Category: Sindonews.com

  • Profil Freddy Numberi, Eks Menteri KKP yang Namanya Dibawa-bawa terkait HGB Pagar Laut Tangerang

    Profil Freddy Numberi, Eks Menteri KKP yang Namanya Dibawa-bawa terkait HGB Pagar Laut Tangerang

    loading…

    Freddy Numberi tengah menjadi sorotan setelah namanya dibawa-bawa menguasai sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut di perairan Tangerang. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Freddy Numberi tengah menjadi sorotan setelah namanya dibawa-bawa menguasai sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut di perairan Tangerang. Freddy merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2004-2009 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Setelah dilakukan penyelidikan oleh Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) terungkap PT Intan Agung Makmur dan Cahaya Inti Sentosa muncul sebagai pemilik HGB pagar laut.

    Hal itu membuat Freddy Numberi yang tercatat dalam Akta Hukum Umum (AHU) menjadi Komisaris PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa mendapat perhatian.

    Manajer Kampanye Infrastruktur dan Tata Ruang Walhi Dwi Sawung mengatakan, dua perusahaan yang dikepalai Freddy itu mendapatkan sertifikat HGB dengan total sebanyak 254 bidang tanah.

    Profil Freddy NumberiFreddy adalah pensiunan TNI Angkatan Laut (AL) dengan pangkat terakhir Laksamana Madya. Dia lahir pada 15 Oktober 1947 di Yapen Waropen, Nugini Bara.

    Freddy menyelesaikan pendidikan AKABRI tahun 1968. Lalu, melanjutkan pendidikannya ke Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya hingga lulus tahun 1971.

    Setelah lulus AAL, dia dipercaya menjadi Komandan KRI Sembilan di kawasan timur Indonesia, Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Parchim, Frosch, dan Kondor periode 1995-1996.

    Dia juga pernah menjabat Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Irian Jaya-Maluku. Tidak hanya di militer, Freddy juga terjun ke panggung politik.

    Freddy terpilih menjadi Gubernur Papua tahun 1998. Kemudian, dia mendapat kepercayaan masuk dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.

    Di bawah pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Freddy dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Kemudian, Menteri Perhubungan periode 2009-2011.

    (jon)

  • Kapolres Jaksel Akui Kasus Anak Bos Prodia Sempat Mandek Ditangani AKBP Bintoro

    Kapolres Jaksel Akui Kasus Anak Bos Prodia Sempat Mandek Ditangani AKBP Bintoro

    loading…

    Kapolres Jaksel Kombes Pol Rahmat Idnal mengakui, kasus pembunuhan yang ditangani mantan Kasat Reskrim AKBP Bintoro sempat mandek. Foto/istimewa

    JAKARTA – Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Rahmat Idnal mengakui, kasus dugaan pembunuhan dengan tersangka AN dan B yang ditangani mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro sempat mandek.

    “Ya begitulah (penanganannya sempat mandek),” katanya, Senin (27/1/2025).

    Rahmat menyebut kasus tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan saat posisi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan beralih ke AKBP Gogo Galesung. “Kasus sudah P21 dan tahap dua dilimpah tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan,” ujar dia.

    AKBP Bintoro diduga melakukan pemerasan senilai Rp20 miliar di kasus tersebut. Rahmat Idnal pun mengaku tak tahu menahu perihal kasus tersebut. Rahmat Idnal mengaku merasa aneh dengan penanganan perkara tersebut yang sangat lama.

    “Saya tidak mengetahui (dugaan pemerasan Rp20 miliar), cuma aneh penanganan perkara sangat lama. Sudah sering saya ingatkan saat anev berkali-kali. Setelah masuk Kasat baru Gogo, saya perintahkan agar segera dipercepat sampai P21 dan tahap 2. Langsung lancar,” jelas dia.

    Sementara itu mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengaku, kasus ini berawal dari dilaporkannya seseorang berinisial AN yang diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak yang menyebabkan korbannya meninggal di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan. “Pada saat olah TKP, ditemukan obat-obatan terlarang (Inex) dan senjata api,” ungkap dia.

    Bintoro mengaku, saat itu dirinya menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan dan penyidikan. “Hingga saat ini proses perkara telah P21 dan dilakukan pelimpahkan ke JPU dengan 2 tersangka yaitu saudara AN dan B untuk disidangkan,” imbuhnya.

    Bintoro menambahkan, pihak dari tersangka AN kemudian tidak terima dan memviralkan berita bohong tentang dirinya yang melakukan pemerasan.

  • Tokoh Agama Teluk Naga Berharap Pagar Laut Tak Membuat PSN Dibatalkan

    Tokoh Agama Teluk Naga Berharap Pagar Laut Tak Membuat PSN Dibatalkan

    loading…

    Tokoh agama Teluk Naga Fahmi Ardi berharap kontroversi pagar laut tidak mengganggu rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan pesisir utara Tangerang. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Tokoh agama Teluk Naga Fahmi Ardi berharap kontroversi pagar laut tidak mengganggu rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan pesisir utara Tangerang. Warga setempat punya harapan PSN bisa memperbaiki kehidupan mereka.

    Fahmi mengatakan, warga setempat berharap PSN bisa membawa kemajuan buat mereka. Dicontohkannya, Serpong dahulu disebut sebagai udik atau tertinggal. Tapi dengan adanya investor dan pembangunan di sana, menurut Fahmi, Serpong menjadi maju. “Padahal wilayah kita berdekatan dengan Bandara internasional maupun memiliki laut,” jelas Fahmi.

    Jika PSN maupun pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dihentikan, Fahmi yakin akan muncul reaksi keras dari masyarakat setempat. Penyebabnya, PIK 2 sudah memberikan manfaat besar bagi warga setempat. Khusunya dalam penyediaan lapangan kerja maupun bantuan-bantuan lain yang bermandaat bagi masyarakat.

    “Setiap pagi ribuan orang mulai dari Tanjung Pasir masuk ke PIK. Ribuan orang menggantungkan hidupnya di PIK. Mereka berasal dari Kecamatan Kosambi, Teluk Naga, Pakuhaji, dan lainnya. Kalau ada yang teriak tolak PSN, tolak PIK 2 mereka itu orang mana? Apa mereka itu orang pesisir Utara Tangerang atau orang luar? Mereka tidak tahu kultur pantura,” ungkap Fahmi.

    Fahmi mempertanyakan klaim pihak luar yang mengklaim memperjuangkan kepentingan masyarakat pesisir utara Tangerang. “Warga yang bukan warga pribumi jangan teriak-teriak membela pribumi warga asli pesisir utara Tangerang. Pribumi mana yang mereka bela? Sejak kapan mereka membela pribumi,” kata Fahmi.

    Terlebih, isu pagar laut kemudian berkembang menjadi penghentian proyek PSN maupun PIK 2. Menurut Fahmi, hal ini tidak fair. “PSN maupun PIK 2 sudah sangat ditunggu warga pantura khususnya. Kita sudah lama ingin wilayah kita bisa berkembang,” kata Fahmi.

    Menurut Fahmi, pihak luar tersebut tidak tergantung dengan kelanjutan PSN maupun PIK. Tapi warga setempat yang akan menjalaninya. “Mereka bisa pulang dan tidur enak. Bagaimana dengan kami yang punya ketergantungan lapangan kerja di sini,” ungkapnya.

    Warga Teluk Naga lainnya, Saepudin, mengatakan, isu tentang pagar laut maupun penghentian proyek PSN dan PIK 2 meresahkan warganya. Hal ini karena banyak warga yang memiliki harapan atas keduanya. “Kalau PSN dihentikan, apakah pemerintah tidak kasihan dengan warga kami yang bekerja di PIK,” ungkapnya.

    Sementara mereka yang mempersoalkan pagar laut maupun meminta penghentian proyej PSN, menurut Saepudin, mayoritas orang luar. “Mereka orang luar yang tidak akan kena imbas kalau PSN dihentikan,” kata Saepudin.

    (cip)

  • Sangkal Lakukan Pemerasan Rp20 Miliar, Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Siap Digeledah

    Sangkal Lakukan Pemerasan Rp20 Miliar, Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Siap Digeledah

    loading…

    Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro membantah telah melakukan pemerasan senilai Rp20 miliar. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro membantah telah melakukan pemerasan senilai Rp20 miliar terhadap tersangka AN dalam kasus pembunuhan anak di bawah umur.

    Bintoro menyatakan siap bila rumahnya digeledah guna membuktikan apakah dirinya menerima uang pemerasan yang dituduhkan. “Hari ini juga saya bermohon kiranya dilakukan penggeledahan di rumah atau kediaman saya untuk mencari tahu apakah ada uang miliaran yang dituduhkan kepada saya,” kata Bintoro, Senin (27/1/2025).

    Bintoro menilai, tuduhan terhadap dirinya telah melakukan pemerasan senilai Rp20 miliar mengada-ngada. Bintoro menyebut dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan tersangka.

    “Saya membuka diri dengan sangat transparan, untuk dilakukan pengecekan terhadap percakapan handphone saya. Keterkaitan dengan ada tidaknya hubungan saya dengan AN, karena selama ini saya tidak pernah berkomunikasi dengan yang bersangkutan,” ujarnya.

    Bintoro menjelaskan, kasus ini berawal dari dilaporkannya seseorang berinisial AN yang diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak yang menyebabkan korbannya meninggal di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan. “Pada saat olah TKP, ditemukan obat-obatan terlarang (Inex) dan senjata api,” ungkap dia.

    Bintor mengaku, saat itu dirinya menjadi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penyelidikan dan penyidikan. “Hingga saat ini proses perkara telah P21 dan dilakukan pelimpahkan ke JPU dengan 2 tersangka yaitu saudara AN dan B untuk disidangkan,” imbuhnya.

    Bintoro menambahkan, pihak dari tersangka AN kemudian tidak terima dan memviralkan berita bohong tentang dirinya yang melakukan pemerasan. “Faktanya semua ini fitnah. Dari kemarin saya telah dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya kurang lebih 8 jam dan handphone saya telah disita dan diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut,” jelas dia.

    Seperti diketahui, mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro diamankan Propam Polda Metro Jaya buntut kasus dugaan pemerasan anak pengusaha hingga miliaran rupiah. Kasusnya masih didalami lebih lanjut oleh Propam.

    “Kami sudah tangani dari Sabtu (25/1/2025) yang bersangkutan dan bersamaan waktu sudah kami amankan,” ujar Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Radjo Alriadi Harahap, Senin (27/1/2025).

    Bintoro juga telah diperiksa Paminal Polda Metro Jaya buntut dugaan kasus pemerasan terhadap anak pengusaha. Perwira Menengah itu tengah didalami lebih lanjut perihal pelanggaran etiknya.

    (cip)

  • Kronologi Beton Penyangga Tower Ambruk di Bekasi hingga Sulitnya Evakuasi Korban Tewas

    Kronologi Beton Penyangga Tower Ambruk di Bekasi hingga Sulitnya Evakuasi Korban Tewas

    loading…

    Beton penyangga tower di Kaveling Bumi Indah, Desa Karangsatria, Tambun, Kabupaten Bekasi ambruk pada Senin (27/1/2025). Akibatnya, satu pekerja tewas. Foto: SINDOnews/Danan Daya

    BEKASI – Beton penyangga tower di Kaveling Bumi Indah, Desa Karangsatria, Tambun, Kabupaten Bekasi pada Senin (27/1/2025) ambruk. Akibatnya, satu pekerja tewas.

    Kronologinya tower berwarna merah putih yang berdiri di atas musala masih proses pengerjaan. Tower berdiri di lantai dua.

    Warga sekitar Oyo Suroyo (53) mengatakan, bangunan ambruk menimpa para pekerja bangunan. “Itu penyangga coran ambruk. Nggak tahu penyebabnya, iya itu sepertinya tower punya provider,” ujarnya.

    “Iya nggak dibangun di tanah, tapi towernya dibangun di atas bangunan, di lantai dua bangunan musala,” tambahnya.

    Personel Basarnas Unit Siaga SAR Bekasi Boby Yoenartha Putra menuturkan korban yang mengalami luka-luka telah berada di rumah sakit.

    “Data korban sementara ada 6 orang, 1 orang dibawa ke RS Bella, 1 lagi ke RSUD, 1 lagi (korban tewas) yang dievakuasi,” ucapnya.

    Pihaknya kesulitan evakuasi karena posisi korban telah tertimpa reruntuhan beton. Petugas membutuhkan alat tambahan untuk mengangkat reruntuhan beton agar bisa mengevakuasi korban.

    “Jadi untuk evakuasi kita membutuhkan unit crane untuk menstabilkan tower. Kesulitannya karena memang posisi tower yang miring. Menjepit si korban yang sedang di atas,” ujar Boby.

    Alat tambahan dibutuhkan untuk menstabilkan posisi tower agar tidak bergeser saat pihaknya melakukan evakuasi korban. “Nanti posisi towernya kita angkat menggunakan air lifting bag dan ditahan untuk stabilnya menggunakan crane,” tuturnya.

    (jon)

  • Anak ASN Kemhan yang Tabrak Pejalan Kaki dan Pemotor di Jakbar Jadi Tersangka

    Anak ASN Kemhan yang Tabrak Pejalan Kaki dan Pemotor di Jakbar Jadi Tersangka

    loading…

    Polisi menetapkan pengemudi MSK (24), anak ASN Kemhan sebagai tersangka kecelakaan yang menabrak pejalan kaki hingga pemotor di Palmerah, Jakarta Barat. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews

    JAKARTA – Polisi terus mengusut kecelakaan mobil pelat dinas Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang menabrak pejalan kaki hingga pemotor di Palmerah, Jakarta Barat. Polisi menetapkan pengemudi MSK (24), anak ASN Kemhan sebagai tersangka.

    “Sudah (ditetapkan tersangka),” kata Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto, Senin (27/1/2025).

    Saat ini proses penyidikan masih dilakukan. Sementara, MSK masih dalam perawatan di rumah sakit.

    “Intinya sudah naik tersangka. Sementara belum (tersangka diperiksa) karena masih dalam perawatan,” ujarnya.

    Pengemudi mobil pelat dinas yang menabrak pejalan kaki hingga pemotor di Palmerah, Jakarta Barat yakni MSK (24). Dia diketahui anak Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemhan.

    Joko menyebutkan peristiwa terjadi pada Senin (20/1/2025) pukul 01.30 WIB. Mobil Kijang Innova dengan pelat dinas Kemhan yang dikemudikan pria MSK (24) melaju dari arah utara menuju barat di Jalan Palmerah II. Sesampainya di lokasi, dia menabrak pejalan kaki berinisial TR (26).

    “Sesampainya di dekat Pasar Bintang Mas menabrak saudara TR yang sedang berdiri di pinggir jalan selesai menurunkan barang,” kata Joko.

    Mobil tersebut terus melaju hingga Jalan Palmerah Barat. Di sana, mobil menabrak pengendara motor berinisial TN. Kemudian, kendaraan terus melaju hingga adu banteng dengan mobil yang dikemudikan pria S.

    Akibat peristiwa itu, 5 orang mengalami luka-luka. Mereka adalah pria MSK pengemudi mobil dinas, pejalan kali berinisial TR, pengendara motor TN, dan pengendara serta penumpang mobil Daihatsu.

    (jon)

  • Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel Diamankan Propam Polda Metro Jaya

    Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel Diamankan Propam Polda Metro Jaya

    loading…

    Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro (kanan) diamankan Propam Polda Metro Jaya buntut kasus dugaan pemerasan anak pengusaha hingga miliaran. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro diamankan Propam Polda Metro Jaya buntut kasus dugaan pemerasan anak pengusaha hingga miliaran rupiah. Kasusnya masih didalami lebih lanjut oleh Propam.

    “Kami sudah tangani dari Sabtu (25/1/2025) yang bersangkutan dan bersamaan waktu sudah kami amankan,” ujar Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Radjo Alriadi Harahap, Senin (27/1/2025).

    Bintoro juga telah diperiksa Paminal Polda Metro Jaya buntut dugaan kasus pemerasan terhadap anak pengusaha. Perwira Menengah itu tengah didalami lebih lanjut perihal pelanggaran etiknya.

    Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan informasi Bintoro diduga melakukan pemerasan hingga mencapai Rp20 miliar mencuat setelah gugatan perdata dari pihak korban pemerasan tertanggal 6 Januari 2025.

    “Korban menuntut pengembalian uang Rp20 miliar beserta aset yang telah disita secara tidak sah dari kasus pembunuhan dengan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto, anak pemilik Prodia,” ujar Sugeng.

    Kasus tetap bergulir sehingga tersangka yang sudah menyerahkan sejumlah uang merasa kecewa. Atas hal tersebut, tersangka menggugat Bintoro secara perdata ke pengadilan.

    Dari kasus itu, Bintoro diduga meminta uang kepada keluarga pelaku sebesar Rp20 miliar serta membawa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson dengan janji menghentikan penyidikan.

    “Nyatanya, kasusnya tetap berjalan sehingga korban menuntut secara perdata kepada AKBP Bintoro,” ucapnya.

    IPW meminta Kapolri menurunkan tim Propam Polri untuk memeriksa dugaan pemerasan terhadap tersangka anak yang diduga pemilik Prodia senilai Rp20 miliar yang dilakukan Bintoro.

  • Horor Macet Sergap Jalur Puncak Bogor saat Liburan Isra Mikraj dan Imlek

    Horor Macet Sergap Jalur Puncak Bogor saat Liburan Isra Mikraj dan Imlek

    loading…

    Horor macet menyergap jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Senin (27/1/2025). Terjadi kemacetan di sejumlah titik di jalur tersebut. Foto: SINDOnews/Putra Ramadhani Astyawan

    BOGOR – Horor macet menyergap jalur Puncak , Kabupaten Bogor, Senin (27/1/2025). Terjadi kemacetan di sejumlah titik di jalur tersebut.

    Pantauan pukul 15.00 WIB, kemacetan parah pertama terjadi di sekitaran Pasar Cisarua. Hal itu disebabkan banyaknya pemotor dari arah Jakarta mengambil jalur berlawanan yang sedang one way arah Jakarta.

    Tak hanya itu, adanya persimpangan jalan dan keluar masuk kendaraan juga turut menyebabkan kemacetan. Dengan perlahan, anggota kepolisian yang berjaga berupaya melakukan pengaturan agar para pemotor kembali masuk jalurnya.

    Selain Pasar Cisarua, kemacetan terus mengular hingga Simpang Taman Safari dan Gunung Mas. Bahkan, kemacetan diperparah adanya angkot yang parkir di bahu jalan sekitaran Gunung Mas.

    Ternyata, sopir angkot sedang tidur di dalam mobilnya. Pengendara motor berupaya membangunkan sopir untuk memindahkan mobilnya.

    “Bangun, mobilnya pinggirin dulu,” kata salah satu pemotor membangunkan sopir angkot di lokasi, Senin (27/1/2025).

    Sang sopir langsung bangun dan memindahkan mobilnya masuk area parkir salah satu tempat wisata. Setelah angkot masuk, pemotor menuju Puncak kembali bisa melintas.

    Sebelumnya, polisi memberlakukan sistem one way menuju Jakarta di Jalur Puncak sejak pukul 11.30 WIB. Belum diketahui sampai kapan sistem one way diberlakukan karena masih situasional tergantung dari kondisi arus lalu lintas di Jalur Puncak.

    (jon)

  • Beton Penyangga Tower di Tambun Bekasi Roboh, 1 Orang Tewas

    Beton Penyangga Tower di Tambun Bekasi Roboh, 1 Orang Tewas

    loading…

    Beton penyangga tower di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi roboh pada Senin (27/1/2025). Satu orang tewas. Enam pekerja lainnya dilaporkan luka-luka. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews

    BEKASI – Beton penyangga tower di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi roboh pada Senin (27/1/2025). Satu orang tewas. Enam pekerja lainnya dilaporkan luka-luka.

    Kanit Reskrim Polsek Tambun Utara AKP Kukuh Setiono membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini, pihaknya langsug mengecek ke lokasi.

    Baca Juga

    “Sedang proses evakuasi. Satu orang tewas,” ujarnya, Senin (27/1/2025).

    Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Mista Raya, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

    Sementara, petugas rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bekasi berhasil menyelamatkan satu korban selamat yang terperangkap di tumpukan beton. Namun, petugas menghadapi kendala mengevakuasi satu korban tewas karena jasadnya terhimpit beton penyangga tower.

    Posisi korban sulit dijangkau dan evakuasi harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah tower setinggi 25 meter tersebut roboh.

    (jon)

  • Profil Letjen TNI Nono Sampono, Mantan Danpaspampres yang Terseret Pusaran Pagar Laut Tangerang

    Profil Letjen TNI Nono Sampono, Mantan Danpaspampres yang Terseret Pusaran Pagar Laut Tangerang

    loading…

    Letjen TNI (Purn) Nono Sampono terseret pusaran pagar laut di pesisir Tangerang. Mantan Danpaspampres ini diduga menjadi salah satu petinggi perusahaan yang menguasai HGB pagar laut Tangerang. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Letjen TNI (Purn) Nono Sampono terseret pusaran pagar laut di pesisir Tangerang. Mantan Danpaspampres ini diduga menjadi salah satu petinggi perusahaan yang menguasai Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut Tangerang.

    Berdasarkan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), ada dua perusahaan pemilik sertifikat HGB pagar laut sepanjang 30,16 km di perairan Tangerang.

    PT Intan Agung Makmur yang memiliki sertifikat HGB sebanyak 234 bidang dan PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang. Di sini, Nono Sampono diduga menjadi Direktur Utama PT Cahaya Inti Sentosa sehingga namanya ikut disebut-sebut dalam polemik pagar laut.

    Profil Letjen TNI Purn Nono SamponoNono Sampono merupakan purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut (AL). Saat masih aktif, dia banyak menempati jabatan penting, termasuk Dankormar periode 2006-2007.

    Sekelumit tentang Nono Sampono. Dia lahir di Bangkalan, Madura, 1 Maret 1953. Nono menamatkan pendidikan dasar di St Fransiskus Xaverius Maluku hingga SMA. Setelah itu, dia masuk Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada 1976.

    Pada karier militernya, Nono pernah menduduki sejumlah jabatan penting yakni Danpaspampres (2001-2003), Gubernur AAL (2003-2006), Irjen Mabes TNI AL (2006), Dankormar (2006-2007), hingga Danjen Akademi TNI (2007-2011).

    Setelah itu, Nono ditunjuk menjadi Kepala Basarnas (2010-2011). Dia menggantikan Marsdya TNI Wardjoko.

    Pensiun dari militer, Nono terjun ke dunia politik. Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, dia maju sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jakarta mendampingi Alex Noerdin, namun menelan kekalahan.

    Setelah gagal, Nono menjadi Anggota DPD Maluku. Dia juga terpilih menjadi Wakil Ketua DPD periode 2017-2024.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan pembangunan pagar laut Tangerang sudah memiliki sertifikat HGB yang berasal dari dua perusahaan. Keduanya yakni PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa.

    Pemegang saham PT Cahaya Inti Sentosa tercatat merupakan PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya dengan masing-masing 300 lembar saham senilai Rp300 juta serta PT Pantai Indah Kapuk Dua yang memiliki 88.500 lembar saham sebanyak Rp88,5 miliar.

    Untuk pengurus tercatat pengurus Perseroan meliputi Nono Sampono yang merupakan Direktur Utama. Kho Cing Siong sebagai Komisaris Utama hingga Freddy Numberi sebagai Komisaris.

    (jon)