Category: Sindonews.com

  • Mengenal Sesar Sagaing, Pemicu Gempa Myanmar yang Merusak Bangkok Thailand

    Mengenal Sesar Sagaing, Pemicu Gempa Myanmar yang Merusak Bangkok Thailand

    loading…

    Sebuah bangunan yang runtuh di Bangkok, Thailand pada 28 Maret 2025 akibat gempa berkekuatan M7,9 yang melanda Myanmar, Jumat (28/3/2025). FOTO/XINHUA/Rachen Sageamsak

    JAKARTA Gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar yang turut dirasakan dan menghancurkan bangunan di Bangkok , Thailand, Jumat (28/3/2025) waktu setempat. Gempa dipicu Sesar Sagaing yang membentang 1.200 kilometer dari Utara ke Selatan Myanmar.

    “Sesar ini sangat aktif secara tektonik dan menjadi salah satu sumber gempa potensial di wilayah tersebut. Beberapa kota besar yang dilalui oleh Sesar Sagaing antara lain: Mandalay, Sagaing, Naypyidaw, Bago, dan Yangon. Sesar ini memberi risiko yang besar bagi kota-kota tersebut,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).

    Daryono menambahkan, Sesar Sagaing memiliki mekanisme geser manganan (dextral strike-slip) dengan laju pergeseran cukup signifikan sekitar 18–22 mm per tahun. Sesar ini merupakan bagian dari sistem tektonik yang membatasi Lempeng India dan Lempeng Sunda, sehingga memiliki aktivitas seismik yang sangat signifikan.

    “Sesar Sagaing di Myanmar telah beberapa kali memicu gempa besar yang menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa sangat besar, yaitu gempa dahsyat pada: 1931 (M7,5) 1946 (M7,3 dan M7,7) 1956: (7,0) 2012: (M6,8) 2025: (M7,7),” katanya.

    Sebelumnya, gempa kekuatan M7,6 mengguncang Mandalay, Myanmar pada Jumat (28/3/2025), pukul 13:20 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M7,6 dengan episenter terletak pada koordinat 21,76° LU; 95,83° BT, pada kedalaman 10 Km.

    “Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.

    (abd)

  • Link Livestreaming Sidang Isbat Idulfitri 2025

    Link Livestreaming Sidang Isbat Idulfitri 2025

    loading…

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan mengumumkan hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H melalui konferensi pers di Kantor Kemenag, jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025) sore ini. FOTO/ARIF JULIANTO

    JAKARTA – Link livestreaming Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H bisa didapatkan di artikel berikut ini. Sidang penentuan hari Lebaran akan digelar di Kantor Kemenag, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025) sore ini.

    Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad menjelaskan, sidang isbat adalah bagian dari tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh Kemenag.

    “Sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025, seperti biasa, kami juga melaksanakan sidang pada 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” katanya di situs resmi Kemenag dikutip, Sabtu (29/3/2025).

    Penetapan awal Syawal 1446 H dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Rokhmad menegaskan proses ini sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah yang menyebutkan bahwa penetapan tersebut dilakukan berdasarkan kedua metode tersebut secara nasional oleh Pemerintah melalui Kemenag.

    Dalam proses ini, menurutnya, konjungsi atau ijtimak, yang menandai posisi hilal, akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Berdasarkan data astronomi, posisi hilal saat matahari terbenam akan berada di minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh.

    “Mekanisme rukyat kemudian akan memverifikasi data astronomi ini. Rukyat ini memiliki dua dimensi, yakni dimensi ta’abbudi dan dimensi pengetahuan,” katanya.

    Dimensi ta’abbudi merujuk pada sunnah Nabi yang telah dilakukan sejak dulu untuk melihat hilal saat memulai atau mengakhiri puasa. Sedangkan dimensi pengetahuan berkaitan dengan konfirmasi atas perhitungan astronomi melalui observasi langsung di lapangan.

    Rokhmad mengatakan, proses Rukyatul Hilal akan dilakukan di 33 titik di seluruh Indonesia, dengan satu titik di setiap provinsi, kecuali Bali. “Di Bali, kami tidak menggelar rukyat karena bertepatan dengan perayaan Nyepi. Kami saling menghormati dan memahami kondisi tersebut,” ujarnya.

  • Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat

    Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat

    loading…

    Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Adib Abdushomad. FOTO/IST

    M Adib Abdushomad
    Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI
    Pengajar Pasca Sarjana Universitas Islam Bunga Bangsa dan UIN Siber Cirebon

    DALAM hitungan hari, umat Islam akan segera menyelesaikan rangkain puasa Ramadan yang ditandai dengan perayaan Idulfitri . Perayaan Idulfitri ini tentu saja patut dirayakan bagi mereka (umat Islam) yang telah berjuang selama sebulan penuh menahan hawa nafsu yang buruk, bahkan menahan tidak makan dan minum serta hasrat biologis di waktu yang telah ditentukan.

    Namun demikian jika ditelusuri lebih dalam perayaan Idulfitri bukan saja sekadar ekspresi kemenangan setelah menjalani ibadah Ramadan selama kurang lebih satu bulan lamanya. Lebih dari itu, Idulfitri adalah momentum untuk memperbaharui hubungan sosial, memperkuat ukhuwah, serta meneguhkan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat.

    Nilai-nilai esensial dari Idulfitri pascamenjalani training bulan suci Ramadhan tersebut, jangan sampai direduksi dengan parameter yang sifatnya materialistik-hedonistik. Kebaikan-kebaikan yang dilakukan selama bulan suci Ramadan harus membekas sebagai bekal 11 bulan setelah Ramadan. Apalagi pada tahun ini, ada satu momen istimewa yang semakin memperdalam makna ukhuwah dan meneguhkan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat yakni adanya irisan yang hampir bersamaan waktunya Idulfitri umat Islam dengan Hari Raya Nyepi umat Hindu.

    Jika ditelusuri dua perayaan ini memiliki makna spiritual yang tinggi, namun demikian ekspresi keduanya sangat berbeda. Idulfitri menandai kembalinya manusia kepada fitrah, disambut dengan gema takbiran keliling, memperbanyak silaturahmi, dan kebersamaan. Namanya juga sebuah ekspresi kemenangan, sambil membayangkan saat tim Garuda mampu memenangkan pertandingan dengan Bahrain, tentu sangatlah ramai pada malam Idulfitri tersebut.

    Di beberapa tempat bahkan gegap gempita dilakukan dengan takbir keliling memakai moda transportasi sebagai rasa syukur telah selesainya Ibadah Puasa Ramadhan yang terkadang dilakukan hingga larut malam. Sementara itu, Nyepi adalah waktu bagi umat Hindu untuk menyepi, merenung, dan menahan diri dari aktivitas duniawi melalui ritus Catur Brata Penyepian, yang mencakup amati geni (tidak menyalakan api atau listrik), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan).

    Fenomena tersebut di atas, jika tidak disikapi dengan bijak, perbedaan diametral ekspresi perayaan keagamaan tersebut dapat berpotensi menimbulkan salah paham yang tidak diperlukan. Sangat beruntung bahwa dua perayaan keagamaan tersebut hampir dipastikan tidak jatuh di hari yang sama, tapi hanya selisih beberapa hari. Adapun gegap gempita perayaan Idulfitri itupun terjadi hanya sehari pada malam hari raya Idulfitri yang memang pada hari itu justru diharamkan untuk berpuasa lagi artinya makan dan minum yang sebelumnya dilarang, pada hari itu diwajibkan tidak berpuasa.

    Perlu saya tambahkan juga bahwa ada dorongan puasa sunah 6 hari setelah sehari perayaan Idulfitri itu sendiri, bahkan jika mampu dilakukan pahalanya seperti puasa setahun. Hadith ini memberikan pesan akan pentingnya umat Isam agar tidak euforia dan menjaga keseimbangan dan konsistensi kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan setelah puasa Ramadhan telah usai.

    Terkait dengan pesan substantif Idulfitri dalam konteks sejarah Islam telah mengajarkan bahwa harmoni dalam keberagaman adalah sesuatu yang harus terus dijaga. Ketika Rasulullah membangun Madinah, beliau dihadapkan pada masyarakat yang heterogen: kaum Muhajirin, Anshar, serta komunitas Yahudi dan berbagai kabilah lainnya. Dalam situasi penuh perbedaan itu, Rasulullah tidak memilih jalur konfrontasi, melainkan membangun persaudaraan dan perdamaian dengan dasar keadilan serta kesetaraan.

    Salah satu langkah visioner yang beliau ambil adalah merumuskan Piagam Madinah, sebuah perjanjian sosial yang menjamin hak-hak setiap kelompok dan menegaskan pentingnya hidup berdampingan dalam harmoni. Piagam Madinah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini dianggap oleh beberapa Pemikir Barat (Orientalist) Robert N Bellah terlalu maju dan melampui untuk zamannya saat itu.

    Spirit inilah yang harus kita terapkan dalam menyikapi kedekatan Idul Fitri dan Nyepi. Umat Islam dapat merayakan takbiran dengan tetap memperhatikan kenyamanan umat Hindu yang sedang menjalani penyepian. Sebaliknya, umat Hindu juga memahami bahwa kegembiraan Idul Fitri adalah bagian dari tradisi umat Islam yang telah berlangsung turun-temurun. Dengan komunikasi yang baik dan sikap saling memahami, tidak akan ada gesekan, melainkan justru tercipta suasana yang harmonis dan penuh toleransi.

    Lebih dari Sekadar PerayaanPada akhirnya Idulfitri dan Nyepi adalah refleksi bersama tentang pentingnya menahan diri, introspeksi, dan memperbaiki hubungan antarmanusia dan sang Pencipta. Idulfitri mengajarkan keikhlasan dalam meminta dan memberi maaf, sedangkan Nyepi menanamkan nilai pengendalian diri dan refleksi spiritual. Keduanya menumbuhkan budaya damai dalam kehidupan bermasyarakat.

    Sebagaimana yang dijelaskan oleh Emile Durkheim dalam Teori Harmoni Sosial, masyarakat yang heterogen hanya dapat hidup berdampingan dengan damai jika terdapat kesadaran kolektif dan penghormatan terhadap norma sosial yang disepakati bersama. Dalam konteks Idul Fitri dan Nyepi yang hampir bersamaan, pendekatan ini menjadi semakin relevan.

    Dengan memahami bahwa setiap kelompok memiliki ekspresi keagamaan yang berbeda, kita dapat menciptakan keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan penghormatan terhadap hak orang lain. Seperti halnya Piagam Madinah yang menjadi landasan harmoni di era Rasulullah, penerapan prinsip solidaritas organik dalam masyarakat modern akan mendorong terciptanya ruang sosial yang damai dan inklusif. Idul Fitri dan Nyepi bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat bahwa perbedaan tidak harus menjadi pemisah, melainkan justru dapat menjadi kekuatan untuk membangun masyarakat yang lebih rukun dan harmonis.

    (abd)

  • Sistem One Way Diterapkan Pagi Ini, dari KM 70 Tol Japek hingga KM 459 Arah Semarang-Solo

    Sistem One Way Diterapkan Pagi Ini, dari KM 70 Tol Japek hingga KM 459 Arah Semarang-Solo

    loading…

    istem satu arah alias one way diterapkan dari dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga KM 459 Tol Semarang-Solo, Sabtu (29/3/2025). FOTO ILUSTRASI/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Sistem satu arah alias one way diterapkan dari dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga KM 459 Tol Semarang-Solo. Rekayasa lalu lintas ini untuk mengurai kepadatan volume kendaraan saat puncak arus mudik H-2 Lebaran atau Sabtu (29/3/2025) pagi ini.

    “05.27 WIB GT Cikampek Utama KM 70 – Salatiga KM 459 DIBERLAKUKAN SATU ARAH (ONE WAY). Jalur Satu Arah (ONE WAY), khusus Kendaraan yang menuju arah Semarang/Solo,” cuit laman X @PTJasaMarga.

    Sebelumnya, PT Jasamarga mencatat sebanyak 1.179.997 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek sejak H-10 sampai dengan H-4 libur Hari Raya Idulfitri 1446H/2025 yang jatuh pada periode Jumat-Kamis (21-27 Maret 2025).

    Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasamarga, Lisye Octaviana menyebut angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

    “Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabodetabek ini naik 20,3% jika dibandingkan dengan lalin normal (980.802 kendaraan),” ucap Lisye dalam keterangannya, Jumat (28/3/2025).

    Lisye menambahkan untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabodetabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 609.295 kendaraan (51,6%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 331.920 kendaraan (28,1%) menuju arah Barat (Merak), dan 238.782 kendaraan (20,2%) menuju arah Selatan (Puncak).

    (abd)

  • Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali

    Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali

    loading…

    Kemenag akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri, Sabtu (29/3/2025) sore. FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri, Sabtu (29/3/2025) sore. Sidang Isbat rencananya digelar di Kantor Kemenag, jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

    Sebelumnya, organisasi Islam Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan 1 Syawal atau Idulfitri jatuh pada 31 Maret 2025 atau Senin lusa. Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini menjadi pedoman bagi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan.

    Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad menjelaskan, sidang isbat adalah bagian dari tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh Kemenag.

    “Sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025, seperti biasa, kami juga melaksanakan sidang pada 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” katanya dikutip dari situs resmi Kemenag, Rabu 19 Maret 2025.

    Penetapan awal Syawal ini dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Rokhmad menegaskan proses ini sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah yang menyebutkan bahwa penetapan tersebut dilakukan berdasarkan kedua metode tersebut secara nasional oleh Pemerintah melalui Kemenag.

    Dalam proses ini, menurutnya, konjungsi atau ijtimak, yang menandai posisi hilal, akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Berdasarkan data astronomi, posisi hilal saat matahari terbenam akan berada di minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh.

    “Mekanisme rukyat kemudian akan memverifikasi data astronomi ini. Rukyat ini memiliki dua dimensi, yakni dimensi ta’abbudi dan dimensi pengetahuan,” katanya.

    Dimensi ta’abbudi merujuk pada sunnah Nabi yang telah dilakukan sejak dulu untuk melihat hilal saat memulai atau mengakhiri puasa. Sedangkan dimensi pengetahuan berkaitan dengan konfirmasi atas perhitungan astronomi melalui observasi langsung di lapangan.

  • Media Publik Jadi Media Negara: Langkah Mundur?

    Media Publik Jadi Media Negara: Langkah Mundur?

    loading…

    Yohanes Widodo. Foto/Istimewa

    Yohanes Widodo
    Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

    SEJAK November 2011, wacana penggabungan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) seperti TVRI dan RRI telah mencuat, ditandai dengan masuknya Rancangan Undang-Undang (RUU) Radio Televisi Republik Indonesia (RTRI) ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2015, meskipun akhirnya tidak terealisasi.

    Baru-baru ini, usulan konsolidasi LPP kembali mengemuka. Anggota DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyuarakan dukungannya untuk menggabungkan RRI, TVRI, dan LKBN Antara menjadi satu entitas media negara yang komunikatif, efisien, dan efektif.

    Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR Eric Hermawan mengusulkan transformasi TVRI, RRI, dan Antara dari lembaga publik dan badan usaha milik negara menjadi media negara. Tujuannya adalah menciptakan media yang menjunjung tinggi kepentingan nasional dan mendukung pemerintah, berfungsi sebagai corong pemerintah di bawah lembaga komunikasi kepresidenan.
    Dalam rapat dengar pendapat mengenai efisiensi program kerja tahun 2025, anggota DPR Evita Nursanty (Fraksi PDI-P) menekankan bahwa karena anggaran TVRI dan RRI berasal dari negara, independensi mereka seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mengutamakan kepentingan pemerintah.

    Anggota Komisi I DPR RI Yulius Setiarto juga menekankan pentingnya mengubah status LPP RRI dan TVRI menjadi Lembaga Penyiaran Negara. Menurutnya, perubahan ini akan memungkinkan kedua lembaga tersebut berperan lebih efektif sebagai pengawal kepentingan negara.

    Di sisi lain, Direktur Utama Perum LKBN Antara Akhmad Munir menilai bahwa dengan penggabungan tersebut, negara akan memiliki entitas media yang lebih kuat dan bersifat multiplatform, sehingga mampu meningkatkan produktivitas serta efektivitas, sekaligus menekan efisiensi.

    Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno juga mendukung usulan penggabungan TVRI, RRI, dan Antara. Ia menambahkan bahwa penggabungan ini penting untuk menjadikan media penyiaran publik di Indonesia sebagai media negara yang lebih kuat dan efisien.

    Usulan transformasi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) menjadi media negara menimbulkan kekhawatiran terkait independensi dan kebebasan pers. Perubahan status ini dapat mengurangi kemampuan media dalam menjalankan fungsi kontrol sosial dan menyajikan informasi yang berimbang kepada masyarakat.

    Kebebasan pers adalah hak asasi warga negara yang dijamin oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan esensial bagi demokrasi. Namun, jika media berada di bawah kendali pemerintah, ada risiko bahwa media tersebut akan kehilangan fungsinya sebagai pengawas jalannya demokrasi dan cenderung menjadi alat propaganda pemerintah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak transformasi ini terhadap independensi media dan kebebasan pers.

    Aspek Kepemilikan dan Kontrol EditorialPerbedaan mendasar antara media negara, media pemerintah, dan media publik terletak pada aspek kepemilikan, kontrol editorial, dan tujuan operasional. Pemahaman mengenai perbedaan ini penting untuk menilai sejauh mana media dapat menjalankan perannya dalam masyarakat demokratis.

  • Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

    Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

    loading…

    Hasil sidang isbat Idulfitri 2025 akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Foto/Dok SindoNews/Arif Julianto

    JAKARTA – Puasa Ramadan 1446 Hijriah telah memasuki hari ke-29. Pemerintah pun akan menggelar sidang isbat . Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2025/ Idulfitri 1446 Hijriah diulas di artikel ini.

    Diketahui, umat Islam Indonesia telah menunaikan ibadah puasa sejak 1 Maret 2025. Itu artinya, umat Islam akan merayakan Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah.

    Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025Kementerian Agama ( Kemenag ) akan menggelar sidang penetapan (isbat) awal Syawal 1446 H pada 29 Ramadan yang bertepatan pada Sabtu, 29 Maret 2025. Hal ini ditegaskan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad ketika memimpin Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di Kantor Pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syaban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijah,” jelas Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam. Menurut Abu Rokhmad, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Dalam fatwa itu disebutkan, penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

    Secara hisab atau perhitungan astronomi, lanjut Abu Rokhmad, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh. “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegas Abu Rokhmad.

    Abu Rokhmad menjelaskan, setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan Rukyatul Hilal. Pertama, dimensi ta’abbudi. “Rukyat sejalan sunah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa,” ujarnya.

    Sunah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah berdasarkan metode hisab dan rukyat. “Ini juga bagian dari syiar Islam. Ini penting,” katanya.

    Kedua, dimensi pengetahuan. Rukyat merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan antronomis. “Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat. Sebagaimana awal Ramadan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat.”

    Proses rukyatul hilal rencananya dilakukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali. “Di Provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,” ujarnya.

    Abu Rokhmad menambahkan, proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib. Kemenag mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. Diundang juga perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

    Sidang isbat bakal digelar sekitar pukul 18.45 WIB, berlangsung secara tertutup. Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

    (zik)

  • Karier Mantan Panglima TNI Yudo Margono Setelah Pensiun, Pernah Berencana Jadi Petani

    Karier Mantan Panglima TNI Yudo Margono Setelah Pensiun, Pernah Berencana Jadi Petani

    loading…

    Laksamana TNI Yudo Margono tersenyum dalam konferensi pers usai sertijab Panglima TNI di di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023). FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono tercatat telah meninggalkan militer dan kedudukannya sebagai Panglima TNI sejak 2023. Jabatan tertinggi di militer itu kemudian dilanjutkan oleh Jenderal TNI Agus Subiyanto.

    Yudo Margono mulai dipercaya menjadi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir 2022. Kala itu, pria asal Balerejo, Madiun, itu menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun.

    Dalam riwayat kariernya, Yudo telah menduduki sejumlah posisi strategis di militer Angkatan Laut, seperti Pangkogabwilhan I di tahun 2019, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) pada 2020.

    Yudo juga pernah jabat posisi Kepala Staf Koarmabar di 2016, Pangkolinlamil pada 2017, Pangkoarmabar dan Pangkoarmada I pada 2018.

    Karier Yudo Margono Setelah PensiunSebelum meninggalkan kedudukannya sebagai Panglima TNI pada 2023, Laksamana Yudo Margono sempat mengaku akan menikmati masa-masa pensiun selepas dia purnatugas.

    “(Saya) akan menikmati masa-masa pensiun. Ya itu, kami nikmati dulu, kami lihat dulu,” kata Yudo menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers selepas upacara serah terima jabatan (sertijab) Panglima TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta.

    Yudo juga sempat tertawa saat mendapat pertanyaan apakah akan membuka sanggar wayang setelah pensiun. Dia mengaku akan bertani dan merasa merdeka usai pensiun.

    “Hahaha ya itu tadi kita nikmati dulu, kita lihat dulu, kita lihat dulu. Ya, itu bertani. Merdeka,” kata Yudo saat ditanya perasaan usai resmi purnatugas.

    Namun sejak awal 2024, Yudo Margono justru mendapatkan jabatan baru sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Hutama Karya. Pengangkatan ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-45/MBU/02/2020 tertanggal 7 Februari 2020.

    Harta Kekayaan Yudo MargonoMenurut data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dilaporkan Yuo Margono ketika menjabat sebagai Komut PT Hutama Karya di tahun 2024 lalu memiliki harta kekayaan mencapai Rp 31.138.176.766 atau sekitar Rp31,1 miliar.

  • 38 Pati Polri Naik Pangkat, di Antaranya 4 Kapolda dan 2 Wakapolda

    38 Pati Polri Naik Pangkat, di Antaranya 4 Kapolda dan 2 Wakapolda

    loading…

    Sebanyak 38 Perwira Tinggi (Pati) Polri mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi setelah mendapat promosi jabatan. FOTO/DOK.POLDA MALUKU

    JAKARTA – Sebanyak 38 Perwira Tinggi ( Pati) Polri mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi setelah mendapat promosi jabatan. Empat di antaranya menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda ).

    Kenaikan pangkat itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor STR/8/8/III/KEP/2025 tertanggal 27 Maret 2025.

    “Dengan ini diberitahukan kepada alamat tersebut bahwa para pati di bawah ini telah dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi dari pangkat semula,” isi surat telegram tersebut, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Terlihat dari daftar Pati Polri dalam surat telegram tersebut, terdapat empat Kapolda dan dua Wakapolda yang mengalami kenaikan pangkat. Mereka adalah Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono, Kapolda Kaltim Irjen Endar Priantoro, Kapolda Bengkulu Irjen Mardiyono, dan Kapolda Maluku Utara Irjen Waris Agono. Kemudian, Wakapolda Aceh Brigjen Ari Wahyu Widodo dan Wakapolda Jateng Brigjen Latif Usman.

    Berikut daftar lengkap Pati Polri yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi selain Kapolda dan Wapolda:

    1. Komjen Pol Makhruzi Rafiman Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan Kementerian Dalam Negeri;

    2. Komjen Pol Lotharia Latif, Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;

    3. Irjen Pol Edfrie R. Maith Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Kementerian Dalam Negeri.

    4. Irjen Pol agus salim Widyaiswara Kepolisian Utama TK Sespim Lemdiklat Polri;

  • Teknologi Bawa Kemajuan, Tapi Juga Bisa Merusak

    Teknologi Bawa Kemajuan, Tapi Juga Bisa Merusak

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menegaskan teknologi digital bisa membawa kemajuan pesat. Namun, jika tidak dikelola dengan baik juga bisa merusak. Foto/SindoNews/binti mufarida

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan teknologi digital bisa membawa kemajuan pesat. Namun, jika tidak dikelola dengan baik juga bisa merusak sendi-sendi kehidupan, akhlak, hingga psikologi anak-anak bangsa.

    Penegasan ini diungkapkan Prabowo saat mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Perlindungan Anak di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/3/2025).

    “Jadi teknologi digital ini menjanjikan bisa membawa kemajuan pesat bagi kemanusiaan, tapi juga bila tidak diawasi dan dikelola dengan baik justru juga bisa merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat terutama merusak akhlak, merusak psikologi, merusak watak daripada anak-anak kita,” kata Prabowo.

    Prabowo mengatakan anak-anak Indonesia harus tumbuh dengan kreatif, optimistis sehingga bisa bermanfaat bagi orang tua, saudara, juga bangsa.

    “Anak-anak kita harus tumbuh secara kreatif, harus tumbuh secara sehat jiwa dan raga, harus tumbuh jadi manusia yang berani, yang mandiri, yang optimis, yang berjiwa ingin meraih ilmu ingin berbuat yang terbaik untuk orang tuanya, untuk saudara-saudaranya, untuk bangsanya,” tegasnya.

    Prabowo pun mengatakan perkembangan negatif media digital sangat berbahaya jika tidak dilakukan pengelolaan dengan baik.

    “Sehingga perkembangan negatif yang sangat cepat bisa dilakukan melalui media digital sangat-sangat berbahaya jika kita tidak lakukan langkah-langkah pengelolaan yang baik,” katanya.

    (cip)