Category: Tribunnews.com

  • Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia, Haidar Alwi: Bukan Bencana Ekonomi, Tapi . . . – Halaman all

    Trump Terapkan Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia, Haidar Alwi: Bukan Bencana Ekonomi, Tapi . . . – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, Ir R Haidar Alwi MT mengatakan kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump membuat Indonesia berada dalam posisi strategis yang harus dimanfaatkan secara maksimal.

    Menurut Haidar Alwi, perang dagang bukanlah akhir dari pertumbuhan ekonomi dunia. 

    Melainkan penataan ulang kekuatan global yang membuka peluang bagi negara-negara dengan fundamental ekonomi yang kuat seperti Indonesia.

    “Investor besar dunia pun tahu bahwa Indonesia adalah pasar masa depan. Mereka tidak hanya melihat angka hari ini, tetapi proyeksi lima hingga dua puluh tahun ke depan. Dan dalam semua skenario itu, Indonesia selalu muncul sebagai kekuatan baru di Asia,” ujar Haidar Alwi melalui keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).

    Kebijakan bea masuk sebesar 32 persen yang diberlakukan Amerika terhadap beberapa produk Indonesia, kata Haidar Alwi, memang memberikan tekanan jangka pendek. 

    Meski begitu, Haidar Alwi menilai hal ini bukan sebagai bencana ekonomi, melainkan filter strategis bagi Indonesia untuk memperkuat nilai tambah produk dalam negeri dan memperluas diversifikasi pasar ekspor ke luar Amerika.

    “Kalau kita hanya bergantung pada satu pasar ekspor, maka kita rapuh. Tapi kalau ini jadi momen untuk membuka jalur dagang ke Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Pasifik Selatan, justru kita keluar dari krisis dengan lompatan besar,” jelasnya.

    Dalam pandangan Haidar Alwi, kebijakan proteksionis Amerika Serikat di bawah Trump justru menegaskan bahwa era globalisasi lama sudah berakhir.

    Menurutnya, yang kini dibutuhkan adalah model globalisasi baru yang berakar pada kemandirian ekonomi nasional, bukan keterikatan yang tidak adil terhadap kekuatan besar dunia.

    Haidar Alwi menekankan bahwa Indonesia saat ini sedang dalam proses melahirkan ekosistem ekonomi yang mandiri dan tangguh.

    “Pemerintah sedang fokus memperkuat fondasi struktural. Infrastruktur fisik dibangun, digitalisasi diperluas, hilirisasi sumber daya alam berjalan, dan industri padat karya mulai diarahkan ke rantai pasok global yang baru,” kata Haidar Alwi.

    Dengan bonus demografi, stabilitas politik yang terjaga, serta kelas menengah yang terus tumbuh, Indonesia menjadi ladang investasi yang sangat menarik. 

    Bahkan, lembaga keuangan global seperti Standard Chartered dan HSBC memproyeksikan bahwa Indonesia akan masuk dalam 5 besar ekonomi dunia pada 2045.

    Haidar Alwi menolak narasi pesimisme yang kerap dibangun atas dasar fluktuasi nilai tukar atau pergerakan indeks saham harian. 

    Baginya, fluktuasi adalah napas alami pasar bebas, bukan ukuran kekuatan struktural ekonomi.

    “Rupiah melemah sesaat bukan berarti kita kalah. Pasar bereaksi pada sentimen, bukan pada realitas dasar. Dan realitas dasar Indonesia sangat kuat, baik dari sisi konsumsi domestik, kestabilan fiskal, maupun kapasitas manufaktur,” ungkapnya.

    Ia juga menekankan bahwa Indonesia tidak akan serta merta terpuruk karena tekanan dagang Amerika. 

    Justru negara-negara seperti Vietnam dan Meksiko yang sebelumnya dianggap ‘pemenang’ perang dagang, kini menghadapi tekanan akibat ketergantungan yang terlalu tinggi terhadap ekspor tunggal ke AS.

    Menurutnya, Indonesia memiliki semua modal: sumber daya alam, jumlah penduduk, lokasi strategis, dan potensi SDM unggul.

    “Kebijakan Trump adalah pemicu. Tapi bagaimana kita merespons, itu yang menentukan. Kalau kita gunakan ini untuk memperkuat industri dalam negeri, membangun kepercayaan investor, dan memperluas pasar, maka ini bukan krisis. Ini adalah momen kelahiran kembali kekuatan ekonomi Indonesia,” pungkas Haidar Alwi.

  • BREAKING NEWS: Sejumlah Kendaraan Kecelakaan Beruntun di KM 180 Tol Cipali Arah Jakarta – Halaman all

    BREAKING NEWS: Sejumlah Kendaraan Kecelakaan Beruntun di KM 180 Tol Cipali Arah Jakarta – Halaman all

    Sejumlah kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di KM 180 (Cipali) arah Jakarta, Minggu (6/4/2025) dini hari.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 06:29 WIB

    Tribunnews.com/Yulis

    KECELAKAAN DI TOL CIPALI – Sejumlah kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di KM 180 (Cipali) arah Jakarta, Minggu (6/4/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Belum diketahui penyebab dan jumlah korban. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah kendaraan terlibat kecelakaan beruntun di KM 180 (Cipali) arah Jakarta, Minggu (6/4/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

    Pantauan Tribunnews sekitar pukul 03.13 WIB di lokasi kejadian, ada beberapa kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut.

    Tampak satu unit bus serta kendaraan lainnya.

    Satu di antaranya minibus pelat B 2216 UZA yang berada paling belakang dari deretan sejumlah kendaraan lainnya yang terlibat kecelakaan.

    Sementara sejumlah kendaraan lainnya tampak rusak. Bahkan ada mobil yang terjepit di bagian tengah.

    Di lokasi kejadian juga terlibat 3 mobil ambulans.

    Petugas juga terpantau melakukan evakuasi kendaraan yang alami kecelakaan.

    Ada juga mobil yang tengah diderek petugas.

    Hingga berita ini diunggah belum diketahui kronologis penyebab kecelakaan dan korban.

    Sebelumnya, Rabu (2/4/2025) di lokasi yang sama juga terjadi kecelakaan di Tol Cipali KM 180 arah Cirebon.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Identitas Soma Terungkap Setelah Sang Istri Mengenali Gelang Korban yang Tenggelam 2 Pekan Lalu – Halaman all

    Identitas Soma Terungkap Setelah Sang Istri Mengenali Gelang Korban yang Tenggelam 2 Pekan Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NEGARA – I Komang Soma Merta (37) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Sabtu (5/4/2025) setelah dua pekan terjatuh di laut saat memancing.

    Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengambang dengan posisi telungkup di Pantai Gilimanuk, Selat Bali, Jembrana. 

    Identitas korban diketahui istrinya dari aksesoris gelang yang dikenakan korban saat ditemukan.

    Informasi yang diperoleh, jasad Komang Soma ditemukan di perairan Selat Bali tepatnya di Lingkungan Asih, Kelurahan Gilimanuk pada koordinat 08°10’21.49” S – 114°25’51.78″E sekitar pukul 07.00 Wita. 

    Jenazah ditemukan oleh seorang nelayan saat sedang melaut. 

    Nelayan tersebut lalu menginformasikan ke Anggota Sat Polairud Polres Jembrana Pos Gilimanuk. 

    Selanjutnya Anggota Sat Polairud Jembrana Pos Gilimanuk berkoordinasi dengan Basarnas Jembrana untuk bersama-sama melakukan evakuasi mayat korban ke Dermaga Water Bee Gilimanuk.

    Pada pukul 07.41 Wita, Tim SAR Gabungan (evakuasi) tiba di Dermaga Water Bee Gilimanuk.

    Selanjutnya jasad korban diserahkan kepada tim medis Puskesmas II Melaya untuk diangkut menuju RSU Negara, sekira pukul 08.45 Wita.

    Korban sebelumnya tenggelam dan terseret arus saat perjalanan pulang dari memancing di perairan Ketapang Muara Perancak-Pengambengan, Jembrana, Bali. 

    Jasad korban Komang Soma ditemukan di arah ke barat, jauh dari lokasi jatuhnya. 

    Korban asal Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara ini terjatuh di laut pada dua pekan lalu atau Sabtu 22 Maret 2025. 

    “Setelah dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan atau identifikasi,” kata Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, Sabtu. 

    Dia melanjutkan, dari hasil pemeriksaan Inafis Polres Jembrana serta pihak dokter, pengambilan sidik jari sudah tidak bisa dilakukan karena jasad korban sudah dalam keadaan hancur. 

    Selain itu, pada bagian wajah juga sudah tidak bisa dikenali. 

    Namun istri korban, Ketut Suamardiasih mengenali jenazah suaminya.

    Dia mengenali aksesoris seperti gelang tridatu yang dipasangkan pada tangan kanan suaminya tersebut. 

    Suamardiasih juga mengenali gelang warna hitam pada tangan kirinya serta celana dalam yang digunakan suaminya. 

    “Dari pihak keluarga, yakni istrinya mengenali korban dari aksesoris yang digunakannya. Seperti gelang pada tangan serta aksesoris lainnya,” tandasnya.

  • Pendatang Baru Tanpa Keahlian Jangan Datang ke Tangsel, Pemerintah Akan Lakukan Ini – Halaman all

    Pendatang Baru Tanpa Keahlian Jangan Datang ke Tangsel, Pemerintah Akan Lakukan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAMULANG – Pendatang baru tanpa keahlian jangan coba-coba mengadu nasib ke Tangerang Selatan (Tangsel) saat arus balik Lebaran 2025. 

    Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, mengungkapkan rencana pembentukan tim gabungan untuk melaksanakan operasi yustisi di titik-titik strategis yang menjadi kantong kedatangan calon perantau.

    “Tentunya bersama dinas terkait dan melibatkan Polres dan kejaksaan Tangsel, kita akan gelar operasi yustisi yang sudah pernah kita lakukan pada tahun sebelumnya,” ujar Pilar, Pamulang, Tangsel, Sabtu (5/4/2025). 

    Pilar menambahkan bahwa Tangsel, yang terletak sekitar 25,6 km di sebelah barat daya Jakarta, merupakan daerah yang berkembang pesat di sektor perumahan, perdagangan, dan jasa. 

    Kota ini juga memiliki potensi besar di sektor industri, ekonomi kreatif, pariwisata, serta pengembangan wilayah kota, menjadikannya sebagai salah satu tujuan para pendatang dari luar kota untuk mencari pekerjaan baru.

    Kendati demikian, Pilar membuka pintu bagi pendatang yang memiliki keahlian tertentu dan telah memperoleh pekerjaan tetap di Tangsel. Menurutnya, mereka yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kota akan selalu diterima.

    “Bagi para pendatang yang memiliki keahlian tertentu dan telah mendapatkan pekerjaan tetap di Tangsel, Pemkot Tangsel selalu membuka pintu bagi mereka karena dapat memberikan kontribusi positif,” kata Pilar. 

    Ia kembali menegaskan bahwa pendatang yang tidak memiliki keahlian dapat menjadi beban baru bagi kota yang mereka tuju, terutama dalam bersaing memperoleh pekerjaan. 

    “Sebaliknya, jika pendatang tanpa memiliki keahlian, dapat menjadi beban baru bagi kota yang ingin dituju untuk berkompetisi mendapatkan pekerjaan,” ujarnya lagi. 

    Oleh sebab itu, Pilar mengimbau agar para pendatang mempersiapkan diri dengan baik, terutama dalam hal keahlian yang dimiliki, sebelum tiba di kota tujuan. 

    Dengan demikian, mereka diharapkan bisa langsung berkontribusi positif bagi kota yang mereka pilih sebagai tempat tinggal dan bekerja. 

    “Setidaknya para pendatang sudah siap berkontribusi untuk kota tujuannya,” pungkasnya.

    Sementara itu, PLT Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadiskucapil), Dwi Suryani mengingatkan kepada pendatang nonpermanen untuk melapor secara online melalui aplikasi yang disediakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

    Dwi mengatakan bahwa proses pelaporan dapat dilakukan secara online melalui website resmi https://penduduknonpermanen.kemendagri.go.id dan Rumah Dukcapil Tangsel di https://rumahdukcapil.tangerangselatankota.go.id/ .
    Di situs tersebut, terdapat aplikasi yang memudahkan penduduk nonpermanen untuk melaporkan kedatangan mereka. 

    “Setelah melapor, data mereka akan terhubung langsung ke Kementerian Dalam Negeri, yang kemudian akan mengirimkan informasi ke daerah asal dan daerah tujuan. Setelah diverifikasi, data tersebut akan masuk ke sistem kami dan tercatat dalam data kami,” pungkasnya. (m30)

     

    Penulis: Ikhwana Mutuah Mico

  • Macet, Terjadi Penumpukan Kendaraan Menuju Arah Gerbang Tol Bocimi di Cibadak – Halaman all

    Macet, Terjadi Penumpukan Kendaraan Menuju Arah Gerbang Tol Bocimi di Cibadak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Terjadi penumpukan kendaraan di sepanjang Jalan Siliwangi Cibadak Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menuju arah Gerbang Tol Bocimi dan arteri Nasional Sukabumi Bogor, Sabtu (05/05/2025) malam.

    Pantauan Tribunjabar.id, pukul 21.30 WIB peningkatan volume kendaraan dari arah Kota Sukabumi.

    Begitu juga arah Palabuhanratu di simpang tiga atau simpang Ratu tak terhindari.

    Kemacetan panjang dari arah Ciangsana, Cikembar terpantau melalui peta aplikasi Google Maps mencapai 6 kilometer hingga simpang Ratu Cibadak.

    Begitu juga kemacetan terjadi dari arah Kota Sukabumi terpantau aplikasi Google Map mencapai 4,8 Kilometer. 

    Kemacetan juga terpantau di simpang jalan alternatif Nagrak menuju arah jalan nasional Sukabumi-Bogor hingga mencapai 3 kilometer lebih.

    Roni (48) pengendara dari arah Kota Sukabumi mengaku ia hampir empat jam agar bisa sampai ke Cibadak.

    “Tadi dari Cisaat macet itu di Karangtengah lama 4 jam baru sampai sini (Cibadak),” ucapnya. 

    Roni untuk menghilangkan stres menunggu roda bergerak ia menangkan diri mengatur emosional dengan sambi mengopi.

    “Ngopi dulu lah biar tak pusing. Sambil nikmatin aja dulu bersabar,” ucapnya.

    Wiyono (45) wisatawan dari Bogor mengaku ia bersama rombongannya ingin sampai ke Cibadak sampai berjam-jam.

    “Tadi itu jam 1 siang pulang dari Palabuhanratu macetnya parah. Jam 9 malam baru sampai sini (Cibadak),” ucapnya.

    Ia bersama wisatawan lainnya hanya bisa pasrah baru sampai Cibadak pun, sudah kembali macet.

    “Pasrah lah kalau begini sampai sini masih macet panjang. Bisa sampai dini hari sampai rumah (Bogor),” tutupnya.

    Sementara itu di kemacetan panjang pihak kepolisian berupaya mengatur laju kendaraan dari dua arah agar tetap bisa berjalan.

    Penulis: Fauzi Noviandi

  • Polsek Kabawo Muna Sultra Digeruduk Massa, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Polsek Kabawo Muna Sultra Digeruduk Massa, Ini Penyebabnya – Halaman all

    Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 03:45 WIB

    net

    DIDEMO WARGA – Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka. 

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI- Polsek Kabawo Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) digeruduk massa terkait penanganan kasus tawuran yang terjadi di desa mereka. 

    Kedatangan masyarakat ini dipicu usai lima warga Kelurahan Laimpi, Kecamatan Kabawo, Muna, menjadi korban pembusuran pada Sabtu (5/4/2025) dini hari.

    Pembusuran tersebut terjadi disela-sela acara lulo di sebuah desa yang digelar warga. 

    Seorang masyarakat yang ikut mendatangi Polsek Kabawo mengungkapkan kedatangan mereka untuk menuntut pelaku pembusuran segera ditangkap. 

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin yang dikonfirmasi mengatakan kalau saat ini anggota kepolisian sedang berada di lokasi kejadian mengamankan situasi. 

    Sebab, kata Baharuddin sejauh ini lokasi kejadian belum kondusif. 

    “Anggota masih melakukan penyelidikan dan mencoba mendamaikan mereka yang sedang  bertikai,” tuturnya. 

    Diberitakan sebelumnya sejumlah pemuda di Muna Sulawesi Tenggara terlibat tawuran, Sabtu (5/4/2025).

    Karena kejadian tersebut, lima orang pemuda mengalami luka.

    Penulis: Sugi Hartono

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Jenazah di OKU Timur Dibawa Pakai Pikap Karena Ambulans Kehabisan BBM, Ini Penjelasan RSUD Martapura – Halaman all

    Jenazah di OKU Timur Dibawa Pakai Pikap Karena Ambulans Kehabisan BBM, Ini Penjelasan RSUD Martapura – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA – Pelayanan di RSUD Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi sorotan setelah beredar jenazah dibawa menggunakan mobil pikap oleh keluarganya,

    Penggunaan mobil pikap tersebut akibat ambulans rumah sakit tidak tersedia. 

    Keluarga menggunakan mobil pikap pada Sabtu (5/4/2025) sekitar pukul 05.00 WIB hingga 06.00 WIB.

    Dalam video yang beredar di Instagram, tampak jenazah sudah berada di dalam ambulans, namun tidak ada sopir yang standby.

    Lalu keluarga pasien menyebut bahwa ambulans kehabisan bahan bakar dan sopir tidak ada di tempat.

    Akibatnya, keluarga memilih membawa jenazah sendiri menggunakan mobil pikap, meski dalam kondisi hujan gerimis.

    Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian staf rumah sakit.

    “Benar, ini akibat kelalaian staf kami. Atas nama pribadi dan institusi, saya telah meminta maaf kepada pihak keluarga,” kata dr Deddy saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).

    Menurut kronologi yang disampaikan pihak rumah sakit, pasien datang dalam kondisi tidak sadarkan diri sekitar pukul 05.10 WIB.

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien dinyatakan meninggal dunia karena tidak ada denyut nadi dan hasil EKG menunjukkan asistol

    “Perawat kemudian menawarkan agar jenazah diantarkan menggunakan ambulans RSUD. Namun awalnya pihak keluarga menolak dan ingin menggunakan kendaraan sendiri,” bebernya.

    Kemudian, setelah dijelaskan bahwa penggunaan ambulans jenazah gratis jika melalui administrasi BPJS dan identitas pasien bisa menyusul, keluarga akhirnya setuju.

    “Namun, saat jenazah sudah berada di dalam ambulans, sopir menyampaikan bahwa mereka harus membeli bensin terlebih dahulu karena kendaraan kehabisan bahan bakar,” terangnya.

    Hal ini membuat keluarga keberatan dan akhirnya memilih kembali menggunakan kendaraan pribadi.

    Kemudian, Dr Deddy juga mengaku telah menghubungi keluarga korban secara langsung dan akan datang ke rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.

    “Saya sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan akan bertemu langsung di rumah duka hari ini,” pungkasnya.

    Peristiwa ini memicu kritik terhadap manajemen RSUD Martapura dan menjadi catatan serius terkait kesiapsiagaan layanan darurat rumah sakit, khususnya dalam menangani jenazah pasien.

    Penulis: CHOIRUL RAHMAN

  • Obat-obatan di RSUD Bahteramas Sultra Dicuri Maling – Halaman all

    Obat-obatan di RSUD Bahteramas Sultra Dicuri Maling – Halaman all

    RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara melaporkan ke polisi kasus dugaan pencurian sejumlah obat-obatan.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 02:38 WIB |
    Diperbarui: Minggu, 6 April 2025 02:40 WIB

    freepik

    OBAT-OBATAN DICURI – RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kehilangan sejumlah obat-obatan. 

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI- RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kehilangan sejumlah obat-obatan.

    Informasi pencurian obat di rumah sakit tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (5/4/2025).

    Direktur RSUD Bahteramas Provinsi Sultra dr Hasmudin saat dikonfirmasi mengungkapkan belum bisa memberikan keterangan karena dirinya tengah cuti.

    “Saat ini saya sedang cuti, belum bisa beri keterangan,” ungkapnya.

    Sementara Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas) RSUP Bahteramas Titi Rahmatia membenarkan telah terjadi pencurian.

    “Iya benar telah terjadi pencurian obat di RS Bahteramas dan sudah dilaporkan ke Polsek Baruga dan Polresta Kendari,” jawabnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/4/2025). 

    Hingga berita ini ditayangkan TribunnewsSultra.com terus mengumpulkan sejumlah informasi lain terkait pencurian sejumlah obat di RSUD Bahteramas itu. 

    Penulis: La Ode Ahlun Wahid

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • ART di Jakbar Gondol Uang Majikan Demi ke Salon – Halaman all

    ART di Jakbar Gondol Uang Majikan Demi ke Salon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TAMBORA – Seorang asisten rumah tangga (ART) infal berinisial WKS (30) membawa kabur uang majikannya senilai puluhan juta.

    WKS menggunakan uang tersebut untuk bersolek alias mempercantik diri. Pelaku ditangkap saat berada di sebuah salon yang ada di mal kawasan Tambora, Jakarta Barat.

    Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami mengatakan, pelaku ditangkap pada Rabu (2/4/2025) atau dua hari setelah Lebaran.

    “Pelaku ini sebagai ART hanya di masa musim Lebaran dengan perjanjian 10 hari kerja dan pembayaran Perhari Rp200 ribu.

    Untuk TKP (lokasi pencurian) masuk daerah Jakarta Selatan. Korban meminta bantuan Polsek Tambora untuk bantu mengamankan karena berdasarkan info dari korban pelaku berada di Seasons City,” kara Kukuh saat dikonfirmasi, Sabtu (5/4/2025).

    Korban baru menyadari hartanya dikuras sang ART infal setelah pelaku pada H+2 Lebaran keluar dari rumah karena tugasnya sebagai ART infal sudah selesai.

    Saat itu, korban mengetahui bahwa pelaku sedang berada di mal sehingga kemudian mencarinya dengan dibantu petugas keamanan.

    Awalnya, pelaku tak mengaku. Namun setelah dibawa ke aparat polisi dan digeledah, pelaku akhirnya tak bisa berkutik dan mau tak mau mengakui perbuatannya.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan barang bawaan berupa tas pinggang dan koper warna merah berisi baju dan celana baru masih ada bandrol dan dompet milik tersangka ditemukan uang tunai Rp 18 juta dan 11 lembar dolar Amerika Serikat yang jika dirupiahkan senilai Rp 18 juta,” kata Kapolsek.

    Tak hanya itu, rupanya pelaku juga telah mengirimkan uang Rp 5 juta ke keluarganya di kampung dan Rp10 juta ke aplikasi dompet digital.

    “Sehingga total uang yang dicuri pelaku ini mencapai Rp 35 juta,” kata Kukuh.

    Kendati begitu, korban tak membawa kasus ini ke ranah hukum karena korban berdalih nekat mencuri untuk kebutuhan hidup.

    “Pasangan pasutri tersebut masih memiliki rasa iba dan kasihan mendengar tersangka sebagai pembantunya berstatus janda 2 anak yang masih kecil.”

    “Atas dasar tersebut selanjutnya korban memaafkan,” ucap Kukuh.

    Berkaca dari kasus ini, Kukuh pun meminta kepada masyarakat untuk lebih hati-hati saat memilih para pekerja.

    “Kepada seluruh warga agar berhati hati dalam mencari pembantu rumah tangga dan harus benar benar teliti dan jeli serta memiliki keabsahan secara hukum.”

    “Jangan sekali kali mencari pembantu dari aplikasi media sosial tanpa mendatangi langsung ke kantor penyalur jasa pembantu rumah tangga,” ujarnya.

    Penulis: Elga Hikari Putra

     

  • 6 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo – Halaman all

    6 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM, UNGARAN – Enam kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Semarang-Solo, tepatnya sekitar KM441 wilayah Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (5/4/2025) malam.

    Tampak sejumlah kendaraan ringsek di bagian belakang dan depan.

    Kecelakaan tersebut juga menyebabkan ketersendatan arus lalu lintas saat pemberlakuan one way arus balik libur lebaran.

    Marketing Communication PT Trans Marga Jateng (TMJ), Dian Saputra mengatakan bahwa dari informasi sementara, terdapat enam kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

    “Betul, enam kendaraan,” kata Dian kepada Tribunjateng.com.

    Dari video yang beredar, tampak petugas tol tengah mengevakuasi sebagian kendaraan menggunakan mobil khusus evakuasi.

    Terlihat posisi sejumlah mobil berada di lajur kanan jalan tol tersebut.

    Menurut Dian, penyebab awal kecelakaan yakni terdapat kendaraan yang mengalami gagal pada fungsi pengereman.

    “Gagal berfungsi rem,” imbuh dia.

    Sebagai informasi, saat ini ruas Tol Semarang-Solo diberlakukan sistem satu arah atau one way dari Salatiga menuju Semarang untuk arus balik.

    PT TMJ, lanjut Dian, terus mengimbau pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan melalui jalan tol agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan.

    “Selain itu, memastikan kecukupan BBM dan saldo E-toll serta tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas jika terdapat rekayasa lalu lintas demi kelancaran perjalanan,” pungkas dia. (*)

    Penulis: Reza Gustav Pradana