Category: Tribunnews.com

  • Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eropa kini bersiap menghadapi kemungkinan perang besar melawan Rusia.

    Beberapa negara Eropa, termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman, meningkatkan langkah-langkah militer mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin mendesak.

    Negara-negara Eropa yang aktif dalam persiapan ini termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman.

    Intelijen dari Denmark dan Jerman memperingatkan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus bersiap menghadapi potensi serangan Rusia dalam lima tahun ke depan.

    ABC News melaporkan banyak negara Eropa meminta warganya untuk menyiapkan perlengkapan bertahan hidup untuk menghadapi krisis besar.

    Muncul ketakutan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan bisa diandalkan sebagai sekutu jika perang Eropa melawan Rusia meletus.

    AS sebagai anggota NATO akan ikut campur membantu negara NATO yang diserang. Namun, setelah kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump malah terlihat bersimpati kepada Rusia.

    Trump juga meminta Eropa untuk menjaga keamanannya sendiri pada masa mendatang. Oleh karena itu, Eropa kini harus mulai meninggalkan ketergantungannya pada AS.

    Luigi Scazzieri, Asisten Direktur Pusat Reformasi Eropa, menyatakan bahwa Uni Eropa telah mengabaikan persiapan untuk menghadapi konflik besar dan harus menguatkan pertahanannya.

    “Bergantung pada AS terbukti lebih nyaman,” kata Scazzieri. Dia menyebut Eropa kini harus menguatkan pertahanannya.

    Langkah-Langkah Keamanan yang Diambil

    Norwegia telah memberlakukan persyaratan tempat perlindungan dari bom pada bangunan baru dan memperbaiki bunker era Perang Dingin.

    Sementara itu, Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia telah menarik diri dari Konvensi Ottawa, yang melarang ranjau darat antipersonel, untuk meningkatkan pertahanan di sayap timur NATO.

    Polandia juga sedang mempersiapkan warganya untuk latihan militer, dengan target peningkatan jumlah pasukan hingga 500.000 personel.

    Adapun Jerman akan menggelar latihan militer besar-besaran pada bulan September dengan melibatkan sekitar 800.000 tentara, termasuk pasukan NATO.

    Bild melaporkan latihan ini, yang diberi nama Red Storm Bravo, akan berlangsung di Hamburg selama tiga hari dan akan mencakup praktik pemindahan tentara NATO ke negara-negara Baltik dan Polandia.

    Mengapa Eropa Harus Bersiap?

    Kekhawatiran utama bagi negara-negara Eropa adalah potensi serangan Rusia, yang saat ini memiliki lebih dari satu juta personel militer.

    Stephan Fruehling, pakar di Pusat Kajian Strategis dan Pertahanan Universitas Nasional Australia, menekankan bahwa Eropa belum memiliki pasukan yang cukup untuk mempertahankan garis depan.

    Sementara itu, Jakub Janda, pakar keamanan di Pusat Kebijakan Keamanan Praha, menambahkan bahwa negara-negara Uni Eropa merasa terancam oleh persiapan militer Rusia yang semakin besar, termasuk dukungan dari negara-negara seperti Tiongkok.

    Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia tidak akan menyerang negara-negara NATO, dan menganggap serangan semacam itu tidak ada gunanya.

    Dalam wawancara, Putin menyebut bahwa politikus Barat sering menggunakan ancaman Rusia untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik mereka.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Himpunan Mahasiswa Islam Jateng-DIY Tolak Kembalinya Dwifungsi TNI

    Himpunan Mahasiswa Islam Jateng-DIY Tolak Kembalinya Dwifungsi TNI

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Isu kembalinya dwifungsi TNI menuai tanggapan dari Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Tengah (Jateng) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Mereka mengkritik sejumlah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif yang saat ini menduduki jabatan sipil.

    Presidium Badko HMI Jateng-DIY Sakti Anbiya H mengatakan, penempatan prajurit TNI di lembaga atau kementerian yang membidangi pelayanan publik berpotensi mengembalikan dwifungsi tentara seperti pada masa Orde Baru.

    “Polemik yang terjadi saat Prajurit TNI aktif di tempatkan di struktur sipil berpotensi menimbulkan perdebatan mengenai kepatuhan terhadap aturan yang sudah berlaku,” katanya di Kota Semarang, baru-baru ini.

    Padahal TNI memiliki tugas khusus untuk melakukan pembelaan negara dan bangsa serta memelihara pertahanan nasional. Sebagaimana dalam Pasal 7 Ayat (1) UU No. 34 Tahun 2004, tugas pokok TNI berada di aspek keadualatan bangsa serta mempertahankan keutuhan wilayah dari ancaman asng.

    “Maka Badko HMI Jateng-DI Yogyakarta menolak tegas perwira aktif TNI menduduki jabatan sipil karena akan mengakibatkan ambiguitas hukum dan tumpeng tindih aturan hukum yang ada,” ungkap Sakti.

    Dia bilang, menjabatnya Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Bulog dan Mayjen TNI Irham Waroihan sebagai Inspektur Jendral Kementerian Pertanian telah melanggar aturan.

    “Sebenarnya prajurit TNI yang aktif serta menjabat di struktural sipil telah melanggar Pasal 47 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI,” ungkap dia.

    Lebih lanjut Badko HMI Jateng-DI Yogyakarta meminta prajurit aktif TNI yang saat ini menduduki jabatan sipil untuk mengundurkan diri atau pensiun dini dari militer.

    “Prajurit hanya dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan,” tegas Sakti.

    Menurut dia, polemik TNI ini yang telah memberkan ruang bagi tentara untuk menduduki jabatan sipil mengancam supremasi sipil dalam sistem demokrasi.

    “Maka Badko HMI Jateng-DI Yogyakarta menolak dengan tegas segala bentuk tentara dalam menduduki jabatan sipil yang berpotensi mengembalikan Dwi fungsi TNI,” tandasnya.

    (*)

     

  • UIN Walisongo: Bahtera Ilmu yang Mengarungi Samudra Peradaban

    UIN Walisongo: Bahtera Ilmu yang Mengarungi Samudra Peradaban

    TRIBUNJATENG.COM – Kali ini tentang kampus tempat saya menuntut ilmu dan kini menjadi tempat saya bekerja di mana Allah memberi sebagian Rizki saya untuk menghidupi keluarga: Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

    Dalam perjalanan panjang sebuah universitas, ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Begitu pula dengan UIN Walisongo Semarang, yang laksana perahu besar mengarungi lautan luas. Di dalamnya, ada ribuan penumpang—mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, serta seluruh elemen yang berperan dalam membawa kapal ini menuju tujuan mulianya: mencetak insan akademis yang berakhlak, unggul, dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Namun, mengarungi lautan bukanlah perkara mudah. Gelombang besar, badai yang menerpa, serta arus yang kadang tak terduga menjadi ujian bagi setiap kapal yang ingin sampai di pelabuhan harapan. Begitu pula dengan UIN Walisongo, yang dalam perjalanannya menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi perkembangan ilmu pengetahuan, perubahan zaman, maupun dinamika sosial yang terus bergulir.

    Agar kapal ini tetap kokoh, tidak boleh ada satu pun yang melubangi lambungnya. Sebab, jika ada yang tega merusaknya, kapal ini bisa tenggelam dan seluruh penumpangnya akan turut karam. Begitulah hakikat kebersamaan dalam sebuah institusi: kita berada dalam kapal yang sama, menghadapi ombak yang sama, dan memiliki tujuan yang sama. Jika ada satu bagian yang rusak, dampaknya akan dirasakan oleh semua. Oleh karena itu, rasa memiliki dan tanggung jawab harus terus ditanamkan dalam setiap jiwa yang bernaung di bawah panji UIN Walisongo.

    Tak kalah pentingnya, sebuah kapal harus dinakhodai oleh pemimpin yang cakap. Ia harus mampu membaca kondisi laut dan cuaca, memahami arah, serta terampil mengendalikan kemudi. Seorang nakhoda yang bijaksana akan membawa kapal ini berlayar dengan selamat, memastikan seluruh awaknya tetap bersatu, serta menjaga agar perjalanan tetap berada pada jalur yang benar. Begitu pula dengan UIN Walisongo, yang membutuhkan kepemimpinan yang visioner, inovatif, serta berpegang teguh pada nilai-nilai akademik dan spiritual.

    Dies Natalis UIN Walisongo bukan sekadar perayaan usia, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang yang telah ditempuh. Ini adalah momen untuk kembali meneguhkan komitmen bersama, mempererat persaudaraan, serta menyusun strategi agar kapal besar ini semakin tangguh menghadapi samudra perubahan. Karena pada akhirnya, keberhasilan perjalanan ini bukan hanya ditentukan oleh sang nakhoda, tetapi juga oleh kesadaran dan kontribusi setiap individu yang berada di dalamnya.

    Kita semua berada di kapal yang sama. Mari berlayar bersama, mengarungi lautan ilmu, menuju pelabuhan peradaban yang gemilang. (*)

  • Asmindo: Kenaikan Tarif Impor Trump Turunkan Utilitas Industri Mebel, BIsa Picu PHK – Halaman all

    Asmindo: Kenaikan Tarif Impor Trump Turunkan Utilitas Industri Mebel, BIsa Picu PHK – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif impor produk Indonesia ke AS akan berdampak pada penurunan utilitas industri mebel di Indonesia. 

    Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Dedy Rochimat mengatakan, penurunan utilitas pada ujungnya akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

    Kata Dedy saat ini pasar Amerika Serikat adalah tujuan ekspor utama Indoneia.

    Dari total value ekspor mebel Indonesia sebesar 2,2 Miliar dolar AS, porsi ekspor ke AS mencapai 60 persen. 

    “Apabila nantinya dampak kebijakan Trump diterapkan akan terjadi penurunan pada pasar ekspor ke AS dapat dipastikan akan berdampak cukup besar bagi kelangsungan industri mebel Indonesia,” kata Dedy dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).

    Dikatakannya, terlepas pada dampaknya bagi Indonesia, perlu memahami langkah yang ditempuh oleh Presiden Trump dalam menetapkan kebijakan proteksi untuk melindungi industri dalam negerinya.

    “Untuk itu kita tetap harus bersikap bijak dan tenang dalam menyikapinya,” ujar Dedy Rochimat.

    Walaupun tenang tapi pasti bagi pemangku kepentingan tetap harus meningkatkan kewaspadaan terhdap dampak kebijakan AS di mana para pemangku kepentingan juga perlu segera menyusun sejumlah langkah antisipasi.

    Dedy menyatakan bahwa untuk merespon kebijakan tarif AS, pemerintah Indonesia dapat melakukan penyesuaian terhadap sejumlah tarif bagi impor produk dari AS.

    “Namun dengan tetap mempertimbangkan bahwa dampak yang ditimbulkan harus seminimal mungkin, supaya tidak menggangu hubungan bilateral dengan AS,” katanya.

    Untuk mengantisipasi penurunan ekspor di Pasar AS. Pemerintah bisa mengoptimalkan pembukaan akses pada pasar non tradisional yang sudah diinisiasi oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini meskipun sebenarnya pasar tradisional seperti AS dan EU masih bisa menjadi tumpuan tujuan ekspor mebel Indonesia.

    “Sehingga pemerintah juga perlu memperkuat diplomasi ekonomi untuk menurunkan sejumlah hambatan-hambatan perdagangan untuk dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan ekspor Indonesia,” katanya.

    Selain antisipasi melalui perluasan pasar ekspor, industri Indonesia juga harus dapat mengoptimalkan serapan pasar dalam negeri.

    Peningkatan belanja pemerintah terhadap produk buatan dalam negeri akan menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi.

    Untuk itu realokasi anggaran dengan meningkatkan belanja pemerintah perlu didorong untuk menggerakkan industri dalam negeri.

    Meningkatkan serapan pasar dalam negeri dan melindungi industri dalam negeri dengan penggunaan komponen lokal telah dilakukan melalui implementasi TKDN secara konsisten.

    Serta melakukan tatakelola yang efektif untuk mengurangi produk impor murah dan ilegal yang menggangu industri nasional Indonesia.

    Untuk mendorong industri dalam negeri juga diperlukan kebijakan Insentif dan Fasilitasi industri padat karya baik untuk industri dengan orientasi pasar dalam negeri maupun ekspor.

    Termasuk juga pentingnya tatakelola perizinan investasi yang ramah bagi investor sehingga akan dapat mendorong pertumbuhan investasi pada industri yang mampu menghasilkan produk berdaya saing melalui pengusaan teknologi.

    “Peningkatan daya saing industri juga dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan kualitas produk, desain, teknologi, fasilitas produksi, dan bahan baku yang kompetitif. Untuk dapat menghasilkan produk berdaya saing diperlukan sinergi dalam satu payung kebijakan yang komprehensif,” katanya.

     

    Pada akhirnya pada aspek produksi harus ada dorongan terhadap implementasi pendidikan vokasi sehingga dapat menghasilkan lulusan yang siap pakai dengan kapasitas serta kemampuan yang tinggi terhadap penggunaan teknologi.

    Sejumlah dukungan kebijakan pada proses produksi idealnya dilakukan dengan sinergi dalam satu payung kebijakan yang komprehensif. Sehingga menghasilkan ekosistem yang kuat dan kondusif bagi IKM dalam menghasil produk nasional yang berkualitas.

    Selain itu faktor penegakan hukum juga menjadi catatan terkait dengan peningkatan kapasitas produksi yang menghasilkan produk yang berkualitas. 

    Pemerintah dan aparat penegak hukum perlu memperkuat kapasitas dalam penegakan hukum tanpa pandang bulu dan tanpa melanggar hukum itu sendiri.

    Untuk mewujudkan kepastian hukum bagi dunia usaha Indonesia.

    Dedy menyatakan bahwa DPP Asmindo siap untuk duduk bersama dengan semua asosiasi industri terkait dan juga dengan pemerintah, untuk bersama-sama merumuskan kebijakan nyata dalam rangka membangun ekosistem yang kuat di industri mebel dan kerajinan Indonesia.

     

     

  • Komandan Brigade Golani Israel Kirim Pesan Mengerikan ke Pasukan IDF Sebelum Serangan Besar ke Gaza – Halaman all

    Komandan Brigade Golani Israel Kirim Pesan Mengerikan ke Pasukan IDF Sebelum Serangan Besar ke Gaza – Halaman all

    Komandan Brigade Golani Israel Kirim Pesan Terakhir ke Pasukan Sebelum Serangan Besar ke Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel dilaporkan telah memperluas agresi militer mereka ke Gaza dengan mengerahkan sejumlah besar kekuatan militer sejak Jumat (4/4/2025).

    Perluasan agresi militer Israel (IDF) ini terjadi di berbagai titik di Jalur Gaza, mulai dari Gaza Utara, Timur, hingga ke Rafah di Gaza Selatan.

    Israel mengklaim, pengerahan besar kekuatan militer IDF ini untuk memulangkan para sandera dan menguasai serta menduduki sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

    Dalam konteks pengerahan kekuatan besar militer ini, Komandan unit pengintaian Brigade Golani, dilansir Khaberni, mengirim pesan kepada prajuritnya sebelum serangan besar di Gaza.

    Khaberni melansir pesan itu bersifat mengerikan karena berisi perintah untuk menghancurkan dan membunuh siapa pun yang mereka temui di Gaza tanpa pandang bulu.

    “Pesan dan perintah dinyatakan sang komandan dengan mengatakan, “Hancurkan siapa pun yang kalian temui di Jalur Gaza, karena mereka adalah musuh”,” tulis laporan Khaberni dikutip, Minggu (6/4/2025).

    SERANGAN BESAR – Pasukan Israel berkumpul jelang penyerbuan dan invasi darat terbuka ke berbagai wilayah di Jalur Gaza.Israel dilaporkan mengerahkan kekuatan besar-besaran dalam agresi selanjutnya ke Gaza.

    Target IDF di Koridor Philadelphia

    Dalam konteks perluasan agresi militer IDF tersebut, Lembaga Penyiaran Israel, KAN melaporkan, mengutip sumber keamanan tingkat tinggi, kalau tentara Israel akan menghancurkan semua terowongan yang terletak di koridor Philadelphia di Jalur Gaza selatan.

    Sumber keamanan mengatakan, “Asumsi sejak 7 Oktober menyatakan kalau kita tidak tahu segalanya, dan oleh karena itu, dengan penghentian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kemungkinan besar akan terjadi berbagai jenis operasi penyelundupan, seperti pesawat tanpa awak, kapal, dan lainnya.”

    Sumber tersebut mengonfirmasi keberadaan terowongan yang melintasi perbatasan yang ditutup dari sudut pandang teknis dan berada di bawah kendali tentara Israel.

    Sebagian besar terowongan ditutup dengan beton khusus, beberapa dihancurkan dengan bahan peledak, dan beberapa tetap berada di bawah kendali militer untuk penelitian intelijen dan teknik.

    Sumber keamanan Israel tersebut menyatakan keyakinannya kalau jika IDF tidak hadir di wilayah Philadelphia, warga Palestina akan menggunakan terowongan penyelundupan yang ada atau menggali yang baru.

    Ia menambahkan, “Badan keamanan Israel menerima informasi dan menyampaikannya kepada Menteri Pertahanan Israel Katz kalau Hamas tengah beroperasi di beberapa wilayah untuk menerima bantuan Iran dengan tujuan untuk kembali beroperasi melawan Israel. Oleh karena itu, Hamas tengah mengembangkan rute penyelundupan dari Afrika dan bermaksud membangun kembali pasukan di Jalur Gaza untuk melaksanakan operasi”.

    Dengan dalih ini, Katz bersikeras pasukan Israel tidak mundur dari koridor Philadelphia untuk mencegah Hamas membangun kembali kekuatannya, menurut sumber keamanan.

    Pada pertengahan Maret, situs web berita Israel Walla melaporkan bahwa pasukan teknik militer IDF telah menemukan sekitar 90 terowongan dengan panjang yang bervariasi di sepanjang sumbu dari penyeberangan Rafah yang ditutup hingga ke pantai.

    Laporan itu menunjukkan kalau beberapa terowongan melintasi perbatasan dengan Israel, beberapa mencapai wilayah perbatasan Palestina-Mesir, dan beberapa tidak digunakan dan sebagian digali.

    Menurut sumber militer Israel, kemungkinan ada terowongan lain yang belum ditemukan, meskipun ada kegiatan rekayasa yang dilakukan oleh tentara bekerja sama dengan dinas keamanan Shin Bet.

    BOMBARDIR ISRAEL – Pesawat Israel membombardir daerah permukiman di Khan Younis, Gaza selatan saat warga Palestina merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Minggu (30/3/2025). Dalam serangan Israel ini, sebanyak 20 orang dilaporkan tewas, termasuk delapan anak-anak. (Telegram Quds News Network)

    Bom Sekolah, Ratusan Korban Jiwa

    Tentara pendudukan Israel pada Jumat juga mengumumkan peluncuran operasi darat di Shuja’iyya (Shejaiya), timur Kota Gaza.

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan perluasan operasi darat, khususnya di wilayah Shuja’iyya, dengan tujuan untuk memperdalam kontrol di wilayah tersebut dan memperluas “zona keamanan pertahanan”.

    Dalam perluasan agresinya ini, pasukan IDF melakukan pembantaian yang mengerikan terhadap warga terlantar di wilayah tersebut, yang membuat jumlah korban tewas menjadi 112 sejak Kamis dini hari, saat serangan Israel meluas ke Jalur Gaza selatan.

    Pertahanan Sipil Gaza melaporkan kalau 31 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas, puluhan lainnya terluka, dan enam lainnya masih hilang setelah pesawat tempur Israel mengebom sekolah Dar al-Arqam, yang melindungi orang-orang terlantar di lingkungan al-Tuffah di Kota Gaza.

    Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal mengatakan bahwa puluhan orang yang terluka berada di bawah reruntuhan, dan tim penyelamat tidak dapat mengevakuasi mereka karena kurangnya sumber daya.

    “Mahmoud Basal menambahkan bahwa tempat itu dipenuhi dengan sisa-sisa jenazah anak-anak akibat pembantaian itu, dan menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai kegilaan,” tulis Khaberni.

    Gerakan Perlawanan Hamas mengutuk pemboman sekolah tersebut, dengan menggambarkannya sebagai kejahatan brutal baru dalam konteks perang pemusnahan Israel terhadap Gaza.

    Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan pembantaian terhadap warga sipil dan bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh pendudukan di Jalur Gaza, dan meminta pertanggungjawaban Israel yang mereka gambarkan sebagai ‘penjahat perang’.

    Sebaliknya, tentara Israel mengklaim kalau kompleks yang menjadi sasarannya di lingkungan Tuffah di Gaza digunakan oleh militan untuk melakukan serangan terhadap pasukannya.

    IDF seperti mengulangi dalih yang sama yang digunakannya untuk membenarkan pembantaian yang dilakukannya kemarin ketika mengebom sebuah klinik UNRWA yang menampung orang-orang terlantar di Jabalia, utara Jalur Gaza, yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka.

    Tak lama setelah pembantaian Sekolah Dar Al-Arqam, pesawat Israel menargetkan Sekolah Fahd di dekatnya, menewaskan tiga orang.

    Sumber-sumber Palestina mengatakan kalau pesawat Israel juga mengebom sebuah masjid di dekat sekolah Fahd dan Dar al-Arqam di lingkungan al-Tuffah.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa pesawat Israel melancarkan 10 serangan baru di wilayah timur Kota Gaza.

    Sementara itu, sumber medis Palestina mengatakan bahwa 112 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Kamis, 71 di antaranya di Kota Gaza.

    Sumber tersebut juga mengatakan bahwa 1.263 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya kembali perang Israel 17 hari lalu.

    Sebelumnya hari ini, TV Al-Aqsa melaporkan kalau ada 37 korban jiwa tiba di Rumah Sakit Baptis sebagai akibat dari penargetan lingkungan Shuja’iyya di bagian timur kota.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa tiga orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di daerah Yarmouk di pusat Kota Gaza.

    Di Deir al-Balah, Gaza tengah, empat warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara terhadap patroli polisi di pusat kota, sementara tiga orang tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi al-Maghazi di dekatnya.

    Israel juga melancarkan penembakan artileri berat di daerah Al-Maghraqa dan utara kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

    Di Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza, sumber melaporkan bahwa 10 orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan terhadap sebuah rumah dan tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar di daerah al-Katiba di sebelah utara kota.

    Pengeboman udara dan artileri juga menewaskan dan melukai orang-orang di Rafah, bertepatan dengan serangan pasukan Israel ke beberapa lingkungan.

    PENGUNGSI GAZA – Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Pemerintah Israel menindaklanjuti usulan Amerika Serikat yang mengusulkan pemindahan warga Gaza ke negara ketiga dengan membentuk Direktorat Urusan Pemindahan Sukarela warga Palestina yang ingin ke luar dari Gaza. Media Israel melaporkan, sebagai proyek percontohan, sebanyak 100 warga Gaza akan dikirim ke Indonesia. (khaberni/tangkap layar)

    Pengeboman dan Pengusiran Penduduk

    Sementara itu, tentara Israel hari ini mengumumkan telah memperluas operasinya di Jalur Gaza selatan, dengan melakukan serangan ke Rafah dan Khan Yunis.

    Tentara pendudukan juga mengatakan kalau mereka mengebom lebih dari 600 target di Jalur Gaza sebagai persiapan untuk invasi darat besar-besaran.

    IDF juga mengumumkan bahwa mereka telah mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, setelah sirene berbunyi di pemukiman Nahal Oz di dalam wilayah Gaza.

    Sementara itu, pasukan pendudukan Israel juga terus menggusur warga Palestina dari beberapa wilayah di Gaza, dengan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan kota Rafah saat tank-tank Israel maju ke wilayah tersebut.

    Ribuan orang juga mengungsi dari lingkungan Shujaiya di bagian timur Kota Gaza menuju lingkungan lain di kota tersebut.

    Tentara Israel memperingatkan penduduk daerah baru di Kegubernuran Gaza Utara, termasuk kamp Jabalia dan sembilan lingkungan di kota Jabalia dan Beit Hanoun, untuk mengungsi.

    Tentara pendudukan menganggap peringatan itu sebagai peringatan terakhir dan mengatakan akan melancarkan serangan ke wilayah tersebut.

    Peringatan dan perintah evakuasi paksa dari Israel terus dikeluarkan dari berbagai wilayah Jalur Gaza. 

    Militer Israel pada hari Selasa memerintahkan evakuasi beberapa lingkungan di kota Beit Hanoun dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara, termasuk proyek Beit Lahia dan lingkungan Sheikh Zayed, Manshiyya, dan Tel al-Zaatar.

    Ini diikuti oleh peringatan lain untuk mengevakuasi seluruh Provinsi Rafah dan tiga kota di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

    Sejak melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret, Israel telah membunuh sekitar 1.300 warga Palestina dan melukai hampir 3.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita.

     

    (oln/khbrn/*)

  • Keluarga Pasien Aniaya Satpam RS, Korban Kejang-kejang Sampai Muntah Darah : Kasus Ditangani Polisi 

    Keluarga Pasien Aniaya Satpam RS, Korban Kejang-kejang Sampai Muntah Darah : Kasus Ditangani Polisi 

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan keluarga pasien terhadap satpam RS Mitra Keluarga Bekasi masih ditangani Polres Metro Bekasi Kota. 

    Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan AKP Imam Prakoso mengatakan, korban melalui manajemen rumah sakit telah membuat laporan resmi ke Polres Metro Bekasi Kota. 

    “Sudah laporan ke Polres, saat ini kasusnya ditangani Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota,” kata Imam, Minggu (6/4/2025). 

    Berdasarkan informasi yang dia dapat, korban sampai saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. 

    “Masih dirawat, tapi sepertinya sudah agak membaik,” ucap Imam. 

    Peristiwa penganiayaan yang menimpa satpam berinisial S terjadi pada Sabtu (29/3/2025) lalu, penyebabnya diduga karena masalah parkiran. 

    Imam menjelaskan, korban saat itu berusaha menegur pelaku yang merupakan keluarga pasien agar tidak memarkirkan kendaraan di depan IGD. 

    “Keluarga pasien mau memarkirkan kendaraankarena di depan IGD, ditegur sama sekuriti Untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” jelasnya. 

    Pelaku rupanya tak terima ditegur satpam, insiden penganiayaan pun terjadi hingga menyebabkan korban kejang-kejang dan muntah darah. 

    Korban harus menjalani perawatan intensif, rekaman CCTV detik-detik kejadian pun viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @volunteer.netizen. 
     

  • Video Briefing dari IDF: Tentara Israel Diminta Lenyapkan Setiap Orang yang Ditemui di Gaza – Halaman all

    Video Briefing dari IDF: Tentara Israel Diminta Lenyapkan Setiap Orang yang Ditemui di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video yang memperlihatkan pejabat militer Israel sedang meminta tentara Israel melenyapkan setiap orang yang mereka temui di Jalur Gaza beredar di media sosial.

    Akun Instagram milik media asal Turki @trtworld turut mengunggahnya tanggal 5 April 2025.

    Permintaan itu disampaikan kepada Brigade Golani Israel. Tidak diketahui kapan pastinya dan di mana hal itu disampaikan.

    Menurut keterangan @trtworld, permintaan tersebut disampaikan IDF sebelum invasi darat Israel ke Kota Rafah, Gaza.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diduga diimbau menembak setiap warga Palestina yang ditemukan atau terlihat oleh mereka.

    Dalam video itu terlihat ada seorang tentara yang berdiri untuk mengumumkan sesuatu di dekat para tentara lain. 

    MILITER ISRAEL – Video yang dibagikan oleh akun wartawan Israel bernama Bitton Rosen di X tanggal 4 April 2025 memperlihatkan seorang pejabat Israel meminta IDF melenyapkan semua orang yang ditemui di Jalur Gaza. (X/BittonRosen)

    “Ini operasi untuk memulangkan sandera, bahkan jika kalian tidak pergi ke terowongan atau bangunan tempat sandera berada,” ujar tentara tersebut.

    “Mengapa? Karena kalian memunculkan tekanan militer yang sangat kuat. Kalian membunuh banyak musuh, merampas banyak wilayah dari mereka, dan seperti inilah, hingga kini, sandera dipulangkan.”

    “Setiap orang kalian temui adalah musuh. Kalian mengidentifikasi ancaman, melepaskan tembakan, melenyapkannya, dan bergerak maju. Jangan kebingungan dalam konteks ini.”

    Video itu turut dibagikan oleh seorang wartawan Israel benama Hallel Biton Rosen di akun X @BitonRosen tanggal 4 April. Video bisa dilihat di sini.

    Rosen menyebut pejabat Israel yang sedang menyampaikan pengarahan itu adalah Letnan Kolonel D. Gibor.

    IDF menembak sesuka hati

    Beberapa waktu lalu media Israel bernama +972 Magazine melaporkan kesaksian para tentara Israel mengenai penembakan terhadap warga Palestina.

    Beberapa tentara Israel bersaksi mereka bisa menembak tanpa batasan guna “menyalurkan” tenaga mereka dan mengatasi kebosanan.

    “Ada kebebasan penuh dalam beraksi,” kata B, tentara Israel yang bertugas di Gaza.

    “Bahkan jika merasa ada ancaman, tak perlu menjelaskannya, kamu tinggal menembak.”

    B menyebut ketika ada tentara yang mendekat, tentara itu bisa ditembak.

    “Diizinkan untuk menembak badannya, bukan ke arah udara.”

    “Diizinkan untuk menembak setiap orang, gadis kecil, dan wanita tua.”

    B kemudian menceritakan peristiwa pada November lalu, ketika tentara Israel menembak beberapa warga sipil saat proses evakuasi sekolah di dekat kawasan Zeitun.

    Tentara Israel meminta warga sipil untuk keluar lewat kiri, ke arah laut, bukan ke kanan, tempat tentara berada.

    Ketika terjadi baku tembak di dalam sekolah, warga yang mengambil jalan salah langsung ditembak.

    Sementara itu, C, tentara Israel lainnya di Gaza, menjelaskan ketika tentara mendengar tembakan, mereka mengirimkan pesan lewat radio untuk mengklarifikasi apakah ada satuan militer lain di area itu.

    Jika tidak ada, mereka akan melepaskan tembakan. “Tentara menembak sesuka hati, dengan sekuat tenaga,” ujar C.

    Namun, tembakan serampangan itu juga berisiko membuat tentara Israel tertembak oleh kawannya sendiri.

    Sementara itu, A, seorang perwira Israel, mengatakan penembakan di rumah sakit, klinik, sekolah, lembaga keagamaan, dan gedung organisasi internasional memerlukan izin yang lebih besar.

    Namun, pada kenyataannya, penembakan tetap terjadi.

    “Saya bisa menghitung, dengan satu tangan, kasus-kasus yang di dalamnya kami diminta tidak menembak. Bahkan, dengan hal sensitif  seperti sekolah, (persetujuan) hanya terasa seperti formalitas.”

    “Semangat di dalam ruang operasi ialah tembak dulu, tanyai kemudian.”

    “Itu adalah konsensusnya. Tidak ada yang akan menangis jika kami merobohkan rumah ketika tidak dibutuhkan atau jika kami menembak seseorang yang tidak perlu kami lakukan.”

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jepang Diprediksi Terkena Gempa Megathrust yang Bisa Tewaskan 300 Ribu Jiwa

    Jepang Diprediksi Terkena Gempa Megathrust yang Bisa Tewaskan 300 Ribu Jiwa

    Jepang Diprediksi Terkena Gempa Megathrust yang Bisa Tewaskan 300 Ribu Jiwa

    TRIBUNJATENG.COM – Pemerintah Jepang kembali mewaspadai potensi bencana besar yang mengintai wilayah selatannya. 

    Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Dewan Manajemen Bencana Pusat Jepang, para ahli memperkirakan kemungkinan terjadinya gempa megathrust di Palung Nankai, yang dalam skenario terburuk bisa merenggut hingga 298.000 jiwa.

    Prediksi mengejutkan ini diungkap dalam pertemuan para pakar yang digelar pada 31 Maret 2025, dipimpin oleh Profesor Emeritus Nobuo Fukuwa dari Universitas Nagoya. 

    Menurut informasi yang dihimpun, Palung Nankai merupakan palung bawah laut yang terletak di lepas pantai selatan Jepang dan dikenal sebagai salah satu zona seismik aktif yang berisiko tinggi memicu gempa bumi dahsyat. 

    Sebelumnya sejarah mencatat bahwa wilayah ini telah beberapa kali menjadi sumber gempa besar dan tsunami mematikan.

    Dalam simulasi terbaru, para ahli memperkirakan bahwa sekitar 2,35 juta bangunan akan rusak berat jika gempa tersebut terjadi. 

    Rincian korban jiwa juga dipaparkan, dengan 73.000 orang diprediksi meninggal akibat bangunan roboh, 9.000 karena kebakaran, dan 215.000 akibat terjangan tsunami. 

    Semua ini dihitung berdasarkan asumsi tingkat evakuasi penduduk hanya 20 persen.

    Namun, jika evakuasi meningkat hingga 70 persen, jumlah korban jiwa dapat ditekan hingga sekitar 94.000 orang. 

    Di sisi lain, proyeksi bangunan yang hancur total meliputi 1,28 juta akibat guncangan gempa, 188.000 karena tsunami, dan 767.000 akibat kebakaran yang menyebar pascagempa.

    Dampak ekonomi dari bencana ini juga menjadi perhatian besar. 

    Kerugian maksimal diprediksi bisa mencapai ¥270 triliun yen Jepang atau sekitar $1,81 triliun USD, meningkat drastis dari estimasi sebelumnya sebesar ¥214 triliun.

    Meskipun data ini mengungkapkan potensi kehancuran yang besar, pemerintah Jepang disebut telah meningkatkan langkah-langkah kesiapsiagaan bencana secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Hal ini diharapkan bisa meminimalkan dampak nyata dari skenario terburuk.

    Diberitakan sebelumnya, pada 28 Maret 2025, gempa berkekuatan besar juga mengguncang wilayah Myanmar dan berdampak hingga Tahiland. 

    Gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 tersebut menyebabkan kerusakan hebat di sebagian besar wilayah Myanmar dan menewaskan lebih dari 2.700 orang.  

     

  • Sempat Kecolongan, Satpol PP Kini Kerahkan 200 Personel Antisipasi Parkir Liar di Monas

    Sempat Kecolongan, Satpol PP Kini Kerahkan 200 Personel Antisipasi Parkir Liar di Monas

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Ratusan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan untuk mengantisipasi parkir liar di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas).

    Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan aparat TNI/Polri untuk mengantisipasi marak parkir liar di tempat wisata yang berlokasi di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat tersebut.

    “Hari ini kan masyarakat menggunakan waktu sisa liburan dengan berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta, salah satunya di Monas. Nah, ini kami sudah melakukan penyisiran,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (6/4/2025).

    Anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pun memastikan saat ini sudah tidak ada lagi parkir-parkir liar di sekitar kawasan Monas.

    Untuk memastikan kawasan Monas steril dari parkir liar, Satpol PP DKI Jakarta mengerahkan ratusan personel.

    “Kami sudah mengerahkan Satpol PP hampir 200 orang, kami kerahkan di sana. Jadi di sana sudah tidak ada lagi yang parkir di pinggir-pinggir,” ujarnya.

    Satriadi bilang, ratusan personel Satpol PP dikerahkan di titik-titik rawan. Namun, ada juga yang bertugas melakukan pemantauan secara mobile.

    “Kami pantek anggota-anggota kami, kalau ada yang mau parkir kami gebah, kami geser ke bagian selatan sana yang sudah kami sepakati dengan pihak Monas (sebagai lokasi parkir),” kata dia.

    Parkir Liar di Sekitar Monas, Wisatawan Digetok Rp30 Ribu

    Parkir liar menjamur di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) pada H+2 Lebaran atau Rabu (2/4/2025) ini.

    Adapun pada hari ini, tempat wisata Monas memang diserbu oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah.

    Parkir IRTI yang mampu menampung ratusan mobil hingga ribuan sepeda motor pun penuh hingga terpaksa ditutup siang tadi.

    Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk meraup keuntungan.

    Apalagi, kawasan itu tak dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

    Mereka mendadak menjadi juru parkir liar dan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan mobil untuk parkir di pinggir jalan, salah satunya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

    Hasan, wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat mengaku terpaksa mengikuti arahan jukir liar lantaran parkir IRTI Monas penuh.

    “Di IRTI Monas penuh, akhirnya parkir di pinggir jalan karena tadi ada yang arahin di sini,” ucapnya, Rabu (2/4/2025).

    Awalnya ia sempat ragu meninggalkan mobilnya itu di pinggir jalan, namun jukir liar itu meyakinkannya bahwa lokasi tersebut aman.

    “Tadi sebelum parkir saya tanya dulu, di sini aman enggak. Dia bilang aman, yauda saya parkir aja di sini,” ujarnya.

    Begitu mobil terparkir rapi di pinggir jalan, sang jukir liar itu pun langsung meminta uang parkir kepada Hasan sebesar Rp30 ribu.

    Namun, Hasan kemudian terkaget-kaget saat mendapati ban mobilnya bagian kanan depan mendadak kempis.

    Padahal, ia kurang lebih baru 10 menit meninggalkan mobil itu masuk ke Monas.

    “Baru ditinggal 10 menit, tadi balik lagi karena mau ambil tiker yang ditinggalan di mobil. Padahal tadi udah bayar parkir juga Rp10 ribu,” tuturnya.

    Hasan pun sempat mencari-cari sang jukir, namun upayanya gagal lantaran sang jukir langsung hilang bak lenyap ditelan bumi.

    “Udah kabur dia, enggak kelihatan lagi,” kata dia.

    Ia pun mengaku kesal lantaran saat dirinya tiba tak ada satu pun petugas Dishub yang berada di sekitar lokasi dan memberi arahan terkait lokasi parkir.

    “Tadi enggak ada petugas Dishub, kosong. Yang ada cuma Satpol PP tapi dia juga cuek aja, diem aja ada yang parkir di sini,” ucapnya.

    Sebagai informasi tambahan, operasi cabut pentil memang kerap dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar.

    Hal ini dilakukan guna memberikan efek jera kepada masyarakat agar tak lagi memarkirkan kendaraan mereka sembarangan.

    Kejadian ini sempat viral saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2025 di penghujung Desember tahun lalu.
     

  • PFI dan AJI Semarang Kecam Tindakan Kekerasan Ajudan Kapolri terhadap Jurnalis

    PFI dan AJI Semarang Kecam Tindakan Kekerasan Ajudan Kapolri terhadap Jurnalis

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini, tindakan tidak terpuji itu dilakukan oleh ajudan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) saat meliput kegiatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Tawang, Kota Semarang, pada Sabtu (5/4) petang.

    Insiden bermula ketika Kapolri tengah menyapa seorang penumpang disabilitas yang duduk di kursi roda. 

    Saat itu, sejumlah jurnalis dan petugas humas dari berbagai lembaga meliput momen tersebut dari jarak yang wajar.

    Namun, suasana menjadi tegang ketika salah satu ajudan Kapolri tiba-tiba meminta para jurnalis untuk mundur dengan cara kasar dan mendorong tubuh mereka.

    Salah satu korban, Makna Zaezar pewarta foto dari Kantor Berita Antara yang saat itu memilih menyingkir ke arah peron demi menghindari keributan, justru dikejar ajudan tersebut.

    Tanpa alasan yang jelas, ajudan itu memukul kepala Makna.

    Lebih mengejutkan, seusai melakukan pemukulan, ajudan tersebut mengeluarkan ancaman kepada sejumlah jurnalis lainnya. 

    “Kalian pers, saya tempeleng satu-satu,” kata ajudan tersebut, seperti disampaikan para saksi di lokasi.

    Beberapa jurnalis lain juga melaporkan mengalami tindakan kasar. Ada yang didorong, bahkan ada yang sempat dicekik. 

    Tindakan ini tidak hanya menimbulkan luka fisik, tapi juga trauma dan keresahan di kalangan jurnalis yang merasa ruang kerjanya tidak lagi aman.

    Menanggapi insiden ini, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan kekerasan tersebut.

    “Kami mengecam keras tindakan kekerasan oleh ajudan Kapolri kepada jurnalis dan segala bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik,” tegas Ketua PFI Semarang, Dhana Kencana, dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (6/4/2025).

    Menurut Dhana, tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menyebutkan bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang menghambat atau menghalangi kerja jurnalistik dapat dikenai pidana dan denda.

    Senada dengan itu, Ketua Divisi Advokasi AJI Semarang, Daffy Yusuf, menilai tindakan aparat yang mengintimidasi dan menggunakan kekerasan terhadap jurnalis adalah ancaman serius terhadap kebebasan pers.

    “Kejadian ini tidak bisa ditoleransi. Kami menuntut agar pelaku meminta maaf secara terbuka dan diberikan sanksi tegas. Polri harus menunjukkan komitmen mereka terhadap perlindungan kebebasan pers,” ujar Daffy.

    Daffy juga menegaskan pentingnya reformasi dalam pola pengamanan pejabat publik, termasuk pembekalan kepada para ajudan agar memahami kerja jurnalistik dan tidak bertindak semena-mena di lapangan.

    “Kami meminta Polri untuk belajar dari insiden ini agar tidak terulang kembali. Jangan jadikan kekerasan sebagai respon atas kerja jurnalis yang sah dan dijamin undang-undang,” tambahnya.

    Atas kejadian ini, PFI Semarang dan AJI Semarang mengeluarkan lima poin sikap:

    1. Mengecam keras tindakan kekerasan oleh ajudan Kapolri kepada jurnalis dan segala bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik.

    2. Menuntut permintaan maaf terbuka dari pelaku kekerasan terhadap jurnalis.

    3. Meminta Polri memberikan sanksi tegas kepada anggota yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

    4. Mendesak Polri untuk melakukan evaluasi internal, agar kejadian serupa tidak terulang.

    5. Mengajak media, organisasi jurnalis, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama mengawal kasus ini hingga tuntas. (*)