Category: Tribunnews.com

  • Ditolong Bus, Istri yang Tertinggal di Rest Area Saat Mudik ke Boyolali Berhasil Susul Suami – Halaman all

    Ditolong Bus, Istri yang Tertinggal di Rest Area Saat Mudik ke Boyolali Berhasil Susul Suami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Seorang pemudik asal Tangerang, Banten bernama Cucu Muslikhah sempat tertinggal suami saat mudik ke Boyolali, Jawa Tengah.

    Kejadian tersebut bermula saat Cucu bersama keluarganya menggunakan mobil hendak mudik.

    Cucu dan suami serta kedua anaknya memulai perjalanan dengan singgah terlebih dahulu di rumah orangtua di Purwakarta, kemudian berbuka puasa di Tegal.

    Semuanya berjalan lancar hingga malam hari, saat mereka melanjutkan perjalanan melewati wilayah Batang, Jawa Tengah.

    Setelah menempuh jarak cukup jauh, mereka memutuskan berhenti di sebuah rest area mengisi bahan bakar.

    Cucu, yang biasanya duduk di kursi depan, kali ini berada di belakang karena anak bungsunya lebih dulu duduk di depan dan tertidur.

    Saat suaminya turun terlebih dahulu ke toilet, Cucu awalnya enggan ikut, namun kemudian berubah pikiran dan buru-buru turun menyusul.

    “Aku yakin suami melihat aku keluar, makanya aku santai saja,” kenang Cucu, saat menceritakan kejadian itu beberapa hari setelah insiden, pada Rabu (2/4/2025).

    Suaminya, setelah selesai dari toilet dan mengisi bahan bakar, langsung kembali ke mobil dan tanpa sadar, melanjutkan perjalanan tanpa sang istri.

    Karena suasana di dalam mobil gelap dan anak-anak tertidur, ia tidak menyadari ada yang berbeda.

    Sadar tertinggal

    Sementara itu, Cucu keluar dari toilet dan mendapati mobil mereka sudah tak terlihat di mana pun.

    Dalam kondisi hujan, ia mondar-mandir di sekitar rest area, memastikan apakah mobil hanya berpindah tempat parkir. Namun setelah yakin mobilnya benar-benar hilang, ia langsung menelepon sang suami.

    Suaminya kemudian panik dan menangis mengetahui istrinya tertinggal.

    Namun Cucu tetap berusaha tenang. Ia meminta suaminya tidak kembali karena terlalu jauh.

    “Aku bilang, ‘tidak apa-apa bapak, bapak berhenti saja, kabarin titiknya, aku nyusul’,” tutur Cucu.

    Dengan penuh keberanian, ia lalu menghampiri sebuah bus yang sedang mengisi bahan bakar dan meminta bantuan.

    Beruntung, para kru bus menyambut dengan ramah. Bahkan, seorang kru menyerahkan tempat duduknya untuk Cucu, sementara dirinya rela jongkok di tengah bus demi memberi kenyamanan.

    Pertemuan haru terjadi di KM 396. Sang suami, yang masih dikuasai rasa bersalah, langsung memeluk Cucu erat-erat.

    “Suami panik dan menangis, dia sangat menyesal tidak mengecek lebih detail, walau sepenuhnya bukan salahnya,” ujar Cucu.

    Setelah delapan tahun mudik bersama dengan mobil pribadi, ini adalah pertama kalinya mereka mengalami kejadian seunik ini.

    “Sejauh ini perjalanan mudik kami tidak pernah ada hal nyeleneh seperti ini, hahaha,” ucapnya sambil tertawa mengenang momen tak terlupakan itu.

     

  • Pembunuh Perempuan yang Jasadnya Membusuk di Cimahi Ditangkap di SPBU, Pelaku Warga Depok – Halaman all

    Pembunuh Perempuan yang Jasadnya Membusuk di Cimahi Ditangkap di SPBU, Pelaku Warga Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI –  Polisi menangkap pelaku pembunuhan Wahidah Rohmah (46), warga Lembang yang jasadnya ditemukan  membusuk di dalam kamar kontrakan korban di Cimahi, Jawa Barat.

    Pelaku diketahui berinisial SF (40), warga Kota Depok.

    “Kita amankan pelaku di SPBU Citatah Kabupaten Bandung Barat (KBB),” kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Rabu (2/4/2025).

    Tri mengungkapkan, pembunuhan sadis yang dilakukan SF terungkap pada 16 Maret 2025. 

    Jasad Wahidah ditemukan oleh sang anak dalam keadaan mengenaskan dengan kondisi telanjang hingga sebuah gunting masih menancap di bagian leher.

    “Yang menemukan keluarga korban, dalam posisi telanjang, ada beberapa luka lebam, kemudian ada gunting yang masih menancap di leher, mulut masih tersumpal handuk,” ungkapnya.

    Polisi memeriksa 10 saksi dan melakukan rangkaian penyelidikan hingga mendapatkan petunjuk yang mengarah kepada tersangka SF.

    Polisi membutuhkan waktu lebih lama menangkap SF karena kerap berpindah-pindah tempat.

    “Kita dapat petunjuk dari alat komunikasi korban, kita kejar, namun pelaku terus berpindah-pindah dari Depok ke Cimahi dan berputar-putar. Alhamdulillah 29 Maret (2025) berhasil kita amankan,” jelasnya.

    Dari pemeriksaan polisi, SF tega melakukan perbuatan keji tersebut karena ingin menguasai harta korban. 

    Polisi pun mengamankan sejumlah perhiasan korban berupa anting-anting hingga kalung dari pelaku.

    Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa palu yang diduga kuat sebagai salah satu alat yang digunakan SF untuk mengahabisi nyawa korban.

    “Motifnya seperti itu, kita masih terus kembangkan, tidak menutup kemungkinan kita mendapatkan petunjuk lain,” ujar Tri.

    SF dijerat dengan Pasal 339 atau Pasal 338 atau Pasal 365 ayat (2) ke (4) KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. 

    Penulis: Rahmat Kurniawan

  • Juwita Diduga Dirudapaksa, Keluarga Korban Minta Dilakukan Tes DNA Temuan Sperma di Rahim Korban – Halaman all

    Juwita Diduga Dirudapaksa, Keluarga Korban Minta Dilakukan Tes DNA Temuan Sperma di Rahim Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU –  Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita yang dikomandoi Muhamad Pazri dan sejumlah advokad lain meminta agar ada pemeriksaan sperma yang dilakukan di rahim Juwita.

    Pazri mengatakan keluarga korban meminta dilakukan tes DNA terhadap sperma yang ditemukan tersebut. 

    Diketahui, Juwita diduga dibunuh oleh pacarnya,  oknum TNI AL Balikpapan Kelasi Satu J alias Jumran. 

    “Pasalnya berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma tersebut,” ujarnya. 

    Ia mengatakan Tes DNA ini dianggap penting guna memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. 

    “Namun, tes DNA yang dimaksud memerlukan fasilitas forensik yang lebih lengkap, yang saat ini tidak tersedia di Kalimantan Selatan, oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA tersebut dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan tuntas,” jelasnya. 

    Pihak kuasa hukum berharap agar penyidik dapat melakukan penyidikan yang lebih komprehensif ke depannya, dengan fokus pada beberapa petunjuk baru yang diberikan oleh keluarga korban.

    “Salah satu usulan yang disampaikan oleh kuasa hukum adalah untuk memeriksa kembali rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian,” ujar Pazri. 

    Pazri mengatakan hal ini termasuk CCTV yang mencatat rute perjalanan korban, tempat menitipkan motor dan kondisi tempat kejadian perkara (TKP). 

    “Kami menilai bahwa pengecekan ini penting untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai kronologi kejadian,” terangnya. 

    Ia pun berharap langkah-langkah ini dapat membantu mempercepat proses penyidikan dan membawa kejelasan lebih lanjut dalam mengungkap fakta-fakta di balik kasus ini. 

    “Hasil hasil otopsi yang dipaparkan kakak ipar korban kasus ini adalah pembunuhan. Otopsi itu kan intinya adalah untuk kepentingan penyidikan ternyata pada saat berhadapan dengan dokter forensik itu kakak ipar korbannya sempat merekam pembicaraan dari dokter forensik yang menjelaskan yang pada intinya kesimpulan dari dokter adalah pembunuhan,” ujarnya. 

    Ia mengatakan jadi Kesimpulan otopsinya adalah pembunuhan,  yang kedua hasil otopsinya itu lagi adanya memar lebam di kemaluan korban, dugaan kita juga sebelum dia dibunuh.

    Oknum TNI diduga rudapaksa korban

     Muhamad Pazri mengatakan pelaku sempat merudapaksa korban sebanyak dua kali sebelum menghabisi nyawa korban.

    “Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan,” katanya.

    Ia menyebutkan peristiwa pertama terjadi pada rentan waktu 25-30 Desember 2024, peristiwa kedua terjadi pada 22 Maret 2025 tepat pada hari jasad korban ditemukan.

    “Pada September 2024, korban dan pelaku berkenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran nomor telepon, hingga akhirnya pada rentan waktu 25-30 Desember pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” jelasnya.

    Ia mengatakan pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel karena kelelahan setelah kegiatan, kemudian korban tanpa menaruh curiga bersedia memesankan kamar penginapan di salah satu hotel di Banjarbaru.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur, pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut,” ujarnya.

    Ia mengatakan semua kejadian ini diceritakan korban kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025, korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto,” tuturnya. 

    “Bukti di dalam video yang berdurasi sekitar 5 detik itu, korban merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya, saat itu korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar,” ujarnya.

    Terkait dugaan rudapaksa tersebit, pihak Denpomal Banjarmasin belum bersedia memberikan keterangan resmi kepada awak media. Namun, terduga pelaku J ini yang sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan sudah diserahkan Denpomal Balikpapan kepada Denpomal Banjarmasin untuk ditahan pada Jumat, (28/03/2025) malam.

     

     

     

    (Penulis: Stanislaus Sene) 

     

    dan

    Fakta Baru Kasus Pembunuhan Juwita Jurnalis Banjarbaru, Kuasa Hukum: Ada Dugaan Kekerasan Seksual

     

  • Wisatawan di Monas Jadi Korban Parkir Liar, Mobilnya Kempis Usai Bayar Rp30 Ribu – Halaman all

    Wisatawan di Monas Jadi Korban Parkir Liar, Mobilnya Kempis Usai Bayar Rp30 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sungguh apes nasib Hasan, wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat yang hendak berwisata libur Lebaran 2025 di Monas, Jakarta Pusat.

    Hasan menjadi korban parkir liar. Hasan terpaksa mengikuti arahan parkir liar karena tempat parkir di IRTI penuh pada Rabu (2/4/2025).

    “Di IRTI Monas penuh, akhirnya parkir di pinggir jalan karena tadi ada yang arahin di sini,” ucapnya, Rabu (2/4/2025).

    Awalnya ia sempat ragu meninggalkan mobilnya itu di pinggir jalan, namun jukir liar itu meyakinkannya bahwa lokasi tersebut aman.

    “Tadi sebelum parkir saya tanya dulu, di sini aman enggak. Dia bilang aman, ya udah saya parkir aja di sini,” ujarnya.

    Begitu mobil terparkir rapi di pinggir jalan, sang jukir liar itu pun langsung meminta uang parkir kepada Hasan sebesar Rp30 ribu.

    Namun, Hasan kemudian terkaget-kaget saat mendapati ban mobilnya bagian kanan depan mendadak kempis.

    Padahal, ia kurang lebih baru 10 menit meninggalkan mobil itu masuk ke Monas.

    “Baru ditinggal 10 menit, tadi balik lagi karena mau ambil tiker yang ditinggalan di mobil. Padahal tadi udah bayar parkir juga Rp10 ribu,” tuturnya.

    Hasan pun sempat mencari-cari sang jukir, namun upayanya gagal lantaran sang jukir langsung hilang bak lenyap ditelan bumi.

    “Udah kabur dia, enggak kelihatan lagi,” kata dia.

    Ia pun mengaku kesal lantaran saat dirinya tiba tak ada satu pun petugas Dishub yang berada di sekitar lokasi dan memberi arahan terkait lokasi parkir.

    “Tadi enggak ada petugas Dishub, kosong. Yang ada cuma Satpol PP tapi diam juga cuek aja, diem aja ada yang parkir di sini,” ucapnya.

    Sebagai informasi tambahan, operasi cabut pentil memang kerap dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar.

    Hal ini dilakukan guna memberikan efek jera kepada masyarakat agar tak lagi memarkirkan kendaraan mereka sembarangan.

    Kejadian ini sempat viral saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2025 di penghujung Desember tahun lalu.

    Penulis: Dionisius Arya Bima Suci

  • Angkut Penumpang Saat Libur Lebaran di Puncak, Sopir Angkot Ini Mengaku Tidak Terima Uang Kompensasi – Halaman all

    Angkut Penumpang Saat Libur Lebaran di Puncak, Sopir Angkot Ini Mengaku Tidak Terima Uang Kompensasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Dadang, seorang sopir angkot tetap beroperasi selama libur lebaran 2025 di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat.

    Dadang mengaku tidak menerima uang kompensasi Rp1,5 juta sebagai pengganti pemasukan selama tidak beroperasi saat hari Lebaran 2025.

    Dadang awalnya mengaku hanya membawa penumpang carteran atau sewa.

    “Ke Pasar Cisarua, ziarah ke belakang pasar, (nganter) tetangga,” ujarnya kepada wartawan di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (2/4/2025).

    Di samping itu, salah satu alasanya tetap beroperasi yaitu karena tidak mendapat kompensasi pengganti libur operasional tersebut.

    Ia mengaku tidak menerima kompensasi karena tidak mengetahui prosedur untuk mendapatkannya.

    “Kalau seumpamanya yang dapet kebagian. (Saya) Engga, pengen dapet tapi kan engga tau peraturannya,” katanya.

    Antisipasi macet

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil kebijakan meniadakan angkutan kota (Angkot) selama libur lebaran 2025 di jalur Puncak Bogor.

    Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak Bogor dengan meliburkan operasional angkot.

    Sebagai penggantinya, para sopir angkot diberikan kompensasi senilai Rp1,5 juta untuk menggantikan penghasilannya selama tidak beroperasi.

    Namun rupanya hal tersebut tak berjalan mulus, pasalnya masih terdapat angkot yang terpantau beroperasi di jalur Puncak Bogor.

    Meski jumlahnya bisa dibilang sedikit, namun kebijakan tersebut nampaknya dikangkangi oleh oknum sopir angkot.

     

     

    Penulis: Muamarrudin Irfani

  • Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Terjebak One Way Puncak Bogor, Akhirnya Diantar Polisi ke Klinik – Halaman all

    Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Terjebak One Way Puncak Bogor, Akhirnya Diantar Polisi ke Klinik – Halaman all

    Polisi memberikan pengawalan kepada ibu hamil yang sempat terjebak macet one way di Puncak Bogor. Ibu hamil tersebut diantarkan ke klinik

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 01:22 WIB

    Dok Satlantas Polres Bogor

    WANITA HAMIL- Seorang ibu hamil yang menumpangi Honda Jazz bernomor polisi B 1260 EKZ terjebak arus one way di jalur Puncak Bogor saat libur lebaran 2025, Rabu (2/4/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Seorang ibu hamil yang menumpangi Honda Jazz bernomor polisi B 1260 EKZ terjebak arus one way di jalur Puncak Bogor saat libur lebaran 2025, Rabu (2/4/2025).

    Ibu hamil tersebut akan melahirkan. Dalam situasi yang darurat tersebut, lalu lintas di jalur Puncak Bogor sedang diberlakukan one way arah atas.

    Beruntung, anggota kepolisian dari satuan Brimob dan Satlantas Polres Bogor sigap membukakan jalan.

    Bahkan kendaraan yang ditumpangi oleh wanita hamil tersebut mendapat pengawalan hingga ke klinik dengan cepat.

    Pengawalan dilakukan dari Simpang Pasar Cisarua hingga ke klinik yang berada di Jalan Raya Hankam, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama Ganda Permana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.40 WIB, Rabu (2/4/2025).

    “Anggota merespon dengan cepat dengan melakukan pengawalan menuju lokasi persalinan. Karena lokasi tersebut berada di jalur bawah dan situasi ibu tersebut sedang darurat, maka pengawalan tetap dilaksanakan dan melakukan kordinasi di setiap titik penjagaan Personel Sat Lantas Polres Bogor agar perjalanan menuju lokasi persalinan berjalan dengan aman dan lancar,” ujarnya, Rabu (2/4/2025).

    Penulis: Muamarrudin Irfani

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Tim K9 Polri yang Tergabung dalam Tim INASAR 1 Temukan Korban dalam Operasi Kemanusiaan di Myanmar – Halaman all

    Tim K9 Polri yang Tergabung dalam Tim INASAR 1 Temukan Korban dalam Operasi Kemanusiaan di Myanmar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NAYPYIDAW- Tim K9 INASAR 1 yang tergabung dalam Operasi Kemanusiaan Myanmar 2025 berhasil menemukan satu korban dalam pencarian yang dilakukan pada Selasa (2/4/2025). 

    Operasi pencarian yang dilaksanakan di dua lokasi perumahan warga di Naypyidaw ini melibatkan empat personel Polri dan dua anjing pelacak K9.

    Kegiatan dimulai sekitar pukul 12.30 waktu setempat, saat tim K9 mempersiapkan diri dan mengikuti apel sebelum berangkat menuju lokasi pencarian. Lokasi pertama yang mereka tuju adalah Site I, di mana anjing pelacak K9 Walet berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diduga berasal dari korban.

    “Setelah K9 Walet menemukan titik bau di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia,” jelas Iptu Erasmus, K9 Officer yang tergabung dalam tim tersebut. 

    Setelah berhasil mengeksekusi pencarian di Site I, tim K9 melanjutkan pencarian ke lokasi kedua, Site II, sekitar pukul 14.00 waktu Myanmar.

    Di sini, K9 Walet kembali menunjukkan hasil yang positif dengan menemukan titik bau yang diduga berasal dari korban lain.

    “Kami langsung menginformasikan temuan ini kepada tim penyelamat INASAR untuk segera melakukan evakuasi di lokasi tersebut,” tambah Iptu Erasmus.

    Tim K9 INASAR 1 terdiri dari empat personel Polri yang terdiri dari Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9.

    Dua anjing pelacak yang turut serta dalam pencarian ini, K9 Gizi dan K9 Walet, keduanya dalam kondisi sehat dan siap melanjutkan pencarian.

    Operasi ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat, serta bukti nyata dari peran serta Indonesia dalam misi kemanusiaan internasional.

    Tim K9 INASAR 1 akan terus melanjutkan pencarian untuk memberikan pertolongan kepada korban yang masih terjebak dan memastikan bantuan yang maksimal dapat diberikan.

  • Rumah di Depok Dibobol Maling Saat Ditinggal Penghuni Salat Id, Emas Batangan Lenyap – Halaman all

    Rumah di Depok Dibobol Maling Saat Ditinggal Penghuni Salat Id, Emas Batangan Lenyap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah rumah di Mekarsari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dibobol maling saat hari H lebaran, Senin (31/3/2025).

    Kejadian itu terjadi saat penghuni rumah pergi untuk salat id pada pagi hari sekira pukul 06.WIB.

    Dalam video kamera pengawas yang beredar, komplotan maling itu berjumlah empat orang dengan menggunakan dua unit sepeda motor.

    Dua orang yang bertugas sebagai pengendara menunggu di luar gerbang, sedangkan dua lainnya menjadi eksekutor bobol rumah.

    Kapolsek Cimanggis, Kompol Tatang Targana, mengatakan jika sejatinya komplotan maling itu sempat masuk melalui pintu depan, tetapi tidak berhasil.

    “Mereka pun kemudian beralih ke pintu belakang, yang akhirnya bisa dibuka,” kata Tatang, dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu (2/4/2025).

    Setelah misinya berhasil, para pencuri itu pun langsung ngacir meninggalkan lokasi.

    Dalam keterangannya, korban mengalami kerugian ratusan juta rupiah usai emas batangan sebesar 300 gram digondol komplotan maling tersebut.

    “Setelah masuk, mereka berhasil mengambil emas batangan seberat 300 gram. Setelah melakukan aksinya, para pelaku langsung melarikan diri,” kata Tatang.

    Tatang pun menegaskan jika kasus ini pun saat ini sedang ditangani oleh Polsek Cimanggis.

  • Filosofi Pramono Pajang Banyak Lukisan di Balai Kota Jakarta, Tapi Hanya Bergambar Ikan dan Bunga

    Filosofi Pramono Pajang Banyak Lukisan di Balai Kota Jakarta, Tapi Hanya Bergambar Ikan dan Bunga

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyulap balai kota menjadi seperti galeri lukisan.

    Politikus senior PDIP memajang banyak lukisan dari sejumlah seniman di sudut-sudut kantor pemerintahan provinsi ibu kota itu.

    Tapi, Pramono mengurasi ketat. Ia hanya mau memajang lukisan bergambar ikan dan bunga di kantornya.

    Bukan tanpa alasan, sang kolektor memiliki filosofi tersendiri.

    Lukisan dan Filosofinya

    Kondisi Balai Kota Jakarta yang berubah menjadi penuh lukisan ketahuan kala program Sapa Indonesia Malam mendapat kesempatan mewawancarai Pramono.

    Diterima di Balai Kota, Pramono menceritakan, balai kota kini sudah mendapat sentuhan seleranya.

    Pramono menunjukkan jati dirinya sebagai penyuka seni lukis.

    “ini memang taste-nya (selera), taste saya banget. Karena memang saya penggemar lukisan, saya kolektor lukisan, sehingga di balai kota ini mudah-mudahan enggak ada ruangan tanpa lukisan, ” kata Pramono dikutip dari Youtube Kompas TV, tayang Selasa (1/4/2025).

    Lukisan-lukisan tak hanya menjadi pemanis di lobi ataupun ruang tamu, tapi juga memenuhi ruang kerja sang gubernur.

    “Ini baru masuk, nanti termasuk ruangan saya pribadi, termasuk untuk tamu, semuanya nanti saya akan membuat orang merasa bahwa ke balai kota itu nyaman,” ujarnya.

    Pramono juga menceritakan, seluruh lukisan di Balai Kota Jakarta hanya bergambar ikan dan bunga.

    Salah satu seniman yang lukisannya terbanyak dipajang di balai kota adalah Dirot Kadirah.

    “Saya memang penggemar lukisan di Dirot. Ini adalah lukisannya Dirot, gambarnya ikan,” kata Pramono.

    Ia lanjut menjelaskan, alasan di balik hanya luisan ikan dan bunga yang boleh dipajang di kantornya.

    Menurutnya, gambar ikan dan bunga memberinya kenyamanan dalam bekerja.

    “Saya bilang sama yang mempersiapkan, saya hanya mau ikan dan bunga. Karena itu yang membuat kenyamanan, keteduhan.”

    “Lita bisa bekerja juga dengan apa, tidak terlalu kalau orang Jawa bilang grengseng, itu apa ya, buru-buru,” paparnya.

    Kata Pramono, menjadi Gubernur Jakarta membuatnya lebih sibuk dibandingkan saat menjadi Sekretaris Kabinet 10 tahun terakhir.

    “Begitu saya menjadi gubernur jadwalnya jauh lebih padat dibandingkan ketika menjadi Menteri Sekretaris Kabinet, jauh banget.”

    “Memang jauh lebih padat karena sehari-hari itu bisa 12 sampai 14 acara, dan setiap acara hanya 30 menit dan buru-buru gitulah,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kronologis Kecelakaan Truk Tangki LPG di Tol Japek, Polisi: Slip Ban Saat Kondisi Hujan – Halaman all

    Kronologis Kecelakaan Truk Tangki LPG di Tol Japek, Polisi: Slip Ban Saat Kondisi Hujan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kecelakaan tunggal truk tangki LPG di ruas Tol Jakarta – Cikampek (Japek) KM 10 terjadi pada Rabu (2/4/2025) siang.

    Truk tangki tersebut rusak parah hingga mengakibatkan tiang rambu dan pagar pembatas dekat Gerbang Tol Cikunir roboh.

    Kanit Laka Polres Metro Bekasi Kota Iptu Suwandi menuturkan tidak ada korban jiwa dalam insiden laka lantas itu.

    Menurutnya pengemudi tangki LPG berinisial HS mengaku mengalami slip ban.

    “Keterangan pengemudi Kr Truk Tangki datang dari arah Cikampek mengarah gerbang Tol Cikunir posisi hujan setiba di TKP kendaraan mengalami slip ban lanjut melitir membentur pembatas tol,” kata Iptu Suwandi kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).

    Adapun posisi akhir kendaraan melintang membentur pagar tembok tol hingga roboh.

    “Tembok Tol yang roboh itu membentur kendaraan Toyota Yaris B 1995 YR yang berjalan di jalan arteri pinggir jalan Tol (Bekasi Selatan),” bebernya.

    Akibatnya mobil Toyota Yaris rusak di bagian bumper depan hingga copot.

    Kasus ini ditangani Unit laka Lantas Polres Metro Bekasi Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Sebelumnya, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono membenarkan insiden kecelakaan itu.

    Argo menegaskan kasus ini sedang dalam penanganan kepolisian.

    “Sementara masih ditangani,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

    Lebih lanjut, Argo menyampaikan, dugaan sementara akibat kendaraan truk LPG mengalami slip. 

    Namun untuk penyebab pasti masih menunggu hasil penyelidikan. 

    Pihak kepolisian menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    “Info awal kendaraan slip, tidak ada korban hanya materi,” tandas dia.