Category: Tribunnews.com

  • Digelar 19 Hari, Nilai Transaksi Jakarta Lebaran Fair 2025 Capai Rp300 Miliar 

    Digelar 19 Hari, Nilai Transaksi Jakarta Lebaran Fair 2025 Capai Rp300 Miliar 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Perhelatan Jakarta Lebaran Fair (JLF) 2025 yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat resmi berakhir pada Minggu (6/4/2025) kenarin.

    Selama 19 hari diselenggarakan, event ini mencatat nilai transaksi mencapai Rp300 miliar dengan jumlah pengunjung yang mencapai 80 persen dari target yang dicanangkan.

    Marketing Director JIExpo Ralph Scheunemann pun bersyukur Jakarta Lebaran Fair tahun ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

    “Kami sangat bersyukur gelaran Jakarta Lebaran Fair tahun ini berjalan dengan aman dan lancar. Meskipun untuk tahun ini cuaca tidak selalu mendukung tetapi masyarakat masih menyempatkan diri untuk berkunjung ke sini,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/4/2025).

    Sebagai informasi tambahan, tahun ini merupakan tahun kedua Jakarta Lebaran Fair diselenggarakan.

    Untuk tahun ini, lebih dari 60 persen peserta gelaran JLF berasal dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) swasta dan juga binaan pemerintah yang turut aktif membantu menyerap banyak tenaga kerja.

    “Ya, yang paling utama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh para peserta Jakarta Lebaran Fair yang sudah turut menyemarakkan event ini,” kata Ralph.

    Usai menggelar Jakarta Lebaran Fair, pihak JIEXPO langsung menatap dan bersiap diri untuk menggelar event akbar Jakarta Fair Kemayoran 2025. 

    Pameran multiproduk terbesar, terlama, dan terlengkap di Kawasan Asia Tenggara ini rencananya akan digelar pada 12 Juni – 13 Juli 2025 mendatang.

    “Saat ini kami fokuskan untuk menyambut event yang skalanya lebih besar yaitu Jakarta Fair Kemayoran, terlebih dengan waktu yang cukup singkat ini kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik,” ucapnya.

    Jakarta Fair Kemayoran adalah arena festival dan pameran perdagangan terbesar di kawasan Asia Tenggara yang merupakan etalase ajang promosi berbagai produk unggulan. 

    Event ini secara khusus digelar dalam rangka memeriahkan HUT DKI Jakarta yang secara rutin digelar setiap tahunnya. Selama kurang lebih 32 hari, Jakarta Fair tak hanya menampilkan pameran tapi juga memanjakan pengunjung dengan berbagai hiburan menarik.

    Semarak Jakarta Fair Kemayoran akan semakin terasa dengan melimpahnya hiburan yang disajikan. 

    Pihak panitia penyelenggara akan menyajikan berbagai acara menarik seperti parade karnaval, wahana permainan anak, kontes Miss Jakarta Fair, serta tidak ketinggalan pesta kembang api spektakuler yang sudah menjadi ciri khas penyelenggaraan event ini.

    Di samping itu, salah satu acara yang paling ditunggu oleh para pengunjung yakni konser musik Jakarta Fair. 

    Pada tahun ini konser musik Jakarta Fair akan digelar rutin selama 32 hari. 

    Salah satu keunikan konser musik Jakarta Fair yakni menampilkan sajian musik lintas genre, mulai dari Rock, Pop, Jazz, Folk, Dangdut, Koplo, Reggae, Alternative, punk dan berbagai genre musik lainnya.
      
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tak Terima Istri dan ART Dimarahi, Pria di Jaktim Aniaya Korban Saat Hendak Olahraga Pagi – Halaman all

    Tak Terima Istri dan ART Dimarahi, Pria di Jaktim Aniaya Korban Saat Hendak Olahraga Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pria berinisial BO (50) menjadi korban penganiayaan, di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan jika kejadian itu bermula saat korban hendak berolahraga pagi.

    Pelaku berinisial RH itu mulanya bertanya mengapa korban memarahi istri dan pembantunya.

    “Awal kejadian, korban hendak olahraga pagi yang kemudian didatangi oleh pelaku yang bertanya mengapa korban memarahi istri dan pembantu pelaku,” kata Ade Ary, dalam keterangannya.

    Perdebatan pun pecah, sampai akhirnya pelaku yang tidak mampu menahan emosinya mencekik dan menendang korban.

    Tidak sampai di situ, pelaku pun turut mengguyur pria paruh baya tersebut.

    “Terjadi perdebatan hingga pelaku menarik kerah baju korban, mencekik, menendang perut, dan menyiram korban dengan air,” kata Ade Ary.

    Korban yang merasa tidak terima pun langsung melaporkan kejadian yang tidak mengenakkan itu ke polisi pada hari itu juga.

    Lebih lanjut, Ade Ary mengungkapkan jika kasus ini masih dalam penyelidikan dan ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.

    “Ditangani Polres Metro Jakarta Timur, pelaku dalam lidik,” pungkas Ade Ary.

  • Tenaga Medis Gelar Konvoi Ambulans di Jalanan Jakarta, Bentuk Solidaritas untuk Kondisi di Palestina

    Tenaga Medis Gelar Konvoi Ambulans di Jalanan Jakarta, Bentuk Solidaritas untuk Kondisi di Palestina

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ratusan dokter dan tenaga kesehatan menggelar aksi solidaritas terhadap Palestina di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) sore 

    Hal itu sebagai respons mereka terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan yang menjadi korban kekerasan di Gaza, Palestina.

    Aksi bertajuk “Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza” ini dimulai di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, dan dilanjutkan dengan konvoi ambulans dari Patung Kuda menuju Bundaran HI. 

    Konvoi akan memutar sebanyak tiga kali sebagai bentuk penghormatan simbolik terhadap para tenaga medis yang gugur.

    Peserta aksi juga membawa pesan-pesan kemanusiaan seperti bertuliskan “Lindungi Tenaga Kesehatan, Ambulans Bukan Target, hingga Gaza Urusan Kita Juga sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional.

    Kegiatan yang diinisiasi oleh Aliansi Rakyat Bela Palestina ini menyusul pengakuan Israel yang menyatakan tentaranya menembak 15 petugas medis di Gaza Selatan pada 24 Maret 2025 lalu. 

    Adapun para tenaga medis yang terlibat dalam aksi damai terdiri dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Kesehatan RI, MER-C, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), serta masyarakat umum.

    Menurut Forum Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Palestina (FODKES Palestina) yang diwakili dr. Piprim Basarah Yanuarso, hingga 7 April 2025, jumlah korban meninggal dunia di Gaza telah mencapai 50.669 orang, termasuk 17.954 anak-anak dan 13.365 perempuan.

    Dari jumlah itu,1.516 di antaranya adalah tenaga kesehatan, sementara seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi lumpuh, dengan hanya 17 yang berfungsi sebagian.

    “Ini adalah bentuk solidaritas sejawat, bahwa kami tidak tinggal diam melihat rekan-rekan medis dibantai saat menjalankan tugas kemanusiaan,” ujar Piprim, Senin.

    Dalam aksinya, FODKES Palestina menyampaikan tujuh pernyataan sikap terhadap kondisi di Gaza, Palestina.

    “Pertama, hentikan genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza maupun Tepi Barat,” kata Piprim.

    Sikap kedua, mengutuk Israel dan Amerika Serikat yang bersama-sama melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina, terlebih terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan.

    Kemudian, poin ketiga yakni mendesak masyarakat dunia agar segera menyeret Israel kembali kepada kesepakatan awal gencatan senjata.

    “Keempat, Mendesak ICC negara-negara yang tergabung di dalamnya untuk meningkatkan upaya penangkapan Benjamin Netanyahu,” ujarnya.

    Selanjutnya poin kelima yakni menyerukan seluruh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia dan dunia untuk meningkatkan solidaritas pembelaan kepada rekan sejawat di Palestina dan menolak kejahatan Israel terhadap pekerja medis.

    “Keenam, menyesalkan sikap negara-negara Arab yang dekat dengan Palestina yang tetap diam tanpa mengambil langkah eskalatif dalam menyelamatkan rakyat Palestina dan menghentikan kejahatan Israel,” tutur Piprim.

    Ketujuh, mendorong seluruh dokter, tenaga kesehatan, maupun organisasi profesi untuk melakukan aksi serupa yang dilakukan pada hari ini, serta meningkatkan aksi boikot, media sosial, dan doa untuk membela Palestina.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jenazah Ditemukan di Kos Tamansari, Apa Penyebab Kematian Perempuan 49 Tahun? – Halaman all

    Jenazah Ditemukan di Kos Tamansari, Apa Penyebab Kematian Perempuan 49 Tahun? – Halaman all

    Ringkasan Berita

    Perempuan berusia 49 tahun ditemukan meninggal dunia di rumah kos kawasan Tamansari, Jakarta Barat, pada Kamis (3/4/2025).

    Polisi menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diketahui menderita sakit dan tinggal bersama kakaknya.

    Jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk visum. Penyebab pasti kematian masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polsek Tamansari.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA BARAT – Seorang perempuan berusia 49 tahun ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah kos di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, pada Kamis (3/4/2025).

    Penemuan jenazah tersebut pertama kali dilaporkan oleh saksi yang baru saja pulang ke rumah dan mendapati korban sudah tidak bernyawa.

    Penyelidikan Awal Polisi

    Setelah mendapatkan laporan dari saksi, petugas kepolisian dari Polsek Tamansari segera datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.

    Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

    Kondisi Kesehatan Korban

    Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, korban selama ini diketahui menderita sakit dan tinggal bersama kakaknya di rumah kos tersebut.

    “Menurut keterangan saksi, korban mengidap penyakit dan memang telah lama tinggal di lokasi tersebut,” ungkap Ade Ary.

    Visum dan Proses Penyelidikan Lanjutan

    Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk dilakukan visum et repertum guna memastikan apakah kematian korban disebabkan oleh penyakit atau faktor lain.

    Proses penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak Polsek Tamansari untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.

    Penyelidikan Berlanjut

    Hingga saat ini, penyebab kematian perempuan tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

    Polisi akan terus mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi untuk mengungkapkan lebih banyak tentang kejadian ini.

    Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk tidak terlalu cepat menyimpulkan peristiwa tersebut hingga hasil penyelidikan lebih lanjut diumumkan.

  • Hari Kesehatan Dunia 2025, Momentum Memperkuat Kesehatan Ibu dan Bayi untuk Masa Depan Indonesia – Halaman all

    Hari Kesehatan Dunia 2025, Momentum Memperkuat Kesehatan Ibu dan Bayi untuk Masa Depan Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesehatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir masih menjadi tantangan besar di Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya.

    Setiap tahun, ribuan ibu dan bayi menghadapi risiko komplikasi kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah dengan layanan kesehatan yang tepat dan berkualitas.

    Ketua Umum Rabu Biru Foundation, Henny Daeng Parani, mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan kesehatan terhadap 10.000 orang, termasuk ibu hamil, balita, dan masyarakat umum—lebih dari 50 persen mengalami masalah kesehatan.

    “Mereka menghadapi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kekurangan gizi, serta faktor risiko pada ibu hamil seperti hipertensi, anemia, dan komplikasi kehamilan berisiko tinggi,” ujar Henny dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).

    Rabu Biru Foundation menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak sebagai bagian dari agenda Indonesia Emas 2045.

    Hal ini sejalan dengan seruan WHO melalui tema “Healthy Beginnings, Hopeful Futures” dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Dunia 2025.

    “Kami memberikan perhatian serius pada pentingnya awal kehidupan yang sehat sebagai pondasi masa depan generasi mendatang,” tegas Henny.

    Rabu Biru Foundation aktif berkontribusi dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan pencegahan stunting melalui program Bestari. 

    Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Bappenas, Kominfo Digital (Komdigi), UK FCDO, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

    “Program Bestari menghubungkan enam puskesmas dan satu RSUD melalui sistem TeleCTG berbasis cloud,” jelas Henny.

    Model serupa telah menunjukkan dampak positif, seperti penurunan AKI hingga 70?lam uji coba di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Selayar.

    Pada Januari 2025, Rabu Biru Foundation menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan RI untuk memperkuat layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, deteksi tuberkulosis dan penguatan layanan kesehatan digital di komunitas.

    Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kerja sama multisektor sangat penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, Rabu Biru Foundation juga mengedukasi masyarakat melalui Posyandu, khususnya bagi remaja dan ibu hamil, sebagai bekal menuju kehamilan yang sehat.

    “Program edukasi ini telah dilaksanakan di tiga Posyandu binaan di Sleman, Yogyakarta, dan mendapat respons positif dari masyarakat,” kata Henny.

    Tak hanya itu, yayasan ini juga mengembangkan skrining risiko kehamilan menggunakan layanan telemedisin seperti TeleCTG dan USG digital. 

    Program ini telah diimplementasikan di Jabodetabek, DIY, dan Malang Raya, memungkinkan ibu hamil menjalani deteksi dini tanpa harus ke rumah sakit.
    Melalui berbagai inisiatif ini, Rabu Biru Foundation turut berkontribusi dalam menciptakan awal kehidupan yang sehat bagi ibu dan bayi, sekaligus mendukung pembangunan kesehatan Indonesia menuju 2045.

    Dengan kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, diharapkan tantangan kesehatan ibu dan bayi dapat diatasi demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.

  • Israel Raya, Anwar Abbas Peringatkan Ekspansi ke Jazirah Arab – Halaman all

    Israel Raya, Anwar Abbas Peringatkan Ekspansi ke Jazirah Arab – Halaman all

    Ringkasan Berita

    Anwar Abbas menyebut bahwa Israel berambisi untuk memperluas wilayahnya dengan menduduki Gaza dan menyerang negara-negara Arab lainnya.

    Setelah menguasai Gaza, Israel berencana memindahkan penduduk dan mulai menyerang Yordania, Suriah, Lebanon, serta negara-negara Arab lainnya.

    Abbas memperingatkan bahwa Timur Tengah akan terus mengalami ketegangan, dengan tujuan jangka panjang Israel untuk menciptakan Israel Raya yang lebih besar.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, memperingatkan bahwa ekspansi Israel ke Jazirah Arab merupakan bagian dari rencana besar untuk membentuk ‘Israel Raya’.

    Abbas menekankan bahwa setelah menduduki Gaza, Israel berambisi untuk memperluas wilayahnya hingga ke Yordania, Suriah, Lebanon, dan negara-negara Arab lainnya.

    Ekspansi Teritorial Israel Raya

    Menurut Anwar Abbas, tujuan Israel lebih dari sekadar menghancurkan Hamas di Gaza.

    Ia menilai, Israel memiliki ambisi untuk menduduki Gaza dan menjadikannya sebagai bagian dari negara Israel Raya yang lebih besar.

    Abbas menjelaskan, jika Israel berhasil menguasai Gaza, mereka berencana untuk memindahkan penduduk Gaza ke negara lain.

    “Setelah itu, Israel akan mulai menyerang wilayah Palestina lainnya, dengan tujuan mencaplok wilayah Yordania, Suriah, Lebanon, Saudi Arabia, dan Mesir,” tambahnya.

    Prediksi Konflik Jangka Panjang

    Abbas mengungkapkan bahwa strategi ini merupakan bagian dari upaya panjang Israel untuk memperluas kekuasaan di kawasan Timur Tengah.

    Menurutnya, negara-negara Arab tidak akan bisa meminta bantuan dari Amerika Serikat jika situasi ini terus berlanjut.

    “Timur Tengah tampaknya dalam beberapa puluh tahun ke depan belum akan tenang dan damai,” kata Abbas, menekankan bahwa konflik ini kemungkinan besar tidak akan segera berakhir.

    Peringatan Terhadap Ambisi Israel

    Abbas juga menyatakan bahwa kelompok Zionis Israel tidak akan berhenti hingga tercapainya tujuan mereka untuk menciptakan Israel Raya.

    Peringatan ini seakan memperingatkan dunia akan potensi dampak lebih besar dari konflik yang sedang berlangsung.

  • Polri Janji Kelakuan Ipda Endry Tempeleng Jurnalis Tak Berakhir Meski Sudah Minta Maaf – Halaman all

    Polri Janji Kelakuan Ipda Endry Tempeleng Jurnalis Tak Berakhir Meski Sudah Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri melalui Polda Jawa Tengah menyatakan akan menindak tegas Ipda Endry Purwa Sefa, meski yang bersangkutan telah meminta maaf terkait tindakannya yang mengintimidasi menempeleng jurnalis Antara, Makna Zaezar.

    Insiden kekerasan tersebut terjadi saat peliputan kegiatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Tawang, Semarang, pada Sabtu (5/4/2025).

    Tindakan represif yang dilakukan Ipda Endry terhadap para jurnalis, termasuk Makna Zaezar, dinilai tidak pantas, apalagi dilakukan di hadapan publik.

    Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, mengungkapkan pihaknya akan terus menyelidiki insiden ini.

    Meskipun Ipda Endry sudah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada korban, penyelidikan tetap berjalan dan jika terbukti ada pelanggaran, sanksi tegas akan diberikan sesuai aturan yang berlaku.

    “Kita dari kepolisian akan menyelidiki insiden ini, dan apabila ditemukan pelanggaran, kami tidak segan untuk memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” ujar Artanto, Senin (7/4/2025).

    Permintaan maaf Ipda Endry kepada Makna Zaezar dilakukan pada Minggu (6/4/2025) di kantor Perum LKBN Antara Biro Jawa Tengah, Kota Semarang. 

    Meski menerima permintaan maaf tersebut, Makna Zaezar tetap berharap ada tindak lanjut dari pihak kepolisian terkait insiden yang melanggar kebebasan pers.

    Kronologi Insiden

    Kejadian bermula ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan di Stasiun Tawang. Para jurnalis, termasuk Makna Zaezar, tengah meliput momen tersebut saat seorang ajudan Kapolri secara kasar meminta para jurnalis mundur.

    Situasi semakin tegang ketika ajudan tersebut mendorong jurnalis dan humas, bahkan mengejar Makna Zaezar yang berusaha menjauh.

    Aksi kekerasan yang dilakukan ajudan Kapolri ini diduga melanggar Pasal 18 Ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang mengatur bahwa setiap upaya menghalangi tugas jurnalistik dapat dikenakan sanksi pidana.

    Polri memastikan penyelidikan akan terus dilakukan untuk memastikan adanya tindakan yang sesuai dengan hukum.

  • Emosi Seorang Keponakan di Bogor Memuncak saat Disuruh Cuci Piring Hingga Nyawa Sang Tante Melayang – Halaman all

    Emosi Seorang Keponakan di Bogor Memuncak saat Disuruh Cuci Piring Hingga Nyawa Sang Tante Melayang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang wanita berinisial EL (59) tewas dibunuh di Taman Cimanggu, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

    Peristiwa pembunuhan itu langsung diungkap jajaan Polresta Bogor.

    Tak lama berselang dari ditemukannya jenazah EL, polisi bisa menangkap RF yang ternyata adalah keponakan korban.

    Belakangan diketahui bahwa aksi penganaiyaan yang berujung korban meninggal dunia itu terjadi lantaran sakit hati.

    Dilansir dari Tribun Depok, Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dalam keterangannya, Senin (7/4/2025) mengungkapkan bahwa pembunuhan terhadap wanita berinisial EL terjadi pada Minggu sekitar pukul 17.30 WIB.

    Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di lokasi kejadian polisi menemukan sejumlah luka di tubuh korban.

    Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Rizaldi, di Mapolresta Bogor Kota, Senin (7/4/2025) mengungkapkan bahwa hubungan pelaku dan korban adalah tante dan keponakan.

    Kata Aji Rizaldi korban tewas setelah dianiaya pelaku dengan dipukul berulang kali. Korban mengalami luka di bagian wajah.

    “Korban mengalami luka di bagian pelipis sebelah kiri. Luka sobeknya cukup besar. Bagian mata dan dagu juga lebam,” kata Aji.

    Lebih lanjut Aji mengatakan bahwa sebelum penganiayaan terjadi, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok. 

    Perselisihan itu terjadi setelah korban meminta pelaku untuk mencuci piring. 

    “Tantenya (korban) minta kepada pelaku buat cuci piring. Terus terjadi cekcok. Korban sempat menyipratkan air keran ke wajah pelaku,” ujar Aji.

    Karena kesal, pelaku membalas melempar spons cuci piring ke arah korban lalu memukul wajah korban.

    “(Memukul) secara bertubi-tubi ke arah wajah hingga meninggal dunia,” imbuh dia. 

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau penganiayaan yang mengakibatkan kematian. “Dijerat dengan anda pidana paling lama 15 tahun penjara,” kata Aji.

    Kesal Disuruh Cuci Piring

    RF (28), pria yang membunuh bibi kandungnya berinisial EL (59) di Bogor, Jawa Barat, melakukan aksi kejinya karena merasa sakit hati. 

    Polisi menyebut, RF menghabisi nyawa EL lantaran kesal korban menyuruhnya mencuci piring.

    “Tantenya (korban) minta kepada pelaku buat cuci piring. Terus terjadi cekcok. Korban sempat menyipratkan air keran ke wajah pelaku,” kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Rizaldi, di Mapolresta Bogor Kota, Senin (7/4/2025).

    Kesal dengan EL, RF mulanya melempar spons cuci piring ke arah korban. Pelaku lalu memukul wajah EL secara bertubi-tubi hingga korban tak bernyawa.

    Aji menyebut, hubungan antara korban dengan pelaku memang tidak terlalu akur. 

    Pelaku adalah seorang yatim piatu. Ia diasuh dan tinggal bersama korban sejak usia 15 tahun.

    Selama 13 tahun tinggal bersama, keduanya kerap berselisih paham.

    Menurut pengakuan RF, ia sering dilarang oleh tantenya untuk keluar rumah ataupun kumpul bersama teman-temannya.

    “Yang bersangkutan (pelaku) ini sering dilarang oleh tantenya. Tersangka ini lalu kesal, sakit hati, merasa terkekang,” ujar Aji.

    “Kejadian cekcok yang terakhir ini bentuk akumulasi kekesalannya. Hal ini terlihat dari tindakan pelaku terhadap korban,” ucapnya.

    Aji menambahkan, korban tewas setelah dipukul berulang kali oleh pelaku. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian wajah.

    “Korban mengalami luka di bagian pelipis sebelah kiri. Luka sobeknya cukup besar. Bagian mata dan dagu juga lebam,” tuturnya.

     

  • Total Soal UTBK-SNBT 2025 yang Harus Dikerjakan Siswa – Halaman all

    Total Soal UTBK-SNBT 2025 yang Harus Dikerjakan Siswa – Halaman all

    Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 akan dilaksanakan mulai 23 April hingga 3 Mei 2025. 

    Tayang: Senin, 7 April 2025 21:01 WIB

    Canva/Tribunnews.com

    SNPMB – Grafis SNPMB yang dibuat di Canva Premium pada Rabu (5/3/2025). Ujian UTBK SNBT terdiri dari dua komponen utama. 

    TRIBUNNEWS.COM – Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 akan dilaksanakan mulai 23 April hingga 3 Mei 2025. 

    Ujian ini terdiri dari dua komponen utama: Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi, dengan total 160 soal yang harus diselesaikan dalam waktu 195 menit. 

    1. Tes Potensi Skolastik (TPS)

    TPS dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir dan bernalar yang diperlukan untuk keberhasilan dalam pendidikan tinggi. Tes ini terdiri dari 90 soal yang terbagi dalam empat subtes:​

    Penalaran Umum: 30 soal dengan durasi 30 menit, terdiri dari:​

    Penalaran Induktif: 10 soal, 10 menit.​
    Penalaran Deduktif: 10 soal, 10 menit.​
    Penalaran Kuantitatif: 10 soal, 10 menit.​

    Pengetahuan dan Pemahaman Umum: 20 soal, 15 menit.​

    Pemahaman Bacaan dan Menulis: 20 soal, 25 menit.​

    Pengetahuan Kuantitatif: 20 soal, 20 menit.

    2. Tes Literasi

    Tes Literasi bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami dan menganalisis teks serta penalaran matematika. Tes ini terdiri dari 70 soal yang terbagi dalam tiga subtes:​

    Literasi dalam Bahasa Indonesia: 30 soal, 42,5 menit.​

    Literasi dalam Bahasa Inggris: 20 soal, 20 menit.​

    Penalaran Matematika: 20 soal, 42,5 menit.

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Terinspirasi Perang Dunia I, Senapan Terbang Laras Ganda Unit Tempur Ukraina Berondong Drone Rusia – Halaman all

    Terinspirasi Perang Dunia I, Senapan Terbang Laras Ganda Unit Tempur Ukraina Berondong Drone Rusia – Halaman all

    Terinspirasi Perang Dunia I, Senapan Terbang Laras Ganda Unit Tempur Ukraina Berondong Puluhan Drone Rusia

    TRIBUNNEWS.COM – Baling-baling tampak berputar di atas daratan yang diselimuti es, pesawat tak berawak Ukraina mendekat, dua laras senapan merayap ke arah pesawat pengebom musuh.

    Sebuah kilatan muncul pada kamera pandangan orang pertama yang terpasang, dan targetnya — sebuah pesawat tanpa awak (UAV/drone) DJI Mavic — jatuh tak berdaya ke tanah.

    Puluhan serangan lainnya terjadi secara beruntun, masing-masing memperlihatkan ujung dua laras yang meledakkan drone DJI Mavic dari langit.

    Begitu gambaran yang muncul dalam video yang diunggah sebuah unit tempur pasukan Ukraina.

    Video tersebut diunggah pada Minggu (6/4/2025) oleh Batalyon Bermotor ke-2 dari Brigade Mekanik ke-30 Ukraina, yang tengah bertempur melawan Rusia di dekat Bakhmut. 

    Keterangan yang menyertai unggahan video tersebut, sederhana.

    “Menembak jatuh pesawat tanpa awak musuh merupakan salah satu prioritas Batalyon ke-2 dari Brigade Mekanik ke-30,” tulis batalion tersebut di saluran Telegramnya.

    Klip-klip video ini merupakan bagian dari salah satu koleksi rekaman terbesar yang dipublikasikan tentang sebuah konsep yang relatif baru dalam aksinya — pesawat tanpa awak (drone) yang menembak jatuh pesawat tanpa awak (drone) lainnya.

    “Praktik ‘senapan terbang’ ini juga berimplikasi pada bagaimana teknologi medan perang berevolusi secara lebih luas dalam peperangan, karena unit Ukraina dan Rusia telah bereksperimen dengan memasang senjata api dan bahkan termit cair ke drone , yang pada dasarnya menciptakan senjata terbang dan penyemprot api,” tulis ulasan BI, dikutip Senin (7/4/2025) menjelaskan improvisasi yang dilakukan militer Ukraina.

    Dalam unggahan tersebut, pesawat tanpa awak laras ganda itu terutama menargetkan apa yang tampak seperti drone DJI Mavic. 

    DJI Mavic merupakan pesawat tanpa awak ringan buatan China ini lumayan mahal.

    “Karena mahal, biasanya drone ini diperuntukkan untuk misi pengintaian atau pengeboman oleh kedua belah pihak,” tulis ulasan BI.

    SENAPAN TERBANG – Pandangan orang pertama dari pesawat nirawak Ukraina menunjukkan dua laras senapan yang ditembakkan ke apa yang tampak seperti Mavic buatan China. Batalyon Bermotor ke-2 dari Brigade Mekanis Terpisah ke-30 Ukraina.

    Tak Perlu Presisi, Tanpa Hentakan, Mesti Diisi Ulang

    Brigade Kepresidenan Ukraina, yang memiliki unit yang bertempur di Luhansk, mempublikasikan ciptaan yang identik dengan pesawat tak berawak senapan tersebut pada awal Maret.

    Rekaman menunjukkan konsep senjata tanpa hentakan, di mana drone quadcopter dilengkapi dengan laras panjang yang dirancang untuk menembak dari kedua ujungnya. 

    Satu sisi membidik sasaran, sementara ujung yang lain menembak untuk memberikan hentakan balik dan menjaga drone tetap stabil.

    “Faktor dampaknya kuat. Anda tidak memerlukan presisi; yang penting adalah efek penyebarannya,” kata seorang anggota brigade kepada kamera.

    Brigade tersebut menerbitkan klip drone yang menembaki papan target, laras gandanya menderu.

    Karena drone tersebut tidak terlihat dengan mekanisme pengisian ulang, senapan tersebut kemungkinan harus kembali untuk pengisian ulang secara manual.

    Ide yang sama terlihat di Ukraina pada akhir Desember, ketika sebuah badan amal Ukraina, LesiaUA, mengunggah klip-klip yang katanya adalah pesawat tanpa awak yang dipasang di senapan yang telah didanainya.

    Secara visual, pesawat tanpa awak itu tampaknya berjenis sama dengan milik Brigade Mekanik ke-30.

    DRONE UKRAINA – Foto yang diambil dari Euromaiden Press tanggal 11 Maret 2025 memperlihatkan drone Ukraina. Ukraina dilaporkan ingin membeli jutaan drone. (Euromaiden Press/Unmanned Systems Forces)

    Terinspirasi dari Perang Dunia I

    Produsen pesawat nirawak Rusia sebenarnya juga telah menguji konsep tersebut sejak September. 

    Media pemerintah Rusia, RIA Novosti menerbitkan sebuah artikel bulan itu yang membahas desain laras tunggal yang dipasang pada pesawat nirawak yang dapat menembak ke dua arah secara bersamaan.

    “Pesawat ini beroperasi berdasarkan prinsip meriam pesawat Davis dari Perang Dunia I,” tulis outlet tersebut.

    Dirancang dari percobaan oleh Komandan Angkatan Laut AS Cleland Davis pada tahun 1910, senjata ini memberi militer cara untuk mengurangi hentakan tetapi sulit untuk diisi ulang.

    Sebagai catatan, senjata ini digunakan secara terbatas dalam Perang Dunia I.

    Pengembangan drone berjalan cepat di Ukraina, terutama karena sifat industri yang terdesentralisasi .

    Relawan, unit, dan produsen biasanya mengerjakan proyek-proyek individual dan saling mempromosikannya.

    Banyak kreasi, seperti pesawat nirawak serat optik , semakin menonjolkan teknologi lama yang digunakan untuk mengalahkan peralatan yang lebih modern.

    Di Barat, hal ini memicu kekhawatiran di antara beberapa analis pertahanan bahwa kompleks industri militer NATO telah terlalu menekankan pengembangan persenjataan canggih , tanpa mempertimbangkan kebutuhan akan kuantitas atau kemungkinan solusi berteknologi rendah.

    (oln/bi/aol/*)