Category: Tribunnews.com

  • Tiga Kantor WorldID di Bekasi Tutup, Warga Masih Antusias Daftar Demi Dapat Uang – Halaman all

    Tiga Kantor WorldID di Bekasi Tutup, Warga Masih Antusias Daftar Demi Dapat Uang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Pemerintah Kota Bekasi mengatakan tiga kantor sistem digital aplikasi WorldID atau World Coin di sejumlah wilayah Kota Bekasi telah tutup.

    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan tiga tempat itu sudah diberhentikan operasi usai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membekukan sistemnya pada Senin (5/5/2025).

    “Total ada tiga tempat, yakni Bekasi Timur, Rawalumbu, dan Harapan Indah,” kata Tri, Selasa (6/5/2025).

    Tri menyambut baik keputusan Komdigi melakukan penghentian sistem digital aplikasi WorldID serempak di Indonesia.

    Tri menilai alasan mendukung itu karena dirinya pun khawatir terkhusus terkait pengumpulan data biometrik warga, dalam hal ini memverifikasi retina mata calon pendaftar World ID.

    “Saya mendukung langkah Komdigi untuk menghentikan kegiatan Worldcoin atau World ID di Bekasi, kami harus berhati-hati, karena belum ada jaminan keamanan data yang jelas, jangan sampai masyarakat dirugikan, harus ada mitigasi yang tepat,” jelasnya.

    Tri menuturkan aktivitas memverifikasi retina mata tersebut dinilainya sangat berisiko bagi masyarakat.

    Terlebih masyarakat menurutnya tidak mengetahui tujuan dan maksud secara pasti verifikasi itu, dan hanya tertarik karena ditawarkan sejumlah uang.

    “Warga tertarik karena dijanjikan uang, padahal mereka tidak tahu data matanya akan digunakan untuk apa. Ini sangat berisiko,” tuturnya.

    Tri menyampaikan jika terus dibiarkan beroperasi dan tidak mengetahui tujuan dan maksud verifikasi retina mata, data biometrik itu memungkinkan dapat disalahgunakan.

    Dampaknya pun menurutnya sangat fatal, karena warga bisa saja kehilangan akses terhadap layanan penting seperti perbankan dan pererasan alat komunikasi.

    Citra Worldcoin atau World ID pun sebelumnya juga mendapat sorotan di berbagai negara seperti Kenya, Prancis, Jerman, dan India, karena isu keamanan data dan perlindungan privasi.

    “Kami akan terus pantau dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar warga terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya,” ucapnya.

    Warga masih antusias mendaftar

    Meskipun telah dihentikan, sejumlah masyarakat masih antusias untuk melakukan pendaftaran.

    Hal itu terlihat di sebuah roko yang dijadikan sebagian kantor operasional World ID, Jalan Juanda Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Senin (5/5/2025).

    Seorang warga asal Bekasi Timur, Wahyudi (36) contohnya, ia mengatakan alasan dirinya dan masyarakat lainnya yang datang ke lokasi hanya satu, yakni ingin mendapatkan uang.

    Sebab sebelumnya ia pribadi sudah terbukti pernah mendapatkan uang setelah melewati sejumlah prosedur tertentu melalui pengaktifan aplikasi.

    “Kalau saya kebetulan dapat uang Rp 330 ribu dari aplikasi itu, nanti setiap bulan dapat lagi katanya selama sembilan bulan, nah nanti saya nunggu bulan selanjutnya, sekarang anterin teman saya mau daftar,” kata Wahyudi, Senin (5/5/2025).

    Bahkan Wahyudi menjelaskan dirinya sempat rela menunggu hingga lebih kurang 20 menit di lokasi untuk mempastikan aktivitas kantor World ID benar tidak beroperasi.

    “Ya sempat nunggu 20 menit, barangkali buka,” jelasnya.

    Wahyudi menuturkan dirinya mengetahui kalau Pemerintah Indonesia dalam hal ini Komdigi telah memberhentikan sistem World ID.

    Ia pun juga mengaku cemas dan khawatir pasca Komdigi memberhentikan sistem tersebut.

    Hanya saja ia tetap mendatangi lokasi dan justru sembari mengajak rekannya satu orang untuk mendaftar.

    “Ya khawatir juga sampe diblokir gitu ya sistemnya (World ID) tapi mereka (Pekerja World ID) bilang aman aja data, karena kan tidak pakai NIK,” tuturnya.

    Sementara di kantor layanan Wolrd ID lainnya, yakni Jalan Siliwangi, Kecamatan Rawalumbu yang tidak beroperasi dengan kondisi tutup pada Senin (5/5/2025) juga terjadi hal yang serupa dengan cabang Bekasi Timur.

    Terlihat sejumlah orang dari berbagai kalangan masih terlihat antusias berdatangan.

    Satu contohnya adalah Merry (53) yang merupakan warga Rawalumbu.

    Merry mengatakan telah mendaftar akun World ID dan sudah mendapatkan uang pasca melewati sejumlah prosedur. 

    “Sudah (melakukan pendaftaran) saya dapat Rp265 ribu,” imbuh Merry, Senin (5/5/2025).

    Kini Merry datang ke lokasi untuk mendampingi suaminya karena sebelumnya sudah mendaftar namun belum menerima uang.

    Hanya saja ia tidak mengetahui alasan kantor itu saat ini tutup.

    “Suami baru mau sekarang, suami saya mau ngambil, cuma disini nutup,” ucapnya. 

    Justru pasca ditutup Merry kemudian khawatir serta dibayangi was-was pasca karena data dari pemindaian rekam retina mata disalahgunakan. 

    “Tetangga ibu tidak pada dapat, nah ini nih katanya kemarin kan datang jam segini kok ini belum keluar, dan ini data udah diperbaharuin, sudah tiga hari tapi ini udah nutup, suami saya juga belum cair,” pungkasnya.

    Prosedur Pendaftaran :

    Berdasarkan data yang didapat Tribun Bekasi,  prosedur untuk mendapatkan uang dari aplikasi World ID adalah dengan terlebih dahulu mendownload aplikasi aplikasi World ID di ponsel genggam masing-masing untuk kemudian melakukan registrasi.

    Registrasi dilakukan dengan memasukan email pribadi calon pendaftar beserta nomor telepon.

    Kemudian calon pendaftar diberikan jadwal untuk selanjutnya mendatangi lokasi ruko World guna memverifikasi data diri.

    Saat memverifikasi data diri, pendaftar akan melalui tahapan rekam retina dengan dalih keperluan mempastikan sistem, apakah manusia atau robot.

    Setelah itu pendaftar baru mendapatkan poin yang nantinya dapat dicairkan dengan uang tunai setelah rentan waktu 24 jam.

    Nominal uang yang dicairkan kepada pendaftaran pun bervariasi, yakni mulai Rp 200 hingga Rp 350 ribu tergantung kurs.

    Uang tersebut pun dapat bisa diterima pada pendaftar setiap satu bulan sekali. (m37)

    Penulis: Rendy Rutama

  • Ulama Besar Oman Memberi Selamat kepada Houthi Setelah Serangan Rudal Balistik Terhadap Israel – Halaman all

    Ulama Besar Oman Memberi Selamat kepada Houthi Setelah Serangan Rudal Balistik Terhadap Israel – Halaman all

    Ulama Besar Oman Memberi Selamat kepada Houthi Setelah Serangan Terhadap Israel

    TRIBUNNEWS.COM- Mufti Besar Kesultanan Oman, Sheikh Ahmed Bin Hamad Al-Khalili, mengucapkan selamat kepada kelompok Houthi di Yaman setelah kelompok itu menyerang Bandara Ben Gurion di negara pendudukan Israel dengan rudal balistik.

    Dalam unggahan di akun resminya di X pada hari Minggu, Al-Khalili mengatakan: “Kami memberi penghormatan kepada pasukan komando Yaman yang heroik, yang tulus dalam menegakkan kebenaran dan menghadapi ketidakadilan dan penindasan, dan Tuhan memenuhi janji-Nya.”

    “Kami mengucapkan selamat kepada mereka atas pencapaian luar biasa ini, yang telah Tuhan perkenankan untuk mereka capai. Mereka mampu menargetkan musuh di posisi terpentingnya. Tuhan menganugerahi mereka anugerah-Nya dengan memampukan mereka menciptakan senjata-senjata mematikan ini, yang telah membuat musuh-musuh mereka bingung dan tercengang.”

    Pada hari Minggu, Bandara Internasional Ben Gurion, bandara utama Israel, dilanda kekacauan setelah menjadi sasaran rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi di Yaman.

    Saluran 13 Israel melaporkan bahwa pertahanan udara Arrow Israel dan sistem THAAD Amerika gagal mencegat rudal tersebut, yang melukai tujuh orang dan mengganggu lalu lintas udara.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan melancarkan serangan terhadap Yaman setelah serangan di Bandara Ben Gurion, sementara kelompok Houthi mengumumkan beberapa jam kemudian bahwa mereka akan memberlakukan blokade udara terhadap negara pendudukan Israel.

    Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan: “Menanggapi eskalasi Israel dengan memutuskan untuk memperluas operasi permusuhannya terhadap Gaza, kami mengumumkan bahwa kami akan memberlakukan blokade udara menyeluruh terhadap musuh Israel dengan berulang kali menargetkan bandara, terutama Bandara Lod, yang dikenal oleh Israel sebagai Bandara Ben Gurion.”

    Saree menambahkan: “Kami menghimbau kepada seluruh maskapai penerbangan internasional untuk mempertimbangkan pernyataan ini sejak saat diumumkan dan dipublikasikan, dan untuk membatalkan seluruh penerbangan ke bandara milik musuh kriminal, demi melindungi keselamatan pesawat dan pelanggan mereka.”

    Sementara itu, AS melancarkan serangkaian serangan udara di berbagai wilayah kota Saada dan ibu kota, Sana’a, menurut saluran Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi .

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

  • Industri Tekstil Mulai Bangkit, Menperin: Restrukturisasi Penting – Halaman all

    Industri Tekstil Mulai Bangkit, Menperin: Restrukturisasi Penting – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri tekstil Indonesia sempat mengalami masa sulit akibat banjir produk tekstil impor murah dari luar negeri.

    Dampaknya, menurut data Asosiasi Pertekstilan Indonesia banyak pabrik tutup dan 13.000 pekerja dirumahkan atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, saat ini industri tekstil mulai bangkit dan sudah kembali merekrut karyawan. Langkah restrukturisasi menjadi kunci kebangkitan sektor tekstil.

    “Iya (mulai bangkit), karena dia sudah bisa merestrukturisasi perusahaannya,” ungkap Agus di acara New Energy Vehicle Summit 2025, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Restrukturisasi menjadi penting menurut Menperin. Pihaknya berharap perusahaan yang menghadapi masalah juga mengambil langkah penting untuk restrukturisasi dan mencari langkah terbaik untuk menghadapi masalah.

    Saat perusahaan sadar akan masalah, maka akan secara cepat melakukan langkah strategis untuk memperbaiki dan menyelamatkan perusahaan.

    “Ketika perusahaan sadar bahwa perlu ada langkah-langkah yang lebih strategis untuk menyelamatkan perusahaan termasuk restrukturisasi dalam perusahaannya itu menjadi sangat baik dan restrukturisasi dari dunia tekstil itu salah satu yang harus menjadi contoh bagi perusahaan lain yang menghadapi masalah yang sama,” ucap Agus.

    Selain restrukturisasi, komitmen perusahaan juga perlu menjadi perhatian. Komitmen pemilik, manajemen juga diperlukan untuk membuat perusahaan bertahan.

    “Yang penting adalah komitmen. Komitmen dari pemilik perusahaan, komitmen dari manajemen perusahaan penting,” ucap Agus.

  • Polda Metro Jaya Dalami Gaduh Aplikasi Pemindai Retina Worldcoin dan WorldID – Halaman all

    Polda Metro Jaya Dalami Gaduh Aplikasi Pemindai Retina Worldcoin dan WorldID – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya masih mendalami perihal aplikasi Worldcoin dan WorldID yang belakangan ini menyita perhatian masyarakat.

    Diketahui kedua aplikasi itu menawarkan imbalan uang tunai hingga Rp800 ribu bagi pengguna yang melakukan verifikasi pemindaian atau scan retina mata dengan alat khusus bernama Orbs.

    Kasubdit 4 Ditressiber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon mengatakan akan berkoordinasi dengan stakeholder yang menangani aplikasi itu.

    “Masih kita Lakukan pendalaman nanti perkembangannya kalau sudah ada progres baru kita sampaikan,” tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Pihak kepolisian belum melihat unsur perkaranya sebab masih sebatas isu di media sosial.

    “Yang kita lakukan penyelidikan dan berkoordinasi sama ementerian lembaga terkait,” imbuh Herman.

    Dia mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dari korban kepada polisi. 

    Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan perkembangan teknologi membuat semuanya berubah tak terkecuali kejahatan.

    “Setiap perkembangan kejahatan dalam hal perkembangan teknologi tentunya ini juga menjadi suatu perhatian sosial ya langkaj-langkah polri dalam menjaga stabilitas dan memelihara keamanan yang terdepan masyarakat kemudian melindungi, melayani masyarakat serta penegakan hukum dalam rangkaian harkamtibmas termasuk perlindungan dan pelayanan,” katanya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

    Trunoyudo menyebut pihaknya akan mendalami terlebih dahulu soal hal yang menjadi sorotan masyarakat luas ini.

    Setelahnya dilakukan langkah-langkah penegakkan hukum jika ditemukan adanya tindak pidana.

    “Tentunya akan dilakukan langkah-langkah Namun demikian dalam setiap perkembangannya tentu proses penegakan hukum juga tidak terlepas dari sinergitas,” ungkapnya.

    “Artinya dalam bentuk perkembangan kejahatan apapun memang memiliki kewajiban polri dalam Amanah Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Yaitu dalam proses penegakan hukum,” sambungnya.

    Perbincangan mengenai aplikasi bernama World App heboh di media sosial.

    Banyak warga di Bekasi dan Depok, Jawa Barat, berbondong-bondong datang ke sebuah tempat yang diduga menawarkan aplikasi tersebut.

    Bukan tanpa alasan mereka datang berbondong-bondong ke lokasi tersebut.

    Ada imbalan berupa uang tunai kepada siapa saja yang bersedia melakukan pendaftaran dan menjalani pemindaian atau scan retina mata.

    Nominal uang tunai yang diberikan besarannya Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk sekali scan retina mata.

    “Kalau mau mampir saja ke lokasi di Jalan Juanda sebelah stasiun Bekasi Timur,” tulis akun @AKU_dgn3 putra di media sosial X (dulu Twitter), Minggu(4/5/2025).

    Akun media sosial Instagram juga diramaikan dengan fenomena serupa.

    Pantauan Tribunnews di akun @depokhariini memposting sebuah tempat di dekat perumahan Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat, yang diduga menjadi lokasi pemindaian retina aplikasi world app.

    “Ini tempat verifikasi retina kemarin nyoba eh nggak bisa, syukur deh,” kata seorang warga bernama Dewi.

    Kata Dewi, siapa saja yang berhasil memindai retina dengan aplikasi worldapp di lokasi tersebut bakal mendapatkan uang tunai Rp300 ribu.

    “Dikasih uang Rp300 ribu, banyak yang datang ke sini,” ujarnya.

    Izin Dibekukan

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID.

    Tak hanya itu, Kementerian Komdigi juga akan segera memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara untuk memberikan klarifikasi atas dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik.

    Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar, menjelaskan bahwa langkah ini diambil menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan layanan Worldcoin dan WorldID.

    “Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. Kami juga akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat,” tegas Alexander Sabar di Jakarta Pusat, Minggu (4/4/2025).

    Hasil penelusuran awal Kementerian Komdigi menunjukkan bahwa PT Terang Bulan Abadi belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan tidak memiliki TDPSE sebagaimana diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan.

    Di sisi lain, layanan Worldcoin tercatat menggunakan TDPSE atas nama badan hukum lain, yaitu PT Sandina Abadi Nusantara.

    “Layanan Worldcoin tercatat menggunakan TDPSE atas nama badan hukum lain, yakni PT Sandina Abadi Nusantara,” ungkap Alexander.

    Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik serta Peraturan Menteri Kominfo Nomor 10 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat, setiap penyelenggara layanan digital wajib terdaftar secara sah dan bertanggung jawab atas operasional layanan kepada publik.

    “Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” tegas Alexander.

    Ia menambahkan, Kementerian Komdigi berkomitmen mengawasi ekosistem digital secara adil dan tegas demi menjamin keamanan ruang digital nasional. Dalam hal ini, peran aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan.

    “Kami mengajak masyarakat untuk turut menjaga ruang digital yang aman dan terpercaya bagi seluruh warga negara. Komdigi juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap layanan digital yang tidak sah, serta segera melaporkan dugaan pelanggaran melalui kanal resmi pengaduan publik,” ujarnya. 

  • Scan Retina Mata di World ID, Warga Depok Mengaku Saldo di Rekeningnya Bertambah – Halaman all

    Scan Retina Mata di World ID, Warga Depok Mengaku Saldo di Rekeningnya Bertambah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- David warga yang melakukan scan retina mata di Kantor World App, di Kota Depok, Jawa Barat, mengaku sudah mendapatkan imbalan uang.

    Hanya saja, David belum mencairkannya. Uang tersebut tersimpan di uang elektronik.

    David mendapatkan uang tersebut setelah memindai (scan) retina mata untuk verifikasi aplikasi World ID.

    Kata David, Kantor World App di Jalan Margonda Depok sudah buka di pertengahan Ramadan atau Maret 2025 lalu.

    Awalnya ia datang ke lokasi dan petugas langsung menjelaskan penggunaan aplikasi World ID tersebut.

    Usai mengisi data pribadi dan melakukan scan retina mata, David tinggal menunggu upahnya cair.

    “Terus itu udah kayak nunggu sehari, Kita bisa tarik ke Dana atau rekening aplikasi,” kata David, Selasa (6/5/2025).

    Sekali daftar, David mendapatkan uang Rp200 ribu dan pihak aplikator menjanjikannya mendapatkan uang tiap bulannya.

    Setelah sebulan mendaftar, kini ada Rp250 ribu atau bertambah Rp50 ribu uang yang masuk ke rekening David. Namun, ia sendiri belum mencairkannya.

    Usai kejadian tersebut ramai diperbincangkan publik, Kantor World App di Jalan Margonda Raya kini mendadak tutup.

    Kata David, Kantor World App di Jalan Margonda Depok sudah tutup sejak Minggu (4/5/2025) lalu.

    Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sudah membekukan izin operasional aplikasi World ID.

    Resiko mengintai

    Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkapkan risiko di balik pengumpulan data retina mata oleh Worldcoin.

    Menurutnya, data biometrik bisa membahayakan jika dipegang oleh orang yang tidak bisa mengamankannya.

    “Kalau [data] itu dipegang oleh pihak yang tidak mengerti bagaimana mengamankannya, itu berbahaya,” kata Alfons dalam video yang diunggah di kanal YouTube Metro TV hari Senin, (5/5/2025).

    Alfons lalu menyinggung banyaknya penggunaan face recognition di Indonesia untuk keperluan verifikasi.

    “Ada beberapa instansi pemerintah, lalu kita bisa pakai, lalu itu bocor gitu.”

    Jika pengelola Worldcoin mampu meyakinkan bahwa mereka bisa mengamankan data dengan baik, Alfons mengaku tidak melihat adanya bahaya.

    “WorldID ini, salah satunya kita harus khawatir, tetapi jangan berlebihan gitu, loh.”

    Sementara itu, TrustCloud, perusahaan yang menyediakan manajemen transaksi digital, pada laman resminya menyinggung sejumah bahaya di balik proyek Worldcoin.

    TrustCloud menyebut Worldcoin menggunakan perangkat yang disebut Orbs guna memintai retina seseorang. Sebagai gantinya, Worldcoin akan memberikan bayaran dalam bentuk uang kripto.

    “Pertukaran ini segera memunculkan kekhawatiran serius mengenai privasi, keamanan, dan penggunaan data biometrik,” kata TrustCloud.

    “Mengapa menjual data biometrik itu berbahaya? Informasi biometrik seperti pindaian retina mata dianggap sebagai informasi yang sangat rahasia.”

    Data biometrik bersifat unik dan berbeda dengan data pribadi lain seperti nama atau tempat tinggal.

    Data itu bisa disalahgunakan untuk menyamar sebagai seseorang, mengakses informasi rahasia, dan bahkan mengakibatkan kekerasan fisik.

    “Data bisa juga dijual kepada perusahaan besar yang menggunakannya untuk iklan bertarget dan mempengaruhi perilaku konsumen.”

    “Dalam kasus Worldcoin, besarnya informasi biometrik yang dikumpulkan dan kurangnya transparansi mengenai penggunaannya sudah jelas memunculkan skenario risiko tinggi.”

    TrustCloud menyebut pihak Worldcoin membela diri dengan menyatakan bahwa data itu disimpan dengan aman dan hanya menggunakannya untuk tujuan verifikasi.

    “Namun, mereka tidak memberikan rincian spesifik mengenai langkah keamanan yang diterapkan atau bagaimana mereka membagikan atau menggunakan data ini pada masa mendatang. Mereka juga tidak menjelaskan berapa lama mereka akan memegang data.”

    Penulis: M. Rifqi Ibnumasy

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Cerita Warga Depok Dapat Uang Rp200 Ribu usai Scan Retina Mata di World ID, Kantornya Mendadak Tutup

  • Kala Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset dan Yusril Ihza Mahendra Sebut Belum Ada Urgensi Bikin Perpu – Halaman all

    Kala Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset dan Yusril Ihza Mahendra Sebut Belum Ada Urgensi Bikin Perpu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Membandingkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko KumHAM Imipas) Yusril Ihza Mahendra dan Presiden RI Prabowo Subianto soal Undang-undang (UU) Perampasan Aset.

    Prabowo Dukung Pengesahan RUU Perampasan Aset

    Adapun Prabowo menyatakan dukungan untuk pengesahan segera Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset menjadi UU di hadapan ribuan buruh dalam peringatan Hari Buruh 2025 atau May Day di lapangan Monas, Kamis (1/5/2025).

    Janji tersebut merupakan bagian dari komitmen Prabowo dalam memberantas korupsi.

    “Saudara-saudara, dalam rangka juga pemberantasan korupsi, saya mendukung Undang-Undang Perampasan Aset. Saya mendukung!” ujar Prabowo di atas panggung.

    Kemudian, Prabowo mengajak para buruh untuk meneruskan perlawanan terhadap kasus korupsi di Indonesia.

    “Bagaimana? Kita teruskan perlawanan terhadap koruptor?” tanya Prabowo yang selanjutnya dijawab setuju oleh para buruh yang memadati Lapangan Monas.

    Prabowo juga tegas akan menyikat maling negara dan tidak boleh ada kompromi terhadap para koruptor yang tidak mau mengembalikan uang hasil kejahatannya.

    “Enak aja, udah nyolong, enggak mau kembalikan aset. Gue tarik aja deh itu,” kata Prabowo, yang langsung disambut teriakan antusias dari massa buruh, “Setuju!”

    Adapun pengesahan RUU Perampasan Aset juga menjadi satu dari enam tuntutan buruh pada May Day 2025.

    HARI BURUH – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025). Peringatan Hari Buruh Internasional 2025 kali ini diselenggarakan di lapangan Monas yang dihadiri sekitar 200.000 Buruh dari berbagai elemen organisasi buruh. Peringatan Hari Buruh kali ini membawa enam tuntutan utama yaitu Penghapusan sistem outsourcing, Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), Revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Realisasi upah layak, Pengesahan RUU Perampasan Aset untuk pemberantasan korupsi, Pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK). Dalam pidatonya Prabowo menyampaikan akan membentuk Satgas PHK, meloloskan RUU perlindungan pekerja rumah tangga, serta berusaha memberantas korupsi di Indonesia. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

    Maki Dorong Prabowo Terbitkan Perpu Perampasan Aset

    Selanjutnya, menanggapi dukungan Prabowo terhadap pengesahan RUU Perampasan Aset, Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) mendorong Prabowo untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang Perampasan Aset.

    “Urusan perampasan aset itu satu kata saja, Pak Prabowo membuat Perppu mengesahkan perampasan aset, kemudian diurus jadi Undang-Undang,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman, Sabtu (3/5/2025).

    Yusril Ihza Mahendra: Belum Ada Urgensi untuk Perpu Perampasan Aset

    Diwartakan Tribunnews.com, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, belum ada urgensi bagi Prabowo untuk mengeluarkan Perpu Perampasan Aset.

    Hal itu disampaikan Yusril di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, (5/5/2025).

    “Belum ada alasan untuk mengeluarkan Perppu untuk itu (perampasan aset),” kata Yusril.

    Menurutnya, penerbitan Perppu harus memenuhi sejumlah syarat, salah satunya yakni memenuhi unsur kegentingan memaksa.

    “Karena Perppu harus dikeluarkan hal ihwal kegentingan yang memaksa, sampai sekarang kita melihat ada kegentingan yang memaksa,” katanya.

    Yusril menilai terkait perampasan aset, UU yang ada sekarang baik itu Undang-undang Tipikor, Kepolisian, Kejaksaan maupun KPK sudah cukup efektif.

    “Jadi saya kira belum ada urgensinya untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang. Tapi ya semuanya terserah kita kembalikan kepada presiden,” pungkasnya.

    Diusulkan Masuk Prolegnas

    Bulan lalu, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa pemerintah akan mengusulkan RUU Perampasan Aset masuk program legislasi nasional (Prolegnas). 

    “Pada waktunya, seperti harapan seluruh masyarakat Indonesia dan juga teman-teman pers, saya yakin ini akan sesegera mungkin kita ajukan dalam revisi Prolegnas yang akan datang,” ujar Supratman di kantornya, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Menurut Supratman, pemerintah sudah menyerahkan draf RUU Perampasan Aset ke DPR.

    Namun, pembahasannya sangat berkaitan erat dengan kekuatan politik.

    Supratman pun mengatakan, komunikasi dengan seluruh partai politik sangat diperlukan untuk menentukan nasib pembahasan RUU Perampasan Aset di DPR.

    “Karena RUU-nya sudah pernah diserahkan ke DPR. Nah, cuma kan seperti yang selalu saya sampaikan kemarin bahwa ini menyangkut soal politik,” kata Supratman.

    (Tribunnews.com/Rizki/Taufik Ismail)

  • Syafii Efendi Apresiasi Hubungan Diplomatik Indonesia-Maroko yang Terjalin Sejak 1960 – Halaman all

    Syafii Efendi Apresiasi Hubungan Diplomatik Indonesia-Maroko yang Terjalin Sejak 1960 – Halaman all

    Maroko dan Indonesia bersama-sama ikut dalam pendirian OKI (Organisasi Kerjasama Islam) pada tahun 1969 yang dideklarasikan di Rabat,

    Tayang: Selasa, 6 Mei 2025 16:01 WIB

    HANDOUT

    Presiden Pemuda Islam Dunia/OKI, Syafii Efendi saat bertemu Duta besar Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah (kanan) di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Pemuda Islam Dunia/OKI, Syafii Efendi menyampaikan apresiasinya kepada Kerajaan Maroko, atas jalinan hubungan diplomatiknya dengan Republik Indonesia yang sudah terjalin sejak tahun 1960.

    Apresiasi itu disampaikan Syafii kepada Duta Besar Kerajaan Maroko di Jakarta, saat ia memberikan undangan untuk menghadapi acara Islamic Young Economic Forum yang akan digelar pada Juni 2025 nanti. 

    Kepada Duta Besar Kerajaan Maroko, Syafii mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada Kerajaan Maroko yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia sejak 1960. 

    Bahkan Maroko dan Indonesia bersama-sama ikut dalam pendirian OKI (Organisasi Kerjasama Islam) pada tahun 1969 yang dideklarasikan di Rabat, 25 September 1969 lalu, atas prakarsa Raja Hussein II (Maroko) dan Raja Faisal (Arab Saudi).

    Sementara itu Duta besar Maroko untuk Indonesia, Ouadia Benabdellah, juga turut menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Syafii Efendi beserta pengurus OIC Youth Indonesia di Jakarta.

    Benabdellah berharap anak muda Indonesia dan Maroko bisa terus melakukan langkah-langkah konkret untuk kemajuan kedua negara.

    Terlebih lagi hubungan kedua negara sudah terjalin baik sejak era Presiden Soekarno.

    “Maroko punya banyak potensi untuk dikolaborasikan dengan Indonesia. Tapi kami berharap harus ada rencana nyata ke depan agar semua diskusi bisa jadi aksi,” tutupnya.

    OIC Youth Indonesia sendiri berencana akan menggelar Islamic Young Economic Forum di Jakarta Juni mendatang dan melibatkan banyak negara-negara Islam.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Hanyut dan Tersangkut Pohon, Warga Temukan Jasad Bayi Perempuan di Kali Kota Bintang Bekasi – Halaman all

    Hanyut dan Tersangkut Pohon, Warga Temukan Jasad Bayi Perempuan di Kali Kota Bintang Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jasad bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di sebuah kali kawasan Kota Bintang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/5/2025) pagi.

    Dalam video yang beredar jasad bayi tersebut tersangkut di pohon yang menggelayut di aliran kali.

    Kapolsek Bekasi Barat, AKP Wahyudi, membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa jasad bayi pertama kali ditemukan oleh warga.

    “Tadi masyarakat ada penemuan bayi, jadi bayi itu hanyut dan nyangkut di pohon itu, lalu warga lapor ke kami dan kami datang ke sana,” kata Wahyudi saat dikonfirmasi, Selasa (6/5/2025).

    “Lalu bayi kami angkat dan memang dalam kejadian meninggal dan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

    Jasad bayi tersebut pun langsung dibawa ke RSUD Bekasi setelah berhasil diangkut oleh petugas.

    Wahyudi menyebut pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menelusuri asal muasal bayi tersebut.

    Polisi juga mendalami kemungkinan adanya petunjuk lain di sekitar lokasi penemuan bayi nahas itu.

    Sejauh ini, Wahyudi mengatakan sudah ada dua saksi yang dimintai keterangan, yakni dari warga dan pihak sekuriti.

    “Kami sudah perintahkan anggota, cuma kan hasil belum didapat, dan informasi yang mencurigakan karena anggota masih di lapangan,” ujar Wahyudi.

  • Ketahui 3 Penyakit Jantung Paling Berbahaya, Bisa Picu Kematian Mendadak – Halaman all

    Ketahui 3 Penyakit Jantung Paling Berbahaya, Bisa Picu Kematian Mendadak – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, Sp.JP, mengungkap ada tiga penyakit jantung yang paling berbahaya dan harus segera ditangani jika mengalami kekambuhan. 

    Apabila, tidak ditangani secara cepat dan tepat, maka bisa berakhir dengan kematian mendadak. 

    “Prinsipnya, penyakit jantung yang paling berbahaya nomor satu ini, adalah ketika terjadi serangan nyeri dada mendadak. Menjalar ke kiri, terus diikuti dengan kesadaran yang menurun,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (5/5/2025).

    Kondisi ini jika segera ditangani dengan tepat dan benar, pasien akan berangsur-angsur membaik. 

    Namun, kalau misalnya tidak segera ditangani dengan baik, kondisinya akan mengalami perberatan. 

    Kedua, kondisi gangguan jantung yang paling berbahaya adalah ketika selesai serangan jantung, langsung alami henti jantung. 

    Dr Jibril pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan henti jantung. 

    “Nah henti jantung itu artinya apa? Kayak mungkin yang kita lihat kemarin ya, di podium ngomong, terus tiba-tiba (serangan) jantung. Dicek kok, sepertinya langsung nggak sadar. Kemungkinan besar serangan jantungnya yang terjadi aritmia,” imbuhnya. 

    Aritmia sendiri adalah detak jantung yang tidak normal, apakah tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat.

    Kondisi ini terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik.

    “Jadi kalau serangan jantung yang berat itu, biasanya dia pingsan, kita raba nadinya. Itu kadang-kadang nadinya sudah nggak ada. Seharusnya yang baik itu, seperti di Negera maju, punya namanya basic life support. Itu harus dilakukan pijat jantung,” lanjutnya. 

    Pijat jantung atau bisa juga dengan Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah upaya mempertahankan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya.

    Tindakan ini dilakukan ketika seseorang mengalami henti jantung atau berhenti bernapas. 

    RJP bertujuan untuk mengembalikan sirkulasi spontan dan mempertahankan fungsi organ vital hingga bantuan medis lebih lanjut tiba. 

    “Makanya kita harus take over, kita lakukan pinjat jantung, sembari kita pasang Automated External Defibrillator (AED). 

    Karena biasanya yang bikin mendadak, meninggal tadi itu adalah serangan jantung. Jantungnya tidak memompa darah,”paparnya. 

    Lalu yang terakhir, penyakit jantung yang perlu diwaspadai adalah jantung koroner.

    Biasanya sebelum terjadi serangan, pada jantung koroner akan muncul beberapa tanda. 

    Tanda yang lebih ringan biasanya keluar keringat dingin, tubuh terasa lemas dan ada rasa nyeri yang menjalar di bagian kiri. 

    “Itu (serangan jantung) yang sebenarnya bisa dicegah lebih jauh gitu. Apabila sudah ada tanda-tanda seperti tadi, atau bahkan seharusnya sebelum itu sudah melakukan skrining,” tutupnya.

     

  • 5 Fakta Kecelakaan Maut Bus ALS Tujuan Medan–Jakarta di Padang Panjang – Halaman all

    5 Fakta Kecelakaan Maut Bus ALS Tujuan Medan–Jakarta di Padang Panjang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Kecelakaan maut melibatkan Bus ALS Medan–Jakarta dengan nomor polisi B 7152 FGA terjadi di turunan Terminal Busur, Kota Padang Panjang, pada Selasa (6/5/2025) sekitar pukul 08.15 WIB. 

    Sebanyak belasan penumpang tewas dalam insiden tersebut, sementara 23 lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan yang menghebohkan ini diduga disebabkan oleh rem blong, meskipun penyelidikan masih berlangsung. 

    Polisi telah mengamankan sopir dan kernet bus yang kini tengah menjalani perawatan medis, sementara Posko DVI didirikan untuk memfasilitasi identifikasi korban. 

    Berikut ini lima fakta kecelakaan bus ALS di Padang Panjang:

    Lima Fakta Kecelakaan Tragis di Padang Panjang
    Kronologi

    Insiden kecelakaan itu berawal pada saat bus berangkat dari Medan, Sumatera Utara menuju ke Bekasi, Jawa Barat.

    Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta mengatakan kecelakaan ini terjadi, Selasa  sekitar pukul 08.15 WIB, ketika itu bus datang dari Medan menuju Kota Padang yang selanjutnya berakhir dengan tujuan Bekasi.

    “Sesampai di turunan Terminal Busur, bus hilang kendali dan menabrak pagar rumah warga lalu terbalik,” ujarnya pada Selasa (6/5/2025).

    BUS ALS – Proses evakuasi korban dari kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. (Muhammad Iqbal/TribunPadang)

    Penyebab

    Dugaan awal penyebab kecelakaan adalah rem long.

    Namun, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Upaya mengetahui penyebab kecelakaan itu dilakukan dengan cara meminta keterangan sopir dan kernet.

    Selain itu, aparat Polda Sumatera Barat dan Tim Traffic Accident Analysis Polda Sumatera Barat melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Kami masih melakukan olah TKP,” ujarnya.

    Identitas Korban

    Bus ALS Medan-Jakarta membawa 35 penumpang. Sebanyak 12 orang di antaranya tewas.

    Pasca kejadian, korban dibawa ke Kota Padang Panjang, yatu RS Yarsi dan RSUD Padang Panjang.

    Korban meninggal terdiri dari lima laki-laki, termasuk satu anak-anak, dan enam perempuan, juga termasuk satu anak-anak.

    Sebanyak 23 penumpang mengalami luka-luka dalam kecelakaan Bus ALS rute Medan–Jakarta di Padang Panjang, Sumatera Barat. Para korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Padangpanjang dan RS Yarsi Padangpanjang.

    Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Padangpanjang, Iptu Jamalluddin, menyampaikan bahwa lima awak bus turut menjadi korban luka. Mereka adalah tiga sopir—Muhammad Seu Sibuan (50), Zulhanuar (44), dan Ronal Maunurun (50)—serta dua kernet, Feri Sanan (32) dan Putra Irwandi (34).

    Daftar penumpang yang dirawat di RSUD Padangpanjang antara lain:

    Fitri Lia Lestari

    M. Alby Nurosyid

    Fahrudin Tanjung

    Ikbal Farabi

    Arkanalgazali

    Dan beberapa lainnya

    Sementara itu, lima korban lainnya dirawat di RS Yarsi Padangpanjang, yakni:

    Mario Rensus Parhusip

    Siti Rahaayu

    Ratna Lubis

    Desmon Lumban Gaol

    Fadillah

    Sopir dan Kernet Diamankan

    Polisi telah mengamankan sopir dan kernet bus ALS (Antar Lintas Sumatera) yang mengalami kecelakaan tunggal. 

    Sopir dan kernet bus saat ini masih harus menjalani perawatan medis.

    Mereka akan dites urine.

    Posko DVI 

    Polda Sumbar mendirikan Posko DVI Laka Maut Bus ALS di RSUD Padang Panjang. Identifikasi korban dilakukan di RSUD Kota Padang Panjang.

    Polisi menyiapkan tim trauma healing untuk memberikan pelayanan kepada korban pada anak-anak dan keluarga.

    Hal ini, karena masih ada anak mencari orang tuanya dilakukan oleh psikolog Polwan dan psikologi RSUD Padang Panjang.

    Tragedi kecelakaan bus ALS di Padang Panjang meninggalkan duka mendalam, dengan 11 korban tewas. Pihak berwenang terus menyelidiki penyebab insiden ini, sementara bantuan dan dukungan diberikan kepada keluarga korban.