecekan dan penanganan korban tidak sadar. Setelah pengecekan oleh TGC Timur, kedua korban dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kabid Darlog BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat, saat dihubungi, Selasa (1/4/2025).

    Korban pria berinisial HAB (26), warga Petemon, ditemukan dalam posisi duduk di kursi pengemudi.

    Sedangkan korban wanita berinisial QV (23), warga Kedung Baruk, ditemukan tak bernyawa di kursi penumpang depan.

    Tidak ditemukan bekas kekerasan

    Kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban maupun di sekitar mobil.

    Bahkan, barang berharga mereka seperti ponsel, uang, dan perhiasan masih utuh.

    Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto, menyebut bahwa kedua korban diduga merupakan pasangan sejoli karena memiliki alamat yang berbeda.

    “Kalau saya lihat KTP-nya bukan (pasangan suami istri). Mungkin itu (masih pacaran). Karena bukan satu alamat, alamatnya berbeda,” ungkapnya.

    Masih Menunggu Hasil Autopsi

    Kepastian mengenai penyebab kematian masih menunggu hasil autopsi di RSUD dr. Soetomo Surabaya.

    Berdasarkan kondisi jenazah, polisi memperkirakan bahwa keduanya sudah meninggal sejak Minggu (30/3/2025).

    Terlepas dari hasil autopsi yang masih dilakukan, Kompol Eko memastikan bahwa hasil visum luar tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana.

    “Gak ada tanda-tanda (mencurigakan yang aneh). Secara umum tidak ada. Kayak orang meninggal wajar. Sudah kami amankan. Mobil kami amankan. Kami penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri kematian pasangan tersebut.

    Penulis: Luhur Pambudi

  • Momen Lebaran, Gibran Dapat Masukan dari Jokowi soal Jadi Wapres – Halaman all

    Momen Lebaran, Gibran Dapat Masukan dari Jokowi soal Jadi Wapres – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka mendapatkan masukan dari ayahnya, Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.

    Diketahui, Gibran mengajak istrinya Selvi Ananda  dan kedua anaknya Jan Ethes dan La Lembah ke rumah orangtuanya Jokowi dan Iriana Jokowi pada Selasa (1/4/2025).

    Ditemui di lokasi berbeda, Gibran mengaku tidak terlalu lama berbincang dengan kedua orang tuanya pada momen Lebaran kali ini.

    Hal itu tak lain karena pada momen tersebut keluarga besarnya tengah berkumpul.

    “Nggak ngobrol, karena banyak orang di situ. Saya ketemu pakde budhe yang lain,” ungkap Gibran.

    Namun demikian, Gibran menerangkan bahwa dirinya sempat mendapat masukan dari Jokowi.

    Masukan tersebut terkait kinerja dirinya yang kini duduk sebagai orang nomor dua di Indonesia.

    “Ya ada beberapa masukan,” lanjut Gibran.

    Disinggung terkait masukan yang diberikan Jokowi kepada dirinya, Gibran enggan mengungkapkannya.

    “Lihat nanti saja ya,” pungkasnya.

    Temui warga

    Dari informasi yang diperoleh, Gibran pulang ke Solo sejak Senin (31/3/2025) siang kemarin.

    Namun Gibran baru beraktivitas seperti blusukan dan bagi-bagi sembako pada hari kedua Lebaran kali ini.

    Gibran membagikan sejumlah paket sembako bertuliskan Bantuan Wakil Presiden RI di depan halaman Gedung Serbaguna Graha Saba Buana jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo.

    Dengan ditemani Wali Kota Solo Respati Ardi, Gibran juga memanfaatkan waktu pulang kampung untuk blusukan menemui warga.

    “Hari ini kita ngecek beberapa tempat dengan pak Wali Kota,” ujar Gibran saat ditemui awak media di depan Graha Saba Buana, Selasa (1/4/2025).

    Gibran menjelaskan bahwa dirinya membagikan paket sembako kepada warga Kota Bengawan di dua tempat yang berbeda yakni depan Graha Saba Buana dan Masjid Raya Sheikh Zayed.

    Lebih lanjut, Gibran mengaku memang kesempatan pulang kampung saat Lebaran kali ini juga ia memanfaatkannya untuk mendengar keluhan warga.

    “Mumpung mampir Solo dua malam, cukuplah untuk menampung aspirasi nanti ditindaklanjuti pak Wali Kota,” lanjut dia.

    Sebagai informasi, Gibran blusukan di sejumlah lokasi di Kota Solo pada hari ini seperti di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan dan di Kampung Kratonan, Kecamatan Serengan.

    Gibran memang telah sampai di Kota Solo sejak Senin (31/3/2025) siang kemarin.

    Bahkan pada Selasa siang kemarin, Gibran sempat menemui Wali Kota Solo Respati Ardi yang tengah menggelar open house di rumah dinasnya, Loji Gandrung.

     

    Penulis: Andreas Chris Febrianto

    dan

    Balik Kampung, 2 Lokasi di Solo Ini Jadi Sasaran Wapres RI Gibran Bagi-bagi Sembako

  • Marak Kasus Oknum Prajurit, Mabes TNI: Panglima Perintahkan Patuhi Sapta Marga – Halaman all

    Marak Kasus Oknum Prajurit, Mabes TNI: Panglima Perintahkan Patuhi Sapta Marga – Halaman all

    Panglima TNI Jenderal Agus Subianto tegas mengatakan bahwa seluruh prajurit harus mematuhi Sapta Marga

    Tayang: Rabu, 2 April 2025 00:40 WIB

    Kolase Tribunnews/Wikipedia

    PATUHI SAPTA MARGA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subianto tegas mengatakan bahwa seluruh prajurit harus mematuhi Sapta Marga. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subianto tegas mengatakan bahwa seluruh prajurit harus mematuhi Sapta Marga.

    Hal itu disampaikannya merespon mengenai sejumlah peristiwa hukum yang menyeret oknum anggota TNI.

    “Dari Panglima TNI sudah tegas komitmennya, sudah memerintahkan ke seluruh prajurit untuk mematuhi Sapta Marga, sumpah prjajurit itu sebuah keharusan mutlak ya,” katanya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, (1/4/2025).

    Menurutnya, perintah Panglima sudah jelas bahwa apabila ada prajurit yang melanggar aturan maka harus dihukum seberat-beratnya.

    “Toh yang jadi tentara banyak hari ini, kalau hanya mengeluarkan satu dua orang prajurit yang nakal itu ya gak ada masalah,” katanya.

    Terkait Peristiwa pembunahan terhadap jurnalis wanita bernama Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI AL, Kristomei mengatakan bahwa Panglima TNI memerintahkan dilakukan penyelidikan dan penyidikan secara menyeluruh.

    “Artinya nanti Pomal akan bekerja sama dengan Polres di sana untuk menyelidiki dan menyidik. Kalau bersalah, peritah dari Panglima ya hukum seberat-beratnya kalau dia memang melalukan pembunuhan bisa sampai dipecat dikeluarkan dari TNI,” pungkasnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Manuver Netanyahu Pilih Kepala Shin Bet Eli Sharvit, Lawan Putusan Mahkamah Agung, Gegara Bisikan AS – Halaman all

    Manuver Netanyahu Pilih Kepala Shin Bet Eli Sharvit, Lawan Putusan Mahkamah Agung, Gegara Bisikan AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Selasa (1/4/2025) telah membatalkan keputusan untuk menunjuk seorang mantan komandan angkatan laut sebagai kepala badan keamanan menyusul kritik, termasuk dari seorang senator penting AS.

    Netanyahu pada hari Senin mengumumkan pilihannya terhadap Eli Sharvit untuk memimpin badan keamanan internal Shin Bet.

    Demikian sekaligus menolak keputusan mahkamah agung yang membekukan langkah pemerintahnya untuk memecat direktur petahana Ronen Bar.

    Belakangan diketahui bahwa Sharvit secara terbuka menentang kebijakan utama pemerintah Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump, pendukung penting pemimpin Israel tersebut.

    “Perdana Menteri mengucapkan terima kasih kepada Wakil Laksamana Sharvit atas kesediaannya untuk bertugas, tetapi memberitahunya bahwa, setelah pertimbangan lebih lanjut, ia bermaksud untuk memeriksa kandidat lain,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New Arab.

    Perubahan sikap yang tiba-tiba oleh perdana menteri mengenai penunjukan keamanan utama menuai kecaman dari pihak oposisi.

    “Kepala Shin Bet bukan sekadar pengangkatan biasa. Ini bukan pekerjaan yang bisa Anda umumkan lalu sesali setelah 24 jam hanya karena beberapa teriakan,” kata pemimpin oposisi Yair Lapid.

    “Ini adalah tempat yang paling suci, ini pelanggaran keamanan negara,” katanya di media sosial.

    Mantan menteri pertahanan Benny Gantz mengatakan bahwa Netanyahu sekali lagi “membuktikan” bahwa “baginya, tekanan politik lebih penting daripada kebaikan negara dan keamanannya”.

    Perdana menteri mengumumkan pemecatan Bar pada tanggal 21 Maret, dengan alasan “kurangnya kepercayaan yang berkelanjutan”, tetapi mahkamah agung dengan cepat menangguhkan keputusan tersebut hingga 8 April.

    Langkah untuk memecatnya telah memicu protes massa setiap hari di Yerusalem.

    Pada hari Senin, beberapa jam setelah pengangkatan Sharvit diumumkan, laporan mulai bermunculan bahwa ia termasuk di antara puluhan ribu warga Israel yang turun ke jalan pada tahun 2023 untuk menentang upaya pemerintah Netanyahu untuk mereformasi peradilan.

    Laporan media Israel juga mengingat bahwa Sharvit – yang bertugas di militer selama 36 tahun, lima tahun di antaranya sebagai kepala angkatan laut – telah mendukung perjanjian 2022 tentang perbatasan laut dengan Lebanon yang ditentang Netanyahu.

    Krisis Konstitusional

    Terungkap pula bahwa Sharvit telah menulis opini yang mengkritik kebijakan presiden AS terkait perubahan iklim, yang mendorong sekutu setia Trump , Senator Lindsey Graham, mengkritik pencalonannya dalam sebuah unggahan di X.

    “Penunjukan Eli Sharvit sebagai pemimpin baru Shin Bet benar-benar bermasalah,” tulis Graham pada hari Senin.

    “Tidak pernah ada pendukung yang lebih baik bagi Negara Israel daripada Presiden Trump. Pernyataan yang dibuat oleh Eli Sharvit tentang Presiden Trump dan kebijakannya akan menciptakan tekanan yang tidak perlu di saat kritis. Saran saya kepada teman-teman Israel saya adalah ubahlah arah dan lakukan pemeriksaan yang lebih baik.”

    Kritik Sharvit terhadap presiden AS dipublikasikan oleh surat kabar keuangan Israel Calcalist pada tanggal 23 Januari dengan judul: “Bukan sekadar kesalahan politik: Trump mendorong Bumi ke jurang.”

    Para ahli hukum mengatakan kepada AFP pada hari Senin bahwa Netanyahu sejauh ini tidak melanggar hukum apa pun dalam upayanya mencari pengganti Bar.

    Tetapi Gantz telah mengatakan bahwa tidak ada keputusan yang harus diambil mengenai kepemimpinan badan Shin Bet sampai setelah keputusan akhir mahkamah agung, untuk mencegah krisis konstitusional.

    Hubungan Bar dengan pemerintahan Netanyahu memburuk setelah dia menyalahkan eksekutif tersebut atas kegagalan yang menyebabkan serangan Hamas pada Oktober 2023, dan menyusul penyelidikan Shin Bet atas dugaan pembayaran rahasia dari Qatar kepada beberapa ajudan Netanyahu.

    Polisi Israel pada hari Senin mengumumkan penangkapan dua ajudan Netanyahu, Yonatan Urich dan Eli Feldstein, atas dugaan keterlibatan mereka dalam kasus yang oleh media lokal dijuluki “Qatargate”.

    Netanyahu memberikan kesaksian dalam penyelidikan tersebut, dan pada hari Senin mengecamnya sebagai “perburuan politik” yang bertujuan untuk “mencegah pemecatan” Bar.

    Pengadilan Israel pada hari Selasa memperpanjang penahanan kedua tersangka selama tiga hari tambahan, hingga hari Kamis.

  • Bangunkan Harimau Tidur, Gantian Rusia Siapkan Bencana untuk AS Jika Nekat Serang Nuklir Iran – Halaman all

    Bangunkan Harimau Tidur, Gantian Rusia Siapkan Bencana untuk AS Jika Nekat Serang Nuklir Iran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia memberi peringatan kepada Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump mengancam serangan terhadap infrastruktur nuklir Iran.

    Negara Vladimir Putin justru berbalik mengancam jika AS menyerang Iran dengan konsekuensi “bencana”.

    Mengutip Times of Israel, hal ini mencuat  setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengebom Iran kecuali jika negara itu mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai program nuklirnya.

    “Ancaman memang didengar, ultimatum juga didengar,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada jurnal Rusia “International Affairs” dalam sebuah wawancara.

    “Kami menganggap metode tersebut tidak pantas, kami mengutuknya, kami menganggapnya sebagai cara bagi [AS] untuk memaksakan keinginannya sendiri pada pihak Iran.”

    Rusia sebagian besar menahan diri dari kritik tajam terhadap Trump, sementara Presiden Vladimir Putin telah bergerak cepat memperbaiki hubungan dengan Trump dalam pemulihan hubungan yang dipandang dengan keprihatinan oleh Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa.

    Kremlin telah menawarkan untuk menjadi penengah antara pemerintahan Trump dan Iran, yang telah menandatangani perjanjian kemitraan strategis pada bulan Januari.

    Trump, dalam pernyataan pertamanya sejak Iran menolak negosiasi langsung dengan Washington, mengatakan kepada NBC News pada akhir pekan bahwa Teheran dapat menghadapi pemboman dan tarif sekunder jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya.

    “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan terjadi pengeboman,” katanya. “Ini akan menjadi pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.”

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump menarik AS dari kesepakatan tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia yang menerapkan batasan ketat terhadap aktivitas nuklir Teheran yang disengketakan dengan imbalan keringanan sanksi.

    Sejak saat itu, Iran telah melampaui batas pengayaan uranium yang ditetapkan dalam kesepakatan tersebut.

    Iran mengklaim bahwa mereka membutuhkan energi nuklir untuk tujuan damai dan membantah bahwa mereka berusaha membuat bom atom.

    Ryabkov mengatakan komentar terbaru Trump hanya akan “memperumit situasi” terkait Iran.

    “Dampak dari hal ini, terutama jika serangan ditujukan pada infrastruktur nuklir, bisa menjadi bencana besar bagi seluruh kawasan,” kata Ryabkov.

    “Selagi masih ada waktu dan ‘kereta belum berangkat [dari stasiun],’ kita perlu menggandakan upaya kita untuk mencoba mencapai kesepakatan dengan dasar yang masuk akal.

    Rusia siap menawarkan jasanya yang baik kepada Washington, Teheran, dan siapa pun yang tertarik dengan hal ini,” katanya.