Category: Tribunnews.com

  • 2 Kisah Istri Ditinggal Suami Saat Mudik Lebaran 2025, Tangis Pecah Merasa Bersalah

    2 Kisah Istri Ditinggal Suami Saat Mudik Lebaran 2025, Tangis Pecah Merasa Bersalah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Momen mudik Lebaran 2025 menyimpan kisah unik istri ditinggal suami.

    Peristiwa suami meninggalkan istri saat mudik terjadi di Batang Jawa Tengah dan Tasikmalaya Jawa Barat.

    Tangis pecah suami saat akhirnya kembali bertemu istri. 

     Sedangkan ada pula istri yang kembali pulang ke rumah setelah sang suami meninggalkannya di masjid.

    Istri Tertinggal di SPBU

    Kisah unik istri bernama Cucu Muslikhah tertinggal di rest area SPBU di wilayah Batang setelah suaminya tanpa sengaja melanjutkan perjalanan tanpa dirinya.

    Mereka merupakan pasangan suami istri asal Tangerang yang sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman di Boyolali, Jawa Tengah.

    Suami Cucu Muslikhah baru menyadari istrinya tertinggal setelah melalui perjalanan cukup jauh.

    Peristiwa itu membuat suami panik hingga menangis karena merasa bersalah meninggalkan Cucu di rest area.

    Kejadian itu bermula saat Cucu Muslikhah, suaminya, dan dua anak mereka, melakukan perjalanan mudik dengan mobil pribadi.

    Setelah mampir di rumah orang tua Cucu Muslikhah di Purwakarta, Jawa Barat, dan berbuka puasa di Tegal, mereka melanjutkan perjalanan ke Boyolali pada Jumat (28/3/2025) malam.

    KLIK SELENGKAPNYA: Duduk Perkara Sandi Butar Butar Dipecat Dari Posisi Petugas Damkar Kota Depok, Kamis (27/3/2025). Dulu Sandi pernah dapat pesan dari Dedi Mulyadi.

    Saat melintasi Batang, mereka berhenti di rest area untuk mengisi bahan bakar.

    Cucu Muslikhah, yang biasanya duduk di kursi depan, kali ini duduk di belakang karena anak bungsunya sudah tertidur di kasur yang diletakkan di kursi depan.

    Setibanya di rest area, suami Cucu Muslikhah memutuskan turun lebih dulu untuk ke toilet.

    Cucu, yang awalnya tidak ingin ikut, kemudian berubah pikiran dan buru-buru turun lewat pintu kiri, tempat suaminya berdiri bersama operator SPBU.

    “Aku yakin suami melihatku keluar, makanya aku santai saja,” kata Cucu Muslikhah saat diwawancarai Rabu (2/4/2025).

    Namun, suami Cucu tidak menyadari istrinya pergi ke toilet dan kemudian langsung masuk mobil setelah pengisian bensin selesai dan kembali melanjutkan perjalanan.

    Lantaran gelap dan anak-anak tertidur, suami Cucu Muslikhah tidak menyadari istrinya tidak ada di dalam mobil.

    Sementara Cucu Muslikhah yang telah selesai dari toilet mulai kebingungan mencari mobil yang ditumpangi suami dan anak-anaknya.

    Dalam kondisi hujan, Cucu mondar-mandir di sekitar rest area untuk memastikan keberadaan kendaraan suaminya.

    Setelah yakin mobil telah pergi, Cucu Muslikhah menelepon suaminya.

    “Sadar mobil tidak ada di arah manapun, aku langsung telpon suami,” ujarnya.

    Telepon itu membuat suami panik dan menangis.Namun, Cucu Muslikhah meminta agar suaminya tidak memutar arah terlalu jauh.

    “Aku bilang, ‘Tidak apa-apa, bapak berhenti saja, kabarin titiknya, aku nyusul’,” ucap Cucu Muslikhah.

    Dalam kondisi bingung, Cucu lalu menghampiri bus yang tengah mengisi bahan bakar dan meminta bantuan kru bus untuk menumpang.

    Para kru bus langsung merespons sigap dan salah satu dari mereka bahkan memberikan tempat duduknya dan memilih jongkok agar Cucu bisa duduk nyaman.

    Mereka akhirnya bertemu kembali di Km 396. Suaminya langsung memeluk erat Cucu dengan perasaan bersalah.

    “Suami panik dan menangis, dia sangat menyesal tidak mengecek lebih detail, walau sepenuhnya bukan salahnya,” ujar Cucu Muslikhah.

    Setelah delapan tahun rutin mudik dengan mobil pribadi, Cucu Muslikhah menyebut ini adalah pengalaman paling tak terlupakan.

    “Ini perjalanan mudik kami yang nyeleneh,” ucapnya sambil tertawa.

    Istri Ditinggal di Masjid

    Kisah lain yakni wanita bernama Dede yang bersama bayinya berusia empat bulan kebingungan ditinggalkan suaminya di Masjid Kaum, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (1/4/2025) pagi.

    Padahal, keluarga ini berangkat dari Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung menuju Ciamis.

    Saat melewati kawasan Gentong, mereka sempat beristirahat dan menginap di Masjid Kaum, Ciawi. Namun, pada pukul 06.00 WIB, Dede terbangun dan mendapati suaminya sudah tidak ada.

    Ia pun panik. Apalagi, tujuan mereka pulang ke kampung halaman suami. Akhirnya, Dede dan bayinya ditemukan oleh petugas kepolisian yang tengah berpatroli.

    Beruntung, anggota Polres Tasikmalaya Kota yang sedang berpatroli di wilayah Kadipaten menemukan Dede bersama bayinya.

    Menanggapi kejadian ini, Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung bergerak setelah mendapatkan laporan.

    “Kami menerima informasi bahwa ada seorang ibu bersama bayinya yang ditinggalkan di Masjid Kaum Ciawi. Setelah itu, kami segera mendatangi lokasi dan menemui ibu tersebut yang tengah kebingungan mencari suaminya,” ujar AKP Asep kepada wartawan.

    AKP Asep menjelaskan bahwa Dede awalnya bertanya kepada anggota kepolisian mengenai lokasi polsek terdekat.

    Kebetulan, anggota yang sedang patroli kemudian membawanya ke Pos Terpadu Ampera untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

    “Ibu ini berangkat dari Pangalengan dengan tujuan mudik ke Ciamis. Karena situasinya cukup memprihatinkan, kami segera mengambil inisiatif untuk membantunya,” jelasnya.

    Polres Tasikmalaya Kota pun memberikan bantuan kemanusiaan dengan menyediakan makanan untuk Dede yang belum sempat makan, serta susu bagi bayinya.

    Tak hanya itu, pihak kepolisian juga membantu memfasilitasi kepulangannya ke rumah di Pangalengan dengan menggunakan jasa travel.

    “Kami memutuskan untuk membawanya kembali ke Pangalengan karena ibu ini tidak mengetahui alamat rumah suaminya di Ciamis,” lanjut AKP Asep.

    Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan indikasi adanya konflik rumah tangga sebelum kejadian.

    “Saat kami tanyakan, ibu ini mengatakan tidak ada percekcokan dengan suaminya sebelum berangkat dari Pangalengan. Mereka berangkat dalam keadaan baik-baik saja,” tambahnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik kejadian tersebut serta berusaha mencari keberadaan suami Dede untuk memastikan penyebab pasti peristiwa yang menimpanya. (Kompas.com/TribunJabar)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jadwal Tarif Tol Gratis di GT Cisumdawu, Padaleunyi dan Cipularang – Halaman all

    Jadwal Tarif Tol Gratis di GT Cisumdawu, Padaleunyi dan Cipularang – Halaman all

    Kendaraan dari arah Trans Jawa yang seharusnya keluar ke Gerbang Tol Cikampek Utama melalui Jalan Tol Cipali akan dialihkan.

    Tayang: Jumat, 4 April 2025 07:42 WIB

    TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

    ARUS BALIK LEBARAN – Kendaraan bermotor melintas di Tol Cisumdawu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (19/4/2023). 

    TRIBUNNEWS.COM – PT Jasa Marga akan menyiapkan pengalihan lalu lintas arus kendaraan dari Jalan Tol Trans Jawa menuju Jakarta melalui Ruas Tol Cisumdawu, Padaleunyi, dan Cipularang.

    Secara rinci, kendaraan dari arah Trans Jawa yang seharusnya keluar ke GT Cikampek Utama melalui Jalan Tol Cipali akan dialihkan melalui Ruas Tol Cisumdawu, Padaleunyi, Cipularang, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.

    Kendaraan yang terkena pengalihan tersebut akan melakukan transaksi di GT Kalihurip Utama, GT Sadang, atau melanjutkan perjalanan melalui Jalan Tol Fungsional Jakarta-Cikampek II Selatan.

    Sebagai bentuk apresiasi kepada pengguna jalan yang terdampak, Jasa Marga akan memberikan insentif berupa pembebasan tarif tol di Ruas Tol Padaleunyi dan Cipularang

    Insentif ini akan diberlakukan selama periode pengalihan lalu lintas yang diperkirakan terjadi pada H+5 dan H+6, atau pada 6-7 April 2025.

    Pembebasan tarif tol ini berlaku untuk semua golongan kendaraan dan metode pembayaran, khususnya bagi pengguna yang melakukan perjalanan jarak jauh (barrier gate to barrier gate) dari Gerbang Tol Cisumdawu Utama menuju Gerbang Tol Kalihurip Utama sejauh 150 km, Gerbang Tol Sadang sejauh 140 km, atau melanjutkan perjalanan ke fungsional Japek II Selatan (hingga Bojongmangu) sejauh 171 km.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana mengatakan, dengan adanya insentif ini, pengguna jalan yang terdampak pengalihan dapat melakukan perjalanan tanpa biaya tambahan di Ruas Tol Padaleunyi dan Cipularang.

    Daftar Tarif Tol Trans Jawa 2025 Kendaraan Golongan I

    Tarif tol Merak – Tangerang: Rp60.500 
    Tarif tol Tangerang – Jakarta: Rp8.000 
    Tarif tol Jagorawi: Rp7.500 

    Tarif Tol Dalam Kota Jakarta: Rp11.000 
    Tarif tol Jakarta – Cikampek: Rp27.000 
    Tarif tol Cikopo – Palimanan: Rp119.000 
    Tarif tol Palimanan – Kanci: Rp13.500 
    Tarif tol Kanci – Pejagan: Rp31.500 
    Tarif tol Pejagan – Pemalang: Rp66.000 
    Tarif tol Pemalang – Batang: Rp47.500 
    Tarif tol Batang – Semarang: Rp111.500 
    Tarif tol Semarang ABC: Rp55.000 
    Tarif tol Semarang – Solo: Rp92.000 
    Tarif tol Solo – Klaten (Yogyakarta): Rp42.500 
    Tarif tol Solo – Ngawi: Rp125.000 
    Tarif tol Ngawi – Kertosono: Rp98.000 
    Tarif tol Kertosono – Mojokerto: Rp54.000 
    Tarif tol Mojokerto – Surabaya : Rp43.500 
    Tarif tol Surabaya – Gempol: Rp10.000 
    Tarif tol Gempol – Pandaan: Rp14.500 
    Tarif tol Gempol – Pasuruan: Rp28.000 
    Tarif tol Pasuruan – Probolinggo Rp40.000 
    Tarif tol Porong – Gempol: Rp9.000 
    Tarif tol Pandaan – Malang: Rp33.500

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kronologi Atlet Tarung Drajat Asahan Peraih Emas Jadi Korban Pengeroyokan Geng Motor  – Halaman all

    Kronologi Atlet Tarung Drajat Asahan Peraih Emas Jadi Korban Pengeroyokan Geng Motor  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atlet dari cabang olahraga (cabor) Keluarga Olahraga Tarung Derajat (KODRAT) Asahan Muhammad Aldi Sitorus Pane menjadi korban pengeroyokan geng motor.

    Pengeroyokan terjadi di kawasan Jalan Imam Bonjol, Kisaran,Kabupaten Asahan, pada Selasa (1/4/2025) malam saat korban tengah dalam perjalanan pulang usai halal bi halal Hari Raya Idulfitri bersama dua rekannya.

    Menurut keterangan Sekretaris Pengcab Kodrat Asahan, Aiptu Wan Rudi kejadian bermula ketika korban dengan dua rekannya berboncengan menggunakan sepeda motor melintas di Imam Bonjol sekira pukul 23:00 WIB. 

    Dan tiba-tiba diadang oleh sejumlah orang yang mengendarai sepeda motor. 
    Tanpa alasan yang jelas, kelompok tersebut langsung melakukan aksi pengeroyokan.

    “Saat itu yang dua (temannya) lari, sedangkan Si Aldi ini bertahan melawan. Karena melawan, makin ramai yang datang. Lalu larilah di situ ada orang angkringan, karena mungkin orang angkringan itu takut juga, lalu diusirlah mereka,” kata Wan Rudi menerangkan kronologi berdasarkan pengakuan korban ketika dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (3/4/2025). 

    Setelah diusir warga disekitar lokasi, kata Wan Rudi aksi pengeroyokan tidak berhenti sampai disitu saja. 

    Korban sempat diculik dan dibawa ke desa Sidomukti, dan kembali dianiaya. Sehingga korban mengalami sejumlah luka di wajah, dan kepala. 

    “Di situ diramaikan lagi, digebukin, di cucuk pakai kawat, pakai kunci dan dipijak-pijak sampai hidungnya patah, itulah menyebabkan kepalanya juga robek. Setelah dibawa ke rumah sakit menerima 8 jahitan,” ungkapnya. 

    Setelah dianiaya sekelompok diduga geng motor tersebut, korban pun dibuang para pelaku ke kawasan Jalan Pabrik Benang. 

    Korban ditemukan oleh pelatihnya, Khairul Lubis sekira pukul 12:00 WIB, dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Kisaran. 

    Saat ini, kondisi korban yang merupakan peraih medali emas Kejuaraan Daerah (Kejurda) Junior Sumut 2024 itu masih dalam perawatan medis. 

    “Kondisi sekarang masih muntah darah, ada berak darah, sama hidungnya masih berdarah, kemungkinan patah tulang hidungnya. Kemungkinan mau dirujuk ke Medan, ini masih mau menghadap Bupati supaya membantu dana untuk pembiayaan berobat, mengingat dia karena atlet,” tuturnya. 

    Insiden ini pun, katanya sudah dilaporkan ke Polres Asahan untuk untuk ditindaklanjuti. 

    “Sama pelatih sudah melakukan laporan resmi ke Polres, setelah dari rumah sakit dan divisum, terus melaporkan juga ke ketua pengcab dan ketua pengcab sudah koordinasi dengan Polres,” pungkasnya. 

     

     

     

  • Kecelakaan Maut Jalur Kamojang Bandung, Pasutri Asal Depok Tewas, Keponakan Ikut Jadi Korban

    Kecelakaan Maut Jalur Kamojang Bandung, Pasutri Asal Depok Tewas, Keponakan Ikut Jadi Korban

    TRIBUNJAKARTA.COM – Peristiwa kecelakaan maut di Jalur Kamojang, Kabupaten Bandung, pasangan suami istri asal Depok tewas, Kamis (3/4/2025).

    Insiden kecelakaan tragis itu tepatnya di  Jalur Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sekira pukul 13.15 WIB.

    Selain pasangan suami istri (pasutri) asal Pancoran, Depok, keponakan mereka yang berasaln dari Kiaracondong, Kota Bandung juga meninggal dunia.

    Seluruh jenazah telah dibawa ke rumah duka oleh keluarga korban.

    Video kecelakaan tersebut beredar luas di media sosial TikTok. 

    Dalam video yang diunggah oleh salah satu akun, terlihat petugas menutupi salah satu jenazah korban dengan kain di lokasi kejadian. 

    Kasatlantas Polresta Bandung, Kompol Danu Raditya Atmadja menyampaikan kronologi kecelakaan maut tersebut.

    Saat itu, ketiga korban yang menggunakan sepeda motor melaju dari arah Selatan Kecamatan Ibun menuju Kecamatan Majalaya. 

    “Dugaan tidak fokus atau hilang konsentrasi karena di situ tidak ada bekas rem. Jadi dugaan kami setelah dilakukan olah TKP, ini kehilangan konsentrasi si pengemudi. Saat hilang konsentrasi, menabrak pohon yang ada di pinggir jalan, jadi laka tunggal,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. 

    Pihak kepolisian masih menyelidiki apakah ada faktor lain yang menyebabkan kecelakaan, seperti rem blong. 

    Namun, berdasarkan keterangan saksi di lokasi, kendaraan tersebut melaju tanpa terlihat adanya upaya mengerem atau meminta bantuan sebelum akhirnya menabrak pohon. 

    “Berdasarkan keterangan dari saksi yang ada di TKP, tidak melihat kendaraan itu kaget atau meminta bantuan, tidak, tapi dia langsung bablas aja nabrak ke pohon,” terang Danu. 

    Dari tiga korban, satu orang meninggal di tempat, sementara dua lainnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

    “Iya, satu meninggal di tempat, dua di rumah sakit. Mereka boncengan, yang meninggal suami istri sama satu orang keponakan,” tambahnya. (Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kronologi Bentrok Warga di Maluku Tengah hingga Anggota Intel Bripka Husni Abdullah Tewas Ditembak  – Halaman all

    Kronologi Bentrok Warga di Maluku Tengah hingga Anggota Intel Bripka Husni Abdullah Tewas Ditembak  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bentrok antar warga di Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025) berujung penembakan.

    Panit Intelkam Polsek Wahai, Bripka Husni Abdullah tewas ditembak saat menjalankan tugas melerai bentrokan tersebut. 

    Kapolresta Ambon AKBP Yoga Putra Prima Setya dalam keterangannya menjelaskan kronologi bentrokan hingga Bripka Husni Abdullah tewas ditembak

    Insiden bermula ketika tiga pemuda asal Tulehu, yakni Jakir Malabar (40), Raju Ohorella (meninggal dunia), dan Alan Semarang, berboncengan sepeda motor dari arah Suli menuju Tial. 

    Setibanya di Dusun Salameti, mereka ditegur oleh pemuda Tial.

    Tidak terima dengan teguran tersebut, ketiganya turun dari motor dan melakukan penikaman terhadap seorang warga Tial bernama Sukirang Lestaluhu (28).

    Aksi penikaman ini memicu amarah warga Tial. Massa kemudian mengejar ketiga pemuda Tulehu tersebut.

    Sesampainya di depan SMP Negeri 27 Tial, Dusun Naya, para pelaku berhasil diamankan oleh massa. 

    Nahas, Raju Ohorella tewas di lokasi akibat dianiaya menggunakan parang dan batu. 

    Sementara itu, Jakir Malabar mengalami luka-luka.

    Alan Semarang juga mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke RSUD Tulehu untuk mendapatkan perawatan medis. 

    Sementara korban Sukirang Lestaluhu, saat ini tengah dirawat di RS Leimena. 

    Terpisah, warga di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah berharap adanya pemindahan Polsek Salahutu ke lokasi yang lebih strategis.

    Pasalnya, bentrok yang terjadi bukan kali pertama. Sebelumnya bentrokan serupa sudah terjadi dengan terduga pelaku yang sama.

    Hal itu disampaikan Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura, Brigjen TNI Julius Jolly Suawa melalui pers rilis, Kamis (3/4/2025) yang dikutip dari TribunAmbon.com.

    “Kami ingin hidup damai dan tenang. Kami juga meminta pemindahan Polsek Salahutu ke lokasi yang lebih strategis, agar penyelesaian masalah lebih efektif,” kata Kapoksahli tiru salah satu perwakilan warga setempat.

    Di samping itu, Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura menekankan bahwa kehadiran aparat keamanan adalah bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat. 

    “TNI dan Polri selalu ada untuk menjaga keamanan. Kami harap semua pihak bisa menahan diri dan tidak memperbesar konflik ini,” tuturnya.

    BENTROK WARGA – Ilustrasi bentrokan. Aparat TNI Polri saat membubarkan bentrok warga di Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025). Panit Intelkam Polsek Wahai, Bripka. Husni Abdullah, dilaporkan gugur akibat ditembak orang tak dikenal (OTK). (TribunAmbon.com/ Jenderal Louis/ist)

    Sementara Bupati Maluku Tengah Awat Amir Zulkarnain yang dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut.

    Bupati Zulkarnain juga sudah menyambangi lokasi kejadian dan bertemu dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Sawai.
     
    Dalam pertemuan itu, bupati menyerukan pesan-pesan perdamaian. 
     
    Zulkarnain meminta semua pihak tetap menjaga keamanan. Tujuannya tidak lain agar masyarakat bisa beraktifitas kembali.
     
    “Agar seng (tidak) mengganggu dong (kalian) punya kehidupan sehari-hari,” ujar bupati.
     
    Tentu, pesan ini harus disampaikan kepada semua pihak supaya menjadi tanggung jawab bersama.  

    “Jadi Beta minta dari Basudara dong semua mari kita lihat efek yang akan terjadi. Yang perlu Katong tahu Katong seng pernah untung dari sebuah konflik,” tegasnya. 

    Sementara itu, informasi mengenai gugurnya Bripka Husni Abdullah dikonfirmasi oleh Kaur Penum Subbid Penmas Bidhumas Polda Maluku, AKP Imelda Haurissa.

    Ia membenarkan adanya insiden bentrokan dan menyampaikan bahwa satu anggota Polsek Wahai menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) hingga meninggal dunia.

    “Memang ada kejadian dan satu anggota Polsek Wahai terkena tembakan dari OTK dan dinyatakan meninggal dunia,” ujar AKP Imelda Haurissa.

    Aipda Husni Abdullah saat itu tengah bertugas di lokasi untuk mengamankan situasi agar tidak terjadi eskalasi konflik yang lebih parah.

    Pihak Polda Maluku saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari Polres Maluku Tengah dan Polsek Wahai terkait kronologi kejadian secara detail serta langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

    “Untuk perkembangan selanjutnya menyangkut tindakan Polri di lapangan akan disampaikan kemudian karena sampai saat ini kami masih menunggu baket dari Polres Malteng atau Polsek Wahai,” imbuhnya.

     

  • Jari Hafiz Qur’an Bengkak Menghitam Gara-gara Cincin, Damkar Depok Beraksi 2 Jam

    Jari Hafiz Qur’an Bengkak Menghitam Gara-gara Cincin, Damkar Depok Beraksi 2 Jam

    TRIBUNJAKARTA.COM – Cincin membuat jari tengah hafiz Qur’an berinisial MNA (22) mengalami luka bengkak hingga menghitam.

    jari korban sudah dalam keadaan bengkak hingga menghitam seakan jaringan sarafnya sudah mati.

    Cinin itu tersangkut di jari MNA sejak sebelum Lebaran. 

    Namun karena keterbatasan informasi, korban baru meminta tolong ke Damkar Depok pada H+2 Lebaran 2025.

    Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok akhirnya turun tangan melakukan evakuasi pelepasan pada Rabu (2/4/2025).

    Butuh dua jam untuk melepaskan cincin tersebut. Diketahui, awalnya MNA diantarkan kerabatnya ke Pos Damkar Tapos.

    Namun, karena peralatan di Pos Damkar Tapos tidak memadai, akhirnya korban disarankan untuk datang ke Pos Damkar Merdeka, Kecamatan Sukmajaya.

    “Waktu evakuasi itu sekitar sampai 2 jam ya, karena melihat kondisi dari jari tersebut sudah tidak memungkinkan lagi,” kata  Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tessy Haryati di Pos Damkar Merdeka, Kamis (3/4/2025) sore.

    Kata Tessy, saat dievakuasi, jari korban sudah dalam keadaan bengkak hingga menghitam seakan jaringan sarafnya sudah mati.

    “Cuma saya enggak tahu ya secara medis itu seperti apa diagnosanya,” ungkapnya.

    Tessy menegaskan, selama cuti lebaran, Damkar Kota Depok tidak libur dan selalu siap siaga membantu masyarakat.

    Sementara itu, korban MNA mengungkapkan terima kasih atas bantuan Damkar melepaskan cincin yang menjerat jarinya.

    “Terima kasih atas pertolongan Damkar Depok,” kata MNA.

    MNA pun mengaku lega usai cincin yang menjerat jarinya dapat dilepaskan atas bantuan tim Damkar. 

    Penanganan Kasus Meningkat

    Penanganan kasus kebakaran dan penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok meningkat pada perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tessy Haryanti mengungkapkan sejak malam takbiran pada Minggu (30/3/2025) hingga Rabu (2/4/2025), DPKP Kota Depok telah menangani 30 kasus kebakaran dan penyelamatan.

    “Ya untuk kami TKP kemarin, di tanggal malam takbiran itu kami banyak TKP, terutama kebakaran ya,” kata Tessy saat ditemui di Pos Damkar Merdeka, Kecamatan Sukmajaya, Kamis (3/4/2025).

    “Cuma di sini kenaikan itu signifikan sekali, dari mulai malam takbiran, 1 Syawal sampai tanggal 2 Syawal kemarin,” sambungnya.

    Tessy menduga, penyebab utama meningkatnya kasus kebakaran saat perayaan lebaran karena banyak ibu-ibu memasak hidangan dan lupa mematikan kompor setelahnya.

    “Masak banyak gitu dan kebanyakan sih mereka lupa ninggalin kompor seperti itu ya, karena mungkin ada kesibukan yang lainnya,” ujarnya.

    Dari 30 kasus yang ditangani DPKP Kota Depok, didominasi penyelamatan, seperti evakuasi ular di pemukiman, cincin menjerat jari dan lainnya.

    Tessy mengkalkulasikan, dalam sehari setidaknya DPKP Kota Depok menangani 10 kasus kebakaran dan penyelamatan. (TribunDepok)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Begal Motor di Bekasi dan Subang, Polisi dan Penyandang Disabilitas Jadi Korban, Kondisi Babak Belur

    Begal Motor di Bekasi dan Subang, Polisi dan Penyandang Disabilitas Jadi Korban, Kondisi Babak Belur

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dua aksi begal motor terjadi di Bekasi dan Subang, Jawa Barat.

    Seorang polisi dan pria penyandang disabilitas menjadi korbannya. Kondisi korban mengenaskan. Briptu Abdul Azis terluka robek akibat dibacok pelaku.

    Sedangkan pria disabilitas berinisial AK (27) babak belur dihajar komplotan begal.

    Begal di Bekasi

    Aksi begal di Bekasi menimpa anggota Polres Metro Bekasi pada Rabu (2/4/2025) subuh.

    Saat itu, Briptu Abdul Azis ingin pulang ke rumahnya dari arah Cikarang menuju Bekasi. 

    Ia mengendarai sepeda motor melintasi Jalan Inspeksi Kalimalang Kampung Pasir Limus RT07/06 Desa Mangun Harja Cikarang Utara.

    Setibanya di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB, Anggota Sat Samapta Polres Metro Bekasi dipepet dari belakang sebelah kanan oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor Honda Genio.

    Para pelaku kemudian mematikan kunci kontak motor korban dari sebelah kanan hingga membuatnya terjatuh.

    Mereka kemudian menghampiri Briptu Azis dan melakukan pembacokan di bagian lengan sebelah kiri hingga menyebabkan luka robek.

    Pelaku membawa kabur motor Briptu Abdul Azis dan meninggalkannya di TKP.

    Di lokasi seorang saksi membantu Briptu Abdul Azis membawa ke sisi jalan lalu meminta bantuan untuk membawa korban ke rumah sakit.

    Pelaku melakukan begal memakai celurit serta berciri ciri berbadan kurus tinggi, dan berbadan kurus tinggi sedang.

    Pelaku membawa satu unit kendaran korban, dengan jenis Honda Scopy warna hitam No Pol AG 3970 JP.

    Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan pihaknya sekarang ini masih memburu pelaku.

    “Masih kita lakukan penyelidikan ya saat ini,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (3/4/2025). Pihak kepolisian tengah melakukan pengecekan CCTV dijalur sekitar TKP.

    Begal di Subang

    Sementara itu, Satreskrim Polres Sumedang masih memburu komplotan begal yang merampas sepeda motor milik seorang pria penyandang disabilitas. 

    Korban babak belur dihajar komplotan begal.  Korban adalah AK (27) warga Dusun Tanjungan, Kelurahan Ngambek  Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

    Peristiwa pembegalan ini terjadi di jalur alternatif penghubung Kabupaten  Sumedang- Kabupaten Subang, tepatnya di Kampung Sela Awi RT02/07, Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Kamis (3/4/2025) subuh

    “Para pelaku masih diburu. Mohon doanya, malam ini kita kejar ke daerah lain,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun dikonfirmasi, Kamis malam.

    Uyun  mengatakan, aksi pembegalan tersebut bermula ketika korban berangkat  dari Jawa Tengah dengan mengendarai sepeda motor pada Rabu (2/4/2025) pukul 03.00, dengan tujuan untuk menemui teman laki-lakinya di Sumedang. 

    Namun, setiba di Kabupaten Sumedang, korban tidak berhasil bertemu dengan teman laki-laki tersebut, teman korban beralasan ada urusan keluarga. 

    Kemudian, pada Kamis (3/4/2025) sekira pukul 00.00, ada teman perempuan korban menghubungi dengan cara video call, dan tak lama seusai melakukan video call,  korban menerima shareloc  lokasi teman perempuan tersebut di wilayah  Rancakalong sekira puluk 04.00.

    “Setiba korban di tempat tersebut, tidak ada siapa-siapa, tak lama kemudian korban didatangi dua orang laki-laki. Korban langsung dirangkul, dan dicekik, hingga para pelaku menganiaya korban, kemudian para pelaku merampas sepeda motor, uang tunai, dua unit ponsel, dan barang berharga milik korban lainnya, ” katanya. 

    Kemudian, kata Uyun, oleh para pelaku, korban dimasukan ke dalam mobil Avanza, dan korban diturunkan di daerah Tomo.

    “Korban ditemukan oleh warga dalam kondisi terluka. Saat dimintai keterangan di Mapolsek Tomo, korban tidak bisa berkomunikasi dikarenakan korban tuna wicara dan tuna rungu,” kata Uyun. (TribunJabar/Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Hendak Menyeberang, Pria Tewas Tertemper Kereta di Jelambar Jakbar, Korban Bikin Khawatir Warga

    Hendak Menyeberang, Pria Tewas Tertemper Kereta di Jelambar Jakbar, Korban Bikin Khawatir Warga

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang pria berinisial ARN (24) tewas tertemper kereta api saat hendak menyeberang perlintasan rel di Jalan Hadiah Raya RT 12 RW 03, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (3/4/2025) sore.

    Peristiwa tragis itu terjadi sekira pukul 16.30 WIB. Kondisi korban mengalami luka berat di bagian kepala.

    ARN sempat dikira Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Ia juga pernah membuat khawatir warga.

    ARN hidup terkatung-katung selama empat bulan di sekitar rel kereta api. 

    Ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya,

    Satu diantara petugas keamanan menyebutkan ARN terserempet kerta api.

    “Kalau tertabrak pasti hancur,” kata Tambur.

    Sehari-hari, ARN mengumpulkan botol air mineral, kardus yang dijualnya untuk makan.

    Tambur bersaksi ARN tidak pernah berbuat kejahatan atau mencuri.

    Dia bahkan pernah ditawari oleh Dinas Sosial (Dinsos) untuk dibina di panti sosial atau kembali ke rumahnya di Palembang.

    “Kata orang Dinsos, ‘Kamu dipulangkan aja ke Palembang, masalah biaya enggak usah mikir, dia enggak mau,” katanya.

    “Kamu lebih yang mana atau kamu di panti sosial dibawa, enggak mau juga, yang jelas udah 4 bulanan (terkatung-katung),” imbuhnya.

    Menurut Tumbur, Dinsos datang untuk menjaring ARN lantaran warga khawatir kerap meliatnya tidur sembarangan.

    “Nah pas dipanggil sama Dinsos, orang ini gak mau dibawa, dia bilangnya masih waras. Makanya Dinsos enggak berani bawa,” kata dia.

    Walhasil, oleh Dinsos ARN diminta untuk tidak tidur di sembarang tempat. Korban juga diminta untuk tidak berbuat yang dapat mengggangu keamanan masyarakat.

    “Waktu itu korban bilangnya iya, sampai saya bikin surat perjanjian gitu sama Dinsos, karena kan saya yang melapor,” tuturnya.

    Saat ini, jenazah sudah dibawa ke RSCM untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. (Wartakotalive)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Satu Orang Tewas Akibat Tebing Longsor di Jalur Cangar-Pacet Mojokerto Jatim – Halaman all

    Satu Orang Tewas Akibat Tebing Longsor di Jalur Cangar-Pacet Mojokerto Jatim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO – Satu orang tewas akibat tebing longsor di jalur alternatif Pacet-Cangar Kota Batu, kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerdjo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (3/4/2025).

    Longsor tersebut menimpa dua mobil Pikap dan Innova. Korban tewas adalah seorang pria asal Sidoarjo. Korban lainnya masih tertimbun longsor.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoie Afrida Soesetyo Djati, mengatakan penyebab tebing longsor diduga akibat aliran sungai menuju Watu Lumpang yang tersumbat pohon tumbang.

    “Ada sumbatan aliran air, ketinggian  tebing sekitar 50 meter sehingga longsor mengarah ke jalan (Pacet-Cangar). Di temukan dua kendaraan terkena longsor, untuk kendaraan lain (Motor) masih dalam proses evakuasi,” kata Yo’i.

    Menurut Yo’i, identitas korban yang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia telah ditemukan.

    “Identitas korban yang sudah ditemukan, atas nama Masjid Zatmo usia 30 tahun warga Sukodono, Sidoarjo,” bebernya.

    Ia mengungkapkan, dua kendaraan dari arah Pacet-Cangar, di antaranya iring-iringan mobil Innova berada di depan disusul Pikap warna putih.

    Kedua kendaraan itu terkena material longsor hingga terseret ke sebelah kiri dengan kedalaman jurang sekitar 30-70 meter.

    “Kondisi mobil yang satu di jurang kedalaman 30 meter dan satunya kedalaman jurang 70 meter dan, jarak kedua mobil sekitar 200 meter. Kita belum dapat memastikan berapa kendaraan yang terdampak longsor, karena pencarian korban dilanjutkan besok pukul 07.00 WIB,” ungkap Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto.

    Dikatakan Yo’i, kondisi dua kendaraan seluruhnya tertutup material longsor bercampur bebatuan sehingga menyulitkan saat proses evakuasi.

    Pencarian korban yang tertimbun longsor dihentikan sementara karena kondisi cuaca hujan yang terus mengguyur kawasan Pacet.

    “Kedua kendaraan tertimpa longsor dan batu dari bagian atas sehingga menjadi kendala untuk evakuasi, kondisi di atas diguyur hujan,” ujarnya.

    Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, Polres Mojokerto, Polres Batu, BPBD dan potensi relawan membentuk posko induk di kawasan Sendi Pacet dan, posko berupa tenda darurat di dekat lokasi longsor untuk pencarian korban.

    “Kita dirikan posko utama di warung Sendi Pacet, karena di lokasi tidak ada sinyal (HP) dan, posko bayangan di kawasan Watu Lumpang. Untuk alat berat dari DPUPR juga sudah tiba di lokasi untuk evakuasi material longsor,” pungkasnya.

    Penulis: Mohammad Romadoni

  • Tersinggung Ditanya, Kepala Desa di Nganjuk Jatim Aniaya Warganya – Halaman all

    Tersinggung Ditanya, Kepala Desa di Nganjuk Jatim Aniaya Warganya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK – RK, seorang Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur aniaya warganya, CPP (28).

    RK memukul CPP karena tersinggung pertanyaan korban.  

    Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro mengatakan peristiwa dugaan penganiayaan yang melibatkan Kades RK 44 terjadi di pertigaan Dusun Gondang, Desa Tanjung, Kecamatan Kertosono, Senin (31/3/2025) sekira pukul 00.37 WIB. 

    Insiden itu bermula saat CPP menemui RK guna mempertanyakan penuntasan masalah pengoroyokan antarwarga yang terjadi sebelumnya. 

    Korban, sebetulnya ingin persoalan lekas selesai secara kekeluargaan lewat upaya mediasi sang kades. 

    Namun, RK memberikan respons yang mengejutkan. RK sekonyong-konyong menyerang korban. 

    “Kades justru tersinggung dengan korban saat ditanya soal penyelesaian pengeroyokan. Dia naik pitam kemudian memukul korban hingga menyebabkan luka lebam di wajah,” katanya, Kamis (3/4/2025). 

    Dipukul RK, korban lantas beranjak dari lokasi.

     Selanjutnya, korban memutuskan melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Kertosono. 

    “Laporan sudah kami terima. Tindakan awal Unit Reskrim Polsek Kertosono berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Nganjuk menghimpun keterangan para saksi. Termasuk mendatangi lokasi kejadian,” jelasnya. 

    Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Julkifli Sinaga menyatakan pihaknya bakal menindaklanjuti kasus ini sesuai prosedur hukum yang berlaku. 

    Menurut Julkifli, selain memeriksa saksi, petugas juga rampung melakukan visum terhadap korban. Langkah ini adalah bagian dari penyelidikan. 

    Kasus ini masih terus dikembangkan untuk mengungkap fakta lebih lanjut.

    “Kami akan memastikan semua proses berjalan transparan dan profesional, termasuk pendalaman keterangan dari saksi-saksi,” ucapnya. 

    Penulis: Danendra Kusuma