Category: Sindonews.com

  • Asyik, Warga Rawa Badak Jakut Dapat Tambahan Penghasilan dari 3 Program Inovatif

    Asyik, Warga Rawa Badak Jakut Dapat Tambahan Penghasilan dari 3 Program Inovatif

    loading…

    Pengembangan masyarakat Rawa Badak, Tanjung Priok, Jakarta Utara dilakukan dengan mengembangkan tiga program inovatif. Foto: Ist

    JAKARTA – Pengembangan masyarakat Rawa Badak, Tanjung Priok, Jakarta Utara dilakukan dengan mengembangkan tiga program inovatif . Program itu yakni budidaya maggot, budidaya lele dan hidroponik, serta stunting.

    Langkah ini diupayakan PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai bentuk komitmennya dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Kiki M Hikmat menyatakan program ini merupakan wujud nyata tanggung jawab perusahaan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat sekaligus meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

    “Kami percaya pemberdayaan masyarakat berbasis pembangunan berkelanjutan adalah langkah strategis untuk menciptakan perubahan nyata. Secara holistik program TJSL ini dirancang untuk mendukung pilar-pilar tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” ujar Kiki, Jumat (24/1/2025).

    Program TJSL berbasis Community Empowerment ini merupakan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada 3 program yang saling berkaitan dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

    Hasil budidaya ikan lele dan hidroponik juga dimanfaatkan sebagai tambahan menu gizi untuk balita stunting dalam program TJSL Pelita. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan program TJSL dalam mengurangi angka stunting di Rawa Badak Utara.

    Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan (Kasi Ekbang) Kecamatan Koja Togos Silalahi mengucap terima kasih atas dukungan yang diberikan PT Pelindo Solusi Logistik. “Dukungan PT Pelindo Solusi Logistik membantu kami dalam mempercepat upaya pengentasan masalah ketahanan pangan dan kesehatan,” katanya.

    Lurah Rawa Badak Utara Nani mengapresiasi langkah PT Pelindo Solusi Logistik dalam program TJSL Community Empowerment. Kolaborasi dan sinergi ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mengatasi isu-isu kesehatan dan ketahanan pangan.

    “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat bersama-sama menciptakan peningkatan kesejahteraan bagi keluarga-keluarga di Kelurahan Rawa Badak Utara sekaligus berkontribusi dalam penurunan angka stunting yang menjadi tantangan utama kami. Kami berharap kolaborasi ini tidak berhenti di sini, tetapi terus berlanjut dan semakin memperkuat upaya-upaya positif demi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Nani.

    (jon)

  • Polres Bogor Berlakukan One Way Jalur Puncak Arah Jakarta Siang Ini

    Polres Bogor Berlakukan One Way Jalur Puncak Arah Jakarta Siang Ini

    loading…

    Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengatakan, sistem one way Jalur Puncak arah Jakarta diberlakukan siang ini. Foto/SindoNews/putra ramadhan astyawan

    BOGOR – Jalur Puncak, Kabupaten Bogor sedang diberlakukan sistem one way arah Jakarta pada siang ini,. Kendaraan yang akan menuju Puncak dan sekitarnya tidak bisa melintas untuk sementara waktu.

    “Ini kita berlakukan one way dari arah Cianjur menuju arah Jakarta, memang indikator sudah terlihat ekor sudah mulai panjang dari Gunung Mas sampai dengan Riung Gunung,” kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama, Sabtu (25/1/2025).

    Rizky mengatakan, terdapat beberapa titik kepadatan di Jalur Puncak. Seperti di Simpang Pasir Muncang, Megamendung dan Pasar Cisarua.

    “Puncak diprediksi kemungkinan besok hari di hari Minggu akan lebih padat lagi dibanding hari ini. Untuk puncak turun kami prediksi di hari Rabu,” terangnya.

    Belum diketahui sampai kapan sistem one way arah Jakarta ini dibelakukan karena tergantung dari kondisi lalu lintas. Polisi mengimbau bagi pengendara yang akan melintasi Jalur Puncak untuk mempersiapkan kondisi fisik dan kendaraannya.

    “Ikuti arahan dari petugas di lapangan. Bilamana diperlukan, petugas kami ada di jalan silakan ditanya bilamana memerlukan bantuan,” pungkasnya.

    (cip)

  • Abrasi Hantam Pesisir Jawa, Daratan Seluas 579 Hektare di Kabupaten Tangerang Hilang

    Abrasi Hantam Pesisir Jawa, Daratan Seluas 579 Hektare di Kabupaten Tangerang Hilang

    loading…

    Bangunan berada di tengah laut akibat abrasi di wilayah pesisir Jakarta Utara. Foto/SindoNews

    TANGERANG – Pesisir merupakan wilayah yang seringkali rawan terhadap bencana banjir, abrasi , penurunan tanah serta intrusi air laut. Beberapa wilayah pesisir di Indonesia yang rawan terhadap bencana tersebut meliputi pantura Jawa, Lampung, Palembang, Aceh, Sumatera Barat, Manado, Minahasa, dan Pulau Sumbawa.

    Problem tersebut telah mencapai tahapan kritis, karena banyak lahan produktif yang hilang akibat abrasi. Salah satu dampak nyata terjadinya abrasi berada di pesisir tangerang tepatnya di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji.

    Rudianto (35) Ketua RT 06 Kejaron 11, Desa Kohod, mengungkap, bagaimana batas empang, yang dulu menjadi pemisah antara daratan dan lautan, kini telah tergerus. Rumah serta empang milik warga yang dulunya berdiri kokoh tak jauh dari tepi pantai kini harus berpindah jauh dari bibir laut, menjauh dari ancaman air yang semakin mendekat.

    “Kalau empang sih memang dulu batasnya, kalau nggak salah, itu yang ada patokannya tuh di sana (menunjuk tumpukan bambu), yang paling tengah tuh. Itu empang,” kata Rudianto, Sabtu (15/1/2025).

    Memang, sejak 2000-an, air laut mulai merangsek lebih jauh ke daratan, bahkan mengancam keberadaan empang yang dulunya menjadi tumpuan hidup sebagian warga. Ridoamtp masih mengingat betul perubahan daratan pinggir laut yang kini telah berubah menjadi air laut sepenuhnya. Hampir 1 kilometer yang dahulu daratan, kini telah menjadi perairan. “Air sudah mulai ke sini, karena abrasi dekat empang itu,” ucapnya.

    Perubahan ini pun membuat sebagian besar warga yang memiliki empang memilih untuk tidak lagi merawatnya, karena merasa usaha itu sia-sia jika nantinya harus digusur oleh air laut yang terus bergerak maju.

    Desa Kohod kini menjadi saksi bisu dari dampak abrasi laut yang semakin menghantui kehidupan warga setempat. Dulu, wilayah ini adalah rumah bagi banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya pada laut dan empang, namun kini mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa tanah yang mereka huni semakin tergerus oleh waktu dan alam.

    Abrasi di pesisir Tangerang ternyata sudah lama terjadi. Pemerintah Kabupaten Tangerang mencatat sejak 1995-2015, lebih kurang 579 hektare lahan alias tanah daratan hilang akibat abrasi. Banyak faktor yang mengakibatkan abrasi, di antaranya pembukaan lahan hutan mangrove untuk dijadikan tambak.

  • Pria di Bekasi Diduga Disekap, Pelaku Minta Tebusan Rp7 Juta

    Pria di Bekasi Diduga Disekap, Pelaku Minta Tebusan Rp7 Juta

    loading…

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indrari mengungkapkan, seorang pria berinisial MOS diduga diculik dan disekap oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (23/1/2025). FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Seorang pria berinisial MOS (21) asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diduga diculik dan disekap oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (23/1/2025). Peristiwa ini dilaporkan keluarga korban ke kepolisian.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indrari menjelaskan polisi menerima laporan tersebut pada Jumat (24/1/2025). Peristiwa bermula saat MOS tak kunjung pulang ke rumah setelah pamit pergi.

    “Korban adalah anak kandung dari MM (44), saat itu pamit untuk pergi keluar rumah, namun hingga malam hari tidak kunjung pulang,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

    MM mengaku telah menghubungi anaknya tapi tak ada jawaban dari ponsel anaknya. Pada pagi hari, MM pun mendapatkan pesan dari nomor ponsel anaknya bahwa anaknya telah disekap.

    “Pagi hari melalui balasan chat dari HP korban, pelaku yang tidak diketahui identitasnya telah menguasai HP milik korban serta sepeda motor dan mengaku menyekap korban,” kata Ade.

    Pelaku bahkan meminta uang tebusan senilai Rp7 juta untuk dikirimkan agar anaknya bisa dibebaskan. Pelaku juga mengancam akan melakukan tindak kekerasan apabila uang tidak dikirimkan.

    “Pelaku meminta uang tebusan Rp7 juta apabila korban ingin dibebas. Pelaku juga mengancam akan melakukan kekerasan apabila uang tersebut tidak dikirimkan,” tandasnya.

    Kini kasus ini pun tengah ditangani oleh pihak kepolisian.

    (abd)

  • Libur Panjang, KAI Angkut 37.000 Penumpang dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir

    Libur Panjang, KAI Angkut 37.000 Penumpang dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir

    loading…

    PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang pada keberangkatan pada momen libur panjang perayaan Imlek 2025. Foto/SindoNews

    JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang pada keberangkatan pada momen libur panjang perayaan Imlek 2025, Sabtu (25/1/2024).

    Berdasarkan catatan pukul 07.00 WIB, jumlah kereta api jarak jauh yang dijalankan sebanyak 68 perjalanan, dengan kapasitas 37.024 tempat duduk.

    Adapun puluhan kereta itu diberangkatkan dari Stasiun Gambir sebanyak 15.528 penumpang dan Stasiun Pasar Senen 21.496 penumpang.

    Baca Juga

    “Tingkat okupansi telah mencapai 100,5%, dengan total tiket yang terjual sebanyak 37.198 tempat duduk,” kata Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko, Sabtu (25/1/2025).

    Ixfan menjelaskan, sebanyak 15.530 tempat duduk dari Stasiun Gambir dan 21.668 tempat duduk dari Stasiun Pasar Senen. “Selain itu, sejak keberangkatan Jumat (24/1), sebanyak 37.383 penumpang telah diberangkatkan dari Daop 1 Jakarta,” terang Ixfan.

    (cip)

  • Cerita Saut Situmorang Pernah Bersitegang dengan Kejaksaan saat Penanganan Kasus

    Cerita Saut Situmorang Pernah Bersitegang dengan Kejaksaan saat Penanganan Kasus

    loading…

    Mantan Komisioner KPK Saut Situmorang mengaku kerap bersitegang dengan kejaksaandalam menangani suatu kasus. Foto/Dok. SINDOnews

    JAKARTA – Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengaku kerap bersitegang dengan kejaksaan . Gesekan itu terkait siapa yang harus menangani suatu kasus.

    ”Beberapa kali dia (kejaksaan) meminta biar kami saja yang menangani. Gue langsung bilang tidak bisa. Enak saja, kita (KPK) yang OTT, tapi dia (tersangka dan perkara) yang dibawa ke sana (kejaksaan). Nanti di sana gimana gitu,” kata Saut dalam Dialog Publik: UU Kejaksaan antara kewenangan dan keadilan masyarakat yang digelar di Jakarta, Kamis (23/1/2025) siang.

    Meski demikian, Saut tidak menjelaskan secara gamblang apa saja perkara yang berusaha ditarik Korps Adhyaksa. Juga tidak menjelaskan apa maksud dengan pernyataannya yang “gimana gitu”. Apakah itu berarti nanti penanganannya tidak profesional atau seperti bagaimana.

    Selain itu, KPK pernah berpikir untuk mendidik pegawainya sendiri menjadi penuntut. Hal ini karena semua penuntut KPK dari kejaksaan. ”Waktu itu, kami sudah berpikir bahwa ada potensi konflik kepentingan yang besar di sini,” tuturnya.

    Rencananya, KPK akan mengirimkan misalnya sepuluh pegawai untuk kemudian dididik di kejaksaan, sehingga mempunyai kualifikasi sebagai penuntut yang kompeten. Namun, rencana tersebut tak pernah terealisir, dan semua penuntut KPK berasal dari kejaksaan. ”Rencananya seperti itu, sehingga KPK mempunyai penuntut sendiri,’’ terangnya.

    Sementara itu, pakar hukum UGM Zainal Arifin Mochtar dalam acara yang sama juga mempertanyakan soal independensi jaksa. Selama ini, independensi jaksa banyak dipertanyakan. Apalagi, penentuan Jaksa Agung kerap karena mengakomodasi kepentingan politik.

    (poe)

  • Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek, Sejumlah Titik Tol Jakarta Arah Cikampek Macet

    Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek, Sejumlah Titik Tol Jakarta Arah Cikampek Macet

    loading…

    Libur panjang peringatan Isra Mikraj dan Hari Raya Imlek mengakibatkan beberapa titik di Tol Jakarta arah Cikampek macet. Foto/SindoNews

    JAKARTALibur panjang peringatan Isra Mikraj dan Hari Raya Imlek mengakibatkan beberapa titik di Tol Jakarta arah Cikampek macet pada pagi ini, Sabtu (25/1/2025).

    PT Jasa Marga mengungkap, salah satu titik kemacetan berada di ruas Tol Tambun. Kemacetan disebabkan jumlah kendaraan yang meningkat dan bus yang mengalami gangguan di lajur kiri.

    “07.08 WIB #Tol_Japek Tambun KM 22 PADAT, ada kendaraan bus gangguan di lajur kiri,” tulis akun resmi X @ptjasamarga, Sabtu (25/1/2025).

    Kemudian kepadatan volume kendaraan juga terjadi di Km 25-27 Cibitung, yang mengakibatkan para pengendara harus memperlambat lajunya.

    “Cibitung KM 25 – KM 27 arah Cikampek PADAT, kepadatan volume lalin. Karawang Barat KM 45 – KM 48 arah Cikampek PADAT, kepadatan volume lalin,” katanya.

    Selain itu, lalu lintas di Tol Layang MBZ juga mengalami kemacetan di beberapa titik pagi ini, seperti di ruas Cikunir arah Cikampek.

    “07.10 WIB #Jalan_Layang_MBZ Cikunir KM 10 – KM 11 arah Cikampek PADAT, kepadatan volume lalin. Bekasi Timur KM 15 – Tambun KM 19 PADAT, ada kendaraan gangguan di lajur kiri. Tambun KM 22 arah Cikampek PADAT, ada kendaraan Xpander gangguan ban di bahu luar/kiri,” katanya.

    (cip)

  • Kisah Perwira Terbaik Kopassus Kapten RA Fadillah Gugur Ditembak Musuh di Palagan Pertempuran

    Kisah Perwira Terbaik Kopassus Kapten RA Fadillah Gugur Ditembak Musuh di Palagan Pertempuran

    loading…

    Kapten Inf. R.A Fadillah prajurit terbaik Kopassus gugur saat menumpas pemberontakan bersenjata PRRI. Foto/istimewa

    JAKARTA – Tak banyak yang mengenal nama Kapten Inf. R.A Fadillah. Namun bagi prajurit Korps Baret Merah Kopassus , nama tersebut merupakan seorang ksatria sejati pembela Ibu Pertiwi. Dalam pertempuran hebat menumpas pemberontakan bersenjata di Lubuk Jambi, Riau pada 2 April 1958 Kapten R.A Fadillah gugur ditembak musuh.

    Karena keberaniannya di palagan pertempuran, nama Kapten R.A Fadillah kemudian diabadikan sebagai nama jalan di Makopassus Cijantung, Jakarta Timur dan Pusdiklatpassus Kopassus, Batu Jajar, Bandung, Jawa Barat.

    Dikutip dalam buku ‘Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus’, Kapten RA Fadillah yang memiliki nama lengkap Raden Achmad Fadillah Tjitrokusumo merupakan perwira Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD (kelak menjadi Kopassus) yang diterjunkan dalam operasi penumpasan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI. Kelompok pemberontak ini dideklarasikan Letkol Ahmad Husein pada 15 Februari 1958 di Padang, Sumatera Barat.

    “Maklumat pembentukan PRRI kemudian diikuti dan didukung oleh daerah-daerah lain, seperti Permesta di Sulawesi Utara yang selanjutnya memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat,” tulis buku tersebut dikutip Sabtu (25/1/2025).

    Sejak usia 16 tahun, RA Fadillah sudah malang melintang terlibat dalam berbagai palagan pertempuran sebagai pejuang kemerdekaan. Mulai dari pelucutan senjata militer Jepang pada 1945 hingga pengusiran penjajah Belanda saat Agresi Militer Militer Belanda I pada 21 Juli hingga 5 Agustus 1947. Termasuk saat Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1949.

    RA Fadillah mengawali karier militernya di pasukan elite TNI AD setelah lulus Sekolah Kader dan Pendidikan Tenaga Pelatih Inti Korps Komando Angkatan Darat (KKAD) yang kini bernama Kopassus. Letda RA Fadillah merupakan prajurit yang mendapat gemblengan keras di bawah pelatih sekaligus Komandan pertama Kesko TT III Pertama sekarang bernama Danjen Kopassus Mayor Mochammad Idjon Djanbi.

    Dikutip dari laman resmi Puspen Kopassus, Indonesia yang kala itu baru merdeka mengalami guncangan karena aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh PRRI. Pemerintah yang melihat PRRI sebagai gerakan separatism kemudian memerintahkan TNI untuk meredam kelompok bersenjata ini.

  • 11.000 Calon Siswa Daftar di Sekolah Unggulan SMA Taruna Kemala Bhayangkara

    11.000 Calon Siswa Daftar di Sekolah Unggulan SMA Taruna Kemala Bhayangkara

    loading…

    Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 11.000 calon siswa yang mendaftar di SMA Taruna Kemala Bhayangkara. Foto/istimewa

    JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 11.000 calon siswa yang mendaftar di SMA Taruna Kemala Bhayangkara. SMA Taruna Kemala Bhayangkara merupakan salah satu Program Sekolah Unggulan yang diinisiasi Polri. Siswa yang bersekolah di SMA Taruna Kemala Bhayangkara tidak dipungut biaya apapun alias gratis.

    “SMA Taruna Kemala Bhayangkara juga menjadi salah satu Program Sekolah Unggulan Presiden Prabowo. Harapannya sebagian siswa punya minat menjadi anggota Polri,” katanya saat menerima Tokoh Pers Nasional Dahlan Iskan di ruang jamuan utama Mabes Polri, Jumat, 24 Januari 2025.

    SMA Taruna Kemala Bhayangkara berada di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor di mana Kapolri menjadi pembina di sekolah tersebut. Berdasarkan data, 11.000 lebih calon siswa itu diperoleh dari hasil pembukaan Pendaftaran Peserta Didik Baru pada 27 Desember 2024 hingga 22 Januari 2025. Pembukaan PPDB 2025/2026 SMA Taruna Kemala Bhayangkara ini merupakan angkatan pertama.

    Kapolri menambahkan, para siswa yang lolos masih dititipkan di sekolah terdekat karena pembangunam gedung SMA Taruna Kemala Bhayangkara masih dalam proses pembangunan. “Proses pembangunan gedung SMA Taruna Kemala Bhayangkara lebih kurang memakan waktu satu tahun,” ucapnya.

    Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri Komjen Pol Dedy Prasetyo mengungkapkan, kurikulum sekolah tersebut berbasis international baccalaureate (IB) maupun kurikulum nasional. Konsep kurikulum IB bertujuan untuk mengembangkan kemampuan inkuiri, kepedulian dan berpengetahuan para siswa. “SMA Taruna Kemala Bhayangkara menerangi kan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan nasional,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menyebut Polri mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program kerja Presiden Prabowo. Kapolri mengungkapkan, instusi Polri bukan saja bekerja sama dengan TNI, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menjalankan Program MBG, melainkan juga dalam hal program ketahanan pangan.

    Bahkan, Polri juga sudah menyiapkan personel yang ahli di bidang gizi, pertanian, dan peternakan serta bidang terkait lain. “Seluruh unsur Polri terlibat dalam program ketahanan pangan dan MBG. Dengan ketahanan pangan yang kuat harga-harga komoditi bisa terjangkau,” katanya.

    Selain itu hasil pengolahan makanan juga dipantau nilai gizinya oleh personel Polri sebelum sampai dikonsumsi pelajar sekolah.

    (cip)

  • Muhammadiyah Ungkap Tujuh Terduga Dalang Pembangunan Pagar Laut di Tangerang

    Muhammadiyah Ungkap Tujuh Terduga Dalang Pembangunan Pagar Laut di Tangerang

    loading…

    LBHAP PP Muhammadiyah mengungkap tujuh dalang yang diduga berada di balik pembangunan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkap tujuh dalang yang diduga berada di balik pembangunan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten. Hal itu telah dilaporkannya ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.

    Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, Gufroni menjelaskan, ketujuh pihak ini diduga memiliki peranan kuat dalam membangun pagar laut yang terbuat dari bambu. Hal itu diketahui setelah pihaknya mendapat informasi kuat yang bersumber dari sosial media.

    “Nah tujuh nama ini ya satu swasta yang lainnya adalah individu, walaupun individu ini diduga bagian dari swasta itu juga,” kata Gufroni saat dihubungi, Sabtu (25/1/2025) pagi.

    Adapun ketujuh dalang pembangunan pagar laut itu yakni, Agung Sedayu Group perusahaan yang bergerak dibidang properti.

    “Pertama tentu yang paling bertanggung jawab ya saya kira adalah Agung Sedayu Group, ya karena di beberapa video itu ada pengakuan-pengakuan dari pekerja-pekerja yang memasang bambu itu di beberapa titik yang di Kronjo itu mengatakan bahwa ini memang proyek Agung Sedayu Grup,” kata Gufroni.

    “Jadi tidak terbantahkan bahwa ini adalah pagar misterius, tidak jelas siapa pemiliknya karena pekerja-pekerja bambu itu dengan lengan polosnya mungkin, yang menyebut bahwa ini (proyek) Agung Sedayu Grup, Itu yang pertama ya,” tambahnya.

    Adapun orang individu yang diduga terkibat dalam pembangunan pagar laut ialah Ali Hanafi Lijaya. Dari informasi yang didapat, kata Gufroni, Ali Hanafi merupakan orang kepercayaan Sugianto Kusuma alias Aguan perintis Agung Sedayu Group.

    “Ali Hanafi Wijaya, itu kami dengar adalah tangan-tangannya Aguan. Tapi beliau ini sebenarnya bukan hanya persoalan pagar bambu saja, tapi persoalan pembebasan lahan, soal perampasan tanah di Kabupaten Tangerang, Ali Hanafi lah yang lebih banyak bermain, yang terlibat di lapangan. Jadi dia lah yang diduga yang membiayai tentang pagar bambu ini,” kata Gufroni.