Category: Tribunnews.com

  • Kecelakaan Maut Rombongan Tim Damkar di Musi Rawas Sumsel: Satu Petugas Tewas, Begini Kronologinya

    Kecelakaan Maut Rombongan Tim Damkar di Musi Rawas Sumsel: Satu Petugas Tewas, Begini Kronologinya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan maut menimpa tim damkar Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan di Jalan Utama Desa Muara Kati Baru, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut, Musi Rawas pada Selasa (6/5/2025).  

    Mobil Damkar Musi Rawas terbalik saat menuju lokasi kebakaran di Desa Rantau Serik Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Musi Rawas.

    Dalam insiden ini satu petugas Damkar Musi Rawas Zarnubi Viktoria (51) meninggal dunia sementara empat orang mengalami luka-luka. 

    Keempat korban luka-luka bernama Mardiyansah, Hendri Kusuma, Predo dan Yudi. Mereka harus Dilarikan ke RS Sobirin Kabupaten Mura karena menderita luka di tangan dan kaki.

    Diinformasikan Zarnubi meninggal dunia karena terjepit dan tertimpa mobil saat mobil damkar yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.

    “Saat kejadian ketika mobil terguling korban terjatuh tertimpa mobil, saat mobil dievakuasi korban meninggal di tempat,” ungkap Kabid Pemadam Kebakaran Sat Pol PP dan Damkar Kabupaten Mura, Yanuar Iqbal pada wartawan, Selasa (6/5/2025).

    Kecelakaan itu berawal saat petugas Damkar Musi Rawas mendapat informasi dari Polsek Muara Beliti ada kebakaran di Desa Rantau Serik.

    “Kejadiannya kira-kira pukul 07.00 WIB dapat informasi, saya perintahkan Damkar untuk menuju lokasi berangkat selepas itu, lupa tepatnya,” ujar Kabid Pemadam Kebakaran Sat Pol PP dan Damkar Kabupaten Mura, Yanuar Iqbal pada wartawan, Selasa (6/5/2025).

    Kemudian personel berangkat satu sopir empat petugas pemadam menuju lokasi kebakaran, belum lama setelah memberikan perintah Yanuar mendapat informasi lagi personelnya kecelakaan.

    Lanjutnya, posisi mereka kecelakaan di jalan turunan menikung ke kanan jalan.

    Saat peristiwa terjadi posisi korban duduk di belakang mobil karena di depan hanya muat tiga orang termasuk sopir.

    “Saat kejadian ketika mobil terguling korban terjatuh tertimpa mobil, saat mobil dievakuasi korban ternyata sudah meninggal dunia,” ungkapnya.

    Saat dievakuasi korban ketika dipegang denyut nadinya sudah tidak ada lagi,  korban mengalami luka diwajah tepatnya membiru dan dibelakang kepalanya.

    “Korban mengalami luka diwajah membiru dan dibelakang kepala luka,” ujarnya.

    Bantah Mobil Damkar Alami Kerusakan dan Rem Blong.

    Yanuar mengaku bila mobil Damkar Musi Rawas dalam keadaan baik, dan siap beroperasi.

    “Untuk kendaraan bagus semuanya bagus, mungkin karena medan dan isi air penuh kondisi jalan agak curam serta melaju dalam posisi standar damkar,” ujarnya.

    Kemudian untuk tindak lanjut, pasca kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi, untuk kendaraan yang sedikit rusak akan segera diperbaiki.

    “Tindak lanjut kejadian ini kami akan melakukan evaluasi kendaraan yang rusak akan kami perbaiki,” ungkapnya. 

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Lepas Kloter 20, Dedy Yon Doakan Keselamatan Jamaah Calon Haji Kota Tegal

    Lepas Kloter 20, Dedy Yon Doakan Keselamatan Jamaah Calon Haji Kota Tegal

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Pelepasan jamaah calon haji dari Kota Tegal dipenuhi bahagia di Balai Kota Tegal, Senin (5/5/2025) malam.

    Pada kesempatan itu, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono secara langsung memberangkatkan jamaah calon haji Kloter 20 ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.

    Dia didampingi Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah dan Sekda Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono.

    Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyempatkan berdialog dan mengobrol dengan para jamaah calon haji Kota Tegal.

    Dia mendoakan agar jamaah calon haji selamat.

    “Semoga selamat sampai tujuan, hati-hati di jalan.”

    “Semoga dapat menjalankan ibadah haji dan pulang dalam keadaan selamat,” ujarnya. 

    Dedy Yon melepas jamaah calon haji dengan mengibarkan bendera start di depan bus.

    “Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Tegal dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim, para jamaah calon haji Kloter 20 dari Kota Tegal diberangkatkan.”

    “Semoga Allah SWT selalu meridoi dan melindungi untuk keselamatan jamaah calon haji dari berangkat hingga pulang ke kampung halaman,” ungkapnya. (*)

  • 324 Anak di Jakarta Timur Terpapar Tuberkulosis

    324 Anak di Jakarta Timur Terpapar Tuberkulosis

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Sudin Kesehatan Jakarta Timur menemukan 324 kasus anak positif tuberkulosis atau 10 persen dari total kasus TBC pada Januari-Maret 2025.

    Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy mengatakan jumlah kasus tersebut berdasarkan hasil temuan Sudin Kesehatan dari pemeriksaan 10 Puskesmas kecamatan.

    Dari hasil pemeriksaan Sudin Kesehatan Jakarta Timur ratusan anak itu terpapar TBC dari orang-orang di lingkungan terdekat, baik orangtua maupun teman bermain dan tetangga.

    “Bisa (tertular) dari kontak terdekat. Artinya orang yang kontak erat, tinggal serumah, bisa juga teman bermain atau tetangga,” kata Herwin di Jakarta Timur, Selasa (6/5/2025).

    Sehingga dalam setiap kasus tuberkulosis, Sudin Kesehatan Jakarta Timur selalu melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien.

    Tujuannya memastikan sumber kasus dan mencegah agar penularan tidak meluas, serta agar warga penderita tuberkulosis dapat segera mendapatkan penanganan medis untuk pemulihan.

    Sudin Kesehatan Jakarta Timur mengimbau agar para orangtua yang mendapati gejala tuberkulosis pada anak, segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan.

    “Orangtua perlu melakukan pemeriksaan. Misalkan kalau ada gejala batuk yang sampai lebih dari dua minggu, kemudian nafsu berkurang, atau berat badan enggak tambah naik,” ujarnya.

    Herwin menuturkan obat untuk pasien tuberkulosis dapat diakses secara gratis di masing-masing Puskesmas sesuai domisili, sehingga warga diimbau tidak perlu ragu untuk berobat.

    Warga juga diimbau tidak memberikan stigma negatif kepada warga penderita tuberkulosis, karena tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat disembuhkan.

    Secara umum pasien tuberkulosis membutuhkan waktu enam bulan untuk sembuh, dengan catatan setiap harinya rutin mengonsumsi obat-obatan diberikan sesuai anjuran.

    “Misalkan mereka ada yang putus obat, maka kita harus pulang lagi. Jika misalkan tidak selesai, ada warga yang sudah resisten dengan obat-obatan ini, kita rujuk rumah sakit rujukan,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 2 Gubernur Sebut Dedi Mulyadi Kepala Daerah Teladan: Ikuti Program hingga Langsung Kerja Sama

    2 Gubernur Sebut Dedi Mulyadi Kepala Daerah Teladan: Ikuti Program hingga Langsung Kerja Sama

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sosok Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tidak hanya mencuri perhatian warganya, tapi juga kepala daerah lain.

    Gebrakannya yang prorakyat dan dinilai solutif menjadi referensi bagi daerah lain dalam mengambil kebijakan.

    Bahkan, ada dua kepala daerah yang terang-terangan menyebut Dedi Mulyadi sebagai teladan.

    Mereka adalah Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan dan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.

    Gubernur Bengkulu

    Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, terang-terangan menyatakan kagum dengan Dedi Mulyadi.

    Helmi yang kerap dijuluki ‘Gubernur TikTok’ mirip seperti Dedi Mulyadi yang kini mendapat sebutan ‘Gubernur Konten’.

    Politikus PAN itu memang kerap membagikan aktivitas dan programnya sebagai orang nomor satu di Bengkulu di TikTok (@helmi_hasan).

    Helmi memiliki 230 ribu pengikut di TIkTok.

    Ia mengaku akan mengikuti sejumlah kebijakan Dedi, terutama di bidang pendidikan dan keselamatan pelajar.

    “Insya Allah, satu hal yang baik. Kita tidak akan hanya menduplikasi, tetapi juga menyesuaikan dengan kondisi daerah kita. Kita tahu bahwa Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi, adalah gubernur yang inovatif dengan banyak gagasan positif,” kata Helmi kepada wartawan, Kamis (1/5/2025), dikutip dari Kompas.com. 

    Salah satu kebijakan yang siap diadopsi Helmi adalah larangan siswa membawa sepeda motor ke sekolah.

    Ia menilai, langkah itu tidak hanya efektif mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, tapi juga membawa banyak dampak positif bagi perkembangan anak-anak.

    Pada unggahan TIkToknya tiga hari lalu, Helmi menjawab pernyataan yang menyebut dirinya disama-samakan dengan Dedi Mulyadi.

    Dengan rendah hati, Helmi menjawab dirinya masih jauh dari sosok Dedi Mulyadi, bak bumi dan langit.

    “Itu bagaikan bumi dan langit. Kang Dedi itu langitnya, Helmi Hasan itu di bawah bumi.”

    “Jauh, tidak sama, tidak seimbang. Kebaikan Kang Dedi, inovasi-inovasi Kang Dedi, kecerdasan Kang Dedi, jauh melampaui Helmi Hasan”

    “Helmi Hasan harus banyak belajar tentunya, dan kita tidak usah anti terhadap kebaikan orang. Kalau ada orang punya kebaikan banyak. Justru kebaikan itu harusnya menjadi amal kita juga.”

    Ketika ada kebaikan amalkan, ketika ada keburukan tinggalkan,” kata Helmi.

    Gubernur Kaltim

    Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, juga menyatakan kekagumannya dengan Dedi Mulyadi.

    Sebagai informasi, pada rapat di DPR Selasa (29/4/2025), Rudy memberi julukan Dedi Mulyadi sebagia ‘Gubernur Konten’.

    Terkini, Rudy menyambangi langsung Dedi Mulyadi di kediamannya, di Jawa Barat, Senin (5/5/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, Rudy dan Dedi membahas potensi kerja sama di sektor pertanian.

    “Di Kaltim itu sawahnya luas, lautnya luas, kebunnya luas, tapi orang yang ngurusnya sedikit,” kata Dedi, dikutip dari Antara, Senin (5/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Ia menyoroti kurangnya sumber daya manusia yang mengelola sektor-sektor tersebut, yang disebabkan oleh mayoritas masyarakat Kaltim yang bekerja di sektor pertambangan.

    Untuk mengatasi masalah ini, Dedi menawarkan solusi berupa penempatan warga Jawa Barat di desa-desa yang tersedia di Kaltim.

    Ia menyatakan kesiapan untuk mengirimkan petani dan nelayan guna mengelola sumber daya alam Kaltim yang kaya.

    Rudy Mas’ud menyambut baik tawaran kerja sama tersebut, memberikan apresiasi kepada Dedi Mulyadi, dan menegaskan kesiapan Kaltim untuk berkolaborasi.

    “Kami tunggu semuanya, Kang,” ungkap Rudy. 

    Lebih lanjut, Rudy Mas’ud menekankan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian.

    Ia menyebutkan adanya program kelas khusus bidang pertanian yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad), yang diperuntukkan bagi mahasiswa Kaltim dan akan dibiayai oleh Pemprov Kaltim.

    Rudy juga menyebut dirinya banyak belajar dari Dedi Mulyadi.

    Pada program Retret Kepala Daerah beberapa waktu lalu, Rudy mengaku banyak mendapat ilmu soal efisiensi dari eks Bupati Purwakarta itu.

    Rudy juga mengatakan, konten Dedi Mulyadi menginspirasi para kepala daerah, khususnya soal cara meningkatkan pendapatan asli daerah.

    “Jadi konten-kontennya Kang KDM itu memberikan inspirasi buat kita semuanya khususnya kepala-kepala daerah se-Indonesia ini bagaimana bisa mengelola sumber-sumber daya alam ini menjadi pendapatan asli daerah,” kata Rudy.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gus Alam Wafat, Bupati Tika: Ini Kehilangan Besar Warga Kendal

    Gus Alam Wafat, Bupati Tika: Ini Kehilangan Besar Warga Kendal

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari berduka atas wafatnya Alamuddin Dimyati Rois atau Gus Alam.

    Pengasuh Ponpes Al Fadlu wal Fadhilah Kaliwungu Kendal sekaligus anggota DPR RI itu wafat seusai menjalani perawatan intensif di RS Budi Rahayu Pekalongan akibat kecelakaan.

    “Saya mewakili Pemkab Kendal ikut berduka cita atas kepergian beliau,” kata Bupati yang akrab disapa Mbak Tika, Selasa (6/5/2025).

    Mbak Tika menuturkan, Gus Alam merupakan sosok panutan warga Kendal sebagai tokoh agama yang kharismatik dan humanis.

    “Beliau adalah panutan warga Kendal.”

    “Tentunya ini kehilangan besar dan mendalam,” sambungnya.

    Dia juga meminta agar keluarga tetap melanjutkan dedikasi dan perjuangan almarhum mengemban pendidikan keagamaan, terlebih almarhum menjadi pengasuh pondok pesantren.

    “Untuk keluarga teruskanlah perjuangkan apa yang selama ini telah dilakukan beliau,” ujarnya. 

    Mbak Tika pun mengajak masyarakat Kendal untuk mendoakan kepergian almarhum dan mengenangnya sebagai sosok yang religius.

    “Mari bersama-sama doakan semoga beliau ditempatkan yang terbaik di sisi-Nya,” tandasnya. 

    Di sisi lain, Mbak Tika juga akan memberikan penghormatan terakhir dengan bertakziah langsung bersama rombongan sebelum pemberangkatan jenazah ke pemakaman.

    “Kami bersama-sama akan takziyah.”

    “Tentunya setelah ini kami ke Semarang terlebih dahulu, karena sudah ada agenda di sana,” pungkasnya.

    Saat ini, jenazah almarhum Alamudin Dimyati Rois atau Gus Alam, anggota DPR RI yang meninggal telah tiba di rumah duka di Kaliwungu Kendal, Selasa (6/5/2025) sekira pukul 08.30.

    Informasi yang dihimpun, pemakaman akan dilakukan sore hari ini di kompleks Ponpes Al Fadlu 2, Srogo Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal.

    Namun sebelum itu jenazah akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Agung Kaliwungu Kendal. (*)

     

  • 3,3 Juta Penyalahgunaan Narkoba Didominasi Remaja, Saatnya Lindungi Anak Bentuk Generasi Sehat – Halaman all

    3,3 Juta Penyalahgunaan Narkoba Didominasi Remaja, Saatnya Lindungi Anak Bentuk Generasi Sehat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masa depan generasi muda saat ini dibayang-bayangi tantangan cukup memprihatinkan yakni penyalahgunaan narkoba.

    Menurut Menteri Koordinator Bidang politik dan keamanan ( Menkopolkam) Budi Gunawan, Indonesia, saat ini dapat dikatakan dalam kondisi darurat narkoba.

    Di 2024, prevalensi angka penyalahgunaan narkoba mencapai 3,3 juta orang didominasi oleh remaja, terutama usia 15-34 tahun.

    Tak ingin jumlahnya semakin membesar, saatnya pencegahan sejak dini melalui beragam cara, termasuk pendidikan.

    Seperti yang dilakukan Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak (YAMSA) yang berkolaborasi dengan  Ruang Perempuan  bersama Viddy Desy Analia dan Syahril Dahlan.

    Edukasi ini dikemas dengan apik melalui edutainment (theatrical performance).

    Umar Zulkarnain Aziz, Sekretaris YAMSA, mengatakan tantangan terbesar khususnya generasi muda saat ini adalah penyalahgunaan narkoba.

    “Melalui kegiatan ini, kita belajar bersama melindungi diri kita dari narkoba, menjaga teman kita, dan fokus pada masa depan”, ungkapnya berbicara di acara edutainment bertajuk ‘Membangun Generasi Sehat Bebas Narkoba’ belum lama ini.

    Dirinya menjelaskan yayasan sosial yang didirikan Nur Asia Uno ini  mempunyai tujuan utama bersama-sama melalui peran serta aktif masyarakat memberikan advokasi, edukasi, pendampingan, dan bantuan pada anak-anak, remaja, dan ibu sebagai pencipta generasi yang hebat.

    Sementara itu, kegiatan ini juga diapresiasi dan diharapkan terus berkelanjutan dalam membangun awareness terhadap anak untuk tidak dekat dengan narkoba.

    Widi, Wakil Kesiswaaan SMPN 19 Jakarta Selatan,berharap anak-anak didiknya erinspirasi dari acara ini dalam mewujudkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, yang salah satunya adalah bermasyarakat.

    “Penting sekali bagi anak-anak dalam hal ini untuk menghindari hal-hal negatif yang ada di lingkungan sekolah hingga luar”.

    Kegiatan ini menjadi sebuah edukasi yang sangat penting, khususnya untuk anak-anak SMPN 19. Selain guru menumbuhkan karakter untuk anak-anak, pihak luar berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk melengkapi apa saja yang menjadi dibutuhkan anak-anak.

    “Kami berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti disini, dengan kolaborasi, kita tingkatkan prestasi”, tambah Widi.

    Mengingat kegiatan dilaksanakan dengan theatrical performance, siswa-siswa SMPN 19 Jakarta Selatan mengapresiasi cara penyampaian pemateri yang dinilai tidak menjenuhkan.

    Fazila, Siswi SMPN 19 Jakarta Selatan, mengatakan, “Kegiatan ini sama sekali ngga ngebosenin, berulang kali ditekankan kita jangan sampai terkena narkoba. Dijelaskan juga akibat bagi tubuh kita juga jika terlibat dengan narkoba”.

    Dirinya berharap semoga kegiatan ini semakin banyak dilaksanakan di sekolah-sekolah lain agar generasi muda tidak mencoba-coba  dengan narkoba. (*)

  • BREAKING NEWS: Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, 12 Orang Tewas – Halaman all

    BREAKING NEWS: Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, 12 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Terjadi kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi.

    Dari peristiwa ini, setidaknya 12 orang tewas dan sebagian penumpang dilarikan ke rumah sakit.

    “Data sementara sebanyak 12 orang meninggal dunia dari kecelakaan bus di Bukit Surungan,” kata kata Penyidik Laka Lantas Polresta Padang Panjang, Brigadir Ilham Wahyudi dikutip dari TribunPadang.

    Dari 12 korban meninggal dunia, dua orang di antaranya adalah anak-anak.

    “Satu laki-laki, satu perempuan,” kata Brigadir Ilham.

    Sedangkan sisanya orang dewasa sebanyak 10 orang.

    “Total semua, tujuh laki-laki dan lima perempuan,” terang Ilham.

    Ilham menyebut, semua korban sudah dibawa ke RSUD Padang Panjang dan RS Yarsi Padang Panjang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Saat Tribunpadang.com sampai di lokasi, kondisi jalur dua, di lokasi bus rebah ke arah kiri sudah dipenuhi oleh petugas.

    Mulai dari pihak kepolisian, BPBD, Damkar, PMI, tim medis dari pihak rumah sakit atau puskesmas, Dishub, Satpol PP hingga masyarakat.

    Terlihat juga tim gabungan tersebut mengevakuasi korban yang berada di dalam bus.

    Dari sisi kanan bus, yang setelah kecelakaan berada di bagian atas. Tampak tim gabungan memasang rantai untuk menarik bus agar normal kembali.

    Dilihat dari bagian depan bus, terlihat seperti lorong lantaran kaca depan pecah dan kursi-kursi sudah dikeluarkan oleh tim gabungan.

    Untuk kondisi bus sendiri cukup parah, bagian kiri mobil hancur, semua kaca pecah.

    Tampak juga, beberapa korban sudah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia dari dalam bus oleh tim gabungan.

    Sementara itu, mobil ambulans juga sudah bersiap membawa korban ke RS Yarsi Padang Panjang.

    Informasi sementara dari beberapa masyarakat beserta petugas di lokasi, bus dari Medan dengan tujuan Jakarta.

    Saat ini, tim gabungan juga berusaha melakukan penderekan menggunakan mobil Dishub.

    Diduga Rem Blon

    Dugaan gagal fungsi pengereman atau rem blong menjadi penyebab satu unit bus ALS mengalami kecelakaan tunggal.

    Peristiwa Kecelakaan Bus ALS sekitar pukul 08.30 WIB ini menyebabkan badan bus terguling.

    Berdasarkan laporan personil Sat Lantas Polres Padang Panjang, Brigadir Yudha, kecelakaan tersebut terjadi akibat gagal fungsi pengereman.

    “Telah terjadi laka lantas satu unit bus ALS yang diduga mengalami gagal fungsi pengereman,” terangnya.

    Sementara itu, akibat kejadian kecelakaan tersebut, arus lalu lintas tersendat di lokasi karena proses evakuasi.

    Oleh karena itu, arus lalu lintas di TKP dialihkan dari kedua arah.

    “Untuk sementara arus lalu lintas dialihkan. Kendaraan yang datang dari arah Bukittinggi menuju Padang, sampai di Terminal akan diarahkan ke dalam kota,” jelasnya.

    “Begitupun arah sebaliknya, kendaraan dari Padang menuju Bukittinggi bisa lewat masuk ke dalam kota

    Kasi Ops Kantor SAR Padang, Hendri, mengatakan bahwa telah diterima adanya kecelakaan bus terbalik di Jalan Raya Padang Panjang.

    “Kami menerima informasi dari Damkar Padang Panjang,” kata Hendri, dalam keterangan tertulisnya.

    Kantor SAR menerima informasi kecelakaan pada pukul 08.40 WIB.

    Hendri mengirimkan sebanyak 15 orang petugas untuk membantu proses evakuasi.

    “Ada delapan orang dari tim Rescue Basarnas Padang, dan tujuh orang dari rescue Pos SAR 50 Kota,” ujar Hendri.

    Saat ini petugas sedang dalam perjalanan menuju lokasi kecelakaan bus tersebut.

    “Petugas sudah berangkat dari pukul 08.50 WIB,” sebutnya.

    Untuk kronologis sementara, bus datang dari arah Bukittinggi menuju Padang.

    “Informasi sementara, bus menabrak warga, sehingga membutuhkan evakausi,” katanya.

     

  • Akademisi: Tenaga Kerja Asing China Jadi Tantangan Hubungan RI-Tiongkok – Halaman all

    Akademisi: Tenaga Kerja Asing China Jadi Tantangan Hubungan RI-Tiongkok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China di Indonesia yang bekerja di sejumlah sektor seperti tambang mineral di Indonesia menjadi tantangan serius bagi hubungan bilateral antara Indonesia dengan Republik Rakyat China (RRC).

    Menurut dosen Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta, tersebut, isu TKA China perlu mendapat perhatian yang serius pemerintah dan masyarakat Indonesia. 

    Ini karena jumlah TKA China terus meningkat dan presentase kenaikan tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan TKA asing dari negara lain.

    “Saya mengharapkan agar diskusi ini bukan hanya berfokus pada bagaimana memberdayakan masyarakat dan pekerja lokal, tetapi juga mendorong agar transfer teknologi dari China benar-benar terlaksana,” ujarnya di acara seminar bertajuk “Tenaga Kerja Asing dan Hubungan Indonesia China” yang diselenggarkan Paramadina Public Policy Institute (PPPI) bersama Forum Sinologi Indonesia (FSI) di Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

    Seminar ini juga menghadirkan pemerhati Tiongkok Universitas Pelita Harapan (UPH) Johanes Herlijanto dan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Anggiat Napitupulu, dan Sub Koordinator Uji Kelayakan dan Pengesahan RPTKA Sektor Industri Kementerian Ketenagakerjaan RI, Ali Chaidar Zamani. 

    Ketua FSI Johanes Herlijanto berpendapat, isu TKA China sangat relevan bagi studi mengenai China dan hubungan Indonesia China karena isu ini dapat dipahami dalam kerangka migran baru asal RRC. 

    Menurutnya, berbeda dari “migran lama” yang membentuk komunitas etnik Tionghoa yang telah berakar dan menjadi bagian dari masyarakat setempat di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain, fenomena migran baru mulai muncul sejak tahun 1980-an, dan sebagian besar di antara mereka masih memegang kewarganegaraan RRC. 

    “Sebagian dari mereka berpendidikan tinggi dan memilih untuk bermigrasi ke negara-negara yang relatif kaya, seperti negara-negara di Eropa, Amerika Utara, dan Australia atau Selandia Baru,” kata Johanes yang juga dosen Magister Ilmu Komunikasi UPH Jakarta.

    Menurutnya, seiring dengan kebijakan RRC untuk memberikan bantuan serta berinvestasi dengan negara lain, TKA China turut membentuk fenomena “migran baru” tersebut. 

    Kedatangan TKA menjadi bagian dari ‘bantuan terikat’ dari China yang mensyaratkan pemanfaatan tenaga kerja dan bahan asal negaranya sendiri untuk mengerjakan proyek-proyek yang didanai oleh bantuan atau investasi dari China.

    Menurut Johanes, kehadiran tenaga kerja itu mendapat penerimaan yang beragam dari masyarakat Indonesia dari berbagai periode. 

    DI pertengahan 2000-an, masyarakat Indonesia menganggap kehadiran TKA China sebagai inspirasi, khususnya karena etos kerja mereka, yang antara lain memperlihatkan kedisiplinan.

    Namun sejak 2015 di masyarakat Indonesia telah berkembang persepsi negatif masyarakat terhadap kehadiran TKA China, khususnya terkait jumlah dan persentasi mereka, potensi mereka menjadi pesaing bagi para pencari kerja lokal.

    Mereka juga jadi sorotan masyarakat Indonesia kesenjangan budaya, dan isu terkait legalitas status kerja mereka. 

    Dalam pandangan Johanes, meski persepsi yang berkembang di masyarakat bisa berbeda dari realita yang ada, kekhawatiran yang berkembang dalam masyarakat dapat dipahami. 

    Johanes juga memberi perhatian khusus pada persentasi TKA China yang cukup tinggi serta kecenderungan peningkatannya dari tahun ke tahun.

    Soal legalitas sebagian TKA China juga patut mendapat perhatian khusus. 

    “Seperti dituliskan dalam studi dari seorang profesor di sebuah universitas di manca negara, sebagian dari TKA asal China tak jarang melakukan praktik ‘easy come easy go,’ yaitu datang dengan visa yang tak sesuai aturan izin kerja untuk bekerja di Indonesia, lalu pergi meninggalkan Indonesia ketika masa berlaku visa habis, dan kembali lagi ke Indonesia setelah beberapa waktu,” kata Johanes. 

    Menurutnya, Pemerintah China sebenarnya dapat mencari solusi untuk mengurangi kehadiran TKA-nya di negara lain, antara lain dengan memberi perhatian pada transfer teknologi dan pengetahuan. 

    “Alih-alih berkutat pada anggapan bahwa pekerja Indonesia kurang mumpuni dan memiliki kesulitan komunikasi dengan pihak China, RRC diharapkan meningkatkan komitmen untuk melakukan transfer teknologi dan transfer pengetahuan sehingga di masa mendatang terdapat pekerja-pekerja Indonesia yang memiliki kecakapan setara dengan TKA asal China dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan rekan-rekan mereka asal RRC,” pungkasnya.

    Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Anggiat Napitupulu menilai, telah terjadi perubahan dalam hal perizinan sejak berlakunya Undang Undang Cipta Kerja.

    Menurutnya, perubahan tersebut antara lain berupa penyederhanaan perizinan TKA, serta visa dan izin tinggal yang dapat diperoleh dengan lebih cepat. 

    Dia menjelaskan, kebijakan investasi RRC kini telah bergeser, dari yang dulu dikenal sebagai 3 M, yaitu Money (modal atau uang), Manpower (tenaga kerja), dan material (bahan baku) berubah menjadi pendekatan yang lebih strategis dan berkualitas tinggi.

    “China kini memiliki fokus baru, seperti transfer teknologi, kolaborasi industri, green investment (investasi hijau), ekonomi digital dan infrastruktur cerdas, dan memberi penekanan pada penggunaan TKA yang berada pada level tinggi, seperti teknisi dan supervisor,” ujarnya. 

    Ali Chaidar Zamani dari Sub Koordinator Uji Kelayakan dan Pengesahan RPTKA Sektor Industri Kementerian Ketenagakerjaan RI mengatakan, selama 2024 saja pihaknya telah menerbitkan pengesahan RPTKA sebanyak 101 ribu lebih.

    “Angka ini masih berupa perizinan di atas kerja, dan belum tentu merepresentasikan jumlah TKA asing yang memasuki Indonesia,” ujarnya. 

    Zamani menjelaskan alasan yang sering disampaikan perusahaan ketika mengajukan permohonan penggunaan TKA China adalah karena proyek yang dikerjakan adalah proyek serah kunci (turn key project). Pengoperasian teknologi dan mesin-mesinnya juga mengacu negara asal. 

    “Ada isu kepercayaan, disiplin dan etos kerja, serta ketersediaan tenaga ahli,” ungkapnya. 

    Meski demikian, TKA yang datang tidak menggantikan tenaga kerja lokal, tetapi melengkapi kebutuhan sementara yang belum dapat dipenuhi dalam negeri. 

    Zamani juga menyatakan, pemerintah terus mendorong penguatan kapasitas sumber daya manusia nasional agar ke depan posisi posisi yang saat ini diisi oleh TKA dapat sepenuhnya diambil alih oleh tenaga kerja Indonesia. 

    Namun demikian, pemerhati ekonomi dari Universitas Paramadina, Muhammad Iksan, menyatakan bahwa kehadiran TKA asal RRC dalam beberapa waktu ke depan masih akan mewarnai masyarakat Indonesia. 

    “Ini karena Indonesia masih akan menjadi negara tujuan investasi RRC di masa mendatang,” ujarnya.

    Menurutnya, Pemerintah Indonesia perlu mengurangi ekses atau dampak negatif dari kedatanganan TKA China dengan memperkuat pengawasan izin bekerja yang baru, disertai percepatan alih pengetahuan dan alih teknologi bagi perusahan penanaman modal asing asal RRC.

    “Dengan demikian dominasi penggunaan TKA asal RRC dapat dikurangi,” ujar Iksan. (tribunnews/fin)

  • Polemik Ijazah Jokowi, Ahli Digital Forensik Ungkap Bagian yang Kerap Diganti di Kasus Dokumen Palsu

    Polemik Ijazah Jokowi, Ahli Digital Forensik Ungkap Bagian yang Kerap Diganti di Kasus Dokumen Palsu

    TRIBUNJATENG.COM – Setelah melaporkan 5 orang dalam kasus tuduhan ijazah palsu, Jokowi kini persilahkan kepolisian melakukan proses tes forensik digital untuk menguji keaslian ijazahnya.

    Hal itu Jokowi sampaikan setelah pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

    “Kalau diperlukan (uji forensik) ya silahkan,” ucap Jokowi di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025).

    Tes forensik digital sendiri adalah proses penyelidikan menggunakan ilmu dan teknologi untuk memeriksa dan menganalisis bukti digital dalam kasus hukum.

    Ahli Digital Forensik asal Semarang, Solichul Huda mengungkap rata-rata kasus yang ia tangani adalah pemalsuan tanda tangan.

    “Saya pernah menangani kasus sebetulnya bukan ijazah palsu tapi mirip, ya karena di situ yang dipalsu adalah tanda tangan. Kemudian di sini kebetulan dokumen-dokumen yang ditandatangani itu berupa data digital. Maka minta tolong saya,” ucap Solichul Huda dalam podcast Tribun Jateng yang dipandu News Manager Iswidodo, pada Jumat (2/5/2025).

    Dosen Universitas Dian Nuswantoro itu mengatakan bukti digital seperti hasil scan atau foto dokumen harus dilakukan pemeriksaan di lab lebih dahulu.

    “Yang boleh ke lab itu ya kepolisian. Jadi kepolisian membawa barang bukti itu diuji di lab. Nah nanti lab mengatakan oke ini orisinil gitu,”

    Jika hasil lab menyatakan dokumen itu asli, polisi akan mendatangi kampus yang menerbitkan ijazah tersebut.

    “Kemudian setelah sampai ke kampus yang menerbitkan ijazah, itu nanti dari pihak kampus akan ngecek ini betul-betul diterbitkan oleh kampus atau tidak,”

    Namun jika kampus mengatakan bukti itu palsu, hasil uji forensik akan dibawa ke pengadilan.

    Lalu diperiksa oleh ahli digital forensik seperti Solichul Huda.

    “Setelah kampus mengatakan ini palsu gitu, mungkin palsu. Nah, di sini nanti kan ada kemungkinan yang punya itu kan menyangkal. ‘Pak Saya tidak merasa memalsukan kok gitu kan’ Akhirnya disini nanti hasil uji forensik dari kepolisian dibawa ke pengadilan,”

    “Nah dari situ saya sebagai ahli digital forensik akan ngecek mana datanya. Betul hasil forensiknya mana kelihatan semua oke valid, sekarang nanti saya tinggal verifikasi sama yang bersangkutan. Kamu dulu itu pernah menggunakan HP ini. 
    Hasil forensik menyampaikan, bahwa ini diproduksi oleh media ini. Kamera atau HP pasti bunyi gitu loh,”

    “Nanti saya sebagai ahli di kita fransik akan tanya, ini file yang dulu dikirim ke perusahaan, ini dibuat, bener dibuat menggunakan HP tipe ini. Ternyata bisa jadi dia bilang, ‘Ya saya itu dapatnya sudah jadi seperti itu.’ Kalau jadi seperti itu berarti nanti di sini membuktikan bahwa memang orang itu itu bersalah,”

    Solichul menegaskan jika pihak penerbit ijazah sudah menyatakan asli maka tudingan itu dianggap selesai.

    “Kalau yang sejauh yang saya tahu, kalau yang berhak menyatakan bahwa ini adalah asli dan tidak mengatakan itu asli, ya sudah selesai.”

    “Dia (penerbit) yang punya, yang mengeluarkan, yang artinya kan bahasanya kan ya itu kan ciptaan dia. Ibaratnya kan ijazah itu kan ciptaan dari kampus. Kalau penciptanya sudah bilang Oh iya ini asli kan selesai,”

    Dalam kasus tudingan ijazah palsu ini, Solichul berpendapat jika sebenarnya yang bisa membuat laporan ada dua pihak.

    Yaitu dari pihak yang mengeluarkan ijazah serta pengguna atau pihak pemberi kerja.

    “Itu yang boleh laporan kan cuma dua. Apalagi kalau misalkan ijazah. Misalkan ijazah, kalau misalkan ada dugaan sebuah ijazah itu palsu, itu yang bisa laporan itu kan dua. Pertama itu perguruan tinggi yang mengeluarkan. Kedua adalah pengguna. Kalau misalkan ijazah itu digunakan oleh seseorang untuk melamar kerja dan diterima kerja, maka nanti yang menjadi pengguna adalah pemberi kerja,”

    Selain uji Digital Forensik ada juga Uji Forensik biasa.

     “Jadi kalau digital forensik itu seperti tadi datanya berupa data digital.
    Kalau datanya bukan data digital, ya nanti ada uji forensik, tapi bukan menggunakan software,” 

    Untuk uji forensik, kertas ijazah akan dicek menggunakan obat untuk mengecek umur kertas.

    Kemudian dicek juga tintanya.

    “Setahu saya itu nanti kan ada obat yang dipergunakan untuk ngecek kertas ini dibuat tahun berapa. Kemudian apa itu, ketikanya itu dibuat tahun berapa itu uji forensik, dari tintanya, dari bahan kertasnya kelihatan ketahuan. Makanya kan ada zat-zat kimia yang dipergunakan untuk ngecek umur dari kertasnya,” tutup Solichul.

    (*)

  • Silaturahmi ke Wali Kota Tegal, Poltek Harber Siap Dorong Peningkatan IPM

    Silaturahmi ke Wali Kota Tegal, Poltek Harber Siap Dorong Peningkatan IPM

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan Kota Tegal dengan melakukan kunjungan silaturahmi ke Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono, di Pringgitan, Rumah Dinas Wali Kota, pada Jumat (2/5).

    Direktur Poltek Harber, Heru Nurcahyo, mengatakan bahwa kunjungan ini menjadi sarana mempererat kerja sama dengan Pemerintah Kota Tegal, sekaligus memperkuat kontribusi kampus dalam berbagai program daerah.

    “Poltek Harber ingin terus berperan aktif sebagai mitra strategis Pemkot Tegal. 

    Salah satu bentuk dukungan kami yang sudah berjalan adalah keterlibatan dalam program Bapak Asuh Stunting,” ujarnya.

    Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono, menyampaikan apresiasi terhadap kiprah Poltek Harber. 

    Ia menilai kampus ini termasuk salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Tegal
    yang tumbuh pesat.

    “Poltek Harber telah berkontribusi nyata melalui berbagai program, salah satunya program stunting. 

    Kami berharap kerja sama ini bisa dilanjutkan untuk mendorong peningkatan
    Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Tegal,” kata Dedy Yon.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, M. Ismail Fahmi, menambahkan harapannya agar perguruan tinggi seperti Poltek Harber dapat terlibat langsung dalam mengatasi pengangguran.

    “Kami membuka ruang kolaborasi agar mahasiswa mendapat pendampingan hingga siap kerja, termasuk lewat program job fair yang memprioritaskan warga Kota Tegal,” jelasnya.

    Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Dewi Umaroh, Wakil Direktur 2 Sari Prabandari, Wakil Direktur 3 Yeni Priatnasari, Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) M. Fikri Hidayattullah, serta Kabag Humas Riky Ardiyanto.

    Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah demi kemajuan Kota Tegal secara berkelanjutan.