Category: Tribunnews.com

  • Penanganan Sampah Masih Jadi Program Prioritas Bupati Kudus Samani Intakoris

    Penanganan Sampah Masih Jadi Program Prioritas Bupati Kudus Samani Intakoris

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris masih meninjau beberapa masukan berbagai pihak perihal penanganan sampah di Kabupaten Kudus.

    Dengan begitu akan hadir solusi paling mutakhir dalam persoalan sampah yang masih menjadi masalah di Kota Kretek.

    “Sampah masih menjadi masalah.”

    “Ada beberapa masukan yang kemudian kami koordinasikan, mana pengelolaan sampah yang terbaik,” kata Sam’ani Intakoris dalam apel pegawai di halaman Pendopo Kudus, Selasa (8/4/2025).

    Sam’ani mengatakan, untuk sementara pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus bisa dipecahkan melalui pengolahan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) dan pengolahan sampah menjadi biomassa.

    “Menurut saya RDF dan biomassa biomassa bisa menjadi solusi masalah sampah di Kudus.”

    “Sampah dipisahkan dan sebagian dikeringkan.”

    “Untuk RDF jadi palet, bahan bakar pengganti batu bara,” kata Sam’ani Intakoris.

    Untuk sistem RDF ini pihaknya telah memerintahkan kepada dinas teknis untuk bekerja sama dengan Semen Indonesia dan pabrik semen yang lain dalam pengelolaan sampah berbasis RDF.

    “RDF ini bisa menggunakan lahan yang baru atau lahan lama TPA.”

    “Tapi kalau bisa lahan lama di TPA itu karena sampahnya sudah ada dan tinggal dikelola,” kata Sam’ani.

    Sebelumnya, Sam’ani Intakoris juga telah meninjau sejumlah titik pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus.

    Misalnya pengelolaan sampah di Desa Kedungdowo dan Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu.

    Pengolahan sampah di Desa Kedungdowo berupa Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Terpadu yang dikelola BUMDes Sumber Joyo di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

    Pengolahan sampah dimulai pada 2019.

    Kemudian pada Agustus 2024, BUMDes menerima bantuan alat insinerator dari PT Djarum dan beroperasi penuh pada Desember 2024.

    Setiap harinya, sekira 4 ton sampah anorganik diolah menggunakan alat insinerator.

    Sampah yang diolah berasal dari sampah rumah tangga masyarakat setempat. 

    Terdapat 17 pekerja dengan 10 armada operasional pengangkut sampah yang setiap harinya mengambil sampah rumah tangga masyarakat Desa Kedungdowo.

    Sam’ani Intakoris menjelaskan, BUMDes tersebut menjadi percontohan dalam mengolah sampah sendiri.

    “TPS 3R ini menjadi contoh desa mandiri dalam mengolah sampahnya sendiri.”

    “Ini menjadi inspirasi untuk pemerintah desa lainnya,” kata dia.

    Oleh BUMDes Desa Sidorekso, sampah anorganik diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM).

    BUMDes mampu mengolah 3,5 ton sampah menjadi BBM setiap harinya. 

    “Inovasi yang luar biasa, sampah anorganik bisa disulap jadi BBM.”

    “Sangat bernilai ekonomi tinggi,” katanya.

    Sampah yang diolah adalah plastik dan sejenisnya. 

    Setiap satu kilogram sampah yang diolah, menghasilkan sekira 0,7 liter BBM jenis solar dan bensin.

    Sementara kapasitasnya sekira 50 kilogram sampah, sehingga menghasilkan hingga 35 liter BBM.

    Sam’ani Intakoris yang melihat pengolahan sampah dengan metode pirolisis tersebut mengapresiasi Kepala Desa Sidorekso dan jajarannya.

    “Saya melihat inovasi yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak seperti solar dan bensin, bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi limbah plastik,” ucapnya.

    Terakhir, Sam’ani mengunjungi pengolahan sampah anorganik menjadi biji plastik Polyethylene Terephthalate (PET) milik CV Langit Biru yang berlokasi di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. 

    Pihaknya menyampaikan, pengelolaan sampah yang dilakukan CV Langit Biru lengkap.

    Pengelolaan menggunakan sistem conveyor untuk mengambil botol, menggilingnya, mencuci, mengeringkan, dan memilah plastik yang masih bisa dimanfaatkan. 

    Sampah berasal dari para pemulung dan pengumpul, baik dalam kondisi masih baru maupun yang sudah lama tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    Sampah yang telah diolah dan kualitasnya bagus kemudian diekspor ke Korea sebagai bahan membuat botol baru.

    Lalu yang kondisinya sudah usang dikirim ke Kota Surakarta dan Tangerang yang nantinya diolah menjadi serat benang dan fiber glass.

    Sam’ani mendukung pengolahan sampah berkualitas ekspor tersebut.

    Menurutnya, permasalahan sampah dapat terselesaikan dimulai dengan langkah kecil seperti yang dilakukan oleh BUMDes Kedungdowo, Sidorekso dan CV Langit Biru.

    “Sangat mendukung kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah jadi bernilai ekonomi.”

    “Insya Allah masalah sampah bisa tertangani dimulai dari hal-hal kecil,” kata Sam’ani. (*)

  • Pesan Dedi Mulyadi ke Lucky Hakim, Sebut Pejabat Harus Terbiasa Terikat Aturan Meski dari Geng Artis – Halaman all

    Pesan Dedi Mulyadi ke Lucky Hakim, Sebut Pejabat Harus Terbiasa Terikat Aturan Meski dari Geng Artis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberi pesan kepada Bupati Indramayu, Lucky Hakim bahwa pejabat terikat pada peraturan negara.

    Meskipun keluarga Lucky Hakim datang dari kalangan artis, kata Dedi, tetap harus sudah membiasakan diri sebagai pejabat publik yang terikat peraturan dan budaya. 

    Hal tersebut disampaikan Dedi saat menanggapi alasan Lucky Hakim, berlibur ke Jepang bersama keluarga saat libur Lebaran karena memenuhi janji kepada anak-anaknya.

    “Tapi, saya jelasin Pak Lucky, memang kita ini hari ini adalah pejabat negara. Jadi karena pejabat negara terikat oleh peraturan negara,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Selasa (8/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Jadi, menurut Dedi, kebahagiaan itu bisa didapatkan tanpa harus ke Jepang.

    Justru keluarga pejabat itu, kata Dedi, seharusnya mendapatkan kebahagiaan di daerahnya sendiri, bukan di negara orang lain. 

    “Nah, walaupun itu keinginan anak-anak, hak kita untuk memberikan kebahagiaan bagi anak-anak kita, tapi kan bahagia tidak mesti di Jepang,” ujar Dedi.

    “Kalau mengatakan bahwa, kotanya tidak seindah Jepang, bikin dong jadi seindah Jepang. Jadi, saya ingin nanti para pejabat itu.”

    “Coba ciptakan tempat-tempat di Jawa Barat menjadi tempat-tempat indah sehingga dia rekreasinya di wilayah kerjaannya masing-masing. Gitu loh,” ucapnya.

    Dedi juga mengatakan, saat Lucky Hakim berlibur di Jepang bersama keluarganya, banyak masalah di Indramayu juga yang belum tuntas, terutama saat musim mudik Lebaran.

    “Selain infrastruktur yang perlu waktu untuk dibenahi, adalah yang nyapu koin. Itu saya sudah berkunjung ke situ jauh sebelum jadi gubernur.”

    “Nah, ini kan kita harus cari rumusan bagaimana mereka berhenti nyapu koin,” katanya.

    Sebagai informasi, Lucky Hakim dikabarkan menghadap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa siang ini.

    Izin Lucky Hakim Tertolak Sistem

    Sekretaris Daerah Indramayu Aep Surahman mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Jepang, Lucky Hakim sempat memerintahkan stafnya untuk membuat izin pergi ke luar negeri saat bulan Ramadan kemarin.

    Namun, pengajuan tersebut tertolak oleh sistem, diduga karena pengajuan cuti itu kurang dari 14 hari kerja dari tanggal pemberangkatan.

    Selain itu, diduga pula karena adanya dokumen yang kurang lengkap.

    Meski izin pergi ke luar negerinya tertolak oleh sistem, Lucky Hakim tetap berangkat ke Jepang.

    Awalnya, Lucky Hakim berencana berlibur tanggal 2-11 April.

    Namun, kemudian diubah menjadi 2-6 April 2025 atau menyesuaikan hari cuti Lebaran agar pada 8 April 2025, saat hari pertama masuk kerja, Lucky Hakim bisa kembali bekerja karena dirinya tidak ingin membolos.

    Lucky Hakim bahkan diketahui juga masih bekerja sampai hari Lebaran. 

    Selain itu, Lucky Hakim juga sudah menyiapkan berbagai hal dengan mendelegasikan tugas ke Wakil Bupati Indramayu selama ia pergi agar roda pemerintahan bisa tetap berjalan.

    Lucky Hakim Mengaku Salah Artikan Aturan

    Dalam hal ini, Lucky Hakim mengakui dirinya bersalah dan meminta maaf karena mungkin salah mengartikan aturan yang berlaku.

    “Mungkin di frame kepala saya ya, ini saya salah mengartikan,” ujar dia.

    Mengenai alasannya tetap berangkat ke Jepang itu, Lucky Hakim mengatakan karena ia sudah berjanji kepada anak dan keluarganya.

    Pasalnya, sejak Pilkada 2024 lalu hingga menjadi Bupati Indramayu, Lucky Hakim terus bekerja dan tidak ada waktu untuk keluarga.

    Untuk itu, Lucky Hakim pun segera bertolak ke Kemendagri setelah memimpin apel dan melakukan sidak hari pertama kerja di Indramayu.

    “Maka hari ini saya akan ke Kementerian Dalam Negeri untuk memberi penjelasan atau klarifikasi. Apakah saya salah? Saya merasa bersalah karena saya salah dalam mengartikan (aturan),” ujar dia.

    Lucky Hakim pun menyampaikan siap menerima konsekuensi apabila dirinya dinyatakan bersalah.

    Namun, dalam hal ini Lucky menekankan bahwa tidak ada maksud dirinya pergi berlibur tanpa meminta izin terlebih dahulu ke Kemendagri.

    “Intinya kalau saya salah, sebagai percontohan, saya siap menerima apapun konsekuensinya, tapi saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak bermaksud seperti itu,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu.

    “Selebihnya saya akan menanggung karena semua perbuatan ada konsekuensinya,” lanjut Lucky Hakim.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Berkaca pada Lucky Hakim, Dedi Sebut Keluarga Pejabat Harus Bahagia Berekreasi di Daerahnya Sendiri

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJabar.id/Nazmi Andurrahman/Handhika Rahman)

  • Not Angka Pianika Price Tag Jessie J Viral TikTok

    Not Angka Pianika Price Tag Jessie J Viral TikTok

    Not Angka Pianika Price Tag Jessie J Viral TikTok

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut not angka pianika lagu Price Tag Jessie J lengkap dengan liriknya.

    1       1    6   6   6   6     5    4   5
    Seems like everybody’s got a price
    5   5    5     5       5       6      4   4
    I wonder how they sleep at night
    2       1     4       4        4
    When the tale comes first
    2     1       4        4          4
    And the truth comes second
    4      4       4   4   4   4      1
    Just stop, for a minute and
    5    6
    Smile

    6    6    6    6    6   6    5   5
    Why is everybody so serious
    5   5     5     5       5    4   4
    Acting so damn mysterious
    2     1         4       4     4       4
    Put your shades on your eyes
    2      1       4      4    4
    And your heels so high
    4     4      4       4       4     4    1     5  6
    That you can’t even have a good time . . .

    [Pre-chorus]
    6    6   6  6   6   6   6     1
    Everybody look to their left
    1      2   2      2   6   5       6
    Everybody look to their right
    4      5     6     6       4
    Can you feel that (yeah)
    6     6       6      6       6      4  4
    Well pay them with love tonight…

    [Chorus]
    4    4    4   4     4     6   4      6    4     6   4
    It’s not about the money, money, money
    4     4        4       4      5   3      5    3    5    3
    We don’t need your money, money, money
    3     3      3   3      3       3      4          2
    We just wanna make the world dance
    3    3   3   3      3      4       2
    Forget about the Price Tag
    4     4    4    4      4     4        4        4      4
    Ain’t about the (ha) Cha-Ching Cha-Ching
    4     4    4    4       3      3     3      3     3
    Aint about the (yeah) Ba-Bling Ba-Bling
    3    3     3      3       4         2
    Wanna make the world dance
    3    3   3    3     3      4       2
    Forget about the Price Tag.

    1     1     6    6     6    5     4    5
    We need to take it back in time
    5       5  5      5     5    6   4   4
    When music made us all UNITE
    2   1     4        4      4        2    1   4      4
    And it wasn’t low blows and video house
    4  4  4    4  4   4     4   4         5  6
    Am I the only one gettin’… tired

    6    6    6    6    6   6    5   5
    Why is everybody so obsessed
    5     5      5      5    5    4   4
    Money can’t buy us happiness
    2        1   4      4    4      4       2  1    4     4
    Can we all slow down and enjoy right now
    4         4    4    4  4     4  4  4    5 6
    Guarantee we’ll be feelin  all right . . . (*)

  • Pajak Impor AS Tekan Ekspor Jateng, Tembakau Berpotensi Terdampak 

    Pajak Impor AS Tekan Ekspor Jateng, Tembakau Berpotensi Terdampak 

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  Amerika Serikat (AS) selama ini menjadi pasar utama bagi sejumlah komoditas ekspor andalan Jateng, mulai dari sepatu, batik, hingga tembakau. 

    Namun, kebijakan baru soal pajak impor dari negeri Paman Sam dinilai bisa memberikan tekanan serius pada kinerja ekspor provinsi ini.

    Pada tahun 2024, nilai ekspor Jateng ke Amerika Serikat tercatat mencapai 4,47 miliar dolar AS, menjadikan negara tersebut sebagai mitra dagang utama. 

    Dari sekian banyak produk unggulan, tembakau rajangan dan asepan menjadi salah satu komoditas yang ikut mengisi pasar ekspor AS.

    Namun, munculnya kebijakan kenaikan tarif impor di AS berpotensi menimbulkan tantangan bagi eksportir. 

    Beban pajak yang lebih tinggi bisa berdampak langsung pada daya saing produk-produk Jateng, termasuk tembakau. 

    Harga jual yang lebih tinggi di pasar internasional bisa mengurangi permintaan, terutama di tengah ketatnya persaingan global.

    Meski begitu, Pemprov Jateng tak tinggal diam. Melalui berbagai strategi, seperti penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA), promosi dagang, hingga business matching, upaya untuk menjaga stabilitas ekspor terus dilakukan. 

    Data yang dihimpun Tribunjateng.com, dari Pemprov Jateng, utilisasi SKA Jateng tercatat mencapai 49,85 persen, atau senilai 5,59 miliar dolar AS pada 2022 lalu.

    Hal itu menjadikannya SKA di Jateng tertinggi kedua secara nasional setelah Jatim.

    Lima Instansi Penerbit SKA (IPSKA) di Jateng berperan besar dalam hal ini, yakni IPSKA Provinsi Jateng, Kota Surakarta, Kabupaten Cilacap, KEK Kendal, dan Lembaga Tembakau Surakarta. 

    Total penerbitan dokumen SKA di Jateng saat itu mencapai 136.807 set dokumen, menjadi pondasi penting bagi kelancaran ekspor.

    Sementara pada Juli 2024 ekspor 16 ribu pasang sepatu dari PT Yih Quan Foot Wear Indonesia di Kabupaten Batang ke AS mencuri perhatian dunia ekspor mancanegara.

    Hal tersebut menjadi sinyal bahwa pasar AS masih terbuka, namun perlu dijaga dengan strategi dan respons kebijakan yang cepat.

    Dengan kontribusi ekspor sebesar 2,16 persen terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi, dampak dari perubahan tarif impor jelas tak bisa dianggap remeh. 

    Jika tembakau dan komoditas lain kehilangan pasarnya di AS, bisa berimbas pada ribuan pelaku usaha, petani, hingga pekerja sektor industri pengolahan.

    Penerapan kebijakan kenaikan pajak impor AS yang telah dimulai awal April pun mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha tembakau di Jateng, khususnya di tingkat petani. 
    Sebab, AS selama ini menjadi salah satu pasar penting bagi tembakau rajangan dan asepan asal Jateng.
    Pasalnya jika beban pajak masuk ke Amerika meningkat, harga tembakau ekspor otomatis ikut naik. 

    Hal ini dikhawatirkan menurunkan minat pembeli dari luar negeri, terutama karena pasar global juga menawarkan banyak pilihan dari negara produsen lain. 

    Penurunan permintaan akan berimbas langsung ke petani sebagai mata rantai paling awal dalam produksi.

    “Kalau ekspor berkurang, pasti harga tembakau di tingkat petani akan ikut tertekan. Yang paling terdampak nanti ya kami, para petani,” ujar Tri Wibowo salah satu petani tembakau asal Kabupaten Temanggung melalui sambungan telepon, Selasa (8/4/2025).

    Ia berujar tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Jateng. Bahan baku ini banyak dikirim dalam bentuk tembakau kering rajangan dan asepan ke berbagai negara, termasuk AS. 

    Bila ekspor melemah, tidak hanya harga jual yang turun, tapi juga potensi pembatasan penyerapan hasil panen petani oleh industri atau eksportir.

    “Jika tidak ditangani serius, tekanan pada ekspor tembakau bisa berujung pada penurunan kesejahteraan petani, pengangguran musiman saat panen, hingga berkurangnya minat generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian tembakau,” katanya.

    Berdasarkan kebijakan terbaru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen untuk produk yang masuk ke AS.

    Sementara pendataan dari IndexBox.oi tentang tobacco prince the United State atau harga tembakau di AS, harga tembakau Indonesia yang diekspor ke AS pada Agustus 2023, rata-rata mencapai $37.446 per ton.

    Hal tersebut menjadikan tembakau asal Indonesia salah satu yang tertinggi dibandingkan negara pengekspor lainnya.

    Sebagai perbandingan, harga rata-rata ekspor tembakau ke Guatemala pada periode yang sama hanya $3.124 per ton. 

    Berdasarkan data BPS, nilai ekspor tembakau dan olahan tembakau dari Provinsi Jateng ke Amerika Serikat mencapai US$9,1 juta pada Oktober 2024.

    Terpisah Statistisi Ahli Madya BPS Jateng Arjuliwondo, dalam keterangannya beberapa waktu lalu menyebutkan, ekspor nonmigas menyumbang 96,60 persen dari total ekspor pada Februari 2025 di Jateng yang mencapai 1.016,98 juta Dolar AS.

    Sementara itu pangsa pasar ekspor nonmigas asal Jateng didominasi ekspor ke AS.

    “Di mana nilai ekspor asal Jateng ke AS mencapai 451,07 juta Dolar AS atau 45,91 persen dari total ekspor pada Februari 2025,” imbuhnya.

  • Prabowo Tak Ingin Ada Masyarakat Kelaparan dan Tinggal di Kolong Jembatan: Menusuk Rasa Keadilan – Halaman all

    Prabowo Tak Ingin Ada Masyarakat Kelaparan dan Tinggal di Kolong Jembatan: Menusuk Rasa Keadilan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan pembangunan ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

    Sesuai dengan dasar negera tersebut, artinya ekonomi Indonesia harus berdasarkan sila-sila berketuhanan, kemanusiaan dan persatuan Indonesia.

    Oleh karenanya, Presiden Prabowo Subianto tidak ingin pertumbuhan ekonomi yang hanya memunculkan perpecahan.

    “Kita tidak mau pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan perpecahan. Kita tidak mau menjual kekayaan alam dengan mudah. Tidak mau menjual tanah kepada bangsa asing. Tujuan kita adalah keadilan sosial,” ungkap Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dengan tujuan menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat, Presiden ke-8 Indonesia tersebut tidak ingin meninggalkan yang lemah hingga membiarkan orang kelaparan.

    “Kita tidak boleh membiarkan yang lemah tertinggal. Kita tidak boleh menyuruh orang miskin bersaing dengan yang kuat, itu tidak adil. Inilah dasar kerakyatan dan keadilan sosial. Kita tidak boleh ada orang yang lapar di republik ini. Tidak boleh ada yang tinggal di kolong jembatan. Itu menusuk rasa keadilan,” ucapnya.

    Prabowo menambahkan, dasar negara yang menjadi acuan pembangunan ekonomi Indonesia sejalan dengan tujuan PBB Sustainable Development Goals (SDGs) yang utama, yakni makanan, energi dan air.

    “Karena itu swasembada pangan menjadi sasaran kita, swasembada energi, swasembada dan manajemen air yang baik dan tentunya industrialisasi supaya nilai tambah ada di republik kita,” jelas Presiden.

  • 45 Hari Kerja Bupati Kudus Samani Intakoris: Aduan Warga Didominasi Jalan Berlubang

    45 Hari Kerja Bupati Kudus Samani Intakoris: Aduan Warga Didominasi Jalan Berlubang

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris sudah menerima sejumlah aduan dari masyarakat sejak pertama menjabat sebagai Bupati Kudus.

    Aduan dari masyarakat itu diterimanya melalui kanal Wadul K1 & K2 ke nomor Whatsapp 08562025111.

    Kanal aduan yang dibentuknya bersama wakilnya Bellinda Putri Sabrina Birton ini untuk memudahkan warga dalam menyampaikan keluhan.

    Semua yang berkaitan dengan pelayanan publik dipersilakan untuk diadukan.

    Setelah hampir 45 hari menjalani tugas sebagai Bupati, ada banyak aduan dari masyarakat. 

    Aduan melalui kanal Wadul K1 & K2 paling banyak didominasi perihal masalah jalan berlubang, lampu penerangan jalan umum, BPJS kesehatan, dan ketersediaan gas elpiji.

    “Kemudian juga aduan perihal DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), BPJS, BLT (Bantuan Langusng Tunai), dan persoalan lapangan pekerjaan.”

    “Banyak yang tanya saya masalah lowongan pekerjaan,” kata Sam’ani Intakoris.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya memerintahkan kepada setiap dinas teknis untuk merespons cepat.

    Dia tidak ingin ada penundaan pelayanan aduan.

    Dengan begitu masyarakat bisa merasakan kinerja pemerintah yang responsif.

    Kemudian yang tidak kalah penting, dalam memberikan pelayanan harus dengan tulus dan ikhlas.

    Dia tidak ingin ada pungutan liar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Pasalnya, selama dia memimpin dia tidak ingin ada pungli di setiap organisasi perangkat daerah.

    Sam’ani mengakui sampai saat ini dia masih menerima laporan adanya pungutan liar di kantor dinas. 

    Sedianya dia sudah mengetahuinya, hanya saja dia diam dan memberikan kesempatan untuk melakukan pembenahan sebelum akhirnya nanti akan dieksekusi perihal sanksinya.

    “Saya tahu, tapi saya diam.”

    “(Nanti) saya eksekusi.”

    “Masalah pelayanan dengan semangat bekerja yang baik,” kata dia.

    Dalam memimpin Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris acap kali turun langsung untuk meninjau masalah di bawah.

    Peninjauan ini rutin dilakukan.

    Bahkan tidak jarang para pegawai di bawahnya yang tahu.

    Atas pola kerjanya tersebut dia mengabaikan suara sumbang yang mengarah pada dirinya.

    Sebab, katanya, banyak yang tidak yakin kalau apa yang dikerjakan dalam meninjau langsung ke bawah akan bertahan satu bulan atau paling maksimal dua tahun sejak menjadi Bupati.

    “Saya tidak peduli, lebih baik saya begini kalau saya mati dalam keadaan sahid,” kata dia. (*)

  • Cerita Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Keledai dan Zebra, Cocok Dibacakan untuk Anak Sebelum Tidur

    Cerita Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Keledai dan Zebra, Cocok Dibacakan untuk Anak Sebelum Tidur

    Cerita Dongeng Fabel Bahasa Indonesia Keledai dan Zebra, Cocok Dibacakan untuk Anak Sebelum Tidur

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah dongeng fabel yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur tentang Keledai dan Zebra.

    Di sebuah hutan, tinggallah seekor keledai. Maxi namanya.

    Maxi bagaikan katak dalam tempurung. Ia tak pernah bersahabat dan mengenal perilaku binatang hutan lainnya.

    Pada suatu hari, Maxi merasa jemu dengan suasana hutan. Ia ingin berjalan-jalan.

    Belum lama berjalan-jalan, ia bertemu dengan seekor binatang yang belum pernah dilihatnya.

    “Selamat pagi, kawan,” sapa Maxi.

    “Lo? Kau mengenalku? Kita, kan, belum pernah bertemu?” tanya Maxi keheranan.

    “Ya memang belum pernah. Tetapi semua zebra bahkan zebra yang masih kecil pun mengenalmu.

    Misalnya kalau di sekolah mereka membuat kesalahan dalam berhitung atau lupa sewaktu menghafal sajak, maka….”

    “Aku tahu! Pasti mereka bilang persis seekor keledai. Betul, kan?” tanya Maxi ketus. Ia merasa terhina.

    “Lalu, kau, siapa namamu?” tanya Maxi.

    “Namaku Zebra! Semua makhluk di hutan ini sangat menghormatiku. Manusia juga menghormatiku.

    Misalnya mereka selalu menyeberang di tempat penyeberangan yang dinamakan zebra cross, seperti namaku,” ujar Zebra dengan sombong.

    Dengan hati sedih keledai meninggalkan teman barunya.

    “Ah, kalau saja aku memiliki garis-garis hitam di tubuhku. Pasti semua makhluk akan mengormati aku juga,” pikir Maxi Keledai.

    Ia lalu berjalan dengan langkah gontai.

    “Hai Keledai, mengapa wajahmu begitu sedih?” sapa seekor kera.

    “Eh, selamat siang, kawan. Aku…,” jawab Maxi gelagapan.

    “Sudahlah! Tenangkan dulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata kera yang terkenal cerdik.

    “O ya, perkenalkan namaku Kera,” sambungnya lagi.

    “Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku memiliki garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Keledai menceritakan kesedihannya.

    “Ha ha ha…. Itu, sih, soal mudah. Kalau kamu mau, aku bisa menolongmu. Tapi, ada syaratnya.”

    “Apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai yang sudah tak sabar lagi.

    “Sudah lah! Tenangkan dahulu dirimu, baru kau ceritakan kesedihanmu,” kata Kera yang terkenal cerdik.

    “O ya, perkenalkan, namaku Kera!”

    “Kera, aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku mempunyai garis-garis hitam seperti Zebra,” kata Kekedai menceritakan kesedihannya.

    “Ha ha ha… Itu, sih, soal mudah. Kalau kau mau, aku bisa menolongmu, tapi dengan syarat.”

    “Ya, apa syaratnya? Cepat katakan!” desak Keledai tak sabar lagi.

    “Syaratnya mudah saja. Kau hanya harus menunjukkan padaku kebun pisang yang ada di hutan ini.”

    “Baiklah!”

    Kera lalu mengambil sebuah arang dan mulai menggambar garis-garis hitam di tubuh Maxi keledai.

    Satu jam kemudian, selesailah tugas Kera. Tubuh Maxi sudah bergaris-garis seperti zebra.

    “Sobat, sudah selesai,” kata Kera.

    “Nah, sekarang giliranmu untuk memenuhi permintaanku.”

    Keledai lalu pergi ke sebuah sungai. Di sana ia bercermin di permukaan air.

    “Ah, sekarang semua orang akan menghormati aku. Binatang-binatang lain tidak akan menganggao aku binatang bodoh,” ujarnya dengan puas.

    Keledai lalu mengajak Kera menyeberang sungai. Pohon pisang yang mereka cari, letaknya di seberang sungai.

    Kera yang tak pandai berenang naik ke atas punggung Maxi si Keledai.

    Akan tetapi, apa yang terjadi? Bukankah arang akan luntur jika terkena air?

    Keledai tidak menyadari perubahan itu. Setibanya di seberang, Maxi Keledai kembali bercermin di permukaan air.

    “Uh, Kera penipu? Mana garis-garis hitamku?” tanya Keledai sambil menangis. Ia menendang-nendang Kera.

    Untung di tepi sungai itu ada Burung Hantu yang terkenal arif dan bijaksana.

    Kera lalu mengadukan apa yang sebenarnya terjadi.

    “Keledai, kau tak usah menangis. Garis-garis yang dibuat Kera itu sementara sifatnya.

    Sedangkan garis-garis hitam yang dimiliki Zebra adalah karunia Tuhan, yang tak mungkin hilang.

    Kau tak usah merasa iri karenanya. Bukankah kau juga memiliki keistimewaan?

    Misalnya kau disenangi manusia karena dapat membantu menarik pedati,” ujar Burung Hantu.

    Setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh Burung Hantu, Maxi Keledai menyadari kelebihannya.

    Ia berjanji tidak akan iri lagi.

    (*)

  • Bupati Jepara Wiwit Pesan Pegawai OPD Bisa Ikuti Berubahan Lebih Baik Saat Halal Bihalal

    Bupati Jepara Wiwit Pesan Pegawai OPD Bisa Ikuti Berubahan Lebih Baik Saat Halal Bihalal

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ratusan pegawai OPD di Lingkungan Pemkab Jepara antusias ikuti Halal Bihalal dengan Bupati Jepara, Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (8/4/2025).

    Pantauan tribunjateng.com di lokasi, nampak para pegawai ASN maupun Honorer sudah memenuhi kawasan Pendopo Kabupaten Jepara sekiranya 07.00 WIB, Selasa (8/4/2025).

    Namun sekiranya pukul 07.30 WIB, Halal Bihalal pun baru dimulai.

    Terlihat barisan antrian cukup panjang untuk bisa Halal Bihalal dengan Mas Wiwit dan Gus Hajar.

    Dalam Halal Bihalal ini, Bupati Jepara beserta jajarannya didampingi istri masing-masing.

    Disela pelaksanaan Halal Bihalal, Witiarso Utomo menyampaikan kegiatan ini untuk mempererat jalinan hubungan antara pegawai dan pimpinan.

    “Untuk membina Silahturahmi dan kekompakan, di lingkungan Pemkab Jepara,” kata Wiwit kepada Tribunjateng.

    Dia berpesan kepada para pegawai di Lingkungan Pemkab Jepara untuk bisa mengikuti perubahan pemerintah yang lebih baik.

    “Untuk dipemerintah kami dilakukan perubahan lebih positif, untuk lebih efektif dalam bekerja,” ungkapnya. (Ito) 

  • Jumlah Uang Duka Ibu Jumran yang Ditolak Mentah Keluarga Juwita, Kelasi Satu J Terancam Hukuman Mati – Halaman all

    Jumlah Uang Duka Ibu Jumran yang Ditolak Mentah Keluarga Juwita, Kelasi Satu J Terancam Hukuman Mati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ibu Jumran tersangka pembunuhan jurnalis Banjarbaru, Juwita, ikut memberikan tali asih berupa uang sebesar Rp 1 juta.

    Dari jumlah tersebut, menambah jumlah uang sumbangan yang diberikan Jumran atas meninggalnya Juwita.

    Total uang duka yang dikirim kepada keluarga Juwita sebanyak Rp 2 juta.

    Namun, uang tersebut ditolak oleh keluarga Juwita.

    Nantinya uang untuk berbelasungkawa itu akan dikembalikan melalui penyidik.

    Demikian disampaikan oleh Mbareb Slamet Pambudi, kuasa hukum keluarga Juwita, pada Senin (7/4/2025).

    “Setelah korban ditemukan meninggal, tersangka memberikan uang belasungkawa. Uang itu dikirim oleh tersangka dan ibunya,” jelas Slamet kepada wartawan, Senin, dikutip dari Tribunbanjarbaru.com.

    Disampaikan Slamet, dana tersebut dikirim pada 23 Maret 2025, atau sehari setelah korban dinyatakan meninggal dunia.

    “Informasinya, tersangka lebih dulu mentransfer ke rekening kakak korban, kemudian disusul oleh ibunya,” paparnya.

    “Uang itu kami nilai sebagai bentuk belasungkawa, walaupun bisa saja dijadikan alibi oleh tersangka,” jelasnya.

    Dianggap Pembunuhan Berencana

    Kuasa hukum lainnya dari keluarga Juwita, Muhammad Pazri, menyebut oknum TNI AL Kelasi Satu Jumran merencanakan pembunuhan sebulan yang lalu.

    Menurutnya, Jumran menyusun rencana pembunuhan dengan sistematis.

    “Dari diskusi kami dengan penyidik, ternyata satu bulan sebelum kejadian itu, bahkan bisa lebih.”

    “Sudah direncanakan oleh tersangka untuk melakukan pembunuhan,” ujar Pazri saat ditemui usai mendampingi pemeriksaan saksi di Denpom Lanal Banjarmasin.

    Sementara dari proses rekonstruksi, Jumran diduga melakukan pembunuhan itu secara sadar, terencana, dan rapi.

    Pazri menganggap, hal tersebut bisa dilihat dari beberapa tindakan mencurigakan tersangka saat rekonstruksi.

    Yakni terlihat dari penggunaan sarung tangan, pembelian air untuk menghilangkan sidik jari, hingga penempatan jenazah korban agar seolah-olah mengalami kecelakaan.

    Dari pengamatannya tersebut, Pazri menegaskan, ancaman hukuman bagi pelaku yang pantas adalah hukuman mati.

    “Ini jelas bukan pembunuhan spontan. Ancaman hukumannya adalah hukuman mati. Bahkan menurut kami, perlu diperberat,” tegasnya. 

    Gunakan Tali Sabuk Pengaman

    Dalam proses rekonstruksi kasus, terungkap bahwa pelaku, Jumran, menghabisi nyawa Juwita dengan cara memiting lalu mencekik lehernya menggunakan sabuk pengaman. Aksi keji tersebut dilakukan sendirian, tanpa bantuan siapa pun.

    Jumran melakukan eksekusi tersebut di dalam mobil. Sementara itu, motor milik korban saat itu ditinggalkan di sebuah minimarket yang terletak di kawasan Cempaka.

    Setelah memastikan Juwita telah meninggal, Jumran turun dari mobil dan menghentikan pengendara yang lewat untuk membantunya mengambil sepeda motor korban dari lokasi minimarket tersebut.

    Setibanya kembali di tempat kejadian, ia membawa sepeda motor korban, lalu berpura-pura seolah-olah motor itu rusak akibat kecelakaan tunggal, dengan cara mendorongnya.

    Tak hanya itu, pelaku juga menghancurkan ponsel milik korban sebelum mengeluarkan jenazah Juwita dari mobil dan meletakkannya di pinggir jalan, di samping sepeda motor yang sebelumnya telah ia bersihkan guna menghilangkan jejak sidik jari.

    Setelah melakukan semua itu, Jumran melanjutkan perjalanan menggunakan mobil sewaan yang dipakainya sejak awal.

    Kesaksian dan Penyelidikan Motif

    Kuasa hukum Juwita, Dedi Sugianto, mengungkap bahwa ada seorang saksi yang melihat Jumran saat hendak memasuki mobil. Saksi tersebut adalah seorang pria lanjut usia yang sedang menyadap karet di pendoponya.

    “Saat itu saksi melihat mobil dan korban,” ujar Dedi pada Sabtu (5/4/2025), mengutip laporan dari Tribunbanjarbaru.com.

    Dedi menambahkan bahwa hingga kini, motif dari aksi pembunuhan ini masih diselidiki lebih lanjut.

    “Untuk motif, kami masih menunggu hasil lengkap dari penyidikan. Proses ini masih berjalan dan kami terus berkoordinasi untuk mendapatkan gambaran utuh atas peristiwa ini,” tegasnya.

    Sebelumnya, kuasa hukum lainnya, Pazri, menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari keluarga korban, pelaku diduga telah melakukan rudapaksa terhadap Juwita sebanyak dua kali sebelum akhirnya membunuhnya.

    “Berdasarkan bukti yang ada, kami menduga kuat korban mengalami kekerasan seksual berupa rudapaksa,” ungkap Pazri.

    Ia menjelaskan bahwa insiden pertama terjadi antara tanggal 25 hingga 30 Desember 2024, sementara peristiwa kedua berlangsung pada 22 Maret 2025—hari ketika jenazah korban ditemukan.

    “Korban dan pelaku pertama kali saling mengenal pada September 2024 melalui media sosial, lalu mereka bertukar nomor telepon dan mulai berkomunikasi,” jelasnya.

    Dalam rentang waktu akhir Desember tersebut, pelaku meminta korban untuk memesankan kamar hotel di Banjarbaru dengan alasan kelelahan setelah mengikuti suatu kegiatan. Korban pun menurut tanpa curiga dan memesan kamar di salah satu hotel.

    Setelah tiba di hotel, pelaku langsung mengajak korban masuk ke kamar dan melakukan pemaksaan, termasuk tindakan kekerasan fisik berupa pitingan sebelum akhirnya merudapaksa.

    Pazri menuturkan bahwa korban sempat menceritakan kejadian itu kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025. Bahkan, korban menunjukkan bukti berupa video singkat dan beberapa foto yang diambil saat kejadian.

    “Dalam video berdurasi sekitar lima detik itu, terlihat pelaku sedang memakai pakaian setelah melakukan aksinya. Rekaman itu direkam oleh korban dengan kondisi gemetar karena ketakutan,” katanya.

    Hingga saat ini, pihak Denpomal Banjarmasin belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan rudapaksa tersebut.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbanjarbaru.com dengan judul Fakta Terbaru Pembunuhan Juwita Jurnalis di Banjarbaru, si Oknum TNI AL Sudah Rencanakan Sebulan

    (Tribunnews.com/Chrysnha, Rifqah) (Tribunbanjarbaru.com/Rifki Soelaiman/Stanislaus Sene) 

  • DPRD Kota Semarang Minta Pelayanan Masyarakat Kembali Optimal Usai Libur Lebaran

    DPRD Kota Semarang Minta Pelayanan Masyarakat Kembali Optimal Usai Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – DPRD Kota Semarang meminta pelayanan masyarakat kembali optimal usai libur Lebaran 2025. 

    Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang, Ali Umar Dhani mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk kembali menjalankan tugas dan pelayanan publik dengan penuh semangat, kedisiplinan, dan tanggung jawab pasca libur Idulfitri.

    “Libur panjang telah memberi ruang bagi kita semua untuk bersilaturahmi dan memulihkan energi. Kini, saatnya kembali fokus pada tugas melayani masyarakat dengan optimal,” ucap Ali, Selasa (8/4/2025). 

    Menurut dia, kehadiran penuh ASN di hari pertama kerja adalah bentuk komitmen terhadap pelayanan publik yang tidak boleh terganggu oleh suasana pascalibur.

    Politikus PKS itu juga mendukung langkah Pemkot Semarang yang tidak menerapkan Flexible Working Arrangements (FWA) pascalebaran. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga ritme kerja birokrasi dan memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan maksimal tanpa kompromi.

    “Kami di Komisi A DPRD Kota Semarang akan terus melakukan pengawasan agar tidak ada penurunan kualitas layanan publik, serta memastikan ASN tetap menjunjung tinggi integritas dan etos kerja,” katanya.

    Dia berharap, spirit Idulfitri membawa keberkahan dan semangat baru dalam membangun Kota Semarang yang lebih baik. (eyf)